21
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan prestasi kerja, kinerja atau persepsi kerja (Performance) diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh kemampuan, sikap keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu Timotius, dalam Retno (2008). Sedangkan Steers dalam Sukono (2009) menyatakan kinerja adalah fungsi gabung an dari tiga faktor penting yaitu: a) Kemampuan, perangi dan minat seorang pekerja b) Kejelasan dan penerimaan atas peranan seorang pekerja c) Tingkat motivasi pekerja Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah pencapaian hasil kerja dari segala sesuatu yang diusahakan yang merupakan output dari sebuah proses. Kinerja merupakan kata benda yang abstrak yaitu memiliki pengertian suatu potensi untuk melakukan kinerja. Untuk itu kinerja seseorang tidak dapat diukur secara lahiriah semata akan tetapi juga dilihat dari indikator sebagai hasildari kerja. Mampu tidaknya

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kinerja

2.1.1 Pengertian Kinerja

Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Kinerja dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan prestasi

kerja, kinerja atau persepsi kerja (Performance) diartikan sebagai

ungkapan kemampuan yang didasari oleh kemampuan, sikap

keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu Timotius, dalam

Retno (2008). Sedangkan Steers dalam Sukono (2009) menyatakan

kinerja adalah fungsi gabung an dari tiga faktor penting yaitu:

a) Kemampuan, perangi dan minat seorang pekerja

b) Kejelasan dan penerimaan atas peranan seorang pekerja

c) Tingkat motivasi pekerja

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

pencapaian hasil kerja dari segala sesuatu yang diusahakan yang

merupakan output dari sebuah proses. Kinerja merupakan kata benda yang

abstrak yaitu memiliki pengertian suatu potensi untuk melakukan kinerja.

Untuk itu kinerja seseorang tidak dapat diukur secara lahiriah semata akan

tetapi juga dilihat dari indikator sebagai hasildari kerja. Mampu tidaknya

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

9

seseorang melakukan kerja bisa dijadikan ukuran tinggi rendahnya kinerja

seseorang.

2.2 Kinerja Guru

Dalam proses belajar mengajar guru memiliki peran yang sangat

penting. Selain guru menjadi seorang pengajar, tetapi guru juga sebagai

seorang pembimbing yang mendorong potensi siswa, mengembangkan

alternatif dan juga memobilisasi siswa dalam belajar. Silberman dalam

Kusmedi (2003) menyatakan bahwa yang dimaksud kinerja guru adalah

kemampuan dan prestasi guru dalam melaksanakan tugas pokoknya

sebagai guru. Pengertian kinerja guru tersebut diperjelas dengan pendapat

Usman dalam Retno (2008) yaitu : a) Tugas dalam bidang profesi yang

meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. b ) Tugas guru dalam bidang

kemanusiaan dimana guru harus menjadikan dirinya menjadi orang tua

kedua, c) Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan adalah mencerdaskan

bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan

pancasila.

2.2.1 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Guru merupakan kunci keberhasilan bagi peserta didiknya. Guru

memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan yaitu selain hanya

sebagai pendidik juga sebagai pembimbing sekaligus sebagai fasilitator

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

10

bagi para peserta didiknya. Keberadaan guru dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya tidak terlepas dari pengaruh faktor ekternal dan

internal dalam kehidupannya. Setyowati(2010) menyatakan 8 faktor yang

mempengaruhi kinerja guru meliputi:

1. Kepribadian seseorang

2. Pengembangan profesi

3. Kemampuan mengajar

4. Hubungan dan komunikasi dengan rekan kerja

5. Hubungan dengan masyarakat

6. Kedisiplinan

7. Kesejahteraan

8. Iklim kerja

Selanjutnya pendapat lain juga dikemukakan oleh Surya (2004)

tentang faktor yang mempengaruhi kinerja guru.“Faktor mendasar yang

terkait erat dengan kinerja profesional guru adalah kepuasan kerja yang

berkaitan erat dengan kesejahteraan guru. Kepuasan ini dilaterbelakangi

oleh faktor-faktor: (1) imbalan jasa, (2) rasa aman, (3) hubungan antar

pribadi, (4) kondisi lingkungan kerja, (5) kesempatan untuk pengembangan

dan peningkatan diri”

