23
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Jaringan adalah pemusatan perhatian pada struktur mikro hingga makro. Artinya, bagi teori jaringan, aktor mungkin saja individu (Wellman dan Wortley), tetapi mungkin pula kelompok, perusahaan (Baker, Koening) dan masyarakat. Hubungan dapat terjadi di tingkat struktur sosial skala luas maupun di tingkat yang lebih mikroskopik. Hubungan ini berlandaskan gagasan bahwa setiap aktor (individu atau kolektifitas) mempunyai akses berbeda terhadap sumber daya yang bernilai (kekayaan, kekuasaan, informasi). Akibatnya adalah bahwa sistem yang terstruktur cenderung terstratifikasi, komponen tertentu tergantung pada komponen yang lain. Menurut pandangan pakar teori jaringan, pendekatan normatif memusatkan perhatian terhadap dalam menanamkan (internalization) norma dan nilai kedalam diri aktor dan proses sosialisasinya. Menurut pendekatan normatif, yang mempersatukan orang secara bersama adalah sekumpulan gagasan bersama. Pakar teori jaringan menolak pandangan demikian dan menyatakan bahwa orang harus memusatkan perhatian pada pola ikatan objektif yang menghubungkan anggota masyarakat (Mizruchi). 1 Distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, 1 Ritzer, George & Douglas J Goodman. Teori Sosioogi Modern (2004). Jakarta: Kencana hlm 382

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44184/2/jiptummpp-gdl-nurulfikri-47229... · 2019. 2. 12. · 1 BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang . Sistem . J. aringan adalah

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sistem Jaringan adalah pemusatan perhatian pada struktur mikro hingga

    makro. Artinya, bagi teori jaringan, aktor mungkin saja individu (Wellman dan

    Wortley), tetapi mungkin pula kelompok, perusahaan (Baker, Koening) dan

    masyarakat. Hubungan dapat terjadi di tingkat struktur sosial skala luas maupun di

    tingkat yang lebih mikroskopik.

    Hubungan ini berlandaskan gagasan bahwa setiap aktor (individu atau

    kolektifitas) mempunyai akses berbeda terhadap sumber daya yang bernilai

    (kekayaan, kekuasaan, informasi). Akibatnya adalah bahwa sistem yang

    terstruktur cenderung terstratifikasi, komponen tertentu tergantung pada

    komponen yang lain. Menurut pandangan pakar teori jaringan, pendekatan

    normatif memusatkan perhatian terhadap dalam menanamkan (internalization)

    norma dan nilai kedalam diri aktor dan proses sosialisasinya. Menurut pendekatan

    normatif, yang mempersatukan orang secara bersama adalah sekumpulan gagasan

    bersama. Pakar teori jaringan menolak pandangan demikian dan menyatakan

    bahwa orang harus memusatkan perhatian pada pola ikatan objektif yang

    menghubungkan anggota masyarakat (Mizruchi). 1

    Distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar

    dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada

    konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis,

    1 Ritzer, George & Douglas J Goodman. Teori Sosioogi Modern (2004). Jakarta: Kencana hlm 382

  • 2

    jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan

    distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan

    (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh

    pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu

    distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer

    atau pelanggan.

    Kegiatan distribusi merupakan penghubung antara kegiatan produksi dan

    konsumsi. Pelaku kegiatan distribusi dinamakan distributor. Dalam kegiatan

    ekonomi, distribusi merupakan kegiatan yang berada di antara sampai ke tangan

    konsumen. Barang yang telah dihasilkan oleh produsen agar sampai ke tangan

    konsumen memerlukan adanya lembaga yang disebut dengan distributor.

    Kegiatan distribusi berfungsi mendekatkan produsen dengan konsumen sehingga

    barang atau jasa dari seluruh indonesia atau luar indonesia dapat kita barang dan

    jasa tersebut.

    Kenyataanya kegiatan tidak selamanya barang yang dihasilkan produsen

    untuk sampai ke konsumen harus melewati distributor. Akan tetapi, dalam

    perekonomian modern kegiatan distribusi memegang peranan yang penting.

    Lebih-lebih dengan makin majunya teknologi transportasi yang mengakibatkan

    hubungan antarbangsa menjadi lebih dekat. Hal ini mengakibatkan peranan

    distribusi makin penting karena barang yang ada didalam negeri tetapi juga

    konsumen yang ada diluar negri.

