Upload
lydien
View
216
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Secara Geografis, NTT terletak pada 80LS-120LS dan 1180BT-1250BT.
Luas Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) ±47.349.9 km2, terdiri dari 566 pulau;
42 pulau mempunyai penghuni dan sisanya 524 pulau tidak berpenghuni. 1
Secara Geografis, batas-batas wilayah NTT sebagai berikut :
- Sebelah utara dengan Laut Flores;
- Sebelah selatan berbatasan dengan Lautan Indonesia;
- Sebelah timur berbatasan dengan TimorLeste Dan maluku;
- Sebelah barat berbatasan dengan Nusa Tenggara Barat.
Topografi wilayah NTT sebagian besar (± 70%) merupakan daerah yang berbukit
bukit dan bergunung-gunung dengan kemiringan rata lebih dari 50%dengan
kondisi morfologis yang gersang. Dari segi geologis masing – masing pulau
mempunyai proses kejadian yang bervariasi. Yang berbentuk secara vulkanik
berada pada jalur gunung berapi, meliputi Pulau Komodo, Flores, Solor Adonara,
Lembata, Pantar, Alor dan sekitarnya. Yang pembentukannya karena proses
pengangkatan dari dasar laut, Meliputi Pulau sumba, Sabu, Rote, Semau, Timor
dan pulau-pulau kecil yang lain. Dilihat dari jenis tanah, wilayah NTT terdiri dari
jenis tanah latosol (tanah yang tahan terhadap erosi) dan tanah regusol dan aluvial
(jenis tanah yang sifatnya bervariasi antara agak tahan sampai tahan terhadap
erosi) Tanah Vulkanis terjadi akibat adanya letusan gunung berapi dan tekstur
tanahnya lempung berdebu sampai lempung berpasir sehingga subur untuk
tanaman. Tanah-tanah vulkanis sebagian besar tersebar di Flores dan Alor. Di
Sumba tanahnya berupa batu Kapur dan topografi tanahnya tidak begitu curam,
sendangkan di pantai bagian selatan tanahnya bergunung-gunung dan kemudian
menurun dan terjal di bagian pantai di timor tanahnya berbukit-bukit dengan
1 Badan Pusat Statistik Propinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Timur dalam Angka 2002, (2002), Hal.9
2
lapisan topsoil yang sangat tipis dan pada beberapa bagian wilayahnya terdapat
tanah-tanah aluvial. 2
Di NTT terdapat tempat-tempat wisata alam, semisal:
- Taman Nasional di Pulau Komodo terletak di Manggarai.
- Pantai Pede dan waececu di labuanbajo terletak di Manggarai
- Taman Laut 17 Pulau Riung di Ruing terletak diNgada
- Danau Kelimutu Ende terletak di Ende
- Taman Laut Maumere terletak di Sikka
- Danau Asmara terletak di Flores.
- Taman Laut/Trumbu Karang terletak di Kupang
- Pantai Lasiana Terletak diKupang
- Pantai Oeasa Semau Terletak di Kupang
- Pantai Nembrala terletak di Kupang
- Tanjung Bastian terletak di TTU, dll
Selain tempat wisata alam, ada juga tujuan wisata budaya, antara lain :
- Prosesi Jumat Agung Larantuka terdapat di Flores Timur
- Penangkapan Ikan Paus Lamalera terdapat di Flores Timur
- Tenun Ikat Terdapat di NTT
- Pasola terdapat di Sumba Barat
- Kebudayaan Megalitik (Batu) batu Kubur terdapat di Sumba
- Tiang Batu terdapat di Ngada
- Tiang Batu Warloka terdapat di Manggarai, dll
Pusat Informasi Pariwisata yang merupakan tempat yang memberi informasi dan
gambaran tentang tempat wisata alam dan budaya di Nusa Tenggara Timur, selain
itu tempat tersebut juga menampung kegiatan yang berhubungan dengan
pariwisata dan budaya, kegiatan tersebut antara lain :
- Pertunjukan Kebudayaan yaitu pertunjukan tari tradisional, musik
tradisonal, lagu-lagu daerah, dan festival seni dan budaya, misalnya lomba
tari tradisonal, lomba memainkan alat musik tradisional, lomba menyanyi
lagu daerah, peragaan busana daerah.
