22
TUBERCULOSIS PARU A. Pengertian Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah paru-paru (IPD, FK, UI). Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi ( Mansjoer , 1999). B. Etiologi Etiologi Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yang berbentuk batang dan Tahan asam ( Price , 1997 ) Penyebab Tuberculosis adalah M. Tuberculosis bentuk batang panjang 1 – 4 /m Dengan tebal 0,3 – 0,5 m. selain itu juga kuman lain yang memberi infeksi yang sama yaitu M. Bovis, M. Kansasii, M. Intracellutare. C. Patofis TB. Primer Kuman dibatukkan / bersin (droplet nudei inidinborne) 1

BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

  • Upload
    ngokhue

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

TUBERCULOSIS PARU

A. Pengertian

Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium

tuberculosis yang hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya,

tapi yang paling banyak adalah paru-paru (IPD, FK, UI).

Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

Mycobacterium Tuberculosis dengan gejala yang sangat bervariasi

( Mansjoer , 1999).

B. Etiologi

Etiologi Tuberculosis Paru adalah Mycobacterium Tuberculosis yang

berbentuk batang dan Tahan asam ( Price , 1997 )

Penyebab Tuberculosis adalah M. Tuberculosis bentuk batang panjang 1

– 4 /m

Dengan tebal 0,3 – 0,5 m. selain itu juga kuman lain yang memberi

infeksi yang sama yaitu M. Bovis, M. Kansasii, M. Intracellutare.

C. Patofis

TB. Primer

Kuman dibatukkan / bersin (droplet nudei inidinborne)

Terisap organ sehat

Menempel di jalan nafas / paru-paru

Menetap / berkembang biak

Sitoplasma makroflag

1

Page 2: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

Membentuk sarang TB Pneumonia kecil

(sarang primer / efek primer)

Radang saluran pernafasan

(limfangitis regional)

Komplek primer

Sembuh Sembuh dengan bekas Komplikasi

TB Sekunder

Kuman dormat (TB Primer)

Infeksi endogen

TB DWS (TB. Post Primer)

Sarang pneumenia kecil

Tuberkel

Reorpsi Meluas Meluas

Sembuh

Perkapuran Jaringan Keju

2

Page 3: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

Sembuh Kavitas

Meluas Memadat/bekas Bersih

Sembuh

Sarang pneumonia baru Tuberkuloma

D. Klasifikasi

Klasifikasi Kesehatan Masyarakat (American Thoracic Society,

1974)

- Kategori 0 = - Tidak pernah terpapar / terinfeksi

- Riwayat kontak negatif

- Tes tuberkulin

- Kategori I = - Terpapar TB tapi tidak terbukti ada

infeksi

- Riwayat / kontak negatif

- Tes tuberkulin negatif

- Kategori II = - Terinfeksi TB tapi tidak sakit

- Tes tuberkulin positif

- Radiologis dan sputum negatif

- Kategori III = - Terinfeksi dan sputum sakit

Di Indonesia Klasifikasi yang dipakai berdasarkan DEPKES 2000

adalah Kategori 1 :

- Paduan obat 2HRZE/4H3R3 atau 2HRZE/4HR atau

2HRZE/6HE

3

Page 4: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

Obat tersebut diberikan pada penderita baru Y+TB Paru BTA

Positif, penderita TB Paru BTA Negatif Roentgen Positif yang

“sakit berat” dan Penderita TB ekstra Paru Berat.

Kategori II :

- paduan obat 2HRZES/HRZE/5H3R3E3

Obat ini diberikan untuk : penderita kambuh (relaps), pendrita

gagal (failure) dan penderita dengan pengobatan setelah lalai

( after default)

Kategori III :

- paduan obat 2HRZ/4H3R3

Obat ini diberikan untuk penderita BTA negatif fan roentgen

positif sakit ringan, penderita ekstra paru ringan yaitu TB

Kelenjar Limfe (limfadenitis), pleuritis eksudativa uiteral, TB

Kulit, TB tulang (kecuali tulang belakang), sendi dan kelenjar

adrenal.

Adapun tambahan dari pengobatan pasien TB obat sisipan yaitu diberikan

bila pada akhir tahab intensif dari suatu pengobatan dengan kategori 1 atua

2, hasil pemeriksaan dahak masih BTA positif, diberikan obat sisipan

( HRZE ) setiap hari selama satu bulan.

