20
7 BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar dan Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Dalam aktifitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami atau tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat kita katakan, tidak ada ruang dan waktu di mana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti. Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau sengaja. Oleh karena itu pemahaman kita pertama yang sangat penting adalah bahwa kegiatan belajar merupakan kegiatan yang disengaja atau direncanakan oleh pembelajar itu sendiri (Aunurrahman, 2009: 36) 2. Hasil Belajar Menurut Aunurrahman (2009: 37) hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai dengan perubahan tingkah laku.

BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

  • Upload
    lambao

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

7

BAB II

E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI

MANUSIA

A. Belajar dan Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Dalam aktifitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat

terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas

sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami atau tidak dipahami,

sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita

merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat kita katakan, tidak ada ruang

dan waktu di mana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar, dan

itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun waktu,

karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah

berhenti.

Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau

sengaja. Oleh karena itu pemahaman kita pertama yang sangat penting adalah

bahwa kegiatan belajar merupakan kegiatan yang disengaja atau direncanakan

oleh pembelajar itu sendiri (Aunurrahman, 2009: 36)

2. Hasil Belajar

Menurut Aunurrahman (2009: 37) hasil belajar ditandai dengan perubahan

tingkah laku. Walaupun tidak semua tingkah laku merupakan hasil belajar, akan

tetapi aktivitas belajar umumnya disertai dengan perubahan tingkah laku.

Page 2: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

8

Perubahan-perubahan yang dapat diamati kebanyakan berkenaan dengan

perubahan aspek-aspek motorik. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk

dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini

dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh

perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil

belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah

dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau

bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam

membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi

sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih

baik.

Menurut Purwanto, N (1990: 102), hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu: pertama, kematangan/pertumbuhan. Kedua, sifat-sifat pribadi

seseorang. Ketiga, keadaan keluarga. Keempat, cara guru mengajar. Kelima, alat-

alat pelajaran. Keenam, lingkungan dan kesempatan. Ketujuh motivasi.

Kedelapan, kecerdasan/intelejensi. Intelejensi ialah kemampuan yang dibawa

sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu

(Purwanto, N 1990: 52). Faktor-faktor yang mempengaruhi intelejensi seseorang,

sehingga terdapat perbedaan intelejensi seseorang ialah: (1) pembawaan,

ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir. (2) kematangan.

Kematangan berhubungan erat dengan umur. (3) pembentukan, ialah segala

keadaaan diluar dari seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelejensi,

Page 3: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

9

yaitu pembentukan sengaja (sekolah) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh

alam sekitar). (4) minat dan pembawaan yang khas. Minat mengarahkan

perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan dari perbuatan itu.

Selain itu juga, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu

dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu faktor internal dan eksternal (Slameto,

2003: 64). Faktor internal terdiri dari faktor biologis (jasmaniah) dan faktor

psikologis. Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang

normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir.

Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera,

anggota tubuh. Kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar

sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Di dalam menjaga kesehatan fisik, ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain makan dan minum yang teratur,

olahraga serta cukup tidur. Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan

belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang.

Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental

yang mantap dan stabil. Faktor psikologis ini meliputi hal-hal berikut. Pertama,

intelegensi. Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang

berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. Kedua, kemauan.

Kemauan dapat dikatakan faktor utama penentu keberhasilan belajar seseorang.

Ketiga, bakat. Bakat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam

suatu bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan

seseorang dalam suatu bidang.

Page 4: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

10

Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan

sekolah, dan faktor lingkungan masyarakat. Faktor lingkungan rumah atau

keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan

keberhasilan belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang,

adanya perhatian orangtua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan

anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.

Faktor lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan

keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar

para siswa disekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin

yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.

B. Pembelajaran Elektronik (E-learning)

1. Pengertian e-learning

Defenisi e-learning atau electonic learning ini seringkali berubah-ubah

selaras dengan kemajuan teknologi pada masa kini. Secara umumnya, e-learning

adalah pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik

(LAN, WAN atau internet) untuk menyampaikan isi materi yang diajarkan.