Dengan kinerja yang optimal dalam sebuah kelembagaan, maka

akan tercapai produktivitas yang tinggi pula dalam lembaga tersebut, dan

sebaliknya apabila dalam lembaga tersebut kinerja yang tidak optimal

maka produktivitas yang rendah akan terjadi dalam lembaga tersebut.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

11

Berdasarkan peraturan mentri pendidikan Nasional No 27 tahun

2008 pasal 1 ayat 1 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi

konselor di terangkan bahwa “untuk dapat diangkat sebagai konselor,

seseorang wajip memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi

konselor yang berlaku secara Nasional”. Dan dalam undang-undang no 20

tahun 2003 pasal 1 ayat 6 keberadaan konselor dalam sistem pendidikan

Nasional dinyatakan sebagai salah satu kualifikasi pendidik sejajar dengan

kualifikasi guru dan dosen,pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator,

dan instruktur”. undang-undang tersebut menjelaskan tentang kedudukan

profesi konselor bahwa konselor merupakan seseorang pendidik yang

sama dengan guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator,

dan instruktur. Hal tersebut dikarenakan profesi konselor memenuhi

kualifikasi-kualifikasi baik akademik maupun profesional sebagai seorang

pendidik baik pada bidang formal maupun non formal.

Adapun Steers dalam Djumiati (2003) menyatakan bahwa prestasi

kerja individu merupakan fungsi gabungan dari tiga faktor penting yaitu:

1) kemampuan, perangai dan minat seseorang pekerja 2) kejelasan dan

penerimaan atas peranan seseorang pekerja dan 3) tingkat motivasi

pekerja. Meskipun setiap faktor secara terpisah mempunyai arti penting,

tetapi kombinasi dari ketiganya sangat menentukan kinerja setiap pegawai,

yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi kerja orang secara

keseluruhan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

12

Mangkunegoro (2004) juga mengungkapkan faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap kinerja yaitu: (1) Ability / kemampuan yang terdiri

dari kemampuan potensi atau IQ dan Keterampilan (skill), artinya pegawai

yang mempunyai IQ diatas rata-rata 110 – 120 dan terampil dalam

melaksanakan tugasnya, maka akan lebih mudah mencapai kinerja

yang diharapkan. (2)Motivasi merupakan sikap pegawai dalam

menghadapi situasi kerja, yang mana motivasi merupakan kondisi yang

menggerakkan diri pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.

Sedangkan Buford dan Bedeian (1988) menyatakan “ Basically

performance is determined by three factors : ability, motivation, and role

clarity. To perform affectively a person must (a) be able to do a job

(ability), (b). Want to do a job (motivation) and (c) understand what the

job is ( role clarity)”. Artinya Pada dasarnya kinerja ditentukan oleh tiga

faktor : kemampuan, motivasi dan kejelasan peran. Untuk membentuk

efektivitas kerja seseorang harus (a) mampu mengerjakan tugasnya, (b)

ada keinginan melaksanakan tugas dan (c) mengerti apa yang menjadi

tugasnya. Kinerja dapat mempengaruhi profesionalisme, sehingga dalam

perkembangannya kinerja selalu memiliki makna positif dalam arti

normatif, seperti kualitas kerja, disiplin, jujur, giat, produktif dan

sebagainya.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja

adalah perilaku individu sebagai ungkapan kemajuan dalam menghasilkan

sesuatu yang diperoleh dengan mendayagunakan, pengetahuan, sikap dan

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

13

keterampilan yang dimiliki. Sedangkan yang dimaksud dengan kinerja

guru pembimbing dalam penelitian ini adalah kemampuan dan prestasi

kerja yang ditunjukkan guru pembimbing pada waktu melaksanakan tugas

pokok, yang menjadi tanggung jawabnya.

