56
37 BAB II Bab II merupakan bab yang berisikan gambaran soal objek penelitian yaitu Samudera Hindia. Pada sub bab pertama berisikan potensi sumber daya di Samudera Hindia, sub bab kedua tentang isu-isu keamanan, politik, dan ekonomi di Samudera Hindia, sub bab ketiga berisikan signifikansi Samudera Hindia bagi Tiongkok dan sub bab keempat signifikansi Samudera Hindia bagi India. Dinamika Kawasan Samudera Hindia 2.1 Potensi Sumber Daya di Samudera Hindia Kondisi geografis Samudera Hindia yang begitu strategis seperti yang telah dijelaskan di bab satu, membuat wilayah tersebut menjadi terlihat menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia khususnya negara yang berada di sekitar kawasan. Dikatakan dapat memberikan keterlibatan terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara kawasan karena banyaknya potensi yang ada di Samudera Hindia membuat samudera tersebut banyak diminati. Potensi yang terdapat di Samudera Hindia mulai dari kekayaan laut, mineral, jalur pelayaran internasional. Kekayaan mineral Samudera Hindia terdiri dari nodul polimetalik yang merupakan nodul golf-to-tennis berukuran sebesar bola dan mengandung nikel, kobalt, besi, dan mangan yang telah terbentuk bertahun-tahun melalui endapan dasar laut. 1 Banyak negara mengincar sumber daya ini bukan karena ukurannya melainkan kandungan yang tersimpan di dalamnya yakni 1 Ibid., hal. 104

BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

37

BAB II

Bab II merupakan bab yang berisikan gambaran soal objek penelitian yaitu

Samudera Hindia. Pada sub bab pertama berisikan potensi sumber daya di

Samudera Hindia, sub bab kedua tentang isu-isu keamanan, politik, dan ekonomi

di Samudera Hindia, sub bab ketiga berisikan signifikansi Samudera Hindia bagi

Tiongkok dan sub bab keempat signifikansi Samudera Hindia bagi India.

Dinamika Kawasan Samudera Hindia

2.1 Potensi Sumber Daya di Samudera Hindia

Kondisi geografis Samudera Hindia yang begitu strategis seperti yang

telah dijelaskan di bab satu, membuat wilayah tersebut menjadi terlihat

menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara di dunia khususnya negara

yang berada di sekitar kawasan. Dikatakan dapat memberikan keterlibatan

terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara kawasan karena banyaknya potensi

yang ada di Samudera Hindia membuat samudera tersebut banyak diminati.

Potensi yang terdapat di Samudera Hindia mulai dari kekayaan laut, mineral, jalur

pelayaran internasional. Kekayaan mineral Samudera Hindia terdiri dari nodul

polimetalik yang merupakan nodul golf-to-tennis berukuran sebesar bola dan

mengandung nikel, kobalt, besi, dan mangan yang telah terbentuk bertahun-tahun

melalui endapan dasar laut.1 Banyak negara mengincar sumber daya ini bukan

karena ukurannya melainkan kandungan yang tersimpan di dalamnya yakni

1 Ibid., hal. 104

Page 2: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

38

tembaga, besi, seng, perak, dan emas.2 Selain itu di beberapa wilayah di kawasan

Samudera Hindia seperti Afrika Selatan dan Mozambik terdapat sumber daya

mineral yaitu mineral sedimen pantai yang mengandung titanium dan zirkonium,

di Myanmar, Indonesia, dan Thailand terdapat endapan timah.3 Sumber daya ini

memiliki nilai komersil yang cukup besar bagi negara-negara yang mampu

mengolahnya yakni jumlahnya sekitar 10% dari produksi dunia dan bernilai

sekitar $100 juta. Di beberapa tempat lain, lumpur tebal di kawasan Luat Merah

mengandung 94 juta ton bijih, termasuk 1.8 juta ton seng dan 425.000 ton

tembaga.4

Selain kekayaan mineral Samudera Hindia juga memiliki kekayaan laut

yang menjadi daya tarik bagi negara di dunia. Kekayaan laut dalam hal perikanan

di Samudera Hindia begitu melimpah, hal ini dibuktikan dengan perikanan

komersial dan artisanal yang menopang mata pencaharian lebih dari 38 juta orang

di seluruh dunia. Pada 1950 produksi ikan meningkat yang awalnya 861.000 ton

menjadi 11.5 juta ton pada 2010.5 Wilayah Samudera Hindia bagian Timur para

nelayan membawa hasil tangkapan sebesar 7 juta ton ikan per tahunnya atau 8%

dari total produksi ikan dunia, jumlah tersebut dihasilkan dari perairan laut luar,

sedangkan tangkapan dari laut dalam kurang dari 6% tangkapan di Indonesia dan

10% di Malaysia. Wilayah Samudera Hindia bagian barat total tangkapan ikan

juga meningkat 2.2% dari tahun 2000 hingga 2001. Pada tahun 2000 hingga 2001

juga Australia telah melakukan eksploitasi dengan manajemen yang baik sehingga

menghasilkan tangkapan ikan dari wilayah Samudera Hindia sebesar 36.290 ton,

2 Ibid. 3 Ibid. 4 Ibid. 5 Ibid.

Page 3: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

39

mewakili 15.8% dari total tangkapan untuk perikanan Australia sendiri.6 Selain

Australia juga ada negara-negara eksternal yang mengincar untuk melakukan

eksploitasi perikanan di wilayah Samudera Hindia seperti Spanyol, Taiwan,

Jepang, Perancis, dan Uruguay.7 Sehingga tidak heran jika Samudera Hindia

menjadi wilayah yang diinginkan oleh negara-negara seluruh dunia.

Banyaknya sumber daya alam Samudera Hindia yang dapat dimanfaatkan

oleh negara-negara kawasan ini kemudian membuat banyak negara berfokus

untuk dapat mengelola sumber daya alam yang ada di samudera tersebut.

Misalnya saja negara-negara yang terletak di Benua Asia, Australia, dan Afrika.8

Selain itu juga terdapat sekitar 30 negara yang mendapatkan pengaruh langsung

dari potensi yang dimiliki oleh Samudera Hindia, serta beberapa negara yang

berlomba-lomba untuk memanfaatkan sumber daya Samudera Hindia. Tiga puluh

negara yang mendapatkan pengaruh langsung dari samudera tersebut memiliki

lokasi geografi yang begitu strategis yakni berada pada jalur perdagangan tersibuk

dunia. Samudera Hindia selain kaya akan sumber daya alam juga menjadi jalur

perdagangan dunia, keamanan, dan pemenuhan sumber daya laut bagi negara-

negara pesisir kawasan samudera tersebut.9

Samudera Hindia selain memiliki berbagai kekayaan juga mempunyai

organisasi regional kawasan. Organisasi Kawasan di Samudera Hindia disebut

dengan Indian Ocean Rim Association (IORA) yaitu organisasi antar pemerintah

atau inter-governmental yang dibentuk pada 7 Maret 1997 dengan tujuan

6 Ibid. 7 Ibid. 8 Ditha, Op.Cit. 9 Catherine Victoria Br. Situmeang, Penerapan Strategi Omni-Enmestment Sri Lanka dalam

Persaingan India-Tiongkok di Samudera Hindia, Jurnal Hubungan Internasional, Vol, 11, No, 2

(2019), Surabaya: Cakra Studi Global Strategis, hal. 227

Page 4: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

40

memperkuat kerja sama regional dan pembangunan berkelanjutan.10 Pembentukan

IORA ini berawal dari visi kunjungan Presiden Nelson Mandela dari Afrika ke

India pada 1995, beliau pada saat itu mengatakan;

“The natural urge of the facts of history and geography …

should broaden itself to include the concept of an Indian

Ocean Rim for socio-economic co-operation and other

peaceful endeavours. Recent changes in the international

system demand that the countries of the Indian Ocean shall

become a single platform”.11

Dasar dari pemikiran Presiden Nelson Mandela ini kemudian mendukung

pembentukan Indian Ocean Rim Initiative pada Maret 1995, kemudian pada

Maret 1997 berubah menjadi Indian Ocean Rim Association for Regional

Cooperation atau sekarang lebih dikenal dengan Indian Ocean Rim Association

(IORA).12 Kemudian, pada 1996 diadakan pertemuan kembali guna

menyelesaikan pembuatan piagam IORA, dan di tahun 1997 IORA resmi

diluncurkan pada Pertemuan Tingkat Menteri di Mauritius.13 Organisasi IORA ini

beranggotakan 22 negara ditambah dengan 7 mitra dialog, adapun 22 negara

tersebut yaitu Persemakmuran Australia, Republik Rakyat Bangladesh, Uni

Komoro, Republik India, Republik Indonesia, Republik Islam Iran, Republik

Kenya, Republik Madagaskar, Malaysia, Republik Maladewa, Republik

Mauritius, Republik Mozambik, Kesultanan Oman, Republik Seychelles,

Republik Singapura, Republik Federal Somalia, Republik Afrika Selatan,

Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka, Republik Tanzania, Kerajaan Thailand,

10 IORA, About Indian Ocean Rim Association, diakses dalam (IORA)(17/02/2020, 14.14 WIB) 11 IORA, About Indian Ocean Rim Association, diakses dalam

https://www.iora.int/media/8249/iora-overview-min.pdf (18/02/2020, 15.08 WIB) 12 IORA, Loc. Cit. 13 Ibid.

Page 5: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

41

Uni Emiret Arab, dan Republik Yaman.14 Sedangkan 7 negara mitra dialognya

yaitu; Tiongkok, Arab, Perancis, Jepang, UK, Amerika Serikat, dan Jerman.15

Gambar 2.1

Peta Persebaran Anggota IORA

Sumber: https://yourfreetemplates.com/free-indian-ocean-map-template/

IORA pada Maret 1995 melaksanakan pertemuan untuk pertama kalinya

guna membahas penguatan dan perluasan kerja sama ekonomi di antara negara-

negara di pesisir Samudera Hindia, pertemuan ini diadakan oleh Pemerintah

Mauritius. Kemudian pada akhir pertemuan ini menghasilkan kesepakatan yang

sampai saat ini menjadi prinsip IORA dimana prinsip ini harus dipegang teguh

14 Ibid. 15Indian Ocean Rim Association and India’s Role, diakses dalam

https://mea.gov.in/Portal/ForeignRelation/IORA_new.pdf (18/02/2020, 15.03 WIB)

Page 6: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

42

oleh negara-negara anggota IORA. Seluruh anggota IORA telah menyepakati

prinsip dalam IORA, prinsip tersebut disepakati pada saat perundingan

pembentukan IORA pada 1995. Prinsip yang disepakati oleh anggota-anggota

IORA yaitu;

“Principles of open regionalism and inclusivity of

membership, with the objectives of trade liberalization and

promoting trade co-operation. Activities would focus on

trade facilitation, promotion and liberalization of trade,

investment promotion and economic cooperation.”16

Prinsip-prinsip yang telah disepakati oleh negara-negara anggota ini ditetapkan

guna mempermudah negara pesisir Samudera Hindia untuk melakukan kerja sama

khususnya dalam bidang ekonomi yakni perdagangan maupun investasi. Prinsip

IORA yang sampai pada saat ini menjadi pegangan bagi negara-negara anggota

yaitu regionalisme terbuka yang bermaksut mengupayakan pembangunan dan

memperluas pemahaman dan kerja sama yang saling menguntungkan melalui

pendekatan konsensus, evolusi, dan non-intrusif serta tidak ada hokum kontrak

yang mengikat atau semua didasarkan pada konsesnsus. Selanjutnya dasar kerja

sama berdasarkan pada kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, kemandirian

politik, dan bukan campur tangan dalam urusan internal negara anggota, selain itu

juga IORA secara eksplisit mengecualikan hubungan bilateral dan masalah-

masalah lain yang menimbulkan kontrovensi dan kemudian menjadi hambatan

bagi kerja sama regional.17 IORA dalam hal keanggotaan terbuka untuk semua

16 Ibid. 17 Ibid.

Page 7: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

43

negara berdaulat di lingkar Samudera Hindia yang bersedia menerima prinsip dan

tujuan Piagam IORA.18

IORA memiliki struktur organisasi yaitu Council of Minister (COM) yang

terdiri dari menteri luar negeri dan bertugas membuat keputusan tertinggi, disisi

lain juga terdapat Komite Pejabat Senior yang bertugas untuk mengawasai fungsi

keseluruhan pergerakan IORA. Selain itu IORA juga memiliki kelompok

intelektual atau forum akademis yaitu Indian Ocean Rim Academic Group

(IORAG), forum bisnis Indian Ocean Rim Business Forum (IORBF), dan

memiliki Working Group Trade and Investment (WGTI) yang terdiri dari

perwakilan dari pemerintah untuk kerja sama perdagangan dan ekonomi.19

Sekretariat IORA berlokasi di Mauritius dan dipimpin oleh Sekertaris Jenderal

yang ditunjuk oleh Council of Minister (COM). Sampai pada saat ini struktur

organisasi IORA masih sama, pembentukan struktur ini juga telah tercantum

dalam piagam IORA yang dibuat pada 1997. IORA pada beberapa tahun

belakangan ini telah mampu mencapai momentum yang cukup luar biasa dalam

kerja sama regional yaitu adanya perubahan nama IORA-ARC menjadi IORA

pada pertemuan COM ke-13 tahun 2013 yang pada saat itu diketuai oleh

Australia. Tujuan dari perubahan ini adalah untuk memperkuat asosiasi dan

kegiatan yang dilakukan oleh IORA itu sendiri. Hal ini juga sama dengan apa

yang disampaikan oleh Sekertaris Luar Negeri Bangladesh, Md Shahidul Haque;

