39
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari semakin meningkat. Konsumsi energi paling banyak yang digunakan oleh manusia adalah konsumsi energi dalam hal pemenuhan kebutuhan pencahayaan dan kebutuhan penghawaan. Hal tersebut dapat dilihat dari ketergantungan dalam menggunakan AC dan penggunaan lampu pada siang hari pada sebagian bangunan. Menurut situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2011), di Indonesia paling banyak menggunakan energi untuk sistem tata udara (45-70%), sistem tata cahaya (10- 20%), lift dan eskalator (2-7%) serta alat-alat kantor dan elektronik (2-10%). Penggunaan energi dalam pemenuhan kebutuhan secara berlebihan mengakibatkan ozon yang dimiliki bumi semakin menipis. Data tersebut dapat menjadi cerminan bagaimana kondisi bumi yang kita tinggali saat ini. Penghematan energi harus dilakukan untuk meminimalisir kerusakan yang sudah terjadi di bumi ini. seperti penghematan penggunaan listrik, penggunaan kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi udara, dan lain-lain. Cara yang dapat digunakan untuk menekan penggunaan energi buatan tersebut yakni dengan memanfaatkan energi alami yang ada. Misalnya penggunaan energi matahari dapat dimaksimalkan penggunaanya pada siang hari, sehingga penggunaan energi listrik untuk lampu berkurang. Kemudian pemanfaatan hembusan angin dapat menekan penggunaan AC secara berlebihan, sehingga ozon tidak terus menipis. Disinilah peran selubung bangunan dengan pendekatan modular biomimicry architecture. Modular kinetic architecture adalah konsep dimana bangunan di desain agar bagian dari bangunan atau struktur bangunan dapat bergerak tanpa mengurangi kesatuan sistem struktur. Dengan pendekatan tersebut, selubung bangunan di improvisasi sehingga dapat digerakan. Gerakan tersebut disesuaikan dengan iklim yang ada. Hal inilah yang melatari penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai sistem yang diterapkan dalam Modular Biomimicry Architecture.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - uia2017seoul.org · menjadi kain dengan derajat relatif kecil transparansi dan khususnya cocok untuk digunakan ... II.4. Arsitektur ... tradisional

Embed Size (px)

Citation preview

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan energi untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari semakin meningkat.

Konsumsi energi paling banyak yang digunakan oleh manusia adalah konsumsi energi dalam hal

pemenuhan kebutuhan pencahayaan dan kebutuhan penghawaan. Hal tersebut dapat dilihat dari

ketergantungan dalam menggunakan AC dan penggunaan lampu pada siang hari pada sebagian

bangunan. Menurut situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2011), di Indonesia

paling banyak menggunakan energi untuk sistem tata udara (45-70%), sistem tata cahaya (10-

20%), lift dan eskalator (2-7%) serta alat-alat kantor dan elektronik (2-10%). Penggunaan energi

dalam pemenuhan kebutuhan secara berlebihan mengakibatkan ozon yang dimiliki bumi

semakin menipis.

Data tersebut dapat menjadi cerminan bagaimana kondisi bumi yang kita tinggali saat ini.

Penghematan energi harus dilakukan untuk meminimalisir kerusakan yang sudah terjadi di bumi

ini. seperti penghematan penggunaan listrik, penggunaan kendaraan bermotor yang

menyebabkan polusi udara, dan lain-lain.

Cara yang dapat digunakan untuk menekan penggunaan energi buatan tersebut yakni

dengan memanfaatkan energi alami yang ada. Misalnya penggunaan energi matahari dapat

dimaksimalkan penggunaanya pada siang hari, sehingga penggunaan energi listrik untuk lampu

berkurang. Kemudian pemanfaatan hembusan angin dapat menekan penggunaan AC secara

berlebihan, sehingga ozon tidak terus menipis. Disinilah peran selubung bangunan dengan

pendekatan modular biomimicry architecture. Modular kinetic architecture adalah konsep

dimana bangunan di desain agar bagian dari bangunan atau struktur bangunan dapat bergerak

tanpa mengurangi kesatuan sistem struktur. Dengan pendekatan tersebut, selubung bangunan di

improvisasi sehingga dapat digerakan. Gerakan tersebut disesuaikan dengan iklim yang ada.

Hal inilah yang melatari penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai sistem yang

diterapkan dalam Modular Biomimicry Architecture.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dibahas yang dapat

dirumuskan yaitu,

1. Bagaimana sistem yang dapat diterapkan pada Biomimicry Architecture.

2. Elemen apa sajakah yang mempengaruhi sistem yang terdapat pada

Biomimicry Architecture.

1.3 Tujuan Penelitian

Terkait dengan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuannya untuk

1. Mengetahui system yang dapat diterapkan pada Biomimicry Architecture.

2. Mengetahui elemen apa saja yang mempengaruhi sistem yang terdapat pada

Biomimicry Architecture.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat yaitu :

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini sangat erat hubunganya dengan beberapa materi pencahayaan

dan penghawaan, sehingga diharapkan mampu memperluas wawasan pembaca

akan materi tersebut.

2. Manfaat dalam Implementasi atau Praktik

Menerapkan prinsip-prinsip dalam Modular Biomimicry Architecture dalam

upaya penghematan energi

1.5. Lingkup Batasan

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian, penulis menetapkan

beberapa lingkup batasan sebagai berikut :

1. Arsitektur kinetik memiliki peranan pada beberapa elemen bangunan. Pada

kajian ini pembahasan difokuskan pada elemen selubung bangunan saja.

2. Selubung bangunan yang dikaji berfokus pada selubung bangunan yang

menggunakan pendekatan konsep modular biomimicry architecture.

3. Simulasi menggunakan software energi plus digunakan untuk mengkaji

pengaruh penggunaan selubung bangunan dengan pendekatan modular

biomimicry architecture.

4

BAB II

KAJIAN TEORI

II.1. Selubung Bangunan

Selubung bangunan adalah elemen bangunan yang menyelubungi bangunan gedung, yaitu

dinding dan atap transparan atau yang tidak transparan dimana sebagian besar energi termal

berpindah melalui elemen tersebut (Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta Nomor 38 Tahun 2012 Tentang Bangunan Gedung Hijau Pasal 1)

Selubung bangunan merupakan membran kompleks tempat pertukaran energi yang dipengaruhi

oleh material. Hal ini dapat dirancang untuk beroperasi "sebagai bagian dari metabolisme

bangunan holistik dan morfologi, dan akan terhubung ke bagian lain dari bangunan, termasuk

sensor, aktuator dan kabel perintah dari sistem manajemen bangunan" (M. Wigginton dan J.

Harris .2009). (Dewidar, K.M., Living Skins: A New Concept of Self Active Building

Envelope Regulating Systems)

Tujuan utama dari selubung bangunan adalah untuk melindungi penduduk dari luar lingkungan

hidup. Sistem fasad biasanya statis, fasad dirancang untuk menanggapi banyak skenario dan

melakukan fungsi yang dapat bertentangan satu sama lain: pencahayaan vs efisiensi energi,

ventilasi terhadap pandangan dan pembangkit energi. Dengan penggerak fasad dan membuat

mereka dinamis, mereka dapat lebih beradaptasi dengan kondisi, memberikan untuk

meningkatkan kenyamanan penghuni, dan mencapai desain yang lebih sustainable. Fasad

sekarang dapat merasakan lingkungan dan membuat modifikasi mereka sendiri untuk mencapai

tujuan yang ditentukan. (Karen Kensek and Ryan Hansanuwat dalam jurnalnya yang

berjudul Environment Control Systems for Sustainable Design: A Methodology for Testing,

Simulating and Comparing Kinetic Facade Systems.)

5

II.2. Arsitektur Kinetik

Arsitektur kinetik adalah konsep di mana bangunan dirancang untuk memungkinkan bagian dari

struktur untuk bergerak, tanpa mengurangi integritas struktural secara keseluruhan.

