19
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Guru a. Pengertian Guru Guru adalah seseorang yang berjasa dalam dunia pendidikan, karena guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan. Menurut Nawawi (2015: 280) Guru adalah orang dewasa, yang karena peranannya berkewajiban memberikan pendidikan kepada anak didik. Orang tersebut mungkin berpredikat sebagai ayah atau ibu, guru, ustadz, dosen, ulama dan sebagainya. Guru merupakan unsur penting dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Djamarah (2015: 280) Guru adalah seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik atau tenaga profesional yang dapat menjadikan murid-muridnya untuk merencanakan, menganalisis dan menyimpulkan masalah yang dihadapi. Guru adalah seorang pendidik yang profesional, guru merupakan salah satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa. Menurut Djamarah dan Zain (2015: 281) Guru adalah seseorang yang berpengalaman dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang dimilikinya, dia dapat menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 39 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Peran Guru

a. Pengertian Guru

Guru adalah seseorang yang berjasa dalam dunia pendidikan, karena

guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan. Menurut Nawawi

(2015: 280) Guru adalah orang dewasa, yang karena peranannya

berkewajiban memberikan pendidikan kepada anak didik. Orang tersebut

mungkin berpredikat sebagai ayah atau ibu, guru, ustadz, dosen, ulama dan

sebagainya.

Guru merupakan unsur penting dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut Djamarah (2015: 280) Guru adalah seseorang yang memberikan

ilmu pengetahuan kepada anak didik atau tenaga profesional yang dapat

menjadikan murid-muridnya untuk merencanakan, menganalisis dan

menyimpulkan masalah yang dihadapi.

Guru adalah seorang pendidik yang profesional, guru merupakan salah

satu faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa. Menurut

Djamarah dan Zain (2015: 281) Guru adalah seseorang yang berpengalaman

dalam bidang profesinya. Dengan keilmuan yang dimilikinya, dia dapat

menjadikan anak didik menjadi orang yang cerdas. Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2003 Pasal 39 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Menyatakan

bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan

dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

9

melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan

tinggi.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, dapat di tarik kesimpulan

bahwa pengertian guru adalah seseorang yang berkewajiban untuk mendidik

dan memberikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada orang lain,

sehingga dia dapat menjadikan orang lain menjadi orang yang cerdas.

Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

pembimbingan dan pelatihan

b. Peran Guru

Seorang guru memegang peranan yang sangat penting dalam dunia

pendidikan. Menurut Habel (2015: 15) Peran merupakan aspek dinamis dari

kedudukan atau status. Apabila seseorang menjalankan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia telah menjalankan

suatu peran. Seperti halnya guru dan peserta didik, guru memiliki peranan

yang sangat penting di dalam dunia pendidikan khususnya pada saat

kegiatan belajar mengajar, karena pada dasarnya peserta didik memerlukan

peran seorang guru untuk membantunya dalam proses perkembangan diri

dan pengoptimalan bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Tanpa adanya

bimbingan dan arahan dari guru mustahil jika seorang peserta didik dapat

mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Hal ini berdasar pada

pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan

bantuan dari orang lain untuk mencukupi semua kebutuhannya.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

10

Guru, memiliki beberapa peran yang harus di munculkan pada saat

kegiatan belajar mengajar. Menurut Sofan Amri, (2013: 30) Guru memiliki

peran dalam aktivitas pembelajaran, yaitu sebagai :

1. Korektor

Guru menilai dan mengoreksi semua hasil belajar, sikap, tingkah, dan

perbuatan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah evaluator.

2. Inspirator

Guru memberikan inspirasi kepada siswa mengenai cara belajar yang baik.

3. Informator

Guru memberikan informasi yang baik dan efektif mengenai materi yang

telah di programkan serta informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi

4. Organisator

Guru berperan mengelola berbagai kegiatan akademik baik intrakurikuler

maupun ekstrakurikuler sehingga tercapai efektivitas dan efisiensi anak

didik.

5. Motivator

Guru dituntut untuk dapat mendorong anak didiknya agar senantiasa

memiliki motivasi tinggi dan aktif belajar.

