Upload
phammien
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah
yang berkaitan dengan pembahasan di dalam penulisan ini, kemudian tujuan penulisan, batasan
kawasan perencanaan, metode penulisan dan sistematikan penulisan.
1.1. Latar Belakang
Kabupaten Karangasem dengan sebutan "Pearl from East Bali" merupakan tujuan wisata
ketiga setelah Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar. Wisatawan yang berkunjung ke
Kabupaten Karangasem adalah wisatawan yang menggunakan kapal pesiar. Pada era 90-an
rata-rata terdapat 60 kapal cruise lego jangkar setiap tahunnya diperairan Padangbai yang
lokasi daratnya merupakan Desa Pakraman Tanah Ampo. Sebanyak 199 kapal berdasarkan
data kunjungan kapal pesiar sejak 2001 hingga 2007 datang ke Indonesia, di antaranya 58 ke
Bali, 37 kapal ke Padangbai dan 21 kapal ke Benoa. Perairan Padangbai sendiri merupakan
pelabuhan alami dengan kedalaman lebih dari 10 meter dan sejak lama dikenal sebagai
pelabuhan transit yang sudah sering dikunjungi oleh kapal pesiar internasional,
termasuk Queen Elisabeth II pada November 2006. Pada tahun 2007 hingga tahun 2013 telah
terdapat 57 kapal pesiar yang berkunjung ke perairan Padangbai, dengan total jumlah
penumpang sebanyak 43.449 penumpang.
Lokasi terminal kapal pesiar Tanah Ampo berjarak sekitar 65 km dari Bandar Udara
Ngurah Rai dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dan berada sekitar 1,5 km dari jalan utama
Denpasar – Karangasem. Berdasarkan hal tersebut maka pembangunan terminal kapal pesiar
Tanah Ampo dianggap strategis dan didukung penuh oleh pemerintah Kabupaten Karangasem
dan Pemerintah Provinsi Bali.
Cruise Tourism atau pariwisata kapal pesiar adalah salah satu segmen pasar baru dalam
dunia pariwisata yang belum banyak digarap di Negara-negara belum berkembang seperti
Indonesia. Pariwisata kapal pesiar dewasa ini mengalami pergeseran, tidak hanya dari target
pasar, namun juga mengalami perubahan tujuan perjalanan wisata.
2
Dukungan dari pihak pemerintah seharusnya juga memikirkan tentang sarana pendukung
dari beroperasinya terminal kapal pesiar Tanah Ampo, misalnya seperti akomodasi,
transportasi, kuliner, dan objek daya tarik wisata. Namun sampai saat ini nyatanya
pembangunan lebih terfokus pada terminal itu sendiri. Sangat disayangkan apabila nantinya
operasional terminal kapal pesiar ini hanya menjadi tontonan bagi masyarakat sekitar yang
seharusnya bisa menjadi salah satu sarana untuk memajukan perekonomian masyarakat sekitar
yang dominan bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan.
Sehingga dirasa perlu untuk merancang sarana fasilitas pendukung berupa Tourism Centre
yang didalamnya terdapat akomodasi, transportasi, kuliner, dan objek daya tarik wisata untuk
mendukung keberadaan dari terminal kapal pesiar Tanah Ampo.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan situasi dan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa saja fasilitas yang dibutuhkan pada Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre untuk
menunjang kawasan sebagai objek pariwisata pendukung Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah
Ampo?
2. Apa tema yang diterapkan pada pengembangan Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre
untuk menunjang kawasan sebagai objek pariwisata pendukung Pelabuhan Kapal Pesiar
Tanah Ampo?
3. Apa konsep yang diterapkan pada pengembangan Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre
untuk menunjang kawasan sebagai objek pariwisata pendukung Pelabuhan Kapal Pesiar
Tanah Ampo?
1.3. Tujuan
Tujuan yang didapat berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai acuan desain dari
Tanah Ampo Tourism Centre di Karangasem yang akan ditransformasikan pada tahapan desain
fisik Tanah Ampo Tourism Centre di Karangasem ini, meliputi menentukan spesifikasi umum,
spesifikasi khusus, tema yang sesuai,merancang program ruang dan tapak,serta identifikasi
terhadap konsep perancangan Tanah Ampo Tourism Centre di Karangasem.Sedangkan, tujuan
dari dirancangnya kawasan Tanah Ampo Tourism Centre meliputi :
1. Mengembangkan Desa Tanah Ampo sebagai objek daya tarik wisata yang dianggap lebih
baik dengan pengembangan yang disesuaikan dengan kondisi kekinian.
