Upload
prawardani-megga
View
14
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
spm
Citation preview
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
1
BAB I
GAMBARAN UMUM
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Pendahuluan
Semua entitas yang mempunyai tujuan sangat berkepentingan dengan masalah
pengendalian agar tujuan entitas tersebut dapat tercapai. Tanpa pengendalian yang memadai,
entitas tersebut tidak mungkin dapat mencapai tujuannya. Disadari atau tidak, manusia dalam
berbagai aspek kehidupannya selalu berhadapan dengan masalah pengendalian yaitu
pengerahan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Selanjutnya, mereka melaksanakan tindakan koreksi apabila keadaan mereka menjauh dari
tujuan yang ditetapkan.
Salah satu contoh yang sangat sederhana disekitar kehidupan manusia adalah
pengendalian yang dilakukan oleh seseorang yang mengendarai kendaraannya untuk
mencapai tujuan tempat tujuan tertentu. Untuk itu ia harus menyediakan kendaraan yang
“sehat “, bahan bakar yang cukup serta kondisi badan yang siap untuk mengemudi. Sepanjang
perjalanannya, ia harus mengatur kecepatan kendaraan, mengarahkan kemudi kearah tujuan
yang tepat, mengatur semua sarana yang tersedia dengan semestinya agar dapat sampai ke
tempat tujuan dengan selamat dalam waktu yang direncanakan. Tanpa upaya seperti itu,
mustahil tujuan dan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dapat dicapai dengan baik.
Ilustrasi sederhana tersebut dapat memberikan gambaran arti penting pengendalian yaitu
dalam rangka mengupayakan pencapaian atau mempertahankan keadaan yang diinginkan.
Suatu organisasi yang merupakan sekumpulan individu juga dapat dipandang
mempunyai tujuan. Mengenai tujuan organisasi ini teori organisasi klasik dan teori organsasi
modern mempunyai pandangan yang berbeda. Pada dasarnya, organisasi adalah barang mati
yang dengan sendirinya tidak mempunyai tujuan. Tujuan organisasi melekat pada orang-orang
yang dominan (dominan coalism) di dalam organisasi tersebut. Salah satu fihak yang sangat
berkepentingan dengan masalah pencapaian tujuan organisasi ialah pimpinan puncak
organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu pimpinan puncak harus mampu mengendalikan
organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai. Kemampuan pimpinan puncak dalam
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
2
mengendalikan organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi akan sangat menentukan
tingkat eksistensi dirinya dalam organisasi tersebut.
Selain perkembangan internal organisasi, perkembangan lingkungan (eksternal)
organisasi juga sangat mendorong arti penting pengendalian . Persaingan yang semakin
tajam, ketidak pastian yang semakin tinggi, sumber daya yang semakin terbatas serta kondisi
ekonomi yang semakin sulit mengharuskan pimpinan organisasi khususnya organisasi
perusahaan untuk dapat mengendalikan perusahaannya agar dapat tetap survive kalau
mungkin mampu berkembang pada kondisi yang penuh tantangan tersebut.
Dalam organisasi yang sangat kecil, pengendalian belum menjadi masalah yang rumit
karena pimpinan puncak merangkap sebagai pelaksana kegiatan. Dengan demikian, ia dapat
melakukan pengendalian secara langsung terhadap semua kegiatan organisasi. Pengendalian
akan menjadi masalah yang serius apabila organisasi berkembang menjadi semakin besar
sehingga pimpinan puncak tidak mungkin lagi melaksanakan kegiatan organisasi hanya
dengan beberapa orang saja. Sebagian wewenang mau tidak mau harus dilimpahkan kepada
orang lain (bawahannya). Dengan demikian, pimpinan puncak harus mempunyai alat
pengendalian agar para bawahan dapat bekerja sesuai dengan kebijakannya. Pengendalian
melalui orang-orang yang menerima pelimpahan wewenang ini disebut dengan pengendalian
manajemen. Pada organisasi yang sudah besar, pengendalian manajemen ini dibakukan dalam
suatu sistem yang disebut sistem pengendalian manajemen.
Kemampuan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya akan menggambarkan
efektivitas organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian, efektivitas organisasi
merupakan tingkat kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan
sistem pengendalian manajemen yang baik, efektivitas organisasi akan mudah tercapai.
sistem pengendalian manajemen merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
kehidupan organisasi, Sistem pengendalian manajemen dapat diibaratkan sebagai otak
pengemudi sebuah mobil. Sistem pengendalian mengarahkan dan menuntun suatu organisasi
pada tujuan yang diinginkan.
Konsep dasar sistem pengendalian manajemen
Terdapat tiga kata kunci dalam istilah sistem pengendalian manajemen (management control
systems) yaitu pengedalian (control), manajemen (management) dan sistem (systems).