(https://en.wikipedia.org/wiki/Kinetic_architecture)

Klasifikasi material sesuai dengan sifat dari komposisi bahan :

Logam: sering digunakan dalam aplikasi teknik karena sifatnya multipl sifat mekanik, seperti;

Daktilitas, Kekuatan Tinggi, Kekerasan.Hal ini dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut:

a. Ferrous: seperti Steel dan Stainless Steel juga sesuai untuk keperluan

konstruksi selain ketahanan terhadap karat.

b. Non Ferrous: seperti aluminium, tembaga dan seng .

Polimer: Plastik yang lebih fleksibel, ringan, lembut, lebih tahan lama, lebih berwarna

dan lebih murah daripada bahan lainnya. Dalam hal konstitusi fisik mereka,polimer dapat dibagi

menjadi tiga kelompok:

a. Termoplastik: menjadi formable pada kisaran suhu tertentu.

b. Elastomer: memiliki bentuk yang telah ditetapkan tetapi dapat merusak elastis. Di bawah

ketegangan atau kompresi mereka berubah bentuk elastis; kembali ke mereka

bentuk aslinya setelah tekanan dilepaskan.

c. Plastik termoseting: sekali mengeras tidak bisa lagi berbentuk

Bahan Alam: strip dari bahan-bahan alami seperti bambu, kapas, kertas atau kulit dapat ditenun

menjadi kain dengan derajat relatif kecil transparansi dan khususnya cocok untuk digunakan

dalam interior.

Serat karbon: karbon dalam bentuk berlian atau lonsdaleite (batu yang dibentuk oleh dampak

meteorit) adalah bahan yang paling sulit yang terjadi secara alamiah dikenal manusia.

6

II.3. Arsitektur Responsif

Arsitektur responsif adalah mereka yang mengukur kondisi lingkungan yang sebenarnya (melalui

sensor) untuk memungkinkan bangunan untuk beradaptasi bentuk mereka, bentuk, warna atau

karakter responsif (melalui aktuator). (https://en.wikipedia.org/wiki/Responsive_architecture)

II.4. Arsitektur Biomimikri

Biomimikri adalah istilah yang digunakan dalam literatur ilmiah awal tahun 1962 dan digunakan

oleh ilmuwan bahan untuk mendefinisikan sebagai proses meniru fungsi dasar bentuk biologis

dan sistem dalam cara untuk menghasilkan solusi yang berkelanjutan. Ada banyak pendekatan

saat ini terhadap lingkungan yang berkelanjutan dalam arsitektur yang memiliki niat di transcend

yang meniru bentuk alami untuk memahami proses alami dari prinsip-prinsip dalam desain dan

bentuk. (Mohd Shahril Bin Ab Sahak , Biomimicry in Architectural Sustainable Approach

journal)

Berdasarkan pengertian menurut Moloney. J fasad cerdas didefinisikan sebagai penggunaan

system control lingkungan yang bereaksi dengan perubahan kondisi eksternal. Sepanjang dua

puluh tahun ini penggunaan elektronik kontrol mengalami progres dimana bangunan dapat

disebut cerdas dari pada responsif. (Mostafa M.S.Ahmed, Ali K. Abel Rhman, Ahmed Hamza

H. Ali, Development of Intellegent Façade Based on Outdoor Environment and Indoor

Thermal Comfort journal)

Biomimikri adalah solusi alternatif dari desain bangunan yang sustainable dimana ada

penerapan teknologi dalam arsitektur. Biomimikri adalah tentang solusi yang disempurnakan dan

dikembangkan dari alam. Untuk setiap desain bangunan yang berkelanjutan, perlu

mempertimbangkan efisiensi struktural, efisiensi air, sistem zero-waste, lingkungan termal, dan

pasokan energi. (Rajshekhar, Biomimicry in Architecture journal)

Weinstock (2006) telah menjelaskan secara rinci bahwa prinsip adaptasi dalam desain

biomimikri terinspirasi memberi makna dari sistem biologis yang dapat merespon dan

beradaptasi dengan tekanan lingkungan dengan kompleksitas yang tinggi dan menghasilkan

respon nonlinier. Prinsip utama dalam adaptasi hanya variasi kecil dalam desain dengan

mengulangi secara konsisten dari waktu ke waktu. (Mohd Shahril Bin Ab Sahak Biomimicry

in Architectural Sustainable Approach)

7

Kelompok

Substansi

Judul Substansi Metode Simpulan

1. Responsive

architecture

Krietemeyer,

Bess. "An

Adaptive

Decision-Making

Framework for

Designing

Material

Behaviours." In

Rethinking

Comprehensive

Design:

Speculative

Counterculture,

Proceedings of

the 19th

International

Conference on

Computer-Aided

Architectural

Design Research

in Asia.

CAADRIA.

Kyoto: Kyoto

Institute of

Technology,

2014.

Makalah ini menjelaskan

pengambilan keputusan

kerangka desain adaptif

untuk menyelidiki sinergi

antara kriteria desain

berbasis estetika dan

desain berbasis performa,

khususnya dalam

merancang perilaku

materi sistem selubung

bangunan

electroresponsive.

Simulasi dikembangkan

dalam bahasa

pemrograman C ++

menyediakan alat

komputasi untuk menguji

kinerja visual dan

energik dari selubung

bangunan yang dinamis.

Menganalis

is kinerja

visual dan

enejik dari

selubung

bangunan

yang

dinamis

dengan

menggunak

an Bahasa

pemrogram

an C++.

Penelitian ini

memberikan

metode baru untuk

membantu desain

memunculkan

perilaku bahan

selubung bangunan

dinamis yang bisa

bernegosiasi

dengan kriteria

performa dan

estetika.

Keywords: Particip

atory Design,

Interactive

Environment,

Immersive

Simulation,

Dynamic Building

Envelopes

and Decision-

Making Tool

2. Geometry

Design

Jonas, Katrin,

Alan Penn, and

Paul Shepherd.

"Designing with

Discrete

Geometry." In

Rethinking

Comprehensive

Design:

Speculative

Counterculture,

Proceedings of

the 19th

Pergeseran dalam

estetika dari selubung

bangunan modern

orthogonal ke bentuk

melengkung dan folded.

Bentuk non orthogonal

sering dikaitkan dengan

kebebasan geometri,

kemajuan manufaktur

kustom dan fabrikasi

robotic untuk

mewujudkan desain.

Kajian ini menyajikan

Analisis

perubahan

bentuk

selubung

bangunan

dari bentuk

orthogonal

menjadi

non

orthogonal

dengan

cara

pengerjaan

Kajian ini

menyajikan

metodologi yang

memungkinkan

permukaan non

orthogonal yang

akan dirancang

menggunakan

pengerjaan seperti

cara mosaic per

part. Kompleksitas

berhubungan

dengan pemahaman

8

International

Conference on

Computer-Aided

Architectural

Design Research

in Asia.

CAADRIA.

Kyoto: Kyoto

Institute of

Technology,

2014.

metodologi yang

memungkinkan

permukaan non

orthogonal yang akan

dirancang menggunakan

pengerjaan seperti cara

mosaic per part

secara per

bagian.

holistic dari

structure sebagai

interaksi antar

bagian lokal,

bentuk dan visual

secara global sesuai

dengan fungsi

perfoma.

Keywords: Geomet

ry System, Form

Growth, Form

Generation,

Discrete Growth

Model, Design Tool

and Complex

Geometry

3. Biomimicr

y

Architectur

e

Biomimicry in

Architecture

Rajshekhar Raoa

a. Associate

Professor, School

of Architecture,

M.S. Ramaiah

Institute of

Technology,

Bangalore, India.

Biomimikri adalah solusi

alternative dari desain

bangunan yang

sustainable dan

penerapan teknologi

dalam arsitektur .

Biomimikri adalah

tentang solusi yang

disempurnakan dan

dikembangkan dari alam.

Untuk setiap desain

bangunan yang

berkelanjutan, perlu

mempertimbangkan

efisiensi struktural,

efisiensi air, sistem zero-

waste, lingkungan termal,

dan pasokan energi.

Analisis

efisiensi

sumber

daya

dengan

alam

sebagai

inspirasi.

