Bab II Proposal Belum Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proposal

Citation preview

27

BAB IITEORI KEPUSTAKAAN

2.1. Aspek Pasar

2.1.1. Pengertian Pasar

Pada umumnya pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan sebuah transaksi, sedangkan pemasaran ialah meliputi keseluruhan system yang berhubungan dengan kegiatan usaha yaitu mulai dari perencanaan, promosi, pendestribusian sampai kepada penentuan harga yang akan diberikan pada standar produk yang telah diolah.

Pengertian pasar sebagai tempat sebenarnya sangat sempit dan kurang fleksibel. Oleh karena itu defenisi pasar yang lebih luas adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Dari defenisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yaitu:

1. Orang dengan segala keinginannya2. Daya beli mereka3. Kemauan untuk membelanjakan uangnya Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah :

Harga barang itu sendiri Harga barang lain yang memiliki hubungan

Pendapatan

Selera2.1.2. Macam Macam Pasar

Pada pokoknya, pasar dapat dikelompokkan ke dalam empat golongan, yaitu:

1. Pasar Konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses lebih lanjut. Termasuk dalam pasar konsumen ini adalah pembeli-pembeli individual/pembeli rumah tangga (non bisnis). Barang yang dibeli adalah barang konsumsi.

2. Pasar industri adalah pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun secara tidak langsung dalam memproduksi barang lain yang kemudian dijual. Barang yang dibeli adalah barang industri.

3. Pasar penjual adalah suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi atau disewakan agar mendapatkan laba.

4. Pasar pemerintah adalah pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah seperti departemen-departemen, direktorat, kantor-kantor dinas dan instansi lain.2.1.3. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah proses dimana pasar dibagi menjadi para pelanggan yang terdiri atas orang-orang dengan berbagai kebutuhan dan karakteristik yang sama yang mengarahkan mereka untuk merespon tawaran produk atau jasa dan program pemasaran strategis tertentu dalam cara yang sama.

Adapun syarat-syarat segmentasi yang efektif dan berguna seharusnya mendefinisikan segmen pasar yang memenuhi kriteria sebagai berikut : Ukuran yang tepat calon pelanggan yang memadai dalam setiap segmen. Melibatkan antara keseragaman pelanggan dan pengaruh skala.

Dapat diukur penggunaan varibel yang bisa diukur sebagai basis segmentasi. Kebutuhan terhadap kombinasi dan abstrak.

Mudah dicapai.

Segmen-segmen didefinisikan untuk mendukung target pemasaran. Variabel-variabel segmentasi harus mengidentifikasi anggota-anggota yang dapat mendukung kontak mereka. Tanggapan yang berbeda.

Segmen-segmen harus menanggapi secara berbeda satu atau lebih variabel pemasaran. Varibel-variabel segmentasi harus memaksimalkan perbedaan perilaku antar segmen.

2.1.4. Pasar Sasaran (Targeting)

Setelah segmentasi pasar selesai dilakukan, maka terdapat beberapa segmen yang dianggap potensial untuk digarap karena dianggap paling potensial. Secara umum pengertian menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih dilayani. Dengan kata lain pasar sasaran adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri.

Penetapan pasar sasaran dilakukan setelah meninjau lebih lanjut golongan konsumen potensial yang akan menjadi sasaran bisnis. Peninjauan dilakukan dengan mengevaluasi daya tarik relatif dari setiap pembagian golongan. Penilaian ini didasarkan pada ukuran, potensi penghasilan, dan tingkat pertumbuhan. Selain itu dapat juga melalui fisik seperti yang telah dijelaskan di atas. Setelah melalui tahap evaluasi terhadap daya tarik relatif tersebut, maka proses selanjutnya adalah mengetahui manfaat masing-masing segmen terhadap perkembangan bisnis, dalam sumber daya relatif bengkel kerjanya atau dengan kata lain, kemampuan ekonomis golongan tersebut untuk menjadi pengguna tetap suatu produk.2.1.5. Posisi Pasar (Positioning)

Menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Kegiatan ini dilakukan setelah menentukan segmen mana yang akan dimasuki, maka harus pula menentukan posisi yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.

Posititioning atau posisi pasar adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing.

