28
11 BAB II LANDASAN TEORI Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran uang, dimana hasil pengembaliannya diharapkan terjadi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun (Keown, Martin, Petty, Scott: 2002). Pemilihan jangka waktu satu tahun tidaklah mutlak, akan tetapi lebih merupakan penggal waktu yang mudah untuk membedakan berbagai jenis pengeluaran. 2.1 Pentingnya Penganggaran Modal Dalam mengambil keputusan yang menyangkut capital budgeting, seorang manajer dihadapkan pada sejumlah faktor yang saling terkait satu sama lain. Salah satu faktor yang cukup penting ialah bersangkut paut dengan jangka waktu capital budgeting yang relative lama sehingga pengambilan keputusan akan menjadi kurang fleksibel. Sebagai contoh, pembelian aktiva dengan umur ekonomis 10 tahun akan memerlukan periode yang lebih lama sebelum hasil akhir dari tindakan tersebut dapat diketahui. Lebih jauh lagi, karena penambahan aktiva terkait erat dengan perkiraan penjualan di masa mendatang, maka keputusan untuk membeli aktiva yang diharapkan akan terpakai selama 10 tahun memerlukan adanya perkiraan penjualan untuk masa 10 tahun mendatang. Capital budgeting yang efektif akan membantu untuk menetapkan saat yang tepat untuk memperoleh aktiva dan meningkatkan mutu aktiva yang dibeli. Perusahaan yang telah memperkirakan kebutuhan aktiva tetapnya jauh hari akan mempunyai cukup

BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

  • Upload
    doanh

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

11

BAB II LANDASAN TEORI

Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses

perencanaan pengeluaran uang, dimana hasil pengembaliannya diharapkan terjadi dalam

jangka waktu lebih dari satu tahun (Keown, Martin, Petty, Scott: 2002). Pemilihan

jangka waktu satu tahun tidaklah mutlak, akan tetapi lebih merupakan penggal waktu

yang mudah untuk membedakan berbagai jenis pengeluaran.

2.1 Pentingnya Penganggaran Modal

Dalam mengambil keputusan yang menyangkut capital budgeting, seorang

manajer dihadapkan pada sejumlah faktor yang saling terkait satu sama lain. Salah satu

faktor yang cukup penting ialah bersangkut paut dengan jangka waktu capital budgeting

yang relative lama sehingga pengambilan keputusan akan menjadi kurang fleksibel.

Sebagai contoh, pembelian aktiva dengan umur ekonomis 10 tahun akan memerlukan

periode yang lebih lama sebelum hasil akhir dari tindakan tersebut dapat diketahui.

Lebih jauh lagi, karena penambahan aktiva terkait erat dengan perkiraan penjualan di

masa mendatang, maka keputusan untuk membeli aktiva yang diharapkan akan terpakai

selama 10 tahun memerlukan adanya perkiraan penjualan untuk masa 10 tahun

mendatang. Capital budgeting yang efektif akan membantu untuk menetapkan saat yang

tepat untuk memperoleh aktiva dan meningkatkan mutu aktiva yang dibeli. Perusahaan

yang telah memperkirakan kebutuhan aktiva tetapnya jauh hari akan mempunyai cukup

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

12

waktu luang untuk membeli dan memasang peralatannya sebelum penjualan mencapai

kapasitas penuh.

Pada akhirnya, capital budgeting juga penting karena penambahan aktiva tetap

lazimnya memerlukan pengeluaran yang besar, dan sebelum perusahaan membelanjakan

uang dalam jumlah besar, diperlukan penyusunan rencana yang matang dan tepat.

2.2. Pengumpulan Ide mengenai Proyek

Pertumbuhan dan kemajuan perusahaan, bahkan kemampuannya untuk tetap

berdaya saing dan bertahan hidup, tergantung pada mengalirnya gagasan secara terus

menerus untuk menciptakan produk baru dan meningkatkan mutu produk yang ada, atau

memproduksinya dengan biaya yang lebih murah (Higgins: 2001). Karena Itu,

perusahaan yang dikelola dengan baik akan mencurahkan banyak waktu dan sumber daya

untuk mengembangkan usulan capital budgeting yang lebih baik.

Rencana bisnis strategis (strategic business plan) adalah rencana jangka panjang

yang menyajikan garis besar dari strategi dasar perusahaan untuk 5 sampai 10 tahun

mendatang. Dalam pengembangan bisnis, perusahaan menetapkan target-target bisnis

yang dituangkan dalam rencana bisnis strategis perusahaan yang menjadi pedoman umum

bagi para eksekutif operasi yang harus mencapainya. Para eksekutif ini selanjutnya akan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

13

mengupayakan produk-produk baru, menggariskan rencana ekspansi untuk memperkecil

biaya produksi dan distribusi.