Tulisan ini

bertujuan untuk

mengungkapkan

bagaimana efisiensi

sumber daya dapat

dicapai dengan

melihat ke alam

untuk inspirasi.

Menjelajahi

aplikasi Prinsip-

prinsip Biomimikri

dalam desain

arsitektur saat ini

Key Words:

architecture,

biomimicry,

sustainable

building, zero waste

system.

4. Climate

responsive

architecture

Energi in

Architecture

Climate

responsive design

and the wisdom

of Traditional

Architecture

Ilaria Falcone Department of

Desain responsif iklim

merupakan bagian dari

pendekatan lingkungan

untuk pembangunan

gedung yang disebut

ekologi desain yang

berkelanjutan (ESD),

berdasarkan pemahaman

parameter iklim yang

Analisis

penggunaa

n energi

dari rumah

tradisional

yang

merespon

iklim

melalui

Solusi arsitektur

tradisional, berkat

cenderung

memaksimalkan

penggunaan

kontribusi energi,

baik dari segi

radiasi matahari

dan ventilasi alami

9

Civil

Engineering,

University of

Salerno, Italy –

[email protected]

mungkin berpengaruh

dalam proses desain,

yaitu: suhu, kelembaban,

angin, vegetasi, cahaya,

terkait dengan posisi

geografis. Melihat pada

arsitektur tradisional

semua aspek ini, atau

setidaknya sebagian

besar, dapat dilihat dalam

konstruksi tradisional.

ventilasi

alami.

yang diberikan oleh

lingkungan

eksternal.

Sustainability;

energi efficiency;

climate responsive

design

5. Climate

responsive

architecture

Climate

Responsive

Building Design

in the Katmandu

Valley

Anir Kumar

Upadhyay,

Harunori Yoshida

and Hom Bahadur

Rijal

Arsitektur tradisional di

Kathmandu Valley

merupakan hasil dari

optimalisasi dari

penggunaan material,

teknik konstruksi yang

mempertimbangkan

iklim. Tujuan kajian ini

untuk mengeksplore

strategi bagaimana

menggunakan energi

secara efisien dan

konsekuensi iklim

terhadap bangunan

modern di Kathmandu

Valley. Grafik

bioclimatic, Grafik

bioclimatic bangunan dan

table Mahoney

digunakan untuk

menganalisis parameter

iklim, dan rekomendasi

desain yang diberikan

berdasarkan hasil

analisis.

Studi

preseden

mengenai

arsitektur

tradisional

Kathmandu

Valley.

Secara umum

arsitektur

vernacular

membantu

mengetahui iklim

atau keminimalan

teknologi pada

masa lalu untuk

memformulasikan

desain guideline.

Guideline ini

menyediakan

rekomendasi

mengenai orientasi

dan layout

bangunan, ukuran

dan posisi bukaan,

dan karakter

dinding serta atap.

Keyword : climate,

comfort, vernacular

architecture, energi

efficiency, design

guideline

6. Kinetic

Architectur

e

Journal of

Building

Appraisal (2010)

5, 341–356.

doi:10.1057/jba.2

010.5

Sustainable vision

of kinetic

architecture

Artikel ini mengusulkan

sebuah kerangka kerja

konseptual awal untuk

eksplorasi atribut

menarik berkelanjutan

struktur arsitektur

kinetik. Ini akan menjadi

salah satu upaya pertama

untuk memahami,

mendefinisikan dan

Analisis

arsitektur

kinetic

berdasarka

n

pendekatan

lingkungan

yang

adaptif

Arsitektur kinetik

menyoroti tujuan

dan manfaat, dan

menyediakan

strategi untuk

merancang dan

membangun elemen

bangunan yang

bergerak

mengoptimalkan

10

Zeinab El Razaz

Correspondence:

Zeinab El Razaz,

Architectural

Department,

Helwan

University, 14

Ramw Buildings,

Nasr Street, Nasr

City, Cairo,

Egypt.

Email: Drzeinabel

[email protected]

m

membingkai arsitektur

kinetik dari pendekatan

lingkungan yang adaptif.

Artikel tersebut juga

mencoba untuk

menyatukan kubu

performatif, responsif

dan adaptif lingkungan

bawah rubrik arsitektur

kinetik.

keberlanjutan

dalam arsitektur.

7. Kinetic

Architectur

e

INTERACTIVE

MOVEMENT IN

KINETIC

ARCHITECTUR

E Youssef Osama

Elkhayat Faculty

of Engineering,

Tanta University,

E- Mail address:

y_elkayat@yahoo

.com Received 27

March 2014;

revised 27 April

2014; accepted 4

May 2014

Penemuan konsep

interaktif seperti

mendorong sejumlah

arsitek untuk

memanfaatkan konsep-

konsep ini di

beberapa aplikasi

lingkungan arsitektur

seperti; shading matahari,

pemutus matahari dan

jendela, di

cara yang secara

signifikan membuat

penggunaan konsep dan

teknologi dari gerakan

interaktif di

arsitektur. Makalah ini

mencoba untuk meninjau

literatur dan deskriptif

menganalisis interaktif

aplikasi dalam arsitektur

kinetik dan mempelajari

peran aplikasi ini dalam

pengembangan

tren ini dalam desain

arsitektur menjadi lebih

efektif dan berlaku di

masa depan.

Analisis

penerapan

arsitektur

kinetic

pada

aplikasi

arsitektur

seperti

shading,kis

i-kisi,

jendela, dll

untuk

menunjang

desain

yang

efektif.

Kinetic architecture

dapat dimanfaatkan

dalam aplikasi

seperti shading,

jendela, yang mana

hal tersebut dapat

menunjang desain

yang efektif.

8. Kinetic From Static to Komponen yang Analisis Berdasarkan

11

Architectur

e

Kinetic: A

Review of

Acclimated

Kinetic Building

Envelopes

Jialiang (Julian)

O. Beltrán, Ph.D.,

Jonghoon Kim

Department of

Architecture,

Texas A&M

University,

College Station,

TX, 77840

berhubungan dengan

bangunan kietik, mulai

dari tirai otomatis, kaca

pintar, variable

insulation, atap bergerak,

dsb. Tujuan dari makalah

ini untuk meninjau

kembali seni dari

penyesuaian diri

selubung bangunan

melalui teknologi yang

ada.

komponen

yang

berhubunga

n dengan

bangunan

kinetic,

seperti tirai

otomatis,

kaca pintar,

dsb.

konseptual

model penelitian

dan analisis iklim,

penelitian ini

ulasan tentang

sistem yang

mewakili atau

desain

dikelompokkan

menjadi

tiga kategori iklim

kunci: sistem surya-

responsif,

sistem aliran udara-

responsif dan

sumber alam

lainnya

sistem responsif,

bersama dengan

beberapa komentar

yang berguna

disimpulkan dari

literatur yang

tersedia dan desain.

9. Kinetic

Architectur

e

Environment

Control Systems

for Sustainable

Design: A

Methodology for

Testing,

Simulating and

Comparing

Kinetic Facade

Systems

Karen Kensek*

and Ryan

Hansanuwat

School of

Architecture,

University of

Southern

California, US

*Email:

[email protected]

Tujuan utama dari

selubung bangunan

adalah untuk melindungi

penghuni dari luar

lingkungan Hidup.

Meskipun sistem

biasanya statis, fasad

dirancang untuk

menanggapi banyak

skenario dan melakukan

fungsi yang dapat

bertentangan satu sama

lain: pencahayaan vs

efisiensi energi, ventilasi

terhadap pandangan dan

efisiensi energi. Dengan

penggerak fasad dan

membuat mereka

dinamis, mereka dapat

lebih beradaptasi dengan

kondisi, untuk

meningkatkan

Analisis

fasad yang

dinamis

untuk

meningkatk

an

kenyamana

n penghuni

sertai

mencapai

sustainable

desain.

