16
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah yang berkaitan dengan pembahasan di dalam penulisan ini, kemudian tujuan penulisan, batasan kawasan perencanaan, metode penulisan dan sistematikan penulisan. 1.1. Latar Belakang Kabupaten Karangasem dengan sebutan "Pearl from East Bali" merupakan tujuan wisata ketiga setelah Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar. Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karangasem adalah wisatawan yang menggunakan kapal pesiar. Pada era 90-an rata-rata terdapat 60 kapal cruise lego jangkar setiap tahunnya diperairan Padangbai yang lokasi daratnya merupakan Desa Pakraman Tanah Ampo. Sebanyak 199 kapal berdasarkan data kunjungan kapal pesiar sejak 2001 hingga 2007 datang ke Indonesia, di antaranya 58 ke Bali, 37 kapal ke Padangbai dan 21 kapal ke Benoa. Perairan Padangbai sendiri merupakan pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal sebagai pelabuhan transit yang sudah sering dikunjungi oleh kapal pesiar internasional, termasuk Queen Elisabeth II pada November 2006. Pada tahun 2007 hingga tahun 2013 telah terdapat 57 kapal pesiar yang berkunjung ke perairan Padangbai, dengan total jumlah penumpang sebanyak 43.449 penumpang. Lokasi terminal kapal pesiar Tanah Ampo berjarak sekitar 65 km dari Bandar Udara Ngurah Rai dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dan berada sekitar 1,5 km dari jalan utama Denpasar – Karangasem. Berdasarkan hal tersebut maka pembangunan terminal kapal pesiar Tanah Ampo dianggap strategis dan didukung penuh oleh pemerintah Kabupaten Karangasem dan Pemerintah Provinsi Bali. Cruise Tourism atau pariwisata kapal pesiar adalah salah satu segmen pasar baru dalam dunia pariwisata yang belum banyak digarap di Negara-negara belum berkembang seperti Indonesia. Pariwisata kapal pesiar dewasa ini mengalami pergeseran, tidak hanya dari target pasar, namun juga mengalami perubahan tujuan perjalanan wisata.

BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

1

BAB I

PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah

yang berkaitan dengan pembahasan di dalam penulisan ini, kemudian tujuan penulisan, batasan

kawasan perencanaan, metode penulisan dan sistematikan penulisan.

1.1. Latar Belakang

Kabupaten Karangasem dengan sebutan "Pearl from East Bali" merupakan tujuan wisata

ketiga setelah Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar. Wisatawan yang berkunjung ke

Kabupaten Karangasem adalah wisatawan yang menggunakan kapal pesiar. Pada era 90-an

rata-rata terdapat 60 kapal cruise lego jangkar setiap tahunnya diperairan Padangbai yang

lokasi daratnya merupakan Desa Pakraman Tanah Ampo. Sebanyak 199 kapal berdasarkan

data kunjungan kapal pesiar sejak 2001 hingga 2007 datang ke Indonesia, di antaranya 58 ke

Bali, 37 kapal ke Padangbai dan 21 kapal ke Benoa. Perairan Padangbai sendiri merupakan

pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal sebagai

pelabuhan transit yang sudah sering dikunjungi oleh kapal pesiar internasional,

termasuk Queen Elisabeth II pada November 2006. Pada tahun 2007 hingga tahun 2013 telah

terdapat 57 kapal pesiar yang berkunjung ke perairan Padangbai, dengan total jumlah

penumpang sebanyak 43.449 penumpang.

Lokasi terminal kapal pesiar Tanah Ampo berjarak sekitar 65 km dari Bandar Udara

Ngurah Rai dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dan berada sekitar 1,5 km dari jalan utama

Denpasar – Karangasem. Berdasarkan hal tersebut maka pembangunan terminal kapal pesiar

Tanah Ampo dianggap strategis dan didukung penuh oleh pemerintah Kabupaten Karangasem

dan Pemerintah Provinsi Bali.

