Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Secara umum akuntansi memiliki dasar yang menjadi acuan dalam menyusun
standar akuntansi yang ditujukan sebagai praktek akuntansi. Akuntansi disebut
sebagai bahas bisnis (Business language) atau sebagai bahasa pengambilan
keputusan. Konsep dasar akuntansi sangat dibutuhkan untuk mempelajari
bagaimana pengolahan data keuangan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Dengan konsep dasar tersebut pengolahan data keuangan dapat dijamin berjalan
dengan baik.
Konsep dasar akuntansi merupakan berbagai konsep yang telah dijadikan rujukan
dan dijadikan sebagai standar dalam menyampaikan laporan keuangan yang rapi
dan mudah dipahami. Dalam proses pengolahan data akuntansi pada PT Topy
Palingda Mfg. Indonesia, penulis berpedoman pada beberapa teori pendukung
yang diperoleh dari beberapa sumber. Teori tersebut diantara lain sebagai berikut:
2.1.1. Sejarah Akuntansi di Indonesia
Berdasarkan buku dari (Ardhianto, 2019) Di Indonesia, pada saat penjajahan
Belanda, tidak banyak orang Indonesia yang terjun dalam bidang akuntansi.
kalaupun ada, hanyalah tenaga-tenaga palaksana. Orang Indonesia pertama yang
bekerja di bidang akuntansi tercatat adalah J.D. Massie, yang diangkat sebagai
pemegang buku untuk Jawatan Akuntan pajak pada 21 September 1929. Setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indoensia pada 17 Agustus 1945, dirasakan sekali
6
kekurangan akan tenaga akuntan. Pada 1947, hanya ada seorang akuntan bangsa
Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari.
Pada masa perang kemerdekaan (1945-1950), kursus-kursus untuk mendidik
tenaga-tenaga di bidang akuntansi dilajutkan. Setelah pengakuan kedaulatan oleh
Belanda, pemerintah baru mempunyai kesempatan untuk mengirim putra
bangsanya ke luar negeri untuk belajar akuntansi. Di dalam negeri sendiri,
pendidikan akuntansi mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di
Fakultas Ekonomi universitas Indonesia pada 1952. Pendiri jurusan akuntansi ini
lantas diikuti dengan pembukuan jurusan yang sama di fakultas-fakultas ekonomi
di Universitas Padjajaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1962), universitas
Airlangga (1962), Universitas Gajah Mada (1964).
Sumber : (Ardhianto, 2019)
Gambar II.1. Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia
2.1.2. Pengertian Akuntansi
Akuntansi berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘to account’ yang artinya menghitung
atau mempertanggungjawabkan sesuatu yangada kaitannya dengan pengelolaan
7
bidang keuangan dari suatu perusahaan kepada pemiliknya atas kepercayaan yang
telah diberikan kepada pengelola tersebut untuk menjalankan kegiatan
perusahaan. (Sujarweni, 2018)
Manurut (Manik, 2017) Pengertian akuntansi adalah suatu proses pencatatan
ekonomi yang diawali dari transaksi-transaksi untuk menggabungkan angka
menjadi saldo akun-akun melalaui proses pengikhtisaran, pengklarifikasian
menghasilkan informasi keuangan sebagai alat pengambilan keputusan.
Dari teori diatas penulis menyimpulkan bahwa akuntansi adalah proses
identifikasi, pencatatan dan pengolahan transaksi-transaksi ekonomi dari suatu
entitas untuk mendapatkan suatu hasil yang akan dijadikan sebagai pedoman
pengambilan keputusan.
2.1.3. Prinsip dan Tujuan Akuntansi
Dikutip dari buku karya (Christy, 2019) Prinsip akuntansi adalah kaidah
keputusan umum yang mengatur atau mendasari perkembangan teknis akuntansi.
Akuntansi memiliki 4 prinsip utama yaitu:
1. Prinsip Biaya (cost principal), yaitu harta dicatat pada biaya perolehannya.
2. Prinsip penandingan pendapatan dan biaya, bahwa pendapatan dan beban
harus ditandingkan yang terkait dalam suatu periode yang sama.
3. Prinsip pengungkpaan penuh, bahwa laporan keuangan harus disajikan secara
penuh, wajar dan memadai.
8
Sedangkan menurut (Bahri, 2016) prinsip akuntansi yaitu sebagai berikut:
1. Kontinuitas Usaha (Going Concern)
Adalah kesinambungan usaha, konsep ini menganggap bahwa suatu
perusahaan akan terus berlanjut dan diharapkan tidak terjadi likuidasi di masa
yang akan datang.
2. Kesatuan Usaha (Business Entity)
Konsep ini menganggap bahwa perusahaan-perusahaan dipandang sebagai
suatu unit usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya.
3. Periode Akuntansi (Accounting Period)
Adalah kegiatan perusahaan yang disajikan dalam laporan keuangan disusun
perperiode pelaporan.