Solusi kinetik dapat

dianalisis untuk

manfaat lingkungan

mereka,

dibandingkan

dengan masing-

masing lainnya, dan

rekomendasi

diusulkan. Proyek

ini menunjukkan

perkembangan

sistem façade

kinetik berdasarkan

penelitian, simulasi,

dan prototipe

dibangun yang

meningkatkan pada

praktek saat ini

fasad sekarang

dapat merasakan

lingkungan dan

membuat

12

kenyamanan penghuni,

dan mencapai lebih

sustainable desain.

modifikasi mereka

sendiri untuk

mencapai tujuan

yang ditentukan.

10. Generative

algorithms

Managing

Variable-

Dimension

Structural

Optimization

Problems using

Generative

Algorithms

James T. Allison

, Ashish Khetan,

Danny Lohan

Department of

Industrial and

Enterprise

Systems

Engineering

University of

Illinois at Urbana-

Champaign

117

Transportation

Building, 104 S.

Mathews Ave.

Urbana, Illinois,

61801, USA

fjtalliso,khetan2,d

lohan2g@illinois.

edu

Ide utama adalah untuk

menggambarkan topologi

struktur dan bentuk

menggunakan aturan

algoritma generatif dan

beroperasi pada aturan

algoritma generatif

menggunakan algoritma

genetika bukan dari pada

deskripsi desain secara

langsung. Selanjutnya,

untuk mengoptimalkan

ukuran dalam optimasi

desain truss

optimasi

diimplementasikan

menggunakan

pemrograman linier

secara berurutan.

Analisis

topologi

struktur

dan bentuk

menggunak

an

algoritma

generative.

The generative

algorithm

abstraction

and nested loop

optimization

memungkinkan

untuk optimasi

bersamaan

topologi, geometri

dan

ukuran struktur

truss.

11. Biomimicr

y

Architectur

e

Biomimicry in

Architectural

Sustainable

Approach

Mohd Shahril

Bin Ab Sahak

Department of

Architecture,

Faculty of Built

Biomimikri adalah istilah

yang digunakan dalam

literatur ilmiah awal

tahun 1962 dan

digunakan oleh ilmuwan

bahan untuk

mendefinisikan sebagai

proses meniru fungsi

dasar bentuk biologis dan

sistem dalam cara untuk

menghasilkan solusi yang

berkelanjutan. Ada

banyak pendekatan saat

ini terhadap lingkungan

Analisis

mengenai

prinsip-

prinsip

dakam

desain dan

bentuk

berdasarka

n konsep

biomimikri

Biomimikri adalah

cara berpikir baru

dalam arsitektur

yang saat ini

berkembang di

bidang penelitian

karena menawarkan

banyak potensi dan

konsep yang dapat

meningkatkan

sistem non-biologis

dengan

mengadaptasi

konteks alam

13

Environment

UniversitiTeknolo

gi Malaysia,

81310 UTM

Skudai, Johor,

Malaysia

yang berkelanjutan dalam

arsitektur yang memiliki

niat di transcend yang

meniru bentuk alami

untuk memahami proses

alami dari prinsip-prinsip

dalam desain dan bentuk.

sekitar. Hal ini

tidak hanya cukup

beradaptasi, tetapi

itu berada di luar

bentuk dengan baik

memahami prinsip-

prinsip

odbiomimicry.

12. Biomimicr

y

Architectur

e

Nature as

Measure: The

Biomimicry

Guild

1. Terri

Peters

Article first

published online:

7 NOV 2011

DOI: 10.1002/ad.

1318

Copyright © 2011

John Wiley &

Sons, Ltd.

Potensi biomimikri

terletak jauh melampaui

imitasi langsung bentuk

alami. Tamu-editor Terri

Peters menjelaskan

bagaimana Janine

Benyus, ahli biologi dan

inovasi konsultan,

menggunakan

biomimikri untuk

membuat metrik kinerja

dari teknologi alami dan

proses untuk menilai

aspek desain ekologi dan

berkelanjutan. Genius

dari studi tempat yang ia

dikembangkan dengan

Biomimikri Guild,

misalnya, menyediakan

desainer dengan alat

untuk mengeksplorasi

dan melaporkan pada

fitur alam dan

lingkungan dari situs

tertentu.

Analisis

konsep

biomimikri

guna

membuat

matrik

kerja dari

teknologi

alami dan

proses

untuk

menilai

aspek

desain

berkelanjut

an.

Biomimikri

merupakan disiplin

yang terinspirasi

dari alam.

Biomimikri dapat

digunakan untuk

membuat metrik

kinerja dari

teknologi alami dan

proses untuk

menilai aspek

desain ekologi dan

berkelanjutan.

13. Biomimicr

y

Architectur

e

BIOMIMICRY:

EMULATING

THE CLOSED-

LOOPS

SYSTEMS OF

THE OAK

TREE FOR

SUSTAINABLE

ARCHITECTU

RE A Thesis

Proyek ini menggunakan

pohon oak sebagai

model, ukuran,

dan mentor untuk

mendapatkan arsitektur

berkelanjutan.

Biomimikri diperiksa

sebagai holistik

metodologi dengan enam

langkah:

mengidentifikasi,

mengidenti

fikasi,

menafsirka

n,

menemuka

n, abstrak,

meniru,

dan

mengevalu

asi apa

yang ada di

Biomimikri berasal

dari bios, hidup,

dan mimesis,

meniru. Biomimikri

adalah menjadi

semakin terkenal

topik di bidang

arsitektur, desain

meniru alam dan

proses untuk

memecahkan

14

Presented

by

COURTNEY

DRAKE

Submitted to the

Graduate School

of the

University of

Massachusetts

Amherst in partial

fulfillment

of the

requirements for

the degree of

MASTER OF

ARCHITECTUR

E

May 2011

Architecture +

Design Program

Department of

Art, Architecture

and Art History

menafsirkan,

menemukan, abstrak,

meniru, dan

mengevaluasi.

Menggunakan

metodologi ini, proyek

ini menyelidiki sistem

loop tertutup pohon oak

termasuk air, oksigen,

dan makanan. Sinergi

yang ada dalam sistem

ini

ditiru untuk

mengembangkan

infrastruktur hijau

kompleks bangunan dan

lanskap sistem.

Proyek ini menyediakan

proses diilustrasikan

menggunakan

metodologi biomimikri

untuk

menghasilkan arsitektur

berkelanjutan.

alam sesuai

dengan

konsep

biomimikri

untuk

menghasilk

an

arsitektur

berkelanjut

an.

masalah manusia.

14. Biomimicr

y

Architectur

e

The Integration of

biomimicry into a

built

environment

design process

model: An

alternative

approach towards

hydro-

infrastructure

Timothy Lee

Albertson

University of

Nevada Las

Vegas

http://digitalscho

larship.unlv.edu/

cgi/viewcontent.c

gi?article=1344

Tesis ini

mengintegrasikan bidang

biomimikri menjadi

Model proses desain

yang mendukung

lingkungan binaan.

Proses desain Model

yang diusulkan dalam

makalah ini

memungkinkan

pengkajian lebih lanjut

dari komponen

(fungsi) untuk mencari

strategi organisme yang

mencapai hal yang sama

fungsi. Strategi ini

kemudian diterjemahkan

ke dalam pilihan desain

konseptual berlaku untuk

Analisis

model

proses

desain

yang

mendukung

lingkungan

binaan

menggunaa

n

pendekatan

konsep

biomimikri

.

Biomimikri

menjadi model

proses desain yang

mendukung

lingkungan binaan.

Model tersebut

memungkinkan

pengkajian lebih

lanjut dari

komponen untuk

mencari strategi

organisme yang

mencapai hal yang

sama fungsi.

15

&context=theses

dissertations

berbagai skala dalam

manusia hidro-

infrastruktur.

mengintegrasikan

biomimikri "s" Life "s

Principles" menjadi

model proses lingkungan

binaan, akan membuat

biomimikri lebih mudah

diakses sehingga lebih

diterima secara luas di

seluruh industri, dan

keberlanjutan dari semua

spesies akan

menguntungkan.