2 Frans M. Parera, Gregor Neonbasu SVD, Sinar Hari Esok, (Jakarta:Funisia, 1997), hal. 3 – 4.
3
- Informasi Pariwisata dan Pameran Kebudayaan, berupa informasi
multimedia di komputer tentang tempat pariwisata dan hasil kebudayaan
masing-masing kabupaten dan ruang pajangan yang memajang hasil
kerajinan, pakaian adat, alat musik tradisional.
- Literatur atau Pustaka tentang wisata alam dan budaya, berupa
perpustakaan kecil yang berisi buku-buku, brosur, literatur tentang tempat
wisata alam dan budaya
- Rekreasi, tempat tersebut bisa menjadi tempat rekreasi.
Untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut, maka dibutuhkan beberapa
fasilitas, antara lain :
- Ruang pertunjukan, berupa area pertunjukan ( Outdoor ) yang terdiri
panggung, ruang ganti pakaian, dan tempat duduk penonton
- Ruang pajangan dan informasi pariwisata, berupa showroom pajangan
disertai komputer multimedia
- Ruang perpustakaan, berisi buku-buku, brosur, literatur tentang tempat
wisata alam dan budaya
- Area rekreasi berupa taman dan food bazaar
- Area pendukung berupa tempat parkir dan toilet
Fasilitas tersebut ditampung dalam satu kawasan yang penekanan desain
bangunan pada transformasi arsitektur tradisional. Sehingga bangunan tersebut
dapat menunjukkan ciri arsitektur Nusa Tenggara Timur dan juga mewadahi
kegiatan yang ada di dalamnya.
Dengan banyaknya produk pariwisata yang berbeda dimana faktor ini
adalah potensi yang membutuhkan penanganan lebih guna agar benar – benar
dijadikan sesuatu komuditi rekreasi yang akan selalu menjadi primadona serta
sumber devisa bagi Nusa Tenggara Timur. Aneka ragam sajian objek wisata NTT
adalah kekayaan yang tak ternilai harganya dan selalu harus di kemas asli dan
indah sehingga dalam memperkenalkan keindahan serta keunikan objek wisata
yang dimiliki NTT selalu berkesan serta mampu menitip memori indah lalu akan
4
mengajak setiap insan untuk akan selalu datang menjemput kenangan yang akan
selalu mengalir dan takkan dapat terlupakan.
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan dari tahun ke tahun yang
berkunjung ke NTT, maka perlu pula di topang dengan sebuah mekanisme
menejemen pemasaran produk-produk objek wisata agar dapat dikenal luas baik
di Indonesia maupun manca negara. Dengan sistim informasi serta publikasi
pariwisata yang dilakukan dengan baik dan tepat, cepat serta akurat diharapkan
akan sangat membantu dalam memperkenalkan Objek wisata NTT di mata
wisatawan Nusantara maupun Manca Negara. Sehingga kehadiran Pusat Informasi
Pariwisata NTT menjadi sesuatu yang sangat urgent guna dapat meningkatkan
kualitas Produk objek wisata serta kuantitas wisatawan yang datang kedaerah ini.
Pusat Informasi Pariwisata tersebut nantinya akan dibangun di Kupang,
disebabkan Kupang adalah merupakan ibu kota Propinsi NTT sebagai pusat
pemerintahan, pusat perdagangan dan pendidikan, selain itu Transportasi Udara ke
wilayah NTT akan transit di Bandara Eltari – Kupang sehingga menjadikan Pusat
Informasi Pariwisata NTT akan mudah di jangkau oleh wisatawan yang telah tiba
di Propinsi NTT.