4. Kesatuan Pengukuran (Measurent Unit)
Konsep ini menganggap bahwa semua transaksi yang terjadi akan dinyatakan
dalam bentuk uang (dalam artian mata uang yang digunakan adalah dari
negara tempat perusahaan berdiri)
5. Bukti yang Objektif (Objective Evidence)
Informasi yang terjadi harus disampaikan secara objektif. Suatu informasi
dikatakan objektif apabila informasi dapat diandalkan, sehingga informasi
yang disajikan harus berdasarkan pada bukti yang ada.
6. Pengungkapan Sepenuhnya (Full Disclousure)
Konsep ini menganggap bahwa hal-hal yang berhubungan dengan laporan
keuangan harus diungkapkan secara memadai.
9
7. Konsistensi (Consistency)
Konsep ini menghendaki bahwa perusahaan harus menerapkan metode
akuntansi yang sama dari suatu periode ke periode yang lain agar laporan
keuangan dapat diperbandingkan.
8. Realisasi (Matching Expense With Revenue)
Prinsip ini mempertemukan pendapatan periode berjalan dengan beban periode
berjalan untuk mengetahui beberapa besar laba-rugi periode berjalan.
Tujuan akuntansi adalah untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat
dan sistematis agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan,
pemegang saham, kreditur, dan pemilik (Ardhianto, 2019).
Sedangkan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) tujuan Akuntansi
sebagai berikut (Irma, 2017):
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang secara handal bisa dipercaya
mengenai kewajiban, modal dan sumber ekonimi.
2. Untuk memberikan informasi yang terpercaya tentang perubahan-perubahan
yang ada pada sumber-sumber ekonomi sebuah perusahaan yang muncul
karena adanya kegiatan usaha.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang bisa membantu penggunanya
dalam memperkirakan potensi prusahaan dalam mendapatkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting yang lain tentang perubahan-perubahan
pada sumber ekonomi dan kewajiban.
5. Untuk menyampaikan sedalam mungkin informasi lain yang masih berkaitan
dengan laporan keuangan yang masih relevan untuk digunakan oleh pengguna
laporan keuangan.
10
Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari akuntansi adalah
memberikan informasi tentang sumber daya perusahaan yang baik
pengukurannya, serta untuk mengambil suatu keputusan sehingga bisa
memutuskan suatu kebijakan perusahan.
2.1.4. Bidang Akuntansi
Menurut buku karya (Ahmad, 2018) akuntansi pada dasarnya digolongkan
menjadi dua bidang yaitu akuntansi keuangan (Financial Accounting) dan
akuntansi management (managerial accounting). Beberapa bidang akuntansi
adalah sebagai berikut:
1. Financial Accounting atau Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang mempelajari transaksi-
transaksi keuangan khusus seperti hutang (kewajiban), perubahan aset,
ataupun modal (ekuitas) perusahaan. Tujuan utamanya adalah menyajikan data
dari setiap transaksi keuangan yang terjadi pada periode tertentu serta
membuat laporan finance statement (Laporan Keuangan). Akuntansi keuangan
juga bisa disebut dengan akuntansi umum.
2. Management Accounting atau Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen bisa dikatakan kebalikan dari akuntansi keuangan, jika
akuntansi keuangan fokus penyajian data untuk pihak luar sedangkan
akuntansi manajemn untuk pihak dalam. Akuntansi manajemen adalah cabang
akuntansi yang secara khusus untuk membantu pihak internal perusahaan
(manajemen) dalam menentukan kebijakan.
11
3. Cost Accounting atau Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang berhubungan dengan
perancangan, penetapan, dan pengendalian biaya atau cost produksi. Dari
pengertiannya sudah jelas, bahwa akuntansi biaya memang secaha khusus
untuk mengefisiensi biaya produksi.
4. Tax Accounting atau Akuntansi Pajak
Akuntansi pajak adalah bidang akuntansi yang mengurus tentang perpajakan.
Disiplin ilmu ini secara khusus menyajikan data yang dibutuhkan dalam
perhitungan pajak. Tujuan akuntansi perpajakan adalah supaya perusahaan
membayar pajak sesuai dengan peraturan pemerintah, serta menyajikan
hubungan sebuah transaksi terhadap tarif dan pajak yang ada.
5. Auditing atau Akuntansi Pemeriksaan
Akuntansi pemeriksaan adalah bisang akuntansi yang secara khusus
akivitasnya berupa pemeriksaan secara independen dan tanpa adanya tekanan
dari pihak manapun. Pihak yang biasa melakukan audit disebut auditor yang
tentu saja bekerja secara independen.
