56
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa latin yaitu coopere yang dalam bahasa Inggris disebut cooperation dan cooperative. Koperasi berasal dari kata co dan operation yang mengandung arti bekerja sama untuk mencapai tujuan. Berdasarkan UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Pasal I, Ayat I dinyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Sedangkan menurut “Bapak Koperasi Indonesia” Moh.Hatta adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Pengertian koperasi menurut Rudianto (2006) menyatakan bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah pada umumnya, dengan demikian koperasi merupakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional.”

BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Koperasi

Kata koperasi berasal dari bahasa latin yaitu coopere yang dalam bahasa

Inggris disebut cooperation dan cooperative. Koperasi berasal dari kata co dan

operation yang mengandung arti bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, Pasal I, Ayat I

dinyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang

atau badan koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip

koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas

kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Sedangkan

menurut “Bapak Koperasi Indonesia” Moh.Hatta adalah usaha bersama untuk

memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.

Pengertian koperasi menurut Rudianto (2006) menyatakan bahwa

“Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan

pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip prinsip

koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada

khususnya dan masyarakat daerah pada umumnya, dengan demikian koperasi

merupakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional.”

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

9

2.1.1 Jenis-jenis Koperasi

Menurut ketentuan Pasal 16 UU No.25 Tahun 1992 koperasi secara

umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi

produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Secara garis besar jenis

koperasi yang ada dapat kita bagi menjadi 5 golongan (Anoraga,2007),

yaitu :

1) Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi ialah Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri

dari tiap-tiap orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam

lapangan konsumsi.

2) Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Kredit atau Koperasi Simpan Pinjam ialah Koperasi yang

bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-

tabungan para anggota secara teratur dan terus-menerus untuk kemudian

dipinjamkan kepada para anggota dengan cara mudah, murah, cepat, dan

tepat untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.

3) Koperasi Produksi

Koperasi Produksi adalah Koperasi yang bergerak dalam bidang

kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang, baik yang dilakukan

oleh Koperasi sebagai organisasi maupun orang-orang anggota Koperasi.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

10

4) Koperasi Jasa

Koperasi Jasa adalah Koperasi yang berusaha di bidang penyediaan

jasa tertentu bagi para anggota maupun masyarakat umum.

5) Koperasi Serba Usaha

Koperasi Serba Usaha adalah Koperasi yang berusaha dalam

beberapa macam kegiatan ekonomi yang sesuai dengan kepentingan para

anggota

2.1.2 Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi ini sering kali juga disejajarkan dengan nama koperasi

kredit, koperasi ini menyelenggarakan layanan tabungan dan sekaligus

memberikan kredit bagi anggotanya. Layanan-layanan ini

menempatkan koperasi sebagai pelayan anggota memenuhi kebutuhan

pelayanan keuangan bagi anggota menjadi lebih baik dan lebih maju.

Dalam koperasi anggotanya memiliki kedudukan identitas ganda

sebagai pemilik (owner) dan nasabah (customers). Dalam kedudukan

sebagai nasabah anggota melaksanakan kegiatan menabung dan

meminjam dalam bentuk kredit kepada koperasi. Pelayanan koperasi

kepada anggota yang menabung dalam bentuk simpanan wajib,

simpanan sukarela, dan deposito, merupakan sumber modal bagi

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

11

koperasi. Penghimpunan dana dari anggota menjadi modal yang

selanjutnya oleh koperasi disalurkan dalam bentuk pinjaman atau

kredit kepada anggota dan calon anggota. Dengan cara pinjam (KSP)

dan atau Unit Usaha Simpan Pinjam (USP) Koperasi. Dengan cara

itulah koperasi melaksanakan fungsi intermediasi dana milik anggota

untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada anggota yang

membutuhkan. Penyelenggaraan kegiatan simpan pinjam oleh

koperasi dilaksanakan dalam bentuk/wadah koperasi simpan pinjam.

Pengertian dari koperasi simpan pinjam menurut Kasmir (2007) dalam

bukunya ”Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya” menyatakan bahwa

“Koperasi adalah badan usaha yang dapat dikategorikan sebagai

lembaga pembiayaan”. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam, kegiatan

usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk

menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut melalui

usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang

bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi

yang bersangkutan, koperasi lain atau anggotanya. Landasan ideal

koperasi Indonesia adalah Pancasila. Pancasila akan menjadi pedoman

yang mengarahkan semua tindakan koperasi dan organisasi-organisasi

lainnya dalam mengemban fungsinya masing-masing di tengah-tengah

masyarakat.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

12

2.2 Pengertian Kredit

Kredit berasal dari kata credere atau creditium. Credere dari bahasa

Yunani yang berarti kepercayaan, sedangkan creditium dari bahasa latin yang

berarti kepercayaan atas kebenaran. Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang

perbankan (revisi UU No. 14 tahun 1992), kredit adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan tersebut berdasarkan persetujuan

pinjam-meminjam antara pihak bank dengan pihak lain, debitur berkewajiban

melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Sedangkan kredit yang didefinisikan oleh Malayu S.P Hasibuan (2007) adalah

“Jenis-jenis pinjaman yang harus dibayarkan bersama bunganya oleh

peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati”. Fungsi kredit pada

dasarnya ialah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam

rangka mendorong dan melancarkan produksi, perdagangan dan konsumsi,

sehingga pada akhirnya akan menaikkan pendapatan masyarakat (Firdaus,

2004).

Berdasarkan beberapa pengertian maka dapat disimpulkan bahwa

unsur yang terkandung dalam kredit (Suyatno, 2007) adalah :

a) Kepercayaan

Suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa

uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

13

dimasa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh koperasi, dimana

sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik

secara intern maupun ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi

masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit.

b) Kesepakatan

Disamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung unsur

kesepakatan antara pemberi kredit dengan penerima kredit. Kesepakatan ini

dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak

menandatangani hak dan kewajibannya.

c) Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka

waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka

waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka

panjang.

d) Resiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan

suatu resiko tidak tertagihnya / macet pemberian kredit. Semakin besar suatu

kredit semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi

tanggungan koperasi, baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai,

maupun oleh resiko yang tidak disengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau

bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

14

e) Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa

tersebut yang kita kenal dengan nama bunga.

2.2.1 Tujuan dan fungsi Kredit

Pemberian fasilitas kredit memilki beberapa tujuan yang tentunya tidak terlepas dari

misi perusahaan tersebut didirikan, menurut Kashmir (2008 : 105 ) tujuan pemberian

kredit anatara lain:

l. Mencari keuntungan

Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh hasil

keuntungan yaitu dalam bentuk bunga yang diterima atas penyaluran kredit

nasabah.

2. Membantu usaha nasabah

Tujuan selanjutnya adalah membentu usaha nasabah yang memerlukan

dana, baik dana untuk investasi maupun dana untuk modal kerja, dengan dana

tersebut maka pihak nasabah akan dapat mengembangkan dan memperluas

usahanya.

3. Membantu pemerintah

Tujuan lain nya adalah membantu pemerintah dalam berbagai bidang,

bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan, maka semakin baik

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

15

mengingat semakin banyak kredit adanya kucuran dana dalam rangka

peningkatan pembangunan diberbagai sektor terutama sektor rill

Disamping memiliki tujuan, pemberian fasilitas kredit juga memiliki

fungsi antara lain:

1. Untuk meningkatkan daya guna uang

Adanya kredit dapat meningkat kan daya guna uang maksudnya jika

uang hanya disimpan tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna, dengan

diberikann kredit, uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang

dan jasa oleh penerima kredit.

2. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke

wilayah lainnya sehingga, suatu daerah yang peredaran uangnya sedikit akan

memperoleh tambahan peredaran uang dengan adanya kredit yang disalurkan.

3. Meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan dapat digunakan oleh nasabah untuk mengolah

barang yang semula tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

4. Meningkatkan peredaran barang

Adanya kredit dapat menambah atau memperlancar arus barang dari

satu wilayah ke wilayah lain nya, sehingga jumlah barang yang beredar dari

satu wilayah ke wilayah lain nya bertambah.

5. Sebagai alat stabilitas ekonomi

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

16

Memberikan kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi

karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang

yang diperlukan oleh masyarakat, kredit dapat membantu mengekspor barang

dari dalam negeri keluar negeri sehingga dapat meningkat kan devisa Negara.

6. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha

Bagi penerima kredit akan meningkat kan kegairahan berusaha,

terkhusus bagi nasabah yang memeilki modal pas - pasan dengan

memeperoleh kredit dapat memperbesar dan memperluas usahanya.

7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan

Semakin banyak kredit yang dislaurkan, maka akan semakin baik

terutama dalam meningkatkan pendapatan.

2.2.2 Jenis- jenis Kredit

Kredit-kredit yang digunakan kepada nasabah memiliki berbagai jenis

penggolongan antara lain :

1. Kredit Menurut Jangka Waktu

a. Kredit jangka pendek yaitu kredit yang memiliki jangka waktu

pengembaliannya kurang dari 1 (satu) tahun.

b. Kredit jangka menengah yaitu kredit yang memiliki jangka waktu

pengembaliannya antara 1(satu) sampai 3(tiga) tahun.

c. Kredit jangka panjang yaitu kredit yang memiliki jangka waktu

pengembaliannya lebih dari 1 (satu) tahun.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

17

2. Kredit menurut tujuan penggunaannya

a. Kredit konsumtif yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi

(pembelian barang atau jasa)

b. Kredit produktif terdiri dari :

1. Kredit modal kerja, kredit untuk membiayai modal kerja lancar yang

habis dalam satu atau beberapa kali proses produksi usaha

2. Kredit investasi, kredit untuk membiayai pembelian barang modal

tetap atau barang-barang tahan lama dalam proses produksi usaha

3. Kredit likuiditas, kredit untuk membantu perusahaan yang mengalami

kesulitan likuiditas dalam rangka pemeliharaan modal dibawah

minimum.

3. Kredit Menurut dari segi jaminan

a. kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa adanya jaminan

barang atau orang melainkan benar-benar atas dasar kepercayaan saja.

b. kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan dengan menyertakan

jaminan berupa orang atau barang tertentu baik berupa barang berwujud

maupun tidak berwujud.

4. kredit menurut cara pencairannya :

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

18

a. kredit tunai yaitu kredit yang pencairannya dilakukan secara tunai atau

pemindah bukuan ke rekening nasabah atau yang ditunjuk.

b. Kredit non tunai yaitu kredit yang pencairannya tidak dibayarkan langsung

pada saat perjanjian dibuat, melainkan adanya tenggang waktu tertentu

sesuai dengan yang dipersyaratkan.

5. kredit menurut sektor usaha

a. Kredit Pertanian

Kredit yang digunakan untuk kegiatan pertanian, perkebunan,

peternakan, dan perikanan. Biasanya kredit ini diberikan bersamaan

dengan program penyuluhan perbaikan kualitas atau peningkatan

kemampuan masyarakat dari pemerintah atau lembaga tertentu.

b. Kredit Perindustrian

Kredit yang digunakan untuk kegiatan industri, baik untuk skala kecil,

menengah, atau besar. Tujuan penggunaan kredit ini biasanya memiliki

dua alasan yaitu untuk perluasan kegiatan usaha atau produksi dan untuk

membuka usaha baru.

c. Kredit Pertambangan

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

19

Kredit yang digunakan untuk membiayai kegiatan pertambangan dengan

jangka waktu yang lama, seperti batu bara, emas, dan minyak.

d. Kredit Ekspor Impor

Kredit yang digunakan untuk kegiatan ekspor impor, yaitu dengan

memberikan dana kepada eksportir maupun importir untuk menghasilkan

barang yang memiliki demand yang tinggi sehingga memberikan

keuntungan maksimal.

e. Kredit Koperasi

Kredit yang diberikan untuk berbagai jenis koperasi baik dalam

rangka mengerakkan fungsi pendanaan kepada anggota atau

permodalan baru sehingga menambah pelayanan kepada anggota atau

masyarakat luas.

f. Kredit Profesi

Kredit yang diberikan khusus untuk para professional, yaitu guru,

dokter, karyawan swasta. Biasanya sudah terdapat desain khusus dari

pemerintah untuk pelayanan jenis ini.

g. Kredit Perumahan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

20

Kredit ini termasuk jenis yang paling sering diminati dan dicari

oleh keluarga baru, yaitu kredit yang digunakan untuk pembelian rumah

baru atau pembiayaan pembangunan.

2.2.3 Jaminan kredit

Koperasi dalam menjalankan perkreditannya mengandung suatu unsur

resiko diantaranya yaitu risiko kerugian. Risiko ini dapat terjadi akibat suatu

musibah yang tidak dapat dihindari seperti bencana alam, tetapi risiko yang

paling fatal adalah akibat nasabah mampu tetapi tidak bersedia membayar

kewajiban angsuran kreditnya.

Resiko kerugian dimana nasabah lagi untuk membayar sebagian atau

semua kewajibannya baik sementara waktu atau selamanya harus segera

diantisipasi oleh pihak koperasi. Jika tidak, sudah dipastikan kredit tersebut

macet atau tidak terbayar lagi.

Ketidakmampuan nasabah dalam melunasi kreditnya dapat ditutupi dengan

suatu jaminan kredit. Fungsi jaminan kredit adalah untuk melindungi koperasi

dari kerugian. Dengan adanya jaminan kredit, dimana nilai jaminannya biasanya

melebihi nilai kredit dan untuk mengantisipasi agar koperasi tidak mengalami

kerugian. Koperasi dapat mempergunakan atau menjual jaminan kredit untuk

menutupi kredit. Tidak sedikit nasabah mampu tetapi tidak mau membayar

kreditnya. Yang paling penting dalam jaminan kredit adalah mengikat nasabah

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

21

untuk segera melunasi kewajiban-kewajibannya kepada pihak koperasi dimana

nasabah akan terikat dengan pihak koperasi mengingat jaminan kredit akan disita

oleh koperasi apabila nasabah tidak mampu membayar.

