38
10 BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIK A. Pengertian Psikoterapi Istilah “psikoterapi”, berasal dari dua kata, yaitu “psiko” dan “terapi”. Psikoartinya kejiwaan atau mental dan “terapi” adalah penyembuhan atau usada. Jadi kalau dibahasa Indonesiakan psikoterapi dapat disebut usada jiwa atau usada mental. 1 Istilah psikoterapi (psychotherapy), mempunyai pengertian yang cukup banyak dan kabur, terutama karena istilah tersebut digunakan dalam berbagai bidang operasional ilmu empiris seperti psikiatri, psikologi, bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan dan ilmu Agama. Hamdani Bakran dalam buku Konseling dan Psikotrapi Islam mendefinisikan psiko sebagai berikut: 1. Jiwa dan hati. 2. Dalam mitologi Yunani, psyche adalah seorang gadis cantik yang bersayap seperti sayap kupu-kupu. Jiwa digambarkan berupa gadis dan kupu-kupu simbol keabadian. 3. Ruh, akal dan diri (dzat). 4. Menurut Freud, merupakan pelaksanaan-pelaksanaan kegiatan psikologis, terdiri dari bagian sadar (conscious) dan bagian tidak sadar (unconscious).5. Dalam bahasa Arab psyche dapat dipadankan dengan “nafs” dengan bentuk jamaknya ”anfus” atau ”nufus”. Nafs memiliki beberapa arti, diantaranya: jiwa, ruh darah, jasad, orang, diri dan sendiri. 2 Dari beberapa arti secara etimologis tersebut, dapat dipahami bahwa psyche atau nafs adalah bagian dari diri manusia dari aspek yang lebih bersifat rohaniah dan paling tidak lebih banyak menyinggung sisi yang dalam dari eksistensi manusia, ketimbang fisik atau jasmaniahnya. 3 Psikoterapi adalah pengobatan penyakit dengan cara kebatinan, atau penerapan teknik khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan- kesulitan penyesuaian diri setiap hari.....atau penyembuhan lewat keyakinan agama, dan diskusi personal dengan para guru atau teman. 1 M.A. Subandi, (et.al)., Psikoterapi Pendekatan Konvensional dan Kontemporer, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta, 2002, hlm. 1-2 2 M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam: Penerapan Metode Sufistik, Fajar Pustaka Baru, Jakarta, 2001, hlm. 225 3 Loc.,cit

BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

  • Upload
    buinhi

  • View
    227

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

10

BAB II

GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIK

A. Pengertian Psikoterapi

Istilah “psikoterapi”, berasal dari dua kata, yaitu “psiko” dan “terapi”.

“Psiko” artinya kejiwaan atau mental dan “terapi” adalah penyembuhan atau usada.

Jadi kalau dibahasa Indonesiakan psikoterapi dapat disebut usada jiwa atau usada

mental.1

Istilah psikoterapi (psychotherapy), mempunyai pengertian yang cukup

banyak dan kabur, terutama karena istilah tersebut digunakan dalam berbagai

bidang operasional ilmu empiris seperti psikiatri, psikologi, bimbingan dan

penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan dan

ilmu Agama.

Hamdani Bakran dalam buku Konseling dan Psikotrapi Islam mendefinisikan psiko sebagai berikut:

1. Jiwa dan hati. 2. Dalam mitologi Yunani, psyche adalah seorang gadis cantik yang bersayap seperti sayap kupu-kupu. Jiwa digambarkan berupa gadis dan kupu-kupu simbol keabadian. 3. Ruh, akal dan diri (dzat). 4. Menurut Freud, merupakan pelaksanaan-pelaksanaan kegiatan psikologis, terdiri dari bagian sadar (conscious) dan bagian tidak sadar (unconscious).5. Dalam bahasa Arab psyche dapat dipadankan dengan “nafs” dengan bentuk jamaknya ”anfus” atau ”nufus”. Nafs memiliki beberapa arti, diantaranya: jiwa, ruh darah, jasad, orang, diri dan sendiri.2

Dari beberapa arti secara etimologis tersebut, dapat dipahami bahwa

psyche atau nafs adalah bagian dari diri manusia dari aspek yang lebih bersifat

rohaniah dan paling tidak lebih banyak menyinggung sisi yang dalam dari eksistensi

manusia, ketimbang fisik atau jasmaniahnya.3

Psikoterapi adalah pengobatan penyakit dengan cara kebatinan, atau

penerapan teknik khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-

kesulitan penyesuaian diri setiap hari.....atau penyembuhan lewat keyakinan agama,

dan diskusi personal dengan para guru atau teman.

1 M.A. Subandi, (et.al)., Psikoterapi Pendekatan Konvensional dan Kontemporer, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta, 2002, hlm. 1-2

2 M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam: Penerapan Metode Sufistik, Fajar Pustaka Baru, Jakarta, 2001, hlm. 225

3 Loc.,cit

Page 2: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

11

Lewis R. Wolberg. MO (1997) dalam bukunya Hamdani Bakran yang berjudul Konseling dan Psikotrapi Islam mengatakan bahwa:

Psikoterapi adalah perawatan dengan menggunakan alat-alat psikologis terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan profesional dengan pasien, yang bertujuan: (1) menghilangkan, mengubah atau menemukan gejala-gejala yang ada, (2) memperantarai (perbaikan) pola tingkah laku yang rusak, dan (3) meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan yang positif. 4

Psikoterapi adalah proses profesional dengan kode etik tertentu. Jadi kalau

mahasiswa bertemu dan ada temannya yang ingin konsultasi kemudian mahasiswa

tersebut memberi tahu cara pemecahannya langsung saat itu, tanpa asesment yang

adekuat, hal itu tidak dapat disebut psikoterapi. Ada aturan-aturan tertentu kalau

proses itu psikoterapi. Antara lain aturan itu menyangkut biaya, waktu, tempat, alat-

alat yang digunakan, teknik-teknik yang diterapkan, landasan teori yang mendasari

proses terapi. Jadi kalau suatu interaksi antara teman jelas bukan proses terapi,

meskipun interaksi membawa perubahan.5

Dikatakan dalam buku Singgih Dirga Gunarsa:

"Dalam Oxford English dictionary, perkataan “psychotherapy” tidak

tercantum tetapi ada perkataan “psychotherapeutic” yang diartikan sebagai

perawatan terhadap sesuatu penyakit dengan mempergunakan tehnik

psikologis untuk melakukan intervensi psikis".

Dengan demikian perawartan melalui tehnik psikoterapi adalah perawatan

yang secara umum mempergunakan intervensi psikis dengan pendekatan psikologik

terhadap pasien yang mengalami gangguan psikis atau hambatan kepribadian.

Sebagaimana diketahui, bahwa perawatan terhadap penderita seperti tersebut ini,

juga dapat dilakukan dengan pendekatan dari bidang Kedokteran, antara lain

dengan farmakoterapi.

Kegiatan Psikoterapi terlihat, jika seseorang memiliki kompetensi ilmiah

sebagai terapis, mengulang-ulang apa yang diucapkan klien atau pasien (Rogerian);

atau jika terapis menunjukkan kesalahan pada dasar dari gaya hidup seseorang

(Adlerian); atau seorang terapis yang mengajukan sesuatu yang berlawanan dari apa

yang dikemukakan oleh klien atau pasien (rasional-emotif terapi). Kegiatan –

kegiatan seperti apa yang disebut pada contoh-contoh ini ternyata mempengaruhi

4 Ibid. ,hlm. 228 5 M. A Subandi, (et.al), op.cit., hlm. 5

Page 3: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

12

kondisi psikis dan kepribadian seseorang, sehingga terjadi perubahan. Itulah

intervensi psikis dan itulah psikorterapi, sekalipun sistem, metode dan tehnik yang

dilakukan berlainan, karena tentunya disesuaikan dengan falsafah atau paham dasar

dan konsepsinya tentang manusia yang dianutnya. Karena begitu banyak dan

beraneka ragam kegiatan intervensi psikologik, maka sulit untuk menemukan

perumusan psikoterapi yang dapat mencakup semua pihak.6

B. Macam-macam Psikoterapi

1. Psikoterapi Psikonalisa

Freud yang lahir di Moravia dan wafat di London dalam “Pengungsian”,

menghabiskan sebagian besar masa hidupnya di Wina. Freud menamatkan

pendidikan kedokterannya di kota itu. Dalam praktek kedokteran Freud

menemukan beberapa penyakit (yang kemudian dikenal dengan nama neurose)

yang tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan yang ada karena penyakit

tersebut lebih banyak disebabkan oleh kelainan-kelainan kejiwaan daripada

kelainan-kelainan organik. Berbeda dengan pandangan-pandangan psikologi

yang umum berlaku pada waktu itu, Freud berpendapat bahwa kehidupan

manusia dikuasai oleh alam ketidaksadarannya. Berbagai kelainan tingakah

laku dapat disebabkan karena faktor-faktor yang terdapat dalam alam

ketidaksadaran (unconsciousness) ini. Karena itu untuk mempelajari jiwa

seseorang harus menganalisa jiwa orang tersebut hingga dapat melihat keadaan

dalam alam ketidaksadarannya yang terletak jauh di dalam jiwa orang tersebut,

tertutup oleh alam kesadaran (consciousness).7

Konsep-konsep dalam psikoanalisa adalah:

a. Struktur Kepribadian

Menurut Freud struktur kepribadian terdiri dari tiga sistem: id, ego

dan super ego. Ketiganya adalah nama bagi proses-proses psikologis. Id

adalah komponen biologis, ego adalah komponen psikologis, sedangkan

super ego merupakan komponen sosial.

1) Id adalah sistem kepribadian yang orisinil, kepribadian setiap orang

hanya terdiri dari id ketika dilahirkan. Id merupakan tempat

6 Singgih D. Gunarsa, Konseling dan Psikoterapi, Gunung Mulia, Jakarta, 1992, hlm. 154-155 7 Singgih D. Gunarsa, Pengantar Psikologi, Mutiara, Jakarta, 1983, cet. II, hlm. 61

Page 4: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

13

bersemayam naluri-naluri. Id kurang terorganisasi, buta, menuntut dan

mendesak. Id tidak bisa menoleransi tegangan, dan bekerja untuk

melepaskan tegangan itu sesegera mungkin serta untuk mencapai

keadaan homeostatik. Dengan diatur oleh asas kesenangan yang

diarahkan pada pengurangan tegangan, penghindaran kesakitan, dan

perolehan kesenangan, id bersifat biologis, amoral dan didorong oleh

satu kepentingan: memuaskan kebutuhan-kebutuhan naluriah sesuai

dengan asas kesenangan. Id tidak pernah matang dan selalu menjadi

anak manja dari kepribadian tidak berpikir dan hanya menginginkan

atau bertindak. Id bersifat tidak sadar.

2) Ego memiliki kontak dengan dunia eksternal dari kenyataan. Ego adalah

eksekutif dari kepribadian yang memerintah, mengendalikan dan

mengatur. Tugas utama ego adalah mengantarai naluri-naluri dengan

lingkungan sekitar. Ego mengendalikan kesadaran dan melaksanakan

sensor. Ego berlaku realistis dan berpikir logis serta merumuskan

rencana-rencana tindakan bagi pemuasan kebutuhan-kebutuhan.8

3) Super ego adalah sistem kepribadian yang berisi kata hati atau

conscience. Kata hati ini berhubungan dengan lingkungan sosial dan

mempunyai nilai-nilai moral sehingga merupakan kontrol atau sensor

terhadap dorongan-dorongan yang datang dari id. Super ego

menghendaki agar dorongan-dorongan tertentu saja dari id yang

direalisasikan, sedangkan dorongan-dorongan yang tidak sesuai dengan

nilai-nilai moral agar tetap tidak dipenuhi.9

b. Pandangan tentang Sifat Manusia

Pandangan Freudian tentang sifat manusia pada dasarnya pesimistik,

deterministik, mekanistik dan reduksionistik. Menurut Freud manusia

dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi tidak

sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis, dan naluriah,

dan oleh peristiwa-peristiwa psikoseksual yang terjadi selama lima tahun

pertama dari kehidupan.

