36
BAB I. PENDAHULUAN Page 1 | 36 BAB I PENDAHULUAN enyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj.IP) tahun anggaran 2018 sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi (PERMENPAN) Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. A. Gambaran Umum Pembangunan daerah merupakan sub sistem dari pembangunan nasional yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang ditujukan untuk meningkatkan harkat, martabat, dan memperkuat jati diri serta kepribadian masyarakat dalam pendekatan lokal, nasional, dan global. Dalam perspektif perencanaan pembangunan, setiap Pemerintah Daerah harus memperhatikan keseimbangan berbagai aspek dalam satu kesatuan wilayah pembangunan ekonomi, hukum, sosial, budaya, politik, pemerintahan, dan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dengan diikuti oleh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel (Good Governance). Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi misi pembangunan daerah dan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna. Salah satu asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 yaitu asas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nilai akuntabilitas tersebut salah P

BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB I. PENDAHULUAN

P a g e 1 | 36

BAB I

PENDAHULUAN

enyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj.IP) tahun

anggaran 2018 sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi (PERMENPAN) Nomor 53

tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan

Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

A. Gambaran Umum

Pembangunan daerah merupakan sub sistem dari pembangunan nasional

yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang ditujukan

untuk meningkatkan harkat, martabat, dan memperkuat jati diri serta kepribadian

masyarakat dalam pendekatan lokal, nasional, dan global. Dalam perspektif

perencanaan pembangunan, setiap Pemerintah Daerah harus memperhatikan

keseimbangan berbagai aspek dalam satu kesatuan wilayah pembangunan ekonomi,

hukum, sosial, budaya, politik, pemerintahan, dan lingkungan hidup untuk

mendukung pembangunan yang berkelanjutan dengan diikuti oleh penyelenggaraan

pemerintahan yang akuntabel (Good Governance). Pemerintahan yang akuntabel

merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

visi misi pembangunan daerah dan aspirasi serta cita-cita masyarakat dalam

mencapai masa depan yang lebih baik. Berkaitan dengan hal itu, diperlukan

pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan

terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat

berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna.

Salah satu asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good

Governance) tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 yaitu asas

akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan

penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau

rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nilai akuntabilitas tersebut salah

P

Page 2: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB I. PENDAHULUAN

P a g e 2 | 36

satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP).

Pertanggungjawaban dimaksud disampaikan kepada atasan masing-

masing, kepada lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas yang

memiliki kewenangan dan akhirnya kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan

serta dilakukan melalui sistem akuntabilitas dan media pertanggungjawaban yang

harus dilaksanakan secara periodik.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah suatu laporan

kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam

mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan yang dibuat secara sistematis

ini berisi tentang pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian

indikator kinerja utama organisasi, penjelasan yang memadai atas pencapaian

kinerja dan adanya perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun

berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan. LKjIP tersebut

juga merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7

Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Menindaklanjuti hal tersebut di atas dan berpedoman pada Keputusan

Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/ 6/8/2003 tentang perbaikan

pedoman penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tanggal

25 Maret 2000, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi

Kalimantan Utara sebagai instansi Pemerintah wajib menyusun LKjIP setiap

tahunnya. Melalui penyusunan LKjIP akan menggambarkan kinerja organisasi

dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya, serta tingkat kinerja yang telah

dicapai pada tahun 2018.

Kedudukan dokumen LKjIP dari sistem manajemen intern organisasi

sama pentingnya dengan kedudukan dokumen Renstra dan Renja SKPD. Jika

Renstra adalah perencanaan jangka menengah untuk mencapai Visi Organisasi,

upaya pencapaiannya didukung oleh Renja sebagai acuan dan pengendalian

pelaksanaannya di jangka pendek/tahunan. Dengan adanya LKjIP akan menjadi

dasar evaluasi terhadap hasil kinerja Renja yang telah dilaksanakan selama satu

tahun. LKjIP menjadi dasar penilaian pertanggungjawaban bagi SKPD terhadap

Page 3: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB I. PENDAHULUAN

P a g e 3 | 36

tugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat

Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan tugas dan fungsinya, Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Provinsi Kalimantan Utara sebagai lembaga teknis daerah yang menangani

urusan penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayah Provinsi Kalimantan

Utara. Tugas pokok BPBD Provinsi Kalimantan Utara yaitu, melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang

Penanggulangan Bencana.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka BPBD Provinsi

Kalimantan Utara menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Penanggulangan Bencana sesuai dengan

rencana strategis yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah;

2. Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan dan pengendalian

kebijakan teknis bidang Penanggulangan Bencana;

3. Perumusan, perencanaan, pembinaan, pengoordinasian, pengkomandoan dan

pengendalian teknis di bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan;

4. Perumusan, perencanaan, pembinaan, pengoordinasian, pengkomandoan dan

pengendalian teknis di bidang Kedaruratan dan Logistik;

5. Perumusan, perencanaan, pembinaan, pengoordinasian, pengkomandoan dan

pengendalian teknis di bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi;

6. Penyelenggaraan urusan Kesekretariatan;

7. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional;

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan bidang

tugas dan fungsinya.

C. Sumber Daya Organisasi

Sejak terbentuknya BPBD Provinsi Kaltara tanggal 10 Juli 2014 hingga

tanggal 31 Desember 2018, kondisi sumber daya manusia/aparatur yang dimiliki

BPBD Provinsi Kaltara cukup terbatas, baik dari aspek kuantitas maupun

kualitasnya (pengalaman kerja dan keterampilan/keahlian). Berdasarkan data pada

sub bagian umum dan kepegawaian pada tanggal 31 Desember 2018, pegawai

BPBD Provinsi Kalimantan Utara terdiri dari 22 orang Pegawai Negeri Sipil, 10

Page 4: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB I. PENDAHULUAN

P a g e 4 | 36

orang Calon Pegawai Negeri Sipil, 11 orang pegawai tidak tetap (honorer), dan 22

orang satgas penanggulangan bencana yang rinciannya dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Tabel 1. Komposisi Pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Provinsi Kalimantan Utara

KETERANGAN JUMLAH TOTAL

PNS 22 Orang

65 Orang CPNS 10 Orang

PTT 11 Orang

SPB 22 Orang

Untuk komposisi pendidikan dan golongan pegawai negeri sipil dan

calon pegawai negeri sipil di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi

Kalimantan Utara dapat di lihat pada tabel di bawah :

Tabel 2. Komposisi Pendidikan dan Golongan PNS dan CPNS

PENDIDIKAN

JUMLAH

GOLONGAN

JUMLAH

SMA D III S1 S2 I II III IV

6 8 10 8 32 - 14 12 6 32

Untuk komposisi usia dan jenis kelamin pegawai negeri sipil dan calon

pegawai negeri sipil di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi

Kalimantan Utara dapat di lihat pada tabel di bawah :