Komputer, internet, satelit, tape audio/ video, TV interaktif dan CD ROM adalah

sebagian media elektronik yang dimaksudkan di dalam kategori ini (Afifuddin, A

2007: 4).

Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik beberapa persepsi tentang e-

Learning, yaitu: (1) E-learning pada hakekatnya adalah belajar atau pembelajaran

Page 5: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

11

melalui pemanfatan teknologi komputer dan/atau internet. (2) Secara jaringan, e-

learning dapat dipersepsikan sebagai upaya menghubungkan pembelajar dengan

sumber belajar.

2. Kelebihan dan kekurangan e-learning

Menurut Afifuddin, A (2007: 5), dibandingkan dengan proses belajar

mengajar yang konvensional/ tradisional, e-learning memang memiliki beberapa

kelebihan diantaranya : (1) E-learning menutut siswa untuk belajar mandiri. (2) E-

learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan / materi,

peserta didik dengan guru maupun sesama peserta didik. (3) Peserta didik dapat

saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan

berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih

memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. (4) Kehadiran guru

tidak mutlak diperlukan.

Namun disamping itu e-learning juga mempunyai beberapa kelemahan

yang cenderung kurang menguntungkan baik bagi guru, diantaranya : (1) Untuk

sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang

mahal untuk membangun e-learning ini. (2) Siswa yang tidak mempunyai

motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. (3) Keterbatasan jumlah komputer

yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan e-learning. (4) Bagi

orang yang gagap teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan.

3. Fungsi E-learning

Siahaan (2002) menyebutkan bahwa setidaknya ada 3 fungsi pembelajaran

elektronik (e-learning) terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom

Page 6: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

12

instruction), yaitu sebagai suplemen yang sifatnya opsional/pilihan, pelengkap

(komplemen), atau pengganti (subtitusi).

Suplemen (Tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan

memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak.

Dalam hal ini tidak ada kewajiban bagi peserta didik untuk mengakses materi

pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang

memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

Komplemen (Pelengkap), dikatakan sebagai komplemen apabila materi

pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran

yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi

pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi enrichment

(pengayaan) atau remedial bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran konvensional.

Subtitusi (Pengganti), beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju

memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada

peserta didiknya. Tujuannya agar pada peserta didik dapat secara fleksibel

mengelola kegiatan perkuliahan sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-

hari.

4. Pengembangan Model E-learning

Menurut Haughey (Suyanto; 2005: 4) tentang pengembangan e-learning.

Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran

berbasis internet, yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course.

Page 7: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

13

Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang

mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya

tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan

kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan

kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.

Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara

belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampaikan

melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling

melengkapi. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa

untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga

diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam

tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan

materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.

Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang

peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah

untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan

pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan

narasumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk

menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari

dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan

materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan

komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.

Page 8: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

14

5. Freewebs

Seperti yang kita ketahui, websites datang dalam berbagai macam bentuk

dan ukuran yang berbeda. Dengan webs, kita mudah untuk membangun sebuah

situs yang unik. Ini adalah ajang untuk mempromosikan kepada dunia tentang

bisnis, atau hobi dan melibatkan orang lain untuk berbagi ide-ide unik, informasi,

foto dan video. Dengan fitur-fitur seperti blog, web, dan bahkan profil anggota

grup, siapapun dapat menggunakan situs webs.com.

Freewebs didirikan oleh tiga bersaudara. Awalnya Mokhtarzada mendapat

sebuah email, dan dia berfikir bahwa satu hari nanti setiap orang akan memiliki

sebuah situs webs. Oleh sebab itu, mereka memutuskan untuk membuat sebuah

situs dengan layanan yang cukup mudah. Dan hasilnya, lebih dari 30 juta orang

mengunjungi situs webs setiap bulan, dan terus bertambah sampai sekarang.

Webs akan membantu kita untuk membangun situs sederhana. Webs

menyediakan semua yang kita butuhkan untuk menjadi situs yang dinamis dengan

peran aktif masyarakat. Ditambah lagi, dengan memungkinkan pengunjung untuk

memberikan kontribusi ke dalam situs dengan masing-masing foto, video,

komentar, dan banyak lagi, webs membantu kita tetap terlibat secara interaktif

dengan pengunjung. Webs telah dinikmati selama lima tahun dan pertumbuhannya

stabil, dengan jutaan anggota, bahkan mungkin lebih.