2.3. Klasifikasi Proyek

Untuk jenis proyek tertentu harus dilakukan analisis yang cukup terinci,

sementara bagi proyek lainnya prosedur yang lebih sederhana harus dilakukan mengingat

pertimbangan biaya dan manfaat. Oleh sebab itu, perusahaan pada umumnya

mengelompokkan dan menganalisis proyek-proyek yang ada ke dalam kategori-kategori

berikut (Higgins: 2001):

! Penggantian: kelanggengan usaha. Kategori ini meliputi pengeluaran yang

diperlukan untuk menggantikan peralatan yang aus atau rusak yang digunakan untuk

menghasilkan produk yang menguntungkan. Proyek ini diperlukan agar

kelanggengan usaha dapat dipertimbangkan.

! Penggantian: penurunan biaya. Dalam kategori ini dicakup pengeluaran untuk

menggantikan peralatan yang masih bisa diperbaiki tetapi peralatan tersebut dinilai

sudah usang. Tujuannya adalah untuk menurunkan biaya pekerja, bahan, dan biaya

lainnya seperti listrik. Keputusan ini lebih membutuhkan kehati-hatian sehingga

perlu didukung dengan analisis yang lebih rinci.

! Ekspansi atas produk atau pasar yang ada saat ini. Kategori ini mencakup

pengeluaran untuk meningkatkan jumlah produk yang ada, atau untuk menambah kios

penjualan serta fasilitas distribusi pada pasar yang sudah ditekuni saat ini. Keputusan

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

14

ini lebih kompleks karena permintaan atas produk bersangkutan di masa mendatang

harus benar-benar dipertimbangkan. Dalam hal ini kemungkinan terjadi kesalahan

lebih besar sehingga diperlukan analisis terinci, dan keputusan akhir dilakukan pada

tingkat manajemen yang lebih tinggi.

! Ekspansi ke produk atau pasar yang baru. Dalam kategori ini, pengeluaran

dimaksudkan untuk memproduksi produk baru atau untuk memperluas pasar ke

wilayah yang belum terjamah oleh perusahaan. Proyek ini bersangkut paut dengan

keputusan strategis yang dapat mengakibatkan perubahan berdasaaarkan pada sifat

usaha perusahaan, dan pada umumnya pengeluaran tersebut berjumlah besar serta

berjangka pangjang. Proyek ini memerlukan analisis yang sangat rinci, dan

keputusan akhir atas produk atau pasar yang baru biasanya diambil oleh dewan

direksi sebagai bagian dari rencana strategis.

! Proyek pengamanan dan/atau lingkungan. Pengeluaran yang diperlukan untuk

mengikuti peraturan pemerintah, ketentuan serikat pekerja atau persyaratann dalam

polis asuransi termasuk dalam kategori ini. Pengeluaran ini sering disebut sebagai

“investasi wajib” (mandatory investments), atau proyekk yang tidak menghasilkan

pendapatan. Cara penganggarannya tergantung pada jumlahnya, dimana pengeluaran

kecil kurang lebih akan diperlakukan sebagai kategori 1 diatas.

! Lainnya. Dalam kategori ini termasuk bangunan kantor, lapangan parker bagi para

eksekutif, dan sebagainya. Cara penanganannya juga tergantung pada jumlahnya.

Pada umumnya, untuk kategori penggantian, khususnya yang ditujukan untuk

mempertahankan kelanggengan usaha yang menguntungkan (kategori 1),

perhitungannya sederhana saja dan dokumen pendukung yang dibutuhkan tidak

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

15

terlalu banyak. Analisis yang lebih rinci diperlukan untuk penggantian aktiva yang

akan menurunkan biaya, untuk penambahan lini ragam produk, dan terutama untuk

investasi pada produkk atau pasar baru. Setiap kategori juga bisa dibagi-bagikan lagi

berdasarkan nilai investasi yang diperlukan, dan makin tinggi tingkatan manajemen

yang berwenang untuk hal tersebut.

Untuk keputusan mengenai produk baru pada umumnya tidak tersedia data

statistik yang memadai, karena itu penilaian atau judgement-lah yang menjadi elemen

kunci dalam pengambilan keputusan ini, bukan data biaya yang terinci.

2.4. Langkah-langkah dalam Capital Budgeting

Secara konseptual, capital budgeting mencakup enam langkah yang digunakan

dalam analisis sekuritas:

1. Biaya proyek harus ditentukan. Hal ini mirip dengan penentuan harga yang harus

dibayar untuk saham obligasi.

2. Manajemen mengestimasi arus kas yang diharapkan dari proyek tersebut, termasuk

nilai jual aktiva setelah masa penggunaanya berakhir. Hal ini sama dengan

mengestimasi dividen atau bunga yang akan diterima saham atau obligasi.

