Upload
vuliem
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota Denpasar adalah kabupaten/kota termuda di Propinsi Bali yang
dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992. Pembangunan
Kota Denpasar merupakan bagian integral dari pembangunan Daerah Propinsi
Bali serta pembangunan nasional, sesuai dengan yang diamanatkan UU No. 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam
perencanaan pembangunan nasional, pembangunan bidang pertanian masih
menjadi prioritas utama . Dalam pada itu pembangunan pertanian harus
merupakan usaha yang terpadu dengan pembangunan daerah dan perdesaan.
Dengan demikian sector pertanian dituntut untuk tumbuh dan berkembang
dengan laju yang cukup tinggi sekaligus harus memecahkan permasalahan
ekonomi nasional seperti penyediaan pangan, bahan baku untuk industri,
peningkatan penerimaan devisa, menciptakan lapangan kerja dan peningkatan
penanggulangan kemiskinan.
Pembangunan sektor pertanian dalam arti luas dilaksanakan melalui
usaha-usaha intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi. Tujuan
pembangunan pertanian bukan saja untuk meningkatkan produksi pertanian
yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan
eksport, melainkan juga untuk meningkatkan pendapatan sebagian terbesar
rakyat dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat rakyat pedesaan, serta
untuk menjadikan pertanian semakin kuat guna mendukung pembangunan di
sektor industri. Pengelolaan potensi sumberdaya pertanian tidak lagi hanya
mengandalkan peningkatan produksi akan tetapi juga dikelola berorientasi
kepada kebutuhan pasar.
Salah satu tuntutan public dewasa ini adalah adanya transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Muara tuntutan ini pada intinya
adalah terselenggaranya kepemerintahan yang baik ( Good Governance ),
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 2
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung
secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas
dari korupsi, kolosi dan nepotisme. Good Governance merupakan prasyarat
bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai
tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah
sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari eselon II ke atas untuk
mempertanggungjawabkan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan
pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan padanya
berdasarkan perencanaan strategic yang dirumuskan sebelumnya. Untuk
mengukur kinerja atau keberhasilan suatu pembangunan maka seluruh kegiatan
dinas Tahun Anggaran 2016 perlu diketahui tingkat relevansi, efesiensi dan
efektifitasnya, manfaat dan dampak yang ditimbulkannya. Evaluasi
pembangunan juga dimaksudkan untuk menyempurnakan setiap kegiatan pada
tahun berikutnya dan membantu perencana dalam penyusunan program di masa
mendatang.
Bertitiktolak dari hal inilah, maka pemerintah melalui Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
mengintruksikan untuk melakukan evaluasi terhadap Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dari tingkat pusat sampai daerah baik propinsi maupun
kabupaten / Kota. Dengan ketersediaan anggaran dan berbagai fasilitas yang
menunjang pelaksanaan tugas, maka perlu diperhatikan tingkat akuntabilitas
dan kinerja dinas, yang disusun dalam Laporan Akuntabilitas dan Kinerja
Instansi Pemerintah ( LAKIP ), yang dalam penyusunannya mengacu pada
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu atas Laporan KInerja Instansi
Pemerintah. Penyusunan LAKIP Dinas dimaksudkan sebagai kewajiban Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 3
Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2016. Serta sebagai umpan
balik untuk memacu perbaikan kinerja dinas di tahun mendatang.
1.2. Isu Strategis
Melihat perkembangan Kota Denpasar saat ini, swasembada pangan
semakin terasa sulit untuk tercapai. Belakangan ini masalah pangan menjadi
sangat serius, terbukti dengan adanya kenaikan harga beras yang melambung,
begitu juga dengan harga pangan yang lain.Bahkan untuk memenuhi kebutuhan
harian masyarakatnya, aliran pasokan bahan kebutuhan pokok datang dari
Pulau Jawa, Lombok bahkan Sumatera. Hal ini dapat terjadi karena sektor
pertanian semakin ditinggalkan dan seiring dengan tingginya pertumbuhan
penduduk, banyak lahan-lahan yang produktif sudah beralih fungsi ( alih fungsi
lahan ) menjadi permukinan / perumahan. Maka dari itulah sangat dibutuhkan
dukungan dan keberpihakan pemerintah pada sektor pertanian sehingga
menimbulkan keinginan para pemuda untuk terjun di bidang pertanian.
Keberpihakan itu pada nantinya diharapkan mampu meningkatkan pendapatan
petani atau bahkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Bahkan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bali mendesak
pemerintah untuk meningkatkan anggaran untuk pembangunan pertanian setiap
tahunnya. Selain itu HKTI Bali juga meminta agar pemerintah melakukan
terobosan dan revitalisasi pengelolaan pertanian. Harus ada kebijakan terarah
dan terkontrol agar pertanian di Bali tetap eksis. Artinya diperkuat baik itu
aspek teknologi, sumber daya manusia, aspek social, nilai tukar serta yang tidak
kalah pentingnya adalah dari segi kebijakan. Harus ada perubahan kebijakan
yang sungguh-sungguh mencerminkan niat dan tekad yang lebih realistis
mengelola pertanian.
Beberapa permasalahan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan
program-program pembangunan di bidang pertanian ke depan, yang bisa
dijadikan issu-issu strategis antara lain :
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 4
1. Memperbaiki produktifitas dan nilai tambah produk pertanian dengan
menciptakan sistem pertanian yang ramah lingkungan.
2. Penggunaan pupuk kimiawi dan organik secara berimbang untuk
memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah.
3. Memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta pembenihan
dan pembibitan.
