9
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perancangan Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Ilmu ini merupakan salah satu ilmu didalam disiplin teknik industri, bahkan dilihat dari sejarahnya, Perancangan Sistem Kerja merupakan cikal bakal disiplin ini. Dalam penerapannya, Perancangan Sistem Kerja akan berinteraksi dengan berbagai ilmu lain didalam disiplin teknik industri untuk secara bersamaan mencapai keadaan optimal dari suatu system produksi dalam arti kata yang luas, yaitu sistem yang terdiri dari komponen-komponen manusia, bahan, mesin, peralatan, dan uang. Sebagai suatu ilmu, Perancangan Sistem Kerja mempunyai kerangka sendiri dengan bagian-bagiannya yang secara bersam-sama terpadu untuk mencapai tujuan diatas. Perancangan Sistem Kerja ini dikembangkan oleh F.W. Taylor dan F.B.Gilbreth. Berdasarkan penelitian dari F.W. Taylor dan F.B. Gilbreth, walaupun penelitian tersebut tidak dilakukan secara bersama-sama, yang dikemudian hari dikenal sebagai suatu kesatuan dan dikenal sebagai Perancangan Kerja atau Methods Engineering. Perancangan ini dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek teknologi, psikologis, dan sosiologis kerja sehingga diperoleh

BAB I psk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I psk

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perancangan Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang mempelajari

prinsip-prinsip dan teknik-teknik untuk mendapatkan suatu

rancangan sistem kerja yang terbaik. Ilmu ini merupakan salah satu

ilmu didalam disiplin teknik industri, bahkan dilihat dari sejarahnya,

Perancangan Sistem Kerja merupakan cikal bakal disiplin ini.

Dalam penerapannya, Perancangan Sistem Kerja akan

berinteraksi dengan berbagai ilmu lain didalam disiplin teknik

industri untuk secara bersamaan mencapai keadaan optimal dari

suatu system produksi dalam arti kata yang luas, yaitu sistem yang

terdiri dari komponen-komponen manusia, bahan, mesin, peralatan,

dan uang.

Sebagai suatu ilmu, Perancangan Sistem Kerja mempunyai

kerangka sendiri dengan bagian-bagiannya yang secara bersam-

sama terpadu untuk mencapai tujuan diatas.

Perancangan Sistem Kerja ini dikembangkan oleh F.W. Taylor

dan F.B.Gilbreth. Berdasarkan penelitian dari F.W. Taylor dan F.B.

Gilbreth, walaupun penelitian tersebut tidak dilakukan secara

bersama-sama, yang dikemudian hari dikenal sebagai suatu

kesatuan dan dikenal sebagai Perancangan Kerja atau Methods

Engineering. Perancangan ini dilakukan dengan memperhatikan

aspek-aspek teknologi, psikologis, dan sosiologis kerja sehingga

diperoleh sistem kerja yang lebih sesuai dengan kemampuan serta

keterbatasan manusia.

Pengembangan teknik tata cara kerja berdasarkan teori F.W.

Taylor dan F.B. Gilbreth.

1. F.W. Taylor (1981)

Memperhatikan para pekerja dan menilai mereka tidak

berprestasi maksimal.

Taylor menggunakan jam henti (stopwatch) untuk melakukan

pengukuan waktunya.

I-1

Page 2: BAB I psk

I-2

Pengukuran waktu ini dikembangkan terus sampai dikenal

istilah waktu baku/standar untuk suatu pekerjaan.

Penentuan aktu bagi suatu pekerjaan sangat penting bagi sistem

produksi: upah perangsang, penjadwalan kerja dan mesin,

pengaturan tata letak pabrik.

2. Frank B. Gilbreth

Melakukan penelitian terhadap gerakan-gerakan kerja dan

membaginya menjadi sejumlah elemen-elemen gerakan.

Misalnya gerakan tangan mengambil sebuah gelas diurai

menjadi elemen-elemen menjangkau, memegang, dan

mengangkat.

Bersama istrinya, Lilian yang juga seorang psikolog, keduanya

mengembangkan serangkaian prinsip Perancangan Sistem Kerja

yang dikenal dengan Ekonomi Gerakan.

1.2Maksud dan tujuan

Sebagai kesatuan dari sistem pembelajaran mata kuliah

perancangan Sistem Kerja, maka praktikum Perancangan Sistem

Kerja wajib ditempuh Mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknik

Industri UNSIKA dimaksudkan untuk menunjang pemahaman dan

penerapan mata kuliah Perancang Sistem Kerja (PSK) sehingga

lebih mudah dicerna dan dipahami.

1.2.1 Tujuan umum

1. Praktikan diharapkan mampu memahami penggunaan

peta–peta kerja, penggunaan 7 tool dan konsep–konsep

perbaikan kerja untuk memperbaiki sistem kerja.

2. Praktikan diharapkan mampu menerapkan teknik–teknik

pengukuran waktu kerja secara langsung (Work

Measurement da Time Study) khususnya dengan

menggunakan jam henti dan pengukuran kerja secara tidak

langsung.

3. Dapat memanfaatkan secara maksimal informasi yang

diperoleh dari pengukuran waktu untuk mengoptimalkan

kinerja sistem.

Page 3: BAB I psk

I-3

4. Mengetahui rating performasi (Performance Rating).

5. Praktikan memahami manfaat dari kurva belajar dalam

melakukan pengukuran kerja.

6. Praktikan diharapkan dapat melakukan pengukuran waktu

secara langsung dengan cara pengukuran sampling.

