Upload
siti-istiqomah
View
216
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan pembangunan dibidang kesehatan dewasa ini berkembang
dengan pesat dan terjadi permasalahan yang sangat komplek. Hal ini tidak dapat
dihindari sebagai akibat pengaruh tuntutan dari dalam maupun luar negeri.
Perkembangan kemajuan pada masyarakat yang cepat, adanya transisi
epidemiologi, transisi demografi, tranformasi sosial menuntut kinerja perawat
kesehatan masyarakat yang ada di Puskesmas sebagai ujung tombak pelyanan
kesehatan untuk dapat bekerja lebih baik dalam memberikan pelayanan secara
langsung kepada masyarakat (Mubarak I W, 2006 : 43). Dinas Kesehatan
Puskesmas memiliki 3 fungsi yaitu : sebagai pusat penggerak pembanggunan
yang berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat, dan sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
bertanggung jawab atas wilayah yang di tetapkan (DinKes Provinsi, 2012).
Perawat sebagai tenaga profesional bertanggung jawab dan berwewenang
memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya, terutama terkait dengan
lingkup praktik dan wewenang perawat (Mubarak I W, 2006 : 43). Sehingga
mahasiswa keperawatan wajib di tuntut untuk memahami tentang program-
program Puskesmas. Di Akes Rajekwesi Bojonegoro mahasiswa keperawatan
semester VI banyak yang belum mengetahui tentang program-program
Puskesmas.
Pusat kesehatan masyarakat menawarkan program yang komperhensif yang
berkaitan dengan upaya meningkatkan dan mempertahankan kesehatan,
pendidikan, dan manajemen serta koordinasi asuhan keperawatan dalam
komunitas (Mubarak I W, 2006 : 39). Agar kegiatan dan pelaksanaan program-
program Puskesmas berjalan dengan baik dan mengetahui hasil pencapaian hasil
kegiatan serta mutu pelayanan dari kegiatan Puskesmas maka para mahasiswa
harus mengerti tentang program-program Puskesmas. Ini semua dikarenakan
karena tenaga kesehatan yang pertama kali menerima pasien dan juga menjadi
konsultan kesehatan adalah seorang perawat. Maka tenaga kesehatan tersebut
harus faham tentang semua yang berhubungan dengan dunia kesehatan termasuk
program-program Puskesmas. Dari survey awal peneliti menemukan bahwa dari
10 orang mahasiswa keperawatan Akes Rajekwesi Bojonegoro semester VI yang
dijumpai peneliti 2 orang mahasiswa (20%) mengetahui program-program
Puskesmas dengan baik dan 8 orang mahasiswa (80%) lainnya mempunyai
pengetahuan yang kurang tentang program-program Puskesmas.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam membangun kesehatan
di masyarakat, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai tujuan
pembangunan kesehatan tersebut, maka pedoman stratifikasi Puskesmas yang
telah dipergunakan slama ini perlu di sempurnakan, dan selanjutnya digunakan
istilah penilaian kinerja puskesmas. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan
penyelenggaraan upayanya, Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen
yang terdiri dari (1) Perencanaan tingkat Puskesmas ; (2) Lokakarya mini
Puskesmas ; (3) Penilaian Kinerja Puskesmas dan manajemen sumber daya
termasuk alat, obat, keuangan dan tenaga, seta didukung dengan manajemen
sistem pencatatan dan pelaporandisebut sistem informasi manajemen Puskesmas
(SIMPUS) dan upaya meningkatkan mutu pelayanan (antara lain melalui
penerapan quality assurance) (DinKes Provinsi, 2012). Perawat adalah salah satu
sebagai ujung tombak dalam bidang pelayanan kesehatan, maka calon tenaga
kerja dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk slalu meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan,. Pengetahuan dan keterampilan merupakan suatu dasar yang harus
dimiliki oleh mahasiswa dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang program-
program Puskesmas. Karena pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu
(Notoatmodjo, 2012 : 138).
Pengetahuan tentang program-program Puskesmas sangat penting untuk
diketahui mahasiswa, untuk itu hendaknya institusi pendidikan memberikan mata
kuliah khusus tentang program-program Puskesmas, selain itu institusi kesehatan
hendaknya mempraktekkan mahasiswa ke Puskesmas agar mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman secara langsung. Dengan demikian diharapkan para
mahasiswa setelah lulus nanti bisa menjadi tenaga kerja Puskesmas yang sudah
mengerti dan mampu melaksanakan program-program yang berada di Puskesmas
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti pengetahuan
mahasiswa Akes Rajekwesi Bojonegoro prodi keperawatan semester VI tentang
program-program Puskesmas setelah melakukan praktek Puskesmas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu
masalah yaitu:
Bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswa Akes Rajekwesi Bojonegoro
prodi keperawatan semester VI tentang program-program Puskesmas setelah
melakukan praktek Puskesmas ?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengidentifikasi pengetahuan mahasiswa Akes Rajekwesi Bojonegoro
prodi keperawatan semester VI tentang program-program Puskesmas setelah
melakukan praktek Puskesmas.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1.4.1.1 Bagi Institusi
Sebagai masukan bagi institusi pendidikan Akes Rajekwesi Bojonegoro untuk
menindak lanjuti dari hasil penelitian sehingga dapat merencanakan dan
meningkatkan pembelajaran untuk mahasiswa supaya pengetahuan mahasiswa
tentang program-program Puskesmas dapat dimengerti mahasiswa
1.4.1.2 Bagi Peneliti
Penelitian menjadi pengalaman baru bagi peneliti dalam membuat karya tulis
ilmiah dengan melakukan penelitian awal untuk mengumpulkan data tentang
program Puskesmas, serta meningkatkan pengetahuan tentang program-program
Puskesmas.
1.4.2 Manfaat praktis
1.4.2.1 Bagi Puskesmas
Dapat dijadikan masukan bagi instansi pelayanan kesehatan sehingga dapat
memberikan pendidikan dan bimbingan pada mahasiswa yang praktek di
Puskesmas tersebut.
1.4.2.2 Bagi Responden
Dapat menambah pengetahuan responden, dalam hal ini mahasiswa
khususnya pengetahuan tentang program-program Puskesmas.