172
Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG A. Pengertian Tugas utama bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia adalah membutuhkan pembangunan yang berkeadilan dan demokrasi secara bertahap dan berkesinambungan. Upaya menjamin pembangunan yang efektif, efisien, dan bersasaran diperlukan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan peraturan perUndang-Undangan yang berlaku. Wujud nyata yang dilakukan pemerintah yaitu dengan ditetapkannya Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tentang Tahapan, Tata Cata Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cata Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Regulasi-regulasi tersebut menjadi acuan/pedoman bagi pemerintah daerah melaksanakan perencanaan pembangunan. Perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sedangkan sistem pembangunan nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah (Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, Bab I Ketentuan Umum). Dari tujuan pembangunan dan pengertian di atas, daerah mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan perencanaan pembangunan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang salah satunya melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang disingkat dengan RPJMD. RPJMD merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Berdasarkan pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Oganisasi Perangkat Daerah, lintas Organisasi Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang disingkat RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 sebagai sebuah dokumen perencanaan memiliki nilai (value) strategis dan penting, diantaranya: 1. RPJMD merupakan dokumen yang menjadi pedoman pembangunan di daerah selama 5 (lima) tahun, sebagai implementasi dari janji Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih pada saat kampanye PILKADA. 2. RPJMD merupakan dokumen yang akan menjadi pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan (RKPD).

BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

A. Pengertian

Tugas utama bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan yang melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia adalah

membutuhkan pembangunan yang berkeadilan dan demokrasi secara bertahap dan

berkesinambungan. Upaya menjamin pembangunan yang efektif, efisien, dan bersasaran

diperlukan perencanaan pembangunan yang sesuai dengan peraturan perUndang-Undangan

yang berlaku. Wujud nyata yang dilakukan pemerintah yaitu dengan ditetapkannya Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tentang Tahapan, Tata Cata Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54

Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,

Tata Cata Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Regulasi-regulasi tersebut menjadi acuan/pedoman bagi pemerintah daerah

melaksanakan perencanaan pembangunan. Perencanaan merupakan suatu proses untuk

menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan

memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sedangkan sistem pembangunan nasional adalah

satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana

pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur

penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah (Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004, Bab I Ketentuan Umum).

Dari tujuan pembangunan dan pengertian di atas, daerah mempunyai tugas dan tanggung

jawab melaksanakan perencanaan pembangunan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan

masyarakat yang salah satunya melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang

disingkat dengan RPJMD. RPJMD merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima)

tahun. Berdasarkan pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 menyebutkan bahwa

RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya

berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan

keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program Oganisasi

Perangkat Daerah, lintas Organisasi Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai

dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat

indikatif.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang disingkat RPJMD

Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 sebagai sebuah dokumen perencanaan memiliki nilai (value)

strategis dan penting, diantaranya:

1. RPJMD merupakan dokumen yang menjadi pedoman pembangunan di daerah selama 5

(lima) tahun, sebagai implementasi dari janji Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih

pada saat kampanye PILKADA.

2. RPJMD merupakan dokumen yang akan menjadi pedoman dalam penyusunan rencana kerja

tahunan (RKPD).

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

2

3. RPJMD merupakan alat atau instrumen pengendalian bagi Satuan Pengawas Internal (SPI)

dan BAPPEDA agar pelaksanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah,

mengarah pada pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan serta

indikator capaian kinerja yang ditetapkan.

4. RPJMD menjadi alat atau instrumen mengukur tingkat pencapaian kinerja kepala Perangkat

Daerah (PD) dengan mempertanggungjawabkan pelaksanaan program dan kegiatan baik

jangka menengah maupun tahunan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi masing-masing.

5. RPJMD menjadi pedoman evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana

ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008, yang hasilnya identik dengan

keberhasilan seorang kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam memimpin

penyelenggaraan pemerintahan daerah selama masa baktinya 5 (lima) tahun.

Nilai tersebut dibangun atas prinsip Perencanaan Pembangunan Daerah yang meliputi:

1. Merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional;

2. Dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan

kewenangan masing-masing;

3. Mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah; dan

4. Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai

dinamika perkembangan daerah dan nasional.

Adapun tahapan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 terdiri atas 7 tahap, yakni:

1. Tahap Pertama : Gambaran Bagan Alir Penyusunan RPJMD;

2. Tahap Kedua : Persiapan Penyusunan RPJMD;

3. Tahap Ketiga : Penyusunan Rancangan Awal RPJMD;

4. Tahap Keempat, : Penyusunan Rancangan RPJMD;

5. Tahap kelima : Pelaksanaan Musrenbang RPJMD;

6. Tahap Keenam : Penyusunan Rancangan Akhir RPJMD;

7. Tahap Ketujuh : Penetapan Peraturan Daerah Tentang RPJMD.

Dari tahapan penyusunan RPJMD di atas, maka RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 memiliki

beberapa kegiatan yang perlu dilakukan antara lain:

1. Tahap Pertama: Gambaran Bagan Alir Penyusunan RPJMD

Bagan Alir Penyusunan RPJMD memberikan makna bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) memiliki proses yang secara bertahap perlu dilakukan dengan

sistematis yang dimulai dari Penyusunan Rancangan Awal sampai dengan Penetapan RPJMD. Hal

ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cata Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Gambaran bagan alir

penyusunan RPJMD tersebut adalah sebagai berikut:

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

3

Gambar 1.1 BAGAN ALIR TAHAPAN PENYUSUNAN RPJMD KABUPATEN KAUR

Sumber: Dirjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015

2. Tahap Kedua: Persiapan Penyusunan RPJMD

Tahapan persiapan penyusunan RPJMD dilakukan untuk menyiapkan keseluruhan

kegiatan penyusunan RPJMD yang meliputi: (1) Pembentukan Tim Penyusun RPJMD; (2)

Orientasi mengenai RPJMD; (3) Penyusunan Agenda Kerja Tim RPJMD; (4) Pengumpulan Data

dan Informasi.

3. Tahap Ketiga: Penyusunan Rancangan Awal RPJMD

Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan

RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan yang merupakan suatu rangkaian proses yang

berurutan, mencakup:

a. Perumusan rancangan awal RPJMD; dan

b. Penyajian rancangan awal RPJMD.

4. Tahap Keempat: Penyusunan Rancangan RPJMD

Penyusunan rancangan RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD

yang dilakukan melalui tiga tahapan yang merupakan suatu rangkaian proses yang berurutan,

mencakup:

a. Penyiapan surat edaran kepala daerah, perihal penyusunan rancangan Renstra-PD;

b. Verifikasi dan integrasi Renstra-PD menjadi Rancangan RPJMD; dan

c. Penyajian rancangan RPJMD.

5. Tahap Kelima: Pelaksanaan Musrenbang RPJMD

Musrenbang RPJMD merupakan forum musyawarah antara para pemangku kepentingan

untuk membahas dan menyepakati rancangan RPJMD. Tujuan musrenbang RPJMD untuk

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

4

mendapatkan masukan dan komitmen para pemangku kepentingan pembangunan daerah

sebagai bahan penyempurnaan rancangan RPJM Daerah menjadi rancangan akhir RPJMD.

Musrenbang RPJMD dilaksanakan paling lama 3 (tiga) bulan setelah Kepala daerah dan

wakil kepala daerah terpilih dilantik. Untuk optimalisasi pelaksanaan musrenbang RPJPD, tata

tertib pelaksanaan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.Musrenbang jangka menengah

daerah dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :

a. Penyiapan musrenbang RPJMD; dan

b. Penyelenggaraan musrenbang RPJMD.

6. Tahap Keenam: Penyusunan Rancangan Akhir RPJMD

Rancangan akhir RPJMD dirumuskan berdasarkan berita acara kesepakatan hasil

musrenbang RPJMD. Rancangan akhir RPJMD yang telah disempurnakan berdasarkan

kesepakatan hasil musrenbang RPJMD , selanjutnya dibahas dengan seluruh kepala PD untuk

memastikan bahwa program pembangunan jangka menengah terkait dengan tugas pokok dan

fungsi masing-masing telah disempurnakan dengan kesepakatan hasil musrenbang dan

ditampung dalam rancangan akhir RPJMD.

Rancangan akhir RPJMD diajukan kepada kepala daerah untuk meminta persetujuan

dikonsultasikan kepada Gubernur untuk rancangan akhir RPJMD kabupaten. Konsultasi

rancangan akhir RPJMD kabupaten dengan Gubernur bertujuan untuk memperoleh saran

pertimbangan berdasarkan landasan hukum penyusunan, sistematika dan teknis penyusunan,

konsistensi menindaklanjuti kesepakatan hasil musrenbang RPJMD kabupaten/kota, serta

keselarasan dengan RPJPD kabupaten/kota, RTRW kabupaten/kota, RTRW provinsi, RPJMN dan

RPJMD dan RTRW provinsi dan RTRW kabupaten/kota lainnya.

Selanjutnya Bupati menindak lanjuti hasil konsultasi rancangan RPJMD kabupaten dengan

Gubernur. Tindak lanjut dimaksud yaitu menyempurnakan rancangan akhir RPJMD berdasarkan

hasil-hasil konsultasi yang disampaikan dengan surat Gubernur.

7. Tahap Ketujuh: Penetapan Peraturan Daerah Tentang RPJMD

RPJMD yang telah disusun secara sistematis melalui tahapan dan tata cara yang diuraikan

di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah sebagai landasan hukum pedoman

perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan. Hal yang dilakukan dalam penetapan

RPJMD antara lain:

a. Kepala daerah menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang RPJMD kepada DPRD

untuk memperoleh persetujuan bersama, paling lama 5 (lima) bulan setelah dilantik.

b. Penyampaian rancangan peraturan daerah tentang RPJMD dengan lampiran rancangan

akhir RPJMD yang telah dikonsultasikan dengan Menteri/Gubernur disertai dengan:

1) Berita acara kesepakatan hasil musrenbang rpjmd; dan

2) Surat menteri/gubernur perihal hasil konsultasi rancangan akhir RPJMD.

c. Mekanisme pembahasan dan penetapan rancangan peraturan daerah tentang RPJMD

dengan DPRD sesuai dengan ketentuan perUndang-Undangan

d. Rancangan peraturan daerah tentang RPJMD provinsi/kabupaten/kota ditetapkan menjadi

peraturan daerah tentang RPJMD paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah terpilih

dilantik.

e. Peraturan daerah tentang RPJMD provinsi disampaikan kepada menteri paling lama 7

(tujuh) hari setelah ditetapkan untuk diklarifikasi dan peraturan daerah tentang RPJMD

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

5

kabupaten/kota, disampaikan kepada Gubernur untuk diklarifikasi dengan tembusan

kepada menteri.

Ketujuh tahapan di atas, mengisyaratkan bahwa penyusunan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 memerlukan unsur

manusia secara professional, kelengkapan data dan informasi, kelengkapan sarana dan

prasarana, serta dukungan dari stakeholder secara profesional sebagai wujud menuju

perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Kaur yang berkualitas.

1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Dalam penyusunan RPJMD ini, sejumlah peraturan telah digunakan sebagai rujukan, yaitu:

1. Landasan idiil Pancasila;

2. Landasan konstitusional Undang-Undang Dasar (UUD) 1945;

3. Landasan operasional:

a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3851);

b. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Muko-muko,

Kabupaten Seluma dan Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia

Nomor 4266);

c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik lndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

lndonesia Nomor 4286);

d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik lndonesia Nomor 3455);

e. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4400);

f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

g. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

h. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

6

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5657);

i. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,

(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik lndonesia Nomor 4578);

j. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 96 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

k. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

l. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota, (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor

82, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4737);

m. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik lndonesia Nomor 4741);

n. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817);

o. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

p. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

q. Peraturan Daerah Kabupaten Kaur Nomor 13 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kaur 2006-2025;

r. Peraturan Bupati Kaur Nomor 06 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2011-2016;

1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

Dalam sistem perencanaan pembangunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang

Nomor 25 tahun 2004, RPJMD merupakan satu kesatuan yang utuh dari manajemen

pembangunan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kaur khususnya dalam menjalankan agenda

pembangunan yang telah tertuang dalam berbagai dokumen perencanaan. Hubungan antara

RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnnya adalah sebagai berikut:

A. Hubungan RPJMD dengan RPJMN

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, RPJMD harus mengacu dan selaras dengan RPJP dan RPJM

Nasional karena keberhasilan pembangunan di daerah seperti yang direncanakan akan menjadi

bagian dari keberhasilan pembangunan nasional. Rencana Pembangunan Nasional dalam kurun

waktu 5 tahun (2016-2021) yang tertuang dalam RPJM Nasional menjadi perhatian Pemerintah

Kabupaten Kaur dalam merancang pembangunan di daerah sesuai kondisi daerah. Substansi

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

7

tujuan pembangunan nasional lima tahunan untuk kesejahteraan rakyat menjadi inti dari

rencana pembangunan sebagaimana tertuang dalam RPJMD Tahun 2016-2021 yang selanjutnya

dirinci dalam rencana tahunan (RKPD). Mempedomani RPJM Nasional Tahun 2015-2019, terkait

dengan agenda pembangunan wilayah pulau sumatera, maka penyusunan RPJMD Kabupaten

Kaur Tahun 2016-2021 diarahkan untuk mendukung seluruh program kewilayahan terkhusus di

provinsi Bengkulu guna mensinergian program pusat-provinsi-kabupaten.

B. RPJMD Kabupaten Kaur dan RPJMD Provinsi Bengkulu

RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 mempedomani Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021 yang terkait dengan agenda

pembangunan kewilayahan. Hal ini bertujuan agar terciptanya sinergitas program unggulan

daerah dengan program provinsi Bengkulu. Sehingga diharapkan mampu mewujudkan program-

program yang telah ditetapkan dalam RPJMN Tahun 2015-2019.

RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang

penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat

arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program

Perangkat Daerah, lintas Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-

rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Kondisi masyarakat Kabupaten Kaur yang memiliki berbagai permasalahan dan tantangan

dalam 5 (lima) tahun mendatang perlu diurai secara lebih jelas dengan memperhitungkan faktor

strategis dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, pemangku kepentingan serta pemerintah

daerah Kabupaten Kaur. Merujuk dari visi pembangunan Kabupaten Kaur Tahun 2006 – 2025

yaitu :

“KAUR MANDIRI DAN SEJAHTERA BERBASISKAN

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI”

Visi di atas merupakan cita-cita pembangunan dalam mewujudkan keinginan masyarakat

Kabupaten Kaur dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan

dalam Pembukaan UUD 1945. Visi Pembangunan Kabupaten Kaur tersebut ditempuh melalui

misi antara lain:

1. Mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan yang berwawasan gender dan

pengamalan nilai-nilai agama diiringi dengan penghayatan dan pengalaman nilai-nilai dasar

negara secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;

2. Memberikan layanan masyarakat secara profesional untuk mencapai pelayanan prima;

3. Menfasilitasi pembangunan infrastruktur guna mendorong peningkatan pembangunan

yang proporsional, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan;

4. Mendorong pembangunan di sembilan sektor perekonomian daerah, dengan

memprioritaskan pada sektor-sektor yang paling potensial guna mewujudkan peningkatan

taraf hidup masyarakat secara layak;

5. Mendorong peningkatan pendapatan asli daerah secara berkelanjutan guna memenuhi

kebutuhan pembangunan daerah;

6. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan sarana-prasarana pendidikan,

kesehatan, dan peningkatan pendapatan perkapita guna meningkatkan kesejahteraan

masyarakat;

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

8

7. Mewujudkan kondisi masyarakat dan lingkungan yang aman, tentram, dan tenggang rasa

guna terciptanya situasi dan kondisi masyarakat yang kondusif;

8. Menumbuhkan iklim demokrasi yang sehat, santun, dan menjunjung tinggi nilai-nilai dan

etika bermasyarakat;

9. Penegakan supremasi hukum di segala bidang.

Berperdoman pada visi, misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) Kabupaten Kaur, sasaran pembangunan yang ingin dicapai disajikan pada gambar 1.4

setiap tahap pembangunan lima tahunan Kabupaten Kaur berikut ini:

Gambar 1.2 TAHAP PEMBANGUNAN DAERAH LIMA TAHUNAN KABUPATEN KAUR

Sumber: RPJP Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2006-2025

Penyusunan RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 saat ini merupakan pelaksanaan tahap

ketiga RPJPD yang memprioritaskan pembangunan pada Industri Rakyat, Pariwisata, Investasi

dan IPTEK sebagai modal utama pembangunan industri sekala menengah dan besar. Selanjutnya

RPJMD tersebut menjadi pedoman dalam penyusunan dokumen Rencana Strategis Perangkat

Daerah (Renstra-PD) Tahun 2016-2021 yang kemudian dijabarkan setiap tahunnya dalam

dokumen rencana pembangunan tahunan daerah (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) atau

disingkat dengan RKPD selama kurun waktu 2017 sampai dengan 2021.

B. Keterkaitan Dokumen RPJMD dengan RKPD dan Renstra PD

Ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah meliputi tahapan, tata cara

penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah terdiri atas:

(1) RPJPD;(2) RPJMD;(3) Renstra PD;(4) RKPD; dan (5) Renja PD. Keterkaitan antar dokumen

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021

mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, dimana Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 merupakan

penjabaran dari visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati. Penyusunan dokumen RPJMD

tersebut berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Kaur Tahun 2006-2025 dan RPJM Nasional. RPJMD memuat arah kebijakan keuangan daerah,

strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Perangkat Daerah (PD), lintas

Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam

Tahap lima tahun pertama (2006 - 2010)

diperioritaskan pada pembangunan modal sosial

dasar (infrastruktur, pedidikan dan kesehatan)

dan ekonomi lokal (perikanan, perkebunan dan

tanaman pangan) yang didukung sub sektor industri

rakyat dan pariwisata.

Tahap lima tahun kedua (2011 - 2016)

diperioritaskan pada pembangunan ekonomi lokal, industri rakyat dan

pariwisata yang di dukung penggalakan investasi dan

pengembangan IPTEK.

Tahap lima tahun ketiga (2016 - 2021)

diperioritaskan pada pembangunan industri

rakyat, pariwisata, investasi dan IPTEK

sebagai modal utama pembangunan industri sekala menengah dan

besar.

Tahap lima tahun keempat (2021 - 2025)

diperioritaskan pada pembangunan industri sekala

menengah/besar dan pariwisata berbasiskan

sumber daya lokal (pertanian dan kelautan).

VISI PEMBANGUNAN

DAERAH (2006-2025):

Kaur Mandiri dan

Sejahtera Berbasiskan

Agribisnis dan Agroindustri

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

9

kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif sebagaimana digambarkan

berikut ini:

Gambar 1.3.

KETERHUBUNGAN ANTAR DOKUMEN (RPJPD DENGAN RPJMD)

Sumber : Dirjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015

Selanjutnya Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari RPJM

Daerah dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP), yang memuat rancangan kerangka

ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang

dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

masyarakat. Adapun gambar keterkaitan disajikan pada gambar 1.4 berikut ini :

Gambar 1.4.

KETERHUBUNGAN ANTAR DOKUMEN (RPJMD DENGAN RKPD)

Sumber:Dirjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015

Terkait dengan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) yang memuat visi, misi,

tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan

tugas dan fungsi Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat

indikatif. Kemudian Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-PD) disusun dengan berpedoman

kepada Renstra PD dan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah yang memuat kebijakan,

program dan kegiatan pembangunan baik dilaksanakan langsung oleh pemerintah Daerah

maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

10

Berikut ini disajikan hubungan/keterkaitan dokumen RPJMD dengan Rencana

Pembangunan Daerah Lainnya pada gambar 1.5 di bawah ini:

Gambar 1.5. HUBUNGAN RPJMD DENGAN

DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH LAINNYA

Sumber:Dirjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri diolah BAPPEDA Kab. KaurTahun 2015

Perencanaan pembangunan daerah di atas, dirumuskan secara transparan, responsif,

efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berwawasan lingkungan.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan rancangan awal RPJMD disusun menurut sistimatika yang ditetapkan

berdasarkan peraturan perundang-undangan. Penyajian rancangan awal RPJMD tersebut

disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I. Pendahuluan

Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang penyusunan RPJMD, dasar hukum penyusunan,

hubungan antara dokumen RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika

penulisan RPJMD serta maksud dan tujuan penyusunan RPJMD.

BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambaran umum kondisi daerah menjelaskan tentang kondisi geografi dan demografi

Kabupaten Kaur serta indikator capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah Kabupaten

Kaur yang meliputi 3 (tiga) aspek utama, yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan

umum dan aspek daya saing daerah. Analisis gambaran umum kondisi daerah memberikan

pemahaman tentang apa, bagaimana, dan sejauh mana keberhasilan pembangunan daerah

yang dilakukan selama ini, dan/atau mengidentifikasi faktor-faktor atau berbagai aspek yang

nantinya perlu ditingkatkan untuk optimalisasi pencapaian berhasilan pembangunan daerah.

BAB III. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah serta Kerangka Pendanaan

Bab ini menyajikan gambaran hasil pengolahan data dan analisis terhadap pengelolaan

keuangan daerah yang meliputi kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

11

masa lalu dan kerangka pendanaan. Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya

dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan

daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah.

BAB IV. Analisis Isu-Isu Strategis

Penyajian isu-isu strategis daerah meliputi permasalahan-permasalahan daerah dan isu-isu

strategis daerah. Permasalahan daerah yang disajikan adalah permasalahan pembangunan dan

permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Isu strategis daerah dapat

berasal dari permasalahan daerah maupun yang berasal dari dunia international, kebijakan

nasional dan regional. Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah apakah isu tersebut dapat

memberikan manfaat/pengaruh pada masa datang terhadap daerah tersebut.

BAB V. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Bab ini berisi tentang visi dan misi Kepala Daerah terpilih yang sekaligus sebagai visi dan misi

RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 beserta penjelasannya. Bab ini juga menjelaskan mengenai

tujuan dan sasaran dari setiap misi.

Bab VI. Strategi dan Arah Kebijakan

Dalam bagian ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah

kebijakan dari setiap strategi.

BAB VII. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Bab ini menjabarkan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan

pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja. Selain

itu disajikan pula penjelasan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan

indikator kinerja yang dipilih.

BAB VIII. Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan

Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan PD terkait beserta program yang

menjadi tanggung jawab PD. Pada bagian ini disajikan pula pencapaian target indikator kinerja

per program termasuk pagu indikatif per tahunnya dan target indikator kinerja pada akhir

periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal

periode perencanaan.

BAB IX. Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran

keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode

masa jabatan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program

pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun

sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

BAB X. Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

Bab ini menjelaskan 2 (dua) hal yaitu pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan. Bagian pedoman

transisi menjelaskan bahwa RPJMD menjadi pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD tahun

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

12

pertama di bawah kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih hasil

Pemilukada pada periode berikutnya. Bagian kaidah pelaksanaan menjelaskan bahwa seluruh

stakeholder pembangunan berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam RPJMD

dengan sebaik-baiknya. RPJMD juga merupakan pedoman bagi setiap kepala PD untuk

menyusun Renstra PD dan pedoman bagi Bappeda dalam menyusun RKPD.

1.5 MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 merupakan dokumen yang ditetapkan dengan

peraturan Bupati Kaur yang dilaksanakan selama periode 5 (lima) tahun dalam rangka

melaksanakan ketentuan sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Maksud dari penyusunan RPJMD Tahun 2016-2021 adalah :

a. Menjabarkan visi, misi dan program Kepala Daerah ke dalam rencana pembangunan

periode 5 (lima) tahun yang bersifat indikatif;

b. Menjabarkan kebijakan pembangunan jangka panjang daerah; dan

c. Mensinergikan dan menyelaraskan kebijakan dan program pembangunan baik di tingkat

pusat maupun di daerah, serta aspirasi masyarakat.

2. Tujuan

Tujuan Penyusunan RPJMD Kabupaten Kaur periode 2016-2021 adalah (1) untuk memberikan

landasan yang tepat dan gambaran akan kemajuan yang akan dicapai daerah dalam

menyusun perencanaan setiap tahunnya secara terintegrasi antar PD; (2) untuk

menterjemahkan visi-misi pemerintah daerah secara konkrit dan (3) untuk menilai tingkat

capaian target dan program/kegiatan yang telah dilaksanakan serta penyesuaian dengan

target nasional (RPJMN 2015-2019).

Selanjutnya dokumen RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 ini akan menjadi acuan untuk

penyusunan :

a. Rencana Strategis (RENSTRA) PD;

b. Rencana Kerja Tahunan Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur dalam bentuk dokumen

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kaur; serta sebagai landasan dalam

penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Kaur.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

13

BAB II

GAMBARAN KONDISI UMUM

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Muko-muko,

Seluma dan Kaur di Provinsi Bengkulu memberikan amanah kepada 3 (tiga) unsur daerah yakni

pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk bersama mengelola Kabupaten Kaur menuju

kesejahteraan dan kemakmuran. Undang-Undang tersebut menetapkan bahwa pemekaran

wilayah Kabupaten Kaur sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu.

Wilayah administrasi Kabupaten Kaur berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003

tersebut terdiri atas 7 kecamatan dan 123 desa serta 3 kelurahan. Selanjutnya, dalam dua tahun

pemekaran, perkembangan terakhir sampai dengan tahun 2015, wilayah administrasi

Kabupaten Kaur terdiri atas 15 kecamatan, 192 desa dan 3 Kelurahan. Secara rinci, dapat dilihat

pada tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1. KECAMATAN DI KABUPATEN KAUR

NO KECAMATAN DESA KELURAHAN IBUKOTA

KECAMATAN

1 Nasal 17 Merpas

2 Maje 19 Linau

3 Kaur Selatan 18 1 Bintuhan

4 Tetap 12 Tetap

5 Kaur Tengah 8 1 Tanjung Iman

6 Luas 12 Benua Ratu

7 Muara Sahung 7 Ulak Lebar

8 Kinal 14 Gedung Wani

9 Semidang Gumay 13 Mentiring

10 Tanjung Kemuning 20 Tj. Kemuning

11 Kelam Tengah 13 Rigangan 1

12 Kaur Utara 10 1 Simpang Tiga

13 Padang Guci Hilir 9 Gunung Kaya

14 Lungkang Kule 9 Sukananti

15 Padang Guci Hulu 11 Bn. Tambun 2

Jumlah 192 3

Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2016

Dari tabel di atas, kecamatan dengan jumlah desa terbanyak yakni Kecamatan Tanjung

Kemuning (20 Desa). Disusul oleh kecamatan Maje (19 Desa). Untuk kecamatan Nasal 17 Desa

dan Kaur Selatan memiliki 18 Desa. Sedangkan kecamatan yang memiliki Desa paling sedikit

yakni Kecamatan Kaur Tengah (8 Desa) dan Kecamatan Muara Sahung (7 Desa). Selanjutnya,

Kecamatan Kaur Selatan, Kecamatan Kaur Utara dan Kecamatan Kaur Tengah memiliki

Kelurahan (masing-masing 1 kelurahan).

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

14

2.1. Aspek Geografi dan Demografi

A. Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten

Muko-muko, Seluma dan Kaur di Provinsi Bengkulu, kemudian diperjelas dengan Surat Mendagri

Nomor : 136/205/PUM tanggal 12 September 2005, maka ditetapkan bahwa luas wilayah

daratan Kabupaten Kaur mencapai 2.365 km2 atau 236.500 Ha, panjang garis pantai 89,17 km

dan luas kawasan laut sejauh 4 mil dari garis pantai seluas 660,59 km2.

Gambar 2.1. PETA WILAYAH KABUPATEN KAUR

Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2016

Secara administrasi Kabupaten Kaur berbatasan dengan:

- Sebelah Utara : Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera

Selatan.

- Sebelah Selatan : Kabupaten Pesisir Barat (pemekaran dari Kabupaten Lampung Barat),

Provinsi Lampung.

- Sebelah Barat : Samudera Hindia.

- Sebelah Timur : Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan.

Dari 195 desa/kelurahan di Kabupaten Kaur, 64 desa/kelurahan atau 32,82 persen

berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Melihat pada batasan wilayah administrasi di

atas, dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Kaur merupakan wilayah strategis yang dapat

mendukung pembangunan Provinsi Bengkulu. Sebagai kabupaten yang berada di pintu gerbang

sebelah selatan di Provinsi Bengkulu, maka Kabupaten Kaur merupakan cerminan kemajuan dan

kesejahteraan provinsi Bengkulu. Adapun luas wilayah Kabupaten Kaur menurut Kecamatan

disajikan pada gambar berikut :

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

15

Grafik 2.1. LUAS WILAYAH KABUPATEN KAUR MENURUT KECAMATAN (KM2)

Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2015

Dari gambar 2.1. terlihat persentase (%) terhadap luas wilayah kecamatan yang memiliki

persentase luas wilayah tertinggi yaitu Kecamatan Nasal sebesar 21,98 % dan persentase luas

wilayah terkecil yaitu Kecamatan Kaur Tengah sebesar 1,12 %. Sedangkan jarak lurus masing-

masing ibu kota kecamatan dengan ibu kota Kabupatan di Kabupaten Kaur disajikan tabel berikut

ini :

Tabel 2.2. JARAK LURUS IBUKOTA KECAMATAN DENGAN IBUKOTA KABUPATEN DI

KABUPATEN KAUR TAHUN 2014

NO KECAMATAN IBUKOTA

KECAMATAN

JARAK LURUS KE BINTUHAN

(km)

1 Nasal Merpas 25,00

2 Maje Linau 12,00

3 Kaur Selatan Bintuhan 0,00

4 Tetap Tetap 7,00

5 Kaur Tengah Tanjung Iman 12,00

6 Luas Benua Ratu 15,00

7 Muara Sahung Ulak Lebar 30,00

8 Kinal Gedung Wani 30,00

9 Semidang Gumay Mentiring 20,00

10 Tanjung Kemuning Tj. Kemuning 35,00

11 Kelam Tengah Rigangan 1 39,00

12 Kaur Utara Simpang Tiga 48,00

13 Padang Guci Hilir Gunung Kaya 43,00

14 Lungkang Kule Sukananti 58,00

15 Padang Guci Hulu Bn. Tambun 2 54,00

Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2015

Nasal; 519,92

Maje; 361,04

Kaur Selatan; 92,75

Tetap; 87,92

Kaur Tengah; 26,4

Luas; 124,88

Muara Sahung; 256

Kinal; 154,03

Semidang Gumay; 64,91

Tanjung Kemuning; 72,91

Kelam Tengah;

35,84

Kaur Utara; 49,8

Padang Guci Hilir; 115,96

Lungkang Kule; 32

Padang Guci Hulu; 370,64Nasal

Maje

Kaur Selatan

Tetap

Kaur Tengah

Luas

Muara Sahung

Kinal

Semidang Gumay

Tanjung Kemuning

Kelam Tengah

Kaur Utara

Padang Guci Hilir

Lungkang Kule

Padang Guci Hulu

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

16

Asumsi Interval Jarak Lurus Ibu Kota Kecamatan dengan Ibu Kota Kabupaten dalam wilayah

Kabupaten Kaur :

Sangat Dekat : 0-8 Km

Dekat : 9-20 Km

Sedang : 21-40 Km

Jauh : 41-60 Km

Sangat Jauh : > 61 Km

Melihat pada tabel 2.2., jarak ibu kota kecamatan dengan ibu kota kabupaten di

Kabupaten Kaur yang terjauh yaitu Kecamatan Lungkang Kule (58 Km) dengan asumsi masuk

dalam kategori interval jauh. Kecamatan yang masuk dalam kategori interval jauh lainnya yaitu

Kecamatan Kaur Utara, Kecamatan Padang Guci Hilir dan Kecamatan Padang Guci Hulu.

Sedangkan empat kecamatan yang merupakan kategori interval dengan jarak yang sedang yakni

Kecamatan Tanjung Kemuning, Kecamatan Kelam Tengah, Kecamatan Muara Sahung,

Kecamatan Kinal dan Kecamatan Nasal. Sementara itu, kecamatan lainnya yakni Kecamatan Kaur

Selatan, Kecamatan Maje, Kecamatan Tetap, Kecamatan Kaur Tengah, Kecamatan Luas dan

Kecamatan Semidang Gumay merupakan kecamatan yang masuk dalam kategori interval dekat

dan sangat dekat.

Dari interval jarak lurus ibu kota kecamatan dengan ibu kota kabupaten yang terdapat di

Kabupaten Kaur disimpulkan bahwa tidak ada kecamatan yang masuk pada kategori interval

sangat jauh (> 60 Km). hal ini diasumsikan bahwa, setiap kecamatan rata-rata dapat diakses

dengan kondisi jarak yang cukup baik.

Letak dan Kondisi Geografis

Secara astronomis Kabupaten Kaur terletak pada posisi 40 15’ 8,21”–40 55’ 27,77” Lintang

Selatan (LS) dan 1030 4’ 8,76”–1030 46’ 50,12” Bujur Timur (BT). Kondisi astronomis ini

memberikan gambaran bahwa Kabupaten Kaur beriklim tropis atau Iklim A karena terletak

antara 00– 23½0 LS. Pada tahun 2015, tercatat suhu udara rata-rata minimal di Kabupaten Kaur

terjadi pada bulan januari yaitu 26,300C sedangkan suhu rata-rata maksimal mencapai 27,800C,

tekanan udara 1.010,98 mb, rata-rata jumlah hari hujan per bulan 8 kali dan rata-rata paling

tinggi terjadi pada bulan januari mencapai 20 kali sedangkan rata-rata curah hujan sepanjang

tahun 2015 mencapai 127,58 mm³. Musim yang terjadi di Kabupaten Kaur sebagaimana wilayah

lainnya di Indonesia dikenal dua musim, yaitu musim hujan (Desember-Maret) dan musim

kemarau (Juni-September) sementara pada bulan April-Mei dan Oktober-November merupakan

masa peralihan/pancaroba.

Sedangkan secara geografis Kabupaten Kaur terletak di sebelah barat Pegunungan Bukit

Barisan, termasuk dalam wilayah administrasi paling selatan Provinsi Bengkulu, Indonesia.

Berjarak sekitar 250 km dari ibukota Provinsi Bengkulu memanjang dari perbatasan Provinsi

Lampung ke arah utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

17

Topografi

Kabupaten Kaur merupakan daerah perbukitan bergelombang dengan perbedaan

ketinggian yang sangat besar, bervariasi antara 0 s.d >1000 m di atas permukaan laut. Jalur

pertama 3,31 % dari luas wilayah terletak di ketinggian 0-25 m di atas permukaan laut terdapat

di sepanjang pantai, jalur kedua 21,65 % dari luas wilayah terletak di ketinggian 25-100 m di atas

permukaan laut terdapat di wilayah timur dari jalur pertama yang merupakan lereng

pegunungan Bukit Barisan dengan klasifikasi bukit Range. Sedangkan yang terletak di ketinggian

100 – 500 m dpl seluas 29,02%, ketinggian 500 – 1000 m dpl seluas 25,06% dan yang di atas

1000 m dpl seluas 20,96% terdapat di lokasi lebih ke timur dari jalur kedua sampai ke puncak

bukit barisan yang merupakan daerah vulkanis dan tektonis.

Grafik 2.2. TOPOGRAFI WILAYAH KABUPATEN KAUR (Ha)

Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2015

Dari gambar di atas, topografi wilayah Kabupaten Kaur terbagi menjadi 3 (tiga) jalur yaitu:

1. Jalur Low Land (dataran rendah) dengan ketinggian 0–100 m di atas permukaan laut.

Wilayah yang termasuk dalam Jalur Low Land mencapai 9%. Kecamatan yang termasuk ke

dalam Jalur Low Land adalah Kecamatan Tanjung Kemuning, Semidang Gumay, Kaur Utara,

Tetap, Kaur Selatan, Maje dan Nasal.

2. Jalur Bukit Range dengan ketinggian 100–1.000 m. Wilayah yang termasuk dalam Jalur Bukit

Range mencapai 61%. Semua kecamatan di Kabupaten Kaur sebagian wilayahnya ada yang

masuk katagori jalur ini.

3. Jalur Pegunungan dengan ketinggian > 1.000 m. Wilayah yang termasuk dalam Jalur

Pegunungan mencapai 30%. Di Kabupaten Kaur, yang termasuk ke dalam jalur ini adalah

kawasan Bukit Barisan.

Selain kondisi di atas, bila ditinjau dari kondisi dan kemiringan tanah yang ada di Kabupaten Kaur

sangat cocok untuk tanaman pangan yakni padi, kedele, jagung dan sebagainya. Untuk tanaman

palawija seperti cabe, tomat, kacang-kacangan dan sayuran juga merupakan tanaman yang

Jalur low land, 20.889 Ha

Jalur bukit range, 144.026 Ha

Jalur pegunungan, 71.585 Ha

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

18

potensial di wilayah ini. Selanjutnya selain jenis tanaman di atas, wilayah Kabupaten Kaur juga

sangat cocok juga untuk dikembangkan tanaman perkebunan rakyat berupa kopi, kakao,

cengkeh, kelapa, kelapa sawit ataupun sejenisnya karena selain letaknya di sisi Samudera

Indonesia juga datarannya terbentang di jajaran Bukit Barisan yang terkenal subur. Tekstur

Tanah yang dimiliki Kabupaten Kaur terdiri atas : (1) tekstur tanah halus seluas 135.083,00 Ha;

(2) tekstur tanah cukup halus seluas 38.227,00 Ha; (3) tekstur tanah cukup kasar seluas

50.086,00 Ha; (4) tekstur tanah kasar seluas 13.104,00 Ha.

Dari penjelasan di atas, ditinjau pada faktor topografi dapat disarikan bahwa Kabupaten

Kaur memiliki potensi besar dalam pembangunan bidang pertanian, perkebunan. Data topografi

menunjukkan bahwa kecamatan di Kabupaten Kaur wilayahnya masuk katagori jalur Bukit Range

(61% atau 144.026 hektar) dan Jalur Low Land mencapai 9% atau 20.889 hektar. Sisanya

merupakan Jalur Pegunungan yaitu kawasan Bukit Barisan.

Sedangkan jika ditinjau menurut masing-masing Kecamatan berdasarkan posisi Kantor

Camat, Kecamatan dengan posisi tertinggi dari permukaan laut adalah Kecamatan Padang Guci

Hulu dengan ketingggian ± 287 m. Berikut ditampilkan kondisi ketinggian di atas permukaan laut

masing-masing kecamatan di Kabupaten Kaur.

Grafik 2.3.

KETINGGIAN WILAYAH KECAMATAN DI ATAS PERMUKAAN LAUT BERDASARKAN POSISI KANTOR CAMAT

Sumber : Statisitik Daerah Kabupaten Kaur 2015

Adapun klasifikasi topografi diuraikan sebagai berikut :

1. Terdapat 9 (Sembilan) Kecamatan yang termasuk dalam kelompok topografi Jalur Low

Land (dataran rendah) dengan ketinggian 0–100 m, antara lain :

a. Kecamatan Nasal;

b. Kecamatan Maje;

c. Kecamatan Kaur Selatan;

d. Kecamatan Tetap;

e. Kecamatan Kaur Tengah;

0 50 100 150 200 250 300

Nasal

Maje

Kaur Selatan

Tetap

Kaur Tengah

Luas

Muara Sahung

Kinal

Semidang Gumay

Tanjung Kemuning

Kelam Tengah

Kaur Utara

Padang Guci Hilir

Lungkang Kule

Padang Guci Hulu

2656

5043

68132

23790

5776

165193

93195

287

Ketinggian

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

19

f. Kecamatan Kinal;

g. Kecamatan Semidang Gumay;

h. Kecamatan Tanjung Kemuning;

i. Kecamatan Padang Guci Hilir .

2. Terdapat 6 (enam) Kecamatan yang termasuk dalam Jalur Bukit Range dengan ketinggian

100–1.000 m, antara lain :

a. Kecamatan Muara Sahung;

b. Kecamatan Luas;

c. Kecamatan Lungkang Kule;

d. Kecamatan Kaur Utara;

e. Kecamatan Padang Guci Hulu;

f. Kecamatan Kelam Tengah.

Geologi

Berdasarkan pembagian Mandala Geologi Tersier Pulau Sumatera, Lembar Bengkulu,

sebagian terletak di lajur busur depan, busur magmatik dan busur belakang. Nama-nama yang

dipakai untuk lajur-lajur tersebut adalah Lajur Bengkulu, Lajur Barisan dan Lajur Mentawai.

Aktifitas magmatis pada akhir Miosin sampai awal Pleistosin dibagian Utara–Timur laut,

menyebabkan dihasilkannya produk-produk gunung api Rio-Andesit (QTv).

Pergerakan lempeng benua dari sebelah Utara–Timur laut Pulau Sumatera ke arah

Selatan–Barat Daya menyebabkan terbentuknya Sesar Semangko yang membentang dari ujung

Utara Pulau Sumatera, sampai Selat Sunda. Sesar Semangko atau disebut juga dengan sesar

besar Sumatera merupakan sesar yang sampai sekarang masih aktif, dan menekan bagian utara-

timur laut Pulau Sumatera, yang di respon oleh pergerakan lempeng samudera (oceanic crust)

disebelah Barat Daya Pulau Sumatera dengan arah gaya ke Utara–Timur laut menekan bagian

sebelah Barat Pulau Sumatera. Akibat dari pergerakan kedua bagian Pulau Sumatera ini, maka

terbentuklah sesar-sesar yang masih aktif sepanjang zona sesar besar Sumatera. Gaya dan

pergerakan dari sesar besar Sumatera tersebut menimbulkan sesar-sesar orde dua dan

selanjutnya, yang terdapat terutama dibagian Selatan-Barat Laut Kabupaten Kaur.

Dari foto udara bidang-bidang/zona-zona sesar ini ditunjukkan oleh kenampakan liniasi-

liniasi morfologi berupa perubahan rona dan tekstur serta kenampakan liniasi-liniasi perubahan

sifat-sifat geofisika, batuan pada zona tersebut. Selanjutnya dari pergerakan kedua lempeng

tersebut menyebabkan peningkatan aktifitas magma yang kemudian menghasilkan

pembentukan busur gunung api Tersier hingga Resent dari deretan gunung berapi, pegunungan

Bukit Barisan. Pergerakan tektonik lempeng benua dan samudera ini juga menyebabkan

terjadinya pengangkatan (highing) yang merupakan pegunungan Bukit-Barisan di bagian Utara-

Timur laut. Pelurusan-pelurusan yang berarah Barat laut–Tenggara di bagian Barat laut wilayah

Kaur merupakan sesar orde satu dan orde dua pada tinggian lajur Bukit Barisan. Aktifitas

magmatik berikutnya pada akhir Pliosin menghasilkan produk gunung api Andesit-Basalt (Qv)

yang menutupi sebagian wilayah penyelidikan paling Utara.

Gaya-gaya tektonik yang bekerja sejak awal Miosin dibagian ini menyebabkan peningkatan

aktifitas magmatis yang menghasilkan terobosan batuan beku Granit dan Diorit pada Miosin

tengah. Proses tektonik berupa pengangkatan yang terjadi pada akhir Miosin menyebabkan

Tubuh pluton ini terangkat tererosi dan tersingkap pada jalur zona patahan (fault-zone) orde I

dan II, kepermukaan dibagian Utara wilayah Kabupaten Kaur. Struktur geologi pensesaran

berupa sesar-sesar orde dua dan tiga, mengontrol pola sebaran terobosan pluton dan terbentuk

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

20

secara intensif dibagian ini. Sistim pensesaran ini membentuk pelurusan-pelurusan dengan arah

secara umum adalah barat laut– tenggara. Aktifitas magmatik yang terjadi pada akhir Miosin

sampai Pliosin (setelah terbentuknya Formasi Lemau) yang mengandung batu bara di wilayah

ini, juga menyebabkan percepatan proses pematangan kualitas batu bara yang terdapat pada

Formasi ini. Pergeseran-pergeseran sesar diatas mengakibatkan terbentuknya zona Seismic

Beniof di dasar laut yang merupakan zona gempa dengan sismistas tinggi.

Hidrologi

Kabupaten Kaur memiliki 14 (empat belas) Daerah Aliran Sungai (DAS) meliputi : DAS

Barkenang, DAS Kedurang, DAS Kinal, DAS Kolek, DAS Luas, DAS Manula, DAS Mertam Ds, DAS

Nasal, DAS Padang Guci, DAS Sambat, DAS Sawang, dan DAS Seranjangan. DAS-DAS tersebut

mengalir dari utara ke arah selatan kemudian bermuara di Samudera Hindia. Ke empat belas

DAS tersebut terdiri dari 3 DAS Nasional dan 11 DAS lokal. DAS yang termasuk pada klasifikasi

DAS Nasional yaitu DAS Luas, DAS Kinal, dan DAS Manula, sisanya termasuk klasifikasi DAS lokal.

DAS-DAS tersebut di atas membentuk tiga zona kawasan yaitu (1) Kawasan Utara; (2)

Kawasan Tengah, dan (3) kawasan Selatan. Zona Utara selanjutnya disebut Wilayah Utara

Kabupaten Kaur terdiri dari DAS Sulau, DAS Padang Guci, DAS Seranjangan, DAS Kinal, DAS

Barkenang dan DAS Kedurang. DAS Sulau melewati Kec. Padang Guci Hilir dan Kec. Tanjung

Kemuning. DAS Padang Guci melewati Kec. Padang Guci Hulu, Kaur Utara, Padang Guci Hilir, Kec.

Tanjung Kemuning. DAS Seranjangan melewati Kec. Kelam Tengah dan Kec. Tanjung Kemuning.

DAS Kinal melewati Kec. Kinal dan Kec. Semidang Gumai. DAS Barkenang dan DAS Kedurang

melewati Kec. Padang Guci Hulu. Zona tengah yang selanjutnya disebut dengan Wilayah Tengah

Kabupaten Kaur, terdiri dari DAS Luas dan DAS Tetap. DAS Luas melewati Kec. Muara Sahung,

Luas dan Kaur Tengah, DAS Tetap melewati Kec. Tetap. Zona Selatan selanjutnya disebut Kaur

bagian selatan. DAS yang melewati Kaur bagian selatan meliputi DAS Sambat, DAS Sawang, DAS

Nasal, DAS Kolek, DAS Manula. DAS Manula melewati Kec. Kaur Selatan dan Maje, DAS Sawang

melalui Kec. Maje, DAS Nasal, Kolek dan Manula berada di Kec. Nasal.

Dari ke 14 DAS tersebut terdapat 2 DAS (Manula dan Nasal) yang wilayah hidrologisnya

berada di TNBBS, dengan kondisi tutupan lahannya masih berupa hutan lebat mencapai 95%,

terdapat 3 DAS (Seranjangan, Sulau dan Tetap) yang wilayah aliran dan wilayah hidrologisnya

berada di kawasan budidaya, dan DAS-DAS lain merupakan DAS-DAS yang wilayah

hiroorologinya berada di kawasan HP atau HPT dan wilayah aliran (midle stream dan down

stream) berada di kawasan budidaya.

Tabel 2.3. INTERPRETASI KONDISI DAS DI KABUPATEN KAUR

NO DAS

DAN KLASIFIKASI

WILAYAH HIDROOROLOGIS

(WILAYAH TANGKAPAN AIR) KONDISI ALIRAN SUNGAI

Up Stream Midle Stream Down Stream

1 Bengkenang (DAS

Lokal)

Kab. Bengkulu Selatan Kab. Bengkulu Selatan,

Sedikit di wilayah barat

Kab. Kaur

Kab. Bengkulu Selatan -

2 Kedurang (DAS

Lokal)

Kab. Bengkulu Selatan Kab. Bengkulu Selatan,

Sedikit di wilayah barat

Kab. Kaur

Kab. Bengkulu Selatan

-

3 Kinal

(DAS Lokal)

Berada di Kawasan hutan lindung

Raja Mendara dengan kondisi hutan

lebatnya masih berkisar 90,5 % dan

HPT Air Kinal dengan kondisi hutan

lebatnya mencapai 47,8%

Merupakan kawasan

budidaya masyarakat, baik

itu di wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Merupakan kawasan

budidaya masyarakat

Sedang, dimusim hujan ada

potensi menyebabkan banjir.

Pada batang sungai terdapat

lekukan yang terancam oleh

pengikisan air sungai.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

21

NO DAS

DAN KLASIFIKASI

WILAYAH HIDROOROLOGIS

(WILAYAH TANGKAPAN AIR) KONDISI ALIRAN SUNGAI

Up Stream Midle Stream Down Stream

4 Kolek

(DAS Lokal)

Berada di HPT Bukit Kumbang

dengan kondisi tutupan, hutan

belukar, 42 %, hutan lebat 24%,

perkebunan rakyat 31 % dan semak

3%

Merupakan kawasan

budidaya masyarakat , baik

itu di wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Merupakan kawasan

budidaya masyarakat

Buruk, pada musim kemarau air

dapat surut secara drastis dan

pada musim hujan dapat

menimbulkan banjir

5 Luas

(DAS Lokal)

Berada di Kawasan hutan lindung

Raja Mendara dengan kondisi hutan

lebatnya masih berkisar 90,5 % dan

HPT Air Kinal dengan kondisi hutan

lebatnya mencapai 47,8%

Merupakan kawasan

budidaya masyarakat, baik

itu di wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Merupakan kawasan

budidaya masyarakat

Sedang, dimusim hujan ada

potensi menyebabkan banjir.