Dalam praktiknya yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh calon nasabah

adalah sebagai berikut :

1. Jaminan BPKB atau sertifikat Tanah untuk pinjaman > Rp. 1.000.000

2. Pinjaman tanpa jaminan max Rp. 900.000

2.2.4 Risiko kredit

Koperasi dalam usahanya menyalurkan fasilitas kredit hendaknya tetap

memperhitungkan risiko yang timbul yaitu gagalnya pengembalian sebagian

kredit yang diberikan dan dapat berakibat menjadi kredit bermasalah sehingga

mempengaruhi pendapatan koperasi. Permasalahan tersebut biasa terjadi dalam

bisnis perkoperasian dimana hampir mustahil semua kredit yang diberikan dapat

100% kembali. Hal ini mengakibatkan banyak koperasi menghadapi kredit

bermasalah. Kredit bermasalah yang dihadapi koperasi dipengaruhi oleh adanya

risiko kredit.

Menurut Firdaus dan Ariyanti (2009) menyebutkan bahwa risiko kredit

disebabkan oleh :

1.Risiko Usaha

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

22

Setiap jenis usaha pasti memiliki risiko yang berbeda-beda. Secara umum

jenis usaha yang tingkat keuntungannya tinggi, biasanya mengandung risiko

yang tinggi pula (high return high risk). Sebaliknya jenis usaha yang tingkat

keuntungannya rendah, maka risikonya pun rendah (low return low risk).

2.Risiko Geografis

Risiko geografis dari suatu jenis usaha erat kaitannya dengan bencana

alam, misalnya perkebunan, peternakan, pabrik/industri yang berlokasi

berdekatan dengan gunung berapi atau dekat muara sungai yang sering banjir,

akan berisiko terkena bencana.

Demikian juga jenis usaha yang berada di lingkungan pemukiman

penduduk namun mengganggu dan mencemarkan lingkungan baik karena

bising, atau adanya limbah beracun dan lain sebagainya, bisa saja usahanya

diprotes penduduk sehingga harus ditutup.

Termasuk dalam risiko geografis adalah apabila lokasi usaha berada

ditempat tertentu yang seringkali terganggu oleh kerumunan masa yang

berunjuk rasa sehingga langganan menjadi tidak nyaman akibat kemacetan lalu

lintas, susah memarkir kendaraan dan lain sebagainya.

3.Risiko Politik

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

23

Banyak terjadi kegagalan kredit yang disebabkan oleh gagalnya usaha

nasabah sebagai akibat dari ketidak konsistennya kebijakan pemerintah serta tidak

adanya kestabilan politik.

4.Risiko Ketidakpastian (uncertainly)

Masa yang akan datang adalah masa yang tidak pasti. Salah satu unsur kredit

adalah adanya tenggang waktu antara pemberian kredit dengan waktu pembayaran

kembali sehingga risiko ketidakpastian setiap kredit selalu melekat (inherent)

sejumlah uang tunai (cash) yang ada ditangan saat sekarang jauh lebih berharga

dibandingkan dengan jumlah uang yang sama dimasa yang akan datang.

5. Risiko Inflasi

Secara umum inflasi dapat didefinisikan bahwa naiknya harga barang-

barang dan jasa pada umumnya sebagai akibat dari jumlah uang (permintaan) lebih

banyak dibanding dengan jumlah barang-barang atau jasa yang tersedia

(penawaran). Sebagai akibat dari inflasi adalah turunnya nilai uang.

Walaupun kredit koperasi berjalan lancar dimana utang pokok dan bunga

telah dibayar, namun dengan berjalannya waktu, nilai uang tetap turun karena

inflasi, maka daya beli uang tersebut menjadi lebih rendah dibandingkan dengan

sebelumnya yaitu pada saat kredit diberikan. Apalagi jika kreditnya tidak berjalan

lancar (bermasalah).

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

24

6. Risiko Persaingan

Koperasi harus benar-benar selektif dalam memberikan kreditnya yaitu

hanya memberikan kepada calon-calon nasabah yang benar-benar dapat dipercaya

dan dapat menenangkan persaingan atas usaha sejenis. Kalau tidak , maka kredit

tidak akan kembali akibat usaha nasabah menurun volume usahanya dan

menderita rugi akibat langganan-langganannya pindah ke usaha pesaing-

pesaingnya.

2.2.5 Kualitas kredit

Kredit berdasarkan kualitasnya dibagi menjadi 5 macam yaitu kredit

Lancar (L), Kredit dalam perhatian khusus (DPK), kredit kurang lancar (KL),

Kredit diragukan (D), dan kredit macet (M). Penetapan kredit tersebut

didasarkan pada faktor atau kinerja penilaian atas prospek usaha, kinerja

(performance) nasabah, dan kemampuan membayar nasabah.

Penilaian terhadap kemampuan membayar nasabah meliputi penilaian

terhadap komponen-komponen sebagai berikut :

1. Ketepatan pembayaran pokok dan bunga

2. Ketersediaan dan keakuratan informasi keuangan nasabah

3. Kelengkapan dokumentasi kredit

4. Kepatuhan terhadap perjanjian kredit

5. Kesesuaian penggunaan dana

6. Kewajaran sumber pembayaran kewajiban

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

25

2.2.6 Tinjauan umum kredit bermasalah

A. Pengertian Kredit Bermasalah

Menurut Mudrajat Kuncoro & Suhardjono (2002:462) adalah suatu

keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggung membayar sebagian atau

seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah dijanjikannya.

Dalam prakteknya , yang dapat digolongkan kredit bermasalah adalah kredit

kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet.

1. Kredit Kurang Lancar

Kredit dianggap kurang lancar apabila :

a. terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah

melampaui sembilan puluh hari; atau

b. sering terjadi cerukan (over draft) karena penarikan yang jangka

waktunya telah melampaui masa 15 hari kerja, tetapi belum

melampaui masa 30 hari kerja.

c. terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikanlebih dari

sembilan puluh hari

d. terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi nasabah

e. dokumentasi pinjaman yang lemah.

2. Kredit Diragukan

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

26

Kredit digolongkan ke dalam kredit diragukan apabila tidak dapat

memenuhi kriteria kredit lancar dan kredit kurang lancar, namun

berdasarkan hasil penilaian kreditur dapat disimpulkan bahwa:

a. Kredit tersebut dapat diselamatkan serta mempunyai jaminan kredit

yang nilainya tidak kurang dari 75% jumlah nilai pinjaman pokok

dan bunga yang tertunggak.

b. Kredit tersebut tidak dapat diselamatkan tetapi nilai jaminan

kreditnya tidak kurang dari 100% nilai kredit dari bunga yang

tertunggak.

3. Kredit Macet

Kredit digolongkan ke dalam kredit macet apabila memenuhi kriteria:

a. terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah

melampaui 270 hari; atau

b. kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru; atau

c. dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan

pada nilai wajar

2.2.7 Penyebab kredit bermasalah

Sutojo (2008) menyebutkan bahwa penyebab kredit bermasalah dapat

berhulu pada tiga macam sumber, yaitu faktor intern koperasi kreditur,

ketidaklayakan nasabah, dan faktor-faktor ekstern.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

27

a. Faktor intern koperasi yang dapat menjadi penyebab munculnya kredit

bermasalah adalah :

1. Rendahnya kemampuan atau ketajaman koperasi melakukan analisis

kelayakan permintaan kredit yang diajukan oleh calon nasabah.

2. Lemahnya sistem informasi kredit serta sistem pengawasan dan administrasi

kredit mereka.

3.Pengikatan jaminan kredit yang kurang sempurna.

Sedangkan George H. Hempel, Alan B. Coleman dan Donald G.

