10
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah Pabrik pemintalan (spinning mill) merupakan bagian dari industry textile. Bahan baku atau raw material pabrik pemintalan adalah serat (Fibre) dan yang dihasilkannya adalah berupa benang (thread/yarn). Benang terjadi dari untaian serat yang satu dijepit dan pada ujung yang lainnya diputar atau dalam bahasa textilnya disebut dengan twist, yang berfungsi untuk memberikan kekuataan pada benang. Dalam pembuatan benang ini dilakukan melalui beberapa proses mesin mulai dari blowing/carding/drawing/simplex/ring frame dan winding, dimana kesemuanya tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, karena saling mempengaruhi dan saling berkaitan dalam menentukan hasil produksi baik kualitas maupun kuantitas. Meskipun di mesin winding tidak termasuk kepada spinning, akan tetapi termasuk kepada kelompok teknologi persiapan pertenunan,tetapi dalam kenyataanya mesin winding ini tidak bisa dipisahkan dengan pabrik pemintalan (spinning mill) Ada beberapa

BAB I ta

Embed Size (px)

DESCRIPTION

babi

Citation preview

Page 1: BAB I ta

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

Pabrik pemintalan (spinning mill) merupakan bagian dari industry textile.

Bahan baku atau raw material pabrik pemintalan adalah serat (Fibre) dan yang

dihasilkannya adalah berupa benang (thread/yarn). Benang terjadi dari untaian

serat yang satu dijepit dan pada ujung yang lainnya diputar atau dalam bahasa

textilnya disebut dengan twist, yang berfungsi untuk memberikan kekuataan pada

benang. Dalam pembuatan benang ini dilakukan melalui beberapa proses mesin

mulai dari blowing/carding/drawing/simplex/ring frame dan winding, dimana

kesemuanya tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, karena saling

mempengaruhi dan saling berkaitan dalam menentukan hasil produksi baik

kualitas maupun kuantitas.

Meskipun di mesin winding tidak termasuk kepada spinning, akan tetapi

termasuk kepada kelompok teknologi persiapan pertenunan,tetapi dalam

kenyataanya mesin winding ini tidak bisa dipisahkan dengan pabrik pemintalan

(spinning mill) Ada beberapa hal yang erat hubungannya dengan pembuataan

benang diantaranya adalah Bahan baku (raw material)/Proses pembuatan

benang./Relative humidity (RH).Adapun didalam proses pembuatan benang ada

beberapa factor yang mempengaruhi terhadap mutu benang antara lain Bahan

baku./Kondisi mesin./Manusia./Kondisi ruangan./lingkungan. Dan baik atau tidak

mutu benang dapat dilihat dari Nomer benang./Kerataan benang./Twist per inchi

(TPI)/Kekuatan per lea atau helai./Mulur benang.

Pengendalian kualitas haruslah dipandang sebagai suatu perangkat peralatan

yang dapat mempengaruhi keputusan yang berkenaan dengan fungsi spesifikasi,

produksi atau pemeriksaan. Penggunaannya yang paling efektif mensyaratkan

Page 2: BAB I ta

2

adanya kerjasama yang erat antara orang – orang yang bertanggung jawab pada

ketiga fungsi yang berbeda ini atau keputusan – keputusan ditingkat yang lebih

tinggi dari salah satunya. Karena alasan ini, teknik pengendalian tersebut haruslah

dipahami di tingkat manajemen yang mencakup ketiga fungsi tadi ( Grant dan

Leavenworth, 1993 : 4 ).

Pengendalian kualitas merupakan suatu sistem verifikasi dan penjagaan /

perawatan dari suatu tingkatan / derajat kualitas produk atau proses yang di

kehendaki dengan cara perencanaan yang seksama , pemakaian peralatan yang

sesuai, inspeksi yang terus menerus, serta tindakan korektif bilamana diperlukan.

Dengan demikian hasil yang diperoleh dengan kegiatan pegendalian kualitas

benar-benar bisa memenuhi standar yang telah direncanakan ( Sritomo

Wigujosoebroto, 2003 : 252 ).

Untuk memperoleh dan mempertahankan kualitas tersebut tidaklah mudah,

seluruh pihak terkait harus memperhatikan secara keseluruhan beberapa faktor

pendukung lainnya, diantaranya; bahan baku, metode kerja, mesin dan peralatan,

operator, lingkungan kerja dan lain – lain , karena dewasa ini tuntutan konsumen

terhadap kualitas suatu produk semakin tinggi dan tumbuhnya perusahaan –

perusahaan baru sejenis yang siap bersaing menuntut perusahaan yang akan

diteliti oleh penulis. untuk menghasilkan produk dengan kualitas baik.

PT ELEGANT merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pemintalan

benang (industry textile). Perusahaan ini dalam memproduksi benang memiliki

permasalahan dalam kualitas. Hal ini terlihat dari data yang diperoleh selama

melakukan penelitian di PT. ELEGANT. Dimana data produksi menunjukkan

masih sering terdapatnya produk benang yang masuk dalam kriteria cacat

berdasarkan standarisasi kualitas produk yang telah ditentukan oleh pihak

perusahaan., sehingga jika masih sering terdapat produk cacat akan berpengaruh

terhadap siklus produksi yang ingin di capai. Pada proses akhir benang yakni pada

mesin WINDING SHALAFORSH TYPE OERLIKON OUTCONER di PT.