Dengan diberlakukannnya keputusan Mendikbud No. 25/O/1995

maka tugas pokok guru pembimbing makin jelas seperti yang tertera pada

keputusan menteri tersebut, seperti yang disebutkan dalam Depdikbud

(1997) yaitu meliputi: (1) penyusunan program, (2) melaksanakan

program, (3) melaksanakan evaluasi program, (4) melaksanakan analisis

hasil evaluasi program, (5) tidak lanjut hasil analisis. Tugas guru

pembimbing akan semakin berat dengan diberlakukannya kurikulum 2006

atau kurikulum tingkat satuan pendidkan (KTSP), sebab guru pembimbing

harus melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang menjadi harapan

kurikulum itu sendiri, sehingga guru pembimbing harus dapat

menunjukkan kinerja yang baik. Oleh sebab itu diperlukan kemampuan,

kemauan dan usaha yang maksimal untuk memahami apa yang tugasnya,

agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. Sebab peran guru

pembimbing dalam KTSP ini yaitu membantu siswa memperoleh

pengalaman belajar yang bermakna dan memetik manfaatnya, serta

melaksanakan fungsi pemahaman dan penyaluran sehingga keberagaman

siswa dapat dilayani dengan baik, sehingga tugas-tugas perkembangan

siswa baik yang berhubungan dengan bidang bimbingan pribadi, sosial,

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

14

belajar, karir, kehidupan berkeluarga dan kehidupan bergama dapat

berkembang secara optimal.

2.2.2 Upaya Peningkatan Kinerja

Mulyasa (2004) menyatakan bahwa ada beberapa upaya yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan kinerja para tenaga kependidikan, antara

lain:

a. Pembinaan disiplin tenaga kependidikan

Dalam membina disiplin tenaga kependidikan harus

berpedoman pada, dari dan untuk tenaga kependidikan,

sedangkan sekolah adalah tutwuri handayani.

b. Pemberian Motivasi

Keberhasilan sebuah organisasi dipengaruhi oleh beberapa

faktor baik yang datang dari luar ataupun yang berasal dari

dalam organisasi tersebut. Dariberbagai faktor tersebut motivasi

merupakan faktor yang paling dominan, hal ini dikarenakan

motivasi mampu menggerakkan faktor faktor yang lainnya dan

merupakan faktor yang paling utama dalam kinerja. Para tenaga

kependidikan akan bekerja dengan sungguh sungguh apabila

memiliki motivasi yang sangat tinggi. Begitu pula dengan guru

pembimbing, karena guru pembimbing merupakan salah satu

dari tenaga kependidikan maka guru pembimbing akan

melakukan pekerjaannya dengan baik apabila ada motivasi

untuk melakukannya.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

15

Salah satu yang menjadi motivator guru pembimbing adalah

kepala sekolah. Dengan demikian kepala sekolah dituntut untuk

dapat membangkitkan motivasi kepada tenaga kependidikan,

supaya kinerja tenaga kependidikan dapat secara optimal.

c. Penghargaan (Rewards)

Penghargaan tidak kalah pentingnya dengan motivasi.

Penghargaan dilakukan dengan maksut untuk memotivasi

kinerja tenaga kependidikan. Apabila tenaga kependidikan yang

berprestasi diberikan sebuah penghargaan tentunya hal ini akan

menjadikan seseorang dalam melaksanakan tanggung jawabnya

akan lebih baik lagi, hal ini juga dapat menjadi sebuah tantangan

bagi tenaga kependidikan yang tidak memiliki motivasi. Atau

tingkat kinerjanya yang rendah.

d. Persepsi

Persepsi yang baik akan menumbuhkan iklim kerja yang

kondusif sekaligus akan meningkatkan produktivitas kerja.

Kepala sekolah dituntut untuk menjadikan persepsi tenaga

kependidikan yang baik, apabila iklim tenaga kependidikan

yang baik tentunya upaya peningkatan atau menciptakan sebuah

organisasi yang maju akan semakin mudah, dikarenakan para

tenaga kependidikan yang saling membutuhkan dan saling

bekerja sama

2.2.3 Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

16

Guru pembimbing merupakan petugas pelaksana utama yang

mengkoordinir semua kegiatan yang terkait dan bertanggung jawab

dalampelaksanaan BK di sekolah Depdikbud, dalam Retno (2008). Agar

guru pembimbing dapat melaksanakan kegiatan BK di sekolah dengan

optimal maka mereka perlu diberikan penambahan, perluasan dan

pendalaman tentang konsep konsep yang berhubungan dengan kinerja.