    Tujuan kegiatan distribusi baik yang dilakukan oleh individu atau lembaga

    adalah sebagai berikut:

    https://id.wikipedia.org/wiki/Perantarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Pabrikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pengecer

  • 3

    Pertama : Kelangsungan kegiatan produksi dapat terjamin. Produsen atau perusahaan

    membuat barang untuk dijual dan mendapatkan keuntungan dari hasil

    penjualan yang kembali digunakan untuk proses produksi dimana

    keuntungan tersebut didapatkan jika terdapat distributor. Jasa hasil

    produksi dapat bermanfaat bagi konsumen. Barang atau jasa produksi tidak

    akan ada artinya jika tetap berada di tempat produsen. Barang atau jasa

    dapat bermanfaat bagi konsumen jika telah ada kegiatan distribusi.

    Kedua : Konsumen Memperoleh Barang dan Jasa dengan Mudah. Tidak

    semua barang atau jasa dapat dibeli langsung konsumen dari

    produsen dimana hal ini membutuhkan penyalur atau distribusi dari

    produsen ke konsumen.

    Budidaya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya

    hayati yang dilakukan pada suatu area lahan untuk diambil manfaat/hasil panennya.

    Kegiatan budi daya dapat dianggap sebagai inti dari usaha tani. Menurut Kamus

    Besar Bahasa Indonesia, budi daya adalah "usaha yg bermanfaat dan memberi hasil".

    Pembudidayaan ikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 31

    Tahun 2004 tentang Perikanan adalah "kegiatan untuk memelihara, membesarkan,

    dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang

    terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat,

    mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah atau

    mengawetkannya. "Pembudidayaan ikan banyak terdapat dalam masyarakat desa.2

    Masyarakat Desa merupakan masyarakat tradisional dari masyarakat primitif

    (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat

    2http://Pengertian Budidaya-daribeberapa-disiplin ilmu Diakses pada 3 Maret 09:21

    https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_hayatihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_hayatihttps://id.wikipedia.org/wiki/Lahanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_tanihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kamus_Besar_Bahasa_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kamus_Besar_Bahasa_Indonesia

  • 4

    desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang

    disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat yang menguasaan

    ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang

    tidak dapat dipungkiri masyarakat desa di negara berkembang seperti Indonesia,

    ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih

    sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya

    asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.

    Penduduk petani yang tinggal di Desa Dukuh Tunggal Glagal Lamongan

    ini sebagian besar masayarakat memilki lahan untuk bertani, sebagian besar

    menjadi buruh tani, dan juga dan menjadi penggarap sawah subjek yang

    digunakan adalah 4 orang petani ikan dan 1 orang pedagang. Yang sering

    dilakukan oleh warga sekitar. Masalah abadi kaum tani adalah masalah mencari

    keseimbangan antara tuntutan-tuntutan dari dunia luar dan kebutuhan petani untuk

    menghidupi keluarganya. Akan tetapi dalam usaha mengatasi masalah yang paling

    mendasar itu, petani dapat menempuh dua strategi yang sama sekali bertentangan satu

    sama lain subyek penelitianya dalah 4 orang petani ikan dan 1 orang pedagang. Yang

    pertama adalah memperbesar produksi, yang kedua adalah mengurangi konsumsi.

    Dan realitas petani tersebut adalah dimana petani ikan tersebut panen dua bulan sekali

    dengan singkat dan lebih menjanjikan dan lebih menguntungkan, dibandingkan

    dengan panen padi sendiri cuma satu tahun dua kali.

    Kesuksesan dan kelancaran (keuntungan) yang ditunjang adalah maka para

    petani ikan bekerja sama untuk menyalurkan produk dimana jaringan-jaringan yang

    terkait, antara petani ikan dengan pedagang, maka peneliti tertarik untuk meneliti

    tentang sistem jaringan distribusi budidaya ikan yang ada di Desa Dukuh Tunggal.

  • 5

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

    masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana sistem jaringan distribusi

    petani budidaya ikan di desa Dukuh Tunggal.

    C. Tujuan Penelitian

    Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang sistem jaringan distribusi

    petani budidaya ikan di desa Dukuh Tunggal.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat secara Teoritis

    a. Sebagai bahan informasi tentang distribusi petani ikan di desa Dukuh Tunggal

    sehingga diharapkan bisa dijadikan referensi bagi mahasiswa UMM terutama

    fakultas ISIP lebih khususnya Jurusan Sosiologi yang ingin melakukan

    penelitian selanjutnya.

    b. Bermanfaat untuk menerapkan mengaplikasikan Teori Sosiologi Modern

    khususnya teori jaringan yang telah di peroleh selama perkuliahan guna mengkaji

    permasalahan yang berhubungan dengan Sistem Jaringan Distribusi Budidaya

    Ikan Masyarakat Desa Dukuh Tungggal Glagah Kabupaten Lamonga

    2. Manfaat secara Praktis

    1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan pengetahuan

    tentang masalah petani khususnya masyarakat petani di Desa Dukuh

    Tunggal Glagah yang harus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat

    Glagah khususnya Lamongan.