2.1.6. Meramalkan PasarPeramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan kecenderungan dan pola yang sistematis. Misalnya untuk sampai kepada keputusan membangun pabrik baru, dibutuhkan peramalan berupa permintan produk dimasa yang akan datang, inovasi teknologi, biya, harga, kondisi persaingan, tenaga kerja dan lainnya. Dalam dunia bisnis hasil peramalan mampu memberikan gambaran tentang masa depan perusahaan yang memungkinkan manajemen membuat perencanaan, dan menciptakan peluang bisnis maupun pola investasi mereka.

Terdapat 3 sumber utama ketidakakuratan peramalan dunia bisnis yakni :

a. Kesalahan dalam identifikasi pola dan hubungan

b. Pola yang tidak tepat dan hubungan yang tidak pasti

c. Perubahan pola atau hubungan

Salah satu aspek yang paling sering disalah fahami dalam peramalan adalah ketidakpastian, karena dalam prakteknya hasil peramalan tidak pernah secara mutlak tepat kecuali kebetulan. Karena akurasi hasil akan sangat bergantung pada metode peramalan yang dipakai.2.1.7. Sikap, Perilaku, dan Konsumen.Sikap merupakan peranan yang penting dalam membentuk suatu prilaku. Sikap digunakan untuk menilai efektifitas kegiatan pemasaran. Sikap memilik beberapa karakteristik diantaranya adalah memiliki obyek atau tujuan, memiliki petunjuk, derajat dan intensitas serta sikap memiliki struktur dimana struktur sikap mempunyai tiga komponen yang menunjang yaitu, emosi, pengetahuan dan kecendrungan prilaku. Sikap memiliki sumber sumber yaitu pengalaman pribadi dan pengalaman kelompok.

Perilaku konsumen tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu informasi mengenai perilaku perlu dikumpulkan sebanyak mungkin. Terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap prilaku yaitu; faktor sosial budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya kusus, kelas social, kelompok social dan faktor psikologis yaitu motivasi, proses belajar, kepercayaan dan sikap.

2.2. Aspek Teknis dan Teknologi

Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini sering kali tidak dapat memberikan suatu keputusan baku, atau dengan kata lain masih tersedia alternatif jawaban. Karenanya sangat perlu diperhatikan suatu atau beberapa pengalaman pada proyek lain yang serupa dilokasi lain yang menggunakan teknik dan operasi serupa. Keberhasilan penggunaan teknologi sejenis ditempat lain sangat membantu dalam pengambilan keputusan akhir, setidaknya memperhatikan pengalaman ditempat lain tidak bias dikesampingkan. Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut selesai dibangun. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya. Pelaksanaan dan evaluasi aspek ini seringkali tidak dapat memberikan suatu keputusan yang baku atau dengan kata lain masih tersedia berbagai alternatif jawaban. Karena sangat perlu diperhatikan suatu atau beberapa pengalaman pada proyek lain yang serupa di lokasi lain yang menggunakan teknik atau teknologi serupa. Keberhasilan penggunaan teknologi sejenis di tempat lain ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan akhir, setidaknya memperhatikan pengalaman di tempat lain ini tidak dapat begitu saja ditinggalkan.

Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam Aspek Teknis dan Teknologi ada beberapa hal, yaitu sebagai berikut:1. Pemilihan Strategi Produksi

2. Pemilihan dan Perencanaan Produk yang akan diproduksi

3. Rencana Kualitas

4. Pemilihan Teknologi

5. Rencana Kapasitas produksi

6. Manajemen persediaan

7. Jenis teknologi

8. Pengawasan kualitas produk

9. Peralatan dan mesin

10. Lokasi pabrik

11. Layout pabrik

12. Perkembangan teknologi2.2.1. Masalah Manajemen Operasional Manajemen Operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pengawasan dan pengarahan terhadap operasi perusahaan. Operasi ini merupakan suatu kegiatan untuk mengubah masukan menjadi keluaran, sehingga keluaranya akan lebih bermanfaat dari masukannya.

Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan, yaitu :1. Masalah penentuan posisi perusahaan, bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat dijalankan secara ekonomis, efektif dan efisien.

2. Masalah desain, mencangkup perancangan fasilitas operasi. Diperlukan pengambilan keputusan di bidang rancang bangunan.

3. Masalah operasional, timbul biasanya pada saat proses produksi sudah berjalan. Keputusan terhadap masalah operasional antara lain; rencana produksi, rencana persediaan bahan baku, penjadwalan kerja pegawai, pengawasan kualitas dan lain-lain.