8 Gerald Corey, Theory and Practice of Counseling and Psychoterapy, diterjemahkan oleh

E.Koeswara dengan judul Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, PT Refika Aditama, Bandung, 2003, cet. IV, hlm. 14

9 Singgih D Gunarsa, op. cit., hlm. 64

Page 5: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

14

Manusia dipandang sebagai sistem-sistem energi. Dinamika

kepribadian terdiri dari cara-cara energi psikis di bagikan kepada id, ego

dan super ego.

Freud juga menekankan peran naluri-naluri. Segenap naluri bersifat

bawaan dan biologis. Freud menekankan naluri-naluri seksual dan impuls-

impuls agresif. Freud menilai tingkah laku sebagai dideterminasi oleh hasrat

memperoleh kesenangan dan mengindari kesakitan. Manusia memiliki

naluri-naluri kehidupan maupun naluri-naluri kematian. Menurut Frued,

tujuan segenap kehidupan adalah kematian, kehidupan tidak lain adalah

jalan melingkar kearah kematian.10

c. Kesadaran dan Ketidaksadaran

Freud mengumpamakan jiwa manusia itu dengan sebuah gunung es

di tengah laut. Sebagaimana diketahui, maka yang nampak dari permukaan

laut hanyalah bagian yang sangat kecil saja dari gunung es tersebut, yaitu

bagian puncaknya. Dalam hal jiwa seseorang maka yang nampak dari luar

hanya sebagian kecil saja, yaitu alam kesadaran. Bagian yang terbesar dari

jiwa seseorang tidak dapat dilihat dari luar dan ini merupakan alam

ketidaksadaran. Antara kesadaran dan ketidaksadaran terdapat suatu

perbatasan yang disebut prakesadaran (precounsciousness). Dorongan-

dorongan yang terdapat dalam alam prakesadaran ini sewaktu-waktu dapat

muncul kedalam kesadaran.11

d. Perkembangan Kepribadian

Freud secara membagi tingkat-tingkat perkembangan seseorang

kedalam beberapa fase. Tingkat-tingkat perkembangan itu erat sekali

hubungannya dengan perkembangan kehidupan seksuil dan karenanya

disebut sebagai psychosexual development. Psychosexual development

meliputi tiga fase yaitu, fase oral, fase anal, fase genital.

Fase oral adalah fase yang paling awal dalam perkembangan

psykoseksuil seseorang. Kepuasan–kepuasan seksuil pada fase ini terutama

10 Gerald Corey, op. cit,. hlm. 15-16 11 Ibid., hlm. 62

Page 6: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

15

didapat secara oral (oral berarti mulut) yaitu misalnya dengan menghisap

jempol, menetek dan sebagainya.

Fase yang berikutnya adalah fase anal. Pada fase ini kepuasan

seksuil terutama diperoleh dari kegiatan-kegiatan disekitar daerah anus.

Kalau seorang dewasa mengalami fiksasi atau regresi pada fase ini, maka ia

akan menjadi keras kepala.

Fase yang terakhir dari perkembangan psikoseksual adalah fase

genital. Kepuasan-kepuasan seksuil terutama diperoleh melalui alat-alat

kelamin atau genetalia. Fase ini merupakan fase yang pada umumnya

terdapat pada orang-orang dewasa.12

Dibawah ini merupakan tujuan terapi psikoanalisa:

Salah satu tugas psikoterapi adalah menganalisa ketahanan pasien terhadap pengulitan konflik bawah sadarnya. Bagian besardari tugas ini akan timbul melalui penunjukan pada pasien “tranferensi (tranference)”nya, yaitu perasan kuat yang dirasakan pasien terhadap analisis yang berakar pada kebutuhan dan konflik tak terpecahkan dimasa kanak-kanak.13

Berikut teknik-teknik psikoanalisa antara lain:

1) Metode asosiasi bebas, menuntut pasien mengatakan segala sesuatu yang

muncul dalam kesadarannya. Metode asosiasi bebas tidak berhenti pada

asal-usul simptom-simptom, metode ini memungkinkan bahkan

menuntut supaya pasien berbicara tentang segala sesuatu dan apa saja

yang terjadi pada dirinya dengan leluasa dan tanpa perlu berusaha

membuat uraian yang logis, teratur dan penuh arti.14

2) Metode analisis mimpi. Metode ini bukanlah suatu metode yang terpisah

dari metode asosiasi bebas; analisis itu merupakan konsekuensi wajar

dari instruksi kepada para pasien agar pasien berbicara tentang segala

sesuatu yang muncul dalam kesadarannya. Pasien-pasien awal Freud

secara spontan teringat akan mimpi-mimpi yang muncul dan

selanjutnya melakukan asosiasi bebas tentang mimpi-mimpi tersebut.

12 Ibid., hlm. 65-66 13 Daniel Goleman, Kathleen Riordan Speeth, The Essential Psychotherapies dengan judul

Esensial Psikoterapi: Terapi dan Praktek Para Ahli, Dahara Prize, Semarang, 1993, hlm. 13 14 Calvin S Hall, Gardner Lindzey, Theories of Personality I diterjemahkan oleh Yustinus,

dengan judul, Teori-teori Psikodinamik (Klinis), Kanisius, Yogyakarta, 1993, hlm. 100

Page 7: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

16

Freud segera menyadari bahwa mimpi-mimpi yang dilaporkan dan

asosiasi-asosiasi bebas yang mengiringnya ini, merupakan sumber

informasi yang kaya tentang dinamika kepribadian manusia. Freud

merumuskan teori terkenal yang menyatakan bahwa mimpi

mengungkapkan kegiatan dan isi paling primitif dari jiwa manusia.15

3) Penafsiran adalah suatu prosedur dasar dalam menganalisis asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi-resistensi, dan transferensi-transferensi. Prosedurnya terdiri atas tindakan-tindakan anak yang menyatakan, menerangkan, bahkan mengajari klien makna-makna tingkah laku yang dimanifestasikan oleh mimpi-mimpi, asosiasi bebas, resistensi-resistensi, dan oleh hubungan terapeutik itu sendiri. Fungsi- fungsi penafsiran adalah mendorong ego untuk mengasimilasi bahan-bahan baru dan mempercepat proses penyingkapan bahan tak sadar lebih lanjut. Penafsiran-penafsiran analisis menyebabkan pemahaman dan tidak terhalanginya bahan tak sadar pada pihak lain.16

4) Metode analisis dan penafsiran resistensi. Resistensi adalah sesuatu yang

melawan kelangsungan terapi dan mencegah klien mengemukakan bahan yang tak disadari. Selama asosiasi bebas atau asosiasi kepada mimpi-mimpi, pasien bisa menunjukkan ketidak sediaan untuk menghubungkan pemikiran-pemikiran, perasaan-perasaan, dan pengalaman-pengalaman tertentu.17

5) Metode Analisis dan penafsiran transferensi. Tranferensi

mengejawantahkan dirinya dalam proses terapeutik ketika “urusan yang

tidak selesai” di masa lampau klien dan orang-orang yang berpengaruh

menyebabkan dia mendistorsi masa sekarang dan bereaksi terhadap

analis sebagaimana dia bereaksi terhadap ibu artau ayahnya. Sekarang,

dalam hubungannya dengan analis, klien mengalami kembali perasaan-

perasaan menolak dan membenci sebagaimana yang dulu dirasakannya

terhadap orang tuanya. Sebagian besar terapis psikoanalitik menekankan

bahwa pada akhirnya klien harus mengembangkan “neurosis

transferensi” itu, sebab neurosis yang dialami klien bersumber pada

lima tahun pertama kehidupannya, dan sekarang dia secara tidak

semestinya membawa neurosis itu kemasa dewasa sebagai kerangka

15 Ibid., hlm. 101 16 Gerald Corey, op. cit.,hlm. 42 17 Ibid., hlm. 43

Page 8: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

17

hidupnya. Analisis membangkitkan neurosis transferensi dengan

kenetralan, keobjektifan keanoniman dan kepasifannya yang relatif.18

2. Psikoterapi Gestalt

Terapi Gestalt yang dikembangkan oleh Frederick Perls adalah bentuk

terapi eksistensial yang berpijak pada premis bahwa individu-individu harus

menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi jika

mereka berharap mencapai kematangan. Karena bekerja terutama di atas prinsip

kesadaran.19

Salah satu tehnik dalam pendekatan ini adalah tehnik kursi kosong yang

berasal dari psikodrama. Seperti pendekatan interaksional, pendekatan ini lebih

menekankan apa yang terjadi di sini dan saat ini. Komentar proses juga banyak

dilakukan. Lebih penting lagi adalah pengenal proses somatik yang terjadi

ketika seseorang mengalami suatu pengalaman tertentu. Inilah keunikan

pendekatan ini yang mengalami bahwa manusia adalah makhluk bio-

psikososial.20

Dalam Kamus Psikologi karya H.M. Hafi Anshari Istilah Gestalt

mempunyai dua pengertian:

"1) Bentuk, tingkai atau konfigurasi. 2) Suatu keseluruhan terintegrasi

yang lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya."21

Konsep-konsep utama dalam terapi Gestalt mencakup:

a. Pandangan tentang sifat manusia.

Pandangan tentang sifat manusia berakar pada filsafat eksistensial dan fenomenologi. Ia menekankan konsep-konsep seperti perluasan kesadaran, penerimaan tanggung jawab pribadi, kesatuan pribadi, da mengalami cara-cara yang menghambat kesadaran. Dalam terapinya pendekatan Gestalt berfokus pada pemulihan kesadaran serta pada pemaduan polaritas-polaritas dan dikotomi-dikotomi dalam diri. Terapi diarahkan bukan pada analisis, melainka pada integrasi yang berjalan selangkah demi selangkah dalam terapi sampai klien menjadi cukup kuat untuk menunjang pertumbuhan pribadinya sendiri.22

18 Ibid., hlm. 44-45 19 Ibid., hlm. 118 20 MA. Subandi, (et. al), op. cit., hlm. 89 21 H.M. Hafi Anshari, Kamus Psikologi, Usaha Nasional, Surabaya, 1996, hlm. 238 22 Gerald Corey, op. cit., hlm. 118-119

Page 9: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

18

b. Saat Sekarang

Bagi Perls, tidak ada yang “ada” kecuali sekarang. Karena masa lampau telah pergi dan masa depan belum datang, maka saat sekaranglah yang penting. Salah satu sumbangan utama terapi Gestalt adalah penekanannya pada di sini-dan-sekarang serta pada belajar menghargai dan mengalami sepenuhnya saat sekarang. Berfokus pada masa lampau dianggap sebagai suatu cara untuk menghindari tindakan saat sekarang sepenuhnya.23

c. Urusan yang Tidak Selesai

Dalam terapi Gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tidak selesai, yakni mencakup perasaan yang tidak terungkapkan seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kedudukan, rasa berdosa, rasa diabaikan, dan sebagainya. Meskipun tidak bisa diungkapkan, perasaan-perasaan itu diasosiasikan dengan ingatan-ingatan dan fantasi-fantasi tertentu. Karena tidak terungkapkan dalam kesadaran, perasaan-perasaan itu tetap tingal pada latar belakang dan dibawa pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat hubungan yang efektif dengan dirinya sendiri dan dengan orang lain. Urusan yang tidak selesai itu akan bertahan sampai ia menghadapi dan menangani perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan itu.24

Berikut Tujuan Terapi Gestalt

Tujuan terapi Gestalt ialah membantu menggali ketahanan, memajukan kewaspadaan tingkat tinggi dan memberi fasilitas pada proses kematangan. Tehnik Gestalt tersebut (menurut catatan Levitsy dan Perls) akan sering menyelenggarakan nilai-nilai yang sangat banyak, sehingga memperlihatkan kepada pasien cara yang banyak dan halus di mana pasien mengindari dirinya dari pengalaman serta lingkungannya.25

Berikut teknik- teknik terapi Gestalt:

1) Permainan dialog

Ahli terapi Gestalt mencari pembagian apa saja yang dimanifestasikan

dalam kepribadian. Secara alamiah, apapun “pembagian” ditemukan, ialah

merupakan fungsi dari kerangka referensi ahli terapi dan kekuatan

observasinya. Salah satu pembagian utama yang dirumuskan ialah antara

top-dog dan under-dog. Top-dog adalah ekuivalen dengan super ego

psikoanalitis. Spesilisasi top-dog seharusnya pada umumya suka meraja dan

23 Ibid., hlm. 119 24 Ibid., hlm. 122-123 25 Daniel Goleman dan Kathleen Riordan Speth, op. cit.,hlm. 113

Page 10: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

19

mengutuk. Under-dog cenderung bertahan secara pasif, memaafkan dan

menemukan alasan untuk ditangguhkan.