  • 6

    2. Manfaat yang dapat peneliti ambil adalah pengenalan terhadap suatu

    jaringan distribusi petani didesa Dukuh Tunggal Glagah Lamongan.

    E. Definisi Konsep

    Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran pada penelitian ini perlu

    adanya penjelasan tentang konsep yang digunakan dan yang penting adalah

    sebagai berikut:

    1. Sistem

    Ditinjau secara etimologis, istilah sistem berasal dari bahasa yunani, yaitu

    systema. Artinya sehimpunan dari bagian atau komponen-koumponen yang saling

    berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.

    Berbeda dengan mozaik yrang merupakan sekumpulan pecahan-pecahan kaca

    tanpa ada kaitan, maka sebuah sistem terdiri dari pecahan-pecahan subsistem yang

    saling terkait-erat satu sama lain dan merupakan satu kesatuan.3

    Sistem didefinisikan sebagai suatu tatanan dimana terjadi suatu kesatuan

    usaha dari sebagai suatu tatanan dimana terjadi suatu kesatuan berkaitan usaha

    dari berbagai unsur yang saling berkaitan secara teratur menuju pencapaian

    tujuan dalam suatu batas lingkungan tertentu (Siregar, 1992). Sistem juga

    didefinisikan sebagai kelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang

    sama untuk mencapai suatu tujuan. Walaupun konsep sistem telah lama di

    kembangkan, penggunaan istilah sistem sendiri dalam hubungannya dengan

    pelayanan kesehatan relative masih batu (Meleod.1996)4

    3 J.Dwi Narwoko & Bagong Suyanto. Sosiologi Teks Pengantar & Terapan. Jakarta : Kencana,

    2010 Hlm: 123 4 Dikutip dalam Anitya, Helsa R. FKM UI 2008.Gambaran Pelaksanan Sistem . http

    ://lib.ui.ac.id//file-digital/123424-S-5555-Gambaran %20pelaksanaan-Literatur. pdf

  • 7

    Suatu organisasi merupakan sebuah sistem karena tidak sejumlah

    sumber daya yang bekerja menuju tercapainyan suatu tujuan tertentu.

    Amsyah (1992) mendefinisikan sistem sesbagai suatu elemem yang saling

    berhubungan membentuk satu kesatuam otau organisasi. Sebagai bisa

    dikatakan bahwa sistem berfungsi dengan segala kegiatan untuk suatu

    meksud dan tujuan yang jelas yang mempunyai komponen-komponen dan

    bekerja dalam suatu kesatuan dinamis dan saling berhubungan.

    2. Jaringan

    Pengertian jaringan secara umum adalah sekumpulan yang saling

    berhubungan melakukan suatu fungsi khusus untuk mencapai tujuan bersama.

    Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu tujuan bersama.

    Dalam ilmu biologi, pengertian jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki

    bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama

    untuk suatu fungsi fiologi yang sama mambentuk organ. Sementara dalam ilmu

    komunikasi jaringan didefinisikan sebagai pelaksanaan proses komunikasi dalam

    komunitas atau beberapa komunitas yang berbeda. Setiap komunitas terdiri atas

    elemen pembentukannya yang saling berhubungan satu sama lain dan membentuk

    sesuatu kesatuan utuh yang terkait melalui suatu jaringan.5

    Jaringan memulai dengan gagasan sederhana namun sangat kuat, bahwa

    usaha utama sosiolog adalah mempelajari struktur sosial cara paling langsung

    mempelajari struktur sosial adalah menganalisis pola ikatan yang

    menghubungkan anggotanya. Pakar analisis jaringan menelusuri struktural

    bagian yang berada dibawah pola jaringan biasa yang sering muncul ke

    5 http://jaringankomputer.org/pengertian-jaringan-definisi-jaringan-daribeberapa-disiplinilmu

    Diakses pada kamis, 20.39

  • 8

    permukaan sebagai sistem sosial yang kompleks. Jadi, sasaran perhatian analisis

    jaringan bukan pada aktor sukarela, tetapi pada paksaan struktural (Wellman).6

    Jaringan sosial merupakan suatu jaringan tipe khusus, dimana “ikatan”