15. Kinetic

Architectur

e &

Building

envelope

The Role of

Kinetic

Envelopes to

Improve Energi

Performance in

Buildings

Fahad Alotaibi*

Department of

Architectural

Studies,

University of

Calgary, Calgary,

Alberta, Canada

http://www.omics

group.org/journal

s/the-role-of-

kinetic-

envelopes-to-

improve-energi-

performance-

inbuildings-2168-

%209717-

1000149.pdf

selubung bangunan

memainkan peran

penting dalam

menyelamatkan atau

mengkonsumsi energi,

tergantung pada jenis

selubung

dan desain. Arsitek dan

insinyur perlu

mempertimbangkan

banyak masalah ketika

bekerja dengan desain

selubung, termasuk

isu-isu lingkungan,

penampilan estetika,

kenyamanan penghuni,

dan melihat; aspek ini

membuat selubung yang

memiliki komponen

multifungsi, sehingga

pendekatan Kinetik

adalah metode yang

optimal untuk mengatasi

desain selubung.

Studi kasus

selubung

bangunan

kinetic

yang telah

ada, dan

menganalis

is

pengaruhny

a terhadap

kinerja

energi yang

digunakan.

Selubung bangunan

kinetik

meningkatkan

kinerja lingkungan

bangunan. Tujuan

dari makalah ini

adalah

untuk meninjau

praktek saat ini dan

pengembangan

selubung kinetik

dan untuk

menyelidiki

perannya dalam

perbaikan dari

kinerja energi di

gedung-gedung.

16. Kinetic

Architectur

e &

Building

envelope

Development and

Evaluation of a

Responsive

Building

Envelope

Kirkegaard, Poul

Henning; Foged,

lingkup makalah ini

adalah untuk menyajikan

pengembangan

dan evaluasi baru adaptif

kinetik arsitektur

struktur. Struktur

reconfigurable ini dapat

Analisis

struktur

adaptif

untuk

selubung

bangunan

responsive.

Struktur adaptif

adalah usulan untuk

selubung bangunan

responsif yang

merupakan ide

kerangka kerja

operasionalnya

16

Hans Isak Worre

Published in:

Adaptive

Architecture

Publication date:

2011

http://vbn.aau.dk/

files/49620233/D

evelopment_and_

Evaluation_of_a_

Responsive_Build

ing_Envelope.pdf

mengubah bentuk tubuh

dari geometri planar ke

hiper-surface

menggunakan strategi

kontrol yang berbeda,

yaitu transformasi

menjadi lebih dari satu

atau dua alternatif bentuk

yang berbeda.

untuk sekarang dan

masa depan.

Penelusuran lebih

lanjut terhadap

kinerja berdasarkan

responsif arsitektur

melalui serangkaian

tipologi responsif

17. Kinetic

Architectur

e &

Building

envelope

Climate adaptive

building shells:

state-of-the-art

and

future challenges

* Corresponding

author: R.C.G.M.

Loonen

Building Physics

and Services,

Eindhoven

University of

Technology, P.O.

box 513, 5600

MB Eindhoven,

the

Netherlands.

R.C.G.M. Loonen

*

, M. Trcka, D.

Cóstola, J.L.M.

Hensen

Building Physics

and Services,

Eindhoven

University of

Technology, the

Netherlands

Penerapan climate

adaptive building shells

(CABS) baru-baru ini

diajukan sebagai

alternatif yang

menjanjikan dalam hal

ini berusaha untuk

tingkat yang lebih tinggi

dari keberlanjutan dalam

lingkungan binaan.

Dibandingkan dengan

fasad konvensional,

CABS menawarkan

peluang potensi

penghematan energi

perbaikan yang baik

tentang

kualitas lingkungan

dalam ruangan. Dengan

kedua teknologi

bangunan aktif dan pasif

menjadi selubung

bangunan, CABS dapat

memanfaatkan konsep

adaptasi, multi-

kemampuan dan

evolvability.

Analisis

penerapan

climate

adaptive

building

shells

sebagai

alternative

untuk

meningkatk

an

sustainable

design

Tujuan dari

makalah ini adalah

untuk menyajikan

kajian

komprehensif dari

penelitian, desain

dan pengembangan

usaha di bidang

CABS.

Berdasarkan

tinjauan pustaka

terstruktur,

klasifikasi 44

CABS dibuat untuk

menempatkan

berbagai konsep

dalam konteks satu

sama

perkembangan lain,

dan bersamaan.

18. Kinetic

Architectur

e &

A Working

Prototype of an

Intelligent

Studi ini menunjukkan

beberapa variabel system

selubung bangunan

Analisis

variable

system

Sistem yang

diusulkan memiliki

kemampuan yang

17

Building

envelope

Kinetic Building

Envelope

Seung-Hoon Han

, Ok-Kyun Im

and Tae-Ryong

Kim

School of

Architecture,

Chonnam

National

University, 77

Yongbong-ro,

Buk-gu,

Gwangju, 500-

757, Korea

School of

Architecture,

University of

North Carolina at

Charlotte, 9201

Univ. City Blvd,

Charlotte, NC

28223, USA

kinetik yang dapat

mengkonversi nya

bentukan dan fungsi

cerdas menurut

ketinggian matahari.

Sistem ini dapat

meningkatkan Rasio

keseragaman ruang

indoor dan menurunkan

sebuah radiasi dalam

ruangan menyebabkan

beban pendinginan.

selubung

bangunan

kinetic

guna

meningkatk

an

kenyamana

n spasial

dan

efisiensi

energi.

dapat ditingkatkan

dalam dua aspek

yaitu energi

efisiensi dan

kenyamanan

spasial.

19. Kinetic

Architectur

e &

Building

envelope

Living Skins: A

New Concept of

Self Active

Building

Envelope

Regulating

Systems

Dewidar, K.M.,

Mohamed, N.M.

, Ashour, Y.S.

Tujuan dari makalah ini

adalah membahas peran

strategi adaptasi dalam

membangun sistem skin

yang akan berfungsi

untuk mengontrol

transmisi suhu ke dalam

gedung. Pendekatan

desain adaptif analisis

dan mengevaluasi jika

penerapan sistem desain

dapat menghasilkan

peningkatan efisiensi

energi dengan penerapan

bahan responsif cerdas

yang dapat merespon

tuntutan iklim efisien

yang berbeda. Dengan

kata lain, masa depan

bergerak menuju "materi

pintar", hal ini memiliki

kemampuan untuk

Analisis

strategi

desain

adaptif

untuk

mengontrol

transmisi

suhu ke

dalam

bangunan

dengan

penerapan

bahan

responsive

yang dapat

merespon

tuntutan

iklim yang

berbeda.

Sistem adaptif

menggunakan lebih

sedikit energi,

menawarkan

kontrol yang lebih

penghuni di

samping

peningkatan

efisiensi ruang

secara keseluruhan.

18

beradaptasi, mengatur

dan kontrol.

20. Kinetic

Architectur

e &

Building

envelope

Kinetic

Decorative

Ornaments using

Parametric

Camshaft

Mechanism for

Adaptive

Building Skin

FIRZA UTAMA

SJARIFUDIN

Bina Nusantara

University,

Indonesia #

firzautama@gmai

l.com

Makalah ini menawarkan

pengembangan kulit

bangunan yang bertujuan

untuk menghidupkan

kembali ekspresi baru

elemen dekoratif

tradisional dengan

menerapkan teknologi

digital serta memiliki

fungsi adaptif. Sebagian

besar kulit bangunan

adaptif menggunakan

teknik kinetik untuk

membuat

pembentukannya

transformable. Makalah

ini mengusulkan sebuah

sistem mekanisme

camshaft untuk

mengubah pola ornamen

tradisional yang

menggunakan data

analisis pra-diprogram

dari perubahan

lingkungan untuk

parametrically

mendorong jumlah fase

rotasi dan panjang

hidung (Lobe Lift) yang

menghasilkan bentuk

camshaft. Selanjutnya,

ini membentuk drive

transformasi pola dasar.

Ekperimen

prototype

yang

memfasilita

si

pendekatan

baru

membangu

n selubung

bangunan

kinetik

Kesimpulannya,

makalah ini telah

mengembangkan

alat prototipe yang

memfasilitasi

pendekatan baru

untuk membangun

ornamen dekoratif

kinetik kulit

bangunan

21. Kinetic

Architectur

e &

Building

envelope

Development of

Intelligent Façade

Based on Outdoor

Environtment and

Indoor Thermal

Comfort

Mostafa MS.

