30
LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Denpasar adalah kabupaten/kota termuda di Propinsi Bali yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992. Pembangunan Kota Denpasar merupakan bagian integral dari pembangunan Daerah Propinsi Bali serta pembangunan nasional, sesuai dengan yang diamanatkan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam perencanaan pembangunan nasional, pembangunan bidang pertanian masih menjadi prioritas utama . Dalam pada itu pembangunan pertanian harus merupakan usaha yang terpadu dengan pembangunan daerah dan perdesaan. Dengan demikian sector pertanian dituntut untuk tumbuh dan berkembang dengan laju yang cukup tinggi sekaligus harus memecahkan permasalahan ekonomi nasional seperti penyediaan pangan, bahan baku untuk industri, peningkatan penerimaan devisa, menciptakan lapangan kerja dan peningkatan penanggulangan kemiskinan. Pembangunan sektor pertanian dalam arti luas dilaksanakan melalui usaha-usaha intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi. Tujuan pembangunan pertanian bukan saja untuk meningkatkan produksi pertanian yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan eksport, melainkan juga untuk meningkatkan pendapatan sebagian terbesar rakyat dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat rakyat pedesaan, serta untuk menjadikan pertanian semakin kuat guna mendukung pembangunan di sektor industri. Pengelolaan potensi sumberdaya pertanian tidak lagi hanya mengandalkan peningkatan produksi akan tetapi juga dikelola berorientasi kepada kebutuhan pasar. Salah satu tuntutan public dewasa ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Muara tuntutan ini pada intinya adalah terselenggaranya kepemerintahan yang baik ( Good Governance ),

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - denpasarkota.go.id · 1.1. Latar Belakang ... ( Perda ) Kota Denpasar Nomor 7 ... pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan Dinas Pertanian

  • Upload
    vuliem

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Denpasar adalah kabupaten/kota termuda di Propinsi Bali yang

dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992. Pembangunan

Kota Denpasar merupakan bagian integral dari pembangunan Daerah Propinsi

Bali serta pembangunan nasional, sesuai dengan yang diamanatkan UU No. 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam

perencanaan pembangunan nasional, pembangunan bidang pertanian masih

menjadi prioritas utama . Dalam pada itu pembangunan pertanian harus

merupakan usaha yang terpadu dengan pembangunan daerah dan perdesaan.

Dengan demikian sector pertanian dituntut untuk tumbuh dan berkembang

dengan laju yang cukup tinggi sekaligus harus memecahkan permasalahan

ekonomi nasional seperti penyediaan pangan, bahan baku untuk industri,

peningkatan penerimaan devisa, menciptakan lapangan kerja dan peningkatan

penanggulangan kemiskinan.

Pembangunan sektor pertanian dalam arti luas dilaksanakan melalui

usaha-usaha intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi. Tujuan

pembangunan pertanian bukan saja untuk meningkatkan produksi pertanian

yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan

eksport, melainkan juga untuk meningkatkan pendapatan sebagian terbesar

rakyat dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat rakyat pedesaan, serta

untuk menjadikan pertanian semakin kuat guna mendukung pembangunan di

sektor industri. Pengelolaan potensi sumberdaya pertanian tidak lagi hanya

mengandalkan peningkatan produksi akan tetapi juga dikelola berorientasi

kepada kebutuhan pasar.

Salah satu tuntutan public dewasa ini adalah adanya transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Muara tuntutan ini pada intinya

adalah terselenggaranya kepemerintahan yang baik ( Good Governance ),

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 2

sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas

dari korupsi, kolosi dan nepotisme. Good Governance merupakan prasyarat

bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai

tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mewajibkan setiap instansi pemerintah

sebagai unsur penyelenggara negara mulai dari eselon II ke atas untuk

mempertanggungjawabkan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan

pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan padanya

berdasarkan perencanaan strategic yang dirumuskan sebelumnya. Untuk

mengukur kinerja atau keberhasilan suatu pembangunan maka seluruh kegiatan

dinas Tahun Anggaran 2016 perlu diketahui tingkat relevansi, efesiensi dan

efektifitasnya, manfaat dan dampak yang ditimbulkannya. Evaluasi

pembangunan juga dimaksudkan untuk menyempurnakan setiap kegiatan pada

tahun berikutnya dan membantu perencana dalam penyusunan program di masa

mendatang.

Bertitiktolak dari hal inilah, maka pemerintah melalui Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

mengintruksikan untuk melakukan evaluasi terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dari tingkat pusat sampai daerah baik propinsi maupun

kabupaten / Kota. Dengan ketersediaan anggaran dan berbagai fasilitas yang

menunjang pelaksanaan tugas, maka perlu diperhatikan tingkat akuntabilitas

dan kinerja dinas, yang disusun dalam Laporan Akuntabilitas dan Kinerja

Instansi Pemerintah ( LAKIP ), yang dalam penyusunannya mengacu pada

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu atas Laporan KInerja Instansi

Pemerintah. Penyusunan LAKIP Dinas dimaksudkan sebagai kewajiban Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi

dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 3

Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2016. Serta sebagai umpan

balik untuk memacu perbaikan kinerja dinas di tahun mendatang.

1.2. Isu Strategis

Melihat perkembangan Kota Denpasar saat ini, swasembada pangan

semakin terasa sulit untuk tercapai. Belakangan ini masalah pangan menjadi

sangat serius, terbukti dengan adanya kenaikan harga beras yang melambung,

begitu juga dengan harga pangan yang lain.Bahkan untuk memenuhi kebutuhan

harian masyarakatnya, aliran pasokan bahan kebutuhan pokok datang dari

Pulau Jawa, Lombok bahkan Sumatera. Hal ini dapat terjadi karena sektor

pertanian semakin ditinggalkan dan seiring dengan tingginya pertumbuhan

penduduk, banyak lahan-lahan yang produktif sudah beralih fungsi ( alih fungsi

lahan ) menjadi permukinan / perumahan. Maka dari itulah sangat dibutuhkan

dukungan dan keberpihakan pemerintah pada sektor pertanian sehingga

menimbulkan keinginan para pemuda untuk terjun di bidang pertanian.