18 Ibid. 19 Moutusi Islam, Indian Ocean Rim Association (IORA) at 20: An Assessment, Bangladesh

Institute of International and Strategic Studies, Vol, 38, No, 02 (2017), Bangladesh: BIIS Journal,

hal. 4

Page 8: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

44

“The 13th Council of Minister in Perth is indeed a

milestone in the history of IORA. Today, we have adopted a

new name for our Association. The new name is not just a

simplification of pronunciation; but it signifies a

reorientation of our Association towards a more effective,

efficient and functional way forward.”20

IORA sebagai organisasi regional yang memiliki cakupan yang lebih luas

dan wilayah yang begitu banyak sumber daya berupaya untuk meminimalisir

setiap isu yang tengah bergejolak di wilayah tersebut. Menurut Dennis Rumley et

al, ia telah mengidentifikasi beberapa elemen yang saling terkait dengan

regionalisme lautan Samudera Hindia seperti, isu-isu yang berkaitan dengan

penggunaan atau eksploitasi Samudera Hindia ini menjadi hal yang perlu untuk

dipertimbangkan.21 Kemudian terkait dengan isu keamanan, isu keamanan ini

menjadi konsep multi dimensi yang mana keamanan di kawasan Samudera Hindia

menjadi hal yang vital bagi masing-masing negara di sekitar kawasan tersebut.

Selanjutnya ada masalah ekologis dan keamanan manusia, beberapa elemen

tersebut menjadi dasar atau bentuk tingkatan kerja sama regional yang

cakupannya lebih luas dan dibutuhkan kerja sama seacra kolektif untuk dapat

memecahkan masalah-masalah yang tengah ada di kawasan Samudera Hindia.

Sehingga dalam hal ini pembentukan IORA lebih kepada bentuk kerja sama yang

aktif dan integrasi yang semakin tinggi bukan berfokus pada bentuk persaingan

antar negara anggotanya.

20 Ibid. 21 Ibid. hal.6

Page 9: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

45

Keberagaman dari kekayaan yang dimiliki oleh Samudera Hindia ini

sering dibilang suatu kawasan yang vital oleh negara-negara dunia. Bukti bahwa

Samudera Hindia menjadi wilayah yang vital adalah banyaknya pemain dalam

kawasan tersebut yang kemudian menjadikan Samudera Hindia mengalami

dinamika dalam tiga bidang yakni politik, keamanan, dan ekonomi. Secara politik

dinamika kawasan Samudera Hindia terlihat pada beberapa strategi penetapan

kebijakan yang dilakukan oleh negara Amerika Serikat dan Jepang yang berusaha

menetapkan kebijakan untuk memenuhi kepentingannya melalui strategi

kebijakan politik luar negerinya. Pada abad ke 19, terdapat Perwira Angkatan

Laut Amerika Serikat dan ahli geostrategis, Alfred Thayer Mahan untuk pertama

kalinya berusaha menguraikan bagaimana keterkaitan dimensi keamanan dengan

dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa

negara-negara yang memiliki angkatan laut kuat maka akan mampu melakukan

kontrol atas berbagai laut dan memberikan pengaruh yang besar di dunia.23

Kemudian dari sini Amerika Serikat berupaya untuk meningkatkan akumulasi

kekuatan maritimnya guna menguasai laut atau perairan termasuk Samudera

Hindia. Adanya agresifitas Amerika Serikat ini kemudian mendapatkan respon

dari Inggris, pada masa itu Inggris juga mulai menyebarkan pengaruhnya di

Samudera Hindia. Namun penyebaran pengaruh Inggris di Samudera Hindia

tidaklah lama, pasca Perang Dunia II kehadiran angkatan laut di Samudera Hindia

mulai berkurang secara drastis alhasil Inggris melepaskan kekuasaan atas

Samudera Hindia pada tahun 1956. Pelepasan kekuasan Inggris terhadap

22 Ibid. 23 Ibid.

Page 10: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

46

Samudera Hindia ini berakibat pada kekosongan kekuasaan untuk sementara di

kawasan tersebut.

Akhirnya kekosongan kekuasaan yang ditinggalkan oleh Inggris ini

membuat Amerika Serikat kembali bergerak untuk menunjukkan eksistensinya di

Samudera Hindia. Amerika Serikat mulai membangun pangkalan angkatan laut di

Diego Garcia serta penempatan lima armada di Bahrain.24 Kemudian ini

dilanjutkan ke masa Perang Dingin, di masa ini Samudera Hindia menjadi arena

bagi dua aktor yang tengah memanas yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet atau

sekarang disebut dengan Rusia. Kedua negara ini saling bersaing untuk mencari

pengaruh politik dan keuntungan strategis dari kawasan Samudera Hindia.

Keduanya saling beradu kekuatan angkatan laut dan berlomba mencari access

right armada.25 Pencarian terhadap access right armada menjadi penting bagi

negara-negara yang tengah berlomba untuk menguasai Samudera Hindia sebab

access right merupakan hak yang diberikan oleh suatu negara untuk

memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh satu negara.26 Sehingga perlu bagi

negara-negara yang menginginkan kekuasaan di Samudera Hindia mendapatkan

kemudahan akses dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di wilayah

tersebut.

Sedangkan di bidang keamanan terdapat negara Tiongkok, India, Sri

Lanka, Indonesia, dan Perancis melalui segala strateginya berusaha untuk menjaga

jalur perekonomian melalui Samudera Hindia agar tetap aman sehingga hal

tersebut dapat berdampak pada bidang ekonomi internal masing-masing negara.

24 Ibid. 25 Ibid. 26 Novianti, Kebijakan Penetapan Access Right di ZEE Indonesia, Jurnal Ilmu Hukum, Vol, 2 No2

(2012), Sumatera: Universitas Jambi, hal. 51

Page 11: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

47

Tiongkok adalah salah satu negara eksternal yang memiliki cukup banyak

kepentingan di Samudera Hindia terkait dengan jalur perekonomiannya. Samudera

Hindia bagi Tiongkok menjadi wilayah yang cukup penting, kepentingan

Tiongkok di samudera tersebut terbagi menjadi tiga yaitu politik, ekonomi dan

strategis.27 Kepentingan ekonomi menjadi hal yang utama bagi Tiongkok sebab

jalur Samudera Hindia menjadi jalur perdagangan dan impor minyak Tiongkok.

Di Samudera Hindia Tiongkok tengah meningkatkan pengaruh maritimnya

dengan melibatkan militer dan ekonomi.28 Tiongkok dalam hal ini berupaya untuk

meningkatkan kerja sama dengan membangun fasilitas infrastruktur dan

meningkatkan interaksi dengan negara-negara mitranya. Bagi Tiongkok jalur

perdagangan tersebut menjadi sangat penting sebab keamanan energi menjadi

faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan perekonomian negaranya. Lebih

dari 75% impor minyak Tiongkok melalui Samudera Hindia, sehingga keamanan

energi menjadi kepentingan nasional Tiongkok untuk ikut bermain di Samudera

Hindia dalam menjaga stabilitas keamanan jalur perekonomiannya.

Upaya yang diterapkan Tiongkok dalam menjaga kepentingan nasionalnya

yaitu dengan menetapkan kebijakan pembangunan String of Pearls di Samudera

Hindia. String of Pearls ini bentuk upaya Tiongkok untuk menjaga ekonomi dan

energinya, selain itu strategi ini juga menjadi strategi baru Tiongkok dalam

mengimbangi kekuatan angkatan laut Amerika Serikat.29 Adapun tujuan dari

dibentuknya strategi tersebut adalah upaya Tiongkok dalam mencapai tujuannya

dalam bidang maritim selain itu juga untuk mengurangi pengaruh dominasi India

27 Syahroni, Op. Cit. 28 Ibid. 29 Ibid.

Page 12: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

48

di Samudera Hindia yang disebabkan oleh letak geografis India di wilayah

tersebut. Posisi geografis India itu yang kemudian mengkonstruk pandangan

Tiongkok bahwa India nantinya akan dapat mempengaruhi strategi Tiongkok.

Pada 2013, impor energi Tiongkok melebihi dari ukuran target yang telah

ditetapkan sehingga hal ini berdampak pada ranking Tiongkok menjadi negara

urutan pertama dalam hal impor energi.30 Impor energi Tiongkok yang berlebih

ini didukung oleh pertumbuhan perekonomian Tiongkok yang dibilang cukup

stabil. Sehingga untuk bisa menjaga hal ini Tiongkok berupaya untuk menjalin

kerja sama dengan negara-negara pesisir Samudera Hindia seperti Pakistan, Sri

Lanka, Bangladesh, Myanmar, Thailand, dan Maladewa.31

Tiongkok bersama dengan Pakistan menjalin kerja sama dengan

membangun pelabuhan Gwadar serta reaktor nuklir. Pembangunan ini menjadi

strategi utama dari String of Pearls sebab dari kerja sama ini Tiongkok

mendapatkan keuntungan lebih. Keuntungan yang didapat Tiongkok bukan hanya

dalam hal keamanan jalur perdagangannya namun juga Tiongkok mampu

mendapatkan pintu masuk ke Asia Selatan bahkan hingga ke Timur Tengah yang

juga didorong oleh kepentingannya dalam mendapatkan sumber energi minyak.

Bersama dengan Sri Lanka, Tiongkok memberikan bantuan ekonomi, militer dan

teknis kepada Sri Lanka, selain itu berkat investasi Tiongkok di Sri Lanka

menjadikan negara tersebut mampu mencapai titik perekonomian tertinggi.

Investasi Tiongkok di Sri Lanka ini berupa ekspansi infrastruktur misalnya,

proyek pembangunan pelabuhan Sri Lanka di Hambantota.32 Tiongkok juga

30 Ibid. 31 Ibid. 32 Ibid.

Page 13: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

49

bekerja sama dengan Bangladesh dalam pembangunan pangkalan Angkatan Laut

(AL) Tiongkok dan pelabuhan yang bernilai komersial di sekitar wilayah

Chittagong.33 Sedangkan dengan Myanmar, Tiongkok memberikan bantuan dalam

hal menyediakan persenjataan, dukungan politik di PBB, pembangunan

infrastruktur, dan meningkatkan perdagangan lintas batas.34 Selain Myanmar,

Tiongkok juga menjalin kerja sama dengan Thailand dalam bidang ekonomi,

pertanian, dan transportasi. Pada bidang ekonomi Tiongkok membantu pendanaan

investasi dan infrastruktur di Thailand. Terakhir ada kerja sama Tiongkok dengan

Maladewa yaitu perjanjian sewa terhadap kepualauan Marao yang kemudian oleh

Tiongkok direncanakan untuk membangun pangkalan angkatan laut di daerah

tersebut. Beberapa kerja sama Tiongkok bersama dengan negara-negara pesisir

Samudera Hindia menjadi kunci utama Tiongkok untuk bisa mencapai

kepentingan nasionalnya dalam menjaga jalur perdagangannya.