    yang menghubungkan suatu itik ketitik lain dalam jaringan adalah hubungan

    soaial. Berpijak pada jenis ikatan ini, maka secara langsung atau tidak

    langsung yang menjadi anggota suatu jaringan sosial adalah manusia

    (person). Mungkin saja, yang menjadi anggota suatu jaringan sosial itu

    berupa sekumpulan dari orang yang mewakili titik-titik seperti yang telah

    dikemukakan sebelumnya, jadi tidak harus satu titik diwakili dengan satu

    orang, misalnya organisasi, instansi, pemerintah atau negara (jaringan negara-

    negara nonblok).7 Hubungan sosial antara dua orang mencerminkan adanya

    pengharapan peran dari masing-masing lawan interaksinya. Tingkah laku

    yang diwujudkan dalam suatu interaksi sosial itu sistematik, meskipun para

    pelakunya belum tentu menyadarinya. Dari terwujudnya hubungan sosial

    yang baik maka akan memudahkan jaringan sosial berkembang. Jaringan

    sosial menjadi sangat penting di dalam masyarakat karena di dunia ini bisa

    dikatakan bahwa tidak ada manusia yang tidak menjadi bagian dari jaringan-

    jaringan hubungan sosial dari manusia lainnya. Walaupun begitu manusia

    tidak selalu menggunakan semua hubungan sosial yang dimilikinya dalam

    mencapai tujuan-tujuannya, tetapi disesuaikan dengan ruang dan waktu atau

    konteks sosialnya (Agusyanto).

    6Ibid.Hlm: 383

    7Ruddy Agusyanto.2007.(Jaringan Sosial dalam Organisasi). Jakarta: Raja Grafindo Prasada

    Hlm: 247

  • 9

    3. Distribusi

    Distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang berusaha

    memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari

    produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang

    diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau

    sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk

    dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk

    dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga

    sekaligus dijual) ke suatu distributor.Distributor tersebut kemudian menjual

    produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.

    Distribusi juga memiliki pengertian sebagai kegiatan ekonomi yang

    menjembatani suatu produksi dan konsumsi suatu barang agar barang dan

    jasa yang di tawarkan akan sampai tepat kepada para konsumen sehingga

    kegunaan yang di dapat dari barang dan jasa tersebut akan semakin maksimal

    setelah di konsumsi. Maka dari itu, akan sangat terlihat tentang kegunaan dari

    distribusi baik tentang waktu dan tempatnya.

    Pengertian distribusi adalah setiap kegiatan menyalurkan barang dan

    jasa dan produsen (penghasil) ke tangan konsumen (pemakai) atau yang

    membutuhkannya. Contoh kegiatan distribusi di antaranya kegiatan jual beli

    atau pengangkutan dan pembagian jatah dan pemerintah..

    Fungsi distribusi adalah; untuk menyalurkan barang atau jasa sehingga

    sampai ke tangan konsumen atau yang membutuhkannya; membantu produsen

    dan konsumen, sebab dengan tersalurnya barang atau jasa tersebut, maka baik

    produsen maupun konsumen memperoleh kemudahan/keuntungan; dan untuk

    meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sebagainya.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Perantarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Pabrikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pengecerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen

  • 10

    4. Petani

    Petani adalah sebagai konstruksi masyarakat desa paling tidak

    konstruksinya tentang sosok petani yang ”sebenarnya” (the real peasant).

    Penambahan kata ”asli” dalam kata ”petani” menunjukkan, bahwa petani

    yang memiliki tanah sendiri adalah gambaran ideal sosok petani yang hidup

    dalam konstruksi persepsi masyarakat. Di sini kita tidak bisa mendikotomikan

    ”asli” dan ”palsu“, melainkan”citra ideal” dan ”kenyataan empiri”. Ideal dalam

    konteks ini tidak berarti hanya hidup dalam dunia ide dan harapan, karena bisa

    juga lahir dari sebuah kenyataan yang pernah ada. Itu artinya, persepsi tersebut

    lahir dari sebuah pandangan historis tentang petani yang pernah dikenal

    masyarakat di waktu lampau. Dengan kalimat lain, penambahan kata”asli”

    dalam kata”petani” menandakan bahwa secara historis apa yang disebut petani

    itu adalah orang yang menggarap dan mengelola tanah miliknya sendiri.

    Singkatnya, pengertian petani secara genuine adalah orang yang memiliki dan

    menggarap tanah miliknya sendiri (Slamet, 2000 :20)

    Petani dapat di definisikan sebagai pekerjaan pemanfaatan sumber

    daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan,

    bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelolalingkungan

    hidupnya guna memenuhi kebutuhan hidup dengan menggunakan peralatan

    yang bersifat tradisional dan modern. Secara umum pengertian dari pertanian

    adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu bercocok

    tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Petani dalam artian yang

    luas mencakup semua usaha kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk

    hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikroba) untuk kepentingan manusia.

  • 11

    Dalam arti sempit, petani juga diartikan sebagai kagiatan pemanfaatan

    sebidang lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang

    bersifat semusim.

    Pertanian (agriculture) bukan hanya merupakan aktivitas ekonomi

    untuk menghasilkan pendapatan bagi petani saja. Lebih dari itu, petani adalah

    sebuah cara hidup (way of life atau livehood) bagi sebagian besar petani.

