Upload
mason-pamela
View
220
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
babi
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah
Pabrik pemintalan (spinning mill) merupakan bagian dari industry textile.
Bahan baku atau raw material pabrik pemintalan adalah serat (Fibre) dan yang
dihasilkannya adalah berupa benang (thread/yarn). Benang terjadi dari untaian
serat yang satu dijepit dan pada ujung yang lainnya diputar atau dalam bahasa
textilnya disebut dengan twist, yang berfungsi untuk memberikan kekuataan pada
benang. Dalam pembuatan benang ini dilakukan melalui beberapa proses mesin
mulai dari blowing/carding/drawing/simplex/ring frame dan winding, dimana
kesemuanya tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, karena saling
mempengaruhi dan saling berkaitan dalam menentukan hasil produksi baik
kualitas maupun kuantitas.
Meskipun di mesin winding tidak termasuk kepada spinning, akan tetapi
termasuk kepada kelompok teknologi persiapan pertenunan,tetapi dalam
kenyataanya mesin winding ini tidak bisa dipisahkan dengan pabrik pemintalan
(spinning mill) Ada beberapa hal yang erat hubungannya dengan pembuataan
benang diantaranya adalah Bahan baku (raw material)/Proses pembuatan
benang./Relative humidity (RH).Adapun didalam proses pembuatan benang ada
beberapa factor yang mempengaruhi terhadap mutu benang antara lain Bahan
baku./Kondisi mesin./Manusia./Kondisi ruangan./lingkungan. Dan baik atau tidak
mutu benang dapat dilihat dari Nomer benang./Kerataan benang./Twist per inchi
(TPI)/Kekuatan per lea atau helai./Mulur benang.
Pengendalian kualitas haruslah dipandang sebagai suatu perangkat peralatan
yang dapat mempengaruhi keputusan yang berkenaan dengan fungsi spesifikasi,
produksi atau pemeriksaan. Penggunaannya yang paling efektif mensyaratkan
2
adanya kerjasama yang erat antara orang – orang yang bertanggung jawab pada
ketiga fungsi yang berbeda ini atau keputusan – keputusan ditingkat yang lebih
tinggi dari salah satunya. Karena alasan ini, teknik pengendalian tersebut haruslah
dipahami di tingkat manajemen yang mencakup ketiga fungsi tadi ( Grant dan
Leavenworth, 1993 : 4 ).
Pengendalian kualitas merupakan suatu sistem verifikasi dan penjagaan /
perawatan dari suatu tingkatan / derajat kualitas produk atau proses yang di
kehendaki dengan cara perencanaan yang seksama , pemakaian peralatan yang
sesuai, inspeksi yang terus menerus, serta tindakan korektif bilamana diperlukan.
Dengan demikian hasil yang diperoleh dengan kegiatan pegendalian kualitas
benar-benar bisa memenuhi standar yang telah direncanakan ( Sritomo
Wigujosoebroto, 2003 : 252 ).
Untuk memperoleh dan mempertahankan kualitas tersebut tidaklah mudah,
seluruh pihak terkait harus memperhatikan secara keseluruhan beberapa faktor
pendukung lainnya, diantaranya; bahan baku, metode kerja, mesin dan peralatan,
operator, lingkungan kerja dan lain – lain , karena dewasa ini tuntutan konsumen
terhadap kualitas suatu produk semakin tinggi dan tumbuhnya perusahaan –
perusahaan baru sejenis yang siap bersaing menuntut perusahaan yang akan
diteliti oleh penulis. untuk menghasilkan produk dengan kualitas baik.
PT ELEGANT merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pemintalan
benang (industry textile). Perusahaan ini dalam memproduksi benang memiliki
permasalahan dalam kualitas. Hal ini terlihat dari data yang diperoleh selama
melakukan penelitian di PT. ELEGANT. Dimana data produksi menunjukkan
masih sering terdapatnya produk benang yang masuk dalam kriteria cacat
berdasarkan standarisasi kualitas produk yang telah ditentukan oleh pihak
perusahaan., sehingga jika masih sering terdapat produk cacat akan berpengaruh
terhadap siklus produksi yang ingin di capai. Pada proses akhir benang yakni pada
mesin WINDING SHALAFORSH TYPE OERLIKON OUTCONER di PT.