Tabel 3. Komposisi Usia dan Jenis Kelamin PNS dan CPNS

USIA ( TAHUN) JUMLAH

JENIS KELAMIN JUMLAH

20 - 30 31 - 40 41 - 50 51+ L P

6 9 12 5 32 23 9 32

Untuk komposisi jumlah pegawai negeri sipil dan calon pegawai negeri

sipil berdasarkan jabatan struktural dan jabatan fungsional yang ada pada Badan

Page 5: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB I. PENDAHULUAN

P a g e 5 | 36

Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Utara dapat di lihat pada

tabel di bawah :

Tabel 4. Komposisi PNS dan CPNS Berdasarkan Jabatan Struktural

dan Fungsional

No Jabatan Struktural Jenis Kelamin Jumlah

Seluruhnya Laki-Laki Perempuan

1 Eselon II a 1 0 1

2 Eselon III a 4 0 4

3 Eselon IV a 9 0 9

4 Jabatan Fungsional 0 0 0

5 Staf 9 9 18

J U M L A H 23 9 32

Adapun untuk jumlah pegawai negeri sipil yang telah mengikuti diklat

kepemimpinan dan fungsional dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5. Komposisi PNS Berdasarkan Diklat Kepemimpinan dan Fungsional

No Nama Diklat Jenis Kelamin Jumlah

Seluruhnya Laki-Laki Perempuan

1 Diklat PIM IV 6 0 6

2 Diklat PIM III 4 0 4

3 Diklat PIM II 1 0 1

4 Diklat Fungsional 0 0 0

J U M L A H 11 0 11

Dari 32 orang PNS dan CPNS BPBD Provinsi Kalimantan Utara, jika di

komposisikan berdasarkan Pangkat dan Golongan Ruangnya terdiri dari 1 orang

Pembina Utama Muda (IV/c), 3 orang Pembina Tingkat I (IV/b) 2 orang Pembina

(IV/a), 3 orang Penata Tingkat I (III/d), 2 orang Penata (III/c), 4 orang Penata Muda

Tingkat I (III/b), 1 orang Penata Muda (III/a), 1 orang Pengatur Tingkat I (II/d), 4

orang Pengatur (II/c), 3 orang Pengatur Muda Tingkat I (II/b). Hal tersebut dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 6: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB I. PENDAHULUAN

P a g e 6 | 36

Tabel 6. Komposisi PNS dan CPNS Berdasarkan Pangkat

dan Golongan Ruang

No. Pangkat Golongan Ruang Jumlah (PNS

dan CPNS)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Pembina Utama Muda

Pembina Tingkat I

Pembina

Penata Tingkat I

Penata

Penata Muda Tingkat I

Penata Muda

Pengatur Tingkat I

Pengatur

IV/c

IV/b

IV/a

III/d

III/c

III/b

III/a

II/d

II/c

1

3

2

2

4

2

5

1

12

J u m l a h 32 Orang

Tabel 7. Pemetaan Jabatan BPBD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018

N0 JABATAN STRUKTURAL ESELON KEBU-TUHAN

SUDAH TERISI

FORMASI LOWONG

1 Kepala Pelaksana II A 1 1 0

2 Sekretaris III A 1 1 0

3 Kepala Bidang Pencegahan dan

Kesiapsiagaan III A 1 1 0

4 Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik III A 1 1 0

5 Kepala Bidang Rehab. dan Rekonstruksi III A 1 1 0

6 Kepala Sub Bagian Umum IV A 1 1 0

7 Kepala Sub Bagian Perencanaan Program IV A 1 1 0

8 Kepala Sub Bagian Keuangan IV A 1 1 0

9 Kepala Seksi Pencegahan IV A 1 1 0

10 Kepala Seksi Kesiapsiagaan IV A 1 1 0

11 Kepala Seksi Penangan Darurat IV A 1 1 0

12 Kepala Seksi Logistik dan Peralatan IV A 1 1 0

13 Kepala Seksi Rehabilitasi IV A 1 1 0

14 Kepala Seksi Rekonstruksi IV A 1 1 0

J U M L A H 14 14 7

Page 7: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB I. PENDAHULUAN

P a g e 7 | 36

Formasi kebutuhan atas Tenaga Pelaksana dapat dilakukan dengan

perhitungan sederhana. Jika eselon terendah (IV/a) membawahi masing-masing 2

(dua) orang Pelaksana, ditambah dengan kebutuhan Pengurus Barang Inventaris

dan Caraka, berarti dibutuhkan minimal sebanyak 20 orang Tenaga Pelaksana.

Sementara jumlah yang ada adalah 18 orang, artinya masih kekurangan sebanyak 2

orang Tenaga Pelaksana. Oleh karena itu, didalam menjalankan fungsi sebagai

“Pelaksana” dalam pelayanan penanggulangan bencana, maka dibutuhkan Tenaga

Satgas Penanggulangan Bencana sebanyak 22 orang.

D. Struktur Organisasi

Mengacu pada Peraturan Gubernur Kaltara Nomor 23 Tahun 2016,

Struktur Organisasi dan Tata Kerja BPBD Provinsi Kaltara secara ex-officio

dikepalai oleh Sekretaris Daerah. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala

Badan membawahi dua unsur, sebagai berikut :

1. Unsur Pengarah;

2. Unsur Pelaksana;

1) Kepala Pelaksana

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Pelaksana

dibantu oleh Sekretariat dan 3 (tiga) bidang teknis.

2) Sekretaris, membawahi :

(1) Sub Bagian Perencanaan Program;

(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

(3) Sub Bagian Keuangan;

3) Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, membawahi :

(1) Seksi Pencegahan;

(2) Seksi Kesiapsiagaan;

4) Bidang Kedaruratan dan Logistik, membawahi :

(1) Seksi Penanganan Darurat;

(2) Seksi Logistik dan Peralatan;

5) Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, membawahi :

(1) Seksi Rehabilitasi;

(2) Seksi Rekonstruksi;

6) Kelompok Jabatan Fungsional

Page 8: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB I. PENDAHULUAN

P a g e 8 | 36

Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Utara

KEPALA

UNSUR PENGARAH

- INSTANSI

- PROFESIONAL /

UNSUR PELAKSANA

SEKSI LOGISTIK DAN

PERALATAN

KEPALA PELAKSANA

SEKSI PENANGANAN

DARURAT

BIDANG KEDARURATAN

LOGISTIK

SEKSI REKONSTRUKSI

SEKSI REHABILITASI

BIDANG REHABILITASI DAN

REKONSTRUKSI

SEKSI KESIAPSIAGAAN

SEKSI PENCEGAHAN

BIDANG PENCEGAHAN DAN

KESIAPSIAGAAN KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

SUBBAGIAN PERENCANAAN

SUBBAGIAN KEUANGAN

SUBBAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

Page 9: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB I. PENDAHULUAN

P a g e 9 | 36

E. Isu Strategis dan Permasalahan Yang Dihadapi

1. Isu Strategis

Berdasarkan analisis isu strategis maka tujuan dan sasaran BPBD

Provinsi Kalimantan Utara adalah sebagai berikut :

(a) Tujuan

Tujuan jangka menengah BPBD Provinsi Kalimantan Utara adalah

meningkatkan pelayanan BPBD.