Bila pembagian tersebut sudah diatasi, pasien diminta berdialog

diantara kedua unsur dari dirinya. Tentu saja, dari permainan dialog yang

sama, bisa dicari pembagian yang berarti didalam kepribadian (agresif vs

pasif, maskulin vs feminim dan sebagainya). Dialog tersebut bisa juga

dikembangkan diantara pasien dan sebagian orang. Pasien hanya respons

(tanggapan), jawaban terhadap tanggapan tersebut.

2) Membuat lingkaran

Ahli terapi bisa merasakan, bahwa tema tertentu atau perasaan yang

diungkapkan oleh pasien seharusnya dipaparkan berhadapan dengan setiap

orang didalam kelompak. Maka dibuatlah lingkaran.

Permainan “lingkaran” bisa melibatkan menyentuh, mengelus,

mengobservasi, menakuti dan lain-lainnya.

3) Urusan yang tak selesai

Merupakan analogi terapi dari tujuan tak lengkap, persepsi maupun

kognitif psikologi Gestalt. Kapan saja ada urusan tak selesai (perasaan yang

tak terselesaikan), maka pasien diminta untuk melengkapi.

4) “Saya bertanggung jawab”

Pada permainan ini, kita membentuk sebagian unsur rangkaian

kesatuan kesadaran, tetapi kita mempertimbangkan semua persepsi untuk

dijadikan tindakan. Dengan setiap pernyataan, kita meminta pasien untuk

memakai frasa: “.... dan saya bertanggung jawab atas itu”.

5) “Saya punya rahasia”

Mengadakan eksplorasi perasan bersalah dan malu. Tiap orang

memikirkan rahasia pribadi. Pasien tak boleh berbagi rahasia, tetapi

dibayangkan (diproyeksikan) bagaimana rasanya orang lain bereaksi.

Langkah selanjutnya tiap pasien membuat tentang rahasianya. Pencapaian

tak sadar terhadap rahasia sebagai pencapaian yang berharga, sekarang

mulai ada titik terangnya.

Page 11: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

20

6) Bermain proyeksi

Banyak persepsi tampaknya merupakan proyeksi. Misalnya, pasien

berkata: “saya tak bisa mempercayai kamu”. Bisa ditanyakan untuk

memainkan peran orang yang tak dapat dipercaya, guna menemukan konflik

dari dalam dirinya.26

7) Pembalikan

Teori yang melandasi teknik perbalikan adalah teori bahwa klien terjun ke dalam sesuatu yang ditakutinya, karena dianggap bisa menimbulkan kecemasan, dan menjalin hubungan dengan bagian-bagian diri yang telah ditekan atau diingkarinya. Oleh karena itu, teknik ini bisa membantu para klien untuk mulai menerima atribut-atribut pribadinya yang telah dicoba diingkarinya.27

8) Irama kontak dan penarikan kembali

Terapi Gestalt menekankan pada sifat yang berlawanan dari fungsi

vital. Kapasitas atas cinta dihalangi oleh ketidakmampuan menopang

kemarahan. Istirahat, diperlukan untuk menyimpan kembali energi.

Kecenderungan alami terhadap penarikan kembali dari kontak yang

dialami pasien dari waktu kewaktu, tidaklah berhubungan seperti ketahanan

yang diatasi melainkan seperti tanggapan berirama yang dihormati. Secara

konsekuensinya, bila pasien ingin menarik kembali, ia diminta menutup

mata dan menarik kembali dalam fantasi ke tempat atau situasi apa saja di

mana ia merasa aman. Pasien menggambarka adegan dan perasaannya di

sana. Segera ia diminta membuka mata dan “kembali ke kelompok”.

Keberlangsungan itu dilanjutkan lagi, biasanya dengan materi baru yang

disediakan oleh pasien dan sekarang mempunyai sebagian energi yang

disimpan atas penarikan kembali.

9) Repetisi (pengulangan)

Menurut Perls, sebagian besar pemikiran kita terdiri dari repetisi dan

persiapan intern untuk memainkan peran sosial kita. Pengalaman tingkat

ketakutan semata-mata mewakili ketakutan, bahwa kita tidak akan

memainkan peranan secara baik. Karenanya kelompok bermain permainan

26 Ibid., hlm. 118-119 27 Gerald Corey, op.cit., hlm. 140

Page 12: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

21

saling berbagi repetisi satu dengan yang lain. Jadi, lebih waspada akan

sarana persiapan yang dicanangkan dalam mendukung peran sosial.

10) “Berlebih-lebihan”

Permainan ini berhubungan erat dengan prinsip rangkaian kesatuan

kesadaran dan melengkapi kita dengan cara lain dari pemahaman bahasa

tubuh,. Pasien diminta menggerak secara berlebih-lebihan dan berulang

kali. Biasanya menafsirkan arti dari dalam lebih jelas. Kadang-kadang

pasien diminta mengembangkan gerakan dalam tari, guna memperoleh lebih

banyak dirinya kedalam ekspresi terpadu.

11) “Bolehkah saya menambahkan kalimat ?”

Dalam mendengarkan atau mengadakan observasi dengan pasien,

ahli terapi bisa mengambil kesimpulan bahwa sikap atau pesan tertentu

dinyatakan. Maka ahli terapi berkata: “Bolehkah saya menambahkan satu

kalimat ? katakan dan coba ”. Kalimat diusulkan dan pasien mengetes

reaksinya atas kalimat tersebut. Secara khas, ahli terapi tidak begitu saja

menafsirkan pada pasien. Pasien harus membuat pengalamannya lewat

partisipasi aktif. Bila yang diusulkan merupakan kunci kalimat,

pengembangan ide secara spontan akan di isi oleh pasien.

12) Permainan konseling perkawinan

Hanya akan disebutkan sebagian saja dari kemungkinan variasi pada permainan ini. Pasangan berharap satu dengan yang lain. Mulai mengatakan kalimat dimulai dengan: “Saya marah karena ....” Tema kebencian bisa dilanjutkan dengan tema penghargaan: “Saya menghargaimu ....”. Lalu tema iri hati: “Saya iri hati karena ....” Atau tema pemenuhan: “Saya rela ....”. Pada akhir kata, kita menyebutkan satu pendekatan tertentu yang tidak tergolong di bawah judul peraturan maupun permainan. Kita sebut prinsip: “Dapatkah anda bertahan dengan perasaan itu?” Misalnya, pasien tiba pada satu titik di mana ia merasa kosong, bingung, frustasi atau patah semangat. Lalu terapi berkata: “Dapatkah saudara dapat bertahan dengan perasaan itu?” Bisa pula dijabarkan apa dan bagaimana perasaannya. “Apa persepsi, fantasi dan pengharapan saudara?” Pada saat ini, seringkali paling tepat dan penting membantu pasien membedakan antara apa yang dibayangkan dan apa yang dirasakan.28

28 Daneil Goleman dan Kathleen Riordan Speth, op. cit., hlm. 119-121

Page 13: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

22

1. Psikoterapi Analisis Transaksional (AT)

Eric Berne (1910- 1970) adalah psikiater kelahiran Kanada. Dengan

latihan psikoanalitis, Eric Berne menentang terhadap apa yang dilihat yaitu

kekomplekan psikoanalisa. Berne mengerjakan terapi yang gampang untuk

dipahami dan dimengerti oleh orang awam. Hasilnya ialah “transactional

analysis” atau TA (analisis transaksional).

Berne merumuskan bahwa kepribadian manusia disusun dari “keadaan

ego”, yang merupakan susunan intelek dan emosi saling bertalian. Keadaan ego

“Orang Tua” terdiri dari nilai dan nasehat (yang baik) orang tua. Keadaan ego

“Orang Dewasa” dibentuk oleh kontak obyektif dengan lingkungan. Dan

keadaan ego “Anak” berisi aspek kepribadian spontan yang kekanak- kanakan.

Kritik dan kekolotan bertalian dengan orang tua.

Berikut Merupakan Konsep-Konsep Utama Analisis Transaksional :

1) Pandangan tentang sifat manusia

AT berakar pada suatu filsafat yang anti deterministik serta menekankan bahwa manusia sanggup melampaui pengondisia dan pemrograman awal. Disamping AT berpijak pada asumsi-asumsi bahwa orang-orang sanggup memahami putusan-putusan masa lampaunya dan bahwa orang-orang mampu memilih untuk memutuskan ulang. AT meletakkan kepercayaan pada kesanggupan individu untuk tampil diluar pola-pola kebiasaan dan menyeleksi tujuan-tujuan dan tingkah laku baru. Hal ini tidak menyiratkan orang-orang terbebas dari pengaruh kekuatan- kekuatan sosial, juga tidak berarti bahwa orang-orang sampai pada putusan hidupnya yang penting itu sepenuhnya oleh dirinya sendiri, tetapi berarti bahwa, bagaimanapun, orang-orang dipengaruhi oleh pengharapan-pengharapan dan tuntutan-tuntutan dari orang-orang lain yang berarti, dan putusan-putusan dininyapun dibuat ketika hidup mereka sangat bergantung pada orang lain, tetapi putusan-putusan itu bisa ditinjau dan ditantang dan serta, jika putusan-putusan dininya tidak laik lagi. Bisa dibuat putusan-putusan baru.29

2) Perwakilan-perwakilan Ego

Keadaan ego setiap orang mempunyai pembuangan repertoire yang terbatas dari keadaan ego yang dibagi kedalam tiga jenis: yaitu keadaan Orang Tua dipinjam dari figur Orang Tua dan memproduksi kembali perasaan, sikap, tingkah laku, serta tanggapan dari figur tersebut. Keadaaan ego Orang Dewasa berhubungan dengan

29 Gerald Corey., op. cit, hlm. 160

Page 14: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

23

mengumpulkan dan memproses, serta perkiraan kemungkinan sebagai dasar atas tindakan. Keadaan ego Anak merupaka peninggalan dari masa kanak-kanak individu dan menghasilkan kembali tingkah laku, serta keadaan pikirannya pada keadaan tertentu atau jangka waktu tertentu dari perkembangannya, memakai fasilitas yang ditingkatkan pada pembuangan pada saat dewasa.30

3) Skenario-skenario kehidupan dan posisi-posisi psikologis dasar

Skenario-skenario kehidupan adalah ajaran-ajaran orang tua yang

kita pelajari dan putusan-putusan awal dibuat oleh kita sebagai anak, yang

selanjutnya dibawa oleh kita sebagai orang dewasa. Kita menerima pesan-

pesan dan dengan demikian kita belajar dan menetapkan – tentang

bagaimana kita usia dini. Pesan-pesan verbal dan nonverbal orang tua

mengkomunikasika bagaimana mereka melihat kita dan bagaimana mereka

merasaka diri kita. Kita membuat putusan-putusan dini yang memberikan

andil pada perasaan sebagai pemenang (perasaan “OK”) atau perasaan

sebagai orang yang kalah (perasaan “tidak OK”).

Perintah orang tua adalah bagian dari skenario kehidupan kita yang

mencakup “harus”, “semestinya”, “lakukan”, “jangan dilakukan”, dan

pengharapan-pengharapan orang tua. Kita mempelajari perintah-perintah itu

pada usia dini, dan kita juga membuat putusan-putusan tentang bagaimana

kita akan merespon orang lain dan bagaiman kita merasakan harga diri kita.

Dalam kehidupan dewasa banyak tingkah laku kita yang tumbuh dari

bagaimana kita “diskenariokan” dan dari hasil putusan-putusan ini yang kita

buat.

Berkaitan dengan konsep-konsep skenario kehidupan, pesan-pesan

dan perintah-perintah orang tua, dan putusan-putusan dini itu, adalah konsep

dalam AT tentang empat posisi dasar dalam hidup: 1). “Saya OK dan anda

OK” 2). “Saya OK dan anda tidak OK” 3). “Saya tidak OK dan anda OK”.