3. Tingkat risiko dari proyeksi arus kas harus diestimasi. Untuk hal ini manajemen

memerlukan informasi mengenai distribusi probabilitas dari arus kas.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

16

4. Selanjutnya setelah tingkat risiko dari proyeksi arus kas dan itngkat bunga yang

bebas resiko atau krf ditentukan, manajemen menentukan tingkat diskonto, atau

biaya modal yang tepat untuk proyek bersangkutan. Arus kas dari proyek akan

didiskontokan terhadap biaya modal tersebut. Hal ini sama dengan menentukan

tingkat pengembalian yang dipersyaratkan atas saham.

5. Kemudian, arus kas yang diharapkan dinyatakan dalam nilai sekarang sehingga

estimasi nilai aktiva tersebut bagi perusahaan dapat diketahui. Hal ini sama dengan

mencari nilai sekarang dari dividen yang diharapkan di masa mendatang.

6. Akhirnya, nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dibandingkan dengan

jumlah pengeluaran, atau biaya, dari proyek tersebut; jika nilai sekarang dari arus

kas tersebut melebihi biaya proyek, maka proyek tersebut dapat diterima. Jika

tidak, maka proyek harus ditolak. (Cara lainnya adalah menghitung tingkat

pengembalian atau laba yang diharapkan atas proyek tersebut melebihi tingkat

pengembalianyang dipersyaratkan, maka proyek dapat disetujui).

Jika investor perorangan mempelajari dan melakukan investasi pada saham dan

obligasi yang harga pasarnya lebih kecil daripada nilainya yang sebenarnya, maka nilai

dari portfolio investor tersebut akan meningkat. Begitu juga jika perusahaan

menciptakan peluang investasi dengan nilai sekarang yang lebih besar daripada biayanya,

nilai perusahaan akan naik. Dengan demikian, ada keterkaitan langsung antara

penganggaran modal dan nilai saham. Makin efektif prosedur penganggaran modal

perusahaan, maka makin tinggi pula harga sahamnya.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

17

2.5. Kriteria Penetapan Peringkat atas Penganggaran Modal

Ada delapan (8) metode utama untuk menetapkan peringkat proyek dan untuk

memutuskan apakah proyek bersangkutan dinilai layak untuk dimasukkan dalam

anggaran modal (Brealey & Myers: 1991). Metode pemeringkatan (rangking methods)

adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi usulan pengeluaran untuk pengadaan

modal. Delapan metode tersebut adalah:

1. Periode pengembalian atau pelunasan (Payback Period )

2. Periode pengembalian yang didiskontokan (Discounted Payback Period)

3. Tingkat pengembalian akuntansi (Accounting Rate of Return)

4. Nilai tunai netto (Net Present Value)

5. Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return)

6. Tingkat pengembalian internal termodifikasi (Modified Internal Rate of

Return)

7. Indeks Profitabilitas (Profitability Index)

8. Tingkat pengembalian perpetuitas (Perpetuity Rate of Return)

Metode rangking yang dipakai dalam penelitian ini adalah discounted payback

period, Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Profitability Index.

2.5.1. Periode Pengembalian Yang Didiskontokan (Discounted

Payback Period)

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

18

Discounted Payback Period adalah jumlah tahun yang diperlukan agar jumlah

arus kas yang didiskontokan dengan k, biaya modal, sama dengan nilai sekarang

pengeluaran awal.

Metode pengembalian kas yang didskontokan memang memperhitungkan nilai

waktu dari uang. Akan tetapi, metode ini tetap mempunyai kelemahan yaitu tidak

mempertimbangkan seluruh arus kas.

2.5.2. Nilai Tunai Netto (Net Present Value)

Mengingat adanya kelemahan-kelemahan dalam metode periode pengembalian,

metode-metode baru dikembangkan untuk memperbaiki evaluasi proyek. Upaya

pengembangan ini mengarah pada apa yang disebut teknik arus kas yang didiskontokan

(DCF techniques), dimana nilai waktu dari uang ikut dipertimbangkan. DCF techniques

adalah metode yang digunakan untuk menyusun peringkat dari usulan investasi dengan

menerapkan konsep nilai waktu dari uang; dua diantaranya adalah metode nilai sekarang

dan metode internal rate of return. Salah satu dari metode DCF adalah metode nilai

tunai netto (NPV method) adalah metode untuk menetapkan peringkat dari usulan

investasi dengan menggunakan NPV, yaitu nilai sekarang dari arus kas bersih dimasa

mendatang dengan didiskontokan terhadap biaya modal marjinal.

Langkah-langkah penerapan dan criteria penerimaan dari metode ini adalah

sebagai berikut:

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

19

1. Hitung nilai sekarang dari setiap arus kas, baik arus kas masuk maupun keluar,

dengan faktor diskonto sebesar biaya modal proyek.

2. Jumlahkan arus kas yang telah didiskontokan tersebut; hasil penjumlahan inilah

yang disebut NPV proyek.