6. Inisiator

Guru menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan

pengajaran

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

11

7. Fasilitator

Guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan anak

didik dapat belajar secara optimal

8. Pembimbing

Guru memberikan bimbingan kepada anak didiknya dalam menghadapi

tantangan maupun kesulitan belajar.

9. Demonstrator

Guru dituntut untuk dapat memperagakan apa yang diajarkan secara

didaktis, sehingga anak didik dapat memahami pelajaran secara optimal.

10. Pengelola kelas

Guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik, karena kelas adalah

tempat berhimpun guru dan siswa

11. Mediator

Guru dapat berperan sebagai penyedia media dan penengah dalam proses

pembelajaran peserta didik.

12. Supervisor

Guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis

proses pembelajaran yang dilakukan sehingga dapat optimal

13. Evaluator

Guru dituntut untuk mampu menilai produk pembelajaran serta proses

pembelajaran.

Setiap guru pasti memiliki tugas untuk mengembangkan sebuah materi

pembelajaran. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 Pasal 20,

diisyaratkan bahwa guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran,

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

12

yang kemudian dipertegas malalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain

mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi

pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar.

Dengan demikian, guru diharapkan untuk mengembangkan bahan ajar sebagai

salah satu sumber belajar.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 40 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban

untuk :

a. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,

kreatif, dinamis, dan dialogis;

b. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu

pendidikan; dan

c. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan

kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Peran seorang guru salah satunya adalah, guru harus menjadi suri tauladan

yang baik bagi anak didiknya. Peranan seorang pendidik menurut Ki Hajar

Dewantara adalah pendidik memiliki peranan seperti berikut ini, Ing ngarso sung

tuladha (jika di depan menjadi contoh), ing madya mangun karsa (Jika ditengah

membangkitkan hasrat untuk belajar), tut wuri handayani (Jika ada dibelakang

memberi dorongan). Selain peranan pendidik seperti di atas, pendidik di tuntut

pula dengan beberapa persyaratan, yaitu : menguasai bahan yang akan diajarkan,

memiliki kemampuan untuk mengajar, dapat merencanakan dan mengevaluasi

suatu program atau unit pelajaran dan mempunyai minat untuk mengerjakan

ilmunya.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

13

Dilihat dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa peran guru adalah

membantu siswa dalam proses perkembangan diri dan juga pengoptimalan bakat dan

kemampuan yang dimilikinya selain itu guru berperan penting dalam pengelolaan

kelas, salah satunya guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa dalam

belajar agar kegiatan pembelajaran dapat tercapai. Guru juga diharapkan mampu untu

mengembangkan RPP, salah satu elemen penting dalam RPP adalah sumber belajar,

dengan demikian seorang guru di wajibkan untuk dapat mengembangkan bahan ajar

sebagai salah satu sumber belajar. Seorang guru juga harus menjadi suri tauladan yang

baik bagi siswanya, memberikan dorongan untuk belajar dan bisa membangkitkan

minat belajar siswanya.

2. Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian belajar

Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam perilaku,

afektif dan psikomotor sebagai hasil dari pengalaman. Wina Sanjaya (2013:

49) Belajar adalah proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan

lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat

positif , baik perubahan dalam aspek pengetahuan, afektif maupun psikomotor.

Hilgard (2013: 49) Menyatakan bahwa Learning is the process by

which an activity originates or changed through training procedures ( weather

in the laboratory or in the natural environment) as distinguished from changes

by factors not attributable to training. Belajar itu adalah proses perubahan

melalui kegiatan atau prosedur latihan di dalam laboratorium maupun

lingkungan alamiah.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

14

b. Pengertian pembelajaran.

Pembelajaran merupakan proses Gagne (2013: 55) Menyatakan bahwa

instruction is a seat of event that effect in such a way that learning is a

facilitated. Oleh karena itu, menurut Gagne, mengajar atau teaching

merupakan bagian dari pembelajaran (instruction), dimana peran guru lebih

ditekankan pada cara merancang atau mengaransemen berbagai sumber serta

fasilitas yang tersedia untuk kemudian dimanfaatkan siswa dalam mempelajari

sesuatu.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan oleh pendidik agar

proses perolehan ilmu dapat terjadi. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pembelajaran

adalah proses interaksi antara siswa, guru dan sumber belajar pada satu

lingkungan belajar. Sehubungan dengan hal tersebut, Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan yang

mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan di

selenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan menantang dan

memotivasi siswa untuk berperan secara aktif.