ELEGANT dirasa masih kurang antisipasi pihak – pihak terkait terhadap produk

Page 3: BAB I ta

3

yang cacat untuk segera di cari faktor penyebab terjadinya cacat tersebut, maka

dalam hal ini ( produk yang cacat ) tidak dipungkiri akan terus terjadi untuk

setiap kali proses produksi. Maka untuk mendeteksi atau mengidentifikasi adanya

variasi produk cacat dan untuk mengendalikan proses digunakan teknik

Pengendalian Kualitas Statistik dimana peta kontrol P digunakan sebagai alat

kontrolnya yang dipilih berdasarkan kesesuaian data dan pengamatan langsung

pada penelitian di PT. ELEGANT

Gambar 1.1 Flow Proses Spinning PT. ELEGANT

RAYON(RAW MATERIAL)

DRAWING(MACHINE)

BLOW ROOM(MACHINE)

CARDING(MACHINE)

SIMPLEX(MACHINE)

TFO(MACHINE)

WINDING(MACHINE)

GUDANG

RING FRAME(MACHINE)

Page 4: BAB I ta

4

1.2 Perumusan Masalah

Dengan melihat uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian di PT

ELEGANT perlu melakukan evaluasi dan perbaikan dalam pengendalian kualitas

benang dengan nomor Ne 30 pada mesin winding SHLAFORSH TYPE

OERLIKON OUTCONER X5 yang dapat meningkatkan mutu dan kualitas

sbenang yang unggul maka perusahaan tidak akan khawatir bila terjadinya cacat

benang yang dapat menurunkan hasil produksi di PT ELEGANT

Berdasarkan uraian tersebut, maka pertanyaan yang diajukan dalam penelitian

ini adalah :

1. Apakah yang berpengaruh terhadap terjadinya cacat benang?.

2. Apakah faktor yang dominan terhadap terjadinya cut winding pada proses

benang dimesin winding?.

3. Apakah diproses winding maupun di flow proses sebelumnya dapat

mengurangi tingkat cacat?.

1.3 Tujuan Pembahasan

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis jenis – jenis cacat pada benang

2. Menentukan metoda pengendalian kualitas proses produksi terbaik yang

memberikan pengaruh cacat benang paling kecil (minimum) untuk

menghasilkan benang yang berkualitas.

3. Mengetahui siklus dan proses dimana terjadinya cacat benang .

1.4 Manfaat pemecahan Masalah

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengoptimalkan fungsi fasilitas yang dimiliki dan memaksimalkan

kualitas benang.

2. Dengan adanya perbaikan pada proses tersebut maka diharapkan akan adanya

peningkatan kualitas benang.

Page 5: BAB I ta

5

3. Meningkatnya effisiensi mesin winding sebagai akibat berkurangnya cut

winding.

1.5 Pembatasan

Agar pembahasan dalam penulisan ini dapat lebih terperinci dan terarah ada

beberapa hal yang perlu dibatasi, yaitu :

1. Penelitian hanya dilakukan pada proses winding

2. Analisa penyebab cut winding dilakukan dengan menggunakan metode peta

kendali p yang didukung dengan teknik – teknik statistic lainnya

3. Koordinasi dan konfirmasi pada saat penelitian diperusahaan hanya dilakukan

dengan departemen internal PT. ELEGANT dan segenap civitas akademika

UNPAS.

Asumsi :

1. Semua proses mesin produksi benang berfunsgi sama dianggap mempunyai

kepentingan terhadap kualitas benang untuk mengolah tiap benang hasil

produksi.

2. Kondisi produksi cukup memenuhi persyaratan kualitas standar benang.

3. Faktor-faktor yang mengganggu jalannya proses produksi diteliti

Page 6: BAB I ta

6

1.6 Lokasi

Penelitian ini dilakukan di PT. ELEGANT, Divisi Pemintalan yang berlokasi

di Desa Kembang Kuning.PO BOX 08,Jatiluhur,Purwakarta Jawa Barat

1.7 Sitematika Penulisan Laporan

Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan atau tahap awal dari penelitian yang dilakukan

penulis di PT.ELEGANT merupakan tahap pengenalan lingkungan internal

Perusahaan yang mendukung proses penelitian sesuai dengan topic yang diambil

yaitu mengenai masalah pengendalian kualitas benang.

Penelitian ini difokuskan pada satu jenis benang pada proses mesin winding

SHLAFORSH TYPE OERLIKON OUTCONER X5. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan yang meliputi proses produksi , pengamatan dan analisa penulis

diperusahaan ini menjadi dasar didalam proses pengidentifikasian masalah yang

signifikan terjadi di PT.ELEGANT.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang teori – teori yang berkaitan dengan kajian dalam penelitian ini

termasuk juga landasan teori yang terkait dengan cara pengolahan data hasil

penelitian untuk dijadikan sebuah output penelitian yang bermanfaat.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Merupakan kerangka yang menjabarkan langkah – langkah penelitian dalam

penyusunan laporan penelitian.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Berisikan tentang data – data yang didapat dari perusahaan, pengolahan data.

Page 7: BAB I ta

7

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang pembahasan masalah dan analisis data

BAB VI KESIMPULAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan sebagai hasil dari penelitian yang telah

dilakukan.