3. Jika NPV positif, proyek dapat disetujui; jika NPV negatif, proyek sebaiknya

ditolak; dan jika proyek-proyek yang dikaji bersifat mutuallyexclusive, maka

proyek yang menghasilkan NPV terbesar harus dipilih.

NPV dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

CFt NPV = - IO

(1-k)t

NPV = CFt (PVIFk,t) – IO

Dimana :

CFt = the annual free cash flow in time period t ; arus kas tahunan

dalam jangka waktu proyek

K = The appropriate discount rate; the required rate of return or cost

of capital; tingkat biaya modal yang diseduaikan

IO = the initial cash outlay; pengeluaran investasi pertama kali

N = the project’s expected life; umur proyek yang diharapkan

2.5.3. Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return)

Metode internal rate of return (IRR) adalah metode pemeringkatan usulan

investasi dengan berpatokan pada IRR dari aktiva bersangkutan, dimana IRR dihitung

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

20

dengan menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk masa mendatang dengan nilai

sekarang dari biaya investasi.

IRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan PV (present value) dari arus kas

masuk proyek dengan PV dari biaya proyek tersebut.

PV arus kas masuk = PV biaya investasi

# PV arus kas masuk – PV biaya investasi = 0

Jika dinyatakan dengan rumus adalah sebagai berikut:

CFt

= IO (1+ IRR)t

# CF (PVIF ) = IO t IRR,t

Kriteria Penerimaan

Kriteria penerimaan dalam IRR adalah membandingkan IRR sesungguhnya

dengan IRR yang diminta, hal ini dikenal dengan tingkat batas (hurdle rate). Selanjutnya

diasumsikan tingkat pengembalian yang diminta sudah diketahui. Jika IRR melebihi

tingkat pengembalian yang diminta maka proyek akan diterima, jika tidak maka proyek

akan ditolak.

2.5.4. Indeks Profitabilitas (Profitability Index)

Indeks profitabilitas atau rassio manfaat biaya dari suatu proyek adalah rasio dari

nilai sekarang arus kas bersih dimasa depan terhadap arus keluar kas awal.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

21

2.6. Estimasi Arus Kas

Langkah terpenting dan tersulit dalam analisis proyek adalah mengestimasi arus

kas. Arus kas adalah pengeluaran untuk investasi dan arus kas masuk bersih setiap tahun

setelah proyek beroperasi. Banyak variabel terkait dengan estimasi arus kas, dan banyak

perorangan serta departemen berperan serta dalam proses tersebut. Misalnya, prakiraan

jumlah unit yang terjual dan harga jual pada umumnya dilakukan oleh kelompok

pemasaran berdasarkan pengetahuan mereka atas elastisitas harga, pengaruh iklan,

keadaan perekonomian, reaksi para pesaing dan kecenderungan selera pelanggan. Begitu

juga, dengan taksiran jumlah pengeluaran untuk pengenggaran ,odal yang ditujukan

untuk menghasilkan produk baru pada umumnya diperoleh dari staf rekayasa dan

pengembangan produk, sedangkan biaya-biaya operasi diestimasi oleh akuntan biaya, staf

produksi, staf personalia, staf pembelian, dan sebagainya.

2.7. Mengidentifikasi Arus Kas yang Relevan

Salah satu elemen penting dalam estimasi arus kas adalah mengidentifikasi arus

kas yang relevan, yaitu arus kas tertentu yang harus dipertimbangkan dalam mengambil

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

22

keputusan. Disini sering kali ditemukan kesalahan, tetapi ada dua kaidah penting yang

dapat membantu untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada

analisis keuangan, antara lain:

1. Keputusan penganggaran barang modal harus didasarkan pada arus kas, bukan

pada laba akuntansi.

2. Hanya pertambahan arus kas yang relevan untuk memutuskan apakah proyek

akan disetujui atau ditolak.

2.7.1. Arus Kas vs Laba Akuntansi

Dalam analisis penganggaran modal, yang digunakan adalah arus kas tahunan,

bukan laba akuntansi. Arus kas bersih didefinisikan sebagai:

Arus kas bersih = laba bersih setelah pajak + penyusutan

= “laba” atas modal + “pemulihan” modal

Keterangan:

“laba” atas modal = return on the invested capital

“pemulihan” modal = return of part of invested capital

2.7.2. Arus Kas Inkremental

Dalam mengevaluasi pengenggaran modal, kita hanya perlu memperhatikan arus

kas yang dihasilkan langsung oleh proyek tersebut. Arus kas ini, yang disebut arus kas

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

23

incremental (incremental cash flow) adalah perubahan jumlah arus kas total perusahaan

sebagai akibat langsung dari pelaksanaan atau penolakan atas suatu proyek. Empat

masalah khusus dalam penentuan arus kas inkremental akan dibahas pada uraian berikut

ini:

1. Biaya tertanam (sunk cost). Biaya terpendam tidak sama dengan biaya

incremental, dan biaya tersebut tidak dipertimbangkan dalam melakukan analisis.