Aspek teknis dan teknologi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian kelayakan terhadap aspek ini juga penting untuk dilakukan sebelum suatu usaha dilakukan. Penentuan kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis, sehingga jika tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan di kemudian hari.2.2.2. Masalah Proses Produksi dan Operasi.Persoalan persoalan dalam proses produksi ternyata cukup banyak dan komplek. Persoalan dalam proses tersebut dikelompokan sesuai dengan masalah manajemen operasional di atas sebagai berikut;

1. Kelompok Masalah Posisi Perusahaan, persoalan utamanya adalah Pemilihan strategi produksi, Pemilihan dan perencanaan produk, Perencanaan Kualitas.

2. Kelompok Masalah Desain, persoalanya adalah pemilihan teknologi, perencanaan kapasitas pabrik, perencanaan letak pabrik, dan perencanaan tata letak pabrik.

3. Kelompok Masalah Operasional, persoalannya adalah perencanaan jumlah produksi, Manajemen persediaan, material requirement planning, dan pengawasan kualitas.Berkaitan dengan pemilihan teknologi , biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang dapat dipakai misalnya adalah dengan mengetahui seberapa jauh derajat yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan.

2.3. Aspek Manajemen

Aspek manajemen mempelajari manajemen dalam masa pembangunan proyek yang akan mencakup pelaksanaan proyek tersebut, jadwal penyelesaian proyek tersebut dan siapa yang melakukan studi masing-masing aspek, pemasaran, teknis, dan lain sebagainya. Manajemen dalam operasi, yaitu meliputi bentuk badan usaha yang dipilih, struktur organisasi, jenis-jenis pekerjaan (deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan), persyaratan yang diperlukan untuk memegang jabatan kunci serta tenaga untuk memenuhi kebutuhan tersebut.Dalam Menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Dalam menjalankan perusahaan ada beberapa aspek manajemen (pengelolaan perusahaan) yang perlu menjadi perhatian para pebisnis yakni, Kebijakan dan target tahunan, sumber dan struktur organisasi, produksi/operasi dan Sumber Daya Manusia (SDM), budaya perusahaan, lingkungan sekitar, dan kemauan untuk berubah.

2.3.1. Manajemen Pembangunan ProyekTahap rencana pembangunan proyek berisi tentang bagaimana kita menyusun rencana penyelesaian proyek tepat pada waktunya. Dengan kata lain, kita harus mengkordinasikan berbagai kegiatan dan sumber daya sarana fisik tersebut, misalnya pembangunan pabrik dan perlengkapannya, mesin-mesin dan sebagainya dapat disiapkan tepat pada waktunya. Agar proyek ini nantinya dapat beroperasi, fasilitas-fasilitas lainnya perlu disiapkan seperti tenaga kerja, transportasi, komunikasi termasuk didalamnya berbagai perangkat lunak seperti pembuatan berbagai sistem dan prosedur untuk proyek itu nantinya.

2.3.2. Fungsi Manajemen

Manajemen merupakan pencapaian sasaran-sasarann organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi. Dalam rangka pencapaian sasaran atau tujuan suatu bisnis tentunya melalui suatu proses manajemen yang meliputi 4 fungsi manajemen, yaitu:a. Planning (Perencanaan Usaha)Suatu perencanaan usaha adalah unit kegiatan yang direncanakan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang dan/jasa yang diinginkan. Perencanaan sanagt besar pengaruhnya untuk mempermudah dalam proses produksi.b. Organizing (Pengorganisasian)Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada rencana. Dalam hal ini diatur dan ditentukan tentang apa tugas pekerjaaan, macam/jenis serta sifat pekerjaan, unit-unit kerja (pembentukan bagian-bagian), tentang siapa yang akan melakukan, apa alat-alatnya, bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya dengan kata lain setelah tujuan perusahaan telah ditentukan, perusahaan perlu merumuskan tindakan-tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan berbagai tujuan tersebut.

