Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem Jaringan adalah pemusatan perhatian pada struktur mikro hingga
makro. Artinya, bagi teori jaringan, aktor mungkin saja individu (Wellman dan
Wortley), tetapi mungkin pula kelompok, perusahaan (Baker, Koening) dan
masyarakat. Hubungan dapat terjadi di tingkat struktur sosial skala luas maupun di
tingkat yang lebih mikroskopik.
Hubungan ini berlandaskan gagasan bahwa setiap aktor (individu atau
kolektifitas) mempunyai akses berbeda terhadap sumber daya yang bernilai
(kekayaan, kekuasaan, informasi). Akibatnya adalah bahwa sistem yang
terstruktur cenderung terstratifikasi, komponen tertentu tergantung pada
komponen yang lain. Menurut pandangan pakar teori jaringan, pendekatan
normatif memusatkan perhatian terhadap dalam menanamkan (internalization)
norma dan nilai kedalam diri aktor dan proses sosialisasinya. Menurut pendekatan
normatif, yang mempersatukan orang secara bersama adalah sekumpulan gagasan
bersama. Pakar teori jaringan menolak pandangan demikian dan menyatakan
bahwa orang harus memusatkan perhatian pada pola ikatan objektif yang
menghubungkan anggota masyarakat (Mizruchi). 1
Distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar
dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis,
1 Ritzer, George & Douglas J Goodman. Teori Sosioogi Modern (2004). Jakarta: Kencana hlm 382
2
jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan
distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan
(manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh
pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu
distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer
atau pelanggan.
Kegiatan distribusi merupakan penghubung antara kegiatan produksi dan
konsumsi. Pelaku kegiatan distribusi dinamakan distributor. Dalam kegiatan
ekonomi, distribusi merupakan kegiatan yang berada di antara sampai ke tangan
konsumen. Barang yang telah dihasilkan oleh produsen agar sampai ke tangan
konsumen memerlukan adanya lembaga yang disebut dengan distributor.
Kegiatan distribusi berfungsi mendekatkan produsen dengan konsumen sehingga
barang atau jasa dari seluruh indonesia atau luar indonesia dapat kita barang dan
jasa tersebut.
Kenyataanya kegiatan tidak selamanya barang yang dihasilkan produsen
untuk sampai ke konsumen harus melewati distributor. Akan tetapi, dalam
perekonomian modern kegiatan distribusi memegang peranan yang penting.
Lebih-lebih dengan makin majunya teknologi transportasi yang mengakibatkan
hubungan antarbangsa menjadi lebih dekat. Hal ini mengakibatkan peranan
distribusi makin penting karena barang yang ada didalam negeri tetapi juga
konsumen yang ada diluar negri.
Tujuan kegiatan distribusi baik yang dilakukan oleh individu atau lembaga
adalah sebagai berikut:
https://id.wikipedia.org/wiki/Perantarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Pabrikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pengecer
3
Pertama : Kelangsungan kegiatan produksi dapat terjamin. Produsen atau perusahaan
membuat barang untuk dijual dan mendapatkan keuntungan dari hasil
penjualan yang kembali digunakan untuk proses produksi dimana
keuntungan tersebut didapatkan jika terdapat distributor. Jasa hasil
produksi dapat bermanfaat bagi konsumen. Barang atau jasa produksi tidak
akan ada artinya jika tetap berada di tempat produsen. Barang atau jasa
dapat bermanfaat bagi konsumen jika telah ada kegiatan distribusi.
Kedua : Konsumen Memperoleh Barang dan Jasa dengan Mudah. Tidak
semua barang atau jasa dapat dibeli langsung konsumen dari
produsen dimana hal ini membutuhkan penyalur atau distribusi dari
produsen ke konsumen.
Budidaya merupakan kegiatan terencana pemeliharaan sumber daya
hayati yang dilakukan pada suatu area lahan untuk diambil manfaat/hasil panennya.
Kegiatan budi daya dapat dianggap sebagai inti dari usaha tani. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, budi daya adalah "usaha yg bermanfaat dan memberi hasil".
