Upload
aulia-aurora
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
1/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Preeklampsia
2.1.1 Definisi
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah umur kehamilan
20 minggu kehamilan disertai proteinuria. Kelainan ini dianggap berat jika
tekanan darah dan proteinuria meningkat secara bermakna atau terdapat
tanda-tanda kerusakan organ (termasuk gangguan pertumbuhan janin).
Preeklampsi merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat menjadi
ante, intra dan postpartum.1
2.1.2 Epidemiologi
i !ndonesia Preeklampsi berat (P"#) merupakan salah satu penyebab
utama kematian maternal dan perinatal. Preeklamsia terjadi pada kurang
lebih $% dari semua kehamilan, 10% pada kehamilan anak pertama dan
20&2$% pada perempuan hamil dengan ri'ayat hipertensi sebelum hamil.
etiap tahun sebanyak 2$0 ribu ibu hamil di merika menderita hipertensi
atau $&10%. pada suatu penelitian ditemukan sebanyak *.+1 kasus
(1,$1%) ibu hamil dari semua sampel perempuan yang berusia 1$-$
tahun, didapatkan prealensi hipertensi pada ibu hamil sebesar 1.02 kasus
(12,/%). ari 1.02 kasus ibu hamil dengan hipertensi, ditemukan 12$
kasus (11,*%) didiagnosis hipertensi oleh petugas kesehatan. an dari
sebaran hipertensi di +2 proinsi di !ndonesia, presentase ibu hamil dengan
hipertensi terbanyak pada pro. umatera selatan (1*,0%).
2.1.3 Klasifikasi
ari gejala-gejala klinik preeklampsia dapat dibagi menjadi
preeklampsia ringan dan preeklampsia berat. Pembagian preeklampsi
menjadi berat dan ringan tidaklah berarti adanya dua penyakit yang jelas
berbeda, sebab seringkali ditemukan penderita dengan preeklampsia
ringan dapat mendadak mengalami kejang dan jatuh dalam koma.1
2.2 Preeklampsia Bera
+
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
2/16
2.1.1 Definisi
Preeklampsia pada kehamilan 20 minggu atau lebih dengan tekanan
darah sistolik 10 mmg dan tekanan darah diastolik 110 mmg
disertai proteinuria lebih $ g2 jam atau kualitati3 +4. 1,5
2.1.2 Eiologi1
6enurut 7'ei3el 8 Preeclampsia, the disease theories, Penyebab
pasti preeklampsia masih belum diketahui jelas. 9etapi terdapat beberapa
3aktor-3aktor prediposisi yang mempengaruhi terjadinya Preeklampsia
yaitu8
1. Primigraida atau nullipara, t'olterutama umur reproduksi
ekstrem, yaitu 1* tahun dan umur +$ tahun ke atas.
2. 6ultigraida dengan kondisi klinis 8
Kehamilan ganda dan hidrops 3etalis
Penyakit askular termasuk hipertensi esensial kronik dan 6
Penyakit-penyakit ginjal
+ iperplasentosis 8 mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops 3etalis, bayibesar, 6.
:i'ayat keluarga pernah preeklampsia atau eklampsia
2.1.3 Paofisiologi
ipotesa 3aktor-3aktor etiologi preeklampsia bisa diklasi3ikasikan
berdasarkan teori-teori berikut, antara lain18
a. 9eori kelainan askularisasi plasenta
Pada hamil normal, dengan sebab yang belum jelas, terjadi inasi
tro3oblas ke dalam lapisan otot arteria spiralis. !nasi tro3oblas juga
memasuki jaringan sekitar arteri spiralis, sehingga jaringan matriks
menjadi gembur dan memudahkan lumen arteri spiralis mengalami distensi
dan dilatasi. istensi dan asodilatasi lumen arteri spiralis ini memberi
dampak penurunan tekanan darah, penurunan resistensi askular, dan
peningkatan aliran darah pada daerah utero plasenta. kibatnya, aliran
darah ke janin cukup banyak dan per3usi jaringan juga meningkat,
4
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
3/16
sehingga dapat menjamin pertumbuhan janin dengan baik. Proses ini
dinamakan ;remodeling arteri spiralis
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
4/16
Preeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama, hal ini
dihubungkan dengan pembentukan blocking antibodies terhadap antigen
plasenta yang tidak sempurna.1
Pada perempuan hamil normal, respons imun tidak menolak adanya
;hasil konsepsi< yang bersi3at asing. al ini disebabkan adanya human
leukocyte antigen protein ? (=-?), yang berperan dalam modulasi
respons imun, sehingga ibu tidak menolak hasil konsepsi (palsenta).