Mulyasa (2013) mengatakan kinerja guru dalam pembelajaran

berkaitan dengan kemampuaan guru dalam merencanakan, melaksanakan,

dan menilai pembeajaran baik yang berkaitan dengan proses maupun

hasilnya. Penilaian kinerja guru berkaitan dengan efektivitas pembelajaran

yang mencakup berbagai aspek, baik yang berkaitan dengan input, proses,

maupun output nya. dengan demikiaan, pembelajaran akan efektif jika

perserta didik mengalami berbagai pengalaman baru dan terjadi perubahan

perilaku sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. untuk

kepentingan tersebut diperlukan keterlibatan peserta didik secara aktif dan

kreatif dalam pembelajaran. oleh karena itu, dalam setiap pembelajaran

perserta didik harus dilibatkan secara penuh agar tumbuh semangrat dan

gairah belajarnya. Jika hal tersebut dalam berjalan secara efektif, semua

perserta didik akan mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan

standar nasional, kecintaan mereka pada sekolah akan tumbuh, serta benar-

benar menjadi terpelajar dan taat terhadap berbagai aturan yang berlaku di

masyarakat.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

17

Menciptakan iklim kelas yang efektif dan kondusif dengan peningktan

efektivitas proses pembelajaran tidak bisa secara parsial, tetapi harus

dilakukan secara utuh dan menyeluruh mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, sampai dengan monitoring, dan evaluasi. perencanaan,

pelaksanaan, sampai dengan monitoring, dan evaluasi ini harus merupakan

siklus yang berkesinambungan, sehingga terjadi perbaikan dan

peningkatan secara terus menerus. Dalam hal ini, kurikulum perlu

dijabarkan kedalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, lalu setiap

standar kompetensi tersebut dianalisis sehingga dapat dirumuskan berbagai

tujuan pembelajaran dan dikembangkan bahan ajarnya kemudian

dikembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan dipilih strategi

yang tepat sesuai dengan tujuan. Berkaitan dengan perencanaan

pembelajaraan, hampir semua ahli berpendapat bahwa guru yang efektif

itu harus memulai dengan perencanaan pembelajaran, lalu

mengkomunikasikanya kepada perserta didik, kemudian

menyelenggarakan proses pembelajaran, mengelola kelas secara efektif,

dan melalukan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar yang hasilnya

akan terjadi input untuk perencanaan berikutnya.

2.3 Kesejahteraan Guru

2.3.1 Pengertian Kesejahteraan Guru

Kata sejahtera menurut kamus umum Bahasa Indonesia

“sejahtera”berarti aman sentosa dan makmur, selamat (terlepas dari segala

macam angguan). Midgley (2005) menjelaskan arti “Sejahtera dengan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

18

pengertian pada keadaan yang lebih baik, kebahagian dan kemakmuran”.

Sedangkan menurut Badudu-Zein(1994) menjelaskan bahwa kesejahteraan

adalah hal atau keadaan sejahtera, keselamatan dan ketenteraman serta

kemakmuran. Kesejahteraan merupakan usaha untuk membantu individu-

individu dan kelompok-kelompok dalam mencapai tingkat hidup serta

kesehatan yang memuaskan. Tujuan penyejahteraan adalah menjamin

kebutuhan ekonomi manusia, standar kesehatan dan kondisi kehidupan

yang layak, peningkatan derajat harga diri, kebebasan berpikir dan

melakukan kegiatan tanpa gangguan sesuai dengan hak-hak asasi. Hal itu

berarti bahwa kesejahteraan merupakan suatu kondisi kehidupan yang

tenteram dan makmur akibat terpenuhinya kebutuhan materil dan spiritual

seseorang. Jenis kebutuhan materil adalah jenis kebutuhan yang langsung

terkait dengan kebutuhan fisik, misalnya kebutuhan sandang, pangan,

papan dan kebutuhan materi lainnya yang terkait dengan kebendaan.