Pembudidayaan ikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 31
Tahun 2004 tentang Perikanan adalah "kegiatan untuk memelihara, membesarkan,
dan/atau membiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang
terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat,
mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah atau
mengawetkannya. "Pembudidayaan ikan banyak terdapat dalam masyarakat desa.2
Masyarakat Desa merupakan masyarakat tradisional dari masyarakat primitif
(sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat
2http://Pengertian Budidaya-daribeberapa-disiplin ilmu Diakses pada 3 Maret 09:21
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_hayatihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_hayatihttps://id.wikipedia.org/wiki/Lahanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_tanihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kamus_Besar_Bahasa_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kamus_Besar_Bahasa_Indonesia
4
desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang
disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat yang menguasaan
ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang
tidak dapat dipungkiri masyarakat desa di negara berkembang seperti Indonesia,
ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih
sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya
asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.
Penduduk petani yang tinggal di Desa Dukuh Tunggal Glagal Lamongan
ini sebagian besar masayarakat memilki lahan untuk bertani, sebagian besar
menjadi buruh tani, dan juga dan menjadi penggarap sawah subjek yang
digunakan adalah 4 orang petani ikan dan 1 orang pedagang. Yang sering
dilakukan oleh warga sekitar. Masalah abadi kaum tani adalah masalah mencari
keseimbangan antara tuntutan-tuntutan dari dunia luar dan kebutuhan petani untuk
menghidupi keluarganya. Akan tetapi dalam usaha mengatasi masalah yang paling
mendasar itu, petani dapat menempuh dua strategi yang sama sekali bertentangan satu
sama lain subyek penelitianya dalah 4 orang petani ikan dan 1 orang pedagang. Yang
pertama adalah memperbesar produksi, yang kedua adalah mengurangi konsumsi.
Dan realitas petani tersebut adalah dimana petani ikan tersebut panen dua bulan sekali
dengan singkat dan lebih menjanjikan dan lebih menguntungkan, dibandingkan
dengan panen padi sendiri cuma satu tahun dua kali.
Kesuksesan dan kelancaran (keuntungan) yang ditunjang adalah maka para
petani ikan bekerja sama untuk menyalurkan produk dimana jaringan-jaringan yang
terkait, antara petani ikan dengan pedagang, maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang sistem jaringan distribusi budidaya ikan yang ada di Desa Dukuh Tunggal.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana sistem jaringan distribusi
petani budidaya ikan di desa Dukuh Tunggal.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang sistem jaringan distribusi
petani budidaya ikan di desa Dukuh Tunggal.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara Teoritis
a. Sebagai bahan informasi tentang distribusi petani ikan di desa Dukuh Tunggal
sehingga diharapkan bisa dijadikan referensi bagi mahasiswa UMM terutama
fakultas ISIP lebih khususnya Jurusan Sosiologi yang ingin melakukan
penelitian selanjutnya.
b. Bermanfaat untuk menerapkan mengaplikasikan Teori Sosiologi Modern
khususnya teori jaringan yang telah di peroleh selama perkuliahan guna mengkaji
permasalahan yang berhubungan dengan Sistem Jaringan Distribusi Budidaya
Ikan Masyarakat Desa Dukuh Tungggal Glagah Kabupaten Lamonga
2. Manfaat secara Praktis
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan pengetahuan
tentang masalah petani khususnya masyarakat petani di Desa Dukuh
Tunggal Glagah yang harus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat
Glagah khususnya Lamongan.
6
2. Manfaat yang dapat peneliti ambil adalah pengenalan terhadap suatu
jaringan distribusi petani didesa Dukuh Tunggal Glagah Lamongan.
E. Definisi Konsep
Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran pada penelitian ini perlu
adanya penjelasan tentang konsep yang digunakan dan yang penting adalah
sebagai berikut:
1. Sistem
Ditinjau secara etimologis, istilah sistem berasal dari bahasa yunani, yaitu
systema. Artinya sehimpunan dari bagian atau komponen-koumponen yang saling
berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.
