16
Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan bisnis di era globalisasi saat ini memacu negara-negara di dunia untuk sebaik mungkin meningkatkan perekonomian negaranya. Diantaranya bisnis yang berkembang saat ini adalah sektor industri pariwisata yang sedang dialami oleh Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang kompetitif dibandingkan dengan negara lain dalam bidang industri pariwisata. Banyak keunikan dan keanekaragaman budaya dan wisata yang dimiliki Indonesia. Keunikan sumber daya yang dimiliki oleh suatu wilayah, adalah suatu anugrah yang apabila dikelola dengan baik dapat memberikan keuntungan berbagi pihak. Faktor-faktor tersebut membuat pariwisata di Indonesia mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang signifikan pada setiap tahunnya. Indonesia memiliki 33 destinasi wisata yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Republik Indonesia. Namun, pertumbuhan pariwisata di wilayah Indonesia ini tidak merata. Tercatat bahwa hanya 16 daerah yang menyerap 90 persen wisatawan domestik dan mancanegara. Ke-16 destinasi wisata itu adalah Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Batam, Bali, Toba, Karakatau, Tanah Toraja, Lombok, Semarang, Jawa, Sumbar, Manado, Sangalaki, Komodo dan Kupang (Kemenbudpar, 2011). Untuk peringkat teratas dari ke-16 destinasi wisata ini, peringkat pertama ditempati oleh Bali. Selain itu, Jawa juga merupakan salah satu destinasi wisata yang termasuk dalam 16 destinasi wisata Indonesia yang diminati wisatawan, karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pertumbuhan bisnis di era globalisasi saat ini memacu negara-negara di dunia

untuk sebaik mungkin meningkatkan perekonomian negaranya. Diantaranya bisnis

yang berkembang saat ini adalah sektor industri pariwisata yang sedang dialami oleh

Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang kompetitif dibandingkan dengan negara

lain dalam bidang industri pariwisata. Banyak keunikan dan keanekaragaman budaya

dan wisata yang dimiliki Indonesia. Keunikan sumber daya yang dimiliki oleh suatu

wilayah, adalah suatu anugrah yang apabila dikelola dengan baik dapat memberikan

keuntungan berbagi pihak. Faktor-faktor tersebut membuat pariwisata di Indonesia

mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang signifikan

pada setiap tahunnya.

Indonesia memiliki 33 destinasi wisata yang tersebar di seluruh pelosok

wilayah Republik Indonesia. Namun, pertumbuhan pariwisata di wilayah Indonesia

ini tidak merata. Tercatat bahwa hanya 16 daerah yang menyerap 90 persen

wisatawan domestik dan mancanegara. Ke-16 destinasi wisata itu adalah Bandung,

Jakarta, Yogyakarta, Batam, Bali, Toba, Karakatau, Tanah Toraja, Lombok,

Semarang, Jawa, Sumbar, Manado, Sangalaki, Komodo dan Kupang (Kemenbudpar,

2011). Untuk peringkat teratas dari ke-16 destinasi wisata ini, peringkat pertama

ditempati oleh Bali. Selain itu, Jawa juga merupakan salah satu destinasi wisata yang

termasuk dalam 16 destinasi wisata Indonesia yang diminati wisatawan, karena

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

2

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

secara historis Pulau Jawa dianggap sebagai jantung Indonesia. Jumlah kunjungan di

Pulau Jawa yang naik setiap tahunnya membuktikan bahwa potensi wisata Pulau

Jawa sangat baik, begitupun dengan Provinsi Jawa Barat yang pada tahun 2009

merupakan provinsi dengan jumlah kunjungannya terbanyak di peringkat 2 setelah

Jawa Timur (Badan Pusat Statistik, 2011). Hal ini terlihat dari jumlah wisatawan

yang datang ke Provinsi Jawa Barat. Berikut merupakan Tabel 1.1 mengenai jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Barat tahun 2008-2011.