Sebelum kita membahas pengertian (konsep dasar) sistem pengendalian manajemen, pada
bagian ini akan dijelaskan mengenai konsep-konsep yang membentuk sistem pengendalian
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
3
manajemen sesuai dengan kata-kata kunci yang disebutkan di atas yaitu sistem, pengendalian
dan manajemen. Pembahasan akan dimulai dengan konsep mengenai pengendalian..
Pengendalian (control)
Pengendalian merupakan suatu rangkaian aktivitas (proses) untuk mencapai tujuan tertentu.
Kata kunci dalam pengendalian adalah tujuan. Dengan demikian, proses pengendalian mutlak
diperlukan bagi suatu entitas kehidupan yang mempunyai tujuan. Bila tidak ada tujuan berarti
tidak diperlukan pengendalian dan tanpa pengendalian, tujuan tidak pernah akan tercapai.
Pengendalian terdapat di berbagai aspek kehidupan manusia. Pengendalian dapat
menyangkut sesuatu yang menyangkut proses yang dilakukan oleh manusia maupun sesuatu
yang tidak melibatkan manusia di dalamnya. Contoh pengendalian yang dalam prosesnya
tidak melibatkan manusia adalah pengendalian suhu dengan menggunakan thermostat.
Pengendalian yang dalam prosesnnya melibatkan manusia adalah pengendalian kendaraan,
pengendalian harga, pengendalian banjir, dan lain-lain termasuk pengendalian berbagai
aktifitas dalam organisasi dan pengendalian manajemen.
Pengendalian terhadap apapun setidak-tidaknya menggunakan 4 alat yaitu :
1. Sebuah detector atau sensor yaitu alat untuk mengukur sesuatu yang terjadi pada
proses yang dikendalikan).
2. Sebuah Assessor yaitu alat untuk menentukan kesesuaian antara yang terjadi
dengan yang seharusnya dengan cara membandingkan antara keduanya.
3. Sebuah effector atau “feedback” atau umpan balik yaitu alat untuk mengarahkan
perilaku seperti yang “dikehendaki” oleh assessor
4. Sebuah communication network atau jaringan komunikasi yaitu alat yang
menyalurkan informasi antara detector dan assessor dan antara assessor dengan
effector.
Hubungan antara 4 alat tersebut dapat digambarkan dalam gambar berikut ini:
Gambar 1: hubungan alat-alat dalam pengendalian
Contoh yang paling sederhana adalah pengendalian suhu dengan menggunakan alat
yang disebut thermostat. Untuk menciptakan suhu sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki
(menjadi tujuan), thermostat dilengkapi sengan alat yang mampu mendetekti secara terus
menerus suhu yang terjadi (detector). Suhu yang dideteksi oleh detector dikomunikasikan
kepada asessor yaitu alat yang membandingkan antara suhu yang terjadi dengan yang
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
4
dikehendaki (yang dituju). Asessor akan menilai kesesuaian suhu yang terjadi dengan suhu
yang dikehendali. Apabila assessor menemukan ketidak sesuaian antara keduanya,
ketidaksesuaian ini akan dikomunikasikan kepada effector yaitu alat yang akan ”mengoreksi”
suhu yang terjadi dengan cara mengeluarkan suhu udara dingin apabila suhu yang terjadi
terlalu panas atau mengeluarkan suhu udara panas apabila suhu yang terjadi terlalu dingin.
Agar proses pengendalian dapat berjalan , assessor perlu berkomunikasi dengan detector, dan
effector perlu berkomunikasi dengan assessor. Komunikasi ini akan terjadi bila terdapat
jaringan komunikasi yang menghubungkan antara detector dengan assessor dan assessor
dengan effector. Apabila proses pengendalian tersebut tersebut dapat berjalan continue tatau
terus menerus, suhu yang terjadi akan dapat dijaga pada tingkat yang dikehendaki atau
menjadi tujuan fihak yang berkepentingan. Dalam hal ini, pelaksanaan proses pengendalian
suhu tersebut dilakukan oleh komponen-komponen yang terdapat dalam thermostat tanpa
melibatkan manusia di dalamnya.
Contoh lain proses pengendalian yang sederhana namun sudah melibatkan manusia
adalah pengendalian yang dilakukan oleh orang yang mengendarai mobil. Pertama-tama,
pengendara mobil harus menentukan tempat yang menjadi tujuan perjalanan serta standar-
standar yang diperlukan sehubungan dengan perjalanan yang akan dilakukan. Untuk
mengetahui yang terjadi pengendara mobil memerlukan alat untuk mengetahui kccepatan
kendaraan, jumlah bahan bakar yang tersedia, suhu mesin, kecepatan perputaran mesin, posisi
kendaraan dan sebagainya. Informasi mengenai hal-hal tersebut diterima oleh pengendara
mobil dan dia akan melaukan fungsunya sebagai assessor yang menilai kesesuaian kecepatan
kendaraan maupun mesinnya, arah yang dikehendaki, jumlah bahan bakar yang tersedia dan
sebagainya. Apabila terjadi ketidaksesuaian antara yang terjadi dengan yang seharusnya,
pengendara kendaraan akan melaksanakan fungsinya sebagai effector. Pengendara kendaraan
akan melaksanakan berbagai aktivitas seperti menginjak gas untuk mempercepat laju
kendaraan, menginjak pedal rem untuk memperlambat atau berhenti serta memutar setir untuk
mengubah arah kendaraan. Agar kendaraan tersebut dapat terkendali dan dapat mencapai
tujuannya, alat-alat yang dipergunakan harus berfungsi dengan baik. Apabila ada yang tidak
berfungsi kendaraan menjadi tidak terkendali dan tidak dapat mencapai tujuan.