Berbeda dengan mozaik yrang merupakan sekumpulan pecahan-pecahan kaca
tanpa ada kaitan, maka sebuah sistem terdiri dari pecahan-pecahan subsistem yang
saling terkait-erat satu sama lain dan merupakan satu kesatuan.3
Sistem didefinisikan sebagai suatu tatanan dimana terjadi suatu kesatuan
usaha dari sebagai suatu tatanan dimana terjadi suatu kesatuan berkaitan usaha
dari berbagai unsur yang saling berkaitan secara teratur menuju pencapaian
tujuan dalam suatu batas lingkungan tertentu (Siregar, 1992). Sistem juga
didefinisikan sebagai kelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang
sama untuk mencapai suatu tujuan. Walaupun konsep sistem telah lama di
kembangkan, penggunaan istilah sistem sendiri dalam hubungannya dengan
pelayanan kesehatan relative masih batu (Meleod.1996)4
3 J.Dwi Narwoko & Bagong Suyanto. Sosiologi Teks Pengantar & Terapan. Jakarta : Kencana,
2010 Hlm: 123 4 Dikutip dalam Anitya, Helsa R. FKM UI 2008.Gambaran Pelaksanan Sistem . http
://lib.ui.ac.id//file-digital/123424-S-5555-Gambaran %20pelaksanaan-Literatur. pdf
7
Suatu organisasi merupakan sebuah sistem karena tidak sejumlah
sumber daya yang bekerja menuju tercapainyan suatu tujuan tertentu.
Amsyah (1992) mendefinisikan sistem sesbagai suatu elemem yang saling
berhubungan membentuk satu kesatuam otau organisasi. Sebagai bisa
dikatakan bahwa sistem berfungsi dengan segala kegiatan untuk suatu
meksud dan tujuan yang jelas yang mempunyai komponen-komponen dan
bekerja dalam suatu kesatuan dinamis dan saling berhubungan.
2. Jaringan
Pengertian jaringan secara umum adalah sekumpulan yang saling
berhubungan melakukan suatu fungsi khusus untuk mencapai tujuan bersama.
Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu tujuan bersama.
Dalam ilmu biologi, pengertian jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki
bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama
untuk suatu fungsi fiologi yang sama mambentuk organ. Sementara dalam ilmu
komunikasi jaringan didefinisikan sebagai pelaksanaan proses komunikasi dalam
komunitas atau beberapa komunitas yang berbeda. Setiap komunitas terdiri atas
elemen pembentukannya yang saling berhubungan satu sama lain dan membentuk
sesuatu kesatuan utuh yang terkait melalui suatu jaringan.5
Jaringan memulai dengan gagasan sederhana namun sangat kuat, bahwa
usaha utama sosiolog adalah mempelajari struktur sosial cara paling langsung
mempelajari struktur sosial adalah menganalisis pola ikatan yang
menghubungkan anggotanya. Pakar analisis jaringan menelusuri struktural
bagian yang berada dibawah pola jaringan biasa yang sering muncul ke
5 http://jaringankomputer.org/pengertian-jaringan-definisi-jaringan-daribeberapa-disiplinilmu
Diakses pada kamis, 20.39
8
permukaan sebagai sistem sosial yang kompleks. Jadi, sasaran perhatian analisis
jaringan bukan pada aktor sukarela, tetapi pada paksaan struktural (Wellman).6
Jaringan sosial merupakan suatu jaringan tipe khusus, dimana “ikatan”
yang menghubungkan suatu itik ketitik lain dalam jaringan adalah hubungan
soaial. Berpijak pada jenis ikatan ini, maka secara langsung atau tidak
langsung yang menjadi anggota suatu jaringan sosial adalah manusia
(person). Mungkin saja, yang menjadi anggota suatu jaringan sosial itu
berupa sekumpulan dari orang yang mewakili titik-titik seperti yang telah
dikemukakan sebelumnya, jadi tidak harus satu titik diwakili dengan satu
orang, misalnya organisasi, instansi, pemerintah atau negara (jaringan negara-
negara nonblok).7 Hubungan sosial antara dua orang mencerminkan adanya
pengharapan peran dari masing-masing lawan interaksinya. Tingkah laku
yang diwujudkan dalam suatu interaksi sosial itu sistematik, meskipun para
pelakunya belum tentu menyadarinya. Dari terwujudnya hubungan sosial
yang baik maka akan memudahkan jaringan sosial berkembang. Jaringan
sosial menjadi sangat penting di dalam masyarakat karena di dunia ini bisa
dikatakan bahwa tidak ada manusia yang tidak menjadi bagian dari jaringan-
jaringan hubungan sosial dari manusia lainnya. Walaupun begitu manusia
tidak selalu menggunakan semua hubungan sosial yang dimilikinya dalam
mencapai tujuan-tujuannya, tetapi disesuaikan dengan ruang dan waktu atau
konteks sosialnya (Agusyanto).
