18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Musik dan Tari Madura Merupakan Salah Satu Unsur Budaya Pulau Madura dikenal sebagai daerah yang tandus namun kaya akan kebudayaan. Kekayaan akan budaya di Madura terbentuk dari berbagai unsur budaya baik dari pengaruh animisme, Hinduisme, dan Islam dan juga terbentuk dari karakter – karakter dari orang Madura itu sendiri. Perkawinan dari unsur – unsur tersebut sangat mendominasi akan kebudayaan Madura dan yang memberikan warna dalam kebudayaan Madura. Berbagai kebudayaan terbentuk di pulau garam ini, dan dalam perkembangannya kebudayaan – kebudayaan yang terbentuk tidak jauh akan religiutas, terutama lebih bernafaskan Islami yang lebih menonjol. Kebudayaan merupakan salah satu unsur yang tetap harus diperhatikan. Kebudayaan Madura harus tetap dipelihara dan dilestarikan, karena kebudayaan merupakan salah satu identitas diri bagi rakyat Madura. Kebudayaan Madura itu sangat kaya dan beragam, sehingga sangatlah penting bagi semua kalangan masyarakat untuk ikut serta dalam pemeliharaan dan pelestarian kebudayaan – kebudayaan yang ada di Madura. Madura memiliki kekayaan kesenian tradisional yang amat banyak, beragam dan amat bernilai. Dalam menghadapi dunia global yang membawa pengaruh materalisme dan pragmatisme,

BAB I Proposal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I Proposal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Musik dan Tari Madura Merupakan Salah Satu Unsur Budaya

Pulau Madura dikenal sebagai daerah yang tandus namun kaya akan kebudayaan.

Kekayaan akan budaya di Madura terbentuk dari berbagai unsur budaya baik dari pengaruh

animisme, Hinduisme, dan Islam dan juga terbentuk dari karakter – karakter dari orang

Madura itu sendiri. Perkawinan dari unsur – unsur tersebut sangat mendominasi akan

kebudayaan Madura dan yang memberikan warna dalam kebudayaan Madura. Berbagai

kebudayaan terbentuk di pulau garam ini, dan dalam perkembangannya kebudayaan –

kebudayaan yang terbentuk tidak jauh akan religiutas, terutama lebih bernafaskan Islami yang

lebih menonjol.

Kebudayaan merupakan salah satu unsur yang tetap harus diperhatikan. Kebudayaan

Madura harus tetap dipelihara dan dilestarikan, karena kebudayaan merupakan salah satu

identitas diri bagi rakyat Madura. Kebudayaan Madura itu sangat kaya dan beragam, sehingga

sangatlah penting bagi semua kalangan masyarakat untuk ikut serta dalam pemeliharaan dan

pelestarian kebudayaan – kebudayaan yang ada di Madura.

Madura memiliki kekayaan kesenian tradisional yang amat banyak, beragam dan amat

bernilai. Dalam menghadapi dunia global yang membawa pengaruh materalisme dan

pragmatisme, kehadiran kesenian tradisional dalam hidup bermasyarakat di Madura sangat

diperlukan, agar kita tidak terjebak pada moralitas asing yang bertentangan dengan moralitas

lokal ataupun jati diri bangsa. Kesenian itulah yang menjadi pegangan bagi masyarakat

Madura nantinya yang mencerminkan jati diri dan moralitas masyarakatnya.

Membicarakan akan kesenian Madura saat ini sangatlah menarik karena saat ini

Madura tengah berada pada situasi dan kondisi dimana industrialisasi dan globalisasi saat ini

sedang menjamur di kepulauan garam ini. Hal tersebut juga dipicu dengan adanya jembatan

Suramadu yang saat ini telah menjadi ikon dari Pulau Madura ini. keberadaan akan jembatan

Suramadu bisa menjadi suatu dalam pengembangan dan pembangunan di pulau Madura ini,

namun sesungguhnya dapat pula menjadi permasalahan yang pelik terhadap mulai

terkuburnya kesenian asli Madura, yang saat ini beberapa lapisan masyarakat yang tanpa

disadari mulai melupakan akan kesenian asli Madura.

