Upload
truongdung
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan energi untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari semakin meningkat.
Konsumsi energi paling banyak yang digunakan oleh manusia adalah konsumsi energi dalam hal
pemenuhan kebutuhan pencahayaan dan kebutuhan penghawaan. Hal tersebut dapat dilihat dari
ketergantungan dalam menggunakan AC dan penggunaan lampu pada siang hari pada sebagian
bangunan. Menurut situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2011), di Indonesia
paling banyak menggunakan energi untuk sistem tata udara (45-70%), sistem tata cahaya (10-
20%), lift dan eskalator (2-7%) serta alat-alat kantor dan elektronik (2-10%). Penggunaan energi
dalam pemenuhan kebutuhan secara berlebihan mengakibatkan ozon yang dimiliki bumi
semakin menipis.
Data tersebut dapat menjadi cerminan bagaimana kondisi bumi yang kita tinggali saat ini.
Penghematan energi harus dilakukan untuk meminimalisir kerusakan yang sudah terjadi di bumi
ini. seperti penghematan penggunaan listrik, penggunaan kendaraan bermotor yang
menyebabkan polusi udara, dan lain-lain.
Cara yang dapat digunakan untuk menekan penggunaan energi buatan tersebut yakni
dengan memanfaatkan energi alami yang ada. Misalnya penggunaan energi matahari dapat
dimaksimalkan penggunaanya pada siang hari, sehingga penggunaan energi listrik untuk lampu
berkurang. Kemudian pemanfaatan hembusan angin dapat menekan penggunaan AC secara
berlebihan, sehingga ozon tidak terus menipis. Disinilah peran selubung bangunan dengan
pendekatan modular biomimicry architecture. Modular kinetic architecture adalah konsep
dimana bangunan di desain agar bagian dari bangunan atau struktur bangunan dapat bergerak
tanpa mengurangi kesatuan sistem struktur. Dengan pendekatan tersebut, selubung bangunan di
improvisasi sehingga dapat digerakan. Gerakan tersebut disesuaikan dengan iklim yang ada.
Hal inilah yang melatari penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai sistem yang
diterapkan dalam Modular Biomimicry Architecture.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dibahas yang dapat
dirumuskan yaitu,
1. Bagaimana sistem yang dapat diterapkan pada Biomimicry Architecture.
2. Elemen apa sajakah yang mempengaruhi sistem yang terdapat pada
Biomimicry Architecture.
1.3 Tujuan Penelitian
Terkait dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuannya untuk
1. Mengetahui system yang dapat diterapkan pada Biomimicry Architecture.
2. Mengetahui elemen apa saja yang mempengaruhi sistem yang terdapat pada
Biomimicry Architecture.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat yaitu :
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini sangat erat hubunganya dengan beberapa materi pencahayaan
dan penghawaan, sehingga diharapkan mampu memperluas wawasan pembaca
akan materi tersebut.
2. Manfaat dalam Implementasi atau Praktik
Menerapkan prinsip-prinsip dalam Modular Biomimicry Architecture dalam
upaya penghematan energi
1.5. Lingkup Batasan
Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian, penulis menetapkan
beberapa lingkup batasan sebagai berikut :
1. Arsitektur kinetik memiliki peranan pada beberapa elemen bangunan. Pada
kajian ini pembahasan difokuskan pada elemen selubung bangunan saja.
2. Selubung bangunan yang dikaji berfokus pada selubung bangunan yang
menggunakan pendekatan konsep modular biomimicry architecture.
3. Simulasi menggunakan software energi plus digunakan untuk mengkaji
pengaruh penggunaan selubung bangunan dengan pendekatan modular
biomimicry architecture.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
II.1. Selubung Bangunan
Selubung bangunan adalah elemen bangunan yang menyelubungi bangunan gedung, yaitu
dinding dan atap transparan atau yang tidak transparan dimana sebagian besar energi termal
berpindah melalui elemen tersebut (Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 38 Tahun 2012 Tentang Bangunan Gedung Hijau Pasal 1)
Selubung bangunan merupakan membran kompleks tempat pertukaran energi yang dipengaruhi
oleh material. Hal ini dapat dirancang untuk beroperasi "sebagai bagian dari metabolisme
bangunan holistik dan morfologi, dan akan terhubung ke bagian lain dari bangunan, termasuk
sensor, aktuator dan kabel perintah dari sistem manajemen bangunan" (M. Wigginton dan J.
Harris .2009). (Dewidar, K.M., Living Skins: A New Concept of Self Active Building
Envelope Regulating Systems)
Tujuan utama dari selubung bangunan adalah untuk melindungi penduduk dari luar lingkungan
hidup. Sistem fasad biasanya statis, fasad dirancang untuk menanggapi banyak skenario dan
melakukan fungsi yang dapat bertentangan satu sama lain: pencahayaan vs efisiensi energi,
ventilasi terhadap pandangan dan pembangkit energi. Dengan penggerak fasad dan membuat
mereka dinamis, mereka dapat lebih beradaptasi dengan kondisi, memberikan untuk
meningkatkan kenyamanan penghuni, dan mencapai desain yang lebih sustainable. Fasad
sekarang dapat merasakan lingkungan dan membuat modifikasi mereka sendiri untuk mencapai
tujuan yang ditentukan. (Karen Kensek and Ryan Hansanuwat dalam jurnalnya yang
berjudul Environment Control Systems for Sustainable Design: A Methodology for Testing,
Simulating and Comparing Kinetic Facade Systems.)
5
II.2. Arsitektur Kinetik
Arsitektur kinetik adalah konsep di mana bangunan dirancang untuk memungkinkan bagian dari
struktur untuk bergerak, tanpa mengurangi integritas struktural secara keseluruhan.
(https://en.wikipedia.org/wiki/Kinetic_architecture)
Klasifikasi material sesuai dengan sifat dari komposisi bahan :
Logam: sering digunakan dalam aplikasi teknik karena sifatnya multipl sifat mekanik, seperti;
Daktilitas, Kekuatan Tinggi, Kekerasan.Hal ini dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut:
a. Ferrous: seperti Steel dan Stainless Steel juga sesuai untuk keperluan
konstruksi selain ketahanan terhadap karat.
b. Non Ferrous: seperti aluminium, tembaga dan seng .
Polimer: Plastik yang lebih fleksibel, ringan, lembut, lebih tahan lama, lebih berwarna
dan lebih murah daripada bahan lainnya. Dalam hal konstitusi fisik mereka,polimer dapat dibagi
menjadi tiga kelompok:
a. Termoplastik: menjadi formable pada kisaran suhu tertentu.
b. Elastomer: memiliki bentuk yang telah ditetapkan tetapi dapat merusak elastis. Di bawah
ketegangan atau kompresi mereka berubah bentuk elastis; kembali ke mereka
bentuk aslinya setelah tekanan dilepaskan.
c. Plastik termoseting: sekali mengeras tidak bisa lagi berbentuk
Bahan Alam: strip dari bahan-bahan alami seperti bambu, kapas, kertas atau kulit dapat ditenun
menjadi kain dengan derajat relatif kecil transparansi dan khususnya cocok untuk digunakan
dalam interior.
Serat karbon: karbon dalam bentuk berlian atau lonsdaleite (batu yang dibentuk oleh dampak
meteorit) adalah bahan yang paling sulit yang terjadi secara alamiah dikenal manusia.
