18
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan prestasi belajar seorang peserta didik menjadi hal yang penting.Karena akhir dari sebuah proses tahap belajar mengajar adalah assessment (ujian) dengan demikian hasil dari sebuah ujian adalah sebuah prestasi,dimana dengan ujian kualitas pendidikan akan terukur dan akhirnya meningkat. Atas dasar hal tersebut, prestasi belajar merupakan hal yang menarik utuk dikaji guna mengetahui prestasi belajar peserta didik dalam mencapai hasil dan kualitas pendidikan itu sendiri. Untuk mencapai hasil dan kualitas tersebut, maka dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang pentingnya prestasi belajar yang difokuskan pada prestasi belajar bahasa inggris peserta didik yang ada di MAN Salatiga. Prestasi belajar bahasa inggris peserta didik ini diteliti berdasarkan pertimbangan prestasi belajar bahasa inggris ujian nasional peserta didik yang cukup vareatif, dimana hasil prestasi belajar bahasa inggris ujian nasional kedepannya akan dijadikan acuan oleh perguruan tinggi sebagai salah satu hal yang akan dipertimbangkan untuk dapat lulus ujian masuk perguruan tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis melihat tiga faktor yang berhubungan antara prestasi belajar peserta didik, yaitu motivasi berprestasi, English self efficacy dan jenis kelamin siswa kelas XII di MAN Salatiga.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

  • Upload
    vunga

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan prestasi belajar seorang peserta didik

menjadi hal yang penting.Karena akhir dari sebuah proses tahap belajar

mengajar adalah assessment (ujian) dengan demikian hasil dari sebuah

ujian adalah sebuah prestasi,dimana dengan ujian kualitas pendidikan akan

terukur dan akhirnya meningkat. Atas dasar hal tersebut, prestasi belajar

merupakan hal yang menarik utuk dikaji guna mengetahui prestasi belajar

peserta didik dalam mencapai hasil dan kualitas pendidikan itu sendiri.

Untuk mencapai hasil dan kualitas tersebut, maka dalam bab ini penulis

akan menguraikan tentang latar belakang pentingnya prestasi belajar yang

difokuskan pada prestasi belajar bahasa inggris peserta didik yang ada di

MAN Salatiga. Prestasi belajar bahasa inggris peserta didik ini diteliti

berdasarkan pertimbangan prestasi belajar bahasa inggris ujian nasional

peserta didik yang cukup vareatif, dimana hasil prestasi belajar bahasa

inggris ujian nasional kedepannya akan dijadikan acuan oleh perguruan

tinggi sebagai salah satu hal yang akan dipertimbangkan untuk dapat lulus

ujian masuk perguruan tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis

melihat tiga faktor yang berhubungan antara prestasi belajar peserta didik,

yaitu motivasi berprestasi, English self efficacy dan jenis kelamin siswa

kelas XII di MAN Salatiga.

Page 2: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

2

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan arus era globalisasi yang begitu cepat merupakan

sebuah tantangan, implementasinya Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas sangat dibutuhkan agar mampu bersaing di dunia secara

global. Salah satu cara yang ditempuh untuk memajukan kualitas SDM

adalah melalui jalur pendidikan. Oleh karena itu, mutu pendidikan perlu

ditingkatkan.Pendidikan yang bermutu di Indonesia sudah mulai

dicanangkan sejak beberapa tahun terahir, dimana remaja adalah

bidikannya. Perkembangan teknologi begitu cepat membuat segala

informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke

seluruh dunia pendidikan dalam siklus lima tahunan. Dengan demikian,

kehadiran globalisasi adalah kepastian. Dengan demikian sudah dapat

dipastikan bahwa globalisasi membawa dampak besar bagi dunia

pendidikan, termasuk pendidikan di Indonesia (www.balitbang

kemendikbud.go.id, Sawali (2013).

Untuk memperoleh proses tersebut remaja mendapatkannya di

bangku sekolah termasuk juga mereka yang berada di tingkat lanjutan.

Sementara itu, Sarwono (2002) menjelaskan bahwa dalam pembagian

sekolah yang perlu dilakukannya, adalah usia remaja yang berada dalam

tahap dimana mereka akan masa pendidikan ditingkat sekolah lanjutan,

dengan memberi prioritas pada pelajaran yang berkaitan dengan penalaran.