Page 2: BAB I Proposal

Kesenian-kesenian yang dianggap baru dan metropolis telah menggeser minat

masyarakat terhadap kesenian asli yang dimiliki. Tengoklah nasib kerapan sapi, misalnya,

yang mulai jarang digelar dan digantikan balap motor; seni karawitan daerah terlihat mulai

ditinggalkan, karena masyarakatnya terhipnotis oleh kehebohan konser-konser musik modern.

Kesenian asli Madura di sini, yang dimaksudkan adalah seni tari yang oleh banyak kalangan

peneliti dianggap tidak menunjukkan tahap perkembangan yang berarti, tetapi eksistensinya

masih berwujud dan di sebagian pedalaman masyarakat Madura terus dilestarikan.

(http://aliusman.wordpress.com/2010/08/02/tari-madura-riwayatmu-kini/ )

Dengan pemeliharaan dan pelestarian yang secara konsisten, sangatlah bermanfaat

demi anak cucu nantinya. Dengan harapan kesenian – kesenian yang dikenal pada masa lalu

dapat tetap dikenal pada masa mendatang. Sehingga anak cucu nantinya tetap memiliki jati

diri masing berdasar kesenian yang ada, dan tidak terjebak dalam dunia global yang sebagian

besar kurang sesuai dengan moralitas.

Salah satu bentuk usaha dalam pelestarian kesenian yang ada, karena melihat

fenomena dikalangan masyarakat saat ini kesenian seperti halnya musik dan tari sudah

menjadi pusat perhatian. Sehingga dengan mengetahui kegemaran – kegemaran dikalangan

masyarakat usaha pelestarian kesenian bisa lebih mudah untuk dicapai. Dalam Sarana

Pementasan Musik dan Tari ini masyarakat dapat menikmati berbagai pementasan musik dan

tari secara terpusat.

Belakangan ini berbagai usaha baik itu dari kalangan masyarakan sendiri maupun dari

program – program pemerintah yang mulai menggali kembali akan kesenian asli dari masing

– masing daerah sudah mulai terlihat. Beberapa pementasan akan musik dan tari tradisional

mulai terlihat di kalangan masyarakat Madura.

Sebagai orang yang peduli akan kelestarian kesenian asli Madura perlu adanya usaha

yang nyata untuk tetap melestarikan kesenian Madura baik itu yang masih hidup bahkan dapat

juga menghidupkan kembali kesenian – kesenian yang telah punah. Penghidupan kembali

akan kesenian Madura ini diharapkan dapat menggugah akan kecintaan dan kebanggaan

masyarakat Madura terhadap kesenian Madura.

Bahkan salah satu permainan music di Madura yang dikenal dengan nama Ul – Daul

akan dipatenkan. Berdsarkan beritanya d salah satu surat kabar, Jawa Pos, Radar Madura.

1.1.2 Pamekasan Sebagai Pusat Kota Pulau Madura

Page 3: BAB I Proposal

Pamekasan merupakan salah kota kabupaten di pulau Madura yang terletak berada

di tengah – tengah pulau Madura. Pamekasan merupakan ibu kota dari pulau Madura ini.

Namun perkembangan wilayah perkotaan di Kabuapaten Pamekasan cenderung statis.

Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Jawa Timur, Daerah

Tujuan Wisata ( DTW ) dibagi lagi menjadi beberapa Sub Daerah Tujuan Wisata ( Sub-

DTW ). Untuk membagi Daerah Tujuan Wisata ( DTW ) yang merupakan bagian dari wilayah

Jawa Timur, maka disebut sebagai Sub Daerah Tujuan Wisata ( Sub-DTW ).

Pengklasifikasian Sub-DTW didasarkan pada kesamaan objek wisata, perilaku perjalanan

wisata dan letak geografisnya, antara lain :

a. Sub-DTW A, meliputi :

Wilayah kerja Pembantu Gubernur Bojonegoro dan Surabya ( Surabya, Gresik,

Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Sidoarjo, Jombang, Mojokerto ) dengan pusat

pengembangannya di Surabya.

b. Sub-DTW B, meliputi :

Seluruh wilayah kerja Pembantu Gubernur Pamekasan ( Kabuparen Bangkalan,

Sampang, Pamekasan, dan Sumenep ) dengan pusat pengembangannya di wilayah

Pamekasan.

c. Sub-DTW c, meliputi :

Seluruh wilayah kerja Pembantu Gubernur Madiun, Kediri, Malang, dan Jember,

( Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, Probolinggi, Pasuruan,

Malang, Blitar, Kediri, Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Madiun,

Nganjuk ) dengan pusat pengembangannya di wilayah Malang.