Keberpihakan itu pada nantinya diharapkan mampu meningkatkan pendapatan

petani atau bahkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Bahkan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bali mendesak

pemerintah untuk meningkatkan anggaran untuk pembangunan pertanian setiap

tahunnya. Selain itu HKTI Bali juga meminta agar pemerintah melakukan

terobosan dan revitalisasi pengelolaan pertanian. Harus ada kebijakan terarah

dan terkontrol agar pertanian di Bali tetap eksis. Artinya diperkuat baik itu

aspek teknologi, sumber daya manusia, aspek social, nilai tukar serta yang tidak

kalah pentingnya adalah dari segi kebijakan. Harus ada perubahan kebijakan

yang sungguh-sungguh mencerminkan niat dan tekad yang lebih realistis

mengelola pertanian.

Beberapa permasalahan dalam menghadapi tantangan pelaksanaan

program-program pembangunan di bidang pertanian ke depan, yang bisa

dijadikan issu-issu strategis antara lain :

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 4

1. Memperbaiki produktifitas dan nilai tambah produk pertanian dengan

menciptakan sistem pertanian yang ramah lingkungan.

2. Penggunaan pupuk kimiawi dan organik secara berimbang untuk

memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah.

3. Memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta pembenihan

dan pembibitan.

4. Membuka akses pembiayaan pertanian dengan suku bunga terendah bagi

petani.

5. Pencapaian MDG’s yang mencakup angka kemiskinan, pengangguran dan

rawan pangan.

6. Menciptakan pertanian yang diminati generasi muda.

7. Menciptakan sistem penyuluhan pertanian yang efektif.

8. Pengembangan komoditi unggulan hortikultura.

9. Membatasi dan menahan alih fungsi lahan pertanian.

10. Penggunaan Iptek yang kreatif dan inovatif.

Mumpung belum parah, masih ada waktu dan kesempatan untuk

membenahi dan mengembalikan predikat swasembada pangan / mandiri pangan

asalkan adanya kesadaran dari para petani dan keberpihakan pemerintah kepada

petani. Para petani selalu menumbuhkan rasa sayang kepada ibu pertiwi,

mengajegkan kearifan lokal seperti nyakan maoran ( penganekaragaman

pangan ); melestarikan jineng / kelumpu dan difungsikan sebagai tempat

penyimpanan padi; ngajeng awaregan ( makan seperlunya jangan dibuang-

buang ); mudalang dewa nini ( tidak dijual semuanya / ada dibawa pulang );

mantenin padi di lumbung ( pasti ada padi yang tersimpan ).

1.3. Struktur Organisasi Dinas

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah ( Perda ) Kota Denpasar Nomor 7

Tahun 2008 Tanggal 24 Desember 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 5

Dinas Daerah Kota Denpasar. Menguraikan tugas pokok, fungsi, kewenangan

dan struktur organisasi dinas sebagai berikut :

1. Tugas Pokok :

Melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan

tugas pembantuan dalam bidang pertanian tanaman pangan dan

hortikultura.

2. Fungsi :

Untuk dapat menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar mempunyai fungsi :

a. Merumuskan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugas Bidang

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai

dengan lingkup tugas Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

c. Membina dan melaksanakan tugas sesuai dengan lingkup tugas Bidang

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsi di Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

3. Kewenangan :

Melaksanakan program pembangunan pertanian tanaman pangan dan

hortikultura di Kota Denpasar, sesuai dengan rencana strategik yang telah

ditetapkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

4. Struktur Organisasi :

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, susunan organisasi Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar merujuk pada

Struktur organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 6

Denpasar berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Denpasar No. 2

Tahun 2012 tanggal 4 April 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan

Daerah ( Perda ) Kota Denpasar No. 7 Tahun 2008 tanggal 24 Desember

2008, yang terdiri dari :

a. Unsur pimpinan yaitu : Kepala Dinas

b. Unsur Pelayanan yaitu Sekretaris yang dibantu oleh 3 ( tiga ) Sub

Bagian yaitu : Sub Bagian Umum, Sub Bagian Kepegawaian dan Sub

Bagian Keuangan.

c. Unsur Pelaksana terdiri dari 4 ( empat ) bidang yaitu :

1. Kepala Bidang Bina Program dibantu 3 Kepala Seksi yaitu : Kepala

Seksi Perencanaan, Kepala Seksi Data Informasi Statistik dan

Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan.

2. Kepala Bidang Produksi dibantu 3 Kepala Seksi yaitu : Kepala

Seksi Produksi Padi dan Palawija, Kepala Seksi Sarana dan

Prasarana Pertanian dan Kepala Seksi Produksi Hortikultura.

3. Kepala Bidang Pembinaan dan Pemasaran Hasil Pertanian dibantu 3

Kepala Seksi yaitu : Kepala Seksi Bina Usaha Pertanian, Kepala

Seksi Pemasaran Hasil dan Kepala Seksi Pembinaan Mutu dan Pasca

Panen.

4. Kepala Bidang Sumber Daya Pertanian dibantu 3 Kepala Seksi yaitu

: Kepala Seksi Penerapan Teknologi Pertanian, Kepala Seksi

Perlindungan Tanaman dan Kepala Seksi Sumber Daya Lahan dan

Air.

d. Unsur Pelaksana Teknis yang dipimpin oleh Pejabat Eselon IV, terdiri

dari :

1. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Penyuluhan

2. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Perbenihan

e. Unsur Kelompok Jabatan Fungsional, yang difungsikan sesuai dengan

bidang tugas dan keahlian masing-masing pejabat. Secara rinci struktur

organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota

Denpasar disajikan pada Lampiran 1.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 7

1.4. Sistematika Penulisan

Laporan Akuntabilitas kinerja ini merupakan gambaran pencapaian

kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar

Tahun Anggaran 2016. Capaian kinerja ini dibandingkan dengan Penetapan

Kinerja Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi.