danya =-? pada plasenta dapat melindungi tro3oblas janin dari lisis
dan mempermudah inasi sel tro3oblas ke dalam jaringan desidua ibu.
Pada plasenta hipertensi dalam kehamilan, terjadi penurunan ekspresi
=-? , yang dapat menghambat inaasi tro3oblas ke dalam desidua
sehingga dapat pula menghambat dilatasi artei spiralis.1
d. 9eori ?enetik
da 3aktor keturunan dan 3amilial dengan model gen tunggal.
?enotipe ibu lebih menentukan terjadinya hipertensi dalam kehamilan
secara 3amilial jika dibandingkan dengan genotipe janin.1
2.1.! "am#aran klinik1
Perubahan sistem dan organ pada preeklampsia. Aaitu18
1. >olume plasma
Pada hamil normal olume plasma meningkat dengan bermakna guna
memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin dan normal nya terjadi pada
umur kehamilan +2-+ minggu. ebaliknya pada preeklampsia terjadi
penurunan olume plasma antara +0% - 0% dibanding hamil normal
disebut hipoolemia. ipoolemia ini diimbangi dengan asokontriksi,
sehingga terjadi hipertensi. >olume plasma yang menurun memberi
dampak yang luas pada organ-organ penting.
2. ipertensi
Pada preeclampsia peningkatan reaktiitas askuler dimulai umur
kehamilan 20 minggu, tetapi hipertensi dideteksi umumnya pada trimester
!!. 9ekanan darah yang tinggi pada preeklampsi bersi3at labil. 9ekanan
6
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
5/16
darah menjadi normal beberapa hari pascapersalinan, kecuali preeclampsia
berat kembalinya dapat terjadi 2 & minggu pascapersalinan. 9imbulnya
hipertensi adalah akibat asospasme menyeluruh dengan ukuran tekanan
darah 1050 mmg selang jam.
+. Bungsi ginjal
a. Perubahan 3ungsi ginjal disebabkan beberapa hal-hal berikut8
6enurunnya aliran darah ke ginjal akibat hipoolemia sehingga
terjadi oliguria , bahkan anemia
Kerusakan sel glomerulus mengakibatkan meningkatnya
permeabilitas membrane basalis sehingga terjadi kebocoran dan
mengakibatkan proteinuria.
9erjadi glomerular capillary endotheliosis akibat sel endotel
glomerular membengkak disertai deposit 3ibril
?agal ginjal akut terjadi akibat nekrosis tubulus ginjal.
9erjadi kerusakan intrinsik jaringan ginjal akibat asospasme
pembuluh darahb. Proteinuria
c. sam urat serum, umumnya meningkat $ mgcc. al ini
disebabkan oleh hipoolemia, yang menimbulkan menurunnya aliran
ginjal dan mengakibatkan menurunnya in3iltrasi glomerulus sehingga
menurunnya sekresi asam urat.
d. Kreatinin, pada preeklampsia meningkat 1 mgcc. al ini
disebabkan oleh hipoolemia
e. Cliguria dan anuria
9erjadi karena hipoolemia sehingga aliran darah ke ginjal menurun
yang mengakibatkan produksi urin menurun (oliguria), bahkan dapat
terjadi anuria.
. "lektrolit
Kadar elektrolit total menurun pada 'aktu hamil normal. Pada
preeklampsia kadar elektrolit total sama seperti hamil normal. Kadar
7
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
6/16
natrium dan kalium pada preeklampsia sama dengan kadar hamil normal,
yaitu sesuai dengan proporsi jumlah air dalam tubuh.