(b) Sasaran

Sasaran jangka menengah BPBD Provinsi Kalimantan Utara

adalah :

(i) Meningkatnya kapasitas kelembagaan BPBD;

(ii) Meningkatnya kesiapsiagaan, kemampuan penanggulangan

bencana.

2. Permasalahan Yang Dihadapi

(a) Belum berubahnya paradigma masyarakat dan aparat dalam

penanggulangan bencana, saat ini paradigma penanggulangan

bencana pada masyarakat adalah penanganan;

(b) Keterbatasan petugas dalam upaya penanggulangan bencana;

(c) Keterbatasan sarana-prasarana pendukung upaya penanggulangan

bencana;

(d) Pola pembangunan yang masih mengabaikan kejadian bencana;

(e) Letak geografis yang masih sulit untuk di jangkau;

(f) Pusat informasi bencana bagi masyarakat (termasuk layanan

informasi) belum berfungsi secara optimal;

(g) Sosialisasi keberadaan BPBD masih perlu ditingkatkan, terkait

dengan tupoksi;

(h) Kurangnya pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam hal

Pengurangan Resiko Bencana di Provinsi Kalimantan Utara;

F. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja

Memperhatikan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan

Page 10: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB I. PENDAHULUAN

P a g e 10 | 36

Kinerja Instansi Pemerintah maka LKjIP BPBD Provinsi Kalimantan Utara Tahun

2018 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

B. Tugas Pokok dan Fungsi

C. Sumber Daya Organisasi

D. Struktur Organisasi

E. Isu Strategis dan Permasalahan Yang Dihadapi

F. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja

BAB II. RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KERJA

A. Strategi dan Kebijakan

B. Perjanjian Kinerja

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Tahun 2018

B. Analisis Hambatan dan Upaya Yang Dilakukan Terkait Pencapaian

Perjanjian Kinerja

C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

C. Langkah-Langkah Yang Akan Dilakukan di Tahun Berikutnya

Untuk Mengatasi Hambatan

Page 11: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN

PERJANJIAN KINERJA

P a g e 11 | 36

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIS DAN

PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada

hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima)

tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang

mungkin timbul. Perencanaan strategis yang disusun tersebut mengandung visi,

misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi:

kebijaksanaan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi

perkembangan masa depan.

Dalam sisitem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan

strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah

agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan

tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Oleh karena itu, dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan

sinergis instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan

potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas

kinerjanya.

Rencana strategis BPBD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021

merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap

lima tahun (perencanaan jangka menengah) SKPD yang menggambarkan Visi,

Misi, Tujuan, Sasaran, Program, dan Kegiatan pada BPBD. Renstra secara

sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk

strategi kebijakan dan rencana yang terarah, efektif dan berkesinambungan

sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas

dan kemampuan anggaran pembiayaan.

1. Visi

Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus

diwujudkan pada masa yang akan datang. Sebagai unsur yang bertugas untuk

Page 12: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN

PERJANJIAN KINERJA

P a g e 12 | 36

membantu Gubernur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Badan

Penanggulangan Bencana Daerah dalam menetapkan visinya harus mengacu

kepada visi Pembangunan Provinsi Kalimantan Utara dengan tetap

memperhatikan tugas pokok dan fungsinya.

Memperhatikan Visi Provinsi Kalimantan Utara tersebut serta

dengan memperhatikan perubahan paradigma dan peranan perencana pada

masa yang akan datang, maka Visi BPBD Provinsi Kalimantan Utara Tahun

2016-2021 adalah :

Terwujudnya Penanggulangan Bencana yang Cepat,

Tepat, Terpadu, dan Komprehensif

Terdapat 4 (empat) kata kunci dari Visi BPBD Provinsi Kaltara,

dengan pengertian, sebagai berikut :

a) Penanggulangan bencana yang Cepat, berarti adanya

kesiapsiagaan dan kesigapan atau kegesitan BPBD bergerak cepat

dalam penanggulangan bencana dalam memberikan bantuan

kepada korban bencana, baik dalam evakuasi maupun dalam

penanggulangan bencana yang dapat diatasi untuk mengurangi

risiko bencana. Penanggulangan bencana yang Cepat juga

bermakna terbentuk dan berfungsinya Tim Reaksi Cepat

penanggulangan bencana di Provinsi Kaltara.

b) Penanggulangan bencana yang Tepat, yaitu ketepatan dalam

perhitungan dan memberikan informasi dan data kebencanaan

yang terjadi. Ketepatan juga berarti dalam tindakan memberikan

bantuan kepada korban bencana sesuai kondisi dan sesuai

kebutuhan.

c) Penanggulangan bencana yang Terpadu adalah realisasi

berfungsinya tiga pilar penanggulangan bencana, yaitu pemerintah,

dunia usaha, dan masyarakat. Dari pilar pemerintah, keterpaduan

bermakna berfungsinya koordinasi yang efektif lintas SKPD

daerah/vertikal terkait.

Page 13: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN

PERJANJIAN KINERJA

P a g e 13 | 36

d) Penanggulangan bencana yang Komprehensif, penyelenggaraan

penanggulangan bencana mencakup dalam tiga tahapan (pra

bencana, tanggap darurat, dan pemulihan). Khususnya pada tahap

tanggap darurat hingga tahap pemulihan penanggulangan bencana

yang dilakukan sesuai kebutuhan korban bencana pada saat yang

bersamaan (kebutuhan evakuasi, sandang-pangan, dan medis).

2. Misi

Dalam rangka mewujudkan Visi, Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Provinsi Kalimantan Utara telah merumuskan Misi yang harus diemban

sebagai penjabaran dari Visi yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan agar

tujuan akhir dapat terlaksana dan berhasil sesuai harapan yang dicita-citakan.

Sebagai arah tindak organisasi, maka perumusan misi dilakukan dengan tetap

mengacu dan mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi organisasi. Misi

yang diemban Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan

Utara adalah :

a) Melindungi masyarakat Provinsi Kalimantan Utara melalui

pengurangan resiko bencana didukung oleh sumberdaya

profesional;

b) Membangun sistem penanganan tanggap darurat bencana yang

cepat, tepat, terpadu, dan komprehensif;

c) Menyelenggarakan penanganan pasca bencana yang efektif.

Dalam upaya mencapai misi tersebut diperlukan adanya suatu

kerjasama yang sinergis antar lembaga pemerintah dan non pemerintah,

pemerintah daerah serta masyarakat untuk dapat melaksanakan program dan

kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sesuai dengan arah

kebijakan dan sasaran kinerja yang direncanakan.

3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan, dan Program

Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Penetapan tujuan

didasarkan pada pernyataan Visi dan Misi serta mengakomodasi isu-isu

tren yang berkembang ke arah perubahan dari hasil analisis strategis.

Page 14: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN

PERJANJIAN KINERJA

P a g e 14 | 36

Tujuan harus dapat menunjukkan suatu kondisi konkrit dan logis yang

ingin dicapai di masa datang. Dengan Tujuan yang telah ditetapkan,

maka perumusan Sasaran, Kebijakan, Program, dan Kegiatan akan

semakin terarah dalam rangka terealisasinya suatu misi.