Sedangkan jenis kebutuhan spiritual adalah jenis kebutuhan yang berkaitan

dengan kebutuhan psikis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan ketenteraman,

ketenangan serta kebutuhan kedamaian dalam hidup.

Sulastri (2004) menjelaskan bahwa “Kesejahteraan adalah

menggambarkan kemajuan atau kesuksesan seseorang didalam hidup baik

material, spiritual, dan sosial seimbang, sehingga menimbulkan

ketentraman hidup, dapat menyongsong kehidupan mendatang dengan

gembira dan optimal”. Sementara itu Supriyadi (1998) mengatakan bahwa

Kesejahteraan dalam arti luas meliputi gaji, tunjangan-tunjangan, insentif

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

19

yang di berikan karena menjelaskan tugasnya. Lebih lanjut dikatakan

bahwa kesejahteraan meliputi aspek material yang meliputi1).gaji, 2).

Insentif, 3). Penyedian fasilitas antara lain perumahan, perpustakaan dan

lain-lain. Sedangkan aspek yang non materi meliputi antara lain 1)

kemudahan kenaikan pangkat, 2) pengembangan karir, 3) suasana kerja,

4) perlindungan hukum.

Dari beberapa pengertian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan

kesejahteraan adalah kebahagiaan yang diperoleh dalam hidup baik dari segi

material,spiritualmaupun sosial sehingga hidup seseorang merasa tentram

dan aman dalam menghadapi kehidupan masa sekarang ataupun yang akan

datang.

Secara luas konsep kesejahteraan lahir batin dapat dikatakan telah

direalisasikan apabila telah terpenuhinya kebutuhan dasar bagi semua

masyarakat, tingkat perbedaan sosial ekonomi tidak terlalu mencolok Full

employment (tidak adanya pengangguran usia produktif), keadilan distribusi

pendapatandan kekayaan, stabilitas ekonomi dicapai tanpa beban hutang

luar negeri yang berat, tingkat inflasi tidak tinggi, kerusakan ekosistem yang

dapat membawa kehidupan tidak terjadi, tanggung jawab bersama antara

masyarakat dan pemerintah.

Dalam dunia pendidikan dikenal istilah manajemen, pengertian

manajemen menurut Pidarta (2004) dapat dirtikan dengan (1) mengelola

orang-orang (2) pengembangan keputusan (3)proses pengorganisasi dan

memakai sumber-sumber untuk meyelesaikan tujuan yang sudah di

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

20

tentukan. Para pelaksana pendidikan perlu diperhatikan, karena disamping

merupakan bagian dari manajemen, juga merupakan kunci keberhasialan

pendidikan. Keberhasialan atau kegagalan pendidikan ditentukan oleh

orang-orang dalam organisasi pendidikan, sebab walaupu sumber

pendidikan yang lain lengkap, misalnya dana mencukupi, media lengkap,

bahan pelajaran tersedia, sarana dan prasarana baik, lingkungan belajara

kaya, tetapi pelaksana-pelaksana pendidikan tidak berkompetensi

berdedikasi belum tentu tujuan pendidikan tercapai.tidak banyak belajar

sendiri tanpa didampingi oleh guru.

Di dalam negara-negara berkembang termasuk Indonesia,

kesejahteraan personalia pendidikan perlu diperhatikan. Apabila

kesejahteraan dapat ditingkatkan maka kegairahan bekerja mereka akan

semakin meningkat lagi kesejahteraan ini tidak hanya menekankan pada

kebutuhan pekerjaan saja tetapi juga untuk kesejahteraan keluarganya.

Usaha yang dapat dilakukan dalam mewujudkan kesejahteraan

guru, pemerintah atau sekolah (Yayasan) harus memperhatikan dan

memgusahakan hal-hal seperti:

1. Kepala sekolah hendaknya berusaha agar setiap anggota

pegawainya merasa dirinya diterima dan diakui.