Simonson (Sutojo, 2008) menyebutkan macam-macam faktor intern

koperasi yang dapat menjadi penyebab munculnya kredit bermasalah, yaitu:

1. Taksiran nilai jaminan yang lebih tinggi dari nilai sebenarnya

2. Penarikan dana kredit oleh nasabah sebelum dokumentasi kredit

diselesaikan

3. Kredit diberikan tanpa pendapat dan saran dari komite kredit, atau

diusulkan oleh petugas koperasi yang mempunyai hubungan persahabatan

dengan nasabah

4. Kredit diberikan kepada perusahaan baru yang dikelola pengusaha yang

belum berpengalaman

5. Penambahan kredit tanpa tambahan jaminan yang cukup

6. Berulangkali koperasi mengirimkan surat teguran tentang penunggakan

bunga, tanpa tindakan lanjutan yang berarti

7. Koperasi jarang mengadakan analisis cash flow dan daya cicil nasabah

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

28

8. Tidak ada usaha koperasi untuk mengawasi penggunaan kredit, sehingga

timbul kemungkinan nasabah menggunakannya secara tidak sesuai

dengan ketentuan perjanjian kredit

9. Komunikasi antara koperasi dan nasabah tidak berjalan dengan lancar

10. Tidak ada rencana dan jadwal pembayaran kembali kredit yang tegas, atau

tidak dilampirkan pada perjanjian kredit

11. Koperasi tidak dapat merealisir jaminan kredit karena nasabah

mengajukan berbagai macam argumen yuridis

12. Koperasi gagal menerapkan sistem dan prosedur tertulis mereka

13. Pimpinan puncak koperasi terlalu dominan dalam proses pengambilan

keputusan pemberian kredit

14. Koperasi mengabaikan terjadinya cerukan, walaupun sadar bahwa cerukan

adalah salah satu tanda terganggunya kondisi keuangan nasabah

15. Koperasi tidak berhasil meninjau kondisi fasilitas produksi milik nasabah

16. Daftar keuangan dan dokumen pendukung yang diserahkan kepada

koperasi, telah direkayasa sebelumnya, tidak di audit atau tidak

diverifikasi

17. Koperasi tidak memperhatikan laporan dari pihak ketiga yang bernada

kurang menguntungkan nasabah

18. Koperasi tidak berhasil menguasai jaminan secepatnya, ketika mereka

mencium tanda-tanda bahwa kredit yang diberikan berkembang kearah

kredit bermasalah

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

29

b. Faktor ketidaklayakan nasabah (nasabah sebagai penyebab kredit

bermasalah)

Nasabah koperasi terdiri dari dua kelompok, yaitu anggota dan bukan

anggota. Sumber dana pembayaran bunga dan angsuran kredit sebagian besar

nasabah anggota maupun bukan anggota adalah penghasilan mereka. Setiap

jenis gangguan terhadap kesinambungan keuangan (penghasilan) mereka

dapat menyebabkan ketidaklancaran pembayaran bunga dan atau cicilan

kredit. Penyebab kredit bermasalah yang lain erat hubungannya gangguan

terhadap diri pribadi nasabah, misalnya kecelakaan, sakit, kematian.

Selanjutnya, faktor ekstern lain yang dapat mempengaruhi

keberhasilan usaha dan kemampuan nasabah mengembalikan pinjaman

adalah bencana alam. Bencana alam seringkali merusak atau menurunkan

kapasitas produksi peralatan yang dioperasikan nasabah. akibatnya, jumlah

produksi, hasil penjualan produk dan keuntungan menurun sehingga

likuiditas keuangan nasabah memburuk yang berdampak pada kemampuan

nasabah untuk mengembalikan kredit menurun.

Iklim persaingan koperasi yang ketat seringkali dimanfaatkan oleh

nasabah untuk membujuk koperasi memberikan kredit dalam jumlah besar

dengan syarat seringan mungkin. Seringkali kredit tersebut untuk mendanai

usaha bisnis yang bersifat spekulatif oleh para nasabah apabila dikemudian

hari bisnis spekulatif oleh para nasabah. Apabila dikemudian hari bisnis

spekulatif tersebut tidak mendapat capital gain melainkan mengalami

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

30

kerugian dan likuiditas keuangan terganggu, besar kemungkinan kredit yang

mereka pinjam akan berkembang menjadi kredit bermasalah.

2.2.8 Dampak kredit bermasalah

Sutojo (2008) kredit bermasalah dalam jumlah yang besar dapat

mengakibatkan dampak yang tidak menguntungkan baik bagi koperasi sebagai

pemberi kredit, dunia perkoperasian maupun terhadap perekonomian (moneter)

suatu negara.

a. Dampak terhadap koperasi sebagai pemberi kredit

Kebanyakan koperasi yang mengalami problem kredit bermasalah dalam

jumlah yang besar akan mengalami berbagai macam kesulitan operasional.

Hal tersebut dikarenakan :

1. Sebuah koperasi yang mengalami kredit bermasalah dalam jumlah besar

cenderung menurun profitabilitasnya, dengan akibat nilai kesehatan

operasi akan ikut menurun.

2. Kerugian yang ditanggung koperasi dari kredit bermasalah akan

mengurangi jumlah modal sendiri mereka, akibatnya koperasi yang

bersangkutan harus menambah dana segar untuk modal maka tingkat

operasi mereka akan menurun

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

31

b. Dampak terhadap dunia perkoperasian

Apabila penurunan mutu kredit dan profitabilitas koperasi sebagai

akibat dari banyaknya kredit bermasalah demikian parahnya sehingga

mempengaruhi likuiditas keuangan dan solvabilitas mereka, maka

kepercayaan para penitip dana pada koperasi tersebut akan menurun,

sehingga tingkat kesehatan koperasi akan merosot ketingkat koperasi

bermasalah.

Jika jumlah koperasi bermasalah dalam suatu negara cukup banyak

maka tingkat kepercayaan masyarakat terhadap koperasi pada umumnya

akan menurun, sehingga sistem perkoperasian di negara tersebut akan

terganggu.

2.2.9 Tinjauan tentang penilaian kelayakan permohonan kredit

1. Prinsip-prinsip penilaian kelayakan kredit

Dalam setiap pemberian kredit diperlukan adanya pertimbangan serta

kehati-hatian agar kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam kredit

benar-benar terwujud sehingga kredit yang diberikan dapat tepat sasaran dan

dapat terjamin pengembalian kredit tersebut tepat pada waktunya sesuai

dengan perjanjian.

Tidak kembalinya kredit yang telah diberikan oleh suatu koperasi

berarti secara tidak langsung mengancam kelangsungan hidup bagi koperasi

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

32

itu sendiri. Hal tersebut karena penghasilan koperasi yang utama berasal dari

bunga yang dikenakan terhadap kredit-kredit yang diberikan. Karena

penghasilan bunga dari kredit-kredit yang diberikan merupakan tulang

punggung pendapatan koperasi, serta untuk terjaminnya kelancaran

pengembalian pokok pinjaman, maka sudah sewajarnya dalam pemberian

kredit tersebut memerlukan perhitungan-perhitungan yang mendalam yang

meliputi berbagai prinsip kelayakan permohonan kredit.

Setiap permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur, tentu

harus dilakukan penilaian secara seksama oleh pejabat koperasi.