TABEL 1.1

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA

KE PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2008-2011

Tahun Jumlah Kunjungan (per orang)

2008 27.646.002

2009 28.718.243

2010 34.807.302

2011 36.955.054 Sumber : BPS Jawa Barat, 2012

Dari Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara ke Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada

tahun 2008 jumlah kunjungan ke Provinsi Jawa Barat sebanyak 27.646.002

kunjungan. Kemudian mengalami kenaikan di tahun 2009 menjadi 28.718.243

kunjungan. Di tahun 2010 naik kembali menjadi 34.807.302. dan terakhir di tahun

2011 mengalami kenaikan kembali menjadi 36.955.054 kunjungan. Jawa Barat

mendapat peringkat kunjungan ke-2 untuk jumlah wisatawan mancanegara dan

wisatawan domestik, akan tetapi Jawa Barat merupakan provinsi terbesar di pulau

Jawa dengan luas 35,746.26 kilometer persegi (Disbudpar Jabar, 2011) dengan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

3

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memiliki daerah pegunungan yang luas, serta keindahan lembah puncak gunung

merapi. Iklimnya yang tropis menjadikan Provinsi Jawa Barat memiliki

keanekaragaman flora dan fauna yang indah. Selain itu, Jawa Barat pun memiliki

kekayaan dalam budaya. Adat budaya Sunda yang melekat menjadi daya tarik

tersendiri bagi wisatawan di Jawa barat. Berikut merupakan Tabel 1.2 mengenai

objek wisata yang ada di Jawa Barat.

TABEL 1.2

OBJEK WISATA DI JAWA BARAT Jenis

Wisata

Tempat Wisata

Wisata

Alam dan

Taman

Rekreasi

Pantai Pangandaran, Pantai Batu Hiu, Grand Canyon Pangandaran, Hutan Cagar Alam

Pangandaran, Taman Safari Indonesia Cisarua Bogor, Kawah Tangkuban Perahu, Kebun

Raya Bogor, Air Panas Ciater, Maribaya, Pasundan Plaza Bandung, Babakan Siliwangi

Bandung, Kawah Kamojang, Kawah Papandayan, Kebun Raya Cibodas, Camping Area

Racahan (Mandala Kitri), Gunung Gede, Pantai Pelabuhan Ratu, Pemandian Air, Panas

Batu Kawang, Serang, Pulau Dua (Pulau Burung), Teluk Banten, Pantai

Florida/Suralaya/Salira Indah Merak, Pantai Karang Bolong, Pantai Carita, Krakatau,

Cagar Alam Ujung Kulon, Pulau Peucang & Handeuleum, Pemandian Air Panas Cipanas

Garut, Cipari, Waduk Darma, Pemandian Cibulan, Kuningan, Taman Wisata, Linggar Jati,

Taman Wisata Gungun Kunci Sumedang, Goa Sunyaragi Cirebon, Taman Rekreasi Pantai

Tirtamaya Indramayu, Pulau Biawak, DAM Sebaguna Jatiluhur, Pantai Batu Karas, Pantai

Karangrini, Taman Buah Mekar Sari Bogor, Taman Bunga Nusantara Bogor.

Wisata

Budaya

Pusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah

Bandung, Taman Budaya Jawa Barat Bandung, Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda,

Masyarakat Badui (Rangkas Bitung), Masjid Agung Banten, Kraton Surosowan Banten,

Kraton Kanoman Cirebon, Meriam Kuno Ki Amuk Banten, Pusat Industri Batik Trusmi

Cirebon, Candi Cangkurang Garut, Kampung Naga Garut, Taman Makam Pahlawan

Nasional Cut nyak Dhien Sumedang, Kraton Kasepuhan Cirebon, Teropong Bintang

(Bosca), Pusat Kerajinan Raja Polah Tasik, Komplek Makam Sunan Gunung Jati Cirebon,

