Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar
Dalam sistem terdapat komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama
dalam membentuk kesatuan untuk melakukan kegiatan atau menyelesaiakan suatu tujuan
tertentu dan komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-
bagian dari sistem.
Secara sederhana (Sutabri, 2016) mengartikan “konsep dasar sistem sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisir, saling berintraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut (Pratama, 2014:7) “Sistem di difinisakn sebagai sekumpulan
prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas
bersama-sama”.
Menurut Jogianto dalam (Hutahaean, 2017:1) mengemukakan bahwa “sistem
adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berintraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu”.
Sedangkan menurut kesimpulan (Sutabri, 2016:7)“Sistem pada dasarnya
adalah sekelompok unsur yang erat hubunganya satu sama lain, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan”.
Dari berbagai pemaparan di atas mengenai pengertian sistem, maka penulis
berkesimpulan bahwa sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian yang
9
memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu kesatuan dan
berproses untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang terkait.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Pada sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang
mencirikan bahwa hal tersebut bisa di katakan sebagai suatu sistem, adapun
karakteristik yang dimaksud menurut (Sutabri, 2016), adalah:
A. Komponen Sistem (Components)
sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem
atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari
sistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan
suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
B. Batasan sistem (Boundary)
Batasan system (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan
suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut
C. Lingkungan luar sistem (Environtment)
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun di luar batas
sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem yang
menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap
dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari
sistem.
10
D. Penghubung sistem (Interface)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara suatu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsitem lainnya. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya
membentuk satu kesatuan.
E. Masukan Sistem (Input)
Energi Yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat
berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai
contoh : didalam satu unit sistem komputer, “program” adalah maintenance
input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer, sementara “data” adalah
signal input yang akan diolah menjadi informasi.
F. Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna. Keluaran ini menjadi masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh
sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi
ini dapat digunakan sebagai masukan unttuk pengambilan keputusanatau hal-hal
yang merupakan inputan bagi seluruh subsistem lainya.
G. Pengolahan Sistem (Procces)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran, Sebagai contoh, sistem akuntansi, sistem ini akan mengolah
data transaksi menjadi laporan-laporan yabg dibutuhkan oleh pihak manajemen.
H. Sasaran sistem (Objective)
Sebuah sistem sudah mempunyai sasaran atau tujuan. Dengan adanya sasaran
sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan
11
keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil
apabila mencapai/mengenai sasaran ataupun tujuan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Sebuah sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti
contoh sistem bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministik,
dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup klasifikasi sistem yang dimaksud
menurut (Sutabri, 2016), adalah sebagai berikut:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik :
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide
yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi, yaitu suatu sistem yang
berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan tuhan; sedangkan
sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem
reproduksi, sistem penjualan, sistem administrasi, dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiyah dan Sistem Buatan Manusia :
Sistem almiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh
manusia. Misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan
pergantian musim.Sedangkan sistem buatan manusi adalah sistem yang di buat
manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan alam (human mechine
system).Sistem informasi berbasis komputer contohnya, karena menyangkut
pengguna komputer yang berintraksi dengan manusia.
3. Sistem Deterministik dan Sistem Probalistik :
Sistem deterministik adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang
sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan,
contohnya sistem dari program-program komputer yang dapat ditentukan sesuai
12
kebutuhan pengguna. Sedangkan sistem probalistik adalah sistem yang masa
depan nya tidak dapat di prediksi karena mengandung unsur Probalistic.
4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup
Sistem tebuka merupakan sistem yang tidak berhubung dan tidak terpengaruh
oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatistanpa ada campur
tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan
dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainya.
2.1.4. Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan hal sangat penting bagi suatu perusahaan. Suatu
organisasi yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya
berakhir. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih jauh mengenai informasi.
2.1.5. Pengertian Informasi
Menurut (Sutabri, 2016:25) “Informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diolah diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan”.
Menurut (Pratama, 2014) “Informasi merupakan hasil pengolahan data dari
satu atau berbagai sumber, yang kemudian diolah sehingga memberikan nilai, arti,
dan manfaat”.
Menurut (Hutahaean, 2017:9) “Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”.
