10
1. Latar Belakang Kota yang merupakan suatu sistem jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen (Bintarto,1989:36) pada akhirnya akan membawa pengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan kota itu sendiri secara fisik. Pertumbuhan dan perkembangan fisik kota tersebut dipengaruhi juga oleh adanya kondisi fisik dasar suatu wilayah atau kawasan seperti kondisi topografi dan relief muka bumi di wilayah atau kawasan tersebut disamping adanya aspek kebutuhan masyarakat sendiri akan suatu aktifitas tertentu yang nantinya akan memunculkan berbagai fenomena yang berimplikasi pada pemanfaatan ruang kota dan secara umum pada pembentukan wajah kota. Peningkatan permukiman penduduk pada daerah aliran sungai (DAS) memicu pertumbuhan kawasan tersebut, sehingga pada nantinya akan muncul guna lahan lainnya yang dapat menunjang kegiatan bermukim penduduk, seperti perdagangan dan jasa serta fasilitas-fasilitas umum. Pertumbuhan di kawasan ini sangat cepat yaitu dengan merubah fungsi lahan yang seharusnya berfungsi sebagai kawasan konservasi menjadi kawasan terbangun yang 1

BAB I TA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proposal Tugas Akhir

Citation preview

BAB I

PAGE 7

1. Latar Belakang

Kota yang merupakan suatu sistem jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen (Bintarto,1989:36) pada akhirnya akan membawa pengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan kota itu sendiri secara fisik. Pertumbuhan dan perkembangan fisik kota tersebut dipengaruhi juga oleh adanya kondisi fisik dasar suatu wilayah atau kawasan seperti kondisi topografi dan relief muka bumi di wilayah atau kawasan tersebut disamping adanya aspek kebutuhan masyarakat sendiri akan suatu aktifitas tertentu yang nantinya akan memunculkan berbagai fenomena yang berimplikasi pada pemanfaatan ruang kota dan secara umum pada pembentukan wajah kota.

Peningkatan permukiman penduduk pada daerah aliran sungai (DAS) memicu pertumbuhan kawasan tersebut, sehingga pada nantinya akan muncul guna lahan lainnya yang dapat menunjang kegiatan bermukim penduduk, seperti perdagangan dan jasa serta fasilitas-fasilitas umum. Pertumbuhan di kawasan ini sangat cepat yaitu dengan merubah fungsi lahan yang seharusnya berfungsi sebagai kawasan konservasi menjadi kawasan terbangun yang padat penduduk, sehingga akan mempengaruhi karakteristik lahan daerah aliran sungai dan berdampak terjadinya bencana.

Oleh karena itu untuk mengatasi peningkatan penggunaan lahan yang mengakibatkan penurunan kualitas lahan pada daerah aliran sungai sebagai akibat dari pesatnya pembangunan fisik di kawasan tersebut, maka dibutuhkan suatu pengendalian terhadap penggunaan lahan yang ada. Pengendalian (controlling) secara umum adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menjaga kekonsistenan pelaksanaan tindakan dengan tujuan awal. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pasal 35 menyebutkan bahwa pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi dari dinas-dinas terkait.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Sepanjang Kawasan DAS Deli khususnya di Kelurahan Aur dijadikan masyarakat sebagai pusat kegiatan.2. Kawasan DAS Deli tampak kumuh dan tidak teratur akibat adanya pendirian permukiman liar.

3. Manfaat dan Tujuan

Bertolak dari uraian dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari studi ini adalah :1. Merumuskan pedoman pengendalian pemanfaatan lahan (Zoning Regulation).