Candi Cangkuang Banten

Wisata

Sejarah

Museum Geologi Bandung, Museum Sri Baduga Bandung, Museum Konferensi Asia

Afrika Bandung, Museum Mandala Wangsit Siliwangi Bandung, Museum Zoologi Bogor,

Istana Presiden Cipanas Ethobotanic Bogor, Istana Presiden Bogor, Benteng Speelwijk

Banten, Gedung Sate Bandung, Mercusuar Anyer Kidul, Museum Iptek, ITB Bandung,

Museum Iptek Pariangan Bandung

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat (diolah peneliti), 2011

Dari Tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa bahwa Provinsi Jawa Barat memiliki

potensi wisata yang begitu besar dan sangat berpotensial dalam bidang pariwisata. Ini

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

4

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menjadi potensi bagi Negara Indonesia. Ibu kota Provinsi Jawa Barat, yaitu Bandung

memiliki banyak daya tarik wisata. Dimulai dari wisata budaya, alam, religi, sejarah,

kuliner, hingga wisata belanjanya, banyak diminati oleh wisatawan, baik wisatawan

mancanegara ataupun wisatawan domestik. Tak heran bahwa jumlah kunjungan

wisatawannya pun mengalami peningkatan. Berikut merupakan Tabel 1.3 mengenai

perkembangan jumlah wisatawan Bandung dari tahun 2008 - 2011.

TABEL 1.3

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG

TAHUN 2008 – 2011

Tahun 2008 2009 2010 2011

Jumlah Kunjungan

(per orang)

4.496.145 4.933.790 5.179.888 6.712.824

Sumber : BPS, Disbudpar Kota Bandung, diolah peneliti, 2012

Dari data Tabel 1.3 diatas, dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan ke Kota

Bandung secara keseluruhan mengalami peningkatan. Untuk kunjungan Wisatawan

nusantara, kenaikan secara terus – menerus terjadi dari tahun 2008 sebanyak

4.496.145 kunjungan menjadi 4.933.790 kunjungan di tahun 2009. Pada tahun 2010

mengalami kenaikan kembali menjadi 5.179.888. Sementara untuk kunjungan

wisatawan mancanegara sebanyak 6.712.824 kunjungan terjadi di tahun 2011 .

Dalam hal ini, kita dapat mengatakan bahwa kota Bandung dapat memikat

wisatawan dengan pesonanya. Walaupun berbagai hal dapat menghambat

pertumbuhan pariwisata Bandung, tapi itu bukan suatu kendala yang berlarut-larut.

Banyak objek wisata yang terdapat di Bandung, salah satunya adalah Wisata sejarah

berupa bangunan Museum yang mendukung salah satu program pemerintah yaitu

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

5

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Visit Museum Year. Program ini dilakukan sebagai upaya melestarikan peninggalan

benda-benda bersejarah serta hasil perjuangan para pendahulu bangsa Indonesia.

Museum merupakan suatu badan tetap, tidak tergantung kepada siapa

pemiliknya melainkan harus tetap ada (wordpress.com, 2012). Museum memang

merupakan tempat koleksi benda-benda terdahulu, tapi keberadaannya tak harus

selalu identik dengan fosil, patung-patung, atau benda purbakala. Museum adalah

rekaman sejarah kebudayaan dan peradaban manusia dimana bangsa kita kaya dengan

karya budaya, dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan ini harus dipelihara dan

dipertahankan. Oleh karena itu itu perlu adanya budaya museum, sehingga masing-

masing daerah memiliki museum yang mengoleksi kekayaan budaya mereka,

museum yang kukuh dan memiliki karakter. Tanpa hal ini, dikhawatirkan kekayaan

itu akan musnah terlempar oleh industrialisasi modern yang hampir seluruhnya

produk impor. Museum kebudayaan tak harus selalu berisi hasil pembangunan fisik.

Museum juga berisi hal-hal yang belum terjangkau oleh perkembangan ekonomi di

negeri ini, sehingga dapat berguna di kemudian hari, misalnya, dokumen kehidupan

nelayan atau petani di daerah tertentu.