6
II.3. Arsitektur Responsif
Arsitektur responsif adalah mereka yang mengukur kondisi lingkungan yang sebenarnya (melalui
sensor) untuk memungkinkan bangunan untuk beradaptasi bentuk mereka, bentuk, warna atau
karakter responsif (melalui aktuator). (https://en.wikipedia.org/wiki/Responsive_architecture)
II.4. Arsitektur Biomimikri
Biomimikri adalah istilah yang digunakan dalam literatur ilmiah awal tahun 1962 dan digunakan
oleh ilmuwan bahan untuk mendefinisikan sebagai proses meniru fungsi dasar bentuk biologis
dan sistem dalam cara untuk menghasilkan solusi yang berkelanjutan. Ada banyak pendekatan
saat ini terhadap lingkungan yang berkelanjutan dalam arsitektur yang memiliki niat di transcend
yang meniru bentuk alami untuk memahami proses alami dari prinsip-prinsip dalam desain dan
bentuk. (Mohd Shahril Bin Ab Sahak , Biomimicry in Architectural Sustainable Approach
journal)
Berdasarkan pengertian menurut Moloney. J fasad cerdas didefinisikan sebagai penggunaan
system control lingkungan yang bereaksi dengan perubahan kondisi eksternal. Sepanjang dua
puluh tahun ini penggunaan elektronik kontrol mengalami progres dimana bangunan dapat
disebut cerdas dari pada responsif. (Mostafa M.S.Ahmed, Ali K. Abel Rhman, Ahmed Hamza
H. Ali, Development of Intellegent Façade Based on Outdoor Environment and Indoor
Thermal Comfort journal)
Biomimikri adalah solusi alternatif dari desain bangunan yang sustainable dimana ada
penerapan teknologi dalam arsitektur. Biomimikri adalah tentang solusi yang disempurnakan dan
dikembangkan dari alam. Untuk setiap desain bangunan yang berkelanjutan, perlu
mempertimbangkan efisiensi struktural, efisiensi air, sistem zero-waste, lingkungan termal, dan
pasokan energi. (Rajshekhar, Biomimicry in Architecture journal)
Weinstock (2006) telah menjelaskan secara rinci bahwa prinsip adaptasi dalam desain
biomimikri terinspirasi memberi makna dari sistem biologis yang dapat merespon dan
beradaptasi dengan tekanan lingkungan dengan kompleksitas yang tinggi dan menghasilkan
respon nonlinier. Prinsip utama dalam adaptasi hanya variasi kecil dalam desain dengan
mengulangi secara konsisten dari waktu ke waktu. (Mohd Shahril Bin Ab Sahak Biomimicry
in Architectural Sustainable Approach)
7
Kelompok
Substansi
Judul Substansi Metode Simpulan
1. Responsive
architecture
Krietemeyer,
Bess. "An
Adaptive
Decision-Making
Framework for
Designing
Material
Behaviours." In
Rethinking
Comprehensive
Design:
Speculative
Counterculture,
Proceedings of
the 19th
International
Conference on
Computer-Aided
Architectural
Design Research
in Asia.
CAADRIA.
Kyoto: Kyoto
Institute of
Technology,
2014.
Makalah ini menjelaskan
pengambilan keputusan
kerangka desain adaptif
untuk menyelidiki sinergi
antara kriteria desain
berbasis estetika dan
desain berbasis performa,
khususnya dalam
merancang perilaku
materi sistem selubung
bangunan
electroresponsive.
Simulasi dikembangkan
dalam bahasa
pemrograman C ++
menyediakan alat
komputasi untuk menguji
kinerja visual dan
energik dari selubung
bangunan yang dinamis.
Menganalis
is kinerja
visual dan
enejik dari
selubung
bangunan
yang
dinamis
dengan
menggunak
an Bahasa
pemrogram
an C++.
Penelitian ini
memberikan
metode baru untuk
membantu desain
memunculkan
perilaku bahan
selubung bangunan
dinamis yang bisa
bernegosiasi
dengan kriteria
performa dan
estetika.
Keywords: Particip
atory Design,
Interactive
Environment,
Immersive
Simulation,
Dynamic Building
Envelopes
and Decision-
Making Tool
2. Geometry
Design
Jonas, Katrin,
Alan Penn, and
Paul Shepherd.
"Designing with
Discrete
Geometry." In
Rethinking
Comprehensive
Design:
Speculative
Counterculture,
Proceedings of
the 19th
Pergeseran dalam
estetika dari selubung
bangunan modern
orthogonal ke bentuk
melengkung dan folded.
Bentuk non orthogonal
sering dikaitkan dengan
kebebasan geometri,
kemajuan manufaktur
kustom dan fabrikasi
robotic untuk
mewujudkan desain.
Kajian ini menyajikan
Analisis
perubahan
bentuk
selubung
bangunan
dari bentuk
orthogonal
menjadi
non
orthogonal
dengan
cara
pengerjaan
Kajian ini
menyajikan
metodologi yang
memungkinkan
permukaan non
orthogonal yang
akan dirancang
menggunakan
pengerjaan seperti
cara mosaic per
part. Kompleksitas
berhubungan
dengan pemahaman
8
International
Conference on
Computer-Aided
Architectural
Design Research
in Asia.
CAADRIA.
Kyoto: Kyoto
Institute of
Technology,
2014.
metodologi yang
memungkinkan
permukaan non
orthogonal yang akan
dirancang menggunakan
pengerjaan seperti cara
mosaic per part
secara per
bagian.
holistic dari
structure sebagai
interaksi antar
bagian lokal,
bentuk dan visual
secara global sesuai
dengan fungsi
perfoma.
Keywords: Geomet
ry System, Form
Growth, Form
Generation,
Discrete Growth
Model, Design Tool
and Complex
Geometry
3. Biomimicr
y
Architectur
e
Biomimicry in
Architecture
Rajshekhar Raoa
a. Associate
Professor, School
of Architecture,
M.S. Ramaiah
Institute of
Technology,
Bangalore, India.
Biomimikri adalah solusi
alternative dari desain
bangunan yang
sustainable dan
penerapan teknologi
dalam arsitektur .
Biomimikri adalah
tentang solusi yang
disempurnakan dan
dikembangkan dari alam.
Untuk setiap desain
bangunan yang
berkelanjutan, perlu
mempertimbangkan
efisiensi struktural,
efisiensi air, sistem zero-
waste, lingkungan termal,
dan pasokan energi.
Analisis
efisiensi
sumber
daya
dengan
alam
sebagai
inspirasi.
Tulisan ini
bertujuan untuk
mengungkapkan
bagaimana efisiensi
sumber daya dapat
dicapai dengan
melihat ke alam
untuk inspirasi.
Menjelajahi
aplikasi Prinsip-
prinsip Biomimikri
dalam desain
arsitektur saat ini
Key Words:
architecture,
biomimicry,
sustainable
building, zero waste
system.
4. Climate
responsive
architecture
Energi in
Architecture
Climate
responsive design
and the wisdom
of Traditional
Architecture
Ilaria Falcone Department of
Desain responsif iklim
merupakan bagian dari
pendekatan lingkungan
untuk pembangunan
gedung yang disebut
ekologi desain yang
berkelanjutan (ESD),
berdasarkan pemahaman
parameter iklim yang
Analisis
penggunaa
n energi
dari rumah
tradisional
yang
merespon
iklim
melalui
Solusi arsitektur
tradisional, berkat
cenderung
memaksimalkan
penggunaan
kontribusi energi,
baik dari segi
radiasi matahari
dan ventilasi alami
9
Civil
Engineering,
University of
Salerno, Italy –
mungkin berpengaruh
dalam proses desain,
yaitu: suhu, kelembaban,
angin, vegetasi, cahaya,
terkait dengan posisi
geografis. Melihat pada
arsitektur tradisional
semua aspek ini, atau
setidaknya sebagian
besar, dapat dilihat dalam
konstruksi tradisional.
ventilasi
alami.
yang diberikan oleh
lingkungan
eksternal.