Dalam penilaian kredit, ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan yaitu

prinsip 5 C ,7 P (Kasinir 2008) yang meliputi:

a. Character

Character atau watak debitur sangat menentukan kemauan untuk

membayar kembali kredit yang telah diterimanya. Namun demikian, untuk

mengetahui character seseorang itu tidak mudah. Oleh karena itu, penilaian atas

character debitur perlu dilakukan secara hati-hati dan secermat mungkin.

Informasi dari keluarga dan teman-teman dekat dari debitur, serta informasi dari

bank pemberi kredit sebelumnya adalah sangat penting.

Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran yang jelas tentang watak

calon debitur ini, dapat dilakukan usaha-usaha seperti: melakukan interview

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

33

langsung terhadap calon debitur; meneliti daftar riwayat hidupnya, mengetahui

reputasi calon debitur berdasarkan informasi dari ‘lingkungan’ usahanya, serta

meneliti kegiatan dan pengalaman-pengalaman usahanya.

b. Capacity

Capacity mengandung arti kemampuan calon debitur dalam mengelola

usahanya. Dengan demikian, capacity berkaitan erat dengan kemampuan calon

debitur dalam melunasi kreditnya. Unsur-unsur yang dinilai untuk mengetahui

kemampuan calon debitur antara lain meliputi penilaian terhadap:

1. Proyeksi arus kas

2. Proyeksi laporan keuangan

3. Pusat informasi kredit

4. Kemampuan manajemen

5. Kemampuan pemasaran

6. Kemampuan teknis

7. Kewajiban-kewajiban pada pihak lainnya.

c. Capital

Informasi mengenai besar kecilnya modal (capital) perusahaan calon

debitur adalah sangat penting bagi bank. Modal yang dimaksudkan disini

adalah modal sendiri (networth) atau nilai kekayaan bersih yang dimiliki

perusahaan, yang merupakan selisih antara total aktiva dengan total kewajiban

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

34

(utang). Semakin besar modal yang dimiliki perusahaan merupakan cerminan

keberhasilan perusahaan di masa lalu, dan ini tentunya semakin baik

dihadapan bank. Mengingat kredit bank hanya merupakan pelengkap atau

tambahan bagi pembiayaan kegiatan operasional perusahaan. Posisi modal

suatu perusahaan dapat dianalisis dari laporan keuangannya. Untuk

mendapatkan gambaran yang lengkap tentang modal perusahaan, maka bank

harus melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan selama

paling tidak tiga tahun periode akuntansi sebelumnya.

d. Collateral

Collateral (jaminan kredit) merupakan setiap aktiva atau barang-barang

yang diserahkan debitur sebagai jaminan atas kredit yang diperoleh dari

bank. Manfaat jaminan ini bagi bank adalah sangat penting, sebagai ‘back

up’ atas kredit yang diberikan kepada debitur. Tujuannya adalah agar bank

dapat memperoleh pelunasan kembali atas kredit yang diberikan kepada

debitur, apabila kelak debitur tidak mampu melunasi kreditnya atau pun

ingkar janji (wan prestasi). Atas jaminan yang diberikan oleh debitur, maka

perlu diperhatikan cara pengikatannya sesuai dengan hukum yang berlaku,

untuk menghindari sengketa yang kemungkinan muncul di kemudian hari.

e. Conditions

Yang dimaksud conditions disini adalah keadaan perekonomian secara

umum dimana perusahaan tersebut beroperasi. Kondisi perekonomian

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

35

sangat menentukan keberhasilan maupun kegagalan suatu perusahaan. Oleh

karena itu, bank atau dalam hal ini analis kredit, harus mempertimbangkan

keadaan perekonomian, dan proyeksi perekonomian selama jangka waktu

kredit yang diberikan.

Sementara itu, penilaian 7 P adalah sebagai berikut :

a. Personality

Adalah menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya

sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap,

emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu

masalah.

b. Party

Adalah mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau

golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta

karakternya sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu

dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari koperasi.

c. Purpose

Adalah untuk mengetahui tujuan nasabah mengambil kredit,

termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan

kredit dapat bermacam-macam, apakah untuk tujuan konsumtif,

produktif atau perdagangan.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

36

d. Prospect

Adalah untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang

apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai

prospek atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas

kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya koperasi

yang rugi, tetapi juga nasabah.

e. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan

kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk

pengembalian kredit yang diperolehnya. Semakin banyak sumber

penghasilan nasabah, akan semakin baik sehingga jika salah satu

usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor lainnya.

f. Profitability

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam

mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan

tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan

kredit yang akan diperolehnya dari koperasi.

g. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan

oleh koperaso, tetapi melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat

berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

37

Disamping melakukan penilaian dengan 5 C dan 7 P, Prinsip

penilaian kredit dapat pula dilakukan dengan studi kelayakan, terutama

untuk kredit dalam jumlah yang relatif besar. Adapun penilaian kredit

dengan studi kelayakan meliputi :

1. Aspek yuridis/hukum

Yang dinilai dari aspek yuridis atau hukum dalam penilaian

kredit adalah masalah legalitas badan usaha serta izin-izin yang

dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit. Penilaian dimulai

dengan akte pendirian perusahaan sehingga dapat diketahui siapa-

siapa pemilik dan besarnya modal masing-masing pemilik.

2. Aspek pemasaran

Yang dinilai dari aspek pemasaran dalam penilaian kredit

adalah permintaan terhadap produk yang dihasilkan sekarang ini dan

di masa yang akan datang prospeknya bagaimana. Yang perlu diteliti

dalam aspek ini adalah :

Pemasaran produknya minimal 3 bulan yang lalu atau 3 tahun

yang lalu

Rencana penjualan dan produksi minimal 3 bulan atau tiga

tahun yang akan datang

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

38

Peta kekuatan pesaing yang ada

Prospek produk secara keseluruhan

3. Aspek keuangan

Aspek yang dinilai adalah sumber-sumber dana yang dimiliki

untuk membiayai usahanya dan bagaimana penggunaan data

tersebut. Di samping itu, hendaknya dibuatkan cash flow dari pada

keuangan perusahaan.

4. Aspek teknis dan operasi

Peran aspek teknis dan operasi dalam penilaian kredit adalah

membahas masalah yang berkaitan dengan produksi, seperti

kapasitas yang digunakan, masalah lokasi, lay out ruangan, dan

mesin-mesing termasuk jenis mesin yang digunakan.

5. Aspek manajemen

Untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya

manusia yang dimiliki serta latar belakang pengalaman sumber daya

manusianya. Pengalaman perusahaan dalam mengelola berbagai

prospek yang ada dan pertimbangan lainnya.

6. Aspek sosial ekonomi

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

39

Menganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan

masyarakat umum seperti :

Meningkatkan ekspor barang

Mengurangi pengangguran atau lainnya

Meningkatkan pendapatan masyarakat

Tersedianya sarana dan prasarana

Membuka isolasi daerah tertentu

7. Aspek AMDAL

Menyangkut analisis terhadap lingkungan baik darat, air, atau

udara jika proyek atau usaha itu dijalankan. Analisis ini dilakukan

secara mendalam apakah apabila kredit tersebut disalurkan, maka

proyek yang dibiayai akan mengalami pencemaran lingkungan di

sekitarnya. Pencemaran yang sering terjadi antara lain terhadap :

Tanah/darat menjadi gersang

Air, menjadi limbah berbau busuk, berubah warna atau rasa

Udara mengakibatkan polusi, berdebu, bising, dan panas

2. Tujuan dan manfaat penilaian kelayakan permohonan kredit

Menurut Firdaus dan Ariyanti (2009) bahwa kredit yang disalurkan

oleh koperasi simpan pinjam merupakan bagian terbesar dari assets yang

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

40

dimiliki oleh koperasi yang bersangkutan dalam kondisi perekonomian yang

normal kredit dapat mencapai 70% sampai 90% dari assets koperasi.