Organisasi juga perlu dikendalikan agar tujuan organisasi dapat dicapai. Semakin
besar dan komplek organisasi, alat-alat pengendalian yang digunakan semakin bervariasi dan
semakin komplek pula. Marilah kita bayangkan seorang Chief Executive Officer (CEO) yang
melakukan pengendalian pada sebuah organisasi perusahaan yang besar. Ia harus
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
5
menggunakan detector, assessoryang berbagai macam untuk mengetahui berbagai hal yang
terjadi dalam perusahaan.
Pertama tama, ia harus menggunakan pnca inderanya untuk mengetahui yang terjadi
pada perusahaan yang dikedalikannya. Namun panca indera saja tidak cukup. Ia harus dibantu
oleh para manajer yang dipimpinnya berupa penyampaian laporan-laporan kegiatan atau
pelaksanaan tugas, alat-alat pendeteksi seperti alarm, CCTV, atau orang-orang yang diberi
tugas untuk mencari dan melaporkan berbagai hal yang terjadi
Pengendalian suatu organisasi lebih kompleks daripada mengendalikan sebuah
kendaraan atau pengendalian yang lain karena pengendalian organisasi dilakukan terhadap
aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang memiliki kompleksitas yang jauh lebih tinggi
dibandingkan barang mati seperti mobil dan sebagainya. Mengendalikan organisasi berarti
mengendalikan manusia yang punya rasa, dan karsa, yang diharapkan menghasilkan cipta dan
karya, Oleh karena itu, masalah psikologi menjadi salah satu faktor yang sangat penting
diperhatikan dalam pengendalian organisasi. Anggota organisasi harus dimotivasi yang
senantiasa berbuat terbaik untuk pencapaian tujuan organisasi
Management
Manajemen dapat diartikan berbeda-beda tergantung dari konteks pemabahahasannya.
Manajemen dapat diartikan suatu proses pengelolaan organisasi yang melibatkan proses
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating),
danpengendalian (controlling). Selain itu manajemen dapat diartikan sebagai bidang kajian
yaitu kajian tentang pengelolaan organisasisehingga dalam kehidupan organisasi dikenal
kajian manajemen umum, manajemen pemasaran, manajemen sumberdaya manusia dan
sebagainya. Manajemen dapat pula diartikan sebagai sekelompok orang yang mengelola suatu
organisasi.
Yang dimaksud dengan manajemen dalam konteks ini adalah dalam pengertia yang
ketiga yaitu sekelompok orang yang terlibat dalam pengendalian organisasi. Organisasi
merupakan sekumpulan orang bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu.Organisasi
dikelola oleh sekelompok orang (manager) dengan seorang Chief Executive Officer (CEO)
sebagai puncak pimpinannya.
CEO atau kelompok manager tersebut menetapkan strategi yang diharapkan akan
dapat membawa organisasi dalam mencapai tujuan : Proses pengendalian management
merupakan proses yang dilaksanakan oleh para manager di berbagai tingkatan untuk
memperoleh keyakinan bahwa semua orang yang dipimpin telah melaksanakan strategi yang
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
6
ditetapkan. Dengan demikian, manajemen organisasi serupakan subjek sekaligus objek dari
suatu pengendalian manajemen
Systems
Sistem merupakan cara yang ditetapkan dan biasanya berulang-ulang untuk
melaksanakan suatu atau seperangkat aktivitas. Ciri suatu sistem kurang lebih adalah teratur
(ritmik), terkoordinasi dan merupakan serangkaian langkah yang berulang-ulang untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem dapat pula didefinisikan sebagai pembakuan prosedur dan
cara kerja untuk mencapai tujuan tertentu dengan memperhatikan struktur politik dan
peralatan yang ada.
Cara kerja suatu sistem meniru cara kerja mesin yang serba teratur dan baku untuk
melaksanakan pekerjaan klerikal dan manajerial. Spririt sistem adalah efektifitas dan efisiensi
dan rasionalisasi pekerjaan.
