7
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknogi (IPTEK) pada zaman globalisasi telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut menjadikan pekerjaan manusia lebih hemat waktu, tenaga dan disertai peningkatan taraf hidup. Tetapi perkembangan teknologi mempunyai dampak negatif yang membuat manusia jarang melakukan aktivitas fisik dan gaya hidup yang tidak sehat. Perubahan aktivitas fisik ini menyebabkan tubuh kurang bergerak sehingga rentan terjadi masalah kesehatan yang dapat mengganggu aktifitas sehari-hari. Aktifitas fisik yang kurang seperti pada pegawai yang rata-rata bekerja dengan posisi mengetik atau menulis sering menjadi penyebab masalah kesehatan pada manusia yang salah satunya adalah keluhan musculoskeletal. Hal tersebut dikarenakan aktifitas mereka yang kurang melakukan gerakan (static position) akan menimbulkan kontraksi yang terus menerus pada satu posisi. yang akan berakibat pada menurunnya fleksibilitas tubuh. Fleksibilitas adalah kemampuan dari sendi tubuh untuk bergerak melalui luas gerak sendi mereka secara penuh tanpa disertai rasa nyeri. Fleksibilitas pada seseorang dapat dipengaruhi oleh kurangnya mobilitas pada otot dalam jangka waktu yang lama sehingga akan terjadi pemendekan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I... · jaringan lunak baik karena patologis maupun non patologis yang dapat menghambat ... reflek penguluran pada otot yang mengalami tightness

  • Upload
    vanhanh

  • View
    216

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I... · jaringan lunak baik karena patologis maupun non patologis yang dapat menghambat ... reflek penguluran pada otot yang mengalami tightness

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknogi (IPTEK) pada zaman

globalisasi telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut menjadikan

pekerjaan manusia lebih hemat waktu, tenaga dan disertai peningkatan taraf

hidup. Tetapi perkembangan teknologi mempunyai dampak negatif yang

membuat manusia jarang melakukan aktivitas fisik dan gaya hidup yang tidak

sehat. Perubahan aktivitas fisik ini menyebabkan tubuh kurang bergerak

sehingga rentan terjadi masalah kesehatan yang dapat mengganggu aktifitas

sehari-hari.

Aktifitas fisik yang kurang seperti pada pegawai yang rata-rata

bekerja dengan posisi mengetik atau menulis sering menjadi penyebab

masalah kesehatan pada manusia yang salah satunya adalah keluhan

musculoskeletal. Hal tersebut dikarenakan aktifitas mereka yang kurang

melakukan gerakan (static position) akan menimbulkan kontraksi yang

terus menerus pada satu posisi. yang akan berakibat pada menurunnya

fleksibilitas tubuh.

Fleksibilitas adalah kemampuan dari sendi tubuh untuk bergerak

melalui luas gerak sendi mereka secara penuh tanpa disertai rasa nyeri.

Fleksibilitas pada seseorang dapat dipengaruhi oleh kurangnya mobilitas

pada otot dalam jangka waktu yang lama sehingga akan terjadi pemendekan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I... · jaringan lunak baik karena patologis maupun non patologis yang dapat menghambat ... reflek penguluran pada otot yang mengalami tightness

2

pada otot. Dengan fleksibiltas yang memadai seseorang dapat melaksanakan

suatu tugas dengan kemampuan (performa) yang maksimal yang dalam hal

ini adalah bebas melakukan segala aktifitas bekerja tanpa hambatan dari

sistem musculosceletal (Lutan, 2002).

Penurunan fleksibilitas merupakan kondisi yang umum terjadi

dimana sekitar 60% orang pegawai di dunia dapat mengalami pada setiap

waktu kehidupannya. Dalam penelitian epidemiologi, insiden dari penurunan

fleksibilitas paling banyak dialami populasi pegawai usia 27 -50 tahun.

Penurunan dari fleksibilitas merupakan problem klinis yang signifikan

dengan prevalensi yang sama tinggi dengan prevalensi LBP. Suatu evidence

di AS menunjukan bahwa penderita penurunan fleksibilitas yang melapor

sendiri pada populasi umum berkisar antara 146 dan 213 per 1000 pasien per

tahun. Hasil penelitian multisenter berbasis rumah sakit pada 5 rumah sakit di

Indonesia diperoleh prevalensi gangguan fleksibilitas disertai dengan nyeri

sebesar 24% dari populasi umum (Touche et al., 2010).