$. ematologik
Perubahan hematologik disebabkan oleh hipoolemia akibat
asospasme, hipoalbuminemia hemolisis mikroangiopatik akibat spasma
arteriole dan hemolisis akibat kerusakan endotel arteriole. Perubahan
tersebut dapat berupa peningkatan hematokrit akibat hiperolemia,
peningkatan iskositas darah, trombositopenia, dan gejala hemolisis
mikroangiopati.
. epar
Perubahan pada hepar ialah asospasme, iskemik dan perdarahan. #ila
terjadi perdarahan pada sel periportal lobus peri3er, akan terjadi nekrosis
sel hepar dan peningkatan enDim herpar.
/. Eanin
Preeklampsia memberikan pengaruh buruk pada janin yang
disebabkan oleh menurunnya per3usi utero plasenta, hipoolemia,
asospasme, dan kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta.
*. Feurologik
Fyeri kepala disebabkan hiperper3usi otak, sehingga menimbulkan
asogenik edema
kibat spasme arteri retina dan edema retina dapat terjadi gangguan
isus, dengan gejala 8 pandangan kabur, skotomata, ablasio retina
2.1.$ Diagnosis1
iagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria preeklampsia berat bila
ditemukan satu atau lebih gejala diba'ah ini.
a. 9ekanan darah sistolik 10 mmg dan tekanan darah diastolik 110
mmg.
a. Proteinuria lebih $ g2 jam atau kualitati3 +4
b. Cliguria, yaitu produksi urin kurang dari kurang dari $00 cc2 jam
disertai kenaikan kadar kreatinin darah
8
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
7/16
c. ?angguan isus dan serebralG penurunan kesadaran, nyeri kepala,
skotoma dan pandangan kabur
d. "dema paru-paru dan sianosis
e. emolisis mikroangiopatik
3. danya sindroma "==P
9rombositopenia berat8 H 100.000 selmm+atau penurunan trombosit
dengan cepat
?angguan 3ungsi hepar (kerusakan hepatoselular)8 peningkatan kadar
alanin
Pertumbuhan janin intrauterin yang terhambat
2.2.%. Pemeriksaan pen&n'ang
Pemeriksaan tambahan yang diperlukan untuk penegakan diagnosa adalah8
1. arah rutin ("ritrosit, leukosit, trombosis, b, t, =")
2. Bungsi hati (?C9?P9, bilirubin, protein serum, aspartat
aminotrans3erase
+. Bungsi ?injal (Ireum dan kreatinin)
. :ontgen atau J9 scan otak untuk mengetahui sudah terdapat edema atau
tidak
9
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
8/16
?ambar 8 penilaian klinik hipertensi dalam kehamilan
2.1.% Komplikasi
Komplikasi yang terberat adalah kematian ibu dan janin. Isaha utama
ialah melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita preeklampsia dan
eklampsia. #iasanya komplikasi yang tersebut di ba'ah ini terjadi pada
preeklampsia berat dan eklampsia.*
a. !bu 8 "==P syndrome, perdarahan otak, gagal ginjal,
hipoalbuminemia, ablatio retina, edema paru, solusio plasenta,
hipo3ibrinogenemia, hemolisis
b. Eanin atau bayi 8 !ntrauterine gro'th restriction (!I?:) atau
pertumbuhan janin terhambat, kelahiran premature, dan ga'at janin.
10
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
9/16
2.1.( Penaalaksanaan
9ujuan dasar penatalaksanaan untuk kehamilan dengan penyulit
preeclampsia adalah/
a. 6encegah terjadinya preeklampsia berat dan eklampsia
b. 9erminasi kehamilan dengan trauma sekecil mungkin bagi ibu dan
janinnya
c. 6elahirkan janin hidup
d. Pemulihan sempurna bagi kesehatan ibu.