Adapun sistematika penulisan laporan akuntabilitas ini terdiri dari 4

( empat ) bab dengan susunan sebagai berikut :

Executive summary ( Ikhtisar Eksekutif )

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum organisasi

yang melaporkan dan sekilas pengantar lainnya.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam

perencanaan dan perjanjian kinerja ( dokumen penetapan kinerja ).

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi

pelapor, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil

pengukuran kinerja.

BAB IV PENUTUP

Lampiran-lampiran

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 8

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Perencanaan Strategis

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar

merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) di Kota

Denpasar yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah ( PERDA ) Kota

Denpasar Nomor 7 Tahun 2008 Tanggal 24 Desember 2008. Sebagai sebuah

SKPD, mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasinal dan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Pemerintahan Daerah, yang antara lain isinya menyatakan bahwa

Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) berkewajiban menyusun Rencana

Strategis yang selanjutnya disebut Renstra.

Rencana strategis ( Renstra ) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kota Denpasar Periode Tahun 2016 – 2021 merupakan dokumen

perencanaan yang berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Kota Denpasar periode 2016 – 2021

(Perda Kota Denpasar Nomor 5 Tahun 2016 tanggal 16 Agustus 2016). Selain

itu, juga mengacu pada Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Bali

dan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2015 – 2019, sehingga diharapkan

adanya sinergitas kebijakan, program dan kegiatan. Selanjutnya Renstra ini

merupakan dokumen yang dapat menjadi acuan bagi Dinas Pertanian dan

pihak-pihak lainnya untuk menyusun rencana, pelaksanaan dan evaluasi

kegiatan pembangunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kota Denpasar dalam jangka waktu lima tahun ke depan, sekaligus sebagai

arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam mewujudkan visi dan misi dinas.

Matrix Renstra dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar dapat dilihat pada Lampiran 2 dan 3.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 9

A. Visi dan Misi

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang

berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Dengan

mengacu pada potensi peluang pemanfaatan sumber daya pertanian,

masalah dan hambatan serta kecenderungan lingkungan strategis yang

berpengaruh di Kota Denpasar, maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kota Denpasar mengacu pada visi Kota Denpasar yaitu

“Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya dalam Keseimbangan menuju

Keharmonisan”. Dan untuk dapat mencapai visi tersebut, sebagai cermin

angan-angan / keinginan yang harus dilaksanakan, dari 5 misi yang akan

dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Denpasar maka Dinas Pertanian

Tanaman dan Hortikultura akan lebih focus dalam menjalankan misi ke 4

yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi, yaitu “Peningkatan Ketahanan Ekonomi Masyarakat Kota

Denpasar dengan Bertumpu pada Eonomi Kerakyatan”.

B. Tujuan

Tujuan adalah menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa

mendatang dan mengarahkan perumusan sasaran serta cara untuk mencapai

tujuan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Sejalan dengan visi dan

misi, tujuan pembangunan pertanian yang telah dirumuskan dalam RPJMD

Semesta Berencana Kota Denpasar periode 2016-2021 adalah :

“Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Masyarakat Kota Denpasar dengan

Bertumpu pada Ekonomi Kerakyatan untuk Mewujudkan Kemakmuran

melalui Berdayanya Koperasi, Usaha Mikro dan Menengah,

Terkelolanya Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan, serta

Meningkatnya Daya Saing Daerah, Iklim Investasi, Perdagangan Dalam

Negeri dan Eksport”. Dinas Pertanian menjabarkan lebih focus sesuai

tugas pokok dan fungsi adalah :

1. Pelestarian sumber daya pertanian

2. Terwujudnya produktifitas dan produksi berbasis agribisnis

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 10

3. Menumbuhkembangkan usaha pengolahan dan pemasaran hasil

pertanian

4. Meningkatkan daya beli masyarakat petani

5. Meningkatkan SDM pelaku pertanian

C. Sasaran

Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan dan hasil yang akan

dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih

spasifik dan terukur dalam kurun waktu tertentu. Dalam kaitannya dengan

tujuan yang telah ditetapkan, maka sesuai sasaran yang telah ditetapkan

dalam RPJMD Semesta Berencana Kota Denpasar, pembangunan pertanian

pada lima tahun ke depan ( periode 2016 – 2021 ) dari 8 sasaran yang ada,

termasuk pada sasaran yang ke-6 yaitu “Berkembangnya dan Menguatnya

Kelembagaan Pelatihan SDM dan Sistem Ekonomi Kerakyatan Menuju

Kota Kompeten”, dengan indicator sasaran utama (impact) adalah

peningkatan produktifitas padi dari 66,35 kw/ha (Tahun 2015) menjadi

67,51 kw/ha (Tahun 2021). Secara lebih terinci dan focus sasaran ke-6

tersebut dapat dijabarkan sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah :

1. Meningkatnya produktifitas padi, kedelai dan sayuran

2. Meningkatnya usaha kelompok tani yang berwawasan agribisnis.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut di atas,

adalah dengan menetapkan kebijakan, program dan kegiatan secara optimal.

Dinas Petanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar selanjutnya

menuangkan dalam formulir Renstra ( Rencana Strategis ) dan Rencana Kinerja

Tahunan ( RKT ).