Biaya tertanam adalah pengeluaran yang telah ditetapkan sebelumnya (committed)

atau yang telah terjadi, sehingga hal itu tidak dipengaruhi oleh keputusan yang

diambil saat ini.

2. Biaya oportunitas (opportunity cost) adalah hasil terbaik dari alternative

penggunaan aktiva, yaitu hasil terbaik yang tidak diperoleh jika dana yang ada

diinvestasikan pada proyek tertentu.

3. Eksternalitas adalah pengaruh suatu proyek terhadap arus kas pada bagian lain

perusahaan tersebut.

4. Biaya pengiriman dan pemasangan. Apabila perusahaan membeli peralatan,

sering kali perusahaan tersebut harus menanggung biaya pengiriman dan

pemasangan dalam jumlah besar atas aktiva tersebut. Biaya-biaya ini kemudian

ditambahkan ke harga faktur dari peralatan tersebut guna menentukan biaya

proyek.

2.8. Perubahan Modal Kerja Bersih

Lazimnya, operasi yang baru memerlukan tambahan persediaan, dan peningkatan

penjualan juga akan menyebabkan naiknya piutang usaha. Kenaikan dari kedua jenis

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

24

aktiva ini tentunya harus dibiayai. Tetapi dipihak lain, utang usaha dan pos-pos akrual

juga akan bertambah secara spontan dengan adanya perluasan usaha, dan hal ini akan

mengurangi kas bersih yang diperlukan untuk membiayai persediaan dan piutang.

Perubahan modal kerja bersih (change in net working capital) adalah kenaikan aktiva

lancar yang diakibatkan oleh proyek baru dikurangi dengan kenaikan kewajiban lancar

yang terjadi secara spontan. Jika perubahan ini positif, sebagaimana umumnya untuk

proyek perluasan, maka selain pendanaan untuk aktiva tetap, masih diperlukan tambahan

dana lainnya untuk membiayai kenaikan aktiva lancar.

Menjelang berakhirnya proyek, persediaan dijual dan tidak diganti lagi, dan

piutang juga dikonversi menjadi kas. Pada saat terjadinya perubahan ini, perusahaan

menerima arus kas “akhir proyek” yang sama dengan kebutuhan modal kerja bersih yang

timbul ketika proyek dilaksanakan.

2.9. Evaluasi atas Proyek Penganggaran Modal

Analisis arus kas dapat mempengaruhi keputusan dalam penganggaran modal.

Dalam bahasan ini akan dijelaskan mengenai pengaruh analisis arus kas dengan

menyimak dua jenis keputusan penganggaran modal, yaitu analisis proyek perluasan dan

analisis proyek penggantian.

2.9.1. Analisis Proyek Perluasan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

25

Analisis proyek perluasan (expansion project analysis) adalah analisis proyek

yang membutuhkan investasi dalam fasilitas baru guna menaikkan penjualan.

2.9.2. Analisis Proyek Penggantian

Analisis proyek penggantian (replacement project analysis) adalah analisis dalam

mengkaji keputusan sehubungan dengan akan diganti tidaknya peralatan yang masih

produktif saat ini dengan peralatan baru.

2.10. Penilaian Risiko

Analisis risiko penting untuk semua keputusan keuangan, khususnya yang

berkaitan dengan penganggaran modal. Dalam bagian ini akan dibicarakan prosedur:

1. Untuk mengukur risiko dari proyek penganggaran modal yang potensial

2. Untuk memadukan informasi tentang risiko tersebut ke dalam keputusan

penganggaran modal.

Ada 3 jenis risiko proyek yang terpisah dan berbeda satu sama lain:

1. Stand alone risk adalah risiko khusus dari suatu proyek atas aktiva tanpa

dikaitkan sama sekali dengan proyek aktiva lain yang mungkin dimiliki

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

26

perusahaan; risiko ini diukur dari variabilitas tingkat pengembalian yang

diharapkan atas aktiva atau proyek bersangkutan.

2. Within firm risk yaitu risiko yang diukur tanpa mempertimbangkan

diversifikasi portfolio dari pemegang saham; risiko ini diukur dari variabilitas

laba perusahaan yang diakibatkan oleh suatu proyek tertentu.

3. Market or beta risk yaitu bagian dari risiko proyek yang tidak dapat

dieliminasi melalui drisiko ini diukur dengan koefisien beta proyek.

2.11. Teknik Mengukur Stand Alone Risk

Titik awal untuk menganalisis stand alone risk dari suatu proyek adalah penentuan

ketidakpastian yang terkandung dalam arus kas proyek. Analisis ini dapat dilakukan

dengan beberapa cara, mulai dari pertimbangan informal samapai dengan analisis

ekonomi dan statistic yang rumit, yang melibatkan model-model komputer yang berskala

besar.