Dilihat dari teori diatas, belajar merupakan aktivitas atau kegiatan yang

dapat merubah perilaku seseorang menjadi lebih baik, sedangkan mengajar

merupakan bagian dari pembelajaran,. Pembelajaran merupakan proses

interaksi antara guru, siswa dan sumber belajar pada satu lingkungan belajar.

Dimana guru bertindak sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa untuk

belajar, kemudian dapat dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

15

3. Kurikulum

a. Pengertian Kurikulum

Setiap instansi pendidikan pasti beracuan pada sebuah kurikulum

sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran. Kurikulum adalah sejumlah

mata pelajaran atau ilmu pengetahuan yang ditempuh atau di kuasai untuk

mencapai suatu tingkat tertentu atau ijazah. Di samping itu kurikulum juga

diartikan sebagai suatu rencana yang sengaja dirancang untuk mencapai

sejumlah tujuan pendidikan

Kurikulum merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaraan

pendidikan. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Menyatakan bahwa

kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan

dalam Peraturan Pemerintah ini untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan

kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan

pendidikan

Kurikulum digunakan untuk memenuhi sebuah tujuan pendidikan.

Depdiknas (2006: 3) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional

serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan

pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

16

pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan

kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

4. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

a. Pengertian KTSP

Kurikulum yang masih digunakan saat ini adalah Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan, atau yang biasa disebut dengan KTSP. Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Menyatakan bahwa kurikulum tingkat

satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP

dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi

serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan.

KTSP dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi

sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat

setempat dan karakteristik peserta didik.

b. Tujuan KTSP

Setiap kurikulum pasti memiliki tujuan yang penting dalam dunia

pendidikan. Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar

proses, secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan

dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan

(otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk

melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan

kurikulum. Sedangkan secara khusus tujuan di terapkannya KTSP adalah :

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

17

1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah

dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan

sumber daya yang tersedia

2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam

pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama

3. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang

kualitas pendidikan yang akan dicapai.

c. Standar proses pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan Standar Proses.

Menurut Permendiknas No. 41 Tahun 2007, Standar proses meliputi

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian

hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya

proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

5. Perangkat Pembelajaran

Seorang guru pasti menggunakan perangkat pembelajaran untuk

membantunya dalam kegiatan belajar mengajar. Poppy Kamalia Devi, dkk,

(2009: 1-5) Perangkat pembelajaran merupakan suatu perangkat yang

dipergunakan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, setiap guru pada

satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran yang

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan memotivasi siswa

untuk berpatisipasi aktif. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam

mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), modul.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

18

Perangkat pembelajaran dapat dijadikan sebagai pedoman dalam kegiatan

pembelajaran. Andi Rusdi, 2008 Menyatakan bahwa perangkat pembelajaran

adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran . Sesuai dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007

tentang Standar Proses perangkat pembelajaran terdiri atas Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) termasuk silabus di dalamnya dan Lembar Kegiatan Siswa

(LKS). Adapun untuk mengevaluasi hasil belajar siswa digunakan Tes Hasil

Belajar (THB). Perangkat pembelajaran memiliki peranan yang besar bagi

seorang guru dalam mempersiapkan berbagai kegiatan pembelajaran dikelas.

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini dibatasi pada

pengembangan bahan ajar berupa lembar kerja siswa (LKS)

Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat

pembelajaran adalah bahan yang digunakan oleh guru dalam kegiatan

pembelajaran, dan sebagai seorang guru berkewajiban menyusun perangkat

pembelajaran yang aktif, interaktif dan inspiratif. Perangkat pembelajaran terdiri

dari RPP, Silabus, bahan ajar.