2.2. Penetapan Kinerja Tahun 2016

Penetapan kinerja pada hakekatnya adalah suatu dokumen pernyataan

komitmen / kesepakatan kinerja / perjanjian kinerja yang mempresentasikan

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 11

tekad dan janji antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

tertentu yang jelas dan terukur dalam rentang waktu 1 ( satu ) tahun

berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Tujuan penetapan

kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja

aparatur sebagai dasar penilaian keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan

dan sasaran organisasi yaitu menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar

evaluasi kinerja pembangunan bidang pertanian tanaman pangan dan

hortikultura di Kota Denpasar. Penetapan Kinerja Tahun 2016 pada Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar, sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi dinas, mengacu pada Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Tahun 2016 yang telah ditetapkan. Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Dinas

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar Tahun 2016 dapat

dilihat pada Lampiran 4, dan Pernyataan Penetapan Kinerja antara Kepala

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar dengan

Walikota Denpasar beserta lampiran penetapan kinerja Tahun 2016 disajikan

pada lampiran 5 dan 6.

Dukungan kebijakan penganggaran dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran

pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Kota Denpasar

adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Target Indikator Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kota Denpasar Tahun 2016 terkait dengan pencapaian

sasaran

Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp)

1 2 3 4

Meningkatnya

produktifitas

padi, palawija

dan sayuran

1. Prosentase

peningkatan

produktifitas padi

2. Prosentase

peningkatan

produktifitas kedelai

3. Prosentase

peningkatan

produktifitas

sayuran :

0,3%

(66,55 kw/ha)

1,0%

(15,18 kw/ha)

4.957.793.750,-

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 12

Meningkatnya

usaha

kelompok tani

yang

berwawasan

agribisnis

Sayur Ijo

Semangka

1. Prosentase

pertumbuhan

peningkatan kelas

kelompok tani

3,0%

(166,33kw/ha)

1,0%

(273,73kw/ha)

15%

(16 kelompok

tani)

1.365.707.250,-

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 13

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan melalui sistem pertenggungjawaban secara periodic. Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah pada pokoknya adalah instrumen yang digunakan

instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai

komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan stratejik, perencanaan

kinerja, pengukuran kinerja, dan pelaporan kinerja.

Rencana Strategis ( Renstra) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura periode 2016 – 2021 baru ditetapkan pada Bulan September 2016, dan

akan mengalami review sesuai dengan adanya perubahan struktur organisasi

perangkat daerah pada dinas pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Penetapan

sasaran strategis yang akan dibahas disini selanjutnya adalah :

1. Meningkatnya produktifitas padi, palawija dan sayuran, dengan 4 (empat)

indicator kinerja.

2. Meningkatnya usaha kelompok tani yang berwawasan agribisnis, dengan 1

(satu) indicator kinerja.

3.1. Capaian Kinerja Dinas

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Semesta

Berencana Kota Denpasar dan Rencana Strategis Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Periode Tahun 2016 – 2021 menjadi acuan pada

penetapan indikator kinerja dinas. Pengukuran capaian kinerja digunakan

sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 14

mewujudkan visi dan misi dinas. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari

suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator

kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil,

manfaat dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang

merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam

proses penyusunan kebijakan / program / kegiatan yang dianggap penting dan

berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.

Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kota Denpasar diambil dari program-program dinas, yang lebih

difokuskan pada sasaran “ peningkatan produktifitas “ tanaman pangan dan

hortikultura terutamanya padi.

Sampai saat ini pertanian masih merupakan kekuatan ekonomi bagi

masyarakat pedesaan dan harapan hidup bagi masyarakat perkotaan. Tidak

dapat dibayangkan apa yang terjadi jika sektor pertanian mengalami kegagalan

dalam peningkatan produksi padi (“beras”), mungkin akan terjadi kakacauan

sosial atau demonstrasi seperti yang terjadi di beberapa daerah dimana

masyarakat kota melakukan demonstrasi menuntut penurunan harga beras.

Untuk keberhasilan pencapaian sasaran tersebut, maka pemerintah Kota

Denpasar mengambil strategi dan kebijakan, antara lain : (1) Mencegah /

mengurangi terjadinya alih fungsi lahan pertanian serta konservasi sumber daya

lahan dan air, (2) Memperluas dan meningkatkan basis produksi secara

berkelanjutan, (3) Meningkatkan diversifikasi pangan, (4) Meningkatkan

ketersediaan infrastruktur sarana dan prasarana pertanian, (5) Meningkatkan

inovasi dan teknologi tepat guna, (6) Memberikan insentif kepada petani, (7)

Meningkatkan kapasitas sumber daya SDM dan kelembagaan pertanian.

Implementasi dari keinginan untuk mencapai sasaran ini, pemerintah

dalam hal ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dalam tahun

2016 melaksanakan 8 program dan 17 kegiatan.

Pengukuran capaian kinerja dimaksud dilakukan dengan menggunakan

formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan ( PKK ). Penghitungan prosentase

pencapaian kinerja tersebut adalah :

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 15

Persentase pencapaian

kinerja kegiatan

= Realisasi : target x 100%

Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik.

Gambaran sejauhmana organisasi dapat mencapai kinerjanya dapat dilihat dari

capaian Indikator Kinerja Utama secara proporsional.

Pengukuran Kinerja Kegiatan ( PKK ) Tahun 2016 sesuai dengan masing-

masing sasaran dan indicator kinerja dapat dilihat pada Lampiran 7.

3.2. Analisis Capaian / Akuntabilitas Kinerja

Berdasarkan hasil-hasil perhitungan formulir PKK, dilakukan evaluasi /

analisis terhadap pencapaian setiap indicator kinerja kegiatan untuk

memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang mendukung

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. Evaluasi bertujuan

agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai

dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan

pelaksanaan program / kegiatan dimasa yang akan datang.

Pengukuran capaian kinerja dengan indikatornya terangkum dalam 2

(dua) sasaran yang ingin dicapai dengan 5 (lima) indicator kinerja sasaran.