Namun dari strategi Tiongkok yang bisa dibilang cukup strategis ini

menimbulkan respon dari beberapa negara khususnya negara di Asia Selatan

yakni India. India menganggap bahwa segala strategi dan bentuk kerja sama yang

dilakukan oleh Tiongkok merupakan cara untuk bisa mencapai visinya secara

tidak langsung. Hal tersebut dibuktikan melalui perusahaan Tiongkok yang

dirujuk sebagai pemilik dari infrastruktur Belt Road Initiative (BRI) yaitu salah

satu strategi Tiongkok yang juga bertujuan untuk menjaga jalur perdagangan

perekonomiannya.35 Selain itu hal yang cukup vital sehingga membuat India ragu

akan pembangunan proyek tersebut yaitu komitmen BRI dalam membuat rel,

33 Ibid. 34 Ibid. 35 Ibid.

Page 14: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

50

infrastruktur jalan, dan koridor perdagangan virtual yang mengaitkan Tiongkok

Barat dengan pelabuhan Gwadar di Pakistan.36 India dalam hal ini merasa

keberatan dikarenakan proyek BRI ini akan memungkinkan Tiongkok dengan

mudah melakukan pengangkutan minyak dan gas dari Iran dan negara-negara

Arab melalui pelabuhan Gwadar yang mana pelabuhan tersebut juga

dikonstruksikan oleh Tiongkok. Bukan hanya itu, proyek BRI dirasa mengancam

kedaulatan India karena jalur perdagangan dan sambungan rel tersebut melewati

wilayah Khasmir yang diduduki oleh Pakistan.37 Namun sayangnya, sikap

keberatan India ini dihiraukan oleh Tiongkok, ia tetap melanjutkan promosinya

terhadap BRI. Sehingga dari sini kemudian memunculkan sedikit benturan antara

Tiongkok dan India dalam hal sama-sama mencapai kepentingan masing-masing

negaranya di Kawasan Samudera Hindia.

Melihat sikap Tiongkok tersebut, kemudian India sebagai negara pesaing

Tiongkok sekaligus negara pesisir kawasan yang juga ikut bermain di Samudera

Hindia mulai mengambil peranannya untuk menjadi negara yang kuat di kawasan

tersebut. India di Samudera Hindia memiliki kepentingan dan peran yang cukup

besar. Misalnya saja peran India di Samudera Hindia melalui pembentukan IORA,

di sini India berupaya untuk meningkatkan kerja sama regional khususnya dalam

bidang ekonomi. Melalui IORA, India memiliki fokus terhadap enam prioritas

yaitu keamanan maritim, fasilitas perdagangan dan investasi, menejemen

perikanan, menejemen penanggulangan bencana, akademik, pengetahuan, dan

teknologi, turis dan pertukaran budaya.38 Berdasar dari enam prioritas India dalam

36 Ibid. 37 Ibid. 38 Indian Rim Association, Loc. Cit.

Page 15: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

51

IORA kemudian India mulai membangun kerja sama untuk memulai projek baru

guna meningkatkan kerja sama regional kawasan Samudera Hindia. Adapun

projek yang diinisiasi oleh India yaitu Blue Economy Dialog ue, Indian Ocean

Seminar, International Conference, projek-projek ini bertujuan untuk

meningkatkan kerja sama regional negara-negara yang ikut bergabung di dalam

IORA serta demi mencapai kepentingan India menjadi negara yang berperan

cukup besar dalam bidang keamanan di Samudera Hindia.39 Selain itu juga, India

bermain di Samudera Hindia guna mencapai kepentingannya dalam meningkatkan

perekonomian negaranya.

India sebagai pemain terbesar kedua di Samudera Hindia berusaha untuk

meningkatkan strategis kehadiran angkatan laut India guna menjaga kepentingan

nasional dalam bidang keamanan dan ekonomi. India memenuhi sekitar 89%

kebututhan minyaknya dengan mengimpor melalui laut, selain itu India sebagai

pemegang penting dalam kegiatan perdagangan Samudera Hindia terkait dengan

impor bahan baku, minyak mentah, dan barang-barang konsumsi, serta ekspor

negara tersebut.40 Oleh karena itu penting bagi India untuk menjaga keamanan

jalur perdagangan tersebut. Keamanan jalur laut ini begitu vital dengan

ketergantungan India terhadap keamanan Samudera Hindia, hal ini

dikombinasikan dengan kebutuhan untuk memantau dan memeriksa aktivitas

angkatan laut regional lainnya.41 Alasan lain India dalam upayanya untuk

meningkatkan keamanan adalah karena bagi India, Samudera Hindia ini dianggap

sebagai halaman belakang India maka dari itu mengutip dari Donald L. is a

39 Ibid. 40 Qamar Fatima and Asma Jamshed, The Political and Economic Significance of Indian Ocean:

An Analysis, South Asian Studies, Vol, 30, No, 2 (2015), Pakistan: Semantic Scholar, hal. 85 41 Ibid.

Page 16: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

52

professor at the Collage of Security Studies, Asia-Pacific Center for Security

Studies in Honolulu,

“New Delhi regards the Indian Ocean as its back yard and

deems…that India functions as, eventually, the

predominant influence in this region…In the expansive

view of many Indians, India’s security perimeter should

extend from the Strait of Malacca to the Strait of Hormuz

and from the coast of Africa to the Western shores of

Australia.”

Sehingga dari sini dapat diketahui kenapa kemudian India ikut berperan dalam

permainan yang ada di Samudera Hindia bersama negara-negara regional maupun

eksternal.

Persaingan antara Tiongkok dan India ini terjadi sebab adanya klaim dari

masing-masing negara bahwa keduanya menganggap negara mereka sebagai

negara yang unggul karena sama-sama pernah menjadi pusat peradaban dunia

pada masa lalu. Saat ini kekuatan dari masing-masing negara tersebut berusaha

untuk ditunjukkan melalui berbagai aktivitas mereka baik di darat maupun di laut.

Akibat dari hal ini kemudian memunculkan respon dari negara-negara lain.

Rivalitas yang tengah dialami oleh kedua negara tersebut menarik perhatian

negara lain yang berada di sekitar kawasan Samudera Hindia seperti Srilanka.

Srilanka di tengah rivalitas Tiongkok dan India pada beberapa tahun belakangan

ini berupaya untuk menerapkan strategi agar bisa menjadi negara yang juga

memiliki peran dan dapat memanfaatkan potensi samudera tersebut.42 Strategi

yang tengah diterapkan oleh Sri Lanka yakni strategi Omni-Enmeshment, yaitu

42 Catherine, Op. Cit.

Page 17: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

53

sebuah strategi yang berarti keterkaitan suatu negara dengan negara lebih dari

satu.

Strategi Omni-Enshment mulai diterapkan oleh Sri Lanka pada 2018

dimana pada saat itu Sri Lanka mulai menjalin hubungan bilateral dengan

Tiongkok dalam bidang militer.43 Strategi ini diterapkan oleh Sri Lanka guna

memperkuat kapabilitas pertahanannya di wilayah Selatan sebab bagi Sri Lanka

wilayah tersebut menjadi jalur utama perdangan dunia. Selain itu, tujuan Sri

Lanka menerapkan strategi tersebut untuk memenuhi ambisinya menjadi pusat

perekonomian di Samudera Hindia.44 Sri Lanka selain menjalin hubungan baik

dengan Tiongkok ia juga menjalin hubungan bilateral dengan India. Hubungan

bilateral antara Sri Lanka dan India juga dalam bidang militer, alasan ini karena

Sri Lanka ingin meningkatkan kekuatan pertahanannya di wilayah Selatan. Kerja

sama ini terlihat dari upaya keduanya dalam bertukar pengetahuan dan informasi

terkait dengan strategi militer serta melakukan latihan militer bersama.45

Bukti nyata dari kerja sama yang dilakukan oleh Sri Lanka dan Tiongkok

adalah ketersediaan Tiongkok dalam membangun pelabuhan Hanbantota di

wilayah selatan Sri Lanka pada tahun 2008. Pelabuhan tersebut terdiri dari

terminal kargo, fasilitas perbaikan, bunkering, dan fasilitas bahan bakar.46

Bantuan kerja sama dalam pembangunan pelabuhan ini Tiongkok memberikan

dana sebesar US $1,4 miliar.47 Bantuan yang diberikan Tiongkok oleh Sri Lanka

kemudian memberikan ancaman kepada negara lain bahwa pengaruh Tiongkok di

43 Ibid., hal. 230 44 Ibid. 45 Ibid. 46 Ibid. hal. 231 47 Ibid.

Page 18: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

54

Samudera Hindia akan semakin luas. Misalnya India, dari tindakan Tiongkok

tersebut India merasa terancam karena takut apabila hal tersebut dapat

mengancam kestabilan Samudera Hindia. Maka dari itu India di bawah

pemerintahan Sirisena justru mengajak Sri Lanka untuk menjalin kerja sama

dalam pengembangan Pelabuhan Hambantota, karena pelabuhan tersebut juga

menjadi salah satu pelabuhan yang penting bagi kelancaran perdagangan dunia.48

Selain kerja sama pengembangan pelabuhan, kerja sama Sri Lanka dan

India juga dalam bidang kemaritiman. Kerja sama kemaritiman antara keduanya

meliputi latihan angkatan laut, mengadakan pertemuan yang membahas isu-isu

maritim, salah atunya yakni Meeting on Maritime Security Cooperation pada

2013.49 Sri Lanka dan India juga bekerja sama dalam bidang ilmu pengetahuan,

hal ini dilakukan guna untuk mengatur strategi dalam mengatasi kejahatan laut

terkait dengan peredaran narkoba dan pembajakan armada. Strategi dalam

mengeksploitasi sumber daya laut yang efisien, keamanan di wilayah ZEE, dan

lain-lain.50 Dewasa ini kekuatan teknologi begitu penting bagi seluruh negara,

maka dari itu Sri Lanka menjalin kerja sama dengan India yang memiliki industri

teknologi dimana saat ini industri India tengah berkembang secara signifikan.51

Selain itu India juga dipandang sebagai negara yang paling unggul dalam aspek

teknologi di kawasan Samudera Hindia, oleh sebab itu pemerintah Sri Lanka

berusaha untuk mendekatkan dir dengan India dengan tujuan untuk menciptakan

kerja sama dalam bidang teknologi.52

48 Ibid. 49 Ibid., hal. 232 50 Ibid. 51 Ibid., hal. 233 52 Ibid.

Page 19: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

55

India juga menjadi mitra utama Sri Lanka dalam bidang ekonomi, kedua

negara tersebut telah melakukan kegiatan ekspor dan impor sejak tahun 1990-an.53

Selanjutnya pada bulan Maret 2000, Sri Lanka dan India membentuk India-Sri

Lanka Free Trade Agreement atau ISFTA untuk menguatkan hubungan

perdagangan yang terjalin diantara mereka. Sampai saat ini kerja sama tersebut

masih berlangsung. Dinamika perdagangan Sri Lanka-India melalui ISFTA

mengalami perubahan yang cukup fluktuatif, baik dari sisi Sri Lanka maupun

India. Kegiatan ekspor Sri Lanka ke India melalui ISFTA terus mengalami

peningkatan dari tahun 2007 sampai dengan 2018, meskipun di tahun 2016 nilai

ekspor Sri Lanka mengalami sedikit penurunan.54

53 Ibid. 54 Central Bank of Sri Lanka, Sri Lanka Exports: India, CEIC Data, diakses dalam

https://www.ceicdata.com/en/sri-lanka/exports-by-countries-usd/exports-india (3/02/2020, 18.36

WIB)

Page 20: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

56

Gambar 2.2

Sri Lanka Export: India

Sumber: CEIC data ekspor Sri Lanka

Selain perdagangan investasi juga menjadi bagian dari bentuk kerja sama antar

kedua negara tersebut. Bukti dari adanya kerja sama investasi ini yaitu banyaknya

perusahaan lokal Sri Lanka yang menanamkan FDI di India mislanya; Brandix,

John Keels, Hayleys, Ceylon Biscuit, dan Carsons Cumberbatch.55

Negara regional kawasan Samudera Hindia selanjutnya yang juga ikut

bermain di Samudera Hindia adalah Indonesia. Indonesia sebagai negara yang ada

di sebelah timur Samudera Hindia juga memiliki peran yaitu ikut terlibat dalam

menjaga stabilitas politik kawasan Samudera Hindia. Upaya yang dilakukan oleh

Indonesia yakni melakukan diplomasi pertahanan yang bertujuan untuk meredam

kompetisi yang saat ini tengah terjadi antara India dan Tiongkok. Selain itu

Indonesia juga berperan di Samudera Hindia melalui organisasi IORA bersama

55 Ibid.

Page 21: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

57

dengan negara-negara lain, melalui IORA ini Indonesia mengambil peran dengan

memberikan bantuan-bantuan terhadap negara satu sama lain di IORA. Bantuan

yang diberikan Indonesia melalui bantuan teknis di bidang Blue Economy IORA

yakni melalui budidaya perairan dan perikanan, pariwisata laut, bisnis atau sektor

swasta investasi air minum atau tanah, energi laut terbarukan, infrastruktur

pelabuhan dan perkapalan, sistem konektivitas dan logistik, serta penambangan

laut dalam.56 Adapun tujuan dari Indonesia ikut mengambil peran di Samudera

Hindia melalui IORA yaitu ingin mencegah Samudera Hindia untuk dijadikan

arena perebutan pengaruh bagi negara-negara besar seperti AS, UK, India, dan

Tiongkok.57 Bukan hanya itu, Indonesia melalui IORA terkait dengan sumbangan

trust fund berupaya untuk terus menunjukkan kepemimpinannya baik sebelum

maupun sesudah ia menjadi ketua. Indonesia melalui sumbangan trust fund

tersebut memanfaatkan peluang dengan membantu negara-negara yang tergabung

di IORA agar Indonesia bisa mendapatkan pengaruh yang cukup baik disana.