Sedangkan berdasarkan kebijaksanaan pengembangan pariwisata Jawa Timur yang

didasarkan pada penekanan jenis objek wisata yang diunggulkan dibagi menjadi empat

kawasan, yaitu :

a. Kawasan A, meliputi wilayah Gresik, Surabaya, Mojokerto, Jombang, Probolinggo,

Malang, Blitar dan sekitarnya.

Di kawasan ini karakteristik objek wisata yang dikembangkan adalah wisata tirta, wisata

purbakala, wisata buadya, wisata agro, wisata konvensi.

b. Kawasan B, meliputi wilayah Situbondo, Banyuwangi, Bondowosa, dan Jember.

Di kawasan ini karakteristik objek wisata yang dikembangkan adalah wisata tirta, wisata

buadaya, wisata agro adventure, dan wisata alam.

Page 4: BAB I Proposal

c. Kawasan C, meliputi wilayah Kediri, Pacitan, Ponorogo, Madiun, Bojonegoro, Tuban

dan Lamongan.

Di kawsan ini karakteristik objek wisata yang dikembangkan adalah wisata pantai dan

alaut ( bahari ), wisata budaya, wisata alam terutama telaga.

d. Kawasan D, meliputi wilayah Madura ( yaitu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten

Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep ).

Di kawasan ini penekanan pengembangannya adalah pada wisata pantai dan wisata

buadaya.

Berdasarkan peraturan dan rencana pemerintah terkait dengan pengembangan kawasan

pariwisata, Pamekasan merupakan salah satu target objek yang akan dikembangkan. Selain itu

juga pengembangan wisata yang ditekankan pada wisata budaya. Sehingga sangat baik jika

perencanaan pembangunan Gedung Pementasan Musik dan Tari Madura terletak di

Pamekasan.

1.1.3 Perancangan Gedung Pementasan Musik dan Tari Madura Sebagai Wadah

Kreatifitas yang Interaktif

Sejauh ini setiap pergelaran maupun pertunjukan musik dan tari Madura masih

terkesan menggunakan ruang seadanya, seperti pemanfaatan pendopo Wakil Bupati dan

taman kota yaitu Arek Lancor. Pemilihan tempat tidak terlalu disesuaikan dengan jenis – jenis

musik yang ada, sehingga sering terjadi pesan dari musik dan tari yang diselenggarkan kurang

tersampaikan dengan sempurna kepada seluruh penonton.

Pamekasan yang merupakan ibi kota dri Pulau Madura, dimana pusat pengembangan

akan kepariwisataan ditekankan di Pamekasan seharusnya memiliki wadah yang memenuhi

standar yang dapat mengakomodasikan aktivitas musik dan tari Madura yang

diselenggarakan. Kota ini juga memiliki banyak terdapat fasilitas – fasilitas pendidikan seperti

perguruan tinggi, dimana pasti banyak kawula muda baik itu masayrakat setempat maupun

masyarakat pendatang. Dimana yang setiap tahunnya jumlah para pelajar semakin meningkat.

Para pemuda merupakan komunitas masyarakat yang memiliki potensi besar tehadap

perkembangan musik dan tari Madura. Sehingga penting adanya suatu wadah untuk bisa

memperkenalkan musik dan tari Madura yang tentu saja harus dikemas seindah mungkin,

untuk dapat menarik minat para kawula pemuda, dengan harapan setelah dikenalnya musik

dan tari Madura ini para kawula muda dapat mencintai musik dan tari Madura. Semakin

banyak kawula muda yang dikenalkan, diharpakan semakin banyak yang nantinya dapat

Page 5: BAB I Proposal

berpartisipasi dalam suatu pementasan musik dan tari Madura. Semua hal tersebut tentunya

membutuhakan akan ruang yang dapat menampung semua aktivitas. Semakin bertambahnya

penduduk semakin komplek ruang yang akan dibutuhkan.

Sedangkan menurut rencana distribusi jumlah penduduk di setiap kawsan perkotaan

maupun pedesaan pada masing – masing Sub Satuan Wilayah Pengembangan, maka dapat

direncanakan pula kepadatan penduduknya. Kepadatan penduduk pada 5 tahun pertama

( 2006 ) rata – rata adalah 10 % dan pada 5 tahun kedua ( tahun 2011 ) adalah sebesar 29.75

jiwa/Ha.