2. Kepala sekolah mempunyai tanggung jawap utuk menolong

anggota sifatnya agar memperoleh kesempatan utuk menunjukan

kemampuanya.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

21

3. Kepala sekolah hendaknya berusaha menghargai setiap usaha atau

ide-ide yang muncul diantara stafnya.

4. Kepala sekolah berusaha mengikutsertakan sifatnya dalam

penentuan kebijaksanaan.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan propesionalisme

guru dan pekerjaanya adalah dengan meningkatkan kualifikasi pendidikan

dan pelatihan mereka. Hal tersebut penting dilakukan melalui pendidikan

prajabatan maupun jabatan. tetapi menurut berbagai hasil studi itu saja

tidak cukup, bahkan tidak begitu besar artinya jika tidak dilakukan usaha

untuk terjadinya kolaborasi (perpaduan) antara para guru sehingga terjadi

berbagai pengalaman.

2.3.2. Unsur-unsur kesejahteraan

Umumnya orang memasuki suatu kelompok karena ia yakin bahwa

kebutuhan hidupnya akan terpenuhi. Terpenuhi kebutuhan hidupnya

diperoleh dalam suatu organisasi. Seseorang yang mau bekerja

pertimbangan utamanya adalah ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya

yang diberikan dari tempatnya bekerja seperti gaji minimal, tunjangan-

tunjangan keluarga, pemeliharaan kesehatan dll.

Alex (2000) mengemukakan unsur-unsur kesejahteraan yang dapat

diberikan kepada para pegawai sehingga mereka dapat meningkatkan

semangat dan gairah kerja secara optimal yaitu memberikan gaji yang

cukup memperhatikan kebutuhan rohani pegawai sesekali menciptaka

suasana santai memperhatikan harga diri pegawai menempatkan pegawai

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

22

pada posisi yang tepat memberi kesempatan untuk maju menumpuk

perasaan aman menghadapi masa depan mengusahakan loyalitas

kepegawaian mengajak berunding pegawai memberi intensitas secara

terarah memberikan fasilitas yang menyenagkan.

Gaji yang cukup mempunyai dampak kepada kesejahteraan

seseorang. Cukup disini berti gaji yang mampu diterima tanpa

menimbulkan kerugian pada lembaga atau instansi yang bersangkutan dan

dapat memenuhinya pegawai yang bersangkutan.

Memang harus diakui apa yang kita terima hingga kini bahwa

komponen sosial dalam suatu organisasi merupakan salah satu unsur

potensial bagi kelangsungan hidup dan kita telah mengetahui bahwa

seseorang dalam suatu pekerjaan mengaharapkan sesuatu yang didorong

oleh adanya kebutuhan-kebutuhan ataupun keinginan-keinginan tertentu

menurut Trimo (2000) seperti:

a) Kebutuhan untuk berteman.

b) Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan.

c) Kebutuhan untuk memperoleh rasa aman diri.

d) Kebutuhan untuk mendapat penghargaan.

e) Kebutuhan untuk mencapai nilai-nilai (prestasi) yang

dijunjung tinggi oleh individu yang bersangkutan.

Sadangkan M.Manullang (2004) berpendapat bahwa macam-macam

kebutuhan manusia adalah:

a) Kebutuhan Fisik

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

23

b) Kebutuhan akan kepastian

1) Kebutuhan akan kepastian

2) Kebutuhan untuk diterima sebagai anggota oleh

kelompok lain

3) Kebutuhan akan pengertian dan simpati

4) Kebutuhan akan pemimpin yang cakap

5) Kebutuhan akan kuasa yang membawa kebebasan

tertentu

c) Kebutuhan akan penghargaan serta perasaan bahwa ia

diperlukan

d) Kebutuhan akan kesempatan untuk mengaktualisasikan

dirinya

e) Kebutuhan untuk mengenal dan memahami sesuatu

Memperhatikan kebutuhan-kebutuhan individu (manusia) yang teramat

beraneka ragam secara tidak terasa hal ini menimbulkan perbedaan di

masyarakat yang akirnya akan berdasarkan status yang dimilikinya,

perbedaan dalam masyarakat tercermin pada gaya hidup, sehingga

masyarakat ditempatkan pada kelas-kelas.