6. Bahan Ajar

a. Pengertian bahan ajar

Seorang guru/instruktur pasti menggunakan sebuah bahan ajar untuk

memudahkannya dalam kegiatan belajar dan mengajar. Abdul Majid (2013:

173) Menyatakan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan

kegiatan belajar mengajar, Bahan ajar yang dimaksud bisa berupa bahan

tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

19

Daryanto dan Aris Dwicahyono (2014: 171) Menyatakan bahwa bahan

ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis

maupun tidak tertulis, sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang

memungkinkan siswa untuk belajar. Seorang guru harus memiliki atau

menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum, karakteristik sasaran

dan tuntutan pemecahan masalah belajar.

Belawati (2013: 298) Menyatakan bahwa bahan ajar merupakan

seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak,

sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk

belajar, ada pula yang berpendapat bahwa bahan ajar adalah informasi, alat,

dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan

implementasi pembelajaran.

Menurut Tim Penyusun Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas (2013: 298),

Dalam website Dikmenjur dikemukakan bahwa Bahan ajar merupakan

seperangkat materi atau subtansi pembelajaran (teaching material) yang

disusun secara sistematis dan menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang

akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan bahan ajar,

memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi secara secara

runtut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua

kompetensi secara utuh dan terpadu

Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan ajar

merupakan segala bahan, baik informasi, alat maupun teks, yang disusun

secara sistematis yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

20

dikuasai siswa dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan

perencanaan dan juga penelaahan implementasi pembelajaran. Contohnya

seperti : buku pelajaran, modul, LKS, Handout, bahan ajar audio, bahan ajar

interaktif dan sebagainya. Dalam kegiatan pembelajaran sebaiknya guru

menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum, karakteristik sasaran

dan tuntutan pemecahan masalah belajar.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Bahan ajar yang banyak digunakan saat ini adalah bahan ajar Lembar

Kerja Siswa atau biasa disingkat LKS. Menurut Sumantri (2015: 177)

menyatakan bahwa Lembar kegiatan siswa atau LKS (student work sheet)

adalah lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh

peserta didik, lembaran kegiatan ini biasanya berupa petunjuk dan langkah-

langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.

Tugas-tugas dalam sebuah lembar kegiatan harus dilengkapi dengan bahan

atau refrensi yang terkait dengan materi. Tugas-tugas ini dapat berupa teoretis atau

praktis. Tugas teoritis misalnya membaca artikel kemudian membuat resume

untuk dipresentasikan, sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium,

kerja lapangan dengan survei dan sebagainya.

LKS dapat mempermudah guru dan siswa dalam belajar. Abdul Majid

(2009: 144) Work sheet, merupakan salah satu bahan ajar yang dapat memudahkan

pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran. Sedangkan Daryanto dan Aris

dwicahyono (2014: 175 - 176) menyatakan bahwa Lembar kegiatan siswa (student

work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh

siswa. Lembar kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan

suatu tugas. Tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori atau praktik.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

21

LKS digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut Trianto (2010: 111) Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah panduan

siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau

pemecahan masalah. Lembar kerja siswa dapat berupa panduan untuk latihan

pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua

aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi.

LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh

siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan

kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus

ditempuh.

Andi Prastowo (2011: 205-206) menyatakan bahwa empat fungsi LKS

yaitu:

1. Meminimalkan peran guru, tetapi memaksimalkan peran siswa.

2. Memudahkan siswa untuk memahami materi yang diberikan.

3. Ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.

4. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa

Daryanto dan Aris dwicahyono (2014: 176) menguraikan langkah-

langkah dalam penulisan LKS, yaitu :

1. Melakukan analisis kurikulum ; SK, KD, Indikator dan materi

pembelajaran

2. Menyusun peta kebutuhan LKS

3. Menentukan judul LKS

4. Menulis LKS

5. Menentukan alat penilaian

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

22

Prastowo (2013: 366) dalam bukunya yang berjudul Bahan ajar kreatif

dan inovatif menyebutkan bahwa struktur lembar kerja siswa (LKS) lebih

sederhana dari pada modul yang mana modul terdiri dari tujuh komponen,

namun lebih kompleks dari pada buku, Lembar kerja siswa (LKS) terdiri dari

enam komponen yang meliputi :