Gangguan dari fleksibilitas sering terjadi pada daerah cervical dimana

regio ini berperan dalam mobilisasi dan stabilisasi postur kepala manusia.

Karena kebiasaan yang buruk seperti jarang melakukan olahraga maupun

postur yang statis membuat otot-otot pendukung menjadi kurang gerak

sehingga akan berdampak pada fleksibilitas jaringan. Hal tersebut dapat

terlihat pada pola gerakan yang tidak optimal sehingga menjadi penghalang

dalam melakukan aktifitas fungsional sehari-hari.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I... · jaringan lunak baik karena patologis maupun non patologis yang dapat menghambat ... reflek penguluran pada otot yang mengalami tightness

3

Penurunan fleksibilitas otot-otot pada regio cervical sangat sering

dijumpai di praktik klinik. Persentase kejadian dari masalah pada regio

cervical ini 36% dari keluhan muskuloskeletal di daerah vertebra, atau

terbanyak nomor dua setelah keluhan muskuloskeletal pada pinggang. Tiap

tahunnya 16,6% populasi dewasa mengeluh ketidak nyamanan saat

menggerakan kepala, bahkan 0,6% berlanjut menjadi problem

muskuloskeletal yang berat. Insiden ini meningkat dengan bertambahnya

usia dan pola aktifitas yang buruk (Reese, 2002).

Pada regio cervical ditemukan beberapa otot yang berperan saat

mobilisasi dan stabilisasi postur kepala, salah satunya yaitu otot upper

trapezius yang perlekatannya tepat berada di punggung bagian atas. Otot

upper trapezius berfungsi untuk melakukan gerakan elevasi bahu, dan

berperan sebagai prime muscle dalam gerakan ekstensi dan lateral fleksi

cervical (Neuman, 2002). Kontraksi otot yang terjadi pada kondisi statis atau

diam, postur yang buruk dan dilakukan secara repetitive sering menyebabkan

otot ini mengalami kekakuan (stiffness) ataupun tightness yang pada

akhirnya akan mengurangi fleksibilitas dari otot upper trapezius (Fatmawati,

2012).

Penurunan dari fleksibilitas pada otot upper trapezius dapat dikurangi

dengan memberikan intervensi streching pada grup otot yang mengalami

penurunan fleksibilitas. Secara umum streching dapat didefinisikan sebagai

salah satu kegiatan yang wajib dilakukan sebelum memulai aktifitas

sehingga terjadi penguluran atau persiapan pada otot. Selain itu streching

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I... · jaringan lunak baik karena patologis maupun non patologis yang dapat menghambat ... reflek penguluran pada otot yang mengalami tightness

4

juga dapat diaplikasikan dimana terjadi pemendekan atau thighness pada

jaringan lunak baik karena patologis maupun non patologis yang dapat

menghambat dari lingkup gerak sendi normal (Aquino et al., 2007).

Terdapat beberapa metode dari streching yang dapat diaplikasikan

untuk meningkatkan fleksibilitas jaringan yaitu dynamic stretching, static

stretching, proprioceptive neuromuscular facilitation stretching procedure

(PNF Stretching), pasif stretching dan aktif stretching (Kisner & Colby,

2007). PNF (proprioceptive neuromuscular facilitation) adalah salah satu

bentuk stretching yang memfasilitasi system neuromuskuler dengan

merangsang propioseptif. Prinsip dasar metode PNF adalah distal ke

proksimal, dengan fasilitasi-fasilitasi gerakan dengan pola memutar dan

diagonal, pemberian tahanan maksimal, grasping technique, serta pemberian

stretch reflex yang mampu merangsang spindle otot untuk menimbulkan

reflek penguluran pada otot yang mengalami tightness (Melanie et al., 2006).

Teknik reversal antagonist merupakan salah satu metode dalam PNF

untuk menambah fleksibilitas pada otot yang melibatkan kontraksi otot

agonis dan antagonis. Teknik reversal antagonist memberikan fleksibilitas

dengan cara mengkontraksikan otot antagonis kemudian tanpa berhenti dan

pengurangan kontraksi dilanjutkan dengan kontraksi otot agonis. Adanya

kontraksi yang terus menerus tanpa diselingi oleh jeda akan memberikan

relaksasi maksimal yang dapat membantu dalam penguluran dan

peningkatan lingkup gerak sendi (Hardjono & Ervina, 2012).

