7
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia saat ini sangatlah pesat hal ini di awali dengan munculnya bank syariah pertama kali di Indonesia pada tahun 1991 walaupun agak terlambat dibanding Negara-negara muslim yang lain tetapi perbankan syariah di Indonesia akan terus berkembang dibuktikan dari awal mula munculnya bank syariah pertama kali pada tahun 1991 yaitu bank muamalat pada saat itu bank syariah hanya ada beberapa unit tetapi sekarang tercatat sampai tahun 2015 ini setidaknya ada 2.950 unit terdiri dari BUS (Bank UmumSyariah) dan UUS (Unit Usaha Syariah). System lembaga keuangan di Indonesia di bagi menjadi dua jenis lembaga keuangan yaitu lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan bank biasa disebut BUS (Bank Umum Syariah) dan ada juga bank umum konvensional yang menyediakan layanan syariah atau biasa disebut UUS (Usaha Unit Syariah) dan lembaga keuangan syariah ini lebih lengkap dari segala sisi dibandingkan dengan lembaga keuangan syariah non bank. Lembaga keuangan syariah bank ini di bawah naungan BI dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sedangkan Lembaga keuangan Syariah non bank ini lebih banyak jenisnya seperti koperasi syariah, pegadaian syariah, asuransi syariah, dan lain-lain. Dan lembaga-lembaga tersebut di naungi oleh instansinya masing-masing. Akan tetapi pengawasan dari prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN · hal ini di awali dengan munculnya bank syariahpertama kali di Indonesia pada tahun 1991 walaupun agak terlambat dibanding Negara-negara muslim yang lain tetapi

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia saat ini sangatlah pesat

    hal ini di awali dengan munculnya bank syariah pertama kali di Indonesia pada tahun

    1991 walaupun agak terlambat dibanding Negara-negara muslim yang lain tetapi

    perbankan syariah di Indonesia akan terus berkembang dibuktikan dari awal mula

    munculnya bank syariah pertama kali pada tahun 1991 yaitu bank muamalat pada saat

    itu bank syariah hanya ada beberapa unit tetapi sekarang tercatat sampai tahun 2015

    ini setidaknya ada 2.950 unit terdiri dari BUS (Bank UmumSyariah) dan UUS (Unit

    Usaha Syariah).

    System lembaga keuangan di Indonesia di bagi menjadi dua jenis lembaga

    keuangan yaitu lembaga keuangan bank dan non bank. Lembaga keuangan bank biasa

    disebut BUS (Bank Umum Syariah) dan ada juga bank umum konvensional yang

    menyediakan layanan syariah atau biasa disebut UUS (Usaha Unit Syariah) dan

    lembaga keuangan syariah ini lebih lengkap dari segala sisi dibandingkan dengan

    lembaga keuangan syariah non bank. Lembaga keuangan syariah bank ini di bawah

    naungan BI dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Sedangkan Lembaga

    keuangan Syariah non bank ini lebih banyak jenisnya seperti koperasi syariah,

    pegadaian syariah, asuransi syariah, dan lain-lain. Dan lembaga-lembaga tersebut di

    naungi oleh instansinya masing-masing. Akan tetapi pengawasan dari prinsip-prinsip

  • 2

    syariah baik itu bank maupun non bank seluruhnya diawasi oleh DSN (Dewan

    Syariah Nasional). Di lihat dari perkembangan zaman saat ini persaingan perbankan

    di Indonesia sangatlah kompetitif baik itu perbankan syariah maupun perbankan

    konvensional.

    Berdasarkan pasal 3 undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan,

    fungsi utama bank adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat, di

    lihat dari fungsi bank tersebut perbankan di Indonesia berlomba-lomba untuk meraih

    nasabah sebanyak-banyaknya baik itu nasabah pendanaan maupun nasabah

    pembiayaan, dengan produk-produk yang di miliki baik itu produk pendanaan

    maupun produk pembiayaan.

    Bank syariah sebagai sebuah lembaga keuangan mempunyai mekanisme

    dasar, yaitu menerima deposito dari pemilik modal (depositor) dan mempunyai

    kewajiban untuk menawarkan pembiayaan kepada investor pada sisi asetnya, dengan

    pola atau skema pembiayaan yang sesuai dengan syariat Islam. Pada sisi kewajiban,

    terdapat dua kategori utama, yaitu interest-fee current and saving accounts dan

    investment accounts yang berdasarkan pada prinsip PLS (profit and lost sharing)

    antara pihak bank dengan pihak depositor, sedangkan pada sisi asset, yang termasuk

    didalamnya adalah segala bentuk pola pembiayaan yang bebas riba dan sesuai prinsip

    atau standar syariah, seperti mudharabah, musyarokah, istisna, salam, dan lain-lain.

    Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi dengan kehadiran dua

    gerakan renaissance islam modern ,neorevivalis dan modernis. Tujuan utama dari

    pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada lain sebagai upaya

  • 3

    kaum muslimin untuk mendasari segenapa spek kehidupan ekonominya berlandaskan

    Al-Qur’an dan As-Sunnah.

    Seiring dengan perkembangan tersebut mulai banyak bermunculan lembaga-

    lembaga keuangan, khususnya lembaga keuangan bank yang menggunakan system

    perbankan syariah yang salah satunya adalah Bank DKI Syariah lahir untuk

    memperkenalkan dan memberikan produk-produk perbankan yang berlandaskan

    syariah.