13
Berdasarkan teori di atas penulis menyimpulkan bahwa informasi merupakan
Hasil akhir dari berbagai data yang berhasil diolah, diklasifikasikan, dan
diinterprestasikan sehingga menghasilkan nilai, arti, serta manfaat bagi para
penggunanya.
2.1.6. Siklus Informasi
Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses
tertentu, mulai dari data yang diproses hingga menghasilkan informasi, kemudian
penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan
melakukan suatu tindakan yang lain yang akan memebuat sejumlah data kembali,
data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan
seterusnya selalu berulang.
2.1.7. Nilai Informasi
Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya
mendapatkanya. Suatu informasi dikatakn lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. Menurut (Hutahaean, 2017) biaya
informasi terdiri dari :
1. Biaya perangkat keras
Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-
tingkat mekenisasi yang lebih tinggi.
2. Biaya untuk analisis
Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat untuk tingkat-tingkat
mekenisasi yang lebih tinggi.
14
3. Biaya tempat dan kontrol lingkungan
Biaya ini setengah berubah/semivariabel, biasanya biaya meningkat sesuai
dengan tingkat mekanisme yang tingi.
4. Biaya perubahan
Biaya ini merupakan baya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu
metode ke metode yang lain.
5. Biaya operasi
Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-
macam pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.
2.1.8. Pengertian Sistem Informasi
Menurut (Pratama, 2014:10) “sistem Informasi merupakan gabungan dari
empat bagian utama, kempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak
(software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan sumber daya manusia
(SDM) yang terlatih”.
Menurut (Hutahaean, 2017:13) “sistem informasi adalah suatu sistem didalam
organisasasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan”.
Sedangkan menurut Richard dan Robert dalam (Setiorini, Marsuking, &
Hidayah, 2018) “Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur yang diproses
menjadi sebuah informasi dan didistribusikan kepada pemakai atau suatu sistem yang
mengubah atau memproses data menjadi informasi, sehingga dapat dijadikan sebagai
model dasar sistem informasi”.
15
Dari pengertian di atas dapat di simpulakan bahwa sistem informasi adalah
sistem yang terdiri dari empat bagian utama yang selanjutnya dikumpulakan,
dikelompokan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kesatuan
informasi yang saling terkait dan saling mendukung atara satu dengan yang lain nya
sehingga menjadi informasi yang berharga bagi penggunanya nya.
2.1.9. Konsep Sistem Informasi
Sistem Informasi menurut (Hutahaean, 2017:13) terdiri dari komponen-
komponen yang disebut dengan istilah blok bngunan (building block), yaitu:
1. Blok Masukan (input block)
Input mewakili dat yang masuk ke dalam informasi. Input disini termasuk mode-
model dan media yang digunakan untuk menagkap data yang akan dimasukan,
yaitu berupa dokumen dasar.
2. Blok Model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua lingkungan.
4. Blok Teknologi (technologi block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengrirmkan keluaran dan membantu
mengendalikan secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama yaitu
16
teknisi (brain ware), Perangkat lunak (software), dan perangkat keras
(hardware).
5. Blok Basis data (database block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengn yang
lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat llunak
untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (control block)
Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam,
api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecuranagn, kejanggalan sistem itu
sendiri, kesalahan ketidakeifisenan,sabotase dan sebagainya. Beberpa
pengendalian perlu dirancang dan ditetapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan
langsung dapat diatasi.
2.1.10. Sistem Informsi Akuntansi
Seorang pemimpin dalam melaksanakan dan mengelola perusahaan harus
mengambil keputusan yang tepat di antara alternatif yang akan diproses.
Pengambilan keputusan manajemen membutuhkan informasi yang akurat mengenai
apa yang akan terjadi didalam perusahaan. Informasi tersebut dapat dipenuhi dengan
adanya sistem informasi akuntansi yang telah dirancang dan direncanakan dengan
baik sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Menurut (Krismiaji, 2015:4), Sistem informasi akuntansi adalah “Sebuah
sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang
bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoprasikan bisnis”.
17
Sedangkan menurut (Kieso, Donald E. Jerry J.Weygandt, 2014), sistem yang
mengumpulkan dan memproses transaksi-transaksi data dan menyampaikan
informasi keuangan kepada pihak-pihak tertentu disebut dengan sistem informasi
akuntansi (Accounting Information system)”.
Berdasrkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem
Informasi Akuntansi sebuah sistem yang memproses dan mengumpulkan data serta
transaksi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukannya.
2.1.11. Laporan PertanggungJawaban (LPJ)
(PMK RI No.210) Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan
laporan pertanggungjawaban adalah proses pembukuan transaksi,
menginventarisasikan, dan menyimpan dokumen atas seluruh kegiatan-kegiatan
yang telah dilaksanakan.
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan di masing-masing puskesmas, pengelola
keuangan wajib membukukan dalam buku kas tunai atas semua transaksi yang
terjadi, dan mempertanggungjawabkan semua transaksi pengeluaran dalam bentuk
dokumen bukti transaksi pada setiap kegiatan yang dilaksanakan.
2.1.12. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)
Bendahara Pengeluaran Pembantu adalah orang yang ditunjuk oleh kuasa
pengguna anggaran untuk membantu pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK)
dalam melaksanakan tugas-tugas perbendaharaan pada kegiatan di setiap bidang di
satuan kerja perangkat daerah (SKPD), (Alaydrus et al., 2018).
18
Disetiap puskesmas ada satu orang yang ditunjuk sebagai Bendahara
Pengeluaran Pembantu (BPP) untuk membantu pekerjaan dari bendahara
pengeluaran, begitu juga dipuskesmas karawang kota. BPP wajib
mendokumentasikan pengeluaran dalam bentuk pembukuan yang dibebankan pada
DIPA sebagai pengeluaran dana dan dicatat sebagai belanja setelah satker
mengajukan kepada pihak Bendahara Umum Daerah (BUD) dengan diterbitkanya
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) sebagai bentuk adanya belanja dan
pengurangan DIPA Satker yang bersangkutan.
Berikut adalah tugas dari Bendahara Pengeluaran Pembantu menurut
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP RI No.45, 2013) Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara:
1. Menerima dan menyimpan uang persedian.
2. Melakukan pengajuan tagihan yang akan dibayarkan melalui uang persedian.
3. Melakukan pembayaran yang dananya berasal dari uang persediaan
berdasarkan perintah KPA.
4. Menolak perintah pembayaran apabila tagihan tidak memenuhi persyaratan
untuk dibayarkan.
5. Melakukan pemotongan/pemungutan dari pembayaran yang dilakukannya
atas kewajiban kepada negara.
6. Menyetorkan pemotongan/pemungutan kewajiban kepada negara ke
rekening kas umum negara.
7. Menatausahan transaksi uang persediaan.
8. Menyelenggarakan pembukuan transaksi uang persedian.
9. Mengelola rekening tempat penyimpanan uang persedian.
19
10. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban bendahara kepada badan
pemeriksa keuangan dan kuasa BUN.
11. Menjalankan tugas kebendahraan lainnya.
2.1.13 Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
1. Pengertian Dana Bantuan Operasional Kesehatan
Adalah bantuan dana dari pemerintah melalui kementrian kesehatan dalam
membantu pemerintahan kabupaten/kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan menuju Millenium
Development Goals (MDGs) dengan meningkatkan kinerja puskesmas dan
jaringanya serta Poskesdes dan Posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan promotif dan preventif.
2. Pemanfaatan Dana BOK
Pemanfaatan dana BOK di Puskesmas adalah untuk operasional upaya
pelayanan kesehatan dan manajemen Puskesmas yang meliputi :
A. Transport Lokal
1. Membiayai perjalanan petugas kesehatan melakukan kegiatan upaya
pelayanan kesehatan promotif dan preventif ke luar gedung.
2. Membiayai perjalanan kader kesehatan termasuk dukun bersalin
membantu petugas kesehatan dalam kegiatan upaya pelayanan kesehatan
promotif dan preventif ke luar gedung.
3. Membiayai perjalanan peserta rapat Lokakarya mini, Survei Mawas Diri
(SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
20
4. Membiayai perjalanan petugas kesehatan untuk menghadiri rapat-rapat,
konsultasi/koordinasi dan kegiatan lain yang terkait dengan BOK ke
kabupaten/kota.
5. Membiayai perjalanan kader kesehatan termasuk dukun bersalin untuk
menghadiri kegiatan refreshing/penyegaran kader Kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas dan jaringannya beserta
Poskesdes/Polindes, Posyandu dan UKBM lainnya.