Organisasi yang efektif, sumber-sumber daya manusia dan sumber-sumber daya material menyebabakan meningkatnya produktivitas. Hal tersebut dilaksanakan melalui anggota-anggota suatu perusahaan mengkombinasikan upaya mereka secara kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yangakan melampaui jumlah dari upaya-upaya individual mereka (dapat dicapai melalui pengintegrasian tugas-tugas yang terperinci).

c. Actuating

Setelah melakukan perencanaan (planning) dan pengorganisasian (organizing), maka selanjutnya adalah actuating (pengarahan). Dalam fungsi actuating manajemen akan melaksanakan rencana yang dibuat, dibarengi dengan proses mengarahkan dan menuntun kegiatan perusahaan menuju sasaran perusahaan dalam menjalankan bisnis. Di dalam actuating, tercapai beberapa hal yang harus dipahami agar bisnis yang kita lakukan berjalan dengan baik.

Sesuai dengan pengertian studi kelayakan bisnis, yaitu meneliti layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan. Actuating (pengarahan) merupakan salah satu dari aspek manajemen yang akan dinilai untuk itu diperlukan perhatian terhadap strategi manajemen dalam menjalankan actuating itu sendiri untuk mencapai sasaran bisnis.

d. Controlling (Pengendalian)

Fungsi manajemen selanjutnya yang berkenaan dengan studi kelayakan bisnis adalah fungsi pengendalian. Pengendalian sangat penting agar kita dapat mengetahui cara mengendalikan bisnis kita ke arah yang benar dan jelas serta cara untuk mempertahankan bisnis kita tetap bertahan di persaingan bisnis. Pengendalian manajemen sendiri merupakan pengendalian yang dilakukan oleh pihak manajemen untuk mengorganisasi bagian-bagian perusahaan dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sistem pengendalian manajemen di artikan sebagai suatu sistem yang membantu dan mendukung tercapainya tujuan pengendalian manajemen.2.3.3. Struktur Organisasi

Organisasi secara statis dapat diartikan suatu wadah atau tempat kerja sama untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Organisasi secara dinamis diartikan sebagai suatu proses kerja sama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi formal menurut klasik adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan kepemimpinan. Organisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya dengan secara tegas disusun.

Tujuan organisasi akan menentukan struktur organisasinya yaitu dengan menentukan seluruh tugas, hubungan antar tugas, batas wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan masing-masing tugas tersebut. 2.4. Aspek Legal

Untuk memulai studi kelayakan suatu usaha pada umumnya dimulai dari aspek hukum, walaupun banyak yang melakukannya dari aspek lain. Tujuan dari aspek legal adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki.Bagi penilai studi kelayakan pabrik, dokumen yang perlu diteliti keabsahan, kesempurnaan dan keasliannya meliputi badan hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat tanah atau dokumen lainnya yang mendukung kegiatan usaha tersebut. Kegagalan dalam penelitian aspek ini akan berakibat tidak sempurnanya hasil penelitian atau dengan kata lain apabila ada dokumen yang tidak sah dan tidak sempurna pasti akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

Dalam prakteknya jenis badan hukum yang ada di Indonesia sebagai berikut:

a. Perseorangan

b. Firma (Fa)

c. Perseroan Komanditer (CV)

d. Perseroan Terbatas (PT)

e. Perusahaan Negara

f. Perusahaan Daerah

g. Yayasan

h. Koperasi

i. Usaha Dagang2.4.1. Jenis-Jenis Badan Hukum UsahaDalam aspek legal memiliki badan hukum, yang mana dalam badan hukum ini terdapat beberapa jenis badan hukum, yang diantaranya adalah :

1. Perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk usaha yang dimiliki oleh seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan kegiatan perusahaan. Perusahaan perseorangan adalah usaha yang didirikan oleh seorang pengusaha. Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perusahaan adalah suatu bentuk usaha yang didirikan, dimiliki, dan dikelola seseorang. Perusahaan perseorangan banyak sekali dipakai di Indonesia.

2. Firma

Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas; sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian pula halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung. Persekutuan dengan firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan memakai nama bersama. Jadi ada beberapa orang yang bersekutu untuk menjalankan suatu perusahaan.