6. Budgetary Accounting atau Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran adalah salah satu bidang akuntansi yang mempelajari
penyusunan sebuah rancangan pengeluaran atau budgeting suatu perusahaan
lalu membandingkannya dengan pengeluaran aktual. Akuntansi anggaran
memiliki tugas untuk menguraikan keuangan perusahaan untuk jangka waktu
tertentu dengan berdasarkan sistem pengawasan dan analisa. Akuntansi
anggaran ini bisa disebut bagian dari akuntansi manajemen.
12
7. Government Accounting atau Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi pemerintahan adalah bisang akuntansi yang mempelajari penyajian
laporan keuangan yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan. Akuntansi
pemerintahan menyajikan informasi berupa data akuntansi dari berbagai aspek
penglolaan aministrasi keuangan pemerintah kemudian melakukan
pengendalian pengeluaran anggaran.
8. Education Accounting atau Akuntansi Pendidikan
Akuntansi pendidikan adalah bidang akuntansi yang secara khusus diarahkan
dibidang pendidikan, misalnya mengajar akuntansi, penelitian tentang
akuntansi, penyusunana kurikulum pendidikan, atau yang lainnya selama
masih berhubungan dengan ilmu akuntansi.
9. Accounting System atau Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah bidang ekonomi yang berkaitan dengan pembuatan
prosedur akuntansi ataupun alat-alat pendukung yang diikuti dengan penetuan
langkah kedepannya yang didalamnya ada pengumpulan data secara pelaporan
keuangan. Dengan adanya sistem informasi dapat memudahkan perusahaan
dalam mengambil keputusan.
10. International Accounting atau Akuntansi Internsional
Akuntansi internasional adalah bidang akuntansi yang meliputi masalah-
masalah yang terjadi dalam transaksi perdagangan internasional atau lintas
negara yang pada umumnya terjadi di perusahaan-perusahaan multinasional.
2.1.5. Profesi Akuntansi
Dikutip dari (Zamzami & Nabella, 2017) profesi akuntansi dapat digolongkan
menajdi berikut:
13
1. Akuntan Publik
Akuntan publik merupakan akuntan yang berprofesi sebagai pemeriksa bebas
(independent) terhadap laporan keuangan perusahaan. Hasil pemeriksaan
mereka dinyatakan dalam laporan yang berisi pendapat pribadi tentang
kewajaran atau kalayakan laporan keuangan yang diperiksa. Akuntan publik
terikat pada kode etik profesi dan melakukan pemriksaan sesuai norma-norma
pemeriksaan akuntansi.
2. Akuntan Manajemen
Akuntan manajemen adalah akuntan yang bekerja sebagai akutnan internal
suatu perusahaan. Mereka menduduki salah satu jabatan dalam perusahaan
dan bertanggung jawab atas fungsi akuntansi keuangan meupun akuntansi
manajemen.
3. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah, yaitu akutnan yang bekerja pada badan-badan
pemerintah. Memiliki tugas yang bervariasi, mulai dari mengawasi keuangan
dan kekayaan negara sampai mengelola kekayaan dan keuangan negara.
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan-akuntan yang menjadi tenaga pengajar
(dosen). Mereka bekerja untuk pendidikan dan pengembangan akuntansi.
2.1.6. Pengguna Akuntansi
Menurut (Hery, 2015) para pengguna informasi akuntansi dibedakan
menjadi dua, yaitu pemakai internal (Internal User) dan pemakai eksternal
(expernal User). Yang termasuk pemakai internal, antara lain:
14
1. Direktur dan manager Keuangan.
Untuk menemtukan mampu tidaknya perusahaan salam melunasi utangnya
secara tepat waktu kepada kreditur (bankir, supplier) maka mereka
membutuhkan inforamsi akutnansi mengenai besarnya uang kas yang tersedia
di perusahaan pada saat menjelang jatuh tempunya pinjaman atauutang.
2. Direktur Operasional dan Manager Pemasaran
Untuk menentukan efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun
aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan, maka mereka
membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjulan (tren
penjualan).
3. Manajer dan Supervisor Produksi
Mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan besarnya
harga pokok produksi, yang pada akhirnya juga sebagai dasar untuk
menentukan harga jual produk per unit.
Sedangkan yang termasuk dalam kategori pemakai eksternal, antara lain:
1. Investor (penanam modal), menggunakan informasi akuntansi investee
(penerima modal) untuk mengambil keputusan dalam hal membeli atau
melepas saham investasinya.
2. Kreditur, seperti supplier dan bankir, menggunakan informasi debitur untuk
mengevaluasi besarnya tingakat resiko dari pemberian kredit atau pinjaman
uang.
3. Pemerintah, berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan (wajib
pajak) dalam hal perhitungan dan penetapan besarnya pajak penghasilan yang
harus disetor ke kas negara.
15
4. Badan Pengawas Pasar Modal, mewajibkan Public corporation (emiten) untuk
melampirkan laporan keuangan secara rutin kepada BAPEPAM, hal ini
bertujuan untuk melindungi pasar investor.