7. Praktikan diharapkan mampu melakukan sampling

pekerjaan melalui prosedur yang benar dengan

menggunakan atau memanfaatkan tool yang ada.

8. Praktikan diharapkan mampu menggunakan dan

memanfaatkan hasil sampling pekerjaan untuk melakukan

perbaikan atau pengaturan kerja.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Memahami prinsip–prinsip penggunaan peta dan mampu

membuat peta–peta kerja (Peta Proses Operasi, Peta Aliran

Proses Assembly Chart, Peta Tangan Kanan Tangan Kiri dan

Peta Manusia Mesin).

2. Melatih kemampuan menggunakan peta-peta kerja dalam

mengidentifikasikan permasalahan yang ada dan sebagai

alat analisis perbaikan suatu sistem kerja.

3. Melatih kemampuan membuat dan menerapkan 7 tools

dalam mengidentifikasikan permasalahan yang ada.

4. Melatih kemampuan menggunakan 7 tools dalam

melakukan perbaikan sistem kerja.

1.3 Perumusan Masalah

Dari permasalahan yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut :

1. Membuat peta–peta kerja dari data yang diperoleh

pada pengambilan data dihari pertama pelaksanaan

pratikum.

2. Membuat tata letak dari setiap stasiun kerja.

3. Mengusulkan perbaikan cara kerja dari cara kerja yang ada

sekarang untuk hasil yang lebih efisien.

Page 4: BAB I psk

I-4

4. Mengukur waktu kerja dengan jam henti atau Stop watch

sehingga diperlukan perhitungan untuk mendapatkan

waktu baku.

5. Mengukur waktu baku dengan cara tidak langsung untuk

dibandingkan dengan pengukuran metoda jam henti.

6. Membuat sampling pekerjaan dengan kunjungan –

kunjungan pada media objek mengambil langsung dari

pekerjaan nyata dilapangan dan ditentukan sendiri

tempatnya.

7. Mengolah data hasil pengambilan data sampling pekerjaan

yang diambil dari lapangan langsung.

8. Penganalisaan dari apa yang telah dilakukan diatas.

1.4 Pembatasan Masalah

Masalah yang ada sangatlah komplek, untuk itu diperlukan

pembatasan masalah yang akan dibahas agar tidak terjadi

pembahasan yang terlalu menyimpang. Batasan masalah dan

asumsi yang digunakan adalah :

1. Pembuatan peta–peta kerja dibuatkan lima macam peta

kerja seperti Peta Proses Operasi (PPO), Peta Aliran Proses

(PAP), Diagram Aliran, Peta Pekerja Dan Mesin dan Peta

Tangan Kanan dan Tangan Kiri (PTPTK), selain itu dibuatkan

diagram Pareto dan Diagram Fish Bone.

2. Tata letak dibuatkan pada tata letak setempat dan tata

letak keseluruhan.

3. Pengusulan perbaikan kerja dibuatkan perbaikan kerja

dengan ekonomi gerakan, dibuatkan peta kerja seperti PAP,

PPO, Peta Pekerja dan Mesin, Diagram Aliran, juga

dibuatkan hal yang dapat digunakan sebagai alat bantu.

4. Pengukuran cara tidak langsung mengambil standar waktu

yang ada di tabel buku Teknik Tata Cara Kerja.

5. Pengambilan data sampling pekerjaan dibatasi selama 6

hari pengambilan data.

6. Pengolahan data sampling pekerjaan dihitung sampai

didapat waktu baku dari sampling pekerjaan tersebut.

Page 5: BAB I psk

I-5

1.5 Dasar Pemikiran

Melalui Praktikum Perancangan Sistem Kerja I ini, diharapkan

praktikan setelah terjuan didunia industri ataupun didunia luar

dapat mengimplementasikan dan menerapkan bagaimana cara

membuat sistem kerja dan juga langkah-langkah kerja yang baik

dan benar.

Page 6: BAB I psk

I-6

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar laporan ini terdiri dari VI (enam) bab yang

saling berhubungan satu sama lainnya, dimana masing-masing

bab terdiri dari berbagai sub pokok bahasan antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Tujuan dalam bab ini mengemukakan latar belakang

masalah, maksud dan tujuan praktikum, perumusan

masalah, pembatasan masalah dan sistimatika penulisan

ini sendiri.

BAB II LANDASAN TEORI

Membahas masalah yang berkaitan erat dengan kegiatan

praktikum, antara lain : Dalam bab ini berisikan teori–teori

ringkas serta prinsip yang digunakan dalam

menggunakan peta–peta kerja, perbaikan cara kerja,

pengukuran waktu dengan metode jam henti dan

sampling pekerjan.

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

Dalam bab ini diuraikan pemecahan masalah berupa flow

chart–flow chart beserta deskripsi pemecahan masalah

mengenai peta–peta kerja, perbaikan cara kerja,

pengukuran dengan metode jam henti dan sampling

pekerjaan.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Dalam bab ini berisikan data–data praktikum yang telah

diambil pada lab praktikum yang berupa peta–peta kerja,

rekapitulasi data dan lain–lain.

BAB V ANALISA

Dalam bab ini akan dikemukakan tentang hasil Analisa

terhadap peta-peta kerja, perbaikan cara kerja,

pengukuran waktu kerja metode jam henti, sampling

Page 7: BAB I psk

I-7

pekerjaan dan hasil perhitungan–perhitungan data–data

diatas, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan akhir.

Page 8: BAB I psk

I-8

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisikan kesimpulan secara singkat dari

hasil praktikum dan beberapa saran yang berkaitan

dengan permasalahan yang dibahas.