Begitu pula dengan pendapat Djiwandono (2002) belajar merupakan suatu

perubahan pada diri individu yang disebabkan oleh pengalaman. Belajar

sendiri dapat melalu berbagai cara dan media, tergantung pada situasi yang

dihadapinya.

Berkaitan dengan proses belajar, semua kegiatan belajar yang

dilakukan individu tidak dapat terlepas dari prestasi belajar. Hal ini karena

setiap individu dalam kegiatan yag hendak dilakukan, tentunya mengharap

Page 3: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

3

kegiatan tersebut menghasilkan suatu hasil atau prestasi yang baik.

Prestasi belajar merupakan penilaian terhadap sesuatu yang digunakan

untuk menilai hasil –hasil pengajaran yang diberikan dalam waktu tertentu

(Purwanto,1990).

Beberapa karya ilmiah dan literatur mengenai hasil penelitian yang

bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya bahasa Inggris serta

dipublikasikan dengan bahasa Inggris pula (Sinthia, 2011). Pengenalan

high technology, perangkat keras dan lunak seperti komputer, laptop,

internet yang menggunakan bahasa Inggris telah menjadikan status dan

penggunaan bahasa Inggris sebagai lingua franca dalam komunikasi bisnis

internasional (Gong, 2009).

Bahasa Inggris juga telah menjadi salah satu faktor kunci

penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta pengelolaan

bisnis.Untuk alasan ini, maka penting bahasa Inggris dipelajari dalam

berbagai kesempatan (Abdullah, 2006).Sebuah penelitian yang dilakukan

oleh Wang (2008) pada mahasiswa Cina menemukan penting bagi

mahasiswa untuk mempelajari bahasa Inggris karena merupakan batu

loncatan untuk pekerjaan dimasa depan. Mereka yang mampu menguasai

bahasa Inggris, memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bisa diterima

disekolah favorit, bekerja di dalam dan di luar negeri, jika dibandingkan

dengan individu yang prestasi bahasa Inggrisnya kurang baik.

Sementara itu,Adeniyi (2009) dalam penelitiannya terhadap

mahasiswa teknik perminyakan Yaman Hardhramout University,

menemukan bahwa sebagian besar lulusan dari Yaman Hardhramout

University ditolak ketika mengajukan permohonan untuk bekerja di

perusahaan minyak disebabkan kompetensi bahasa Inggris mereka rendah.

Hal ini membuktikan bahwa kemampuan menguasai bahasa

Inggris menjadi faktor yang penting dalam berkomunikasi dengan orang

Page 4: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

4

lain dalam bahasa Inggris, memudahkanya mendapatkan pekerjaan dan

mengembangkan usahanya pada era perdagangan global (Baharum &

Tratiakov,2008). Bahasa Inggris adalah bahasa yang penting, seiring

dengan perkembangan dan perubahan pada kurikulum-kurikulum mulai

dari tahun ke tahun. Demikian halnya dari generasi ke generasi yaitu dari

tahun 1947 sampai tahun 2006, kemudian yang terakhir kurikulum 2013,

yang secara keseluruhan menuntut adanya prestasi belajar bahasa Inggris

perlu ditingkatkan karena bahasa Inggris merupakan bagian dari standard

kompetensi lulusan tersebut.

Pada umumnya begitu rendahnya kualitas pendidikan berimbas

terhadap prestasi belajar. Salah satu fenomenanya prestasi belajar dapat

dilihat dari nilai hasil Ujian Nasional (UN). Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh saat mengumumkan hasil akhir Ujian

Nasional 2013 untuk tingkat SMA dan sederajat di Jakarta, Kamis

(23/5/2013), mengatakan, tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) Sekolah

Menengah Atas (SMA) dan sederajat tahun 2013 mengalami penurunan,

dibandingkan tahun 2012. Tahun 2013 persentase kelulusan UN SMA

adalah 99,48%, sedangkan pada 2012 persentase kelulusan UN SMA

adalah 99,5%, dan persentase kelulusan UN SMA pada 2011 sebesar

99,51 persen. Berarti persentase kelulusan tahun 2013 turun 0,02% dari

tahun sebelumnya yang mencapai 99,5 persen (Hartono, 2013 dalam

kompas.com).