Sustainability;
energi efficiency;
climate responsive
design
5. Climate
responsive
architecture
Climate
Responsive
Building Design
in the Katmandu
Valley
Anir Kumar
Upadhyay,
Harunori Yoshida
and Hom Bahadur
Rijal
Arsitektur tradisional di
Kathmandu Valley
merupakan hasil dari
optimalisasi dari
penggunaan material,
teknik konstruksi yang
mempertimbangkan
iklim. Tujuan kajian ini
untuk mengeksplore
strategi bagaimana
menggunakan energi
secara efisien dan
konsekuensi iklim
terhadap bangunan
modern di Kathmandu
Valley. Grafik
bioclimatic, Grafik
bioclimatic bangunan dan
table Mahoney
digunakan untuk
menganalisis parameter
iklim, dan rekomendasi
desain yang diberikan
berdasarkan hasil
analisis.
Studi
preseden
mengenai
arsitektur
tradisional
Kathmandu
Valley.
Secara umum
arsitektur
vernacular
membantu
mengetahui iklim
atau keminimalan
teknologi pada
masa lalu untuk
memformulasikan
desain guideline.
Guideline ini
menyediakan
rekomendasi
mengenai orientasi
dan layout
bangunan, ukuran
dan posisi bukaan,
dan karakter
dinding serta atap.
Keyword : climate,
comfort, vernacular
architecture, energi
efficiency, design
guideline
6. Kinetic
Architectur
e
Journal of
Building
Appraisal (2010)
5, 341–356.
doi:10.1057/jba.2
010.5
Sustainable vision
of kinetic
architecture
Artikel ini mengusulkan
sebuah kerangka kerja
konseptual awal untuk
eksplorasi atribut
menarik berkelanjutan
struktur arsitektur
kinetik. Ini akan menjadi
salah satu upaya pertama
untuk memahami,
mendefinisikan dan
Analisis
arsitektur
kinetic
berdasarka
n
pendekatan
lingkungan
yang
adaptif
Arsitektur kinetik
menyoroti tujuan
dan manfaat, dan
menyediakan
strategi untuk
merancang dan
membangun elemen
bangunan yang
bergerak
mengoptimalkan
10
Zeinab El Razaz
Correspondence:
Zeinab El Razaz,
Architectural
Department,
Helwan
University, 14
Ramw Buildings,
Nasr Street, Nasr
City, Cairo,
Egypt.
Email: Drzeinabel
m
membingkai arsitektur
kinetik dari pendekatan
lingkungan yang adaptif.
Artikel tersebut juga
mencoba untuk
menyatukan kubu
performatif, responsif
dan adaptif lingkungan
bawah rubrik arsitektur
kinetik.
keberlanjutan
dalam arsitektur.
7. Kinetic
Architectur
e
INTERACTIVE
MOVEMENT IN
KINETIC
ARCHITECTUR
E Youssef Osama
Elkhayat Faculty
of Engineering,
Tanta University,
E- Mail address:
y_elkayat@yahoo
.com Received 27
March 2014;
revised 27 April
2014; accepted 4
May 2014
Penemuan konsep
interaktif seperti
mendorong sejumlah
arsitek untuk
memanfaatkan konsep-
konsep ini di
beberapa aplikasi
lingkungan arsitektur
seperti; shading matahari,
pemutus matahari dan
jendela, di
cara yang secara
signifikan membuat
penggunaan konsep dan
teknologi dari gerakan
interaktif di
arsitektur. Makalah ini
mencoba untuk meninjau
literatur dan deskriptif
menganalisis interaktif
aplikasi dalam arsitektur
kinetik dan mempelajari
peran aplikasi ini dalam
pengembangan
tren ini dalam desain
arsitektur menjadi lebih
efektif dan berlaku di
masa depan.
Analisis
penerapan
arsitektur
kinetic
pada
aplikasi
arsitektur
seperti
shading,kis
i-kisi,
jendela, dll
untuk
menunjang
desain
yang
efektif.
Kinetic architecture
dapat dimanfaatkan
dalam aplikasi
seperti shading,
jendela, yang mana
hal tersebut dapat
menunjang desain
yang efektif.
8. Kinetic From Static to Komponen yang Analisis Berdasarkan
11
Architectur
e
Kinetic: A
Review of
Acclimated
Kinetic Building
Envelopes
Jialiang (Julian)
O. Beltrán, Ph.D.,
Jonghoon Kim
Department of
Architecture,
Texas A&M
University,
College Station,
TX, 77840
berhubungan dengan
bangunan kietik, mulai
dari tirai otomatis, kaca
pintar, variable
insulation, atap bergerak,
dsb. Tujuan dari makalah
ini untuk meninjau
kembali seni dari
penyesuaian diri
selubung bangunan
melalui teknologi yang
ada.
komponen
yang
berhubunga
n dengan
bangunan
kinetic,
seperti tirai
otomatis,
kaca pintar,
dsb.
konseptual
model penelitian
dan analisis iklim,
penelitian ini
ulasan tentang
sistem yang
mewakili atau
desain
dikelompokkan
menjadi
tiga kategori iklim
kunci: sistem surya-
responsif,
sistem aliran udara-
responsif dan
sumber alam
lainnya
sistem responsif,
bersama dengan
beberapa komentar
yang berguna
disimpulkan dari
literatur yang
tersedia dan desain.
9. Kinetic
Architectur
e
Environment
Control Systems
for Sustainable
Design: A
Methodology for
Testing,
Simulating and
Comparing
Kinetic Facade
Systems
Karen Kensek*
and Ryan
Hansanuwat
School of
Architecture,
University of
Southern
California, US
*Email:
Tujuan utama dari
selubung bangunan
adalah untuk melindungi
penghuni dari luar
lingkungan Hidup.
Meskipun sistem
biasanya statis, fasad
dirancang untuk
menanggapi banyak
skenario dan melakukan
fungsi yang dapat
bertentangan satu sama
lain: pencahayaan vs
efisiensi energi, ventilasi
terhadap pandangan dan
efisiensi energi. Dengan
penggerak fasad dan
membuat mereka
dinamis, mereka dapat
lebih beradaptasi dengan
kondisi, untuk
meningkatkan
Analisis
fasad yang
dinamis
untuk
meningkatk
an
kenyamana
n penghuni
sertai
mencapai
sustainable
desain.
Solusi kinetik dapat
dianalisis untuk
manfaat lingkungan
mereka,
dibandingkan
dengan masing-
masing lainnya, dan
rekomendasi
diusulkan. Proyek
ini menunjukkan
perkembangan
sistem façade
kinetik berdasarkan
penelitian, simulasi,
dan prototipe
dibangun yang
meningkatkan pada
praktek saat ini
fasad sekarang
dapat merasakan
lingkungan dan
membuat
12
kenyamanan penghuni,
dan mencapai lebih
sustainable desain.
modifikasi mereka
sendiri untuk
mencapai tujuan
yang ditentukan.
10. Generative
algorithms
Managing
Variable-
Dimension
Structural
Optimization
Problems using
Generative
Algorithms
James T. Allison
, Ashish Khetan,
Danny Lohan
Department of
Industrial and
Enterprise
Systems
Engineering
University of
Illinois at Urbana-
Champaign
117
Transportation
Building, 104 S.
Mathews Ave.
Urbana, Illinois,
61801, USA
fjtalliso,khetan2,d
lohan2g@illinois.
edu
Ide utama adalah untuk
menggambarkan topologi
struktur dan bentuk
menggunakan aturan
algoritma generatif dan
beroperasi pada aturan
algoritma generatif
menggunakan algoritma
genetika bukan dari pada
deskripsi desain secara
langsung. Selanjutnya,
untuk mengoptimalkan
ukuran dalam optimasi
desain truss
optimasi
diimplementasikan
menggunakan
pemrograman linier
secara berurutan.
Analisis
topologi
struktur
dan bentuk
menggunak
an
algoritma
generative.