ELEGANT dirasa masih kurang antisipasi pihak – pihak terkait terhadap produk
3
yang cacat untuk segera di cari faktor penyebab terjadinya cacat tersebut, maka
dalam hal ini ( produk yang cacat ) tidak dipungkiri akan terus terjadi untuk
setiap kali proses produksi. Maka untuk mendeteksi atau mengidentifikasi adanya
variasi produk cacat dan untuk mengendalikan proses digunakan teknik
Pengendalian Kualitas Statistik dimana peta kontrol P digunakan sebagai alat
kontrolnya yang dipilih berdasarkan kesesuaian data dan pengamatan langsung
pada penelitian di PT. ELEGANT
Gambar 1.1 Flow Proses Spinning PT. ELEGANT
RAYON(RAW MATERIAL)
DRAWING(MACHINE)
BLOW ROOM(MACHINE)
CARDING(MACHINE)
SIMPLEX(MACHINE)
TFO(MACHINE)
WINDING(MACHINE)
GUDANG
RING FRAME(MACHINE)
4
1.2 Perumusan Masalah
Dengan melihat uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian di PT
ELEGANT perlu melakukan evaluasi dan perbaikan dalam pengendalian kualitas
benang dengan nomor Ne 30 pada mesin winding SHLAFORSH TYPE
OERLIKON OUTCONER X5 yang dapat meningkatkan mutu dan kualitas
sbenang yang unggul maka perusahaan tidak akan khawatir bila terjadinya cacat
benang yang dapat menurunkan hasil produksi di PT ELEGANT
Berdasarkan uraian tersebut, maka pertanyaan yang diajukan dalam penelitian
ini adalah :
1. Apakah yang berpengaruh terhadap terjadinya cacat benang?.
2. Apakah faktor yang dominan terhadap terjadinya cut winding pada proses
benang dimesin winding?.
3. Apakah diproses winding maupun di flow proses sebelumnya dapat
mengurangi tingkat cacat?.
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis jenis – jenis cacat pada benang
2. Menentukan metoda pengendalian kualitas proses produksi terbaik yang
memberikan pengaruh cacat benang paling kecil (minimum) untuk
menghasilkan benang yang berkualitas.
3. Mengetahui siklus dan proses dimana terjadinya cacat benang .
1.4 Manfaat pemecahan Masalah
Manfaat penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengoptimalkan fungsi fasilitas yang dimiliki dan memaksimalkan
kualitas benang.
2. Dengan adanya perbaikan pada proses tersebut maka diharapkan akan adanya
peningkatan kualitas benang.
5
3. Meningkatnya effisiensi mesin winding sebagai akibat berkurangnya cut
winding.
1.5 Pembatasan
Agar pembahasan dalam penulisan ini dapat lebih terperinci dan terarah ada
beberapa hal yang perlu dibatasi, yaitu :
1. Penelitian hanya dilakukan pada proses winding
2. Analisa penyebab cut winding dilakukan dengan menggunakan metode peta
kendali p yang didukung dengan teknik – teknik statistic lainnya
3. Koordinasi dan konfirmasi pada saat penelitian diperusahaan hanya dilakukan
dengan departemen internal PT. ELEGANT dan segenap civitas akademika
UNPAS.
Asumsi :
1. Semua proses mesin produksi benang berfunsgi sama dianggap mempunyai
kepentingan terhadap kualitas benang untuk mengolah tiap benang hasil
produksi.
2. Kondisi produksi cukup memenuhi persyaratan kualitas standar benang.
3. Faktor-faktor yang mengganggu jalannya proses produksi diteliti
6
1.6 Lokasi
Penelitian ini dilakukan di PT. ELEGANT, Divisi Pemintalan yang berlokasi
di Desa Kembang Kuning.PO BOX 08,Jatiluhur,Purwakarta Jawa Barat
1.7 Sitematika Penulisan Laporan
Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan atau tahap awal dari penelitian yang dilakukan
penulis di PT.ELEGANT merupakan tahap pengenalan lingkungan internal
Perusahaan yang mendukung proses penelitian sesuai dengan topic yang diambil
yaitu mengenai masalah pengendalian kualitas benang.
Penelitian ini difokuskan pada satu jenis benang pada proses mesin winding
SHLAFORSH TYPE OERLIKON OUTCONER X5. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan yang meliputi proses produksi , pengamatan dan analisa penulis
diperusahaan ini menjadi dasar didalam proses pengidentifikasian masalah yang
signifikan terjadi di PT.ELEGANT.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang teori – teori yang berkaitan dengan kajian dalam penelitian ini
termasuk juga landasan teori yang terkait dengan cara pengolahan data hasil
penelitian untuk dijadikan sebuah output penelitian yang bermanfaat.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Merupakan kerangka yang menjabarkan langkah – langkah penelitian dalam
penyusunan laporan penelitian.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisikan tentang data – data yang didapat dari perusahaan, pengolahan data.
7
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan tentang pembahasan masalah dan analisis data
BAB VI KESIMPULAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan sebagai hasil dari penelitian yang telah
dilakukan.