Besaran biaya transport lokal yang dibiayai adalah sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan di kabupaten/kota tersebut. Pada kondisi tertentu,
daerah dapat membayar biaya transport lokal berdasar at cost, sesuai dengan
besaran biaya transport lokal yang dikeluarkan, termasuk sewa sarana transport
bila diperlukan, karena tidak ada sarana transport regular dengan bukti
pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik/penyedia jasa transportasi.
B. Transport Perjalanan Dinas
Perjalanan Dinas dalam Kabupaten/Kota (dalam Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No. 37/PMK.02/2012 tentang Standar Biaya Tahun Anggaran
2013) yaitu untuk petugas kesehatan yang dalam melaksanakan upaya kesehatan
atau menghadiri kegiatan rapat/ pertemuan/konsultasi yang terkait dengan BOK
dalam Kabupaten/Kota karena kondisi geografis memerlukan perjalanan lebih dari
8 (delapan) jam dan bisa ditempuh dengan pulang pergi tanpa menginap, dapat
dibayarkan biaya transport lokal dan uang harian sebesar 75% dari satuan biaya
uang harian perjalanan dinas dalam negeri per harinya.
21
C. Pembelian/Belanja Barang
a. Membiayai pembelian/belanja barang untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif ke luar gedung, yang
meliputi:
1) Pembelian bahan PMT penyuluhan/pemulihan.
2) Pembelian konsumsi rapat, penyuluhan, refreshing.
3) Pencetakan/penggandaan/penyediaan bahan untuk penyuluhan kepada
masyarakat.
b. Membiayai pembelian/belanja barang untuk mendukung pelaksanaan
manajemen puskesmas, manajemen pengelolaan keuangan BOK, SMD,
MMD, yang meliputi:
1) Pembelian alat tulis/kantor untuk kegiatan pendukung BOK.
2) Biaya administrasi perbankan, apabila sesuai ketentuan bank
setempat, memerlukan biaya administrasi dalam rangka membuka dan
menutup rekening bank Puskesmas, maka dapat menggunakan dana
BOK dari kegiatan belanja barang penunjang.
3) Pembelian materai.
4) Penggandaan/fotokopi laporan.
5) Pengiriman surat/laporan.
6) Pembelian konsumsi rapat.
3. Pengelola Dana BOK Puskesmas
Pengelola Keuangan BOK di puskesmas berdasar Surat Keputusan KPA
terdiri dari Ketua (Kepala Puskesmas) dan Pengelola Keuangan BOK di Puskesmas :
22
1. Ketua (Kepala Puskesmas)
Adalah sebagai atasan langsung Pengelola Keuanagan BOK di Puskesmas
bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan dan keuangan BOK di
Puskesmas dan jaringannya. Mempunyai tugas sbb :
a. Menyampaikan POA tahunan hasil Lokmin di awal tahun anggaran kepada
KPA/PPK.
b. Membuat Surat Permintaan Uang (SPU) kepada KPA Dinkes kab/kota
dengan melampirkan POA hasil lokmin bulanan atau tribulanan.
c. Mengeluarkan Surat Tugas untuk pelaksanaan kegiatan BOK di
Puskesmas dan jaringanya.
d. Menandatangani semua kuitansi pengeluaran.
2. Pengelola Keuangan BOK di Puskesmas
a. Membukukan semua penerimaan dan pengeluaran terhadap uang yang
dikelolanya ke dalam Buku Kas Tunai.
b. Mempertanggungjawabkan dalam bentuk dokumen pengeluaran (kuitansi)
atas pelaksanaan kegiatan.
c. Melaporkan pertanggungjawaban keuangan kepada Bendahara
Pengeluaran. Laporan dalam bentuk surat peryataan tanggungjawab
belanja (SPTJB) berupa softcopy dan hardcopy dengan melampirkan asli
bukti-bukti pengeluaran di puskesmas yang ditandatangani oleh pengelola
keuangan BOK dan Ketua (kepala puskesmas).
d. Mengembalikan sisa uang yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kepada bendahara pengeluaran.
23
e. Menyimpan dengan baik dan aman copy seluruh bukti pertanggugjawaban
keuangan.