2.3.3. Jenis- Jenis Kesejahteraan

Pada umumnya orang bekerja untuk dapat memenuhinya

kebutuhanya.namun demikian ada pula manusia yang bekerja disuatu

lapangan tertentu bukan karena alasan kebutuhan tetapi hanya mengisi

waktunya.Orang yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan biasanya dilihat

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

24

dari besar kecilnya prestasi yang diberikan dengan besar kecilnya

pemenuhan kebutuhan, oleh karena itu diperlukan adanya daya

perangsang bagi manusia agar dapat meningkatkan kinerjanya.

Di lingkungan pendidikan ada berbagai bentuk kesejahteraan yang

dapat diterima guru, tunjangan maslahat tambahan bagi guru telah sesuai

dengan undung-undang nomer 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen.

Tambahan kesejahteraan yang akan diperoleh bagi guru berupa :

Tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa dan penghargaan

bagi serta kemudahan untuk memperoleh pendidikan bagi putra putri guru,

pelayanan kesehata atau bentuk kesejahteraan lain.

Dapat dijelaskan bahwa guru yang akan berhak menerima

penghargaan berupa tunjangan adalah guru PNS yang bertugas di sekolah

negeri atau diperbantukan disekolah swasta dan guru non PNS

dilingkungan departemen pendidikan nasional : baik guru kelas, maupun

mata pelajaran, guru bimbigan dan konseling atau guru yang mendapat

tugas tambahan sebagai kepala sekolah.

Bantuan berupa biaya pendidikan adalah bantuan dana yang

diberikan kepada guru yang ditetapkan atas prestasi dan dedikasi guru

dalam melaksanakan tugas menigkatkan penyelenggaraan pendidikan bagi

masyarakat. Bantuan dana tersebut berupa bantuan pendidikan bagi putra

dan putri guru yang sedang menempuh pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar, pendidikan menegah dan pendidikan tinggi. Guru yang

berprestasi adalah guru yang :

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

25

1. Memiliki karya kreatif atau inovatifnya diakui baik pada

tingkat daerah, nasional dan internasional

2. Memiliki kinerjanya melampaui target kinirja yang ditetapkan

satuan pendidikan

3. Secara langsung membimbing perserta didik sehingga

menanamkan kejujuran tingkat daerah,nasional dan atau

internasional. Termasuk dalam definisi ini adalah guru teladan.

Guru yang berdedikasi luar biasa juga mendapatakan mashlahat

tambahan yakni guru yang menjalankan tugasnya dengan komitmen

pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran yang jauh melampaui tuntutan

tanggung jawab yang ditetapkan dalam penugasan.

Terpenuhinya kesejahteraan tersebut dapat menambah ketenangan

rohaniah para guru. Guru-guru hanya menerima standar hidup yang cukup

memuaskan. Hal ini terpenuhinya apabila kesejahteraan guru dipenuhi

oleh pengelola pedidikan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Pemberian maslahat tambahan (gaji) bukan saja berfungsi sebagai

sarana untuk mencukupi kebutuhan pokok, tetapi dapat berfungsi sebagai

simbol status atau bukan sebagai suatu indikasi dari pengahargaan terdapat

prestasi atau salah satu pencerminan dari pengembangan diri.

Selanjutnya besarnya gaji dan bentuk kesejahteraan lainya yang

diterima oleh guru dipengaruhi juga oleh usaha dan harapan individu

terhadap kinerjanya baik pada satuan pendidikan negeri ataupun swasta.

Ada individu yang suka bekerja kearas, ada yangsuka santai (bekerja

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

26

seenaknya) ada yang bekerja keras apabila diawasi oleh pimpinan, atau

ada yang bekerja semata-mata untuk meningkatkan keefektifan

organisasi. Dalam hal dapat dikemukakan pabila seseorang memiliki

banyak sifat yang berhubungan dengan pekerjanya, misalnya banyak

pengalaman kerja, bekerja keras, menduduki jabatan yang diharapkan

gaji yang lebih banyak dari rekanya yang lain. Apabila harapan itu tidak

terpenuhi maka ia merasakan ketidak adilan perlakuan dan tidak puas

dengan gajinya. Pendapat tersebut menganggap uang penting sebab uang

berasosiasi dengan kebutuhan lain. Misalnya uang menyebabkan rasa

aman, uang sebagai lambang dan prestise, akirnya uang penting bagi

individu.