The generative
algorithm
abstraction
and nested loop
optimization
memungkinkan
untuk optimasi
bersamaan
topologi, geometri
dan
ukuran struktur
truss.
11. Biomimicr
y
Architectur
e
Biomimicry in
Architectural
Sustainable
Approach
Mohd Shahril
Bin Ab Sahak
Department of
Architecture,
Faculty of Built
Biomimikri adalah istilah
yang digunakan dalam
literatur ilmiah awal
tahun 1962 dan
digunakan oleh ilmuwan
bahan untuk
mendefinisikan sebagai
proses meniru fungsi
dasar bentuk biologis dan
sistem dalam cara untuk
menghasilkan solusi yang
berkelanjutan. Ada
banyak pendekatan saat
ini terhadap lingkungan
Analisis
mengenai
prinsip-
prinsip
dakam
desain dan
bentuk
berdasarka
n konsep
biomimikri
Biomimikri adalah
cara berpikir baru
dalam arsitektur
yang saat ini
berkembang di
bidang penelitian
karena menawarkan
banyak potensi dan
konsep yang dapat
meningkatkan
sistem non-biologis
dengan
mengadaptasi
konteks alam
13
Environment
UniversitiTeknolo
gi Malaysia,
81310 UTM
Skudai, Johor,
Malaysia
yang berkelanjutan dalam
arsitektur yang memiliki
niat di transcend yang
meniru bentuk alami
untuk memahami proses
alami dari prinsip-prinsip
dalam desain dan bentuk.
sekitar. Hal ini
tidak hanya cukup
beradaptasi, tetapi
itu berada di luar
bentuk dengan baik
memahami prinsip-
prinsip
odbiomimicry.
12. Biomimicr
y
Architectur
e
Nature as
Measure: The
Biomimicry
Guild
1. Terri
Peters
Article first
published online:
7 NOV 2011
DOI: 10.1002/ad.
1318
Copyright © 2011
John Wiley &
Sons, Ltd.
Potensi biomimikri
terletak jauh melampaui
imitasi langsung bentuk
alami. Tamu-editor Terri
Peters menjelaskan
bagaimana Janine
Benyus, ahli biologi dan
inovasi konsultan,
menggunakan
biomimikri untuk
membuat metrik kinerja
dari teknologi alami dan
proses untuk menilai
aspek desain ekologi dan
berkelanjutan. Genius
dari studi tempat yang ia
dikembangkan dengan
Biomimikri Guild,
misalnya, menyediakan
desainer dengan alat
untuk mengeksplorasi
dan melaporkan pada
fitur alam dan
lingkungan dari situs
tertentu.
Analisis
konsep
biomimikri
guna
membuat
matrik
kerja dari
teknologi
alami dan
proses
untuk
menilai
aspek
desain
berkelanjut
an.
Biomimikri
merupakan disiplin
yang terinspirasi
dari alam.
Biomimikri dapat
digunakan untuk
membuat metrik
kinerja dari
teknologi alami dan
proses untuk
menilai aspek
desain ekologi dan
berkelanjutan.
13. Biomimicr
y
Architectur
e
BIOMIMICRY:
EMULATING
THE CLOSED-
LOOPS
SYSTEMS OF
THE OAK
TREE FOR
SUSTAINABLE
ARCHITECTU
RE A Thesis
Proyek ini menggunakan
pohon oak sebagai
model, ukuran,
dan mentor untuk
mendapatkan arsitektur
berkelanjutan.
Biomimikri diperiksa
sebagai holistik
metodologi dengan enam
langkah:
mengidentifikasi,
mengidenti
fikasi,
menafsirka
n,
menemuka
n, abstrak,
meniru,
dan
mengevalu
asi apa
yang ada di
Biomimikri berasal
dari bios, hidup,
dan mimesis,
meniru. Biomimikri
adalah menjadi
semakin terkenal
topik di bidang
arsitektur, desain
meniru alam dan
proses untuk
memecahkan
14
Presented
by
COURTNEY
DRAKE
Submitted to the
Graduate School
of the
University of
Massachusetts
Amherst in partial
fulfillment
of the
requirements for
the degree of
MASTER OF
ARCHITECTUR
E
May 2011
Architecture +
Design Program
Department of
Art, Architecture
and Art History
menafsirkan,
menemukan, abstrak,
meniru, dan
mengevaluasi.
Menggunakan
metodologi ini, proyek
ini menyelidiki sistem
loop tertutup pohon oak
termasuk air, oksigen,
dan makanan. Sinergi
yang ada dalam sistem
ini
ditiru untuk
mengembangkan
infrastruktur hijau
kompleks bangunan dan
lanskap sistem.
Proyek ini menyediakan
proses diilustrasikan
menggunakan
metodologi biomimikri
untuk
menghasilkan arsitektur
berkelanjutan.
alam sesuai
dengan
konsep
biomimikri
untuk
menghasilk
an
arsitektur
berkelanjut
an.
masalah manusia.
14. Biomimicr
y
Architectur
e
The Integration of
biomimicry into a
built
environment
design process
model: An
alternative
approach towards
hydro-
infrastructure
Timothy Lee
Albertson
University of
Nevada Las
Vegas
http://digitalscho
larship.unlv.edu/
cgi/viewcontent.c
gi?article=1344
Tesis ini
mengintegrasikan bidang
biomimikri menjadi
Model proses desain
yang mendukung
lingkungan binaan.
Proses desain Model
yang diusulkan dalam
makalah ini
memungkinkan
pengkajian lebih lanjut
dari komponen
(fungsi) untuk mencari
strategi organisme yang
mencapai hal yang sama
fungsi. Strategi ini
kemudian diterjemahkan
ke dalam pilihan desain
konseptual berlaku untuk
Analisis
model
proses
desain
yang
mendukung
lingkungan
binaan
menggunaa
n
pendekatan
konsep
biomimikri
.
Biomimikri
menjadi model
proses desain yang
mendukung
lingkungan binaan.
Model tersebut
memungkinkan
pengkajian lebih
lanjut dari
komponen untuk
mencari strategi
organisme yang
mencapai hal yang
sama fungsi.
15
&context=theses
dissertations
berbagai skala dalam
manusia hidro-
infrastruktur.
mengintegrasikan
biomimikri "s" Life "s
Principles" menjadi
model proses lingkungan
binaan, akan membuat
biomimikri lebih mudah
diakses sehingga lebih
diterima secara luas di
seluruh industri, dan
keberlanjutan dari semua
spesies akan
menguntungkan.
15. Kinetic
Architectur
e &
Building
envelope
The Role of
Kinetic
Envelopes to
Improve Energi
Performance in
Buildings
Fahad Alotaibi*
Department of
Architectural
Studies,
University of
Calgary, Calgary,
Alberta, Canada
http://www.omics
group.org/journal
s/the-role-of-
kinetic-
envelopes-to-
improve-energi-
performance-
inbuildings-2168-
%209717-
1000149.pdf
selubung bangunan
memainkan peran
penting dalam
menyelamatkan atau
mengkonsumsi energi,
tergantung pada jenis
selubung
dan desain. Arsitek dan
insinyur perlu
mempertimbangkan
banyak masalah ketika
bekerja dengan desain
selubung, termasuk
isu-isu lingkungan,
penampilan estetika,
kenyamanan penghuni,
dan melihat; aspek ini
membuat selubung yang
memiliki komponen
multifungsi, sehingga
pendekatan Kinetik
adalah metode yang
optimal untuk mengatasi
desain selubung.
Studi kasus
selubung
bangunan
kinetic
yang telah
ada, dan
menganalis
is
pengaruhny
a terhadap
kinerja
energi yang
digunakan.
Selubung bangunan
kinetik
meningkatkan
kinerja lingkungan
bangunan. Tujuan
dari makalah ini
adalah
untuk meninjau
praktek saat ini dan
pengembangan
selubung kinetik
dan untuk
menyelidiki
perannya dalam
perbaikan dari
kinerja energi di
gedung-gedung.