Sementara itu, terkait dengan prestasi belajar siswa, salah satu

masalah yang dihadapi oleh peserta didik MAN Salatiga adalah hasil

prestasi ujian nasional khususnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris yang

cenderung naik turun. Berikut ini adalah tingkat kelulusan siswa di MAN

Salatiga dari tahun ajaran 2010/2011 sampai dengan tahun ajaran

2013/2014 yang dapat diidentifikasi bahwa untuk pelajaran Bahasa Inggris

Page 5: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

5

yang nilainya masih jauh dari harapan, walaupun sudah mencapai kriteria

ketuntasan minimal, berikut adalah tabelnya:

Tabel 1.1Nilai Murni UN Bahasa Inggris peserta didik MAN Salatiga

th ajaran 2010-2011

Prog. Studith 2011

Klasifikasi Rata-rata terendah tertinggi Std. deviasi %

IPA B 7.46 5.50 8.60 0.75 100

IPS B 7.09 4.50 8.40 0.82 100

BAHASA C 7.14 5.60 8.40 0.73 100

Sumber: Balitbang Kemendikbud Prov. Jateng Kamis (24/5/14).

Berdasarkan tabel diatas pada tahun ajaran 2010~2011 hasil nilai

ujian nasional untuk keempat program studi, khususnya mata pelajaran

bahasa Inggris berada pada klasifikasi B, dimana rata- rata diatas nilai 7

lebih artinya rata – rata nilai bahasa Inggris sudah melebihi batas minimal

kelulusan.

Tabel 1.2Nilai Murni UN Bahasa Inggris peserta didik MAN Salatiga

th ajaran 2011-2012

Prog. Studith 2012

Klasifikasi Rata-rata terendah tertinggi Std. deviasi %

IPA B 6.81 4.30 8.50 0.85 100IPS B 7.00 4.90 8.60 0.90 100

BAHASA B 6.57 5.10 8.30 0.95 100AGAMA C 6.20 4.50 7.20 0.63 100

Sumber: Balitbang Kemendikbud Prov. Jateng Kamis (24/5/14).

Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun ajaran 2011~2012

hasil nilai ujian nasional mata pelajaran bahasa Inggris berada pada

klasifikasi B, tetapi rata- rata nilai 6 koma atau dibawah 7 artinya, rata –

rata nilai bahasa Inggris mengalami penurunan walaupun telah melebihi

batas minimal kelulusan.

Page 6: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

6

Tabel 1.3Nilai Murni UN Bahasa Inggris peserta didik MAN Salatiga

th ajaran 2012-2013

Prog. Studith 2013

Klasifikasi Rata-rata

terendah tertinggi Std.deviasi

%

IPA B 6.61 4.20 8.80 1.13 100IPS C 6.02 3.80 8.20 0.89 100

BAHASA B 6.67 5.20 9.00 0.93 100AGAMA C 6.30 4.20 8.60 0.89 100

Sumber: Balitbang Kemendikbud Prov. Jateng Kamis (24/5/14).

Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun ajaran 2012~2013

hasil nilai ujian nasional keempat program studi, untuk mata pelajaran

bahasa Inggris berada pada klasifikasi B & C, tetapi semua program studi

rata- rata nilai 6 koma atau dibawah 7 artinya, rata – rata nilai bahasa

Inggris mengalami penurunan walaupun telah melebihi batas minimal

kelulusan.

Tabel 1.4Nilai Murni UN Bahasa Inggris peserta didik MAN Salatiga

th ajaran 2013-2014

Prog. Studith 2014

Klasifikasi Rata-rata terendah tertinggi Std. deviasi %

IPA B 6.94 5.10 8.50 0.72 100IPS B 7.06 4.90 8.50 0.61 100

BAHASA C 5.82 4.60 8.20 0.79 100AGAMA C 5.89 4.60 8.00 0.89 100

Sumber: Balitbang Kemendikbud Prov. Jateng Kamis (24/5/14).