Sehubungan dengan itu, maka Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Provinsi Kalimantan Utara menetapkan Tujuan yang akan

dicapai sebagai berikut :

Meningkatkan pelayanan penanganan bencana

Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menghadapi

bencana

Sasaran

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dengan

rumusan yang lebih spesifik dan dapat diukur capaiannya lewat indikator

yang telah ditetapkan dalam jangka waktu relatif pendek yaitu satu tahun

secara berkesinambungan sehingga dapat sejalan dengan Tujuan yang

ditetapkan dalam Renstra.

Mengacu pada pengertian di atas, maka Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Utara menetapkan Sasaran yang

dapat disusun terkait dengan Misi dan Tujuan sebagai berikut :

Peningkatan kecepatan penanganan darurat bencana

Kesiapsiagaan masyarakat dalam menangani bencana

Peningkatan pemulihan daerah bencana

Kebijakan

Kebijakan adalah suatu ketentuan yang ditetapkan untuk dapat

dijadikan sebagai pedoman, pegangan dan petunjuk dalam

pengembangan ataupun pelaksanaan program dan kegiatan agar semakin

menjadi lancar dan terpadu dalam penerapannya secara operasional.

Sehubungan dengan pengertian diatas, Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Utara menetapkan Kebijakan

sebagai berikut :

Meningkatkan kapasitas aparatur dan satgas

Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana

Page 15: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN

PERJANJIAN KINERJA

P a g e 15 | 36

Meningkatkan kualitas dan kuantitas desa tangguh bencana

Membangun sistem penanggulangan bencana yang cepat,

tepat, terpadu, dan komprehensif.

Program

Program adalah himpunan dari beberapa kegiatan yang nyata,

terpadu, dan sistematis yang akan dilaksanakan oleh elemen-elemen

yang terdapat pada suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan

sasaran. Dalam penyusunan Program untuk mencapai Tujuan dan

Sasaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan

Utara menetapkan beberapa kriteria sebagai bahan pertimbangan, antara

lain :

Memperhatikan tupoksi dari tiap bidang dan secretariat

Memperhatikan program Pemerintah Provinsi Kalimantan

Utara dan Pemerintah Pusat

Mempertimbangkan keadaan masa lalu, saat ini dan masa

datang

Memperhatikan skala prioritas dalam mendukung

tercapainya Visi dan Misi.

Program dimaksud oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Provinsi Kalimantan Utara telah disusun sebagai berikut :

a) Program Kerja Lima Tahun

Program Kerja Lima Tahun Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Provinsi Kalimantan Utara disesuaikan dengan Visi dan Misi

sebagaimana telah digariskan secara rinci sebagai berikut :

(i) Program Kerja Pembinaan

Dalam mengantisipasi Tujuan dan Sasaran serta Visi dan

Misi yang telah ditetapkan maka cukup beralasan untuk perlu

dilakukan pembinaan dari dalam terhadap aparatur Badan

Penanggulangan Bencana Daerah secara berkesinambungan

dengan maksud agar dapat mengimbangi perkembangan

kemajuan yang terjadi dalam masyarakat.

(ii) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Page 16: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN

PERJANJIAN KINERJA

P a g e 16 | 36

Faktor penunjang utama dalam operasional dan pelayanan

serta pembinaan masyarakat terhadap penanggulangan

bencana, maka peningkatan sarana dan prasarana termasuk

pilihan prioritas dalam mendukung peningkatan kinerja.

b) Program Kerja Tahunan

(i) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

(1) Kegiatan penyediaan jasa surat menyurat

(2) Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air,

dan listrik

(3) Kegiatan penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan

kendaraan dinas/operasional

(4) Kegiatan jasa administrasi keuangan

(5) Kegiatan jasa kebersihan kantor

(6) Kegiatan jasa perbaikan peralatan kerja

(7) Kegiatan penyediaan alat tulis kantor

(8) Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan

(9) Kegiatan penyediaan komponen instalasi listrik /

penerangan bangunan kantor

(10) Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

(11) Kegiatan penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan

(12) Kegiatan penyediaan makanan dan minuman

(13) Kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar

daerah

(14) Kegiatan rapat-rapat koordinasi, pembinaan, dan

pengawasan di dalam daerah

(ii) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

(1) Kegiatan jaringan telekomunikasi antar Kabupaten

(iii) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

(1) Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal

(iv) Program Tanggap Darurat dan Logistik Penanggulangan

Bencana

Page 17: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN

PERJANJIAN KINERJA

P a g e 17 | 36

(1) Kegiatan pengelolaanpusat pengendalian operasi

penanggulangan bencana

(2) Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana tanggap

darurat dan logistik penanggulangan bencana

(3) Kegiatan pengembangan SDM dan informasi

penanggulangan bencana

(4) Kegiatan gladi/simulasi penanggulangan bencana

(5) Kegiatan rapat koordinasi dan sosialisasi logistik

(6) Kegiatan penanganan tanggap darurat bencana

(v) Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan

Bencana Daerah

(1) Kegiatan diklat masyarakat, advokasi, fasilitasi / desa

tangguh

(2) Kegiatan penyebaran informasi pencegahan dini kepada

masyarakat

(3) Kegiatan forum pengurangan resiko bencana

(4) Kegiatan monitoring dan evaluasi penanggulangan

bencana

(vi) Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana

(1) Kegiatan sosialisasi rehabilitasi penanggulangan

bencana

(2) Kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana

(3) Kegiatan kajian kebutuhan pasca bencana (jitupasna)

(4) Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana

Adapun program dan kegiatan yang telah tersusun dalam DPA

APBD Perubahan Tahun 2018, khususnya besaran anggaran BTL dan

BL, sebagai berikut :

Page 18: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN

PERJANJIAN KINERJA

P a g e 18 | 36

Tabel 8.

Anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung

BPBD Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2018

No Program dan Kegiatan Anggaran (Rp)

1 Belanja Tidak Langsung (Non Program/Belanja

Aparatur) 4.120.793.408

2 Belanja Langsung Program dan Kegiatan 6.428.603.316

Total Anggaran BPBD 10.549.396.724

Untuk pemanfaatan anggaran Belanja Langsung dalam rangka

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di tahun

2018, maka tersusun anggaran untuk program dan kegiatan sebagaimana

tabel di bawah ini :

Tabel 9.