Ahmed, Ali K.

Abel-Rahman,

Ahmed Hamza H.

Ali

Makalah ini memaparkan

seni dari selubung

bangunan cerdas, di

lingkungan luar serta

iklim yang berbeda.

Parameter yang terdapat

di lingkungan indoor

seperti, kenyamanan

termal, kualitas udara,

dan kenyamanan visual

duiraikan.

Analisis

efektifitas

penggunaa

n selubung

bangunan

terhadap

kenyamana

n thermal

dan

efisiensi

energi.

Kajian ini

menyimpulkan

bahwa selubung

bangunan cerdas

yang digunakan

pada bangunan dan

kenyamanan termal

ruang dalam

membutuhkan

pengembangan

lebih lanjut dengan

19

target energi

bangunan yang

rendah dan nyaman

secara termal.

22. Biomimicr

y

Architectur

e

ADAPTIVE

BUILDING

EXOSKELETO

NS

A biomimetic

model for the

rehabilitation of

social housing

Giuliana Scuderi

PhD Candidate,

University of

Trento, Italy

giulianascuderi@l

ibero.it

Penelitian ini merupakan

upaya untuk

menggambarkan model

biomimetik baru untuk

rehabilitasi perumahan

sosial. Secara khusus,

konstruksi yang dibangun

di Eropa pada pasca

Perang Dunia Kedua

periode membiarkan

bahan dan degradasi

sosial yang memerlukan

intervensi arsitektur,

fungsional dan struktural.

Analisis keadaan seni

menggaris bawahi

pentingnya selubung.

Melalui pendekatan bio-

mimikri, proses yang

mengarah ke definisi

exoskeleton bangunan:

selubung astructural

mampu memecahkan set

kompleks masalah

mengintegrasikan sistem

bangunan yang berbeda.

Analisis

selubung

bangunan

melalui

pendekatan

biomimikri

.

Hasil adaptasi

menjadi sifat dasar

untuk

mendefinisikan

seismik efektif dan

perilaku struktural

tetapi juga untuk

merespon

perubahan

kebutuhan

pengguna dan

lingkungan

Akhirnya,

kesimpulan

menunjukkan

potensi dari model

jika diterapkan

dalam konteks

kritis di mana

intensif dan difusi

intervensi

pemulihan

perumahan sosial

yang diperlukan.

23. Biomimicr

y

Architectur

e

Beyond

biomimicry:

What termites can

tell us about

realizing the

living building.

J Scott Turner

and Rupert C

Soar

SUNY College of

Environmental

Science &

Forestry,

Syracuse, New

York, USA

Wolfson School

Pada artikel ini, kita

meninjau kemajuan

terbaru dalam struktur

dan fungsi gundukan

rayap, dan garis desain

bangunan biomimetik

baru yang bisa timbul

dari pemahaman yang

lebih baik ini.

Studi kasus

arsitektur

yang

mengadapt

asi perilaku

rayap

dalam

membangu

n

sarangnya.

Rayap dan struktur

yang mereka

bangun telah

digunakan sebagai

eksemplar desain

biomimetik untuk

kontrol iklim di

bangunan, seperti

Zimbabwe Eastga

te Centre, dan

berbagai lain

bangunan yang

terinspirasi dari

rayap. Hebatnya,

desain ini

didasarkan pada

20

of Mechanical

and

Manufacturing

Engineering,

Loughborough

University,

Leicester, UK

konsepsi yang salah

dari gundukan

bagaimana rayap

benar-benar

bekerja.

24. Biomimicr

y

Architectur

e

BIOMIMICRY

AS A TOOL

FOR

SUSTAINABLE

ARCHITECTUR

AL DESIGN

TOWARDS

MORPHOGENE

TIC

ARCHITECTUR

E

Salma Ashraf

Saad El Ahmar

January 2011

Penelitian ini mencoba

untuk menyelidiki

strategi baru untuk desain

berkelanjutan, yang

berasal dari

perkembangan evolusi

dari sistem kehidupan,

dari bahan mereka sifat

dan dari respon adaptif

mereka terhadap

perubahan di lingkungan

mereka. ini dicapai

melalui upaya untuk

menghubungkan dua

ilmu yang muncul;

biomimikri dan desain

komputasi,

mengeksplorasi potensi

mereka dalam

mengembangkan

arsitektur berkelanjutan.

Analisis

strategi

baru untuk

arsitektur

berkelanjut

an berupa

konsep

biomimikri

.

Biomimikri adalah

ilmu terapan yang

berasal inspirasi

bagi solusi untuk

masalah manusia

melalui studi desain

alami, sistem dan

proses. Alam dapat

mengajarkan kita

tentang sistem,

bahan, proses,

struktur dan

estetika

25. Responsive

Architectur

e

Climate-

Responsive

Architecture and

Sustainable

Housing in

Nigeria

Abiodun

Olukayode

Olotuah

http://www.gjrr.or

g/index.php/GJR

R/article/view/30/

25

Makalah ini membahas

arsitektur berkelanjutan

dan perumahan di

Nigeria. Ini menegaskan

perlunya strategi desain

perumahan hemat energi

untuk mencapai

keberlanjutan dalam

perumahan dan dalam

mencapai lingkungan

manusiawi dan responsif.

Analisis

permasalah

an

perumahan

di Nigeria

yang perlu

diatasi

dengan

desain

hemat

energi.

Desain bangunan

modern yang

memastikan

kenyamanan

fisiologis pengguna

dicapai melalui

pemahaman tentang

iklim dan sistem

responsif manusia.

Salah satu

tantangan terbesar

yang dihadapi

masyarakat

manusia di abad ke-

21 adalah

perubahan iklim.

Perumahan hemat

21

energi diperlukan di

Nigeria

26. Responsive

Architectur

e

Climatic

Responsive

Energi Efficient

Passive

Techniques in

Buildings

Dr Anupama

Sharma,

Associate

Member

K K Dhote, Non-

member

R Tiwari, Non-

member

Cara tradisional India

sadar energi kehidupan

dan arsitektur

berkembang dari great

timeless vedic

philosophies. Itu sesuai

dengan esensi kehidupan

berdasarkan pengetahuan

manusia, kebijaksanaan.

Bangunan modern

mengungkapkan kinerja

termal yang tidak

memadai dan

membutuhkan perangkat

mekanik untuk membawa

kenyamanan termal, yang

mana itu kurang sesuai

dengan filosofi diatas.

Analisis

arsitektur

tradisional

India yang

sesuai

dengan

filosofi

kehidupan,

dimana

arsitektur

India

merupakan

perwujudan

alam yang

terintegrasi

dengan

kehidupan.

arsitektur di India

merupakan

perwujudan alam,

dan kesesuaian

dengan alam,

terintegrasi dengan

kehidupan.

27. Responsive

Architectur

e

Learning from

the Past: Case

Study of

Traditional

Architecture of

Southern

Shores of

Caspian Sea

Region in Iran

Ehsan

Khoshsima

Abdolhamid

Mahdavi

S P Rao

Nila Inangda

http://www.ijastn

et.com/journals/V

ol.1_No.1;_Marc

h_2011/2.pdf

Dalam tulisan ini

arsitektur tradisional

pantai selatan wilayah

Laut Kaspia di Iran

dieksplorasi untuk

menemukan peran iklim

dalam pembentukan

bangunan. Juga tabel

Mahoney yang

memberikan

rekomendasi desain pada

desain bangunan yang

digunakan untuk

membandingkan dengan

teknik desain dalam

arsitektur tradisional

daerah ini.

Analisis

arsitektur

tradisional

pantai

selatan

wilayah

laut Kaspia

Iran, dalam

mengekspl

orasi peran

iklim untuk

membentuk

bangunan.

Arsitektur contoh

yang baik dari

desain iklim dan

merupakan teknik

yang nenek moyang

kita telah

ditemukan untuk

meningkatkan

kondisi hidup

mereka. Selain itu,

arsitektur

tradisional dapat

menjadi sumber

inspirasi dalam

desain bangunan

kontemporer untuk

belajar dari itu dan

mencoba untuk

beradaptasi

bangunan modern

dengan lingkungan

alam sejauh

mungkin.