4). “Saya tidak OK dan anda tidak OK”. Masing-masing posisi itu

berlandaskan putusan-putusan orang yang dibuat sebagai hasil dari

pengalaman dini di masa kanak-kanak. Jika seseorang telah membuat suatu

putusan, maka dia pada umumnya akan bertahan pada putusannya itu

kecuali jika ada campur tangan (terapi atau kejadian tertentu) yang

30 Daniel Goleman dan Kathleen Riordan Speeth, op. cit., hlm. 97

Page 15: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

24

mengubahnya. Posisi yang sehat adalah dengan perasaan sebagai pemenang

atau posisi Saya Ok dan Anda OK. Dalam posisi tersebut dua orang merasa

seperti pemenang dan bisa menjalin hubungan langsung yang terbuka. Saya

OK dan Anda tidak OK adalah posisi orang-orang yang memproyeksikan

masalah-masalahnya kepada orang lain dan mempersalahkan kepada orang

lain. Ia adalah posisi yang arogan yang menjauhkan seseorang dari orang

lain dan mempertahankan seseorang dari penyingkiran diri.

Saya tidak OK dan Anda OK adalah posisi orang yang mengalami

depresi, yang merasa tak kuasa dibanding dengan orang lain, dan yang

cenderung menarik diri atau lebih suka memenuhi keinginan orang lain

ketimbang keinginannya sendiri. Saya tidak OK dan Anda tidak OK adalah

posisi orang-orang yang menyingkirkan semua harapan, yang kehilangan

minat hidup, dan melihat hidup sebagai tidak mengandung harapan.31

4) Kebutuhan manusia akan belaian

Model aslinya adalah bahwa orang tua yang secara fisik membelai bayinya. Dalam teori AT sebuah belaian merupakan bagian dari suatu perhatian yang melengkapi stimulasi yang optimal kepada individu. Belaian ini merupakan kebutuhan dalam setiap interaksi sosial dan menyehatkan. Belaian ini tidak hanya dibutuhkan dan terjadi pada anak akan tetapi juga pada masa dewasa dan belaian yang diterima atau yang diberiakn akan menguatkan posisi hidup seseorang dan lebih jauh akan memperkuat naskah, fungsi ego, transaksi dan permainan-permainannya.32

5) Permainan-permainan yang kita mainkan.

Para pendukung AT mendorong orang-orang untuk mengenali dan

memahami perwakilan-perwakilan ego-nya. Alasannya adalah dengan

mengakui ketiga perwakilan ego itu, orang-orang bisa membebaskan diri

dari putusan-putusan Anak yang telah usang dan dari pesan-pesan Orang

Tua yang irasional yang menyulitkan kehidupan mereka. AT mengajari

orang bagaimana yang sebaiknya digunakan untuk membuat putusan-

putusan yang penting bagi kehidupannya. Di samping itu, para tokoh AT

mengungkapkan bahwa orang-orang bisa memahami dialog internalnya

antara Orang Tua dan Anak. Mereka juga bisa mendengar dan memahami

31 Gerald Corey, op. cit., hlm. 163-164 32 MA. Subandi, (et.al), op. cit., hlm. 73

Page 16: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

25

hubungn mereka dengan orang lain. Mereka bisa sadar akan kapan mereka

harus terus terang dan kapan mereka harus berbohong pada orang lain.

Dengan menggunakan prinsip-prinsip AT, orang-orang bisa sadar akan jenis

belaian yang diperolehnya, dan mereka bisa merubah respon-respon belaian

di negatif kepada positif. Mereka juga bisa memberi belaian yang juga

mereka butuhkan. Dan jika mereka enggan melakukannya, mereka bisa

memastikan bahwa Orang Tua pengritik mereka mendikte mereka agar

mereka “jangan” tergila-gila pada diri sendiri. Pendek kata, salah satu

sasaran AT adalah membantu orang-orang agar memahami sifat transaksi-

transaksi mereka dengan orang lain, sehingga mereka bisa merespon orang

lain secara langsung, meyeluruh dan akrab. Dari situ kecenderungan kepada

permainan bisa dikurangi.

AT memandang permainan-permainan sebagai penukaran belaian-

belaian yang mengakibatkan berlarut-larutnya perasaan-perasaan tidak enak.

Permainan-permainan boleh jadi memperlihatkan keakraban. Akan tetapi,

orang-orang yang terlibat dalam transaksi-transaksi memainkan permainan

menciptakan jarak diantara mereka sendiri dengan menginpersonalkan

pasangannya. Transaksi itu sekurang-kurangnya melibatkan dua orang

memainka peranan. Transaksi-transaksi permainan akan batal jika salah

seorang menjadi sadar bahwa dirinya berada dalam permaianan dan

kemudian memutuskan untuk tidak lagi memainkannya. Jadi, langkah

pertama untuk membatalkan transaksi permainan adalah menyadari sifat

halus permainan. Permainan-permainan yang umum meliputi “Saya yang

malang”, “Pahlawan”, “Ya, tapi”, “Jika bukan untuk kamu”, “Lihat apa

yang kamu lakukan sehingga aku berbuat !”, “Terganggu”, “Kegaduhan”,

dan “Si Tolol”. Para orang tua sering mengunakan serangkaian permainan

untuk mengendalikan anaknya, dan anak membalas dengan permainan-

permainan yang bahkan lebih berkembang; buktinya, anak-anak sangat ahli

dalam menemukan permainan-permainan guna mengindari tugas-tugas.

Masalah yang ditimbulkan oleh permainan-permainan itu adalah motif yang

Page 17: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

26

tersembunyi tetap terpendam, dan para pemain memperoleh perasaan tidak

OK.33

Berikut bentuk-bentuk analisis transaksional

Setiap apa yang dikerjakan dan apa yang dikatakan inividu yang satu

denga yang lain disebut transaksi. Transaksi dapat terjadi secara verbal

(transaksional) dan transaksi non verbal (transaksi psikologik) yang terjadi

dalam transaksi yang terselubung.

Ada tiga bentuk transaksi dalam kaitannya denga interaksi yang

terjadi antara dua individu, yaitu:

a. Transaksi-transaksi komplementer (saling mengisi) Transaksi ini dapat terjadi jika antara stimulus dan respon cocok, tepat dan memang yang diharapkan, sehingga transaksi ini akan berjalan lancar.

b. Transaksi silang Transaksi itu terjadi jika antara stimulus dan respon tidak cocok atau tidak sebagaimana yang diharapkan dan biasanya komunikasi atau interaksi ini akan terganggu.

c. Transaksi terselubung Transaksi ini terjadi jika antara dua status ego beroperasi bersama-sama. Biasanya dapat dirasakan meliputi dewasa diarahkan ke dewasa, akan tetapi meyembunyikan suatu pesan yang sebenarnya. Misalnya dewasa ke anak, atau orang tua ke anak.34

Berikut merupakan dasar dan tujuan terapi

Dasar tujuan dari AT adalah membantu pihak klien dalam rangka

membuat keputusan baru. Yaitu tentang tingkah lakunya sekarang yang

diarahkan pada kehidupannya, caranya dengan jalan membantu klien

untuk mendapatkan kesadaran tentang bagaimana klien menghadapi

masalahnya yang berkaitan dengan kebebasan memilih dan memberikan

pilihan untuk menentukan cara hidupnya.35

Berikut teknik-teknik terapi analisis transaksional

1) Analisis strutural

Analisis struktural adalah suatu cara yang dapat menjadikan

individu sadar tentang isi dan fungsi dari status egonya (orang tua,

33 Gerald Corey, op.cit., hlm. 156-157bb 34 MA. Subandi, (et.al), op. cit., hlm. 76-77 35 Ibid., hlm. 82-83

Page 18: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

27

dewasa dan anak). Di dalam AT, klien belajar bagaimana

mengidentifikasi status egonya. AT di sini membantu klien untuk

menyelesaikan kembali pola-pola yang individu rasakan mengganggu,

kemudian klien disuruh untuk menyatakan keluar status egonya.

2) Metode belajar

Oleh karena AT mendasarkan pada aspek kognitif, maka proses

belajar mengajar merupakan dasar dari pendekatannya. Anggota

kelompok AT diharapkan akan kenal dengan analisis strukural dan

menguasai dasar dari status ego orang tua, dewasa dan anak.36

3) Kursi kosong

Kursi kosong adalah suatu prosedur yang sesuai analisi struktural. Bagaimana kursi kosong itu dijalankan ? Umpamanya seorang klien mengalami kesulitan dalam menghadapi boss-nya (ego Orang Tua). Klien diminta untuk membayangkan bahwa seseorang tengah duduk di sebuah kursi dihadapannya dan mengajaknya berdialog. Prosedur ini memberikan kesempatan pada klien untuk menyatakan pikiran-pikiran, perasaan-perasaan dan sikap-sikapnya selama ia menjalankan peran-peran perwakilan-perwakilan ego-nya. Klien tidak hanya mempertajam kesadarannya, dalam kasus ini ego Orang Tuanya, tetapi juga kedua ego lainnya (Anak dan Orang Dewasa) yang biasanya memiliki ciri-ciri tertentu dalam hubungannya dengan keadaan yang dibayangkan. Teknik kursi kosong bisa digunakan oleh orang-orang yang mengalami konflik-konflik internal yang hebat guna memperoleh fokus yang tajam dan pegangan yang konkret bagi upaya pemecahan.37

4) Permainan peran

Prosedur AT dapat juga digunakan dengan teknik-teknik

psikodrama atau role playing. Di dalam terapi kelompok situasi-situasi

di dalam role playing dapat melibatkan anggota yang lain. Kemungkinan

yang terjadi anggota kelompok yang lain menggunakan status ego

tertentu yang berkaitan dengan masalah dengan klien dan klien berbicara

dengan anggota tersebut. Kemungkinan dalam psikodrama ada anggota

yang menggunakan status ego tertentu dan tidak mau berubah, maka

dalam situasi ini klien dapat memberikan reaksinya dalam tingkah laku

yang ditampakkan dalam kelompok.

36 Ibid., hlm. 83-84 37 Gerald Corey, op. cit., hlm 182-183

Page 19: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

28

5) Family Modelling

Ini merupakan suatu teknik lain yang dapat digunakan untuk

analisis struktural, terutama bagi klien yang selalu menggunakan status

ego tertentu. Didalam teknik ini klien disuruh untuk membayangkan

yang melibatkan banyak individu, mungkin yang berhubungan dengan

pengalaman masa lalu atau dirinya; misalnya dirinya sebagai direktur,

produser atau aktor. Klien menetapkan situasi dan menggunakan

anggota lain dari kelompoknya sebagai anggota keluarga. Kemudian dari

analisis didiskusikan dan dievaluasi dengan kesadaran yang penuh atas

situasi yang spesifik dan arti dirinya.