4. Membuka akses pembiayaan pertanian dengan suku bunga terendah bagi
petani.
5. Pencapaian MDG’s yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran dan
rawan pangan.
6. Menciptakan pertanian yang diminati generasi muda.
7. Menciptakan sistem penyuluhan pertanian yang efektif.
8. Pengembangan komoditi unggulan hortikultura.
9. Membatasi dan menahan alih fungsi lahan pertanian.
10. Penggunaan Iptek yang kreatif dan inovatif.
Mumpung belum parah, masih ada waktu dan kesempatan untuk
membenahi dan mengembalikan predikat swasembada pangan / mandiri pangan
asalkan adanya kesadaran dari para petani dan keberpihakan pemerintah kepada
petani. Para petani selalu menumbuhkan rasa sayang kepada ibu pertiwi,
mengajegkan kearifan lokal seperti nyakan maoran ( penganekaragaman
pangan ); melestarikan jineng / kelumpu dan difungsikan sebagai tempat
penyimpanan padi; ngajeng awaregan ( makan seperlunya jangan dibuang-
buang ); mudalang dewa nini ( tidak dijual semuanya / ada dibawa pulang );
mantenin padi di lumbung ( pasti ada padi yang tersimpan ).
1.3. Struktur Organisasi Dinas
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah ( Perda ) Kota Denpasar Nomor 7
Tahun 2008 Tanggal 24 Desember 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 5
Dinas Daerah Kota Denpasar. Menguraikan tugas pokok, fungsi, kewenangan
dan struktur organisasi dinas sebagai berikut :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan
tugas pembantuan dalam bidang pertanian tanaman pangan dan
hortikultura.
2. Fungsi :
Untuk dapat menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar mempunyai fungsi :
a. Merumuskan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugas Bidang
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.
b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugas Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
c. Membina dan melaksanakan tugas sesuai dengan lingkup tugas Bidang
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsi di Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
3. Kewenangan :
Melaksanakan program pembangunan pertanian tanaman pangan dan
hortikultura di Kota Denpasar, sesuai dengan rencana strategik yang telah
ditetapkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.
4. Struktur Organisasi :
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, susunan organisasi Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar merujuk pada
Struktur organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 6
Denpasar berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Denpasar No. 2
Tahun 2012 tanggal 4 April 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Daerah ( Perda ) Kota Denpasar No. 7 Tahun 2008 tanggal 24 Desember
2008, yang terdiri dari :
a. Unsur pimpinan yaitu : Kepala Dinas
b. Unsur Pelayanan yaitu Sekretaris yang dibantu oleh 3 ( tiga ) Sub
Bagian yaitu : Sub Bagian Umum, Sub Bagian Kepegawaian dan Sub
Bagian Keuangan.
c. Unsur Pelaksana terdiri dari 4 ( empat ) bidang yaitu :
1. Kepala Bidang Bina Program dibantu 3 Kepala Seksi yaitu : Kepala
Seksi Perencanaan, Kepala Seksi Data Informasi Statistik dan
Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
2. Kepala Bidang Produksi dibantu 3 Kepala Seksi yaitu : Kepala
Seksi Produksi Padi dan Palawija, Kepala Seksi Sarana dan
Prasarana Pertanian dan Kepala Seksi Produksi Hortikultura.
3. Kepala Bidang Pembinaan dan Pemasaran Hasil Pertanian dibantu 3
Kepala Seksi yaitu : Kepala Seksi Bina Usaha Pertanian, Kepala
Seksi Pemasaran Hasil dan Kepala Seksi Pembinaan Mutu dan Pasca
Panen.
4. Kepala Bidang Sumber Daya Pertanian dibantu 3 Kepala Seksi yaitu
: Kepala Seksi Penerapan Teknologi Pertanian, Kepala Seksi
Perlindungan Tanaman dan Kepala Seksi Sumber Daya Lahan dan
Air.
d. Unsur Pelaksana Teknis yang dipimpin oleh Pejabat Eselon IV, terdiri
dari :
1. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Penyuluhan
2. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Perbenihan
e. Unsur Kelompok Jabatan Fungsional, yang difungsikan sesuai dengan
bidang tugas dan keahlian masing-masing pejabat. Secara rinci struktur
organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota
Denpasar disajikan pada Lampiran 1.
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 7
1.4. Sistematika Penulisan
Laporan Akuntabilitas kinerja ini merupakan gambaran pencapaian
kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar
Tahun Anggaran 2016. Capaian kinerja ini dibandingkan dengan Penetapan
Kinerja Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi.
Adapun sistematika penulisan laporan akuntabilitas ini terdiri dari 4
( empat ) bab dengan susunan sebagai berikut :
Executive summary ( Ikhtisar Eksekutif )
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum organisasi
yang melaporkan dan sekilas pengantar lainnya.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam
perencanaan dan perjanjian kinerja ( dokumen penetapan kinerja ).
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi
pelapor, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil
pengukuran kinerja.
BAB IV PENUTUP
Lampiran-lampiran
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 8
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar
merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) di Kota
Denpasar yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah ( PERDA ) Kota
Denpasar Nomor 7 Tahun 2008 Tanggal 24 Desember 2008. Sebagai sebuah
SKPD, mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasinal dan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Pemerintahan Daerah, yang antara lain isinya menyatakan bahwa
Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) berkewajiban menyusun Rencana
Strategis yang selanjutnya disebut Renstra.