Cruise Tourism atau pariwisata kapal pesiar adalah salah satu segmen pasar baru dalam

dunia pariwisata yang belum banyak digarap di Negara-negara belum berkembang seperti

Indonesia. Pariwisata kapal pesiar dewasa ini mengalami pergeseran, tidak hanya dari target

pasar, namun juga mengalami perubahan tujuan perjalanan wisata.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

2

Dukungan dari pihak pemerintah seharusnya juga memikirkan tentang sarana pendukung

dari beroperasinya terminal kapal pesiar Tanah Ampo, misalnya seperti akomodasi,

transportasi, kuliner, dan objek daya tarik wisata. Namun sampai saat ini nyatanya

pembangunan lebih terfokus pada terminal itu sendiri. Sangat disayangkan apabila nantinya

operasional terminal kapal pesiar ini hanya menjadi tontonan bagi masyarakat sekitar yang

seharusnya bisa menjadi salah satu sarana untuk memajukan perekonomian masyarakat sekitar

yang dominan bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan.

Sehingga dirasa perlu untuk merancang sarana fasilitas pendukung berupa Tourism Centre

yang didalamnya terdapat akomodasi, transportasi, kuliner, dan objek daya tarik wisata untuk

mendukung keberadaan dari terminal kapal pesiar Tanah Ampo.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan situasi dan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apa saja fasilitas yang dibutuhkan pada Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre untuk

menunjang kawasan sebagai objek pariwisata pendukung Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah

Ampo?

2. Apa tema yang diterapkan pada pengembangan Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre

untuk menunjang kawasan sebagai objek pariwisata pendukung Pelabuhan Kapal Pesiar

Tanah Ampo?

3. Apa konsep yang diterapkan pada pengembangan Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre

untuk menunjang kawasan sebagai objek pariwisata pendukung Pelabuhan Kapal Pesiar

Tanah Ampo?

1.3. Tujuan

Tujuan yang didapat berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai acuan desain dari

Tanah Ampo Tourism Centre di Karangasem yang akan ditransformasikan pada tahapan desain

fisik Tanah Ampo Tourism Centre di Karangasem ini, meliputi menentukan spesifikasi umum,

spesifikasi khusus, tema yang sesuai,merancang program ruang dan tapak,serta identifikasi

terhadap konsep perancangan Tanah Ampo Tourism Centre di Karangasem.Sedangkan, tujuan

dari dirancangnya kawasan Tanah Ampo Tourism Centre meliputi :

1. Mengembangkan Desa Tanah Ampo sebagai objek daya tarik wisata yang dianggap lebih

baik dengan pengembangan yang disesuaikan dengan kondisi kekinian.

2. Menciptakan peluang kerja kepariwisataan yang berwawasan budaya dengan mengangkat

kembali tradisi sosial budaya setempat sebagai daya dukung dari pelabuhan kapal pesiar

Tanah Ampo.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

3

3. Menyajikan konsep rancangan kawasan Tanah Ampo Tourism Centre berdasarkan proses

berpikir secara ilmiah sebuah kawasan untuk meningkatkan kualitas kawasan dan mampu

berkembang secara berkelanjutan.

1.4. Batasan Kawasan

Kawasan yang akan dirancang adalah wilayah disekitar pelabuhan kapal pesiar Tanah

Ampo yang dimana nantinya kawasan pusat kepariwisataan atau Tourism Centre ini

merupakan daya dukung pariwisata dari 4 sektor yaitu akomodasi, transportasi, kuliner dan

destinasi wisata baru.