E. Gejala Klinis

Gejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau

tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk

darah . ( Mansjoer , 1999)

Gejala lain yaitu kelelahan, anorexia, penurunan Berat badan ( Luckman

dkk, 93 )

- Demam : subfebril menyerupai influensa

- Batuk : - batuk kering (non produktif) batuk

produktif (sputum)

- hemaptoe

4

Page 5: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

- Sesak Nafas : pada penyakit TB yang sudah lanjut dimana

infiltrasinya sudah ½ bagian paru-paru

- Nyeri dada

- Malaise : anoreksia, nafsu makan menurun, sakit kepala,

nyeri otot, keringat malam

F. Pemeriksaan Penunjang

1. Darah : - Leokosit sedikit meninggi

- LED meningkat

2. Sputum : BTA

Pada BTA (+) ditermukan sekurang-kurangnya

3 batang kuman pada satu sediaan dengna kata

lain 5.000 kuman dalam 1 ml sputum.

3. Test Tuberkulin : Mantoux Tes (PPD)

4. Roentgen : Foto PA

G. Medikamentosa

Jenis obat yang dipakai

- Obat Primer - Obat Sekunder

1. Isoniazid (H) 1. Ekonamid

2. Rifampisin (R) 2. Protionamid

3. Pirazinamid (Z) 3. Sikloserin

4. Streptomisin 4. Kanamisin

5. Etambutol (E) 5. PAS (Para Amino Saliciclyc

Acid)

6. Tiasetazon

7. Viomisin

8. Kapreomisin

Pengobatan TB ada 2 tahap menurut DEPKES.2000 yaitu :

Tahap INTENSIF

5

Page 6: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

Penderita mendapat obat setiap hari dan diawasi langsung untuk

mencegah terjadinya kekebalan terhadap rifampisin. Bila saat tahab

intensif tersebut diberikan secara tepat, penderita menular menjadi tidak

tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita

TB BTA positif menjadi negatif (konversi) pada akhir pengobatan

intensif. Pengawasan ketat dalam tahab intensif sangat penting untuk

mencegah terjadinya kekebalan obat.

Tahap lanjutan

Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat jangka waktu lebih

panjang dan jenis obat lebih sedikit untuk mencegah terjadinya

kelembutan. Tahab lanjutan penting untuk membunuh kuman persisten

(dormant) sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.

Paduan obat kategori 1 :

Tahap Lama (H) / day R day Z day F day Jumlah

Hari X

Nelan Obat

Intensif 2 bulan 1 1 3 3 60

Lanjutan 4 bulan 2 1 - - 54

Paduan Obat kategori 2 :

Tahap Lama (H)

@300

mg

R

@450

mg

Z

@500

mg

E

@ 250

mg

E

@500

mg

Strep.

Injeksi

Jumlah

Hari X

Nelan

Obat

Intensif 2 bulan

1 bulan

1

1

1

1

3

3

3

3

-

-

0,5 % 60

30

Lanjutan 5 bulan 2 1 3 2 - 66

Paduan Obat kategori 3 :

Tahap Lama H @ 300 mg R@450mg P@500mg Hari X Nelan Obat

6

Page 7: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

Intensif 2 bulan 1 1 3 60

Lanjutan

3 x week

4 bulan 2 1 1 54

OAT sisipan (HRZE)

Tahap Lama H

@300mg

R

@450m

g

Z

@500mg

E day

@250mg

Nelan X

Hari

Intensif

(dosis

harian)

1 bulan 1 1 3 3 30

H. Kegagalan Pengobatan

Sebab-sebab kegagalan pengobataan :

a. Obat : - Paduan obat tidak adekuat

- Dosis obat tidak cukup

- Minum obat tidak teratur / tdk. Sesuai

dengan petunjuk yang diberikan.

- Jangka waktupengobatan kurang dari

semestinya

- Terjadi resistensi obat.

b. Drop out : - Kekurangan biaya pengobatan

- Merasa sudah sembuh

- Malas berobat

c. Penyakit : - Lesi Paru yang sakit terlalu luas / sakit

berat

- Ada penyakit lainyang menyertai

contoh : Demam, Alkoholisme dll

- Ada gangguan imunologis

I. Penanggulangan Khusus Pasien

a. Terhadap penderita yang sudah berobat secara teratur

7

Page 8: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

- menilai kembali apakah paduan obat sudah adekuat mengenai dosis

dan cara pemberian.

- Pemeriksaan uji kepekaan / test resistensi kuman terhadap obat

b. Terhadap penderita yang riwayat pengobatan tidak teratur

- Teruskan pengobatan lama 3 bulan dengan evaluasi bakteriologis

tiap-tiap bulan.