Saat ini ruang yang terbentuk untuk pementasan musik dan tari masih tidak jelas, tidak

terdapat pembedaan yang jelas antara jenis musik apa saja yang membutuhkan ruang tertutup

dan jenis musik apa saja yang membutuhkan ruang terbuka. Bahkan terdapat beberapa

pergelaran msuik, dimana apabila malakukan suatu pertunjukan dilakukan secara pawai,

dimana hal tersebut sering menimbulkan masalah akan kemacetan pada lalu lintas. Selain itu

juga pelaksanaan selama latihan biasanya dilakukan pada salah satu rumah pemain atupun

rumah pelatih, dan tentu saja bunyi yang dihasilkan bukan bunyi yang kecil dan hal tersbut

juga mengganggu pada lingkungan sekitar. Dengan penyesuaian antara berbagai jenis musik

dan tari pada ruang apa yang dibutuhkan, diharapkan penyampaian maksud dari pertunjukan

bisa terserap dengan sempurna pada para penikmat musik dan tari.

Para pemusik dan pecinta musik di kota Pamekasan ini membutuhkan suatu wadah

yang dapat dipergunakan sebagai ajang untuk berkomunikasi, bertukar pikiran, dan

Page 6: BAB I Proposal

berkolaborasi antara musikus dan menyampaikan informasi tentang musik dan tari serta

tentang tata cara bermain musik dan menari bagi masyarakat. Masyarakat kota Pamekasan

juga membutuhkan wadah yang memudahkan dalam mendapatkan informasi dan belajar lebih

banyak dalam hal bermusik dan menari.

Dengan mulai semaraknya kegiatan – kegiatan kesenian seperti halnya pertunjukan

music tradisonal Madura, maka semakin banyak tuntutan akan pemenuhan fasilitas yang

dapat mewadahi segala aktivitas yang dapat mendukung serangkaian kegiatan berseni

tersebut. Seperti halnya pada saat ini, yang sudah mulai diterimanya music tradisional yang

tidak hanya di kalangan masyarakat Madura saja, maka tuntutan akan kualitas dan mutu

kesenian semakin besar, sehingga dalam menunjang kualitas dan mutu akan musik dan tari

Para seniman Madura telah lama memimpikan adanya wadah yang dapat memusatkan

aktivitas berseni dan berkreasi akan musik dan tari, namun sejauh ini masih kurang mendapat

perhatian baik dari kalangan masyaerakat itu sendiri maupun dari pihak pemerintah. Oleh

karenanya, dipandang perlu diadakannya fasilitas yang dapat mewadahi kebutuhan –

kebutuhan tersebut dengan merancang Gedung Pementasan Musik dan Tari Madura di

Pamekasan yang juga dilengkapi dengan fasulitas penunjang untuk pelatihan dan

pengembangan musik dan Tari Madura.

Setiap tarian dan musik setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri, begitu pula music

dan tari Madura memiliki ciri khas sendiri. Suatu area pertunjukan saat ini yang sering

digunakan, yang biasanya cenderung tidak bersifat permanen selalu dihias dengan suasana

dan kondisi yang mencerminkan akan ciri khas musik dan tarian Madura. Sehingga, perlu

adanya wadah untuk area pertunjukan musik dan tarian Madura yang mencerminkan ciri khas

musik dan tari Madura, sehingga masyarakat dapat mengenal dan memahami suasana dan ciri

khas music dan tarian Madura sekaligus menanampakn pemahaman akan kesenian Madura.

Sehingga Susana yang ditampilkan tidak hanya sebuah tempelan dari suatu ruang dalam,

namun terdapat pesan dari suasana tersebut.