Gambar 1.1

Kawasan Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo

Sumber. https://maps.google.com/

1.5. Metode Penulisan

Metode adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu

permasalahan. Dalam memecahkan permasalahan ini digunakan beberapa tahapan yaitu:

1.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang akan digunakan dalam mengumpulkan data-data yang terkait

dengan penulisan laporan seminar tugas akhir ini, diantaranya :

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

4

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dihimpun dari pengamatan langsung di lapangan. Data

ini dapat diperoleh dengan cara :

a. Observasi, data diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lapangan, yakni di

kawasan Desa Tanah Ampo, untuk mendapatkan data, baik berupa data fisik maupun

nonfisik. Kegiatan observasi sehubungan dengan kondisi riil, berupa potensi,

kelemahan, prospek, dan kendala dari objek pengamatan. Pengamatan dilakukan

dengan pencatatan, pengukuran, dan dokumentasi, yang dibantu dengan alat-alat

sederhana seperti buku catatan, alat tulis, alat ukur berupa meteran dan alat dokumentasi

berupa kamera.

Observasi ini dilakukan pada :

• Rabu, 26 Maret 2014 pukul 10.00 Wita

• Kamis, 27 Maret 2014 pukul 17.00 Wita

• Kamis, 3 April 2014 pukul 10.00 Wita

• Selasa, 8 April 2014 pukul 10.00 Wita

b. Wawancara, merupakan sebuah proses tanya jawab secara langsung kepada

narasumber, antara lain kepada :

• Rabu, 26 Maret 2014 pukul 13.00 Wita (narasumber : Bapak Nengah Widiasa ,

Kepala Dusun Tanah Ampo)

• Kamis, 27 Maret 2014 pukul 09.00 Wita (narasumber : Bapak Wayan Dipta ,

Parabekel Desa Adat Ulakan)

• Selasa, 1 April 2014 pukul 11.00 Wita (narasumber : Ibu Ayu Sugiantini ,Bidang

Perencanaan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Karangasem.)

• Selasa, 1 April 2014 pukul 02.00 Wita (narasumber : Bapak I Gusti Lanang

Suyadnya, Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Karangasem.)

serta masyarakat sekitar yang akan menjadi pelaku utama hasil perancangan kawasan

Tanah Ampo Tourism Centre.

2. Data Sekunder

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

5

Data sekunder adalah data yang dihimpun dari berbagai media yang dapat digunakan

untuk memperkuat memperkuat permasalahan yang diangkat, dengan literatur yang

diperoleh dari berbagai buku bacaan maupun browsing data melalui internet.

1.5.2. Teknik Pengolahan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam mengolah data-data yang telah dikumpulkan,

antara lain :

1. Kompilasi Data

Data-data yang berhasil dihimpun dipilah, dikelompokkan, dan digabungkan dan disusun,

agar dapat ditemukan hubungan keterkaitan yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan

logika berpikir yang benar.

2. Analisis Data

Penguraian data-data yang terkumpul menjadi suatu pertimbangan terhadap solusi

pemecahan data untuk digunakan sebagai acuan, asumsi maupun proyeksi terhadap data-

data yang dianalisa. Tahap analisis dapat dilakukan dengan dua pendekatan,antara lain:

a. Kualitatif, data kualitatif yaitu data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka

secara langsung. Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan suatu proses

penyelidikan, yang menghimpun data-data utama dan sekaligus data tambahannya.

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan.

Sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah data tambahan. Analisa data melalui

proses deskripsi yang kemudian ditransformasikan ke dalam skala yang lebih sempit

dan mudah dimengerti, seperti dalam bentuk diagram maupun skema.

b. Kuantitatif, Metode kuantitatif pada dasarnya merupakan semua data yang terukur dan

dinyatakan dalam angka-angka, penilaian subyektif terhadap suatu masalah,

pengambilan keputusan yang menggunakan model-model matematika dengan

menggunakan hitungan, tabel, statistik dengan kaidah2 tertentu. Teknik pengumpulan

data dengan questioner.