Keadaan dari distribusi masing-masing arus kas, dan korelasinya satu sama lain,

menentukan distribusi NPV dan, karena itu juga mempengaruhi stand alone risk proyek.

Teknik untuk memperkirakan stand alone risk proyek terbagi dalam 3 jenis analisis:

1. Analisis Sensitivitas

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

27

Analisis sensitivitas adalah suatu teknik untuk menganalisis risiko dengan

mengubah-ubah variabel kunci dan mengamati pengaruhnya terhadap NPV

dan tingkat pengembalian (laba).

2. Analisis Skenario

Analisis scenario (scenario analysis) adalah reknik untuk menganalisis risiko

dengan membandingkan situasi yang paling memungkinkan atas scenario

dasar (semacam situasi normal) dengan keadaan yang “baik” dan “buruk”.

! Skenario terburuk (worst case scenario) adala keadaan dimana untuk

semua variabel masukan diberikan nilai terburuk berdasarkan perkiraan

yang wajar.

! Skenario terbaik (best case scenario) adala keadaan dimana untuk semua

variabel masukan diberikan nilai terbaik berdasarkan perkiraan yang

wajar.

! Skenario dasar (base case scenario) adalah keadaan dimana untuk semua

variabel diberikan nilai yang paling memungkinkan.

3. Simulasi Monte Carlo

Simulasi Monte Carlo adalah teknik analisis risiko dimana kejadian yang

cukup memungkinkan akan terjadi di masa mendatang disimulasikan dalam

computer sehingga menghasilkan estimasi tingkat pengembalian dan indeks

risiko.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

28

2.12. Analisis Risiko Keuangan

Analisis ini banyak dgunakan oleh para decision maker dalam perusahaan untuk

mengukur kinerja perusahaan tersebut.

2.12.1. Standar Rasio Keuangan

Untuk mengambil manfaat dari rasio-rasio keuangan diperlukan standar-standar

untuk perbandingan. Salah satu pendekatan adalah membandingkan rasio-rasio

perusahaan dengan pola untuk industri atau lini usaha di mana perusahaan secara

dominan beroperasi. Pendekatan ini didasarkan pada premis bahwa beberapa kekuatan

ekonomi dan bisnis yang mendasar memaksa seluruh perusaaan dalam suatu industri

untuk berperilaku serupa . Walaupun juka ini benar, tetap mungkin rasio keuangan

perusahaan kecil berbeda dengan rasio perusahaan besar. Misalnya, suatu perusahaan

besar lebih mungkin terintegrasi vertical atau bersifat lebih intensif modal.

2.12.2. Tinjauan Atas Hubungan Keuangan

Suatu tinjauann atas hubungan analisis keuangan disajikan dalam table 2.4.

Pertam-tama yang dilakukan dibagi dalam tiga kelompok besar: Ukuran Kinerja

(Performance Measures), Ukuran Efisiensi Operasi (Operating Efficiency Measures), dan

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

29

Ukuran Kebijjakan Keuangan (Financial Policy Measures). Logika urutan ini adalah

memulai dengan hasil keseluruhan kemudian menganalisis determinan-determinannya.

Ukuran kinerja dianalisis dalam tiga kelompok (Keown, Martin, Petty, & Scott: 2002):

! Rasio profitabilitas (profitability ratio) mengukur efektivitas manajemen

berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi.

! Rasio pertumbuhan (growth ratio) mengukur kemampuan perusahaan untuk

mempetahankan posisi ekonomisnya dalam pertumbuhan perekonomian dan

dalam industri atau pasar produk tempatnya beroperasi.

! Ukuran penilaian (valuation measures) mengukur kemampuan manajemen

untuk mencapai nilai-nilai pasar yang melebihi pengeluaran kas.

Ukuran-ukuran kinerja mencerkimkan keputusan-keputusan strategis, operasi,

dam pembiayaan. Strategi meliputi bidang-bidang keputusan penting seperti

pemilihan daerah-daerah pemasaran produk tempat perusahaan menjalankan

operasinya, apakah akan menekan penurunan biaya atau diferensiasi produk,

apakah akan memfokuskan pada area produk terpili atau mencoba mencakup

sekelompok besar pembeli potensial dan sebagainya. Karakteristik strategi tidak

secara langsung bertanggung jawab atas ukuran-ukuran keuangan tetapi

mempunyai dampak yang mengesampingkan asil-hasil kinerja. Disini dua

perangkat rasio terlibat:

• Manajemen aktiva dan investasi (asset and investment management)

mengukur efektivitas keputusan-keputusan investasi perusahaan dan

pemanfaatan sumber dayanya.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

30

• Manajemen biaya (cost management) mengukur bagaimana masing-

masing elemen biaya dikendalikan.