Apabila Indonesia di dalam IORA mendapatkan pengaruh yang cukup baik maka

Indonesia akan mendapat keuntungan yaitu kepemimpinan Indonesia akan dikenal

kembali diberbagai negara IORA khususnya Afrika.58 Afrika menjadi fokus

utamanya karena pengaruh Indonesia terhadap Afrika ini akan bisa membuka

akses pasar ke Afrika yang berpenduduk sekitar 1.2 miliar orang.59 Sehingga

apabila akses pasar ke Afrika telah dibuka maka Indonesia akan mendapatkan

keuntungan yang cukup besar dari hal tersebut.

56 Marrolli, Peran Strategis RI di Bidang Kemaritiman dalam IORA, Kementerian Informasi dan

Komunikasi Republik Indonesia, diakses dalam https://kominfo.go.id/content/detail/9436/peran-

strategis-ri-di-bidang-kemaritiman-dalam-iora/0/artikel_gpr, (02/02/2020, 18.30 WIB) 57 Ibid. 58 Ibid. 59 Ibid.

Page 22: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

58

Selanjutnya ada negara Perancis, Perancis merupakan salah satu negara

Eropa yang sempat mengklaim sebagai negara yang menjadi aktor regional

kawasan di lingkar Samudera Hindia. Klaim ini terletak di wilayah luar negara

Perancis di La Reunion dan Mayotte di Samudera Hindia Barat Daya. Maka dari

itu Perancis berupaya untuk tetap mempertahankan kehadiran militer yang

substansial di Rusia Samudera Hindia Barat Laut, dengan dua pangkalan yang

masing-masing berlokasi di Djibouti dan United Emirates Arab (UEA).60

Kehadiran Perancis di Samudera Hindia ini dikarenakan ambisinya untuk menjadi

perantara kekuatan dalam jangkauan global, Perancis ingin berkontribusi dalam

hal keamanan wilayah samudera tersebut. Kontribusi ini ditunjukkan oleh

Perancis melalui komitmennya dalam menegakkan hukum internasional dan

kebebasan navigasi, melindungi Sea-Lines of Communication (SLOCs), serta

memerangi terorisme dan proliferasi senjata pemusnah masal.61 Perancis di

Samudera Hindia juga melibatkan banyak negara pesisir samudera untuk menjalin

hubungan kerja sama yakni seperti negara Arab, Qatar, beberapa negara Asia

Tenggara seperti Singapura, dan India.62

Melihat implikasi wilayah Samudera Hindia Timur, secara substansial

Perancis kemudian meningkatkan fokusnya ke arah timur sejak kedatangan

Presiden Hollande pada 2012.63 Perancis berfokus ke arah timur karena ia

menyadari dan bahkan mengakui bahwasannya pengaruh yang tengah

berkembang di Asia ini membuat Perancis ikut serta dalam menyebarkan

60 Isabelle Saint-Mezard, The French Strategy in the Indian Ocean and the Potential for Indo-

French Cooperation, Center for Security Studies ETH Zurich, diakses dalam

https://css.ethz.ch/en/services/digital-library/publications/publication.html/189458 (10/02/2020,

08.54 WIB) 61 Ibid. 62 Ibid. 63 Ibid.

Page 23: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

59

pengaruhnya di dunia itu. Perancis melakukan itu dikarenakan keterkaitan

Perancis dengan kemakmurannya bersama dengan Asia terutama sebagai

pertumbuhan bisnis perusahaannya yang berbasis di wilayah itu. Namun, fokus

utama kerja sama Perancis tidak terbatas pada ekonomi saja melainkan juga

terhadap keamanan global sebab posisi Perancis yang sampai pada saat ini masih

menjadi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta sebagai

sekutu AS yang juga terlibat di Asia.64 Namun disisi lain, perannya untuk terjun

secara langsung di wilayah Samudera Hindia dirasa sulit bagi Perancis,

dikarenakan keterbatasan kemampuan operasionalnya di Samudera Hindia Timur

dan Timur Malaka, maka dari itu untuk bisa mengambil perannya di kawasan

samudera tersebut Perancis berupaya membuat strategi dengan menjalin kerja

sama keamanan dengan berbagai negara di wilayah tersebut. Misalnya kerja sama

yang dibangun oleh Perancis bersama dengan Jepang (1995), Tiongkok (1997),

dan India (1998).65

Namun belakangan ini Perancis mulai mengurangi fokus kerja samanya

dengan Tiongkok, hal ini disebabkan oleh tindakan agresif Tiongkok yang

semakin mengancam negara-negara lain baik di kawasan Samudera Hindia

maupun di luar wilayah tersebut. Sehingga Perancis kemudian menyusun strategi

untuk menjalin kerja sama dengan Jepang sampai pada pembentukan kerja sama

dan dialog ditingkat menteri yang terjalin sejak tahun 2012. Selain Jepang,

Perancis di tahun yang sama juga menjalin kemitraan dengan Australia yang mana

negara tersebut memiliki kepentingan konvergen terkait dengan keamanan

64 Ibid. 65 Ibid.

Page 24: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

60

maritim di Pasifik dan Smudera Hindia.66 Selain dua negara Jepang dan Australia,

Perancis juga mulai fokus untuk menguatkan kemitraannya dengan negara Asia

Tenggara seperti Indonesia (2011), Singapura (2012), dan Vietnam (2013).67 Pada

bidang keamanan Perancis juga mempererat hubungan dengan Malaysia yakni

dengan menyediakan dua kapal selam dan pelatihan keahlian keamanan. Hal ini

dibuktikan dengan adanya kerja sama berupa ekspor persenjataan dari Perancis di

wilayah Asia. Ini menunjukkan bahwa meskipun Perancis memiliki keterbatasan

operasional di wilayah Samudera Hindia Timur tidak menutup kemungkinan

apabila Perancis dapat berperan di kawasan tersebut. Apalagi didukung dengan

keaktifan Perancis dalam mendukung inisiatif kontra pembajakan dan keamanan

laut di Indonesia, membantu negara-negara yang sempat dilanda tsunami pada

2004, mengirimkan kekuatan gabungannya ke Burma dalam rangka menyediakan

makanan dan obat pada 2008.68

Disamping tanggung jawab Perancis sebagai anggota Dewan Keamanan

PBB, Perancis juga memiliki kepentingan di Samudera Hindia yaitu seperti yang

dikatakan oleh Laksamana Dufourcq, “the Indian Ocean presents two major focal

points of military interests for France”69, satu di Samudera Hindia Barat Daya

dan yang lainnya di Arab-Persia. Di kedua wilayah tersebut Perancis memiliki

tantangan yang cukup besar yakni melawan ancaman keamanan non-tradisional

seperti illegal fishing, migrasi ilegal, dan pembajakan di Somalia.70 Sehingga

untuk menghadapi tantangan ini Perancis berupaya untuk mempromosikan kerja

66 Ibid. 67 Ibid. 68 Ibid. 69 Ibid. 70 Ibid.

Page 25: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

61

sama maritim dengan negara-negara wilayah lain seperti Madagaskar dan

Seychelles serta Afrika Selatan dan Mozambik. Selain di wilayah tersebut,

terdapat kepentingan militer di wilayah lain yaitu di Samudera Hindia Barat Laut.

Perancis menempatkan dua pangkalan militernya yang berlokasi di Abu Dhabi

dan Djibouti, serta Perancis juga mempertahankan kehadiran militernya di Teluk

Persia dan Teluk Aden.71 Kehadiran dari kedua pengkalan di masing-masing

wilayah tersebut menunjukkan ambisi Perancis dalam tiga hal; (1) untuk

berkontribusi pada stabilitas Timur Tengah, Teluk Persia dan Tanduk Afrika, (2)

mempertahankan kemampuan operasional di dekat Selat penting Hormuz dan Bab

el Mandeb, dan di sepanjang garis laut antara Teluk Persia dan Laut Mediterania,

yang sangat vital dalam hal impor energi dan perdagangan global, (3) untuk

memiliki kapasitas dalam memproyeksikan kekuatan yang lebih besar di wilayah

Samudera Hindia.72 Sehingga hal-hal itulah yang membuat Perancis bersikeras

untuk mempertahankan dirinya di kawasan Samudera Hindia.

Kemudian di bidang ekonomi seperti yang dilakukan oleh negara Inggris

di Samudera Hindia, Inggris di kawasan Samudera Hindia belakangan ini

mengalami keterpurukan ekonomi, akibatnya Inggris harus mengejar diplomasi

komersial dengan cara mencari pasar baru di wilayah kawasan Samudera Hindia

yang tengah menjadi wilayah begitu signifikan. Di kawasan ini Inggris memiliki

pengiriman yang cukup komersial, total pengiriman Inggris pada 2010 sebesar

£12.6 miliar ($19,3 miliar) berasal dari perdagangan luar negeri.73 Selain itu

71 Ibid. 72 Ibid. 73 Fay Clarke, United Kingdom: National Involvement in the Indian Ocean Region, Australian

Naval Institute, diakses dalam http://futuredirections.org.au/wp-

content/uploads/2013/04/Headmark_147_pages_51-55_hires.pdf (09/02/2020, 20.36 WIB)

Page 26: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

62

kawasan Samudera Hindia sangatlah vital bagi strategi maritim orang Inggris serta

Inggris juga merupakan pemangku utama dalam mempromosikan keamanan

maritim di kawasan tersebut.74 Mantan Armada Panglima Angkatan Laut Inggris

bernama Laksamana Sir Trevor Soar, mengonfirmasi bahwa kepentingan strategi

Inggris ke Samudera Hindia sebesar 25% dari unit Angkatan Laut dikerahkan

pada satu waktu, lalu kemudian lebih dari 50% tenaga kerja Angkatan Laut dan

aset akan berlokasi di Samudera Hindia.75

Inggris di Samudera Hindia memainkan peran utama dalam upaya untuk

memberantas pembajakan multilateral di zona bahaya regional khususnya di

sekitar Somalia dan Teluk Aden. Di kawasan ini, Inggris memiliki kontribusi

yang cukup signifikan terhadap anti terorisme dan anti pembajakan.76 Saat ini

Angkatan Laut Inggris telah menyediakan komandan dan markas untuk European

Union’s Operation Atalanta.77 Pada 2011, London telah resmi membawa tentara

dari kapal dagang Inggris untuk transit ke Teluk Aden, Selat Hormuz dan lainnya

di sepanjang jurusan jalur laut. Selain itu di tahun yang sama pemerintah Inggris

menetapkan strategi baru yakni diplomasi komersial. Di tahun 2012 kemudian

perusahaan Inggris menemukan sumber daya minyak di wilayah Kenya barat laut

yang mana ini dapat memberikan peluang bagi Inggris untuk meningkatkan

Foreign Direct Investment-nya (FDI) di Negara Pantai Afrika Timur.78 Hal ini

kemudian dijadikan Inggris sebagai strategi baru untuk bisa kembali memasarkan

dan mengejar peluang bagi pertumbuhan ekonomi Inggris di Samu dera Hindia.