Penanganan preeklampsia terdiri atas pengobatan medik dan
pengobatan obstetrik, penanganan obstetrik ditujukan untuk melahirkan
bayi pada saat yang optimal, yaitu sebeum janin mati dalam kandungan,
akan tetapi sudah cukup matur untuk hidup di luar uterus.5
Penaalaksanaan preeklampsia #era
1. Pera)aan Akif1
Aaitu kehamilan diakhiri setelah mendapat terapi medikamentosa untuk
stabilisasi ibu dengan pemberian pengobatan medikamentosa.
a. Indikasi(salah satu atau lebih) 8
a. !bu
1) danya tanda-tanda atau gejala impending eklampsia
2) Kegagalan terapi medikamentosa 8
1) setelah jam sejak dimulainya pengobatan medikamentosa terjadi
kenaikan tekanan darah yang persisten
2) setelah 2 jam sejak dimulainya pengobatan medikamentosa tidak
ada perbaikan
gangguan 3ungsi hepar
gangguan 3unsi ginjal
dicurigai terjadi solusio plasenta
timbulnya onset partus, ketuban pecah dini, perdarahan
b. Eanin
Isia kehamilan +/ minggu atau lebih
11
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
10/16
danya tanda-tanda ga'at janin
9imbulnya oligohidramnion
danya tanda !ntrauterine gro'th restriction (!I?:) atau
pertumbuhan janin terhambat
c. =aboratorium
danya "==P syndrome (hemolisis dan peningkatan 3ungsi
hepar, trombositopenia).
#. Pengo#aan medisinal:encana terapi medikamentosa dengan pemberian obat-obatan
pada pasien preeklampsia berat yaitu 8
a. egera masuk rumah sakit
b. 9irah baring miring ke kiri secara intermiten. 9anda ital diperiksa
setiap +0 menit, re3leks patella setiap jam.
c. !n3us de@trose $% dimana setiap 1 liter diselingi dengan in3us :=
(0- 12$ ccjam) $00 cc.
d. Pemberian obat anti kejang 8 magnesium sul3at
e. iuretikum tidak diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema paru,
payah jantung kongesti3 atau edema anasarka. iberikan 3urosemid
injeksi 0mgim.
3. nti hipertensi
iberikan jika tekanan darah sistolik lebih 10 mmg, diastolic
lebih 110 mmg atau 6P lebih 12$ mmg. asaran pengobatan
adalah tekanan diastolis kurang 10$ mmg (bukan kurang 50
mmg) karena akan menurunkan per3usi plasenta.
Eenis obat 8 ni3edipin 10-20 mg oral, diulangi setelah +0 menit
g. Pemberian 6agnesium ul3at
1) Jara pemberian magnesium sul3at 8
Jara Prichard 8 loading dose 6go 0% * g !6 (g boka, g
boki),dilanjutkan dosis pemeliharaan g jam jika syarat terpenuhi
12
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
11/16
2) yarat-syarat pemberian 6gC 8
9ersedia antidotum 6gC yaitu calcium gluconas 10%, 1 gram
(10% dalam 10 cc) diberikan intraenous dalam + menit.
:e3leks patella positi3 kuat
Brekuensi pernapasan lebih 1 kali per menit.
Produksi urin lebih 100 cc dalam jam sebelumnya (0,$
cckg##jam).
+) 6gC dihentikan bila 8
da tanda-tanda keracunan yaitu kelemahan otot, hipotensi,
re3leks 3isiologis menurun, 3ungsi jantung terganggu, depresi P,
kelumpuhan dan selanjutnya dapat menyebabkan kematian karena
kelumpuhan otot-otot pernapasan karena ada serum 10 I
magnesium pada dosis adekuat adalah -/ m"Lliter. :e3leks
3isiologis menghilang pada kadar *-10 m"Lliter. Kadar 12-1$
m"L terjadi kelumpuhan otot-otot pernapasan dan lebih 1$m"Lliter terjadi kematian jantung.
#ila timbul tanda-tanda keracunan magnesium sul3at 8
1. entikan pemberian magnesium sul3at
2. #erikan calcium gluconase 10% 1 gram (10% dalam 10 cc)
secara !> dalam 'aktu + menit.