C. Sistem Reproduksi Manusia

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan

keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan

Page 9: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

15

melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk mengahasilkan

keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan

demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.

Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, maka harus mengetahui

terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung

di dalamnya.

1. Anatomi Reproduktif Laki-laki

Pada sebagian besar spesies mamalia, termasuk manusia, organ reproduksi

eksternal jantan adalah skrotum dan penis. Organ reproduksi internal terdiri atas

gonad yang menghasilkan gamet (sel-sel sperma) dan hormon, kelenjar aksesoris

yang mensekresikan produk yang esensial bagi pergerakan sperma, dan

sekumpulan duktus yang membawa sperma dan sekresi glandular (Campbell,

2004: 156).

Gonad jantan, atau testis, terdiri atas banyak saluran yang melilit-lilit yang

dikelilingi oleh beberapa lapis jaringan ikat. Saluran tersebut adalah tubula

seminiferus, tempat sperma dibentuk. Sel-sel Leydig yang tersebar di antara

tubula seminiferus menghasilkan testosteron dan androgen lain, yang merupakan

hormon seks jantan.

Dari tubula seminiferus testis, sperma lewat kedalam saluran mengulir

pada epididimis. Selama ejakulasi, sperma didorong dari epididimis melalui vas

deferens berotot. Kedua duktus ini (satu dari setiap epididimis) berawal dari

skrotum disekitar dan dibelakang kandung kemih, di mana masing-masing

menyatu dengan duktus dari vesikula seminalis, yang membentuk duktus ejakulasi

Page 10: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

16

yang pendek. Duktus ejakulasi itu membuka dalam uretra, yaitu saluran yang

mengosongkan isi sistem ekskresi dan sistem reproduksi. Uretra terdapat

disepanjang penis dan membuka ke luar pada ujung penis.

Kumpulan kelenjar aksesoris (vesikula seminalis, prostat, dan kelenjar

bulbouretralis) menambahkan sekresi ke semen, yaitu cairan yang diejakulasikan.

Sepasang vesikula seminalis menyumbangkan sekitar 60% total volume semen.

Cairan dari vesikula seminalis itu kental, kekuning-kuningan, dan alkalis (bersifat

basa).

Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi semen terbesar. Kelenjar itu

mensekresikan produknya secara langsung ke dalam uretra melalui beberapa

saluran kecil. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim

antikoagulan, sitrat (nutrien bagi sperma), dan sedikit asam. Kelenjar

bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak sepanjang kelenjar

kecil yang terletak disepanjang uretra, di bawah prostat. Sebelum ejakulasi,

kelenjar tersebut mensekresikan mucus bening yang menetralkan setiap urin asam

yang masih tersisa dalam uretra.

Penis manusia tersusun dari tiga silinder jaringan erektil mirip spons yang

berasal dari vena dan kapiler yang dimodifikasi. Bagian utama penis ditutupi oleh

kulit yang relative tebal. Kepala zakar, atau glans penis, mempunyai penutup yang

jauh lebih tipis sehingga menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan. Glans penis

manusia ditutupi oleh lipatan kulit yang disebut sebagai preputium, yang dapat

dikhitan atau disunat.

Page 11: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

17

Gambar 2.1 Anatomi reproduktif laki-laki (Sumber: http://www.medicastore.com)

2. Anatomi Reproduktif Perempuan

Struktur reproduksi eksternal perempuan adalah klitoris dan dua pasang

labia yang mengelilingi klitoris dan lubang vagina. Organ reproduksi internal

terdiri dari sepasang gonad dan sebuah sistem yang terdiri dari duktus dan

ruangan untuk menghantarkan gamet dan menampung embrio dan fetus

(Campbell, 2004: 158).

Gonad perempuan, ovarium, merupakan organ utama pada wanita.

Berjumlah sepasang dan terletak di dalam tongga perut pada daerah pinggang

sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon

estrogen dan progesteron.