6) Analysis of Ritual and Past Time

Analisis permainan merupakan aspek yang penting dalam

mengetahui transaksi yang sebenarnya dengan orang lain. Di dalam hal

ini perlu diobervasi dan diketahui bagaimana permainan dimainkan dan

belaian apa yang diterima, bagaimana keadaan permainan itu, apakah

ada jarak dan apa diiringi dengan keakraban.38

4. Psikoterapi di Pondok Pesantren Suryalaya

Pondok Pesantren Suryalaya didirikan pada tanggal 5 September 1905

yang terletak di kampung Godebag, desa Tanjungkerta, kecamatan

Pageurageung, Tasikmalaya, jabar, oleh Abah Sepuh (K.H. Abdullah Mubarok

bin Nur Muhammad-lahir pada tahun 1836). Sebelumnya sejak tahun 1890

sudah aktif mengadakan kegiatan pengajaran dan pengamalan Tarekat

Qadiriyyah Naqsabandiyyah (TQN) di kampung Tundagan. Pada tahun 1908

Abah Sepuh diangkat menjadi guru dan pemimpin TQN oleh Syekh Tolhah

untuk menggantikan beliau pada usianya yang ke-72 tahun.39

38 MA. Subandi, (et.al), op. cit, hlm. 85-86 39 A. Shohibul Wafa Tajul Arifin, Sembilan Puluh Tahun Pondok Pesantren Suryalaya,

Tasikmalaya, 1995, hlm. 14-15

Page 20: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

29

Setelah Abah Sepuh meninggal maka kepemimpinan pesantren dan

TQN dilanjutkan oleh putranya K.H. Ahmad Shohibul Wafa Tajul yang populer

dipanggil Abah Anom yang lahir di Suryalaya tahun 1915.40

Sistem pendidikan di pesantren Suryalaya adalah seperti yang ada pada

pesantren-pesantren Salaf pada umumnya, yakni dengan sistem sorogan,

bandongan dan klasikal (Madrasah).41 dan juga terdapat panti Inabah yang

merupakan salah satu bentuk kegiatan pengalaman ajaran Islam di pondok

pesantren Suryalaya dengan metode TQN.42

Gambaran Umum Pondok Inabah I Pondok Pesantren Suryalaya

Pondok pembinaan mental remaja Inabah I Pondok Pesantren Suryalaya

merupakan tempat penyadaran dan pembinaan para remaja korban

penyalahgunaan narkotika, yang berlokasi di desa Cibeureum kecamatan

Panajalu, Ciamis, DT II propinsi Jawa Barat. Secara resmi pondok Inabah I

berdiri dan dilembagakan pada tahun 1972 sampai akhir tahun 1979 ( selama

tujuh tahun lamanya masa perintihan) pondok Inabah I didirikan atas prakarsa

sesepuh pondok pesantren Suryalaya (Abah Anom) yang mana kata inabah

diambil dari bahas Arab yang berarti “ kembali kepada jalan Allah” dan hal ini

sangat relevan dengan tujuan dari pembinaannya, yaitu untuk menyadarkan,

membina, dan mengembalikan para remaja yang telah rusak akhlak serta

moralnya akibat dari penyalahgunaan narkotika dan sejenisnya untuk kembali

ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT, dengan jalan saenantiasa ingat

(berdzikir) kepada-Nya, melalui ajaran agama Islam dengan pendekatan

Ilahiyyah dan metode tasawuf Islam TQN.43

Para korban penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya yang

bertalian dengan kenakalan remaja serta berbagai bentuik penyakit kerohanian

40 Juhaya S. Praja, " Tasawuf: Merawat Korban Madat " dalam HM. Amin Syukur dan Abdul

Muhayya, (ed), Tasawuf dan Krisis, Pustaka Pelajar, bekerjasama dengan IAIN Walisongo Semarang, Yogyakarta, 2001, hlm. 266

41 Ibid., hlm. 266 42 Ibid., hlm. 267 43 Anang Syah, Proses Penyadaran Korban Penyalahgunaan Narkotika Melalui Ajaran Agama

Islam/Pendekatan Ilahiyyah Dengan Metode Tasawuf Islam Tharekat Qadiriyyah Naqsabandiyyah di Pondok Inabah I Pondok Pesantren Suryalaya, Percetakan Offset, Yogyakarta, 1995, hlm. 19

Page 21: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

30

dianggap sebagai orang yang berdusa kemudian diwajibkan untuk bertaubat.

Orang yang berdosa tersebut selanjutnya disebut Anak Bina.44

Agar Anak Bina dapat melaksanakan tobat, maka dalam proses

perawatan diarahkan untuk menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Anak Bina diharuskan mandi yang merupakan bagian dari bersuci. Bersuci

di sini mengandung pengertian bahwa Anak Bina di upayakan agar ia suci

badan, pakaian, tempat tinggal, dan segala yang digunakan dalam

menempuh hidupnya termasuk suci kalbu, jiwa, dhlomir, dan rasa.

Singkat kata bersih lahir dan batin. Dasar teorinya digali dari al-Qur’an (QS.

2:222; QS. al-Kaustar ayat 2-3; al-Maidah ayat 6).

2. Anak Bina yang dianggap telah sadar dan siap melanjutkan proses perawatan, yakni berdzikir, ia dapat melalui proses dzikir melalui talqin dzikir. Dasar teorinya ialah al-Qur’an dan hadits berikut: Dadar teorinya dari al-Qur’an, a. Ayat yang berbunyi:…wa alzamahum kalilmat al-taqwa kalimat al-taqwa berarti la-ila hail al-Lah denga syarat-syarat mengambil kalimat ini dari hati yang bersih, bukan kalimat yang didengar dari mulut orang awam.

3. Anak Bina yang telah melalui proses inisiasi dzikir yang disebut talqin dzikir dapat melaksanakan perawatan lanjutan dengan mengamalkan dzikir sesuai kurikulum yang dirumuskan dari petunjuk al-Qur’an dan hadits. Dzikir di sini mengandung pengertian shalat, puasa dan ibadah lainnya. Sementara praktik hariannya diprogram untuk dilaksanakan selama empat puluh malam atau lebih di pondok Inabah.45

Petunjuk teknis kurikulum tesebut disusun sebagai berikut.46

WAKTU IBADAH YANG

DILAKUKAN/SHALAT

REKAAT/SALAM

Jam

09.00

Shalat Sunah Duha

Zikir 1 jam

8 rakaat/ 4 salam

Jam

12.00

Shalat Sunah Qobla Dzuhur

Shalat Dzuhur

Shalat Sunah ba’da Dzuhur

Zikir 1 jam

2 rakaat

4 rakaat

2 rakaat

44 Juhaya S. Praja, " Tasawuf: Merawat Korban Madat " dalam HM. Amin Syukur dan Abdul

Muhayya. (ed), op.cit.,hlm. 267-268 45 Ibid., hlm. 269-271 46 Anang Syah, op.cit., hlm. 14

Page 22: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

31

Jam

15.00

Shalat Sunah Ashar

Shalat Lidaf’il Balai

Shalat Ashar

Zikir dan Hotaman

2 rakaat

2 rakaat

4 rakaat

Jam

18.00

Shalat Sunah Qobla Magrib

Shalat Magrib

Zikir dan hotaman

Shalat Sunah ba’da Magrib

Shalat Sunah Awwabiin

Shalat Sunah taubat

Shalat Sunah Birulwalidain

Shalat Sunah Lisyukurinnikmat

2 rakaat

3 rakaat

2 rakaat

6 rakaat

2 rakaat

2 rakaat

2 rakaat

Jam

19.00

Shalat Sunah Qobla Isya

Shalat Isya

Shalat Sunah Ba’da Isya

Dzikir minimal 165 kali

2 rakaat

4 rakaat

2 rakaat

Jam

21.00

Shalat Sunah Mutlak

Shalat Sunah Istiharah

Shalat Sunah Hajat

Dzikir 1 jam

2 rakaat

2 rakaat

2 rakaat

Jam

02.00

Diawali dengan mandi malam

Shalat Sunah Tahajjud

Shalat Sunah Tasbih

Shalat Sunah Witir

Dzikir sampai dengan menjelang

Subuh

12 rakaat

4 rakaat

3 rakaat

Jam

04.30

Shalat Sunah Subuh

Shalat Sunah Lidaf’il Balai

Shalat Subuh

Dzkir dan hotaman/Kuliah Subuh

2 rakaat

2 rakaat

2 rakaat

Page 23: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

32

Di samping kegiatan yang berupa bersuci (thoharoh), mandi, wudlu,

shalat dan dzikir, juga diberikan pelajaran dan praktek berdoa yang diambil

dari petunjuk dan sunah Rasul. Doa-doa itu ialah:

"1) Doa sebelum masuk jamban, 2) Doa sesudah selesai dan keluar

dari jamban, 3) Doa waktu sedang mandi tobat, 4) Doa sebelum tidur,

5) Doa setelah bangun tidur, 6) Doa sebelum makan, 7) Doa sesudah

makan."

Doa dan sopan santun dalam kurikulum perawatan Anak Bina di

pondok Inabah I, maka akan dijumpai tiga komponen utamanya, yaitu:

1. Bersuci, baik fisik maupun psikis. Bersuci fisik atau lahiriah ialah dengan mandi dan wudlu. Sedangkan bersuci batiniah ialah dengan berdzikir.

2. Shalat, yakni gerakan-gerakan fisik dan mental dalam rangka berkomunikasi dengan Pencipta alam semesta Allah SWT.

3. Dzikrullah, baik secara jelas dan keras yang terucapkan dengan lisan dan terdengar oleh telinga, maupun secara rahasia yang tekatakan oleh hati nurani.47

Sedangkan dzikir yang diajarkan berupa dzikir jahar dan dzikir

khofi. Dzikir jahar adalah: Dzikir yang diucapkan dengan suara keras dan

dengan gerakan-gerakan tertentu yang ditunjukkan oleh Abah Anom, lafadz

yang diucapkan adalah kalimat “LA ILAHA ILLALLAH’’ dan dzikir ini

dilaksanakan setelah shalat, baik fardlu maupun sunnah yang bilangannya

minimal 165 kali. Sedangkan dzikir khofi adalah: Dzikir yang diingat di

dalam hati, dzikir ini bukan berupa ucapan tetapi diingat di dalam hati,

sehingga ada yang menyebutkan bahwa dzikir inI terlintas dalam pikiran

dan tidak terdengar oleh telinga. Dalam hal ini diharapkan hati selalu

mengingat dan menyebut nama Allah.48

Selain kurikulum yang telah disampaikan diatas maka di pondok

Inabah I juga diberlakukan puasa. Puasa merupakan terapi penunjang karena

tidak semua diharuiskan melakukan kegiatan ini, yaitu mereka yang sudah

baik dan sudah sadar akan disuruh puasa, khususnya puasa sunnah, misalnya

47 Juhaya S. Praja, " Tasawuf: Merawat Korban Madat " dalam HM. Amin Syukur dan Abdul Muhaya. (ed), op.cit., hlm. 273-274

48 Anang Syah, op.cit., hlm.12

Page 24: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

33

puasa senin dan kamis, puasa tiga hari setiap bulan (puasa kifarat) dan puasa

fardlu pada bulan Ramadlan.49

5. Psikoterapi Sufistik Mu’inuddin Chisyti

Khwaja Mu’inuddin Hasan Sanjari Chisyti adalah salah satu sufi ajmar

yang mempunyai kemampuan untuk mengobati umat manusia dengan cara yang

ada di dalam ajaran Islam. Yaitu dengan cara yang di gunakan oleh para sufi,

Khwaja Mu’inuddin Hasan Sanjari Chisyti. Dia dikenal dengan julukan Nabi al-

Hind (Nabi India), Gharib Nawar (penyatuan orang-orang miskin). Khwaja-I-

Khwajaqah (imam segala imam), Khwaja-I- Buzurq (Imam agung), Atha-I-

Rasul (Pembenah Nabi), dan Khwaja-I- Ajmeri (Wali dari ajmer). Ia lahir pada

1142 M atau menurut sebagian ahli pada 1136 M di kota sanjar, sebuah kota di

sistan, daerah pinggiran khurasan.50

1. Puasa

Puasa merupakan bentuk penyembuhan alamiah yang paling lama

dikenal manusia. Metode yang dilakukan berkisar dan tidak memakan suatu

jenis makanan tertentu selama periode waktu teertentu yang tidak begitu

lama, sampai dengan pantangan secara total terhadap suatu jenis makanan

dan minuman selama periode waktu yang lama.51

Sebagian besar orang barat juga melakukan puasa untuk membersihkan tubuh dan meningkatkan kesehatan namun demikian puasa tersebut tidak dengan tujuan (niat yang tepat), yang kitamemulai puasa dengan niat tersebut. Para sufi barangkali banyak memilih pengalaman daripada kelompok lain dalam hal mengerjakan puasa dengan durasi yang berbeda-beda. Para sufi tidak sekedar mengerjakan prosedur fisik yang berhubungan dengan kesehatan sebagai alasan utamanya, melainkan untuk mendapatkan keridhoan Allah Yang Maha Tinggi.52

Penyakit seringkali bersumber dari pencernaan nutrien ynag tidak

sempurna dalam satu atu beberapa tahap pencernaan selama puasa aktivitas

yang biasanya dilakukan selama pencernaan makanan menjadi semakin

berkurang, yang akan memberikan kesempatan pada tubuh untuk

49 Ibid., hlm. 13 50 Dr. Mir Valludin, Zikir dan Kontemplasi dalam tasawuf, Pustaka Hidayah, Bandung, 1996,

hlm. 157 51 Shaykh Ghulam Mu’inuddin Chisyti, The Book of Sufi Healing diterjemahkan oleh Arief

Rahmat dengan judul Penyembuhan Cara Sufi, Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta, 2000, hlm. 142 52 Ibid., hlm. 144

Page 25: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

34

menghilangkan bahn-bahan yang berlebihan dan memperbaiki kerusakan

yang terjadi karena kesalahan pengaturan makanan dalam waktu yang lama.