74 Ibid. 75 Ibid. 76 Ibid. 77 Ibid. 78 Ibid.

Page 27: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

63

Target dari pertumbuhan ekonomi Inggris di Samudera Hindia ini ditujukan

kepada negara-negara di sekitar kawasan yakni India, Indonesia, Malaysia, dan

Singapura. Ini dibuktikan dengan nilai ekspor Inggris ke Indonesia pada 2011

meningkat sebesar 44%, sehingga bagi Inggris India dan Indonesia dianggap

begitu penting untuk pertumbuhan perekonomiannya. Itulah alasan kenapa Inggris

bersikeras untuk kembali ke Samudera Hindia.

Selain beberapa negara di atas, ada Negara Jepang yang juga ikut terlibat

dalam mengambil peran di Samudera Hindia. Sejak tahun 1992 hingga 2006,

Jepang telah banyak melakukan normalisasi kebijakan politik atas militernya. Hal

ini dilakukan Jepang karena melihat kondisi saat ini bahwa keamanan militer

menjadi hal yang utama untuk menjaga negara. Beberapa perubahan kebijakan

politik militer Jepang ini dilakukan sebab menurut Abe kebijakan-kebijakan

Jepang terkait hal keamanan militer perlu untuk direvisi dan kemudian bentuk dari

revisi kebijakan itu adalah mulai bergerak ke arah kontribusi Jepang terhadap

keamanan global.79 Pada 2001 Jepang membeli semua tanker-pesawat dalam

penerbangan dan kapal induk helikopter untuk membatalkan larangan proyeksi

daya, lalu pada 2003 Jepang mengumumkan akan mengeksplorasi sistem

pertahanan rudal balistik dengan Washington, meniadakan larangan penelitian

militer bersama, dan di tahun 2014 Jepang juga mengumumkan akan memasok

komponen pencegat rudal ke AS dan Inggris serta mengakhiri larangan yang

diberlakukan atas ekspor senjata.80

79 Major General John Hartley, The Normalisation of Japanese Policy in the Indian Ocean Region,

Future Direction International, diakses dalam

http://www.futuredirections.org.au/publication/normalisation-japanese-policy-indian-ocean-

region/ (10/02/2020, 11.20 WIB) 80 Ibid.

Page 28: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

64

Perkembangan Jepang dari tahun ke tahun akhirnya menghasilkan

beberapa hasil, salah satunya yaitu minat baru Jepang terhadap Samudera Hindia.

Samudera Hindia bagi Jepang dianggap penting sebab Jepang tengah bergantung

dengan ekspornya yang melintasi Samudera Hindia dan juga pasokan energinya

yang dikirim melalui samudera tersebut, sehingga Jepang di sini berupaya untuk

mengamankan Sea-Lines of Communication (SLOCs). Upaya Jepang dalam

mengamankan Samudera Hindia ini dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak

menimbulkan ancaman terhadap negara-negara lain yang berada di pesisir

Samudera Hindia. Upaya Jepang tersebut yaitu dengan mulai menawarkan

keamanan dan kemitraan ekonomi dengan mitra strategi yang potensial, hal ini

sama dengan apa yang dikatakan oleh analis “Partnership for Quality

Infrastructure”.81 Pertama kalinya Jepang menerapkan apa yang disampaikan oleh

analis tersebut dengan memulai mengeluarkan dana sebesar US $110 miliar di

Asia, kemudian diperluas hingga ke ranah global sebesar $200 miliar termasuk

Afrika dan Pasifik Selatan. Selain itu, sesuai dengan pengamatan Brewster terkait

dengan proyek infrastruktur Jpenag sejak 2016 yaitu82:

Nacala, Mozambik: port ($ 320 juta)

Mombasa, Kenya: pelabuhan dan infrastruktur terkait ($ 300 juta)

Toamsina, Madagaskar: port ($ 400 juta)

Mumbai, India: tautan lalu lintas pelabuhan ($ 2,2 miliar)

Matarbari, Bangladesh: pelabuhan dan pembangkit listrik ($ 3,7 miliar)

81 Ibid. 82 Ibid.

Page 29: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

65

Yangon, Myanmar: terminal container ($ 200 juta)

Dawei, Myanmar: pelabuhan dan zona ekonomi khusus ($ 800 juta)

Beberapa investasi dan kerja sama yang dilakukan oleh Jepang terhadap negara-

negara lain ini akan bisa membantu Jepang untuk memenuhi kepentingannya di

Samudera Hindia dalam menjaga SLOCs nya. Selain itu tujuan Jepang dalam

memungkinkan preoyek-proyek tersebut adalah untuk memastikan bahwa mereka

akan mengarah pada pengembangan penjaga pantai di negara-negara tersebut.

Jepang juga sedang mengejar strategi dalam upaya mengamankan SLOC-

nya, memastikan stabilitas di kawasan secara keseluruhan untuk mendukung

kemampuan keamanan maritim dari negara di pesisir Samudera Hindia, misalnya

saja kebebasan navigasi yang dimulai dari tepi Samudera Hindia yaitu dari

Djibouti dan Sri Lanka.83 Selain itu Jepang juga mengirimkan tim penjaga pantai

ke Djibouti untuk berlatih penjagaan personil di wilayah tersebut. Pelatihan ini

digunakan untuk memelihara kapal patroli yang disediakan oleh Jepang untuk

menangani kapal-kapal yang mencurigakan. Disamping upaya mengamankan

SLOC di Samudera Hindia, Jepang juga memiliki kepentingan di sana yaitu

terkait dengan rute perdagangan minyak dari Timur Tengah, jalur Laut Merah ke

Eropa, Afrika Utara, dominasi keamanan AS yang menurun, masuknya Tiongkok

sebagai new emerging power, terorisme dan pembajakan, bantuan bencana dan

perlindungan warga di wilayah luar.84 Oleh karena itu kenapa kemudian Jepang

83 Ibid. 84 Yoichiro Sato, Japan’s Maritime Security Interests in The Indian Ocean: Region and Prospect

for Indian-Jaoan Cooperation, Indian Council for Research on International Economic Relations,

diakses dalam http://www.icrier.org/pdf/satojapan.pdf (10/02/2020, 12:01 WIB)

Page 30: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

66

bersikeras untuk merevisi kebijakannya dalam hal keamanan dan ekonomi di

wilayah Samudera Hindia khususnya.

2.2 Isu-Isu Keamanan, Politik, dan Ekonomi di Kawasan Samudera

Hindia

Berdasarkan dari penjelasan diatas terlihat jelas bahwasannya banyak

negara yang tertarik terhadap Samudera Hindia, hingga hal ini menimbulkan

berbagai macam isu di samudera tersebut. Isu-isu yang ada di Samudera Hindia

meliputi isu keamanan mulai dari pembajakan dan perampokan bersenjata di laut,

illegal fishing, terorisme, human trafficking, perdagangan senjata ringan,

perdagangan narkoba, ketidakstabilan internal kawasan, dan sengketa teritorial

maritim. Isu keamanan sendiri terbagi menjadi dua yakni keamanan tradisional

dan non tradisional. Keamanan tradisional terdiri dari persaingan pembangunan

pangkalan militer guna menyeimbangkan kekuatan masing-masing negara

sekaligus menjaga keamanan nasionalnya. Sedangkan keamanan non tradisional

sendiri ada illegal fishing, human trafficking, perdagangan narkoba, terorisme,

sengketa teritorial, pembajakan dan perampokan.

Belakangan ini isu keamanan tradisional tengah terjadi yakni persaingan

antar dua negara di kawasan Samudera Hindia seperti yang tengah dialami oleh

Tiongkok dan India. Kedua negara tersebut sama-sama tengah waspada terhadap

program ekspansi angkatan laut lainnya. Pihak India berupaya menjaga

keamanannya melalui pembangunan pangkalan militer di beberapa wilayah

sedangkan pihak Tiongkok berusaha mengelilingi India dengan cara memberikan

bantuan dana kepada pelabuhan di negara-negara tetangganya. Hal tersebut

Page 31: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

67

dilakukan Tiongkok untuk melindungi kepentingan strategismya di kawasan

tersebut terutama dalam hal kepentingan perdagangannya yang semakin luas

dengan negara-negara Afrika yang kaya akan mineral dan minyak bumi. Selain itu

juga menjaga hubungannya dengan sumber utama minyak mentah di Teluk Persia,

Arab, dan Iran.85 Pada perselisihan ini Tiongkok kemudian tetap mewaspadai

pembangunan angkatan laut India khususnya perluasan jumlah kapal induknya,

dan hubungannya dengan Amerika Serikat yang lebih erat kaitannya dengan

teknologi dan energi nuklir serta penjualan senjata.86 Terlepas dari itu semuanya

sebenarnya kedua negara tersebut sama-sama berupaya untuk menjaga keamanan

ekonomi masing-masing yang ditopang oleh arus perdagangan bebas (khususnya

minyak bumi) melalui sarana Samudera Hindia. Tiongkok dan India sama-sama

memproyeksikan untuk melindungi kepentingan mereka khususnya keamanan

SLOC yang menghubungkan Teluk Persia dengan terminal minyak bumi mereka

yang paling penting.

85 Ibid. 86 Ibid.

Page 32: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

68

Gambar 2.3

Major Security Concerns/Issues in the Indian Ocean Region

Sumber: Maritime Commerce and Security: The Indian Ocean, diakses melalui

https://www.stimson.org/wp-content/files/file-attachments/Front_Matter_-

_Maritime_Commerce_and_Security_The_Indian_Ocean_1.pdf

Gambar diatas menjelaskan isu keamanan non tradisional yang marak

terjadi di Samudera Hindia. Samudera Hindia sering kali terjadi isu-isu keamanan

seperti human trafficking yang jalurnya ditunjukkan dengan panah warna kuning

yakni di wilayah Sudan, Saudi Arabia, Ethiopia, Yaman, dan Somalia.87

Kemudian perdagangan narkoba yang ditunjukkan melalui garis putus-putus

berwarna merah yakni di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika, hingga

Timur Tengah. Perdagangan senjata di kawasan Samudera Hindia digambarkan

dengan garis putus-putus berwarna hijau mulai dari Laut Merah hingga Teluk

87 Amit A. Pandya, dkk, Maritime Commerce and Security: The Indian Ocean, STIMSON, diakses

melalui https://www.stimson.org/wp-content/files/file-attachments/Front_Matter_-

_Maritime_Commerce_and_Security_The_Indian_Ocean_1.pdf (11/03/2020, 11.49 WIB)

Page 33: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

69

Persia. Sekitar 56% dari seluruh negara di kawasan Samudera Hindia mengalami

permasalahan tersebut.

Penyelundupan atau human trafficking di Laut Merah tersebar luas

disebabkan oleh beberapa alasan:

1. Laut Merah merupakan saluran maritime terpendak dan paling banyak digunakan

antara sumber-sumber produksi opiate di Asia Tengah dan pasar-pasar utama

Eropa

2. Meskipun terdapat sejumlah besar kapal perang koalisi dalam operasi anti

pembajakan dan anti terorisme di Laut Arab lebih luas, pasukan keamanan

maritime regional dan kemampuan larangan dari Oman dan Yaman terbatas

3. Keberadaan beberapa negara yang rapuh dan tidak diamankan dengan

pemberontakan yang terus menerus serta kehadiran teroris berarti bahwa

pengiriman pasokan senjata dan amunisi yang cukup sering tidak dapat dihindari

Beberapa alasan tersebut yang menyebabkan human trafficking melintasi Laut

Merah sampai hari ini masih berlangsung, utamanya dialami oleh dhow dan kapal

kargo umum yang lebih kecil.88 Aliran perdagangan ini terjadi dari barat ke timur

dengan Sudan dan Arab Saudi yang menjadi dua negara pengirim dan penerima

utamanya. Beberapa contoh kapal-kapal yang kelebihan muatan membawa orang-

orang yang diperdagangkan terbalik di Laut Merah yang tidak bisa dihindari.