Kelebihan sistem adalah mampu menciptakan efektifitas kerja dengan cara seefisien
mungkin. Dengan menciptakan suatu sistem dapat diperoleh keuntungan yang lain yaitu
mengurangi ketergantungan pada seseorang dalam melaksanakan pekerjaan, penurunan
kualifikasi pelaksana pekerjaan serta mengurangi hal-hal yang bersifat emosional dan sering
mengeruhkan suasana. Sistem yang baik juga mengandung otomatisasi kerja dan pengawasan
melekat pada pekerjaan yang bersifat rutin dan volumenya banyak. Dengan demikian, objek
sistem adalah pekerjaan-pekerjaan rutin dan volumenya banyak tersebut. Pekerjaan-pekerjaan
yang tidak rutin diselesaikan secara ”ad hoc” di luar sistem.
Namun demikian, sistem juga mengandung kelemahan dan keterbatasan yang perlu
diperhatikan dan diwaspadai. Keterbatasan sistem adalah tidak cocok untuk melaksanakan
perkerjaa yang tidak rutin dan volumenya sedikit. Selain itu, sistem sering tidak
memperhatikan hal-hal yang bersifat emosional yang kadang-kadang diperlukan. Karena
prinsip kerja suatu sistem meniru kerja mesin, sistem sering dianggap sebagai penyebab
alinasi dan dehumanisasi. Inilah pengorbanan tertinggi yang harus ditebus manusia untuk
mencapai efisiensi yang efektifitas yang diinginkan.
Mengingat sistem mengandung unsur manusia baik sebagai subjek maupun objek di
dalamnya, hal-hal yang bersifat manusiawi perlu menperoleh perhatian yang memadai.
Apabila tidak, manusia yang terlibat dalam suatu sistem akan diperlakukan seperti mesin yang
pada gilirannya dapat menimbulkan ketidakefiesiensian dan ketidakefetifitasan.
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
7
Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen
Berdasarkan pengertian dan penjelasan mengenai tiga konsep tersebut, sistem
pengendalian manajemen dapat didefinisikan sebagai pembakuan prosedur dan cara kerja
untuk memotivasi manusia-manusia (para manajer) dalam suatu untuk beerja terbaik dalam
mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, sistem pengendalian manajemen merupakan
suatu proses untuk memotivasi dan memberikan inspirasi kepada orang-orang (khususnya
para manajer) dalam suatu organisasi untuk melaksanakan aktivitas di dalam organisasi
tersebut yang akan mendorong kepada pencapaian tujuan organisasi. Pengendalian
manajemen juga dapat diartikan sebagai suatu proses dalam rangka meyakinkan bahwa
manusia, sumber daya fisik dan teknologi telah dialokasikan untuk mencapai tujuan
organisasi secara keseluruhan. Dengan Sistem pengendalian manajemen pimpinan organisasi
dapat mendeteksi dan mengoreksi berbagai kesalahan pelaksanaan kegiatan serta pelanggaran
yang terjadi seperti pencurian, penyalah gunaan sumber daya, dan berbagai tindakan yang
bertentangan dengan pencapaian tujuan organisasi.
Berdasarkan kedua definisi tersebut, beberapa pengertian yang dapat diambil adalah :
1. Pengendalian manajemen merupakan suatu proses. Pengendalian manajemen
diselenggarakan melalui suatu sistem pengendalian yang mencakup penataan
organisasi, wewenang tanggung jawab dan sistem informasi dalam rangka mencapai
keyakinan bahwa organisasi telah beroperasi untuk merealisasikan tujuan-tujuannya.
2. Pengendalian manajemen merupakan alat bagi para manager yang dipergunakan
dalam interaksi mereka dengan manager lain dan para bawahan mereka.
3. Pengendalian Manajemen merupakan proses yang berorientasi pada manusia. Sasaran
utamanya adalah para manager lini. Karena pengendalian manajemen memfokuskan
pada manusia dan implementasi rencana, pengendalian manajemen melibatkan
pertimbangan psikologis yang kuat. Aktivitas-aktivitas seperti pengkomunikasian,
pembujukan, pemberian peringatan, pemberian inspirasi dan pengkritikan merupakan
bagian penting dalam proses pengendalian manajemen.
4. Pengendalian manajemen menyangkut proses pengalokasian sumber daya. Untuk
mencapai tujuannya, pimpinan organisasi dituntut untuk mengorbankan sumber daya
yang dimilikinya, namun di fihak lain, sumber daya yang dimiliki terbatas adanya.
Dengan demikian, sumber daya tersebut harus dialokasikan sedemikian rupa agar
tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
8
Pada organisasi yang sudah besar, pengendalian manajemen distrukturkan menjadi
suatu sistem yang disebut dengan sistem pengendalian manajemen. Sesuai dengan pengertian
tersebut diatas, tujuan sistem pengendalian manajemen adalah membantu manajemen dalam
alokasi sumber daya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Organisasi
memerlukan sistem pengendalian manajemen karena pengendalian manajemen secara
keseluruhan merupakan masalah cukup komplek. Beberapa kondisi yang membuat masalah
pengendalian komplek ialah:
1. Organisasi terdiri atas berbagai departemen, divisi dan kelompok yang masing-
masing mempunyai tingkat otonomi tertentu. Tiap-tiap unit organisasi tersebut
memerlukan sistem pengendalian yang mengkoordinasikan, memotivasi dan
mengoreksi kesalahan serta pelanggaran sehingga para manager unit organisasi akan
bekerja lebih mengutamakan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan
daripada pencapaian tujuan mereka sendiri.