5. Ekonom, Praktisi, dan Analis menggunakan informasi akuntansi untuk
mempresiksi situasi perekonomian, menentukan tingkat inflasi pertumbuhan
pendapatan nasional dan lain sebagainya.
Menurut (Ardhianto, 2019) Dua pihak besar yang dapat memanfaatkan informasi
yang dihasilkan dari informasi akuntansi di antaranya sebagai berikut:
1. Pihak Internal
Pihak Internal diantaranya manajemen dan karyawan. Informasi akuntansi
diperlukan bagi manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi tertentu
atas semua data sumber yang diterimanya, menentukan kebijaksanaan untuk
masa yang akan datang, mengadakan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan
perusahaan yang dikelolanya, serta mengetahui tingkat keberhasilan yang
dicapainya.
2. Pihak eksternal
a. Individu, masayarakat umum menggunakan informasi akuntansi untuk
kepentingan tertentu, misalnya melakukan investasi atau untuk menyewa
atau membeli rumah.
b. Pemodal atauinvestor, investor membutuhkan informasi akuntansi
mengenai posisi keuangan suatu perusahaanuntuk mengetahui prospek
prusahaan pada masa mendatang.
16
c. Kreditur, bank, dan para rekanan membutuhkan informasi akuntansi untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi pembayaran sesuai
penjadawalan.
d. Badan pemerintah, seperti kantor pajak sangat berkepentingan untuk
mengetahui pelaporan perpajakan dari suatu perusahaan atau perorangan.
e. Manajemen, pemimpin perusahaan merupakan pihak yang paling banyak
membutuhkan informasi akutansi untuk pengambilan suatu keputusan.
f. Akuntansi nirlaba, organisasi nirlaba seperti rumah sakit, badan-badan
pemerintah dan sekolah-sekolah yang beroprasi dengan tujuan bukan untuk
menacari laba juga menggunakan informasi akuntansi sebagaimana yang
dilakukan oleh lembaga-lembaga lainnya.
2.1.7. Siklus dan Tahapan Akuntansi
Dalam proses menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak
yang berkepentingan, akuntansi harus melewati beberapa tahap proses. Proses
tersebut dimulai dari mengumpulkan dokumen dasar, mengklarifikasi jenis
transaksi, menganalisis, meringkasnya dalam catatan, hingga melaporkannya
dalam bentuk laporan keuangan yang dibutuhkan, yang disebut siklus akuntansi.
(Christy, 2019)
Sedangkan menurut (Sujarweni, 2018) siklus akuntansi adalah rangkaian
kegiatan dalam akuntansi berupa kegiatan yang dimulai dari mencatat sampai
dengan menghasilkan laporan keuangan dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Menyiapkan transaksi
2. Mencatat transaksi dalam jurnal
3. Memposting kedalam buku besar
17
4. Penyusunan neraca saldo
5. Juka ada transaksi yang harus disesuaikan, perlu pembuatan jurnal
penyesuaian
6. Menyusun neraca lajur atau kertas kerja
7. Menyusun laporan keuangan (laporan laba rugi, perubahan modal dan neraca)
8. Membuat jurnal penutup dan neraca saldo penutup
9. Membuat jurnal penyesuaian kembali (jurnal terbalik)
Menurut (Zamzami & Nabella, 2017) ada beberapa proses dalam siklus
akuntansi, yaitu:
1. Pencataan bukti transaksi dalam jurnal. Penjurnalan akan dilakukan setiap
terjadi transaksi berdasarkan buti transaksi. Jurnal yang telah dibuat tersebut
akan langsung dipindahkan ke buku besar sesuai dengan akunnya masing-
masing.
2. Bukti transaksi menajdi sumber untuk mengisi buku pembantu.
3. Buku pembantu menjadi kontrol dari buku besar. Setelah proses pemindah-
bukuan selesai, disusunlah neraca saldo, dan diketahui apakah proses yang
dilakukan benar atau salah dengan melihat keseimbangan di neraca sisi debit
kredit.
4. Pencatatan pertama akhir periode pelaporan, yaitu penyesuaian.
5. Jurnal penyesuaian tersebut langsung dipindahkan ke buku besar. Buku besar
yang dimaksud adalah buku yang sudah brisi hasil pemindahbukuan dari
jurnal transaksi. Dan, sumbernya berasal dari jurnal, yaitu jurnal transaksi dan
jurnal penyesuaian.
6. Menyusun neraca saldo setelah penyesuaian.
18
7. Penyusunan laporan keuangan yang dimulai dengan membuat kertas kerja atau
neraca lajur.
8. Setelah penyususnan laporan keuangan, pencatatan kedua akhir periode adalah
penutupan semua rekening-rekening dilaporan laba rugi melalui jurnal
penutup.
9. Jurnal penutup tersebut langsung dipindahkan ke buku besar. Buku besar yang
dimaksud adalah buku besar yang digunakan untuk memindahbukukan jurnal
transaksi dan jurnal penyesuaian.