Program dan Kegiatan BPBD Provinsi Kalimantan Utara

Tahun Anggaran 2018

NO PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

1

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.678.981.316

1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat 7.500.000

2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan Listrik 130.099.992

3) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan

Dinas / Operasional 315.000.000

4) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 1.454.360.000

5) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 52.200.000

6) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja 30.000.000

7) Penyediaan Alat Tulis kantor 70.000.000

8) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 40.000.000

9) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan

Bangunan kantor 30.000.000

10) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan kantor 327.600.000

Page 19: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN

PERJANJIAN KINERJA

P a g e 19 | 36

NO PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

11) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-

Undangan 12.960.000

12) Penyediaan Makanan dan Minuman 115.000.000

13) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 638.261.324

14) Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan, dan Pengawasan di

Dalam Daerah 456.000.000

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 50.000.000

Jarinngan Telekomunikasi Antar Kabupaten 50.000.000

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 175.900.000

Pendidikan dan Pelatihan Formal 175.900.000

4

Program Tanggap Darurat dan Logistik Penanggulangan

Bencana 1.464.490.000

1) Pengelolaan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan

Bencana 125.000.000

2) Pengadaan Sarana dan Prasarana Tanggap Darurat dan

Logistik Penanggulangan Bencaa 445.000.000

3) Pengembangan SDM dan Informasi Penanggulangan

Bencana 213.000.000

4) Gladi/Simulasi Penanggulangan Bencana 213.450.000

5) Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Logistik 186.000.000

6) Penanganan Tanggap Darurat Bencana 282.040.000

5

Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan

Bencana Daerah 435.152.000

1) Diklat Masyarakat, Advokasi, Fasilitasi Desa Tangguh 138.896.000

2) Penyebaran Informasi Pencegahan Dini Kepada Masyarakat 71.760.000

3) Forum Pengurangan Resiko Bencana 89.696.000

4) Monitoring dan Evaluasi Penanggulangan Bencana 134.800.000

6

Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana 624.080.000

1) Sosialisasi Rehabilitasi Penanggulangan Bencana 140.400.000

2) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rehabilitasi dan

Rekonstruksi Dampak Bencana 136.480.000

3) Kajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITU PASNA) 197.200.000

4) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana 150.000.000

Page 20: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS DAN

PERJANJIAN KINERJA

P a g e 20 | 36

B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja merupakan kontrak kinerja yang harus diwujudkan oleh

pemerintah daerah yang pada dasarnya menjadi tolak ukur keberhasilan kinerja

pemerintah daerah.

Adapun target indikator kinerja utama/sasaran yang telah ditetapkan oleh

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018

adalah sebagai berikut :

Tabel 10.

Penetapan Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

BPBD Provinsi Kalimantan Utara Tahun Anggaran 2018

(Waktu pelaksanaan : Januari – Desember 2018)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya kecepatan

penanganan darurat bencana

Rata-rata waktu respon

kejadian bencana 2 Jam

2 Kesiapsiagaan masyarakat

dalam menangani bencana

Jumlah desa/kelurahan

tangguh bencana

2 Desa /

Kelurahan

3 Meningkatnya pemulihan

daerah bencana

Persentase penanganan

rehabilitasi dan rekonstruksi

pasca bencana

5%

Page 21: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 21 | 36

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan

dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.

Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan

didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-

indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak.

Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan

mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan

kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap

pencapaian sasaran dan tujuan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi

Kalimantan Utara melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat dijadikan sebagai hasil

dari suatu penilaian yang sistematik berdasar pada kelompok indikator sesuai peran

dan fungsi instansi teknis di bidang kebencanaan.

Pengukuran capaian kinerja dikaji dari capaian kinerja tujuan dan

capaian sasaran strategis, yang keduanya diukur dari indikator kinerja, target,

realisasi dan persentase capaiannya. Pengukuran capaian kinerja atas sasaran dan

progam dilakukan dengan membandingkan antara rencana/target dengan realisasi

dari setiap indikator kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan dan

Penetapan Kinerja (Tapkin) sesuai dengan Permenpan dan RB nomor 29 tahun

2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

Target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan

perbandingan dengan realisasi kinerja. Kriteria penilaian yang diuraikan pada tabel

11 selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2018. Pencapaian Indikator

Kinerja Utama Tahun 2018 secara ringkas ditunjukkan oleh tabel berikut ini :

Page 22: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 22 | 36

Tabel 11. Target, Realisasi, dan Capaian Indikator Kinerja

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI PROSENTASE

PENCAPAIAN

1

Meningkatnya

Kecepatan

Penanganan

Darurat Bencana

Rata-rata waktu

respon kejadian

bencana

2 Jam 2 Jam 100%

2

Kesiapsiagaan

masyarakat

dalam menangani

bencana

Jumlah

desa/kelurahan

tangguh bencana

2 Desa /

Kelurahan

2 Desa /

Kelurahan 100%

3 Meningkatnya

pemulihan

daerah bencana

Persentase

penanganan

rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca

bencana

5% 0% 0%

Berdasarkan tabel diatas, dapat dievaluasi bahwa indikator kinerja yang

belum tercapai adalah pada indikator ke-3 yaitu persentase penanganan rehabilitasi

dan rekonstruksi pasca bencana. Ditargetkan dari seluruh kejadian bencana yang

ada di Provinsi Kalimantan Utara, sebanyak 5% dari kejadian bencana tersebut

berhasil dilakukan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

Adapun realisasi yang didapat 0%, disebabkan karena BPBD Provinsi Kalimantan

Utara sebagai leading sector penanggulangan bencana di wilayah Provinsi

Kalimantan Utara, tidak pernah menerima surat/permintaan/permohonan untuk

melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca kejadian bencana yang terjadi di

wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Hal ini bisa berarti juga bahwa BPBD

Kabupaten/Kota bisa menangani kejadian-kejadian bencana yang memang relatif

kecil sepanjang tahun 2018 ini sehingga belum membutuhkan bantuan dari BPBD

Provinsi Kalimantan Utara.

Sementara itu untuk indikator desa/kelurahan tangguh bencana,

sepanjang tahun 2018 BPBD Provinsi Kalimantan Utara berhasil membentuk 2

desa/kelurahan tangguh bencana yang terletak di 5 (lima) desa/kelurahan yaitu :

1) Desa Muara Pengian

Page 23: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 23 | 36

2) Desa Long Peso

3) Desa Long Bia

4) Desa Belayan

5) Desa Salap

Dari 5 desa tersebut, dibagi kedalam 2 desa tangguh bencana dikarenakan

letak lokasinya yang saling berdekatan sehingga akses untuk melakukan sosialisasi

mengenai desa tangguh bencana maupun pembentukan Forum PRB menjadi lebih

mudah. Di masa depan diharapkan kelima desa tersebut dapat berdiri sendiri

sebagai desa tangguh bencana sesuai dengan target yang ada pada Rencana

Strategis. Dari kelima desa tersebut, 3 (tiga) desa dimaksud terletak di Kabupaten