2. Menciptakan peluang kerja kepariwisataan yang berwawasan budaya dengan mengangkat
kembali tradisi sosial budaya setempat sebagai daya dukung dari pelabuhan kapal pesiar
Tanah Ampo.
3
3. Menyajikan konsep rancangan kawasan Tanah Ampo Tourism Centre berdasarkan proses
berpikir secara ilmiah sebuah kawasan untuk meningkatkan kualitas kawasan dan mampu
berkembang secara berkelanjutan.
1.4. Batasan Kawasan
Kawasan yang akan dirancang adalah wilayah disekitar pelabuhan kapal pesiar Tanah
Ampo yang dimana nantinya kawasan pusat kepariwisataan atau Tourism Centre ini
merupakan daya dukung pariwisata dari 4 sektor yaitu akomodasi, transportasi, kuliner dan
destinasi wisata baru.
Gambar 1.1
Kawasan Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo
Sumber. https://maps.google.com/
1.5. Metode Penulisan
Metode adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu
permasalahan. Dalam memecahkan permasalahan ini digunakan beberapa tahapan yaitu:
1.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang akan digunakan dalam mengumpulkan data-data yang terkait
dengan penulisan laporan seminar tugas akhir ini, diantaranya :
4
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dihimpun dari pengamatan langsung di lapangan. Data
ini dapat diperoleh dengan cara :
a. Observasi, data diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lapangan, yakni di
kawasan Desa Tanah Ampo, untuk mendapatkan data, baik berupa data fisik maupun
nonfisik. Kegiatan observasi sehubungan dengan kondisi riil, berupa potensi,
kelemahan, prospek, dan kendala dari objek pengamatan. Pengamatan dilakukan
dengan pencatatan, pengukuran, dan dokumentasi, yang dibantu dengan alat-alat
sederhana seperti buku catatan, alat tulis, alat ukur berupa meteran dan alat dokumentasi
berupa kamera.
Observasi ini dilakukan pada :
• Rabu, 26 Maret 2014 pukul 10.00 Wita
• Kamis, 27 Maret 2014 pukul 17.00 Wita
• Kamis, 3 April 2014 pukul 10.00 Wita
• Selasa, 8 April 2014 pukul 10.00 Wita
b. Wawancara, merupakan sebuah proses tanya jawab secara langsung kepada
narasumber, antara lain kepada :
• Rabu, 26 Maret 2014 pukul 13.00 Wita (narasumber : Bapak Nengah Widiasa ,
Kepala Dusun Tanah Ampo)
• Kamis, 27 Maret 2014 pukul 09.00 Wita (narasumber : Bapak Wayan Dipta ,
Parabekel Desa Adat Ulakan)
• Selasa, 1 April 2014 pukul 11.00 Wita (narasumber : Ibu Ayu Sugiantini ,Bidang
Perencanaan Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Karangasem.)
• Selasa, 1 April 2014 pukul 02.00 Wita (narasumber : Bapak I Gusti Lanang
Suyadnya, Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Karangasem.)
serta masyarakat sekitar yang akan menjadi pelaku utama hasil perancangan kawasan
Tanah Ampo Tourism Centre.
2. Data Sekunder
5
Data sekunder adalah data yang dihimpun dari berbagai media yang dapat digunakan
untuk memperkuat memperkuat permasalahan yang diangkat, dengan literatur yang
diperoleh dari berbagai buku bacaan maupun browsing data melalui internet.
1.5.2. Teknik Pengolahan Data
Adapun teknik yang digunakan dalam mengolah data-data yang telah dikumpulkan,
antara lain :
1. Kompilasi Data
Data-data yang berhasil dihimpun dipilah, dikelompokkan, dan digabungkan dan disusun,
agar dapat ditemukan hubungan keterkaitan yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan
logika berpikir yang benar.