Menurut Sejarah, Kota Kupang sudah mulai dikenal pada abad ke 15,
tepatnya pada tahun 1436 bersama 11 bandar lainnya yang terletak di pesisir
pantai Pulau Timor. Kupang adalah kota pantai yang terletak di Teluk Kupang dan
berkembang pesat ke arah selatan/pedalaman yang memiliki topografi berbukit-
bukit dengan kemiringan rendah sehingga membentuk fisik kota yang tampak
bertingkat-tingkat jika dipandang dari arah timur laut. Pada awalnya, Kupang
hanya merupakan bandar atau kota pelabuhan kecil yang terletak di pesisir pantai
dengan wilayahnya terbentang dari Benteng, Lai Lai Besi Kopan, Solor, Tode
Kisar hingga Oeba. Namun Kini, semakin berkembang dan bertambah luas
membentang dari Tenau di titik paling barat hingga Lasiana di titik paling timur,
serta Kolhua, Belo dan Haukoto di titik paling selatan. Letak Kota Kupang pada
titik paling selatan Indonesia menyebabkan Kupang memiliki posisi penting dan
strategis sebagai pintu masuk negara-negara Asia-Pasifik belahan Selatan,
Khususnya Australia. Penduduk Kota Kupang saat ini berjumlah 215.557orang,
5
tersebar pada 4 kecamatan dan 45 kelurahan dengan komposisi yang heterogen;
terdiri atas berbagai etnik dan subetnik, seperti Sabu, Rote, Timor, Sumba, Flores
dan Alor serta etnik lain dari luar NTT seperti jawa, Sunda, Batak, Manado, dan
Makassar. Heterogenitas suku dan etnik membawa kekayaan dan nuansa sosial-
budaya yang sangat beragam, sebagai aset budaya yang sangat kaya dan
potensial.3
Melalui Pusat Informasi Pariwisata Nusa Tenggara Timur ini diharapkan
wisatawan dan masyarakat luas umumnya dapat memperoleh informasi dan
gambaran tentang tempat wisata alam dan budaya NTT, sehingga memudahkan
untuk mengenal tempat wisata serta segala agenda kegiatan Pariwisata di NTT
dari dekat dan memudahkan untuk mengerti maupun mengetahuinya.
3 Ibid, hal. 160 – 161.
GAMBAR 1.1. PETA KUPANG Sumber : Review Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kupang, Pemerintah Kota Kupang Tahun 2003
6
Untuk lebih memahami batasan kata yang akan banyak dijumpai pada bab-
bab berikut ada baiknya kita memberikan penekanan batasan kata seperti :
Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang
dilakukan secara suka rela bersifat sementara untuk menikmati objek dan
daya tarik wisata.
Wisatawan adalah orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung
ke tempat lain, dan berdiam ditempat tersebut lebih dari 24 jam, dengan
maksud tidak untuk menetap dan tidak untuk memperoleh nafkah.
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dimulai dari tempat asal yang akhirnya
kembali ketempat asal tersebut.
Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelengaraan
pariwisata.
Objek wisata/Produk wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata.
Atraksi Wisata adalah sesuatu yang berwujud atau tidak berwujut yang dapat
memikat seseorang untuk datang, serta dapat memberikan kepuasn atas
kegiatan yang dilihat atau dilakukan.
Cindramata adalah barang kenang-kenangan yang bentuknya menarik dan
mempunyai ciri khas daerah atau peristiwa pariwisata tertentu.
Arsitektur Tradisional NTT dapat kita golongkan dalam 3 karakteristik
utama yakni Arsitektur Tradisional Flores, Timor dan Sumba, dimana kekayaan
GAMBAR 1.2. PETA NUSA TENGGARA TIMUR Sumber : Cuplikan POTRET Pariwisata Nusa Tenggara Timur dalam 7 program strategis
7
pernik - pernik serta simbol – simbol dari ketiga klasifikasi diatas penuh dengan
makna yang mempunyai korelasi serta relevansi yang positif terhadap
pembangunan asset pariwisata maupun pada Pusat Informasi Pariwisata NTT ini.
Maka dari ketiga klasifikasi inilah penulis akan mencoba merenungkan serta
mengadopsi untuk tujuan mampu mentransformasikan serta menggabungkan
simbol-simbol kebanggaan masyarakat ini sehingga Pusat Informasi Pariwisata
NTT dapat menjadi kebangaan masyarakat NTT pada khususnya dan Bangsa pada
umumnya.