    Peran umum Bank DKI Syariah capem Ciledug adalah melakukan pendanaan

    pada usaha-usaha yang dilakukan masyarakat dengan berdasarkan pada system

    perekonomian syariah islam. Untuk menjalankan peranannya tersebut, maka terdapat

    produk penyaluran dana yang berupa pembiayaan dengan menggunakan akad sesuai

    dengan syariat islam, seperti akad ijarah (sewa). Pembiayaan ijarah adalah akad

    penyaluran dana untuk pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam

    waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah), antara perusahaan pembiayaan

    sebagai pemberi sewa (mu’ajjir) dengan penyewa (musta’jir) tanpa diikuti pengalihan

    kepemilikan barang itu sendiri.

    Dari uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengkaji pembiayaan Ijarah

    yang merupakan penyaluran dana yang dilaksanakan di Bank DKI Syariah capem

    Ciledug. Oleh Karena itu, penulis membahas dalam bentuk Tugas Akhir (TA) dengan

    judul : “Peranan Strategi Pemasaran Pembiayaan Ijarah pada Bank DKI

    Syariah capem Ciledug”

  • 4

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis merumuskan permasalahan yang

    akan dibahas yaitu:

    1. Bagaimana perkembangan pembiayaan ijarah pada Bank DKI Syariah

    pada capem Ciledug?

    2. Apa kendala yang dihadapi Bank DKI Syariah capem Ciledug dalam

    memasarkan produk pembiayaan ijarah?

    3. Bagaimana Bank DKI Syariah capem Ciledug mengatasi kendala dalam

    memasarkan produk pembiayaan ijarah?

    4. Apa strategi pemasaran pembiayaan ijarah pada Bank DKI Syariah capem

    Ciledug?

    1.3. Tujuan dan Manfaat

    Tujuan yang diharapkan bisa dicapai dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah:

    1. Untuk memenuhi syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III).

    2. Untuk mengetahui perkembangan pembiayaan Ijarah yang dilakukan oleh

    Bank DKI Syariah capem Ciledug.

    3. Untuk mengetahui kendala dan mengatasi kendala yang ada terkait dengan

    strategi pemasaran produk pembiayaan Ijarah di PT Bank DKI Syariah

    capem Ciledug.

    4. Untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang dilakukan oleh Bank DKI

    Syariah capem Ciledug.

    Adapun manfaat yang bias di ambil antara lain:

    1. Bagi penulis:

  • 5

    Penelitian ini dapat menambah informasi tentang pembiayaan Ijarah,

    sehingga penulis mendapatkan strategi pemasaran dalam pelaksanaan

    pembiayaan Ijarah dalam perbankan syari’ah khususnya di Bank DKI

    Syariah capem Ciledug.

    2. Bagi pihak yang terkait:

    Dapat dijadikan koreksi pada Bank DKI Syariah capem Ciledug dalam

    penyaluran dana dengan akad Ijarah di Bank DKI Syariah capem Ciledug

    lebih lancar dan kondusif.

    3. Bagi pembaca:

    Sebagai salah satu sarana untuk sosialisasi atau pengenalan kepada

    masyarakat tentang produk pembiayaan Ijarah yang ada pada Bank DKI

    Syariah capem Ciledug dan sebagai tambahan referensi dan informasi

    khususnya bagi mahasiswa mengenai produk pembiayaan Ijarah di Bank

    DKI Syariah capem Ciledug.

    1.4. Metode Pengumpulan Data

    Untuk memperoleh data dan dokumen dalam melengkapi penyusunan Tugas

    Akhir (TA) digunakan beberapa cara atau metode dalam mengumpulkan data yaitu:

    1. Metode Observasi

    Penulis melakukan pengamatan secara langsung dalam suatu kegiatan yang

    sedang dilakukan pada bagian Back Office dan bagian Produk Pembiayaan

    Ijarah Bank DKI Syariah capem Ciledug.

    2. Studi Dokumentasi

  • 6

    Penulis melakukan studi dokumentasi dengan membaca buku-buku referensi

    yang berkaitan dengan permasalahan yang di bahas dalam Tugas Akhir (TA).

    3. Metode Wawancara

    Penulis melakukan wawancara atau interaksi secara langsung dengan bagian

    Back Office untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan untuk lebih

    banyak mengetahui system kerja pada perusahaan tersebut.

    1.5. Ruang Lingkup

    Dalam pembahasan materi Tugas Akhir (TA) penulis membatasi ruang

    lingkup pembahasan mengenai produk pembiayaan syariah yaitu pembiayaan ijarah

    dan bauran pemasaran dari data yang penulis peroleh dari laporan pertumbuhan

    pembiayaan PT Bank DKI Syariah capem Ciledug periode bulan Januari s/d

    Desember 2015.

    1.6. Sistematika Penulisan

    Untuk memberikan gambaran lebih jelas dari Tugas Akhir (TA) yang akan

    dibahas, maka penulis membaginya menjadi empat bab, yaitu sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Dalam bab ini akan di bahas mengenai latar belakang, maksud dan

    tujuan, metode pengumpulan data, ruang lingkup dan sistematis

    penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

  • 7

    Pada bab ini akan diuraikan tentang pengertian bank syariah, fungsi

    bank utama syariah, pengertian Pembiayaan Ijarah, pengertian strategi

    pemasaran dan bauran pemasaran.

    BAB III PEMBAHASAN

    Pada bab ini terdapat sejarah singkat pendirian Bank DKI syariah

    capem Ciledug, visi & misi, struktur dan tata cara organisasi Bank

    DKI Syariah Capem Ciledug, hasil penelitian dan analisa hasil

    penelitian.

    BAB IV PENUTUP

    Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran-saran

    yang baik untuk perusahaan.