2. Terumuskannya aturan-aturan untuk setiap klasifikasi penggunaan lahan.

3. Sebagai masukan bagi pemerintah daerah didalam menyusun Aturan Zonasi Kota Medan khususnya di kelurahan Aur.4. Ruang Lingkup

4.1Lingkup Materi

Ruang lingkup materi hanya sampai membahas mengenai pengendalian pemanfaatan lahan (Zoning Regulation) dan Pemanfaatan Ruang.4.1.2 Lingkup Wilayah

Lokasi penelitian ini berada di wilayah Kelurahan Aur dari bagian wilayah Kecamatan Medan Maimun Adapun Kecamatan Medan Area terletak antara Lintang Utara 200 300 dan Bujur Timur 980 440, dengan luas wilayah 3,34 Km2 atau 33,4 Ha dan berada 27 Meter di atas permukaan laut.5. Metode Penelitian Studi5.1Metode Pengumpulan DataAdapun data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berasal dari :A).Data Sekunder

Data yang menyangkut segala bentuk kebijaksanaan/Peraturan Daerah maupun data pendukung dalam penyelesaian studi ini yang terdapat di Instansi Pemerintahan yaitu:

1. Dinas Pemerintahan Kota Medan.

2. Badan Pusat Statistika Kota Medan.

3. Dinas TRTB Kota Medan.

4. BAPPEDA Kota Medan.

5. Kantor Camat Medan Maimun6. Kantor Kelurahan Aur7. Literatur-literatur yang berkaitan dengan studi ini.

B).Data Primer.

Data primer yang diperoleh dengan mengadakan survey langsung berupa observasi lapangan terhadap penggunaan lahan Tepian DAS Deli Kelurahan Aur.Alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan data didalam kegiatan survey ini adalah :1. GPS

2. Peta

3. Kamera Digital

4. Papan Tulis

5. Dan alat-alat pendukung survey lainnya.

6. Metode Analisa Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Penetapan Klasifikasi Fungsi zonaBerupa arahan pembentukan/penentuan kawasan, baik zona dasar maupun kawasan lainnya yang memerlukan penanganan khusus, yang selanjutnya dirinci dalam penentuan zona yang masing-masing memiliki sifat spesifik. Penetapan zona ini disesuaikan dengan karakteristik wilayah yang bersangkutan dan rencana pengembangannya, dijabarkan fungsi-fungsi kegiatan setiap zona berdasarkan klasifikasi yang sudah ditentukan oleh pedoman zonasi. Tahapan analisis klasifikasi fungsi zonasi, meliputi :

Analisis penentuan kode zona

Kode klasifikasi ini ditentukan berdasarkan fungsi guna lahan yang direncanakan dan disesuaikan dengan daftar klasifikasi zona untuk peraturan zonasi berdasarkan zonasi yang ada di RTRW Kota Medan dan RDTR Kecamatan Medan Maimun.

Analisis pembagian dan klasifikasi zona, yaitu dengan cara :

Ketentuan pembagian zona di Kawasan Tepian DAS Deli Kelurahan Aur dilakukan dengan mempertimbangkan penggunaan lahan saat ini dan rencana guna lahan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, zona dilihat penggunaan lahan dominannya serta fungsi fungsi lain yang ada. Selanjutnya diidentifikasi kesesuaian setiap fungsi di dalamnya terhadap dominasi zona.

2. Pengaturan ketentuan pemanfaatan ruang tiap zonaPenentuan jenis kegiatan lahan di tiap zona, berdasarkan rencana dan kriteria penggunaan lahan yang mempengaruhi pengembanganm lahan. Tahapan analisisnya adalah sebagai berikut :

Analisis klasifikasi pemanfaatan ruangMerupakan pengelompokan penggunaan lahan di wilayah studi berdasarkan fungsinya, yang dirinci dari penggunaan lahan yang dominan hingga penggunaan lahan yang lebih mikro. Analisis pengaturan pemanfaatan ruang tiap zonaBerdasarkan rencana dan kriteria penggunaan lahan ditentukan jenis kegiatan yang diperbolehkan, diperbolehkan bersyarat, diperbolehkan terbatas atau dilarang pada suatu zona.