2. Standar-standar yang digunakan untuk menilai prestasi organisasi sering-kali tidak
terdapat pada kondisi eksternal. Pada dasarnya, tujuan organisasi ditetapkan ditetapkan
oleh pemimpin organisasi. Untuk mencapai tujuan, organisasi menyusun suatu
perencanaan. Perencanaan meliputi penentuan tujuan dan proses organisasi yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Akhirnya, dalam hal tertentu, hubungan
perencanaan dengan pengendalian begitu dekat, yang untuk berbagai maksud,
keduanya dapat dipandang sebagai suatu proses yang rumit.
3. Pengendalian manajemen meliputi pengendalian formal dan informal. Detektor-
detektor formal mengenai banyak hal yang terjadi dalam suatu organisasi
menyediakan informasi yang esensial yang diperlukan untuk pengkoreksian terhadap
penyimpangan dari standar atau rencana. Kejadian-kejadian yang dilihat, dirasakan,
dan didengar oleh manajemen serta koreksi yang segera dilakukan tanpa tanda-tanda
pengendalian formal merupakan pengendalian-pengendalian motivasi informal yang
mendorong para manager dan karyawan termotivasi untuk bergerak menuju tujuan-
tujuan organisasi.
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa kompleksitas sistem pengendalian manajemen
dipengaruhi oleh berbagai kondisi baik kondisi internal maupun eksternal. Kondisi-
kondisi tersebut harus difahami benar oleh pimpinan organisasi agar dapat mengatasi
masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem pengendalian manajemen dengan
sebaik-baiknya.
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
9
Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa karakteristik pokok. Menurut Anthony
dan kawan-kawan, karakteristik-karakteristik tersebut adalah:
1. Sistem pengendalian manajemen berpusat pada program-program dan pusat-pusat
pertanggung jawaban. Suatu program dapat berupa suatu produk, projek atau
kegiatan serupa yang lain yang dilaksanakan oleh organisasi untuk mencapai
tujuannya. Pusat pertanggung jawaban adalah suatu unit organisasi yang dikepalai
oleh seorang manager yang bertanggung jawab.
2. Sistem Pengendalian Manajemen membutuhkan informasi. Informasi di dalam
suatu sistem pengendalian manajemen terdiri atas dua macam: (1) data yang
direncanakan, yang berupa : program-program , anggaran dan standar, (2) data
sesungguhnya , yaitu data mengenai hal-hal yang sesungguhnya terjadi, baik dari
dalam organisasi maupun dari lingkungan luar.
3. Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam
arti merembes kesemua ke semua aspek kegiatan organisasi. Salah satu fungsi
penting manajemen adalah menjamin bahwa semua bagian kegiatan organisasi
tersebut serasi dengan lainnya. Untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan ini,
manajemen memerlukan informasi tiap-tiap kegiatan.
4. Sistem pengendalian manajemen biasanya dibangun dalam suatu struktur
keuangan. Sumber-sumber dan pendapat dinyatakan dalam satuan uang. Uang
merupakan satu-satunya penyebut umum yang dapat digunakan untuk
menggabungkan dan membandingkan berbagai elemen sumber. Meskipun struktur
keuangan merupakan pusat perhatian sistem ini, namun ukuran yang bersifat non
keuangan juga merupakan bagian yang penting di dalam sistem.
5. Aspek perencanaan atas sistem pengendalian manajemen cenderung untuk
mengikuti pola dan jadwal yang teratur. Salah satu contoh adalah dalam penyiapan
anggaran yang merupakan aktivitas penting dalam proses pengendalian
manajemen. Langkah-langkah tertentu diambil dalam suatu urutan yang telah
dijelaskan terlebih dahulu dengan jadwal waktu tertentu setiap tahun yang meliputi
penyebaran pedoman, pembuatan estimasi pertama, penyampaianestimasi dari
bawah ke atas melalui berbagai jenjang dalam organisasi, penelaahan terhadap
estimasi tersebut, persetujuan dari manajemen puncak serta penyebaran anggaran
tersebut kembali lewat organisasi. Prosedur tersebut diikuti pada setiap langkah
dalam proses ini, tanggal penyelesaian tahap, dan bahkan formulir yang
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
10
dipergunakan sering diatur dalam suatu pedoman prosedur. Irama proses yang
senada digunakan
pula dalam bidang lain pada sistem pengendalian manajemen misalnya dalam
hal pelaporan umpan balik dan informasi koordinasi.