Nama perusahaan seperti umumnya adalah nama dari salah seorang sekutu. Ketentuan-ketentuan tentang firma ini diatur dalam pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van Koophandel) yang bunyinya Perseroan di bawah firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan di bawah nama bersama. Selain itu pasal 18 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang menyebutkan inti dari firma yaitu bahwa tiap-tiap anggota saling menanggung dan untuk semuanya bertanggung jawab terhadap perjanjian firma tersebut. Agar lebih jelas, peraturan-peraturan tersebut diperkuat oleh pasal 16 dan 18 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Bulgerlijk Wetboek) yang menyatakan bahwa persekutuan adalah suatu perjanjian, dimana dua orang atau lebih sepakat untuk bersama-sama mengumpulkan sesuatu dengan maksud supaya laba yang diperoleh dari itu dibagi antara mereka.

Dalam aspek hukum ini ada terdapat beberapa ciri ciri bentuk badan usaha firma, yaitu sebagai berikut :a. Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.

b. Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.

c. Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha.

d. Adanya tanggung jawab dan resiko kerugian yang tidak terbatas.3. Perseroan Komanditer (CV)

CV adalah suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya. Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang melibatkan harta pribadi dan pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial. Yang aktif mengurus perusahaan CV disebut sekutu aktif, dan yang hanya menyetor modal disebut sekutu pasif. Ciri-ciri dan sifat CV adalah sebagai berikut:

1. Sulit untuk menarik modal yang telah disetor

2. Modal besar karena didirikan banyak pihak3. Mudah mendapatkan kredit pinjaman4. Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif tinggal menunggu keuntungan

5. Relatif mudah untuk didirikan6. Kelangsungan hidup perusahaan CV tidak menentu

Karakteristik CV yang tidak dimiliki Badan Usaha lainnya adalah CV didirikan minimal oleh dua orang, dimana salah satunya akan bertindak selaku Persero Aktif (persero pengurus) yang nantinya akan bergelar Direktur, sedangkan yang lain akan bertindak selaku Persero Komanditer (Persero diam). Seorang persero aktif akan bertindak melakukan segala tindakan pengurusan atas Perseroan dengan demikian, dalam hal terjadi kerugian maka Persero Aktif akan bertanggung jawab secara penuh dengan seluruh harta pribadinya untuk mengganti kerugian yang dituntut oleh pihak ketiga. 4. Perseroan Terbatas (PT)Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam sahamUndang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UUPT). Sebagai Badan Hukum, Perseroan Terbatas dianggap layaknya orang-perorangan secara individu yang dapat melakukan perbuatan hukum sendiri, memiliki harta kekayaan sendiri, dan dapat dituntut serta menuntut di depan pengadilan.Sebagai persekutuan modal, kekayaan PT terdiri dari modal yang seluruhnya terbagi dalam bentuk saham. Para pendiri PT berkewajiban untuk mengambil bagian modal itu dalam bentuk saham dan mereka mendapat bukti surat saham sebagai bentuk penyertaan modal. Tanggung jawab para pemegang saham terbatas hanya pada modal atau saham yang dimasukkanya ke dalam perseroan.2.5. Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik2.5.1. Aspek EkonomiAspek ekonomi membahas sejauh mana usaha dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan pemerintah berupa peningkatan pendapatan, pajak, penyerapan tenaga kerja, serta kesesuaian kegiatan usaha dengan moral, agama, adat istiadat dan lingkungan masyarakat setempat. Banyak data makroekonomi yang dapat digunakan sebagai indikator yang dapat diolah menjadi informasi penting, misalnya :a) Produk domestik bruto b) Inflasi c) Investasi d) Kurs mata uang asing. Analisis sosial hendaknya memberi informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan, yaitu :

1. Bagaimana dukungan dan manfaat usaha bagi investor, pemerintah dan masyarakat 2. Bagaimana kondisi sosial mempengaruhi rencana usaha 3. Implikasi studi kelayakan dengan adanya biaya pengembangan masyarakat 4. Kajian sosial ekonomi memeprhatikan jenis usaha dan skala usaha yang dibiayai Data makroekonomi banyak yang dijadikan sebagai indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis, misalnya PDB (Produk Domestik Bruto), investasi, inflasi, kurs valuta asing, kredit perbangkan dan lain-lain.

Hendaknya pula dikaji imbal balik bahwa bisnis yang direncanakan bermanfaat bagi pihak lain. Aspek manfaat bisnis yang direncanakan dpat ditinjau dari beberapa sisi :1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional, dimaksudkan agar proyek dapat memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat, menggunakan sumberdaya local, menghasilakan dan menghemat devisa, menumbuhkan industri lain, turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan dan menambah pendapatan nasional.