6Ibid.Hlm: 383
7Ruddy Agusyanto.2007.(Jaringan Sosial dalam Organisasi). Jakarta: Raja Grafindo Prasada
Hlm: 247
9
3. Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang
diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau
sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk
dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk
dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga
sekaligus dijual) ke suatu distributor.Distributor tersebut kemudian menjual
produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.
Distribusi juga memiliki pengertian sebagai kegiatan ekonomi yang
menjembatani suatu produksi dan konsumsi suatu barang agar barang dan
jasa yang di tawarkan akan sampai tepat kepada para konsumen sehingga
kegunaan yang di dapat dari barang dan jasa tersebut akan semakin maksimal
setelah di konsumsi. Maka dari itu, akan sangat terlihat tentang kegunaan dari
distribusi baik tentang waktu dan tempatnya.
Pengertian distribusi adalah setiap kegiatan menyalurkan barang dan
jasa dan produsen (penghasil) ke tangan konsumen (pemakai) atau yang
membutuhkannya. Contoh kegiatan distribusi di antaranya kegiatan jual beli
atau pengangkutan dan pembagian jatah dan pemerintah..
Fungsi distribusi adalah; untuk menyalurkan barang atau jasa sehingga
sampai ke tangan konsumen atau yang membutuhkannya; membantu produsen
dan konsumen, sebab dengan tersalurnya barang atau jasa tersebut, maka baik
produsen maupun konsumen memperoleh kemudahan/keuntungan; dan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sebagainya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Perantarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Pabrikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pengecerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen
10
4. Petani
Petani adalah sebagai konstruksi masyarakat desa paling tidak
konstruksinya tentang sosok petani yang ”sebenarnya” (the real peasant).
Penambahan kata ”asli” dalam kata ”petani” menunjukkan, bahwa petani
yang memiliki tanah sendiri adalah gambaran ideal sosok petani yang hidup
dalam konstruksi persepsi masyarakat. Di sini kita tidak bisa mendikotomikan
”asli” dan ”palsu“, melainkan”citra ideal” dan ”kenyataan empiri”. Ideal dalam
konteks ini tidak berarti hanya hidup dalam dunia ide dan harapan, karena bisa
juga lahir dari sebuah kenyataan yang pernah ada. Itu artinya, persepsi tersebut
lahir dari sebuah pandangan historis tentang petani yang pernah dikenal
masyarakat di waktu lampau. Dengan kalimat lain, penambahan kata”asli”
dalam kata”petani” menandakan bahwa secara historis apa yang disebut petani
itu adalah orang yang menggarap dan mengelola tanah miliknya sendiri.
Singkatnya, pengertian petani secara genuine adalah orang yang memiliki dan
menggarap tanah miliknya sendiri (Slamet, 2000 :20)
Petani dapat di definisikan sebagai pekerjaan pemanfaatan sumber
daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan,
bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelolalingkungan
hidupnya guna memenuhi kebutuhan hidup dengan menggunakan peralatan
yang bersifat tradisional dan modern. Secara umum pengertian dari pertanian
adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu bercocok
tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Petani dalam artian yang
luas mencakup semua usaha kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk
hidup (termasuk tanaman, hewan, dan mikroba) untuk kepentingan manusia.
11
Dalam arti sempit, petani juga diartikan sebagai kagiatan pemanfaatan
sebidang lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang
bersifat semusim.
Pertanian (agriculture) bukan hanya merupakan aktivitas ekonomi
untuk menghasilkan pendapatan bagi petani saja. Lebih dari itu, petani adalah
sebuah cara hidup (way of life atau livehood) bagi sebagian besar petani.
Oleh karena sektor dan sistem pertanian harus menempatkan subjek petani
sebagai pelaku sektor pertanian secara utuh, tidak saja petani sebagai homo
economicus, melainkan juga sebagai homo socius dan homo religius.