Sistem reproduksi perempuan tidak sepenuhnya tertutup, dan sel telur

dilepaskan ke dalam rongga abdomendi dekat pembukaan oviduk atau saluran

telur, atau tuba falopi. Oviduk mempunyai pembukaan yang mirip corong, dan

silia yang terdapat pada epitalium bagian dalam yang melapisi duktus itu akan

Vas deferens

Uretra

Glans Scrotum

Testis

Epididimis

Kelenjar Bulbouretralis

Kelenjar prostat

Vesica Seminalis

Ureter Vesica urinaria

Anus

Rektum

Preputium

Page 12: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

18

membantu menarik sel telur dengan cara menarik cairan dari rongga tubuh ke

dalam duktus tersebut. Silia (rambut getar) juga mengirimkan sel telur tersebut

menuruni duktus itu sampai ke uterus, yang juga dikenal sebagai rahim. Uterus

adalah organ tebal dan berotot yang dapat mengembang selama kehamilan untuk

menampung fetus dengan bobot 4 kg.

Leher uterus adalah serviks, yang membuka ke dalam vagina. Vagina

adalah ruangan berdinding tebal yang membentuk saluran kelahiran yang dilalui

bayi saat lahir, dan juga merupakan tempat singgah bagi sperma selama kopulasi.

Suatu membrane bervaskuler yang disebut hymen menutupi sebagian lubang

vagina manusia mulai saat kelahiran, dan umumnya sampai saat hubungan

kelamin atau aktivitas fisik yang merobeknya. Labia mayor merupakan sepasang

bibir besar berlapisan lemak. Labia minor merupakan sepasang bibir kecil yang

terletak d bagian dalam dan tidak berlemak.

Gambar 2.2 Anatomi reproduktif perempuan (Sumber: http://www.medicastore.com)

Rektum

Ovarium

Uterus

Vesica urinaria

Klitoris

Lubang ureter

Vagina

Anus

Servik

Oviduk

Labia mayor

Labia minor

Page 13: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

19

3. Spermatogenesis

Spermatogenesis, atau produksi sel-sel sperma dewasa, adalah proses yang

terus menerus dan prolific pada jantan dewasa. Setiap ejakulasi laki-laki

mengandung 100 sampai 650 juta sel sperma, dan seorang laki-laki dapat

mengalami ejakulasi setiap hari dengan kemampuan untuk membuahi yang hanya

berkurang sedikit.

Struktur sel sperma sesuai dengan fungsinya. Pada sebagian besar spesies,

kepala yang mengandung nukleus haploid ditudungi oleh badan khusus, yaitu

akrosom, yang mengandung enzim membantu sperma menembus sel telur.

Dibelakang kepala, sel sperma mengandung sejumlah besar mitokondria yang

menyediakan ATP untuk pergerakan ekor, yang berupa sebuah flagella. Bentuk

sperma mamalia bervariasi dari spesies ke spesies, dengan kepala berbentuk koma

tipis, berbentuk oval (sperti pada sperma manusia), atau berbentuk hamper bulat.

Spermatogenesis terjadi dalam tubula seminiferus (Campbell, 2004: 160).

Gambar 2.3 Struktur sebuah sel sperma manusia (Sumber http://www.e-dukasi.net)

Page 14: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

20

Gambar 2.4 Spermatogenesis (Sumber http://www.e-dukasi.net)

4. Oogenesis

Oogenesis adalah perkembangan telur (sel telur dewasa yang belum

dibuahi). Diantara kelahiran dan pubertas, sel-sel telur (oosit primer) membesar,

dan folikel disekitarnya tumbuh. Oosit primer mereplikasi DNA dan memasuki

profase I meiosis, tetapi tidak berubah lebih lanjut kecuali diaktifkan kembali oleh

hormon. Mulai saat pubertas, FSH atau hormon perangsang folikel secara periodic

merangsang sebuah folikel untuk memulai pertumbuhan sekali lagi dan

menginduksi oosit primernya untuk menyelesaikan pembelahan meiosis pertama.