    Oleh karena sektor dan sistem pertanian harus menempatkan subjek petani

    sebagai pelaku sektor pertanian secara utuh, tidak saja petani sebagai homo

    economicus, melainkan juga sebagai homo socius dan homo religius.

    Konsekuensi pandangan ini adalah dikaitkannya unsur-unsur nilai sosial-

    budaya lokal, yang memuat aturan dan pola hubungan sosial, politik,

    ekonomi, dan budaya ke dalam kerangka paradigma pembangunan sistem

    pertanian secara menyeluruh. (Pantjar Simatupang, 2003:14-15)

    Konsep pertanian tidak akan menjadi suatu kebenaran umum, karena

    akan selalu terkait dengan paradigma dan nilai budaya petani lokal, yang

    memiliki kebenaran umum tersendiri. Oleh karena itu pemikiran sistem

    agribisnis yang berdasarkan prinsip positivisme sudah saatnya kita

    pertanyakan kembali. Paradigma pertanian tentu saja sarat dengan sistem

    nilai, budaya, dan ideologi dari tempat asalnya yang patut kita kaji

    kesesuaiannya untuk diterapkan di negara kita. Masyarakat petani kita

    memiliki seperangkat nilai, falsafah, dan pandangan terhadap kehidupan

    (ideologi) mereka sendiri, yang perlu digali dan dianggap sebagai potensi

    besar di sektor pertanian. Sementara itu perubahan orientasi dari peningkatan

    produksi ke orientasi peningkatan pendapatan petani belum cukup jika tanpa

  • 12

    dilandasi pada orientasi kesejahteraan petani. Peningkatan pendapatan tanpa

    diikuti dengan kebijakan struktural pemerintah di dalam pembuatan

    aturan/hukum, persaingan, distribusi, produksi dan konsumsi yang melindung

    petani tidak akan mampu mengangkat kesejahteraan petani ke tingkat yang

    lebih baik. Kisah suramnya nasib petani kita lebih banyak terjadi daripada

    sekedar contoh keberhasilan perusahaan McDonald dalam memberi”order”

    kelompok petani di Jawa Barat. Industri gula dan usaha tani tebu serta usaha

    tani padi kini”sangat rendah” dengan jumlah dan nilai impor yang makin

    meningkat. (Moebyarto, 1997:28)

    5. Budi Daya Ikan

    Budi Daya Ikan merupakan usaha pembesaran bibit/ benih (termasuk benih

    ikan mujaer, vanami dan bandeng pada budi daya perikanan) pada suatu lahan

    tertentu selama beberapa waktu untuk kemudian di panen kemudian dijual. Proses

    pengolahan produk budi daya ini biasanya bukan bagian dari budi daya sendiri tetapi

    masih dianggap sebagai mata rantai usaha yang ada di sekitar desa lamongan tersebut.

    Dan budi daya ini dikategorikan ke dalam peternakan dan budi daya perikanan.8

    Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembang

    biakan ikan atau organisme air lainnya. Budidaya perikanan disebut juga

    sebagai budidaya perairan atau akuakultur mengingat organisme air yang

    dibudidayakan bukan hanya dari jenis ikan saja tetapi juga organisme air lain

    seperti kerang, udang maupun tumbuhan air.

    8http://Pengertian Budidaya-daribeberapa-disiplin ilmu Diakses pada 3 Maret 09:31

    https://id.wikipedia.org/wiki/Benihhttps://id.wikipedia.org/wiki/Benurhttps://id.wikipedia.org/wiki/Benurhttps://id.wikipedia.org/wiki/Budi_daya_perikananhttps://id.wikipedia.org/wiki/Peternakanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Budi_daya_perikanan

  • 13

    F. Metode Penelitian

    Metode penelitian pada dasarnya mengungkapkan sejumlah secara sistematis,

    logis, rasional, dan terarah tentang bagaimn dan keana pekerjaan sebelum, ketika dan

    sesudah pengumpulan data. Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah

    untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan demikian

    metode penelitian merupakan suatu pengetahuan untuk menanamkan yang menggali

    kebenaran suatu metodologis dengan sistematis dan sesuai dengan pedoman yang

    berlaku pada sebuah karya tulis ilmiah sehingga penelitian yang dilakukan dapat

    menjawab secara ilmiah perumusan masalah yang di tetapkan.