4. Pembukuan atas pemanfaatan dana BOK
Dalam rangka tertib administrasi bendahara pengeluaran wajib membukukan
semua transaksi dan memprtanggungjawabkan seluruh uang yang dikuasainya sesuai
dengan Peraturan Dirjen Perbendaharaan nomor PER-47/PB/2009 tentang petunjuk
pelaksanaan penatausahaan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban bendahara
kementrian negara/lembaga/kantor/satuan kerja.
1. Tujuan
a. Tujuan umumnya pembukuan bagi pengelola keuangan/Bendahara
diharapkan mampu memahami tentang pengelolaan keuangan
penatausahaan dana tugas pembantuan BOK.
b. Sedangkan tujuan khususnya agar melaksanakan pembukuan dengan
baik dan benar,menyusun pertanggungjawaban,menyusun laporan
pemanfaatan dana.
2. Prinsip
a. Bendahara wajib melakukan pembukuan.
b. Setiap transaksi harus segera dicatat dalam Buku Kas Umum sebelum
pembukuan dalam buku-buku pembantu.
c. Pembukuan dilaksanakan berdasarkan asas brutto.
d. Pembukuan dapat dilakukan dengan tulis tangan dan atau komputer.
3. Dokumen Sumber Pembukuan
Adalah seluruh dokumen terkait dengan uang yang dikelola Bendahara
serta transaksi dalam rangka pelaksanaan anggaran satuan kerja, antara lain :
24
a. DIPA, SPM dan SP2D.
b. Kuitansi/dokumen pembayaran atas uang yang bersumber dari
Bendahara.
c. Faktur pajak atas potongan uang yang bersumber dari Bendahara.
4. Pembukuan dengan komputer
a. Bendahara wajib mencetak BKU dan buku-buku Pembantu,sekurang-
kurangnya satu kali dalam satu bulan.
b. Bendahara wajib menatausahakan hasil cetakan yang ditandatangani
Bendahara dan Kuasa Pengguna Anggaran.
c. Bendahara wajib memelihara database pembukuan
5. Diagram Pembukuan
a. Menerima DIPA di buku BKU sisi Debet dan sisi Kredit.
b. Dana UP/TUP masuk ke rekening bendahara (BKU, BP Buku Bank, BP
UP/TUP sisi Debet.
c. Dana LS di buku BKU di sisi Debet dan Kredit.
d. Pengambilan Tunai dari Rekening Bank di BKU sisi Debet Kredit
karena dana tetap. BP kas Tunai sisi Debet dan BP Bank sisi Kredit.
e. Pertanggungjawaban BKU sisi Kredit dan BP UP/TUP sisi Kredit.
f. Persekot di BKU Debet Kredit karena dana tetap (belum merupakan
pertanggungjawaban).
g. SPJ Rampung pada BKU di sisi Kredit, BP Kas pada sisi Debet untuk
cp Persekot, sisi Kredit untuk SPJ Rampung, pada BP Persekot pada
sisi Kredit untuk cp Persekot.
25
6. Koreksi Atas Kesalahan Pencatatn
a. Kesalahan pencatatn nilai kuitansi
Langkah-langkah koreksi :
1) Membuat Berita Acara Koreksi pembukuan.
2) Membukukan Contra Pos (CP) terhapad nilai kuitansi yang ssalah
pada BKU dan Buku Pembantu terkait.
3) Membukukan kembali nilai kuitansi yang benar.
b. Koreksi terhapa kesalahan pencatatn nilai saldo pada BKU
Langkah-langkah koreksi :
1) Membuat Berita Acara Koreksi pembukuan.
2) Melakukan pembukuan pada BKU sebesar selisih lebih/kurang
sesuai Berita Acara tersebut di point 1.
5. Pertanggungjawaban atas pemanfaatan dana BOK
Dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja, Pengelola Keuangan BOK
Puskesmas wajib membukukan semua transaksi keuangan yang dilaksanakan oleh
puskesmas ke dalam buku kas tunai dan berkewajiban pula menginventarisasikan
dan menyimpan dokumen atas pelaksanan seluruh kegiatan-kegiatan yang telah
dilaksanakan. Bentuk pertanggungjawaban meliputi :
1. Kegiatan Rapat.
2. Transport kegiatan di luar gedung.
3. Perjalanan.
a. Komponen perjalanan ke daerah terpencil/sulit dengan menginap terdiri atas :
1) Transport.