Pada batang sungai terdapat

lekukan yang terancam oleh

pengikisan air sungai.

6 Manula

(DAS Lokal)

Berada di TNBBS dengan kondisi

hutan lebatnya masih berkisar 93,5 %

.

Berada di NBBS dengan

kondisi hutan lebatnya

masih berkisar 93,5 % .

Merupakan kawasan

budidaya masyarakat

Sedang, dimusim hujan ada

potensi menyebabkan banjir.

.

7 Mertam Ds

(DAS Lokal)

Merupakan kawasan budidaya

masyarakat, baik itu di wilayah GSS

maupun wilayah tangkapan air.

Kawasan budidaya

masyarakat , baik itu di

wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Kawasan budidaya

masyarakat , baik itu di

wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Buruk, pada musim kemarau air

dapat surut secara drastis dan pada

musim hujan dapat menimbulkan

banjir

8 Nasal (DAS Nasional) Berada di TNBBS dengan kondisi

hutan lebatnya masih berkisar 93,5 %

.

Berada di HPT Bukit Kumbang

dengan kondisi tutupan, hutan

belukar, 42 %, hutan lebat 24%,

perkebunan rakyat 31 % dan semak

3%

Kawasan budidaya

masyarakat

Kawasan budidaya

masyarakat

Sedang, dimusim hujan ada

potensi menyebabkan banjir.

9 Padang Guci (DAS

Nasional)

Berada di Kawasan hutan lindung

Raja Mendara dengan kondisi hutan

lebatnya masih berkisar 90,5 % dan

HPT Air Kedurang dengan kondisi

tidak terdapat lagi hutan lebatnya.

Merupakan kawasan

budidaya masyarakat, baik

itu di wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Merupakan kawasan

budidaya masyarakat

Baik, tetapi pada waktu-waktu

tertentu sungai ini meluap,

terutama di musim penghujan.

10 Sambat (DAS Lokal) Berada di HPT Bukit Kumbang

dengan kondisi tutupan , hutan

belukar, 42 %, hutan lebat 24%,

perkebunan rakyat 31 % dan semak

3%

Dan HPT. Air Sambat kondisi tutupan

, hutan belukar, 77 %, perkebunan

rakyat 22 % dan semak 1%

Merupakan kawasan

budidaya masyarakat , baik

itu di wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Merupakan kawasan

budidaya masyarakat

Buruk, pada musim kemarau air

dapat surut secara drastis dan

pada musim hujan dapat

menimbulkan banjir

11 Sawang ((DAS Lokal) Berada di HPT Bukit Kumbang

dengan kondisi tutupan, hutan

belukar, 42 %, hutan lebat 24%,

perkebunan rakyat 31 % dan semak

3%

Merupakan kawasan

budidaya masyarakat, baik

itu di wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Merupakan kawasan

budidaya masyarakat

Buruk, pada musim kemarau air

dapat surut secara drastis dan

pada musim hujan dapat

menimbulkan banjir

12 Seranjangan (DAS

Lokal)

Merupakan kawasan budidaya

masyarakat, baik itu di wilayah GSS

maupun wilayah tangkapan air.

Kawasan budidaya

masyarakat, baik itu di

wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Kawasan budidaya

masyarakat, baik itu di

wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Buruk, pada musim kemarau air

dapat surut secara drastis dan

pada musim hujan dapat

menimbulkan banjir

13 Sulau (DAS Lokal) Merupakan kawasan budidaya

masyarakat, baik itu di wilayah GSS

maupun wilayah tangkapan air.

Kawasan budidaya

masyarakat, baik itu di

wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Kawasan budidaya

masyarakat, baik itu di

wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Buruk, pada musim kemarau air

dapat surut secara drastis dan

pada musim hujan dapat

menimbulkan banjir

14 Tetap (DAS Lokal) Berada di HPT Air Sambat dengan

kondisi tutupan, hutan belukar, 77 %,

perkebunan rakyat 22 % dan semak

1%

Kawasan budidaya

masyarakat, baik itu di

wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Kawasan budidaya

masyarakat, baik itu di

wilayah GSS maupun

wilayah tangkapan air.

Buruk, pada musim kemarau air

dapat surut secara drastis dan

pada musim hujan dapat

menimbulkan banjir

Sumber: Dokumen RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2011-2016

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

22

Melihat pada data yang disajikan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Daerah Aliran

Sungai dengan klasifikasi Nasional dan lokal di Kabupaten Kaur memiliki potensi besar bagi

pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan dan

pengembangan kawasan budidaya masyarakat.

Klimatologi

Keadaan iklim di Kabupaten Kaur, perkembangan rata-rata curah hujan dari tahun ke

tahun (empat tahun terakhir) menunjukkan kondisi baik. Hal ini juga dapat dilihat pada rata-rata

hari hujan dalam satu tahun berkisar 10-15 kali. Berikut disajikan perkembangan rata-rata curah

hujan yang terjadi pada grafik 2.1. di bawah ini:

Grafik 2.4. RATA-RATA CURAH HUJAN (mm) DI KABUPATEN KAUR

TAHUN 2011-2015

Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2016 Diolah Bappeda Kabupaten Kaur

2015 127,6 mm Di samping itu, pada tahun 2015 rata-rata suhu udara yang terjadi di

Kabupaten Kaur adalah 27,02 0C, dengan suhu udara minimum rata-rata 24,00 0C dan suhu udara

maksimum yaitu 31,63 0C. Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata–rata dari pergerakan

molekul-molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda

tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda-benda lain atau menerima panas dari

benda-benda lain tersebut. Suhu udara merupakan derajat panas dari aktifitas molekul dalam

atmosfer. Kapasitas udara adalah jumlah air maksimum yang dapat dikandung oleh udara pada

suhu tertentu. Kapasitas udara untuk menampung uap air (pada keadaan jenuh) tergantung

pada suhu udara tersebut.

Jika dilihat pada kelembaban nisbi rata-rata yaitu 83,67 persen. Kelembaban merupakan

salah satu faktor lingkungan abiotik yang berpengaruh terhadap aktifitas organisme di alam.

Sedangkan kelembaban merupakan salah satu faktor ekologis yang mempengaruhi aktifitas

organisme seperti penyebaran, keragaman harian, keragaman vertikal dan horizontal.

Kelembaban udara juga merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kondisi/keadaan

cuaca dan iklim di suatu wilayah tertentu. Secara ilmiah, kelembaban merupakan jumlah

291

189

238 224

128

-

50

100

150

200

250

300

350

2011 2012 2013 2014 2015

Rata-rata Curah Hujan 2011-2015

Rata-rata CurahHujan 2011-2015

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

23

kandungan uap air yang terkandung dalam massa udara pada suatu saat (waktu) dan wilayah

(tempat) tertentu. Sebagai gambaran kondisi klimatologi Kabupaten Kaur disajikan tabel 2.4 :

Tabel 2.4. KEADAAN SUHU UDARA DAN KELEMBABAN DI KABUPATEN KAUR

TAHUN 2015

BULAN

SUHU UDARA

TEMPERATURE(OC)

KELEMBABAN

UDARA

(%) Minimum Maksimum Rata-rata

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

23,30

23,50

24,00

24,10

24,60

24,50

23,50

23,80

23,70

24,50

24,50

24,10

30,20

31,50

31,50

31,10

32,40

32,10

32,40

32,20

31,40

32,70

31,40

30,70

26,30

26,50

27,20

26,90

27,80

27,50

27,10

27,10

26,60

27,60

27,00

26,70

85

84

81

85

83

82

80

82

83

83

86

86

Rata-rata 24,00 31,63 27,02 83.33

Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2016

Berdasarkan pada uraian dan tabel di atas, maka disimpulkan bahwa hubungan

kelembaban dengan suhu udara :

(1) Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga

naik. Maka akibatnya, tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Dalam sistem dua

benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi;

(2) Volume berbanding terbalik dengan tekanan;

(3) Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat diekspresikan

dalam kelembaban absolut, kelembaban spesifik atau kelembaban relatif;

(4) Udara di sekitar kita yang terlihat kosong/hampa, ini sebenarnya di dalamnya terkandung

sejumlah uap air. Sehingga perlu di catat bahwa besar kecilnya kapasitas udara tergantung pada

temperatur udara itu sendiri, di mana semakin tinggi temperatur suatu udara (semakin panas)

maka semakin besar kapasitas udara.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suhu udara dan kelembaban nisbi di Kabupaten Kaur

dalam kondisi baik.

Penggunaan Lahan

1) Kawasan budidaya :

Pola ruang kawasan budidaya terdiri atas 8 (delapan) kawasan yang tersebar di Kabupaten

Kaur, meliputi :

1. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi, merupakan kawasan yang diperuntukkan untuk

kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hutan yang dirinci meliputi

: kawasan hutan produksi terbatas, kawasan hutan produksi tetap, dan kawasan hutan

yang dapat dikonversi.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

24

2. Kawasan Peruntukan Pertanian, dirinci meliputi : Pertanian Tanaman Pangan,

Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan.

3. Kawasan Peruntukan Perikanan meliputi : perikanan tangkap, budidaya perikanan dan

pengolahan ikan.

4. Kawasan Peruntukan Pertambangan, dirinci meliputi : jenis pertambangan Mineral

dan Batu Bara, Minyak Bumi dan Gas.

5. Kawasan Peruntukan Industri, dirinci meliputi kawasan peruntukan industri besar,

peruntukan industri sedang dan peruntukan industri rumah tangga.

6. Kawasan Peruntukan Pariwisata, yang dirinci meliputi kawasan peruntukan :

pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan. rencana ini disusun

berdasarkan potensi yang ada, potensi yang akan datang atau potensi yang akan

dikembangkan. Pengembangan wisata ini harus diikuti wisata andalan serta yang

berkaitan dengan wisata nasional.

7. Kawasan Peruntukan Permukiman, terdiri dari permukiman perkotaan dan

permukiman perdesaan. Sebagai kawasan budidaya maka permukiman diarahkan

dalam kajian lokasi dan fungsi masing-masing permukiman, tetutama dikaitkan dengan

karakter lokasi, misalnya di pegunungan, dataran tinggi dan sebagainya.

8. Kawasan Peruntukan Lainnya.

Adapun Luas masing-masing Kawasan Budidaya dimaksud secara rinci sebagai berikut:

Tabel 2.5.

KAWASAN BUDIDAYA DI KABUPATEN KAUR

TAHUN 2012–2032

NO JENIS KAWASAN LUAS

(HA)

1. Kawasan Hutan Produksi (HP dan HPT) 36.226,27

2. Kawasan Hutan Rakyat 1.219,52

3. Kawasan Pertanian 8.464,00

4. Kawasan Perkebunan 89.897,00

5. Kawasan pertambangan 106,99

6. Kawasan permukiman 3.186,07

7. Kawasan Peruntukan lainnya 53,00

Luas Kawasan Budidaya 139.152,85

Sumber : RTRW Kabupaten Kaur 2012-2032

Terlihat dari tabel 2.5 di atas bahwa Kawasan Perkebunan Rakyat mendominasi dengan

luas mencapai 89.897,00 Hektar. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan budidaya

pertanian dan perkebunan memiliki potensi yang besar di Kabupaten Kaur mulai dari

hulu dan hilir. Sedangkan kawasan Hutan Produksi (HP dan HPT) yang memiliki luas

36.266,27 Hektar merupakan jenis kawasan budidaya yang memiliki luas kedua

tertinggi. Hal ini menggambarkan bahwa kawasan HP dan HPT cukup berpotensi

mewujudkan kesejahteraan masyarakat, namun kawasan ini perlu diperhatikan secara

detail tentang batasan-batasan dengan kawasan hutan lindung. Terutama untuk

daerah-daerah dengan topografi pada jalur pegunungan.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

25

2) Kawasan lindung

Berdasarkan data yang diperoleh dari RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2011-2016 pada

Bab II, menjelaskan bahwa pemanfaatan lahan di Kabupaten Kaur didominasi oleh

hutan negara (TNBBS, hutan lindung Raja Mendare, HPT/HP), serta perkebunan rakyat.

Kawasan hutan tersebut tersebar di Kecamatan Nasal, Maje, Kaur Selatan, Tetap,

Muara Sahung, Kinal, dan Padang Guci Hulu. Kecamatan yang memiliki luas hutan

terluas yaitu Nasal, Padang Guci Hulu, Maje dan Kinal. Pemanfaatan lahan di Kabupaten

Kaur jauh melebihi standar minimum ketersediaan kawasan hutan 20% dari luas

wilayah. Konversi lahan kawasan hutan menjadi kawasan budidaya masih

dimungkinkan dilakukan karena kawasan budidaya secara lingkungan sudah optimal.

Penggunaan lahan yang dapat dikonversi berupa pemanfaatan lahan yang tidak

produktif (tegalan, semak belukar), yang luasnya mencapai 29.852,4 ha.

Pemanfaatan lahan pada kawasan Hutan Produksi atau Hutan Produksi Terbatas pada

saat ini tidak lagi memiliki nilai strategis bagi pembangunan Kabupaten Kaur. Exploitasi

kawasan HPT/HP yang telah dilakukan menimbulkan kawasan-kawasan tidak produktif,

berupa semak belukar dan padang ilalang. Kawasan–kawasan tidak produktif tersebut

dapat dikembangkan menjadi hutan produktif yang berwawasan lingkungan. Kondisi

Kawasan Hutan Lindung Raja Mendare dan Kawasan Hutan Taman Nasional Bukit

Barisan Selatan secara umum masih baik, walaupun di beberapa kawasan terdapat

gambaran berupa titik-titik berwarna merah yang menunjukkan adanya perubahan

penggunaan lahan atau adanya kegiatan perusakan kawasan hutan.

Grafik 2.5.

KONDISI TUTUPAN LAHAN (DITINJAU DARI LUAS LAHAN) DI KAWASAN HUTAN

LINDUNG RAJA MENDARA DAN TNBBS

Sumber: Interpretasi Cintra Landsat 2005 dan Observasi Lapangan 2009 dalam RPJMD Tahun

2011-2016

Alangalan

g

Hutan

Belukar

Hutan

Lebat

Perkeb

Rakyat

Sungai/D

anau

Tegalan/l

adangJumlah

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan - 2.844,70 60.519,55 1.080,74 257,64 8,37 64,71

Hutan Lindung Raja Mendara 447,10 1.108,03 38.532,56 231,64 153,33 10,34 42.569,00

-

20.000,00

40.000,00

60.000,00

80.000,00

100.000,00

120.000,00

Luas

Lah

an (

Ha)

Penggunaan Lahan

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

26

Grafik 2.6.

KONDISI TUTUPAN LAHAN (DITINJAU DARI PROSENTASE) DI KAWASAN

HUTAN LINDUNG RAJA MENDARA DAN TNBBS

Sumber: Interpretasi Cintra Landsat 2005 dan Observasi Lapangan 2009 dalam RPJMD Tahun

2011-2016

Kawasan hutan produksi ditetapkan berdasarkan data dari Kementerian Kehutanan dan

kriteria-kriteria teknis dalam pengawetan tanah. Kawasan Hutan Produksi Terbatas

adalah kawasan yang diperuntukan bagi hutan produksi terbatas dimana eksploitasinya

dapat dengan tebang pilih dan tanam. Kriteria dalam penetapan kawasan hutan

produksi terbatas dengan pertimbangan faktor-faktor kemiringan lereng, jenis tanah,

curah hujan. Pengembangan kawasan hutan ini di luar hutan suaka alam, hutan wisata

dan hutan konservasi lainnya (SK. Menteri Pertanian Nomor : 683/KPTS/Um/11/1980).

Tabel 2.6.

KONDISI TUTUPAN LAHAN DI HPT DI KABUPATEN KAUR

NAMA HPT TUTUPAN LAHAN LUAS (HA) %

HP. Air Sambat Hutan Belukar 1.498,02 77,30 Perkeb. Rakyat 439,23 22,66 Semak 0,74 0,04 Jumlah 1.938,00 100,00 HPT. Air Kedurang Hutan Belukar 2.054,43 50,66 Perkeb. Rakyat 1.972,05 48,63 Sungai/Danau 25,18 0,62 Tegalan/lading 3,66 0,09 Jumlah 4.055,32 100,00 Nama HPT Tutupan Lahan Luas (ha) % HPT. Air Kinal Alangalang 254,41 4,57 Hutan Belukar 1.081,86 19,43 Hutan Lebat 2.661,22 47,80 Perkeb. Rakyat 1.435,43 25,78 Sungai/Danau 134,85 2,42 Jumlah 5.567,77 100,00 HPT. Bukit Kumbang Hutan Belukar 4.596,04 42,82 Hutan Lebat 2.529,78 23,57 Perkeb. Rakyat 3.345,39 31,17 Semak 250,48 2,33 Sungai/Danau 11,23 0,10 Jumlah 10.732,91 100,00 HPT. Kaur Tengah Hutan Belukar 5.407,45 38,81

1,05 2,60

90,52

5,44 0,36 0,02

99,99

- 4,40

93,52

1,67 0,40 0,01

100,00

Alangalang Hutan Belukar Hutan Lebat Perkeb Rakyat Sungai/Danau Tegalan/ladang Jumlah

Prosentase Penggunaan Lahan

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Prosentase (%)

Hutan Lindung Raja Mendara Prosentase (%)

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

27

NAMA HPT TUTUPAN LAHAN LUAS (HA) %

Hutan Lebat 3.040,89 21,83 Perkeb. Rakyat 5.483,93 39,36 Jumlah 13.932,27 100,00 TWA. Way Hawang Kampung 0,49 0,76 Perkeb. Rakyat 63,51 99,24 Jumlah 64,00 100,00

Sumber : Hasil Interpretasi Citra Landsad Tahun 2005, dalam RPJMD Kab.

Kaur 2011-2016.

Berikut disajikan grafik luas Hutan Produksi Terbatas (HPT) yang ada di Kabupaten Kaur

:

Grafik 2.7.

LUAS HUTAN PRODUKSI TERBATAS (Ha) DI KABUPATEN KAUR

Sumber: RPJMD Tahun 2011-2016

Dari gambar di atas, disajikan bahwa HPT. Kaur Tengah merupakan HPT dengan luas

tertinggi yakni memiliki luas kawasan 13.932,27 Hektar. Luas kawasan HPT Kaur Tengah

didominasi tutupan lahan perkebunan rakyat yang sebesar 5.483,93 Hektar. HPT

lainnya yang mempunyai luas mencapai 10.732,91 Ha adalah HPT Bukit Kumbang.

Sedangkan HPT Air Sambat merupakan HPT dengan memiliki luas paling sedikit yakni

hanya mencapai luas 1.938 Hektar.

2.2. Potensi Pengembangan Wilayah

Kawasan strategis kabupaten (RTRW Kabupaten Kaur) adalah wilayah yang penataan

ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten

terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan (UU No. 26/2007). Dalam konteks

rencana pengembangan wilayah Kabupaten Kaur, kawasan strategis di dalam penanganannya

diharapkan dapat mewujudkan pertumbuhan yang merata di seluruh wilayah Kabupaten Kaur

dan mendorong percepatan pengembangan wilayah.

Selain itu, dalam konteks efisiensi pemanfaatan sumber daya yang diukur dari besarnya

nilai manfaat, kelestarian sumber daya dan dampaknya terhadap lingkungan serta mengingat

kondisi yang berbeda untuk setiap wilayah, pembangunan wilayah tidak dapat dilakukan

serentak dan sama besarnya setiap wilayah dan setiap kegiatan. Perlu terlebih dahulu

ditentukan titik-titik pertumbuhan dan kegiatan-kegiatan yang sifatnya strategis yang mampu

membangkitkan putaran kegiatan lebih besar di masing-masing wilayah. Titik-titik tersebut akan

1.938,00

4.621,00

5.567,77

13.932,27

10.732,91 HPT. Air Sambat

HPT. Air Kedurang

HPT. Air Kinal

HPT. Kaur Tengah

HPT. Bukit Kumbang

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

28

diikuti oleh terbentuknya kawasan-kawasan strategis yang diandalkan daerah karena

pengaruhnya terhadap perekonomian wilayah.

Dari uraian di atas, dijelaskan lebih lanjut mengenai hubungan kondisi geografi daerah

dengan potensi pengembangan kawasan budidaya yang berpedoman pada rencana tata ruang

wilayah yang ada. Adapun prioritas pemanfaatan ruang meliputi :

1. PerwujudanKawasan Strategis Kabupaten;

2. Perwujudan Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Kaur;

3. Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Kaur.

secara rinci kedua hal tersebut diuraikan sesuai dengan Recana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Kaur.

A. Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten

Kawasan strategis kabupaten adalah wilayah penataan ruangnya yang diprioritaskan

karena mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi,

sosial, budaya dan/atau lingkungan. Hal ini ditempuh melalui : Pertama, Program Perwujudan

Kawasan Strategis Provinsi di Kabupaten Kaur, dimana Kawasan strategis provinsi di Kabupaten

Kaur ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) Bintuhan dan perkotaan Linau

sebagai Kawasan Strategis Bidang Pertumbuhan Ekonomi; Kedua, Program Perwujudan

Kawasan Strategis Kabupaten dari Sudut Kepentingan Ekonomi, dimana Kawasan strategis

kabupaten dari sudut kepentingan ekonomi yang ada di Kawasan Perkotaan Bintuhan, Kawasan

Minapolitan Nasal, Kawasan Strategis Kota Terpadu Mandiri (KTM) Muara Sahung, dan Kawasan

Agropolitan Kaur Selatan-Maje.

Adapun Program pengembangan kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi ini

diantaranya adalah :

a) Kawasan Perkotaan Bintuhan, merupakan kawasan pusat pemerintahan Kabupaten

dan ditujukan untuk menciptakan kawasan pusat pertumbuhan ekonomi dengan

pengembangan sektor pendidikan, perdagangan, industri dan jasa.

b) Kawasan Minapolitan Nasal yang ditujukan sebagai kawasan strategis kabupaten

berdasarkan pada sektor perikanan.

c) Kawasan Strategis Kota Terpadu Mandiri (KTM) Muara Sahung merupakan kawasan

strategis kabupaten yang bertumpu pada fungsi pertumbuhan wilayah dengan

pengembangan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan.

d) Kawasan Agropolitan Kaur Selatan – Maje merupakan kawasan strategis kabupaten

yang bertumpu pada fungsi pertumbuhan wilayah dengan pengembangan sektor

perkebunan dan peternakan.

Ketiga, Program Perwujudan Kawasan Strategis Kabupaten Aspek Lingkungan Hidup, dimana

Kawasan strategis kabupaten Kaur dari sudut lingkungan hidup ditetapkan pada Hutan Lindung

Raja Mandare dan Hutan Konservasi Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Selanjutnya,

Penetapan kawasan strategis kabupaten berdasarkan aspek lingkungan hidup ditetapkan untuk

perlindungan keanekaragaman hayati dan aset nasional yang ditetapkan bagi perlindungan

ekosistem, flora dan fauna yang hampir punah yang harus dilindungi dan dilestarikan.

B. Perwujudan Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Kaur

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Kaur adalah suatu struktur yang

memperlihatkan dan dibentuk oleh struktur pengembangan sistem pusat permukiman perkotaan

dan perdesaan sebagai pusat pelayanan, jaringan prasarana transportasi, kelistrikan,

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

29

telekomunikasi dan prasarana lainnya dalam mendukung fungsi utama pada wilayah perkotaan

sebagai pusat pelayanan, kawasan budidaya dan kawasan fungsional.

Berdasarkan uarain dan ketetapan yang tertuang dalam kebijaksanaan pembangunan

Kabupaten Kaur sampai dengan akhir tahun rencana (2031), dirumuskan dengan berpedoman

pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten yang disusun oleh Direktorat Jendral Penataan Ruang,

Departemen Pekerjaan Umum.

Adapun sistem pusat perkotaan di wilayah Kabupaten Kaur yang dikaitkan dengan kawasan

perdesaan (hinterland) dapat diklasifikasi sebagai berikut:

Pertama, Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), Sesuai dengan arahan RTRWP Bengkulu,

PKWp yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi adalah Perkotaan Bintuhan yang berada di

Kecamatan Kaur Selatan dan Kecamatan Tetap, beberapa fasilitas yang mendukung Kota

Bintuhan sebagai PKWp, meliputi;

Perkantoran kabupaten (pusat pemerintahan kabupaten);

Pelayanan dan jasa penunjang kegiatan pemerintahan;

Pusat perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan beberapa kabupaten.

Pusat Pertanian, Perkebunan dan Perikanan skala wilayah.

Industri Agro dan Pengolahan Perikanan.

Permukiman Perkotaan;

Pariwisata

Kedua, Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp). PKL yang

ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu di Kabupaten Kaur dalam RTRWP Bengkulu

terdapat di perkotaan Linau (Kec. Maje) dan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) Tanjung

Kemuning Kecamatan Tanjung Kemuning. Beberapa fasilitas yang mendukung Kota Linau

sebagai PKL pusat primer dengan fungsi jasa dan pemerintahan meliputi :

Pusat pemerintahan kecamatan.

Pusat pelabuhan regional.

Pusat perdagangan dan jasa skala lokal.

Pusat perikanan laut.

Permukiman perkotaan;

Pusat wisata

Ketiga, Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) meliputi: Penetapan PPK yang merupakan kewenangan

pemerintah kabupaten didasarkan pada kriteria bahwa kawasan yang ditetapkan sebagai PPK

harus berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. PPK yang

ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Simpang Tiga (Kec. Kaur Utara) yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan.

2. Ulak Lebar (Kec. Muara Sahung) yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, industri,

perikanan dan pariwisata

3. Merpas (Kec. Nasal) yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pengembangan

perikanan

Keempat, Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). Penetapan PPL yang merupakan kewenangan

pemerintah kabupaten didasarkan pada kriteria bahwa PPL harus merupakan pusat

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

30

permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa. PPL yang ditetapakan

adalah sebagai berikut :

1. Gunung Kaya (Kec. Padang Guci Ilir), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan

kecamatan, pengembangan pertanian lahan basah, pengembangan pertanian lahan

kering dan hortikultur, perdagangan;

2. RIGANGAN I (KEC. KELAM TENGAH), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan,

pengembangan pertanian lahan basah, pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur;

3. Gedung Wani (Kec. Kinal), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pengembangan

pertanian lahan kering dan hortikultur, perdagangan;

4. Bungin Tumbun II (Kec. Padang Guci Hulu), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan

kecamatan, pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur;

5. Suka Nanti (kec. Lungkang kule), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan,

pengembangan pertanian lahan basah, pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur;

6. Mentiring (Kec. Semidang gumay), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan,

pengembangan pertanian lahan kering dan hortikultur;

7. Tanjung Iman (Kec. Kaur Tengah), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan,

peternakan dan perikanan tangkap;

8. Benua Batu (Kec. Luas), yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan dan peternakan;

9. Muara Tetap (Kec. Tetap) yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan kecamatan.

Rencana sistem pusat permukiman di wilayah Kabupaten Kaur dapat dilihat secara

rinci pada Tabel berikut :

Tebel 2. 7

Sitem Pusat Permukiman di Kabupaten Kaur 2011-2031

No Nama

Kota/Pusat Permukiman

Hirarki Pelayanan

Kegiatan Utama

1 Bintuhan PKWP

1. Pusat pemerintahan kabupaten; 2. Pusat perdagangan dan jasa dengan skala

pelayanan beberapa kabupaten; 3. Pusat Pertanian, Perkebunan dan

Perikanan skala wilayah 4. Industri Agro dan Pengolahan Perikanan 5. Permukiman Perkotaan; 6. Pembangunan terminal penumpang tipe

B.

2 Linau PKL

1. Pusat pemerintahan Kecamatan; 2. Pusat pelabuhan regional; 3. Pusat perdagangan dan jasa skala lokal; 4. Pusat perikanan laut; 5. Permukiman Perkotaan; 6. Pusat wisata.

3 TJ.Kemuning (Kec. Tanjung Kemuning)

PKLp

1. Pusat Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan basah; 3. Pengembangan pertanian lahan kering

dan hortikultur; 4. Perdagangan; 5. Pembangunan terminal Tipe C.

4 Ulak Lebar (Kec. Muara Sahung)

PPK

1. Pusat pemerintahan kecamatan : 2. Pengembangan Kota Terpadu Mandiri

(KTM); 3. Perlindungan Kawasan Hutang Lindung

(Hutang Lindung Raja Mendara).

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

31

No Nama

Kota/Pusat Permukiman

Hirarki Pelayanan

Kegiatan Utama

4. Pengembangan pertanian lahan basah; 5. Pengembangan pertanian lahan kering

dan hortikultur; 6. Pembangunan terminal penumpang Tipe

C.

5 Merpas (Kec. Nasal)

PPK

1. Pusat Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan perikanan; 3. Pembangunan terminal penumpang Tipe

C. 4. Pusat Pelestarian TNBBS

6

Simpang Tiga (Kec. Kaur Utara)

PPK

1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan kering

dan hortikultur; 3. Perdagangan. 4. Pembangunan terminal penumpang Tipe

C.

7 Rigangan I (Kec. Kelam Tengah)

PPL

1. Pusat pemerintahan kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan basah; 3. Pengembangan pertanian lahan kering

dan hortikultur.

8 Bungin Tumbun II (Kec. Padang Guci Hulu)

PPL 1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan kering

dan hortikultur.

9 Gunung Kaya (Kec. Padang Guci Ilir)

PPL 1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan basah.

10 Suka Nanti (Kec. Lungkang Kule)

PPL

1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan. 2. Pengembangan pertanian lahan basah; 3. Pengembangan pertanian lahan kering

dan hortikultur.

11 Mentiring (Kec. Semidang Gumai)

PPL 1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan kering

dan hortikultur.

12 Tanjung Iman (Kec. Kaur Tengah)

PPL 1. Pusat Pemerintahan Kecamatan 2. Peternakan; dan 3. Perikanan tangkap.

13 Muara Tetap (Kec. Tetap)

PPL

1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan 2. Pengembangan hutan produksi terbatas. 3. Pengembangan pertanian lahan kering

dan peternakan.

14 Benua Batu (Kec. Luas)

PPL 1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan; 2. Pengembangan pertanian lahan kering

dan peternakan.

15 Gedung Wani (Kec. Kinal)

PPL 1. Pelayanan Pemerintahan Kecamatan. 2. Pengembangan pertanian lahan kering

dan peternakan.

Dengan demikian sistem pusat kegiatan di Kabupaten Kaur terdiri atas 4 (empat)

tingkatan/hirarki dengan fasilitas yang disediakan seperti dapat dilihat secara rinci pada

berikut :

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

32

Tabel 2. 8

Fasilitasi setiap Hirarki Pusat Kegiatan di Kabupaten Kaur

Hirarki Kota Fasilitas yang Disediakan

Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp)

1. Bintuhan

a. Pendidikan : perguruan tinggi, akademi, dan perpustakaan

b. Kesehatan : rumah sakit tipe B; c. Peribadatan : mesjid wilayah dan sarana

peribadatan lainnya; d. Fasilitas umum : gedung pertemuan,

museum, gedung kesenian dan lainnya; e. Olahraga/rekreasi : taman kota, stadion

/gedung olahraga; f. Pelayanan pemerintah : kantor

pemerintahan skala kabupaten; g. Perbelanjaan/niaga : pasar, pertokoan,

bank-bank, perusahaan swasta dan jasa-jasa lainnya;

h. Permukiman perkotaan dengan intensitas tinggi dan fasilitasnya (listrik, air bersih, drainase, telepon);

i. Transportasi : jalan antar kota dan antar kabupaten/provinsi, fasilitas intermoda;

j. Fasilitas industri : pemrosesan dan perdagangan regional.

Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan PKLp

1. Linau 2. Tanjung Kemuning

a. Pendidikan : SD, SLTP dan SLTA; b. Kesehatan : puskesmas; c. Peribadatan : mesjid dan tempat

peribadatan lainnya; d. Fasilitas umum: gedung serba guna; e. Olahraga/rekreasi : taman kota, lapangan

olahraga; f. Pelayanan pemerintah : kantor

pemerintahan skala kecamatan; g. Perbelanjaan/niaga : pasar kecamatan,

toko dan warung; h. Permukiman perkotaan dengan intensitas

sedang dan fasilitasnya (listrik, air bersih, drainase, telepon);

i. Transportasi : jalan antar kota dan ibukota Kabupaten, pelabuhan regional.

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

1. Ulak Lebar 2. Merpas 3. Simpang Tiga

a. Pendidikan : SD dan SLTP b. Kesehatan : puskesmas pembantu c. Peribadatan: mesjid dan tempat

peribadatan lainnya d. Fasilitas umum: bangunan serba guna e. Olahraga/rekreasi : taman kecamatan,

lapangan olahraga f. Pelayanan pemerintah : kantor

pemerintahan skala kecamatan. g. Perbelanjaan/niaga skala kecamatan. h. Permukiman perkotaan dengan intensitas

sedang dan fasilitasnya (listrik, air bersih, drainase, telepon)

i. Prasarana transportasi : jalan antar antar kecamatan.

Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)

1. Rigangan I; 2. Bungin Tumbun II 3. Gunung Kaya

a. Pendidikan : SD dan SLTP b. Kesehatan : posyandu c. Peribadatan: mesjid dan tempat

peribadatan lainnya

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

33

C. Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten.

Perwujudan rencana pola ruang wilayah Kabupaten Kaur dilakukan melalui program

perwujudan kawasan lindung dan program perwujudan kawasan budidaya. Program

perwujudan kawasan lindung meliputi :

Pertama, Program pemantapan kawasan lindung terdiri atas :

a. Evaluasi kebijakan pemanfaatan lahan kawasan lindung;

b. Mempertahankan kawasan hutan lindung yang telah ada dan sesuai RTRWN dan

RTRWP Provinsi Bengkulu 2010-2030.

c. Rehabilitasi dan konservasi lahan di kawasan lindung guna

mengembalikan/meningkatkan fungsi lindung;

d. Pengembangan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kawasan lindung;

e. Peningkatan pemanfaatan potensi sumberdaya hutan;

f. Pengembangan pola insentif dan disinsentif pengelolaan kawasan lindung;

g. Pengawasan kawasan lindung.

Kedua, Program evaluasi kebijakan pemanfaatan lahan kawasan lindung terdiri atas evaluasi

kondisi eksisting pemanfaatan lahan kawasan lindung dan penyusunan rekomendasi kebijakan

pemanfaatan lahan kawasan lindung tanpa mengganggu fungsi lindung.

Ketiga, Program untuk kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, terdiri

atas :

a. Kawasan hutan lindung Raja Mandara dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, yang

memiliki luas 64.711 Ha.

b. Kawasan resapan air, merupakan daerah Hutan Lindung dan TN Bukit Barisan Selatan.

Program untuk kawasan ini adalah :

1) Mencegah timbulnya erosi, bencana banjir, sedimentasi, dan menjaga fungsi

hidrologis tanah di kawasan hutan lindung

2) Memberikan ruang yang cukup bagi resapan air hujan pada kawasan resapan air untuk

keperluan penyediaan kebutuhan air tanah dan penanggulangan banjir.

Keempat, Program Kawasan Perlindungan Setempat. Kawasan perlindungan setempat yang

terdapat di Kabupaten Kaur terdiri dari :

a. Kawasan sempadan sungai, meliputi seluruh sungai di kecamatan dalam wilayah

Kabupaten Kaur, baik sungai besar maupun kecil.

b. Kawasan sempadan pantai, meliputi Kec. Tanjung Kemuning, Kec. Semidang Gumai,

Kec. Kaur Tengah, Kec. Tetap, Kec, Kaur Selatan, Kec. Maje dan Kec. Nasal.

c. Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan, menyebar di seluruh kecamatan

berfungsi PKWp, PKL, PPK dan PPL

d. Kawasan sempadan mata air, yang menyebar di seluruh kecamatan.

4. Suka Nanti 5. Mentiring 6. Tanjung Iman 7. Muara Tetap 8. Benua Batu 9. Gedung Wani

d. Fasilitas umum: ruang serba guna e. Olahraga/rekreasi : taman lingkungan,

lapangan olahraga f. Pelayanan pemerintah : kantor

pemerintahan skala lingkungan. g. Perbelanjaan/niaga skala lingkungan. h. Permukiman dengan intensitas sedang

dan fasilitasnya (listrik, air bersih, drainase, telepon)

i. Transportasi : jalan antar desa dan ibukota kecamatan.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

34

Program untuk kawasan ini adalah :

1) Pencegahan dilakukannya kegiatan budidaya di sepanjang sungai yang dapat

mengganggu atau merusak kualitas air, kondisi fisik dan dasar sungai serta alirannya;

2) Pengendalian kegiatan yang telah ada di sekitar sungai;

3) Pengamanan Daerah Aliran Sungai; dan

4) Pembatasan daerah terbangun yang dapat merusak fungsi lindung daerah aliran

sungai.

Kelima, Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya, yang terdiri atas :

a. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan seluas 64.711 hektar;

b. Taman Wisata Alam Way Hawang berada di Kecamatan Maje, seluas 64 hektar;

c. Kawasan konservasi laut daerah (KKLD) berada di Linau, Merpas dan Sekunyit;

d. Situs megalitik, makam, masjid dan rumah bersejarah;

e. Program kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya bertujuan untuk

pelestarian fungsi lindung dan tatanan lingkungan kawasan (peningkatan kualitas

lingkungan sekitarnya dan perlindungan dari pencemaran), pengembangan

pendidikan, rekreasi dan pariwisata.

Keenam, Program Kawasan Rawan Bencana Alam. Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten

Kaur, meliputi :

a. Kawasan rawan longsor .

b. Kawasan rawan banjir yang tersebar di seluruh aliran sungai.

c. Kawasan rawan kebakaran hutan, meliputi HL. Bukit Raja Mendara dan TNBBS.

Program kawasan ini adalah :

1) Menginventarisir kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Kaur secara lebih

akurat.

2) Pengaturan kegiatan manusia di kawasan rawan bencana alam untuk melindungi

manusia dari bencana yang disebabkan oleh alam maupun secara tidak langsung oleh

perbuatan manusia.

3) Melakukan upaya untuk mengurangi/meniadakan resiko bencana alam seperti

melakukan penghijauan dan pembangunan tanggul.

4) Penyediaan jalur evakuasi bencana.

Ketujuh, Program Kawasan Lindung Geologi. Program untuk kawasan lindung geologi di

Kabupaten Kaur berupa penetapan kawasan rawan bencana serta penyediaan jalur evakuasi,

meliputi :

a. Kawasan Rawan Gempa Bumi, yaitu Kec. Padang Guci Hulu, Muara Sahung, Kinal,

Maje, Nasal;

b. Kawasan Rawan Gelombang/Tsunami, yatu daerah pesisir Kabupaten Kaur.

Kedelapan, Program Kawasan Lindung Lainnya. Yang termasuk kawasan lindung lainnya terdiri

dari cagar biosfer, ramsar, taman buru, kawasan perlindungan plasma nutfah, kawasan

pengungsian satwa, terumbu karang, dan kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang

dilindungi, meliputi Pantai Tanjung Raya, Bintuhan, Linau, Merpas, dan Tebing Rambutan.

Sedangkan Program Perwujudan Kawasan Budidaya meliputi :

Pertama, Program Perwujudan Kawasan Hutan Produksi Terbatas, dilakukan dengan :

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

35

a. Pengusahaan Hutan Produksi Terbatas melalui pemberian izin Hak Pengusahaan

Hutan (HPH);

b. Pengusahaan hutan produksi terbatas dengan menerapkan tebang pilih;

c. Pembatasan dan pengendalian pemberian izin Hak Pengusahaan Hutan serta

penetapan batas HPH yang jelas dengan menghindari tumpang tindih untuk menjaga

kelestarian kawasan-kawasan hutan yang berfungsi lindung;

d. Reboisasi dan rehabilitasi lahan bekas tebangan HPH;

e. Pengembangan zona penyangga pada kawasan hutan produksi yang berbatasan

dengan hutan lindung;

f. Penyelesaian masalah tumpang tindih dengan kegiatan budidaya lahan pertanian dan

pertambangan.

Kedua, Program Perwujudan Kawasan Hutan Produksi Tetap, dilakukan dengan :

a. Pengembangan pola hutan tanaman industri;

b. Penetapan batas HPH dengan jelas di lapangan dengan pengukuran dan pematokan;

c. Pemberian izin harus disesuaikan dengan kondisi lapangan terutama menyangkut

tumpang tindih dengan kawasan budidaya lain dan kawasan lindung.

Ketiga, Perwujudan Pengembangan Kawasan Pertanian, dilakukan dengan program

pengembangan (1) kawasan pertanian lahan basah, serta (2) kawasan pertanian lahan kering

dan hortikultura. Program pengembangan kawasan pertanian, yaitu :

a. Mendayagunakan, meningkatkan, memperluas dan mempertahankan lahan

pertanian untuk peningkatan produksi beras guna mendukung ketahanan pangan dan

pengembangan agribisnis;

b. Mempertahankan lahan-lahan produktif dan atau beririgasi teknis dari perubahan alih

fungsi dan kerusakan lahan pertanian;

c. Mengembangkan dan memantapkan komoditas-komoditas andalan tanaman

pertanian dan tanaman perkebunan;

d. Optimalisasi pengelolaan pemanfaatan dan perbaikan lahan dan tata air mikro melalui

pencetakan sawah, rehabilitasi dan konservasi lahan serta jalan usaha tani untuk

meningkatkan kualitas fungsi kawasan pertanian;

e. Mengembangkan pembukaan akses kawasan terhadap sentra-sentra pemasaran dan

produksi dengan dukungan pengembangan sarana dan prasarana yang memadai;

b. Mengembangkan kawasan pertanian tanaman pangan lahan basah di arahkan pada

upaya untuk tetap mempertahankan luas lahan yang ada disertai dengan upaya

pengembangan wilayah yang mempunyai potensi kesesuaian lahan, daya dukung dan

prasarana irigasi yang memadai;

Pengembangan kawasan pertanian :

1) Pertanian tanaman pangan : Kec. Tanjung Kemuning, Kec. Kelam Tengah, Kec. Kaur

Utara, Kec. Padang Guci Hulu, Kec. Padang Guci Hilir, Kec. Lungkang Kule, Kec. Kinal,

Kec. Semidang Gumai, dan Kec. Kaur Tengah, Kec. Luas, Kec. Muara Sahung, Kec. Kaur

Selatan dan Kec. Nasal

2) Tanaman hortikultura menyebar di seluruh kecamatan.

3) Tanaman perkebunan menyebar di seluruh kecamatan.

4) Pengembangan peternakan : Kecamatan Semidang Gumay, Tanjung Kemuning,

Padang Guci Ilir dan Padang Guci Hulu.

Keempat, Perwujudan Pengembangan Kawasan Perikanan, dilakukan dengan Program

pengembangan perikanan yaitu :

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

36

a. Pengembangan sentra perikanan tangkap dengan pembangunan sarana dan

prasarana pendukung kegiatan perikanan tangkap di Kecamatan Nasal, Maje, Kaur

Selatan, Tetap, Kaur Tengah, Semidang Gumay dan Tanjung Kemuning.

b. Pengembangan perikanan budidaya melalui kolam dan tambak di Kecamatan Nasal,

Muara Sahung, dan Kelam Tengah

c. Pengembangan industri pengolahan perikanan di Kawasan Minapolitan yaitu di

Kecamatan Nasal, Kecamatan Muara Sahung dan Kecamatan Kelam Tengah.

Kelima, Perwujudan Pengembangan Kawasan Pertambangan, dilakukan dengan Program

pengembangan kawasan pertambangan yang dilakukan di Kecamatan Nasal yaitu :

a. Pengembangan kegiatan penambangan harus memperhatikan kelestarian lingkungan

baik selama proses produksi maupun masa eksploitasi.

b. Penataan kawasan permukiman disekitar kawasan pertambangan.

b. Pemeliharaan fungsi kawasan pertambangan yang didasarkan pada asas kelestarian

lingkungan.

Keenam, Perwujudan Pengembangan Kawasan Industri, dilakukan dengan Program

pengembangan industri berupa industri pengolahan yang dipusatkan di Linau sebagai PKL di

Kabupaten Kaur, serta penguatan industri-industri kecil yang menyebar di seluruh kecamatan.

Ketujuh, Perwujudan Pengembangan Kawasan Pariwisata, dilakukan dengan Program

pengembangan kepariwisataan Kabupaten Kaur ditujukan pada kawasan unggulan wisata,

yaitu :

a. Penataan ruang kawasan pariwisata;

b. Pengembangan hasil kerajinan rakyat dan budaya masyarakat;

b. Pengembangan objek dan fasilitas pariwisata;

c. Promosi dan upaya memperkenalkan objek-objek wisata;

d. Penganekaragaman jenis wisata dan atraksi wisata; dan

e. Perbaikan jaringan jalan dan penyediaan sarana transportasi ke lokasi obyek wisata.

Kedelapan, Program Perwujudan Pengembangan Kawasan Permukiman, bertujuan untuk

mendorong percepatan pertumbuhan kegiatan ekonomi, pengentasan kemiskinan dan

pelestarian budaya, meliputi :

a. menciptakan pusat-pusat permukiman baru di luar pusat kota dengan aksesibilitas

tinggi;

b. meningkatkan jumlah dan kualitas fasilitas pendukung pada pusat-pusat permukiman;

c. menciptakan kawasan permukiman yang layak huni, sehat, dan memiliki citra estetika

serta berwawasan lingkungan;

d. mengarahkan pengembangan permukiman yang sesuai dengan ekologis lingkungan

dan menunjang pengembangan fungsi perkotaan.

Kesembilan, Program Perwujudan Pengembangan Kawasan Peruntukan Lainya, Rencana

pengembangan kawasan peruntukan lainnya yang meliputi kawasan peruntukan perkantoran

dan kawasan peruntukan pondok pusaka. Pengembangan kawasan perkantoran dan kawasan

pondok pusaka bertujuan untuk mendorong percepatan pertumbuhan kegiatan ekonomi dan

peningkatan sektor jasa pelayanan.

D. Sistem Jaringan Transportasi Kabupaten Kaur

1. Sistem Jaringan Transportasi Darat;

Fungsi utama sistem prasarana transportasi adalah untuk melayani perpindahan

manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lain serta menjembatani fungsional

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

37

antar kegiatan sosial ekonomi di Kabupaten Kaur dan wilayah tetangga yang

berhubungan.

Jika dikaitkan dengan tujuan pengembangan tata ruang tersebut di atas, maka tujuan

pengembangan sistem prasarana transportasi di kabupaten adalah

PENDUKUNG PENINGKATAN PERTUMBUHAN WILAYAH DI KABUPATEN KAUR SECARA SERASI

DENGAN WILAYAH-WILAYAH LAINNYA YANG MELIPUTI :

Meningkatkan eksternalistis Kabupaten Kaur;

Menunjang kegiatan ekspor impor Kabupaten Kaur dengan wilayah lainnya; dan

Menunjang perkembangan sektor-sektor utama di Kabupaten Kaur yaitu sektor

pertanian, pertambangan, perdaganggan dan jasa, industri, dan pariwisata.

PENDUKUNG PEMERATAAN PEMBANGUNAN YANG MELIPUTI :

Memperlancar kegiatan koleksi dan distribusi arus barang dan jasa serta

meningkatkan mobilitas penduduk Kabupaten Kaur; dan

Meningkatkan akses ke wilayah-wilayah potensial/sentra produksi yang masih

terisolasi.

2. Sistem Jaringan Transportasi Perkerataapian;

Sesuai dengan arahan RTRW Provinsi Bengkulu, arahan pengembangan jalur rel kereta

api di Provinsi Bengkulu khususnya di Kabupaten Kaur merupakan pengembangan baru

yang menghubungkan wilayah Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Selatan

dengan lintasan jalur Linau – Tanjung Enim (Sumatera Selatan).

Pengembangan rel kereta api ini masih memerlukan kajian tentang kelayakannya serta

perencanaan dan perancangan teknis

3. Sistem Jaringan Transportasi Laut.

Kebijakan Provinsi Bengkulu mengenai Rencana Sistem Jaringan Transportasi Laut di

Kabupaten Kaur adalah dengan pengembangan angkutan laut perintis dari Linau - P.Baai

- P. Enggano - Muko-Muko.

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 53 Tahun 2002 tentang tatanan

kepelabuhan Nasional pelabuhan Linau di tetapkan menjadi Pelabuhan Regional dengan

kriteria :

berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang dari/ke pelabuhan dan

pelabuhan pengumpan;

berperan melayani angkutan laut antar kabupaten/kota dalam propinsi;

berada dekat dengan jalur pelayaran antar pulau ± 25 mil:

kedalaman minimal pelabuhan – 4 m LWS:

memiliki dermaga minimal panjang 70 m;

jarak dengan pelabuhan regional lainnya 20 - 50 mil.