Apabila hal ini terjadi maka tubuh akan memberikan respon dalam

car- cara khusus. Tindakan pertama yang dilakukan tubuh, apabila diberi

kesempatan, adalah membagkitkan panas demam. Jenis panas ini

menyebabkan terjadinya proses eliminasi yang sangat cepat

(“penghancuran”) terhadap bahan-bahan yang berlebihan, tanpa

memperhatikan apa bentuk bahan tersebut. Subtansi-subtansi itu kemudian

diolah menjadi bentuk yang dapat dikeluarkan oleh tubuh. Pengeluaran ini

terjadi pada satu (dan kadang-kadang lebih) dari lima jalan, yang disebut

lima macam bentuk krisis penyembuhan, yaitu pendarahan pada hidung,

rasa ingin muntah, diare, pengeluaran keringat dan pengeluaran urine.

Dengan mengatakan bahwa proses pengeluaran ini terjadi dalam

krisis penyembuhan, maksudnya adalah bahwa tubuh mengeluarkan hasil-

hasil sampingan yang berlebihan, seringkali berbahaya dan beracun, dari

suatu pencernaan yang tidak normal dan kurang sempurna. Krisis

penyembuhan dengan pengeluaran urine, tidak sama dengan pengeluaran

urine yang normal. Volume dan frekuensi pengeluaran urine ini barang kali

lima kali lebih tinggi atau bahkan lebih dari pada yang normal selama

beberapa jam. Suatu krisis penyembuhan melalui diare biasanya terjadi dari

lima belas kali pengeluaran kotoran atau lebih selama beberapa jam.

Memang agak mengherankan, bahwa krisis-krisis penyembuhan ini

merupakan kejadian-kejadian ysang dianggap oleh para ahli pengobatan

dari barat sebagai gejala penyakit. Akibatnya, segala upaya yang dilakukan

untuk menahan dan mengakiri fungsi-fungsi pengeluaran yang normal ini

akan menghancurkan mekanisme pembentukan kesehatan yang paling

efektif yang terdapat dalam tubuh.

Bentuk-bentuk krisis penyembuhan seperti ini karena selama

berpuasa terutama bagi orang-orang yang sebelumnya belum pernah

mengerjakan puasa, satu atau beberapa krisis penyembuhan kemungknan

akan terjadi setelah hari ketiga atau keempat (bahkan kadang-kadang dalam

beberapa jam). Sakit gejala yang terasa agak berat, barangkali sedikit

kenaikan temperatur tubuh atau demam, pengeluaran dan tanda-tanda

Page 26: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

35

sejenis menunjukkanbahwa tubuh sedang bergerak dalam modus

penyembuhan. Apabila diare atau rasa ingin muntah mulai terjadi, orang

yang tidak mengetahui manfaat atau pengaruh pengaruh puasa barangkali

akan menyimpulkan bahwa dia telah terserang flu atau gangguan

pernapasan, yang akan menjadi semakin lemah bila berpuasa.

Banyak orang yang takmampu menahan rasa yang tidak enak dan

kurang menyenagkan seperti ini, dan kemudian mengguanakan bermacam-

macam obat kimia, yang sayangnya akan menghilangkan aktifitas

penyembuihan tubuh. Hal ini barangkali akan cukup membantu seseorang

kembali bekerja, atau mendukungnya untuk melakukan fungsi-fungsi yang

penting, tetapi setelah bertahun-tahun terjadi penekanan terhadap proses

pengeluaran, maka bahan-bahan yang beracun akan masuk kedalam sistem,

sehingga organ mengalami kerusakan dan tak ada lagi harapan untuk

mengobatinya. Kecuali dengan cara-cara yang paling drastis. Sekalipun cara

tersebut sangat sulit dan bahkan agak mengerikan.

Diperlukan usaha dan sikap disiplin agar dapat berhasil dalam melaksanakan puasa-puasa yang dianjurkan ini. Dianjurkan bagi orang-orang yang belum berpengalaman untuk memulai puasa selama satu hari atau setengah hari, dan secara bertahap melanjutkannya sampai tingkat pelaksanaan yang diharapkan.53

2. Shalat

Hazrat Inayat Khan telah mengatakan, “seorang yang tidak pernah

melaksanakan shalat tidaklah memiliki harapan akan perkembangan jalan-

jalan yang lainnya, karena setiap postur dalam shalat memiliki suatu makna

yang indah dan pengaruh tertentu … shalat ini diperintahkan sebelum

meneruskan pengajaran sakral berikutnya. Jika ia gagal

mengembangkannya, maka tidak ada harapan baginya akan masa depan”.54

Shalat dikerjakan dengan melakukan posisi tubuh yang berbeda-

bedadan membaca beberapa ayat al-Qur’an pada setiap postur. Dan pada

postur-postur ini akan diberikan penjelasan mengenai manfaatnya masing-

masing.

53 Ibid., hlm. 150-152 54 Ibid., hlm. 156

Page 27: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

36

Postur Pertama, yaitu postur niat. Pada postur ini kita mengangkat kedua tangan terbuka keatas sampai telinga, dan letakkan ibu jari dibawah daun telinga sambil mengucapkan Allahu Akbar. Pengaruh-pengaruh yang menguntungkan yaitu tubuh terasa ringan karena berat badan terbagi pad kedua kaki. Luruskan bagian punggung untuk memperbaiki postur. Pikiran berada dalam keadaan terkendali. Pandangan lurus dengan berpusat pad laintai tempat kepala menyentuh permukaan lantai. Otot-otot punggung sebelah atas dan sebelah bawah dalam keadaan kendur, pusat otak atas dan bawah menyatu untuk membentuk kesatuan tujuan.55

Postur Kedua, yaitu postur Qiyam. Kita meletakkan tangan

dibawah pusar, tangan kanan berada diatas tangan kiri kemudian membaca

surat al- Fathehah dan surat Qur’an lainnya. Pengaruh-pengaruh yang

menguntungkan dalam postur ini yaitu; konsentrasi penuh, menyebabkan

relaksasi pada kaki dan punggung menggerakkan perasaan rendah hati,

kesederhanaan dan ketaatan. Pada pembacaan ayat diatas, seluruh bunyi

diucapkan dalam bahasa Arab, yang akan memacu penyebaran seluruh

sifat-sifat Allah yang Agung akan derajat yang terkendali secara sempurna

diseluruh tubuh, pikiran dan jiwa. Getaran suara vokal panjang a, I dan u

akan memacu hati, kelenjar pireal, kelenjar pituitary, kelenjar adreanalin

dan pari-paru, serta akan membersihkan dan meningkatkan fungsi seluruh

bagian itu.

Postur Ketiga, yaitu postur Ruku’. Pengaruh pengaruh yang

menguntungkan; merenggangkan otot-otot punggung sebelah bawah, otot

paha serta otot betis secara penuh. Darah akan terpompa keatas tubuh.

Menekan otot lambung, perut dan ginjal. Postur ini akan meningkatkan

kepribadian, menggerakkan kasih sayang dan keharmonisan pada bagian

sebelah dalam.

Postur Keempat, yaitu postur Qauna. Pengaruh-pengaruh yang

menguntungkan adalah; darah yang segar tergerak keatas kedalam tubuh

pada postur sebelumnya kembali padakeadaannya semula, yang akan

mengeluarkan toksin, tubuh akan mengalami relaksasi dan melepaskan

semua ketegangan.

Postur Kelima, yaitu postur Sujud. Pengaruh-pengaruh yang

menguntungkan adalah; lutut yang membentuk sudut yang tepat akan

55 Ibid., hlm. 159-160

Page 28: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

37

memungkinkan otot-otot lambung berkembang dan mencegah timbulnya

kekenduran pada sekat rongga badan. Meningkatkan aliran darah kedalam

bagian tubuh sebelah atas, terutama kepala (termasuk mata, telinga, dan

hidung) dan paru-paru, memungkinkan toksin – toksin dagu dapat

dibersihkan oleh darah. Mempertahankan posisi tetus yang tepat pada

wanita yang sedang hamil. Mengurangi tekannan darah yang tinggi,

meningkatkan aktifitas persendian, menghilangkan egoisme dan

kesombongan. Meningkatklan kesabaran dan keyakinan kepada Allah SWT.

meningkatkan tahap perhentian spiritual dan menghasilkan energi psikis

yang tinggi diseluruh tubuh. Postur penyerahan dan kemurahan hati yang

tinggi ini merupakan esensi ibadah.

Postur keenam, adalah Qu’ud. Pengaruh-pengaruh yang menguntungkan adalah; bagi laki-laki tumit kaki kanan mengerut dan berat kaki serta bagian tubuh berada pada tumit tersebut. Posisi ini membantu pengeluaran zat racun dari liver dan memacu gerak peristaltik pada usus besar. Bagi perempuan pertahankan kedua kaki di bawah badannya, telapak kaki menghadap keatas. Tubuh akan kembali mengalami relaksasi yang sama, dan postur ini membantu pencernaan dengan menggerakkan isi perut kearah bawah.56

3. Ruh Bunga Mawar

Allah telah berfirman bahwa hal pertama yang Dia ciptakan di alam

semsta ini adalah jiwakenabian. Dia berfirman bahwa dia menciptakan-Nya

dari kemutlakan cahaya-Nya sendiri yang disebut nur. Allah kemudian

berfirman bahwa jikaDia tidak menciptakan jiwa kenabian ini, maka Dia

tidak akan menciptakan alam semesta.

Setelah Allah yang Mahakuasa menciptakan jiwa – jiwa yang

sangat indah ini, terjadi suatu keadaan yang berkilauan dan penuh dengan

cahaya yang sedemikian panasnya sehingga mulai menjatuhkan tetesan

keringat. Dan dari tetesan keringat jiwa kenabian ini, Allah menciptakan

jiwa bunga mawar. Inilah asal mula yang sebenarnya dari seni dan ilmu

aromaterapi.

Para Nabi biasa menggunakan bunga dan minyak bunga tersebut

dalam proses penyembuhan. Sewaktu kita memperhatikan sifat bunga-bunga

itu, maka kitaakan menyadari bahwa dirangsang pertumbuhannya dan dapat

56 Ibid., hlm. 161-167

Page 29: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

38

hidup terutama karena hubungan dengan cahaya matahari, dan dengan

menggunakan suatu proses yang disebut dengan fotosintesis, terbentuklah

komponen-komponen oksigen dan udara, yang kitagunakan untuk berbapas.

Bunga-bunga itu memerlukan banyak cahaya, tanah, dan air hujan.57

Bunga mawar dianggap memiliki esensi yang paling baik dari semua jenis bunga. Bungaini seringkali digunakan untuk menyerap dan membawa berkah dari seorang ulama suci, orang yang mengunjungi tempat-tempat peristirahatan (Darqoh) ulama-ulama suci sering menaburkan bunga mawar pada makanannya, kemudian mengguankan bunga itu kembali untuk diapakai dalam penyembuhan. Karena jiwa ulama suci itu masih ada, bunga mawar akan menyerap esensi ulama suci tadi, yang kemudian dapat dikonsumsi, dan dibawa oleh beberapa orang dengan hasil-hasil yang positif. Beberapa Khanaqah (tempat suci) para sufi memiliki taman bunga mawar yang tumbuh disekitar tempat tersebut. Para sufi jugasering membacakan beberapa ayat al-Qur’an pada bunga mawar tersebut, yang dapat memberikan kekuatan penyembuhan yang lebih besar terhadap bunga – bunga itu.58

4. Semesta Pernapasan

Dari semua tanda kehidupan fisik yang mempengaruhi kesehatan,

yang paling jarang dipertimbangkan dalam dunia kedoteran dan

penyembuhan adalah napas. Napas memiliki hubungan yang penting

dengan kesehatan ;

1. Napas adalah perantara yang dengannya idzn (kehendak Tuhan)

terlahirkan

2. Napas bertanggungjawab terhadap penyampainan sifat-sifat Tuhan dari

jantung keberbagai pusat pikiran, tubuh dan jiwa.