2) Penginapan.
26
3) Uang saku.
Bentuk tanggungjawabnya berupa kuitansi (tanpa materai) dengan dilampiri :
a) Perincian biaya perjalanan dinas yang berisi uang saku, penginapan,
transport, nilai nominal surat peryataan rill.
b) Bukti penginapan (kuitansi penginapan/hotel).
c) Kuitansi/Bukti biaya transport (misal : tiket, bon bensin).
d) Surat pernyataan rill (yang tidak ada bukti pengeluarannya).
e) Surat Tugas.
f) Laporan pelaksanaan tugas.
b. Komponen Perjalanan tidak menginap adalah :
1) Transport.
2) Pengeluaran rill.
3) Bentuk pertanggungjawaban berupa kuitansi (tanpa materai) dengan
melampirkan :
4) Daftar penerimaan transport (apabila yang melakukan perjalanan dinas
lebih dari satu orang secara bersama-sama dan tempat tujuan yang sama).
5) Kuitansi/Bukti biaya transport (misal :tiket, bon bensin).
6) Surat Tugas.
7) Laporan pelaksanaan tugas.
4. Pembelian
Untuk pembelian ATK dan penggandaan, bahan PMT Penyuluhan dan PMT
Pemulihan serta pemeliharaan ringan, bentuk pertanggungjawabanya berupa kuitansi
dengan melampirkan faktur barang, dengan ketentuan :
a. Nilai kuitansi di atas Rp 250.000,- s/d Rp 1.000.000,- diberi materai Rp.
3000,-.
27
b. Nilai kuitansi di atas Rp 1.000.000,- diberi materai Rp.6000,-
c. Nilai kuitansi di atas Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.000.000,- dikenakan PPn 10%.
d. Nilai kuitansi diatas Rp 2.000.000,- dikenakan PPn 10% dan PPh Pasal 22
sebesar 1.5%. Dalam melakukan pembelian dipisahkan fungsi antara
pembelian dan fungsi penerimaan.
2.2. Peralatan Pendukung
Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model
dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram
diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan
pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang
adalah sebagai berikut :
2.2.1 Unified Modelling Language (UML)
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:137) mengemukakan bahwa “UML
Merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem
dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung”.
Berdasarkan pendapat dan pendokumentasian dari sebuah sistem
pengembangan perangkat lunak berbasis objek (Object Oriented Programming)”
Definisi Diagram-diagram UML (Unified Modeling Language) Berikut ini adalah
definisi mengenai 5 diagram UML yaitu:
28
1. Use Case Diagram
Use Case Diagram merupakan inti fungsionalitas koheren yang
diekspresikan sebagai transaksi-transaksi yang terjadi antara actor dan system.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:155) menyatakan bahwa, “Use Case
atau Diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem
informasi yang akan dibuat”. Dari pengertian Use Case diatas dapat disimpulkan
bahwa Use Case adalah Gambaran menyeluruh dan pada umumnya sangat tidak
terperinci oleh karena itu kita harus memeperinci lagi perilaku sistem untuk
masing-masing use case yang ada pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem
informasi yang akan dibuat.
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel
mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu
pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case. Aktor merupakan orang,
proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi
aktor belum tentu merupakan orang. Use case merupakan fungsionalitas yang
disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar aktor.
2. Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur object system. Diagram ini
menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara
class object tersebut. Menurut sukamto dan Shalahuddin (2015:141)
mengemukakan bahwa, “Kelas Diagram atau Class Diagram menggambarkan
struktur sistem dari segi pendefisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk
membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau
operasi.
29
3. Sequence Diagram
Sequence Diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek
berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case
atau operasi.
Menurut Sukamto (2015:137) “Diagram skuen (sequence diagram) menggambarkan
kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan
message yang dikirimkan dan diterima antar objek”. Oleh karena itu untuk
menggambarkan diagram skuen, maka harus diketahui objek-objek yang terlibat
dalam sebuah use case beserta metode-metode yang memiliki kelas yang
diinstansiasi menjasi objek itu.