Pelabuhan Pengumpan Regional Linau yang berada di Kecamatan Maje dikembangkan

sebagai pengumpan untuk Pelabuhan Pulau Baai. Lebih jauh, diharapkan pelabuhan ini

merupakan pelabuhan yang penting bagi kegiatan ekonomi di Kabupaten Kaur dan

kabupaten sekitarnya serta dikembangkan secara terpadu untuk kegiatan industri

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

38

perikanan dan menujang pengembangan agro industri di Kabupaten Kaur sebagai tempat

pendistribusian hasil pertambangan dari Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi

Lampung. Selain untuk kepentingan kegiatan ekonomi, pelabuhan ini dapat juga

difungsikan untuk kepentingan kegiatan pertahanan keamanan, yaitu sebagai tempat

distribusi pasukan ke pusat latihan militer TNI yang ada di Kabupaten Ogan Komering

Ulu Selatan dan Ogan Komering Ulu.

3.2. Wilayah Rawan Bencana

Wilayah yang berpotensi rawan bencana alam menurut Permendagri Nomor 54 Tahun

2010, wilayah yang berpotensi rawan bencana alam di maksud seperti banjir, tsunami, abrasi,

longsor, kebakaran hutan, gempa tektonik dan vulkanik dan lain-lain. Pada subbagian

sebelumnya (halaman 37) sesuai dengan RPJM Daerah Kabupaten Kaur 2016-2021, diuraikan

bahwa Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Kaur, meliputi :

1. Kawasan rawan longsor;

2. Kawasan rawan banjir yang tersebar di seluruh aliran sungai;

3. Kawasan rawan kebakaran hutan, meliputi HL. Bukit Raja Mendara dan TNBBS.

Untuk bencana gunung meletus dan gempa bumi tidak dipetakan. Bencana gunung

meletus tidak dipetakan karena keberadaan gunung yang ada di Kabupaten Kaur tercatat tidak

aktif, sedangkan peta gempa tidak disusun karena secara umum kondisi wilayah Kaur pada

umumnya merupakan wilayah potensi gempa. Hasil pengamatan lapangan lokasi-lokasi kejadian

bencana di Kabupaten Kaur secara lengkap dengan posisi koordinat mengacu koordinat bumi

dan matrik bencana per-kecamatan di Kabupaten Kaur dapat disajikan pada :

Tabel 2.9. LOKASI HASIL PENGAMATAN LAPANGAN

NO GPS KECAMATAN LOKASI KETERANGAN

8 Nasal Lokasi Banjir Desa Tebing Rambutan Banjir

9 Nasal Sawmill dan permukiman potensi longsor

11 Nasal Kantor Kepala Desa Merpas Tsunami tahun 2007

12 Nasal Kantor Kepala Desa Tjg. Betuah banjir mei 2007

13 Nasal Desa Singai Air banjir

51+52+53 Nasal Longsor jalan Longsor

54 Nasal Desa Air Pelawan rawan longsor pemukiman

15 Maje Kantor Kecamatan Maje potensi tsunami

21 Tetap Jalan longsor longsor (pemotongan lereng)

22 Tetap Kantor Kepala Tjg. Dalam potensi longsor

23 Tetap Jalan longsor longsor (pemotongan lereng)

25 Tetap Tebing gugur ke jalan longsor (pemotongan lereng)

48 Luas Desa Tuguk Potensi longsor

46 Muara Sahung Ulak Bandung Banjir dan rawan longsor

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

39

NO GPS KECAMATAN LOKASI KETERANGAN

59 Kinal desa bunga malur/air lantung banjir ke jalanan

65 Kinal Desa Tjg. Baru Rawan longsor

67 Kinal Longsoran ke jalan longsor (pemotongan lereng)

68 Kinal Longsoran ke jalan longsor (pemotongan lereng)

69 Kinal Longsoran ke jalan longsor (pemotongan lereng)

70 Kinal Longsoran ke jalan longsor (pemotongan lereng)

72 Kinal Rawan longsor

5 Tjg. Kemuning Lokasi longsor jalan Longsor jalan

8 Tjg. Kemuning Desa Pelajaran Longsor jalan

11 Kelam Tengah Desa Darat Sawah Longsor jalan/jembatan

42 Kelam Tengah Desa Penantian satu desa pindah karena longsor

43 Kelam Tengah Desa Penantian dan banjir

16 Padang Guci Hilir

Dusun Pulau Longsor jalan

17 Padang Guci Hilir

Desa Panggung sering banjir/rawan banjir

23 Padang Guci Hilir

Tl. Besar sering banjir/rawan banjir

24 Padang Guci Hilir

Desa Air Kering sering banjir/rawan banjir

30 Kaur Utara Desa Guru Agung rawan longsor jalan

31 Padang Guci Hilir

Lokasi rawan longsor jalan longsor (pemotongan lereng )

49 Padang Guci Hilir

Rumah rawan Tsunami Tsunami

Sumber: RPJMD Tahun 2011-2016

Tabel 2.10. MATRIK KERAWANAN BENCANA PER KECAMATAN DI KABUPATEN KAUR

KECAMATAN

LONGSOR TINGGI

LONGSOR

SEDANG

LONGSOR

POTENSI RENDAH

LONGSOR BANJIR

LONGSOR

TSUNAMI

LONGSOR

TSUNAMI BANJIR

TSUNAMI

TSUNAMI

BANJIR

KAUR SELATAN

√ √ √ √ √ √ √

KAUR TENGAH

√ √ √ √ √ √

KAUR UTARA

√ √ √ √

KELAM TENGAH

√ √ √

KINAL √ √ √ √

LUAS √ √ √ √

LUNGKANG KULE

√ √ √ √

MAJE √ √ √ √ √ √ √

MUARA SAHUNG

√ √ √ √

NASAL √ √ √ √ √ √ √

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

40

KECAMATAN

LONGSOR TINGGI

LONGSOR

SEDANG

LONGSOR

POTENSI RENDAH

LONGSOR BANJIR

LONGSOR

TSUNAMI

LONGSOR

TSUNAMI BANJIR

TSUNAMI

TSUNAMI

BANJIR

PADANG GUCI HILIR

√ √ √ √

PADANG GUCI HULU

√ √ √

SEMIDANG GUMAI

√ √ √ √ √ √

TETAP √ √ √ √ √ √ √ √

TJG. KEMUNING

√ √ √ √ √ √

Sumber : Pengolahan Data, 2010 (BPBD Kabupaten Kaur)

3.3. Demografi

Sumber utama data kependudukan adalah sensus penduduk yang dilaksanakan

setiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk terakhir dilaksanakan pada bulan Mei Tahun

2010. Penduduk Kabupaten Kaur adalah semua orang yang berdomisili di wilayah

Kabupaten Kaur selama enam bulan atau lebih atau mereka yang berdomisili kurang

dari enam bulan tetapi bertujuan menetap. Menerangkan apa yang dirilis BPS

Kabupaten Kaur yang terpublikasi melalui Kabupaten Kaur Dalam Angka (KDA Tahun

2015), bahwa Laju Pertambahan Penduduk Kabupaten Kaur tahun 2014 sebesar 1,33

persen, dimana penduduk Kabupaten Kaur pada tahun 2014 mencapai 114.398

sedangkan pada tahun 2013 berjumlah 112.894 jiwa. Dari penduduk yang mencapai

114.398 jiwa (Tahun 2014) terdiri dari 59.187 laki-laki dan 55.211 perempuan.

Berikut disajikan grafik sebaran jumlah penduduk Kabupaten Kaur Tahun 2013,

2014 dan 2015 :

Grafik 2.8. JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN KAUR TAHUN 2013-2015

Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2016

16.171

13.332 15.160

5.971 4.437 4.902 5.529

4.339 5.488

10.914

6.286 6.532

3.656 3.336

6.842

16.483

13.810

15.514

5.998

4.453 4.920 5.547

4.354 5.508

11.008

6.306 6.558

3.672 3.364

6.903

17.030

14.500

16.095

6.108

4.532 4.606 5.641

4.189 5.353

11.255

6.415 6.673

3.741 3.242

6.425

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

18.000

2013

2014

2015

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

41

Struktur penduduk Kabupaten Kaur masih didominasi oleh usia muda dan produktif, ini

terlihat dari besarnya penduduk menurut kelompok umur 15-64 tahun yang mencapai 77.377

jiwa, kelompok umur 0-14 tahun sebanyak 33.842 jiwa dan kelompok umur 65 > berjumlah 5.179

jiwa. Secara persentase disajikan pada grafik di bawah ini :

Grafik 2.9. KOMPOSISI PENDUDUK KABUPATEN KAUR MENURUT KELOMPOK UMUR

(PERSEN) TAHUN 2015

Sumber: IPM Kabupaten Kaur, Tahun 2016

Adapun rata-rata pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat

pertambahan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Pada Tahun 2014-2015 pertambahan

Penduduk Kabupaten Kaur sebesar 1.504 jiwa. Pertambahan penduduk tersebut tersebar pada

setiap kecamatan. Data mencatat bahwa pertambahan penduduk tahun 2014-2015 terbanyak

pada Kecamatan Maje 478 jiwa, Kecamatan Kaur Selatan 354, dan Kecamatan Nasal 312 jiwa.

Berikut disajikan sebaran pertambahan penduduk di Kabupaten Kaur.

Grafik 2.10. PERTAMBAHAN PENDUDUK (JIWA) DI KABUPATEN KAUR

TAHUN 2014-2015

29,58%

65,89%

4,53%

Jumlah (jiwa)

0-14 15-64 65>

Nasal; 312

Maje; 478

Kaur Selatan; 354

Tetap; 27

Kaur Tengah; 17

Luas; 18

Muara Sahung; 18

Kinal; 16

Semidang Gumay; 20

Tanjung Kemuning; 94

Kelam Tengah; 21

Kaur Utara; 26

Padang Guci Hilir; 16

Lungkang Kule; 29

Padang Guci Hulu; 59

-

100

200

300

400

500

600

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Series1

Page 42: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

42

Sumber : Kabupaten Kaur Dalam Angka 2016

Memperhatikan grafik sebaran pertambahan penduduk di atas, Kecamatan Kaur Selatan

merupakan wilayah perkotaan/sebagai Ibu Kota Kabupaten. Sedangkan kecamatan Maje dan

Kecamatan Nasal merupakan wilayah transmigrasi. Dengan demikian, dapat disampaikan bahwa

sebaran pertambahan penduduk yang cenderung tinggi terjadi di wilayah perkotaan dan

transmigrasi (Jawa-Lampung).

Faktor-faktor yang mempengaruhi Laju Pertambahan Penduduk (LPP) Kabupaten Kaur

terbagi menjadi 2 (dua) faktor yang berlawanan, yaitu : faktor pendorong dan faktor

penghambat/penahan/penurun. Faktor pendorong LPP di Kabupaten Kaur diantaranya angka

kelahiran dan migrasi penduduk dari wilayah lain (dari luar kabupaten Kaur) baik yang akan

bertempat tinggal tetap maupun yang bersifat temporer. Faktor pendorong migrasi penduduk

dari wilayah luar Kabupaten Kaur banyak terjadi di wilayah perkebunan, yaitu penduduk dari

luar Kabupaten Kaur yang bermaksud tinggal menetap maupun sementara untuk melakukan

usaha pengembangan perkebunan (terutama di daerah perbukitan), migrasi penduduk yang

menjadi faktor pendorong LPP di Kabupaten Kaur lainnya dipengaruhi oleh pengembangan dan

penambahan PNS dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kaur dari tahun ke tahun dalam rangka

peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Kaur.

Faktor penurun/penahan/penghambat LPP di Kabupaten Kaur adalah di beberapa lokasi

transmigrasi penduduk lokasi transmigrasi melakukan migrasi keluar Kabupaten Kaur, hal ini

menjadikan LPP terhambat, kasus ini terjadi di Kecamatan Semidang Gumay Lokal Transmigrasi

Desa Karang Dapo, Kecamatan Muara Sahung SP III, Kecamatan Luas SP VI, Kecamatan Kelam

Tengah Desa Pagar Dewa. Faktor lainnya juga banyak dijumpai rumah yang ditinggal

penghuninya untuk melakukan pengembangan perkebunan di luar wilayah Kabupaten Kaur.

Keinginan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi juga menjadi

faktor penahan LPP Kabupaten Kaur karena banyak penduduk Kabupaten Kaur melakukan

migrasi ke kota yang menyediakan fasilitas pendidikan tingkat tinggi. Begitu pula fenomena yang

terjadi tidak tersedianya lapangan kerja di sektor industri, sehingga berakibat tenaga-tenaga

yang mempunyai keterampilan di luar perkebunan pertanian melakukan migrasi ke wilayah lain

dalam rangka memperoleh pekerjaan.

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi dilakukan terhadap

indikator pertumbuhan PDRB dan laju inflasi provinsi. Berikut ini disajikan beberapa contoh hasil

analisis dari beberapa indikator kinerja pada fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi,

sebagai berikut :

a. Pertumbuhan PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menggambarkan kemampuan suatu wilayah

untuk menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu. Dalam konteks ini PDRB

dapat dilihat dari dua sisi pendekatan, yaitu produksi dan penggunaan. Keduanya menyajikan

komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber pendapatan dan menurut komponen

penggunaannya. PDRB dari sisi produksi merupakan penjumlahan seluruh nilai tambah bruto

yang mampu diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi atas berbagai aktivitas produksinya.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

43

Tabel 2.11. NILAI SEKTOR DALAM PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

KABUPATEN KAUR ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2011–2015

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

834.420,4 882.282,9 913.572,7 946.776,4 981.080,6

1 Pertanian, Peternakan,

Perburuan dan Jasa Pertanian 495.037,6 523.178,4 551.020,3 569.985,6 588.427,3

a. Tanaman Pangan 242.016,1 257.381,7 272.287,4 276.784,0 280.002,4

b. Tanaman Hortikultura

Semusim 3.326,9 3.463,3 3.608,8 3.767,5 3.948,4

c. Perkebunan Semusim 106,6 116,6 123,4 133,3 143,4

d. tanaman Hortikultura

Tahunan dan lainnya 29.672,8 31.186,1 32.839,0 33.387,4 33.908,3

e. Perkebunan Tahunan 89.636,8 94.405,5 98.606,5 104.789,1 112.543,5 f. Peternakan 114.584,9 120.189,8 126.199,3 132.761,7 138.470,4 g. Jasa Pertanian dan Perburuan 15.593,3 16.435,4 17.355,8 18.362,1 19.390,8

2 Kehutanan dan Penebangan

Kayu 71.109,1 71.628,2 72.201,2 72.822,1 72.878,2

3 Perikanan 268.272,7 287.476,3 290.351,2 303.968,7 319.775,1 B Pertambangan dan Penggalian 60.334,1 63.936,1 80.927,5 84.799,4 86.605,8

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Pertambangan Batubara dan

Lignit 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3 Pertambangan Bijih Logam 2,4 2,6 14.035,4 14.696,5 15.248,1

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya 60.331,7 63.9333,5 66.892,1 70.102,9 71.357,7

C Industri Pengolahan 56.501,2 59.820,1 65.477,4 67.756,2 70.288,9

1 Industri Batubara dan

Pengilangan Migas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Industri Makanan dan Minuman 53.236,6 56.430,8 61.985,9 64.184,9 66,624,0 3 Pengolahan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Industri Tekstil dan Pakaian

Jadi 44,3 15,5 46,4 47,9 49,3

5 Industri Kulit, Barang dari Kulit

dan Alas Kaki 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

94,6 97,2 98,7 100,4 101,9

7 Industri Kertas dan Barang dari

Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman

162,4 169,1 177,0 185,7 195,5

8 Industri Kimia, Farmasi dan

Obat Tradisional 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

9 Industri Karet, Barang dari

Karet dan Plastik 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

10 Industri Barang Galian bukan

Logam 90,9 92,3 96,5 99,9 103,0

11 Industri Logam Dasar 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

12 Industri Barang dari Logam,

Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik

1.697,1 1.777,5 1.825,5 1.868,9 1.919,4

13 Industri Mesin dan

Perlengkapan YTDL 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

14 Industri Alat Angkutan 14,0 15,0 15,7 16,4 17,9 15 Industri Furnitur 1.103,1 1.132,9 1.169,,2 1.189,0 1.214,0

16 Industri pengolahan lainnya,

jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan

58,1 59,9 62,4 63,1 63,9

D Pengadaan Listrik dan Gas 760,0 891,7 961,9 1.053,0 1.016 1 Ketenagalistrikan 750,6 881,8 951,4 1.041,9 1.004,7

2 Pengadaan Gas dan Produksi

Es 9,4 9,9 10,5 11,0 11,7

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

4.020,5 4.286,7 4.494,2 4.552,6 4.616,3

F Konstruksi 77.405,6 83.240,3 89.935,1 96.348,3 103.420,3

Page 44: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

44

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

123.533,3 128.053,6 137.722,0 147.621,0 157.350,9

1 Perdagangan Mobil, Sepeda

Motor dan Reparasinya 42.557,7 44.813,3 47.787,0 50.568,1 53.116,1

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor 80.975,6 83.240,3 89.935,1 97.052,9 104.234,8

H Transportasi dan Pergudangan 62.417,8 67.235,7 70.554,8 75.305,9 80.054,5 1 Angkutan Rel 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2 Angkutan Darat 59.665,2 64.316,7 67.451,3 71.997,5 76.533,3 3 Angkutan Laut 62,9 65,2 67,6 70,4 72,6

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5 Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir

2.698,8 2.853,8 3.035,9 3.238,1 3.448,5

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

15.627,4 16.382,9 17.262,7 18.928,6 21.169,4

1 Penyediaan Akomodasi 281,5 301,2 323,8 349,7 381,8 2 Penyediaan Makan Minum 15.345,9 16.081,7 16.939,9 18.578,9 20.787,6 J Informasi dan Komunikasi 41.848,3 43.064,7 46.877,8 48.224,1 52.726,9 K Jasa Keuangan dan Asuransi 13.654,3 15.819,8 17.096,2 18.025,2 18.926,1 1 Jasa Perantara Keuangan 9.778,9 11.735,3 12.770,6 13.448,7 14.066,0 2 Asuransi dan Dana Pensiun 128,3 135,1 143,2 150,6 159,8 3 Jasa Keuangan Lainnya 3.747,1 3.949,4 4.182,4 4.425,9 4.700,3 4 Jasa Penunjang Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 L Real Estate 60.667,0 63.659,0 69.235,3 73.520,9 78.257,5

M,N Jasa Perusahaan 756,7 785,3 809,0 859,2 920,0 O Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

108.860,1 111.259,0 120.511,8 127.923,2 138.502,5

P Jasa Pendidikan 37.402,6 39.459,8 41.539,3 45.003,7 48.643,6

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

6.203,7 6.445,6 6.780,8 7.399,2 8.000,7

R,S,T,U

Jasa lainnya 3.089,6 3.176,1 3.266,0 3.538,1 3.874,3

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.507.502,5 1.589.692,8 1.686.565,8 1.767.670,8 1.855.427,6 *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kaur menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2015

Peranan sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Kaur hingga tahun 2014 masih

sangat dominan. Kedudukan sektor pertanian sebagai leading sector dalam perekonomian

Kabupaten Kaur masih sulit digeser oleh sektor-sektor lainnya. Fenomena itu terlihat dari relatif

besarnya kontribusi sektor pertanian dalam PDRB Kabupaten Kaur atas dasar harga berlaku

dibandingkan sektor-sektor lainnya dari tahun ke tahun. Nilai nominal PDRB sektor pertanian

atas dasar harga berlaku pada tahun 2014 sebesar 1.132 milyar rupiah dan peranannya dalam

PDRB Kabupaten Kaur sebesar 54,31 persen. berikut tabel yang menyajikan nilai dan kontribusi

masing-masing sektor.

Tabel 2.12. NILAI SEKTOR DALAM PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

KABUPATEN KAUR ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2011-2015

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 869.018,3 956.547,9 1.046.128,7 1.139.349,6 1.240.290,7

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan

dan Jasa Pertanian 515.839,4 567.982,9 621.685,5 680.822,5 734.175,2

a. Tanaman Pangan 249.202,9 274.642,5 298.521,2 324.409,0 348.566,7 b. Tanaman Hortikultura Semusim 3.519,2 3.779,3 4.001,1 4.247,7 4.726,4 c. Perkebunan Semusim 117,0 137,5 156,4 187,1 218

Page 45: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

45

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**

d. Tanaman Holtikultura Tahunan

lainnya 30.807,3 32.964,9 35.615,7 40.156,1 42.268,4

e. Perkebunan Tahunan 92.958,2 101.210,0 109.725,9 121.156,1 130.633,3

f. Peternakan 123.344,8 138.149,8 155.216,1 170.014,7 184.495,0

g. Jasa Pertanian dan Perburuan 15.893,0 17.099,0 18.449,1 21.011,8 23.267,0 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 75.845,9 79.045,3 82.349,0 86.777,9 90.739,8

3 Perikanan 277.333,0 309.519,6 342.094,2 371.749,1 415.375,7

B Pertambangan dan Penggalian 60.696,5 66.008,2 84.009,6 89.717,7 96.251,2

1 Pertambangan Minyak, Gas dan

Panas Bumi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Pertambangan Batubara dan Lignit 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3 Pertambangan Bijih Logam 5,2 7,9 14.035,8 14.741,4 15.984,7

4 Pertambangan dan Penggalian

Lainnya 60.691,3 66.000,3 69.973,8 74.976,3 80.266,5

C Industri Pengolahan 56.689,9 61.165,0 69.293,4 72.832,2 77.713,5

1 Industri Batubara dan Pengilangan

Migas 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

2 Industri Makanan dan Minuman 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3 Pengolahan Tembakau 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 46,2 50,2 54,5 59,4 62,4

5 Industri Kulit, Barang dari Kulit

dan Alas Kaki 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

6 Industri Kayu, Barang dari Kayu

dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

98,4 105,0 111,0 118,7 122,7

7 Industri Kertas dan Barang dari

Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman

166,5 177,4 201,0 221,3 247,3

8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat

Tradisional 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

9 Industri Karet, Barang dari Karet

dan Plastik 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

10 Industri Barang Galian bukan

Logam 93,3 98,9 107,9 117,8 127,3

11 Industri Logam Dasar 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

12 Industri Barang dari Logam,

Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik

1.730,7 1.849,0 1,938,3 2.070,8 2.366,1

13 Industri Mesin dan Perlengkapan

YTDL 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

14 Industri Alat Angkutan 13,6 15,3 16,4 17,6 20,9 15 Industri Furnitur 1.141,2 1.207,8 1.293,9 1.374,6 1.498,8

16 Industri pengolahan lainnya, jasa

reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan

59,9 64,1 69,2 72,8 76,5

D Pengadaan Listrik dan Gas 664,3 734,3 690,3 832,0 1.124,5 1 Ketenagalistrikan 654,6 723,8 678,8 819,4 1.110,1 2 Pengadaan Gas dan Produksi Es 9,7 10,5 11,5 12,7 14,4 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 4.147,7 4.493,1 4.768,9 4.893,6 4.998,0

F Konstruksi 80.146,2 91.201,8 107.408,0 123.989,0 145.711,8 G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 124.063,1 134.179,1 147.997,1 165.557,8 182.348,3

1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor

dan Reparasinya 43.142,2 46.746,6 51.372,4 57.021,1 63.159,1

2 Perdagangan Besar dan Eceran,

Bukan Mobil dan Sepeda Motor 80.920,8 87.432,5 96.624,7 108.536,8 119.189,2

H Transportasi dan Pergudangan 66.666,5 73.209,6 82.495,7 93.935,7 107.908,5 1 Angkutan Rel 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2 Angkutan Darat 63.752.8 69.858,0 78.666,7 89.602,5 102.987,7 3 Angkutan Laut 64,3 69,4 75,2 82,3 88,2

4 Angkutan Sungai Danau dan

Penyeberangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5 Angkutan Udara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6 Pergudangan dan Jasa Penunjang

Angkutan, Pos dan Kurir 2.849,4 3.282,2 3.753,8 4.250,9 4.832,6

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

15.842,3 16.937,2 19.425,5 22.632,2 27.814,0

1 Penyediaan Akomodasi 295,9 334,9 378,9 441,7 558,0

Page 46: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

46

Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**

2 Penyediaan Makan Minum 15.546,3 16.602,3 19.046,5 22.190,5 27.256,1 J Informasi dan Komunikasi 43.916,3 46.709,2 51.471,2 55.403,8 64.535,5 K Jasa Keuangan dan Asuransi 14.444,9 17.939,2 20,756,8 23.015,0 26.646,5 1 Jasa Perantara Keuangan 10.550,0 13.756,3 16.256,3 17.952,8 20.533,3 2 Asuransi dan Dana Pensiun 129,3 136,5 149,6 163,7 190,0 3 Jasa Keuangan Lainnya 3.765,7 4.046,4 4.350,9 4.898,5 5.923,2 4 Jasa Penunjang Keuangan 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 L Real Estate 65.448,6 68.799,8 76.884,3 84.334,4 94.200,8

M,N Jasa Perusahaan 760,0 803,8 886,9 979,3 1.190,8 O Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 110.706,0 120.737,8 142.062,0 160.023,7 196.321,3

P Jasa Pendidikan 39.640,1 44.545,6 48.918,5 55.682,9 62.643,0 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6.587,3 7.030,9 7.768,5 8.892,4 10.840,0

R,S,T,U

Jasa lainnya 3.389,3 3.588,0 3.735,1 4.258,1 5.225,7

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1.562.836,4 1.714.630,4 1.914.700,4 2.106.329,5 2.345.764,0

Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kaur menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2015

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam analisis

pembangunan ekonomi suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana

aktivitas perekonomian menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode

tertentu. Mengingat pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan

faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada akhirnya akan menghasilkan

balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan

ekonomi, diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi akan meningkat.

Laju pertumbuhan PDRB diperoleh dari penghitungan PDRB atas dasar harga konstan.

Pada tahun 2014 PDRB Kabupaten Kaur atas dasar harga berlaku telah mencapai 2.084 milyar

rupiah, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 sebesar 1.755 milyar rupiah dengan laju

pertumbuhan sebesar 4,98 persen, mengalami perlambatan sebesar 0,07 persen dibanding

tahun 2013 yang pertumbuhannya sebesar 5,05 persen. Adapun pertumbuhan PDRB Kabupaten

Kaur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2010-2014 disajikan grafik di bawah

ini :

Grafik 2.11. URAIAN PERTUMBUHAN PDRB BERDASARKAN 10 (SEPULUH) SEKTOR ATAS

DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2010-2014

Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kaur menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2014

3,77 2,07

6,15

1,37 0,90

5,19 7,47

5,24

5,74 5,97

5,87

17,34

6,62

7,40 3,66

7,72 3,55 4,63

6,11

7,86

4,84

7,63 7,16 4,94 3,92

7,37

6,74

9,47

1,30

7,72 7,14 6,73

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

Pertanian,Kehutanan dan

Perikanan

Pertambangan &penggalian

Industripengolahan

Listrik dan gas Pengadaan Air ,Pengolahan

Sampah, Limbahdan Daur Ulang

Konstruksi Perdaganganbesar dan Eceran

Transportasi danPergudangan

2011 2012 2013 2014

Page 47: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

47

Melihat dari 10 (sepuluh) sektor PDRB atas dasar harga konstan di atas menunjukkan

bahwa Tahun 2014 sektor listrik dan gas sebesar 9,47 persen mengalami kenaikan sebesar 1,61

persen dibandingkan Tahun 2013 (7,86 persen). sektor ini merupakan sektor yang memiliki nilai

tertinggi. Sedangkan sektor pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang Tahun

2014 hanya sebesar 1,30 persen yang mengalami penurunan dibandingkan dengan Tahun 2013

(4,84 persen).

Sementara itu, melihat pada 9 (Sembilan) sektor PDRB lainnya, terdapat tiga sektor

lapangan usaha yang mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari Tahun 2013 ke Tahun 2014

yakni : (1) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum naik sebesar 4,28 Persen; (2) Jasa

Pendidikan naik sebesar 4,2 Persen; dan (3) Jasa Kesehatan naik sebesar 4,54 persen. hal ini

dapat dilihat pada Grafik 2.10.

Grafik 2.12.

URAIAN PERTUMBUHAN PDRB BERDASARKAN 9 (SEMBILAN) SEKTOR ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2010-2014

Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kaur menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2014

Grafik 2.13. PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN KAUR (PERSEN)

TAHUN 2011-2015

Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kaur menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2015

4,71 7,77

32,95

8,34 4,50

8,28 5,71 5,39 2,73 4,83 2,91

15,86

4,93 3,79 2,20 5,50 3,90

2,80

5,37 8,85

8,07

8,76

3,02 8,32 5,27 4,78

2,83

9,65 2,87

2,72

5,65

3,89 3,75

9,47 9,32

3,47

-

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

Penyediaan

Akomodasi dan

Makan Minum

Informasi dan

Komunikasi

Jasa Keuangan

dan Asuransi

Real Estate Jasa

Perusahaan

Administrasi

Pemerintahan,

Pertahanan dan

Jamsos Wajib

Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan

dan Kegiatan

Sosial

Jasa Lainnya

2011 2012 2013 2014

Page 48: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

48

Secara keseluruhan Perekonomian Kabupaten Kaur pada tahun 2014 mengalami

perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya, tapi kembali naik sebesar

0,15 persen pada tahun 2015. Hal ini memberikan arti bahwa kondisi PDRB Kabupaten Kaur

kurang cukup baik. Namun kondisi terbaik pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kaur terjadi pada

Tahun 2012 yang mencapai angka 5,45 persen.

Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu, maka

akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita. PDRB Per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan

nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Pada tahun 2014, PDRB per kapita

Kabupaten Kaur mencapai 18,22 juta rupiah mengalami kenaikan sebesar 8,32 persen jika

dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar 16,82 juta rupiah per satu orang per tahun.

b. Laju Inflasi

Hasil analisis nilai inflasi rata-rata, dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.13. NILAI INFLASI RATA-RATA TAHUN 2012 S.D 2014

KABUPATEN KAUR

URAIAN 2012 2013 RATA-RATA

PERTUMBUHAN

INFLASI 4,3 8,4 6,3

Perlambatan ekonomi dan kenaikan inflasi pada tabel di atas, memiliki berbagai dampak

yang dapat menahan tren perbaikan ketenagakerjaan dan kesejahteraan serta tingkat

pengangguran terbuka apabila secara terus-menerus terjadi.

Fokus Kesejahteraan Sosial

a. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks pembangunan manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk menilai

keberhasilan pembangunan suatu daerah. Karena itu, perencanaan pembangunan daerah

semakin mengarah pada tujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang bermuara pada

peningkatan IPM. Pembangunan manusia merupakan inventasi jangka panjang. Oleh karena itu,

program pembangunan dalam upaya meningkatkan IPM tidak semata intervensi langsung

terhadap komponen IPM, tetapi harus bersifat holistik dan menyeluruh pada segenap unsur

kesejahteraan manusia.

Selama 6 (enam) tahun terakhir, kondisi pembangunan manusia di Kabupaten Kaur

menunjukkan adanya peningkatan sebagaimana ditunjukkan oleh perkembangan IPM wilayah.

Berikut disajikan perkembangan IPM Kabupaten Kaur yang tercatat dari Tahun 2010 sampai

dengan Tahun 2015.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

49

Grafik 2.14. PERKEMBANGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

KABUPATEN KAUR TAHUN 2010-2015

Sumber: IPM Kabupaten Kaur Tahun 2016

Khusus tahun 2014, perhitungan IPM sudah menggunakan metode baru sehingga tidak

bisa dibandingkan dengan IPM tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan IPM, tercermin dari

peningkatan komponen pendukungnya yang menunjukkan adanya perbaikan pembangunan

bidang kesehatan, pendidikan, dan kemampuan ekonomi. Perbaikan pembangunan kesehatan,

tercermin dari meningkatnya Angka Harapan Hidup dari 67,54 pada 2011, berturut-turut

meningkat menjadi 67,85 (2012), 67,93 (2013) dan pada tahun 2014 mencapai 67,93.

Peningkatan bidang pendidikan, ditandai dengan semakin berkurangnya penduduk yang

buta huruf dan bertambahnya rata-rata lama sekolah. Harapan Lama Sekolah (HLS) di Kabupaten

Kaur menurun dari 97,37 persen pada tahun 2013, selanjutnya mengalami penurunan pada

tahun 2014 yang menjadi 95,28 persen. Komponen rata-rata lama sekolah juga menunjukkan

penurunan. Bila pada tahun 2012 pada capaian angka 8,15 tahun, maka perubahan terjadi pada

tahun 2014 menurun menjadi 7,90 tahun.

Perbaikan ekonomi yang ditunjukkan dengan meningkatnya pengeluaran perkapita yang

disesuaikan menggunakan purchasing power parity. Pengeluaran perkapita secara umum terus

mengalami peningkatan dari 613,14 ribu (2011), berturut-turut meningkat menjadi 615,69

(2012), 619,56 ribu (2013) dan menurun menjadi 610,21 ribu pada tahun 2014. Badan Pusat

Statistik (BPS) menyatakan bahwa IPM merupakan tingkat kesenjangan antara apa yang sudah

dicapai oeh suatu daerah dengan kondisi ideal (IPM=100). Artinya jika IPM Kabupaten Kaur

berada pada nilai 71,54 masih mengalami kesenjangan 28,46 poin lagi untuk mencapai kondisi

ideal. Laporan BPS menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2013-2014, kesenjangan tersebut

telah tereduksi sebesar 1,40 poin berdasarkan metode reduksi shortfall.

Reduksi shortfall mengasumsikan bahwa laju perubahan IPM tidak linear, tetapi akan

semakin melambat pada nilai IPM yang lebih tinggi. Reduksi shortfall yang rendah menunjukkan

bahwa kinerja pembangunan manusia cenderung melambat dan membutuhkan semakin lama

waktu untuk mencapai kondisi yang diiinginkan. Apabila Kabupaten Kaur menargetkan

pencapaian IPM sebesar 80 (Nilai IPM dengan Kategori Tinggi), sementara reduksi shortfall

hanya berada pada kisaran 2,37 poin seperti yang terjadi saat ini, maka dibutuhkan waktu lama

untuk mencapai nilai 80 tersebut. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh UNDP, tingkat

pencapaian IPM dikategorikan dengan standar sebagai berikut :

59,00 60,00 61,00 62,00 63,00 64,00 65,00

2010

2011

2012

2013

2014

2015

IPM

IPM

Page 50: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

50

NILAI IPM STATUS PEMBANGUNAN MANUSIA

< 60

60 ≤ IPM < 70

70 ≤ IPM < 80

≥ 80

RENDAH

SEDANG

TINGGI

SANGAT TINGGI

Atas dasar kriteria tersebut, maka IPM Kabupaten Kaur pada Tahun 2014 termasuk dalam

kategori tinggi.

b. Kesetaraan Gender

Kesataraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan dalam

memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dalam

setiap sektor pembangunan serta kesamaaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut.

Sama seperti IPM, Indeks Pembangunan Gender (IPG) digunakan untuk mengukur dimensi

yang sama dan menggunakan indikator yang sama dengan IPM namun lebih diarahkan untuk

mengungkap ketimpangan antara laki- laki dan perempuan.

Tabel 2.14.

Indeks Pembangunan Gender (IPG) Menurut Kabupaten/ Kota se Provinsi Bengkulu

2010- 2014

No. Kabupaten/ Kota 2010 2011 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Bengkulu Selatan 91,71 91,82 92,16 93,60 94,00

2 Rejang Lebong 91,57 92,26 92,43 92,44 92,55

3 Bengkulu Utara 89,87 90,29 90,57 91,09 91,32

4 K a u r 81,63 83,15 84,39 85,34 85,66

5 Seluma 81,33 82,81 83,29 83,51 84,80

6 Muko Muko 82,58 82,95 83,13 83,84 84,25

7 Lebong 89,02 89,83 89,85 90,45 91,11

8 Kepahiang 91,11 92,42 93,73 93,75 94,99

9 Bengkulu Tengah 78,38 78,53 80,54 80,83 84,68

10 Kota Bengkulu 91,48 92,59 93,53 94,34 95,71

BENGKULU 88,88 89,47 90,51 90,55 91,02 Sumber : BPS Provinsi Bengkulu

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan indeks komposit yang disusun dari beberapa

variabel yang mencerminkan tingkat keterlibatan wanita dalam proses pengambilan keputusan

dibidang politik dan ekonomi. Indikator-indikator itu adalah indeks keterwakilan parlemen,

indeks pengambilan keputusan, dan indeks distribusi pendapatan. Nilai indeks bernilai antara

0 – 100 persen. Artinya, bila nilai IDJ semakin tinggi maka perempuan semakin berperan

aktif dalam kehidupan ekonomi dan politik atau makin sempurna pemberdayaannya.

Page 51: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

51

Tabel 2.15.

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Menurut Kabupaten/ Kota se Provinsi Bengkulu

2012- 2014

No. Kabupaten/ Kota 2012 2013 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Bengkulu Selatan 62,06 63,45 58,63

2 Rejang Lebong 56,69 57,23 57,76

3 Bengkulu Utara 64,38 64,81 65,15

4 K a u r 60,05 60,77 61,69

5 Seluma 58,98 68,56 66,86

6 Muko Muko 54,27 54,21 59,74

7 Lebong 69,50 69,77 77,91

8 Kepahiang 67,70 66,65 77,61

9 Bengkulu Tengah 62,70 64,50 66,22

10 Kota Bengkulu 75,21 75,64 75,97

BENGKULU 69,57 73,45 68,76 Sumber : BPS Provinsi Bengkulu

c. Angka Rata-rata Lama Sekolah

Angka Harapan Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang

diharapkan oleh anak pada umur tertentu di masa datang, merupakan salah satu indikator

pembangunan manusia di bidang pendidikan. Berikut disajikan beberapa indikator pendidikan

Kabupaten Kaur pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.16. INDIKATOR PENDIDIKAN KABUPATEN KAUR, 2014-2015

Uraian 2014 2015

Angka Harapan Sekolah (EYS) 12,42 12,82

Rata-rata Lama Sekolah (MYS) 7,76 7,78

Angka Partisipasi Sekolah:

07 – 12 tahun 99,61 99,54

13 – 15 tahun 98,64 96,04

16 – 18 tahun 75,72 74,72

Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Kaur, 2016

Pada tahun 2015, Angka Harapan sekolah penduduk Kabupaten Kaur mencapai 12,82

persen. Angka ini menunjukkan bahwa rata-rata penduduk Kabupaten Kaur lamanya bersekolah

hanya batas SMA atau setingkat SMA. Rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke

atas di Kabupaten Kaur adalah berpendidikan SMP. Indikator ini ditunjukkan dengan rata-rata

lama sekolah 7,78 tahun, atau memutuskan berhenti ketika kelas 1 SMP pada tahun 2015.

Fokus Seni Budaya dan Olahraga

a. Seni Budaya

Kabupaten Kaur mempunyai keberagaman suku bangsa (etnik) yang secara toleran

mampu hidup berdampingan dan menyebar di seluruh wilayah kabupaten. Keunikan dari

heterogenitas masyarakat salah satunya karena letak geografis Kabupaten Kaur, yakni antara

Page 52: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

52

lingkungan daratan dan lautan, sehingga hidup masyarakat bergantung pada kedua wilayah

tersebut. Struktur masyarakat Kabupaten Kaur paling tidak terdiri dari 2 (dua) suku/etnis asli

yaitu : (1) Suku Serawai (dengan marga Kaur, Luas dan Nasal); (2) Suku Semendo/Pasemah

(dengan marga Saung dan Padang Guci).

Adapun Penyebarannya berdasarkan pengamatan dimana suku Serawai kebanyakan

tinggal di daerah Semidang Gumay, Kaur Tengah, Kaur Selatan, Tetap dan Maje. Sedangkan suku

Semendo/Pasemah tinggal di daerah Kecamatan Tanjung Kemuning, Kelam Tengah, Padang Guci

Hulur, Padang Guci Hilir, Kaur Utara, Lungkang Kule dan sebagian kecil di daerah Muara Sahung.

Secara etnis masyarakat yang ada di Kabupaten Kaur merupakan bagian dari etnis-etnis

besar yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Dua etnis besar, Serawai dan Semendo merupakan

bagian dari Etnis Semendo yang ada di wilayah OKU, dan Etnis Serawai yang ada di Pagar Alam,

dan Lahat. Karakteristik etnis-etnis tersebut dikatagorikan sama dengan etnis-etnis yang ada

dipusat-pusat penyebaran etnis tersebut. Secara umum karakteristik mereka sama yaitu

merupakan masyarakat petani ladang atau kebun yang kebiasaan mereka menanam karet atau

kopi, mereka umumnya kurang menggeluti kegiatan pertanian lahan basah (sawah) atau

hortikultura, mereka tidak menyukai menangkap ikan di laut serta memiliki tingkat asimilasi yang

masuk pada katagori rendah.

Suku Jawa, Batak, Minang dan Lampung merupakan penduduk pendatang di Kabupaten

Kaur. Sebagian besar suku Jawa merupakan transmigran yang tinggal di beberapa unit

pemukiman transmigrasi (UPT) di Kabupaten Kaur, baik yang masih dalam pembinaan maupun

yang telah menjadi desa definitif. Mereka umumnya bermata-pencaharian sebagai petani, baik

pertanian tanaman pangan maupun perkebunan. Suku Batak dan Minang merupakan

transmigran spontan, dimana suku Batak dan suku Minang datang karena berdagang. Demikian

juga suku Lampung yang wilayahnya berdampingan dengan Kabupaten Kaur datang untuk

mencari pekerjaan dan akhirnya tinggal menetap di Kaur. Interaksi antara penduduk asli dengan

pendatang berjalan dengan baik. Pendatang pada umumnya mempunyai sikap toleransi yang

tinggi, sehingga mereka lebih mudah untuk beradaptasi dengan penduduk asli. Keberagaman

suku/etnis di Kabupaten Kaur juga berdampak dengan keberagaman kesenian yang berkembang

di masyarakat, yaitu di antara lain : mainangan, rabana, berdendang, ringit dan kuda lumping.

b. Olahraga

Perkembangan olahraga di Kabupaten Kaur selama ini belum begitu berkembang secara

optimal pada setiap cabang oleharaga. Hanya beberapa cabang olahraga saja yang mampu

berprestasi di level provinsi maupun nasional, yaitu: pencak silat, catur dan sepak takraw

(kelompok umur yunior). Sarana prasarana olahraga yang tersedia di Kabupaten Kaur meliputi:

lapangan sepak bola, lapangan sepak takraw, lapangan volly yang persebarannya hampir di

setiap kecamatan. Lapangan tersebut masih berupa lapangan desa yang ukuran dan kualitasnya

seadanya atau tidak standar. Bakat-bakat atlet olah raga yang muncul saat ini adalah atlet bakat

alami, dimana ketrampilan mereka terbentuk dari latihan sendiri/bukanlah hasil binaan klub.

Selanjutnya, sarana dan prasarana olahraga yang saat ini sudah dimiliki Kabupaten Kaur dalam

kualitas yang belum begitu baik, namun sudah dapat dikatakan layak penggunaannya adalah:

Lapangan Futsal, Lapangan Basket, Lapangan Batminton dan Lapangan Tenis. Persebarannya

dominan pada pusat kota/ibukota Kabupaten Kaur (Bintuhan). Melalui pembangunan fasilitas

ini diharapkan daerah mampu melahirkan atlet-atlet olahraga yang mampu bersaing dengan

daerah lainnya secara nasional maupun internasional.

Page 53: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

53

2.3. Aspek Pelayanan Umum

A. Pelayanan Pendidikan

Upaya pembangunan bidang pendidikan terus melakukan pembenahan baik yang bersifat

peningkatan kualitas pelayanan pendidikan kepada masyarakat maupun kualitas pengajaran

yang diterapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, pembangunan sarana dan prasarana

pendukung kegiatan pembangunan bidang pendidikan menjadi harga mati untuk peningkatan

kualitas siswa dalam menghadapi persaingan di jenjang yang lebih tinggi di Kabupaten Kaur.

Standar kelulusan nasional merupakan salah satu indikator dan alat ukur keberhasilan

pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten Kaur, oleh karena itu untuk mendapatkan hasil

yang maksimal diperlukan upaya dan partisipasi aktif dari semua pihak dalam peningkatan mutu

pendidikan di Kabupaten Kaur, terutama peranan pemerintah kabupaten Kaur dan masyarakat

secara umum untuk peduli dalam peningkatan kualitas pendidikan.

Jumlah lembaga pendidikan, di Kabupaten Kaur pada tahun 2015 yang meliputi

pendidikan dasar sampai menegah atas Kabupaten berupa lembaga sekolah baik itu negeri

maupun swasta sebanyak 224 yang terdiri atas :

Grafik 2.15. LEMBAGA SEKOLAH (NEGERI DAN SWASTA) SETIAP STRATA PENDIDIKAN DI

KABUPATEN KAUR TAHUN 2015

Sumber: BPS Kabupaten Kaur, 2016

Adapun jumlah murid pada masing-masing strata pendidikan dijelaskan pada grafik di

bawah ini :

144

50

300

20

40

60

80

100

120

140

160

Sekolah Dasar (SD/MI) Sekolah Menengah Pertama(SMP/MTs)

Sekolah Menengah Atas(SMA/MA/SMK)

Page 54: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

54

Grafik 2.16. JUMLAH MURID PADA LEMBAGA SEKOLAH (NEGERI DAN SWASTA) SETIAP

STRATA PENDIDIKAN DI KABUPATEN KAUR TAHUN 2015

Sumber: BPS Kabupaten Kaur, 2015

Jumlah guru baik itu berstatus Pegawai Negri Sipil (PNS) maupun honorer yang mengajar di

masing-masing sekolah pada tahun ajaran 2013/2014 terdiri atas SD/MI sebanyak 1.496 orang,

SMP/MTs sebanyak 596 orang dan SMA/MA/SMK sebanyak 361 orang. Sementara

perbandingan jumlah guru yang mengajar di sekolah dengan murid ditunjukkan dengan rasio

murid dan guru. Rasio murid dan guru pada tahun ajaran 2013/2014 adalah sebesar 11 untuk

murid-guru SD/MI, 11 untuk SMP/MTs, dan sebesar 12 untuk SMA/MA/SMK. Hal ini menunjukan

bahwa 1 orang guru SD/MI mengajar 11 orang murid.

1. Pendidikan Pra-Sekolah

Untuk tahun ajaran 2014, di Kabupaten Kaur terdapat 4.168 orang murid TK dan guru TK

berjumlah 570 orang . Jumlah murid meningkat dari tahun ajaran 2013, dimana pada tahun 2013

Kabupaten Kaur memiliki murid Taman Kanak-Kanak dengan jumlah 3.613 orang, akan tetapi

jumlah guru TK bertambah dari 441.

2. Pendidikan Dasar 6 Tahun

Program wajib belajar 6 (enam) tahun merupakan pembangunan di bidang pendidikan

yang mutlak harus terpenuhi bagi setiap warga negara untuk mengenyam pendidikan dasar,

evaluasi dari perkembangan jumlah murid yang bersekolah di tingkat SD-MI atau pendidikan

sederajad cenderung menurun jenjang pendidikan dasar sementara di sisi lain jumlah usia

sekolah pada jenjang pendidikan dasar mengalami peningkatan mengungkapkan bahwa

program wajib belajar dasar 6 tahun tersebut kurang berhasil atau mengalami kendala.

Perbandingan Jumlah Murid SD di Kabupaten Kaur tahun Ajaran 2012/2013 s.d TA

2013/2014. Jumlah murid pendidikan dasar (SD) tahun ajaran 2013/2014 adalah 15.104

dibandingkan tahun ajaran 2012/2013sebanyak 14.548, atau mengalami kenaikan sebanyak 556

murid (3,82 %). Kenaikan murid juga terjadi di sekolah MI pada tahun ajaran 2013/2014 yaitu

748, hal ini dipengaruhi oleh adanya penambahan MIS baru di kecamatan Nasal.

Perbandingan Jumlah Murid SD - MI dirinci menurut jenis kelamin di Kabupaten Kaur tahun

Ajaran 2013/2014 Terjadi perimbangan perbandingan jumlah murid pendidikan tingkat dasar

Sekolah Dasar(SD/MI)

Sekolah MenengahPertama

(SMP/MTs)

Sekolah MenengahAtas

(SMA/MA/SMK)

Jumlah (Orang) 15.517 6.317 5.245

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

18.000

Jumlah (Orang)

Page 55: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

55

berdasarkan jenis kelamin. 52% berjenis kelamin laki-laki dan 48% berjenis kelamin perempuan.

Tahun ajaran 2012/2013 di Kabupaten Kaur terdapat pengurangan 1 sekolah tingkat dasar dari

total 139 sekolah menjadi 138 sekolah pendidikan dasar. Perkembangan Jumlah Guru

Pendidikan Dasar (SD/MI) di Kabupaten Kaur Tahun Ajaran 2012/2013 dari 884 menjadi 978

orang 2013/2014.