Realisasi pencapaian sasaran pada pelaksanaan program dan kegiatan yang

telah dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota

Denpasar pada Tahun 2016 diukur dengan menggunakan indicator kinerja

sebagai berikut :

3.2.1. Sasaran meningkatnya produktifitas padi, palawija dan sayuran

Produktifitas adalah hasil panen / produksi (kwintal/kw) yang

diharapkan per satuan luas lahan (hektar). Jadi satuan produktifitas

hasil-hasil pertanian adalah kwintal per hektar. Hasil yang diperoleh

petani pada saat panen disebut produksi, dan biaya yang dikeluarkan

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 16

disebut biaya produksi. Usahatani yang bagus merupakan usahatani

yang produktif atau efisien. Usahatani yang produktif berarti usahatani

yang memiliki produktivitas yang tinggi. Pengertian produktivitas ini

merupakan penggabungan antara konsepsi efisiensi usaha (fisik) dengan

kapasitas tanah. Untuk menambah manfaat suatu luasan lahan tertentu

baik dengan peningkatan IP ( Indek Pertanaman ) maupun penerapan

teknologi untuk meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan petani /

masyarakat.

a. Capaian kinerja Tahun 2016

Tabel 1. Capaian kinerja dengan indicator dari sasaran meningkatnya

produktifitas padi, palawija dan sayuran:

No. Indikator kinerja Target Capaian (%)

1. Prosentase

peningkatan

produktifitas padi

0,3 %

(66,55 kw/ha)

(0,24%)

66,51 kw/ha

99,94%

2. Prosentase

peningkatan

produktifitas kedelai

1 %

(15,18 kw/ha)

(4,68%)

15,89 kw/ha

104,68%

3. Prosentase

peningkatan

produktifitas sayur ijo

3 %

(166,33 kw/ha)

(-7,94%)

153,13 kw/ha

92,06%

4. Prosentase

peningkatan

produktifitas

semangka

1 %

(273,73 kw/ha)

(1%)

273,73 kw/ha

100%

Produktifitas produk pertanian menunjukkan hasil panen

(produksi hasil pertanian dalam satuan kwintal) per satuan luas lahan

(hektar). Upaya-upaya intensifikasi budidaya tanaman padi, palawija

maupun hortikultura berupa penerapan teknologi, pemanfaatan air dan

sarana prasarana lainnya (pemupukan berimbang) dengan harapan dapat

meningkatkan produktifitas hasil produk pertanian.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 17

b. Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan Tahun 2015

Dengan dukungan Program Peningkatan Ketahanan Pangan dan

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan,

capaian realisasi produktifitas padi, kedelai dan semangka meningkat

cukup signifikan dibandingkan dengan Tahun 2015, kecuali sayur ijo

agak menurun. Capaian produktifitas padi, kedelai, sayur ijo dan

semangka Tahun 2016 dibandingkan dengan capaian Tahun 2015 dapat

dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan dengan Tahun 2015

No. Produktifitas Tahun 2015 Tahun 2016 Perkembangan

1.

2.

3.

4.

Padi

Kedelai

Sayur Ijo

Semangka

66,35 kw/ha

15,03 kw/ha

161,49 kw/ha

271,02 kw/ha

66,51 kw/ha

15,89 kw/ha

153,13 kw/ha

273,73 kw/ha

0,24 %

5,72 %

(5,18)%

1 %

Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura dalam pencapaian produktifitas tanaman

pangan dan hortikultura 5 tahun ke depan mempunyai target, mengacu

pada pencapaian di Tahun 2015. Peningkatan produktifitas tanaman

padi dengan target 0,3% pada Tahun 2016 baru tercapai peningkatan

0,24%; kedelai dari target peningkatan produktifitas 1% tercapai 5,72%;

semangka dari target 1% tercapai 1% dan sayur ijo dari target 3%

tercapai (5,18)%. Disini terlihat bahwa terjadi pencapain yang

signifikan pada produktifitas padi, kedelai dan semangka, hanya pada

komoditas sayur ijo yang menurun. Hal ini kemungkinan disebabkan

curah hujan yang cukup tinggi sudah dimulai pada Bulan Oktober

sampai akhir Tahun 2016.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 18

c. Capaian Kinerja Tahun 2016 terhadap Capaian Propinsi Bali

Capaian sasaran kinerja meningkatnya produktifitas padi, palawija

dan hortikultura di Kota Denpasar, dengan indicator kinerja

peningkatan produktifitas tanaman padi dan kedelai Tahun 2016 rata-

rata di atas target Propinsi Bali. Propinsi Bali tidak menargetkan

produktifitas hortikultura (sayuran).

Tabel 3. Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan Target Propinsi

Bali

Indikator

Kinerja

Target

Propinsi Bali

2016

Capaian

Kota

Denpasar

2016

Selisih dgn

target

propinsi

Prosentase

Produktifitas

padi

62,00 kw/ha 66,51 kw/ha 4,51 kw/ha 7,27 %

Produktifitas

kedelai

15,72 kw/ha 15,89 kw/ha 0,17 kw/ha 1,08 %

Capaian sasaran kinerja indicator produktifitas padi dan kedelai di

Kota Denpasar Tahun 2016 berada di atas target yang ditetapkan

Propinsi Bali. Produktifitas padi terlihat sangat signifikan di atas target

yaitu sebesar 4,51 kw/ha atau 7,27% di atas target Propinsi Bali. Begitu

juga dengan produktifitas kedelai sedikit lebih besar dari target Propinsi

Bali sebesar 0,17 kw/ha atau 1,08%.

d. Capaian Kinerja Tahun 2016 terhadap target Renstra 2021

Pada awal rancangan program kegiatan Tahun Anggaran 2016

masih mengacu pada Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kota Denpasar periode 2010-2015, karena penyusunan

Renstra 2016-2021 dimulai pertengahan Tahun Anggaran 2016. Dalam

pembandingan capaian kinerja Tahun 2016 dengan target akhir Renstra

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 19

2016-2021 adalah angka yang ditetapkan dalam proses review Renstra

2016-2021.