28. Responsive

Architectur

e

Performative

Responsive

Architecture

Makalah ini bertujuan

untuk mengetahui

thermonastic behavior

Analisis,

system

lingkungan

Makalah ini

membantu

pembahasan dari

22

Powered by

climate

Anke Paslod

Isak Worre Foged

http://cumincad.ar

chitexturez.net/sy

stem/files/pdf/aca

dia10_243.conten

t.pdf

pada mahkota bunga di

alam dengan material

riset bimetallic strips.

yang

responsive

dengan

basis

termal

untuk

membantu

mempelajar

i

lingkungan

pada

bidang

arsitektur

secara

umum,

khususnya

dengan

responsive

building

skin.

system lingkungan

yang responsive

dengan basis termal

untuk membantu

mempelajari

lingkungan pada

bidang arsitektur

secara umum,

khususnya dengan

responsive building

skin.

29. Responsive

Architectur

e

An investigation

on Climate

Responsive

Design Strategies

of Vernacular

Housing in

Vietbam

Anh-Tuan

Nguyen,

Quoc-Bao Tran,

Duc-Quang Tran,

Sigrid Reiter

http://orbi.ulg.ac.

be//bitstream/226

8/91946/1/BAE_2

829.pdf

Tulisan ini secara

menyeluruh menyelidiki

desain perumahan

vernakular dan

mengevaluasi pada aspek

fisika bangunan. Sebuah

metodologi penelitian

baru yang disesuaikan

dengan konteks alam dan

sosial dari Vietnam

diusulkan dan diterapkan.

Proses itu dilakukan

langkah demi langkah,

termasuk: zonasi iklim,

analisis sistematis, survei

insitu dan simulasi

bangunan.

Analisis

metodologi

penelitian

baru yang

disesuaikan

dengan

konteks

alam dan

visual

Vietnam.

Hasil penelitian ini

menunjukkan

bahwa perumahan

vernakular di

Vietnam kreatif

disesuaikan dengan

kondisi alam lokal

dan menggunakan

berbagai strategi

responsif iklim.

berasal. Para

penulis juga

menemukan bahwa

di bawah kondisi

cuaca ekstrim,

desain tradisional

tidak mungkin

cukup untuk

mempertahankan

kenyamanan termal

dalam ruangan.

23

30. Building

Envelope

Impact of Heat

Exchange on

Building

Envelope in the

Hot

Climates

Dr Akeel Noori

Almulla Hwaish

Department of

Civil &

Architectural

Engineering,

College of

Engineering,

UoB, Sultanate of

Oman

http://www.ijetae.

com/files/Volume

5Issue2/IJETAE_

0215_08.pdf

Penelitian ini membahas

Tanggapan selubung

bangunan terhadap

kondisi iklim, yang

merupakan penentu

utama dari jumlah energi

yang dibutuhkan untuk

mempertahankan

kenyamanan termal dari

bagian dalam lingkungan

Hidup

Analisis

tanggapan

selubung

bangunan

terhadap

kondisi

iklim.

selubung bangunan

terdiri dari kedua

bagian buram dan

transparan dari

dinding dan atap

yang selain lantai

-

terhubung ke

lingkungan

eksternal.

Ini mungkin

tunggal atau multi

layer, dan mewakili

partisi antara

lingkungan

eksternal dan

internal

24

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1. Data Penelitian

Data yang akan digunakan berupa bukti-bukti berdasarkan studi literature, preseden

yang telah ada, serta hasil simulasi yang akan dilakukan dengan aplikasi energi plus. Data

berupa bukti-bukti (evidence based), kajian mengenai koefisien muai material, kajian modul

yang efektif sebagai penutup fasade didapatkan melalui browsing website, jurnal yang telah ada,

preseden, dan literature yang berkaitan dengan penelitian. Data yang akan didapatkan adalah

berupa tabel, data grafis, dan data berupa literature.

III.2. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data dilakukan dengan cara browsing melalui internet guna

memperoleh data yang bersangkutan. Data yang akan dicari berdasarkan beberapa kelompok

substansi :

1. Kinetic architecture.

2. Responsive architecture.

3. Biomimicry architecture.

4. Kinetic building envelope.

III.3. Metode Analisis Data

Metode pengolahan data dilakukan dengan literature review. Data yang telah diperoleh

sesuai dengan kelompok substansi riset berupa preseden serta jurnal yang telah ada kemudian

akan diolah untuk mendapatkan intisari dari kajian tersebut. Data akan dikelompokan sesuai

kelompok substansi riset dalam tabel yang kemudian direview berdasarkan substansi, metode,

serta simpulan.

Metode yang digunakan untuk menganalisis data yaitu dengan simulasi energi plus pada

model yang merepresentasikan bentuk bangunan. Hasil dari simulasi menggunakan energi plus

kemudian akan dibandingkan antara model yang menggunakan selubung bangunan kinetik

dengan model yang tidak menggunakan selubung bangunan kinetik. Serta akan dilakukan pula

pembandingan hasil simulasi berdasarkan presentase bukaan pada selubung bangunan kinetik.

25

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

Dari studi literature yang telah dilakukan data yang diperoleh berdasarkan substansi yang

telah ditentukan yaitu:

1. Kinetic Architecture

Dalam merancang arsitektur kinetic tentunya ada beberapa parameter yang harus

diperhatikan , yakni :

Kecepatan dan Percepatan

Bagian dari gerakan adalah kecepatan di mana gerakan berlangsung. Gerakan

yang menyebabkan perubahan posisi suatu benda merupakan hasil dari

percepatan dan perlambatan.

Bentuk dan Repetisi

Pergerakan merupakan poin penting pada arsitektur kinetic. Bentuk memiliki

peran penting untuk mendukung jalanya pergerakan tersebut. Pengulangan

bentuk dengan kombinasi yang baik dan efektif menciptakan geralan yang

harmonis.

Massa dan Berat

Massa dan berat dari material dan konstruksi tentu harus dipertimbangakan.

Massa yang besar akan lebih sulit untuk bergerak dan berhenti pada satu

siklus gerakan.

Kompleksitas dan Skala

Urutan temporal dan spasial yang kompleks dalam transformasi dari sebuah

objek juga dapat digunakan sebagai alat desain. Skala elemen bergerak,

tatanan dan besarnya sehubungan dengan skala manusia, memiliki efek pada

kompleksitas yakni realisasi teknis dari gerakan.

26

Misteri dan Interaksi

Beberapa gerakan menarik justru karena seseorang tidak bisa melihat di mana

mereka datang dari atau bagaimana mereka bekerja. Interaksi adalah jenis

tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek memiliki efek pada satu

sama lain, kombinasi dari banyak interaksi sederhana dapat menyebabkan

fenomena yang muncul mengejutkan.

2. Kinetic Building Envelope

Pada dasarnya selubung kinetic adalah bagian dari arsitekur kinetic, maka dari itu

parameter yag digunkanan pada umumnya sama, tetapi dalam selubung kinetic ada

beberapa parameter tambahan. Dalam merancang sebuah fasade ada beberapa

parameter yang harus diperhatikan yakitu:

a. Waktu

b. Iklim

c. Fungsi

d. Kebutuhan manusia

27

Tipologi gerakan yang sebenarnya dalam arsitektur dapat dibagi menjadi lima jenis:

a. Pergerakan elemen arsitektur yang kaku.

b. Pergerakan elemen arsitektur yang mampu deformasi.

c. Pergerakan elemen arsitektur lembut dan fleksibel.

d. Pergerakan elemen arsitektur elastis.

e. Bentuk Pneumatic.