Tabel diatas pada tahun ajaran 2013-2014 hasil nilai ujian

nasionaluntuk keempat program studi, khususnya mata pelajaran bahasa

Inggris berada pada klasifikasi B & C, dimana rata- rata dibawah nilai 6

artinya, nilai bahasa Inggris terakhir mengalami penurunan, walaupun rata

– rata nilai bahasa Inggris sudah melebihi batas minimal kelulusan.

Page 7: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

7

Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut menunjukkan bahwa

tingkat kelulusan mata pelajaran Bahasa Inggris peserta didik MAN

Salatiga mencapai 100 %. Namun,kualitas prestasi belajar Bahasa Inggris

siswa MAN Salatiga masih kurang memuaskan.Oleh sebab itu, ada

masalah yang terkait dengan prestasi belajar bahasa Inggris di MAN

Salatiga.

Ada beberapa kemungkinan terjadinya penurunan prestasi belajar

Bahasa Inggris pertama, kemampuan ekonomi orang tua yang masih

belum memenuhi standar, sehingga akan menyebabkan motivasi belajar

kurang. Hal tersebut dapat membuat siswa kurang mempunyai

kepercayaan diri siswa. Berdasarkan catatan guru bimbingan konseling

tanggal 1 Juni 2014 peserta didik yang memperoleh Bantuan Siswa Miskin

(BSM) lebih banyak dari siswa yang mampu, yakni mencapai lebih dari 70

% penerima beasiswa miskin. Di samping itu, jumlah mata pelajaran yang

harus dikuasai lebih banyak dari sekolah pada umumnya.Walaupun

demikian, masih ada siswa menunjukkan prestasi belajar Bahasa Inggris

yang bagus pada umumnya mendapatkan beasiswa dari pihak sekolah

maupun pemerintah.

Hal tersebut memperlihatkan sisi positif yang dicapai dari kerja

keras guru dalam pengelolaan pembelajaran di kelas untuk secara kontinyu

meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas. Namun, sangat disayangkan

bahwa di tengah gemilangnya prestasi belajar yang diraih siswa, kurang

mendapat perhatian serius dari pemerintah kota Salatiga. Dalam hal ini

oleh Kanwil Jawa Tengah.Selain itu, pemerintah juga masih belum

membuat pendampingan dan umpan balik terhadap keberlanjutan prestasi

yang diraih oleh siswa secara memadai. Dengan kata lain, ada masalah

yang muncul terkait dengan kemampuan guru untuk mempertahankan dan

Page 8: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

8

meningkatkan mutu pendidikan di MAN Salatiga melalui prestasi belajar

yang dicapai siswa sangat terbatas.

Dengan kata lain prestasi belajar merupakan hal yang sangat

penting diperhatikan oleh setiap orang yang terlibat dalam

penyelenggaraan pendidikan, baik itu guru di sekolah (terlibat langsung)

maupun orang tua di rumah (secara tidak langsung). Situasi ini disebabkan

oleh adanya prestasi belajar yang diraih peserta didik dari aktivitas belajar

baik berupa pengetahuan maupun keterampilan masih belum memuaskan

(ada yang baik dan ada yang masih kurang baik). Pada akhirnya prestasi

belajar tersebut dapat memengaruhi sikap dan tingkah laku peserta didik

(Nurwati,2009)

Kemudian Patty, (2014) mengemukakan bahwa fungsi utama

prestasi belajar antara lain: 1) sebagai indikator kualitas dan kuantitas

pengetahuan yang telah dikuasai anak didik, 2) sebagai lambang pemuasan

hasrat ingin tahu, 3) sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan, 4)

sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan, 5)

dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

Menurut penulis, prestasi belajar merupakan hal yang penting

untuk diteliti.Prestasi belajar merupakan salah satu faktor penting untuk

menentukan tingkat pengetahuan siswa. Dengan mengetahui tingkat

pengetahuan siswa, maka guru dapat mengukur sejauh mana pencapaian

dari sasaran belajar dimana belajar adalah sebuah proses dari yang belum

mengerti menjadi lebih faham.