6. Suatu sistem pengendalian manajemen merupakan atau harus merupakan suatu
sistem yang dikoordinasikan secara terpadu. Dalam hal suatu data yang
dikumpulkan untuk suatu tujuan mungkin berbeda dari data yang dikumpulkan
untuk tujuan yang lain, data tersebut harus dapat direkonsiliasikan satu dengan
yang lain. Khususnya, data aktual hendaknya distrukturkan dalam cara yang sama
dengan data yang direncanakan yaitu dengan cara definisi dan pengukuran yang
konsisten agar memungkinkan untuk adanya pembandingan yang valid antara
pelaksanaan yang direncanakan dengan yang sebenarnya.
Aktivitas Pengendalian Manajemen (Management Control Activities).
Aktivitas pengendalian anajemen pada dasarnya sama dengan aktivitas (proses)
manajemen pada umumnya. Pengendalian Manajemen melibatkan berbagai aktivitas sebagai
berikut:
Perencanaan pekerjaan yang akan dilakukan (planning what the organization
should do) yaitu pengambilan keputusan mengenai pekerjaan-pekerjaan yang
akan dilakukan pada waktu yang akan datang
Pengkoordinasian berbagai aktivitas organisasi (coordinating the activities of
several parts of the organization) yaitu melakukan koordinasi terhadap berbagai
aktivitas yang ada di dalam organisasi
Pengkomunikasian informasi (communicating information) yaitu
mengkomunikasikan berbagai informasi kepada pihak-pihak yang terkait di
dalam organisasi.
Pengevaluasian (evaluating information) yaitu melakukan evaluasi terhadap
berbagai informasi yang ada.
Pengambilan keputusan (deciding what, if any, action should be taken) yaitu
menetapkan tindakan yang harus dilakukan terhadap informasi yang telah
dievaluasi.
Mempengaruhi anggota organisasi (influencing people to change their behavior))
yaitu mempengaruhi orang-orang agar merubah perilakunya sehingga tercapai
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
11
keselarasan pencapaian tujuan individu dengan tujuan perusahaan (goal
congruence).
RERANGKA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (SISTEM MANAJEMEN)
Untuk lebih memahami posisi pengendalian manajemen dalam organisasi, terlebih
dahulu perlu dijelaskan rerangka sistem manajemen dalam organisasi. Dalam sistem
manajemen dikenal tiga sistem yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian yaitu:
1. Formulasi strategi (strategy formulation),
2. pengendalian manajemen (management control), dan
3. Pengendalian tugas (task control).
Formulasi strategi (strategy formulation) merupakan penetapan tujuan suatu
organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan merupakan kondisi umum
yang diinginkan oleh organisasi. Selain tujuan, dalam organisasi dikenal pula istilah sasaran
(objectives) yaitu tahapan-tahapan spesifik selama jangka waktu tertentu untuk mencapai
tujuan tersebut. Strategi merupakan pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk mencapai
tujuan.
Formulasi strategi menyangkut kehidupan organisasi dalam jangka panjang (masa
depan) dan merupakan pekerjaan manajemen puncak. Formulasi strategi sangat menentukan
keberhasilan organisasi dalam mempertahankan eksistensinya pada masa yang akan datang.
Karakteristik yang lain tentang strategy formulation adalah menghadapai ketidak pastian pada
masa yang akan datang sehingga mengandung risiko tinggi. Formulasi strategi (strategy
formulation) juga menyangkut sesuatu yang masih sangat umum.
Pengendalian manajemen merupakan proses pengarahan amggota organisasi untuk
melaksanakan (mengimplementasikan) strategi yang ditetapkan oleh pimpinan organisasi.
Strategi yang telah diformulasikan harus dilaksanakan (diimplementasikan) agar tujuan yang
ditetapkan tidak hanya menjadi sekedar mimpi. Implementasi strategi dilakukan melalui
proses yang disebut dengan pengendalian manajemen (management control). Manajemen
control merupakan proses untuk mempengaruhi anggota organisasi agar mereka bekerja untuk
pencapaian tujuan organisasi. Sasaran management control adalah para manajer tingkat
menengah dan bawah.
Task control (pengendalian tugas) berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat
teknis dan rutin. Sasaran task control adalah para pelaksana teknis pekerjaan (tugas) tertentu
yang sangat spesifik dan teknis. . Task control merupakan proses untuk memperoleh
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
12
keyakinan bahwa pekerjaan-pekerjaan (tugas-tugas) tertentu telah dilaksanakan secara efektif
dan efisien.
Perbandingan yang menunjukkan perbedaan formulasi strategi, pengendalian
manajemen dan pengendalian tugas adalah sebagai berikut:
NO. STRATEGIC
FORMULATION
MANAGEMENT
CONTROL
TASK
CONTROL
1. Proses penetapan tujuan
organisasi dan strategi
untuk mencapai tujuan
tersebut
Proses bagaimana
mengim-
plementasikan strategi
tersebut.