Kelompok ketiga dalam hubungan keuangan merupalam keputusan kebijakan

keuangan. Ini tentu saja harus berhubungan dengan keputusan strategis dan

dengan manajemen investasi serta manajemen biaya. Ukuran kebijakan keuangan

terdiri dari dua jenis utama:

$ Rasio leverage (Leverage Ratio) mengukur tingkat sejauh mana aktiva

perusahaan tela dibiayai oleh penggunaan hutang.

$ Rasio likuiditas (Liquidity ratio) mengukur kemampuan perusaaan untuk

memenui kewajibannya yang jatu tempo.

2.13. Ukuran-ukuran Kinerja (Performance Measures)

Dalam ukuran kuantitatif, peningkatan nilai organisasi meliputi estimasi aliran

arus kas yang akan datang dan mendiskontokannya dengan faktor kapitalisasi yang

sesuai. Secara tradisional, analisis aliran arus kas yang akan datang yang diarapkan ini

dimulai dengan analisis profitabilitas, kategori pertama dalam ukuran kinerja.

2.13.1. Rasio Likuiditas

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

31

Dalam rasio likuiditas terdapat rasio lancer (current ratio) dan rasio cair (quick

ratio).

• Rasio Lancar. Rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan

kewajiban lancar. Biasanya aktiva lancar terdiri dari kas, surat berharga, piutang dan

persediaan; sedangkan kewajiban lancar terdiri dari hutang dagang, utang bank jangka

pendek, hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, pajak yang

harus dibayar dan biaya-biaya lain yangmasih harus dibayar (terutama gaji dan upah).

Rasio lancar merupakan ukuran yang paling umumdigunakan untuk mengetahui

kesanggupan memenuhi kewajiban angka pendek, oleh karena rasio tersebut

menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenui oleh aktiva

yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo

hutang.

Perhitungan rasio lancar sebagai berikut:

Aktiva Lancar Rasio Lancar = Kewajiban Lancar

• Rasio Cair (quick ratio acid test). Rasio cair dihitung dengan mengurangkan

persediaan dari aktiva lancer dan sisanya dibagi dengan kewajiban lancer. Persediaan

merupakan unsur aktiva lancer yang paling tidak likuid dan unsure aktiva tersebut

seringkali merupakan kerugian jika terjadi likuidasi. Oleh karena itu, rasio cair

merupakan ukuran pentinguntuk mengetahui kemampuan operusahaan memenuhi

kewajiban jangka pendeknys tsnps memperhitungkan penjualan persediaan.

Perhitungan rasio cair sebagai berikut:

Aktiva Lancar – Persediaan

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

32

Rasio Cair = ------------------------------------- Kewajiban Lancar

2.13.2. Rasio Leverage

Rasio leverage terdiri atas total debt to equity ratio, total debt to total asset ratio,

dan time interest earned ratio.

Rasio-rasio leverage memiliki sejumlah implikasi sebagai berikut:

a. Para kreditur memandang ekuitas atau dana yang dipasok pemilik sebagai

suatu pelindung atau basis penggunaan hutang. Jika pemilik hanya

menyediakan sebagian kecil dari pembiayaan total, risiko perusahaan

sebagian besar ditanggung olej kreditur.

b. Dengan mengumpulkan dana melalui hutang, pemilik memperoleh

manfaat dari memegang kendali atas perusahaan dengan komitmen yang

terbatas.

c. Penggunaan hutang dengan tingkat bunga yang tetap memperbesar baik

keuntungan maupun kerugian bagi pemilik.

d. Penggunaan hutang dengan biaya bunga yang tetap dan dengan jatuh

tempo yang tertentu memperbesar risiko bahwa perusahaan mungkin tidak

dapa tmemnuhi kewajiban-kewajibannya.

Dalam praktek, leverage dicapai dengan dua cara:

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

33

- Meneliti rasio-rasio neraca dan menentukan sejauh mana dana pinjaman

telah digunakan untuk membiayai perusahaan.

- Mengukur risiko hutang dengan rasio perhitungan rugi laba yang

dirancang untuk menentukan berapa kali biaya tetap tertutupi oleh laba

operasi.

Total Debt to Equity Ratio

Rasio ini sebenarnya merupakan angka yang menunjukkan bagaimana

performance dari pihak management dalam mengatur jumlah utang mereka dibandingkan

dengan jumlah ekuitas yang mereka miliki, atau dapat dikatakan sebagai balance antara

total debt dan total ekuitas.

Formulasi dari total debt to equity ratio adalah sebagai berikut:

Total Debt Total Debt to Equity Ratio = ---------------------- Total Equity

Total Debt to Total Asset Ratio

Rasio ini sebenarnya menunjukkan sejauh mana pinjaman kredit digunakan unutk

membiayai investasi yang ada. Jika sebuah perusahaan mempunyai rasio yang lebih

tinggi dibandingkan dengan rasio rata-rata dari industri yang bersangkutan, maka

perusahaan akan kesulitan dalam melakukan pinjaman tambahan.