Pemahaman museum yang demikian itu, menjadikan museum memiliki

makna humanis, lebih menyentuh persoalan sosial, ekonomi, budaya, dan politik

masyarakatnya. Hanya dengan makna yang demikian, museum akan lebih dikenal

masyarakat. Museum tak lagi menjadi rumah tua yang hanya berisi barang tua yang

tak memiliki relevansi makna dengan kehidupan masyarakat. Sebaliknya, museum

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

6

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

akan menjadi tempat menarik untuk dikunjungi anak-anak, remaja, orangtua, juga

para ilmuwan, seniman, sejarawan, bahkan ahli hukum. Mereka bisa melakukan

penelitian, belajar tentang masa lalu, atau mengembara bersama nenek moyang.

Masyarakat kita benar-benar butuh sejumlah museum yang mampu memperluas

wawasan, memperkaya pengalaman, membangkitkan kesadaran, serta memberi

hiburan rohani.

Museum Negeri Provinsi Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan sebutan

Museum Sri Baduga, proses pendiriannya telah dimulai sejak tahun 1974. Proses

pembangunan museum itu baru dimulai sejak tahun 1980. Oleh karena adanya proses

otonomi daerah, Museum “Sri Baduga” yang tadinya merupakan bagian dari bidang

kebudayaan dalam lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan RI, kemudian

berubah menjadi lembaga di bawah naungan pemerintah daerah Propinsi Jawa Barat,

yaitu sebagai Unit Pelaksanan Teknis Daerah dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Dengan adanya perubahan ini, museum Sri Baduga tampak mengemban misi ganda,

disamping masih mengemban misi pertama yaitu untuk pelestarian budaya dan

pendidikan bangsa, juga harus mengemban misi sebagai objek wisata yang harus bisa

menjadi salah satu sumber pemasukan bagi daerah Jawa Barat.

Museum Sri Baduga Bandung telah mengembangkan strategi pemasaran dan

pelayanannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pengetahuan mengenai

sejarah budaya Jawa Barat. Dalam hal ini, strategi yang dilaksanakan Museum Sri

Baduga Bandung berupa koleksi museum serta agenda kegiatan pameran. Adapun

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

7

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

jumlah pengunjung Museum Sri Baduga Bandung memiliki tingkat kunjungan yang

cukup baik. Berikut merupakan Gambar 1.1 mengenai Jumlah Pengunjung Museum

Sri Baduga Bandung.

Sumber : Museum Sri Baduga Bandung (diolah peneliti), 2012

GAMBAR 1.1

JUMLAH PENGUNJUNG MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG

TAHUN 2009-2011

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke

Museum Sri Baduga Bandung pada tahun 2009 adalah sebanyak 71.161 pengunjung,

pada tahun 2010 sebanyak 73.206 pengunjung, sedangkan pada tahun 2011 adalah

sebanyak 56.325. Pegunjung Museum Sri Baduga tersebut terdiri atas para pelajar

dan mahasiswa, wisatawan domestik serta wisatawan mancanegara. Terlihat bahwa

walaupun statistik kunjungan mengalami peningkatan pada tahun 2009 ke tahun

2010, tetapi statistik kunjungan mengalami penurunan sebanyak 16.881 pengunjung

dari tahun 2010 ke 2011. Penurunan kunjungan ini disebabkan karena kurangnya

71161 73206

56325

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

8

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya Jawa Barat untuk tetap dilestarikan

dan dipelihara. Salah satu pemicunya adalah masuknya berbagai budaya negara lain

yang masuk ke Indonesia sehingga kesadaran akan pentingnya kebudayaan negara

Indonesia khususnya untuk budaya Jawa Barat sedikit demi sedikit terkikis dan lama

kelamaan akan terlupakan. Selain itu, penurunan kunjungan ini disebabkan oleh para

wisatawan yang lebih memilih objek wisata museum lainnya seperti Museum

Geologi dan Museum Konferensi Asia Afrika ataupun objek wisata lainnya seperti

objek wisata belanja karena Bandung sangat terkenal dengan objek wisata

belanjanya. Walapun demikian, wisata budaya seperti yang ditawarkan oleh Museum

Sri Baduga Bandung tentunya sangat menarik untuk diminati para wisatawan.