3. Napas menciptakan keseimbangan dan keharmonisan temperatur tubuh.

4. Napas membawa unsur-unsur pendukung kehidupan dari luar tubuh ke

fungsi-fungsi fisiologi dalam tubuh.

Napas keluar dari asal mula yang suci dan sebagai esensinya

memiliki sifat-sifat alam kehidupan surgawi. Napas adalah suatu subtansi

berkilauan, sinar kehidupan, Napas adalah kekuatan hidup Allah sendiri.

57 Ibid., hlm. 185-186 58 Ibid., hlm. 188-189

Page 30: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

39

Napas adalah pengatur keseimbangan, kesedihan, kemarahan,

kecemburuan dan emosi-emosi yang lainnya. Kuantitas ataupun kkualitas

napas memiliki pengaruh yang penting dan langsung terhadap kesehatan

manusia. Ini karena berbagai kejadian fisik dapat mengubah dan melindungi

esensi Tuhan yang disalurkan melalui napas. Polutan industri, minuman

beralkohol dan berbagai jenis makanan dapat bercampur dengan napas dan

menggangu kebersihan kerjanya.

Selama kerjaini dapat mengalami perubahan karena usia, ilkim dan

kebiasaan. Suatu contoh akan memperjelas hal ini. Apabila seseorang

mengalami depresi berat, terjadi pelemahan kekuatan-kekuatan alamiah dan

konsentrasi napas. Konsentrasi ini mnyebabakan suatu gangguan napas,

yang akhirnya dapat menghancurkan sebagian proses tubuh dan

menimbulkan keadaan menggigil. Tergantung pada seberapa lama depresi

itu terjadi, ketidak seimbangan dingin dapat berkembang ke dalam satu atau

beberapa organ tubuh, yang akan menghasilkan berbagai tingkat penyakit.

Emosi dari rasa takut dan pengaruh-pengaruh yang berhubungan

dengan bahaya yang baru saja dialami juga kan menghilangkan panas.

Kemasakan akan menyebabkan meningkatnya jumlah esensi empedu

kuning yang terbentuk. Jika kemarahan terjadi tak henti-hentinya maka

akan terjadi penyakit yang berhubungan dengan empedu kuning.

Karena itu, obat-obatan harus dipilih secara selektif

karenapengaruhnya terhadap napas dan temperamennya (atau

temperamennya sudah kembali). Inilah alasan mengapa obat-obatan yang

kompleks sering digunakan, untuk mengimbangi tidak hanya gejala-gejala

fisik tetapi juga kemampuan-kemampuan esensi fisik yang mengikutinya

dan esensi napas itu sendiri.59

Napas adalah mata rantai antara yang Maha Pencipta dan kita

sendiri. Metode-metode penyembuhan sufi telah menempatkan napas

menjadi lebih penting daripada faktor-faktor kehidupan yang lainnya.60

59 Ibid., hlm. 202-204 60 Ibid., hlm. 2004

Page 31: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

40

5. Ta’widz : Resep yang penuh Rahmat

Para sufi biasanya menggunakan atau melakukan empat hal dalam

perawatan penyakit, yaitu : doa, obat-obatan, mempraktekkan sesuatu atau

meninggalkan hal tertentu.

Mempraktekkan atau meninggalkan hal tertentu berasal dari

beberapa perintah agama yang terdapat dalam al-Qur’an. Hal-hal tersebut

antara lain meliputi; pantangan terhadap daging babi dan alkohol,

mengerjakan shalat setiap hari, memebersihkan tubuh dengan mandi dan

beberapa hal yang lain. Pemakaian obat-obatan (termasuk makanan dan

tanaman-tanaman) terlihat memberikan hasil yang memuaskan, bahkan

dianjurkan oleh Nabi SAW. walaupun semua aktifitas inidiperlukan, bahkan

ada yang diwajibkan untuk kesehatan, para sufi menganggap shalat

merupakan jenis pengobatan yang paling baik.

Selain beberapa macam shalat yang dikerjakan para sufi, mereka

memiliki pengetahuan tentang ayat-ayat al-Qur’an tertentu dan nama-nama

atau sifat Allah yang dikombinasikan dengan cara-cara tertentu untuk

mempengaruhi pengetahuan. Bentuk penyembuhan seperti ini disebut

ta’widz.

Ilmu ta’widz menggabungkan aspek doa, napas, dan suara. Prosedur

yang terlibat dalam pengobatan formulasi-formulasi ini sangat kompleks.

Namun demikian mekanisme pembuatan ta’widz yang sebenarnya dapat

diamati sampai batas-batas tertentu.

Dalam menulis atau menggunakan ta’widz ini, angka-angka

membentuk peranan sentral dari sebuah ta’widz. Bagi para pengamat yang

masih awam, angka-angka ini kelihatannya agak sukar dimengerti, tanpa

aturan atau makna yang lain.

Afiliasi huruf Arab merupakan suatu sistem pemakaian angka

dimana setiap huruf ditentukan nilanya, yang memungkinkan ekspresi

pernyataan tertentu dengan suatu angka atau serangkaian angka yang

berkaitan. Ilmu ini disebut abjad. Pemakaian angka-angkamemiliki

beberapa alasan praktis. Seringkali ayat al-Qur’an yang akan

digunakansedemikian panjangnya sehingga tidak memungkinkan untuk

penulisan dengan suatu tulisan biasa. Yang kedua, tak ada waktu untuk

Page 32: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

41

menulisnya, jika sebuah formulasi diperlukan dalam bebrapa menit bukan

dalam beberapa jam atau beberapa hari. Alasan ketiga adalah bahwa

walaupun para sufi menyebarkan penyembuhan diantara umat manusia

tanpa membedakan jenis apapun, teks atau suraty-surat al-Qur’an yang

sebenarnya memiliki kesucian tertentu dan harus mendapatkan perlakuan

serta penghormatan tertentu. Dalam hal seperti ini, orang yang tidak

mengerti modus-modus penghormatan khusus terhadap al-Qur’an tidak

boleh berhubungan dengan al-Qur’an. Apabila demikian makaangka-angka

dapat mengganti ayat-ayat tertentu tanpa merasa khawatir akan

kemungkinan hilang atau rusaknya ayat-ayat suci tersebut.61

6. Dzikir : Mengingat yang Maha Suci

Orang dapat mengerjakan dzikir dalam hati atau ucapan kata-kata

dan pada saat kapan saja. Namun demikian, para sufi telah melaksanakan

praktek dzikir tertentu secara berjamaah, dengan cara duduk membentuk

lingkaran dzikir. Barangkali inilah praktek-praktek yang telah banyak

mendapatkan perhatian daripada semua aktifitas para sufi yang lain

dibeberapa tempat dibelahan dunia ini.62

Kumpulan dzikir memiliki beberapa bentuk dan disebut dzikir –

halqah, dzikir sama’ atau dzikir saja. Setiap ordo sufi memiliki bentuk dan

rangkaian pelaksanaan dzikirnya sendiri-sendiri, tetapi perbedaan ini sangat

kecil, dan dianggap tidak penting. Upacara dzikir ordo chistiyyah terdiri

dari empat bagian, yang masing-masing bagian berlangsung sekitar satu

jam, walaupun kehadiran syeikh dapat memperlama berlangsungnya

upacara tersebut sampai lima jam atau lebih, yang tergantung pada tahap

penghentian jiwa yang ada.

Bagi setiap orang yang serius tertarik dengan manfaat-manfaat

dzikir, bimbingan seorang syeikh (Mursyid) merupakan keharusan yang

mutlak. Seperti yang telah dikatakan oleh seorang sufi besar, “Orang yang

tak memiliki guru (Syeikh) dan mengikuti dirinya sendiri berarti telah

mengambil setan sebagai pembimbingnya"63

61 Ibid., hlm. 213-216 62 ibid., hlm. 226 63 Ibid., hlm. 228-229

Page 33: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

42

Dzikir memberikan hal-hal berikut : menghilangkan kekuatan setan dan menghancurkannya, menyenangkan Allah yang Mahakuasa, menarik mata pencaharian, membuat kepribadian mengesankan dan terhormat, mensucikan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, memulihkan dan menghidupkan hati, menghapuskan kesalahan dan kekhilafan, menjaga perkataan dari gosip dan fanatik, obat bagi seluruh macam penyakit, menghilangkan seluruh rasa takut dan cemas dari hati, serta menghilangkan sifat kepura-puraan atau sifat (munafik). Selain itu, ada sebuah tempat didalam hati (yang didalamnya terdapat potensialitas tertentu) yang tak akan terbuka, kecuali dengan dzikir. Dzikir mengingat Allah yang Mahakuasa, merupakan batu ujian dari seluruh praktek spiritual ordo sufi. Apabilaseorang telah sampai pada tahap pelaksanaan dzikir, dengan ketulusan hati, berarti orang tersebut telah berada pada tahap tertinggi, yang pada tahap itu tidak perlu lagi digunakan pengetahuan yang terkumpul dari beberapa buku. Yang memungkinkan seseorang akan tumbuh dengan baik dan tersingkap dinding yang menutup dirinya, dzikir akan membawa seorang sampai pada evolusi manusia yang tertinggi dan akan mendapatkan akses kepada asal mula mukjizat.64

7. Kunci – Kunci Kekayaan Langit Dan Bumi

Syarat mutlak bagi penyembuhan sufi untuk bisa bekerja adalah pembacaan syahadat. Oleh karena itu, bacaan syahadat berikut diberikan, yang akan membuka pintu rahamat Allah Yang Mahakuasa, insya allah bacaan tersebut adalah; Laa Ilaaha Illa llah, Muhammadun Rasulullah. Pengakuan ini harus dibacakan sekali sebelum melakukan praktek-praktek sufistik, yang menghilangkan rasa dengki dan dendam yang akan ikut terbawa dalam penyembuhan… akan lebih baik jiak membaca ayat bisa mencegah keikutsertaan setan ; A’uudzubillahi minasy-syaithaaniiajim. Walaupun ada ribuan doa, permohonan dan praktek yang digunakan oleh para sufi, namun ada beberapa yang dianggap lebih baik. Misalnya sebuah doa yang disebut Maqalad as-Samaawaati wal-Ardl, Kunci-Kunci Kekayaan Langit Dan Bumi. 65

Kunci-Kunci Kekayaan Langit Dan Bumi ; adalah sebagai berikut.

Doa untuk Kunci-Kunci Kekayaan Langit Dan Bumi bisa dibacakan dua

puluh kali setelah shalat setiap hari dan permohonan tidak lebih dari tiga

atau empat menit.66

64 Ibid., hlm. 234 65 Ibid., hlm. 246-247 66 Ibid., hlm. 250

Page 34: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

43

االهو ال الهُ واهللا اكرب وسبحان اهللا واحلمد هللا و استغفر اهللا الذى اهللا االال الهال ول واال خروالظا هر والبا طن حيىي ومييت وهو حي ال ميوت بيده اخلري وهو

. على كل شىء قدير "Doa untuk kunci-kunci kekayaan langit dan bumi bisa dibacakan

dua puluh satu kali setelah sholat setiap hari dan permohonan tidak

lebih dari tiga menit atau empat menit." 67

8. Obat yang Sempurna

Rasulullah SAW bersabda: “ dalam surat al-Fathehah ada suatu

obat untuk semua penyakit”. Beliau lalu memberika perintah khusus untuk

menggunakan obat yang sangat berharga tersebut.68

Pengalaman para sufi menunjukkan bahwa pembacaan dan

pengucapan surat al-Fathehah dengan niat yang benar dan keyakinan yang

tulus, dapat menyembuhkan semua penyakit, baik penyakit spiritual

ataupun penyakit duniawi, diluar ataupun di dalam69

Hazrat Khwaja Mu’inuddin Chisty r.a. berkata : “ pembacaan surat

al-Fathehah merupakan obat sempurna bagi yang membutuhkannya”.