Bulungan dan 2 (dua) desa terletak di Kabupaten Malinau. Tingkat ketangguhan

sebuah desa/kelurahan dalam menghadapi bencana dibagi kedalam 3 (tiga) kriteria,

yaitu :

a) Desa/Kelurahan Tangguh Bencana Utama

b) Desa/Kelurahan Tangguh Bencana Madya

c) Desa/Kelurahan Tangguh Bencana Pratama

Berdasarkan kriteria diatas, 2 (dua) desa/kelurahan tangguh bencana

yang berhasil dibentuk oleh BPBD Provinsi Kalimantan Utara keseluruhannya

merupakan desa/kelurahan tangguh bencana pratama. Untuk indikator kinerja

terbentuknya desa/kelurahan tangguh bencana ini bisa dikatakan BPBD Provinsi

Kalimantan Utara sangat berhasil dikarenakan target yang diberikan adalah 2

(dua) desa/kelurahan. Ditengah minimnya dana dan sumber daya manusia yang

terbatas, tidak menghalangi BPBD Provinsi Kalimantan Utara untuk terus berupaya

membentuk desa/kelurahan tangguh bencana walaupun tingkat ketangguhan yang

dicapai masih dalam tahap pratama. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui

BPBD berinisiasi membentuk desa/kelurahan tangguh bencana dengan

mengutamakan aspek legalitas terlebih dahulu, diantaranya dengan pembentukan

Forum PRB (Pengurangan Resiko Bencana), statuta/ADRT Forum PRB,

melakukan sosialisasi ke wilayah desa/kelurahan, adanya SK Kepala Desa

bersangkutan, dan pembentukan pokja PRB sehingga kedepan BPBD Provinsi

Kalimantan Utara akan mengupayakan untuk mencapai tahapan desa/kelurahan

tangguh bencana tahap Madya.

Page 24: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 24 | 36

Sementara untuk respon waktu terhadap kejadian bencana, sepanjang

tahun 2018 terdapat lebih dari 100 kejadian bencana yang terjadi di wilayah

Provinsi Kalimantan Utara. Dari seratusan lebih kejadian bencana tersebut, jika di

rata-rata dari seluruh kejadian, maka BPBD Provinsi Kalimantan Utara berhasil

memenuhi respon waktu tanggap. Adapun penyebab tidak terpenuhinya waktu

tanggap dari beberapa kejadian bencana, dikarenakan lokasi kejadian bencana yang

berada cukup jauh dari jangkauan BPBD Provinsi Kalimantan Utara.

B. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Tahun 2018

Dengan Tahun Sebelumnya

Perbandingan target dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis

BPBD Provinsi Kalimantan Utara memiliki perbedaan antara Tahun 2017 dan

Tahun 2018. Jika pada Tahun 2017 indikator kinerja yang ada sebanyak 2 buah

indikator maka pada Tahun 2018 terdapat 3 buah indikator dimana masing-masing

indikator kinerja pada Tahun 2017 dan Tahun 2018 tidak saling berhubungan. Hal

tersebut dijabarkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 12. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja

Tahun 2017 dan Tahun 2018

No Indikator Kinerja Tahun 2017 Tahun 2018

Target Realisasi Target Realisasi

1 Rata-Rata Nilai Sasaran Kinerja

Pegawai 80 83

Tidak Termasuk

Indikator Kinerja 2

Persentase Penurunan Angka Potensi

Daerah Rawan Bencana 5% 4%

3 Rata-rata waktu respon kejadian

bencana

Tidak Termasuk

Indikator Kinerja

2 Jam 2 Jam

4 Jumlah desa/kelurahan tangguh

bencana

2 Desa /

Kelurahan

5 Desa /

Kelurahan

5 Persentase penanganan rehabilitasi

dan rekonstruksi pasca bencana 5% 0%

Page 25: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 25 | 36

Tabel 13. Perbandingan Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja

Tahun 2017 dan Tahun 2018

No Indikator Kinerja Tahun 2017 Tahun 2018

Realisasi Capaian Realisasi Capaian

1 Rata-Rata Nilai Sasaran Kinerja

Pegawai 83 103,75%

Tidak Termasuk

Indikator Kinerja 2

Persentase Penurunan Angka Potensi

Daerah Rawan Bencana 4% 80%

3 Rata-rata waktu respon kejadian

bencana

Tidak Termasuk

Indikator Kinerja

2 Jam 100%

4 Jumlah desa/kelurahan tangguh

bencana

2 Desa /

Kelurahan 250%

5 Persentase penanganan rehabilitasi

dan rekonstruksi pasca bencana 5% 0%

C. Analisis Hambatan dan Upaya Yang Dilakukan Terkait Capaian Pada PK

Secara umum program/kegiatan BPBD Tahun 2018 menunjang

keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama. Terbukti tingkat penyerapan

anggaran seluruh program/kegiatan yang mencapai 92,29%. Setelah dilakukan

pengukuran kinerja dan perbandingan antara realisasi serta capaian kinerja

selanjutnya dilakukan analisa terhadap hambatan beserta upaya-upaya yang

dilakukan terhadap program dan kegiatan yang ada pada Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah BPBD Provinsi Kalimantan Utara.

1. Hambatan

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2018, ditemukan

permasalahan-permasalahan sebagai berikut :

a) Perencanaan yang kurang matang sehingga adanya beberapa

kegiatan yang realisasinya di bawah 65%, diantaranya :

(1) Kegiatan Forum Pengurangan Resiko Bencana dimana

realisasinya hanya 63,94% dikarenakan pada rincian kegiatan

terdapat item sewa ruang rapat/pertemuan sebesar Rp. 20.896.000,-

untuk menunjang pelaksanaan kegiatan. Padahal kegiatan

dimaksud dilaksanakan di wilayah yang terpencil dimana tidak

Page 26: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 26 | 36

terdapat tempat/bangunan yang dapat disewa untuk pelaksanaan

kegiatan tersebut sehingga anggaran yang seharusnya dapat

digunakan untuk mendukung kegiatan lainnya dari Forum PRB

tersebut menjadi tidak berguna.

(2) Kegiatan Diklat Masyarakat, Advokasi, Fasilitasi / Desa

Tangguh yang berafiliasi terhadap terbentuknya desa tangguh

bencana mempunyai permasalahan yaitu : (a) dana yang tersedia

tidak mencukupi untuk pembentukan 1 (satu) desa/kelurahan

tangguh bencana dengan kriteria Madya ataupun Utama; (b)

kewenangan pembentukan desa/kelurahan tangguh bencana berada

pada Kabupaten/Kota; (c) fasilitator desa tangguh bencana yang

belum tersedia hingga pertengahan tahun 2018.

(3) Kegiatan pembentukan/pembinaan Tim JITUPASNA

mempunyai permasalahan yaitu SDM yang akan direkrut dalam

Tim Jitupasna masih sangat terbatas, terutama pemahaman tentang

kajian kebutuhan pasca bencana.

b) Sinergisitas dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana

antara pemerintah, swasta, dan masyarakat belum maksimal.

c) Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pengurangan resiko

bencana.

d) Belum memadainya sarana dan prasarana penanganan bencana

baik secara kualitas maupun kuantitas.

e) Belum terpenuhinya SDM secara kuantitas maupun kualitas yang

memiliki kompetensi mumpuni dalam penanggulangan bencana.

2. Upaya Yang Dilakukan

Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan

yang ada adalah sebagai berikut :

a) Berkoordinasi dengan BPBD Kab/Kota maupun Kelurahan tempat

dibentuknya desa tangguh bencana untuk menyediakan tempat

pertemuan Forum Pengurangan Resiko Bencana semisal balai desa

ataupun sejenisnya.