10. Dibuatlah neraca saldo setelah penutupan dan merupakan tahap terakhir pada
periode pelaporan tersebut.
Menurut (Ahmad, 2018) tahap-tahap akuntansi merupakan kegiatan
berulang. Tahap-tahap akuntansi menual pada umumnya terdiri dari :
1. Buku transaksi
2. Jurnal, terdiri dari jurnal umum dan jurnal khusus
3. Posting ke buku besar (Ledger)
4. Neraca saldo (Trial balance)
5. Jurnal penyesuaian (Adjustment)
6. Neraca lajur (Work Sheet)
7. Neraca saldo setelah penyesuaian (Post Adjustment Trial Balance)
8. Laporan keuanga (Finance report) yang terdiri dari:
a. Laporan laba rugi (Income statement)
b. Neraca (Balance Sheet)
c. Laporan perubahan ekuitas
9. Jurnal penutup (Closing Entry)
19
10. Neraca saldo setelah penutupan (Post Closing Trial balance)
11. Jurnal balik (Reversing Entries)
Sumber : (Ahmad, 2018)
Gambar II.2 Siklus Akuntansi Manual
Keterangan :
1. Pencatatan: Dari dokumen sumber ke dalam jurnal.
2. Pengklarifikasian atau pengelompokan: pencatatan dari jurnal kedalam
kelompok atau jenis masing-masing. Contoh: Pendapatan, biaya atau kas.
3. Pengikhtisaran atau peringkasan: secara berkala transaksi yang sudah
dikelompokkan diringkas pada sebuah daftar yang disebut neraca saldo.
4. Pelaporan: Dari catatan yang sudah diringkas disusun laporan keuangan
yang terdiri dari laporan laba atau rugi, perubahan modal dan neraca.
20
2.1.8. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan jaringan dari seluruh prosedur,
formulir-formulir, catatan-catatan, dan alat-alat yang digunakan utnuk mengolah
data keuangan menjadi suatu bentuk laporan yang akan digunakan oleh pihak
manajemen dalam mengendalikan kegiatan usahanya dan selanjutnya digunakan
sebagai alat pengambilan keputusan manajemen. (Marrina et al., 2017).
Menurut Simkin yang dikutip dari buku karya (Kurniawan, 2020) dia
memberikan definisi sistem informasi akuntansi sebagai serangkaian komponen
yang mengumpulkan data akuntansi, menyimpan untuk penggunaan dimasa
datang, dan melakukan pemrosesan untuk penggunaan akhir. Berikut adalah
gambaran dari sistem informasi akuntansi.
Sumber : (Kurniawan, 2020)
21
Gambar II.3. Sistem Informasi Akuntansi
Dari metode diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi
merupakan sistem yang digunakan untuk memproses data dan transaksi keuangan
guna menyediakan informasi yang diperlukan untuk merencanakan,
mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.
2.2. Tool Aplikasi
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis mengunakan software MYOB V18
untuk membantu dalam pengolahan data transaksi yang ada pada PT Topy
Palingda Mfg Indonesia. Pengunaan software akuntansi ini bertujuan untuk
mempermudah proses akuntansi, sehingga lebih cepat dan akurat.
2.2.1. Tentang Myob
Dikutip dari (Rahmawati, 2019) Myob adalah perusahaan multinasional
Australia yang menyediakan perangkat lunak pajak, akuntansi dan layanan bisnis
lainnya untuk usaha kecil dan menengah. Software ini dibuat oleh Data-Tech
Software Pty.Ltd. Australia.
Menurut (Ahmad, 2018) MYOB (Mind Your Own Business) adalah program
aplikasi komputer untuk mengolah kegiatan akuntansi yang meliputi permbuatan
data perusahaan, pembuatan rekening akuntansi, pencatatan data pelanggan,
pencatatan data pemasok, pencatatan PPN, pencatatan transaksi dalam jurnal,
pencatatan pembelian, pencatatan penjualan, dan pembuatan laporan keuangan.
2.2.2. Kelebihan Myob Acounting
Kelebihan progaram Myob Accounting menurut (Ahmad, 2018) adalah:
22
1. User Friendly
Mudah dimengerti orang awam yang tidak mempunyai pengetahuan yang
mendalam tentang komputer dan akuntansi serta sangat mudah dioperasikan
dan dapat diterapkan pada 105 jenis usaha.
2. Cocok untuk situasi bisnis di Indonesia
Jumlah digit untuk pencatatan transaksi hingga ratusan miliar rupiah yang
jarang dimiliki oleh software akuntansi kelas dunia.
3. Pembuatan laporan keuangan secara otomatis, lengkap dan akurat. Terdiri
dari 155 jenis laporan keuangan dibuat secara otomatis dan telah memenuhi
prisip GAAP (Generally Accepted Accounting Principal).
4. Kemampuan menampilkan data secara cepat dan mudah pada layar komputer
atau dicetak ke printer.