Pembacaan surat al-Fathehah merupakan satu diantara praktek-

praktek yang paling sering dilakukan oleh parasyeikh Nabi Muhammad

saw, menganjurkan cara pembacaan berikut dan bersabda bahwa praktek ini

akan berhasil untuk mengobati penyakit apapun.

Bacalah surat al-Fathehah empat puluh satu kali selama empat

puluh hari berturut-turut, antara shalat sunah subuh dan shalat wajib subuh.

Dalam pembacaan ini, perlu meniadakan perhentian napas yang biasanya

dilakukan diantara dua ayat pertama. Dengan kata lain, mim dari ar-Rahim

digabung dengan lam dari alhamdulillah, yang kemudian menjadi

milhamdulillah. Bagian surat yang lainnya dibacakan mengikuti perhentian

napas yang biasanya.

67 Ibid., hlm. 251 68 Ibid., hlm. 251 69 Ibid., hlm. 252

Page 35: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

44

Jika seseorang berpenyakit jiwa, atau karena alasan-alasan lain

tidak bisa membacanya, maka ayat-ayat tersebut sebaiknya dibacakan dan

ditiupkan ke air, dan diberikan kepada pasien untuk diminum.

Bagi beberapa orang, pembacaan yang sama akan terasa sulit, atau

tidak mungkin dilakukan karena suatu alasan. Rahmat Allah tak terhingga.

Jika telah mencoba dengan ketulusan untuk mempelajari dan

mempraktekkan sesuatu dalam buku ini, orang gagal melakukannya, maka

yang berikut ini akan menyembuhkan penyakit. Bacalah secara sederhana

sebelas kali “Bismillahirrahmaanir-Rahim”. Ayat ini merupakan tanda

kebesaran Allah dan apapun yang mencoba untuk menghalangi kekuatan-

Nya akan terbakar menjadi abu.

Suatu hari Abu Bakar r.a. sakit. Seorang sahabat lalu

mengunjunginya dan melihat beliau tidak gelisah. Dan bertanya padanya,

:”Mengapa anda tidak memanggil tabib ?”, Abu Bakar menjawab, “saya

sudah memanggil tabib.” Dan sahabat tersebut bertanya lagi, “Apa yang

dikatakan tabib itu?, Abu Bakar Menjawab, ” Tabib itu berkata, Aku

Mahakuasa dengan apa yuang Aku inginkan”.70

C. Rumusan Psikoterapi Sufistik

Islam yang bersumber pada al-Qur’an dan hadist nabi Muhammad SAW.,

serta didukung oleh khasanah pemikiran dan peradaban Islam dalam dirinya

mengandung fungsi terapeutik. Untuk itu menjadi beralasan untuk mewujudkan

serta Psikoterapi Islami.71

Termasuk dalam pendekatan psikoterapi Islami adalah psikoterapi yang

berorientasi mistik-spiritual (bisa disebut Psikoterapi Sufi).

Psikoterapi Islam (Psikoterapi Sufi) adalah proses pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit, apakah mental, spiritual, moral maupun fisik dengan melalui bimbingan Al Qur’an dan As sunnah nabi Muhammad SAW. Atau secara empirik adalah melalui bimbingan dan pengajaran Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, Nabi dan Rasul-Nya atau ahli waris para Nabi-Nya.72

70 Ibid., hlm. 252-253 71 Fuad Nashori, Psikologi Islami: Agenda Munuju Aksi, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta,

1997, hlm. 136 72 H M. Hamdani Bakran Adz Dzaky, op. cit., hlm. 228

Page 36: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

45

Teknik psikoterapi sufi telah berusia 1400 tahun sejak zaman Nabi

Muhammad SAW., ketika ilmu penyembuhan diungkapkan melalui wahyu al-

Qur’an dan sunnah Nabi. Ilmu penyembuhan ini kemudian diturunkan kepada

penggantinya, Amir al-Mukminin, ‘Ali, melalui komunikasi dari hati-kehati. Dan

melalui ‘Ali , ilmu ini disampaikan lagi pada sebelas imam lainnya yang menjadi

pengikut dan kemudian kepada Uways al-Qarani, yang semasa dengan Nabi SAW.

Meski Uways tidak pernah bertemu muka dengan Nabi, ia seorang pengikut yang

setia. Ketika nabi wafat, Sayyidina Ali dan Umar mengirimkan jubah Nabi yang

melambangkan tingkat pencapaian spiritual yang tetinggi, kehormatan, tugas dan

tanggungjawab untuk mengajar dan menyembuhkan-kepada Uways.

Peristiwa ini dianggap sebagai berdirinya maktab tharekat Uwaysi Syah

Maqshudi. Maktab Tharekat Uwaysi artinya jalan atau mazhab Spiritual Uways.

Berabad-abad setelah Uways meninggal, ilmu penyembuhan telah disampaikan dari

hati-kehati dalam suksesi tak terputus kepada 42 mursyid sufi, dan berlanjut sampai

sekarang.73

Berikut ini adalah obyek Psikoterapi Islam:

Sasaran atau obyek yang menjadi fokus penyembuhan, perawatan atau dan

pengobatan dari psikoterapi Islam adalah manusia secara utuh, yakni yang berkaitan

atau menyangkut dengan gangguan pada:

1. Mental, yaitu berhubungan dengan pikiran, akal, ingatan atau proses yang berasosiasi dengan pikiran, akal dan ingatan. Seperti mudah lupa, malas berpikir, tidak mampu berkonsentrasi, picik, tidak dapat mengambil suatu keputusan dengan baik dan benar bahkan tidak memiliki kemampuan membedakan antara halal dan haram, yang bermanfaat dan bermudharat serta yang hak dan yang batil.

2. Spiritual, yaitu yang berhubungan dengan masalah ruh, semangat atau jiwa, religius, yang berhubungan dengan agama, keimanan, kesholehan dan menyangkut nilai transendental. Seperti syirik, nifaq, fasik dan kufur, lemah keyakinan dan tertutup atau terhijabnya alam ruh, alam malakut dan alam ghoib. Semua itu akibat dari kedurhakaan dan pengingkaran kepada Allah SWT.74

3. Moral (akhlak), yaitu suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang daripadanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melakukan proses pemikiran, pertimbangan atau peneliian, atau sikap mental atau

73 Linda O’Riordan, The Art of Sufi Healing diterjemahkan oleh Mariana Ariesetyawati dengan

judul Seni Penyembuhan Sufi, PT Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2002, hlm. 23-24 74 H M. Hamdani Bakran Adz Dzaky, op. cit., Hlm. 240

Page 37: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

46

watak yang terjabarkan dalam bentuk berpikir, berbicara, bertingkah laku dan sebagainya, sebagai ekspresi jiwa.75 Esensi agama Islam adalah moral, yaitu moral antara seorang hamba dengan Tuhannya, antara seorang dengan dirinya, antara dia dengan orang lain, termasuk anggota masyarakat dengan lingkungannya moral yang terjalin dalam hubungan antar hamba dengan Tuhan menegasiakan berbagai moral yang buruk, seperti tamak, rakus gila harta, menindas, mengabdikan diri kepada selain Khalik, membiarkan orang yang lemah dan berkhianat.76

4. Fisik (jasmaniah). Tidak semua gangguan fisik dapat disembuhkan dengan

psikoterapi Islam, kecuali ada ijin dari Allah.77

Penyakit badan adalah rasa sakit dalam badan yang disebabkan karena kurangnya hal-hal yang diperlukan dalam jumla tertentu atau karena rusaknya cara kerja dalam tubuh. Penyakit badan ini, bisa disebabkan (pertama) karena kurangnya materi tertentu sehingga memerlukan lebih banyak kadar makanan yang dibutuhkan, atau bisa jadi karena kelebihan, sedangkan kondisi sebenarnya menuntut adanya pengurangan (diet). (kedua) keadaan suhu badan (panas dingin) yang keluar dari batas normal sehingga memerlukan pengobatan.78

Berikut merupakan metodologi Psikoterapi Islam:

1. Metode Ilmiah (Method of Sience) adalah metode yang selalu dan sering

diaplikasikan dalam dunia pengetahuan pada umumnya. Untuk membuktika

suatu kebenaran dan hipotesa-hipotesa maka dibutuhkan penelitian secara

empiris di lapangan, dan untuk mencapai kesempurnaan, paling tidak mendekati

kesempurnaan untuk penelitian hipotesa itu, maka metode ini sangat

dibutuhkan, dengan teknik-teknik seperti interview, eksperimen, observasi, tes

dan survei di lapangan.

2. Metode keyakinan (Method of Tenacity) adalah metode berdasarkan suatu

keyakinan yang kuat yang dimiliki oleh seseorang peneliti. Keyakinan itu dapat

diperoleh melalui:

a. Ilmu Yaqin. Yaitu suatu keyakinan yang diperoleh berdasarkan ilmu secara

teoritis.

75 Ibid., hlm. 249 76 Juhaya S. Praja, Tasawuf; Merawat Madat, dalam HM. Amin Syukur dan Abdul

Muhaya.(ed), Tasawuf dan Krisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001, hlm. 23 77 HM. Hamdani Bakran Adz Dzaky, op. cit, hlm. 251 78 Ibnu Taimiyah, Al-Tuhfah al-‘Iraaqiyyah Fi al-A’maal al-Qolbiyyah wa Yaliha Amradh al-

Qulub wa Syifa’uha diterjemahkan oleh Muhammad Al-Mighwar dengan judul Mengenali Gerak-gerik Kalbu, Pustaka Hidayah, Bandung, 2001, hlm. 149

Page 38: BAB II GAMBARAN UMUM PSIKOTERAPI SUFISTIKlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1... · penyuluhan (guidance and counseling), kerja sosial (case work), pendidikan

47

b. ‘Ainul Yaqin. Yaitu suatu keyakinan yang diperoleh melalui pengamatan

mata kepala secara langsung tanpa perantara.

c. Haqqul Yaqin. Yaitu suatu keyakinan yang diperoleh melalui, pengamatan

dan penghayatan pengamalan (empiris). Artinya si peneliti sekaligus

menjadi pelaku dan peristiwa dari penelitiannya.

d. Kamalul Yaqin. yaitu suatu keyakinan yang sempurna dan lengkap, karena

ia di bangun di atas keyakinan berdasarkan hasil pengamatan dan

penghayatan teoritis (ilmu yaqin), aplikatif (ainul yakin) dan empirik

(haqqul yaqin).

3. Metode Otoritas (Method of Authority), yaitu suatu metode dengan

menggunakan otoritas yang dimiliki seorang peneliti/psikoterapi, yaitu

berdasarkan keahlian, kewibawaan dan pengaruh positif. Atas dasar itulah

seorang psikoterapis memiliki hak penuh untuk melakukan tindakan secara

bertanggungjawab.

Metode intuisi atau ilham (Method of Intuition), adalah metode

berdasarkan ilham yang bersifat wahyu yang datangnya dari Allah SWT.79

Psikoterapi Islami dilakukan dengan tujuan:

a. Membimbing seseorang untuk menemukan hakekat dirinya.

b. Membimbing seseorang untuk menemukan Tuhannya.

c. Membimbing seseorang untuk menemukan rahasia Tuhannya.80

Psikoterapi Islami dilakukan melalui tahap-tahap:

a. Takhalli, adalah upaya mengosongkan, melepaskan dan mensucikan nafs manusia dari penyakit akibat dosa dan maksiatr yang melekat dalam otak (rasio), indra, jiwa dan qalbu.

b. Tahalli, adalah upaya pengisian diri (jasmani dan rohani) dengan ketaatan, keimanan, ketakwaan, keislaman dan keTauhidan dan serta berbagai aspek hidup dan kehidupan dengan ilmu-ilmu alamiah dan amal ibadah (sholat, puasa, dzikir, haji, doa, tafakkur, membaca Al Qur’an, zakat, infaq, sodaqoh, silaturahmi dan akhlakul karimah).

c. Tajalli, adalah fase di mana hadirnya esensi kebenaran di bawah bimbingan langsung Allah SWT.81

79 HM. Hamdani Bakran Adz Dzaky, op. cit, hlm. 254-256 80 Fuad Nashori, op. cit., hlm. 137-138 81 Ibid., hlm. 139