2. Sisi Distribusi Nilai Tambah, maksudnya dalah agar proyek yang akan dibangun memiliki nilai tambah.

3. Sisi Investasi per Tenaga Kerja, bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan kerja.

4. Hambatan di Bidang Ekonomi, Pelaksanaan pembangunan perlu terus dilaksanakan dalam rangka menaikan atau mempertahankan pendapatan yang telah dicapai.

5. Dukungan Pemerintah, Pemerintah mempunya kepentingan agar perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa bagi Negara.

Dengan adanya proyek bisnis baru, diharapkan tumbuh industri lain yang sejenis dan dapat member dampak positif terhadap bagi kegiatan industri ekonomi sekitarnya. Dengan adanya aspek ekonomi ini maka hal-hal yang dapat kita ambil sisi positifnya yaitu :

1. Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat 2. Menggunakan sumber daya lokal 3. Menghasilkan dan menghemat devisa 4. Menumbuhkan industri lain5. Turut menyediakan kebutuhan konsumen 6. Menambah pendapatan nasional Hubungan bisnis yang di rencanakan dapat di tinjau dari aspek ekonomi, antara lain :

a) Rencana Pembangunan NasionalAnalisa manfaat bisnis dari sisi ini dimaksudkan agar dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Kegiatan ini dapat dikerjakan oleh tenaga kerja lokal dan tidak perlu digantikan oleh tenaga kerja asing. Dengan menggunakan sumber daya lokal maka produk local dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk proses produksi sehingga dapat meningkatkan perekonomian didaerah tersebut. Dengan adanya produk bisnis yang baru, diharapkan tumbuh industri lain yang sejenis yang dapat menunjang perekonomian sekitarnya. Penggunaan tenaga mesin juga perlu dipertimbangkan apakahtidak akan menjadi lebih baik menggunakan tenaga manusia dari mesin.b) Sisi Nilai InvestasiProyek mampu memberi kesempatan kerja. Dengan berkembangnya suatu bisnis maka akan membutuhkan investasi yang lebih untuk pengembangannya.2.5.2. Aspek SosialTujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, namun demikian perusahan tidak akan dapat hidup sendiri, perusahaan akan hidup bersama dengan komponen kelompok lain. Salah satu komponen lain tersebut adalah lembaga sosial sehingga dalam rangka keseimbangan tadi hendaknya perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial.1. Perusahaan sebagai lembaga sosial

Sebuah perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab yang bermacam-macam dalam waktu yang bersamaan. Untuk merealisasikan tugas-tugas perusahaan tidaklah mudah, oleh karena itu pihak perusahaan harus bisa bekerja sama dengan pihak lain.

2. Perubahan kondisi sosial yang kompleks

Pemecatan karyawan karena berbagai alasan tidak dapat member nilai positif terhadap perkembangan perusahaan. Tindakan ini dapat mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam bidang sosial.2.5.3. Aspek Politik

Kondisi politik yang dibuat oleh pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk, baik itu barang maupun jasa. Dalam menganalisa kelayakan bisnis hendaknya aspek politik perlu juga untuk dikaji untuk menganalisis apakan kondisi politik saat bisnis dibangun tidak mengganggu sehingga kajian layak untuk dilanjutkan.

Aspek politik sangat besar pengaruhnya terhadap dunia bisnis baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Kesadaran politik masyarakat kota lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat desa. Adanya komunikasi dan informasi yang seba cepat menyebabkan masyarakat kota lebih tanggap dan lebih kritis terhadap kehidupan politik. Partai-partai politik pun berkembang menyatukan anggota masyarakat yang memiliki ideologi yang sama. Apabila terdapat perbedaan paham antara anggota masyarakat dengan para elite kekuasaan, maka masyarakat kota lebih brani melakukan protes dan kritikan sehingga kehidupan politik masyarakat kota lebih dinamis dan lebih kritis.2.6. Aspek Keuangan

Keputusan pendanaan difokuskan untuk medapatkan usaha optimal dalam rangka mendapatkan dana atau dana tambahan untuk mendukung kebijakan investasi.. sumber dana dibagi dalam 2 kategori yakni :a) Internal yaitu dari laba ditahan (retained earnings)b) Sumber eksternal

Merupakan dalam bentuk utang yang meliputi penundan pembayaran utang, pinjaman jangka pendek sebagai tambahan modal kerja dan pinjaman jangka panjang (obligasi) sebagai dana investasi.