Museum Sri Baduga sebagai Museum Karya Budaya Jawa Barat mendukung

kegiatan pemerintah dalam melestarikan budaya Jawa Barat, melakukan berbagai

upaya dan kegiatan demi terpeliharanya budaya di Jawa Barat ini. Maka dari itu,

Museum Sri Baduga selalu mempersiapkan berbagai kegiatan agar karya budaya

Jawa Barat tidak hilang dan tetap lestari sehingga menarik minat masyarakat dalam

melestarikannya. Salah satunya adalah dengan melakukan berbagai upaya dan

kegiatan agar masyarakat dapat mengunjungi Museum Sri Baduga Bandung melalui

berbagai kegiatan yang dilakukan Museum Sri Baduga Bandung dalam meningkatkan

dan mempertahankan jumlah kunjungan. Berikut merupakan Tabel 1.6 mengenai

Agenda kegiatan Museum Sri Baduga Bandung dalam meningkatkan jumlah

kunjungan.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

9

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

TABEL 1.4

AGENDA KEGIATAN MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG

TAHUN 2010 - 2012 Tahun Nama Kegiatan

2010 - "Edutourism Fun Bike" di Bandung pada Maret

- Pameran keliling dan "workshop" Pengenalan Museum di bulan Juni.

- Pameran Bersama Museum Khusus “SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM”

- Hingga Oktober, museum Sri Baduga akan mengadakan festival permainan anak, mengikuti

pameran kain nusantara di Manado dan puncaknya adalah pameran ragam hias di Museum

Nasional.

- Pameran seluruh museum se-Indonesia yang akan dilaksanakan pada Oktober di Museum Nasional.

- Tuan rumah festival museum dan Pameran Mitra Praja Ulu yang akan dihadiri oleh para Gubernur

daerah peserta pameran kepurbakalaan dan kemuseuman.

- Event Nasional : Pameran Alat Musik Tradisional yang akan digelar di Jakarta

2011 - Milangkala Museum Negeri Sri Baduga Bandung ke 31 pada tanggal 5 Juni 2011 di Museum Sri

Banduga Bandung

- Lomba menulis artikel dalam rangka Milangkala Museum Negeri Sri Baduga Bandung ke 31

“Menelusuri Tinggalan Sri Baduga Meningkatkan Cinta Museum”

- Pameran Koleksi Museum Negeri Sri Baduga Bandung “Awi Goes to Mall” pada tanggal 11

Oktober sampai 18 Oktober bertempat di Mall Bandung Indah Plaza (BIP)

- Transliterasi dan Deskripsi Naskah Kuno

- Pameran Kepurbakalaan dan Pemuseuman Anggota MPU di Prov. DKI Jakarta

- Pameran Nasional Keragaman Alat Musik Nusantara di Prov. Jambi

- Pameran Kain Nusantara di Museum Negeri Prov. Sulawesi Tenggara

- Pameran Keliling di Subang

- Pameran Intercity di Mall Bandung

- pameran Regional Museum se-Jawa Bali dan NTB kain tenun Nusantara

2012 - Pagelaran seni dan budaya di Museum Sri Baduga Bandung 27-29 Februari 2012

- Pameran dan Pagelaran Seni Bandung Lautan Api (24 Maret 2012)

- Pameran Seni menyambut Hari Kartini (21 April 2012)

- Pagelaran seni dan Pameran di Gedung Sate bandung dalam rangka hari anak (Juli 2012)

- Pameran keliling di Sumedang dengan tema Kebudayaan Kota Sumedang (April 2012)

- Milangkala Museum Sri Baduga Bandung ke 32 tanggal 5 Juni 2012 dengan kegiatan Pameran