Tabel 4. Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan Target Renstra

2021

Indikator

Kinerja Target 2016 Target 2021

Capaian

2016 Selisih

Produktifitas

padi 66,55 kw/ha 67,51 kw/ha 66,51 kw/ha 1,0 kw/ha

Produktifitas

kedelai 15,18 kw/ha 16,70 kw/ha 15,89 kw/ha 0,81 kw/ha

Produktifitas

sayur ijo 166,33 kw/ha 177,52 kw/ha 153,13 kw/ha 24,39 kw/ha

Produktifitas

semangka 273,73 kw/ha 287,69 kw/ha 273,73 kw/ha 13,96 kw/ha

Melihat selisih capaian komoditas tersebut di Tahun 2016

dibandingkan dengan target capaian akhir Tahun renstra 2021, maka

setiap tahun dituntut untuk meningkatkan produktifitas tanaman padi

rata-rata 0,2 kw/ha, kedelai rata-rata 0,16 kw/ha, sayur ijo rata-rata 4,88

kw/ha dan semangka rata-rata 2,79 kw/ha. Peran penyuluh pertanian

lapangan sangat tinggi dalam mencapai keberhasilan ini sebagai ujung

tombak ataupun garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan

petani.

3.2.2. Sasaran Meningkatnya Usaha Kelompok Tani yang Berwawasan

Agribisnis

Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan keberadaan

kelompok tani di Kota Denpasar yang ada, di bawah pembinaan

penyuluh pertanian lapangan Dinas Pertanian. Peningkatan kelas

kelompok tani binaan masing-masing penyuluh pertanian lapangan

merupakan salah satu indikator penting kinerja penyuluh pertanian di

Indonesia.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 20

Kegiatan penyuluhan merupakan kegiatan yang terukur dan dapat

dievaluasi. Sangat mudah melihat kemajuan kelembagaan penyuluhan

juga kinerja penyuluh pertanian dalam membina kelompok pelaku

utama pertanian. Terlebih dengan digunakannya SIMLUHTAN sebagai

informasi capaian kinerja output dan outcome dari kinerja penyuluhan

di setiap daerah. Jika data kelompok tersebut tidak ada kemajuan dari

kelas kemampuan kelompok setiap tahun artinya kegiatan penyuluhan

yang dilakukan tidak ada kemajuan. Jika kelompok binaan tergolong

kelas pemula tanpa ada perubahan kemampuan kelas, artinya ada yang

perlu dievaluasi terhadap kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan.

Capaian kinerja output berupa kelompok tani yang telah dan

sedang disuluh oleh masing-masing penyuluh pertanian. Sedangkan

capaian kinerja outcome berupa kelompok tani yang mandiri yang salah

satu indikatornya berupa kelas kemampuan kelompok MADYA,

LANJUT dan UTAMA.

a. Capaian kinerja Tahun 2016

Tabel 5. Indikator dan capaian kinerja dari sasaran meningkatnya usaha

kelompok tani yang berwawasan agribisnis.

No

.

Indikator kinerja Target Capaian (%)

1. Prosentase

pertumbuhan

peningkatan kelas

kelompok tani

15%

(16 kelompok

tani)

16

Kelompok

tani

100%

Di Kota Denpasar pada Tahun 2016 kelompok tani (termasuk

subak) yang dibina oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura dan masuk dalam system penyuluhan pertanian

(SIMLUHTAN) ada sebanyak 103 kelompok tani ( di dalamnya

termasuk 42 subak). Indikator kinerja sasaran prosentase pertumbuhan

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 21

peningkatan kelas kelompok tani yang ditargetkan 15% atau sebanyak

16 kelompok tercapai / terealisasi 16 kelompok (100%). Capaian ini

terdiri dari 11 (sebelas) peningkatan kelas dari Pemula ke Lanjut dan 5

(lima) dari Lanjut ke Madya. Berkat kerja keras penyuluh lapangan dan

didukung oleh program dinas Peningkatan Kesejahteraan Petani,

Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian dan Pemberdayaan

Penyuluh Pertanian Lapangan target ini dapat tercapai 100%.

b. Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan Tahun 2015

Target sasaran kinerja dinas dengan indikator prosentase

peningkatan pertumbuhan kelas kelompok tani dituangkan dalam

Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura periode

2016-2021 (review). Ini sangat terkait dengan diberlakukannya

pengukuran kinerja penyuluh lapangan dengan keberadaan kelompok

tani yang terdaftar dalam SIMLUHTAN. Jadi capaian kinerja

prosentase pertumbuhan peningkatan kelas kelompok tani 100% di

Tahun 2016 belum dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya

(Tahun 2015).

c. Capaian Kinerja Tahun 2016 terhadap target Renstra 2021

Pada awal rancangan program kegiatan Tahun Anggaran 2016

masih mengacu pada Renstra Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kota Denpasar periode 2010-2015, karena penyusunan

Renstra 2016-2021 dimulai pertengahan Tahun Anggaran 2016. Dalam

pembandingan capaian kinerja Tahun 2016 dengan target akhir Renstra

2016-2021 ini adalah angka yang ditetapkan dalam proses review

Renstra 2016-2021.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 22

Tabel 6. Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan Target Renstra

2021

Indikator

Kinerja Target 2016 Target 2021

Capaian

2016 Selisih

Prosentase

pertumbuhan

peningkatan

kelas

kelompok

tani

15%

(16 kelompok

tani)

96 kelompok

tani

15%

(16 kelompok

tani

80

kelompok

tani

Dalam tabel di atas terlihat bahwa sisa target hingga Tahun 2021 adalah

80 kelompok tani. Ini berarti dalam 5 tahun ke depan dituntut target

setiap tahun untuk menumbuhkan / meningkatkan kelas kelompok tani

setingkat lebih tinggi di atasnya sejumlah 16 kelompok tani..