Mengingat kredit merupakan kegiatan utama, maka pihak koperasi

harus mendeteksi sejak dini terhadap kredit-kredit yang berpotensi

bermasalah sehingga pertimbangan serta kehati-hatian agar kepercayaan

yang menjadi salah satu unsur dalam kredit benar-benar terwujud sehingga

kredit yang diberikan dapat tepat sasaran dan dapat terjamin pengembalian

kredit tersebut tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian.

Kredit yang diberikan tanpa didahului oleh penilaian atau analisis

kredit yang profesional dapat diragukan mutunya. Tujuan dan manfaat dan

penilaian kelayakan permohonan kredit adalah :

a. Menilai mutu permintaan kredit baru yang diajukan oleh calon

nasabah, atau permintaan tambahan kredit yang diajukan oleh nasabah

lama

b. Menilai seberapa besar kemampuan dan kesediaan calon nasabah

maupun nasabah lama dalam mengembalikan kredit yang mereka

pinjam dan membayar bunganya sesuai dengan isi perjanjian kredit.

Untuk itulah penilaian kelayakan permohonan kredit sangat

diperlukan sebagai langkah awal untuk mengurangi terjadinya kredit

bermasalah. Kredit bermasalah terutama dalam jumlah yang besar

dapat mengganggu likuiditas koperasi.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

41

2.3 Prosedur dalam Pemberian Kredit

Menurut Kasmir (2012:101), secara umum dapat dijelaskan prosedur pemberian

kredit oleh badan hukum sebagai berikut :

1. Pengajuan berkas-berkas.

Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang

dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-berkas lainnya

yang dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit hendaknya yang berisi antara lain

sebagai berikut :

a. Latar Belakang Perusahaan

seperti riwayat hidup singkat perusahaan, jenis bidang usaha, identitas

perusahaan, nama pengurus berikut pengetahuan dan pendidikannya,

perkembangan perusahaan serta relasinya dengan pihak-pihak pemerintah dan

swasta.

b. Maksud dan tujuan

Apakah untuk memperbesar omset penjualan atau meningkatkan kapasitas

produksi atau mendirikan pabrik baru (perluasan) serta tujuan lainnya.

c. Besarnya kredit dan jangka waktu

Dalam hal ini pemohon menentukan besarnya jumlah kredit yang ingin

diperoleh dan jangka waktu kreditnya. Penilaian kelayakan besarnya kredit dan

jangka waktunya dapat kita lihat dari cash flow serta laporan keuangan (neraca

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

42

dan laporan rugi laba) tiga tahun terakhir. Jika dari hasil analisis tidak sesuai

dengan permohonan, maka pihak bank tetap berpedoman terhadap hasil analisis

mereka dalam memutuskan jumlah kredit dan jangka waktu kredit yang layak

diberikan kepada sipemohon.

d. Cara pemohon mengembalikan kredit

Dijelaskan secara rinci cara-cara nasabah dalam mengembalikan kreditnya

apakah dari hasil penjualan atau cara lainnya.

e. Jaminan kredit

Hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala risiko terhadap

kemungkinan macetnya suatu kredit baik yang ada unsur kesengajaan atau

tidak. Penilaian jaminan kredit haruslah teliti jangan sampai terjadi sengketa,

palsu, dan sebagainya. Biasanya jaminan diikat dengan sutu asuransi tertentu.

2. Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah

lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum

lengkap atau cukup , maka nasabah diminta untuk segera melengkapinya dan

apabila sampai batas tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangan

tersebut, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja.

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

43

3. Wawancara I

Merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan

dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah berkas-berkas tersebut sesuai

dan lengkap seperti yang bank inginkan. Wawancara ini juga untuk mengetahui

keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya.

4. On The Spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau berbagai

objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil on the spot di

cocokkan dengan hasil wawancara I. Pada saat hendak melakukan on the spot

hendaknya jangan diberitahu kepada nasabah. Sehingga apa yang kita lihat

dilapangan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

5. Wawancara II

Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-

kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. Catatan yang ada

pada permohonan dan pada saat wawancara I dicocokkan dengan pada saat on the

spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran. Analisis

permohonan kredit adalah untuk menganalisa semua faktor resiko yang berkaitan

dengan permohonan kredit dan untuk menilai sejauh mana hal tersebut

beralasan/layak dibiayai, memiliki keabsahan hukum dan sesuai dengan praktek

perbankan yang sehat. Menurut Budi Untung (2011 : 163) Analisis kredit

dikelompokkan menjadi dua,yakni :

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

44

a. Analisis kualitatif

Merupakan analisis terhadap kondisi-kondisi non angka yang tidak tercermin

dalam laporan keuangan, meliputi analisis terhadap aspek manajemen, teknis,

pemasaran, hukum jaminan dan sosial ekonomi.

b. Analisis Kuantitaf

Merupakan analisis terhadap kondisi keuangan. Debitur, yang bertujuan agar

bank mendapat gambaran secara kuantitatif mengenai kondisi keuangan debitur

dimasa lalu, saat ini dan proyeksinya dimasa yang akan datang, sehingga dapat

analisis besarnya pinjaman yang diperlukan penggunaannya serta kemampuannya

membayar bunga dan pokok pinjaman. Analisis kuantitatif meliputi analisis ratio

keuangan, analisis laba rugi,analisis arus kas dan analisis rekening. Kredit yang

diberikan oleh bank mengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank

harus memperhatikan kebijakan dan prosedur perkreditan yang telah ditetapkan

oleh perusahaan.

6. Keputusan kredit

Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan

diberikan atau ditolak, jika di terima, maka dipersiapkan administrasi nya,

biasanya keputusan kredit yang akan mencakup :

a. Jumlah uang yang diterima

b. Jangka waktu kredit

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

45

c. Dan biaya yang harus di bayar.

Keputusan kredit biasanya merupakan keputusan team. Begitu pula bagi

kredit yang di tolak, maka hendaknya dikirim surat penolakan sesuai dengan

alasannya masing-masing.

7. Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka

sebelum kredit dicairkan maka terlebih dulu calon nasabah menandatangani akad

kredit ,mengikat jaminan dengan hipotek dan surat perjanjian atau pernyataan yang

dianggap perlu. Penandatangan dilaksanakan :

a. Antara bank dengan debitur secara langsung atau

b. Dengan melalui notaris

8. Realisasi kredit

Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang

diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang

bersangkutan.

9. Penyaluran atau penarikan dana

Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi

dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu

sekaligus atau secara bertahap.

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

46

Rencana Pengembangan

Usaha

Mengisi formulir

Aplikasi Kredit

Melengkapi Persyaratan :

1. Data Histeris Perusahaan

2. Data Proyeksi

3. Data Jaminan

Persyaratan

Lengkap?