Rencana strategis ( Renstra ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kota Denpasar Periode Tahun 2016 – 2021 merupakan dokumen
perencanaan yang berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Kota Denpasar periode 2016 – 2021
(Perda Kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2016 tanggal 16 Agustus 2016). Selain
itu, juga mengacu pada Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Bali
dan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2015 – 2019, sehingga diharapkan
adanya sinergitas kebijakan, program dan kegiatan. Selanjutnya Renstra ini
merupakan dokumen yang dapat menjadi acuan bagi Dinas Pertanian dan
pihak-pihak lainnya untuk menyusun rencana, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan pembangunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kota Denpasar dalam jangka waktu lima tahun ke depan, sekaligus sebagai
arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam mewujudkan visi dan misi dinas.
Matrix Renstra dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3.
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 9
A. Visi dan Misi
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang
berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Dengan
mengacu pada potensi peluang pemanfaatan sumber daya pertanian,
masalah dan hambatan serta kecenderungan lingkungan strategis yang
berpengaruh di Kota Denpasar, maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kota Denpasar mengacu pada visi Kota Denpasar yaitu
“Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya dalam Keseimbangan menuju
Keharmonisan”. Dan untuk dapat mencapai visi tersebut, sebagai cermin
angan-angan / keinginan yang harus dilaksanakan, dari 5 misi yang akan
dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Denpasar maka Dinas Pertanian
Tanaman dan Hortikultura akan lebih focus dalam menjalankan misi ke 4
yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi, yaitu “Peningkatan Ketahanan Ekonomi Masyarakat Kota
Denpasar dengan Bertumpu pada Eonomi Kerakyatan”.
B. Tujuan
Tujuan adalah menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa
mendatang dan mengarahkan perumusan sasaran serta cara untuk mencapai
tujuan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Sejalan dengan visi dan
misi, tujuan pembangunan pertanian yang telah dirumuskan dalam RPJMD
Semesta Berencana Kota Denpasar periode 2016-2021 adalah :
“Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Masyarakat Kota Denpasar dengan
Bertumpu pada Ekonomi Kerakyatan untuk Mewujudkan Kemakmuran
melalui Berdayanya Koperasi, Usaha Mikro dan Menengah,
Terkelolanya Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan, serta
Meningkatnya Daya Saing Daerah, Iklim Investasi, Perdagangan Dalam
Negeri dan Eksport”. Dinas Pertanian menjabarkan lebih focus sesuai
tugas pokok dan fungsi adalah :
1. Pelestarian sumber daya pertanian
2. Terwujudnya produktifitas dan produksi berbasis agribisnis
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 10
3. Menumbuhkembangkan usaha pengolahan dan pemasaran hasil
pertanian
4. Meningkatkan daya beli masyarakat petani
5. Meningkatkan SDM pelaku pertanian
C. Sasaran
Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan dan hasil yang akan
dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih
spasifik dan terukur dalam kurun waktu tertentu. Dalam kaitannya dengan
tujuan yang telah ditetapkan, maka sesuai sasaran yang telah ditetapkan
dalam RPJMD Semesta Berencana Kota Denpasar, pembangunan pertanian
pada lima tahun ke depan ( periode 2016 – 2021 ) dari 8 sasaran yang ada,
termasuk pada sasaran yang ke-6 yaitu “Berkembangnya dan Menguatnya
Kelembagaan Pelatihan SDM dan Sistem Ekonomi Kerakyatan Menuju
Kota Kompeten”, dengan indicator sasaran utama (impact) adalah
peningkatan produktifitas padi dari 66,35 kw/ha (Tahun 2015) menjadi
67,51 kw/ha (Tahun 2021). Secara lebih terinci dan focus sasaran ke-6
tersebut dapat dijabarkan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah :
1. Meningkatnya produktifitas padi, kedelai dan sayuran
2. Meningkatnya usaha kelompok tani yang berwawasan agribisnis.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut di atas,
adalah dengan menetapkan kebijakan, program dan kegiatan secara optimal.
Dinas Petanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar selanjutnya
menuangkan dalam formulir Renstra ( Rencana Strategis ) dan Rencana Kinerja
Tahunan ( RKT ).
2.2. Penetapan Kinerja Tahun 2016
Penetapan kinerja pada hakekatnya adalah suatu dokumen pernyataan
komitmen / kesepakatan kinerja / perjanjian kinerja yang mempresentasikan
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 11
tekad dan janji antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja
tertentu yang jelas dan terukur dalam rentang waktu 1 ( satu ) tahun
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Tujuan penetapan
kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja
aparatur sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi yaitu menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar
evaluasi kinerja pembangunan bidang pertanian tanaman pangan dan
hortikultura di Kota Denpasar. Penetapan Kinerja Tahun 2016 pada Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar, sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi dinas, mengacu pada Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Tahun 2016 yang telah ditetapkan. Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar Tahun 2016 dapat
dilihat pada Lampiran 4, dan Pernyataan Penetapan Kinerja antara Kepala
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar dengan
Walikota Denpasar beserta lampiran penetapan kinerja Tahun 2016 disajikan
pada lampiran 5 dan 6.