2. Analisis Data
Penguraian data-data yang terkumpul menjadi suatu pertimbangan terhadap solusi
pemecahan data untuk digunakan sebagai acuan, asumsi maupun proyeksi terhadap data-
data yang dianalisa. Tahap analisis dapat dilakukan dengan dua pendekatan,antara lain:
a. Kualitatif, data kualitatif yaitu data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka
secara langsung. Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan suatu proses
penyelidikan, yang menghimpun data-data utama dan sekaligus data tambahannya.
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan.
Sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah data tambahan. Analisa data melalui
proses deskripsi yang kemudian ditransformasikan ke dalam skala yang lebih sempit
dan mudah dimengerti, seperti dalam bentuk diagram maupun skema.
b. Kuantitatif, Metode kuantitatif pada dasarnya merupakan semua data yang terukur dan
dinyatakan dalam angka-angka, penilaian subyektif terhadap suatu masalah,
pengambilan keputusan yang menggunakan model-model matematika dengan
menggunakan hitungan, tabel, statistik dengan kaidah2 tertentu. Teknik pengumpulan
data dengan questioner.
1.5.3. Teknik Penyimpulan Data
Setelah melalui tahap kompilasi kemudian analisa, data-data tersebut kemudian diproses
ke tahap penyimpulan, yakni merupakan konklusi terhadap permasalahan yang ditemukan di
lapangan. Pada tahap penyimpulan (sintesis), merupakan upaya perumusan analisis yang
disintesakan melalui kajian aturan yang berlaku, prinsip-prinsip maupun teori yang mendukung
dan data dari studi pembanding. Hasil sintesis ini kemudian dapat dijadikan sebagai acuan
dalam mengerjakan rancangan dan usulan perencanaan kawasanyang sesuai dengan alur pikir
yang logis dan ilmiah.
6
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan tulisan ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan kawasan,
metode penulisan, sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN KAWASAN DESA TANAH AMPO
Di dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah dan karakteristik kawasan, menelusuri
permasalahan dan potensi, hingga menghasilkan output berupa strategi-strategi yang akan
digunakan dalam merancang kawasan Tanah Ampo Tourism Centre.
BAB III PEMAHAMAN TEORI KAWASAN
Berisi penjelasan mengenai teori-teori yang dihimpun dari berbagai sumber, yang relevan
digunakan berdasarkan strategi yang telah disusun pada bab terdahulu sehingga strategi-
strategi tersebut memiliki landasan yang kuat dalam perencanaannya. Pada bab ini turut
diuraikan mengenai studi banding pada contoh proyek sejenis.
BAB IV PROGRAM PERANCANGAN KAWASAN TANAH AMPO TOURISM
CENTRE
Di dalam bab ini dijelaskan mengenai analisis potensi dan permasalahan pada kawasan dengan
metoda SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) yang terbagi ke dalam empat (4)
aspek yakni aspek fungsi, aspek visual, aspek lingkungan, dan aspek sosial. Kemudian
dilakukan pendekatan sistematis untuk menghasilkan data-data berupa kebutuhan ruang,
hubungan ruang, organisasi ruang, sirkulasi, dan kajian arsitektural.
BAB V KONSEP KAWASAN TANAH AMPO TOURISM CENTRE
Pada bab terakhir dijelaskan mengenai konsep yang akan digunakan sebagai hasil akhir dari
sebuah proses kajian, sebagai acuan dalam merancang, pada masing-masing zona.
i
ABSTRAK
Kabupaten Karangasem dengan sebutan "Pearl from East Bali" merupakan salah satu
tujuan wisata di Provinsi Bali. Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Karangasem
40% adalah wisatawan yang menggunakan kapal pesiar. Di Kabupaten Karangasem
terdapat Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo, yang dimana pelabuhan ini menjadi
akses masuk wisatawan kapal pesiar ke Kabupaten Karangasem. Sehingga dirasa perlu
untuk merancang sarana fasilitas pendukung berupa Tourism Centre yang didalamnya
terdapat fasilitas transportasi, kuliner, dan objek daya tarik wisata untuk mendukung
keberadaan dari Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo. Adapun objek daya tarik wisata
yang akan dibangun pada kawasan Tanah Ampo Tourism Centre ini adalah Images of
Karangasem yang akan diisi oleh 10 objek daya tarik wisata Kabupaten Karangasem.