1. Judul

2. Petunjuk belajar

3. Kompetensi dasar atau materi pokok

4. Informasi pendukung

5. Tugas atau langkah kerja

6. Penilaian

Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa LKS (student work

sheet) merupakan jenis bahan ajar yang memudahkan pendidik dan peserta didik

dalam proses kegiatan belajar mengajar, karena di dalam LKS berisi petunjuk dan

langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, tugas yang diberikan dapat

berupa teori atau praktik. Langkah dalam penyusunan LKS ada lima, yaitu:

Melakukan analisis kurikulum; (SK, KD, Indikator dan materi pembelajaran),

Menyusun peta kebutuhan LKS, Menentukan judul LKS, Menulis LKS,

Menentukan alat penilaian. Sedangkan LKS terdiri dari 6 komponen yaitu : Judul,

Petunjuk belajar, Kompetensi dasar atau materi pokok, Informasi pendukung, Tugas

atau langkah kerja dan Penilaian.

c. Pemanfaatan LKS

Seorang guru diharapkan mampu untuk memanfaatkan bahan ajar,

salah satunya adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam PP nomor 19

tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa guru diharapkan mampu untuk

mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas malalui

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

23

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun

2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang

perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada

satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP adalah sumber belajar.

Dengan demikian, guru diharapkan untuk mengembangkan bahan ajar

sebagai salah satu sumber belajar.

Pengembangan sebuah bahan ajar penting dilakukan guru untuk

meningkatkan kualitas dan efisiensi pembelajaran, salah satu bahan ajar

yang sudah dikenal dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah

Lembar Kerja Siswa (LKS). Menurut Jumairi (2015: 11) Guru dapat

mengembangkan bahan ajar dengan cara membuat LKS sendiri sesuai

dengan bidang studinya apabila ia merasa lebih efektif dengan LKS

buatannya sendiri, dengan tanpa keluar dari perencanaan pengajaran yang

telah dibuatnya dan disesuaikan dengan kurikulum yang ada serta buku

paket yang digunakan sebagai acuan pembuatan LKS. Dalam membuat

LKS, guru perlu memperhatikan prosedur dan komponen-komponen LKS

Menurut Tim Penyusun Direktorat Pembinaan sekolah Menengah

Atas Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas (301:

2013) Ada sejumlah manfaat atau kegunaan yang dapat diperoleh dengan

mengembangkan bahan ajar. Manfaat tersebut dibedakan menjadi dua

yaitu manfaat bagi guru dan siswa.

a. Manfaat bagi guru :

1) Diperoleh bahan ajar yang sesuai kurikulum dan kebutuhan

dan kemampuan siswa.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

24

2) Bahan ajar lebih kaya, karena dikembangkan dengan

menggunakan berbagai refrensi

3) Menambah khazanah pengetahuan dan pengalaman guru

dalam menulis bahan ajar

4) Diperoleh bahan ajar yang dapat membantu pelaksanaan

kegiatan pembelajaran

5) Bahan ajar mampu membangun komunikasi pembelajaran

yang efektif antara guru dan siswa

b. Manfaat bagi siswa :

1) Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik

2) Siswa lebih banyak mendapat kesempatan untuk belajar

secara mandiri dengan bimbingan guru, dan

3) Siswa mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap

kompetensi yang harus dikuasai.

Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa selain

mendidik dan membimbing, guru juga berperan untuk mengembangkan

bahan ajar, salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh guru

adalah LKS. Guru dapat membuat LKS sendiri bagi siswa, LKS yang

dibuat harus sesuai dengan kurikulum dan buku paket yang dijadikan

acuan, selain itu LKS buatan dari penerbit bisa juga dijadikan sebagai

tambahan refrensi belajar. Ada banyak manfaat yang diperoleh apabila

guru mengembangkan bahan ajar LKS, diantaranya dapat menciptakan

kegiatan pembelajaran yang lebih menarik, siswa dapat mempelajari setiap

kompetensi yang harus di kuasai, dapat membuat kegiatan pembelajaran

menjadi efektif, menambah khazanah pengetahuan dan pengalaman guru

dalam menulis bahan ajar.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

25

B. Penelitian Relevan

Tabel 2.2. Penelitian Relevan

Keterangan Penelitian Relevan

Judul Pemanfaatan Bahan Ajar

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Untuk Meningkatkan

Efektivitas Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam

Kelas VII Di SMP

Muhammadiyah 2 Surakarta

(Oleh : Enggar Bondan P. )