Page 27: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 27 | 36

b) Membentuk desa tangguh bencana dengan kriteria paling kecil

yaitu desa tangguh bencana pratama yang indikatornya adalah sebagai

berikut :

(1) Adanya upaya-upaya awal untuk menyusun kebijakan PRB

di tingkat desa/kelurahan;

(2) Adanya upaya-upaya awal untuk menyusun dokumen

perencanaan PB;

(3) Adanya upaya-upaya awal untuk membentuk Forum PRB

yang beranggotakan wakil-wakil dari masyarakat;

(4) Adanya upaya-upaya awal untuk membentuk tim relawan PB

desa/kelurahan;

(5) Adanya upaya-upaya awal untuk mengadakan pengkajian

resiko, manajemen resiko, dan pengurangan kerentanan;

(6) Adanya upaya-upaya awal untuk meningkatkan kapasitas

kesiapsiagaan serta tanggap bencana.

c) Mengikutsertakan pegawai dalam bimbingan teknis pelatihan /

pembekalan fasilitator desa tangguh bencana

d) Perlunya untuk meningkatkan sosialisasi dengan melibatkan

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang lain tentang kajian

kebutuhan pasca bencana

e) Melaksanakan simulasi penanggulangan bencana bersama-sama

masyarakat dan BPBD Kab/Kota.

D. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia

a) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan

Utara didukung oleh 32 orang PNS. Jumlah tersebut dirasa masih kurang

mengingat menurut perhitungan analisa jabatan masih dibutuhkan

sebanyak 11 orang lagi.

b) Kemampuan SDM tentang kebencanaan yang relatif masih rendah.

2. Sumber Daya Peralatan

Page 28: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 28 | 36

a) Sarana penyimpanan peralatan masih belum memadai dan belum

tersedianya atap dan halaman yang luas untuk menyimpan kendaraan

operasional penanggulangan bencana.

b) Selanjutnya efisiensi dalam bidang sarana dan prasarana yang ada

di BPBD Provinsi Kalimantan Utara telah sesuai dengan fungsi dan

kebutuhan.

3. Sumber Daya Keuangan

a) APBD yang ada saat ini dirasa masih sangat kurang untuk

memaksimalkan peran dari BPBD sebagai koordinator dari

penanggulangan bencana

b) Perlu penambahan dana terutama untuk kegiatan yang mendukung

pembentukan desa tangguh bencana

E. Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Ataupun

Kegagalan Capaian Kinerja

Untuk menunjang keberhasilan pencapaian perjanjian kinerja, Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Utara didukung oleh

program sebagai berikut :

1. Program Tanggap Darurat dan Logistik Penanggulangan Bencana

dengan didukung oleh tiga kegiatan, yaitu

a) Kegiatan Pengembangan SDM dan Informasi Penanggulangan

Bencana

b) Kegiatan Gladi/Simulasi Penanggulangan Bencana

c) Kegiatan Penanganan Tanggap Darurat Bencana

2. Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

Daerah didukung 2 kegiatan, yaitu :

a) Kegiatan Diklat Masyarakat, Advokasi, Fasilitasi / Desa Tangguh

b) Kegiatan Forum Pengurangan Resiko Bencana

3. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana dengan didukung

satu kegiatan, yaitu :

a) Kegiatan Kajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna)

Page 29: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 29 | 36

F. Realisasi Anggaran

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya BPBD Provinsi

Kalimantan Utara pada tahun 2018 memperoleh anggaran Rp. 10.549.396.724,-

yang berasal dari Anggaran Pencapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi

Kalimantan Utara Tahun 2018. Dari pagu anggaran tersebut dapat direalisasikan

Rp. 9.864.783.237,- dengan persentase penyerapan 93,51%. Anggaran tersebut

terbagi dalam 2 (dua) kelompok belanja, yaitu :

1. Belanja Tidak Langsung

Anggaran dalam belanja tidak langsung terdiri atas gaji dan

tunjangan dengan besaran anggaran Rp. 4.120.793.408,- yang terealisasi

sebesar Rp. 3.931.737.798,- atau 95,41%.

2. Belanja Langsung

Anggaran belanja langsung terdiri dari 6 Program dan 30 kegiatan

sebesar Rp. 6.428.603.316,- terealisasi sebesar Rp 5.933.045.439,- atau

memiliki persentase 92,29%.

Secara rinci alokasi dan realisasi anggaran belanja yang digunakan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Utara tahun 2018

adalah sebagai berikut :

Tabel 14. Alokasi dan Realisasi Anggaran Belanja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Utara

Tahun 2018

PROGRAM / KEGIATAN ALOKASI

REALISASI

SISA

ANGGARAN KEUANGAN %)

BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.120.793.408,00 3.931.737.798,00 95,41 189.055.610,00

BELANJA LANGSUNG 6.428.603.316,00 5.933.045.439,00 92,29 495.557.877,00

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 3.678.981.316,- 3.523.879.213,- 95,78 155.102.103,-

Penyediaan Jasa Surat Menyurat 7.500.000,- 4.920.000,- 65,60 2.580.000,-

Penyediaan Jasa Komunikasi,

Sumber Daya Air dan Listrik 130.099.992,- 101.542.177,- 78,05 28.557.815,-

Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan

Perijinan Kendaraan Dinas /

Operasional

315.000.000,- 302.373.033,- 95,99 12.626.967,-

Page 30: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 30 | 36

Penyediaan Jasa Administrasi

Keuangan 1.454.360.000,- 1.363.288.033,- 93,74 91.071.967,-

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 52.200.000,- 44.766.200,- 85,76 7.433.800,-

Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan

Kerja 30.000.000,- 29.897.500,- 99,66 102.500,-

Penyediaan Alat Tulis kantor 70.000.000,- 69.988.281,- 99,98 11.719,-

Penyediaan Barang Cetakan dan

Pengadaan 40.000.000,- 39.875.000,- 99,69 125.000,-

Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik / Penerangan Bangunan

kantor

30.000.000,- 29.957.620,- 99,86 42.380,-

Penyediaan Peralatan dan

Perlengkapan kantor 327.600.000,- 322.842.300,- 98,55 4.757.700,-

Penyediaan Bahan Bacaan dan

Peraturan Perundang-Undangan 12.960.000,- 9.280.500,- 71,61 3.679.500,-

Penyediaan Makanan dan Minuman 115.000.000,- 113.411.470,- 98,62 1.588.530,-

Rapat-rapat Koordinasi dan

Konsultasi ke Luar Daerah 638.261.324,- 637.386.494,- 99,86 874.830,-

Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan,

dan Pengawasan di Dalam Daerah 456.000.000,- 454.350.606,- 99,64 1.649.395,-

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 50.000.000,- 49.830.000,- 99,66 170.000,-

Jaringan Telekomunikasi Antar

Kabupaten 50.000.000,- 49.830.000,- 99,66 170.000,-

Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur 175.900.000,- 166.783.137,- 94,82 9.116.863,-