Menerbitkan Saham, baik dalam bentuk saham perdana (initial public offer/IPO) maupun saham biasa baru sebagai sumber modal investasi dalam rangka ekspansi perusahaan. Aspek keuangan mempelajari keuangan dan sumber dana yang meliputi bagaimana menghitung kebutuhan dana, baik dana untuk aktiva tetap maupun dana untuk modal kerja. Selain itu aspek keuangan membicarakan sumber dana yang biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan dana tersebut. Sumber dana yang dimaksud dalam investasi (baik untuk aktiva tetap maupun untuk aktiva lancar) dibelanjai dengan modal sendiri atau pinjaman jangka panjang. Aspek keuangan ini meliputi: 2.6.1. Aktiva Tetap

Aktiva tetap atau aktiva jangka panjang terdiri dari peralatan, bangunan serta tanah. Aktiva tetap diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :

a) Aktiva tetap berwujud (tanah dan pengembangan lokasi, bangunan dan perlengkapannya, pabrik dan mesin, dan aktiva tetap lainnya), danb) Aktiva tetap tidak berwujud (biaya pendahuluan, dan biaya operasi).2.6.2. Kebutuhan Dana dan Modal KerjaModal kerja dapat diartikan sebagai modal kerja bruto atau modal kerja netto. Modal kerja bruto menunjukkan semua investasi yang diperlukan untuk aktiva lancer yang terdiri dari kas, surat-surat berharga, piutang, persediaan dan lainnya. Modal kerja netto adalah selisih antara aktiva lancar dengan utang jangka pendek. Aktiva lancar adalah aktiva yang berubah untuk menjadi kas memerlukan waktu yang pendek, kurang dari satu tahun atau siklus produksi.2.6.3. Sumber DanaSumber dana yang dibutuhkan dalam investasi biasanya dari dana milik sendiri maupun pinjaman. Pada dasarnya pemilikan sumber dana bertujuan untuk memilih sumber dana yang pada akhirnya akan memberikan kombinasi dengan biaya terendah dan tidak menimbulkan kesulitan. Bagi proyek atau perusahaan yang mensponsori proyek tersebut (artinya jangka waktu pengembalian sesuai dengan jangka waktu penggunaan dana). Sumber dana utama adalah modal sendiri, saham biasa atau saham preferen, obligasi, kredit bank, leasing, dan project finance.2.6.4. Aliran KasAliran kas penting digunakan dalam akuntansi karena laba dalam akuntansi tidak sama dengan kas bersih dan yang relevan bagi para investor adalah kas bukan laba. Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek bisa dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu:

a) Aliran kas permulaan (initial cashflow) b) Aliran kas operasional (operational cashflow), danc) Aliran kas terminal (terminal cashflow). Pengeluaran-pengeluaran untuk investasi (outflow) pada awal periode mungkin tidak hanya sekali memperoleh initial cashflow. Aliran kas yang timbul selama operasi proyek itu disebut sebagai operational cashflow. Aliran kas yang diperoleh pada waktu proyek tersebut berakhir disebut sebagai terminal cashflow. Dimana umumnya initial cashflow adalah negatif, operational cashflow umumnya positif. Aliran-aliran kas ini harus digunakan dengan dasar setelah pajak.

2.6.5. Metode Metode Evaluasi Adapun metode-metode yang digunakan dalam menguji kelayakan usaha adalah sebagai berrikut ini :1. Metode Payback Period (PP)Payback period adalah suatu metode berapa lama investasi akan kembali atau periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash flow-nya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Adapun rumus yang digunakan dalam metode ini adalah sebagai berikut ini :Payback period =Jumlah investasiX 12 bulan

Jumlah proceed

Kriteria penilaian: Jika payback period lebih kecil dari waktu maksimum yang diisyaratkan, maka investasi diterima. Jika payback period lebih besar dari waktu maksimum yang diisyaratkan, maka investasi ditolak.2. Metode Net Present Value (NPV)

Metode ini adalah metode yang mengurangkan nilai sekarang dari uang dengan aliran kas bersih operasional atas investasi selama umur ekonomis termasuk terminal cash flow dengan initial cash flow (initial investment).