Ada beberapa temuan yang menyatakan bahwa prestasi belajar di

pengaruhi oleh motivasi berprestasi yang dapat di lihat dari temuan

(Tella, 2007) berpendapat bahwa untuk meraih prestasi akademik yang

baik, banyak orang berpendapat perlunya memiliki kecerdasan yang tinggi

sebagai bekal potensial yang akan memudahkan dalam belajar.Agar dapat

Page 9: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

9

menghasilkan prestasi yang optimal. Dalam situasi belajar yang sifatnya

kompleks dan menyeluruh serta melibatkan interaksi beberapa komponen,

sering ditemukan peserta didik yang tidak dapat mencapai prestasi

akademik yang setara dengan kecerdasannya, karena pada dasarnya

presatasi akademik merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang

berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Motivasi

berprestasi merupakan daya pendorong dalam diri individu untuk berusaha

semaksimal mungkin untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi.

Sementara itu, prestasi belajar juga dapat dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Menurut Walgito (2001), faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar self efficacysiswa terdiri dari: kesehatan

fisik, kelelahan, motivasi berprestasi, minat, konsentrasi, natural curiosity,

self confidence, self control, intelegensi, ingatan, tempat, peralatan belajar,

suasana, waktu belajar, kedisiplinan, dukungan sosial, dan pergaulan.

Motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang turut

memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.Ini berarti bahwa

Motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang penting untuk

diteliti dalam hubungannya dengan prestasi belajar siswa.

Pada suatu kesempatan, McClelland (dalam Wijono,2012) telah

jauh meneliti bahwa motivasi berprestasi sebagai kecenderungan individu

untuk berupaya mengarahkan tingkah laku dalam pencapaian prestasi,

Jadi jelas bahwa dalam bidang pendidikan salah satu aspek yang paling

penting adalah motivasi berprestasi yang mempunyai karakteristik

pengambilan risiko yang moderat (moderat risk),menginginkan umpan

balik (immediate feedback),puas terhadap prestasi (accomplishment),

keasyikan dengan tugas (preoccupation with the task).

Namun demikian, motivasi berprestasi memiliki korelasi yang erat

karena prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik ditentukan pula

Page 10: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

10

oleh motivasi yang dimilikinya.Salah satu upaya meningkatkan motivasi

berprestasi dikalangan peserta didik adalah situasi yang kondusif bagi

peserta didik untuk belajar.Dengan demikian, karena motivasi berprestasi

merupakan hal yang penting dalam diri setiap individu, maka diharapkan

setiap siswamemiliki motivasi berprestasi yang tinggi.

Ada beberapa penelitianyang menemukan bahwa motivasi

berprestasi memiliki peran yang besar dalam perkembangan anak usia

remaja. Lebih lanjut dinyatakan bahwa fungsi motivasi berprestasi salah

satunya yakni menolong dalam memberikan umpan balik (immediate

feedback) berkaitan dengan pelajaran di sekolah.Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Noya (2011) yang mengangkat tentang motivasi

berprestasi dan disiplin diri sebagai prediktor yang berpengaruh secara

simultan terhadap prestasi belajar mahasiswa di Institut Injil Indonesia

yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel motivasi

berprestasi dan disiplin dengan prestasi belajar.Begitu juga dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Gardner (2009) terhadap 694 siswa sekolah

menengah di Spanyol yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif

signifikan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar (r=0.17,p<0.05).

Rasmi (2013) juga menyatakan bahwa motivasi berprestasi, baik itu

bersifat intrinsik maupun ekstrinsik, memiliki pengaruh yang positif

signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

Adanya hubungan yang positif signifikan ini disebabkan oleh,

pertama, siswa memiliki karakteristik pengambilan resiko sedang,

sehubungan dengan mata pelajaran yang diajarkan, serta siswa merasa

nyaman karena ada umpan balik ketika mengalami permasalahan

sehubungan dengan mata pelajaran yang diajarkan di kelas, yang

semuanya memberikan pengaruh besar terhadap prestasi belajar siswa.

Kedua, puas terhadap apayang diraih serta keasyikan tugas yang diberikan

Page 11: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

11

oleh guru merupakan hal yang sangat penting dan mendukung

perkembangan individu, terutama sehubungan dengan peningkatan

prestasi belajar. Hal ini disebabkan oleh adanyakeasyikan yang terjadi

pada saat belajar sehingga meningkatkan kemampuan dari dalam diri

untuk mencapai hasil yang maksimal dalam proses belajar.