1.5.3. Teknik Penyimpulan Data

Setelah melalui tahap kompilasi kemudian analisa, data-data tersebut kemudian diproses

ke tahap penyimpulan, yakni merupakan konklusi terhadap permasalahan yang ditemukan di

lapangan. Pada tahap penyimpulan (sintesis), merupakan upaya perumusan analisis yang

disintesakan melalui kajian aturan yang berlaku, prinsip-prinsip maupun teori yang mendukung

dan data dari studi pembanding. Hasil sintesis ini kemudian dapat dijadikan sebagai acuan

dalam mengerjakan rancangan dan usulan perencanaan kawasanyang sesuai dengan alur pikir

yang logis dan ilmiah.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

6

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan tulisan ini adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan kawasan,

metode penulisan, sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN KAWASAN DESA TANAH AMPO

Di dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah dan karakteristik kawasan, menelusuri

permasalahan dan potensi, hingga menghasilkan output berupa strategi-strategi yang akan

digunakan dalam merancang kawasan Tanah Ampo Tourism Centre.

BAB III PEMAHAMAN TEORI KAWASAN

Berisi penjelasan mengenai teori-teori yang dihimpun dari berbagai sumber, yang relevan

digunakan berdasarkan strategi yang telah disusun pada bab terdahulu sehingga strategi-

strategi tersebut memiliki landasan yang kuat dalam perencanaannya. Pada bab ini turut

diuraikan mengenai studi banding pada contoh proyek sejenis.

BAB IV PROGRAM PERANCANGAN KAWASAN TANAH AMPO TOURISM

CENTRE

Di dalam bab ini dijelaskan mengenai analisis potensi dan permasalahan pada kawasan dengan

metoda SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) yang terbagi ke dalam empat (4)

aspek yakni aspek fungsi, aspek visual, aspek lingkungan, dan aspek sosial. Kemudian

dilakukan pendekatan sistematis untuk menghasilkan data-data berupa kebutuhan ruang,

hubungan ruang, organisasi ruang, sirkulasi, dan kajian arsitektural.

BAB V KONSEP KAWASAN TANAH AMPO TOURISM CENTRE

Pada bab terakhir dijelaskan mengenai konsep yang akan digunakan sebagai hasil akhir dari

sebuah proses kajian, sebagai acuan dalam merancang, pada masing-masing zona.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

i

ABSTRAK

Kabupaten Karangasem dengan sebutan "Pearl from East Bali" merupakan salah satu

tujuan wisata di Provinsi Bali. Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karangasem

40% adalah wisatawan yang menggunakan kapal pesiar. Di Kabupaten Karangasem

terdapat Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo, yang dimana pelabuhan ini menjadi

akses masuk wisatawan kapal pesiar ke Kabupaten Karangasem. Sehingga dirasa perlu

untuk merancang sarana fasilitas pendukung berupa Tourism Centre yang didalamnya

terdapat fasilitas transportasi, kuliner, dan objek daya tarik wisata untuk mendukung

keberadaan dari Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo. Adapun objek daya tarik wisata

yang akan dibangun pada kawasan Tanah Ampo Tourism Centre ini adalah Images of

Karangasem yang akan diisi oleh 10 objek daya tarik wisata Kabupaten Karangasem.

Mengingat seluruh objek merupakan peninggalan Kerajaan Karangasem, tema air

dirasa tepat untuk mencerminkan citra kawasan pariwisata ini, dimana Kerajaan

Karangasem sangat identik dengan identitas air pada setiap desain bangunannya.