+. #erikan oksigen.
. =akukan pernapasan buatan. 6agnesium sul3at dihentikan juga bila setelah jam pasca
persalinan sudah terjadi perbaikan (normotensi3).
*. Pengelolaan +#serik
ebelum melakukan pengakhiran kehamilan sebaiknya ealuasi
keadaan ibu dan janin. Keadaan ibu dan janin mempengaruhi cara
13
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
12/16
terminasi kehamilan. Jara terminasi kehamilan tergantung apakah
penderita sudah inpartu atau belum.
1) #elum inpartu 8
!nduksi persalinan 8 amniotomi, drip oksitosin dengan syarat skor
#ishop $
J bila 8 syarat drip oksitosin tidak terpenuhi, 2 jam sejak drip
oksitosin belum masuk 3ase akti3.Pada primipara cenderung section
caesarea
2) !npartu 8
Kala ! 8
Base laten tunggu jam tetap 3ase laten sectio caesarea
Base akti3 8 - amniotomi, tetes pitosin jam pembukaan tidak
lengkapsectio caesarea
Kala !! 8 Pada persalinan peraginam, kala !! dapat diberi
kesempatan partus spontan bila diperkirakan dengan mengejan tidak
terlampau kuat, janin dapat lahir. #ila tidak, persalinan diselesaikandengan ekstraksi akum atau 3orsep. Intuk kehamilan H +/ minggu,
bila memungkinkan terminasi ditunda 2M2 jam untuk maturasi paru
janin.
2. Pera)aan Konser,aif1
Pengobatan konserati3 adalah tetap mempertahankan kehamilan
bersamaan dengan terapi medikamentosa.
a. Indikasi -
#ila kehamilan preterm kurang dari +/ minggu tanpa disertai tanda
tanda impending eklampsia dengan keadaan janin baik.
#. Pengo#aan medisinal -
ama dengan pera'atan medisinal pada pengelolaan akti3.
*. Pengo#aan o#seri -
1) elama pera'atan konserati3 8 obserasi dan ealuasi sama
seperti pera'atan akti3 hanya disini tidak dilakukan terminasi.
14
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
13/16
2) 6gC dihentikan bila ibu sudah mempunyai tanda-tanda
preeklampsia ringan, selambat-lambatnya dalam 2 jam.
+) #ila setelah 2 jam tidak ada perbaikan maka dianggap
pengobatan medisinal gagal dan harus diterminasi.
) #ila sebelum 2 jam hendak dilakukan tindakan maka diberi lebih
dahulu 6gC 20% 2 gram intraenous.
d. Penderia dip&langkan #ila
1) Penderita kembali ke gejala-gejala atau tanda-tanda
preeclampsia ringan dan telah dira'at selama + hari.
2) #ila selama + hari tetap berada dalam keadaan preeklampsia
ringan 8 penderita dapat dipulangkan dan dira'at sebagai
preeklampsia ringan (diperkirakan lama pera'atan 1-2 minggu).
2.1. Pen*ega/an
Pencegahan dapat dilakukan dengan FJ yang teratur dan teliti dapat
menemukan tanda-tanda dini preeklampsia serta pemeriksaan pada janin
untuk mencegah terjadinya risiko bayi yang dilahikran dengan ##=:.
Penerangan tentang man3aat istirahat dan diet berguna dalam pencegahan.
!stirahat tidak selalu berarti berbaring di tempat tidur, namun pekerjaan
sehari-hari dikurangi dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring.
iet tinggi protein, dan rendah lemak, karbohidrat, garam dan penambahan
berat badan yang tidak berlebihan perlu dianjurkan. Intuk kehamilan N +/
minggu segera dilakukan terminasi kehamilan.*
2.1.0 Preeklampsia onse dini dan onse lam#a
Preeclampsia juga dibagi menjadi onset dini dan onset lambat.