Formulasi dari total debt to total asset ratio adalah sebagai berikut:

Total Debt Total Debt to Total Asset Ratio = ---------------------- Total Asset

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

34

Time Interest Earned Ratio

Rasio ini menunjukkan sejauh mana gross profit atau EBIT (earnings before

interest and taxes) perusahaan dapat digunakan untuk membayar annual interestrs

payument dari pinjaman kredit.

Formulasi dari time interest earned ratio adalah sebagai berikut:

EBIT Time Interest Earned Ratio = ---------------------------------

Annual Interests Payment

2.13.3. Rasio Aktifitas

Rasio aktifitas atau operational ratio yang menggunakan ukuran perputaran untuk

menunjukkan tingkat efisiensi suatu perusahaan dalam operasinya untuk menunjukkan

tingkat efisiensi suatu perusahaan dalam operasinya dan penggunaan dari total asset yang

ada. Rasio aktifitas biasanya terdiri dari total asset turnover ratio, receivables turnover

ratio, collection period turnover ratio, dan inventory turnover ratio.

Total Asset Turnover Ratio

Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi dari suatu perusahaan dalam

menghasilkan penjualan/sales dengan asset yang ada.

Formulasi dari total asset turnover ratio adalah sebagai berikut:

Sales

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

35

Total Assets Turnover Ratio = --------------------- Total Assets

Receivables Turnover Ratio

Rasio ini menunjukkan jumlah perputaran yang dapat dihasilkan oleh piutang

dagang selama 1 tahun operasi. Semakin tinggi perputaran maka semakin pendek waktu

yang dibutuhkan antara penjualan dan penagihan uang cash dari piutang dagang.

Formulasi dari receivables turnover ratio adalah sebagai berikut:

Net Sales Receivables Turnover Ratio = -----------------------------------------

Average Accounts Receivables

Collection Period Turnover Ratio

Rasio ini menunjukkan jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk menagih

accounts receivables (number of days sales in receivables).

Formulasi dari collection period turnover ratio adalah sebagai berikut:

Average Accounts Receivables Time Interest Earned Ratio = ----------------------------------------- x 360 days

Sales

Inventory Turnover Ratio

Rasio ini menunjukkan berapa kali perputaran dari inventory dalam 1 tahun

operasi. Pada umumnya inventory turnover yang tinggi merupakan sebuah indicator

inventory management yang baik, namun rasio yang tinggi juga dapat menunjukkan

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

36

kekurangan inventory. Sedangkan turnover yang rendah menunjukkan overstocking atau

inventory yang pasif.

Formulasi inventory turnover ratio adalah sebagai berikut:

Cost of Good Sold Inventory Turnover Ratio = ---------------------------------

Average Inventory

2.13.4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas pada intinya menunjukkan dan mengukur kemampuan sebuah

perusahaan dalam menghasilkan profit. Rasio ini menggunakan margin analysis dan

menunjukkan return on sales dan capital yang terpakai. Rasio profitabilitas biasanya

terdiri atas gross profit margin, operating profit margin, net profit margin, return on asset,

dan return on equity.

Gross Profit Margin

Rasio ini merupakan indicator berapa jumlah profit yang didapat dari produk

tanpa mempertimbangkan beban administrasi dan beban penjualan.

Formulasi dari gross profit margin adalah sebagai berikut:

Total Sales – Cost of Good Sold Gross Profit Margin = ------------------------------------------

Total Sales

Operating Profit Margin

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

37

Rasio ini menunjukkan efektifitas dari management dalam mengatur income

statement dari suatu perusahaan dengan mengukur operating profit relative terhadap

sales.

Formulasi operating profit margin adalah sebagai berikut:

Operating Income Operating Profit Margin = ----------------------- Total sales

Total Sales – COGS – G&A Expenses – Marketing Expenses = ---------------------------------------------------------------------------

Total Sales

Net Profit Margin

Rasio ini mengukur berapa profit yang diperoleh dari penjualan setelah dikurangi

oleh biaya-biaya yang ada.

Foemulasi dari net profit margin adalah senagai berikut:

Net Profit Net Profit Margin = -------------------

Total sales

Return on Asset

Rasio ini mengukur berapa persentase profit yang dihasilkan oleh perusahaan

dibandingkan dengan jumlah investasi yang ditempatkan.

Formulasi dari return on asset adalah sebagai berikut:

Net Profit Return on Asset = ------------------

Total Asset

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Tesis BAB II_05-76.pdf · Penganggaran modal (capital budgeting) meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran

38

Return On Equity

Rasio ini mengukur berapa return yang dapat diterima ole stockholder dengan

cara membandingkan net profit dengan common equity.

Formulasi dari return on equity adalah sebagai berikut:

Net Profit Return On Equity = -----------------------

Common Equity