Pendidikan dan Pelatihan Formal 175.900.000,- 166.783.137,- 94,82 9.116.863,-

Program Tanggap Darurat dan

Logistik Penanggulangan Bencana 1.464.490.000,- 1.297.194.063,- 88,58 167.295.937,-

Pengelolaan Pusat Pengendalian

Operasi Penanggulangan Bencana 125.000.000,- 124.850.000,- 99,88 150.000,-

Pengadaan Sarana dan Prasarana

Tanggap Darurat dan Logistik

Penanggulangan Bencana

445.000.000,- 389.161.328,- 87,45 55.838.672,-

Pengembanagn SDM dan Informasi

Penanggulangan Bencana 213.000.000,- 197.549.450,- 92,75 15.450.550,-

Gladi / Simulasi Penanggulangan

Bencana 213.450.000,- 195.832.173,- 91,75 17.617.827,-

Rapat Koordinasi dan Sosialisasi

Logistik 186.000.000,- 167.588.612,- 90,10 18.411.388,-

Penanganan Tanggap Darurat

Bencana 282.040.000,- 222.212.500,- 78,79 59.827.500,-

Page 31: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 31 | 36

Gambar 2. Kegiatan Sosialisasi Rehabilitasi Penanggulangan Bencana

Program Pencegahan dan

Kesiapsiagaan Penanggulangan

Bencana Daerah

435.152.000,- 367.885.849,- 84,54 67.266.152,-

Diklat Masyarakat, Advokasi,

Fasilitasi / Desa Tangguh 138.896.000,- 115.514.000,- 83,17 23.382.000,-

Penyebaran Informasi Pencegahan

Dini Kepada Masyarakat 71.760.000,- 69.104.600,- 96,30 2.655.400,-

Forum Pengurangan Resiko Bencana 89.696.000,- 57.348.000,- 63,94 32.348.000,-

Monitoring dan Evaluasi

Penanggulangan Bencana 134.800.000,- 125.919.249,- 84,52 96.606.823,-

Program Rehabilitasi dan

Rekonstruksi Pasca Bencana 624.080.000,- 527.473.177,- 84,52 96.606.823,-

Sosialisasi Rehabilitasi

Penanggulangan Bencana 140.400.000,- 121.680.903,- 86,67 18.719.097,-

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan

Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Dampak Bencana

136.480.000,- 129.487.617,- 94,88 6.992.383,-

Kajian Kebutuhan Pasca Bencana

(JITU PASNA) 197.200.000 184.642.890,- 93,63 12.557.110,-

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca

Bencana 150.000.000 91.661.767,- 61,11 58.338.233,-

J U M L A H 10.549.396.724,00 9.864.783.237,00 93,51 684.613.487,00

Page 32: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 32 | 36

Gambar 3. Kegiatan Pengembangan SDM dan

Informasi Penanggulangan Bencana

Gambar 4. Kegiatan Gladi/Simulasi Penanggulangan Bencana

Page 33: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 33 | 36

Gambar 5. Kegiatan Diklat Masyarakat, Advokasi, Fasilitasi / Desa Tangguh

Tabel 15. Data Pengiriman Personil Mengikuti Diklat/Bimtek/Seminar

Di Luar Daerah Tahun 2018

No. Nama

Diklat/Bimtek/Seminar

Pelaksana dan

Tempat Pelaksanaan

Jumlah

Yang

Mengikuti

1

Diklat Pra Pensiun di

Lingkungan Pemerintah

Provinsi Kalimantan Utara Bogor 1 Orang

2 Bimtek Pembekalan Manager

Area Desa Tangguh Yogyakarta 1 Orang

3

Mengikuti Benchmarking

Diklat Kepemimpinan Tingkat

IV Tahun 2018

Yogyakarta 1 Orang

4

Bimtek Pengenalan

Kebencanaan Tingkat BPBD

Provinsi

Solo 2 Orang

5 Diklat Pembekalan Fasilitator

Destana Tangerang 3 Orang

Page 34: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

P a g e 34 | 36

6

Diklat Bela Negara di

Lingkungan Kementerian

Dalam Negeri dan Pemerintah

Daerah Tahun 2018

Jakarta 1 Orang

7 Bimtek Pengelolaan Keuangan

Daerah dan Perpajakan Balikpapan 2 Orang

8 Bimtek Tata Kelola Akuntansi

Keuangan Negara Yogyakarta 11 Orang

J u m l a h 22 Orang

Page 35: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB IV. PENUTUP

P a g e 35 | 36

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) BPBD Provinsi

Kalimantan Utara Tahun 2018 merupakan wujud tanggung jawab atas pelaksanaan

kinerja BPBD Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan rencana strategis BPBD

Provinsi Kalimantan Utara 2016-2021 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2018. Laporan

ini juga merupakan pertanggungjawaban atas anggaran, tugas pokok dan fungsi

serta pelaksanaan kebijakan.

Anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan

Utara pada Tahun 2018 (setelah perubahan anggaran) adalah sebesar Rp.

10.549.396.724,- (Sepuluh Milyar Lima Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Tiga

Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu Tujuh Ratus Dua Puluh Empat Rupiah), yang

terdiri dari Belanja Langsung sebesar Rp. 6.428.603.316,- dan Belanja Tidak

Langsung sebesar Rp. 4.120.793.408,- Khusus untuk Belanja Langsung terealisasi

sebesar Rp. 5.933.045.439,- yang dilaksanakan melalui 6 program dan 30 kegiatan,

dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 92,29% yang masuk dalam kategori sangat

berhasil.

Dari 6 program tersebut, 3 program merupakan program rutin dengan 16

kegiatan. Alokasi anggaran untuk program rutin sebesar Rp. 3.904.881.316,-

dengan realisasi mencapai 95,79% atau Rp. 3.740.492.350,-. Sementara alokasi

anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Utara sebesar Rp.

2.523.722.000,- dengan realisasi mencapai 86,88% atau Rp. 2.192.553.089,-.

Jumlah program dan kegiatan yang mendukung program pembangunan urusan ini

sebanyak 3 (tiga) program dan 14 (empat belas) kegiatan.

B. Rencana Kedepan

1. Rencana Kerja Tahunan akan disusun sesuai dengan rencana strategis

yang telah ditetapkan.

Page 36: BAB I. PENDAHULUANtugas dan fungsi serta pembiayaan yang telah dipercayakan Gubernur dan rakyat Provinsi Kalimantan Utara kepada SKPD. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan tugas dan

BAB IV. PENUTUP

P a g e 36 | 36

2. Akan diupayakan percepatan pencapaian target yang lebih objektif

sehingga dapat dicapai secara maksimal.

3. Penanggulangan bencana lebih diupayakan pada kegiatan pengurangan

resiko bencana dan pembentukan desa tangguh bencana.

Tanjung Selor, 1 Februari 2019

KEPALA PELAKSANA

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN UTARA,

H. MOHAMMAD PANDI, S.H., M.AP.

PEMBINA UTAMA MUDA, IV/c

NIP. 19681231 199803 1 036