4. Activity Diagram
Activity Diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan
rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case. Activity diagram
dapat juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat
sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:161) menyatakan, “Diagram aktivitas
atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari
sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”.
5. Deployment Diagram
Menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplkasi.
Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan sistem tambahan
(embedded system yang menggambarkan rancangan device, node, dan
hardware), sistem client atau server, system terdistribusi murni dan rekayasa
ulang aplikasi.
30
2.2.2. Basisdata (database)
Menurut (Rosa, Sukamto Ariani;Shalahuddin, 2015) Basisdata adalah
“Sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah
diolah atau informasi dan memebuat informasi tersedia saat diutuhkan”.
Menurut (Fathansyah, 2015) “Database merupakan sistem yang terdiri atas
kumpulan tabel data yang saling berhuungan (dalam sebuah basis data disebuah
sistem komputer) dan sekumpulan program (yang biasa disebut DBMS/Database
Management System) yang memungkinkan beberapa pemakai dan/ pengguna lain
untuk mengakses dan memanipulasi tabel-tabel data tersebut”.
Pendapat (Aswadi, 2015) “database atau basis data adalah sebuah kumpulan
file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan
tertentu yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali
dengan cepat dan mudah”.
Dari pengertian database diatas penulis menyimpulkan bahwa database
adalah sekumpulan tabel-tabel yang berisi data dan merupakan kumpulan dari field
atau kolom dan suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola,
dan menampilkan data.
Komponen utama pada system basisdata atau database antara lain: perangkat
keras (hardware), Sistem Operasi (operating System), Basis Data (database), Sistem
pengelola database (DBMS), dan pemkai (user).
2.2.3. DBMS (Database Management System)
Sistem Manajemen Basisdata atau DBMS (Database Management System)
adalah sebuah perangkat lunak untuk mendifinisikan, menciptakan, mengelola dan
mengendalikan pengaksesan basisdata, (Aswadi, 2015).
31
DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa indonesia sering
disebut sebagai sistem manajement basisdata adalah suatu sistem aplikasi yang
digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data, (Rosa, Sukamto
Ariani;Shalahuddin, 2015).
Beberapa macam DBMS versi komersial yang paling banyak digunakan di
dunia saat ini, yaitu: Oracle, Microsoft SQL Server, IBM DB2, dan Microsoft
Access. Sedangkan DBMS versi open source yang cukup berkembang dan paling
banyak digunakan saat ini adalah: MySQL, PostgreSQL, FireBird, dan SQLite.
Hampir semua DBMS mengadopsi SQL sebagai bahasa untuk mengelola data pada
DBMS.
2.2.4. SQL (Structured Query Language)
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk
mengelola data pada RDBMS (Rosa, Sukamto Ariani;Shalahuddin, 2015).
Berikut contoh pengaksesan data pada DBMS dengan SQL yang secara
umum terdiri dari 4 perintah, yaitu :
1. Memasukan data (insert)
INSERT INTO Tabel_mahasiswa(nim,nama,tgl_lhr)
VALUE (‘11161232’,’Danang’,’1997-07-07);
2. Menampilkan data (select)
SELECT * FROM Tabel_mahasiswa;
3. Mengubah data (update)
UPDATE SET tgl_lhr = ‘1997-07-08’;
WHERE nim = ‘11161232’;
4. Menghapus data (delete)
32
DELETE FROM Tabel_mahasiswa
WHERE nim = ‘11161232’;
2.2.5. Model Data
Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang data-data yang
tersimpan dalam basis data dan bagaimana hubungan antar data tersebut untuk
pemakai secara logika. Macam-macam model data menurut (Aswadi, 2015), antara
lain:
1. Model Entity-Relationship
Model Entity-Realationship terdiri dari objek-objek dasar yang dinamakan
entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas tersebut.
Komponen-komponen ER/ERD (Entity Relationship Diagram) :
a. Entitas (Entity)
Entitas menunjukan objek-objek dasar yang terkait didalam sistem. Objek
dapat berupa orang, benda atau hal yang keterangnaya perlu disimpan
didalam basis data.
b. Atribut (Atribute)
Atribut sering disebut sebagai Properti (property), merupakan keterangan-
keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai
basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas.
c. Kerelasian antar antitas (Realationship)
Kerelasian antar entitas mendifinisikan hubungan antara dua buah entitas.