Program Pendidikan kelanjutan dari wajib belajar 6 tahun yang digulirkan pemerintah

dalam rangka pembangunan di bidang pendidikan adalah pendidikan tingkat lanjutan pertama

atau dikenal dengan istilah pendidikan dasar wajib belajar 9 tahun, dimana kementrian

pendidikan nasional melakukan beberapa terobosan agar beban masyarakat yaitu diantaranya

melakukan pembebasan biaya untuk sekolah sampai tingkat SMP. Di Kabupaten Kaur seiring

dengan bertambahnya jumlah murid ditingkat pendidikan tingkat lanjutan pertama ini

peningkatan kualitas pendidikan menjadi salah satu prioritas utama, dengan melakukan

penambahan tenaga profesional pengajar (guru) dan sarana infrastruktur pendukung dari

pembangunan pendidikan di Kabupaten Kaur, pada tahun 2014 terjadi penambahan jumlah

murid tingkat lanjutan pertama (Mts) hanya bertambah dari 856 pada tahun 2010 ini jumlah

murid Mts menjadi 736. 90% murid pendidikan dasar 9 tahun bersekolah di pendidikan SLTP,

sedangkan hanya 10% yang bersekolah di MTs. Jumlah murid berjenis kelamin perempuan lebih

banyak 2% dibandingkan dengan jumlah murid berjenis kelamin laki-laki yang duduk bersekolah

di tingkat pendidikan dasar lanjutan pertama.

Tahun 2014 jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Kaur untuk jenjang pendidikan tingkat

pertama berjumlah 38 sekolah yang terinci 41 sekolah SLTP dan 8 sekolah MTs. Rasio guru

terhadap sekolah 11,68 Jumlah Guru 443 orang, artinya 1 guru di kab. Kaur menanggani 12

murid, Rasio sekolah MTs terhadap murid 92, sedangkan rasio Guru terhadap murid 20,87. pada

sekalah MTSN terjadi penambahan jumlah guru dari 115 menjadi 167 karena ada Penambahan

Sekolah.

3. Pendidikan Menengah Tingkat Lanjutan Atas

Pencanangan Wajar 12 tahun sudah sangat mendesak. Sebab, maraknya pungutan yang

dilakukan sekolah terhadap siswa di jenjang SMA dan SMK (Data Badan Pengawas Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) 2010), oleh karena itu wacana pencanangan pendidikan Wajib Belajar 12

tahun saat ini sedang diupayakan oleh kementerian Pendidikan Nasional, dalam rangka

persiapan wacana tersebut dibutuhkan kesiapan pembangunan kualitas pendidikan menengah

atas harus lebih ditingkatkan, untuk mewujudkan Wajar 12 tahun harus ada pemberian Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) bagi SMA dan SMK. Sekarang ini, sudah ada insentif serupa yang

diberikan kepada sekolah menengah yaitu Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM),

keinginan pemerintah adalah keterjangkauan oleh masyarakat dalam mendapatkan kelayakan

dibidang pendidikan. Jumlah Murid untuk jenjang pendidikan tingkat lanjutan atas pada tahun

ajaran 2013/2014 mengalami kenaikan yang cukup signifikan hal ini ini dipengaruhi oleh adanya

tambahan pencatatan dari Diknas Kab. Kaur untuk jumlah murid yang bersekolah di MA 263

dengan jumlah guru 33 dan rasio guru terhadap murid 8 %, untuk jumlah murid yang bersekolah

di SMA 2.782 dengan jumlah guru 202 dan rasio guru terhadap murid 21,06%, sedangkan di

sekolah keagamaan MA di tahun 20011/2012 terjadi penurunan ditahun 2011/2012. minat

pelajar belajar di bangku Sekolah jenis SMA lebih mendominasi di Kabupaten Kaur sebesar 68%

pada tahun 2010 dan pada tahun 2011/2012 terjadi penambahan SMK, sedangkan minat pelajar

yang duduk dibangku sekolah kejuruan mencapai 24%, dan minat pelajar belajar di bangku

sekolah Madrasah Aliyah mencapai 8%.

Page 56: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

56

B. FASILITAS KESEHATAN

Upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah sebagai penjabaran dari arah

kebijaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Kaur diantaranya yaitu meningkatkan

pemerataan pelayanan kesehatan melalui pembangunan sarana kesehatan. Penyediaan fasilitas

kesehatan di Kabupaten Kaur oleh pemerintah kabupaten Kaur terus dilakukan pembenahan

dan berupaya melakukan pelayanan kesehatan untuk lebih dekat dengan masyarakat, hal ini

terbukti dengan dibangunnya beberapa fasilitas kesehatan di beberapa kecamatan dengan

dilengkapi dengan fasilitas kesehatan pendukungnya, sampai pada tahun 2012 Kabupaten Kaur

menyediakan fasilitas kesehatan untuk umum 1 buah Rumah Sakit, 16 buah puskesmas dan 29

buah puskesmas pembantu dan 34 Pos Kesehatan Masyarakat Desa serta 5 Apotek tersebar

dalam ke lima belas kecamatan di kabupaten Kaur, pelayanan kesehatan diharapkan mampu

mencapai ke daerah terpencil. Dinas kesehatan kabupaten Kaur menyediakan Poskesdes yang

dilokasikan didaerah daerah sulit terjangkau sebagai pos penanggulangan kesehatan garda

paling depan di kabupaten Kaur ini.

1. Tenaga Medis

Tahun 2013 tercatat mempunyai Dokter 34 Orang, Dokter spesialis 5, Dokter gigi 4 dan

Dokter Umum 25, Kabupaten Kaur di tenaga medis 373 tenaga medis di berbagai profesi

kesehatan, dibanding tahun 2012 terjadi kenaikan sebesar 71 jumlah tenaga medis di kabupaten

Kaur. Pada tahun 2012, Tenaga medis di Kabupaten Kaur 302 tenaga medis. Selain dokter,

perawat kesehatan dan bidan merupakan unsur yang memegang peranan penting dalam

pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tenaga perawat kesehatan berperan dalam memberi

tindakan atau pertolongan pertama kesehatan sebelum ditangani dokter. Sedangkan bidan

terutama bidan desa selain berperan menolong persalinan secara medis, juga berperan sebagai

tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, fenomena kenaikan tenaga medis di kabupaten

Kaur di tahun 2010, lebih banyak dipengaruhi oleh adanya penambahan dari formasi PNS di

bidang kesehatan, sebagai tindak lanjut peningkatan pembangunan di bidang kesehatan dan

meningkatkan rasio jumlah tenaga medis dengan kapasitas pelayanan kesehatan yang dianggap

masih sangat kurang. Faktor pendorong yang menjadi penyebab banyak tenaga medis yang

melakukan mutasi ke daerah lain adalah sebuah pekerjaan rumah bagi pemerintahan di tahun

2016 mendatang.

2. Keluarga Berencana

Dalam pasal 3 ayat 1 Undang-undang No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebutkan bahwa, perkembangan

kependudukan diarahkan pada pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas,

serta pengarahan mobilitas penduduk. Pengendalian jumlah penduduk di Indonesia

diimplementasikan pemerintah dalam bentuk pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB).

Berdasarkan data dari Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan KB Kabupaten Kaur,

jumlah peserta KB aktif atau akseptor aktif di Kabupaten Kaur pada tahun 2014 tercatat 19.635

orang. Dibandingkan dengan tahun 2013 yang jumlahnya mencapai 22.485 orang, didapati

jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Kaur mengalami penurunan.

Akseptor aktif di Kabupaten Kaur umumnya lebih banyak menggunakan alat kontrasepsi

suntikan dan pil. Pada tahun 2014 tercatat 7.614 orang yang menggunakan alat kontrasepsi pil,

2.730 orang menggunakan Implant dan 7.136 orang menggunakan Suntikan. Menggunakan IUD

1.185 orang dan akseptor KB yang menggunakan kondom sebanyak 522 orang.

Page 57: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

57

2.4. Aspek Daya Saing

2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

2.4.1. Fokus kemampuan ekonomi daerah

Kemampuan ekonomi daerah dipengaruhi oleh beberapa sektor yang secara signifikan mampu

memberikan kontribusi bagi terbentuknya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dimana

sektor-sektor tersebut bersentuhan langsung dengan aktivitas kehidupan masyarakat di

Kabupaten Kaur. PDRB saat ini dibagi kedalam 17 kategori lapangan usaha dari sebelumnya 9

(sembilan) sektor. Adapun kategori atau lapangan usaha utama di Kabupaten Kaur adalah

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 38,17 persen terhadap total pendapatan regional,

kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Sepeda Motor sebesar 14,55 persen, dan

kategori rasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 9,6 persen. Meskipun

terdapat 57 persen penduduk yang bekerja di sektor pertanian, namun kontribusinya terhadap

pendapatan regional tercatat hanya 38,17 persen saja di tahun 2015.

2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Infrastruktur merupakan pendukung pembangunan suatu wilayah serta sebagai roda penggerak

pertumbuhan ekonomi dan pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan

tersedianya infrastruktur yang memadai maka mobilitas kegiatan ekonomi akan dapat berjalan

dengan baik. Sebagai contoh aktivitas transportasi yang merupakan tulang punggung distribusi

baik distribusi barang maupun distribusi jasa penumpang. Infrastruktur lainnya seperti

kelistrikan dan irigasi merupakan salah satu aspek terpenting untuk meningkatkan produktivitas

sektor produksi. Ketersediaan jaringan air bersih serta pengelolaannya dan peningkatan layanan

publik yang dikelola oleh pemerintah seperti prasarana kesehatan, pendidikan, dan sarana olah

raga secara berkelanjutan sangat menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Kabupaten Kaur dilalui oleh jalan arteri yang menghubungkan Kabupaten Bengkulu Selatan

dengan Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung yang merupakan jalan lintas barat. Adapun

rincian jalan berdasarkan Status Jalan tahun 2015 yaitu:

Berdasarkan status antara lain :

1. Panjang Jalan Negara : 85,25 Km

2. Panjang Jalan provinsi : 120,30 Km

3. Panjang Jalan Kabupaten : 447,99 Km

Terkait dengan penyediaan infrastruktur tersebut permasalahan yang dihadapi Kabupaten Kaur

adalah belum meratanya pembangunan infrastruktur khususnya infrastruktur pertanian dan

pedesaan. Pembangunan infrastruktur pertanian (irigasi), jalan sentra produksi dan lainnya

merupakan prasarana penting dalam mendukung pembangunan pertanian untuk mencapai

ketahanan pangan sedangkan pembangunan jalan merupakan prasarana transportasi yang

penting untuk memperlancar distribusi barang antar daerah serta meningkatkan mobilitas

penduduk. Dalam konteks pembangunan pertanian dan pedesaan, jaringan jalan sangat

dibutuhkan untuk kelancaran arus faktor produksi maupun pemasaran hasil.

Dari panjang jalan yang ada sekitar 52 persen jalan dalam keadaan diaspal, 48 persen bukan

aspal. Kondisi jalan baik 54 persen jalan kondisi sedang 15 persen sebanyak 14 persen rusak

dan 18 persen berada dalam kondisi rusak berat.

Pada aspek daya saing, beberapa hal yang menjadi upaya dalam pembangunan ke depan

antara lain :

1. Peningkatan iklim investasi dan usaha (Ease of doing bussiness)

Page 58: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

58

2. Percepatan pembangunan infrastruktur : domestic connectivity

3. Meningkatnya pembangunan industri di berbagai koridor ekonomi

4. Penciptaan kesempatan kerja khususnya tenaga kerja muda

Upaya di atas, merupakan wujud pemerintah daerah dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi

yang mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti

transportasi, ketenagalistrikan, telekomunikasi dan per-bank-an, serta perindustrian dan

perdagangan.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

59

BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

SERTA KERANGKA PENDANAAN

Sistem perencanaan pembangunan dan penganggaran daerah mengatur tentang

pengelolaan keuangan daerah, terutama dalam aspek anggaran, akuntansi dan pemeriksaan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, pengertian Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu keseluruhan

kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,

pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. Sedangkan Keuangan Daerah adalah

semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang

dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan

dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.

Seperti halnya pemerintah pusat, pemerintah daerah baik itu tingkat provinsi maupun

kabupaten/kota juga mneyusun perencanaan pengelolaan keuangan daerah yang akan

dilaksanakan dalam satu tahun kedepan. Keuangan daerah merupakan komponen paling

penting dalam perencanaan pembangunan, sehingga analisis mengenai kondisi dan proyeksi

keuangan daerah perlu dilakukan untuk memperoleh proyeksi yang tepat mengenai

kemampuan daerah dalam mendanai rencana pembangunan dan pemecahan permasalahan

strategis secara tepat.

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalamrangka penyelenggaraan

pemerintahan daerah yang dapat dinilai denganuang, termasuk segala bentuk kekayaan yang

berhubungan dengan hakdan kewajiban daerah. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah

akanterlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahandiikuti dengan

pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepadadaerah dengan mengacu pada

peraturan perundang-undangan (moneyfollow function).

Selanjutnya belanja daerah sebagai komponen keuangan daerah dalamkerangka ekonomi

makro diharapkan dapat memberikan dorongan atau stimulanterhadap perkembangan ekonomi

daerah secara makro ke dalam kerangkapengembangan yang lebih memberikan efek multiplier

yang lebih besar bagipeningkatan kesejahteraan rakyat yang lebih merata. Untuk itu maka

kebijakandalam pengelolaan keuangan daerah perlu disusun dalam kerangka yangsistematis dan

terpola.

Dengan melakukan analisis keuangan daerah yang tepat akan melahirkan kebijakan yang

efektif dalam pengelolaan keuangan daerah. Analisis pengelolaan keuangan daerah pada

dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan

keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa

pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD dan laporan keuangan daerah

sekurang-kurangnya 5 tahun sebelumnya.

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) padadasarnya bertujuan

untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumberdaya yang tersedia, mengalokasikan

sumber daya secara tepat sesuai kebijakanpemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi

pelaksanaan pengelolaan anggaransecara baik. Aspek penting dalam penyusunan anggaran

adalah penyelarasanantara kebijakan (policy), perencanaan (planning) dengan penganggaran

(budgeting)antara pemerintah dengan pemerintah daerah.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakanrencana pengelolaan

keuangan tahunan pemerintahan daerah yangdisetujui oleh DPRD dalam Peraturan Daerah

(Perda). Dalam hubungannyadengan RPJMD, APBD merupakan komitmen politik

Page 60: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

60

penyelenggarapemerintahan daerah untuk mendanai strategi pembangunan pada

satuanprogram dan kegiatan selama kurun waktu 5 tahun.Penganggaran yang sesuai

kemampuan keuangan daerah, diarahkan dan dikelola bedasarkan azas :

1. Fungsi otorisasi : anggaran daerah merupakan dasar pelaksanaan

2. Fungsi perencanaan : anggaran daerah merupakan pedoman perencanaan

3. Fungsi pengawasan : anggaran daerah merupakan pedoman untuk mengevaluasi

4. Fungsi alokasi : anggaran daerah meningkatkan fungsi efisiensi dan efektifitas perekonomian

5. Fungsi distribusi : anggaran daerah memperhatikan asas keadilan dan kepatutan

6. Fungsi stabilitas : anggaran daerah dapat mengupayakan keseimbangan fundamental

perekonomian

BeberapaPrinsip disiplin anggaran dalam penyusunan anggaran daerah antara lain adalah:

1. Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang

dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan

merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja;

2. Penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian penerimaan daerah dalam

jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau

tidak mencukupi anggarannya dalam APBD/Perubahan APBD;

3. Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan

harus dimasukkan dalam APBD, dibukukan dalam rekening Kas Umum Daerah.

Secara keseluruhan Bab ini memuat penjelasan tentang realisasi dan proyeksi pengelolaan

keuangan daerah, dari aspek kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa

lalu, dan kerangka pendanaan. Adapun cakupan yang perlu di bahas antara lain:

1. Kinerja keuangan masa lalu, meliputi: (1) kinerjapelaksanan APBD; (2) neracadaerah.

2. Kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu, meliputi: (1) proporsi penggunaan anggaran; (2)

analisis pembiayaan.

3. Kerangka Pendanaan, meliputi: analisis pengeluaran periodic wajib dan mengikat

sertaprioritas utama.

3.1. KINERJA KEUANGAN TAHUN 2011 -2015

1. Kinerja Pelaksanaan Pendapatan Daerah

APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam satu tahun anggaran.

Dalam APBD terdapat rencana pelaksanaan semua pendapatan daerah dan Belanja

Daerah.

Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan melalui rekening kas umum daerah

yang menambah ekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah daerah dan merupakan

perkiraan yang terukur secara nasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber

pendapatan.

Sumber pendapatan daerah diperoleh dari:

a. PendapatanAsliDaerah (PAD) terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah, dan lain

sebagainya.

b. Dana Perimbangan terdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi khusus, dana alokasi

umum, dan

c. Lain–lainPendapatanDaerah Yang Sah misalnya hibah.

Page 61: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

61

Salahsatuupaya yang dilakukandalamperencanaan APBD terdapat target

pendapatandaerah yang merupakancapaian yang harusdiperoleh, sedangkan pada

akhirtahunanggaran, diketahuirealisasipenerimaan atas pendapatandaerah.

Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Kaur selama kurun waktu 2011-2015 adalah

sebesar Rp. 2.526.129.042.655,22 yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Rp.76.958.341.543,19 jumlah dana perimbangan adalah sebesar

Rp.2.160.779.116.568,00 dan jumlah lain-lain pendapatan yang dianggap sah sebesar

Rp.288.391.584.544,03.Uraian pendapatan daerah Kabupaten Kaur selama kurun

waktu 5 (lima) tahun terakhir, dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3.1 Pendapatan Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2011-2015

Uraian

Tahun Anggaran

2011 (Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp)

2014 (Rp)

2015 (Rp)

PENDAPATAN DAERAH 341.528.458.544,76 426.347.868.786,00 463.636.538.298,16 545.525.396.442,50 749.090.780.583,80

1 Pendapatan Asli Daerah 7.267.971.000,00 7.246.629.500,00 11.869.898.057,16 22.130.076.402,23 28.443.776.583,80

Pajak Daerah 1.603.190.000,00 1.813.690.000,00 2.302.200.000,00 5.978.084.607,00 6.184.000.000,00

Retribusi Daerah 2.110.531.000,00 1.381.939.500,00 4.691.250.980,00 4.806.705.000,00 9.532.860.000,00

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

2.000.000.000,00 2.500.000.000,00 2.491.147.077,16 3.423.030.795,23 3.092.150.583,80

Lain-lain PAD yang dianggap sah

1.554.250.000,00 1.551.000.000,00 2.385.300.000,00 7.922.256.000,00 9.634.756.000,00

2 Dana Perimbangan 308.044.124.000,00 364.324.252.506,00 408.634.502.781,00 468.735.058.281,00 611.041.179.000,00

Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak

22.688.450.000,00 24.835.081.506,00 22.490.479.781,00 27.423.882.281,00 36.826.278.000,00

Dana Alokasi Umum 248.927.374.000,00 301.076.661.000,00 329.881.353.000,00 371.883.436.000,00 393.623.581.000,00

Dana Alokasi Khusus 36.428.300.000,00 38.412.510.000,00 56.262.670.000,00 69.427.740.000,00 180.591.320.000,00

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

26.216.363.544,76 54.776.986.780,00 43.132.137.460,00 54.660.261.759,27 109.605.835.000,00

Hibah - - - - -

Dana darurat - - - - -

Dana bagi hasi pajak dari provinsi

8.884.682.744,76 10.366.767.780,00 12.596.307.780,00 13.814.444.759,27 17.314.445.000,00

Dana penyesuaian 17.331.680.800,00 44.410.219.000,00 30.535.829.680,00 40.845.817.000,00 41.153.151.000,00

Bantuan keuangan dari provinsi

- - - - 51.138.239.000,00

Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016

Komposisi pendapatan Kabupaten Kaur selama Tahun 2011-2015 berdasarkan

sumber pendapatannya, dapat dilihat pada diagram dibawah ini:

Page 62: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

62

Pendapatan Asli Daerah

2%

Dana Perimbangan85%

Lain-lain Pendapatan Daerah Yang

Sah13%

DIAGRAM 3.1 KOMPOSISI PENDAPATAN DAERAH

KABUPATEN KAUR

Pertumbuhan realisasi pendapatan total Kabupaten Kaur selama kurun waktu 2011-

2015 bersifat fluktuatif walaupun tetap dalam nilai yang positif. Pertumbuhan

tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 37,32% dan pertumbuhan terendah

terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 8,75%.

Tabel 3.2 Pertumbuhan Pendapatan Daerah Kab. Kaur

Uraian

Tahun Anggaran

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

2015 (%)

Rata-Rata

PENDAPATAN DAERAH 24,84 8,75 17,66 37,32 22,14

1 Pendapatan Asli Daerah -0,29 63,80 86,44 28,53 44,62

Pajak Daerah 13,13 26,93 159,67 3,44 50,79

Retribusi Daerah -34,52 239,47 2,46 98,32 76,43

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 25,00 -0,35 37,41 -9,67 13,10

Lain-lain PAD yang dianggap sah -0,21 53,79 232,13 21,62 76,83

2 Dana Perimbangan 18,27 12,16 14,71 30,36 18,87

Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 9,46 -9,44 21,94 34,29 14,06

Dana Alokasi Umum 20,95 9,57 12,73 5,85 12,17

Dana Alokasi Khusus 5,45 46,47 23,40 160,11 58,86

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 108,94 -21,26 26,73 100,52 53,73

Hibah - - - - -

Dana darurat - - - - -

Dana bagi hasi pajak dari provinsi 16,68 25,51 9,67 25,34 12,92

Dana penyesuaian 156,24 -31,24 33,76 0,75 39,88

Bantuan keuangan dari provinsi - - - - -

Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016

Sumber Pendapatan Daerah yaitu dari PAD, Dana Perimbangan dan Pendapatan lain-

lain. Kemampuan fiskal Kabupaten Kaur masih belum tinggi karena masih bergantung

pada Dana Perimbangan. Oleh karena itu, perlu adanya optimalisasi untuk

Page 63: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

63

peningkatan pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terutama dalam hal pajak dan

retribusi daerah.

Proporsi Pendapatan Daerah selama kurun waktu tahun 2011-2015 terbesar yaitu

Dana Perimbangan sebesar 85,53 %. Proporsi PAD sebesar 3,04 % dan jumlah

pendapatan lain-lain yang dianggap sah sebesar 11,41 %. Komposisi proporsi secara

detail dapat dilihat pada Tabel Proporsi Pendapatan Daerah Kabupaten Kaur sebagai

berikut ini :

Tabel 3.3 Proporsi Pendapatan Daerah Kab. Kaur

Uraian

Tahun Anggaran

2011 (%)

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

2015 (%)

PENDAPATAN DAERAH 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

1 Pendapatan Asli Daerah 2,13 1,70 2,56 4,06 3,80

Pajak Daerah 0,47 0,43 0,50 1,10 0,83

Retribusi Daerah 0,62 0,32 1,01 0,88 1,27

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 0,59 0,59 0,54 0,63 0,41

Lain-lain PAD yang dianggap sah 0,46 0,36 0,51 1,45 1,29

2 Dana Perimbangan 90,20 85,45 88,14 85,92 81,57

Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak 6,64 5,83 4,85 5,03 4,92

Dana Alokasi Umum 72,89 70,62 71,15 68,17 52,55

Dana Alokasi Khusus 10,67 9,01 12,14 12,73 24,11

3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 7,68 12,85 9,30 10,02 14,63

Hibah - - - - -

Dana darurat - - - - -

Dana bagi hasi pajak dari provinsi 2,60 2,43 2,72 2,53 2,31

Dana penyesuaian 5,07 10,42 6,59 7,49 5,49

Bantuan keuangan dari provinsi - - - - -

Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016

2. Kinerja Pelaksanaan Belanja Daerah

Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang

mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun

anggaran. Belanja daerah diklasifikasikan menurut organisasi, fungsi, program dan

kegiatan, serta jenis belanja.

Pengelolaan belanja daerah merupakan bagian dari pelaksanaan program

pembangunan untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan.

Kebijakan pengelolaan belanja daerah didasarkan pada anggaran berbasis kinerja

dengan orientasi pada pencapaian hasil dan prinsip transparansi, akuntabilitas,

efisiensi dan efektivitas.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah, dan Permendgari Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Page 64: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

64

Pengelolaan Keuangan daerah, struktur belanja daerah dibedakan menjadi belanja

langsung dan belanja tidak langsung.

Belanja langsung diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan belanja pegawai, belanja

subsidi, belanja hibah belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan dan belanja

tak terduga. Sedangkan belanja langsung diarahkan untuk mendukung prioritas

pembangunan sebagai penjabaran visi dan visi serta arah kebijakan Pemerintah

Daerah Kabupaten Kaur. Uraian belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur selama

kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.4 Realisasi Belanja PemerintahDaerah Kab. Kaur

Uraian

Tahun Anggaran

2011 (Rp)

2012 (Rp)

2013 (Rp)

2014 (Rp)

2015 (Rp)

BELANJA DAERAH 355.665.055.854,76 439.696.482.535,50 490.955.839.533,08 566.763.427.991,34 776.240.353.285,85

Belanja Tidak Langsung 194.224.338.975,76 211.701.335.622,50 226.162.692.439,77 255.020.709.466,03 339.450.244.059,85

Belanja Pegawai 161.310.341.475,76 182.461.374.283,50 202.465.485.021,66 228.281.470.040,74 246.428.123.594,25

Belanja Bunga - - - 3.361.534,00

Belanja Subsidi - - - -

Belanja Hibah 13.284.261.500,00 10.306.372.000,00 926.285.000,00 864.000.000,00 16.312.975.253,00

Belanja Bantuan Sosial 2.326.000.000,00 - - 120.000.000,00 -

Balanja Bagi Hasil - - - - -

Belanja Bantuan Keuangan

15.303.736.000,00 18.033.589.339,00 22.370.893.417,00 25.155.047.339,00 76.170.806.403,00

Belanja Tidak Terduga 2.000.000.000,00 - 400.029.001,11 600.192.086,29 534.977.275,60

Belanja Langsung 161.440.716.879,00 227.995.146.913,00 264.793.147.093,11 311.742.718.525,31 436.790.109.226,00

Belanja Pegawai 20.877.615.500,00 23.917.872.320,00 19.593.983.500,00 16.135.179.000,00 19.729.541.329,00

Belanja Barang dan Jasa 67.917.819.514,64 106.836.330.016,00 133.655.699.528,81 152.566.369.520,40 166.239.751.762,00

Belanja Modal 72.645.281.864,36 97.240.944.577,00 111.543.464.064,50 143.041.170.004,91 250.820.816.135,00

Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016

Secara umum, realisasi Belanja Daerah Kabupaten Kaur dari tahun 2011-2015

mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2013 total Belanja

Daerah Kab. Kaur sebesar Rp. 490.955.839.533,08, pada tahun 2014 sebesar Rp.

566.763.427.991,34 dan pada tahun 2015 sebesar Rp.776.240.353.285,85.

Pengeluaran terbesar yaitu pada item Belanja Pegawai.

Pada kurun waktu tersebut, rata-rata pertumbuhan Belanja Daerah Kab. Kaur adalah

sebesar 21,92 %. Total Belanja Daerah Kabupaten Kaur selama 5 tahun terakhir

dengan rincian belanja tidak langsung dan belanja langsung adalah sebesar Rp.

2.629.321.159.200,53 dengan persentase terbesar pada tahun 2015. Uraian

komposisi belanja daerah tersebut dapat dilihat dalam diagram dibawah ini:

Page 65: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

65

Tahun 201113%

Tahun 201217%

Tahun 201319%

Tahun 201422%

Tahun 201529%

BELANJA DAERAH

DIAGRAM 3.2 KOMPOSISI BELANJA DAERAH

KABUPATEN KAUR

Tabel 3.5 Proporsi Belanja Daerah terhadap Anggaran Daerah

Pemerintah Daerah Kab. Kaur

Uraian

Tahun Anggaran

2013(%) 2014(%) 2015(%)

BELANJA DAERAH 100,00 100,00 100,00

1 Belanja Tidak Langsung 46,07 45,00 43,73

Belanja Pegawai 41,24 40,28 31,75

Belanja Bunga - - -

Belanja Subsidi - - -

Belanja Hibah 0,19 0,15 2,10

Belanja Bantuan Sosial - 0,02 -

Balanja Bagi Hasil - - -

Belanja Bantuan Keuangan 4,56 4,44 9,81

Belanja Tidak Terduga 0,08 0,11 0,07

2 Belanja Langsung 53,93 55,00 56,27

Belanja Pegawai 3,99 2,85 2,54

Belanja Barang dan Jasa 27,22 26,92 21,42

Belanja Modal 22,72 25,24 32,31

Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016

3.2 NERACA DAERAH

Neraca daerah disusun berdasarkan peraturan yang ada dan disesuaikan dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan. Posisi Keuangan Pemerintah Kabupaten Kaur selama kurun

Page 66: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

66

waktu 3 (tiga) tahun terakhir yaitu tahun 2013-2015 disajikan dalam tabel aset, kewajiban

dan ekuitas.

a. Aset Daerah

Aset adalah semua hak yang dapat digunakan untuk segala keperluan dan kebutuhan

pemerintahan. Aset menjadi dasar pengukuran prestasi keuangan. Aset merupakan

jumlah kewajiban dan akuitas.

Berikut disajikan tabel Neraca Aset Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2013-2015

Tabel 3.6 Neraca Aset Daerah Pemerintah Daerah Kab. Kaur

No Uraian

Tahun Anggaran

2013 2014 2015

Rupiah % Rupiah % Rupiah %

ASET DAERAH 990.790.062.767,95 1.126.636.069.505,46 1.011.399.669.901,13

1 Aset Lancar 33.765.045.802,75 36.624.739.473,80 50.226.052.074,43

Kas 21.249.492.557,84 62,93 27.149.572.702,05 74,13 38.835.640.433,34 77,32

Piutang 6.341.247.547,75 18,78 4.950.817.586,98 13,52 5.887.816.672,21 11,72

Persediaan 6.174.305.698,39 18,29 4.524.349.184,77 12,35 5.502.594.968,88 10,96

2 Investasi Jangka Panjang 11.973.850.000,00 11.973.850.000,00 11.973.850.000,00

Investasi Non Permanen 2.143.850.000,00 17,90 2.143.850.000,00 17,90 2.143.850.000,00 17,90

Investasi Permanen 9.830.000.000,00 82,10 9.830.000.000,00 82,10 9.830.000.000,00 82,10

3 Aset Tetap 927.759.973.345,14 1.070.575.611.871,60 9.42.561.939.324,47

Tanah 57.387.575.472,06 6,19 56.571.681.637,32 5,28 57.626.836.077,32 6,11

Peralatan dan Mesin 124.543.670.749,77 13,42 148.140.350.308,83 13,84 173.919.530.825,16 18,45

Gedung 323.773.429.952,89 34,90 371.090.248.695,78 34,66 429.297.307.851,24 45,55

Jalan, Irigasi dan Jaringan 395.451.950.609,42 42,62 459.630.058.420,45 42,93 615.788.164.962,12 65,33

Aset tetap lainnya 24.854.778.724,00 2,68 28.687.218.291,83 2,68 27.066.306.899,43 2,87

Konstruksi dalam pengerjaan 1.748.567.837,00 0,19 6.456.054.517,39 0,60 362.354.676,68 0,04

Akumulasi penyusutan 0 0 -361.498.561.967,38 -38,35

4 Dana Cadangan 0 0 0

5 Aset Lainnya 17.291.193.620,06 7.461.868.160,06 6.637.828.502,23

Tagihan penjualan angsuran 0 0 0

Tuntutan ganti rugi keuangan daerah

0

0 0

Kemitraan dengan pihak ketiga

44.000.000,00 0,25

44.000.000,00 0,59 44.000.000,00 0,66

Aset tak berwujud 0 0 1.833.206.798,20 27,62

Aset lain-lain 17.247.193.620,06 99,75 7.417.868.160,06 99,41 4.760.621.704,03 71,72

Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016

Dari tabel neraca aset 3 (tiga) tahun terakhir diatas, dapat dilihat bahwa aset daerah

terbesar Kabupaten Kaur yaitu pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp.

Page 67: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

67

1.126.636.069.505,46. Sedangkan pada tahun 2013 Neraca Aset Daerah Kab. Kaur

sebesar Rp. 990.790.062.767,95 dan tahun 2015 sebesar Rp. 1.011.399.669.901,13

b. Kewajiban Daerah

Kewajiban merupakan kebalikan dari aset. Kewajiban adalah sesuatu yang harus

dilunasi. Kewajiban terdiri dari kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka

panjang.

Tabel 3.7

Neraca Kewajiban Daerah Pemerintah Daerah Kab. Kaur

Uraian

Tahun Anggaran

2013 (Rp)

2014 (Rp)

2015 (Rp)

KEWAJIBAN DAERAH 4.472.233.429,00 1.872.148.276,00 220.204.456,00

1 Kewajiban Jangka Pendek 4.472.233.429,00 1.872.148.276,00 220.204.456,00

Utang perhitungan pihak ketiga 0 0 0

Utang bunga 0 0 0

Bagian lancar utang jangka panjang 0 0 0

Pendapatan Diterima Dimuka 0 0 26.190.795,00

Utang jangka pendek lainnya 4.470.763.856,00 1.872.148.276,00 194.013.661,00

2 Kewajiban Jangka Panjang 0 0 0

Utang dalam negeri-sektor perbankan 0 0 0

Utang dalam negeri-obligasi 0 0 0

Premium obligasi 0 0 0

Utang jangka panjang lainnya 0 0 0

Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016

Dari tabel Neraca Kewajiban Daerah Kabupaten Kaur selama tiga tahun diatas, dapat

dilihat bahwa total kewajban Pemerintah Kabupaten Kaur semakin berkurang setiap

tahunnya. Kewajiban Daerah hanya berasal dari kewajiban jangka pendek.

Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang wajib dilunasi pada jangka pendek

(kurang dari waktu satu tahun). Sedangkan kewajiban jangka panjang merupaka

kewajiban yang wajib dilunasi lebih dari satu periode akuntansi (lebih dari satu tahun).

c. Ekuitas Daerah

Seperti yang telah disebutkan diatas, aset daerah merupkan jumlah dari kewajiban

dan ekuitas. Neraca ekuitas terdiri dari ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi dan

ekuitas dana cadangan. Berikut ditampilkan tabel Neraca Ekuitas Daerah Kab. Kaur

selama 3 tahun terakhir.

Page 68: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

68

Tabel 3.8 Neraca EkuitasPemerintah Daerah Kabupaten Kaur

Uraian

Tahun Anggaran

2013 (Rp)

2014 (Rp)

2015 (Rp)

EKUITAS DAERAH 986.317.829.338,95 1.124.763.921.229,46 1.011.179.465.445,13

1 Ekuitas Dana Lancar 29.292.812.373,75 34.752.591.197,80

Sisa lebih pembiayaan anggaran 21.238.031.548,84 27.149.572.702,05

Pendapatan yang ditangguhkan 9.991.426,00 0

Cadangan piutang 6.341.247.546,52 4.950.817.586,98

Cadangan persediaan 6.174.305.698,39 4.524.349.184,77

Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek

-4.470.763.856,00 -1.872.148.276,00

2 Ekuitas Dana Investasi 957.025.016.965,20 1.090.011.330.031,66

Diinvestasikan dalam jangka panjang 11.973.850.000,00 11.973.850.000,00

Diinvestasikan dalam aset tetap 927.759.973.345,14 1.070.575.611.871,60

Diinvestasikan dalam aset lainnya 17.291.193.620,06 7.461.868.160,06

Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang

0 0

3 Ekuitas Dana Cadangan 0 0

Diinvestasikan dalam dana cadangan 0 0

Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016

Sama halnya dengan aset, jumlah ekuitas terbesar yaitu pada tahun 2014 sebesar Rp.

1.124.763.921.229,46. Karena keterbatasan data ekuitas tahun 2015 dari Dinas

Pengelolaan Pendapatan dan Aset Daerah Kab. Kaur sehingga hanya ditampilkan

jumlah total keseluruhan ekuitas tanpa adanya rincian atau detail sekuitas baik itu

ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi dan ekuitas dana cadangan.

3.3 KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU

Dalam rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan yang lebih luas oleh

pemerintah daerah tersebut harus di dukung oleh sumber pembiayaan yang memadai

agar pelaksanaan dan kelangsungan kegiatan pemerintahan daerah terjamin. Kebijakan

Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun

2004 telah terjadi pelimpahan kewenangan yang semakin luas kepada pemerintah daerah

dalam meningkatkan efektivitas efiseinsi penyelenggaraan fungsi pemerintahan.

Kreativitas dan inisiatif suatu daerah dalam menggali sumber keuangan akan sangat

tergantung pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah sendiri. Di satu sisi,

mobilisasi sumber daya keuangan untuk membiayai berbagai aktivitas daerah ini dapat

meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam menjalankan fungsinya. Namun

demikian, mobilisasi sumber dana secara ekstensif dan berlebihan dapat menimbulkan

dampak jangka panjang yakni ekonomi biaya tinggi dan kurang kondusif bagi dunia usaha.

Page 69: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

69

Untuk membiayai keuangan daerah, pendapatan asli daerah (PAD) idealnya menjadi

sumber pendapatan pokok daerah, karena sumber pendapatan lain dapat bersifat

fluktuatif dan cenderung di luar kontrol kewenangan daerah. Melalui kewengan yang

dimiliki, pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan PAD, sekaligus tetap

memperhatikan aspek ekonomis, efisiensi, dan netralitas.

1. Arah Pengelolaan Pendapatan Daerah Masa Lalu

Pengolahan pendapatan daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur diarahkan:

a. Pengolahan keuangan daerah harus dilakukan secara efisien, efektif, transparan,

akuntabel, tertib, adil, patut, dan taat pada peraturan perundang-undangan.

b. Peningkatan PAD dapat dilakukan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi

penerimaan, baik dari pajak daerah, retribusi maupun dari sumber pendapatan

lainnya yang dianggap sah.

c. Mengkaji dan mengidentifikasi sumber-sumber keuangan daerah yang potensial

untuk mendukung tugas desentrialisasi dan otonomi daerah.

d. APBD merupakan dasar pengolahan keuangan daerah dalam tahun anggaran

tertentu. Dalam penyusunan APBD harus disesuaikan dengan kebutuhan

penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan keuangan daerah.

e. APBD sebagai wujud dari pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan secara

terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Arah Pengelolaan Belanja Daerah Masa Lalu

Pengelolaan Belanja Daerah memuat kebijakan umum yang berkaitan dengan belanja

dan pengeluaran Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur yang diarahkan pada :

a. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengeluaran Pemerintah Daerah, melalui

penajaman alokasi anggaran agar lebih terarah dan tepat sasaran.

b. Penggunaan anggaran belanja daerah diprioritaskan untuk kepentingan

pelayanan umum, mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi, peningkatan

kesejahteraan rakyat, pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran,

peningkatan kualitas SDM dan infrastruktur.

c. Dalam penyusunan APBD menggunakan prinsip anggaran berimbang, diupayakan

agar belanja daerah tidak melampaui pendapatan dalam tahun anggaran yang

bersangkutan.

3. Kebijakan Umum Anggaran Masa Lalu

Dalam rangka mendukung terwujudnya Good Governance dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pengelolaan keuangan negara perlu diselenggarakan secara

profesional, terbuka dan bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Kebijakan umum anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur berkaitan dengan

pendapatan dan belanja daerah diarahkan pada :

a. Pengelolaan Keuangan Daerah harus dilakukan secara efisien, efektif, transparan,

akuntabel, adil, patut dan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku.

b. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dari sumber Pajak, Retribusi dan

Pendapatan syah lainnya diupayakan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi tanpa

Page 70: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

70

harus menimbulkan ekonomi biaya tinggi serta menciptakan suasana yang

kondusif bagi dunia usaha.

c. Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah digunakan untuk

kepentingan pelayanan umum kepada masyarakat, mendukung pertumbuhan

ekonomi, Revitalisasi Pertanian dan Pedesaan melalui pola Agribisnis (tanaman

pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan), Infrastruktur Irigasi Desa, Jalan

Kabupaten/Kecamatan menuju sentra produksi unggulan, Sarana dan Prasarana

Pariwisata, sarana dan fasilitas perkantoran secara bertahap, penataan

lingkungan hidup, pengembangan industri rakyat yang berbasis bahan baku lokal,

Survey Potensi Bahan Tambang, peningkatan kesejahteraan rakyat, pengentasan

kemiskinan, pengurangan pengangguran, peningkatan kualitas Sumber Daya

Manusia melalui Pendidikan, Derajat Kesehatan Masyarakat dan meningkatkan

iman dan taqwa moral masyarakat serta kualitas Aparatur Pemerintah.

d. Pengalokasian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah diarahkan untuk

mendukung pelaksanaan tugas-tugas pokok Pemerintahan dan meningkatkan

kualitas pelayanan publik.

e. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Organisasi Perangkat Daerah harus

berpedoman kepada Arah Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing Organisasi

Perangkat Daerah serta masalah pembangunan yang dihadapi pada tahun 2016-

2020 berdasarkan skala Prioritas.

3.4 KERANGKA PENDANAAN

1. Kebijakan dan Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2016-2021

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, sumber Pendapatan Daerah Kab. Kaur

terbesar berasal dari dana perimbangan. Oleh karena itu, mempengaruhi kemampuan

keuangan Pemerintah Daerah. Dikarenakan masih belum begitu tingginya

kemampuan fiscal Kabupaten Kaur di dalam membiayai pembangunan daerah, maka

perludiambil kebijakan-kebijakan guna meningkatkan pendapatan daerahseperti:

1. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik intensifikasi maupun

ekstensifikasi dengan menggali dan mengembangkan sumber-sumber

penerimaan yang sudah ada maupun sumber-sumber penerimaan baru.

2. Kebijakan dalam meningkatkan pelayanan umum kepada masyarakat / wajib

pajak.

3. Membangun system dan prosedur adminstrasi pelayanan perpajakan dan

retribusi yang nyamandan sederhana.

4. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta profesionalisme sumber

daya manusia (SDM) aparatur.

5. Meningkatkan dana dari Pusat di luar DAU dan DAK ke Daerah

6. Meningkatkan kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

7. Penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau

Perusahaan Swasta yang tren kinerjanya baik atau sehat dan dapat

menguntungkan keuangan pemerintah daerah.

Dengan rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah Kab. Kaur pada tahun

2011-2015 sebesar 22,14 %, proyeksi pertumbuhan Pendapatan Daerah Kab. Kaur

Page 71: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

71

tahun 2017-2021 mendatang dengan asumsi pertumbuhan sebesar 10-15 %

(menyesuaikan) adalah sebagai berikut :

Tabel 3.9 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021

Uraian

Tahun Anggaran

2017 (Rp)

2018 (Rp)

2019 (Rp)

2020 (Rp)

2021 (Rp)

PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan Asli Daerah 33.055.206.000,00 37.682.934.840,00 41.828.057.672,40 46.847.424.593,09 52.469.115.544,26

Pajak Daerah 5.698.360.000,00 6.496.130.400,00 7.210.704.744,00 8.075.989.313,28 9.045.108.030,87

Retribusi Daerah 1.817.090.000,00 2.071.482.600,00 2.299.345.686,00 2.575.267.168,32 2.884.299.228,52

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah 3.000.000.000,00 3.420.000.000,00 3.796.200.000,00 4.251.744.000,00 4.761.953.280,00

Lain-lain PAD yang dianggap sah 22.539.756.000,00 25.695.321.840,00 28.521.807.242,40 31.944.424.111,49 35.777.755.004,87

Dana Perimbangan 591.041.126.000,00 673.786.883.640,00 747.903.440.840,40 837.651.853.741,25 938.170.076.190,20

Dana Bagi Hasil Pajak / Bukan Pajak 18.585.356.000,00 21.187.305.840,00 23.517.909.482,40 26.340.058.620,29 29.500.865.654,72

Dana Alokasi Umum 441.587.141.000,00 503.409.340.740,00 558.784.368.221,40 625.838.492.407,97 700.939.111.496,92

Dana Alokasi Khusus 130.868.629.000,00 149.190.237.060,00 165.601.163.136,60 185.473.302.712,99 207.730.099.038,55

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

164.367.851.000,00 187.379.350.140,00 207.991.078.655,40 232.950.008.094,05 260.904.009.065,33

Hibah

Dana darurat

Dana bagi hasi pajak dari provinsi 18.590.000.000,00 21.192.600.000,00 23.523.786.000,00 26.346.640.320,00 29.508.237.158,40

Pendapatan Lainnya 145.777.851.000,00 166.186.750.140,00 184.467.292.655,40 206.603.367.774,05 231.395.771.906,93

Bantuan keuangan dari provinsi

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya

22.000.000.000,00

Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016

2. Kebijakan dan Proyeksi Belanja Daerah Tahun 2017-2021

Berdasarkan data perkembangan Belanja Daerah Kab. Kaur tahun 2011-2015 yang

telah dipaparkan sebelumnya, tren Belanja Daerah masih didominasi oleh Belanja

Langsung dengan rata-rata 53,4%, sedangkan Belanja Tidak Langsung rata-ratanya

46,6 %. Hal ini cukup ideal karena realisasi Belanja Langsung lebih besar dari Realisasi

Belanja Tidak Langsungnya.

Adapun proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2017-2021 yang akan datang

dengan asumsi rata-rata pertumbuhan Belanja Daerah 5 tahun terakhir sebesar

21,95% akan disajikan dalam tabel dibawah ini :

Page 72: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

72

Tabel 3.10 Proyeksi Belanja Pemerintah Daerah Kab. Kaur

Uraian

Tahun Anggaran

2017 (Rp)

2018 (Rp

2019 (Rp)

2020 (Rp)

2021 (Rp)

BELANJA DAERAH 810.514.032.987,00 897.148.638.087,27 995.163.861.907,66 1.113.273.054.524,57 1.251.095.109.134,26

Belanja Tidak Langsung 438.300.579.549,00 482.130.637.503,90 530.343.701.254,29 583.378.071.379,72 641.715.878.517,69

Belanja Pegawai 264.920.760.794,59 291.412.836.874,05 320.554.120.501,45 352.609.532.617,60 387.870.485.879,36

Belanja Bunga

Belanja Subsidi

Belanja Hibah 172.338.263.800,00 189.572.090.180,00 208.529.299.198,00 229.382.229.117,80 252.320.452.029,58

Belanja Bantuan Sosial

Balanja Bagi Hasil

Belanja Bantuan Keuangan 718.713.703,00 790.585.073,30 869.643.580,63 956.607.938,69 1.052.268.732,56

Belanja Tidak Terduga 322.841.251,41 355.125.376,55 390.637.914,21 429.701.705,63 472.671.876,19

Belanja Langsung 372.213.453.438,00 415.018.000.583,37 464.820.160.653,37 529.894.983.144,85 609.379.230.616,57

Belanja Pegawai 13.434.594.190,00 15.449.783.318,50 17.767.250.816,28 20.432.338.438,72 23.497.189.204,52

Belanja Barang dan Jasa 186.225.334.411,00 214.159.134.572,65 246.283.004.758,55 283.225.455.472,33 325.709.273.793,18

Belanja Modal 172.553.524.837,00 198.436.553.562,55 228.202.036.596,93 262.432.342.086,47 301.797.193.399,44

Sumber : DPPKAD Kab. Kaur dioleh oleh Tim RPJMD Kaur 2016

Page 73: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

73

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1. Permasalahan Pembangunan

Permasalahan pembangunan merupakan “gap expectation” antara kinerja

pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin

dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Secara Nasional, terdapat

tiga masalah pokok bangsa Indonesia, yakni (1) merosotnya kewibawaan negara; (2)

melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional; (3) merebaknya intoleransi dan krisis

kepribadian bangsa. Sedangkan tantangan utama pembangunan dikelompokkan dalam 3 (tiga)

kategori, yaitu (1) meningkatnya wibawa bangsa, berupa peningkatan stabilitas dan keamanan

negara,pembangunan tata kelola untuk menciptakan birokrasi yang efektif dan efisien,

pemberantasan korupsi; (2) memperkuat sendi perekonomian bangsa, berupa pertumbuhan

ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan, percepatan pemerataan dan keadilan, keberlanjutan

pembangunan; (3) memperbaiki krisis kepribadian bangsa, berupa peningkatan sumber daya

manusia (SDM), pengurangan kesenjangan antar wilayah, dan percepatan pembangunan

kelautan.

Permasalahan pembangunan yang disajikan adalah permasalahan pada

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang relevan yang berdasarkan analisis yang

merujuk pada capaian indikator kinerja pembangunan daerah RPJMD sebelumnya

memperhatikan masalah pokok bangsa dalam RPJMN (2015-2019) dan identifikasi

permasalahan pembangunan daerah dalam perumusan rancangan awal RPJMD (2016-2021).

Permasalahan pembangunan memperhatikan hasil evaluasi capaian kinerja pembangunan

daerah (2011-2016) yang menunjukkan bahwa beberapa keberhasilan capaian indikator kinerja

pembangunan. Namun beberapa permasalahan yang masih terjadi (ditinjau dari hasil Evaluasi

Capaian RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2011-2016) pada masing-masing sektor antara lain:

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kaur pada tahun 2015 mencapai 4,96 persen dan ini menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 4,81 persen, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi makan dan minum sebesar 11,84 persen . dan di bawah pertumuhan ekonomi Provinsi Bengkulu yang rata-rata 5,14 persen. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kaur atas dasar harga berlaku tahun 2014 meningkat dari 1.914,7 milyar menjadi 2.106,33 milyar. Kenaikan nilai tambah mendorong peningkatan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku dari Rp. 18,41 juta menjadi Rp. 20,26 juta.