Mengingat pertunjukan akan musik dan tari bersifat atraktif dimana banyak

menghasilkan suara keras, sehingga perlu adanya tata ruang dalam khusus pada ruang

pementasannya. Ruang dalam memiliki peranan penting dalam suatu pelatihan maupun

pementasan musik dan tari, karena ruang dalam berpengaruh pada proses penyampaian musik

ataupun suara pada para penonton. Ruang dalam yang baik dapat menghasilkan suara yang

baik pula, sehingga suara dapat terserap dengan baik oleh penonton. Ruang yang terbentuk

Page 7: BAB I Proposal

dapat menguntungkan semua pihak, dimana para pemain bisa bermain dengan konsentrasi

maupun para penonton dapat menikmati pertunjukan dengan semaksimal mungkin. Sehingga

perlu adanya penataan khusus untuk ruang dalam pada Gedung Pementasan Musik dan Tari

Madura di Pamekasan ini.

Mengingat pula banyak di kota lainnya gedung serupa saat ini menjadi kurang

dimanfaatkan, maka agar kegiatan yang diwadahi dalam Gedung Pementasan Musik dan Tari

Madura di Pamekasan nantinya tidak hanya pada waktu – waktu tertentu, tetapi dapat hidup

setiap harinya, maka perlu dirancang fasilitas – fasilitas penunjang. Fasilitas – fasilitas yang

dibentuk bahwasanya dapat memenuhi akan kebutuhan hiburan, rekreatif, dan edukatif bagi

masyarakat kota Pamekasan dan masyarakat sekitarnya.

Pemenuhan fasilitas tersebut juga karena sejauh ini masih belum ada fasilitas yang

dapat mewadahi pembelajaran dan pengembangan music dan tari Madura. Berdasarkan

wawancra pada salah satu seniman Madura, yang juga memiliki sebuah perkumpulan music

Madura menyampaikan bahwasanya sampai saat ini masih sering menghadpi kesulitan terkait

dengan tempat pementasan maupun tempat untuk latihan, yang merupakan hal penting yang

menentukan akan kualitas pertunujkan nantinya. Mereka cenderung menggunakan rumah

tinggal salah satu warga untuk digunakan sebagai tempat latihan.

Page 8: BAB I Proposal

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat

diidentifikasikan permasalhan – permasalahan sebagai berikut :

1. Kota Pamekasan sebagai pusat kota dari Pulau Madura yang lokasinya juga sangat

strategis berada di tengah pulau Madura menjadi salah satu hal penting untuk menjadi

kota yang berkembang dengan ditambahkannya fasilitas – fasilitas umum untuk

masyarakat setempat maupun bagi pendatang.

2. Aktivitas musik dan tari Madura sejauh ini hanya dilakukan di tempat – tempat yang

kurang memenuhi standard, seperti dilakukan di pendopo wakil bupati, dimana

bangunan yang seharusnya bukan digunakan sebagai tempat aktivitas musik dan tari

bisa beralih fungsi dengan sedikit memaksa menjadi tempat pertunjukan. Sehingga

perlu adanya suatu wadah yang khusus untuk dimanfaatkan sebagai tempat berbagai

aktivitas musik dan tari.

3. Kesenian madura yang beraneka ragam sebenarnya juga membutuhkan jenis – jenis

ruang yang berbeda. Jenis musik berebeda bisa saja membutuhkan jenis ruang yang

berbeda. Sehingga perlu adanya kajian khusus untuk membedakan ruang – ruang

tersebut berdasarkan jenis – jenis musik dan tari yang ad di Madura.

4. Kesenian Madura yang memiliki ciri khas tersendiri, sehingga perlu adanya ruang

dimana suasana dari ruang tersebut mencerminkan ciri khas dari music dan tari

Madura. Suasana tersebut diharapakan dapat menanamkan akan music dan tarian

Madura, dan dapat menambah kecintaan masyarakat terhadap kesenian Madura.

5. Perlunya pengadaan fasilitas – fasilitas penunjang untuk tetap menyemarakkan fungsi

bangunan, sehingga akan terus hidup dan tidak monoton.

Page 9: BAB I Proposal

1.3 Batasan Masalah

Kajian arsitektur mengenai Gedung Pementasan Musik dan Tari Madura di Pamekasan

ini dibatasi dalam beberapa masalah sebagi berikut :

1. Objek yang akan dirancang adalah sebuah bangunan yang difungsikan untuk kegiatan

aktivitas pertunjukan musik dan tari Madura yang juga ditunjang dengan sarana

pelatihan dan pengembangan musik dan tari Madura, serta fasilitas – fasilitas

penunjang lainnya.