Senjata yang disalurkan melalui pelabuhan Yaman di laporkan memasok teroris

dan militant di Sudan, Somalia, wilayah Palestina, Eritrea, dan Arab Saudi.89

88 Ibid. 89 Ibid.

Page 34: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

70

Selain isu tersebut, isu terorisme juga menjadi bagian dari isu internasional

yang berkembang di Samudera Hindia. Isu terorisme ini yang kemudian

memberikan ancaman terhadap negara-negara kawasan Samudera Hindia hingga

31%.90 Peperangan antar negara pun masih menjadi isu yang hangat di kawasan

tersebut seperti yang ditunjukkan pada peta warna merah yaitu di Somalia,

Yaman, Iran, dan Pakistan. Sebesar 53% negara Samudera Hindia mengalami

perselisihan wilayah teritorial laut dengan negara tetangga.91 Selain itu juga

maraknya isu pembajakan laut di Samudera Hindia begitu menyebar luas hampir

di seluruh laut samudera tersebut. Kurang lebih sebesar 33% negara yang

terancam akan adanya isu pembajakan dan perampokan di laut bahkan di wilayah

teritorial negara mereka sendiri.92

Tabel 2.1

Security Concern/Issue Summary for The Indian Ocean Region 2009/2010

Country War/Armed Conflict

Terrorism Maritime Trafficking

(Drugs, Weapons/Peo

ple)

Piracy and Armed

Robbery at Sea

Political Risk or

Internal Instability

Marritime Territorial Disputes

Australia X

Bahrain

Bangladesh X X X X

Comoros X

Djibouti X

East Timor X X

Egypt X X X

Eritrea X

India X X X X

90 Ibid. 91 Ibid. 92 Ibid.

Page 35: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

71

Indonesia X X X

Iran X X X X

Iraq X X X X

Israel X X X

Jordan

Kenya X X X

Kuwait X

Madagascar

X X

Malaysia X X

Maldives

Mauritius X X

Mozambique

X X

Myanmar X X X

Oman X X

Pakistan X X X X X

Qatar

Saudi Arabia

X X X X

Seychelles X X

Singapore X X

Somalia X X X X X

South Africa

Sri Lanka X X

Sudan X X X

Tanzania X X

Thailand X X X

UAE X X

Sumber : Maritime Commerce and Security: The Indian Ocean, diakses melalui

https://www.stimson.org/wp-content/files/file-attachments/Front_Matter_-

_Maritime_Commerce_and_Security_The_Indian_Ocean_1.pdf

Page 36: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

72

Beberapa kasus terkait dengan kriminalitas dan serangan terorisme yakni

serangan oleh sel-sel maritim AQ pada USS Cole di Aden tahun 2000, dan di

Very Large Crude Carrier (VLCC) Limburg di lepas pantai Yaman serta serangan

Al Qaeda di Irak (AQI) terhadap terminal minyak Irak pada bulan April 2004.93

Selain itu terdapat juga konflik antara pasukan pemerintah Yaman dan gerilyawan

Syiah Houthi di Pegunungan Barat Laut wilayah tersebut yang berbatasan dengan

Arab Saudi. Selain negara-negara di Timur Tengah, isu terorisme juga menyebar

luas hingga ke Asia, misalnya saja seperti di India. Ancaman terorisme melalui

laut pada 26 November 2008 ketika beberapa orang Pakistan melakukan serangan

komando di Mumbai tengah mengakibatkan 170 orang tewas ditempat.94 Isu yang

marak terjadi di Samudera Hindia bukan hanya soal terorisme melainkan juga

perompakan dan perampokan bersenjata di laut. Kasus perompakan dan

perampokan bersenjata di laut sering kali terjadi di kawasan Samudera Hindia

barat khususnya di Teluk Aden dan lepas Tanduk Afrika.95 Hal ini dibuktikan

dengan data dari International Maritime Berau (IMB) dari tahun 2003 hingga

2009. Laporan dari IMB menunjukkan bahwa insiden perampokan dan

perompakan bersenjata di Samudera Hindia telah terjadi di wilayah laut dan

perairan teritorial yang tercantum pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.2

Armed Robbery at Sea and Piracy in Territorial Water 2003-2009

Armed Roberry at Sea Piracy in Sea Area

Bangladesh Myanmar (Burma) Andaman Sea

Egypt Oman Arabian Sea

93 Ibid. 94 Ibid. 95 Ibid.

Page 37: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

73

Eritrea Saudi Arabia Bay of Bengal

India Seychelles Gulf of Aden

Indonesia Somalia Malacca Straits

Iran South Africa Persian Gulf

Iraq Sri Lanka Red Sea

Kenya Tanzania Singapore Straits

Madagascar Thailand

Malaysia United Arab Emirates

Mozambique Yemen

Sumber: IMB Piracy & Armed Robbery Againts Ships Annual Report 2008 &

2009 in Maritime Commerce and Security: The Indian Ocean

Pada kasus perompakan dan perampokan bersenjata di wilayah Samudera Hindia

yang tercantum dalam laporan tersebut menjelaskan bahwa kejahatan dan

kekerasan yang sering terjadi adalah terhadap kapal dan awak kapal termasuk

penyitaan dan penculikan awak kapal.96 Selain data terkait dengan negara-negara

yang mengalami perompakan dan perampokan terdapat beberapa insiden yang

dilaporkan beserta dengan jumlah perampokan bersenjatanya. Ini dipaparkan pada

table di bawah ini.

Tabel 2.3

Ports in the Indian Ocean Region with Three or More Reported Incident

During 2009

Country Port Armed Robbery

Bangladesh Chittagong 17

96 Ibid.

Page 38: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

74

Tanzania Dar es Salaam 5

Malaysia Sandakan 4

India Kakinada 3

Kochin 3

Indonesia Balongan 3

Belawan 3

Sumber: IMB 2009 Annual Piracy Report in Maritime Commerce and Security:

The Indian Ocean

Dari keseluruhan pembajakan dan perampokan bersenjata yang dilaporkan ke

IMB dari tahun 2003 hingga 2008, sekitar 66,34% diantaranya terjadi di

Samudera Hindia.97 Lebih dari 82% dari insiden yang dilaporkan antara tahun

2003 sampai 2008 terjadi di perairan dan laut dengan urutan besarnya yakni,

Indonesia, Bangladesh, Teluk Aden, Somalia, Selat Malaka, dan India. Lalu pada

2009 perompakan dan peramokan bersenjata di laut kembali berpusat di bagian

barat laut dan utara tengah Samudera Hindia, hingga pada akhir 2009 IMB

mencatat 406 insiden 154 di seluruh dunia mengalami peningkatan 28% pada

perairan internasional.98

Total dari jumlah 406 insiden tersebut, sebagian yakni 295 insiden 155

tercatat terjadi di wilayah Samudera Hindia yang mencapai 73% dari semua

insiden yang dilaporkan di seluruh dunia yaitu hampir mencapai tiga perempat.99

97 Ibid. 98 Ibid. 99 Ibid.

Page 39: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

75

Sebelumnya di tahun 2006 wilayah yang menjadi fokus perhatian dan

memprihatinkan adalah Selat Malaka, Selat Singapura, dan perairan Indonesia dan

Malaysia. Namun belakangan ini Teluk Aden dan lepas Tanduk Afrika menjadi

tujuan utama para perompak. Bahkan kasus ini mengalami peningkatan sejak

tahun 2006-2009, seperti yang ditunjukkan pada grafik di bawah ini.

Gambar 2.4

Piracy Incidents Reported in the Red Sea, the Gulf of Aden and Horn of Africa

Sumber: IMB Piracy & Armed Robbery against Ships Annual Report 2009 in

Maritime Commerce and Security: The Indian Ocean

Di kawasan tersebut pembajakan mengalami peningkatan yang cukup drastis, hal

itu disebabkan oleh beberapa faktor:

1. Pengapalan pedagang di utara / selatan Cekungan Somalia mulai memperhatikan

peringatan pembajakan dari IMB, dan mulai menavigasi lebih dari 200 mil laut

dari pantai, sehingga membuatnya kurang menarik sebagai target

Page 40: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

76

2. Pengawalan kapal-kapal World Food Programme (WFP) yang menuju ke Somalia

dan Kenya memiliki efek jera yang diinginkan untuk menghentikan serangan

terhadap kapal-kapal ini di Cekungan Somalia, dan memberikan ukuran tambahan

perlindungan yang dirasakan untuk pengiriman yang tidak diseleksi lainnya di

daerah ini

3. Ini mendorong para perompak untuk memusatkan upaya mereka pada target yang

lebih mudah di Teluk Aden

4. Situasi keamanan yang memburuk di Pntai di Puntlad memungkinkan para

perompak kebebasan operasi yang jauh lebih besar di Teluk Aden, dan hal ini

memberikan kesempatan bagi pemimpin geng bajak laut untuk menawarkan gaji

dan hadiah yang lebih besar kepada mereka yang berpartisipasi

5. Kepadatan geografis pengiriman yang tersedia di Teluk Aden dalam hal

pengiriman memberikan peluang besar untuk para pembajak melakukan

pembajakan di sana.

Berdasarkan dari beberapa faktor di atas itulah kenapa pembajakan laut dan

perampokan di wilayah Teluk Aden semakin meningkat drastis. Faktor-faktor

tersebut akan memberikan keuntungan finansial yang cukup besar bagi para

perompak yakni dengan cara melakukan penculikan dan tebusan. Bajak laut yang

melakukan pembajakan di daerah Somalia kebanyakan bermarkas di Puntland,

dengan Eyl muncul sebagai basis operasi bajak laut utama sejak 2007.100 Selain

itu, Kota Garad sekarang juga menjadi titik awal serangan dan area penahanan

untuk kapal-kapal yang ditangkap dan kru yang diculik. Ras Aser dan Haifun juga

100 Ibid.

Page 41: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

77

sampai sekarang masih digunakan sebagai pangkalannya. Peneliti pembajakan

independen telah mengidentifikasikan sekitar 50 kelompok yang secara rutin

beroperasi dari pangkalan di Puntland.101

Beberapa isu keamanan maritim yang banyak terjadi di kawasan Samudera

Hindia ini kemudian menimbulkan lebih banyak perhatian sehingga memunculkan

berbagai macam kerja sama yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan

tersebut. Para angkatan laut telah meningkatkan koordinasi diantara mereka untuk

menjaga wialyah laut. Selain itu Vessel Classification Societies (VLC) dan

perusahaan asuransi semakin banyak menyebarkan informasi tentang kerentanan

atau resiko kapal, namun inipun masih memiliki keterbatasan dalam mengatasi

masalah tersebut. Mengatasi isu-isu yang begitu banyak di Samudera Hindia tidak

memungkinkan apabila suatu negara menyelesaikannya secara sendirian, mereka

memerlukan kerja sama untuk bisa mengatasi hal tersebut sebab permasalahan itu

telah menyebar luas di berbagai wilayah. Kerja sama yang diperlukan ini bukan

hanya dalam bidang keamanan melainkan juga dalam perkembangan ekonomi

yang terjadi di Samudera Hindia

IORA sampai pada saat ini tengah memainkan peranannya sebagai

organisasi kawasan yang cukup baik. IORA mampu mencapai kesuksesannya

untuk bergolak di kawasan Samudera Hindia. Kesuksesan atau peran IORA di

kawasan tersebut terlihat dari keberhasilan IORA dalam hal mekanisme khusus

yang dibuat untuk kepentingan negara anggotanya. IORA telah memberikan

bantuan pendanaan untuk proyek dan program yang diadopsi oleh organisasi

tersebut dan dana khusus tersebut didirikan sejak 2006 di Dewan Menteri ke-6 di

101 Ibid.

Page 42: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

78

Teheran. Kemudian ada program pembangunan berkelanjutan IORA, pada 2014

IORA Sustainable Development Programme (ISDP) yang sengaja dikembangkan

dengan fokus khusus pada negara-negara yang kurang berkembang dengan tujuan

untuk mendorong partisipasi aktif mereka guna mengoptimalkan manfaat yang

timbul dari kerja sama IORA. Selain itu IORA juga sukses dalam membentuk

agensi khusus untuk menyelenggarakan berbagai lokakarya atau kegiatan, serta

meningkatkan kapasitas dan berbagi pengetahuan antar satu negara dengan negara

lain di sekitar kawasan Samudera Hindia. Bukan hanya itu kesuksesan IORA juga

terlihat dari keberhasilannya menjadi Chair of Indian Studies (CIOS), tugas dari

CIOS ini adalah berperan untuk menghubungkan kegiatan penelitian dan studi di

bidang-bidang prioritas IORA dengan lembaga akademis lainnya dari negara-

negara anggota IORA, serta IORA juga telah mengadakan lokakarya yang

bekerjasama dengan UNECA, kerja sama dengan UNECA ini lebih kepada

proyek publikasi jurnal dan buku pegangan tentang “Blue Economy”.102 Beberapa

keberhasilan ini sebenarnya bukan hanya dilihat dari kacamata IORA, melainkan

juga harus dilihat dari peran IORA di kawasan Samudera Hindia yakni dengan

cara meningkatkan integrasi kawasan atau integrasi negara-negara di kawasan

Samudera Hindia.