Kualitas pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Salah satu indikator yang mengikuti pertumbuhan ekonomi biasanya adalah peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Kabupaten Kaur pada tahun 2015 sebesar 64,47 mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar 63,75. Berdasarkan rata-rata pertumbuhan ekonomi dan peningkatan IPM selama tahun 2011-2015, Kabupaten Kaur memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi dan peningkatan IPM masih di bawah rata-rata Provinsi Bengkulu yang berada pada urutan 9 dari 10 yaitu di atas Kabupaten Seluma.

Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah daerah adalah meningkatkan pertumbuhan dengan tetap meningkatkan produktivitas dan nilai tambah, dan sekaligus mempertahankan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik di bidang pendidikan dan kesehatan.

Page 74: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

74

Pendapatan Asli Daerah

2%

Dana Perimbangan85%

Lain-lain Pendapatan

Daerah Yang Sah13%

Berikut beberapa permasalahan yang telah dilakukan pengkajian berdasarkan kondisi secara umum di Kabupaten Kaur.

4.1.1. Tata Kelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Kondisi APBD Kabupaten Kaur menunjukkan ruang fiskal yang sempit sehingga memiliki keterbatasan dalam membiayai kegiatan-kegiatan prioritas. Hal ini dapat diketahui dari rasio kemandirian keuangan daerah dan derajat desentralisasi fiskal hanya sebesar 5 persen, sehingga berada pada kategori “sangat kurang”. Artinya, ketergantungan kebutuhan biaya pembangunan untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Kaur pada dana pusat/fiskal pusat masih sangat besar, yakni Rp. 720 Milyar atau 95 persen.

Apabila kita melihat komposisi APBD Kabupaten Kaur, menggambarkan kesenjangan yang begitu lebar antara Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari pengembangan/pengelolaan potensi daerah dengan pendapatan dari Pemerintah dalam bentuk Dana Perimbangan serta dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dikelola oleh Pemerintah Daerah hanya sebesar Rp. 28.443.766.583,80, sedangkan Dana Perimbangan sebesar Rp.

611.041.179.000,00 dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah sebesar Rp. 109.605.835.000,00.

Berikut gambaran komposisi APBD Kabupaten Kaur

Gambar 4.1 Gambaran Komposisi APBD Kabupaten Kaur

Tahun 2016

Sumber : Dinas PPKAD Kabupaten Kaur, 2016

Sementara itu, beban APBD Kabupaten Kaur masih didominasi oleh Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai) yang mencapai angka 65 persen. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri yang mempengaruhi tidak optimalnya pelaksanaan pencapaian hasil pembangunan (belanja modal).

Disisi lain, pengelolaan aset daerah masih menunjukkan adanya permasalahan baik dari sisi administrasi yang belum tertata dengan baik sampai kepada keadaan fisik barang aset daerah yang tidak terjaga dengan baik. Hal-hal demikian memberikan pengaruh yang tidak baik bagi penilaian kinerja pengelolaan keuangan daerah, sehingga opini atas laporan keuangan Pemerintah Daerah mengalami penurunan dari Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada tahun 2015 menjadi Wajar Dengan Pengecualian (WDP) pada tahun 2016.

Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih progresif dan konstruktif dalam pemanfaatan dan penggunaan APBD melalui reformasi perencanaan dan penganggaran yang lebih transparan, akuntabel dan berorientasi pada upaya peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan publik.

Page 75: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

75

4.1.2. Tata Kelola Pemerintahan

Menyoroti tentang pelaksanaan tata kelola pemerintahan Kabupaten Kaur menunjukkan trend yang kurang baik, dalam upaya mewujudkan pencapaian visi dan misi pembangunan daerah. Kalau kita menengok dari pemerintahan Provinsi Bengkulu yang berada pada kategori buruk dengan ranking 31 dari 34 provinsi di Indonesia pada tahun 2014, maka dapat disimpulkan bahwa tata kelola pemerintahan Kabupaten Kaur juga berada dalam kategori buruk. Hal ini karena secara garis koordinasi, tata kelola pemerintahan Kabupaten Kaur berada dibawah pembinaan Pemerintah Provinsi Bengkulu sebagai wakil Pemerintahan Pusat di daerah.

Melihat dari hasil penilaian SAKIP dari sebanyak 28 PD, jumlah PD yang mendapat nilai C sebanyak 12 PD dan yang mendapat nilai CC juga ada 12 PD, hanya terdapat 3 PD yang mendapat nilai BB sisanya hanya 1 PD saja yang memperoleh nilai B. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah masih belum optimalnya gerak mesin birokrasi dalam membuat terobosan dan inovasi yang mendorong peningkatan kinerja birokrasi, dikarenakan aparatur sipil negara yang memiliki kewenangan dalam membuat keputusan tidak memiliki kompetensi sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam PP Nomor 18 Tahun 2016, diantaranya 1) kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis yang dibuktikan dengan sertifikasi, 2) Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan serta 3) Kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.

Kondisi tata kelola pemerintahan di Kabupaten Kaur sebagaimana dijelaskan di atas, membawa dampak yang tidak baik terhadap nilai Sistem Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dimana tidak ada peningkatan nilai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 tetap berada pada nilai C. Fakta ini menjadi sinyal bahwa pelayanan publik di Kabupaten Kaur masih sangat perlu ditingkatkan kualitasnya.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, maka diperlukan reformasi secara menyeluruh dan masif dalam arena pemerintah, birokrasi, masyarakat sipil dan masyarakat ekonomi dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government). Hal ini menjadi sangat penting mengingat Kabupaten Kaur memerlukan percepatan dalam pembangunannya untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Bengkulu.

4.1.3. Kualitas Dan Kuantitas Layanan Dasar

Indikator untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Hal ini karena IPM merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang dianggap sangat mendasar yaitu usia hidup (longetivity), pengetahuan (knowledge), dan standar hidup layak (decent living).

Indikator yang digunakan untuk mengukur usia hidup adalah angka harapan hidup waktu lahir (life expectacy at birth), angka kematian bayi (IMR). Indikator ini merefleksikan pembangunan bidang kesehatan. Selain usia hidup, pengetahuan juga diakui secara luas sebagai unsur mendasar dari pembangunan manusia, yang diukur dengan dua indikator yaitu angka melek huruf (Literacy Rate) dan rata-rata lama sekolah (Mean Years School). Indikator ini merefleksikan pembangunan bidang Pendidikan. Dan bidang ketiga selain usia hidup dan pengetahuan, unsur dasar pembangunan manusia yang juga diakui secara luas adalah standar hidup layak. Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur unsur ini antara lain GDP per kapita riil yang telah disesuaikan (adjusted real GDP per capita) sebagai indikator hidup layak. Indikator standar hidup layak diakui sebagai indikator input, bukan indikator dampak, sehingga sebenarnya kurang sesuai sebagai unsur IPM. Namun demikian indikator tetap dipertahankan untuk memberi

Page 76: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

76

argumen bahwa selain usia hidup dan pengetahuan masih banyak variabel input yang pantas diperhitungkan dalam perhitungan IPM.

Di Bidang Kesehatan, angka harapan hidup masyarakat Kabupaten Kaur pada tahun 2015 tercatat 65,76 tahun. Angka ini sudah menunjukkan angka realistis yang menggambarkan tingkat kesehatan masyarakat sudah cukup baik. Namun dari sisi pelayanan kesehatan masih menggambarkan kualitas yang belum baik, yang ditandai dengan masih ditemukannya 8 kasus kematian bayi pada tahun 2015.

Pada Bidang Pendidikan, pada tahun 2014, tercatat Harapan Lama Sekolah (HLS) 12,85 persen dan Rata-Rata Lama Sekolah(MYS) adalah 7,78 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum jenjang pendidikan yang ditempuh masih belum memenuhi program wajib belajar sembilan tahun. Untuk itu masih banyak hal yang harus diperbaiki dalam Bidang Pendidikan, diantaranya adalah perluasan akses pendidikan untuk seluruh masyarakat baik itu dari sisi ketersediaan sarana prasarana (sekolah) maupun layanan pendidikan. Di Kabupaten Kaur, masih ada 42 (Empat puluh dua) desa yang tidak memiliki Sekolah Dasar (SD). Sedangkan dari sisi peningkatan layanan pendidikan, masih ada 24 SD dan 19 SMP yang belum terakreditasi.

Tantangan yang harus dihadapi oleh Pemerintah Daerah adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan dan kesehatan, untuk mendorong terwujudnya masyarakat yang memiliki kualitas hidup dan daya saing yang baik.

4.1.4. Kemiskinan dan Pengangguran

Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Persentase penduduk miskin Kabupaten Kaur mengalami naik turun dari 23,25 persen pada tahun 2013 turun menjadi 21,96 persen pada tahun 2014 dan kembali naik menjadi 22,87 persen pada tahun 2015. Sedangkan Garis kemiskinan Kabupaten Kaur meningkat dari Rp. 248.571 pada tahun 2013 menjadi Rp. 256.321 pada tahun 2014. Dan jumlah penduduk miskin secara riil adalah 23,3 ribu jiwa pada tahun 2013 menjadi 25,1 ribu jiwa pada tahun 2014. Terbaru yang lebih memperihatinkan lagi adalah dari sepuluh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Kaur memiliki persentase penduduk miskin sebesar 22,87 persen, yang menempati urutan ke sembilan hanya satu tingkat diatas Kabupaten Seluma sebesar 22,98 persen (Sumber: BPS Kabupaten Kaur, 2016).

Permasalahan kemiskinan di Kabupaten Kaur tidak terlepas dari masih tingginya angka pengangguran yang ada. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Kaur pada tahun 2015 sebesar 78,23 persen. Menurut Sakernas Agustus 2015 pengangguran terbuka mengalami peningkatan dari 3,15 persen menjadi 3,70 persen. Sebanyak 23 persennya memiliki pengalaman pekerjaan dan berharap mendapatkan pekerjaan baru untuk menambah penghasilan. Lapangan usaha utama penduduk di Kabupaten Kaur adalah sektor pertanian 59,5 persen, diikuti oleh sektor jasa-jasa 14,8 persen, perdagangan 13,9 persen dan sisanya 11,8 persen lainnya. Sebanyak 14,9 persen status dalam pekerjaan adalah berusaha sendiri, 27,2 persen dibantu buruh tidak tetap/ keluarga, 4,7 persen dibantu buruh tetap, 19 persen buruh/karyawan, 9,4 persen pekerja bebas, dan 24,7 persen pekerja tidak dibayar/keluarga (Sumber: BPS Kabupaten Kaur, 2015)

Tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama yang berada pada usia produktif, agar mampu berproduksi dan memiliki produktivitas yang baik. Meskipun sebenarnya dari sisi pembangunan kualitas hidup manusia, Pemerintah Kabupaten Kaur sudah menunjukkan progress yang sangat baik dengan indikatornya yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pembangunan manusia di Kabupaten Kaur menunjukkan tren positif. Hal ini dapat kita lihat dari angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang selalu meningkat setiap tahun, dari 61,39 pada tahun 2010 menjadi 64,47 pada tahun 2015.

Page 77: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

77

Pencapaian IPM Kabupaten Kaur sebesar 64,47 tersebut menempati peringkat kesembilan diantara pencapaian IPM kabupaten/kota lainnya di Provinsi Bengkulu. Pencapaian IPM Kabupaten Kaur tahun 2015 dibentuk dari komponen pendukung yang meliputi Angka Harapan Hidup (AHH) 65,76 tahun, Harapan Lama Sekolah (HLS) 12,85 persen, Rata-rata Lama Sekolah (MYS) 7,78 tahun, dan Pengeluaran Riil Per Kapita Rp 759.900,00. Dengan nilai IPM 64,47, kondisi pembangunan manusia di Kabupaten Kaur termasuk ke dalam kelompok sedang.

4.1.5. Infrastruktur Dasar

Infrastruktur merupakan pendukung pembangunan suatu wilayah serta sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur dasar yang menjadi penopang pembangunan antara lain jalan, jembatan, kelistrikan, irigasi, jaringan air bersih serta pengelolaannya yang bertujuan untuk peningkatan pelayanan publik secara berkelanjutan sangat menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Terkait dengan infrastruktur jalan, kondisi dan kelas jalan di Kabupaten Kaur pada tahun 2015, ada 85,25 km jalan negara, 120,3 km jalan provinsi, dan 447,994 km jalan kabupaten yang telah dibangun. Dari panjang jalan yang ada sekitar 52 persen jalan dalam keadaan diaspal, 48 persen bukan aspal. Kondisi jalan baik 54 persen jalan kondisi sedang 15 persen sebanyak 14 persen rusak dan 18 persen berada dalam kondisi rusak berat.

Selain itu, infrastruktur perdesaan seperti irigasi dan jaringan jalan ke pusat-pusat produksi pertanian relatif masih terbatas. Jaringan irigasi sangat penting mengingat sektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa pertanian di Kabupaten Kaur masih cukup dominan menyumbang PDRB, yakni sekitar 59,76 persen pada tahun 2014, dengan nilai nominal Rp. 1.240.290 juta rupiah. Produksi padi sawah dan padi ladang pada tahun 2014 mencapai 40.626 ton.

Tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Kaur adalah meningkatkan kualitas jaringan irigasi dan ketersediaan debit air untuk menjaga kelangsungan dan peningkatan produksi pertanian. Hal ini penting, karena peningkatan produksi pertanian menjadi salah satu program prioritas pembangunan daerah.

4.1.6. Pertanian, Perikanan Dan Ketahanan Pangan

Berdasarkan data, luas panen padi di Kabupaten Kaur mengalami peningkatan dari 18.793 ha menjadi 19.639 ha pada tahun 2014. Sedangkan produksi beras juga meningkat dari 71.278 ton menjadi 88.098 ton pada tahun 2014. Produksi perikanan laut meningkat dari 1.222,25 ton pada tahun 2013 menjadi 1.774,25 ton pada tahun 2014 atau senilai 54,11 milyar rupiah. Jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi tercatat sebanyak 130 motor tempel dan 6 perahu tidak bermotor.

Produksi perikanan darat menurun dari 6.520,12 ton pada tahun 2013 menjadi 5.384,21 ton pada tahun 2014 atau senilai 129 milyar rupiah. Angka ini dapat lebih tinggi karena belum termasuk perkiraan nilai tangkap di perairan umum. Daerah potensial untuk usaha ini terletak di Kecamatan Seginim dan Air Nipis. Diperkirakan ada sekitar 3.544 rumah tangga berusaha di sektor budidaya perikanan dan 738 rumah tangga nelayan pada tahun 2014.

Namun permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Kaur dalam pengembangan sektor pertanian adalah minimnya ketersediaan air untuk irigasi yang disebabkan oleh sudah mulai kecilnya debit air. Kondisi ini mendorong munculnya alih fungsi lahan yang menyebabkan terjadinya penurunan luas lahan pertanian. Pada tahun 2014 berdasarkan laporan Statistik Pertanian dari BPS Kabupaten Kaur dan Dinas Pertanian Kabupaten Kaur tercatat luas lahan sawah di Kabupaten Kaur seluas 11.290 ha. Sementara berdasarkan data hasil identifikasi

Page 78: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

78

dengan Foto Citra Satelit oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu tahun 2015, bahwa luas lahan sawah yang ada sebesar 11.290 Ha (data BPS) diatas ternyata telah terjadi penurunan seluas 1.527 Ha atau 13,5 persen menjadi 9.763 Ha.

Terkait dengan ketahanan pangan, pada tahun 2013, di Kabupaten Kaur masih terdapat 30 desa rawan pangan.

4.1.7. Kepariwisataan

Potensi wisata di Kabupaten Kaur yang tercacat berjumlah 20 lokasi, yang dibagi menjadi empat kategori yaitu wisata hahari, wisata alam, wisata sejarah dan wisata budaya. Namun pengelolaanya masih kurang memadai. Beberapa tempat wisata yang pengelolaannya dikomersilkan atau insidentil adalah Pantai Laguna yang terletak di desa Merpas Kecamatan Nasal, pantai Way Hawang yang terletak di desa Way Hawang Kecamatan Maje, Danau Kembar yang terletak di desa Lalang Lebar Kecamatan Maje, Pantai Hili di Desa Cahaya Batin Kecamatan Semidang Gumay dan Dermaga Linau yang terletah di Desa Linau berdekatan dengan Pelabuhan Linau. Saat ini baru ada 3 jenis situs yaitu Benteng Linau, Rumah Kediaman Pangeran Cungkai dan Jill/Penjara Belanda. Ditambah Wisata Taman Bineka dan Kawasan Pondok Pusaka. Jumlah hotel/ losmen yang ada di Kabupaten Kaur pada tahun 2015 berjumlah 11 unit yang seluruhnya berkelas melati yang tersebar di Ibu Kota Kabupaten sebanyak 10 unit dan 1 unit di wilayah Kecamatan Tanjung Kemuning. Jumlah kamar sebanyak 93 kamar dan 107 tempat tidur pada tahun 2015. Sub sektor hotel, dan restoran menyumbang nilai tambah PDRB Kabupaten Kaur tahun 2015 hanya sebesar 1,19 persen.

4.1.8. Pengelolaan Lingkungan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam yang berkelanjutan

Kabupaten Kaur memiliki kekayaan sumber daya alam yang cukup melimpah, diantaranya hutan dan hasil ikutannya yang terdiri dari kawasan hutan, baik hutan lindung maupun hutan produksi. Namun keberadaan kawasan hutan itu sudah mulai terancam oleh kegiatan perkebunan dan perladangan penduduk maupun perusahaan yang mengkonversi hutan menjadi perkebunan.

Selain itu, Kabupaten Kaur juga kaya dengan aliran sungai yang mengandung konsekuensi banyaknya daerah aliran sungai (DAS) yang sekarang mulai mengalami kerusakan akibat perkebunan dan perladangan rakyat. DAS yang mengalami kerusakan pada gilirannya akan mempengaruhi pasokan air yang dibutuhkan untuk irigasi lahan pertanian (sawah) dan atau kebutuhan baku air minum.

4.1.9. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Indeks Pembangunan Gender (IPG) sudah cukup baik yaitu 85,66 % mendekati sekala Nasional yaitu sebesar 90,34. Namun indeks pemberdayaan perempuan yang mencapai 61,69%. Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh adanya kesenjangan dalam bidang jabatan publik, dimana hanya 23,72 persen perempuan yang memduduki jabatan publik.

4.1.10. Ketentraman dan Ketertiban Umum

Kondisi ketentraman dan ketertiban umum di Kabupaten Kaur cenderung relatif rawan,

walaupun tren mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari kejadian pelanggaran/kejahatan

yang terjadi selama tahun 2014 tercatan sebanyak 221 kasus, pada tahun 2015 turun menjadi

200 kasus, yang mana didominasi pencurian sebanyak 53 kasus, diikuti kasus kesusilaan

terhadap anak 25 kasus, narkotika 22 kasus, penganiayaan 14 kasus, penipuan 7 kasus dan

perjudian 6 kasus serta beberapa kasus-kasus lainnya sebanyak 31 kasus.

Page 79: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

79

4.1.11. Kawasan Pondok Pusaka Techno Park

Pembangunan Science dan Techno Park (STP) merupakan Konsep sinergi antara akademisi,

pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat (ABGS) yang diusung pemerintah, dimaksudkan

untuk membangun sistem inovasi yang kuat yang berujung pada industri yang berdaya saing dan

penumbuhan IKM/perusahaan pemula berbasis teknologi. Beberapa permasalahan yaitu

Rendahnya pencapaian daya saing kompetitif perekonomian melalui daya saing industri

berlandaskan sumber daya lokal; Terbatasnya pencapaian daya saing kompetitif sumber daya

manusia berkualitas; Kemampuan pemanfaatan IPTEK yang rendah; Budaya kewirausahaan di

masyarakat yang belum terbangun;

4.2. Analisis Lingkungan Strategis

Identifikasi dan analisa lingkungan internal Kabupaten Kaur dilakukan untuk

mengidentifikasi berbagai kekuatan yang tersedia seperti posisi geografis, sumber daya alam,

sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta berbagai kelemahan yang dapat

menghambat upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Kaur

dalam/lima tahun mendatang (2016-2021).

1. Lingkungan Internal, antara lain :

a. Identifikasi dan Analisa Kekuatan Daerah

Ketersediaan Sumber Daya Alam (pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan,

dan lainnya);

Letak geografis yang strategis;

Komitmen kuat pemerintah daerah;

Aksesibilitas yang baik;

Penduduk yang heterogen.

b. Identifikasi dan Analisa Kelemahan Daerah

Belum maksimalnya kinerja pelayanan aparatur pemerintahan;

Masih terbatasanya sarana prasana pemerintahan di daearah dalam pelayanan

berkualitas;

Belum meratanya pembangunan infrastruktur dasar dan wilayah;

Belum maksimalnya pengembangan ekonomi kerakyatan;

Belum meratanya pelayanan pendidikan, kesehatan kepada masyarakat;

Tingkat kriminalitas yang relatif masih tinggi;

Penegakan Perda belum optimal;

Belum efektifnya perencanaan yang disebabkan oleh kurang akuratnya; data pendukung

perencanaan pembangunan;

Tingginya KKN dalam penyelenggaraan pemerintahan;

2. Lingkungan Eksternal, antara lain:

a. Identifikasi dan Analisa Peluang Daerah

Adanya dukungan pusat dan Provinsi;

Sinerginya sistem perencanaan pembangunan daerah dengan Pemerintah, dan

Pemerintah Provinsi;

Page 80: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

80

Kecenderungan terjadinya peningkatan investor, terutama bidang perikanan,

pertambangan dan energi;

Mudahnya Pengambil kebijakan daerah;

Penganggaran program/kegiatan di daerah di prioritaskan.

b. Identifikasi dan Analisa Ancaman Daerah

Peningkatan investasi dan eksploitasi sumberdaya alam sehingga berdampak negatif

pada lingkungan;

Sering terjadinya bencana alam;

Adanya kesenjangan ekonomi antar masyarakat dan daerah tetangga.

4.3. Isu-Isu Strategis

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam

perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas

(daerah/masyarakat) dimasa datang. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal

yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat

kelembangaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Isu-isu

strategis Kabupaten Kaur dalam lima tahun (2016-2021) ke depan ditetapkan sebagai berikut :

4.3.1. Reformasi birokrasi

Reformasi tata kelola pemerintahan dilakukan dalam kaitannya dengan: perencanaan dan

peningkatan akuntabilitas publik; perkuatan kelembagaan dan ketata laksanaan; manajemen

sumberdaya aparatur pemerintah; manajemen keuangan (pengelolaan APBD) yang baik dan

transparan; serta perbaikan sistem pengawasan internal. Isu ini dapat diwujudkan melalui

peningkatan kinerja pemerintah melalui profesionalisme tata kelola dan perluasan partisipasi

publik, pemberian insentif dan fasilitas kerja bagi aparatur pemerintahan, serta transparansi

data dan program pembangunan. Kualitas tata kelola pemerintahan juga dapat dilakukan

melalui perubahan pola pikir (mindset) aparatur terkait dengan: peningkatan kualitas pelayanan

publik; program-program yang menguntungkan daerah dan rakyat; kepercayaan, integritas dan

semangat kerja; transparansi dan akuntabilitas; orientasi ke masa depan, dan orientasi pada

hasil kerja.

4.3.2. Aparatur Pemerintahan

Isu ini dapat dicapai melalui indikator-indikator revolusi mental dan pola pikir, seperti:

mencipakan hubungan saling percaya (trust) antara aparatur dan masyarakat; menonjolkan

keteladanan pemimpin untuk bersih dan berwibawa; berorientasi pada hasil kerja dan kinerja

aparatur; pengawasan internal terhadap kinerja birokrasi; pelibatan publik yang lebih besar

dalam hal pengawasan; perkuatan nilai dan budaya kerja yang jujur dan bersih dari KKN di setiap

jenjang birokrasi.

4.3.3. Pengelolaan APBD yang akuntabel, transparan, dan berorientasi pada pelayanan

publik

Manajemen APBD tidak lepas dari hal berikut : menerapkan konsistensi dengan dokumen

perencanaan; konsisten dengan penerapan instrumen dalam bentuk target-target kinerja;

konsisten dengan pengendalian; dan konsisten dalam pengawasan atau akuntabilitas. Oleh

karena itu, reformasi dalam pengelolaan APBD berorientasi pada: perubahan pola pikir aparatur

Page 81: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

81

pemerintah; membangun sistem dan mekanisme anggaran yang akuntabel dan transparan;

menyelaraskan strategi dan program kerja pada tingkat operasional; menciptakan jajaran

kepemimpinan yang mampu melakukan perkuatan (empowering) dan budaya kerja yang baik.

4.3.4. Infrastruktur Dasar

Peningkatan kapasitas dan pembangunan irigasi perdesaan; peningkatan kualitas jalan dan

jembatan; peningkatan jangkauan listrik perdesaan; pembangunan dan atau perbaikan jalan

desa ke sentra-sentra produksi; dan peningkatan akses penduduk terhadap sanitasi dan air

bersih; aksesibilitas pasar tradisional. Isu ini dapat mengurangi desa-desa yang tidak terjangkau

pelayanan dasar pemerintah.

4.3.5. Kualitas dan kuantitas layanan dasar

4.3.5.1 Kesehatan Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai; peningkatan akses pelayanan

kesehatan di RSUD, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poskesdes dan wilayah-wilayah terpencil;

peningkatan kualitas dan kuantitas Medis dan paramedis; kepastian layanan jaminan kesehatan;

pengembangan program kesehatan yang bekerja sama dengan Universitas.

4.3.5.2 Pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis keunggulan lokal Peningkatan akses permodalan bagi pengusaha kecil dan menengah serta koperasi dalam

bentuk kemitraan yang saling menguntungkan; peningkatan daya saing produk UKMK melalui

pelatihan dan pendampingan; pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal; revitalisasi

koperasi dan kelompok usaha baru (KUB); menggalakkan ekspose produk UKMK di tingkat

regional dan nasional.

4.3.5.3 Bidang Pendidikan Peningkatan akses serta pemerataan sarana dan prasarana layanan pendidikan untuk semua

lapisan masyarakat; peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga pendidikan;

peningkatan kualitas sistem pembelajaran (daya saing di pasar kerja); pemerataan kualifikasi dan

penempatan guru; pemantapan kesejahteraan guru; peningkatan sekolah unggulan kabupaten.

4.3.6. Pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengelola sumber daya lokal

Kebutuhan peningkatan kualitas pengelolaan pemerintahan (e-goverment) dan pelayanan

publik menjadi isu pembangunan yang sangat penting. Pembangunan kualitas dan kuantitas

infrastruktur tenologi informasi diarahkan untuk meningkatkan daya saing daerah, baik dalam

bidang ekonomi, pariwisata maupun komoditas unggulan daerah.

Dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, pengembangan infrastruktur dibidang

informasi, komunikasi, dan telematika menjadi sangat penting. Sudah menjadi isu nasional

apabila e-goverment harus sudah mulai di implementasikan ke dalam setiap aspek

pemerintahan dan pelayanan publik.

4.3.7. Peran masyarakat dan peran kehidupan umat beragama

Pemerintah daerah harus berperan aktif dalam mendorong dan memfasilitasi aktivitas-aktivitas

keagamaan, terutama dalam kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Peningkatan akses, pemerataan, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk

Page 82: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

82

mendukung terwujudnya masyarakat yang berharkat, bermartabat, berakhlak mulia dan

menghargai keberagaman.

4.3.8. Pengembangan budaya daerah dan Pariwisata Kabupaten Kaur memilki ragam seni dan budaya yang bernilai dan bersumber dari budaya lokal

Kabupaten Kaur, tetapi seiring dengan kemajuan zaman mengalami kemunduran nilai dan

pengakuan, hal ini disebabkan masih lemahnya peran Pemerintah Daerah dan Badan

Musyawarah Adat dalam menjaga, melestarikan, mengembangkan seni dan budaya lokal

Kabupaten Kaur. Sehingga memerlukan penanganan tersendiri agar budaya menjadi akar bagi

masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4.3.9. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran Berdasarkan dari data BPS, Angka kemiskinan di Kabupaten Kaur pada Tahun 2014 sebesar 21,96

dan pada Tahun 2015 yaitu sebesar 22,87 %. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran

yang ada di Kaur terutama ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan, baik antara

kelompok masyarakat maupun antar wilayah. Isu-isu pembangunan yang sebaiknya

diperhatikan antara lain :

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur dan layanan pemenuhan hak-hak dasar

masyarakat.

b. Menciptakan kesempatan kerja yang berkeadilan, terutama untuk pengangguran di

kalangan terdidik melalui pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pasar kerja.

c. Mengembangkan program penciptaan wirausaha baru yang kompetitif dan berdaya saing

dalam pembangunan ekonomi.

d. Meningkatkan infrastruktur jalan ke sentra-sentra produksi yang memungkinkan arus

barang dan manusia berlangsung dengan lancar dan sekaligus mengurangi ekonomi

berbiaya tinggi.

e. Pengembangan pola-pola pemberdayaan yang berorientasi pada kemandirian berusaha dan

berkarya (kreatif dan inovatif) untuk meningkatkan daya beli masyarakat miskin.

4.3.10. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Masih rendahnya kesadaran akan kesetaraan gender dalam pembangunan, Belum optimalnya

kelembagaan (Vocal Point) dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Masih relatif

tingginya kekerasan dalam rumah tangga.

4.3.11. Keluarga Berencana

Masih kurangnya tenaga penyuluh KB; Masih kurangnya dan rendahnya pemanfaatan prasarana

dan sarana pelayanan KB; Masih tingginya jumlah keluarga pra-sejahtera; Rendahnya kesadaran

masyarakat dalam manfaat penggunaan KB; Belum optimalnya pemanfaatan fungsi dan peran

tenaga penyuluh KB.

4.3.12. Pembangunan Keluarga

Indeks Pembangunan Gender (IPG) sudah cukup baik yaitu 85,66 % mendekati sekala Nasional

yaitu sebesar 90,34. Namun indeks pemberdayaan perempuan yang mencapai 61,69%. Isu ini

dilakukan melalui kebijakan-kebijakan dan atau program antara lain: (1) Meningkatkan kualitas

dan kuantitas layanan dasar bagi perempuan (pendidikan, kesehatan, ekonomi); (2)

Memperkuat kapasitas kelembagaan pengarusutamaan (mainstreaming) gender dalam setiap

tahapan pembangunan; (3) Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses politik dan

jabatan publik dengan tidak menghilangkan kodratnya sebagai perempuan; (4) Menghapus

Page 83: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

83

berbagai bentuk kekerasan dan ketidakadilan terhadap perempuan dan anak; (5) Meningkatkan

kesejahteraan dan perlindungan perempuan dan anak; (6). Meningkatkan akses pelayanan KB

bagi perempuan dan laki-laki; (7) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan reproduksi remaja

berbasis gender; (8) perlindungan anak dari tindakan kekerasan; dan (9) Menyediakan data dan

informasi program pemberdayaan perempuan dan keluarga.

4.3.13. Kepemudaan dan Olahraga Masih rendahnya kapasitas dan kualitas kelembagaan kepemudaan, minimnya pembinaan

olahraga sehingga berimbas minimnya prestasi keolahragaaan bagi pemuda, keterbatasan

kemampuan pemuda dalam, tumbuhnya kerentanan pemuda terhadap penyalahgunaan

narkoba dan tindak kriminal, organisasi kepemudaan belum menjadi motor penggerak/pemuda

pelopor.

4.3.14. Pengelolaan sumberdaya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan

Ketimpangan dari akses permodalan Isu ini dapat dicapai melalui program-program antara lain :

mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya mineral yang berkelanjutan; meningkatkan akses

masyarakat terhadap sumberdaya laut; penciptaan nilai tambah produksi perkebunan;

pengelolaan sumberdaya hutan berbasis masyarakat; pengolahan produksi hasil ikutan hutan

untuk menciptakan nilai tambah; pemanfaatan sumberdaya mineral untuk sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat; dan optimalisasi produksi ikan tangkap dan ikan budidaya.

4.3.15. Pondok Pusaka Techno Park

isu strategis yang diangkat dalam pembangunan dan pengembangan STP, antara lain:

Rendahnya Kerjasama penelitian dan pengembangan IPTEK di bidang industri antara perusahaan

industri dan perguruan tinggi antara lembaga penelitian dan pengembangan industri di desa,

kecamatan, kabupaten hingga provinsi; Belum berperannya lembaga penelitian dan

pengembangan Kabupaten Kaur dan/atau perubahan industri dalam daerah yang

mengembangankan teknologi industry; Minimnya penyediaan ruang dan wilayah untuk

masyarakat dalam berkreativitas dan berinovasi; Terbatasnya pengembangan sentra industri

kreatif; Belum tepatnya sasaran pelaksanaan pelatihan teknologi dan desain hasil pengolahan

pasca penen; Tidak adanya ruang konsultasi, bimbingan, advokasi bagi industri kecil;

Terbatasnya fasilitas perlindungan hak kekayaan intelektual khusus industri kecil; Lemahnya

daya dorong untuk difasilitasinya promosi dan pemasaran produk industri kreatif/hasil

pengolahan pasca panen di dalam daerah dan luar daerah secara nasional dan internasional.

4.3.16. Lingkungan hidup dan tata ruang

Belum optimalnya pemanfaatan dokumen rencana tata ruang sebagai acuan dalam rencana

pembangunan, belum optimalnya penegakan peraturan perundang-undangan tata ruang,

tekanan alih fungsi lahan pada lahan pertanian menimbulkan dampak pada kelestarian

lingkungan. Belum optimalnya rehabilitasi hutan dan lahan kritis, masih banyaknya konflik

veneurial di dalam dan sekitar lahan hutan. Masih kecilnya persentase rumah tangga bersanitasi.

Pengelolaan limbah yang belum optimal.

Masih kurangnya prasarana penaggulangan bencana, masih rendahnya pengetahuan

masyarakat tentang bencana.

4.3.17. Investasi

Masih rendahnya investasi yang masuk ke Kabupaten Kaur, Belum optimalnya promosi dan

sinergisitas antar-instansi dalam menarik investasi, Masih kurangnya regulasi daerah yang

Page 84: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

84

mendukung iklim investasi yang kondusif, Sistem perizinan yang belum sepenuhnya memenuhi

standar kualitas pelayanan, Terbatasnya sarana dan prasarana informasi, Pengawasan yang

belum optimal dan Regulasi perizinan penanaman modal yang belum optimal.

4.3.18. Energi dan Sumber Daya Mineral

Masih rendahnya kapasitas energi listrik, pemanfaatan sumber daya mineral logam dan non

logam dan batuan belum optimal.

4.3.19. Ketahanan Pangan

Pola konsumsi pangan masyarakat yang belum beragam dan bergizi seimbang, Masih tingginya

ketergantungan terhadap beras sehingga rentan menimbulkan kerawanan kesetersediaan

pangan, Belum optimalnya upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan keluarga (rumah

tangga), Sistem pengendalian dan regulasi harga pangan belum berjalan baik, Kebijakan dalam

menjaga stabilitas ketahanan pangan daerah masih sedikit, Perhatian pemerintah terhadap

petani di sisi hulu masih rendah dan Terbatasnya inovasi dalam menjaga kondisi pangan.

4.3.20. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar belum

optimal, Belum optimalnya pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS), Masih relatif rendahnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam penanganan

masalah sosial dan Tingginya angka penyakit masyarakat di beberapa lokasi.

4.3.21. Perikanan dan Kelautan

Belum otimalnya produksi perikanan tangkap, tawar dan budidaya, kelembagaan dan daya saing

kelompok tani nelayan belum optimal , masih minimnya teknologi pengelolaan hasil perikanan,

masih lemahnya penegakan hukum bidang kelautan dan perikanan. Belum adanya kesadaran

masyarakat untuk menjaga kelestarian terumbu karang.

Page 85: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

85

BAB V

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Visi dan misi merupakan gambaran ke depan Kabupaten Kaur pada

kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk periode RPJMD Tahun 2016-2021.

Gambaran tentang visi dan misi dituangkan ke dalam tujuan dan sasaran yang merujuk

RPJPD Kabupaten Kaur Tahun 2006–2025 (Sasaran Pokok Prioritas Pembangunan

Tahap III) dan RPJMN Tahun 2015–2019 dengan mempertimbangkan RPJMD Provinsi

Bengkulu Tahun 2016–2021 dan RTRW Kabupaten Kaur 2012–2032.

A. VISI KABUPATEN KAUR 2016-2021

Dengan memperhatikan kinerja penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2010 – 2015,

dan berbagai permasalahan pembangunan daerah serta isu-isu strategis baik dalam skala

lokal, regional, nasional maupun global, maka visi pembangunan daerah untuk tahun 2016 –

2021 adalah :

KAUR YANG MANDIRI DAN SEJAHTERA

Visi Pembangunan Kabupaten Kaur ini diharapkan akan mewujudkan keinginan dan amanat

masyarakat Kabupaten Kaur dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti

diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Visi ini harus dapat diukur keberhasilannya

dalam rangka mewujudkan Kaur sebagai kabupaten yang mandiri dan sejahtera, dalam

kerangka tujuan jangka panjang Kaur. Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan

sebagaiberikut:

Tabel 5.1 Penjelasan Visi

Unsur Visi Penjelasan

MANDIRI Berarti mampu mewujudkan kehidupan sejajar dengan daerah lain menggunakan kemampuan dan kekuatan sendiri dengan mengandalkan dan mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki oleh daerah

SEJAHTERA Mengandung arti terwujudnya peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat melalui peningkatan pembangunan ekonomi, peningkatan IPM yang berlandaskan pada keunggulan kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia, IPTEK, dan kebudayaan daerah.

Sesuai prinsip konsistensi perencanaan sesuai UU Nomor 25 Tahun 2014 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, visi Kaur 2016-2021 tersebut

harus bisa dikaitkan dengan dengan RPJMN, RPJMD provinsi dan RPJPD. Penjelasan

keterkaitan itu bisa dilihat pada diagram di bawah ini:

Tabel 5.2 Keterkaitan Visi Nasional, Provinsi, dan Kabupaten Kaur

Visi Nasional Visi Provinsi Bengkulu Visi Kabupaten Kaur

RPJPN RPJMN

RPJPD Provinsi

Bengkulu 2005-2025

RPJMD Provinsi

Bengkulu 2013-2018

RPJPD Kabupaten

Kaur 2005-2025

RPJMD Kabupaten

Kaur 2016-2021

Indonesia yang

Mandiri, maju, adil

dan makmur

Indonesia yang berdaulat,

Mandiri dan berkepribadian berlandaskan

gotong-royong

Provinsi Bengkulu yang Sejahtera, adil

dan demokrasi bertumpu pada

sumber daya manusia unggul

dan bertaqwa serta

Mewujudkan Bengkulu Yang

Maju, Sejahtera,

Bermartabat, Dan Berdaya Saing Tinggi

Kaur Mandiri dan Sejahtera Berbasiskan

Agribisnis dan Agroindustri

Kaur yang Mandiri, dan

Sejahtera

Page 86: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

86

perekonomian kokoh

B. MISI KABUPATEN KAUR 2016-2021

Misi KAUR YANG MANDIRI DAN SEJAHTERA akan dicapai melalui 5 (lima) misi pembangunan

sebagai berikut :

1. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-

wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi

3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab

4. Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing

5. Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi

berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata

bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

Penjabaran misi pembangunan Kabupaten Kaur 2016-2021 adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab

Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang jujur, bersih, dan pro rakyat sebagai

pengimplementasian prinsip-prinsip dasar good governance. Jika prinsip-prinsip dasar

good governance dapat diimplementasikan dengan baik, maka indikasinya minimal

adalah; 1) meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan

pemerintah daerah, dan 2) meningkatnya kualitas pelayanan publik.

Birokrasi pemerintahan daerah tidak saja menitikberatkan kepada kualitas atau kinerja

aparatur, namun juga kepada kelembagaan dan ketatalaksanaan. Era reformasi birokrasi

saat ini, perwujudan pemerintah yang baik merupakan salah satu fokus dari reformasi

birokrasi. Pemerintah daerah yang ditopang oleh aparatur dengan kinerja baik,

bertanggung jawab, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan

mampu menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, profesional, dan efektif

dalam menjalankan tugasnya. Kondisi ini diharapkan mampu menjamin kinerja

pemerintah dalam menciptakan pelayanan publik yang prima serta menciptakan

kepastian hukum dan akuntabilitas publik.

Reformasi birokrasi meliputi beberapa aspek tentang pelayanan masyarakat,

peningkatan kinerja, dan penegakan hukum. Dalam melakukan reformasi birokrasi,

pemerintah melakukan pembenahan sistem birokrasi, mulai dari penataan kewenangan,

prosedur operasi standar, kerjasama, sinergi, dan integrasi organisasi, serta penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Di

samping itu, pembenahan dan penataan manajemen kepegawaian juga perlu dilakukan,

serta upaya-upaya terobosan guna meningkatkan kapasitas, mutu, dan kinerja aparatur

pemerintah. Upaya ini dilakukan untuk mengawal pencapaian tata kelola pemerintahan

yang lebih baik serta peningkatan kualitas pelayanan publik.

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-

wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi

Ketimpangan hasil-hasil pembangunan terutama pada penyediaan dan kelengkapan

infrastruktur dasar antar kota dan desa menjadi fenomena penyebab munculnya misi

kedua pembangunan Kabupaten Kaur. Ketimpangan yang cukup lebar antar desa dan

kota di Kabupaten Kaur disebabkan karena intensitas kegiatan ekonomi masyarakat baik

secara kuantitas maupun kualitas. Penyebabnya adalah karena masih belum tersedianya

infrastruktur dasar yang memadai, terutama di wilayah pedesaan. Pembangunan

Page 87: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

87

infrastruktur dasar secara merata merupakan faktor penting untuk mendorong

konektivitas dan kunci pertumbuhan suatu wilayah sebagai penentu pertumbuhan

ekonomi dan dayasaing.

Penyediaan infrastrukur yang berkualitas akan menurunkan biaya transportasi dan biaya

logistik sehingga dapat meningkatkan dayasaing produk, mempercepat gerak ekonomi,

serta mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah. Penyediaan infrastruktur

dasar pedesaan yang berkualitas secara merata, linear dengan sektor unggulan

Kabupaten Kaur berupa sektor agribisnis dan agroindustri. Dengan demikian terjadi

penurunan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan baik

secara kuantitas dan kualitas intensitas ekonomi serta mempercepat gerak ekonomi

sektor agribisnis dan agroindustri di Kabupaten Kaur.

Selain itu diperlukan juga penguatan infrastruktur disimpul-simpul jalur ekonomi yang

secara notabene merupakan simpul-simpul perkotaan sebagai jalur masuk dan keluarnya

dari sebuah rangkaian jalur ekonomi termasuk infrastruktur dasar penunjang lainnya

yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat di kabupaten Kaur dengan melalui suatu

penataan yang baik.

3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab Mewujudkan masyarakat kabupaten Kaur yang memiliki dan memelihara kerukunan

antar umat beragama dan menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam rangka

memantapkan landasan spiritual, moral dan estetika pembangunan di kabupaten Kaur.

Masyarakat berakhlak mulia yang berbudaya mengandung makna suatu masyarakat

memiliki kepribadian yang baik dengan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai

kesantunan, kesopanan, nilai-nilai sosial, budaya dan adat istiadat dalam kehidupan

sehari-hari, mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagian baik yang

bersifat jasmani maupun rohani baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, agar dapat

dijadikan dasar dalam menyikapi berbagai problematika budaya berkembang

dimasyarakat. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan penciptaan kondisi masyarakat

yang agamis dalam artian kondisi masyarakat yang taat kepada ajaran agama menghayati

dan mengamalkan nilai-nilai luhur keagamaan sehingga dapat menyelaraskan cipta,

karsa dan rasa untuk mencapai suatu tingkat peradaban yang baik.

4. Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing Kualitas sumberdaya manusia Kabupaten Kaur relatif masih berada pada papan bawah

kabupaten/kota lainnya di Bengkulu. Indikasinya adalah nilai Indeks Pembangunan

Manusia yang hanya berada pada urutan ke 9 dari 10 kabupaten/kota Bengkulu. Masih

rendahnya nilai IPM Kaur menunjukkan kondisi pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang

juga masih rendah.

Mewujudkan masyarakat Kaur yang memiliki sumber daya manusia yang sehat dan

mampu menguasai serta memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui

pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dalam mengembangkan dan pengelolaan

potensi-potensi sumberdaya alam dan lingkungan di kabupaten Kaur guna meningkatkan

pembangunan di segala sektor. Dalam mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul

dan berdaya saing mencakup beberapa sistem, yaitu: meningkatkan kemampuan

masyarakat untuk hidup sehat, melalui upaya peningkatan status gizi, pencegahan,

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, mewujudkan masyarakat yang

memiliki kemampuan intelektual, emosional dan spiritual yang seimbang serta

penguatan daya saing sumberdaya manusia dan ilmu pengetahuan berbasis teknologi

Page 88: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

88

dimana ketersediaan sumberdaya manusia yang terampil dan cerdas (skilled labor)

sehingga mampu membuat dan memformulasikan berbagai macam strategi dalam

menghadapi tantangan persaingan.

5. Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi

berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata

bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan. Pembangunan daerah sangat ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh suatu daerah,

maka kebijaksanaan yang dibuat oleh pemerintah daerah harus mengacu kepada potensi

daerah yang berpeluang untuk dikembangkan. Kabupaten Kaur yang berbasis pertanian

maka pengembangan ekonomi pun dilakukan dengan melihat potensi yang dimiliki

Kabupaten Kaur. Pada saat ini sumber daya ekonomi yang dimiliki daerah dan berpotensi

untuk didayagunakan dalam pembangunan ekonomi adalah sumber daya ekonomi yang

berbasis agribisnis seperti sumber daya alam (lahan, air agriklimat, keragaman hayati),

sumber daya manusia, teknologi serta sarana dan prasarana lainnnya. Dengan demikian

alternatif yang paling rasional adalah melalui percepatan pembangunan agribisnis

sebagai leading sektor dalam pembangunan ekonomi wilayah Oleh karena itu, dalam

upaya pemberdayaan ekonomi rakyat, keberpihakan pada pembangunan sektor

agribisnis perlu disertai dengan suatu mekanisme yang menjamin bahwa manfaat

pembangunan dapat dinikmati oleh rakyat sampai ke pedesaan. Selain potensi agribisnis,

sumber daya yang juga tersedia dan berpotensi untuk didayagunakan dalam

pembangunan ekonomi adalah sumber daya kelautan/maritim bahari yang belum

dikembangkan secara optimal.

Melalui misi kedua ini diharapkan kabupaten Kaur mampu meningkatkan perekonomian

melalui pengembangan potensi-potensi yang tersedia secara produktif, efisien,

berkeadilan dan ramah lingkungan secara secara berkelanjutan untuk kemajuan,

kesejahteraan masyarakat.

Kelima misi RPJMD Kabupaten Kaur tersebut apabila dikaitkan dengan misi pada RPJMN

2015-2019 dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 5.3

Keselarasan Misi RPJMN Dengan Misi RPJMD Kaur Tahun 2016-2021

7 Misi RPJMN 2014-2019 Penjabaran dalam RPJMD Kabupaten

Kaur 2016-2021

Misi 1: mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim dan

mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

Dituangkan ke dalam misi (1) yaitu “Mewujudkan tata kelola pemerintah

yang baik dan bertanggung jawab” dan misi (5) yaitu “Mengembangkan

perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui

pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang

berorientasi ekonomi kerakyatan”

Misi 2 : Mewujudkan masyarakat maju berkeseimbangan dan demokratis

berlandaskan negara hukum.

Dituangkan ke dalam misi (3) yaitu “Mewujudkan masyarakat yang

berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan

Page 89: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

89

beradab” dan misi (4) yaitu “Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan

berdaya saing”

Misi 3 : Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri

sebagai negara maritim.