Kata Kunci: pariwisata kapal pesiar, images of karangasem, air, karangasem

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

vii

DAFTAR GAMBAR

BAB I

Gambar 1.1 Kawasan Pelabuhan kapal Pesiar Tanah Ampo 3

BAB II

Gambar 2.1 Peta Bali 8

Gambar 2.2 Peta Kabupaten Karangasem 8

Gambar 2.3 Dusun Tanah Ampo 8

Gambar 2.4 Peta Kawasan Strategis 13

Gambar 2.5 Peta Rencana Pola Ruang 14

Gambar 2.6 Peta Sirkulasi Kawasan 15

BAB III

Gambar 3.1 Logo Nusa Dua ( Bali Tourism Development Corporation) 40

Gambar 3.2 Masterplan BTDC 41

Gambar 3.3 Logo Taman Nusa 42

Gambar 3.4 Taman Nusa Map 43

Gambar 3.5 Rumah Tradisional Daerah 44

BAB IV

Gambar 4.1 Aktifitas Kawasan Akomodasi Tanah Ampo Tourism Centre 55

Gambar 4.2 Aktifitas Kawasan Images of Karangasem 56

Gambar 4.3 Aktifitas Kawasan Komersial Tanah Ampo Tourism Centre 56

Gambar 4.4 Aktifitas Kawasan Pengelola Tanah Ampo Tourism Centre 57

Gambar 4.5 Pembagian Segmen Kawasan 63

Gambar 4.6 Kawasan Preservasi dan Konservasi 66

Gambar 4.7 Ukuran Badan manusia Standar 68

Gambar 4.8 Pendekatan Kebutuhan Ruang Pedestrian 68

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

viii

Gambar 4.9 Pendekatan Kebutuhan Ruang Pedestrian 69

Gambar 4.10 Pola Sirkulasi Kawasan 71

Gambar 4.11 Organisasi Ruang 72

BAB V

Gambar 5.1 Pembagian Segmen Kawasan 75

Gambar 5.2 Layout Segmen Kawasan 76

Gambar 5.3 Layout Segmen 2 Kawasan Permukiman Warga Dusun Tanah Ampo 77

Gambar 5.4 Layout Segmen 2 Kawasan Pertanian Warga Dusun Tanah Ampo 77

Gambar 5.5 Layout Segmen 3 Kawasan Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo 78

Gambar 5.6 Jalur Sirkulasi Tanah Ampo Tourism Centre 79

Gambar 5.7 Jalur Sirkulasi Kendaraan Pribadi pada Central Parking TATC 79

Gambar 5.8 Jalur Sirkulasi Kendaraan Warga Dusun Tanah Ampo 79

Gambar 5.9 Jalur Sirulasi Kendaraan Intra Kawasan TATC 79

Gambar 5.10 Sirkulasi Pejalan Kaki Pada Kawasan 80

Gambar 5.11 Sirkulasi Pejalan Kaki Pada Kawasan Komersial 81

Gambar 5.12 Kondisi Central Parking terhadap Lingkungan 82

Gambar 5.13 Pola Parkir Kawasan 83

Gambar 5.14 Jalur Pejalan Kaki Pada Koridor Jalan 84

Gambar 5.15 Elemen Soft Scape 84

Gambar 5.16 Elemen Hard Scape 85

Gambar 5.17 Konsep Ruang Terbuka Hijau 86

Gambar 5.18 Konsep Area Preservasi dan Konservasi 87

Gambar 5.19 Kondisi Area Preservasi dan Konservasi 88

Gambar 5.20 Orientasi Masa Images of Karangasem 89

Gambar 5.21 Orientasi Masa KAwasan Komersial 89

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

ix

Gambar 5.22 Orientasi Masa Kawasan Akomodasi 90

Gambar 5.23 Konsep Petanda 92

Gambar 5.24 Konsep Penerangan Pada Kawasan 93

Gambar 5.25 Konsep Tampilan dan Penempatan Tempat Sampah 94

Gambar 5.26 Konsep Pot Tanaman dengan Tempat Duduk 95

Gambar 5.27 Konsep Tempat Duduk 96

Gambar 5.28 Konsep Penempatan Patung Manggis 96

Gambar 5.29 Skema Jaringan Listrik 98

Gambar 5.30 Distribusi Air Bersih Kawasan 99

Gambar 5.31 Skema Air Kotor 100

Gambar 5.32 Distribusi Sampah 101

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Kunjungan Kapal Pesiar di Kabupaten Karangasem 12

Tabel 3.1 Klasifikasi Hotel 24

Tabel 4.1 Kegiatan Pokok Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre 57