16. Kinetic
Architectur
e &
Building
envelope
Development and
Evaluation of a
Responsive
Building
Envelope
Kirkegaard, Poul
Henning; Foged,
lingkup makalah ini
adalah untuk menyajikan
pengembangan
dan evaluasi baru adaptif
kinetik arsitektur
struktur. Struktur
reconfigurable ini dapat
Analisis
struktur
adaptif
untuk
selubung
bangunan
responsive.
Struktur adaptif
adalah usulan untuk
selubung bangunan
responsif yang
merupakan ide
kerangka kerja
operasionalnya
16
Hans Isak Worre
Published in:
Adaptive
Architecture
Publication date:
2011
http://vbn.aau.dk/
files/49620233/D
evelopment_and_
Evaluation_of_a_
Responsive_Build
ing_Envelope.pdf
mengubah bentuk tubuh
dari geometri planar ke
hiper-surface
menggunakan strategi
kontrol yang berbeda,
yaitu transformasi
menjadi lebih dari satu
atau dua alternatif bentuk
yang berbeda.
untuk sekarang dan
masa depan.
Penelusuran lebih
lanjut terhadap
kinerja berdasarkan
responsif arsitektur
melalui serangkaian
tipologi responsif
17. Kinetic
Architectur
e &
Building
envelope
Climate adaptive
building shells:
state-of-the-art
and
future challenges
* Corresponding
author: R.C.G.M.
Loonen
Building Physics
and Services,
Eindhoven
University of
Technology, P.O.
box 513, 5600
MB Eindhoven,
the
Netherlands.
R.C.G.M. Loonen
*
, M. Trcka, D.
Cóstola, J.L.M.
Hensen
Building Physics
and Services,
Eindhoven
University of
Technology, the
Netherlands
Penerapan climate
adaptive building shells
(CABS) baru-baru ini
diajukan sebagai
alternatif yang
menjanjikan dalam hal
ini berusaha untuk
tingkat yang lebih tinggi
dari keberlanjutan dalam
lingkungan binaan.
Dibandingkan dengan
fasad konvensional,
CABS menawarkan
peluang potensi
penghematan energi
perbaikan yang baik
tentang
kualitas lingkungan
dalam ruangan. Dengan
kedua teknologi
bangunan aktif dan pasif
menjadi selubung
bangunan, CABS dapat
memanfaatkan konsep
adaptasi, multi-
kemampuan dan
evolvability.
Analisis
penerapan
climate
adaptive
building
shells
sebagai
alternative
untuk
meningkatk
an
sustainable
design
Tujuan dari
makalah ini adalah
untuk menyajikan
kajian
komprehensif dari
penelitian, desain
dan pengembangan
usaha di bidang
CABS.
Berdasarkan
tinjauan pustaka
terstruktur,
klasifikasi 44
CABS dibuat untuk
menempatkan
berbagai konsep
dalam konteks satu
sama
perkembangan lain,
dan bersamaan.
18. Kinetic
Architectur
e &
A Working
Prototype of an
Intelligent
Studi ini menunjukkan
beberapa variabel system
selubung bangunan
Analisis
variable
system
Sistem yang
diusulkan memiliki
kemampuan yang
17
Building
envelope
Kinetic Building
Envelope
Seung-Hoon Han
, Ok-Kyun Im
and Tae-Ryong
Kim
School of
Architecture,
Chonnam
National
University, 77
Yongbong-ro,
Buk-gu,
Gwangju, 500-
757, Korea
School of
Architecture,
University of
North Carolina at
Charlotte, 9201
Univ. City Blvd,
Charlotte, NC
28223, USA
kinetik yang dapat
mengkonversi nya
bentukan dan fungsi
cerdas menurut
ketinggian matahari.
Sistem ini dapat
meningkatkan Rasio
keseragaman ruang
indoor dan menurunkan
sebuah radiasi dalam
ruangan menyebabkan
beban pendinginan.
selubung
bangunan
kinetic
guna
meningkatk
an
kenyamana
n spasial
dan
efisiensi
energi.
dapat ditingkatkan
dalam dua aspek
yaitu energi
efisiensi dan
kenyamanan
spasial.
19. Kinetic
Architectur
e &
Building
envelope
Living Skins: A
New Concept of
Self Active
Building
Envelope
Regulating
Systems
Dewidar, K.M.,
Mohamed, N.M.
, Ashour, Y.S.
Tujuan dari makalah ini
adalah membahas peran
strategi adaptasi dalam
membangun sistem skin
yang akan berfungsi
untuk mengontrol
transmisi suhu ke dalam
gedung. Pendekatan
desain adaptif analisis
dan mengevaluasi jika
penerapan sistem desain
dapat menghasilkan
peningkatan efisiensi
energi dengan penerapan
bahan responsif cerdas
yang dapat merespon
tuntutan iklim efisien
yang berbeda. Dengan
kata lain, masa depan
bergerak menuju "materi
pintar", hal ini memiliki
kemampuan untuk
Analisis
strategi
desain
adaptif
untuk
mengontrol
transmisi
suhu ke
dalam
bangunan
dengan
penerapan
bahan
responsive
yang dapat
merespon
tuntutan
iklim yang
berbeda.
Sistem adaptif
menggunakan lebih
sedikit energi,
menawarkan
kontrol yang lebih
penghuni di
samping
peningkatan
efisiensi ruang
secara keseluruhan.
18
beradaptasi, mengatur
dan kontrol.
20. Kinetic
Architectur
e &
Building
envelope
Kinetic
Decorative
Ornaments using
Parametric
Camshaft
Mechanism for
Adaptive
Building Skin
FIRZA UTAMA
SJARIFUDIN
Bina Nusantara
University,
Indonesia #
firzautama@gmai
l.com
Makalah ini menawarkan
pengembangan kulit
bangunan yang bertujuan
untuk menghidupkan
kembali ekspresi baru
elemen dekoratif
tradisional dengan
menerapkan teknologi
digital serta memiliki
fungsi adaptif. Sebagian
besar kulit bangunan
adaptif menggunakan
teknik kinetik untuk
membuat
pembentukannya
transformable. Makalah
ini mengusulkan sebuah
sistem mekanisme
camshaft untuk
mengubah pola ornamen
tradisional yang
menggunakan data
analisis pra-diprogram
dari perubahan
lingkungan untuk
parametrically
mendorong jumlah fase
rotasi dan panjang
hidung (Lobe Lift) yang
menghasilkan bentuk
camshaft. Selanjutnya,
ini membentuk drive
transformasi pola dasar.
Ekperimen
prototype
yang
memfasilita
si
pendekatan
baru
membangu
n selubung
bangunan
kinetik
Kesimpulannya,
makalah ini telah
mengembangkan
alat prototipe yang
memfasilitasi
pendekatan baru
untuk membangun
ornamen dekoratif
kinetik kulit
bangunan
21. Kinetic
Architectur
e &
Building
envelope
Development of
Intelligent Façade
Based on Outdoor
Environtment and
Indoor Thermal
Comfort
Mostafa MS.
Ahmed, Ali K.
Abel-Rahman,
Ahmed Hamza H.
Ali
Makalah ini memaparkan
seni dari selubung
bangunan cerdas, di
lingkungan luar serta
iklim yang berbeda.
Parameter yang terdapat
di lingkungan indoor
seperti, kenyamanan
termal, kualitas udara,
dan kenyamanan visual
duiraikan.
Analisis
efektifitas
penggunaa
n selubung
bangunan
terhadap
kenyamana
n thermal
dan
efisiensi
energi.