Dituangkan ke dalam misi (5) yaitu “Mengembangkan perekonomian

daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang

berorientasi ekonomi kerakyatan”

Misi 4 : mewujudkan kualitas hidup manusia indonesia yang tinggi, maju, dan

sejahtera

Dituangkan ke dalam misi (2) yaitu “Meningkatkan pembangunan

infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi”, misi (4) yaitu “Mewujudkan masyarakat sehat,

cerdas, unggul dan berdaya saing” dan misi (5) yaitu “Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang

berorientasi ekonomi kerakyatan”

Misi 5: Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

Dituangkan ke dalam misi (2) yaitu “Meningkatkan pembangunan

infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi”, misi (4) yaitu “Mewujudkan masyarakat sehat,

cerdas, unggul dan berdaya saing” dan misi (5) yaitu “Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang

berorientasi ekonomi kerakyatan”

Misi 6: Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat

dan berbasiskan kepentingan nasional

Dituangkan ke dalam misi (5) yaitu “Mengembangkan perekonomian

daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang

berorientasi ekonomi kerakyatan”

Misi 7: Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan

Dituangkan ke dalam misi (1) yaitu “Mewujudkan tata kelola pemerintah

yang baik dan bertanggung jawab” dan misi (3) yaitu “Mewujudkan masyarakat

yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab”

Page 90: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

90

Selanjutnya, apabila dikaitkan dengan misi RPJMD Provinsi Bengkulu 2016-2021,

maka kerangka logis RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Tabel 5.4 Keselarasan Antara Misi RPJMD Provinsi Bengkulu 2016-2021 dengan Misi RPJMD

Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021

Misi RPJMD Provinsi Bengkulu Tahun 2016-2021

Penerjemahan RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021

Misi 1 : Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih melalui reformasi tata kelola pemerintahan

Diterjemahkan ke dalam misi (1) yaitu yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab.

Misi 2 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesejahteraan sosial dan layanan dasar bidang pendidikan, kesehatan serta perekonomian rakyat berbasis keunggulan lokal.

Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi; dan misi (4) yaitu Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing; serta misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

Misi 3 : meningkatkan dan memantapkan kapasitas infrastruktur dasar dan infrastruktur strategis

Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi;

Misi 4 : mewujudkan pola pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang berkeadilan dan berkelanjutan

Diterjemahkan ke dalam misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

Misi 5 : Mewujudkan pembangunan kemaritiman yang integrative

Diterjemahkan ke dalam misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

Misi 6 : Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Diterjemahkan ke dalam misi (3) yaitu Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab

Misi 7 : Meningkatkan kompetisi kepemudaan dan prestasi keolahragaan

Diterjemahkan ke dalam misi (4) yaitu Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing.

Page 91: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

91

Misi 8 : Mewujudkan masyarakat bengkulu yang agamis, berbudaya, dan demokratis

Diterjemahkan ke dalam misi (3) yaitu Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab

Sedangkan apabila dikaitkan dengan Misi RPJPD Kabupaten Kaur Tahun 2006-

2025, maka penerjemahan Misi RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021

adalah sebagai berikut:

Tabel 5.5 Keselarasan Misi RPJPD Kabupaten Kaur Tahun 2005-2025 Dengan Misi RPJMD

Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021

Misi RPJPD 2006-2025 Misi RPJMD 2016-2021

Misi 1: Mempercepat pembangunan infrastruktur guna keluar dari keterisoliran dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi; dan Misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

Misi 2: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan sarana-prasarana pendidikan, kesehatan, dan peningkatan pendapatan perkapita guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Diterjemahkan ke dalam misi (4) yaitu Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing serta misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

Misi 3: Mendorong peningkatan pendapatan asli daerah melalui pembangunan pada sektor-sektor berpotensi agribisnis dan agroindustri.

Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi; dan Misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

Misi 4: Mewujudkan kondisi lingkungan yang aman, tentram dan tenggang rasa melalui pembangunan yang berwawasan gender dan pengamalan nilai-nilai agama.

Diterjemahkan ke dalam misi (3) yaitu Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab.

Misi 5: Menumbuhkan iklim demokrasi yang sehat dan santun melalui penegakan supremasi hukum di segala bidang dan penerapan sistem pemerintahan yang baik (good govermance)

Diterjemahkan ke dalam misi (1) yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab.

Page 92: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

92

Selanjutnya apabila dikaitkan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kaur Tahun

2011-2031, maka penerjemahan misi RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Tabel 5.6 Keselarasan Kebijakan dan Strategi RTRW Tahun 2012-2032 dengan Misi RPJMD

Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021

Kebijakan RTRW Kabupaten Kaur Tahun 2012-2032

Penerjemahan RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-202

Pengembangan Struktur Ruang Daerah

Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi; dan misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

Pengembangan Pola Ruang Daerah Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi; dan misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

Penetapan Kawasan Strategis Daerah Diterjemahkan ke dalam misi (2) yaitu Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang, selaras dan serasi; dan misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

Adapun penjabaran unsur visi RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 ke dalam misi

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.7 Penerjemahan Unsur Visi Ke Dalam Misi RPJMD Kabupaten Kaur

2016-2021

Unsur Visi Pelaksanaan dalam Misi

Mandiri Diterjemahkan ke dalam misi (1) yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab; misi (2) yaitu Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang,

Page 93: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

93

selaras dan serasi; dan misi (5) yaitu Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

Sejahtera Diterjemahkan ke dalam misi (3) yaitu Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab dan misi (4) yaitu Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing

C. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan

pemerintahan daerah dalam mendukung pelaksanaan misi, untuk mewujudkan visi

pembangunan Kabupaten Kaur selama kurun waktu 2016-2021. Tujuan dan sasaran pada

masing-masing misi diuraikan sebagai berikut :

Misi 1 : Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi Pemerintah daerah

a. Meningkatnya kualitas tata administrasi dan keuangan daerah

b. Meningkatnya akses terhadap informasi public

2. Meningkatkan sinergi perencanaan pembangunan daerah

a. Meningkatnya konsistensi dokumen perencanaan dan penganggaran

b. Meningkatnya pengawasan internal terhadap kinerja birokrasi

c. Meningkatnya sinergi antar dokumen perencanaan

3. Meningkatkan kinerja pelayanan pemerintah daerah

a. Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah

b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik c. Meningkatnya tingkat Kepuasan Publik

dalam Pelayanan Publik

Misi 2 : Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Yang Berkualitas Pada Wilayah-wilayah Pedesaan Secara Seimbang, Selaras dan Serasi

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan transportasi

a. Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan

b. Meningkatnya pelayanan terminal angkutan darat

c. Meningkatnya jaringan jalan antara Kecamatan ke Ibu Kota kabupaten

d. Meningkatnya kualitas pelabuhan

2. Meningkatkan akses jaringan energi a. Meningkatnya fasilitas pembangkit listrik b. Meningkatnya jaringan kelistrikan

3. Meningkatkan akses jaringan komunikasi

a. Meningkatnya jangkauan jaringan komunikasi

b. Meningkatnya jangkauan jaringan internet

Page 94: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

94

4. Meningkatkan akses Air Bersih a. Meningkatnya infrastruktur penyaluran air bersih

b. Meningkatnya infrastruktur pengolahan air bersih

c. Meningkatnya tata kelola keirigasian

5. Mengembangkan infrastruktur pemukiman rakyat

a. Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan dan antisipasi bencana

Misi 3 : Mewujudkan Masyarakat yang Berakhlak Mulia, Berbudaya, Agamis dan Beradab

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan peran pemerintah dalam kegiatan keagamaan

a. Meningkatnya fasilitasi aktifitas keagamaan masyarakat

b. Meningkatnya kualitas dan kompetensi guru agama dan pengurus masjid

2. Meningkatkan pengakuan nilai dan budaya masyarakat

a. Meningkatnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan

b. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pengendalian penduduk, KB dan kesehatan reproduksi remaja

c. Meningkatnya promosi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembangunan

d. Meningkatnya akses permuda terhadap proses dan hasil pembangunan

3. Meningkatkan stabilitas sosial a. Meningkatnya kerukunan antar masyarakat

b. Meningkatnya keamanan dan ketertiban masyarakat

c. Meningkatnya penyelenggaraan penanggulangan bencana

d. Meningkatnya perlindungan sosial bagi masyarakat

Misi 4 : Mewujudkan Masyarakat Sehat, Cerdas, Unggul dan Berdaya Saing

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat

a. Meningkatnya kualitas pelayanan, sarana dan prasarana kesehatan

b. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan

c. Meningkatnya cakupan jaminan kesehatan masyarakat

d. Meningkatnya pengendalian penyakit dan kematian

e. Berkembangnya pelayanan kesehatan yang berdaya saing

2. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat

a. Meningkatnya akses dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing

Page 95: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

95

b. Meningkatnya kualitas tenaga pendidik yang profesional

c. Berkembangnya pelayanan dan aksesibilitas perpustakaan dan optimalisasi minat baca masyarakat

3. Menyiapkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing sesuai dengan kompetensi daerah

a. Berkembangnya aktifitas kepemudaan dan olah raga

b. Meningkatnya peran pemerintah dan lembaga LITBANG/universitas dalam dan luar daerah

c. Meningkatnya pelatihan kapasitas sumberdaya manusia dan pemasaran hasil produksi pasca panen

d. Meningkatnya inovasi masyarakat e. Meningkatnya jumlah wirausaha muda

baru berbasis IPTEK

Misi 5 : Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan.

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan daya saing sektor agrobisnis daerah

a. Meningkatnya pemanfaatan sumber daya alam bagi pembangunan

b. Rehabilitasi Sumber Daya Alam c. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas

infrastruktur wilayah

2. Meningkatkan perekonomian daerah berbasis maritime

a. Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan tangkap dan budidaya secara ramah lingkungan

b. Meningkatnya pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis kewilayahan dan keunggulan lokal

c. Berkembangnya jenis dan objek wisata berorientasi ekowisata bahari

d. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang wisata

3. Meningkatkan kinerja Pasar Tradisional, Koperasi dan UMKM

a. Meningkatnya kinerja UMKM b. Meningkatnya Koperasi aktif c. Meningkatnya pemberdayaan ekonomi

rakyat berbasis keunggulan lokal d. Meningkatnya fungsi pasar di Kabupaten

Kaur e. Meningkatnya kesempatan kerja yang

adil dan transparan, terutama bagi penurunan angka pengangguran di kalangan terdidik melalui pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pasar kerja.

f. Meningkatnya perekonomian perdesaan dan Kapasitas Aparatur Desa

4. Meningkatkan iklim investasi a. Meningkatnya investasi

Page 96: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

96

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Pada Strategi dan arah kebijakan adalah Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan

tujuan serta sasarannya perlu dipertegas dengan bagaimana upaya atau cara untuk mencapai

tujuan dan sasaran misi tersebut melalui arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah yang

akan dilaksanakan selama lima tahun (2016 – 2021) yang menunjukkan fokus atau prioritas

perhatian yang ditetapkan untuk mendukung terjaganya proses pembangunan agar menuju

pada pencapaian tujuan dan sasaran dalam kurun waktu 5 tahun mendatang.

Untuk mewujudkan 5 (lima) misi, 18 (delapan belas) tujuan dan 58 (lima puluh delapan) sasaran

dalam Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Kaur

Tahun 2016-2021, maka disusunlah 76 (tujuh puluh enam) strategi dan 102 (seratus dua) arah

kebijakan dengan rincian :

a) Misi I sebanyak 14 strategi dan 23 arah kebijakan;

b) Misi II sebanyak 15 strategi dan 15 arah kebijakan;

c) Misi III sebanyak 12 strategi dan 17 arah kebijakan;

d) Misi IV sebanyak 17 strategi dan 23 arah kebijakan;

e) Misi V sebanyak 16 strategi dan 23 arah kebijakan;

Strategi dan arah kebijakan untuk mencapai misi, tujuan dan sasaran tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut :

Misi Pertama: Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab

Strategi misi-1: 1. Pencapaian Opini BPK WTP (Wajar Tanpa Pengecualian);

2. Mengintensifkan upaya pencapaian nilai Laporan Kinerja(Lkj) yang

semakin meningkat dari tahun ke tahun;

3. Transparansi kinerja keuangan daerah dan capaian pembangunan

sektoral;

4. Pemanfaatan berbagai media sebagai sarana transparansi;

5. Peningkatan fasilitas Desa;

6. Meningkatkan tata kelola perencanaan dan penganggaran;

7. Meningkatkan kinerja pengawasan pemerintah daerah;

8. Peningkatan kepatuhan terhadap RTRW;

9. Peningkatan responsifitas terhadap dinamika sosial;

10. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur;

11. Mengintensifkan pembinaan dan pengembangan aparatur;

12. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan;

13. Peningkatan pelayanan arsip daerah;

14. Peningkatan pelayanan publik dalam rangka penguatan reformasi

birokrasi;

Page 97: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

97

Arah kebijakan misi -1:

1. Pelaksanaan APBD yang semakin efektif dan efesien;

2. Penyusunan LKj berbasis pada sinergitas antar dokumen perencanaan;

3. Peningkatan komitmen Pemerintah Daerah atas akuntabilitas dalam pengelolaan

keuangan daerah dan aset daerah untuk mewujudkan reformasi birokrasi;

4. Penerapan e- government dalam pengelolaan pemerintahan;

5. Transparansi alokasi belanja daerah dan kinerja pendapatan daerah;

6. Transparansi capaian kinerja sektoral atau setiap urusan pemerintahan;

7. Optimalisasi peran media dalam jaringan (online) sebagai sarana publikasi/trasnparansi;

8. Peningkatan efektivitas dan cakupan media cetak sebagai sarana;

9. Pembangunan Balai Desa;

10. Meningkatkan tata kelola perencanaan dan penganggaran;

11. Penguatan sistem pengendalian internal;

12. Rencana penataan ruang dan pemanfaatan ruang pada RPJMD,RKPD serta renstra dan

renja PD berdasarkan zonasi dan pemanfaatan yang telah diatur dalam RTRW;

13. Peningkatan pengawasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan ruang;

14. Perencanaan pembangunan yang memperhatikan perkembangan serta dinamika

lingkungan regional maupun internasional;

15. Penataan wilayah perbatasan;

16. Pelaksanan diklat struktural bagi pemangku jabatan baru;

17. Mengintensifkan pelaksanaan diklat fungsional dan pendalaman materi;

18. Pengisian jabatan berdasarkan instrumen analisis jabatan dan latar belakang pendidikan;

19. Peningkatan akses pelayanan KTP;

20. Peningkatan akses pelayanan KK;

21. Peningkatan akses pelayanan akta kelahiran;

22. Peningkatan kualitas sistem administrasi pengarsipan;

23. Peningkatan standar pelayanan publik;

Misi Kedua: Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada

wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang,selaras dan serasi

Strategi misi-2: 1. Peningkatan akses dan kualitas transportasi dalam daerah;

2. Adanya icon kabupaten kaur;

3. Pembangunan terminal angkutan darat;

4. Peningkatan moda transportasi angkutan darat;

5. Peningkatan kuantitas dan kualitas jalan kecamatan ke ibu kota

kabupaten;

6. Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur strategis

Pelabuhan;

7. Meningkatkan kapasitas daya energi listrik;

8. Pembangunan jaringan Kelistrikan PLN;

9. Pengembangan dan peningkatan jaringan komunikasi yang ada;

10. Peningkatan Akses Internet di Pusat- Pusat Kegiatan Kecamatan;

11. Peningkatan ketersediaan sumber air bersih, akses dan kualitas

perpipaan;

Page 98: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

98

12. Peningkatan dan pemerataan jumlah rumah tangga pengguna layanan air

bersih;

13. Peningkatan dan pemeliharaan kawasan sumber air;

14. Peningkatan jumlah desa yang sudah menikmati fasilitas air bersih;

15. Membangun dan Peningkatan infrastruktur irigasi;

16. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman;

Arah kebijakan misi -2:

Arah Kebijakan

Strategi-1:

Peningkatan akses dan kualitas jalan dan jembatan untuk memperlancar

akses desa, kecamatan, kabupaten;

Arah kebijakan

strategi-2

Peningkatan jalan kota;

Arah Kebijakan

Strategi-3

Pembangunan terminal tipe B;

Arah kebijakan

strategi-4

Pembangunan jalan.

Arah kebijakan

strategi-5

Peningkatan kapasitas pelabuhan linau

Arah Kebijakan

Strategi-6:

Peningkatan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan;

Arah Kebijakan

Strategi-7:

Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur Kelistrikan;

Arah Kebijakan

Strategi-8:

Penguatan wilayah yang belum bisa mengakses jaringan komunikasi seluler;

Arah Kebijakan

Strategi-9:

Kecamatan (Desa-Desa) yang belum bisa mengakses Internet khususnya

Kecamatan Muara Sahung, Padang Guci Hilir dan Kecamatan Lungkang Kule;

Arah Kebijakan

Strategi-10:

Peningkatan akses penduduk terhadap sanitasi dan air bersih;

Arah Kebijakan

Strategi-11:

Distribusi air minum yang merata;

Arah Kebijakan

Strategi-12:

Regulasi penetapan kawasan-kawasan sumber air;

Arah Kebijakan

Strategi-13:

Pemerataan dan Prioritas wilayah yang belum terlayani kebutuhan Air Bersih;

Arah Kebijakan

Strategi-14:

Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi;

Page 99: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

99

Arah Kebijakan

Strategi-15:

Peningkatan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

permukiman;

Misi Ketiga: Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamais

dan beradab

Strategi misi-3: 1. Memperbanyak pembangunan bidang keagamaan;

2. Meningkatkan kompetensi guru agama dan tokoh/pemuka agama;

3. Meningkatnya peran dan akses perempuan dalam pembangunan;

4. Melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan;

5. Menurunkan angka kelahiran penduduk dan pemahaman

kesehatan reproduksi bagi remaja

6. Promosi nilai-nilai budaya lokal;

7. Meningkatkan peran, potensi, prestasi pemuda dan olah raga;

8. Meningkatkan Pemahaman Demokrasi dalam masyarakat;

9. Pengarusutamaan keamanan berbasis masyarakat;

10. Membangun sistem tanggap darurat terpadu;

11. Meningkatkan kesigapan, pengendalian dan pemulihan akibat

bencana;

12. Pencegahan, Pengurangan dan Penanganan penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS);

Arah kebijakan

strategi-1

Peningkatan aktifitas dan fasilitas keagamaan;

Arah kebijakan

strategi-2

Menikatkan kapasitas guru ngaji dan pengurus Masjid yang

berkemampuan sesuai ketentuan syariat;

Arah kebijakan

strategi-3

Peningkatan Pengarustaman Gender dalam pembangunan;

Arah kebijakan

strategi-4

Meningkatnya keterlibatan perempuan dalam proses politik dan

jabatan publik dengan tidak menghilangkan kodratnya sebagai

perempuan

Arah kebijakan

strategi-5

Peningkatan layanan perlindungan kepada perempuan dan anak

korban tindak kekerasan;

Arah kebijakan

strategi-6

Peningkatan akses dan pelayanan KB yang merata dan berkualitas;

Arah kebijakan

strategi-7

Peningkatan intensistas layanan kesehatan reproduksi remaja bagi

remaja guna mencegah kelahiran di usia remaja;

Arah kebijakan

strategi-8

Pengembangan Nilai-nilai Budaya lokal dan pengelolaan keragaman

budaya;

Arah kebijakan

strategi-9

1). Peningkatan sistem pengkaderan pemuda berprestasi yang

berkelanjutan;

Page 100: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

100

2). Peningkatan kompetisi dan prestasi di bidang olah raga sacara

sistematis dan berkelanjutan;

3). peningkatan pengetahuan pemuda/pelajar terhadaap bahaya

penyalah gunaan narkotika dan obat obat terlarang lainnya sejak

dini;

4). Peningkatan profesionalisme dan etika pembina, penyelenggara,

pengelola dan pelaksana kegiatan keolahragaan.

Arah kebijakan

strategi-10

Menciptakan kondisi yang kondusif dalam kehidupan beragama di

masyarakat;

Arah kebijakan

strategi-11

Pengembangan kolompok-kelompok keamanan lingkungan di level

komunitas;

Arah kebijakan

strategi-12

Penguatan Regulasi pencegahan dan penanggulangan bencana;

Arah kebijakan

strategi-13

Meningkatkan peran serta dunia usaha, swasta dan masyarakat

dalam pra, saat dan pasca bencana;

Arah kebijakan

strategi-14

Meningkatkan kualitas pelayanan sosial masyarakat dan

penyandang kesejahteraan sosial;

Misi Keempat: Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing

Strategi Misi-4 1. Meningkatkan berbagai pusat pelayanan kesehatan hingga unit

terkecil;

2. Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat;

3. Memastikan masyarakat mendapat jaminan kesehatan;

4. meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat diseluruh

wilayah termasuk daerah terpencil/terisolir;

5. Pengembangan pelayanan Kesehatan yang kompetitif;

6. Pengembangan pelayanan pendidikan yang kompetitif;

7. Meningkatkan jangkauan akses layanan pendidikan yang adil,

merata dan berkualitas;

8. Peningkatan kompetensi guru;

9. meningkatkan jangkauan dan akses layanan perpustakaan

10. peningkatkan sarana dan prasarana pemuda dan olah raga;

11. Meningkatkan pemberdayaan pemuda dan olah raga;

12. Peningkatan kerjasama penelitian dan pengembangan antara

pemerintah dan lembaga LITBANG/Universitas serta pelaku usaha

13. Peningkatan layanan kawasan technopark;

14. Peningkatan kapasitas tenan/pelaku usaha;

15. Peningkatan pendampingan bisnis dan teknologi;

16. Peningkatan ilmu pengetahuan bidang inovasi;

Page 101: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

101

17. Peningkatan daya tarik investasi;

Arah kebijakan

strategi-1

Peningkatan sarana dan prasarana dari Rumah Sakit, Puskesmas, hingga

Puskesmas Pembantu;

Arah kebijakan

strategi-2

Meningkatkan kesediaan dan Mutu SDM Kesehatan;

Arah kebijakan

strategi-3

Peningkatan masyarakat yang mendapatkan jaminan kesehatan

terutama untuk warga miskin dan peningkatan pengguna BPJS;

Arah kebijakan

strategi-4

Peningkatan kualitas derajat kesehatan dengan penanggulangan

penyakit menular dan tidak menular;

Arah kebijakan

strategi-5

Pengembangan standar pelayanan unit Kesehatan

Arah kebijakan

strategi-6

Pengembangan standar pelayanan unit pendidikan dan hasil lulusan

siswa yang kompetitip;

Arah kebijakan

strategi-7

Pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan

peningkatan pusat-pusat pembelajaran dan pelatihan;

Arah kebijakan

strategi-8

Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi siswa;

Arah kebijakan

strategi-9

Peningkatan kompetensi guru berdasarkan pemetaan sekolah

Arah kebijakan

strategi-10

Meningkatkan minat baca masyarakat

Arah kebijakan

strategi-11

Pengembangan sarana dan prasarana olah raga dan kewirausahaan

pemuda; serta penanggulangan narkoba

Arah kebijakan

strategi-12

Meningkatkan peran serta pemuda, memperluas kesempatan

memperoleh pendidikan dan keterampilan

Arah kebijakan

strategi-13

Mengembangkan sistem penghargaan serta meningkatkan

kesejahteraan atlet

Arah kebijakan

strategi-14

Pengembangan sarana dan prasarana olah raga dan kewirausahaan

pemuda; serta penanggulangan narkoba;

Arah kebijakan

strategi-15

Meningkatkan peran serta pemuda, memperluas kesempatan

memperoleh pendidikan dan keterampilan;

Arah kebijakan

strategi-16

Mengembangkan sistem penghargaan serta meningkatkan

kesejahteraan atlet;

Arah kebijakan

strategi-17

Mengembangkan sistem penghargaan serta meningkatkan

kesejahteraan atlet;

Page 102: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

102

Arah kebijakan

strategi-18

Peningkatan regulasi kerjasama penelitian dan pengembangan;

Arah kebijakan

strategi-19

Penyediaan fasilitas utama dan pendukung kawasan

Arah kebijakan

strategi-20

Peningkatan jumlah pelatihan dan pendidikan

Arah kebijakan

strategi-21

Peningkatan proses alih bisnis dan teknologi

Arah kebijakan

strategi-22

Penetapan kurikulum inovasi ke dalam pendidikan tingkat atas;

Arah kebijakan

strategi-23

Pembangunan prosedur perizinan yang mudah

Misi Kelima:

Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan

pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui

pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan

yang berorientasi ekonomi kerakyatan

Strategi Misi-5 1). Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam;

2). Mempertahankan fungsi hutan;

3). Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur

wilayah;

4). Pembanunan kawasan KTM;

5). Optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan sumber daya

perikanan;

6). Mengembangkan kawasan ekonomi terpadu

7). Pengembangan Objek Wisata Baru;

8). Pengembangan sarana dan prasarana objek wisata;

9). Pengembangan UMKM;

10). Pengembangan koperasi aktif;

11). Mengembangkan kawasan ekonomi terpadu;

12). Meningkatkan daya saing dan sektor perdagangan;

13). Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja

14). Meningkatkan Kapasitas Pemerintah Desa dan pemberdayaan

ekonomi di desa tertinggal

15). Optimalisasi pengeloaan investasi

16). Optimalisasi kinerja pelayanan perijinan terpadu

Arah kebijakan

strategi-1

1). Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu hasil pertanian;

2). Meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan perkebunan;

Page 103: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

103

3). Meningkatkan produksi,produktifitas dan mutu hasil peternakan

melalui ekstensifikasi dan intensifikasi peternakan;

4). Meningkatkan nilai tambah produk peternakan

Arah kebijakan

strategi-2

Pemulihan lahan kritis

Arah kebijakan

strategi-3

Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur

Pertanian

Arah kebijakan

strategi-4

Peningkatan infrastruktur Kawasan Terpadu Mandiri

Arah kebijakan

strategi-5

1). Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan tangkap;

2). Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya.

Arah kebijakan

strategi-6

1). Mengembangkan kawasan kampung nelayan terpadu berbasis agro

maritim;

Arah kebijakan

strategi-7

Peningkatan kualitas objek wisata unggulan dan seni budaya daerah

Arah kebijakan

strategi-8

Peningkatan pemasaran pariwisata dalam meningkatkan kunjungan

wisata

Arah kebijakan

strategi-9

1. Pengembangan kapasitas manajemen UMKM secara meyeluruh

dan berkelanjutan

2. Meningkatkan perluasan pasar dan nilai produk perdagangan

Arah kebijakan

strategi-10

Revitalisasi koperasi secara merata dan berkelanjutan

Arah kebijakan

strategi-11

Mengembangkan industri berbasis sumber daya lokal

Arah kebijakan

strategi-12

Peningkatan dan Perluasan Pasar

Arah kebijakan

strategi-13

1. Peningkatan kesempatan, Kualitas dan Kompetensi Tenaga Kerja

2. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan Kerja

Arah kebijakan

strategi-14

1. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi di desa tertinggal

2. Meningkatkan kapasitas aparat pemerintah desa

Arah kebijakan

strategi-15

Meningkatkan promosi investasi dan memperbanyak sumber dan

jenis investasi

Arah kebijakan

strategi-16

Peningkatan kinerja pelayanan perijinan secara berkelanjutan

Page 104: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

104

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Visi : " Kaur Yang Mandiri dan Sejahtera

Misi I : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah Yang Baik dan Bertanggung Jawab

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pemerintah daerah

1. Meningkatnya kualitas tata administrasi dan keuangan daerah

1. Pencapaian Opini BPK WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)

Pelaksanaan APBD yang semakin efektif dan efesien

2. Mengintensifkan upaya pencapaian nilai Laporan Kinerja(Lkj) yang semakin meningkat dari tahun ke tahun

1. Penyusunan LKj berbasis pada sinergitas antar dokumen perencanaan

2. Peningkatan komitmen Pemerintah daerah atas akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah untuk mewujudkan reformasi birokrasi

3. Penerapan e-goverment dalam pegelolaan pemerintah

2. Meningkatnya akses terhadap informasi publik

1. Transparansi kinerja keuangan daerah dan capaian pembangunan sektoral

1. Transparansi alokasi belanja daerah dan kinerja pendapatan daerah

2. Transparansi capaian kinerja sektoral atau setiap urusan pemerintahan

Page 105: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

105

2. Pemanfaatan berbagai media sebagai sarana transparansi

1. Optimalisasi peran media dalam jaringan (online) sebagai sarana publikasi/trasnparansi

2. Peningkatan efektivitas dan cakupan media cetak sebagai sarana

3. Peningkatan fasilitas Desa Pembangunan Balai Desa

2. Meningkatkan sinergi perencanaan pembangunan daerah

1. Meningkatnya sinergi antara dokumen perencanaan dengan dokumen penganggaran

1. Meningkatkan tata kelola perencanaan dan penganggaran

Penyusunan Dokumen perencanaan dan penganggaran

2. Meningkatnya pengawasan internal terhadap kinerja birokrasi

Meningkatkan kinerja pengawasan pemerintah daerah

Penguatan sistem pengendalian internal

3. Meningkatnya sinergi antar dokumen perencanaan

1. Peningkatan kepatuhan terhadap RTRW 1. Rencana penataan ruang dan pemanfaatan ruang pada RPJMD,RKPD serta renstra dan renja PD berdasarkan zonasi dan pemanfaatan yang telah diatur dalam RTRW

2. Peningkatan pengawasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan ruang

2. Peningkatan responsifitas terhadap dinamika sosial

1. Perencanaan pembangunan yang memperhatikan perkembangan serta dinamika lingkungan regional maupun internasional

2. Penataan wilayah perbatasan

3. Meningkatkan kinerja pelayanan pemerintah daerah

1. Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah

1. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur 1. Pelaksanan diklat struktural bagi pemangku jabatan baru

Page 106: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

106

2. Mengintensifkan pelaksanaan diklat fungsional dan pendalaman materi

2. Mengintensifkan pembinaan dan pengembangan aparatur

1. Pengisian jabatan berdasarkan instrumen analisis jabatan dan latar belakang pendidikan

2. Meningkatnya kualitas pelayanan publik 1. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan

1. Peningkatan akses pelayanan KTP

2. Peningkatan akses pelayanan KK

3. Peningkatan akses pelayanan akta kelahiran

2. Peningkatan pelayanan arsip daerah Peningkatan kualitas sistem administrasi pengarsipan

3. Meningkatnya tingkat Kepuasan Publik dalam Pelayanan Publik

Peningkatan pelayanan publik dalam rangka penguatan reformasi birokrasi

Peningkatan standar pelayanan publik

Misi II : Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang,selaras dan serasi

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pelayanan Transportasi

1. Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan

1. Peningkatan akses dan kualitas transportasi dalam daerah

1. Peningkatan akses dan kualitas jalan dan jembatan untuk memperlancar akses desa, kecamatan, kabupaten

2. Peningkatan infrastruktur kota 1. Peningkatan jalan kota

2. Meningkatnya pelayanan terminal angkutan darat

Pembangunan terminal angkutan darat Pembangunan terminal tipe B

Page 107: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

107

3. Meningkatnya jaringan jalan antara kecamatan ke Ibu Kota

Peningkatan kuantitas dan kualitas jalan kecamatan ke Ibu Kota Kabupaten

Pembangunan jalan

4. Meningkatnya kualitas pelabuhan Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur strategis Pelabuhan

Peningkatan kapasitas pelabuhan linau

2. Meningkatkan akses jaringan energi

1. Meningkatnya fasilitas pembangkit listrik

meningkatkan kapasitas daya energi listrik Peningkatan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan

2. Meningkatnya jaringan kelistrikan Pembangunan jaringan Kelistrikan PLN Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur Kelistrikan

3. Meningkatkan akses jaringan komunikasi

1. Meningkatnya jangkauan jaringan komunikasi

Pengembangan dan peningkatan jaringan komunikasi yang ada

Penguatan wilayah yang belum bisa mengakses jaringan komunikasi seluler.

2. Meningkatnya jangkauan jaringan internet

Peningkatan Akses Internet di Pusat- Pusat Kegiatan Kecamatan

Kecamatan (Desa-Desa) yang belum bisa mengakses Internet khususnya Kecamatan Muara Sahung, Padang Guci Hilir dan Kecamatan Lungkang Kule

4. Meningkatkan akses air bersih

1. Meningkatnya infrastruktur penyaluran air bersih

1. Peningkatan ketersediaan sumber air bersih, akses dan kualitas perpipaan

Peningkatan akses penduduk terhadap sanitasi dan air bersih

2. Peningkatan dan pemerataan jumlah rumah tangga pengguna layanan air bersih

Distribusi air minum yang merata

2. Meningkatnya infrastruktur pengolahan air bersih

Peningkatan jumlah desa yang sudah menikmati fasilitas air bersih

Pemerataan dan Prioritas wilayah yang belum terlayani kebutuhan Air Bersih

3. Meningkatnya tata kelola keirigasian Membangun dan Peningkatan infrastruktur irigasi

Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi

Page 108: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

108

5. Mengembangkan infrastruktur pemukiman rakyat

1. Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan dan antisipasi bencana

Peningkatan kualitas lingkungan permukiman Peningkatan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana permukiman

Page 109: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

109

Misi III : Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1. Meningkatkan peran pemerintah dalam kegiatan keagamaan

1. Meningkatnya fasilitasi aktifitas keagamaan masyarakat

Memperbanyak pembangunan bidang keagamaan

Peningkatan aktifitas dan fasilitas keagamaan

2. Meningkatnya kualitas dan kompetensi guru agama dan Pengurus Masjid

Meningkatkan kompetensi guru agama dan tokoh/pemuka agama

Menikatkan kapasitas guru ngaji dan pengurus Masjid yang berkemampuan sesuai ketentuan syariat

2. Meningkatkan pengakuan nilai Budaya Masyarakat

3. Meningkatnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan

Meningkatnya peran dan akses perempuan dalam pembangunan

Peningkatan Pengarustaman Gender dalam pembangunan

Meningkatnya keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik dengan tidak menghilangkan kodratnya sebagai perempuan

Melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan

Peningkatan layanan perlindungan kepada perempuan dan anak korban tindak kekerasan

4. Meningkatnya akses dan kualitas layanan pengendalian penduduk, KB dan Kesehatan Reproduksi remaja

Menurunkan angka kelahiran penduduk dan pemahaman kesehatan reproduksi bagi remaja

Peningkatan akses dan pelayanan KB yang merata dan berkualitas

Peningkatan intensitas layanan kesehatan reproduksi remaja bagi remaja guna mencegah kelahiran di remaja

Page 110: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

110

5. Meningkatnya promosi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembangunan

Promosi nilai-nilai budaya lokal Pengembangan Nilai-nilai Budaya lokal dan pengelolaan keragaman budaya

1. Meningkatnya akses permuda terhadap proses dan hasil pembangunan

Meningkatkan peran, potensi, prestasi pemuda dan olah raga

1. Peningkatan sistem pengkaderan pemuda berprestasi yang berkelanjutan

2. Peningkatan kompetisi dan prestasi di bidang olah raga sacara sistematis dan berkelanjutan

3. Peningkatan profesionalisme dan etika pembina, penyelengga, pengelola dan pelaksana kegiatan keolahragaan

3. Meningkatkan stabilitas sosial

1. Meningkatnya kerukunan antar masyarakat

Meningkatkan Pemahaman Demokrasi dalam masyarakat

Menciptakan kondisi yang kondusif dalam kehidupan beragama di masyarakat

2. Meningkatnya keamanan dan ketertiban masyarakat

Pengarusutamaan keamanan berbasis masyarakat

Pengembangan kolompok-kelompok keamanan lingkungan di level komunitas

3. Meningkatnya penyelenggaraan penanggulangan bencana

1. Membangun sistem tanggap darurat terpadu

Penguatan Regulasi pencegahan dan penanggulangan bencana

2. Meningkatkan kesigapan, pengendalian dan pemulihan akibat bencana

Meningkatkan peran serta dunia usaha, swasta dan masyarakat dalam pra, saat dan pasca bencana

4. Meningkatnya perlindungan sosial bagi masyarakat

Pencegahan, Pengurangan dan Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

Meningkatkan kualitas pelayanan sosial masyarakat dan penyandang kesejahteraan sosial

Page 111: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

111

Misi IV : Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1. Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat

1. Meningkatnya kualitas pelayanan, sarana dan prasarana kesehatan

Meningkatkan berbagai pusat pelayanan kesehatan hingga unit terkecil

Peningkatan sarana dan prasarana dari Rumah Sakit, Puskesmas, hingga Puskesmas Pembantu

2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan

Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat

Meningkatkan kesediaan dan Mutu SDM Kesehatan

3. Meningkatnya cakupan jaminan kesehatan masyarakat

Memastikan masyarakat mendapat jaminan kesehatan

Peningkatan masyarakat yang mendapatkan jaminan kesehatan terutama untuk warga miskin dan peningkatan pengguna BPJS

4. Meningkatnya pengendalian penyakit dan kematian

meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat diseluruh wilayah termasuk daerah terpencil/terisolir

Peningkatan kualitas derajat kesehatan dengan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular

5. Berkembangnya pelayanan kesehatan yang berdaya saing

Pengembangan pelayanan Kesehatan yang kompetitif

Pengembangan standar pelayanan unit Kesehatan

2. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat

1. Meningkatnya akses dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing

1. Pengembangan pelayanan pendidikan yang kompetitif

Pengembangan standar pelayanan unit pendidikan dan hasil lulusan siswa yang kompetitip

2. Meningkatkan jangkauan akses layanan pendidikan yang adil, merata dan berkualitas

Pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan pusat-pusat pembelajaran dan pelatihan

2. Meningkatnya kualitas tenaga pendidik yang profesional

Peningkatan kompetensi guru Peningkatan kompetensi guru berdasarkan pemetaan sekolah

Page 112: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

112

3. Berkembangnya pelayanan dan aksesibilitas perpustakaan dan optimalisasi minat baca masyarakat

meningkatkan jangkauan dan akses layanan perpustakaan

Meningkatkan minat baca masyarakat

3. Menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia yang berdaya saing sesuai dengan kompetensi daerah

1. Berkembangnya aktifitas kepemudaan dan olahraga

1. peningkatkan sarana dan prasarana pemuda dan olah raga

Pengembangan sarana dan prasarana olah raga dan kewirausahaan pemuda; serta penanggulangan narkoba

2. Meningkatkan pemberdayaan pemuda dan olah raga

1. Meningkatkan peran serta pemuda, memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan

2. Mengembangkan sistem penghargaan serta meningkatkan kesejahteraan atlet

2. Meningkatkan peran pemerintah dan lembaga LITBANG/universitas dalam dan luar daerah

peningkatan kerjasama penelitian dan pengembangan antara pemerintah dan lembaga LITBANG/Universitas serta pelaku usaha

Peningkatan regulasi kerjasama penelitian dan pengembangan

Peningkatan Layanan Kawasan Techno Park Penyediaan fasilitas utama dan pendukung kawasan

3. Meningkatnya pelatihan kapasitas sumber daya manusia dan pemasaran hasil produksi pasca panen

1. Peningkatan kapasitas tenan/pelaku usaha 1. Penetapan regulasi tenan/pelaku usaha

2. Peningkatan Pendampingan bisnis dan teknologi

Peningkatan Proses alih Bisnis dan Teknologi

Page 113: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

113

4. Meningkatnya inovasi masyarakat Peningkatan Ilmu Pengetahuan bidang inovasi Penetapan kurikulum inovasi ke dalam pendidikan tingkat atas

5. Meningkatnya jumlah wirausaha muda baru berbasis IPTEK

1. Peningkatan daya tarik investasi Pembangunan prosedur perizinan yang mudah

Page 114: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

114

Misi V : Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1. Meningkatkan daya saing sektor agrobisnis daerah

1. Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam bagi pembangunan

Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam 1. Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu hasil pertanian

2. Meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan perkebunan

3. Meningkatkan produksi,produktifitas dan mutu hasil peternakan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi peternakan

4. Meningkatkan nilai tambah produk peternakan

2. Rehabilitasi Sumber Daya Alam Mempertahankan fungsi hutan 1. Pemulihan lahan kritis

3. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah

1. Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur wilayah

Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur Pertanian

2. Pembangunan Kawasan Terpadu Mandiri (KTM)

Peningkatan Infrastruktur Kawasan Terpadu Mandiri

2. Meningkatkan perekonomian daerah berbasis maritim

1. Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan tangkap dan budidaya secara ramah lingkungan

Optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan sumber daya perikanan

1. Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan tangkap

Page 115: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

115

2. Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya

2. Meningkatnya pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis kewilayaan dan keunggulan lokal

Mengembangkan kawasan ekonomi terpadu 1. Mengembangkan kawasan kampung nelayan terpadu berbasis agromaritim

3. Berkembangnya jenis dan objek wisata berorientasi ekowisata bahari

Pengembangan Objek Wisata Baru Peningkatan kualitas objek wisata unggulan dan seni budaya daerah

4. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang wisata

Pengembangan sarana dan prasarana objek wisata

Peningkatan pemasaran pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisata

3. Meningkatkan kinerja pasar tradisional, koperasi dan UMKM

1. Meningkatnya kinerja UMKM Pengembangan UMKM 1. Pengembangan kapasitas manajemen UMKM secara meyeluruh dan berkelanjutan

2. Meningkatkan perluasan pasar dan nilai produk perdagangan

2. Meningkatnya Koperasi aktif Pengembangan koperasi aktif Revitalisasi koperasi secara merata dan berkelanjutan

3. Meningkatnya pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis keunggulan lokal

Mengembangkan kawasan ekonomi terpadu Mengembangkan industri berbasis sumber daya lokal

4. Meningkatnya fungsi pasar di Kabupaten Kaur

Meningkatkan daya saing dan sektor perdagangan

Peningkatan dan Perluasan Pasar

5. Meningkatnya kesempatan kerja yang adil dan transparan, terutama bagi penurunan angka pengangguran di kalangan terdidik melalui

Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja

1. Peningkatan kesempatan, Kualitas dan Kompetensi Tenaga Kerja

2. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan Kerja

Page 116: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

116

pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pasar kerja.

6. Meningkatnya Perekonomian Perdesaan dan Kapasitas Aparatur Desa

Meningkatkan Kapasitas Pemerintah Desa dan pemberdayaan ekonomi di desa tertinggal

1. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi di desa tertinggal

2. Meningkatkan kapasitas aparat pemerintah desa

4. Meningkatkan iklim investasi

Meningkatnya investasi 1. Optimalisasi pengeloaan investasi Meningkatkan promosi investasi dan memperbanyak sumber dan jenis investasi

2. Optimalisasi kinerja pelayanan perijinan terpadu

Peningkatan kinerja pelayanan perijinan secara berkelanjutan

Page 117: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

117

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM

PEMBANGUNAN DAERAH

Kebijakan umum bertujuan menggambarkan keterkaitan antar bidang urusan

pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran, dan berfungsi sebagai acuan

dalam menyusun program pembangunan daerah jangka menengah. Program yang disusun

untuk mewujudkan sasaran strategis, dengan memakai sumberdaya, sesuai pula dengan

ketentuan serta berdasar strategi maupun arah kebijakan yang telah ditetapkan.