2.3 Signifikansi Samudera Hindia bagi Tiongkok

Beberapa dekade terakhir di abad ke 21 ini Tiongkok telah mampu naik ke

panggung ekonomi global, kebangkitan Tiongkok bukan hanya di bidang ekonomi

namun juga dalam hal geopolitik. Tiongkok saat ini menjadi negara dengan

perekonomian terbesar kedua di dunia, akibat dari hal ini membuat Tiongkok

102 Ibid.

Page 43: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

79

mampu memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian dunia.

Kekuatan ekonomi yang dimiliki Tiongkok ini kemudian memiliki peran yang

cukup besar dalam perekonomian global dimana integrasi ekonomi Tiongkok

mampu membawa seperlima populasi global ke dalam sistem perdagangan

dunia.103 Alhasil dari dampak ini adalah adanya peningkatan potensi pasar global

untuk menawarkan peluang dalam meningkatkan produksi, perdagangan, dan

konsumsi dunia dengan potensi untuk meningkatkan kesejahteraan negara yang

terlibat. Selain itu kebangkitan perekonomian Tiongkok juga menghasilkan

beberapa eksternalitas global yang signifikan berkaitan dengan: 1) meningkatknya

persaingan dari produksi berbiaya rendah Tiongkok dan meningkatnya pangsa

produk buatan Tiongkok, 2) peran Tiongkok dalam ketidakseimbangan ekonomi

global, 3) kenaikan harga komoditas, termasuk harga energi dan mineral, sebagian

besar disebabkan oleh meningkatnya permintaan Tiongkok akan hal tersebut guna

tetap mengembangkan manufakturnya, 4) meningkatnya emisi rumah kaca yang

dihasilkan dari industrialisasi Tiongkok.104

Peningkatan perekonomian Tiongkok ini dibuktikan dengan kemampuan

Tiongkok bersama dengan lima negara lainnya dalam BRICS (Brazil, Rusia,

India, China, South Africa) yang menyumbang 42% dari populasi dunia dan 18%

dari produk domestik bruto (PDB). Secara nasional juga perekonomian Tiongkok

memiliki PDB ekonomi yang besar berdasarkan dari daya belinya. Sehingga hal

ini kemudian mampu berpengaruh terhadap pasar internasional untuk barang-

barang manufaktur yang padat karya, bahan baku dan komoditas dan valuta asing.

103 Jane Golley and Ligang Song,2011, Rising China: Global Challenges and Opportunities,

Canberra: ANU E Press, hal. 1 104 Ibid.

Page 44: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

80

Peningkatan perekonomian Tiongkok juga berdampak pada perannya dalam

memberikan bantuan maupun investasi terhadap negara-negara lain khususnya

negara berkembang. Meskipun disisi lain perekonomian Tiongkok dalam

beberapa dekade belakangan ini mengalami perkembangan yang cukup melambat,

hal ini tidak menutup kemungkinan baginya untuk tetap memainkan peranannya

secara global.

Gambar 2.5

Kegiatan Ekspor-Impor Tiongkok 1979-2017

Sumber: China’s Economic Rise: History, Trends, Challenges, Implications for

the United State from IMF, and Chinese National Bureau of Statistic

Perekonomian Tiongkok ini sebagian besar ditopang oleh transaksi

ekspor-impornya di kawasan Samudera Hindia, sehingga ini menjadi alasan

kenapa sampai saat ini Samudera Hindia masih menjadi wilayah yang vital bagi

Tiongkok. Tiongkok memandang Samudera Hindia sebagai wilayah yang vital

Page 45: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

81

akan jalur komunikasinya serta kekayaan sumber daya yang dimiliki. Hingga

akhirnya membuat Tiongkok membangun berbagai infrastruktur di wilayah

tersebut. Tiongkok di Samudera Hindia memiliki banyak investasi, mulai dari

pembangunan Belt Road Initiative (BRI), pangkalan militer, investasi di berbagai

negara pesisir Samudera Hindia hingga infrastruktur fasilitas pelabuhan.

Sekitar tahun 2000-an, konsumsi energi Tiongkok meningkat lebih dari

dua kali lipat karena pertumbuhan ekonominya menjadi overdrive. Tiongkok telah

menyumbang sebesar 63% dari permintaan energi baru dunia, 19% dari tenaga

hidroelektriknya, dan 10% dari minyaknya.105 Menurut International Energy

Agency (IEA) pada 2009, konsumsi energi Tiongkok melampaui konsumsi

Amerika Serikat. Dalam hal ini Tiongkok menjadi konsumen energi terbesar

dunia. Akibat dari hasrat Tiongkok dalam memenuhi kebutuhannya akan energi

membuat para penguasa dan elit intelektualnya mulai khawatir terhadap keamanan

energi negara tersebut, sehingga perlu bagi Tiongkok dalam meningkatkan

kemampuan guna menjaga pasokan yang mereka butuhkan.106 Memang

ketergantungan Tiongkok akan impor terhadap energi tidak dapat lagi

dihindarkan, karena ini menjadi salah satu bahan baku bagi manufaktur Tiongkok

demi untuk mengembangkan perekonomiannya. Pada tahun 2000, Tiongkok

mengonsumsi 4.8 juta barel per hari (bph), kemudian pada 2009 angka itu

melonjak menjadi 8.6 juta bph konsumen minyak terbesar di dunia.107

Berdasarkan hal ini IEA memproyeksikan bahwa bahwa pada tahun 2035

permintaan Tiongkok akan melebihi 15 juta bph lalu menjadi. Di tahun 2009 juga

105 Andrew B Kennedy, 2011, China’s Petroleum Predicament: Challenges and opportunities in

Beijing’s Search for Energy Security, Canberra: ANU E Press, hal. 121 106 Ibid. 107 Ibid.

Page 46: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

82

Tiongkok melakukan impor minyak sebesar 53%, ini menjadi salah satu bukti

akan ketergantungan Tiongkok terhadap minyak dari negara-negara luar.108

Tiongkok untuk menghadapi ketergantungannya terhadap minyak,

pemerintahnya kemudian berusaha untuk meningkatkan keamanan energinya

salah satunya dengan menjalin kesepakatan bilateral dengan negara penghasil

energi. Selain itu Tiongkok juga berupaya untuk melakukan ekspansi

internasional terhadap National Oil Companies (NCOs) sendiri¸mendiversifikasi

pasokannya, memperkuat angkatan lautnya, dan untuk mengembangkan cadangan

minyak strategisnya sendiri.109 Ekspansi perusahaan Tiongkok dilakukan melalui

berbagai investasi di luar negeri guna untuk mendapatkan akses yang lebih besar

ke sumber daya di luar negeri. Adapun kebijakan pemerintah Tiongkok dalam

menjaga keamanan energinya yaitu dengan cara menjalin kesepakatan, sampai

saat ini terdapat 43 kesepakatan akuisisi minyak dan gas asing yang terpisah

antara tahun 2002 dan 2010, kesepakatan ini bernilai sekitar US $ 65 miliar.110

Hasil dari kesepakatan ini, NOC kini beroperasi di 31 negara berbeda di seluruh

duina. Mereka memiliki produksi ekuiditas di 20 negara tersebut, meskipun

sebagian besar terfokus di Kazhakhstan, Venezuela, Sudan, dan Angola.111

Selain melalui kesepakatan, Tiongkok juga menjalin hubungan baik

dengan beberapa negara dunia seperti dengan Pakistan. Tiongkok dengan Pakistan

bekerja sama dalam melakukan pembangunan pelabuhan-pelabuhan Pakistan di

Laut Arab. Hal ini yang kemudian mendorong spekulasi Tiongkok bahwa ia ingin

108 Ibid. 109 Ibid. 110 Ibid. 111 Ibid.

Page 47: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

83

menjalin hubungan yang semakin erat dengan Teluk Persia.112 Hubungan ini

dibangun untuk memenuhi kepentingan Tiongkok dalam menjaga jalur pasokan

energinya. Bukan hanya itu, upaya Tiongkok juga dilakukan melalui penguatan

angkatan laut Tiongkok di beberapa tempat yang menjadi jalur pasokan

minyaknya. Tiongkok dalam hal ini telah melakukan pembangunan armada

pangkalan laut di beberapa tempat seperti Kyauukpyu, Chittagong, Kolombo,

Hambantota, Teluk Aden, Djibouti, dan Gwadar.

Pembangunan pangkalan laut ini dimaksudkan untuk melindungi jalur

impor energinya yang berasal dari Timur Tengah melalui Samudera Hindia.

Selain itu Tiongkok juga berupaya membuat projek Belt Road Initiative (BRI)

merupakan strategi besar Tiongkok, yaitu 21st Century Maritime Silk Road dan

Silk Road Ecoomic Belt.113 Masing-masing dari inisiatif ini diumumkan pada 2013

oleh Xin Jinping, inisiatif BRI sering kali disebut dengan One Belt One Road

(OBOR). Inisiatif dari BRI ini insentif dengan trajektori dalam kurun waktu

beberapa dekade yang dipandang sebagai alat bagi Tiongkok untuk memperbaiki

hubungan kerja sama komersial dengan dunia.114 Adapun tujuan dari BRI ini yaitu

koordinasi kebijakan, konektivitas fasilitas, perdagangan tanpa rintangan,

integrasi finansial, dan people to people.115 Program BRI ini akan membangun

infrastruktur melintasi Asia, Afrika, Eropa dan Timur Tengah serta membentuk

pasar baru bagi produk, Tiongkok dan asing.116

112 Ibid. 113 Danika Ramadhani A.F, Belt Road Initiatives (BRI): Intensi Tiongkok Sebagai Supremasi di

Samudera Hindia dan Respon Counterbalance dari India, Jurnal Hubungan Internasional,

UNAIR, Vol, 11, No, 2 (2018), Surabaya: GARUDA, hal. 245 114 Ibid. 115Ibid. 116 Ibid.

Page 48: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

84

BRI juga merupakan program bagi Tiongkok untuk meningkatkan

ekspansi komersilnya di berbagai negara. Bagi Tiongkok BRI dibentuk guna

meningkatkan integrasi ekonomi khususnya antara Tiongkok dengan negara-

negara pada rute BRI. BRI ini memiliki dua perbedaan bagi hubungan Tiongkok

dengan mitranya, pertama the Belt menjadi rute darat yang melewati Asia Tengah

dan Eropa yang mana itu akan mengaitkan dua kekuatan ekonomi adidaya di

dunia.117 Koridor ini nantinya akan berpeluang bagi Asia Tengah dan Eropa

Timur khususnya dalam suplier energi dan pertambangan. Sedangkan the Road

atau Maritime Road menjadi arena yang penu (A.F, 2018)h dengan konsumen dan

peluang industri, sebenarnya ini sama dengan jalur the Belt dimana jalur yang

akan dikaitkan yaitu antara Tiongkok dan Eropa. Namun, jalur yang dilewatinya

adalah Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Timur.118 Jalur-

jalur tersebut menjadi jalur yang berpeluang besar dalam membangun

perekonomian Tiongkok, sebab 63% dari populasi dunia dan menyumbang 44%

GDP dunia. Selain itu, melalui BRI cukup banyak hal yang bisa diperoleh

Tiongkok misalnya pembelajaran terkait dengan kompetensi perusahaan pada

skala global, mengadopsi praktik internasional terbaik, mendapatkan teknologi

terkemuka, dan menjadi pemain terbaik pasar asing.119 Inisiatif dari pembangunan

BRI ini akan mempermudah perusahaan Tiongkok dalam menjalin perdagangan

yang melintasi Asia, Afrika, Eropa dam Timur Tengah. Selain itu pembangunan

BRI ini adalah strategi bagi Tiongkok dalam melakukan ekpsansi atas pengaruh

komersil dan politiknya, serta berupaya untuk bisa menjadi negara yang cukup

memiliki pengaruh dalam skala global.