Konsekuensi pandangan ini adalah dikaitkannya unsur-unsur nilai sosial-
budaya lokal, yang memuat aturan dan pola hubungan sosial, politik,
ekonomi, dan budaya ke dalam kerangka paradigma pembangunan sistem
pertanian secara menyeluruh. (Pantjar Simatupang, 2003:14-15)
Konsep pertanian tidak akan menjadi suatu kebenaran umum, karena
akan selalu terkait dengan paradigma dan nilai budaya petani lokal, yang
memiliki kebenaran umum tersendiri. Oleh karena itu pemikiran sistem
agribisnis yang berdasarkan prinsip positivisme sudah saatnya kita
pertanyakan kembali. Paradigma pertanian tentu saja sarat dengan sistem
nilai, budaya, dan ideologi dari tempat asalnya yang patut kita kaji
kesesuaiannya untuk diterapkan di negara kita. Masyarakat petani kita
memiliki seperangkat nilai, falsafah, dan pandangan terhadap kehidupan
(ideologi) mereka sendiri, yang perlu digali dan dianggap sebagai potensi
besar di sektor pertanian. Sementara itu perubahan orientasi dari peningkatan
produksi ke orientasi peningkatan pendapatan petani belum cukup jika tanpa
12
dilandasi pada orientasi kesejahteraan petani. Peningkatan pendapatan tanpa
diikuti dengan kebijakan struktural pemerintah di dalam pembuatan
aturan/hukum, persaingan, distribusi, produksi dan konsumsi yang melindung
petani tidak akan mampu mengangkat kesejahteraan petani ke tingkat yang
lebih baik. Kisah suramnya nasib petani kita lebih banyak terjadi daripada
sekedar contoh keberhasilan perusahaan McDonald dalam memberi”order”
kelompok petani di Jawa Barat. Industri gula dan usaha tani tebu serta usaha
tani padi kini”sangat rendah” dengan jumlah dan nilai impor yang makin
meningkat. (Moebyarto, 1997:28)
5. Budi Daya Ikan
Budi Daya Ikan merupakan usaha pembesaran bibit/ benih (termasuk benih
ikan mujaer, vanami dan bandeng pada budi daya perikanan) pada suatu lahan
tertentu selama beberapa waktu untuk kemudian di panen kemudian dijual. Proses
pengolahan produk budi daya ini biasanya bukan bagian dari budi daya sendiri tetapi
masih dianggap sebagai mata rantai usaha yang ada di sekitar desa lamongan tersebut.
Dan budi daya ini dikategorikan ke dalam peternakan dan budi daya perikanan.8
Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembang
biakan ikan atau organisme air lainnya. Budidaya perikanan disebut juga
sebagai budidaya perairan atau akuakultur mengingat organisme air yang
dibudidayakan bukan hanya dari jenis ikan saja tetapi juga organisme air lain
seperti kerang, udang maupun tumbuhan air.
8http://Pengertian Budidaya-daribeberapa-disiplin ilmu Diakses pada 3 Maret 09:31
https://id.wikipedia.org/wiki/Benihhttps://id.wikipedia.org/wiki/Benurhttps://id.wikipedia.org/wiki/Benurhttps://id.wikipedia.org/wiki/Budi_daya_perikananhttps://id.wikipedia.org/wiki/Peternakanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Budi_daya_perikanan
13
F. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya mengungkapkan sejumlah secara sistematis,
logis, rasional, dan terarah tentang bagaimn dan keana pekerjaan sebelum, ketika dan
sesudah pengumpulan data. Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dengan demikian
metode penelitian merupakan suatu pengetahuan untuk menanamkan yang menggali
kebenaran suatu metodologis dengan sistematis dan sesuai dengan pedoman yang
berlaku pada sebuah karya tulis ilmiah sehingga penelitian yang dilakukan dapat
menjawab secara ilmiah perumusan masalah yang di tetapkan.
G. Pendekatan Penelitian
Berdasarkan pada masalah yang diangkat dalam penelitian ini maka
pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dimana data
yang dihasilkan bersifat deskriptip atau menjelaskan secara jelas. Pendekatan
kualitatif di gunakan karena dalam penelitian kualitatif berusaha mengerti dan
mengungkapkan makna suatu kejadian atau peristiwa dengan mencoba
berinteraksi dengan orang-orang dalam suatu kejadian atau peristiwa dengan
mencoba berinteraksi dengan orang-orang dalam situasi atau fenomena yang
sedang dikaji. Selain itu, dalam penelitian kualitatif peneliti melakukan berbagai
tahapan penelitian dan kemudian mengolah data yang didapat selama penelitian
sampai menyimpulkan data selama proses yang berlangsung dari awal sampai
akhir kegiatan. Data yang disajikan bersifat naratitif dan holistik.9
9Yusuf, A.Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan ( Cetakan
ke-1). Jakarta : Kencana Hlm: 213
14
H. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif yaitu: dengan mengabarkan atau menjelaskan fenomena sosial yang
terjadi dilokasi penelitian. Taylor dan Bogdan (Suyanto dan Sutinah 2005:2006)
mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian kulitatif sedabagi penelitian
yang menghasilkan data deskrektif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis,
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang telah di teliti.