Peran uang dan bentuk kesejahteraan yang lain tidak dapat

disanksikan lagi. Setiap orang mengharapkan anggota keluarganya

bahagia, sehat jasmani dan rohani, disamping itu meningkatnya

kebutuhan dan tuntutan hidup, harapan akan prestise, akan mendorong

individu lebih giat lagi meningkatkan usahanya.

Menurut undang-undang ketenagakerjaan tentang pengupahan

pasal 88 ayat 1 dinyatakan bahwa : “Setiap pekerja atau buruh berhak

memperoleh penghasilan yang memenuhi kehidupan yang layak bagi

kemanusiaan. Sedangkan undang-undang tentang ketenagakerjaan pasal

100 ayat 1 dinyatakan bahwa :” untuk meningkatkan kesejahteraan bagi

pekerja/buruh dan keluarganya, pengusaha wajib menyediakan fasilitas

kesejahteraan.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

27

Pasal 88 ayat 1 sebagaimana telah dipaparkan mengandung arti

bahwa penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak adalah

jumlah penerimaan atau pendapatan pegawai atau dari pekerjanya

sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga secara

wajar meliputi sandang, pangan papan, perumahan, pendidikan, kesehatan,

rekreasidan jaminan hari tua. Sedangkan pasal 100 ayat 1 yang dimaksud

dengan fasilitas kesejahteraan adalah menyediakan berbagai fasilitas

penunjang bagi kelangsungan hidup pegawai yaitu:

Menurut Winardi (1975) jenis-jenis kesejahteraan yang diperlukan

pegawai dalam melaksanakan tugasnya yaitu:

a) Kepastian mengenai pekerjaan

b) Kesempatan untuk menyatakan pendapat

c) Kesempatan untuk tumbuh dan berkembang

d) Diberikanya bantuan pribadi bilamana mereka memerlukannya

e) Penghargaan terdapat prestasi para pegawai

f) Perlakuan yang layak.

Dari pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa kesejahteraan

guru adalah kesejahteraan yang diperoleh dalamnya hidupnya baik dari

segi material maupun non materil sehingga hidupanya merasa tentram dan

aman, serta menimbulkan kepuasan kerja. Sejahtera atau tidaknya seorang

guru dapat diukur berdasarkan keadaan psikologi dalam menyiapkan suatu

pekerjaan, keadaan sosial dilingkungan ia bekerja dan keadaan finansial.

2.4. Penelitian Yang Relevan

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja...8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Mangkunegara (2002) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

28

Penelitian yang dilakukan oleh Danang Sulistiyo (2009) tentang

hubungan kesejahteraan dengan kinerjaguru SMP AL Amanah Setu

Serpong yaitu guru-guru SMP Al Amanah Setu Serpong kemudian data

diolah dengan menggunakan rumus product moment. Dari hasil

pengolahan data tersebut diperoleh kesimpulan bahwa rxy sebesar 0,642

sedangkan r tabel 0,413 pada N = 23, taraf signifikansi 5 % dan 0,526

pada N = 23, taraf signifikansi 1 %. hal ini berarti bahwa rxy atau “r”

hitung lebih besar dari r tabel ( 0,642 > 0,413 dan 0,526). Maka penelitian

ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

kesejahteraan guru dengan kinerja guru di SMP Al Amanah Setu Serpong.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Musrifah (2011) tentang

hubungan antara kesejahteraan dengan kinerja guru mangajar di

kecamatan Sidoharjo kota Salatiga menyatakan tidak ada hubungan yang

signifikan antara kesejahteraan dengan kinerja guru dalam penelitian ini di

peroleh koefisien antara kesejahteraan dengan kinerja guru sebesar r

=0,180 dengan p=0,210.

2.5. Hipotesis

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara kesejahteraan guru dengan

kinerja guru BK di SMP Se-kota Salatiga.