    G. Pendekatan Penelitian

    Berdasarkan pada masalah yang diangkat dalam penelitian ini maka

    pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dimana data

    yang dihasilkan bersifat deskriptip atau menjelaskan secara jelas. Pendekatan

    kualitatif di gunakan karena dalam penelitian kualitatif berusaha mengerti dan

    mengungkapkan makna suatu kejadian atau peristiwa dengan mencoba

    berinteraksi dengan orang-orang dalam suatu kejadian atau peristiwa dengan

    mencoba berinteraksi dengan orang-orang dalam situasi atau fenomena yang

    sedang dikaji. Selain itu, dalam penelitian kualitatif peneliti melakukan berbagai

    tahapan penelitian dan kemudian mengolah data yang didapat selama penelitian

    sampai menyimpulkan data selama proses yang berlangsung dari awal sampai

    akhir kegiatan. Data yang disajikan bersifat naratitif dan holistik.9

    9Yusuf, A.Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan ( Cetakan

    ke-1). Jakarta : Kencana Hlm: 213

  • 14

    H. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian deskriptif

    kualitatif yaitu: dengan mengabarkan atau menjelaskan fenomena sosial yang

    terjadi dilokasi penelitian. Taylor dan Bogdan (Suyanto dan Sutinah 2005:2006)

    mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian kulitatif sedabagi penelitian

    yang menghasilkan data deskrektif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis,

    tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang telah di teliti.

    Alasan menggunakan pendekatan dan jenis penelitian ini karena maksud dan

    tujuan pelaksanaanya untuk menjabarkan atau mendeskriktifkan pemaknaan

    masyarakat atas dilakukanya penelitian yang ada di Desa Dukuh Tumggal Glagah

    Lamongan. Alasan memilih lokasi ini karena masyarakat khususnya yang sering

    melaksanakan Panen ikan Bandeng, Vanami, Mujair dan Padi, yang diadakan dua

    bulan sekali untuk panen ikan dengan jangka waktu yang semakin cepat sedangkan

    panen Padi yang diadakan waktu yang lama dengan jangka waktu satu tahun sekali.

    Dari Alasan diatas sangat jelas penelitian sangat menarik untuk memilih

    lokasi di Desa Dukuh Tunggal Glagah Lamongan di karenakan sistem panen yang

    ada dalam penen ikan sendiri beragam-ragam panen ikan yang ada desa tersebut.

    I. Subjek Penelitian

    Penelitian ini yang menjadi subyek penelitian yang berjumlah 5 subyek yaitu:

    (4 orang) petani budidaya ikan dan (1 orang) pedagang. Penelitian ini menggunakan

    teknik penentuan subjek dengan Purposive Sampling adalah teknik pengambilan

    sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap

    paling tahu ternyata apa yang diharapkan, atau mungkin sebagai penguasa sehingga

  • 15

    memudahkan untuk menalajahi obyek situasi sosial yang ingin di teliti.10

    Karena

    peneliti sudah menentukan 4 informan dari petani budidaya ikan , dan 1 pedagang

    untuk diwawancarai mengenai sistem jaringan distribusi petani di desa Dukuh Tunggal.

    Sehingga data yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses

    penelitian yang kompeten dibidangnya. Dalam teknik ini peneliti memilih 5 informan

    yang dapat memberikan sebuah data yang akurat sehingga data yang didapatkan

    menjadi representatif. Untuk mendapatkan sebuah informasi terkait petani mayarakat

    dan pedagang yang ada di Desa Dukuh Tunggal.

    J. Tempat Penelitian

    Penelitian dilakukan di desa Dukuh Tunggal Glagah Lamongan

    Sumber Lokasi Data

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data atau informasi

    yang menjadi perhatian atau kunci informasi untuk memperoleh data yang

    diperlukan, maka sumber data yang digunakan untuk menyediakan informasi

    terdapat dua sumber antara lain:

    1. Sumber Data Primer

    Data Primer: Data primer merupakan data penelitian diperoleh secara

    langsung sumber asli (tidak melalui perantara). Menurut Emory (1996)

    data primer merupakan data dari sumber yang asli dikumpulkan secara

    khusus untuk menjawab penelitian.

    Data Primer adalah sumber data yang di peroleh secara langsung oleh peneliti

    dari sumber atau objek yang diteliti, yaitu dengan melakukan wawancar secara

    10

    Sugiyono.2008.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:Alfabeta. Hlm:144

  • 16

    langsung dan observasi secara langsung dilokasi penelitian. Data-data di

    peroleh dari keterangan informasi tentang objek yang akan diteliti, yakni

    masyrakat budi daya ikan yang ada di desa Dukuh Tunggal.

    Data yang di proleh langsung di lapangan melalui wawancara. Sampel

    informan diambil denagan memilih informan yang dianggap mengetahui

    informasi dan masalah secara mendalam tentang obyek penelitian dan dapat

    dipercaya sebagai sumber data yang mantap (purposive sampling) (sutopo)11

    2. Sumber Data Sekunder

    Data Sekunder: data sekunder merupakan sumber data penelitian yang

    diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung atau meliputi media perantara.