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I... · jaringan lunak baik karena patologis maupun non patologis yang dapat menghambat ... reflek penguluran pada otot yang mengalami tightness

5

Teknik intervensi dynamic reversals dan rhythmic stabilitation

merupakan salah satu teknik dalam intervensi reversal antagonist. Pada

teknik dynamic reversals dilakukan kontraksi isotonik dengan memberikan

penahanan kontraksi pada otot yang lebih kuat kemudian setelah mencapai

ROM yang diinginkan terapis memberikan instruksi untuk bergerak ke arah

sebaliknya (reverse) tanpa adanya relaksasi otot sambil diberikan tahanan.

Rhythmic stabilitation merupakan teknik yang menggunakan kontraksi

isometrik, pada teknik ini tidak diperbolehkan adanya gerakan. Pemberian

teknik ini diindikasikan pada kasus dimana terdapat nyeri ketika bergerak

dan berkurangnya keseimbangan dari grup otot agonis dan antagonis

sehingga akan dapat mengurangi spasme otot yang akan berdampak pada

peningkatan lingkup gerak sendi yang mengalami keterbatasan (Alder et al.,

2007).

Pada penanganan kasus pemendekan otot upper trapezius,

penggunaan intervensi dynamic reversals lebih sering digunakan

dibandingkan dengan rhythmic stabilization. Hal tersebut terjadi karena

intervensi dynamic reversals menggunakan kontraksi isotonik dan gerakan

yang dinamis dibandingkan intervensi rhythmic stabilization yang

menggunakan kontraksi isometrik secara statik pada otot yang mengalami

penurunan fleksibilitas. Namun secara umum kedua metode reversals

antagonist tersebut sama-sama dapat mengurangi spasme dan meningkatkan

fleksibilitas otot upper trapezius. Berdasarkan latar belakang tersebut dan

karena penelitian tentang kedua intervensi PNF ini masih sedikit maka

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I... · jaringan lunak baik karena patologis maupun non patologis yang dapat menghambat ... reflek penguluran pada otot yang mengalami tightness

6

peneliti berkeinginan untuk dapat membuktikan bahwa intervensi dynamic

reversals lebih baik dalam meningkatkan fleksibilitas otot upper trapezius

dibandingkan dengan intervensi rhythmic stabilization.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah yang

disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Apakah intervensi dynamic reversals dapat meningkatkan fleksibilitas

otot upper trapezius pada pegawai Fakutas Kedokteran Universitas

Udayana ?

2. Apakah intervensi rhythmic stabilization dapat meningkatkan fleksibilitas

otot upper trapezius pada pegawai Fakutas Kedokteran Universitas

Udayana?

3. Apakah intervensi dynamic reversals lebih baik daripada rhythmic

stabilization dalam meningkatan fleksibilitas otot upper trapezius pada

pegawai Fakutas Kedokteran Universitas Udayana ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran umum antara intervensi dynamic

reversals dengan rhythmic stabilization terhadap peningkatan fleksibilitas

otot upper trapezius pada pegawai Fakutas Kedokteran Universitas

Udayana.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. BAB I... · jaringan lunak baik karena patologis maupun non patologis yang dapat menghambat ... reflek penguluran pada otot yang mengalami tightness

7

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk membuktikan efektivitas intervensi dynamic reversals dalam

meningkatkan fleksibilitas otot upper trapezius.

2. Untuk membuktikan efektivitas intervensi rhythmic stabilization dalam

meningkatkan fleksibilitas otot upper trapezius.

3. Untuk membuktikan intervensi dynamic reversals lebih baik daripada

rhythmic stabilization dalam meningkatan fleksibilitas otot upper

trapezius.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi para

pembaca (mahasiswa) tentang perbedaan pengaruh dynamic reversals

dan rhythmic stabilization terhadap fleksibilitas otot upper trapezius

trapezius pada pegawai Fakutas Kedokteran Universitas Udayana.

b. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi para

pembaca (mahasiswa) dalam mengembangkan penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi

masyarakat umum dan sesama fisioterapis tentang perbedaan pengaruh

dynamic reversals dengan rhythmic stabilization dalam meningkatkan

fleksibilitas otot upper trapezius .