Pengaruh pemanfaatan

Lembar Kerja Siswa

(LKS) dan Kemandirian

belajar Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Ekonomi

Kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Mojolangu

Tahun ajaran 2012/2013

(Oleh : Ani Handayani)

Persamaan Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui

pemanfaatan LKS

Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui

pemanfaatan LKS

Perbedaan 1. Penelitian ini meneliti

pemanfaatanLKS

untuk meningkatkan

efektivitas

pembelajaran PAI

2. Subjek penelitian ini

adalah siswa kelas VII

SMP

1. Penelitian ini

meneliti

pemanfaatan dan

kemandirian belajar

terhadap hasil

belajar siswa pada

mata pelajaran

ekonomi kelas XI

SMA

2. Penelitian ini

menggunakan siswa

kelas XI SMA

sebagai subjek

penelitian

.

Hasil Hasil penelitiam ini

menyatakan bahwa :

1. pemanfaatan LKS pada

kegiatan belajar

mengajar pada mata

pelajaran PAI membuat

siswa lebih senang

dalam proses belajar

yang sudah berstruktur

2. Guru PAI lebih mudah

menyampaikan materi

meskipun harus

memberikan materi

tambahan yang belum

ada dalam LKS

3. Pemanfaatan LKS dapat

meningkatkan

efektivitas

pembelajaran PAI

Hasil dari penelitian ini

adalah pemanfaatan

bahan LKS dan

kemandirian belajar

secara bersama-sama

berpengaruh positif

terhadap hasil belajar

siswa kelas XI IPS

SMA Negeri I.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Peran Gurueprints.umm.ac.id/35546/3/jiptummpp-gdl-ellandaagn-48150... · 2017-11-01 · 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA . A. Kajian Teori . 1. Peran

26

C. Kerangka pikir

Fakta di lapang

Secara umum peran seorang guru

adalah mendidik dan membimbing

siswa. Seorang pendidik juga berperan

sebagai fasilitator, salah satunya adalah

memfasilitasi siswa belajar dengan

menggunakan bahan ajar Lembar Kerja

Siswa (LKS), diharapkan guru mampu

memanfaatkan keberadaan LKS. Saat

ini masih ada guru yang belum

memanfaatkan adanya LKS

Kondisi Ideal

1. Melatih kemampuan guru membuat sebuah

bahan ajar yang disesuaikan dengan

kemampuan siswa

2. Menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif

dan bermakna bagi siswa

3. Guru dapat memanfaakan LKS sebagai

tambahan refrensi

4. Guru dapat memanfaatkan soal di LKS untuk

meningkatkan pemahaman siswa

5. Guru dapat memanfaatkan LKS untuk membuat

lembar kegiatan bagi siswanya sendiri

6. Meningkatkan kegiatan pembelajaran menjadi

efektif dan interaktif dan bermakna

Kondisi Saat Ini

1. Guru jarang menyusun LKS bagi siswanya

sendiri

2. Pada saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung, kebanyakan di isi dengan

ceramah, mengerjakan soal-soal yang ada di

LKS buatan dari penerbit

3. Bahan ajar cetak (LKS) yang tidak sesuai

dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh

siswa, guru cenderung berceramah

Alternatif Penyelesaian

Sebagai fasilitator sebaiknya gru

memanfaatkan bahan ajar cetak

LKS

Hasil yang diharapkan 1. Guru dapat meningkatkan

kemampuan membuat LKS

sendiri bagi siswa

2. Membuat LKS yang dapat

menciptakan kegiatan

pembelajaran yang aktif,

interaktif, menyenangkan

dan bermakna