    Data sekunder dapat berupa foto-foto dari dokumentasi yang ada di Desa

    Dukuh Tunggal Glagah dan internet tentang situs yang berhubungan

    dengan penelitian serta buku-buku yang sekiranya menunjang.

    K. Teknik Pengumpulan Data

    1. Observasi

    Observasi atau yang disebut pengamatan adalah meliputi kegiatan

    pemuatan perhatian terhadap sesuatau objek dengan menggunakan seluruh

    alat indra.12

    Peneliti mengawali langkah observasi pertama-tama yaitu

    mengamati secra langsung lokasi secara umum, kemudian hal yang di amati

    adalah tentang desa yang damai tentram dan setiap warga yang bahagia

    kemudian setelah selesai melakukan observasi penelitian mulai berinteraksi

    dengan anggota warga masyarakat di sekitar.

    11

    Sutopo, HB, 2002.Metode Penelitian Kualitatif :Dasar Teori dan penerapnnya dalam penelitian.

    UNS Press.Surakarta Hlm: 102 12

    Suharsimi Arikunto.Edisi Revisi 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .Jakarta:

    PT. Rineka Cipta Hlm: 113

  • 17

    Untuk melihat dan wawancara di sekitar lokasi penelitian yaitu kegiatan

    petani yang ada di Desa Dukuh Tunggal, peneliti bisa mengerti bagaimana

    kondisi masyarakat sekitar serta bagaimana karakteristik mereka. Dalam hal

    untuk observasi penelitian tidak melakukan dengan berpakaian formal karena

    masyarakat nelayan sekitar petani tersebut sulit dimintaai informasi jika peneliti

    memakai pakaian formal jadi peneliti mengubah penampilanya untuk

    mendapatkan informasi jika mendapat masyarakat yang seperti itu.

    2. Wawancara (Interview)

    Wawancara (Interview) atau yang sering juga di sebut dengan

    kusioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

    (interviewe).13

    Wawancara dapat dilakukan oleh 5 informan yaitu:

    petani budidaya ikan ( 4 orang ), dan pedagang ( 1 orang ), secara

    terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap

    muka (face to face) maupun dengan menggunakn telepon.

    Wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data, dimana

    peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang di peroleh, oleh

    karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpulan data telah

    menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis

    yang alternatif jawabanyapun telah disiapkan. Wawancara tidak struktur

    adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak mengunakan pedoman

    wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap.14

    13

    Ibid. Hlm 113 14

    Ibid. Hlm 102

  • 18

    3. Dokumentasi

    Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang

    tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki

    benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

    peraturan, notuleb rapat catatan harian dan sebagainya.15

    Peneliti melakukan dokumentasi yaitu dengan cara mengambil

    gambar (foto) yang berhubungan dengan budidaya ikan. Peneliti

    mengambil gambar dengan sekehendak peneliti dan para informan tidak

    merasa terganggu disaat peneliti memfoto pada saat wawancara.

    L. Teknik Analisa Data

    Teknik analisa data yang di pakai dalam penelitian ini mengunakan

    analisis kualitatif, karena data yang diperoleh berupa data kumpulan berwujud

    kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disunsun dalam kategori-

    kategori/struktur klasifikasi. Data (dalam wujud kata-kata) telah dikumpulkan

    dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, rekaman) dan

    biasanya ”proses” sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan,

    penyuntingan. Ahli-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan perhitungan

    matematis atau sttistika sebagai alat bantu analisis.

    Menurut Miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan

    yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

    kesimpulan/verifikasi sebagai sesuatu yang jalin menjalin merupakan proses siklus

    dan interaktif pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam

    bentuk sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.16

    15

    Ibid. Hlm 122 16

    Ulber Silalahi.2010.Metode Penelitian Sosial,Bandung : PT.Refika Aditama Hlm:339

  • 19

    1. Reduksi Data

    Reduksi Data Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

    penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi awal muncul dari catatan-catatan

    lapangan. Tahap reduksi data merupakan bagian kegiatan analisis sehingga peneliti

    tentang bagian data, pola-pola berkembang merupakan pilihan-pilihan analisis.

    Langkah-langkah dalam tahap reduksi yaitu: Meringkaskan data kontak langsung

    dengan orang, kejadian dan situasi dilokasi penelitian:

    a. Pembuatan catatan obyektif.

    b. Membuat catatan reflektif.

    c. Membuat catatan marginal.

    d. Penyajian data.

    e. Membuat memo.

    f. Analisis antar lokasi.

    Reduksi Data adalah bagian dari analisis yang diartikan sebagai

    proses pemeliharaan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

    pengabstrasikan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

    catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis

    yang menjalankan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

    perlu, dan mengorganisasikan data sedemikian rupa hingga kesimpulan-

    kesimpulan finalnya dapat ditarik dan direverifikasi.