Proses yang
menjamin bahwa
tugas telah
dilaksa-nakan
secara efektif dan
efisien
2. Tujuan tidak berbatas
waktu
Strategi = rencana yang
luas dan penting
Mempertimbangkan threat
dan opportunity, setiap
saat dan waktu
Fokusnya perusahaan
secara keseluruhan
Berbatas waktu
(periodik)
Fokusnya satu unit
organisasi
Aktivitasnya perilaku
Berorientasi perilaku,
dan tidak bisa dibuat
persamaan
Melibatkan hubungan
atasan dengan
bawahan
Fokusnya hanya
sebagian unit
organisasi
Berorientasi
transaksi
Aktivitasnya
scientific
Informasinya
dalam
angka2
Tidak melibatkan
hubu-ngan atasan
dengan bawahan
3. Tidak sistematik
Berdasarkan judgement
Sistematik (reguler) Ada aturan-
aturan baku dan
teknis dalam
melaksanakan
tugas
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
13
4. Hanya top manajemen saja
yang terlibat, dan datanya
perkiraan
Melibatkan seluruh
manajer pada seluruh
tingkatan organisasi
dan data akurat
Hanya individu
yang terlibat
dengan
penugasan
tertentu
Seperti telah dijelaskan pada bagian terdahulu, penegndalian manajemen merupakan
implementasi strategi. Dalam pelaksanaannya, pengendalian manajemen berhubungan saling
kait mengait dengan unsur-unsur lain dalam organisasi yaitu struktur organisasi, manajemen
sumber daya manusia, dan budaya organisasi. Keempat komponen tersebut membentuk
mekanisme implementasi strategi yang akan menghasilkan kinerja organisasi atau
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Gambar hubungan antara Strategi dengan
management control adalah sebagai berikut:
Implementation Mechanisms
Managementcontrols
Culture
Human resourcemanagement
Organizationstructure
Performancestrategy
Struktur organisasi menunjukkan pengaturan peran, hubungan pelaporan dan
tanggung jawab unit organisasi berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Struktur organisasi menggambarkan penataan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
Suatu organisasi akan berjalan dengan baik apabila struktur organisasi telah dirancang dengan
baik sesuai dengan kondisi organisasi yang bersangkutan
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
14
Manajemen Sumber daya Manusia merupakan merupakan proses seleksi, pelatihan,
evaluasi, promosi, dan pemberhentian karyawan dalam rangka mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi. Kualitas
manajemen sumberdaya manusia akan membentuk kualitas sumber daya manusia dalam
organisasi. .
Budaya (culture) merupakan sperangkat keyakinan umum, perilaku dan norma-norma
yang secara eksplisit maupun implisit mempengaruhi tindakan-tindakan manajerial.. Budaya
dalam organisasi membentuk pola tindak atau perilaku manusia dalam organisasi. Budaya
organisasi yang baik akan membentuk perilaku manusia dalam orhanisasi yang baik pula, dan
demikian sebaliknya.
FUNGSI CONTROLLER DALAM MANAGEMENT CONTROL SYSTEM (SPM)
Pada organisasi (perusahaan) yang besar, Pimpinan puncak didampingi oleh seorang
pejabat staf dalam melaksanakan perencanaan dan pengendalian. Penjabat staf tersebut
dikenal sebagai controller atau disebut juga sebagai chief of financian officer (CFO). Fungsi-
fungsi yang dilakukan oleh seorang Controller CFO (Chief of Financial Officer) atau Direktur
Keuangan suatu perusahaan antara lain meliputi :
1. Perancangan (desain) dan mengoperasikan pengendalian manajemen
2. Penyiapan laporan-laporan keuangan baik untuk keperluan manajemen maupun para
pemegang saham dan pihak-pihak eksternal
3. Penyiapan analisis laporan kinerja-2 manajemen
4. Melaksanakan supervisi audit internal dan prosedur pengendalian-2 akuntansi
5. Melaksanakan program pengembangan kemampuan pegawai departemen controller
6. Sebagai Penanggungjawab proses pengendalian internal atas keandalan laporan
keuangan
Suatu organisasi yang berskala besar biasanya mempunyai Controller pusat (Corporate
Controller) dan Controller di Unit Bisnis (Business Unit Controller). Pada dasarnya fungsi
kedua tipe controller tersebut adalah sama, yang membedakan adalah lingkup kerjanya.
Hubungan antara Corporate Controller dengan Business Unit Controller dapat ditetapkan
dalam dua alternative yaitu Dotted Line dan Solid Line.