Mengingat seluruh objek merupakan peninggalan Kerajaan Karangasem, tema air
dirasa tepat untuk mencerminkan citra kawasan pariwisata ini, dimana Kerajaan
Karangasem sangat identik dengan identitas air pada setiap desain bangunannya.
Kata Kunci: pariwisata kapal pesiar, images of karangasem, air, karangasem
vii
DAFTAR GAMBAR
BAB I
Gambar 1.1 Kawasan Pelabuhan kapal Pesiar Tanah Ampo 3
BAB II
Gambar 2.1 Peta Bali 8
Gambar 2.2 Peta Kabupaten Karangasem 8
Gambar 2.3 Dusun Tanah Ampo 8
Gambar 2.4 Peta Kawasan Strategis 13
Gambar 2.5 Peta Rencana Pola Ruang 14
Gambar 2.6 Peta Sirkulasi Kawasan 15
BAB III
Gambar 3.1 Logo Nusa Dua ( Bali Tourism Development Corporation) 40
Gambar 3.2 Masterplan BTDC 41
Gambar 3.3 Logo Taman Nusa 42
Gambar 3.4 Taman Nusa Map 43
Gambar 3.5 Rumah Tradisional Daerah 44
BAB IV
Gambar 4.1 Aktifitas Kawasan Akomodasi Tanah Ampo Tourism Centre 55
Gambar 4.2 Aktifitas Kawasan Images of Karangasem 56
Gambar 4.3 Aktifitas Kawasan Komersial Tanah Ampo Tourism Centre 56
Gambar 4.4 Aktifitas Kawasan Pengelola Tanah Ampo Tourism Centre 57
Gambar 4.5 Pembagian Segmen Kawasan 63
Gambar 4.6 Kawasan Preservasi dan Konservasi 66
Gambar 4.7 Ukuran Badan manusia Standar 68
Gambar 4.8 Pendekatan Kebutuhan Ruang Pedestrian 68
viii
Gambar 4.9 Pendekatan Kebutuhan Ruang Pedestrian 69
Gambar 4.10 Pola Sirkulasi Kawasan 71
Gambar 4.11 Organisasi Ruang 72
BAB V
Gambar 5.1 Pembagian Segmen Kawasan 75
Gambar 5.2 Layout Segmen Kawasan 76
Gambar 5.3 Layout Segmen 2 Kawasan Permukiman Warga Dusun Tanah Ampo 77
Gambar 5.4 Layout Segmen 2 Kawasan Pertanian Warga Dusun Tanah Ampo 77
Gambar 5.5 Layout Segmen 3 Kawasan Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo 78
Gambar 5.6 Jalur Sirkulasi Tanah Ampo Tourism Centre 79
Gambar 5.7 Jalur Sirkulasi Kendaraan Pribadi pada Central Parking TATC 79
Gambar 5.8 Jalur Sirkulasi Kendaraan Warga Dusun Tanah Ampo 79
Gambar 5.9 Jalur Sirulasi Kendaraan Intra Kawasan TATC 79
Gambar 5.10 Sirkulasi Pejalan Kaki Pada Kawasan 80
Gambar 5.11 Sirkulasi Pejalan Kaki Pada Kawasan Komersial 81
Gambar 5.12 Kondisi Central Parking terhadap Lingkungan 82
Gambar 5.13 Pola Parkir Kawasan 83
Gambar 5.14 Jalur Pejalan Kaki Pada Koridor Jalan 84
Gambar 5.15 Elemen Soft Scape 84
Gambar 5.16 Elemen Hard Scape 85
Gambar 5.17 Konsep Ruang Terbuka Hijau 86
Gambar 5.18 Konsep Area Preservasi dan Konservasi 87
Gambar 5.19 Kondisi Area Preservasi dan Konservasi 88
Gambar 5.20 Orientasi Masa Images of Karangasem 89
Gambar 5.21 Orientasi Masa KAwasan Komersial 89
ix
Gambar 5.22 Orientasi Masa Kawasan Akomodasi 90
Gambar 5.23 Konsep Petanda 92
Gambar 5.24 Konsep Penerangan Pada Kawasan 93
Gambar 5.25 Konsep Tampilan dan Penempatan Tempat Sampah 94
Gambar 5.26 Konsep Pot Tanaman dengan Tempat Duduk 95
Gambar 5.27 Konsep Tempat Duduk 96
Gambar 5.28 Konsep Penempatan Patung Manggis 96
Gambar 5.29 Skema Jaringan Listrik 98
Gambar 5.30 Distribusi Air Bersih Kawasan 99
Gambar 5.31 Skema Air Kotor 100
Gambar 5.32 Distribusi Sampah 101