Kajian ini
menyimpulkan
bahwa selubung
bangunan cerdas
yang digunakan
pada bangunan dan
kenyamanan termal
ruang dalam
membutuhkan
pengembangan
lebih lanjut dengan
19
target energi
bangunan yang
rendah dan nyaman
secara termal.
22. Biomimicr
y
Architectur
e
ADAPTIVE
BUILDING
EXOSKELETO
NS
A biomimetic
model for the
rehabilitation of
social housing
Giuliana Scuderi
PhD Candidate,
University of
Trento, Italy
giulianascuderi@l
ibero.it
Penelitian ini merupakan
upaya untuk
menggambarkan model
biomimetik baru untuk
rehabilitasi perumahan
sosial. Secara khusus,
konstruksi yang dibangun
di Eropa pada pasca
Perang Dunia Kedua
periode membiarkan
bahan dan degradasi
sosial yang memerlukan
intervensi arsitektur,
fungsional dan struktural.
Analisis keadaan seni
menggaris bawahi
pentingnya selubung.
Melalui pendekatan bio-
mimikri, proses yang
mengarah ke definisi
exoskeleton bangunan:
selubung astructural
mampu memecahkan set
kompleks masalah
mengintegrasikan sistem
bangunan yang berbeda.
Analisis
selubung
bangunan
melalui
pendekatan
biomimikri
.
Hasil adaptasi
menjadi sifat dasar
untuk
mendefinisikan
seismik efektif dan
perilaku struktural
tetapi juga untuk
merespon
perubahan
kebutuhan
pengguna dan
lingkungan
Akhirnya,
kesimpulan
menunjukkan
potensi dari model
jika diterapkan
dalam konteks
kritis di mana
intensif dan difusi
intervensi
pemulihan
perumahan sosial
yang diperlukan.
23. Biomimicr
y
Architectur
e
Beyond
biomimicry:
What termites can
tell us about
realizing the
living building.
J Scott Turner
and Rupert C
Soar
SUNY College of
Environmental
Science &
Forestry,
Syracuse, New
York, USA
Wolfson School
Pada artikel ini, kita
meninjau kemajuan
terbaru dalam struktur
dan fungsi gundukan
rayap, dan garis desain
bangunan biomimetik
baru yang bisa timbul
dari pemahaman yang
lebih baik ini.
Studi kasus
arsitektur
yang
mengadapt
asi perilaku
rayap
dalam
membangu
n
sarangnya.
Rayap dan struktur
yang mereka
bangun telah
digunakan sebagai
eksemplar desain
biomimetik untuk
kontrol iklim di
bangunan, seperti
Zimbabwe Eastga
te Centre, dan
berbagai lain
bangunan yang
terinspirasi dari
rayap. Hebatnya,
desain ini
didasarkan pada
20
of Mechanical
and
Manufacturing
Engineering,
Loughborough
University,
Leicester, UK
konsepsi yang salah
dari gundukan
bagaimana rayap
benar-benar
bekerja.
24. Biomimicr
y
Architectur
e
BIOMIMICRY
AS A TOOL
FOR
SUSTAINABLE
ARCHITECTUR
AL DESIGN
TOWARDS
MORPHOGENE
TIC
ARCHITECTUR
E
Salma Ashraf
Saad El Ahmar
January 2011
Penelitian ini mencoba
untuk menyelidiki
strategi baru untuk desain
berkelanjutan, yang
berasal dari
perkembangan evolusi
dari sistem kehidupan,
dari bahan mereka sifat
dan dari respon adaptif
mereka terhadap
perubahan di lingkungan
mereka. ini dicapai
melalui upaya untuk
menghubungkan dua
ilmu yang muncul;
biomimikri dan desain
komputasi,
mengeksplorasi potensi
mereka dalam
mengembangkan
arsitektur berkelanjutan.
Analisis
strategi
baru untuk
arsitektur
berkelanjut
an berupa
konsep
biomimikri
.
Biomimikri adalah
ilmu terapan yang
berasal inspirasi
bagi solusi untuk
masalah manusia
melalui studi desain
alami, sistem dan
proses. Alam dapat
mengajarkan kita
tentang sistem,
bahan, proses,
struktur dan
estetika
25. Responsive
Architectur
e
Climate-
Responsive
Architecture and
Sustainable
Housing in
Nigeria
Abiodun
Olukayode
Olotuah
http://www.gjrr.or
g/index.php/GJR
R/article/view/30/
25
Makalah ini membahas
arsitektur berkelanjutan
dan perumahan di
Nigeria. Ini menegaskan
perlunya strategi desain
perumahan hemat energi
untuk mencapai
keberlanjutan dalam
perumahan dan dalam
mencapai lingkungan
manusiawi dan responsif.
Analisis
permasalah
an
perumahan
di Nigeria
yang perlu
diatasi
dengan
desain
hemat
energi.
Desain bangunan
modern yang
memastikan
kenyamanan
fisiologis pengguna
dicapai melalui
pemahaman tentang
iklim dan sistem
responsif manusia.
Salah satu
tantangan terbesar
yang dihadapi
masyarakat
manusia di abad ke-
21 adalah
perubahan iklim.
Perumahan hemat
21
energi diperlukan di
Nigeria
26. Responsive
Architectur
e
Climatic
Responsive
Energi Efficient
Passive
Techniques in
Buildings
Dr Anupama
Sharma,
Associate
Member
K K Dhote, Non-
member
R Tiwari, Non-
member
Cara tradisional India
sadar energi kehidupan
dan arsitektur
berkembang dari great
timeless vedic
philosophies. Itu sesuai
dengan esensi kehidupan
berdasarkan pengetahuan
manusia, kebijaksanaan.
Bangunan modern
mengungkapkan kinerja
termal yang tidak
memadai dan
membutuhkan perangkat
mekanik untuk membawa
kenyamanan termal, yang
mana itu kurang sesuai
dengan filosofi diatas.
Analisis
arsitektur
tradisional
India yang
sesuai
dengan
filosofi
kehidupan,
dimana
arsitektur
India
merupakan
perwujudan
alam yang
terintegrasi
dengan
kehidupan.
arsitektur di India
merupakan
perwujudan alam,
dan kesesuaian
dengan alam,
terintegrasi dengan
kehidupan.
27. Responsive
Architectur
e
Learning from
the Past: Case
Study of
Traditional
Architecture of
Southern
Shores of
Caspian Sea
Region in Iran
Ehsan
Khoshsima
Abdolhamid
Mahdavi
S P Rao
Nila Inangda
http://www.ijastn
et.com/journals/V
ol.1_No.1;_Marc
h_2011/2.pdf
Dalam tulisan ini
arsitektur tradisional
pantai selatan wilayah
Laut Kaspia di Iran
dieksplorasi untuk
menemukan peran iklim
dalam pembentukan
bangunan. Juga tabel
Mahoney yang
memberikan
rekomendasi desain pada
desain bangunan yang
digunakan untuk
membandingkan dengan
teknik desain dalam
arsitektur tradisional
daerah ini.
Analisis
arsitektur
tradisional
pantai
selatan
wilayah
laut Kaspia
Iran, dalam
mengekspl
orasi peran
iklim untuk
membentuk
bangunan.
Arsitektur contoh
yang baik dari
desain iklim dan
merupakan teknik
yang nenek moyang
kita telah
ditemukan untuk
meningkatkan
kondisi hidup
mereka. Selain itu,
arsitektur
tradisional dapat
menjadi sumber
inspirasi dalam
desain bangunan
kontemporer untuk
belajar dari itu dan
mencoba untuk
beradaptasi
bangunan modern
dengan lingkungan
alam sejauh
mungkin.