Tetapi berbeda dengan hasil penelitian lain yang dilakukan oleh

Sulistiyawati Mariyanti, (2010) menghasilkan analisa data yang

menggunakan tekhnik analisis statistic chi-square test, diperoleh hasil dari

X2 = 4,800 dengan derajat kebebasan (dk) =2 dan P-value = 0,091 .dari

hasil tersebut P-value memiliki nilai yang lebih besar daripada a= 0,05 ,

dengan kata lain Ho tidak ditolak. Jadi kesimpulanya bahwa motivasi

berprestasi tinggi tidak berperan secara signifikan terhadap peningkatan

prestasi.Begitu juga dalam penelitian yang dilakukan oleh Utomo (Putra,

2012) menyatakan bahwa motivasi berprestasi tidak berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa. Hal ini diperkuat dengan nilai koefisien korelasi

sebesar 0.154;p>0.05. Abdullahi (2000), meneliti seribu mahasiswa yang

terdiri dari 665 wanita dan 335 pria di Universitas Nigeria menyatakan

bahwa motivasi berprestasi tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Bakar,(2010) juga melakukan penelitian terhadap 1484 mahasiswa dengan

kesimpulan bahwa motivasi berprestasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap prestasi belajar. Sementara itu,Zenzen (2002) melakukan

penelitian terhadap 99 siswa teknologi industri di daerah Minesota,

menyimpulkan bahwa motivasi berprestasi tidak berpengaruh terhadap

prestasi belajar r=0,200; p> 0.05.

Selain motivasi berprestasi,faktor penting yang menjadi pendorong

bagi seseorang atau siswa untuk dapat menjadi berkualitas atau memiliki

prestasi tinggi adalah dengan dimilikinya self-efficacy yang

tinggi.Bandura(dalam Putra, 2012) menyatakan bahwa efikasi diri sebagai

Page 12: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

12

pertimbangan seseorang terhadap kemampuannya mengorganisasi dan

melaksanakan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai prestasi

tertentu.

Menurut pendapat Matlin (dalam Sulistyawati, 2010) seseorang

yang memiliki self efficacy kuat, mampu mengatur kehidupan untuk lebih

berhasil.Seseorang yang self efficacy tinggi ketika awalnya kurang berhasil

mereka akan mencoba cara yang baru, dan mereka lebih keras. Ketika

masalah muncul, seseorang dengan self efficacy yang kuat tetap tenang

dalam menghadapi masalah dan mencari solusi, bukan memikirkan

kekurangan dari dirinya.self efficacy yang rendah dapat menghalangi

usaha meskipun individu memiliki keterampilan dan menyebabkan mudah

putus asa sehingga mengurangi prestasi belajarnya.

Sementara itu, Sudarmaji (Priyantoro, 2002) menyebutkan bahwa

efikasi diri memiliki peranan dalam pengendalian reaksi terhadap ancaman

dan tekanan, dimana keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya akan

menentukan individu akan mencoba mengatasi situasi yang sulit atau

tidak. Individu yang memiliki efikasi diri tinggi akan melakukan usaha

yang lebih keras untuk mengatasi semua kesulitan. Individu akan berusaha

mengerahkan seluruh kemampuan sumber daya kognitif, motivasi, dan

menentukan atau merencanakan tindakan yang dibutuhkan untuk

mencapai situasi yang diinginkan dalam mencapai prestasi belajar bahasa

Inggris. Pada waktu yang lain Cervone, Schaumannn, & Scott (1994)

menyatakan bahwa individu akan menunjukkan efikasi diri yang tinggi

bila individu memiliki keyakinan bahwa faktor-faktor personalnya mampu

digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas yang ada untuk mencapai

prestasi.

Penelitian Takaki, Nishi, Shimoyama, Inada, Matsuyama,

Kumano, &Kuboki (2003) serta Rolf & Johnson (dalam Smet, 1994)

Page 13: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

13

menyatakan efikasi diri yang negatif juga merupakan faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar bahasa Inggrisnya.Harapan efikasi diri

yang tinggi terkait dengan prestasi yang lebih tinggi karena keyakinannya

tersebut mempengaruhi usaha-usaha seseorang meningkatkan prestasinya.