Koleksi Museum dan Pagelaran Seni di Museum Sri Baduga Bandung

- Pameran keliling di Garut dan di Karawang

- Pameran Keliling di Lampung dengan tema kain Tradisional (Agustus 2012)

- Pameran Keliling di NTB dengan tema Alat Musik Tradisional (September 2012)

Sumber : www.sribadugamuseum.com

Dari data Tabel 1.4 dapat dilihat agenda kegiatan yang dilakukan Museum Sri

Baduga merupakan agenda kegiatan yang dilakukan secara berkala setiap tahunnya

dalam menarik jumlah kunjungan ke Museum Sri Baduga Bandung. Agenda kegiatan

tersebut adalah pameran yang merupakan kegiatan utama yang dilakukan Museum

Sri Baduga Bandung untuk lebih mengenalkan museum kepada masyarakat luas.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

10

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pameran Museum Sri Baduga Bandung terdiri atas Pameran Tetap dan Pameran

Khusus / Temporer. Berikut merupakan Gambar 1.2 mengenai Pameran yang

dilaksanakan Museum Sri Baduga Bandung.

Sumber : Museum Sri Baduga Bandung 2012

GAMBAR 1.2

PAMERAN MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG

Pameran tetap atau permanent exhibition merupakan bentuk tata pameran

benda koleksi pada sebuah museum yang setiap hari terbuka untuk pengunjung.

Selain itu, penataan ulang hanya dilakukan dalam periode waktu paling cepat 4-5

tahun. Sedangkan pameran khusus / temporer adalah pameran yang diselenggarakan

oleh Museum Sri Baduga atau pameran bersama dengan museum lain dalam jangka

waktu tertentu. Pameran khusus / temporer itu sendiri terbagi terbagi kembali menjadi

dua jenis pameran. Yang pertama adalah Pameran Lokal / Keliling dimana pameran

ini diselenggarakan di luar lokasi museum. Tujuan dari kegiatan pameran ini untuk

meningkatkan apresiasi dan pengetahuan masyarakat daerah setempat terhadap

aspek-aspek budaya yang di pamerkan. Sedangkan yang kedua adalah Pameran

Pameran

Museum Sri

Baduga

Bandung

Pameran Tetap

(Permanent

Exhibition)

Pameran Khusus/

Temporer

Pameran Lokal/

Keliling Pameran Regional/

Nasional

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

11

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Regional / Nasional dimana pameran ini diselenggarakan oleh beberapa museum di

tingkat regional di seluruh Indonesia dengan mengetengahkan suatu tema yang

bersifat regional dan nasional. Adapun berikut merupakan Tabel 1.5 mengenai

Jumlah Pengunjung Pameran Khusus Museum Sri Baduga Bandung.

TABEL 1.5

JUMLAH KUNJUNGAN PAMERAN KHUSUS/TEMPORER

MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG TAHUN 2009-2011

Tahun Pameran Khusus/Temporer Total

Pameran Lokal/Keliling

(kunjungan per orang)

Pameran Regional/Nasional

(kunjungan per orang)

2009 44.089 41.234 85.323

2010 46.100 40.843 86.943

2011 36.554 55.132 91.686 Sumber : Museum Sri Baduga Bandung, 2012

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke

Pameran Khusus Museum Sri Baduga Bandung pada tahun 2009 adalah sebanyak

44.089 pengunjung pameran lokal/keliling dan 41.234 pengunjung pameran

regional/nasional, pada tahun 2010 sebanyak 46.100 pengunjung pada pameran

lokal/keliling dan 40.843 pengunjung pada pameran regional/nasional, sedangkan

pada tahun 2011 adalah sebanyak 36.554 pengunjung pada pameran lokal/keliling

dan 55.132 pengunjung pada pameran regional/nasional. Dalam hal ini pengunjung

pameran khusus Museum Sri Baduga tersebut terdiri para pengunjung yang

mengunjungi pameran lokal/keliling dan para pengunjung yang mengunjungi

pameran regional/nasional. Terlihat bahwa statistik kunjungan terus mengalami

peningkatan dari tahun 2009 ke tahun 2010, serta dari tahun 2010 ke tahun 2011.