5. Sistem keamanan yang cukup valid dari setiap User
Program Myob Accounting dilengkapi dengan sistem keamanan memadai
berupa Password yang dapat ditemukan dalam beberapa level.
6. Kemampuan ekplorasi semua laporan ke program Microsoft Excel tanpa
melalui proses ekpor atauimpor File yang merepotkan.
Gambar berikut menunjukkan secara sistematis proses pencatatan dalam
Myob:
23
Sumber : (Ahmad, 2018)
Gambar II.4. Bagan Alir Pencatatan Myob
Sedangkan menurut kutipan dari buku karya (Lubis, 2016) Software ini memiliki
kelebihan dibandingkan dengan software akuntansi lainnya, yaitu:
1. Mudah dimengerti dan dipelajari oleh pengguna.
2. Dapat langsung dioperasikan bagi usaha bisnis di Indonesia.
3. Hampir seratus persen memenuhi SAK (Standar Akuntansi Keuangan).
4. Menghasilkan laporan keuangan yang lengkap, akurat, cepat, dan otomatis,
yang berguna dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan.
5. Dapat menangani transaksi maupun laporan keuangan dengan jumlah digit
hingga ratusan miliar rupiah.
24
6. Dapat menampilkan maupun mengirim data secara cepat melalui printer,
faximile, maupun email.
7. Seluruh fungsi akuntansi terintegrasi dalam satu program sehingga lebih
efisien dan efektif.
8. Adanya sistem pengamanan komputer dengan Password.
9. Dapat menangani beberapa jenis pajak yang berlaku di Indonesia.
2.2.3. Tahapan MYOB Accounting
Penggunaan software Myob sangat menghemat waktu sampai dengan
penyajian laporan keuangan. Sehingga membantu para pengambil keputusan
dalam membuat kebijakan. Secara umum proses kerja di Myob digambarkan
(Rahmawati, 2019) sebagai berikut:
1. Buat data perusahaan
2. Pengaturan data
3. Pengisian saldo awal
4. Input transaksi dan jurnal penyesuaian
5. Sehingga menghasilkan laporan keuangan
Sumber : (Rahmawati, 2019)
25
Gambar II.5. Proses kerja Myob
2.2.4. Tahapan Instalasi MYOB Accounting V18
Berikut adalah tahapan instalasi software Myob Accounting versi 18 yang
dikutip dari buku (Rahmawati, 2019), dipaparkan sebagai berikut:
1. Download software Myob di situs https: atau atauwww.myob.com
2. Support Software download View all downloads
Sumber : (Rahmawati, 2019)
Gambar II.6. Download Myob Software
3. Pilih other Myob Accounting versi 18 terbaru
Sumber : (Rahmawati, 2019)
Gambar II.7. Pemilihan Versi Myob
4. Klik dan downloads
5. Instal dengan klik File executable
6. Jendela dialog akan muncul dan melakukan persiapan proses instalasi.
26
Sumber : (Rahmawati, 2019)
Gambar II.8. Preparing to Install
7. Kemudian klik Next untuk memulai, proses instalasi program Myob
Sumber : (Rahmawati, 2019)
Gambar II.9. Welcome to Myob
8. Tampil jendela lisensi perjanjian, klik pilihan ‘the terms of license
agreement’ untuk persetujuan lisensi.
27
Sumber : (Rahmawati, 2019)
Gambar II.10. License Agreement
9. Kemudian klik untuk melanjutkan penginstalan. Tampil jendela tipe
install. Klik pilih untuk pilihan fitur yang sudah standar dari Myob. Klik Next.
Sumber : (Rahmawati, 2019)
Gambar II.11. Install Type
10. Kemudian pada program folder terisi Myob Accounting V18, lalu Next
28
Sumber : (Rahmawati, 2019)
Gambar II.12. Select Program Folder
11. Tampil jendela Review Setting, jika pilihan setting sudah benar maka
lanjutkan.
Sumber : (Rahmawati, 2019)
Gambar II.13. Start Copying File
12. Biarkan proses instalasi berjalan sampai selesai dengan sempurna.
29
Sumber : (Rahmawati, 2019)
Gambar II.14. Installation Process
13. Jika sudah selesai klik Finish
Sumber : (Rahmawati, 2019)
Gambar II.15. Finish
2.2.5. Modul Myob V18
Menurut (Rahmawati, 2019), Berikut adalah tampilan awal dari Myob V18
30
Sumber : (Rahmawati, 2019)
Gambar II.16. Jendela Opening
1. Open your company File : Digunakan untuk mengaktifkan salah satu data
akuntansi yang sudah pernah dibuat MYOB memungkinkan anda untuk
mengendalikan sejumlah data akuntansi perusahaan
2. Create a new company File : Berfungsi untuk membuat sebuah data akuntansi
perusahaan baru. Myob menyediakan template daftar akun (chart of account)
105 jenis usaha baik perusahaan dagang, jasa, manufaktur dan lain-lain. Anda
dapat memilih salah satu dari akun tersebut serta memodifikasinnya.