Menurut alternative pertama (Dotted line), Business Unit Controller berada dibawah
dan bertanggungjawab kepada Manajer bisnis unit, dan hubungannya dengan Corporate
Controller adalah digambarkan dalam garis koordinatif. Sedangkan menurut alternative kedua
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
15
(solid line), Business Unit Controller berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Corporate Controller, sedangkan hubungannya dengan Manajer Unit Bisnis digambarkan
dalam garis koordinasi. Hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar Perbandingan
Posisi Controller dengan pola Dotted line dan Solid Line
Dotted Line
CorporateController
Business UnitController
Business UnitManager
CorporateController
Business UnitController
Business UnitManager
Solid Line
LINGKUP PEMBAHASAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Pembahasan pengendalian manajemen dalam buku ini meliputi :
1. Lingkungan pengendalian manajemen : yang berkaitan dengan jaringan kerja
organisasi tempat manajemen melaksanakan tugas pengendalian. Lingkungan
pengendalian merupakan landasan jalannya proses pengendalian Lingkungan
pengendalian meliputi:
a. Pusat-pusat pertanggungjawaban (Responsibility Center) termasuk transfer pricing.
Pusat-pusat pertanggungjawaban meliputi:
1) Pusat Biaya (Cost Centre)
2) Pusat Pendapatan (Revenue Centre)
3) Pusat Laba (Profit Centre)
4) Pusat Investasi (Investment Centre
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
16
b. Pengukuran dan penegndalian Aset yang digunakan dalam organisasi bisnis
(Measuring and Controlling Asset Employed). Pengukuran efektifitas penggunaan
asset dalam menjalankan bisnis dapat dilakukan dengan menghitung:
1) ROI (Return on Investment)
2) EVA (Economic Value Added)
2. Proses pengendalian manajemen yaitu serangkaian aktivitas untuk mencapai yujuan
pengendalian manajemen. Proses pengendalian manajemen menggambarkan interaksi
formal orang-orang terutama para manajer dalam pencapaian tujuan organisasi.
Prosespengendalian manajemen meliputi yang meliputi:
a. Perencanaan stratejik (Strategic Planning)
b. Penyusunan Anggaran (Budget Preparation)
c. Analisis Laporan Kinerja Keuangan (Analyzing Financial Performance Report)
d. Penilaian Kinerja (Performance Measurement)
e. Kompensasi Manajemen (Management Compensation)
3. Variasi pengendalian manajemen yang menyangkut penjelasan berbagai pengendalian
pada berbagai strategi, dan penerapannya pada organisasi jasa. Variasi tersebut meliputi:
a. Pengendalian pada berbagai jenis strategi (Controls for Differentiated Strategies)
b. Pengendalian pada Organisasi Jasa (Service Organization)
c. Quality Management
d. Pengendalian Internal
HAL-HAL MENDASAR PENGENDALIAN MANAJEMEN
Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan pada bagian-bagian sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa pengendalian manajemen diselenggarakan berdasarkan prinsip-
prinsip dasar sebagai berikut:
Pengendalian manajemen merupakan suatu keharusan dalam suatu organisasi.
Sistem pengendalian manajemen merupakan implementasi strategi, sehingga harus
sesuai dengan strategi organisasi.
Implementasi strategi memerlukan suatu alat untuk memotivasi anggota organisasi guna
mencapai tujuan organisasi.
Pengendalian manajemen adalah alat untuk memotivasi agar tujuan anggota organisasi
selaras (goal conqruence) dengan tujuan organisasi.
Mencapai Efefektifitas Organisasi melalui Sistem Pengendalian ManajemenSupriyanto Ilyas: Fakultas Ekonomi Widyatama - 2012
17
Perilaku adalah fokus dari pengendalian manajemen agar strategi yang telah ditetapkan
dilaksanakan secara efektif dan efisien oleh anggota organisasi.
Pengendalian manajemen merupakan bentuk kegiatan perencanaan dan pengendalian
yang dilakukan oleh manajemen di dalam suatu organisasi.
Pengendalian Manajemen, adalah suatu sistem, metode dan prosedur yang digunakan
oleh manajemen untuk mempengaruhi orang-orang dalam organisasi dengan tujuan agar
mereka melaksanakan strategi perusahaan secara efektif dan efisien.
Proses pengendalian manajemen melibatkan hubungan antara atasan dan bawahan, yang
meliputi aktivitas
1. Komunikasi
2. Motivasi
3. Evaluasi
Metodologi pengendalian manajemen dari proses diatas, adalah :
1. Menentukan tujuan
2. Pengukuran prestasi
3. Evaluasi prestasi.
Pertanyaan:
1. Apa yang Saudara ketahui tentang sistem, pengendalian, manajemen, dan sistem
pengendalian manajemen
2. Jelaskan tingkatan-tingkatan/sistematika manajemen dalam organisasi
3. Jelaskan arti penting Sistem Pengendalian Manajemen dalam organisasi
4. Jelaskan Kaitan Sistem Pengendalian Budaya Organisasi dengan Manajemen Sumber
Daya Manusia
5. Apa yang Saudara ketahui tentang Controller
6. Jelaskan fungsi controller dalam suatu perusahaan
--------tiada prestasi tanpa disiplin dan kerja keras-------