#erdasarkan onset JC? (merican Jollege o3 Cbsterti dan ?inekologi)
diklasi3ikasikan preeklamsia dalam dua kelompok 8 preeklampsia onset
dini yaitu terjadi sebelum kehamilan ke-+ minggu, dan preeklampsia
onset lambat yaitu terjadi setelah kehamilan + minggu.$
15
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
14/16
aat ini penelitian mulai menemukan jika onset dini dan onset lambat
preeklampsia memiliki pato3isiologis berbeda yang menunjukkan pada
onset dini preeklampsia sering dihubungkan dengan morbiditas dan
mortalitas perinatal dan maternal yang lebih tinggi, karena pada onset dini
preeklampsia ditemukan gangguan per3usi uteroplasenta (peningkatan
resistensi aliran uteroplasenta), sementara onset lambat preeklampsia
sering dihubungkan dengan 3aktor maternal seperti obesitas pada 'anita
hamil.10
Cnset dini dan onset lambat preeklampsia memiliki perbedaan
etiologi sehingga mani3estasi klinisnya berbeda. Pada onset lambat
preeklampsia dihubungkan dengan pertumbuhan janin yang baik tanpa
adanya tanda-tanda gangguan pertumbuhan janin dengan gambaran
elosimetri doppler arteri uterina yang normal atau sedikit meningkat,
dimana tidak terdapat gangguan aliran darah umbilikus dan lebih beresiko
pada 'anita dengan plasenta yang besar dan luas. Cnset dini preeklampsia
sering menimbulkan kasus dengan klinis yang berat, yaitu dihubungkan
dengan adanya inasi tro3oblast yang abnormal pada arteri spiralis
sehingga menimbulkan perubahan aliran darah di arteri subplasenta,
peningkatan resistensi aliran darah dan arteri umbilikal serta adanya tanda-
tanda gangguan pertumbuhan janin.11
2.2 emoragi* Ane Par&m
2.2.1 Definisi
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 2* minggu. #iasanya lebih banyak dan berbahaya daripada
perdarahan kehamilan sebelum 2* minggu.
Perdarahan antepartum dapat berasal dari 8
a. Kelainan plasenta
Plasenta Preia, solusio plasenta (abruptio plasenta) atau perdarahan
ante partum yang belum jelas sumbernya, seperti 8
- insersio elamentosa
16
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
15/16
- ruptura sinus marginalis
- plasenta sirkumalata
b. #ukan dari kelainan plasenta, biasanya tidak begitu berbahaya, misalnya
kelainan seriks dan agina (erosio, polip, arises yang pecah) dan
trauma.
2.2.2 Plasena Pre,ia
Plasenta preia adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen
ba'ah rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari
ostium uteri internum.
ejalan dengan bertambah membesarnya rahim dan meluasnya
segmen ba'ah rahim ke arah proksimal memungkinkan plasenta yang
berimplantasi di segmen ba'ah rahim ikut berpindah mengikuti perluasan
segmen ba'ah rahim seolah plasenta tersebut bermigrasi. Cstium yteri
yang secara dinamik mendatar dan meluas dalam persalinan kala satu bisa
mengubah luas pembukaan seriks yang tertutup oleh plasenta. Benomena
ini berpengaruh pada derajat atau klasi3ikasi dari plasenta preia ketika
pemeriksaan dilakukan baik dalam masa antenatal maupun dalam masa
intranatal, baik dengan ultrasonogra3i maupun pemeriksaan digital. Cleh
karena itu pemeriksaan I? perlu diulang secara berkala dalam asuhan
antenatal maupun intranatal
2.2.3 Klasifikasi
1. Plasenta preia totalis atau komplit adalah plasenta yang menutupi seluruh
ostium uteri internum
2. Plasenta preia parsialis adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium
uteri internum
+. Plasenta preia marginalis adalah plasenta yang tepinya berada di pinggir
ostium uteri internum
. Plasenta letak rendah adalah apabila plasenta mengadakan implantasi pada
segmen ba'ah terus, akan tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan
lahir. Pinggir plasenta berada kira-kira + atau cm di atas pinggir
pembukaan sehingga tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.
17
7/24/2019 BAB II HAP+PEB
16/16
18