Selain hal tersebut Bandura (dalam Smet, 1994) juga menyatakan bahwa

self efficacyakan meningkatkan kemampuan seseorang, baik prestasi

formal maupun informal seorang individu serta mengaktifkan perubahan-

perubahan penampilan (performance) dalam diri individu tersebut.

Beberapa peneliti sebelumnya berpendapat bahwa self efficacydan

motivasi berprestasi memiliki peran terhadap munculnya sebuah prestasi,

Klasen & kuzucu (dalam Putra, 2012) bahwa self efficacydan motivasi

berprestasi akademik merupakan predictor yang kuat dari prestasi belajar.

Tetapi berbeda dengan penelitian Jamileh Rahemi, ( 2009 ) yang dilakukan

pada siswa humaniora terdapat ada hubungan negatif yang signifikan

antara self efficacydan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik,

semakin tinggiself efficacydan motivasi berprestasi seorang siswa maka

semakin rendah tingkat prestasi akademiknya

Self efficacy, motivasi berprestasi khususnya pada mata pelajaran

bahasa Inggris sangatlah penting dalam menunjang prestasi belajar Bahasa

Inggris, berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tergerak untuk

meneliti tentang prestasi belajar bahasa Inggris di MAN Salatiga dengan

beberapa alasan di antaranya;peserta didik merupakan kumpulan individu

yang sedang dipersiapkan di pendidikan menengah untuk menjadi individu

intelektual yang berdaya saing tinggi, mampu bersaing memasuki dunia

pendidikan lebih lanjut, guna memajukan pembangunan bangsa pada

jenjang Nasional serta Internasional di era ilmu pengetahuan dan

tekhnologi yang sangat pesat ini,sehingga jika peserta didik memiliki

motivasi berprestasi danEnglish self efficacy rendah maka prestasi belajar

Page 14: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

14

khususnya Bahasa Inggris akan rendah, dengan demikian sulit untuk

bersaingdalam era globalisasi yang kompetitif.

Berdasarkan berbagai fenomena dan hasil penelitian yang ada,

maka penulis ingin melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hubungan

motivasi berprestasi dan English self efficacydan jenis kelamin terhadap

prestasi belajar Bahasa Inggris Peserta didik kelas XII MAN

Salatiga,meskipun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini

memiliki sejumlah kesamaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya,

tetapi yang membedakannya adalah variabel bebas ke-dua lebih spesifik,

yaitu English self efficacy yang merupakan prediktor prestasi belajar

Bahasa Inggris pula. Kemudian subjek penelitian yang diteliti dalam

penelitian ini menjalankan seluruh aktivitas pendidikan dan kehidupan

sehari-hari dalam ruang lingkup pendidikan Madrasah, serta begitu

menurunya hasil prestasi belajar bahasa Inggris. Hal inilah yang membuat

penelitian ini beda dengan penelitian sebelumnya di mana subjek dalam

penelitian-penelitian sebelumnya pada umumnya adalah siswa/mahasiswa

yang bersekolah di sekolah umum (misalnya SD, SMP, SMA) yang

notabene mata pelajaranya sedikit, tetapi di Madrasah Aliyah Negeri

terdapat tambahan mata pelajaran agama yang cukup banyak ditambah

beberapa muatan lokal, seperti otomotif, menjahit, dan teknik informatika.

Dalam penelitian ini, selain English self efficacy dan motivasi

berprestasi, variabel lain yang menarik untuk diteliti adalah jenis kelamin,

sehingga dapat dijadikan variabel untuk mendapatkan hasil yang

bervariasi dalam penelitian ini. Beberapa penelitian tentang pengaruh jenis

kelamin juga pernah diteliti sebelumnya seperti, Wasonga, dkk (2003)

juga melakukan penelitian tentang prestasi belajar siswa SMA di

perkotaan, dan menemukan bahwa jenis kelamin berpengaruh pada

prestasi belajar. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang

Page 15: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

15

dilakukan Zahroh (2008).Namun hasil penelitian yang berbeda

dikemukakan oleh Naderi, dkk, (2008), Reese dkk (2009), Noya (2011),

Heong dkk.(2011), serta penelitian yang dilakukan oleh Pambudiono,

Zubaidah, dan Mahanal (2012) yang menyatakan bahwa tidak terdapat

perbedaan prestasi belajar siswa ditinjau dari jenis kelamin.Berdasarkan

beberapa penelitian tentang jenis kelamin tersebut, penulis berkeinginan

untuk meneliti kembali tentang jenis kelamin dalam kaitannya dengan

prestasi belajar.Hal ini dikarenakan bahwa jika ditinjau kembali, jenis

kelamin selalu memberi kontribusi terhadap pencapaian

prestasi.Kontribusi jenis kelamin dapat berbeda satu dengan yang lainnya

dan juga dapat mempengaruhi prestasi seseorang.