Kerelasian adalah kejadian atau transaksi yang terjadi antara dua entitas yang
keteranganya perlu disimpan dalam basis data.
Jenis keralasian antar entitas (Realationship) ada 3 ,yaitu :
33
1) Kerelasian jenis satu ke satu/ 1 ke 1 (one to one)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi diantara dua
entitas yang berhubungan hanya memungkinnkan terjadi sebuah
kejadian transaksi pada sebuah entitas.
Sumber : Aswadi (2015:26)
1 1
2) Kerelasian banyak ke satu/ n ke 1 (many to one)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transasksi diantara dua
entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi satu kali
dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian
atau transaksi pada entitas kedua, atau sebaliknya.
Sumber : Aswadi (2015:26)
n 1
3) Kerelasian banyak ke banyak/ n ke n (many to many)
Kerelasian jenins ini terjadi jika kejadian atau transaski diantara dua
entitas yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali
dalam entitas pertama dan entitas kedua.
Sumber : Aswadi (2015:26)
n n
Gambar II.1. Relasi One to One
Gambar II.2. Relasi Many to One
Gambar II.3. Relasi Many to Many
34
2. Model Hirarki
Model hirarki menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logika antar
data dalam basis data dalam bentuk hubungan bertingkat. Model ini menggunakan
pola hubungan orangtua anak.
3. Model Jaringan
Model ini menyerupai model hirarki, dengan suatu simpul anak bisa memeliki
lebih dari satu orang tua.
4. Model Relational
Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan
data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel memiliki sejumllah
kolom dimana setiap kolom memiliki nama yang unik.
Gambar II.4. Model Hirarki
Gambar II.5. Model Jaringan
Sumber : Aswadi (2015:20)
Sumber : Aswadi (2015:20)
35
2.2.6. Logical Relation Structure (LRS)
Logical Record Structure (LRS) merupakan representasi dari struktur record-
record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas pada
diagram E-R” Pengertian (Mahdiati, 2016).
Logical Record Structure (LRS) adalah representasi dari struktur record-
record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”
Menentukan kardinalitas, jumlah tabel, dan ForeignKey (FK). (Tiara Ulfa1, 2015).
Dari pengertian di atas maka dapat di simpulakan LRS adalah reprentasi dari
struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar
himpunan entitas.
2.2.7 XAMPP
Xampp adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri dari apache,
mysql, phpmyadmin, php, Perl, Freetype, dll (Aswadi, 2015). Fungsi dari xampp
adalah untuk memudahkan instalasi lingkungan php dimana biasanya lingkungan
pengebangan web memrlukan php, apache , mysl, dan phpmyadmin serta software-
software yang terkait dengan pengembangan web, dengan menggunkan xampp tidak
perlu lagi menginstal satu persatu aplikasi tersebut. Mysql adalah software yang
Gambar II.6. Model Relational
Sumber : Aswadi (2015:21)
36
berfungsi sebagai pembuatan atau pengolahan database, sedangkan software
PhpMyadmin berfungsi sebagai administrator database Mysql juga untuk mengakses
database Mysql di browser.
2.2.8. Java
Java merupakan bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai
sistem operasi termasuk telepon genggam, (Nofriadi, 2017). Bahasa pemrograman
java pertama kali dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun
Microsystems. Bahasa pemrograman ini merupakan pengembangan dari bahasa C++
karena banyak mengadopsi sintak C dan C++.
Bahasa pemrograman java dikenal sebagai bahasa pemrograman
multiplatform atau bisa dijalankan di berbagai sistem operasi, bahasa pemrograman
java dapat dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak
aplikasi atau pun aplikasi berbasis web.
2.2.9. Netbeans
Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development Environment
(IDE) yang berbasiskan Java yang berjalan di atas swing dan banyak digunakan
sebagai editor untuk berbagai bahasa pemrograman, (Nofriadi, 2017).
Kita bisa membuat bahasa pemrograman seperti Java, Javascript, PHP,
Python, Ruby, Groovy, C, C++, Scala, Clojure. Swing merupakan tekknologi Java
untuk pengembangan aplkasi dekstop yang bisa dijalankan di berbagai sistem
operasi, seperti windows, linuk, Mac OS X, dan Solaris.