Dukungan kebijakan penganggaran dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Kota Denpasar
adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Target Indikator Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kota Denpasar Tahun 2016 terkait dengan pencapaian
sasaran
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp)
1 2 3 4
Meningkatnya
produktifitas
padi, palawija
dan sayuran
1. Prosentase
peningkatan
produktifitas padi
2. Prosentase
peningkatan
produktifitas kedelai
3. Prosentase
peningkatan
produktifitas
sayuran :
0,3%
(66,55 kw/ha)
1,0%
(15,18 kw/ha)
4.957.793.750,-
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 12
Meningkatnya
usaha
kelompok tani
yang
berwawasan
agribisnis
Sayur Ijo
Semangka
1. Prosentase
pertumbuhan
peningkatan kelas
kelompok tani
3,0%
(166,33kw/ha)
1,0%
(273,73kw/ha)
15%
(16 kelompok
tani)
1.365.707.250,-
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 13
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan melalui sistem pertenggungjawaban secara periodic. Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah pada pokoknya adalah instrumen yang digunakan
instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai
komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan stratejik, perencanaan
kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja.
Rencana Strategis ( Renstra) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura periode 2016 – 2021 baru ditetapkan pada Bulan September 2016, dan
akan mengalami review sesuai dengan adanya perubahan struktur organisasi
perangkat daerah pada dinas pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Penetapan
sasaran strategis yang akan dibahas disini selanjutnya adalah :
1. Meningkatnya produktifitas padi, palawija dan sayuran, dengan 4 (empat)
indicator kinerja.
2. Meningkatnya usaha kelompok tani yang berwawasan agribisnis, dengan 1
(satu) indicator kinerja.
3.1. Capaian Kinerja Dinas
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Semesta
Berencana Kota Denpasar dan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Periode Tahun 2016 – 2021 menjadi acuan pada
penetapan indikator kinerja dinas. Pengukuran capaian kinerja digunakan
sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 14
mewujudkan visi dan misi dinas. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari
suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator
kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil,
manfaat dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang
merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam
proses penyusunan kebijakan / program / kegiatan yang dianggap penting dan
berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.
Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kota Denpasar diambil dari program-program dinas, yang lebih
difokuskan pada sasaran “ peningkatan produktifitas “ tanaman pangan dan
hortikultura terutamanya padi.
Sampai saat ini pertanian masih merupakan kekuatan ekonomi bagi
masyarakat pedesaan dan harapan hidup bagi masyarakat perkotaan. Tidak
dapat dibayangkan apa yang terjadi jika sektor pertanian mengalami kegagalan
dalam peningkatan produksi padi (“beras”), mungkin akan terjadi kakacauan
sosial atau demonstrasi seperti yang terjadi di beberapa daerah dimana
masyarakat kota melakukan demonstrasi menuntut penurunan harga beras.
Untuk keberhasilan pencapaian sasaran tersebut, maka pemerintah Kota
Denpasar mengambil strategi dan kebijakan, antara lain : (1) Mencegah /
mengurangi terjadinya alih fungsi lahan pertanian serta konservasi sumber daya
lahan dan air, (2) Memperluas dan meningkatkan basis produksi secara
berkelanjutan, (3) Meningkatkan diversifikasi pangan, (4) Meningkatkan
ketersediaan infrastruktur sarana dan prasarana pertanian, (5) Meningkatkan
inovasi dan teknologi tepat guna, (6) Memberikan insentif kepada petani, (7)
Meningkatkan kapasitas sumber daya SDM dan kelembagaan pertanian.
Implementasi dari keinginan untuk mencapai sasaran ini, pemerintah
dalam hal ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam tahun
2016 melaksanakan 8 program dan 17 kegiatan.
Pengukuran capaian kinerja dimaksud dilakukan dengan menggunakan
formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan ( PKK ). Penghitungan prosentase
pencapaian kinerja tersebut adalah :
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 15
Persentase pencapaian
kinerja kegiatan
= Realisasi : target x 100%
Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik.
Gambaran sejauhmana organisasi dapat mencapai kinerjanya dapat dilihat dari
capaian Indikator Kinerja Utama secara proporsional.
Pengukuran Kinerja Kegiatan ( PKK ) Tahun 2016 sesuai dengan masing-
masing sasaran dan indicator kinerja dapat dilihat pada Lampiran 7.
3.2. Analisis Capaian / Akuntabilitas Kinerja
Berdasarkan hasil-hasil perhitungan formulir PKK, dilakukan evaluasi /
analisis terhadap pencapaian setiap indicator kinerja kegiatan untuk
memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang mendukung
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. Evaluasi bertujuan
agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai
dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan
pelaksanaan program / kegiatan dimasa yang akan datang.
Pengukuran capaian kinerja dengan indikatornya terangkum dalam 2
(dua) sasaran yang ingin dicapai dengan 5 (lima) indicator kinerja sasaran.
Realisasi pencapaian sasaran pada pelaksanaan program dan kegiatan yang
telah dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota
Denpasar pada Tahun 2016 diukur dengan menggunakan indicator kinerja
sebagai berikut :
3.2.1. Sasaran meningkatnya produktifitas padi, palawija dan sayuran
Produktifitas adalah hasil panen / produksi (kwintal/kw) yang
diharapkan per satuan luas lahan (hektar). Jadi satuan produktifitas
hasil-hasil pertanian adalah kwintal per hektar. Hasil yang diperoleh
petani pada saat panen disebut produksi, dan biaya yang dikeluarkan
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 16
disebut biaya produksi. Usahatani yang bagus merupakan usahatani
yang produktif atau efisien. Usahatani yang produktif berarti usahatani
yang memiliki produktivitas yang tinggi. Pengertian produktivitas ini
merupakan penggabungan antara konsepsi efisiensi usaha (fisik) dengan
kapasitas tanah. Untuk menambah manfaat suatu luasan lahan tertentu
baik dengan peningkatan IP ( Indek Pertanaman ) maupun penerapan
teknologi untuk meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan petani /
masyarakat.