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Kunjungan Kapal Pesiar di Kabupaten Karangasem 12
Tabel 3.1 Klasifikasi Hotel 24
Tabel 4.1 Kegiatan Pokok Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre 57
Tabel 4.2 Standar Luasan Ruang 60
Tabel 4.3 Program Performansi 62
iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Batasan Kawasan 3
1.5 Metode Penulisan 4
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data 4
1.5.2 Teknik Pengolahan Data 5
1.5.3 Teknik Penyimpulan Data 5
1.6 Sistematika Penulisan 6
BAB II TINJAUAN KAWASAN TANAH AMPO TOURISM CENTRE DI
KARANGASEM
2.1 Dusun Tanah Ampo 7
2.2 Karakteristik Kawasan 7
2.2.1. Kondisi Fisik Kawasan 7
2.2.2. Kondisi Non-Fisik Kawasan 9
2.3 Kebijakan Pemerintah 10
2.3.1. Latar Belakang Pembangunan Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo 10
2.3.2. Peranan Pelbuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo 12
2.4 Karakteristik Fungsi 13
2.4.1. Tata Guna Lahan 13
2.4.2. Sirkulasi 15
2.4.3. Jalur Pejalan Kaki 15
2.4.4. Ruang Terbuka Hijau 15
iv
2.5 Karakteristik Visual 16
2.5.1. Tata Bangunan 16
2.5.2. Pelestarian Kawasan 16
2.6 Potensi dan Permasalahan Terkait Elemen Kawasan Pariwisata 16
2.6.1. Potensi 16
2.6.2. Permasalahan 17
2.7 Strategi Perencanaan Kawasan 17
2.7.1. Konsep Dasar 17
2.7.2. Tema 17
2.7.3. Strategi Penataan 18
BAB III PEMAHAMAN TEORI TANAH AMPO TOURISM CENTRE
3.1 Definisi Judul 21
3.2 Pariwisata 21
3.2.1. Pengertian Pariwisata 21
3.2.2. Pengertian Objek dan Daya Tarik Wisata 22
3.3 U nsur Pariwisata 23
3.3.1. Wisatawan 23
3.3.2. Fasilitas Pariwisata 23
3.3.3. Objek Wisata 29
3.3.4. Unsur Pokok Pengembangan Pariwista 29
3.4 Elemen Perancangan dalam Pengembangan Kawasan 31
3.4.1. Struktur Peruntukan Lahan 31
3.4.2. Tata Bangunan 32
3.4.3. Ruang Terbuka 32
3.4.4. Sirkulasi dan Parkir 33
3.4.5. Jalur Pejalan Kaki 33
3.4.6. Sistem Penanda 34
3.4.7. Pendukung Kegiatan 34
3.4.8. Preservasi dan Konservasi 34
3.5 Pengembangan Kawasan Sebagai Objek Pariwisata 35
3.5.1. Kriteria Pengembangan Kawasan Sebagai Objek Pariwisata 35
3.5.2. Kebijakan dan Peraturan Pemerintah 37
3.5.3. Potensi Kawasan Sebagai Objek Pariwisata 38
v
3.6 Strategi Pengembangan Kawasan 39
3.7 Studi Banding Proyek Sejenis 40
` 3.7.1. Dasar Pertimbangan Studi Banding 40
3.7.2. BTDC (Bali Torism Development Corporation) 40
3.7.3. Taman Nusa 42
3.8 Spesifikasi Kawasan Sebagai Objek Pariwisata 44
3.8.1. Pengertian Pengembangan Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre 44
Sebagai Kawasan Pariwisata
3.8.2. Lingkup Pengembangan Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre 44
Sebagai Kawasan Pariwisata
3.8.3. Fungsi yang Diwadahi Tanah Ampo Tourism Centre 45
3.8.4 Sasaran Pengembangan Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre 45
3.8.5. Klasifikasi Pengembangan Kawasan Tanah Ampo Tourism Centre 45
Sebagai Objek Pariwisata
3.8.6. Klasifikasi Pendukung Wisata Kawasan Tanah Ampo Tourism 46
Centre
BAB IV TEMA DAN PROGRAM PENGEMBANGAN
4.1 Analisa SWOT pada Kawasan Pelabuhan Kapal Pesiar Tanah Ampo 48