28. Responsive
Architectur
e
Performative
Responsive
Architecture
Makalah ini bertujuan
untuk mengetahui
thermonastic behavior
Analisis,
system
lingkungan
Makalah ini
membantu
pembahasan dari
22
Powered by
climate
Anke Paslod
Isak Worre Foged
http://cumincad.ar
chitexturez.net/sy
stem/files/pdf/aca
dia10_243.conten
t.pdf
pada mahkota bunga di
alam dengan material
riset bimetallic strips.
yang
responsive
dengan
basis
termal
untuk
membantu
mempelajar
i
lingkungan
pada
bidang
arsitektur
secara
umum,
khususnya
dengan
responsive
building
skin.
system lingkungan
yang responsive
dengan basis termal
untuk membantu
mempelajari
lingkungan pada
bidang arsitektur
secara umum,
khususnya dengan
responsive building
skin.
29. Responsive
Architectur
e
An investigation
on Climate
Responsive
Design Strategies
of Vernacular
Housing in
Vietbam
Anh-Tuan
Nguyen,
Quoc-Bao Tran,
Duc-Quang Tran,
Sigrid Reiter
http://orbi.ulg.ac.
be//bitstream/226
8/91946/1/BAE_2
829.pdf
Tulisan ini secara
menyeluruh menyelidiki
desain perumahan
vernakular dan
mengevaluasi pada aspek
fisika bangunan. Sebuah
metodologi penelitian
baru yang disesuaikan
dengan konteks alam dan
sosial dari Vietnam
diusulkan dan diterapkan.
Proses itu dilakukan
langkah demi langkah,
termasuk: zonasi iklim,
analisis sistematis, survei
insitu dan simulasi
bangunan.
Analisis
metodologi
penelitian
baru yang
disesuaikan
dengan
konteks
alam dan
visual
Vietnam.
Hasil penelitian ini
menunjukkan
bahwa perumahan
vernakular di
Vietnam kreatif
disesuaikan dengan
kondisi alam lokal
dan menggunakan
berbagai strategi
responsif iklim.
berasal. Para
penulis juga
menemukan bahwa
di bawah kondisi
cuaca ekstrim,
desain tradisional
tidak mungkin
cukup untuk
mempertahankan
kenyamanan termal
dalam ruangan.
23
30. Building
Envelope
Impact of Heat
Exchange on
Building
Envelope in the
Hot
Climates
Dr Akeel Noori
Almulla Hwaish
Department of
Civil &
Architectural
Engineering,
College of
Engineering,
UoB, Sultanate of
Oman
http://www.ijetae.
com/files/Volume
5Issue2/IJETAE_
0215_08.pdf
Penelitian ini membahas
Tanggapan selubung
bangunan terhadap
kondisi iklim, yang
merupakan penentu
utama dari jumlah energi
yang dibutuhkan untuk
mempertahankan
kenyamanan termal dari
bagian dalam lingkungan
Hidup
Analisis
tanggapan
selubung
bangunan
terhadap
kondisi
iklim.
selubung bangunan
terdiri dari kedua
bagian buram dan
transparan dari
dinding dan atap
yang selain lantai
-
terhubung ke
lingkungan
eksternal.
Ini mungkin
tunggal atau multi
layer, dan mewakili
partisi antara
lingkungan
eksternal dan
internal
24
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Data Penelitian
Data yang akan digunakan berupa bukti-bukti berdasarkan studi literature, preseden
yang telah ada, serta hasil simulasi yang akan dilakukan dengan aplikasi energi plus. Data
berupa bukti-bukti (evidence based), kajian mengenai koefisien muai material, kajian modul
yang efektif sebagai penutup fasade didapatkan melalui browsing website, jurnal yang telah ada,
preseden, dan literature yang berkaitan dengan penelitian. Data yang akan didapatkan adalah
berupa tabel, data grafis, dan data berupa literature.
III.2. Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data dilakukan dengan cara browsing melalui internet guna
memperoleh data yang bersangkutan. Data yang akan dicari berdasarkan beberapa kelompok
substansi :
1. Kinetic architecture.
2. Responsive architecture.
3. Biomimicry architecture.
4. Kinetic building envelope.
III.3. Metode Analisis Data
Metode pengolahan data dilakukan dengan literature review. Data yang telah diperoleh
sesuai dengan kelompok substansi riset berupa preseden serta jurnal yang telah ada kemudian
akan diolah untuk mendapatkan intisari dari kajian tersebut. Data akan dikelompokan sesuai
kelompok substansi riset dalam tabel yang kemudian direview berdasarkan substansi, metode,
serta simpulan.
Metode yang digunakan untuk menganalisis data yaitu dengan simulasi energi plus pada
model yang merepresentasikan bentuk bangunan. Hasil dari simulasi menggunakan energi plus
kemudian akan dibandingkan antara model yang menggunakan selubung bangunan kinetik
dengan model yang tidak menggunakan selubung bangunan kinetik. Serta akan dilakukan pula
pembandingan hasil simulasi berdasarkan presentase bukaan pada selubung bangunan kinetik.
25
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
Dari studi literature yang telah dilakukan data yang diperoleh berdasarkan substansi yang
telah ditentukan yaitu:
1. Kinetic Architecture
Dalam merancang arsitektur kinetic tentunya ada beberapa parameter yang harus
diperhatikan , yakni :
Kecepatan dan Percepatan
Bagian dari gerakan adalah kecepatan di mana gerakan berlangsung. Gerakan
yang menyebabkan perubahan posisi suatu benda merupakan hasil dari
percepatan dan perlambatan.
Bentuk dan Repetisi
Pergerakan merupakan poin penting pada arsitektur kinetic. Bentuk memiliki
peran penting untuk mendukung jalanya pergerakan tersebut. Pengulangan
bentuk dengan kombinasi yang baik dan efektif menciptakan geralan yang
harmonis.
Massa dan Berat
Massa dan berat dari material dan konstruksi tentu harus dipertimbangakan.
Massa yang besar akan lebih sulit untuk bergerak dan berhenti pada satu
siklus gerakan.
Kompleksitas dan Skala
Urutan temporal dan spasial yang kompleks dalam transformasi dari sebuah
objek juga dapat digunakan sebagai alat desain. Skala elemen bergerak,
tatanan dan besarnya sehubungan dengan skala manusia, memiliki efek pada
kompleksitas yakni realisasi teknis dari gerakan.
26
Misteri dan Interaksi
Beberapa gerakan menarik justru karena seseorang tidak bisa melihat di mana
mereka datang dari atau bagaimana mereka bekerja. Interaksi adalah jenis
tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek memiliki efek pada satu
sama lain, kombinasi dari banyak interaksi sederhana dapat menyebabkan
fenomena yang muncul mengejutkan.
2. Kinetic Building Envelope
Pada dasarnya selubung kinetic adalah bagian dari arsitekur kinetic, maka dari itu
parameter yag digunkanan pada umumnya sama, tetapi dalam selubung kinetic ada
beberapa parameter tambahan. Dalam merancang sebuah fasade ada beberapa
parameter yang harus diperhatikan yakitu:
a. Waktu
b. Iklim
c. Fungsi
d. Kebutuhan manusia
27
Tipologi gerakan yang sebenarnya dalam arsitektur dapat dibagi menjadi lima jenis:
a. Pergerakan elemen arsitektur yang kaku.
b. Pergerakan elemen arsitektur yang mampu deformasi.
c. Pergerakan elemen arsitektur lembut dan fleksibel.
d. Pergerakan elemen arsitektur elastis.
e. Bentuk Pneumatic.
Pergerakan elemen arsitektur yang mampu deformasi
Pergerakan elemen arsitektur yang kaku
28
3. Biomimicry Architecture
Pendekatan rancangan dengan biomimicry memiliki level atau tingkat
pemahaman yang berbeda. Tingkat yang pertama melibatkan organisme yaitu
mengacu pada organisme tertentu seperti binatang dan tanaman yang mungkin
meniru keseluruhan atau bagian dari organisme. Tingkat berikutnya adalah mengacu
meniru perilaku yang menerjemahkan proses dan aspek organisme dalam berperilaku
terkait dengan konteks yang lebih besar. Tingkat akhir biomimikri adalah meniru
dari seluruh ekosistem dan prinsip-prinsip umum yang membuat mereka berhasil
berfungsi. Dari beberapa tingkatan tersebut, kemungkinan desain dapat terinspirasi
dari segibentuk, material yang digunakan, bagaimana proses konstruksinya.