Tidak

Penyerahan Dokumen Ke

Bank/Lembaga Keuangan

Konfirmasi

Data/Dokumen

Persyaratan

Lengkap?

Analisa Kredit

Kelayakan 5C

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

47

Flowchart Prosedur Pemberian Kredit

Analisa Keuangan

Ok?

Persetujuan

Kredit

Revisi?

STOP

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

48

2.4 Penelitian Sebelumnya

Beberapa peneliti telah meneliti tentang evaluasi prosedur permohonan

pinjaman untuk mengurangi kemacetan kredit di koperasi simpan pinjam.

Beberapa hasil dari penelitian yang sudah dilakukan terlebih dahulu akan

dijadikan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini, adapun

penelitian terdahulu antara lain

HASIL PENELITIAN TERDAHULU

No Peneliti Keterangan penelitian Hasil penelitian

1. Muhammat Syafriansyah

(2015)

Judul :

ANALISIS SISTEM DAN

PROSEDUR PEMBERIAN

KREDIT PADA KOPERASI

SIMPAN PINJAM

SENTOSA DI

SAMARINDA

Sistem dan prosedur pemberian kredit

di KSP Sentosa Sudah mengikuti

Standar Prosedur pemberian kredit

yang ditetapkan dan membantu proses

pemberian kredit di KSP Sentosa.

Namun prosedur pemberian kredit di

KSP Sentosa masih sangat sederhana

sehingga terdapat kekurangan dalam

langkahlangkah dan pembagian fungsi

pada prosedur pemberian kredit.

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

49

Prosedur pemberian kredit di KSP

Sentosa menjadi lebih mudah

dibandingkan dengan standar prosedur

pemberian kredit yang ditetapkan.

Dengan kemudahan persyaratan dalam

permohonan pinjaman seperti foto

copy Bukti Pemilik

Kendaraan Bermotor (BPKB) dan

Kartu Identitas Diri (KTP) dan bunga

pinjaman yang rendah sehingga

menjadi daya tarik peminjam untuk

melakukan pinjaman.

Hal ini dapat dilihat pada setiap

tahunnya, jumlah anggota KSP Sentosa

mengalami peningkatan yang sangat

pesat. Dalam prosedur pemberian

kredit di KSP

Sentosa juga terdapat masalah-masalah

yang menghambat kelancaran dalam

prosedur pemberian kredit, yaitu tidak

konsisten dalam menjalankan prosedur

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

50

pemberian kredit. Namun masalah-

masalah tersebut tidak mempengaruhi

proses pemberian kredit di KSP

Sentosa. Sebaiknya KSP Sentosa

mengikuti SOP yang dikeluarkan oleh

Menperindagkop Tahun 2004, terutama

dalam hal pembagian fungsi dan tugas

untuk menjalankan sistem dan prosedur

pemberian kredit.KSP Sentosa

sebaiknya lebih konsisten lagi di dalam

menjalankan sistem dan prosedur

pemberian untuk

mencapai hasil yang lebih baik.

KSP Sentosa sebaiknya tidak hanya

menggunakan BPKB sebagai jaminan,

tapi juga memperhatikan kejelasan

persyaratan jaminan lain seperti surat

tanah, surat usaha, dan lain-lain,

sehingga dapat melakukan seleksi

permohonan pinjaman dengan baik dan

memiliki pengganti jika terjadi

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

51

kerugian.Untuk menjaga kelansungan

usaha sebaiknya KSP Sentosa tetap

menjalankan prosedur

pemberian kredit dengan melakukan

survey secara berkala dalam upaya

mencegah terjadinya kredit macet.

KSP Sentosa sebaiknya melakukan

pemisahan fungsi antara bagian

pencatatan, dokumentasi dan bagian

keuangan. Dalam konteks ini

dimaksudkan bahwa memberikan

wewenang khusus kepada kasir untuk

bagian keuangan,

bagian pembukuan kepada staf

pembukuan, dokumentasi, perikatan

kredit pada

staf hukum dan dokumentasi serta

pencatatan kepada bagian administrasi

sehingga ada kejelasan dalam

menjalankan prosedur pemberian

kredit yang dapat

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

52

mencegah penyalahgunaan wewenang.

Dalam menjalankan prosedur

pemberian kredit seharusnya pengurus

KSP Sentosa melakukan pemerikasaan

berkas-berkas pelepasan pinjaman

terlebih dahulu dari bagian administrasi

untuk mencegah

kesalahan pencatatan dan pencairan

pinjaman kepada anggota. Pengurus

KSP Sentosa sebaiknya membuat satu

kebijakan untuk mendorong para

karyawan di

KSP Sentosa agar dapat bekerja sesuai

peraturan dan prosedur yang

ditetapkan.

2.

Judul :

EVALUASI PENENTUAN

KELAYAKAN

PEMBERIAN KREDIT

KOPERASI SYARIAH

MENGGUNAKAN

Berdasarkam hasil penelitian untuk

nilai akurasi algoritma klasifikasi

C4.5 senilai 88%

serta dievaluasi menggunakan

ROC curve yaitu,

nilai AUC berdasarkan ROC

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

53

ALGORITMA

KLASIFIKASI C4.5

curve untuk

algoritma klasifikasi C4.5

bernilai 0.898 dengan

tingkat diagnosa Good

classification,

Berdasarkan proses pengujian

dan

kesimpulan yang telah dilakukan,

maka ada

beberapa saran dalam penelitian

ini adalah:

1. Menambahkan jumlah data

yang lebih besar

dan atribut yang lebih banyak,

sehingga

hasil pengukuran yang akan

didapatkan

lebih baik lagi.

2. Menggunakan metode

optimasi lain seperti

Ant Colony Optimization (ACO),

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

54

Genetik

Algorithm (GA), dan lainnya.

3. Meningkatkan lagi sistem

analisa kredit

untuk penentuan kelayakan

pemberian

kredit bagi nasabah yang akan

mengajukan

kredit pada koperasi syariah.

4. Penerapan kedalam sebuah

aplikasi

berbasis teknologi informasi

guna

membantu pihak koperasi dalam

melasanakan analisa kredit

3. Reta Nurrima

Fatmasari,Topowijono

dan

Devi Farah Azizah

(2015)

Judul :

EVALUASI SISTEM DAN

PROSEDUR PEMBERIAN

KREDIT KONSUMTIF

DALAM UPAYA

MENDUKUNG

Berdasarkan hasil pembahasan dan

analisis penelitian terhadap sistem dan

prosedur kredit

konsumtif dalam upaya mendukung

pengendalian intern koperasi dapat

diambil kesimpulan sebagai

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

55

PENGENDALIAN INTERN

Universitas Brawijaya

Malang

berikut:

a. 1) Formulir yang digunakan dalam

sistem dan

prosedur pemberian kredit konsumtif

pada

Koperasi Simpan Pinjam Bina Usaha

Mandiri

adalah surat permohonan kredit (SPK),

kwitansi (KW), kartu angsuran,

evaluasi

permohonan pinjaman dan rekapitulasi

pinjaman.

2) Fungsi-fungsi yang terkait yaitu

kasir,

analisis kredit, manajer dan bagian

akuntansi/pembukuan. Terdapat

klasifikasi

pinjaman untuk dinas, pensiunan dan

wiraswasta.