4.1.1. Aspek Pendekatan Kualitas Fungsi 48
4.1.2. Aspek Pendekatan Kualitas Visual 49
4.1.3 Aspek Pendekatan Sosial Budaya 50
4.1.4 Aspek Pendekatan Kualitas Lingkungan 51
4.1.5 Aspek Pendekatan Investasi 51
4.2 TEMA 52
4.2.1. Pendekatan Tema 52
4.2.2. Rumusan Penjabaran Tema Arsitektur 53
4.3. Analisis Kebutuhan 54
4.3.1. Kebutuhan Berdasarkan Fungsi dan Kegiatan yang diwadahi 54
4.3.2. Kebutuhan Berdasarkan Elemen Fisik Kawasan 58
4.4. Program Pengembangan 60
4.4.1. Program Pengembangan Fasilitas 60
4.4.2. Program Performansi 61
4.4.3. Program Pengembangan Elemen Fisik Kawasan 63
vi
4.5. Skenario Pengembangan 69
4.6. Strategi Pengembangan Kawasan 70
4.7. Pola Sirkulasi Kawasan 71
4.8. Organisasi Ruang Kawasan 72
BAB V KONSEP PENGEMBANGAN
5.1 Konsep Pengembangan Fungsional 74
5.1.1 Konsep Penggunaan Lahan 74
5.1.2 Konsep Sirkulasi dan Parkir 78
5.1.3 Konsep Jalur Pedestrian 83
5.1.4 Konsep Ruang Terbuka Hijau 85
` 5.1.5 Konsep Konservasi dan Preservasi 87
5.2 Konsep Penataan Visual 88
5.2.1 Konsep Tata Bangunan 88
5.2.2 Konsep Petanda 91
5.2.3 Konsep Perabot Jalan 93
5.3 Konsep Utilitas 97
5.3.1 Konsep Drainase 97
5.3.2 Konsep Jaringan Listrik 97
5.3.3 Konsep Jaringan Telepon 98
5.3.4 Konsep Air Bersih 99
5.3.5 Konsep Air Kotor 99
5.3.6 Konsep Hydrant 100
5.3.7 Konsep Persampahan 100
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat-Nya, Laporan Seminar Tugas Akhir yang berjudul “Tanah Ampo Tourism Centre’ ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan Seminar Tugas Akhir ini disusun sebagai persyaratan dalam menempuh mata kuliah Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Selain itu, laporan ini merupakan pendalaman judul yang dijadikan dasar dalam proses perancangan Studio Tugas Akhir untuk mencapai gelar Sarjana Teknik (ST).
Tentunya dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini tidak terlepas dari bantuan, petunjuk, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini disampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, M.T., selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
3. Bapak Dr.Eng I Wayan Kastawan, S.T., M.A., selaku Pembimbing Akademik. 4. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP selaku koordinator Seminar Tugas
Akhir. 5. Bapak Ir.Nyoman Surata, MT. Selaku dosen pembimbing I. 6. Bapak I Gusti Agung Bagus Suryada, ST, MT, selaku dosen pembimbing II. 7. Orangtua dan Keluarga yang senantiasa memberikan dukungan material maupun
non material. 8. Sahabat dan rekan – rekan yang telah membantu memberikan dukungan dan
semangat moral selama peyusunan laporan ini. 9. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
penyusun dalam menyusun dan menyelesaikan Laporan Seminar Tugas Akhir ini.
Ibarat pepatah, “tak ada gading yang tak retak”, penyusun memohon maaf kepada pembaca apabila terdapat kesalahan pada penyusunan laporan ini. Maka dari itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat.
Denpasar, Januari 2017
Kadek Wigunantara Eka Putra