- Nilai ulang test resistensi kuman terhadap obat

- Jangka resistensi terhadap obat, ganti dengan paduan obat yang

masih sensitif.

c. Pada penderita kambuh (sudah menjalani pengobatan teratur dan

adekuat sesuai rencana tetapi dalam kontrol ulang BTA ( +) secara

mikroskopik atau secara biakan )

1. Berikan pengobatan yang sama dengan pengobatan pertama

2. Lakukan pemeriksaan BTA mikroskopik 3 kali, biakan dan

resistensi

3. Roentgen paru sebagai evaluasi.

4. Identifikasi adanya penyakit yang menyertai (demam,

alkoholisme / steroid jangka lama)

5. Sesuatu obat dengan tes kepekaan / resistensi

6. Evaluasi ulang setiap bulannya : pengobatan, radiologis,

bakteriologis.

J. Asuhan Keperawatan TB Paru

1. Pengkajian

Data Yang dikaji

A. Aktifitas/istirahat

Kelelahan

Nafas pendek karena kerja

Kesultan tidur pada malam hari, menggigil atau berkeringat

Mimpi buruk

Takhikardi, takipnea/dispnea pada kerja

8

Page 9: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

Kelelahan otot, nyeri , dan sesak

B. Integritas Ego

Adanya / factor stress yang lama

Masalah keuangan, rumah

Perasaan tidak berdaya / tak ada harapan

Menyangkal

Ansetas, ketakutan, mudah terangsang

C. Makanan / Cairan

Kehilangan nafsu makan

Tak dapat mencerna

Penurunan berat badan

Turgor kult buruk, kering/kulit bersisik

Kehilangan otot/hilang lemak sub kutan

D. Kenyamanan

Nyeri dada

Berhati-hati pada daerah yang sakit

Gelisah

E. Pernafasan

Nafas Pendek

Batuk

Peningkatan frekuensi pernafasan

Pengembangn pernafasan tak simetris

Perkusi pekak dan penuruna fremitus

Defiasi trakeal

Bunyi nafas menurun/tak ada secara bilateral atau unilateral

Karakteristik : Hijau /kurulen, Kuning atua bercak darah

F. Keamanan

Adanya kondisi penekanan imun

Test HIV Positif

Demam atau sakit panas akut

G. Interaksi Sosial

9

Page 10: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

Perasaan Isolasi atau penolakan

Perubahan pola biasa dalam tanggung jawab

Pemeriksaan Diagnostik

1. Kultur Sputum

2. Zeihl-Neelsen

3. Tes Kulit

4. Foto Thorak

5. Histologi

6. Biopsi jarum pada jaringan paru

7. Elektrosit

8. GDA

9. Pemeriksaan fungsi Paru

II. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko tinggi infeksi ( penyebaran / aktivasi ulang ) B.d

- Pertahanan primer tak adekuat , penurunan kerja silia

- Kerusakan jaringan

- Penurunan ketahanan

- Malnutrisi

- Terpapar lngkungan

- Kurang pengetahuan untuk menghindari pemaparan patogen

Kriteria hasil :- Pasien menyatakan pemahaman penyebab / faktor resiko

individu

- mengidentifkasi untuk mencegah / menurunkan resiko

infeksi

- Menunjukkan teknik , perubahan pola hidup untuk

peningkatan lingkungan yang aman

Intervensi :

10

Page 11: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

1. Kaji patologi penyakit dan potensial penyebaran infeksi

2. Identifikasi orang lain yang beresiko

3. Anjurkan pasien untuk batuk /bersin dan mengeluarkan pada

tissue dan menghindari meludah

4. Kaji tindakan kontrol infeksi sementara

5. Awasi suhu sesuai indikasi

6. Identifikasi faktor resiko individu terhadap pengaktifan berulang

7. Tekankan pentingnya tidak menghentikan terapi obat

8. Kaji pentingnya mengikuti dan kultur ulang secara perodik

terhadap sputum

9. Dorong memilih makanan seimbang

10. Kolaborasi pemberian antibiotik

11. Laporkan ke departemen kesehatan lokal

2. Bersihan jalan nafas tak efektif B.d

- adanya secret

- Kelemahan , upaya batuk buruk

- Edema tracheal

Kriteria Evaluasi : Pasien menunjukkan perbaikan ventilasi dan

oksigenasi jaringan adekuat

Intervensi :

1. Kaji fungsi pernafasan , kecepatan , irama , dan kedalaman serta

penggunaan otot asesoris

2. Catat kemampuan unttuk mengeluarkan mukosa / batuk efekttif

3. Beri posisi semi/fowler

4. Bersihkan sekret dari mulut dan trakhea

5. Pertahankan masukan cairan sedikitnya 2500 ml per hari

6. Kolaboras pemberian oksigen dan obat – obatan sesuai dengan

indikasi

11

Page 12: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

3. Resiko tinggi / gangguan pertukaran gas B.d

- Penurunan permukaan efektif paru , atelektasis

- Kerusakan membran alveolar – kapiler

- Sekret kental , tebal

- Edema bronchial

Kriteria Evaluasi : Pasien menunjukkan perbaikan venilasi dan

oksigenasi jaringan adekuat dengan GDA dalam

rentang normal dan bebas gejala distress

pernapasan

Intervensi :