Perilaku atau solusi mahluk hidup dalam beradaptasi terhadap lingkunganya
berperan sebagai pendekatan untuk mengidentifikasi masalah dan mencocokkan
organisme yang memiliki masalah yang sama dalam desain. Berdasarkan itu, ada
beberapa prinsip biomimikri yang akan menginspirasi dalam proses untuk merancang
dengan menciptakan desain yang terinspirasi dari alam dan membuatnya lebih baik
untuk lingkungan dan juga sebagai interaksi antara manusia dan organisme hidup.
Prinsip-prinsip pemilihan biomimikri dalam desain adalah:
• Adaptasi
• Material seperti sistem
• Evolusi
• Lahirnya
• Bentuk dan perilaku
29
Desain dengan pendekatan biomimicry yang terinspirasi dari alam tentunya juga
menerapkan beberapa inovasi guna mengadaptasi perilaku dari alam itu sendiri.
Sebagai contoh inovasi dari segi material adalah bimetal. Bimetal merupakan
gabungan dari dua lempeng logam dengan koefisien muai yang berbeda, jika bimetal
terpapar suhu tertentu maka akan melendut sesuai dengan koefisien muai material
yang diterapkan. Berikut merupakan tabel koefisien muai dari material
Sumber : http://www.unhas.ac.id/mkufisika/B9G/b9t1.gif
30
4. Responsive architecture.
Tipologi dalam arsitektur responsive :
1. Sistem Bahan
Pengembangan sistem kinetik fisik atau sejenisnya sering dikembangkan dalam
struktural dan teknik mesin dan bahan ilmu.
2. Sistem Informasional
Pengembangan sistem sensor fisik, untuk level yang lebih tinggi dapat
mengamati dan mengirim informasi terus menerus lebih lanjut untuk sistem
pengolahan, yang kemudian menggerakkan ke perilaku menyampaikan informasi
kembali ke lingkungan.
3. Sistem Pengolahan
Pengembangan sistem pengolahan fisik, yang menyaring dan memutuskan dari
sekian banyak informasi sensor dan informasi yang telah disimpan. Ini sering
dikaitkan dan dikembangkan dalam ilmu komputasi.
4. Sistem Perilaku
Perkembangan logika dan perilaku gerakan, pola dan sistem, sering
terkait dengan ilmu kecerdasan buatan berdasarkan komputasi dan ilmu
neurologis.
31
Tingkatan pendekatan biomimicry pada level bentuk di analisis sebagai acuan bentuk selubung
bangunan. Bentukan bunga teratai menjadi inspirasi bentuk bagi selubung bangunan.
Penggunaan material bimetal digunakan pada selubung bangunan agar bisa merespon energi dari
lingkungan sekitarnya. Material bimetal menggunakan dua jenis lempeng logam, yakni
alumunium dan baja. Kedua logam tersebut memiliki koefisien muai luas paling tinggi dan
paling rendah, alumunium paling tinggi, dan besi atau baja yang paling rendah. Dengan
digunakanya material bimetal, maka selubung bangunan dapat beradaptasi untuk memenuhi
kebutuhan kenyamanan baik secara termal maupun tata udara bagi pengguna bangunan.
Berikut merupakan bentuk selubung bangunan yang terinspirasi dari bunga teratai dan
menggunakan material bimetal dengan dua lempeng logam alumunium dan besi/baja. Modul
yang digunakan pada selubung merupakan pengembangan bentuk dari bentukan segi enam.
Bunga teratai sebagai inspirasi pendektan biomimicry
Selubung keadaan tertutup Selubung keadaan terbuka
33
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
V.I.SIMPULAN
Penggunaan selubung bangunan dapat berpengaruh pada konsumsi energi pada sebuah
bangunan. Konsumsi energi seperti tata cahaya, dan tata udara, dapat direduksi jumlah
penggunaanya. Pendekatan biomimicry guna merancang merupakan suatu langkah untuk
kembali kepada alam, karena perilaku adaptasi yang terisnpirasi dari alam memberikan feed
back yang baik terhapad alam. Bentuk dengan repetisi segi enam cukup efektif dijadikan sebagai
modul, karena tutupan antar segmen bisa saling mengisi, tanpa ada bagian yang harus terbuang.
V.II.SARAN
Hendaknya dalam merancang sebuah desain bangunan maupun elemen pada bangunan, alam
menjadi pedoman pendekatan desain. Pendekatan desain yang terinspirasi dari alam menjadika
kita lebih hormat kepada alam yang kita tinggali. Memanfaatkan energi alami membuat desain
beradaptasi dengan lingkungan sekitar bukan lingkungan yang beradaptasi terhadap bangunan.
34
DAFTAR PUSTAKA
Albertson, Timothy Lee. The Integration of Biomimicry Into a Built Environment
Design Process Model : An Alternative Approach Towards Hydro-Infrastucture.University of
Nevada Las Vegas.
http://digitalscholarship.unlv.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1344&context=thesesdissert
ations
Alotaibi Fahad. The Role of Kinetic Envelopes to Improve Energi Performance in
Building.
http://www.omicsgroup.org/journals/the-role-of-kinetic-envelopes-to-improve-energi-
performance-inbuildings-2168-%209717-1000149.pdf
Chiara, Joseph De, John Callender.Time Saver Standart for Building Types Second
Edition.McGRAW-Hill international Edition.1983.
Elkhayat, Yousef Osama. 2014. INTERACTIVE MOVEMENT IN KINETIC
ARCHITECTURE. Faculty of Engineering, Tanta University, E- Mail address:
[email protected]. 27 Agustus 2015. www.aun.edu.eg/journal_files/158_J_5991.pdf
Khosima Ehsan, Abdolhamid Mahdavi, S P Rao, Nila Inangda. Learning from the
Past: Case Study of Traditional Architecture of Shouthern Shores of Caspian Sea Region of Iran.
International Journal of Applied Science and Technology. March 2011
http://www.ijastnet.com/journals/Vol.1_No.1;_March_2011/2.pdf
Kirkegaar, Poul Henning, Foged, Hans Isak Worre. Development and Evaluation
of a Responsive Building Envelope. Adaptive Architecture.2011
http://vbn.aau.dk/files/49620233/Development_and_Evaluation_of_a_Responsive_Building_En
velope.pdf
Nguyen Anh-Tuan,Quoc-Bao Tran,Duc-Quang Tran,Sigrid Reiter. An investigation
on Climate Responsive Design Strategies of Vernacular Housing in Vietbam. 27 Agustus 2015.
http://orbi.ulg.ac.be//bitstream/2268/91946/1/BAE_2829.pdf
35
Noori Dr Akeel, Almulla Hwaish. Impact of Heat Exchange on Building Envelope in
the Hot Climates. Department of Civil & Architectural Engineering, College of Engineering,
UoB, Sultanate of Oman. 27 Agustus 2015.
http://www.ijetae.com/files/Volume5Issue2/IJETAE_0215_08.pdf
Olotuah Abiodun Olukayode. Climate Responsive Architecture and Sustainable
Housing in Nigeria. Global Journal of Research and Review. 2015
http://www.gjrr.org/index.php/GJRR/article/view/30/25
Pasold Anke, Isak Worre Foged.Performative Responsive Architecture Powered by
Climate.ACADIA.2010.
http://cumincad.architexturez.net/system/files/pdf/acadia10_243.content.pdf