Untuk melaksanakan 75 (tujuh puluh lima) strategi dan 101 (seratus satu) arah kebijakan

pembangunan daerah lima tahun ke depan, maka disusunlah sebanyak 149 (seratus empat

puluh sembilan) program pembangunan daerah. Program pembangunan daerah tersebut

mendukung 5 (lima) misi Bupati Kaur dengan rincian sebagai berikut : a) Misi I sebanyak 14

strategi dan 23 arah kebijakan ; b) Misi II sebanyak 16 strategi dan 15 arah kebijakan; c) Misi III

sebanyak 12 strategi dan 17 arah kebijakan; d) Misi IV sebanyak 17 strategi dan 23 arah

kebijakan; e) Misi V sebanyak 16 strategi dan 23 arah kebijakan; Arah kebijakan dan program

pembangunan daerah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 118: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

118

Tabel 7.1

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

No MISI SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

INDIKATOR SASARAN

KONDISI AWAL TARGET KONDISI AKHIR

PROGRAM BIDANG URUSAN

SUMBER DANA

PD PENANGGUNG

JAWAB 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik dan bertanggung jawab

Meningkatnya kualitas tata administrasi dan keuangan daerah

Pencapaian Opini BPK WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)

Pelaksanaan APBD yang semakin efektif dan efesien

Opini atas laporan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)

WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Keuangan APBD Badan Keuangan Daerah, Bagian Umum (Setda)

Mengintensifkan upaya pencapaian nilai Laporan Kinerja(Lkj) yang semakin meningkat dari tahun ke tahun

Penyusunan LKj berbasis pada sinergitas antar dokumen perencanaan

Nilai laporan kinerja daerah (LKj)

C C CC CC B B BB BB Peningkatan akuntabilitas kinerja

Pemerintahan dan Umum

APBD Bagian Ortala Setda

Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

Pemerintahan dan Umum

APBD Inspektorat Daerah, Bappeda

dan Litbang

Peningkatan komitmen Pemerintah Daerah atas akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah dan aset daerah untuk mewujudkan reformasi birokrasi

Perangkat Daerah yang memperoleh nilai SAKIP Minimal B:

3 4 6 8 10 12 14 14 Peningkatan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintahan dan Umum

APBD Inspektorat Daerah

Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

75,46 76,29 77 78,5 79,6 80,35 82 82 Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan KDH

Pemerintahan dan Umum

APBD Inspektorat Daerah

Page 119: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

119

Penerapan e- government dalam pengelolaan pemerintahan

Jumlah aplikasi elektronik yang dikembangkan (aplikasi)

2 1 2 1 1 1 1 9 Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Pemerintahan dan Umum

APBD Dinas Kominfo satistik dan persandian/ Seluruh PD

Meningkatnya akses terhadap informasi publik

Transparansi kinerja keuangan daerah dan capaian pembangunan sektoral

Transparansi alokasi belanja daerah dan kinerja pendapatan daerah

persentase transparansi alokasi belanja daerah

0 0 60-70 70-80 80-90 90-100 90-100 90-100 Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Pemerintahan dan Umum

APBD Bappeda dan Litbang

Transparansi capaian kinerja sektoral atau setiap urusan pemerintahan

Persentase keterisian data SIPD

10 15 70-90 90-100 90-100 90-100 90-100 90-100 Pengembangan data/informasi/statistik daerah

Statistik APBD Bappeda dan Litbang

Pengembangan data dan informasi

Komunikasi dan

Informatika

APBD Seluruh PD

Pemanfaatan berbagai media sebagai sarana transparansi

Optimalisasi peran media dalam jaringan (online) sebagai sarana publikasi/trasnparansi

Website milik pemerintah daerah yang memuat informasi pembangunan daerah

2 Website

4 Website

6 Website

14 Website

18 Website

21 Website

25 Website

25 Website

Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi

Telematika APBD Dinas Komunikasi informatika satistik dan persandian

Peningkatan efektivitas dan cakupan media cetak sebagai sarana

Persentase keterbukaan Informasi Produk Perencanaan dan Penganggaran

15 25 45 60 70 80 90 90 Kerjasama informasi dan media massa

Komunikasi dan

Informatika

APBD Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian,

Bagian Humas Setda

Pendampingan penyusunan perencanaan pembangunan di PD

Perencanaan Pembanguna

n

APBD Bappeda dan Litbang

Page 120: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

120

Pembukaan akses informasi data perencanaan pembangunan kepada masyarakat

Komunikasi dan

Informatika

APBD Dinas Komunikasi informatika statistik dan persandian

Peningkatan fasilitas Desa

Pembangunan Balai Desa

Jumlah Balai Desa Yang di Bangun

101 101 10 10 10 10 10 151 Pembangunan infrastruktur perdesaan

Pemerintahan dan Umum

Bagian Pemerintahan

Meningkatnya konsistensi dokumen perencanaan dan penganggaran

Meningkatkan tata kelola perencanaan dan penganggaran

Penyusunan dokumen perencanaan dan pengangaran

Persentase kesesuaian jumlah program antara :

Perencanaan pembangunan daerah

Perencanaan pembanguna

n

APBD Bappeda dan Litbang

RPJMD Dengan RKPD

76 84 100 100 100 100 100 100

RKPD Dengan APBD

80 85 100 100 100 100 100 100

Meningkatnya pengawasan internal terhadap kinerja birokrasi

Meningkatkan kinerja pengawasan pemerintah daerah

Penguatan sistem pengendalian internal

Jumlah kasus dan Temuan

211 200 200-175 175-150 150-125 125-100 100-75 100-75 Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

Pembinaan dan

pengawasan

APBD Inspektorat Daerah

Persentase kasus dan temuan yang terselesaikan

35 35-45 45-55 55-65 65-75 75-85 85-95 85-95

Tingkat/Level Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

1 1 1 2 3 3 3 3

Tingkat Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

1 1 1 2 3 3 3 3

Page 121: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

121

Meningkatnya sinergi antar dokumen perencanaan

Peningkatan kepatuhan terhadap RTRW

Rencana penataan ruang dan pemanfaatan ruang pada RPJMD,RKPD serta renstra dan renja PD berdasarkan zonasi dan pemanfaatan yang telah diatur dalam RTRW

Persentase perizinan yang melanggar RTRW/RDTR

n/a n/a 30% 23% 13% 7% 3% 3% Pemanfaatan ruang

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBD Dinas PU dan Penataan Ruang

Peningkatan pengawasan dan pengendalian terhadap pemanfaatan ruang

Persentase ketaan terhadap tata ruang

n/a 50% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Pengendalian pemanfaatan ruang

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBD Bappeda dan Litbang

Peningkatan responsifitas terhadap dinamika sosial

Perencanaan pembangunan yang memperhatikan perkembangan serta dinamika lingkungan regional maupun internasional

Jumlah Masterplan/Rencana Aksi yang disusun

n/a 50% 50% 60% 70% 70% 80% 80 Perencanaan wilayah strategis dan cepat tumbuh

Perencanaan Pembanguna

n

APBD Bappeda dan Litbang

jumlah MOU yang disepakati

1 1 1 2 2 2 2 2 Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah

Pemerintahan umum

APBD Bagian ekonomi setda

Penataan wilayah perbatasan

Batas depenitip Kabupaten

4 4 2 0 0 0 0 6 Pengembangan wilayah perbatasan

Perencanaan Pembanguna

n

APBD Bagian Pemerintahan

Setda, Kecamatan

Batas depenitip Kecamatan

4 4 8 10 12 14 15 15

Batas depenitip desa

30 30 50 90 130 170 190 190

Page 122: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

122

Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintah daerah

Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur

Pelaksanan diklat struktural bagi pemangku jabatan baru

Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklatpim

Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

Kepegawaian APBD/ APBN

Badan Kepegawaian Daerah dan

Pengembangan SDM , PD lainnya

- Eselon II 29,63% 37,03% 37,03-44,44%

44,44-59,25%

59,25-74,07%

74,07-88,89%

88,89-100%

100%

- Eselon III 60,29% 69,11% 69,11-76,47%

76,47-83,82%

83,82-90,44%

90,44-95,58%

95,58-100%

100%

- Eselon IV 23% 23,30% 23,30-41,60%

41,60-63,30%

63,30-81,60

81,60-90%

90-100%

100%

Mengintensifkan pelaksanaan diklat fungsional dan pendalaman materi

Cakupan pejabat fungsional yang telah mengikuti diklat fungsional

n/a 30 35 40 45 47 50 50

Pelaksanaan Pendidikan Formal Aparatur

Jumlah Aparatur melaksanakan Pendidikan Formal Jenjang:

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Kepegawaian APBD Badan Kepegawaian Daerah dan

Pengembangan SDM

- S3 0 0 1 1 1 1 1 5

- S2 1 6 4 4 4 4 4 20

- S1 0 0 2 2 2 2 2 10

Mengintensifkan pembinaan dan pengembangan aparatur

Pengisian jabatan berdasarkan instrumen analisis jabatan dan latar belakang pendidikan

Persentase jabatan yang terisi berdasarkan analisis jabatan dan pendidikan

Pembinaan dan pengembangan aparatur

Kepegawaian APBD

Badan Kepegawaian Daerah dan

Pengembangan SDM

Eselon II 84% 90% 94% 96% 98% 99% 100% 100%

Eselon III 88% 88%-95%

95%-100%

100% 100% 100% 100% 100%

Eselon IV 88% 88%-95%

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 123: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

123

Persentase Perangkat Daerah yang memiliki jumlah ASN sesuai dengan kebutuhan (%)

23,24% 73,23% 74,42% 74,76% 75,16% 75,16% 76,16% 76,16%

Pembinaan dan pengembangan aparatur

Kepegawaian APBD Badan Kepegawaian Daerah dan

Pengembangan SDM

Peningkatan disiplin aparatur

Kepegawaian APBD Badan Kepegawaian Daerah dan

Pengembangan SDM

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan

Peningkatan akses pelayanan KTP

Persentase penduduk yang memiliki KTP

78 78 80 82 84 86 89 100 Penataan Administrasi kependudukan

Kependudukan

APBD Dinas Dukcapil

Peningkatan akses pelayanan KK

Persentase penduduk yang memiliki KK

13,05 13,05 23,05 34,05 44,05 55,05 65,05 76,05

Peningkatan akses pelayanan akta kelahiran

Persentase penduduk yang memiliki akta kelahiran

57,71 57,71 67,71 77,71 87,79 95,71 100 100

Perbaikan sistem administrasi kearsipan

Meningkatnya tingkat Kepuasan Publik dalam Pelayanan Publik

Peningkatan pelayanan publik dalam rangka penguatan reformasi birokrasi

Peningkatan standar pelayanan publik

Indeks kepuasan masyarakat (IKM) Kabupaten Kaur pada perizinan pelayanan terpadu satu pintu

82,95 83 84 85 86 87 88 88 Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat

penanaman modal

APBD Dinas Penanaman

Modal dan PTSP

Page 124: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

124

2 Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang berkualitas pada wilayah-wilayah pedesaan secara seimbang,selaras dan serasi

Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan

Peningkatan akses dan kualitas transportasi dalam daerah

peningkatan akses dan kualitas jalan dan jembatan untuk memperlancar akses desa, kecamatan, kabupaten

Presentase Jembatan kabupaten (baik/Sedang)

25 35 35-45 45-55 55-65 65-75 75-85 75-85 Pembangunan Jalan dan Jembatan

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBD Dinas PU dan Penataan Ruang

Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBD Dinas PU dan Penataan Ruang

Presentase Jalan kabupaten(baik/Sedang)

30 45 55 60 65 70 75 75 Pembangunan Jalan dan Jembatan

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBD Dinas PU dan Penataan Ruang

Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBD Dinas PU dan Penataan Ruang

Panjang jalan yang di hotmix pada Ruas Jalan Kabupaten (Km)

292,98 292,98 10 10 10 10 10 342,98 Rehabilitasi jalan dan jembatan

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBD Dinas PU dan Penataan Ruang

Peningkatan infrastruktur perkotaan

Peningkatan Jalan Kota

persentase tahapan pembangunan kawasan perkotaan

30 45 65 80 95 100 100 100 Pembangunan Jalan dan Jembatan

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBD Dinas PU dan Penataan Ruang

Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBD Dinas PU dan Penataan Ruang

Peningkatan sarana dan prasarana pemerintah

peningkatan ifrastruktur pemerintah daerah

Persentase peningkatan sarana dan prasarana pemerintah

0 0 25-35 35-45 45-55 55-65 65-75 65-75 pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasaran pemerintah

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBD Dinas PU dan Penataan Ruang

Meningkatnya pelayanan terminal angkutan darat

Pembangunan terminal angkutan darat

Pembangunan terminal tipe B

persentase tahapan pembangunan terminal tipe B

n/a n/a 0 25 50 75 100 100 Pengembangan sarana prasarana perhubungan

Perhubungan APBD Dinas Perhubungan

Page 125: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

125

Meningkatnya jaringan jalan antara Kecamatan ke Ibu Kota kabupaten

Peningkatan kuantitas dan kualitas jalan kecamatan ke ibu kota kabupaten

Pembangunan jalan

Jumlah Ruas Jalan Baru yang dibangun

0 0 1 2 2 2 2 9 Pembangunan Jalan Kabupaten

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBD Dinas PU dan Penataan Ruang

Meningkatnya kualitas pelabuhan

Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur strategis Pelabuhan

Peningkatan kapasitas pelabuhan linau

Persentase tahapan pengembangan pelabuhan Linau

25 40 55 65 75 85 100 100 Pengelolaan dan penyelenggaraan transportasi laut

Perhubungan APBN Dinas Perhubungan

Meningkatnya fasilitas pembangkit listrik

meningkatkan kapasitas daya energi listrik

Peningkatan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan

Rasio Elektrifikasi 1,01% 98,99% 99% 99,50% 99,75 100% 100% 100% Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrikan

Perumahan dan kawasan permukiman

APBD Dinas Perumahan dan

Kawasan Permukiman

Meningkatnya jaringan kelistrikan

Pembangunan jaringan Kelistrikan PLN

Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur Kelistrikan

Jumlah desa yang belum teraliri listrik

4 4 2 0 0 0 0 0 Pembinaan dan Pengembangan Ketenagalistrikan

Perumahan dan kawasan permukiman

APBD Dinas Perumahan dan

Kawasan Permukiman

Meningkatnya jangkauan jaringan komunikasi

Pengembangan dan peningkatan jaringan komunikasi yang ada

Penguatan wilayah yang belum bisa mengakses jaringan komunikasi seluler.

persentase desa yang terakses jaringan komunikasi

70% 70% 75% 80% 100% 100% 100% 100% Pengembangan jaringan komunikasi

Komunikasi dan

Informatika

APBD Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian

Meningkatnya jangkauan jaringan internet

Peningkatan Akses Internet di Pusat- Pusat Kegiatan Kecamatan

Kecamatan (Desa-Desa) yang belum bisa mengakses Internet khususnya Kecamatan Muara Sahung, Padang Guci Hilir dan Kecamatan Lungkang Kule

persentase desa yang terakses jaringan internet

70% 70% 75% 80% 85% 90% 95% 95% Pengembangan jaringan internet

Komunikasi dan

Informatika

APBD Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian

Page 126: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

126

Meningkatnya infrastruktur penyaluran air bersih

Peningkatan ketersediaan sumber air bersih, akses dan kualitas perpipaan

Peningkatan akses penduduk terhadap sanitasi dan air bersih

Persentase drainase kawasan perkotaan

35% 35% 60-70% 70-80% 80-90% 90-100%

90-100%

90-100% Lingkungan Sehat Perumahan

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBD Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang/ Dinkes

persentase rumah tangga terlayani pengelolaan air limbah bersanitasi

25% 35% 55% 65% 85% 90-100%

90-100%

90-100% Pengembangan Kinerja Pengelolaan air Minum dan Air Limbah

Perumahan dan

kawasan permukiman

APBN / APBD

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang/ Dinkes

Persentase rumah tangga terlayani pengelolaan persampahan

25% 35% 55% 65% 85% 90-100%

90-100%

90-100% Lingkungan Sehat Perumahan

Perumahan dan

kawasan permukiman

APBN / APBD

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

persentase aliran sungai yang dinormalisasi

25% 35% 60% 85% 90% 90-100%

90-100%

90-100% Pengendalian banjir

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBN / APBD

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

persentase lingkungan permukiman kumuh

0,25% 0,25% 0,17% 0,80% 0,05% 0 0 0 Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh

Perumahan dan

kawasan permukiman

APBN / APBD

Dinas PU dan Penataan Ruang/ Dinkes

Peningkatan dan pemerataan jumlah rumah tangga pengguna layanan air bersih

Distribusi air minum yang merata

Persentase rumah tangga pengguna layanan air bersih

25% 25% 60-70% 70-80% 80-90% 90-100%

90-100%

90-100% Penyediaan dan Pengolahan Air Minum/Air Bersih/Air Baku

Perumahan dan

kawasan permukiman

APBN / APBD

Dinas PU dan Penataan Ruang/ Dinkes

Meningkatnya infrastruktur pengolahan air bersih

Peningkatan jumlah desa yang sudah menikmati fasilitas air bersih

Pemerataan dan Prioritas wilayah yang belum terlayani kebutuhan Air Bersih

Persentase wilayah yang terlayani air bersih

25% 25% 50-60% 60-70% 70-80% 80-90% 80-90% 90% Penyediaan dan Pengolahan Air Minum/Air Bersih/Air Baku

Perumahan dan

kawasan permukiman

APBN / APBD

Dinas Pekerajaan Umum dan Penataan Ruang/ Dinkes

Page 127: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

127

Meningkatnya tata kelola keirigasian

Membangun dan Peningkatan infrastruktur irigasi

Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi

Luas Jaringan irigasi usaha tani yang dibangun (Ha)

1.400

2.600

500

500

500

500

500

2.500

Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Pertanian APBD Dinas Pertanian

Luas Jaringan Irigasi Baru yang dibangun (Ha)

1.612

1.451

100

100

100

100

100

500

Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Pertanian APBD Dinas Pertanian

Prosentase jaringan irigasi wewenang Kabupaten dalam kondisi baik/sedang (%)

25 25 60-70 70-80 80-90 90-100 90-100 90-100 Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya

Pertanian APBD Dinas Pertanian

Meningkatnya kawasan pemukiman rakyat yang berwawasan lingkungan dan antisipasi bencana

Peningkatan kualitas lingkungan permukiman

Peningkatan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana permukiman

Persentase pemukiman yang layak dan berwawasan lingkungan serta antisipasi bencana

60% 60% 75% 85% 100% 100% 100% 100% Peningkatan Sarana prasarana pemukiman

Permukiman APBD Dinas Perumahahan dan Kawasan Permukiman

3 Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, agamis dan beradab

Meningkatnya fasilitasi aktifitas keagamaan masyarakat

Memperbanyak pembangunan bidang keagamaan

Peningkatan aktifitas dan fasilitas keagamaan

Jumlah kajian keagamaan yang diadakan

260 pengajia

n

260 pengajia

n

290 pengajia

n

330 pengajia

n

350 pengajia

n

373 pengajia

n

400 pengajia

n

400 pengajian

Peningkatan, pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengembangan nilai-nilai agama

Pemerintahan dan Umum

APBD Bagian Kesra SETDA

Jumlah Calon Jemaah Haji

84 JCH 84 JCH 106 JCH 106 JCH 106 JCH 106 JCH 106 JCH 698 JCH Pemerintahan dan Umum

APBD Bagian Kesra SETDA

Meningkatnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan

Meningkatnya peran dan akses perempuan dalam pembangunan

Peningkatan Pengarustaman Gender dalam pembangunan

Indeks pembangunan gender (IPG)

85,66 87,66 89,66 91,66 93,66 95,66 96,66 96,66 Peningkatan peran serta da kesetaraan gender dalam pembangunan

Pemberdayaan

Perempuan dan

perlindungan anak

APBD Dinas Pengendalian

Penduduk KB PP dan PA

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

61,69 61,69 -62,29

62,29 -63,69

63,69-64,29

64,29-65,69

65,69- 66,29

66,29-67,99

66,29-67,99

Page 128: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

128

Meningkatnya keterlibatan perempuan dalam proses politik dan jabatan publik dengan tidak menghilangkan kodratnya sebagai perempuan

Prosentase perempuan yang duduk di jabatan Publik

23,72 24 24,5 25 25,2 25,5 30 30 Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Pemberdayaan

Perempuan dan

perlindungan anak

APBD Dinas Pengendalian

Penduduk KB PP dan PA

Melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan

Peningkatan layanan perlindungan kepada perempuan dan anak korban tindak kekerasan

Persentase kasus kekerasan perempuan dan anak yang diselesaikan

83% 83-85% 85-87% 87-89% 89-91% 91-93% 95% 100% Dinas Pengendalian

Penduduk KB PP dan PA

Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak

12 10 8 6 5 4 3 3 Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak

Pemberdayaan

Perempuan dan

perlindungan anak

APBD Dinas Pengendalian

Penduduk KB PP dan PA

Jumlah anak bermasalah yang dilayani dan dilindungi (orang)

17 15 13 10 9 7 5 5 Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak

Pemberdayaan

Perempuan dan

perlindungan anak

APBD Dinas Pengendalian

Penduduk KB PP dan PA

Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pengendalian penduduk, KB dan kesehatan reproduksi remaja

Menurunkan angka kelahiran penduduk dan pemahaman kesehatan reproduksi bagi remaja

Peningkatan akses dan pelayanan KB yang merata dan berkualitas

Rasio Akseptor KB 7,93 8,25 9,25 10,25 11,25 12,25 13,25 13,25 Keluarga Berencana

Pemberdayaan

Perempuan dan

perlindungan anak

APBD Dinas Pengendalian

Penduduk KB PP dan PA

Page 129: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

129

Peningkatan intensitas layanan kesehatan reproduksi remaja bagi remaja guna mencegah kelahiran di usia remaja

Persentase remaja perempuan 15-19 tahun yang melahirkan

3,8 3,5 3,2 3 2,7 2,5 2,2 2,2 Promosi KIA melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat

Pemberdayaan

Perempuan dan

perlindungan anak

APBD Dinas Pengendalian

Penduduk KB PP dan PA

Pengembangan bahan informasi ttg pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh kembang anak

Pemberdayaan

Perempuan dan

perlindungan anak

APBD Dinas Pengendalian

Penduduk KB PP dan PA

Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU

Pemberdayaan

Perempuan dan

perlindungan anak

APBD Dinas Pengendalian

Penduduk KB PP dan PA

Meningkatnya akses permuda terhadap proses dan hasil pembangunan

Meningkatkan peran, potensi, prestasi pemuda dan olah raga

Peningkatan sistem pengkaderan pemuda berprestasi yang berkelanjutan

Jumlah kelompok usaha pemuda produktif yang dibina dan dikembangkan (kelompok)

5 10 15 16 20 22 22 22 Peningkatan upaya kecakapan hidup pemuda

Pemuda dan olah raga

APBD Dinas Pariwisata, Pemuda dan

Olah Raga

Peningkatan kompetisi dan prestasi di bidang olah raga sacara sistematis dan berkelanjutan

Peringkat Prestasi POPDA

4 4-3 3-2 2-1 Pembinaan Olahraga Prestasi/ Program Pemberdayaan dan Pemasyarakatan Olahraga

Pemuda dan olah raga

APBD Dinas Pariwisata, Pemuda dan

Olah Raga

Page 130: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

130

Peningkatan profesionalisme dan etika pembina, penyelengga, pengelola dan pelaksana kegiatan keolahragaan

Jumlah Wasit 10 10 15 17 17 13 13 85 Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga

Pemuda dan olah raga

APBD Dinas Pariwisata, Pemuda dan

Olah Raga

Jumlah Juri 15 15 30 45 60 60 60 60

Jumlah Pelatih 8 8 18 28 28 28 28 28

Meningkatnya kerukunan antar masyarakat

Meningkatkan Pemahaman Demokrasi dalam masyarakat

Menciptakan kondisi yang kondusif dalam kehidupan beragama di masyarakat

Rasio Stabilitas Kesatuan Bangsa

0,57 0,58 0,6 0,63 0,65 0,7 0,73 0,73 Pengembangan wawasan kebangsaan

Ketentraman, ketertiban, umum dan

perlindungan masyarakat

APBD Kesbangpol

Meningkatnya keamanan dan ketertiban masyarakat

Pengarusutamaan keamanan berbasis masyarakat

Pengembangan kolompok-kelompok keamanan lingkungan di level komunitas

Angka kriminalitas 200 180 150 130 100 75 75 Peningkatan, ketertiban dan keamanan Masyarakat

Ketentraman, ketertiban, umum dan

perlindungan masyarakat

APBD Satpol PP dan Damkar

Meningkatnya penyelenggaraan penanggulangan bencana

Membangun sistem tanggap darurat terpadu

Penguatan Regulasi pencegahan dan penanggulangan bencana

responsilbilitas pencegahan dan penanggulangan bencana

60% 60% 65% 70% 75% 80% 90% 90% Penanggulangan Korban Bencana

Damkar dan penyelamata

n

APBD BPBD, Dinas Sosial

Meningkatkan kesigapan, pengendalian dan pemulihan akibat bencana

Meningkatkan peran serta dunia usaha, swasta dan masyarakat dalam pra, saat dan pasca bencana

Jumlah desa tanggug bencana di daerah zona merah (berisiko tinggi)

0 2 4 6 8 10 12 12 Pengurangan resiko bencana

Damkar dan penyelamata

n

APBD BPBD

Persentase sekolah aman bencana (%)

10 10-28 28-40 40-55 55-70 70-85 85-100 85-100 Pengurangan resiko bencana

Damkar dan penyelamata

n

APBD BPBD, Dinas Sosial

Page 131: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

131

Meningkatnya perlindungan sosial bagi masyarakat

Pencegahan, Pengurangan dan Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

Meningkatkan kualitas pelayanan sosial masyarakat dan penyandang kesejahteraan sosial

Jumlah Kepala keluarga miskin yang diberdayakan (KK)

48

381

425

450

500

500

500

2.804

Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

sosial APBD Dinas Nakertrans

Jumlah penyandang masalah Kesejahteraan sosial yang dibina, direhab dan dilayani (Orang)

73 150 200

250

300

350

400

1.723

Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

sosial APBD Dinas Nakertrans

Jumlah partisipasi masyarakat dalam potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) (Orang/lembaga)

80 100 100 100 100 100 100 680

Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

sosial APBD Dinas Nakertrans

4 Mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, unggul dan berdaya saing

Meningkatnya kualitas pelayanan, sarana dan prasarana kesehatan

Meningkatkan berbagai pusat pelayanan kesehatan hingga unit terkecil

Peningkatan sarana dan prasarana dari Rumah Sakit, Puskesmas, hingga Puskesmas Pembantu

Jumlah puskesmas yang ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas rawat inap

4 5 1 1 0 0 0 7 pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

kesehatan APBD Dinas Kesehatan

Program Pengembangan SDM Kesehatan

Kepegawaian APBD Dinas Kesehatan/

Badan Kepegawaian

Daerah dan SDM

Page 132: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

132

Jumlah Desa yang belum memiliki Sarana Kesehatan

72 72 72-62 62-52 52-42 42-32 32-12 32-12 pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

kesehatan APBD Dinas Kesehatan

pembangunan infrastruktur perdesaaan

Bina Marga APBD Dinas PU dan Penataan Ruang

pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

energi dan pertambanga

n

APBD Disnakertrans

Persentase tahapan peningkatan kelas rumah sakit Umum Daerah Kaur dari C ke B

0 10 20 25 40 50 60 75 pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

Pembangunan sarana dan prasarana RS

APBD RSUD Kaur

Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan

Meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat

Meningkatkan kesediaan dan Mutu SDM Kesehatan

Jumlah Dokter spesialis

7 7 9 11 13 15 17 17 Pengembangan SDM Kesehatan

Kesehatan APBD RSUD Kaur

Pengembangan dan pembinaan aparatur

Kepegawaian APBD Badan Kepegawaian

Daerah dan SDM

Jumlah tenaga medis

385 401 450 500 550 600 650 650 Pengembangan SDM Kesehatan

Kesehatan Dinas Kesehatan

Page 133: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

133

Meningkatnya cakupan jaminan kesehatan masyarakat

Memastikan masyarakat mendapat jaminan kesehatan

Peningkatan masyarakat yang mendapatkan jaminan kesehatan terutama untuk warga miskin dan peningkatan pengguna BPJS

Jumlah penduduk miskin yang menjadi peserta BPJS

61247 61247 67371 74108 81518 89669 98635 98635 Peningkatan jaminan kesehatan masyarakat miskin

Kesehatan APBD Dinas Kesehatan

Meningkatnya pengendalian penyakit dan kematian

meningkatkan akses dan kualitas kesehatan masyarakat diseluruh wilayah termasuk daerah terpencil/terisolir

Peningkatan kualitas derajat kesehatan dengan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular

AKB/1.000 Kelahiran

8 8 8-7 7-5 5-4 4-3 3-2 2-1 Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

Kesehatan APBD Dinas Kesehatan

Angka Kematian Ibu/100.000

22 17 13 10 7 5 3 3 Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Kesehatan

Persentase balita gizi buruk/gizi kurang

0,09 0 0 0 0 0 0 0 Peningkatan Kesehatan Anak dan Balita

Kesehatan APBD Dinas Kesehatan

Angka Kejadian Malaria (API) per 1.000 penduduk

1,65 1,65 1,43 1,22 0,97 0,76 0,64 0,55 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

Kesehatan APBD Dinas Kesehatan

jumlah kasus DBD kurang dari 49/100.000 penduduk

80,00 80,00 60 55 49 43 37 37

Berkembangnya pelayanan kesehatan yang berdaya saing

Pengembangan pelayanan Kesehatan yang kompetitif

Pengembangan standar pelayanan unit Kesehatan

Jumlah Puskesmas yang ter-akreditasi

0 4 8 13 16 16 16 16 Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

Kesehatan Dasar

APBD Dinas Kesehatan

Page 134: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

134

Meningkatnya akses dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing

Pengembangan pelayanan pendidikan yang kompetitif

Pengembangan standar pelayanan unit pendidikan dan hasil lulusan siswa yang kompetitip

Persentase SD yang ter-akreditasi

82,09 82,09 82,10- 85 85,01- 88,00

88,01- 91,00

91,01- 94

94,01- 97

97 Program wajar dikdas

Pendidikan APBD Dinas Pendidikan

Persentase SLTP yang ter-akreditasi

51,22 51,22 51,23- 56,00

56-61 61-66 66-71 71-74 71-74 Wajar dikdas Pendidikan APBD Dinas Pendidikan

Meningkatkan jangkauan akses layanan pendidikan yang adil, merata dan berkualitas

Pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan pusat-pusat pembelajaran dan pelatihan

Angka partisipasti murni (APM) (%) PAUD

24,11% 24,11% 24,11-34 34-44 44-54 54-64 64-74 64-74 Program Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan APBD Dinas Pendidikan

Program pembangunan infrastruktur perdesaaan

pekerjaan umum dan penataan

ruang

APBD Dinas PU dan Penataan Ruang

Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

Energi dan Sumber Daya

Mineral

APBD Dinas Nakertrans

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidikan APBD Dinas Pendidikan

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Kepegawaian APBD Badan Kepegawaian

Daerah dan SDM

Angka partisipasti murni (APM) SD (%)

98,62 98,62 98,63 - 98,83

98,84 -99,04

99,05 -99,25

99,26 -99,46

99,47 -100

100 Program wajar dikdas

Pendidikan APBD Dinas Pendidikan

Jumlah Desa Tertinggal yang belum memiliki SD

42 42 38 34 30 26 20 20 Program pembangunan infrastruktur perdesaaan

APBD Dinas PU dan Penataan Ruang

Page 135: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

135

Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan

Energi dan Sumber Daya

Mineral

APBD Dinas Nakertrans

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Kepegawaian APBD Badan Kepegawaian

Daerah dan SDM

Angka partisipasti murni (APM) SLTP (%)

83,97 83,97 83,98- 85,98

85,99- 87,99

88,00- 91,00

91,01- 97,00

97,01- 100

100 Program wajar dikdas

APBD Dinas Pendidikan

Jumlah Kecamatan yang belum memiliki minimal 2 SLTP

6 6 5 4 3 2 1 1

Angka Buta Aksara 2,20 1,76 1,76-1,32 1,32-0,88

0,88-0,44 0,44-0,22

0,22-0 0,22-0 Program pendidikan non formal

Pendidikan Dinas Pendidikan

Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi siswa

Jumlah siswa berprestasi penerima beasiswa dalam negeri

15 Orang

15 Orang

22 Orang 22 Orang 17 Orang 12 Orang

7 Orang 7 Orang Peningkatan Sumber Daya Manusia

Pendidikan APBD Dinas Pendidikan

Jumlah siswa berprestasi penerima beasiswa luar negeri

10 Orang

10 Orang

15 Orang 17 Orang 22 Orang 15 Orang

15 Orang

15 Orang

Meningkatnya kualitas tenaga pendidik yang profesional

Peningkatan kompetensi guru

Peningkatan kompetensi guru berdasarkan pemetaan sekolah

Persentase guru SD yang bersertifikasi

63,94% 63,94% 63,95- 66,00

66,01- 68,00

68,01- 70,00

70,01- 72,00

72,01- 74,00

74 Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidikan APBD Dinas Pendidikan

Persentase Guru SLTP yang bersertifikasi

48,6% 48,6% 48,61- 50,00

50,01- 52,00

52,01- 54,00

54,01- 56,00

56,01- 58,00

58

Berkembangnya pelayanan dan aksesibilitas perpustakaan dan

meningkatkan jangkauan dan akses layanan perpustakaan

Meningkatkan minat baca masyarakat

Jumlah pengunjung perpustakaan (orang/bulan)

258 258 280-330 330-380 380-430 430-480 480-530 530-600 Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Perpustakaan

APBD Dinas Perpustakaan

Page 136: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

136

optimalisasi minat baca masyarakat

Persentase perpustakaan SD, SLTP yang dibina

0 0 0 25 55 75 100 100

Berkembangnya aktifitas kepemudaan dan olahraga

peningkatkan sarana dan prasarana pemuda dan olah raga

Pengembangan sarana dan prasarana olah raga dan kewirausahaan pemuda; serta penanggulangan narkoba

Jumlah sarana dan prasarana olahraga

13 13 2 3 3 3 3 27 Peningkatan peran serta kepemudaan

Pemuda dan olah raga

APBD Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga

Meningkatkan pemberdayaan pemuda dan olah raga

Meningkatkan peran serta pemuda, memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan

Persentase pemuda peserta pelatihan kewirausahaan yang menjadi wirausahawan mandiri

30 30 40 50 55 75 80 80 Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda

Pemuda dan olah raga

APBD Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga

Meningkatkan peran pemerintah dan lembaga LITBANG/universitas dalam dan luar daerah

peningkatan kerjasama penelitian dan pengembangan antara pemerintah dan lembaga LITBANG/Universitas serta pelaku usaha

Peningkatan regulasi kerjasama penelitian dan pengembangan

Jumlah regulasi kerjasama Bidang Inovasi dan teknologi yang ditetapkan

2 2 3 4 5 6 7 7 Penguatan kesepahaman dan komitmen

Litbang APBD Bappeda dan Litbang

Peningkatan Layanan Kawasan Techno Park

Penyediaan fasilitas utama dan pendukung kawasan

Nilai (interval) Kepuasan Layanan Kawasan Techno Park

n/a 50-60 Belum Baik

61-70 Cukup Baik

71-80 Baik

81-90 Sangat

Baik

91-100 Memua

skan

91-100 Memua

skan

91-100 Memuaska

n

Program Peningkatan Layanan Kawasan Tehno Park

APBN / APBD

Bappeda dan Litbang

Page 137: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

137

Peningkatan Pendampingan bisnis dan teknologi

Peningkatan Proses alih Bisnis dan Teknologi

Persentase efektivitas proses pra inkubasi, inkubasi dan pasca inkubasi

n/a n/a 60% 80% 90% 100% 100% 100% Program Peningkatan Inkubasi Bisnis dan Teknologi

Optimalisasi transfer

bisnis dan teknologi

APBN / APBD

Bappeda dan Litbang

5 Mengembangkan perekonomian daerah melalui percepatan pembangunan ekonomi berbasis agrobisnis dan maritim melalui pembangunan industri perikanan, pariwisata bahari dan pertambangan yang berorientasi ekonomi kerakyatan

Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam bagi pembangunan

Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam

Peningkatan produksi, produktifitas dan mutu hasil pertanian

Cetak sawah baru (ha)

0 0 0 0 0 50,0 50,0 100,0 peningkatan produksi pertanian/perkebunan

Pertanian/perkebunan

APBD Dinas Pertanian

Produksi Tanaman Pangan dan hortikultura ( ton) :

Peningkatan produksi pertanian / perkebunan

Pertanian/perkebunan

APBD Dinas Pertanian

a. padi 27.000 27.500 27500-28000

28000-28500

28500-29000

29000-29500

29500-30000

29500-30000

b. Jagung 2.250 2.250 2250-2500

2500-2750

2750-3000

3000-3500

3500-4000

3500-4000

c. Kedelai 350 500 500-650 650-800 800-950 950-1100

1100-1250

1100-1250

d. Sayuran

- Cabe Merah

63,64 67,03 67,03-70 70-73 73-76 76-79 79-82 79-82

- Bawang Merah

0 0 0,2-0,4 0,4-0,6 0,6-0,8 0,8-1,0

1,0-1,4 1,0-1,4

e. Buah-buahan

- Sawo 10 20 30 40 45 50

Jumlah Desa Mandiri Benih yang dibangun

2 0 1 1 1 1 1 5 Peningkatan produksi pertanian / perkebunan

Pertanian/perkebunan

APBD Dinas Ketahanan Pangan

Page 138: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

138

Jumlah Desa Mandiri Pangan yang dibangun

2 1 1 2 2 3 11 Peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat

Pertanian/perkebunan

APBD Dinas Ketahanan Pangan

Produksi Perkebunan unggulan (ton)

Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian dan perkebunan

Pertanian/perkebunan

APBD Dinas pertanian

a. Kelapa Sawit 8.296

9.296

9296-10296

10296-11296

11296-12296

12296-13296

13296-14296

13296-14296

b.Karet 7.529 7.629 7629-7729

7729-7829

7829-7929

7929-8029

8029-8629

8029-8629

c. Kopi 8200 8996 8996-9792

9792-10588

10588-11384

11384-12180

12180-12976

12180-12976

d. Singkong/mocaf 1-1,5 1,5-2 2-2,5 2,5-3,5 3,5-4 3,5-4

e. Kelapa Dalam 1880 2166 2116-2452

2452-2738

2738-3024

3024-3310

3310-3596

3310-3596

- Jumlah Bibit Kopyor yang diadakan

500 500 500 500 500 2.500

- Pandan wangi yang diadakan

250 250 250 250 250 1.250

f. Pala 1-2 2-2,5 2,5-3,0 3,0-3,5 3,5-4 3,5-4

g. Cengkeh 1178 1209 1209-1709

1709-2209

2209-2709

2709-3209

3209-3709

3209-3709

h. Jumlah Bibit Melinjo yang diadakan

1500 1500 1500 1500 1500 1500

i. Jumlah Bibit Aren yang diadakan

200 200 200 200 200 200

Page 139: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

139

Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluh

Rasio Penyuluh terhadap Poktan

1:12 1:12 1:10 1:08 1:06 1:04 1:02 1:02 Peningkatan Kesejahteraan Petani

Pertanian APBD Dinas Pertanian

Jumlah petani yang ditingkatkan kemampuan dalam pengembangan usaha agribisnis (orang)

0 10 20 30 30 30 30 150 Peningkatan Kesejahteraan Petani

Pertanian APBD Dinas Pertanian

Meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan perkebunan

Jumlah jenis komoditas industri berbasis pertanian/perkebunan/peternakan/perikanan yang dikembangkan

0 0 0 1 1 0 1 3 Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian dan perkebunan

Peternakan APBD Dinas pertanian

Meningkatkan produksi,produktifitas dan mutu hasil peternakan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi peternakan

Produksi daging ternak (ton)

Program peningkatan produksi hasil peternakan

Peternakan APBD Dinas pertanian

a. Sapi 488 620 620-820 820-1020

1020-1220

1220-1420

1420-1620

1420-1620

b. Kambing / Domba

86 112 112-200 200-300 300-400 400-500 500-600 500-600

c. Unggas 200 219 219-319 319-419 419-519 519-619 619-719 619-719 Program pemenuhan Pangan Asal ternak dan agribisnis peternakan rakyat

Petenakan APBD Dinas pertanian

Produksi telur (ton)

5,8 6 6-6,5 6,5-7 7-7,5 7,5-8 8-8,5 8-8,5 Peningkatan produksi hasil peternakan

Petenakan APBD Dinas pertanian

Page 140: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

140

Meningkatkan nilai tambah produk peternakan

Jumlah Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Kelompok

0 0 1 2 4 7 11 11 Peningkatan produksi hasil peternakan

Petenakan APBD Dinas pertanian

Rehabilitasi Sumber Daya Alam

Mempertahankan fungsi hutan

Pemulihan lahan kritis

Penurunan persentase lahan kritis

27,18 25,18 23,18 20,18 18,18 16,18 14,18 14,18 Rehabilitasi hutan dan lahan

Pertanian/perkebunan

APBD Dinas Pertanian

Mencegah dan mengendalikan kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup

Menurunkan beban pencemaran lingkungan

Peningkatan pengendalian pencemaran lingkungan air dan udara dengan meningkatkan daya dukung penahanan laju kerusakan lingkungan

Indeks pengendalian pencemaran Air

65 65 68 70 70 70 70 70 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Indeks pengendalian pencemaran Udara

75 75 75 75 75 75 75 75

Meningkatnya ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah

Membangun, mengembangkan dan memelihara infrastruktur wilayah

Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur Pertanian

panjang jalan usaha tani yang di bangun (M)

3000 4000 5.000

6.000

7.000

8.000

9000 42000 Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Pertanian/perkebunan

APBD Dinas pertanian

Penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian

Pertanian/perkebunan

APBN Kementan /Dinas Pertanian

panjang jalan usaha tani yang direhabilitasi (M)

2.000

- 500

1.000

1.250

1.750

-

6.500

Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Page 141: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

141

Panjang Jalan Sentra Produksi yang di bangun (M)

15000 10000 10000 10000 10000 10000 10000 750000 Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Pertanian/perkebunan

APBD Dinas pertanian

Penyediaan dan Pengembangan sarana dan prasarana pertanian

Pertanian/perkebunan

APBD Dinas pertanian

Pembangunan Kawasan Terpadu Mandiri (KTM)

Peningkatan Infrastruktur Kawasan Terpadu Mandiri

Persentase tahapan Pengembangan KTM

15 15 15 45 70 90 100 100 Program Pembangunan Kawasan Cepat Tumbuh dan Strategis Daerah

Ekonomi APBN/APBD Bappeda dan

Litbang, Dinas Nakertrans

Program Perencanaan Pembangunan Kawasan KTM

Ekonomi APBN/APBD

Bappeda dan Litbang

Penguatan Kawasan KTM

Ekonomi APBD/APBN Bappeda dan

Litbang,Disnakertrans

Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan tangkap dan budidaya secara ramah lingkungan

Optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan sumber daya perikanan

Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan tangkap

Produksi Perikanan Tangkap (Ton)

3.212,3 3.533,5 3.886,8 4.275,5 4.703,0 5.173,3 5.690,6 27.262,7 Pengembangan Perikanan tangkap

Urusan Pilihan

Kelautan dan Perikanan

APBD Dinas Perikanan

Meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya

Produksi Perikanan Budidaya (Ton)

3.013,2 3.314,5 3.645,9 4.010,5 4.411,5 4.852,6 5.337,8 25.572,8 Budidaya Perikanan

Kelautan perikanan

APBD/APBN

Dinas Perikanan,Keme

n KKP

Page 142: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

142

Jumlah pusat pendaratan ikan yang dibangun

1 1 2 Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Kelautan perikanan

Jumlah Unit Pengolahan hasil perikanan (unit)

n/a n/a 10 10-20 15-20 20-25 25-30 25-30

Meningkatnya Pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis kewilayahan dan keunggulan lokal

Mengembangkan kawasan ekonomi terpadu

Mengembangkan kawasan kampung nelayan terpadu berbasis agro maritim

Jumlah kawasan kampung nelayan terpadu yang dikembangkan

n/a n/a 1 1 1 1 1 1 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Kelautan perikanan

APBD Prov/ APBD

Kabupaten

Dinas Perikanan

Pengembangan Perikanan tangkap

Kelautan perikanan

APBD Prov/ APBD

Kabupaten

Dinas Perikanan

optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan

Kelautan perikanan

APBD Prov/ APBD

Kabupaten

Dinas Perikanan

Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh

Perumahan dan kawasan permukiman

APBD Prov/ APBD

Kabupaten

Dinas Perumahan dan

Kawasan Permukiman

Peningkatan Kelembagaan Koperasi

Koperasi APBD Prov/ APBD

Kabupaten

Diskoperindag

Page 143: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

143

Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Koperasi APBD Prov/ APBD

Kabupaten

Dinas Perikanan

Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Peternakan APBD Prov/ APBD

Kabupaten

Dinas Pertanian

Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

perkebunan APBD Prov/ APBD

Kabupaten

Dinas Pertanian

Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan cepat tumbuh

Perencanaan APBD Prov/ APBD

Kabupaten

Bappeda dan Litbang

Berkembangnya jenis dan objek wisata berorientasi ekowisata bahari

Pengembangan Objek Wisata Baru

Peningkatan kualitas objek wisata unggulan dan seni budaya daerah

Persentase Tahapan Pengembangan wisata bahari

0 0 70 80 90 100 100 100 Pengembangan destinasi pariwisata

Pariwisata APBD/APBN

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga/ Kementrian

Pariwisata dan KKP

Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang wisata

Pengembangan sarana dan prasarana objek wisata

Peningkatan pemasaran pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisata

Jumlah wisatawan mancanegara (orang)

100 100-110 110-120 120-135 135-150 150-170 170-200 170-200 Pengembangan pemasaran pariwisata

Pariwisata APBD Dinas Pariwisata Pemuda dan

Olah Raga

Jumlah wisatawan Nusantara (orang)

20900 21000-21200

21200-21400

21400-21600

21600-22000

22000-22400

22400-22600

22400-22600

Jumlah objek wisata yang unggulan yang dikembangkan

4 4 6 8 10 10 10 10

Page 144: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

144

Meningkatnya kinerja UMKM

Pengembangan UMKM

Pengembangan kapasitas manajemen UMKM secara meyeluruh dan berkelanjutan

Jumlah UMKM yang mendapatkan bantuan permodalan

150 UMKM/I

KM

150 UMKM/I

KM

15 UMKM/I

KM

25 UMKM/I

KM

35 UMKM/I

KM

45 UMKM/I

KM

50 UMKM/I

KM

320 UMKM/IK

M

Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM

Urusan wajib koperai dan

UKM

APBD/ APBN

Diskoperindag

Jumlah UMKM yang mendapatkan bantuan peralatan

150 150 15 25 35 45 50 320

jumlah UMKM yang mendapatkan pelatihan

- - 30 50 70 90 100 30

Meningkatkan perluasan pasar dan nilai produk perdagangan

Jumlah produk yang mempunyai izin PIRT, sertifikat MUI dan Jumlah produk unggulan yang memiliki sertifikat BPOM dan SNI

15 15 10 produk, 1

produk Unggulan

10 produk,

1 produk Unggula

n

10 produk, 1

produk Unggulan

10 produk,

1 produk Unggula

n

10 produk,

1 produk Unggula

n

45 produk, 4 produk Unggulan

Peningkatan kemampuan Teknologi industri

Urusan perindustrian

APBD Diskoperindag

Peningkatan dan pengembangan ekspor

Urusan perindustrian

APBD Diskoperindag

Penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

Urusan perindustrian

APBD Diskoperindag

Meningkatnya Koperasi aktif

Pengembangan koperasi aktif

Revitalisasi koperasi secara merata dan berkelanjutan

Persentase koperasi aktif

51,28% 55,28% 58,28% 61,28% 64,28% 67,28% 70,28% 70,28% Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

Urusan wajib Koperasi dan

UKM

APBD Diskoperindag

Meningkatnya pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis keunggulan lokal

Mengembangkan kawasan ekonomi terpadu

Mengembangkan industri berbasis sumber daya lokal

Jumlah sentra ekonomi kerakyatan yang di kembangkan

1 Sentra 1 Sentra 1 Sentra 1 Sentra 3 Sentra Program pengembangan sentra-sentra industri potensial

Urusan perindustrian

APBD Diskoperindag

Penataan struktur industri

Urusan perindustrian

APBD Diskoperindag

Page 145: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

145

Jumlah Kelompok Usaha Baru (KUB)/ Wirausaha Baru (WUB) yang dibina

527 UMKM/I

KM

537 UMKM/I

KM

30 UMKM/I

KM

30 UMKM/I

KM

30 UMKM/I

KM

30 UMKM/I

KM

30 UMKM/I

KM

687 UMKM/IK

M

Pengembangan kewirausahaan keunggulan kompetitif UKM

Urusan wajib Koperasi dan

UKM

APBD Diskoperindag

Penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

Urusan wajib Koperasi dan

UKM

APBD Diskoperindag

Meningkatnya fungsi pasar di Kabupaten Kaur

Meningkatkan daya saing dan sektor perdagangan

Peningkatan dan Perluasan Pasar

Jumlah Pasar tradisional yang di revitalisasi

3 6 3 3 3 3 3 21 Peningkatan efesiensi perdagangan dalam negeri

Urusan perdagangan

APBN Diskoperindag

Meningkatnya kesempatan kerja yang adil dan transparan, terutama bagi penurunan angka pengangguran di kalangan terdidik melalui pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pasar kerja.

Meningkatnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja

Peningkatan kesempatan, Kualitas dan Kompetensi Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja yang mendapat sertifikat kompetensi

60 80 100 100 100 100 100 640 Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

APBD Dinas Nakertrans

Jumlah masyarakat kurang mampu yang mengikuti pelatihan kewirausahaan, keterampilan dan keahlian dalam memulai usaha

0 45 60 75 75 75 75 405 Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Sosial/tenaga kerja

APBD Dinas Nakertrans

Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan Kerja

persentase tahapan peningkatan Status LLK menjadi BLK

10% 25% 50% 70% 80% 100% 100% 100% Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

APBD Dinas Nakertrans

Page 146: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

146

Meningkatnya Perekonomian Perdesaan dan Kapasitas Aparatur Desa

Meningkatkan Kapasitas Pemerintah Desa dan pemberdayaan ekonomi di desa tertinggal

Meningkatkan pemberdayaan ekonomi di desa tertinggal

Jumlah BUMDES yang dibentuk didesa tertinggal

5 5 15 20 30 32 40 50 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan

APBD

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

Meningkatkan kapasitas aparat pemerintah desa

Persentase Aparat yang di tingkatkan kapasitasnya

0 19,93 19,93 19,93 19,93 20,24 25 25 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

APBD Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

Meningkatnya investasi

Optimalisasi pengeloaan investasi

Meningkatkan promosi investasi dan memperbanyak sumber dan jenis investasi

Nlai Investasi (Milyar)

323 355 391 430 473 520 572 572 Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

Urusan penanaman

Modal Daerah

APBD Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu

Optimalisasi kinerja pelayanan perijinan terpadu

Peningkatan kinerja pelayanan perijinan secara berkelanjutan

Jumlah peraturan perundang-undangan tentang perizinan yang telah di terbitkan (jenis)

3 3 4 6 8 10 10 10 Penataan perundang-undangan

Urusan penanaman

Modal Daerah

APBD Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu

Rata-rata lama penerbitan surat izin investasi/yang memerlukan kajian tenknis (hitungan hari maksimal

15 15 13 10 8 7 7 7 Peningkatan pelayanan publik

Urusan penanaman

Modal Daerah

APBD Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu

Rata-rata lama penerbitan surat perizinan/non perizinan administrasi (hitungan hari maksimal

3 3 3 2 2 1 1 1 Peningkatan pelayanan publik

Urusan penanaman

Modal Daerah

APBD Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu

Page 147: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

147

BAB VIII

INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

Sesuai dengan ketentuan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan perubahan terakhirnya

yaitu Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

pencapaian target indikator kinerja program disusun secara rinci untuk setiap tahunnya dan

disertai dengan kerangka pendanaan yang merupakan pagu indikatif untuk masing-masing

program.

Program-program yang telah disusun pada bagian sebelumnya, merupakan upaya-upaya

mencapai sasarn pembangunan daerah yang dilakukan melalui strategi dan arah kebijakan.

Perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian serta evaluasi program oleh PD yang mempunyai

tugas, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab sesuai dengan bidang urusan, baik menyangkut

urusan wajib Pemerintah Daerah maupun urusan pilihan. Program yang disusun merupakan

program prioritas pembangunan.

Program prioritas yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif

selanjutnya dijadikan acuan pada penyusunan Rencana Strategis PD serta kebutuhan

pendanaannya. Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan

merupakan indikasi dari rencana program yang didasarkan pada arah kebijakan dan kebutuhan

PD, berisi program-program prioritas baik untuk mencapai visi dan misi pembangunan maupun

utnuk pemenuhan penyelenggaraan pemerintahan.

Program disusun dengan mempertimbangkan tingkat kemudahan pelaksanaan,

keterbatasan waktu, anggaran maupun kapasitas dan sumber daya daerah. Program juga harus

memiliki sasaran yang jelas, dan dapat diukur hasilnya. Akumulasi pencapaian kinerja pada

masing-masing kegiatan akan menjadi sasaran program. Sasaran program akan mendukung

pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah.