a. Capaian kinerja Tahun 2016
Tabel 1. Capaian kinerja dengan indicator dari sasaran meningkatnya
produktifitas padi, palawija dan sayuran:
No. Indikator kinerja Target Capaian (%)
1. Prosentase
peningkatan
produktifitas padi
0,3 %
(66,55 kw/ha)
(0,24%)
66,51 kw/ha
99,94%
2. Prosentase
peningkatan
produktifitas kedelai
1 %
(15,18 kw/ha)
(4,68%)
15,89 kw/ha
104,68%
3. Prosentase
peningkatan
produktifitas sayur ijo
3 %
(166,33 kw/ha)
(-7,94%)
153,13 kw/ha
92,06%
4. Prosentase
peningkatan
produktifitas
semangka
1 %
(273,73 kw/ha)
(1%)
273,73 kw/ha
100%
Produktifitas produk pertanian menunjukkan hasil panen
(produksi hasil pertanian dalam satuan kwintal) per satuan luas lahan
(hektar). Upaya-upaya intensifikasi budidaya tanaman padi, palawija
maupun hortikultura berupa penerapan teknologi, pemanfaatan air dan
sarana prasarana lainnya (pemupukan berimbang) dengan harapan dapat
meningkatkan produktifitas hasil produk pertanian.
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 17
b. Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan Tahun 2015
Dengan dukungan Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan,
capaian realisasi produktifitas padi, kedelai dan semangka meningkat
cukup signifikan dibandingkan dengan Tahun 2015, kecuali sayur ijo
agak menurun. Capaian produktifitas padi, kedelai, sayur ijo dan
semangka Tahun 2016 dibandingkan dengan capaian Tahun 2015 dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan dengan Tahun 2015
No. Produktifitas Tahun 2015 Tahun 2016 Perkembangan
1.
2.
3.
4.
Padi
Kedelai
Sayur Ijo
Semangka
66,35 kw/ha
15,03 kw/ha
161,49 kw/ha
271,02 kw/ha
66,51 kw/ha
15,89 kw/ha
153,13 kw/ha
273,73 kw/ha
0,24 %
5,72 %
(5,18)%
1 %
Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura dalam pencapaian produktifitas tanaman
pangan dan hortikultura 5 tahun ke depan mempunyai target, mengacu
pada pencapaian di Tahun 2015. Peningkatan produktifitas tanaman
padi dengan target 0,3% pada Tahun 2016 baru tercapai peningkatan
0,24%; kedelai dari target peningkatan produktifitas 1% tercapai 5,72%;
semangka dari target 1% tercapai 1% dan sayur ijo dari target 3%
tercapai (5,18)%. Disini terlihat bahwa terjadi pencapain yang
signifikan pada produktifitas padi, kedelai dan semangka, hanya pada
komoditas sayur ijo yang menurun. Hal ini kemungkinan disebabkan
curah hujan yang cukup tinggi sudah dimulai pada Bulan Oktober
sampai akhir Tahun 2016.
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 18
c. Capaian Kinerja Tahun 2016 terhadap Capaian Propinsi Bali
Capaian sasaran kinerja meningkatnya produktifitas padi, palawija
dan hortikultura di Kota Denpasar, dengan indicator kinerja
peningkatan produktifitas tanaman padi dan kedelai Tahun 2016 rata-
rata di atas target Propinsi Bali. Propinsi Bali tidak menargetkan
produktifitas hortikultura (sayuran).
Tabel 3. Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan Target Propinsi
Bali
Indikator
Kinerja
Target
Propinsi Bali
2016
Capaian
Kota
Denpasar
2016
Selisih dgn
target
propinsi
Prosentase
Produktifitas
padi
62,00 kw/ha 66,51 kw/ha 4,51 kw/ha 7,27 %
Produktifitas
kedelai
15,72 kw/ha 15,89 kw/ha 0,17 kw/ha 1,08 %
Capaian sasaran kinerja indicator produktifitas padi dan kedelai di
Kota Denpasar Tahun 2016 berada di atas target yang ditetapkan
Propinsi Bali. Produktifitas padi terlihat sangat signifikan di atas target
yaitu sebesar 4,51 kw/ha atau 7,27% di atas target Propinsi Bali. Begitu
juga dengan produktifitas kedelai sedikit lebih besar dari target Propinsi
Bali sebesar 0,17 kw/ha atau 1,08%.
d. Capaian Kinerja Tahun 2016 terhadap target Renstra 2021
Pada awal rancangan program kegiatan Tahun Anggaran 2016
masih mengacu pada Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kota Denpasar periode 2010-2015, karena penyusunan
Renstra 2016-2021 dimulai pertengahan Tahun Anggaran 2016. Dalam
pembandingan capaian kinerja Tahun 2016 dengan target akhir Renstra
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 19
2016-2021 adalah angka yang ditetapkan dalam proses review Renstra
2016-2021.
Tabel 4. Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan Target Renstra
2021
Indikator
Kinerja Target 2016 Target 2021
Capaian
2016 Selisih
Produktifitas
padi 66,55 kw/ha 67,51 kw/ha 66,51 kw/ha 1,0 kw/ha
Produktifitas
kedelai 15,18 kw/ha 16,70 kw/ha 15,89 kw/ha 0,81 kw/ha
Produktifitas
sayur ijo 166,33 kw/ha 177,52 kw/ha 153,13 kw/ha 24,39 kw/ha
Produktifitas
semangka 273,73 kw/ha 287,69 kw/ha 273,73 kw/ha 13,96 kw/ha
Melihat selisih capaian komoditas tersebut di Tahun 2016
dibandingkan dengan target capaian akhir Tahun renstra 2021, maka
setiap tahun dituntut untuk meningkatkan produktifitas tanaman padi
rata-rata 0,2 kw/ha, kedelai rata-rata 0,16 kw/ha, sayur ijo rata-rata 4,88
kw/ha dan semangka rata-rata 2,79 kw/ha. Peran penyuluh pertanian
lapangan sangat tinggi dalam mencapai keberhasilan ini sebagai ujung
tombak ataupun garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan
petani.