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hubungan antara

motivasi berprestasi, dan English self efficacydan jenis kelamin terhadap

prestasi belajarBahasa Inggris di MAN Salatiga, maka penelitian ini akan

dilaksanakan di MAN Salatiga khususnya di kelas XII. Atas dasar

fenomena dan hasil penelitian yang ada, maka penulis ingin melakukan

penelitian lebih lanjut dengan rumusan masalah sebagai berikut:

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada hubungan motivasi berprestasi dan English self

efficacy dengan prestasi belajar siswa di MAN salatiga?

2. Apakah ada pengaruh interaksi motivasi berprestasi dan jenis

kelamin dengan prestasi belajar siswa di MAN Salatiga?

3. Apakah ada pengaruh interaksi English self efficacydan jenis

kelamin dengan prestasi belajar siswa MAN Salatiga?

Page 16: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

16

4. Apakah Ada perbedaan prestasi belajar ditinjau dari jenis kelamin

pada siswa di MAN Salatiga?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian yang akan dicapai adalah untuk mengetahui:

1. Hubungan motivasi berprestasi dan English self efficacy dengan

prestasi belajar siswa di MAN salatiga?

2. Pengaruh interaksi motivasi berprestasi dan jenis kelamin dengan

prestasi belajar siswa di MAN Salatiga?

3. Pengaruh interaksi English self efficacy dan jenis kelamin dengan

prestasi belajar siswa MAN Salatiga?

4. Perbedaan prestasi belajar ditinjau dari jenis kelamin pada siswa di

MAN Salatiga?

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Merujuk pada tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini

diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Dapat memperkaya konsep serta pola pikir kita tentang pengaruh

motivasi berprestasi dan English self efficacyterhadap prestasi belajar

Bahasa Inggris. Selain itu kiranya penelitian ini dapat menjadi acuan bagi

penelitian-penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Kepada lembaga penyelenggara pendidikan, hasil penelitian ini

dapat digunakan sebagai data awal untuk meningkatkan prestasi

belajar peserta didik khususnya bahasa Inggris.

Page 17: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

17

2. Kepada peserta didik, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

acuan dalam meningkatkan kualitas dan hasil belajar secara

pribadi.

3. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi

acuan pada peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti

variabel motivasi berprestasi , variabel English self efficacyserta

variabel prestasi belajarBahasa Inggris.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis, penulis

menyusun tulisan ini ke dalam beberapa bab, antara lain:

Bab I, dalam bab ini penulis menguraikan pendahuluan yang di

dalamnya membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II, dalam bab ini penulis menguraikan tentang landasan teoritis

yang terdiri dari pengertian masing-masing variabel (XI, X2, X3 dan Y),

teori masing-masing variabel, aspek-aspek, faktor pengaruh, hasil-hasil

penelitian sebelumnya, model penelitian, serta hipotesis penelitian.

Bab III, dalam bab ini penulis menguraikan tentang variabel

penelitian, defenisi operasional, metodologi pengumpulan data, validitas

dan reliabilitas alat ukur, populasi dan sampel penelitian, serta teknik

analisis data.

Bab IV, dalam bab ini penulis menguraikan tentang deskripsi tempat

penelitian, karakteristik responden, hasil uji validitas dan reliabelitas alat

ukur, hasil pengukuran variabel, hasil uji statistik, serta diskusi.

Bab V, dalam bab ini penulis menguraikan tentang kesimpulan dan

saran berdasarkan hasil penelitian.

Page 18: 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH - Institutional Repository ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9277/1/T2_832011008_BAB I.pdf · 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ... mengembangkan usahanya

18