3. Explore the sample company : bagi yang belum pernah mengelola akuntansi
suatu perusahaan, pilihan ini sangat tepat sebagai contoh studi kasus
perusahaan yang sudah dikelola. Anda dapat mengeksplorasi data tersebut
sebagai referensi.
4. What’s new in this version : pilihan ini menjelaskan kepada anda berbagai
informasi tambahan tentang fitur-fitur dari versi Myob sebelumnya.
5. Exit Myob Accounting : tekan tombol ini jika anda ingin mengakhiri program
Myob.
31
Menurut (Charter, 2015) Myob V18 memiliki beberapa modul. Berikut Modul
yang ada di Myob V18 beserta fungsinya:
1. Modul Accounts
Sumber: (Charter, 2015)
Gambar II.17. Modul Accounts
Modul Account ini digunakan untuk pengelolaan account-account
perusahaan baik account rugi atau laba mapaun account neraca, pencatatan jurnal
umum transaksi dan pengelolaan budget perusahaan. Didalam modul accounts
terdapat beberapa rincian yaitu:
a. Accounts List adalah tempat untuk membuat (new) menghapus (delete),
mengubah (edit), daftar akun. Dalam tempat ini juga untuk membuat anggaran
laporan keuangan: Neraca dan Laporan Laba atauRugi.
b. Record Journal Entry adalah tempat untuk membuat pencatatan jurnal umum
atau penyesuaian.
c. Company Data Auditor adalah tempat untuk mengecek akun kas ataubank
mana yang sudah direkonsialisasi (kapan terakhir direkonsialisasi) dan
mengecek apakah buku besar dengan buku besar pembantu piutang maupun
32
hutang terdapat selisih.
d. Transaction Journal adalah tempat untuk melihat jurnal transaksi yang sudah
diInput.
2. Modul Banking
Sumber: (Charter, 2015)
Gambar II.18. Modul Banking
Dalam modul ini terdapat fasilitas yang berkaitan dengan penggunaan kas
atau rekening bank dengan tujuan penerimaan kas maupun pengeluaran kas.
Namun, modul ini hanya digunakan untuk penerimaan kas dan pengeluaran kas
yang tidak berhubungan dengan barang dagangan. Didalam modul banking
terdapat beberapa rincian yaitu:
a. Spend Money adalah tempat untuk mencatat jurnal pengeluaran kas atau bank
yang tidak berkaitan dengan pelunasan hutang pemasok.
b. Print Cheque adalah tempat untuk mencetak bukti penguluaran kas atau bank
atas transaksi yang sudah dicatat pada Spend Money.
c. Receive Money adalah tempat untuk memcatat jurnal penerimaan kas atau
bank yang tidak berkaitan dengan pelunasan piutang pelanggan.
d. Print Recipt adalah tempat untuk mencetak bukti penerimaan kas ataubank
33
atas transaksi yang sudah dicatat pada receive money.
e. Bank Register adalah tempat kumpulan transaksi kas atau bank atas
penerimaan dan pengeluaran kas atau bank.
f. Reconcile Account adalah tempat untuk melakukan rekonsialisasi kas atau
bank pada periode tertentu. Biasanya dibandingkan laporan rekening koran
atau tabungan bank
3. Modul Sales
Sumber: (Charter, 2015)
Gambar II.19. Modul Sales
Modul ini digunakan untuk setiap transaksi yang berhubungan dengan penjualan
barang dagang. Mulai dari mengInput transaksi penjualan, retur penjualan, hingga
penerimaan pembayaran piutang serba hal-hal yang berhubungan dengan
penjualan barang tersebut.
Didalam modul sales terdapat beberapa rincian yaitu:
a. Sales Register adalah tempat untuk melihat semua transaksi penjualan baik
dari penawaran harga, pesanan pelanggan, maupun faktur atau invoice yang
belum dibayar dan sudah lunas.
b. Enter sales adalah tempat untuk mencatat transaksi penjualan baik untuk
34
membuat penawaran harga, mencatat pesanan pelanggan maupun membuat
faktur atau invoice.
c. Print atau Email Invoice adalah tempat untuk mencetak faktur atau invoice,
faktur pajak, surat jalan, laporan pengeluaran barang.
d. Print atau Email Statement adalah tempat untuk mencetak laporan faktur atau
invoice selama periode tertentu yang masih belum dilunasi untuk diserahkan
kepada pelanggan.
e. Receive Payment adalah tempat untuk mencatat penerimaan uang dari
pelanggan atas faktur atau invoice yang masih belum dilunasi.
f. Print Receipt adalah tempat untuk mencetak bukti penerimaan kas atau bank
atas pelunasan piutang pelanggan.