3.2.2. Sasaran Meningkatnya Usaha Kelompok Tani yang Berwawasan
Agribisnis
Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberadaan
kelompok tani di Kota Denpasar yang ada, di bawah pembinaan
penyuluh pertanian lapangan Dinas Pertanian. Peningkatan kelas
kelompok tani binaan masing-masing penyuluh pertanian lapangan
merupakan salah satu indikator penting kinerja penyuluh pertanian di
Indonesia.
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 20
Kegiatan penyuluhan merupakan kegiatan yang terukur dan dapat
dievaluasi. Sangat mudah melihat kemajuan kelembagaan penyuluhan
juga kinerja penyuluh pertanian dalam membina kelompok pelaku
utama pertanian. Terlebih dengan digunakannya SIMLUHTAN sebagai
informasi capaian kinerja output dan outcome dari kinerja penyuluhan
di setiap daerah. Jika data kelompok tersebut tidak ada kemajuan dari
kelas kemampuan kelompok setiap tahun artinya kegiatan penyuluhan
yang dilakukan tidak ada kemajuan. Jika kelompok binaan tergolong
kelas pemula tanpa ada perubahan kemampuan kelas, artinya ada yang
perlu dievaluasi terhadap kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan.
Capaian kinerja output berupa kelompok tani yang telah dan
sedang disuluh oleh masing-masing penyuluh pertanian. Sedangkan
capaian kinerja outcome berupa kelompok tani yang mandiri yang salah
satu indikatornya berupa kelas kemampuan kelompok MADYA,
LANJUT dan UTAMA.
a. Capaian kinerja Tahun 2016
Tabel 5. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran meningkatnya usaha
kelompok tani yang berwawasan agribisnis.
No
.
Indikator kinerja Target Capaian (%)
1. Prosentase
pertumbuhan
peningkatan kelas
kelompok tani
15%
(16 kelompok
tani)
16
Kelompok
tani
100%
Di Kota Denpasar pada Tahun 2016 kelompok tani (termasuk
subak) yang dibina oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura dan masuk dalam system penyuluhan pertanian
(SIMLUHTAN) ada sebanyak 103 kelompok tani ( di dalamnya
termasuk 42 subak). Indikator kinerja sasaran prosentase pertumbuhan
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 21
peningkatan kelas kelompok tani yang ditargetkan 15% atau sebanyak
16 kelompok tercapai / terealisasi 16 kelompok (100%). Capaian ini
terdiri dari 11 (sebelas) peningkatan kelas dari Pemula ke Lanjut dan 5
(lima) dari Lanjut ke Madya. Berkat kerja keras penyuluh lapangan dan
didukung oleh program dinas Peningkatan Kesejahteraan Petani,
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian dan Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian Lapangan target ini dapat tercapai 100%.
b. Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan Tahun 2015
Target sasaran kinerja dinas dengan indikator prosentase
peningkatan pertumbuhan kelas kelompok tani dituangkan dalam
Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura periode
2016-2021 (review). Ini sangat terkait dengan diberlakukannya
pengukuran kinerja penyuluh lapangan dengan keberadaan kelompok
tani yang terdaftar dalam SIMLUHTAN. Jadi capaian kinerja
prosentase pertumbuhan peningkatan kelas kelompok tani 100% di
Tahun 2016 belum dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya
(Tahun 2015).
c. Capaian Kinerja Tahun 2016 terhadap target Renstra 2021
Pada awal rancangan program kegiatan Tahun Anggaran 2016
masih mengacu pada Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kota Denpasar periode 2010-2015, karena penyusunan
Renstra 2016-2021 dimulai pertengahan Tahun Anggaran 2016. Dalam
pembandingan capaian kinerja Tahun 2016 dengan target akhir Renstra
2016-2021 ini adalah angka yang ditetapkan dalam proses review
Renstra 2016-2021.
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 22
Tabel 6. Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan Target Renstra
2021
Indikator
Kinerja Target 2016 Target 2021
Capaian
2016 Selisih
Prosentase
pertumbuhan
peningkatan
kelas
kelompok
tani
15%
(16 kelompok
tani)
96 kelompok
tani
15%
(16 kelompok
tani
80
kelompok
tani
Dalam tabel di atas terlihat bahwa sisa target hingga Tahun 2021 adalah
80 kelompok tani. Ini berarti dalam 5 tahun ke depan dituntut target
setiap tahun untuk menumbuhkan / meningkatkan kelas kelompok tani
setingkat lebih tinggi di atasnya sejumlah 16 kelompok tani..