Pergerakan elemen arsitektur yang mampu deformasi

Pergerakan elemen arsitektur yang kaku

28

3. Biomimicry Architecture

Pendekatan rancangan dengan biomimicry memiliki level atau tingkat

pemahaman yang berbeda. Tingkat yang pertama melibatkan organisme yaitu

mengacu pada organisme tertentu seperti binatang dan tanaman yang mungkin

meniru keseluruhan atau bagian dari organisme. Tingkat berikutnya adalah mengacu

meniru perilaku yang menerjemahkan proses dan aspek organisme dalam berperilaku

terkait dengan konteks yang lebih besar. Tingkat akhir biomimikri adalah meniru

dari seluruh ekosistem dan prinsip-prinsip umum yang membuat mereka berhasil

berfungsi. Dari beberapa tingkatan tersebut, kemungkinan desain dapat terinspirasi

dari segibentuk, material yang digunakan, bagaimana proses konstruksinya.

Perilaku atau solusi mahluk hidup dalam beradaptasi terhadap lingkunganya

berperan sebagai pendekatan untuk mengidentifikasi masalah dan mencocokkan

organisme yang memiliki masalah yang sama dalam desain. Berdasarkan itu, ada

beberapa prinsip biomimikri yang akan menginspirasi dalam proses untuk merancang

dengan menciptakan desain yang terinspirasi dari alam dan membuatnya lebih baik

untuk lingkungan dan juga sebagai interaksi antara manusia dan organisme hidup.

Prinsip-prinsip pemilihan biomimikri dalam desain adalah:

• Adaptasi

• Material seperti sistem

• Evolusi

• Lahirnya

• Bentuk dan perilaku

29

Desain dengan pendekatan biomimicry yang terinspirasi dari alam tentunya juga

menerapkan beberapa inovasi guna mengadaptasi perilaku dari alam itu sendiri.

Sebagai contoh inovasi dari segi material adalah bimetal. Bimetal merupakan

gabungan dari dua lempeng logam dengan koefisien muai yang berbeda, jika bimetal

terpapar suhu tertentu maka akan melendut sesuai dengan koefisien muai material

yang diterapkan. Berikut merupakan tabel koefisien muai dari material

Sumber : http://www.unhas.ac.id/mkufisika/B9G/b9t1.gif

30

4. Responsive architecture.

Tipologi dalam arsitektur responsive :

1. Sistem Bahan

Pengembangan sistem kinetik fisik atau sejenisnya sering dikembangkan dalam

struktural dan teknik mesin dan bahan ilmu.

2. Sistem Informasional

Pengembangan sistem sensor fisik, untuk level yang lebih tinggi dapat

mengamati dan mengirim informasi terus menerus lebih lanjut untuk sistem

pengolahan, yang kemudian menggerakkan ke perilaku menyampaikan informasi

kembali ke lingkungan.

3. Sistem Pengolahan

Pengembangan sistem pengolahan fisik, yang menyaring dan memutuskan dari

sekian banyak informasi sensor dan informasi yang telah disimpan. Ini sering

dikaitkan dan dikembangkan dalam ilmu komputasi.

4. Sistem Perilaku

Perkembangan logika dan perilaku gerakan, pola dan sistem, sering

terkait dengan ilmu kecerdasan buatan berdasarkan komputasi dan ilmu

neurologis.

31

Tingkatan pendekatan biomimicry pada level bentuk di analisis sebagai acuan bentuk selubung

bangunan. Bentukan bunga teratai menjadi inspirasi bentuk bagi selubung bangunan.

Penggunaan material bimetal digunakan pada selubung bangunan agar bisa merespon energi dari

lingkungan sekitarnya. Material bimetal menggunakan dua jenis lempeng logam, yakni

alumunium dan baja. Kedua logam tersebut memiliki koefisien muai luas paling tinggi dan

paling rendah, alumunium paling tinggi, dan besi atau baja yang paling rendah. Dengan

digunakanya material bimetal, maka selubung bangunan dapat beradaptasi untuk memenuhi

kebutuhan kenyamanan baik secara termal maupun tata udara bagi pengguna bangunan.

Berikut merupakan bentuk selubung bangunan yang terinspirasi dari bunga teratai dan

menggunakan material bimetal dengan dua lempeng logam alumunium dan besi/baja. Modul

yang digunakan pada selubung merupakan pengembangan bentuk dari bentukan segi enam.

Bunga teratai sebagai inspirasi pendektan biomimicry

Selubung keadaan tertutup Selubung keadaan terbuka

32

Simulasi penerapan modul selubng bangunan

Hubungan antar modul selubung bangunan

33

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

V.I.SIMPULAN

Penggunaan selubung bangunan dapat berpengaruh pada konsumsi energi pada sebuah

bangunan. Konsumsi energi seperti tata cahaya, dan tata udara, dapat direduksi jumlah

penggunaanya. Pendekatan biomimicry guna merancang merupakan suatu langkah untuk

kembali kepada alam, karena perilaku adaptasi yang terisnpirasi dari alam memberikan feed

back yang baik terhapad alam. Bentuk dengan repetisi segi enam cukup efektif dijadikan sebagai

modul, karena tutupan antar segmen bisa saling mengisi, tanpa ada bagian yang harus terbuang.

V.II.SARAN

Hendaknya dalam merancang sebuah desain bangunan maupun elemen pada bangunan, alam

menjadi pedoman pendekatan desain. Pendekatan desain yang terinspirasi dari alam menjadika

kita lebih hormat kepada alam yang kita tinggali. Memanfaatkan energi alami membuat desain

beradaptasi dengan lingkungan sekitar bukan lingkungan yang beradaptasi terhadap bangunan.

34

DAFTAR PUSTAKA

Albertson, Timothy Lee. The Integration of Biomimicry Into a Built Environment

Design Process Model : An Alternative Approach Towards Hydro-Infrastucture.University of

Nevada Las Vegas.

http://digitalscholarship.unlv.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1344&context=thesesdissert

ations

Alotaibi Fahad. The Role of Kinetic Envelopes to Improve Energi Performance in

Building.

http://www.omicsgroup.org/journals/the-role-of-kinetic-envelopes-to-improve-energi-

performance-inbuildings-2168-%209717-1000149.pdf

Chiara, Joseph De, John Callender.Time Saver Standart for Building Types Second

Edition.McGRAW-Hill international Edition.1983.

Elkhayat, Yousef Osama. 2014. INTERACTIVE MOVEMENT IN KINETIC

ARCHITECTURE. Faculty of Engineering, Tanta University, E- Mail address:

[email protected]. 27 Agustus 2015. www.aun.edu.eg/journal_files/158_J_5991.pdf

Khosima Ehsan, Abdolhamid Mahdavi, S P Rao, Nila Inangda. Learning from the

Past: Case Study of Traditional Architecture of Shouthern Shores of Caspian Sea Region of Iran.

International Journal of Applied Science and Technology. March 2011

http://www.ijastnet.com/journals/Vol.1_No.1;_March_2011/2.pdf

Kirkegaar, Poul Henning, Foged, Hans Isak Worre. Development and Evaluation

of a Responsive Building Envelope. Adaptive Architecture.2011

http://vbn.aau.dk/files/49620233/Development_and_Evaluation_of_a_Responsive_Building_En

velope.pdf

Nguyen Anh-Tuan,Quoc-Bao Tran,Duc-Quang Tran,Sigrid Reiter. An investigation

on Climate Responsive Design Strategies of Vernacular Housing in Vietbam. 27 Agustus 2015.

http://orbi.ulg.ac.be//bitstream/2268/91946/1/BAE_2829.pdf

35

Noori Dr Akeel, Almulla Hwaish. Impact of Heat Exchange on Building Envelope in

the Hot Climates. Department of Civil & Architectural Engineering, College of Engineering,

UoB, Sultanate of Oman. 27 Agustus 2015.

http://www.ijetae.com/files/Volume5Issue2/IJETAE_0215_08.pdf

Olotuah Abiodun Olukayode. Climate Responsive Architecture and Sustainable

Housing in Nigeria. Global Journal of Research and Review. 2015

http://www.gjrr.org/index.php/GJRR/article/view/30/25

Pasold Anke, Isak Worre Foged.Performative Responsive Architecture Powered by

Climate.ACADIA.2010.

http://cumincad.architexturez.net/system/files/pdf/acadia10_243.content.pdf

36