Alasan menggunakan pendekatan dan jenis penelitian ini karena maksud dan
tujuan pelaksanaanya untuk menjabarkan atau mendeskriktifkan pemaknaan
masyarakat atas dilakukanya penelitian yang ada di Desa Dukuh Tumggal Glagah
Lamongan. Alasan memilih lokasi ini karena masyarakat khususnya yang sering
melaksanakan Panen ikan Bandeng, Vanami, Mujair dan Padi, yang diadakan dua
bulan sekali untuk panen ikan dengan jangka waktu yang semakin cepat sedangkan
panen Padi yang diadakan waktu yang lama dengan jangka waktu satu tahun sekali.
Dari Alasan diatas sangat jelas penelitian sangat menarik untuk memilih
lokasi di Desa Dukuh Tunggal Glagah Lamongan di karenakan sistem panen yang
ada dalam penen ikan sendiri beragam-ragam panen ikan yang ada desa tersebut.
I. Subjek Penelitian
Penelitian ini yang menjadi subyek penelitian yang berjumlah 5 subyek yaitu:
(4 orang) petani budidaya ikan dan (1 orang) pedagang. Penelitian ini menggunakan
teknik penentuan subjek dengan Purposive Sampling adalah teknik pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap
paling tahu ternyata apa yang diharapkan, atau mungkin sebagai penguasa sehingga
15
memudahkan untuk menalajahi obyek situasi sosial yang ingin di teliti.10
Karena
peneliti sudah menentukan 4 informan dari petani budidaya ikan , dan 1 pedagang
untuk diwawancarai mengenai sistem jaringan distribusi petani di desa Dukuh Tunggal.
Sehingga data yang diperoleh lebih representatif dengan melakukan proses
penelitian yang kompeten dibidangnya. Dalam teknik ini peneliti memilih 5 informan
yang dapat memberikan sebuah data yang akurat sehingga data yang didapatkan
menjadi representatif. Untuk mendapatkan sebuah informasi terkait petani mayarakat
dan pedagang yang ada di Desa Dukuh Tunggal.
J. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di desa Dukuh Tunggal Glagah Lamongan
Sumber Lokasi Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data atau informasi
yang menjadi perhatian atau kunci informasi untuk memperoleh data yang
diperlukan, maka sumber data yang digunakan untuk menyediakan informasi
terdapat dua sumber antara lain:
1. Sumber Data Primer
Data Primer: Data primer merupakan data penelitian diperoleh secara
langsung sumber asli (tidak melalui perantara). Menurut Emory (1996)
data primer merupakan data dari sumber yang asli dikumpulkan secara
khusus untuk menjawab penelitian.
Data Primer adalah sumber data yang di peroleh secara langsung oleh peneliti
dari sumber atau objek yang diteliti, yaitu dengan melakukan wawancar secara
10
Sugiyono.2008.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:Alfabeta. Hlm:144
16
langsung dan observasi secara langsung dilokasi penelitian. Data-data di
peroleh dari keterangan informasi tentang objek yang akan diteliti, yakni
masyrakat budi daya ikan yang ada di desa Dukuh Tunggal.
Data yang di proleh langsung di lapangan melalui wawancara. Sampel
informan diambil denagan memilih informan yang dianggap mengetahui
informasi dan masalah secara mendalam tentang obyek penelitian dan dapat
dipercaya sebagai sumber data yang mantap (purposive sampling) (sutopo)11
2. Sumber Data Sekunder
Data Sekunder: data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung atau meliputi media perantara.
Data sekunder dapat berupa foto-foto dari dokumentasi yang ada di Desa
Dukuh Tunggal Glagah dan internet tentang situs yang berhubungan
dengan penelitian serta buku-buku yang sekiranya menunjang.
K. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi atau yang disebut pengamatan adalah meliputi kegiatan
pemuatan perhatian terhadap sesuatau objek dengan menggunakan seluruh
alat indra.12
Peneliti mengawali langkah observasi pertama-tama yaitu
mengamati secra langsung lokasi secara umum, kemudian hal yang di amati
adalah tentang desa yang damai tentram dan setiap warga yang bahagia
kemudian setelah selesai melakukan observasi penelitian mulai berinteraksi
dengan anggota warga masyarakat di sekitar.
11
Sutopo, HB, 2002.Metode Penelitian Kualitatif :Dasar Teori dan penerapnnya dalam penelitian.
UNS Press.Surakarta Hlm: 102 12
Suharsimi Arikunto.Edisi Revisi 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .Jakarta:
PT. Rineka Cipta Hlm: 113
17
Untuk melihat dan wawancara di sekitar lokasi penelitian yaitu kegiatan
petani yang ada di Desa Dukuh Tunggal, peneliti bisa mengerti bagaimana
kondisi masyarakat sekitar serta bagaimana karakteristik mereka. Dalam hal
untuk observasi penelitian tidak melakukan dengan berpakaian formal karena
masyarakat nelayan sekitar petani tersebut sulit dimintaai informasi jika peneliti
memakai pakaian formal jadi peneliti mengubah penampilanya untuk
mendapatkan informasi jika mendapat masyarakat yang seperti itu.
2. Wawancara (Interview)
Wawancara (Interview) atau yang sering juga di sebut dengan
kusioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewe).13
Wawancara dapat dilakukan oleh 5 informan yaitu:
petani budidaya ikan ( 4 orang ), dan pedagang ( 1 orang ), secara
terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap
muka (face to face) maupun dengan menggunakn telepon.
Wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data, dimana
peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang di peroleh, oleh
karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpulan data telah
menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis
yang alternatif jawabanyapun telah disiapkan. Wawancara tidak struktur
adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak mengunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap.14
13
Ibid. Hlm 113 14
Ibid. Hlm 102
18
3. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan, notuleb rapat catatan harian dan sebagainya.15
Peneliti melakukan dokumentasi yaitu dengan cara mengambil
gambar (foto) yang berhubungan dengan budidaya ikan. Peneliti
mengambil gambar dengan sekehendak peneliti dan para informan tidak
merasa terganggu disaat peneliti memfoto pada saat wawancara.
L. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang di pakai dalam penelitian ini mengunakan
analisis kualitatif, karena data yang diperoleh berupa data kumpulan berwujud
kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disunsun dalam kategori-
kategori/struktur klasifikasi. Data (dalam wujud kata-kata) telah dikumpulkan
dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, rekaman) dan
biasanya ”proses” sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan,
penyuntingan. Ahli-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan perhitungan
matematis atau sttistika sebagai alat bantu analisis.
Menurut Miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan
yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan/verifikasi sebagai sesuatu yang jalin menjalin merupakan proses siklus
dan interaktif pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam
bentuk sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.16
15
Ibid. Hlm 122 16
Ulber Silalahi.2010.Metode Penelitian Sosial,Bandung : PT.Refika Aditama Hlm:339
19
1. Reduksi Data
Reduksi Data Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi awal muncul dari catatan-catatan
lapangan. Tahap reduksi data merupakan bagian kegiatan analisis sehingga peneliti
tentang bagian data, pola-pola berkembang merupakan pilihan-pilihan analisis.
Langkah-langkah dalam tahap reduksi yaitu: Meringkaskan data kontak langsung
dengan orang, kejadian dan situasi dilokasi penelitian:
a. Pembuatan catatan obyektif.
b. Membuat catatan reflektif.
c. Membuat catatan marginal.
d. Penyajian data.
e. Membuat memo.
f. Analisis antar lokasi.
Reduksi Data adalah bagian dari analisis yang diartikan sebagai
proses pemeliharaan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrasikan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis
yang menjalankan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak
perlu, dan mengorganisasikan data sedemikian rupa hingga kesimpulan-
kesimpulan finalnya dapat ditarik dan direverifikasi.
2. Penyajian Data
Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan, tersusun
dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah untuk dipahamidan
merencanakan kinerja penelitianselanjutnya. Pada langkah ini peneliti berusaha
20
menyusun data yang relevan sehingga menjadi informasi yang dapat
disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan
cara menampilkan data, membuat hubungan antar fenomena untuk memaknai
apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu ditindak lanjuti untuk mencapai
tujuan penelitian. Penyajian data yang baik merupakan langkah penting untuk
menuju tercapainya analisis kualitatif yang valid dan teruji kebenarannya.