3.3. Akuntabilitas Keuangan Dinas
Urusan pilihan bidang pertanian yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar pada Tahun 2016
diwujudkan melalui pelaksanaan 8 program dan 17 kegiatan. Akuntabilitas
keuangan yang dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kota Denpasar Tahun Anggaran 2016 berdasarkan alokasi anggaran per
program dapat dirinci sebagai berikut :
No. Program dan Kegiatan Alokasi Realisasi
( Rp. ) ( % )
1 2 3 4 5
1. Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran :
Kegiatan :
1. Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
1.682.379.500,00
1.593.720.068,00
94,73
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 23
2. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur :
Kegiatan :
1. Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatur
851.165.000,00
821.222.750,00
96,48
3. Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Kegiatan :
1. Pendidikan dan
Pelatihan Formal
102.000.000,00
92.444.400,00
90,63
4. Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani :
Kegiatan :
1. Pelatihan Petani dan
Pelaku Agribisnis
2. Penyuluhan dan
Pendampingan
Pertanian Pelaku
Agribisnis
49.441.250,00
380.000.000,00
48.341.250,00
354.765.000,00
97,78
93,36
5. Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Pertanian / Perkebunan
Kegiatan :
1. Pengembangan
Diversifikasi
Tanaman
2. Pengembangan
Perbenihan /
Pembibitan
3. Peningkatan
Produksi dan
Produktifitas dan
Mutu Produk
Pertanian /
Perkebunan
4. Kegiatan Minitoring
Evaluasi dan
Pelaporan
506.561.000,00
92.534.250,00
517.604.000,00
36.496.000,00
475.799.900,00
81.734.250,00
504.766.000,00
36.496.000,00
93,93
88,33
97,52
100,0
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 24
5. Pengelolaan Lahan
dan Air Irigasi
Pertanian
6. Perencanaan dan
Penyusunan
Pembangunan
Pertanian
7. Pengolahan dan
Penyusunan Data
Statistik
656.990.500,00
82.350.750,00
124.859.250,00
513.072.500,00
62.748.750,00
121.187.494,00
78,09
76,20
97,06
6. Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi Pertanian
Kegiatan :
1. Promosi atas Hasil
Produksi Pertanian /
Perkebunan
Unggulan Daerah
404.877.500,00
382.029.654,00
94,36
7. Program Peningkatan
Penerapan Teknologi
Pertanian / Perkebunan
Kegiatan :
1. Penelitian dan
Pengembangan
Teknologi Pertanian
Tepat Guna
2. Pengadaan Sarana
dan Prasarana
Teknologi Pertanian
/ Perkebunan Tepat
Guna
128.403.000,00
176.450.500,00
126.983.000,00
162.450.500,00
98,89
92,07
8. Program Pemberdayaan
Penyuluh Pertanian /
Perkebunan Lapangan
Kegiatan :
1. Peningkatan
Kpasitas Tenaga
Penyuluh Pertanian /
Perkebunan
58.765.000,00
58.765.000,00
100,0
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 25
2. Pembangunan /
Rehabilitasi /
Renovasi BPPK dan
Penyediaan Sarana
Pendukung
Penyuluhan
472.623.500,00 450.713.625,00 95,36
J u m l a h 6.323.501.000,00 5.887.241.041,00 93,10
Beberapa uraian yang berkaitan dengan realisasi anggaran Tahun 2016 tersebut
di atas adalah sebagai berikut :
1. Pada Program dan Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran, dari
alokasi dana sebesar Rp. 1.682.379.500,00 yang terealisasi sebesar
Rp. 1.593.720.068,00 atau 94,73%. Dari data yang ada, nilai yang cukup
besar yang tidak dapat diserap berasal dari sisa penganggaran belanja jasa
telepon, air dan listrik serta belanja perjalanan dinas luar daerah.
Disamping karena efesiensi pemakaian, perencanaan penganggaran ke
depan perlu dicermati lebih teliti agar pengalokasian anggaran pada suatu
kegiatan tidak menjadi mubajir. Sedangkan pada sub-sub belanja yang
lain, sebagian besar realisasinya mendekati 100%.
2. Pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dari alokasi
anggaran Rp. 851.165.000,00 yang terserap / terealisasi sebesar
Rp. 821.222.750,00 atau 96,48%. Dari data yang ada, serapan yang rendah
terdapat pada belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan Roda Dua dan Roda
Empat dan Belanja Kelengkapan Pemeliharaan Kendaraan Bermotor Roda
Empat. Sisanya yang tidak terserap adalah sisa kontrak pengadaan belanja
modal. Ke depan perencanaan penganggaran perlu lebih dicermati.
3. Pada Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dari
Rp. 102.000.000,- dana yang terserap hanya 90,6% yaitu sebesar
Rp. 92.444.400,-. Selain efesiensi, perencanaan pendanaan diklat perlu
lebih dicermati.
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 26
4. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani terdapat 2 (dua) kegiatan yang
penyerapan dananya mencapai hampir 100% pada kegiatan Pelatihan
Petani dan Pelaku Agribisnis. Sedangkan pada kegiatan Penyuluhan dan
Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis penyerapan dana yang rendah
pada perjalanan dinas. Ke depan perlu lebih dicermati.
5. Dalam Program Peningkatan Ketahanan Pangan terdapat 7 (tujuh) kegiatan
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.017.395.750,00 dengan realisasi
Rp. 1.795.804.894,00 ( 89,02%). Sebagian besar kegiatan penyerapan
dananya mencapai hampir 100%. Kegiatan yang tergolong menyisakan
alokasi anggaran cukup besar ada pada :
Kegiatan Pengembangan Diversifikasi Tanaman pada belanja
bahan/bibit tanaman untuk Jambore Varietas (sisa kontrak) dan
efesiensi perjalanan dinas sebesar Rp. 30.761.100,00.
Kegiatan Pengembangan Perbenihan/Pembibitan pada belanja
bahan/bibit tanaman / kedelai (efesiensi) dan jasa tenaga keja panen
bawang putih dan Farm Fild Day (FFD) bawang putih sebesar
Rp. 10.800.000,00 karena terjadi gagal panen demplot bawang putih
akibat banjir.
Kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktifitas dan Mutu Produk
Pertanian/Perkebunan pada belanja bahan/bibit tanaman (padi dan
kedelai) sebesar Rp. 12.838.000,00 yang merupakan efesiensi.
Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air Irigasi Pertanian tersisa anggaran
Rp 143.918.000,- merupakan efesiensi dari kontrak DED, sumur tanah
dangkal dan jalan usaha tani.
Kegiatan Perencanaan dan Penyusunan Pembangunan Pertanian pada
belanja perjalanan dinas luar daerah sebesar Rp. 19.602.000,00
merupakan efesiensi.
6. Pada Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian hanya ada
1 (satu) kegiatan yaitu Promosi atas Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan
Unggulan Daerah, penyerapan anggaran 94,36%. Dana yang tidak terserap
sebesar Rp. 22.847.846,00 adalah efesiensi.
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 27
7. Sedangkan pada Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /
Perkebunan dan Pemberdayaan Penyuluh Pertanian hampir pada seluruh
kegiatannya terjadi penyerapan anggaran relatif 100%. Kegiatan yang
tergolong menyisakan alokasi anggaran cukup besar ada pada :
- Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian Tepat
Guna sebesar Rp. 14.000.000,- merupakan sisa kontrak (efesiensi).
- Kegiatan Pembangunan Rehabilitasi / Renovasi / BPPK dan Penyediaan
Sarana Pendukung Penyuluhan tersisa anggaran Rp.21.909.875,-
merupakan sisa kontrak (efesiensi).
3.4. Prestasi yang diraih
Cukup banyak prestasi yang diraih oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar setiap tahunnya. Pada Tahun 2016
prestasi yang telah diraih adalah :
Tabel 7. Prestasi yang diraih Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kota Denpasar Tahun 2016
1. Juara 2 Penyuluh
Pertanian
Swadaya Teladan
Tingkat Propinsi
Bali
Dinas Pertanian
Tanaman Pangan
Propinsi Bali
I Wayan Badra,
PPS Subak
Temaga
Kecamatan
Denpasar Timur
2016
2. Juara 3 Gabungan
Kelompok Tani
Teladan Tingkat
Propinsi Bali
Dinas Pertanian
Tanaman Pangan
Propinsi Bali
Gapoktan Sari
Nadi
2016
3. Juara 1 Penerapan
Teknologi
Kedelai
Dinas Pertanian
Tanaman Pangan
Propinsi Bali
Subak Umalayu 2016
4. Juara 2 Penerapan
Teknologi Padi
Dinas Pertanian
Tanaman Pangan
Propinsi Bali
Subak Pagutan 2016
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 28
Prestasi yang telah diraih ini secara proporsional menunjukkan capaian kinerja
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar. Dukungan
program dan kegiatan serta strategi dan kebijakan yang dilaksanakan diikuti
oleh kepedulian sumber daya yang ada, menghasilkan capaian kinerja yang
baik. Capaian ini tidak membuat dinas berpuas diri. Justru capaian ini memacu
dinas untuk bekerja lebih bersungguh-sungguh untuk ke depan menghasilkan
kinerja yang selalu lebih baik.
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 29
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Capaian kinerja kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kota Denpasar Tahun 2016 merupakan penjabaran dari 2 sasaran
yang tertuang dalam RPJMD Semesta Berencana Kota Denpasar dan Renstra
dinas periode 2016-2021. Walaupun banyak keberhasilan dan prestasi yang
telah diraih, ada pula kegagalan atau target yang belum tercapai sesuai harapan.
Hasil pengukuran capaian kinerja program / kegiatan dalam LAKIP
tahun 2016 ini, sebagian besar capaian kinerja telah tercapai sesuai target yang
telah ditetapkan dalam indicator kinerjanya. Namun masih ada juga yang
belum mencapai target yang telah ditetapkan dalam indicator kinerjanya, yang
diakibatkan karena masalah teknis di lapangan.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar yang
sejak Tahun 2017 telah berganti nama menjadi Dinas Pertanian dengan
perubahan struktur organisasi, tetap berkomitmen akan memacu terus
pembangunan di bidang pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura,
mencari solusi terhadap hambatan-hambatan dan tantangan yang ada untuk
dapat mencapai sasaran dan tujuan dinas yang telah ditetapkan dalam Renstra.
Ke depan, kita akan berusaha meminimalisir ketidaktercapaian target yang
telah ditetapkan. Dukungan seluruh elemen masyarakat Kota Denpasar
khususnya petani / kelompok tani, subak, Kelompok Wanita Tani (KWT) dan
pengusaha / stakeholders sangat diharapkan demi tercapainya visi, misi,
sasaran dan tujuan tersebut.
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 30
4.2. Saran
Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Pertanian periode 2016-2021 masih
dalam proses review karena perubahan Organisasi Perangkat Daerah. Dalam
pengukuran capaian sasaran kinerja dinas Tahun 2016 masih terjadi
penyesuaian, sebagian besar target dalam indicator kinerjanya telah dicapai
dengan baik. Namun dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah ( LAKIP ), masih banyak sekali ditemukan hambatan, yang erat
kaitannya dengan penyusunan dokumen perencanaan strategic ini. Sehingga
masih banyak komponen-komponen dalam penyusunan LAKIP ini dilakukan
penyesuaian (review). Ke depan, agar dalam proses penyusunan LAKIP bisa
menjadi baik, dokumen-dokumen yang dibuat dari hulu ke hilir tersambung
dengan baik.