Meiosis kemudian berhenti sekali lagi, oosit sekunder, yang dibebaskan selama

ovulasi, tidak mengalami pembelahan meiosis kedua dengan seketika. Pada

manusia, penetrasi sel telur oleh sperma memicu pembelahan meiosis kedua, dan

setelah itulah oogenesis menjadi sempurna.

Oogenesis berbeda dari spermatogenesis dalam tiga hal penting. Pertama,

Selama pembelahan meosis oogenesis, sitokinesis bersifat tidak sama, dengan

Page 15: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

21

hampir semua sitoplasma dimonopoli oleh satu sel anak, yaitu oosit sekunder.

Oosit sekunder dapat terus berkembang menjadi ovum. Produk lain meosis, yaitu

sel yang lebih kecil yang disebut badan polar akan mengalami degenerasi. Hal

tersebut berbeda dari spermatogenesis, keempat produk produk meiosis I dan II

berkembang menjadi sperma dewasa. Kedua, sementara sel-sel sperma

berkembang terus membelah melalui mitosis sepanjang hidup laki-laki, hal ini

tidak berlaku bagi oogenesis pada betina. Saat lahir, ovarium telah mengandung

semua sel yang akan berkembang menjadi telur. Ketiga, oogenesis mempunyai

periode istirahat yang panjang, berlawanan dengan spermatogenesis, yang

menghasilkan sperma dewasa dari sel perkusor dalam urutan yang tidak berhenti

(Campbell, 2004: 160).

Gambar 2.5 Oogenesis (Sumber http://www.e-dukasi.net)

Page 16: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

22

5. Siklus Menstruasi

Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya.

Bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan

(menstruasi). Menstruasi terjadi secara periodik satu bulan sekali. Umumnya

siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan

30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan

dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat

tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid.

Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga

menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis.

Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu

endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen

menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH

yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi

yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase

estrus. Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah

menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon

progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan

pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase

luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan

LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan

progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti,

endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah

Page 17: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

23

perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau

fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk

lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.

Gambar 2.6 siklus menstruasi dengan perubahan kadar hormon-hormonnya (Sumber: http://depix.files.wordpress.com)

6. Fertilisasi dan Kehamilan

Ovum yang telah mengalami ovulasi akan melewati oviduk. Di tempat

inilah bertemunya ovum dengan sperma sehingga akan terjadi fertilisasi. Ovum

dan sperma yang yang telah bersatu akan menjadi zigot dan mengalami

perkembangan di uterus hingga 8 bulan yang disebut sebagai fetus. Janin keluar

melewati servik dan vagina setelah 9 bulan lebih di dalam rahim. Peranan hormon

ketika berlangsungnya kehamilan, yaitu korpus luteum menghasilkan estrogen dan

progesteron. Kedua hormon ini berperan mengatur endometrium hingga siap

menerima implantasi. Fungsi korpus luteum digantikan oleh plasenta yang

menghasilkan hormon untuk kehidupan fetus. Hormon yang dihasilkan oleh

plasenta diantaranya HCG dan hormon relaksin. Pada saat kelahiran, hormon yang

Page 18: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

24

berperan adalah hormon relaksin untuk fleksibilitas simfisis pubis. Hormon

estrogen mengatasi pengaruh progesteron yang menghambat kontraksi. Hormon

eksitosin mempengaruhi kontraksi pada uterus.

Pada masa akhir kehamilan dari hari pertama setelah persalinan payudara

mengahsilkan suatu cairan keruh keputih-putihan yang disebut dengan colostrums.

Colostrums ini kurang mengandung lemak dan laktosa, tapi banyak mengandung

antibodi yang dapat membantu pertahanan tubuh si bayi terhadap penyakit infeksi

pencernaan saluran pernafasan. Baru hari ke-4 setelah persalinan produksi air susu

dapat berjalan lancar. ASI memiliki kandungan gizi lengkap baik makronutrien

seperti protein, lemak, karbohidrat, maupun mikronutrien yaitu vitamin dan

mineral. Mineral yang terdapat dalam ASI sama dengan yang terkandung dalam

kolostrum hanya kadarnya rendah.