Penyajian data yaitu sebagain sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Melalui data yang disajikan, akan dilihat dan akan dapat dipahami
apa yang sedang terjadi dan apa yang yang harus dilakukan lebih jauh
menganalisis ataukah mengambil tindakan berdasarkan atas pemahan-
pemahaman yang dapat dari penyajian-penyajian tersebut. Aksumsinya yaitu:
a. Observasi adalah Peneliti mengawali langkah observasi pertama-tama
yaitu mengamati secra langsung lokasi secara umum, kemudian hal yang
di amati adalah tentang desa yang damai tentram dan setiap warga yang
bahagia kemudian setelah selesai melakukan observasi penelitian mulai
berinteraksi dengan anggota warga masyarakat di sekitar.
b. Wawancara (Interview) atau yang sering juga di sebut dengan kusioner
lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewe).17
Wawancara dapat dilakukan oleh 5 informan yaitu: petani
budidaya ikan ( 4 orang ), dan pedagang ( 1 orang ), secara terstruktur
maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to
face) maupun dengan menggunakn telepon.
17
Ibid. Hlm 113
21
c. Dokumentasi adalah Peneliti melakukan dokumentasi yaitu dengan cara
mengambil gambar (foto) yang berhubungan dengan budidaya ikan.
Peneliti mengambil gambar dengan sekehendak peneliti dan para informan
tidak merasa terganggu disaat peneliti memfoto pada saat wawancara.
3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan yang dibuat di verifikasi dengan cara melihat dan
mempertanyakan kembali dan data yang diperoleh harus di uji
kebenarannya, kekukuhanaya, dan kecocokanya, yakni yang merupkan
validitasnya. Jika tidak demikian, yakni kita miliki adalah cita-cita yang
menarik mengenai sesuatu yangtejadi dan tidak jelas kebenrannya dan
kegunaanya.
Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan berdasarkan
temuan dan melakukan verifikasi data, seperti yang sudah dijelaskan
bahwa kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
akan berubah bila ditemukan bukti-bukti buat mendukung tahap
pengumpulan data berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti
inilah yang disebut sebagai verifikasi data. Apabila kesimpulan ditemukan
pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat dalam arti konsisten
dengan kondisi yang ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka
kesimpulan yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel.
Langkah verifikasi yang dilakukan peneliti sebaiknya masih tetap
terbuka untuk menerima masukan data, walaupaun data tersebut adalah
data yang tergolong tidak bermakna. Namun demikian peneliti pada tahap
ini sebaiknya telah memutuskan antara data yang mempunyai makna dan
22
data yang tidak dibutuhkan atau tidak bermakna. Data yang dapat di proses
dalam analisis lebih lanjut seperti absah, berbobot, dan kuat. Sedangkan
data lain yang tidak menunjang, lemah dan menyimpang jauh dari
kebiasaan harus dipisahkan.
Kualitas suatu data dapat dinilai melalui beberapa metode, yaitu:
a. Mengecek representativeness atau keterwakilan data.
b. Mengecek data dari pengaruh peneliti.
c. Mengecek melalui trianggulasi.
d. Melakukan pembobotan bukti dari sumber data-data yang dapat dipercaya.
e. Membuat perbandingan atau mengkontraskan data.
f. Menggunakan kasus ekstream yang direalisasi dengan memaknai data
negatife
Gambar Bagan 1.1 Analisis Data Interaktif menurut Miles dan Huberman.
Dengan mengkonfirmasi makna setiap data yang diperoleh dengan
menggunakan satu cara atau lebih, diharapkan peneliti memperoleh informasi
yang dapat digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian. Penarikan
kesimpulan penelitian kualitatif diharapkan menjadi penemuan baru dan belum
pernah ada. Temuan tersebut berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang
Penyajian Data Penarikan
Kesimpulan
Pengumpulan Data Reduksi Data
23
sebelumnya remang-remang atau gelap menjadi jelas setelah diteliti. Temuan
tersebut berupa hubungan kausal atau interaktif, bisa juga berupa hipotesis atau
teori.