Untuk lebih meningkatkan jumlah kunjungannya, Museum Sri Baduga Bandung

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

12

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menerapkan konsep dalam penyelenggaraan pameran tersebut. Konsep yang

digunakan Pameran Tetap adalah tata pameran yang menampilkan koleksi

peninggalan sejarah dan budaya Provinsi Jawa Barat (Museum Sri Baduga Bandung,

2012). Sedangkan untuk pameran khusus/ temporer lebih menekankan pada konsep

event dimana event dilakukan sebagai kegiatan pemasaran agar dikenal khalayak,

dimana event ini dinaungi oleh Integrated Marketing Communication.

Pemasaran yang terintegrasi merupakan konsep manajerial yang

menghubungkan faktor utama pemasaran yang memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap customer dan perantara marketing.

Konsep integrated marketing tersebut terdiri atas kegiatan promosi yang

disebut bauran promosi yang terdiri atas advertising, sales promotion, public

relations dan direct marketing. Sedangkan event merupakan ruang lingkup

dari public relations dimana event yang dilaksanakan memiliki tujuan untuk

mengkomunikasikan atau menyampaikan suatu hal kepada target audience

(Kotler, Neil, and Wendy 2008).

Selain itu event juga digunakan oleh perusahaan untuk memberikan perhatian

terhadap produk baru, atau kegiatan perusahaan lainnya yang dikemas dalam

special event seperti seminar, news conferences, exhibition, kontes dan

kompetisi, perayaan hari jadi, serta sponsorship kegiatan budaya dan olahraga

(Kotler and Keller, 2009).

Konsep special event itu sendiri telah dikemukakan dan dikembangkan oleh

beberapa ahli. Menurut Any Noor (2009:9), special event juga meliputi semua

aktivitas hidup manusia, special event merupakan kegiatan yang sangat besar dan

kompleks. Berdasarkan jenis kegiatannya, maka setiap event yang memiliki kekhasan

tersendiri dari event dapat mendukung terselenggaranya special event. Kennedy dan

Soemanagara (2006:120) juga menjelaskan proses penyampaian pesan dibagi menjadi

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

13

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tiga tahap perubahan sikap, yaitu cognitive, afeksi, conative. Special event merupakan

salah satu ruang lingkup kerja Public Relation (PR) dan alat dari Marketing Public

Relations (MPR) dimana dalam konsep MPR, pemasaran dan PR dijalin dan

dipadukan untuk mencapai tujuan pemasaran produk. Sehingga dari kegiatan special

event mampu meningkatkan pengetahuan (knowledge), kesadaran (awareness), upaya

pemenuhan selera (pressure), dan menarik simpati atau empati sehingga mampu

menumbuhkan saling perhatian bagi kedua belah pihak. Special event yang dilakukan

oleh Museum Sri Baduga Bandung ini akan menjadi peluang yang besar dan unik

dalam aktivitas Public Relations karena event ini dapat berinteraksi langsung dengan

konsumen dan produk yang ditawarkan dapat ditingkatkan jumlah kunjungan ke

Museum Sri Baduga Bandung.

Dalam hal ini, peneliti mengadakan penelitian terkait program special event

yang didalamnya terdapat pameran khusus/temporer yang dilakukan Museum Sri

Baduga Bandung sebagai kegiatan dalam meningkatkan jumlah kunjungan ke

Museum Sri Baduga Bandung. Kegiatan special event ini pun lebih difokuskan pada

kegiatan yang didalamnya terdapat kegiatan kesatuan event, seperti adanya kegiatan

exhibition seperti pameran koleksi museum, seminar, ataupun workshop, serta adanya

acara hiburan seperti lomba-lomba, ataupun pagelaran kesenian. Kegiatan event ini

merupakan agenda kegiatan Museum Sri Baduga Bandung yang selalu dilaksanakan

setiap tahunnya. Diadakannya kegiatan ini setiap tahunnya, penulis ingin mengetahui

apakah dengan kegiatan special event ini efektif dapat meningkatkan jumlah

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

14

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kunjungan pameran khusus di Jawa Barat oleh Museum Sri Baduga Bandung.