7. Prinsip dan mekanisme kerja alat kontrasepsi

Sejalan dengan perkembangan zaman, pertumbuhan penduduk pun

mengalami perkembangan pesat. Dengan lahan hidup yang tetap, maka

pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menimbulkan masalah sandang,

pangan, papan, dan kesehatan. Untuk mengatasi ini maka dilakukan upaya

pengaturan kelahiran. Alat-alat yang dipergunakan untuk mengatur kelahiran dan

cara kerjanya dapat dilihat pada tabel 2.1.

Page 19: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

25

Tabel 2.1 Alat dan Mekanisme Kerja Alat KB

Alat KB Mekanisme Akibat Pil Pil yang mengandung

hormon ini diminum tiap hari.

Hipofisis anterior tidak mengeluarkan FSH dan LH.

Suntikan depoprovera Suntikan progesteron seperti steroid dilakukan 4 kali setahun.

Hipofisis anterior tidak mengeluarkan LH dan FSH.

Susuk KB Tabung progestrin (dibuat dari progesteron) ditanam di bawah kulit.

Hipofisis anterior tidak mengeluarkan LH dan FSH.

IUD (spiral) Gulungan plastik dimasukkan kedalam uterus.

Mencegah implantasi.

Spons Vagina Spons yang diberi spermisida (pembunuh sperma) dimasukkan ke vagina.

Membunuh sperma yang masuk.

Diafragma Cawan plastik dimasukkan pada vagina untuk menutup serviks.

Menghalangi sperma masuk vagina.

Karet KB Dipakai unuk menyelubungi penis

Mencegah sperma masuk vagina.

(Pratiwi, D. A. 2006: 235)

8. Kelainan sistem reproduksi

Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan yang diakibatkan oleh

gangguan alat reproduksi dan gangguan alat reproduksi yang diakibatkan kerena

terkena infeksi. Banyak penyakit-penyakit lain juga dapat ditularkan melalui

hubungan kelamin antara lain, Non Gonococcal Urethritis (NGU), radang saluran

urethtra yang bukan disebabkan gonorrhoea, Trichomoniasis (sejenis penyakit

protozoa), Candidiasis (sejenis penyakit jamur). Herpes Simpleks Genitalis

(sejenis penyakit virus), kutil pada kelamin (verruca accuminata), beberapa jenis

insekta, misalnya kutu rambut pubis. Beberapa penyakit virus lain misalnya

hepatitis A dan B, retravirus HIV (virus AIDS) juga dapat ditularkan melalui

Page 20: BAB II E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SISTEM REPRODUKSI MANUSIA A. Belajar …a-research.upi.edu/operator/upload/s_pbio_056892_chapter... · 2018-10-25 · berpengaruh besar terhadap

26

hubungan kelamin baik secara homoseksual maupun heteroseksual (Kurnadi

Kemal, 2002: 247).

D. Penelitian yang Relevan

Siti Nadiroh (2009) melakukan penelitian mengenai peranan e-learning

dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada subkonsep sistem gerak. Setelah

melakukan pembelajaran dengan menggunakan e-learning di luar jam sekolah dan

diskusi kelas, diperoleh rata-rata nilai hasil belajar siswa pada subkonsep 1 adalah

sebesar 57,33 yang termasuk dalam kategori cukup sedangkan rata-rata nilai hasil

belajar siswa pada subkonsep 2 adalah sebesar 53,33 yang termasuk dalam

kategori rendah. Jika dibandingkan dengan rata-rata nilai tes awal siswa, ternyata

pada subkonsep 1 nilai tes awal (40), memperlihatkan perbedaan dengan kenaikan

17,33%. Pada subkonsep 2 nilai tes awal (35,67) juga memperlihatkan perbedaan

sebesar 17,66%. Kenaikan tersebut terjadi karena siswa telah mengalami

pembelajaran menggunakan e-learning di luar jam sekolah dan diskusi kelas.

Penelitian mengenai e-learning pada jenjang pendidikan tinggi pernah

dilakukan oleh Riyana Firly (2005) yang meneliti tentang efektifitas penggunaan

e-learning terhadap hasil belajar mahasiswa. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan pengaruh yang cukup signifikan.