    2. Penyajian Data

    Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan, tersusun

    dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah untuk dipahamidan

    merencanakan kinerja penelitianselanjutnya. Pada langkah ini peneliti berusaha

  • 20

    menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat

    disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan

    cara menampilkan data, membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai

    apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindak lanjuti untuk mencapai

    tujuan penelitian. Penyajian data yang baik merupakan langkah penting untuk

    menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan teruji kebenarannya.

    Penyajian data yaitu sebagain sekumpulan informasi tersusun yang

    memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

    tindakan. Melalui data yang disajikan, akan dilihat dan akan dapat dipahami

    apa yang sedang terjadi dan apa yang yang harus dilakukan lebih jauh

    menganalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahan-

    pemahaman yang dapat dari penyajian-penyajian tersebut. Aksumsinya yaitu:

    a. Observasi adalah Peneliti mengawali langkah observasi pertama-tama

    yaitu mengamati secra langsung lokasi secara umum, kemudian hal yang

    di amati adalah tentang desa yang damai tentram dan setiap warga yang

    bahagia kemudian setelah selesai melakukan observasi penelitian mulai

    berinteraksi dengan anggota warga masyarakat di sekitar.

    b. Wawancara (Interview) atau yang sering juga di sebut dengan kusioner

    lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara

    (interviewe).17

    Wawancara dapat dilakukan oleh 5 informan yaitu: petani

    budidaya ikan ( 4 orang ), dan pedagang ( 1 orang ), secara terstruktur

    maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to

    face) maupun dengan menggunakn telepon.

    17

    Ibid. Hlm 113

  • 21

    c. Dokumentasi adalah Peneliti melakukan dokumentasi yaitu dengan cara

    mengambil gambar (foto) yang berhubungan dengan budidaya ikan.

    Peneliti mengambil gambar dengan sekehendak peneliti dan para informan

    tidak merasa terganggu disaat peneliti memfoto pada saat wawancara.

    3. Penarikan Kesimpulan

    Kesimpulan yang dibuat di verifikasi dengan cara melihat dan

    mempertanyakan kembali dan data yang diperoleh harus di uji

    kebenarannya, kekukuhanaya, dan kecocokanya, yakni yang merupkan

    validitasnya. Jika tidak demikian, yakni kita miliki adalah cita-cita yang

    menarik mengenai sesuatu yangtejadi dan tidak jelas kebenrannya dan

    kegunaanya.

    Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan berdasarkan

    temuan dan melakukan verifikasi data, seperti yang sudah dijelaskan

    bahwa kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

    akan berubah bila ditemukan bukti-bukti buat mendukung tahap

    pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti

    inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan ditemukan

    pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten

    dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka

    kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel.

    Langkah verifikasi yang dilakukan peneliti sebaiknya masih tetap

    terbuka untuk menerima masukan data, walaupaun data tersebut adalah

    data yang tergolong tidak bermakna. Namun demikian peneliti pada tahap

    ini sebaiknya telah memutuskan antara data yang mempunyai makna dan

  • 22

    data yang tidak dibutuhkan atau tidak bermakna. Data yang dapat di proses

    dalam analisis lebih lanjut seperti absah, berbobot, dan kuat. Sedangkan

    data lain yang tidak menunjang, lemah dan menyimpang jauh dari

    kebiasaan harus dipisahkan.

    Kualitas suatu data dapat dinilai melalui beberapa metode, yaitu:

    a. Mengecek representativeness atau keterwakilan data.

    b. Mengecek data dari pengaruh peneliti.

    c. Mengecek melalui trianggulasi.

    d. Melakukan pembobotan bukti dari sumber data-data yang dapat dipercaya.

    e. Membuat perbandingan atau mengkontraskan data.

    f. Menggunakan kasus ekstream yang direalisasi dengan memaknai data

    negatife

    Gambar Bagan 1.1 Analisis Data Interaktif menurut Miles dan Huberman.

    Dengan mengkonfirmasi makna setiap data yang diperoleh dengan

    menggunakan satu cara atau lebih, diharapkan peneliti memperoleh informasi

    yang dapat digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian. Penarikan

    kesimpulan penelitian kualitatif diharapkan menjadi penemuan baru dan belum

    pernah ada. Temuan tersebut berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang

    Penyajian Data Penarikan

    Kesimpulan

    Pengumpulan Data Reduksi Data

  • 23

    sebelumnya remang-remang atau gelap menjadi jelas setelah diteliti. Temuan

    tersebut berupa hubungan kausal atau interaktif, bisa juga berupa hipotesis atau

    teori.