3. Pengaturan pelaksanaan pemanfaatan ruang tiap zonaPerangkat dalam pengaturan pelaksanaan pemanfaatan ruang terdiri dari Aturan Variansi (kelonggaran dalam pemanfaatan lahan), aturan insentif dan aturan Disinsentif.7. Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran dimaksudkan untuk memudahkan dan mengetahui baik dari proses maupun isi di dalam penyusunan laporan Tugas Akhir, yang dimulai dari latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, manfaat penelitian, ruang lingkup, batasan masalah dan tinjauan teoritis (literatur pustaka), gambaran umum karakteristik wilayah penelitian, proses analisa karakteristik data dan menginterpretasikan hasil dari analisa pengolahan data dengan memberikan kesimpulan dan rekomendasi.

Dalam proses penelitian ini didasari alur pemikiran seperti terlihat pada Gambar Kerangka Pemikiran dibawah ini.8. Hasil dari Penelitian

Setelah penulis melakukan proses dari pengumpulan data baik Data Sekunder maupun Data Primer, lalu diproses dengan tahap analisa yang terkait dengan analisa Pengaturan Zonasi Penggunaan Lahan (Zoning Regulation) dan sumber literatur yang terkait. Penulis akan memberikan masukan dan saran dari hasil proses analisa-analisa yang telah dilakukan sebelumnya. Nantinya setelah dilakukan berbagai analisa diharapkan hasil dari studi ini dapat memberikan masukan terutama untuk pemerintah setempat dalam menyusun Pengaturan Zonasi Penggunaan Lahan khususnya di Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun. Output dari studi ini antar lain :1. Terbentuknya zona-zona penggunaan lahan Kawasan DAS Deli yang sesuai dengan amanat ada aturan-aturan yang terkandung didalam UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

2. Tertatanya Kawasan Permukiman yang baik dan sesuai dengan standar dan pedoman yang ada.3. Terpeliharanya Kawasan DAS dari permukiman kumuh.

4. Dan lain sebagainya yang mungkin banyak masukkan dari Dosen Pemimbing nantinya.

9. Jadwal PenelitianUntuk menyelesaikan tugas akhir ini saya telah menyiapkan rencana kegiatan. Ini berfungsi agar semua kegiatan penelitian dapat berjalan sesuai dengan yang saya harapkan dan selesai dengan tepat waktu.

No.KegiatanBulan/Tahun

JunJulAgtSepOkt

1Studi Kepustakaan

2Penyusunan Proposal Tugas Akhir

3Survey Data Primer dan Data Sekunder

4Penulisan Laporan Tugas Akhir

Gambar

Kerangka Pemikiran

Latar Belakang :

1.Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Kota

2.Padatnya aktivitas masyarakat di Kawasan DAS Deli

3.Kurangnya pengendalian pemerintah terhadap bangunan liar di Kawasan DAS Deli

Gambaran Umum Lokasi Penelitian :

1. Kondisi Sosial Kependudukan

2. Sarana dan Prasarana

3. RTRW Kota Medan

4. Kebijakan Stakeholder terkait

Analisis :

1. Penetapan Kasifikasi Fungsi Zona

2. Ketentuan Pemanfaat Ruang

3. Pengaturan Pelaksanaan Tiap Zona

Pengaturan Zonasi Penggunaan Lahan

Kesimpulan dan Saran

Tujuan :

Merumuskan pedoman pengendalian pemanfaatan lahan (Zoning Regulation)

Permasalahan :

1. Sepanjang Kawasan DAS Deli dijadikan masyarakat sebagai pusat kegiatan

2. Kawasan DAS Deli tampak kumuh dan tidak teratur akibat adanya pendirian permukiman liar

Landasan Teoritis :

1. Daerah Aliran Sungai

2. Pengertian Sungai

- Garis Sempadan Sungai

- Daerah Sempadan Sungai

3. Zona

4. Zoning

5. Zoning Regulation

Landasan Hukum :

1. UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

2. UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air

1

PAGE