1.2. Permasalahan
Bagaimana merancang Pusat Informasi Pariwisata Nusa Tenggara Timur
di Kupang, yang dapat memberi informasi dan gambaran tentang objek wisata
alam dan budaya Nusa Tenggara Timur dalam satu kawasan dengan penekanan
desain bangunan pada transformasi arsitektur tradisional di NTT
1.3.Tujuan
Nusa Tenggara Timur merupakan daerah kepulauan dan Kupang sebagai
ibu kota propinsi Nusa Tenggara Timur dimana semua transportasi udara ke
daerah Nusa Tenggara Timur transit di Kupang, guna maksud percepatan
peningkatan kualitas pariwisata dan kuantitas wisatawan yang mengunjungi Nusa
Tenggara Timur, maka perlu merancang sebuah Pusat Informasi Pariwisata Nusa
Tenggara Timur di Kupang, yang dapat menampung dan menjadi pusat informasi
wisata daerah dengan penekanan desain bangunan pada transformasi arsitektur
tradisional di NTT
1.4. Sasaran
a. Melakukan studi tentang Nusa Tenggara Timur.
b. Melakukan studi tentang tempat wisata alam dan budaya dari 12
Kabupaten di Nusa Tenggara Timur
c. Melakukan studi tentang Arsitektur Tradisional di NTT.
d. Melakukan studi tentang pusat kebudayaan yang melihat pada galeri,
gedung pertunjukan, exhibition space, perpustakaan,dll.
8
e. Melakukan Studi Literatur tentang landasan teori yang berkaitan dengan
Arsitektur.
1.5. Lingkup dan Batas Pembahasan
a. Wisata dibatasi pada wisata alam dan wisata budaya
b. Studi bangunan dibatasi galeri, gedung pertunjukan, exhibition space,
perpustakaan.
c. Penekanan arsitektur tradisional dibatasi oleh arsitektur Tradisional Timor
1.6. Metode Pembahasan
a. Metode Pengumpulan data
- Wawancara ditujukan pada dinas pariwisata, dan budayawan yang
berkompeten dalam hal ini.
- Observasi Pengamatan langsung tempat wisata yang ada
- Studi Literatur mempelajari wisata alam dan budaya Nusa Tenggara
Timur
b. Metode Analisa data
Menggunakan metode deskriptif analitik yaitu menguraikan dan
menganlisa data dengan informasi yang relevan untuk diambil kesimpulan dan
usulan dengan pembahasan guna mendapatkan wujud rancangan bangunan yang
sesuai kebutuhan dan tuntutan kegiatan.
c. Metode Perancangan
Mengunakan elemen-elemen tradisonal sebagai estetika dan sebagai
tampilan bangunan. Sistem struktur, konsep peruangan konsep perancangan,
pemilihan dan penggunaan meterial, dan diaplikasikan dalam perancangan, untuk
mewadahi kegiatan sekaligus mengkomunikasikan Budaya Nusa Tenggara Timur
sekaligus mewadahi gambaran umum tempat pariwisata yang ada.
9
1.7. Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, permasalahan, tujuan, sasaran, lingkup dan
batasan pembahasan, metode pembahasan dan sistematika
pembahasan
BAB II TINJAUAN UMUM PARIWISATA DAN ARSITEKTUR
TRADISIONAL NTT
Berisi tinjauan umum propinsi NTT , Tinjauan Kotamadya
Kupang, tinjauan pariwisata NTT maupun potensi tempat wisata
alam dan budaya di NTT, Arsitektur tradisional NTT
BAB III TINJAUAN PUSAT INFORMASI PARIWISATA NTT.
Berisi pengertian, fungsi pusat informasi Pariwisata NTT, kegiatan
dalam Pusat Informasi Pariwisata NTT, Analisa Kebutuhan serta
pelaku kegiatan
BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN
Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep
perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu
yang dapat aplikasikan pada site atau lokasi tersebut.
BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN
Mengungkapkan konsep-konsep yang akan diterjemahkan dalam
rancangan fisik.