Tabel 4.2 Standar Luasan Ruang 60

Tabel 4.3 Program Performansi 62

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

iii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR TABEL x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan 2

1.4 Batasan Kawasan 3

1.5 Metode Penulisan 4

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data 4

1.5.2 Teknik Pengolahan Data 5

1.5.3 Teknik Penyimpulan Data 5

1.6 Sistematika Penulisan 6

BAB II TINJAUAN KAWASAN TANAH AMPO TOURISM CENTRE DI

KARANGASEM

2.1 Dusun Tanah Ampo 7

2.2 Karakteristik Kawasan 7

2.2.1. Kondisi Fisik Kawasan 7

2.2.2. Kondisi Non-Fisik Kawasan 9

2.3 Kebijakan Pemerintah 10

2.3.1. Latar Belakang Pembangunan Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo 10

2.3.2. Peranan Pelbuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo 12

2.4 Karakteristik Fungsi 13

2.4.1. Tata Guna Lahan 13

2.4.2. Sirkulasi 15

2.4.3. Jalur Pejalan Kaki 15

2.4.4. Ruang Terbuka Hijau 15

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

iv

2.5 Karakteristik Visual 16

2.5.1. Tata Bangunan 16

2.5.2. Pelestarian Kawasan 16

2.6 Potensi dan Permasalahan Terkait Elemen Kawasan Pariwisata 16

2.6.1. Potensi 16

2.6.2. Permasalahan 17

2.7 Strategi Perencanaan Kawasan 17

2.7.1. Konsep Dasar 17

2.7.2. Tema 17

2.7.3. Strategi Penataan 18

BAB III PEMAHAMAN TEORI TANAH AMPO TOURISM CENTRE

3.1 Definisi Judul 21

3.2 Pariwisata 21

3.2.1. Pengertian Pariwisata 21

3.2.2. Pengertian Objek dan Daya Tarik Wisata 22

3.3 U nsur Pariwisata 23

3.3.1. Wisatawan 23

3.3.2. Fasilitas Pariwisata 23

3.3.3. Objek Wisata 29

3.3.4. Unsur Pokok Pengembangan Pariwista 29

3.4 Elemen Perancangan dalam Pengembangan Kawasan 31

3.4.1. Struktur Peruntukan Lahan 31

3.4.2. Tata Bangunan 32

3.4.3. Ruang Terbuka 32

3.4.4. Sirkulasi dan Parkir 33

3.4.5. Jalur Pejalan Kaki 33

3.4.6. Sistem Penanda 34

3.4.7. Pendukung Kegiatan 34

3.4.8. Preservasi dan Konservasi 34

3.5 Pengembangan Kawasan Sebagai Objek Pariwisata 35

3.5.1. Kriteria Pengembangan Kawasan Sebagai Objek Pariwisata 35

3.5.2. Kebijakan dan Peraturan Pemerintah 37

3.5.3. Potensi Kawasan Sebagai Objek Pariwisata 38

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

v

3.6 Strategi Pengembangan Kawasan 39

3.7 Studi Banding Proyek Sejenis 40

` 3.7.1. Dasar Pertimbangan Studi Banding 40

3.7.2. BTDC (Bali Torism Development Corporation) 40

3.7.3. Taman Nusa 42

3.8 Spesifikasi Kawasan Sebagai Objek Pariwisata 44

3.8.1. Pengertian Pengembangan Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre 44

Sebagai Kawasan Pariwisata

3.8.2. Lingkup Pengembangan Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre 44

Sebagai Kawasan Pariwisata

3.8.3. Fungsi yang Diwadahi Tanah Ampo Tourism Centre 45

3.8.4 Sasaran Pengembangan Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre 45

3.8.5. Klasifikasi Pengembangan Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre 45

Sebagai Objek Pariwisata

3.8.6. Klasifikasi Pendukung Wisata Kawasan Tanah Ampo Tourism 46

Centre

BAB IV TEMA DAN PROGRAM PENGEMBANGAN

4.1 Analisa SWOT pada Kawasan Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo 48