3) Sistem dan prosedur pemberian

kredit pada umumnya sudah baik. Saat

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

56

memutuskan pinjaman sudah baik

karena setiap permohonan pinjaman

memperoleh wewenang dari manajer

dalam mengambil

keputusan mempergunakan bahan

pertimbangan yaitu evaluasi

permohonan

pinjaman yang dilakukan bagian analis

kredit. Beberapa aspek yang sudah

mendukung pengendalian intern seperti

:

b. 1) Struktur organisasi pada koperasi

sudah baik,

karena sesuai dengan fungsi dari setiap

jabatan yang ada dan telah

melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnyamasingmasing.

2) Dalam praktik yang sehat,

penggunaan formulir surat permohonan

kredit, evaluasi permohonan pinjaman

dan kartu angsuran sudah bernomor

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

57

urut cetak. Pemeriksaan mendadak

(surprised audit) sudah dilakukan oleh

pengawas koperasi sudah baik. Segi

perputaran jabatan (job rotation),

dilakukan oleh seluruh pengurus dan

karyawan koperasi setelah

diselenggarakan Rapat

AnggotaTahunan.

3) Karyawan yang mutunya sesuai

dengan

tanggung jawabnya. Karyawan yang

bekerja

dalam Koperasi Simpan Pinjam Bina

Usaha

Mandiri mutunya sudah memenuhi

kriteria

yang dibutuhkan.

Beberapa aspek yang belum

mendukung aspek

pengendalian intern yaitu :

4) Dalam praktik yang sehat,

Page 51: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

58

penggunaan formulir surat perjanjian

pinjaman dan

pernyataan belum bernomor urut

tercetak.

4. P Ivand C. Putra dan I

Gusti Ayu Purnamawati

(2013)

Judul : PROSEDUR

PEMBERIAN KREDIT

USAHA MIKRO KECIL

DAN MENENGAH PADA

PT. PEGADAIAN CABANG

SINGARAJA

Universitas Pendidikan

Ganesha

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

Persyaratan utama dalam pemberian

kredit usaha adalah pengusaha mikro

atau pengusaha kecil yang memiliki

usaha produktif dengan izin usaha dan

mempunyai barang jaminan BPKB

sepeda motor/ mobil dengan masa yang

telah ditetapkan sebagai jaminan kredit

secara fidusia. Pemberian kredit usaha

yang diterapkan dimulai dari kedatangan

calon debitur mengajukan permohonan

kredit dengan melampirkan persyaratan

yang telah ditentukan. Prosedur

pemberian Kredit Usaha Mikro Kecil dan

Menengah pada PT. Pegadaian Cabang

Page 52: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

59

Singaraja dapat dikatakan sudah baik dan

sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan oleh perusahaan. Prosedur

pemberian kredit terdiri dari beberapa

tahapan yaitu : pengajuan permohonan

kredit usaha yang sesuai dengan

ketentuan umumnya, peninjauan ke

lokasi, penyidikan, analisa kredit sebagai

uji kelayakan usaha, keputusan kredit

yang dilakukan oleh Kuasa Pemutus

Kredit (KPK) dan pencairan kredit oleh

pihak kasir sebagai penanggungjawab

keuangan perusahaan. Bagian-bagian

yang terlibat dalam pemberian kredit

yaitu bagian kredit (pegawai fungsional),

bagian kasir dan bagian pembukuan yang

didukung oleh beberapa formulir seperti

surat perjanjian hutang piutang,

perjanjian jaminan fidusia, dan bukti

penerimaan uang. Kelemahan yang masih

ditemukan dalam PT. Pegadaian Cabang

Page 53: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

60

Singaraja yaitu adanya perangkapan

tugas yang dilakukan pegawai fungsional

sebagai pemegang tugas sebagai Manager

Operasional sekaligus sebagai penaksir

pada PT. Pegadaian Cabang Singaraja

5. Anita Muktiasih Prabawanti,

Moch Dzulkirom AR, dan

Nengah Sudjana

(2014)

Judul : ANALISIS SISTEM

DAN PROSEDUR

AKUNTANSI PEMBERIAN

KREDIT MODAL KERJA

DALAM UPAYA

PENINGKATAN

PENGENDALIAN INTERN

(Studi Pada BPR

PermataArtha Surya

Surabaya)

Universitas Brawijaya

Malang

1. 1.Sistem dan prosedur pemberian kredit

modal kerja telah dilakukan dengan baik

sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh

direksi. Hanya saja semua prosedur masih

dilakukan secara manual menggunakan

komputer dengan program seadanya.

2. Struktur Organisasi yang digunakan

telah disesuaikan dengan kebutuhan, dan

selama ini pemisahan fungsi tugas

berjalan dengan baik.Hanya saja dalam

struktur organisasi Account Officer

memiliki tugas yang lebih banyak saat

melaksanaan prosedur pemberian kredit

modal kerja. pemisahan tugas yang

sederhana akan memicu terjadinya praktek

Page 54: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

61

yang tidak sehat. Pihak AO memiliki

peluang kerjasama dengan calon nasabah

dengan memanipulasi Nota Analisa

Kredit.

Sistem wewenang dan prosedur pencatatan

dilakukan dengan fasilitas seadanya, dan

pengawasan dari atasan langsung seperti

manajer, dan direksi. Setiap harinya

dilakukan pemeriksaan pencatatan antara

atasan dan bawahan seperti bagian

akuntansi dan manajer operasional.

4. Personel Bank Perkreditan Rakyat

Permata Artha Surya selama ini telah

melaksanakan praktek yang sehat.

Semenjak pergantian direksi tahun lalu,

pihak Bank belum pernah dirugikan atas

praktek yang tidak sehat dari pegawainya.

Meskipun Bank Permata Artha Surya

adalah Bank perkreditan Rakyat milik

grup, namun komisaris meletakkan

orangorang yang berkompeten untuk

Page 55: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

62

menjalankan kegiatan operasional Bank,

dalam arti tidak ada karyawan memiliki

hubungan keluarga satu sama lain.

Menjaga praktek yang sehat dalam

bekerja, selama ini Perusahaan belum

pernah diadakan pemeriksaan dadakan

atau surprised audit oleh direksi.

Pemeriksaan rutin dilakukan hanya

setahun sekali dengan mengundang

auditor dari luar.

5. Secara keseluruhan, BPR Permata Artha

Surya sudah memiliki karyawan yang

kompeten dan dapat dipercaya, hanya

perlu lebih ditingkatkan lagi kualitas

sumber daya manusianya. Pelatihan juga

telah dilakukan bagi karyawan baru

dengan program training 3 bulan, dan bagi

karyawan lama akan selalu didaftarkan

pelatihan dari luar untuk mendapatkan

pengetahuan baru. Customer Service diberi

tugas dan wewenang untuk mengurusi

Page 56: BAB II LANDASAN TEORI - eprints.mercubuana-yogya.ac.ideprints.mercubuana-yogya.ac.id/3003/3/BAB 2.pdf · BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa

63

administrasi tabungan, dan mencatat

memorandum pemberian kredit. Customer

Service dituntut untuk memiliki

pengetahuan yang luas, dan memiliki

riwayat pendidikan yang cukup. Customer

Service disini hanyalah lulusan Sekolah

Menengah Atas, seharusnya jabatan

tersebut diisi oleh orang yang minimal

berpendidikan Sarjana.