117 Ibid. 118 Ibid. 119 Ibid.

Page 49: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

85

BRI menjadi strategi utama dalam mengglobalnya Tiongkok dikarenakan

spesifikasi pembangunan jalur BRI baik darat maupun laut membentang mulai

dari Eropa, Asia, Afrika hingga Timur Tengah. Strategi pembangunan ini yang

kemudian menjadi senjata bagi Tiongkok untuk memperluas pasar dan memenuhi

kepentingan negaranya dalam mengamankan jalur komunikasi perdagangannya

baik ekspor maupun impor. Tiongkok dalam hal ini bersikeras untuk

mengamankan jalur perekonomiannya terutama dalam hal pasokan energinya

yang melalui Samudera Hindia. Tiongkok begitu menjaga pasokan energinya

dikarenakan sumber utama dari industri manufaktur Tiongkok sebesar 60%

memerlukan bahan energi yang cukup padat.120 Selain itu Tiongkok melalui BRI

berupaya untuk melakukan perimbangan kekuatan ekonomi dan kerja sama

multilateral pembangunan infrastruktur.121 Selain projek BRI, Tiongkok juga

menetapkan kebijakan pembangunan pangkalan militer di kawasan Samudera

Hindia khususnya di Afrika Timur. Pembangunan pangkalan militer Tiongkok

terletak di Djibouti, pangkalan militer ini menjadi pangkalan pertama Tiongkok

yang berada di luar negeri.122 Tiongkok secara sengaja dalam melakukan

pembangunan pangkalan militer ini guna untuk memenuhi kepentingan

nasionalnya dalam bidang keamanan dan ekonomi. Djibouti dipilih oleh Tiongkok

dengan alasan lokasinya yang terbilang strategis. Wilayah Djibouti memiliki jalur

terbaik dalam melakukan akses mulai dari el Mandeb, Tears yaitu selat antara

120 Syahroni Alby, Op. Cit., hal. 1 121 Yandry Kurniawan, One Belt One Road (OBOR): Agenda Keamanan Liberal Tiongkok?, Jurnal

Politica, Vol, 7, No, 2 (2016), Jakarta: Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI, hal. 235 122 Kiki Wijayanti Pri Utami, Kepentingan Cina dalam Membangun Millitary Support Hub di

Djibouti, Jurnal Paradigma, Vol, 21 No, 1 (2017), Yogyakarta: UPN Veteran.

Page 50: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

86

Enitrea dan Yaman, Laut Merah, dan Terusan Suez.123 Sehingga dari sini Djibouti

memiliki jalur laut strategis sekaligus tersibuk di dunia.

Gambar 2.6

Lokasi Strategis bagi Pembangunan Pangkalan Militer Tiongkok

Sumber: Defense Secretary Mattis Arrives at Only U.S Base in Africa, diakses

melalui https://smallwarsjournal.com/blog/defense-secretary-mattis-arrives-at-

only-us-base-in-africa, (9 Maret 2020, 10.46 WIB)

Selain itu Djibouti dari segi ekonominya sendiri didasarkan dari aktivitas

pelayanan yang diasosiasikan dengan kondisi negara yang terletak pada posisi

strategis.124 Hal tersbut menjadi dasar dari perekonomian Djibouti karena lokasi

Djibouti yang terletak pada jalur perdagangan bebas menjadikan pusat dari

pelabuhan atau transit kapal-kapal besar di Djibouti baik itu pelabuhan untuk

123 Djibouti Country Handbook, Loc., Cit. 124 Ibid., hal. 48

Page 51: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

87

kapal regional maupun internasional. Selain aktivitas ekonomi yang didasarkan

pada pelabuhan dari jalur perdagangan bebas itu, Djibouti juga mendapatkan

income dari fasilitas pelabuhan, industri, dan basis militer.125 Beberapa aktivitas

yang dilakukan ini menjadi senjata utama bagi Djibouti untuk bisa meningkatkan

perekonomian negaranya. Sehingga hal ini menjadi alasan bagi negara – negara

lain untuk melakukan kerjasama dengan Djibouti baik dari sisi perekonomian

dalam hal perdagangan bebas maupun dari segi keamanannya, karena dari baiknya

hubungan yang dijalin oleh Djibouti dengan beberapa negara lain membuatnya

menjadi wilayah yang memiliki kondisi keamanan cukup stabil. Djibouti menjadi

negara yang memiliki intensitas ancaman terhadap perang juga lebih kecil atau

bisa dikatakan menjadi wilayah yang cukup stabil secara politis. Oleh sebab itu,

tidak sedikit negara yang menginginkan pembangunan pangkalan militer disana

seperti Perancis, Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok.

Tiongkok melalui pembangunan pangkalan militer di Djibouti bertujuan

untuk berpartisipasi dalam mengatasi permasalahan pembajakan di sekitar Teluk

Aden. Isu pembajakan di kawasan Samudera Hindia cukup sering dan perlu untuk

segera diatasi, maka dari itu Tiongkok berupaya untuk mengatasi hal tersebut juga

memenuhi kepentingannya seperti mendapatkan kemudahan dalam pengamanan

jalur perdagangan dan pasokan energi, pengisian bahan bakar terhadap kapal-

kapal angkatan laut Tiongkok. Selain itu juga kemudahan akses menuju Teluk

Aden dan Teluk Arabia yang mana rute ini menjadi rute ekonomi signifikan. Rute

ekonomi ini dianggap signifikan karena 20% dari ekspor global dan 10% dari total

ekspor minyak transit per tahun, tidak hanya itu rute tersebut juga melalui el

125 Index of Economic Freedom, diakses dalam https://www.heritage.org/index/country/djibouti

(13/11/2018, 22.39 WIB)

Page 52: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

88

Mandeb yakni rute utama yang menghubungkan Laut Mediterania, Terusan Suez,

dan Laut Merah ke Samudera Hindia dan pasar Asia.126

Sehingga dari apa yang diupayakan oleh Tiongkok ini menjadi strategi

yang dilakukan guna memenuhi kepentingan nasionalnya yakni menjaga

keamanan SLOCs di kawasan Samudera Hindia untuk pengembangan

manufakturnya. Selain itu juga Tiongkok menginginkan perkembangan

perekonomiannya terhadap pasar-pasar di negara-negara pesisir Samudera Hindia

terus berkembang yang mana hal ini akan dapat berdampak pada peningkatan

GDP Tiongkok itu sendiri. Proyeksi Tiongkok terhadap Samudera Hindia adalah

ingin menjadi negara yang memiliki power serta sebagai negara adi daya

mengimbangi Amerika Serikat. Tiongkok juga ingin menjadi pemain utama dalam

tata kelola global di dunia.

2.4 Signifikansi Samudera Hindia bagi India

Beberapa tahun belakangan ini perekonomian India mengalami

peningkatan dalam perkembangan ekonominya. Menurut The World Economic

Outlook (WEO) menyatakan bahwa perekonomian India per Januari 2020 ini

mengalami peningkatan 5.8%, GDP India sebesar 190.1 lakh crore (US $2.7

triliun) di tahun 2018-2019.127 Pada tahun 2019 WEO menyampaikan bahwa pada

Oktober 2019 ekonomi India menjadi lima terbesar di dunia.

126 Kiki, Op. Cit., hal.4. 127 Government of India, Ministry of Finance, Economic Survey 2019-20, Vol.2 diakses melalui

http://www.indiabudget.gov.in/economicsurvey/doc/echapter_vol2.pdf, (22/04/2020, 21.31 WIB)

Page 53: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

89

Gambar 2.7

Top 10 Ekonomi di Dunia dari PDB saat ini US $ Triliun

Sumber: Economic Survey 2019-2020, World Economic Outlook, October 2019

database

Selain itu WEO juga menyatakan bahwa perekonomian India nantinya akan

mengalami peningkatan dengan cukup signifikan pada 2024-2025, Union Budget

2019-2020 telah mengartikulasikan bahwa Perdana Menteri Hon’ble untuk

membuat perekonomian India meningkat hingga US $ 5 triliun. Meskipun ini

nantinya akan memiliki tantangan untuk PDB India, hal tersebut tidak menutup

kemungkinan bahwa perekonomian India bisa menyeimbangkan perekonomian

India di kancah global. Perkembangan perekonomian India ini mengalami

pertumbuhan rata-rata sebesar 7.5%.128

128 Ibid.

Page 54: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

90

Gambar 2.8

Peningkatan Eknomi India (PDB pada saat ini US $)

Sumber: National Statistical Office, Reserve Bank of India (RBI) and IMF

Berdasarkan dari perekembangan perekonomian India yang mampu

menstabilkan pertumbuhan ekonominya disaat krisis melanda perekonomian

dunia, hal ini berdampak pada kemampuan India dalam meningkatkan

keamanannya. Di abad ke 21 ini, keamanan menjadi hal yang penting bagi India

terutama keamanan bagi jalur perdagangannya. Maka dari itu, India kemudian

mulai membangun pangkalan militernya di beberapa wilayah di kawasan

Samudera Hindia yang mana menjadi jalur perekonomiannya. Beberapa angkatan

laut India di kawasan Samudera Hindia yaitu di Chabahar, Mumbai,

Visakhapatnam, Karwar, Kochi, Port Blair, Maladewa, Madagaskar, Mauritius,

dan Seychelles.129 Pembangunan angkatan laut dibeberapa daerah seperti

Maladewa, Madagaskar, Mauritius, dan Seychelles menjadi wilayah yang cukup

129 Dr. David Brewster, 2019, India dan Tiongkok Saling Berhadapan: Persaingan untuk

Memperoleh Dominasi Angkatan Laut di Kawasan Samudera Hindia, Indo-Pacific Defense

FORUM, diakses dalam https://ipdefenseforum.com/id/india-da-tiongkok-saling-berhadapan/

(22/04/2020, 22.00 WIB)

Page 55: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

91

strategis sehingga digunakan oleh Tiongkok dan India sebagai tempat persaingan

dalam membangun pangkalan militer.

Pembangunan militer India di beberapa daerah kawasan samudera

dimaksudkan untuk memberikan pengaruh atau melakukan hegemoni terhadap

kawasan tersebut. Kebijakan keamanan dan militer yang diterapkan India ini

bertujuan untuk memainkan peranannya sebagai hegemon atas Asia Selatan,

melakukan kontrol atas Samudera Hindia, dan menjadi kekuatan militer pertama

dunia.130 Hal ini dilakukan oleh India dengan tujuan menangkal ancaman yang

diberikan oleh Tiongkok terhadap kedekatannya dengan negara-negara di

kawasan Asia Selatan dan juga terhadap projek baru Tiongkok yaitu BRI.

Sehingga dalam hal ini, India bersikeras untuk menandingi pembangunan

angkatan laut Tiongkok yang sudah tersebar luas di kawasan Samudera Hindia

khususnya di halaman belakang India.

Selain projek pembangunan angkatan laut, India juga memiliki organisasi

yang bertujuan untuk memperkuat peran India di Samudera Hindia yaitu IORA.

Di dalam IORA, India memiliki peran yang cukup besar yakni memperluas kerja

sama antar anggota dalam hal keamanan maritime, perdagangan dan fasilitasi

investasi, manajemen perikanan, manajemen penanggulangan bencana, akademik,

pengetahuan dan teknologi, turis dan pertukaran budaya.131 Upaya India melalui

IORA ini dikarenakan India ingin memperkuar hubungan antara India dengan

kawasan Samudera Hindia dan ingin kembali mengidupkan image serta

memperkuat posisi India di dalam IORA.

130 David Brewster, India and China at Sea: A Contest of Status and Legitimacy in the Indian

Ocean, Asia Policy, No. 22 (2016), Australia: National Bureau of Asian Research, hal. 8 131 Ibid.

Page 56: BAB II - UMMeprints.umm.ac.id/66672/7/BAB II.pdf · 2020. 9. 20. · dominasi maritim.22 Berdasarkan dari hasil urainya, Alfred menyampaikan bahwa negara-negara yang memiliki angkatan

92

Dari beberapa hal yang dimiliki India saat ini baik secara ekonomi maupun

militer mendorong India untuk bisa menjadi negara new emerging power di

kawasan Samudera Hindia. India di Samudera Hindia menginginkan bahwa jalur

perekonomiannya aman dari ancaman negara lain. Selain itu juga India

menginginkan untuk menjadi negara yang memiliki pengaruh bagi negara lain.

Bukan hanya itu, kedepannya nanti India menginginkan perekonomiannya yang di

support oleh perdagangan yang ia lakukan di kawasan Samudera Hindia dapat

mengembangkan perekonomiannya menjadi lebih baik lagi. Sehingga dari hal

tersebut India akan mampu memainkan peranannya dalam menjaga keamanan tata

kelola global dan menjadi negara yang kuat dari segi ekonominya.