4.1.1. Aspek Pendekatan Kualitas Fungsi 48

4.1.2. Aspek Pendekatan Kualitas Visual 49

4.1.3 Aspek Pendekatan Sosial Budaya 50

4.1.4 Aspek Pendekatan Kualitas Lingkungan 51

4.1.5 Aspek Pendekatan Investasi 51

4.2 TEMA 52

4.2.1. Pendekatan Tema 52

4.2.2. Rumusan Penjabaran Tema Arsitektur 53

4.3. Analisis Kebutuhan 54

4.3.1. Kebutuhan Berdasarkan Fungsi dan Kegiatan yang diwadahi 54

4.3.2. Kebutuhan Berdasarkan Elemen Fisik Kawasan 58

4.4. Program Pengembangan 60

4.4.1. Program Pengembangan Fasilitas 60

4.4.2. Program Performansi 61

4.4.3. Program Pengembangan Elemen Fisik Kawasan 63

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

vi

4.5. Skenario Pengembangan 69

4.6. Strategi Pengembangan Kawasan 70

4.7. Pola Sirkulasi Kawasan 71

4.8. Organisasi Ruang Kawasan 72

BAB V KONSEP PENGEMBANGAN

5.1 Konsep Pengembangan Fungsional 74

5.1.1 Konsep Penggunaan Lahan 74

5.1.2 Konsep Sirkulasi dan Parkir 78

5.1.3 Konsep Jalur Pedestrian 83

5.1.4 Konsep Ruang Terbuka Hijau 85

` 5.1.5 Konsep Konservasi dan Preservasi 87

5.2 Konsep Penataan Visual 88

5.2.1 Konsep Tata Bangunan 88

5.2.2 Konsep Petanda 91

5.2.3 Konsep Perabot Jalan 93

5.3 Konsep Utilitas 97

5.3.1 Konsep Drainase 97

5.3.2 Konsep Jaringan Listrik 97

5.3.3 Konsep Jaringan Telepon 98

5.3.4 Konsep Air Bersih 99

5.3.5 Konsep Air Kotor 99

5.3.6 Konsep Hydrant 100

5.3.7 Konsep Persampahan 100

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - sinta.unud.ac.id · pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal ... pengukuran, dan dokumentasi ... Pada bab ini dibahas mengenai

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat-Nya, Laporan Seminar Tugas Akhir yang berjudul “Tanah Ampo Tourism Centre’ ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Laporan Seminar Tugas Akhir ini disusun sebagai persyaratan dalam menempuh mata kuliah Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Selain itu, laporan ini merupakan pendalaman judul yang dijadikan dasar dalam proses perancangan Studio Tugas Akhir untuk mencapai gelar Sarjana Teknik (ST).

Tentunya dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini tidak terlepas dari bantuan, petunjuk, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, M.T., selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

3. Bapak Dr.Eng I Wayan Kastawan, S.T., M.A., selaku Pembimbing Akademik. 4. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP selaku koordinator Seminar Tugas

Akhir. 5. Bapak Ir.Nyoman Surata, MT. Selaku dosen pembimbing I. 6. Bapak I Gusti Agung Bagus Suryada, ST, MT, selaku dosen pembimbing II. 7. Orangtua dan Keluarga yang senantiasa memberikan dukungan material maupun

non material. 8. Sahabat dan rekan – rekan yang telah membantu memberikan dukungan dan

semangat moral selama peyusunan laporan ini. 9. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu

penyusun dalam menyusun dan menyelesaikan Laporan Seminar Tugas Akhir ini.

Ibarat pepatah, “tak ada gading yang tak retak”, penyusun memohon maaf kepada pembaca apabila terdapat kesalahan pada penyusunan laporan ini. Maka dari itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat.

Denpasar, Januari 2017

Kadek Wigunantara Eka Putra