Konsep event yang dilakukan Museum Sri Baduga Bandung sebagai kegiatan

museum dinilai mempunyai nilai guna yang tinggi sehingga informasi yang ingin

disampaikan kepada masyarakat lebih tersampaikan. Seluruh kegiatan pameran yang

dilakukan Museum Sri Baduga Bandung bersifat edutainment. Konsep tersebut

menggabungkan muatan edukasi dengan hiburan rekreatif bagi pengunjungnya

sehingga mampu meningkatkan minat untuk berkunjung (Hawkey, 2004). Hal ini

didukung dengan hasil penelitian PPM Manajemen bahwa salah satu keunggulan dari

event adalah event menjadi sarana edukasi tentang produk ke masyarakat. Kegiatan

edukasi tersebut dapat berupa ceramah, pemutaran film, ataupun bimbingan edukatif.

Berdasarkan uraian diatas berkaitan dengan special event yang dilakukan oleh

Museum Sri Baduga Bandung, bahwa peneliti ingin mengetahui efek perilaku

pengunjung yaitu efek kognisi, efek afeksi, dan efek konasi terhadap pameran yang

dilaksanakan. Untuk itu, peneliti ingin menggali efektivitas special event yang

dilakukan oleh Museum Sri Baduga Bandung.

Bertitik tolak dari masalah tersebut, maka peneliti merasa perlu untuk

mengadakan penelitian mengenai “Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment

Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga

Bandung (Survei pada Wisatawan yang berkunjung ke Museum Sri Baduga

Bandung)”.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

15

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan

diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran efektivitas special event bersifat edutainment yang

dilakukan oleh Museum Sri Baduga Bandung

2. Bagaimana gambaran tingkat proses keputusan berkunjung di Museum Sri

Baduga Bandung

3. Bagaimana pengaruh efektivitas special event bersifat edutainment dalam

meningkatkan proses keputusan berkunjung ke Museum Sri Baduga Bandung

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

dimaksudkan untuk:

1. Untuk memperoleh temuan mengenai efektivitas special event bersifat

edutainment yang dilakukan oleh Museum Sri Baduga Bandung

2. Untuk memperoleh temuan mengenai tingkat proses keputusan berkunjung di

Museum Sri Baduga Bandung

3. Untuk memperoleh temuan mengenai pengaruh efektivitas special event

bersifat edutainment dalam meningkatkan proses keputusan berkunjung ke

Museum Sri Baduga Bandung

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/4033/4/S_MPP_0807186_Chapter1.pdfPusat Kerajinan Cibaduyut & Cihampelas Bandung, Galeri Iptek & Teater Kubah Bandung,

16

Ninon Nur Ainun Nisa, 2013 Efektivitas Special Event Bersifat Edutainment Dalam Meningkatkan Proses Keputusan Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung (Survey Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung Ke Museum Sri Baduga Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1.3 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis

maupun praktis sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan aspek teoritis

(keilmuan) yaitu sebagai kajian pengembangan ilmu pemasaran dalam hal ini

produk dan dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada produk yang berupa

special event. Kegunaan lainnya yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat

melengkapi kepustakaan khususnya mengenai materi yang berkaitan dengan

salah satu industri yang bergerak dalam bidang jasa yaitu destinasi.

2. Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan sumbangan dalam aspek

praktis (guna laksana) yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi

Museum Sri Baduga Bandung dalam memberikan persepsi mengenai

efektivitas special event bersifat edutainment terhadap proses keputusan

berkunjung.