Page 148: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

148

Tabel 8.1 Rekapitulasi Indikasi Kebutuhan Pendanaan Sesuai Dengan Bidang Urusan

Tahun 2016-2021

rusan Pemerintahan Daerah

Kerangka Pendanaan

KET. Tahun 2017* Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2017-2021

2 4 6

BELANJA

810.514.033.000,00

923.066.438.451,25

1.052.888.267.718,25

1.202.866.397.262,75

1.383.296.356.852,16

5.372.631.493.284,40

Belanja Tidak Langsung

438.300.579.562,00

482.130.637.518,20

530.343.701.270,02

583.378.071.397,02

670.884.782.106,58

2.705.037.771.853,82

Belanja Pegawai

264.920.760.794,59

291.412.836.874,05

320.554.120.561,45

352.609.532.617,60

405.500.962.510,24

1.634.998.213.357,93

Belanja Bunga -

-

-

-

-

-

Belanja Subsidi -

-

-

-

-

-

Belanja Hibah

172.338.263.800,00

189.572.090.180,00

208.529.299.198,00

229.382.229.117,80

263.789.563.485,47

1.063.611.445.781,27

Belanja Bantuan Sosial -

-

-

-

-

-

Belanja Bagi Hasil -

-

-

-

-

-

Belanja Bantuan Keuangan

718.713.703,00

790.585.073,30

869.643.580,63

956.607.938,69

1.100.099.129,50

4.435.649.425,12

Belanja Tidak Terduga

322.841.264,41

355.125.390,85

390.637.929,94

429.701.722,93

494.156.981,37

1.992.463.289,50

Belanja Langsung

372.213.453.438,00

440.935.800.933,05

522.544.566.448,23

619.488.325.865,73

712.411.574.745,58

2.667.593.721.430,59

URUSAN PEMERINTAHAN UMUM 63.411.098.142,00

72.922.762.863,30

83.861.177.292,80

96.440.353.886,71

110.906.406.969,72

427.541.799.154,53

Page 149: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

149

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah -

-

-

-

-

-

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah -

-

-

-

-

-

Sekretariat Daerah

31.557.143.700,00

36.290.715.255,00

41.734.322.543,25

47.994.470.924,74

55.193.641.563,45 212.770.293.986,44

Sekretariat DPRD

24.031.374.842,00

27.636.081.068,30

31.781.493.228,55

36.548.717.212,83

42.031.024.794,75 162.028.691.146,42

Inspektorat

1.942.696.000,00

2.234.100.400,00

2.569.215.460,00

2.954.597.779,00

3.397.787.445,85

13.098.397.084,85

Kecamatan Kaur Utara

440.350.900,00

506.403.535,00

582.364.065,25

669.718.675,04

770.176.476,29 2.969.013.651,58

Kecamatan Kaur Tengah

432.234.500,00

497.069.675,00

571.630.126,25

657.374.645,19

755.980.841,97 2.914.289.788,40

Kecamatan Kaur Selatan

460.596.250,00

529.685.687,50

609.138.540,63

700.509.321,72

805.585.719,98 3.105.515.519,82

Kecamatan Tanjung Kemuning

375.666.000,00

432.015.900,00

496.818.285,00

571.341.027,75

657.042.181,91 2.532.883.394,66

Kecamatan Kinal

396.504.500,00

455.980.175,00

524.377.201,25

603.033.781,44

693.488.848,65 2.673.384.506,34

Kecamatan Maje

359.356.000,00

413.259.400,00

475.248.310,00

546.535.556,50

628.515.889,98 2.422.915.156,48

Kecamatan Nasal

397.748.800,00

457.411.120,00

526.022.788,00

604.926.206,20

695.665.137,13 2.681.774.051,33

Kecamatan Kelam Tengah

401.710.500,00

461.967.075,00

531.262.136,25

610.951.456,69

702.594.175,19 2.708.485.343,13

Kecamatan Padang Guci Hulu

397.999.000,00

457.698.850,00

526.353.677,50

605.306.729,13

696.102.738,49 2.683.460.995,12

Kecamatan Padang Guci Hilir

366.914.100,00

421.951.215,00

485.243.897,25

558.030.481,84

641.735.054,11 2.473.874.748,20

Kecamatan Lungkang Kule

357.783.750,00

411.451.312,50

473.169.009,38

544.144.360,78

625.766.014,90 2.412.314.447,55

Kecamatan Semidang Gumay

418.295.000,00

481.039.250,00

553.195.137,50

636.174.408,13

731.600.569,34 2.820.304.364,97

Kecamatan Luas

367.287.400,00

422.380.510,00

485.737.586,50

558.598.224,48

642.387.958,15 2.476.391.679,12

Kecamatan Muara Sahung

355.130.400,00

408.399.960,00

469.659.954,00

540.108.947,10

621.125.289,17 2.394.424.550,27

Kecamatan Tetap

352.306.500,00

405.152.475,00

465.925.346,25

535.814.148,19

616.186.270,42 2.375.384.739,85

URUSAN WAJIB 267.549.793.962,00

319.702.363.664,40

382.081.838.943,78

456.703.059.661,01

525.208.518.610,16

1.951.245.574.841,35

Page 150: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

150

URUSAN WAJIB PELAYANAN DASAR 228.030.567.257,00

273.216.215.863,40

327.375.924.464,33

392.295.044.599,68

451.139.301.289,64

1.672.057.053.474,05

Pendidikan

34.324.209.800,00

41.189.051.760,00

49.426.862.112,00

59.312.234.534,40

68.209.069.714,56 252.461.427.920,96

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

34.324.209.800,00

41.189.051.760,00

49.426.862.112,00

59.312.234.534,40

68.209.069.714,56 252.461.427.920,96

-

-

-

-

-

Kesehatan

65.751.995.200,00

78.902.394.240,00

94.682.873.088,00

113.619.447.705,60

130.662.364.861,44

483.619.075.095,04

Dinas Kesehatan

40.037.983.200,00

48.045.579.840,00

57.654.695.808,00

69.185.634.969,60

79.563.480.215,04 294.487.374.032,64

Rumah Sakit Umum Daerah

25.714.012.000,00

30.856.814.400,00

37.028.177.280,00

44.433.812.736,00

51.098.884.646,40 189.131.701.062,40

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

122.418.746.857,00

146.758.812.153,40

175.945.337.897,83

210.944.383.288,21

242.586.040.781,44

898.653.320.977,88

Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang

119.545.065.357,00

143.454.078.428,40

172.144.894.114,08

206.573.872.936,90

237.559.953.877,43

879.277.864.713,81

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman

2.873.681.500,00

3.304.733.725,00

3.800.443.783,75

4.370.510.351,31

5.026.086.904,01

19.375.456.264,07

-

-

-

-

-

-

Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

4.022.798.400,00

4.626.218.160,00

5.320.150.884,00

6.118.173.516,60

7.035.899.544,09

27.123.240.504,69

Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran

4.022.798.400,00

4.626.218.160,00

5.320.150.884,00

6.118.173.516,60

7.035.899.544,09

27.123.240.504,69

Sosial

1.512.817.000,00

1.739.739.550,00

2.000.700.482,50

2.300.805.554,88

2.645.926.388,11 10.199.988.975,48

Dinas Sosial

1.512.817.000,00

1.739.739.550,00

2.000.700.482,50

2.300.805.554,88

2.645.926.388,11 10.199.988.975,48

-

-

-

-

-

URUSAN WAJIB YANG TIDAK BERKENAAN DENGAN PELAYANAN DASAR

39.519.226.705,00

46.486.147.801,00

54.705.914.479,45

64.408.015.061,33

74.069.217.320,53

279.188.521.367,30

Tenaga Kerja

3.843.130.500,00

4.419.600.075,00

5.082.540.086,25

5.844.921.099,19

6.721.659.264,07 25.911.851.024,50

Page 151: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

151

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

3.843.130.500,00

4.419.600.075,00

5.082.540.086,25

5.844.921.099,19

6.721.659.264,07 25.911.851.024,50

-

-

-

-

-

Pangan

1.939.944.250,00

2.230.935.887,50

2.565.576.270,63

2.950.412.711,22

3.392.974.617,90 13.079.843.737,25

Dinas Ketahanan Pangan

1.939.944.250,00

2.230.935.887,50

2.565.576.270,63

2.950.412.711,22

3.392.974.617,90 13.079.843.737,25

-

-

-

-

-

-

Lingkungan Hidup

4.285.517.500,00

5.142.621.000,00

6.171.145.200,00

7.405.374.240,00

8.516.180.376,00 31.520.838.316,00

Dinas Lingkungan Hidup

4.285.517.500,00

5.142.621.000,00

6.171.145.200,00

7.405.374.240,00

8.516.180.376,00 31.520.838.316,00

-

-

-

-

-

-

Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

2.477.075.000,00

2.848.636.250,00

3.275.931.687,50

3.767.321.440,63

4.332.419.656,72

16.701.384.034,84

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

2.477.075.000,00

2.848.636.250,00

3.275.931.687,50

3.767.321.440,63

4.332.419.656,72 16.701.384.034,84

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

3.665.249.805,00

4.398.299.766,00

5.277.959.719,20

6.333.551.663,04

7.283.584.412,50 26.958.645.365,74

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

3.665.249.805,00

4.398.299.766,00

5.277.959.719,20

6.333.551.663,04

7.283.584.412,50 26.958.645.365,74

-

-

-

-

-

-

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

4.086.169.350,00

4.699.094.752,50

5.403.958.965,38

6.214.552.810,18

7.146.735.731,71

27.550.511.609,76

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

4.086.169.350,00

4.699.094.752,50

5.403.958.965,38

6.214.552.810,18

7.146.735.731,71

27.550.511.609,76

Perhubungan

3.222.209.500,00

3.866.651.400,00

4.639.981.680,00

5.567.978.016,00

6.403.174.718,40 23.699.995.314,40

Dinas Perhubungan

3.222.209.500,00

3.866.651.400,00

4.639.981.680,00

5.567.978.016,00

6.403.174.718,40 23.699.995.314,40

-

-

-

-

-

-

Komunikasi dan Informatika

3.914.293.000,00

4.501.436.950,00

5.176.652.492,50

5.953.150.366,38

6.846.122.921,33 26.391.655.730,21

Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian

3.914.293.000,00

4.501.436.950,00

5.176.652.492,50

5.953.150.366,38

6.846.122.921,33

26.391.655.730,21

Page 152: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

152

-

-

-

-

-

-

Koperasi, Usaha Kesil dan Menengah

9.607.765.000,00

11.529.318.000,00

13.835.181.600,00

16.602.217.920,00

19.092.550.608,00 70.667.033.128,00

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan

9.607.765.000,00

11.529.318.000,00

13.835.181.600,00

16.602.217.920,00

19.092.550.608,00

70.667.033.128,00

Penanaman Modal

1.179.367.800,00

1.356.272.970,00

1.559.713.915,50

1.793.671.002,83

2.062.721.653,25 7.951.747.341,57

Dinas Penanaman Modal dan PTSP

1.179.367.800,00

1.356.272.970,00

1.559.713.915,50

1.793.671.002,83

2.062.721.653,25 7.951.747.341,57

Perpustakaan

1.298.505.000,00

1.493.280.750,00

1.717.272.862,50

1.974.863.791,88

2.271.093.360,66 8.755.015.765,03

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

1.298.505.000,00

1.493.280.750,00

1.717.272.862,50

1.974.863.791,88

2.271.093.360,66 8.755.015.765,03

URUSAN PILIHAN 20.942.986.425,00

24.954.663.260,00

29.742.137.394,50

35.456.587.578,28

40.775.075.715,02

151.871.450.372,79

Kelautan dan Perikanan

5.205.484.000,00

6.246.580.800,00

7.495.896.960,00

8.995.076.352,00

10.344.337.804,80 38.287.375.916,80

Dinas Kelautan dan Perikanan

5.205.484.000,00

6.246.580.800,00

7.495.896.960,00

8.995.076.352,00

10.344.337.804,80 38.287.375.916,80

-

-

-

-

-

-

Pariwisata

3.538.409.000,00

4.069.170.350,00

4.679.545.902,50

5.381.477.787,88

6.188.699.456,06 23.857.302.496,43

Dinas Pariwisata

3.538.409.000,00

4.069.170.350,00

4.679.545.902,50

5.381.477.787,88

6.188.699.456,06 23.857.302.496,43

-

-

-

-

-

-

Pertanian

12.199.093.425,00

14.638.912.110,00

17.566.694.532,00

21.080.033.438,40

24.242.038.454,16 89.726.771.959,56

Dinas Pertanian

12.199.093.425,00

14.638.912.110,00

17.566.694.532,00

21.080.033.438,40

24.242.038.454,16 89.726.771.959,56

-

-

-

-

-

-

FUNGSI PENUNJANG 17.471.421.909,00

20.092.135.195,35

23.105.955.474,65

26.571.848.795,85

30.557.626.115,23

117.798.987.490,08

Page 153: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

153

Fungsi Penunjang Perencanaan dan Fungsi Penelitian dan Pengembangan

5.768.243.159,00

6.633.479.632,85

7.628.501.577,78

8.772.776.814,44

10.088.693.336,61

38.891.694.520,68

Bappeda dan Litbang

5.768.243.159,00

6.633.479.632,85

7.628.501.577,78

8.772.776.814,44

10.088.693.336,61 38.891.694.520,68

-

-

-

-

-

-

Fungsi Penunjang Keuangan 5.689.595.750,00

6.543.035.112,50

7.524.490.379,38

8.653.163.936,28

9.951.138.526,72

38.361.423.704,88

Badan Keuangan Daerah

5.689.595.750,00

6.543.035.112,50

7.524.490.379,38

8.653.163.936,28

9.951.138.526,72 38.361.423.704,88

-

-

-

-

-

-

Fungsi Penunjang Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

6.013.583.000,00

6.915.620.450,00

7.952.963.517,50

9.145.908.045,13

10.517.794.251,89

40.545.869.264,52

Badan Kepegawaian Daerah & Pengembangan SDA

6.013.583.000,00

6.915.620.450,00

7.952.963.517,50

9.145.908.045,13

10.517.794.251,89

40.545.869.264,52

-

-

-

-

-

-

Urusan Pemerintahan Lainnya yang Diatur Undang-Undang

2.838.153.000,00

3.263.875.950,00

3.753.457.342,50

4.316.475.943,88

4.963.947.335,46

19.135.909.571,83

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

2.838.153.000,00

3.263.875.950,00

3.753.457.342,50

4.316.475.943,88

4.963.947.335,46

19.135.909.571,83

Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik

1.510.642.000,00

1.737.238.300,00

1.997.824.045,00

2.297.497.651,75

2.642.122.299,51 10.185.324.296,26

Pelaksana Harian Badan Narkotika -

-

-

-

-

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1.327.511.000,00

1.526.637.650,00

1.755.633.297,50

2.018.978.292,13

2.321.825.035,94 8.950.585.275,57

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

* berdasarkan Ringakasan Rancangan APBD 2017

Page 154: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

154

Tabel 8.2 PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021

NO PROGRAM PRIORITAS TARGET 5 TAHUN

PD PRIORITAS

1 Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada perizinan pelayanan terpadu

88% Dinas Penanaman Modal dan PTSP

TATA KELOLA PEMERINTAHAN

2 Penempatan pejabat ASN pemerintah provinsi berdasarkan kompetensi dasar (%)

TATA KELOLA PEMERINTAHAN

Eselon II 88,89%-100% BKD TATA KELOLA PEMERINTAHAN Eselon III 95,58%-100%

Eselon IV 90%-100%

3 Peningkatan Perangkat Daerah yang medapat Nilai SAKIP B

14 Perangkat Daerah

Bagian Ortala, Inspektorat, Bappeda dan

Litbang

TATA KELOLA PEMERINTAHAN

4 Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

WTP BPPKAD, Bagian Umum,

Inspektorat, Bappeda dan

Litbang

TATA KELOLA PEMERINTAHAN

5 Membangun pusat data dan informasi terpadu yang mudah diakses publik

1 Lokasi Bappeda dan Litbang,

Dishubkominfo, Dinas Pariwisata,

TATA KELOLA PEMERINTAHAN

6 Penerapan e-goverment dalam Pemerintahan

9 Aplikasi Dinas Kominfo TATA KELOLA PEMERINTAHAN

7 Pembangunan balai desa 50 Unit DPMD INFRASTRUKTUR

8 Pengentasan Listrik Pedesaan 4 Desa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

INFRASTRUKTUR

9 Pembangunan Jalan Usaha Tani 37.643 M Dinas Pertanian INFRASTRUKTUR

10 Pembangunan Jalan Sentra Produksi

50 KM Dinas Pertanian INFRASTRUKTUR

11 Pembangunan Jaringan Irigasi Usaha Tani

25.000 (M) Dinas PU dan Perumahan Rakyat

INFRASTRUKTUR

12 Pembangunan dan Rehabilitasi jaringan irigasi (Persentase)

90-100 % (Kondisi Baik dan Sedang)

Dinas PU dan Perumahan Rakyat

INFRASTRUKTUR

13 Pembangunan Jalan Hotmix pada ruas jalan Kabupaten

50 KM Dinas PU dan Perumahan Rakyat

INFRASTRUKTUR

14 Pembangunan Jembatan Kabupaten 75-85% Baik Dinas PU dan Perumahan Rakyat

INFRASTRUKTUR

15 Pembangunan Jembatan Kabupaten 70-75% Baik Dinas PU dan Perumahan Rakyat

INFRASTRUKTUR

Page 155: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

155

16 Pembangunan Jaringan air bersih (Persentase)

90-100 % (Rumah Tangga)

Dinas PU dan Perumahan Rakyat

INFRASTRUKTUR

17 Pembangunan lingkungan sehat dan bersih (sanitasi) (Persentase)

90-100% (Rumah Tangga)

Dinas PU dan Perumahan Rakyat

INFRASTRUKTUR

18 Pengelolaan Persampahan (Persentase)

90-100% (Rumah Tangga)

Dinas PU dan Perumahan Rakyat

INFRASTRUKTUR

19 Peningkatan Jangkauan Akses Jaringan Telekomunikasi di Desa (Persentase)

100% Dishubkominfo INFRASTRUKTUR

20 Cetak Sawah Baru 740 ha Dinas Pertanian INFRASTRUKTUR

21 Pembangunan Desa Mandiri Benih 4 Desa Dinas Pertanian INFRASTRUKTUR

22 Penumbuhan Desa Mandiri Pangan 3 Desa Dinas Ketahanan Pangan

INFRASTRUKTUR

23 Pembangunan Sentra Peternakan Rakyat

11 Unit Dinas Pertanian INFRASTRUKTUR

24 Peningkatan Kompetensi Guru Ngaji dan Pengurus Masjid

250 orang Bagian KESRA PEMBANGUNAN MANUSIA

25 Membangun kerjasama LITBANG IPTEK di bidang Industri

7 Mou Bappeda, Diskoperindag,

Dinas Tenaga Kerja dan transmigrasi, Dinas Pertanian,

PEMBANGUNAN MANUSIA

26 Pelaksanaan pelatihan pemanfaatan teknologi

6 Jenis Pelatihan

Bappeda, Diskoperindag,

Dinas Pertanian, Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

PEMBANGUNAN MANUSIA

27 Peningkatan usaha berbasis teknologi

2 Wirausaha Diskoperindag, Bappeda dan Litbang, Dinas

Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

PEMBANGUNAN MANUSIA

28 Membangun fasilitas ruang dan wilayah untuk masyarakat berkreativitas dan berinovasi

2 Unit Diskoperindag, Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Bappeda, Dinas Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat

PEMBANGUNAN MANUSIA

29 Jumlah Dokter Spesialis 17 Dinas Kesehatan, BKD

KESEHATAN

30 Jumlah tenaga Medis 650 Dinas Kesehatan, BKD

KESEHATAN

31 Rehabilitasi Pustu/ Poskedes 50 Unit Dinas Kesehatan KESEHATAN

Page 156: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

156

32 Pengembangan Puskesmas Rawat Inap

2 Unit Dinas Kesehatan KESEHATAN

33 Tahapan Peningkatan Status Akreditasi RSUD Kaur dari C ke B (persentase)

75% RSUD Kaur KESEHATAN

34 Pembangunan Sarana dan Prasarana Kesehatan berdaya saing

90% Dinas Kesehatan KESEHATAN

35 Pembangunan SD 22 SD Disdikbud, Dinas PU dan Perumahan

Rakyat

PENDIDIKAN

36 Pembangunan SLTP di Kecamatan 5 SLTP Disdikbud, Dinas PU dan Perumahan

Rakyat

PENDIDIKAN

37 Menetapkan kurikulum inovasi ke dalam pendidikan tingkat atas

Dinas Pendidikan

38 Jumlah objek wisata unggulan yang dikembangkan

10 Dinas PARIWISATA PARIWISATA

39 Jumlah event Budaya Lokal Unggulan yang dipentaskan

2 Dinas PARIWISATA PARIWISATA

40 Pengembangan destinasi wisata bahari

1 Destinasi Dinas PARIWISATA PARIWISATA

41 Pengembangan kawasan kampung nelayan terpadu

1 Kawasan Dinas Kelautan dan Perikanan

EKONOMI

42 Pengembangan Sentra Industri Unggulan

3 Sentra Diskoperindag EKONOMI

43 Revitalisasi Pasar Tradisional 21 Unit Diskoperindag, Dinas PU

EKONOMI

44 Peningkatan Status LLK menjadi BLK 1 Unit Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

EKONOMI

45 Membangun ruang konsultasi, bimbingan, advokasi dan fasilitasi perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Industri Kecil.

1 lokasi Diskoperindag, Inspektorat

Daerah, Dinas Pertanian, Dinas

Kesehatan,

EKONOMI

46 Membangun promosi dan pemasaran tersebar di tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional

4 lokasi Diskoperindag, Bappeda dan

Litbang, Inspektorat

Daerah, BPPKAD, Dinas Penanaman Modal dan PTSP

EKONOMI

47 Menjamin keberlanjutan Industri Unggulan Kawasan Techno Park yang berkualitas

2 petani Unggulan Kawasan

Diskoperindag, Dinas Pertanian,

Bappeda dan Litbang, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa, Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

EKONOMI

Page 157: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

157

48 Menumbuhkembangkan industri sumber daya lokal unggulan berbasis IPTEK

3 sentra unggulan

Diskoperindag, Dinas Pertanian, Bappeda, Dinas

Pariwisata

EKONOMI

49 Pembangunan, Pengembangan dan Pembinaan BUMDES di Desa Tertinggal

50 Unit Dinas PPKB dan PPPA

EKONOMI

Page 158: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

158

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Penetapan Indikator Kinerja (IKD) daerah bertujuan untuk memberikan gambaran

mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi dari sisi keberhasilan penyelenggaraan

Pemerintah Daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi

pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator

capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir

periode RPJMD dapat dicapai. Penentuan target IKD dilakukan dengan estimasi IKD, dimulai

dengan mengestimasi variabel-variabel yang secara teori mempunyai IKD. Veriabel estimasi

tersebut adalah variabel makro Kabupaten Kaur.

Aspek kesejahteraan masyarakat penentuan capaian indikator tiap tahunnya meliputi;

pada kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olah

raga. Atau dengan kata lain dapat diukur melalui indikator makro yang merupakan indikator

gabungan (indikator komposit) dari berbagai kegiatan pembangunan ekonomi maupun sosial

seperti : persentase Penduduk Miskin terhadap Total Penduduk, Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) dan lain-lain.

Aspek pelayanan umum Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan

yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan yang telah

diserahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai upaya untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum,

perumahan, perhubungan dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah

Kabupaten.

Aspek daya saing daerah merupakan indikator yang mengukur kemampuan

perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan

berkelanjutan. Indikator yang diukur antara lain : laju pertumbuhan investasi, pendapatan per

kapita, laju pertumbuhan ekspor, laju pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA), dan jumlah

kunjungan wisatawan mancanegara.

Penetapan indikator kinerja daerah dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari

satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator

kinerja daerah. Penetapan indikator kinerja daerah terhadap capaian kinerja penyelenggaraan

urusan Pemerintah Kabupaten Kaur dapat di lihat pada Tabel 9.1.

Page 159: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

159

Tabel 9.1

Penetapan Indikator Kinerja Daerah

NO.

INDIKATOR SASARAN

Kondisi Kinerja Pada Awal RPJMD

TARGET

Kondisi Kinerja Pada Akhir

Periode RPJMD

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1 Pertumbuhan PDRB (%) 4,96 5,03 5,21

5,41

5,62

5,85

6,10

6,10

2 IPM 64,47 63,54-65,10 65,45-67,36 66,43-68,34 67,41-69,32 68,39-70,3 69,37-71,28

70,35-72,26

3 Nilai PDRB atas dasar harga konstan (Juta Rupiah)

1.855.427,61 1.948.755,62

2.050.285,79

2.161.206,25

2.282.666,04

2.416.202,00

2.563.590,3

2

2.720.738,41

4 Nilai PDRB atas dasar harga Berlaku (Juta Rupiah)

2.345.764,00 2.547.552,45

2.776.643,36

3.050.048,53

3.378.965,21

3.755.433,62

4.189.602,3

0

4.472.077,72

5 Persentase Kemiskinan (%) 22,87 22,22 21,39 20,43 19,44 18,43 17,42 17,42

6 Tingkat Pengangguran (%) 4,73 4,85-4,65 4,71-4,51 4,57-4,37 4,43-4,23 4,29-4,09 4,15-3,95 4,15-3,95

Fokus Kesejahteraan Masyarakat

7 Angka partisipasti murni (APM) (%) PAUD

24,11% 24,11% 24,12-28,12 28,13-32,12 32,13-36,13 36,14 -38,14 38,15 -40,00

40

8 Angka partisipasti murni (APM) SD (%) 98,62 98,62 98,63 - 98,83 98,84 -99,04 99,05 -99,25 99,26 -99,46 99,47 -100 100

9 APK SD (%) 113,95 % 113,95 % 113,95-115,43%

115,43-116,91%

116,91-118,01

118,01 - 119,00

119,01 -120,00

120

Page 160: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

160

10 Angka partisipasti murni (APM) SLTP (%)

83,97 83,97 83,98- 85,98 85,99- 87,99 88,00- 91,00 91,01- 97,00 97,01- 100 100

11 APK SLTP (%) 95,39 96,56 96,56-97,39 97,39-98,22 98,22-99,05 99,05-99,5 99,5-100 99,5-100

12 Angka buta aksara (%) 1,86 1,54 1,54-1,22 1,22-0,9 0,9-0,58 0,58-0,26 0,26-0 0,26-0

13 Persentase balita gizi buruk/gizi kurang 0,09 0 0 0 0 0 0 0

14 Jumlah Pemuda yang difasilitasi dalam peningkatan pengetahuan terhadap penyalah gunaan narkoba

30 130 130 130 130 130 130

130

15 AKB/1.000 Kelahiran 8 8 8-7 7-5 5-4 4-3 3-2 2-1

16 Angka Kematian Ibu/100.000 22 17 13 10 7 5 3 3

17 Angka Kejadian Malaria (API) per 1.000 penduduk

1,65 1,65 1,43 1,22 0,97 0,76 0,64 0,55

18 jumlah kasus DBD kurang dari 49/100.000 penduduk

80,00 80,00 60 55 49 43 37 37

B ASPEK PELAYANAN UMUM

Fokus Layanan Wajib

19 Persentase Perpustakaan Sekolah SD, SLTP Yang Dibina

0 0 0 25 55 75 100 100

20 Persentase guru SD yang bersertifikasi 63,94% 63,94% 63,95- 66,00 66,01- 68,00 68,01- 70,00 70,01- 72,00 72,01- 74,00

74

21 Persentase Guru SLTP yang bersertifikasi

48,6% 48,6% 48,61- 50,00 50,01- 52,00 52,01- 54,00 54,01- 56,00 56,01- 58,00

58

22 Persentase SD yang ter-akreditasi 82,09 82,09 82,10- 85 85,01- 88,00 88,01- 91,00 91,01- 94 94,01- 97 97

23 Persentase SLTP yang ter-akreditasi 51,22 51,22 51,23- 55,00 55,01- 59 59,01- 63 63,01- 67,00 67,01- 70,00

70

24 Jumlah Desa Tertinggal yang belum memiliki SD

42 42 41 40 39 38 37 37

Page 161: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

161

25 Jumlah Kecamatan yang belum memiliki minimal 2 SLTP

6 6 5 4 3 2 1 1

26 Panjang jalan usaha tani yang dibangun (m)

15.000 33.000 45.000 48.000.000 52.000.000 60.000.000 60.000.000 60000000

27 Panjang jalan usaha Tani yang direhabilitasi (m)

2.000

- 500

10.000

12.500

17.500

20.000

20.000

28 Panjang jalan sentra produksi yang di bangun (m)

15.000 33.000 45.000 48.000 52.000 55.000 60.000 60000

29 Panjang Jalan sentra Produksi yang ditingkatkan kualitasnya (M)

30 Luas Jaringan irigasi usaha tani yang dibangun (Ha)

1.400

2.600

2.300

1.200

1.250

1.000

970

6.720

31 Pembangunan Jaringan Irigasi Baru (Ha) 1.612

1.451

660

660

660

660

660

3.300

32 Prosentase jaringan irigasi wewenang Kabupaten dalam kondisi baik/sedang (%)

79,41

84,55

84,55-89,69 89,69-98,83 98,83-99,97 99,97-100 100

100

33 Presentase jalan Kabupaten baik/sedang (%)

54,46

54,46

61,46

70,46

79,46

89,46

100

100

34 Jumlah Jalan yang di Hotmix pada Ruas Jalan Kabupaten (Km)

292,98 292,98 323,98 354,98 385,98 416,98 447,94 447,94

35 Prosentase rumah tangga berakses air bersih (%)

78,15% 78,15% 78,41% 78,67% 79,19% 80,62% 81,46% 81,46%

36 Persentase rumah tangga terlayani pengelolaan air limbah bersanitasi (%)

37,24% 52,43% 52,43% 52,43% 52,43% 100 100

37 Persentase rumah tangga terlayani pengelolaan persampahan (%)

80 90% 100% 100% 100% 100% 100 100

Page 162: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

162

38 Persentase lingkungan permukiman kumuh (%)

22,27 2016% 16,16 13,16 10,16 5,16 0 0

39 Persentase desa yang terakses jaringan komunikasi

70% 76% -79% 80%-94% 95% -97% 98%-100% 100% 100% 100%

40 Persentase kesesuaian jumlah program antara:

RPJMD Dengan RKPD 76 84 100 100 100 100 100 100

RKPD Dengan APBD 80 85 100 100 100 100 100 100

41 Jumlah puskesmas yang ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas rawat inap

4 4 6 8 10 12 14 14

42 Jumlah Desa Tertinggal yang belum memiliki Sarana Kesehatan

72 72 72-62 62-52 52-42 42-32 32-12 32-12

43 Persentase tahapan peningkatan kelas rumah sakit Umum Daerah Kaur dari C ke B

0 10 20 25 40 50 60 75

44 Jumlah dokter spesialis 7 7 9 11 13 15 17 17

45 Jumlah desa yang belum memiliki bidan desa

99 99 80 61 42 23 4 0

46 Persentase desa tangguh bencana di daerah zona merah (berisiko tinggi)

0 2 4 6 8 10 12 12

47 Jumlah Peningkatan Kapabilitas/akreditasi parameter laboratorium lingkungan (air, udara, tanah, biologis)

1 1 2 2 3 3 3 4

Fokus Layanan Urusan Pilihan

48 Cetak sawah baru (ha) 8.099 0 140 300,0 300,0 0,0 0,0 8.839,0

Page 163: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

163

49 Produksi Tanaman Pangan dan hortikultura ( ton) :

a. padi 27.000 27.500 27500-28000 28000-28500 28500-29000 29000-29500 29500-30000

29500-30000

b. Jagung 2.250 2.250 2250-2500 2500-2750 2750-3000 3000-3500 3500-4000 3500-4000

c. Kedelai 350 500 500-650 650-800 800-950 950-1100 1100-1250 1100-1250

d. Sayuran

- Cabe Merah 63,64 67,03 67,03-70 70-73 73-76 76-79 79-82 79-82

- Bawang Merah 0 0 0,2-0,4 0,4-0,6 0,6-0,8 0,8-1,0 1,0-1,4 1,0-1,4

e. Buah-buahan

- Sawo 10 20 30 40 45 50

50 Jumlah Desa Mandiri Benih yang dibangun

2 0 2 2 2 3 4 4

51 Jumlah Desa Mandiri Pangan yang dibangun

2 0 2 2 2 3 3 3

52 Produksi Perkebunan unggulan (ton)

a. Kelapa Sawit 8.296

9.296

9296-10296 10296-11296 11296-12296

12296-13296 13296-14296

13296-14296

b.Karet 7.529 7.629 7629-7729 7729-7829 7829-7929 7929-8029 8029-8629 8029-8629

c. Kopi 8200 8996 8996-9792 9792-10588 10588-11384 11384-12180 12180-12976

12180-12976

d. Singkong/mocaf 1-1,5 1,5-2 2-2,5 2,5-3,5 3,5-4 3,5-4

e. Kelapa Dalam 1880 2166 2116-2452 2452-2738 2738-3024 3024-3310 3310-3596 3310-3596

f. Pala 0 0 1-2 2-2,5 2,5-3,0 3,0-3,5 3,5-4 3,5-4

g. Cengkeh 1209 1500 2000 2500 3000 3500 13.709

Page 164: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

164

h. Jahe 1178 1209 1209-1709 1709-2209 2209-2709 2709-3209 3209-3709 3209-3709

53 Produksi daging ternak (ton)

a. Sapi 488 620 620-820 820-1020 1020-1220 1220-1420 1420-1620 1420-1620

b. Kambing / Domba 86 112 112-200 200-300 300-400 400-500 500-600 500-600

c. Ungggas 200 219 219-319 319-419 419-519 519-619 619-719 619-719

54 Produksi telur (ton) 5,8 6 6-6,5 6,5-7 7-7,5 7,5-8 8-8,5 8-8,5

55 Jumlah Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Kelompok

0 0 1 1 2 3 4 11

56 Produksi Perikanan Tangkap (Ton) 3.212,3 3.533,5 3.886,8 4.275,5 4.703,0 5.173,3 5.690,6 27.262,7

57 Produksi Perikanan Budidaya (Ton) 3.013,2 3.314,5 3.645,9 4.010,5 4.411,5 4.852,6 5.337,8 25.572,8

58 Luas hutan kemasyarakatan yang dikelola (Ha)

0 0 3.500 5.000 7.000 7.500 8.000 8000

59 Rasio Akseptor KB 7,93 8,25 8,75 9 9,5 9,75 10 10

60 Persentase remaja perempuan 15-19 tahun yang melahirkan

3,8 3,5 3,2 3 2,7 2,5 2,2 2,2

61 Jumlah Kelompok Usaha Baru (KUB)/ Wirausaha Baru (WUB) yang dibangun

527 UMKM/IKM 527 UMKM/IKM

30 UMKM/IKM 30 UMKM/IKM 30 UMKM/IKM

30 UMKM/IKM

30 UMKM/IKM

677 UMKM/IKM

62 Jumlah KUMKM yang mendapatkan pelatihan dan bimbingan teknis

150 KUKM/IKM 150 KUKM/IKM

150 KUKM/IKM 150 KUKM/IKM 150 KUKM/IKM

150 KUKM/IKM

150 KUKM/IKM

1050 KUKM/IKM

63 Persentase Koperasi Aktif 51,28% 55,28% 59,28% 63,28% 67,28% 70,28% 74,28% 74,28%

64 Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan permodalan/dana bergulir dan peralatan

150 KUMKM/IKM

150 KUMKM/IKM

15 KUMKM/IKM

25 KUMKM/IKM

35 KUMKM/IKM

45 KUMKM/IKM

50 KUMKM/IK

M

320 KUMKM/IKM

65 Jumlah pasar tradisional yang di revitalisasi

21 21 3 3 3 7 8 24

Page 165: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

165

66 Jumlah produk yang mempunyai izin PIRT, setifikat MUI dan Jumlah produk unggulan yang memiliki sertifikat BPOM dan SNI

15 15 5 10 produk, 1 produk

Unggulan

10 produk, 1 produk

Unggulan

10 produk, 1 produk

Unggulan

10 produk, 1 produk Unggulan

45 Produk, 4 Produk

unggulan

67 Jumlah frekuensi pelaksanaan pengawasan peredaran barang dan jasa

12 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 48

68 Jumlah frekuensi pelaksanaan tera dan tera ulang

2 kali 2 kali 4 kali 6 kali 6 kali 6 kali 6 kali 36

69 Jumlah tenaga kerja yang mendapat sertifikat kompetensi 60 80 100 100 100 100 100 100

70 Jumlah masyarakat kurang mampu yang mengikuti pelatihan kewirausahaan, keterampilan dan keahlian dalam memulai usaha

0 45 60 75 75 75 75 75

71 persentase tahapan peningkatan Status LLK menjadi BLK

10% 25% 50% 70% 80% 100% 100% 100%

72 Jumlah BUMDES yang dibentuk didesa tertinggal

5 5 15 20 30 32 40 50

73 Jumlah BUMDES yang dibina dan dikembangkan didesa tertinggal

5 15 20 30 32 40 50 50

74 Persentase Aparat yang di tingkatkan kapasitasnya

0 19,93 19,93 19,93 19,93 20,24 25 25

75 Jumlah desa yang belum teraliri listrik 4 4 3 2 1 0 0 0

76 Jumlah Kepala keluarga miskin yang diberdayakan (KK)

48

381

425

450

500

500

500

500

Page 166: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

166

77 Jumlah penyandang masalah Kesejahteraan sosial yang dibina, direhab dan dilayani (Orang)

73 150 200

250

300

350

350

350

78 Jumlah partisipasi masyarakat dalam potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) (Orang/lembaga)

80 100 100 100 100 100 100 100

79 Jumlah pengunjung perpustakaan (orang/bulan)

258 258-280 280-330 330-380 380-430 430-480 480-530 530-600

80 Rasio APM Perempuan terhadap Laki-laki

- SD 96,2 96,2-96,5 96,5-97 97-97,4 97,4-97,9 97,9-98,5 98,5-99 98,5-99

- SLTP 92,26 92,26-93,69 93,69-94,26 94,26-95,69 95,69-96,26 96,29-97,69 97,69 97,69

81 Indeks pembangunan gender (IPG) 85,66 87,66 89,66 91,66 93,66 95,66 96,66 96,66

82 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 61,69 61,69 -62,29 62,29 -63,69 63,69-64,29 64,29-65,69 65,69- 66,29 66,29-67,99

66,29-67,99

83 Prosentase perempuan yang duduk di jabatan Publik

23,72 24 24,5 25 25,2 25,5 30 30

84 Persentase kasus kekerasan perempuan dan anak yang diselesaikan

83% 83-85% 85-87% 87-89% 89-91% 91-93% 95% 100%

85 Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak

12 10 8 6 5 4 3 3

86 Jumlah anak bermasalah yang dilayani dan dilindungi (orang)

17

15 13 10 9 7 5 5

87 Jumlah aplikasi elektronik yang dikembangkan

1 1 1 1 1 1

C ASPEK DAYA SAING

Page 167: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

167

Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

88 Jumlah unit pengolahan hasil ternak yang direvitalisasi

1 1 1 1 1 1 1 6

89 Jumlah sentra ekonomi kerakyatan yang dikembangkan

1 Sentra 1 Sentra 1 Sentra 1 Sentra 4 Sentra

90 Jumlah jenis industri hasil hutan yang dikembangkan

0 0 1 1 1 1 4 4

91

Jumlah jenis komoditas industri hilir berbasis pertanian/perkebunan/peternakan/perikanan yang dikembangkan

0 0 0 1 1 2 0 4

Fokus Iklim Investasi

92 Laju Investasi

93 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kabupaten Kaur pada perizinan pelayanan terpadu

82,95 85 86,76 87 88 89 90 91

94 Nilai Investasi (Rp Milyar) 323 355 391 430 473 520 572 572

95 Jumlah jenis perizinan/nonperizinan yang dilayani

57 57 57 65 85 95 100 100

96 Jumlah peraturan perundang-undangan tentang peizinan yang telah diterbitkan (Jenis)

3 3 6 9 12 15 20 20

97

Rata-rata lama penerbitan surat perizinan investasi/yang memerlukan kajian teknis (hitungan hari maksimal)

15 15 13 10 7 7 7 7

Page 168: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

168

98

Rata-rata lama penerbitan surat perizinan / non perizinan administrasi (hitungan hari maksimal)

3 3 3 3 2 2 1 1

99 Persentase Jumlah Perizinan dan Non Perizinan yang dilayani secara elektronik

5% 5-25% 25-50% 50-75% 75-85% 85-95% 95-100% 100%

Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

100 Jumlah Wisatawan Mancanegara (Orang)

100 100-110 110-120 120-135 135-150 15-170 170-200 170-200

101 Jumlah Wisatawan Nusantara 20900 21000-21200 21200-21400 21400-21600 21600-22000 22000-22400 22400-22600

22400-22600

102 jumlah objek wiasata unggulan yang dikembangkan

4

4

6

6

8

10

12

12

103 Rasio Elektrifikasi 1,01% 98,99% 99% 99,50% 99,75 100% 100% 100%

104 Persentase tahapan pengembangan pelabuhan linau

25 40 55 65 75 85 100 100

105 Jumlah Tempat Pembuangan Akhir yang dibangun

1 0 1 1 1 1 1 6

106 Jumlah Tempat Pembuangan Sementara yang dibangun

0 0 8 6 0 8 8 30

107 penurunan persentase lahan kritis 27,18% 25,18% 23,18% 20,18% 18,18% 16,18% 14,18% 14,18%

Fokus Sumber Daya Manusia

108 Jumlah Pemuda kader, pemuda pelopor dan pemuda wirausaha, Pramuka tingkat Kabupaten

15 15 15 17 20 25 25 30

109 Jumlah kelompok usaha pemuda produktif yang dibina dan dikembangkan (kelompok)

5 10 15 16 20 22 22 22

Page 169: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

169

110 Peringkat Prestasi POPDA 4 4-3 3-2 2-1

111 Jumlah Wasit 10 10 15 17 17 13 13 85

112 Jumlah Juri 15 15 30 45 60 60 60 60

113 Jumlah Pelatih 8 8 18 28 28 28 28 28

114 Persentase pejabat struktural yang telah mengikuti diklat kepemimpinan

- Eselon II 29,63% 37,03% 37,03-44,44% 44,44-59,25% 59,25-74,07% 74,07-88,89% 88,89-100% 100%

- Eselon III 60,29% 69,11% 69,11-76,47% 76,47-83,82% 83,82-90,44% 90,44-95,58% 95,58-100% 100%

- Eselon IV 23% 23,30% 23,30-41,60% 41,60-63,30% 63,30-81,60 81,60-90% 90-100% 100%

115 Jumlah Unit Pelayanan Publik yang patuh pada norma dan prosedur pelayanan publik

19 21 21-25 25-29 29-33 33-37 37-40 37-40

116 Nilai Evaluasi SAKIP C C CC CC CC B B B

117 Perangkat Daerah yang memperoleh nilai SAKIP Minimal B:

3 4 6 8 10 12 14 14

118 Opini atas laporan keuangan WDP WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP

119 Tingkat Kematangan Implementasi SPIP (Skor)

1 1 1 2 3 3 3 3

120 Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

75,46 76,29 77 78,5 79,6 80,35 82 82

121 Tingkat Kapabilitas APIP (Skor) 1 1 1 2 3 3 3 3

122 Persentase penempatan pejabat berdasarkan kualifikasi pendidikan :

Eselon II 84% 90% 94% 96% 98% 99% 100% 100%

Eselon III 88% 88%-95% 95%-100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 170: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

170

Eselon IV 88% 88%-95% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

123 Persentase PD yang memiliki jumlah ASN sesuai dengan kebutuhan (%)

76,16% 76,16% 76,16% 76,16% 76,16% 76,16% 76,16% 76,16%

124 Jumlah kasus dan Temuan 211 200 200-175 175-150 150-125 125-100 100-75 100-75

125 Persentase kasus dan temuan yang terselesaikan :

35 35-45 45-55 55-65 65-75 75-85 85-95 85-95

126 Berjalannya kegiatan keagamaan dan peningkatan Fasilitas ibadah pada 300 Masjid 400 Pengajian

276 Masjid/ 260 Pengajian

276 Masjid/ 260

Pengajian

280 Masjid/ 290 Pengajian

290 Masjid/ 330 Pengajian

290 Masjid/ 350

Pengajian

290 Masjid/ 375

Pengajian

300 Masjid/

400 Pengajian

300 Masjid/ 400 Pengajian

127 Adanya Pengajian untuk 28 PD dan 60 Desa/Kel dalam 15 Kecamatan

1 PD/ 15 Desa/Keluraha

n (Safari Ramadan)

1 PD/ 15 Desa/Kelura

han (Safari Ramadan)

10 PD/ 30 Desa/Keluraha

n (Safari Ramadan)

15 PD/ 30 Desa/Kelurah

an (Safari Ramadan)

18 PD/ 45 Desa/Kelura

han (Safari Ramadan)

22 PD/ 45 Desa/Kelura

han (Safari Ramadan)

28 PD/ 60 Desa/Kelur

ahan (Safari

Ramadan)

28 PD/ 60 Desa/Kelurahan

(Safari Ramadan)

128 Jumlah Calon Jemaah Haji 84 JCH 84 JCH 106 JCH 106 JCH 106 JCH 106 JCH 106 JCH 698 JCH

129 Persentase kebebasan berkeyakinan 60 65 70 78 85 90 100 100

130 jumlah seni budaya yang dilestarikan 15 15 12 12 12 12 12 12

131 Jumlah tenaga medis yang terpenuhi 385 401 450 500 550 600 650 650

Page 171: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

171

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016 – 2021

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Nasional 2005–2025, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2015–

2019 dan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kaur

2006–2025.

RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021 bukan hanya merupakan penjabaran visi, misi

dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang mendapat legitimasi Peraturan Daerah dan

menjadi instrumen penting untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan program

pembangunan Kabupaten Kaur, tetapi juga merupakan pedoman bagi semua pemangku

kepentingan yang terlibat dalam proses pembangunan daerah. Artinya RPJMD merupakan

perwujudan komitmen pemerintah, swasta dan masyarakat sekaligus dalam upaya

pembangunan lima tahun ke depan. Komitmen yang terbangun dalam perencanaan berupa

RPJMD ini sepatutnya dijadikan pegangan, patokan, ukuran dalam mengimplementasikan

program pembangunan Kabupaten Kaur hingga 2021.

Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021,

maka seluruh pemangku kepentingan diharapkan mampu memahami substansi dokumen

perencanaan ini dan menterjemahkannya secara kreatif dan inovatif tanpa keluar dari aturan

yang ada. Bagi PD lingkup Pemerintah Kabupaten Kaur, RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021

menjadi acuan utama untuk penyusunan Rencana Strategis (Renstra) PD 2016-2021 dan

Rencana Kerja (Renja) PD selama periode 2016-2021 serta dijadikan pedoman untuk

penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RKPD dan Renja PD digunakan sebagai

bahan penyusunan APBD selama periode 2016-2021. Dokumen-dokumen tersebut menjadi

bahan dalam evaluasi dan pelaporan kinerja kepemimpinan daerah Kabupaten Kaur selama

kurun waktu 2016-2021.

RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 merupakan acuan bagi pemerintah daerah maupun

masyarakat termasuk dunia usaha di dalamnya, sehingga tercapai sinergi dalam pelaksanaan

program pembangunan. Implementasi RPJMD ini mensyaratkan pentingnya sinkronisasi dan

koordinasi lintas program dan kegiatan, lintas instansi serta lintas pemerintahan dengan tetap

memperhatikan peran, kewenangan, tanggung jawab dan tugas masing-masing, sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sikap yang mengedepankan ego

sektoral harus dihilangkan agar terjadi sinergisitas, efisiensi dan akselerasi dalam pelaksanaan

pembangunan Kabupaten Kaur.

Terwujudnya masyarakat Kabupaten Kaur yang maju perlu didukung oleh : (1) Komitmen

dan kepemimpinan daerah yang baik, bersih dan amanah; (2) Konsistensi kebijakan pemerintah

daerah; (3) Kebijakan yang berpihak pada masyarakat; (4) Partisipasi masyarakat, dunia usaha

serta para pemangku amanah secara aktif, kreatif dan positif. Selain itu penerapan tiga pilar

prinsip Good Governance yaitu tranparasi, akuntabilitas dan partisipasi dalam pelaksanaan

Page 172: BAB I PENDAHULUAN - bappeda.kaurkab.go.id KAUR BAB I-10... · Penyusunan rancangan awal RPJMD merupakan salah satu dari tahapan penyusunan RPJMD yang dilakukan melalui dua tahapan

Rencana pembangunan jangka menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kaur 2016-2021

172

berbagai strategi, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka pencapaian visi pembangunan

tersebut harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari semua pemangku amanah.

10.1 Pedoman Transisi

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan Rencana

Pembangunan Daerah Tahun 2021 diperlukan adanya pedoman untuk dijadikan acuan

dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022 dan selanjutnya

RKPD tersebut dijadikan sebagai dasar dalam Penyusunan Rencana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Kaur Tahun 2021.

10.2 Kaidah Pelaksanaan

Dalam rangka memperjelas RPJMD Kabupaten Kaur, maka diperlukan kaidah-kaidah

pelaksanaannya sebagai berikut :

1. Pemerintah Daerah, masyarakat dan dunia usaha serta para pemangku kepentingan

lainnya berkewajiban untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan yang

ditetapkan melalui pelaksanaan berbagai program dan kegiatan pembangunan

dengan sebaik-baiknya, serta menyerasikan dan menjamin konsistensi terhadap

RPJMD Kabupaten Kaur Tahun 2016-2021.

2. RPJMD Kabupaten Kaur 2016-2021 menjadi pedoman bagi PD dalam menyusun

Renstra PD 2016-2021 yang menjabarkan lebih lanjut visi, misi dan agenda daerah

serta berbagai strategi, kebijakan, program dan kegiatan secara terukur, terarah dan

dapat dilaksanakan pada tahapan rencana tahunan, termasuk secara kreatif dan

inovatif mendesain program-program terobosan dan prioritas sesuai dengan tugas

dan fungsi sebagai upaya percepatan mengejar ketertinggalan pembangunan di

Kabupaten Kaur.

3. Dokumen RPJMD dan RKPD merupakan dokumen yang dijadikan bahan penyusunan

RAPBD terdiri dari program dan kegiatan yang dibiayai melalui APBD Kabupaten Kaur.

Apabila terdapat program dan kegiatan yang tidak sesuai dengan Peraturan Daerah

ini, termasuk pendanaannya maka akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.

4. Dalam rangka meningkatkan efektipitas pelaksanaan RPJMD Kabupaten Kaur Tahun

2016-2021, perlu dilaksanakan evaluasi yang dimulai pada tahun ke 2 (dua) sampai

tahun ke 5 (lima) penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan Pembangunan

dalam rangka menganalis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam RPJMD ini. Untuk melihat konsistensi pelaksanaan perencanaan

dalam dokumen RPJMD ini, sesuai dengan Peraturan Perundangan yang ada, maka

Bappeda Kabupaten Kaur, berkewajiban untuk melakukan evaluasi terhadap

pelaksanaan perencanaan dimaksud.

BUPATI KAUR, GUSRIL PAUSI, S.Sos