1. Kaji Dipsnea,Takhipnea, menurunnya bunyi nafas ,peningkatan

upaya pernafasan , terbatasnya ekspansi dinding dada , dan

kelemahan

2.Evaluasi perubahan tingkat kesadaran , catat sianosis dan atau

perubahan pada warna kulit

3. Anjurkan bernafas bibr selama ekshalasi

4. Tingkatkan tirah baring / batasi aktivitas dan atau Bantu aktivitas

perawatan diri sesuai kebutuhan

5. Kolaborasi oksigen

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan B.d

- Kelemahan

- Sering batuk / produksi sputum

- Anorexia

- Ketidakcukupan sumber keuangan

Kriteria hasil : Menunjukkan peningkatan BB, menunjukkan

perubahan perilaku / pola hidup untuk meningkatkan /

mempertahankan BB yang tepat

Intervensi :

12

Page 13: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

1. Catat status nutrisi pasien pada penerimaan , catat turgor kulit , BB,

Integrtas mukosa oral , kemampuan menelan , riwayat mual /

muntah atau diare

2. Pastikan pola diet biasa pasien

3. Awasi masukan dan pengeluaran dan BB secara periodik

4. Selidiki anorexia , mual , muntah dan catat kemungkinan

hhubungan dengan obat

5. Dorong dan berikan periode stirahat sering.

6. Berikan perwatan mulut sebelum dan sesudah tindakan pernafasan.

7. Dorong makan sedikit dan sering dengan makanan tinggi protein

dan karbohodrat.

8. Dorong orang terdekat untuk membawa makanan dari rumah.

9. Kolaborasi ahli diet untuk menentukan komposisi diet.

10. Konsul dengan terapi pernafasan untuk jadual pengobatan 1-2 jam

sebelum dan sesudah makan.

11. Awasi pemeriksaan laboratorium

12. Kolaborasi antipiretik

5. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan tindakan, dan pencegahan

Berhubungan dengan :

- Keterbatasan kognitif

- Tak akurat/lengkap informasi yang ada salah interpretasi informasi

Kriteria hasil : Menyatakan pemahaman kondisi / proses penyakit dan

pengobatan serta melakukan perubahan pola hidupdan

berpartispasi dalam program pengobatan

Intervensi :

1. Kaji kemampuan psen untuk belajar

2. Identifikasi gejala yang harus dilaporkan ke perawat

3. Tekankan pentingnya mempertahankan proten tinggi dan det

karbohidrat dan pemasukan cairan adekuat.

13

Page 14: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

4. Berikan interuksi dan informasi tertuls khusus pada pasien untuk

rujukan.

5. Jelaskan dosis obat, frekuensi pemberian, kerja yang diharapkan

dan alasan pengobatan lama.

6. Kaji potensial efek samping pengobatan dan pemecahan masalah

7. Tekankan kebutuhan untuk tidak minum alcohol sementara minum

INH

8. Rujuk untuk pemeriksaan mata setelah memula dan kemudian tiap

bulan selama minum etambutol

9. Dorongan pasien/ atau orang terdekat untuk menyatakan takut /

masalah. Jawab pertanyaan dengan benar.

10. Dorong untuk tidak merokok

11. Kaji bagaimana TB ditularkan dan bahaya reaktivasi

DAFTAR PUSTAKA ( REFERENSI )

14

Page 15: BAB I · Web viewGejala umum Tb paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum , malaise , gejala flu , demam ringan , nyeri dada , batuk darah . ( Mansjoer , 1999)

Doengoes Marilynn E ,Rencana Asuhan Keperawatan ,EGC, Jakarta ,

2000.

Lynda Juall Carpenito, Rencana Asuhan dan Dokumentasi

Keperawatan , edisi 2 , EGC, Jakarta ,1999.

Mansjoer dkk , Kapita Selekta Kedokteran ,edisi 3 , FK UI , Jakarta

1999.

Price,Sylvia Anderson , Patofisologi : Konsep Klinis Proses – Proses

penyakit , alih bahasa Peter Anugrah, edisi 4 , Jakarta , EGC, 1999.

Tucker dkk, Standart Perawatan Pasien , EGC, Jakarta , 1998.

15