2. Musik dan tari yang dibahas merupakan musik dan tari tradisional, yang meliputi

seluruh musik dan tari Madura. Namun tidak menutup kemungkinan bangunan ini bisa

difungsikan untuk pertunjukan music dan tarian modern.

3. Lokasi objek yang akan dirancang adalah di Kota Pamekasan yang memungkinkan

dalam kegiatan pertunjukan musik dan tari.

4. Penyelesaian rancangan ruang, baik ruang dalam maupun ruang tertutup sehingga jelas

akan fungsi ruang berdasarkan kegiatan yang ada di dalamnya, dan jelas akan

pembedaan ruang dalam dan luar untuk setiap jenis – jenis music dan tari.

5. Penyelesaian ruang dengan pengadaan fasilitas penunjang untuk terus menghidupkan

fungsi bangunan.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan diuraikan dalam kajian Gedung Pementasan

Musik dan Tari Madura di Pamekasan ini sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang wadah untuk sarana pementasan musik dan tari Madura di

Pamekasan yang mampu memenuhi kebutuhan aktivitas music dan tari Madura

dengan pembedaan ruang dalam maupun ruang luar sesuai dengan karakter music dan

tari Madura dengan didukung dengan adanya fasilitas penunjang?

2. Bagaimana merancang interior gedung pementasan music dan tari Madura yang

memberikan suasana ruang yang mencerminkan ciri khas music dan tari Madura?

1.5 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diuraikan tujuan dari kajian Gedung

Pementasan Musik dan Tari Madura di Pamekasan ini sebagai berikut :

1. Merancang wadah untuk sarana pementasan musik dan tari Madura di Pamekasan

yang mampu memenuhi kenyamanan akan kebutuhan akustik, pencahayaan, dan

Page 10: BAB I Proposal

penghawaan sebagai dasar perancangan interior yang selaras dengan lingkungan

sekitar.

2 Merancang setting ruang dalam pada Gedung Pementasan Musik dan Tari Madura di

Pamekasan yang interaktif .

1.6 Kegunaan

1. Bagi Masyarakat Umum

a. Kegunaan kajian ini dapat memberikan wawasan kepada masyarakat luar, agar

untuk selalu berpikir kritis terhadap perubahan – perubahan yang selalu ada, tidak

hanya mengikuti alur perubahan yang ada. Sehingga jati diri pada masing – masing

lapisan masyrakat dapat terus terjaga. Pikiran kritis tidak hanya untuk masalah –

masalah besar saja, mulai saja dengan hal kecil seprti halnya musik dan tari yang

bisa menjadi suatu motivator dn inspirator bagi masyarkat untuk melakukan suatu

perubahan yang baik.

b. Kajian ini diharapkan dapat membrikan wawasan kepada para pelaksan – pelaksna

kegiatan, para seniman, dan pecinta seni tentang musik dan tari serta dapat

menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang terjadi di kalngan masyrakat.

c. Kajian ini diharpakan dapat membrikan ilmu tentang penyelesain dalam penataan

ruang dalam, dengan memikirkan untuk memadukan dasar perancangan seperti

akustik, pencahayaan dan penghawaan serta prinsip – prinsip inetrior sehingga

menghasilkan ruang dalam yang dapat memenuhi segala aktivitas bermusik maupun

menari.

2. Bagi Kalangan Akademik

a. Kajian diharapkan dapat menambah wawasan para civitas akademik dalam

perancangan ruang dalam suatu gedung pementasan musik dan tari Madura di

Pamekasan.

b. Kajian ini diharapkan dapat menambah kesempurnaan kajian – kajian yang sudah

ada, sehingga dapat dimanfaatkan oleh para civitas akademik selanjutnya.

3. Bagi Pemerintah

a. Kajian ini diharapkan dapat menggugah hati pemerintah untuk terus memperhatikan

akan perkembangan daerah – daerah kecil.

4. Bagi Seniman di Madura

Page 11: BAB I Proposal

a. Kajian ini diharapkan dapat memunculkan kembali semangat – semangat para

seniman, bahwa masih banyak di luar sana yang masih mau untuk berjuang

melsetarikan kesenian asli Madura sehingga para seniman akan terus berkarya.

b. Kajian ini diharpak dapat memicu para seniman untuk meningkat kualitas karya –

karyanya di bidang musik dan tari.

Page 12: BAB I Proposal

1.7 Kerangka Pemikiran