3.3. Akuntabilitas Keuangan Dinas

Urusan pilihan bidang pertanian yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar pada Tahun 2016

diwujudkan melalui pelaksanaan 8 program dan 17 kegiatan. Akuntabilitas

keuangan yang dicapai oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kota Denpasar Tahun Anggaran 2016 berdasarkan alokasi anggaran per

program dapat dirinci sebagai berikut :

No. Program dan Kegiatan Alokasi Realisasi

( Rp. ) ( % )

1 2 3 4 5

1. Program Pelayanan

Administrasi

Perkantoran :

Kegiatan :

1. Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

1.682.379.500,00

1.593.720.068,00

94,73

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 23

2. Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Aparatur :

Kegiatan :

1. Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur

851.165.000,00

821.222.750,00

96,48

3. Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

Kegiatan :

1. Pendidikan dan

Pelatihan Formal

102.000.000,00

92.444.400,00

90,63

4. Program Peningkatan

Kesejahteraan Petani :

Kegiatan :

1. Pelatihan Petani dan

Pelaku Agribisnis

2. Penyuluhan dan

Pendampingan

Pertanian Pelaku

Agribisnis

49.441.250,00

380.000.000,00

48.341.250,00

354.765.000,00

97,78

93,36

5. Program Peningkatan

Ketahanan Pangan

Pertanian / Perkebunan

Kegiatan :

1. Pengembangan

Diversifikasi

Tanaman

2. Pengembangan

Perbenihan /

Pembibitan

3. Peningkatan

Produksi dan

Produktifitas dan

Mutu Produk

Pertanian /

Perkebunan

4. Kegiatan Minitoring

Evaluasi dan

Pelaporan

506.561.000,00

92.534.250,00

517.604.000,00

36.496.000,00

475.799.900,00

81.734.250,00

504.766.000,00

36.496.000,00

93,93

88,33

97,52

100,0

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 24

5. Pengelolaan Lahan

dan Air Irigasi

Pertanian

6. Perencanaan dan

Penyusunan

Pembangunan

Pertanian

7. Pengolahan dan

Penyusunan Data

Statistik

656.990.500,00

82.350.750,00

124.859.250,00

513.072.500,00

62.748.750,00

121.187.494,00

78,09

76,20

97,06

6. Program Peningkatan

Pemasaran Hasil

Produksi Pertanian

Kegiatan :

1. Promosi atas Hasil

Produksi Pertanian /

Perkebunan

Unggulan Daerah

404.877.500,00

382.029.654,00

94,36

7. Program Peningkatan

Penerapan Teknologi

Pertanian / Perkebunan

Kegiatan :

1. Penelitian dan

Pengembangan

Teknologi Pertanian

Tepat Guna

2. Pengadaan Sarana

dan Prasarana

Teknologi Pertanian

/ Perkebunan Tepat

Guna

128.403.000,00

176.450.500,00

126.983.000,00

162.450.500,00

98,89

92,07

8. Program Pemberdayaan

Penyuluh Pertanian /

Perkebunan Lapangan

Kegiatan :

1. Peningkatan

Kpasitas Tenaga

Penyuluh Pertanian /

Perkebunan

58.765.000,00

58.765.000,00

100,0

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 25

2. Pembangunan /

Rehabilitasi /

Renovasi BPPK dan

Penyediaan Sarana

Pendukung

Penyuluhan

472.623.500,00 450.713.625,00 95,36

J u m l a h 6.323.501.000,00 5.887.241.041,00 93,10

Beberapa uraian yang berkaitan dengan realisasi anggaran Tahun 2016 tersebut

di atas adalah sebagai berikut :

1. Pada Program dan Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran, dari

alokasi dana sebesar Rp. 1.682.379.500,00 yang terealisasi sebesar

Rp. 1.593.720.068,00 atau 94,73%. Dari data yang ada, nilai yang cukup

besar yang tidak dapat diserap berasal dari sisa penganggaran belanja jasa

telepon, air dan listrik serta belanja perjalanan dinas luar daerah.

Disamping karena efesiensi pemakaian, perencanaan penganggaran ke

depan perlu dicermati lebih teliti agar pengalokasian anggaran pada suatu

kegiatan tidak menjadi mubajir. Sedangkan pada sub-sub belanja yang

lain, sebagian besar realisasinya mendekati 100%.

2. Pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dari alokasi

anggaran Rp. 851.165.000,00 yang terserap / terealisasi sebesar

Rp. 821.222.750,00 atau 96,48%. Dari data yang ada, serapan yang rendah

terdapat pada belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan Roda Dua dan Roda

Empat dan Belanja Kelengkapan Pemeliharaan Kendaraan Bermotor Roda

Empat. Sisanya yang tidak terserap adalah sisa kontrak pengadaan belanja

modal. Ke depan perencanaan penganggaran perlu lebih dicermati.

3. Pada Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dari

Rp. 102.000.000,- dana yang terserap hanya 90,6% yaitu sebesar

Rp. 92.444.400,-. Selain efesiensi, perencanaan pendanaan diklat perlu

lebih dicermati.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 26

4. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani terdapat 2 (dua) kegiatan yang

penyerapan dananya mencapai hampir 100% pada kegiatan Pelatihan

Petani dan Pelaku Agribisnis. Sedangkan pada kegiatan Penyuluhan dan

Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis penyerapan dana yang rendah

pada perjalanan dinas. Ke depan perlu lebih dicermati.

5. Dalam Program Peningkatan Ketahanan Pangan terdapat 7 (tujuh) kegiatan

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.017.395.750,00 dengan realisasi

Rp. 1.795.804.894,00 ( 89,02%). Sebagian besar kegiatan penyerapan

dananya mencapai hampir 100%. Kegiatan yang tergolong menyisakan

alokasi anggaran cukup besar ada pada :

Kegiatan Pengembangan Diversifikasi Tanaman pada belanja

bahan/bibit tanaman untuk Jambore Varietas (sisa kontrak) dan

efesiensi perjalanan dinas sebesar Rp. 30.761.100,00.