4. Modul Time Billing
Sumber: (Charter, 2015)
Gambar II.20. Modul Time Billing
Modul Time billing adalah bagian atau File yang digunakan untuk mencatat
penggunaan waktu yang digunakan oleh masing-masing aktivitas di dalam
perusahaan. Di dalam modul time billing terdapat beberapa rincian yaitu:
35
a. Activity List adalah tempat untuk jenis-jenis aktifitas yang ditawarkan kepada
pelanggan. Biasanya aktifitas ini ditentukan tarif dan satuannya seperti jasa
konsultasi yang dihitung dalam satuan jam atau kunjungan dengan tarif
tertentu.
b. Enter Activity Slip adalah tempat untuk mencatat transaksi penjualan atas jenis-
jenis aktifitas seperti jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dengan tarif yang
sudah ditentukan.
c. Prepare Time Billing Invoice adalah tempat untuk mengubah transaksi
penjualan atas jasa yang sudah ditawarkan kepada pelanggan menjadi faktur
atau invoice.
d. Activity Log adalah tempat untuk melihat semua transaksi penjualan jasa yang
telah dibuat oleh admin penjualan.
5. Modul Purchase
Sumber: (Charter, 2015)
Gambar II.21. Modul Purchase
Modul ini digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan
pembelin barang dagang dan retur pembelian. Termasuk mencatat transaksi
pembayaran utang dagang dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
36
pembelian barang tersebut. Di dalam modul purchases terdapat beberapa rincian
yaitu:
a. Purchases Register adalah untuk melihat semua transaksi pembelian baik dari
penawaran harga pemasok, pesanan kepada pemasok, maupun faktur atau
invoice pemasok yang masih belum dibayar dan sudah lunas.
b. Enter Purchases adalah tempat untuk memcatat transaksi pembelian baik itu
membuat penawaran harga pemasok, pesanan kepada pemasok, maupun faktur
atau invoice pemasok.
c. Print atau Email Purchase Orders adalah tempat untuk mencetak surat
pesanan barang, laporan penerimaan barang.
d. Pay Bills adalah tempat untuk mencatat pelunasan hutang pemasok atas surat
pesanan yang masih belum dilunasi.
e. Print Cheques adalah tempat untuk mencetak bukti pengeluaran kas atau bank
6. Modul Inventory
Sumber: (Charter, 2015)
Gambar II.22. Modul Inventory
37
Modul ini digunakan untuk mencatat informasi-informasi terkait persediaan
barang dagang, meliputi daftar persediaan, jumlah persediaan, serta menentukan
harga barang. Modul ini juga menyediakan fitur build items yang dapat
digunakan oleh perusahaan manufaktur yang terbiasa merakit komponen untuk
menghasilkan suatu barang. Di dalam modul inventory terdapat beberapa rincian
yaitu:
a. Build Items adalah tempat untuk mencatat pertukaran barang atau perpindahan
barang dari 1 gudang ke gudang lainnya.
b. Item Register adalah tempat untuk melihat kumpulan transaksi persediaan
barang.
c. Adjust Inventory adalah tempat untuk mencatat penyesuain persediaan barang.
d. Auto Bulid Items adalah tempat untuk merakit barang jadi dari beberapa
barang lainnya.
e. Item List adalah tempat untuk membuat (New), menghapus (delete), mengubah
(edit) daftar persediaan barang.
f. Set Item List adalah tempat untuk menentukan harga penjualan.
g. Locations adalah tempat untuk membuat (new), menghapus (delete),
mengubah (edit) gudang.
h. Move Item adalah tempat untuk mencatat perpindahan barang dari 1 gudang ke
gudang lain dengan cara cepat.
i. Count Inventory adalah tempat untuk mencatat selisih perhitungan kuantitas
fisik dengan sistem.
38
7. Modul Card File
Sumber: (Charter, 2015)
Gambar II.23. Modul Card File
Modul ini digunakan untuk mengorganisir data-data terkait Customer, Supplier,
serta data Employee (karyawan). Data-data tersebut diantaranya berisi identitas,
alamat, serta riwayatnya dalam bekerja sama dengan perusahaan. Di dalam modul
card File terdapat beberapa rincian yaitu:
a. Card List adalah tempat untuk membuat (New), menghapus (delete),
mengubah (edit) daftar pelanggan, pemasok, dan karyawan.
b. Contact Log adalah tempat untuk melihat catatan Memorandum atas hasil
pembicaraan yang kemudian dicantumkan dalam bentuk tulisan. Berisikan
informasi nama pelanggan atau pemasok, memo atau keterangan dari hasil
pembicaraan, jam untuk menghubungi kembali.
c. Print Mailing Labels adalah tempat untuk mencetak label amplop.
d. Create Personalised Letters adalah tempat untuk menampilkan surat
peneguran, surat perubahan alamat, surat konfirmasi, surat ucapan terima
kasih.