Kegiatan Pengembangan Perbenihan/Pembibitan pada belanja

bahan/bibit tanaman / kedelai (efesiensi) dan jasa tenaga keja panen

bawang putih dan Farm Fild Day (FFD) bawang putih sebesar

Rp. 10.800.000,00 karena terjadi gagal panen demplot bawang putih

akibat banjir.

Kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktifitas dan Mutu Produk

Pertanian/Perkebunan pada belanja bahan/bibit tanaman (padi dan

kedelai) sebesar Rp. 12.838.000,00 yang merupakan efesiensi.

Kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air Irigasi Pertanian tersisa anggaran

Rp 143.918.000,- merupakan efesiensi dari kontrak DED, sumur tanah

dangkal dan jalan usaha tani.

Kegiatan Perencanaan dan Penyusunan Pembangunan Pertanian pada

belanja perjalanan dinas luar daerah sebesar Rp. 19.602.000,00

merupakan efesiensi.

6. Pada Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian hanya ada

1 (satu) kegiatan yaitu Promosi atas Hasil Produksi Pertanian / Perkebunan

Unggulan Daerah, penyerapan anggaran 94,36%. Dana yang tidak terserap

sebesar Rp. 22.847.846,00 adalah efesiensi.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 27

7. Sedangkan pada Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian /

Perkebunan dan Pemberdayaan Penyuluh Pertanian hampir pada seluruh

kegiatannya terjadi penyerapan anggaran relatif 100%. Kegiatan yang

tergolong menyisakan alokasi anggaran cukup besar ada pada :

- Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian Tepat

Guna sebesar Rp. 14.000.000,- merupakan sisa kontrak (efesiensi).

- Kegiatan Pembangunan Rehabilitasi / Renovasi / BPPK dan Penyediaan

Sarana Pendukung Penyuluhan tersisa anggaran Rp.21.909.875,-

merupakan sisa kontrak (efesiensi).

3.4. Prestasi yang diraih

Cukup banyak prestasi yang diraih oleh Dinas Pertanian Tanaman

Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar setiap tahunnya. Pada Tahun 2016

prestasi yang telah diraih adalah :

Tabel 7. Prestasi yang diraih Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kota Denpasar Tahun 2016

1. Juara 2 Penyuluh

Pertanian

Swadaya Teladan

Tingkat Propinsi

Bali

Dinas Pertanian

Tanaman Pangan

Propinsi Bali

I Wayan Badra,

PPS Subak

Temaga

Kecamatan

Denpasar Timur

2016

2. Juara 3 Gabungan

Kelompok Tani

Teladan Tingkat

Propinsi Bali

Dinas Pertanian

Tanaman Pangan

Propinsi Bali

Gapoktan Sari

Nadi

2016

3. Juara 1 Penerapan

Teknologi

Kedelai

Dinas Pertanian

Tanaman Pangan

Propinsi Bali

Subak Umalayu 2016

4. Juara 2 Penerapan

Teknologi Padi

Dinas Pertanian

Tanaman Pangan

Propinsi Bali

Subak Pagutan 2016

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 28

Prestasi yang telah diraih ini secara proporsional menunjukkan capaian kinerja

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar. Dukungan

program dan kegiatan serta strategi dan kebijakan yang dilaksanakan diikuti

oleh kepedulian sumber daya yang ada, menghasilkan capaian kinerja yang

baik. Capaian ini tidak membuat dinas berpuas diri. Justru capaian ini memacu

dinas untuk bekerja lebih bersungguh-sungguh untuk ke depan menghasilkan

kinerja yang selalu lebih baik.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 29

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Capaian kinerja kegiatan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura Kota Denpasar Tahun 2016 merupakan penjabaran dari 2 sasaran

yang tertuang dalam RPJMD Semesta Berencana Kota Denpasar dan Renstra

dinas periode 2016-2021. Walaupun banyak keberhasilan dan prestasi yang

telah diraih, ada pula kegagalan atau target yang belum tercapai sesuai harapan.

Hasil pengukuran capaian kinerja program / kegiatan dalam LAKIP

tahun 2016 ini, sebagian besar capaian kinerja telah tercapai sesuai target yang

telah ditetapkan dalam indicator kinerjanya. Namun masih ada juga yang

belum mencapai target yang telah ditetapkan dalam indicator kinerjanya, yang

diakibatkan karena masalah teknis di lapangan.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar yang

sejak Tahun 2017 telah berganti nama menjadi Dinas Pertanian dengan

perubahan struktur organisasi, tetap berkomitmen akan memacu terus

pembangunan di bidang pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura,

mencari solusi terhadap hambatan-hambatan dan tantangan yang ada untuk

dapat mencapai sasaran dan tujuan dinas yang telah ditetapkan dalam Renstra.

Ke depan, kita akan berusaha meminimalisir ketidaktercapaian target yang

telah ditetapkan. Dukungan seluruh elemen masyarakat Kota Denpasar

khususnya petani / kelompok tani, subak, Kelompok Wanita Tani (KWT) dan

pengusaha / stakeholders sangat diharapkan demi tercapainya visi, misi,

sasaran dan tujuan tersebut.

LAKIP Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar TA 2016 30

4.2. Saran

Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Pertanian periode 2016-2021 masih

dalam proses review karena perubahan Organisasi Perangkat Daerah. Dalam

pengukuran capaian sasaran kinerja dinas Tahun 2016 masih terjadi

penyesuaian, sebagian besar target dalam indicator kinerjanya telah dicapai

dengan baik. Namun dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah ( LAKIP ), masih banyak sekali ditemukan hambatan, yang erat

kaitannya dengan penyusunan dokumen perencanaan strategic ini. Sehingga

masih banyak komponen-komponen dalam penyusunan LAKIP ini dilakukan

penyesuaian (review). Ke depan, agar dalam proses penyusunan LAKIP bisa

menjadi baik, dokumen-dokumen yang dibuat dari hulu ke hilir tersambung

dengan baik.