Rumus dari NPV adalah sebagai berikut :

NPV = PV. Proceed PV Outlays

Kriteria NPV :

Jika NPV (+), investasi diterima

Jika NPV (-), investasi ditolak3. Metode Internal Rate of ReturnIRR adalah nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan nol Discount rate yang dipakai untuk mencari present value dari suatu benefit/biaya harus senilai dengan opportunity cost of capital seperti terlihat dari sudut pandangan si penilai proyek. Konsep dasar opportunity cost pada hakikatnya merupakan pengorbanan yang diberikan sebagai alternative terbaik untuk dapat memperoleh sesuatu hasil dan manfaat atau dapat pula menyatakan harga yang harus dibayar untuk mendapatkannya. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah: jika IRR yang diperolejh ternyata memiliki nilai lebih besar dari rate of return yang ditentukan, maka investasi dapat diterima. Adapun rumus yang digunakan dalam metode ini adalah sebagai berikut ini :

Dimana :Rt = Penghasilan atau penghematan netto untuk tahun ke-t

Et = Pengeluaran netto termasuk tiap biaya investasi untuk tahun ke-t

n = Jumlah tahun / usia ekonomis proyek (atau periode studi)

4. Metode Profitability Index (PI)

Profitability index dapat dihitung dengan membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar. Rumus yang digunakan adalah:

PI =

Kriteria penilaian PI adalah: jika nilai PI lebih besar dari 1, usulan proyek dinyatakan layak, sebaliknya jika PI lebih kecil dari 1 usulan proyek dinyatakan tidak layak.5. Metode Break Event Point (BEP)Break Event Point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur,

Untuk menghitung BEP kita bisa hitung dalam bentuk unit atau price tergantung untuk kebutuhan:

6. Benefit Cost Ratio (BCR)

BC ratio (BCR) merupakan cara evaluasi usaha dengan membandingkan nilai sekarang seluruh hasil yang diperoleh suatu usaha dengan nilai sekarang seluruh biaya usaha. Seleksi formal BCR adalah bila BCR lebih besar dari 0 (BCR > 0) maka usaha tersebut menggambarkan keuntungan dan layak dilaksanakan, namun bila BCR sama dengan 0 (BCR = 0) maka usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi (marjinal) sehingga usaha tersebut dilanjutkan atau tidak terserah pengambil keputusan, sedangkan bila BCR kurang dari 0 (BCR < 0) maka usaha tersebut merugikan sehingga tidak layak untuk dilaksanakan. Rumus BCR dapat ditulis sebagai berikut:

B=Nilai seluruh hasilC = Nilai seluruh biaya7. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (treaths). Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah analisis SWOT

Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis

8. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap suatu hasil analisis. Tujuan analisis ini adalah untuk melihat kembali hasil analisis suatu kegiatan investasi atau aktivitas ekonomi apabila terjadi suatu kesalahan atau adanya perubahan didalam perhitungan biaya atau manfaat. Analisis sensitivitas ini perlu dilakukan karena dalam analisis kegiatan investasi, perhitungan didasarkan tentang apa yang terjadi diwaktu yang akan datang.

Analisis sensitivitas adalah suatu teknik analisis untuk menguji secara matematis terhadap penerimaan dan biaya suatu kegiatan ekonomi apabila terdapat kesalahan atau perubahan-perubahan dalam dasar-dasar perhitungan dengan perkiraan-perkiraan yang telah dibuat dalam perencanaan. Suatu analisis sensitivitas dilakukan dengan mengubah suatu unsur untuk kemudian menentukan pengaruh dari perubahan tersebut pada hasil analisis perubahan yang mungkin terjadi adalah adanya kenaikan harga input atau bahan baku, sehingga biaya produksi meningkat serta penurunan harga jual atau jumlah produk yang menyebabkan berkurangnya keuntungan yang diharapkan semula. Kemungkinan perubahan lain misalnya adalah kenaikan biaya konstruksi (cost over run), karena perhitungan yang terlalu rendah ternyata pada pelaksanaannya biaya operasional meningkat dan terjadi penundaan pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan paparan diatas, analisis sensivitas dilakukan dengan menggunakan metode switching value, yaitu mengubah nilai variabel yang sensitif sampai usaha tidak layak untuk dijalankan. Nilai variabel yang digunakan adalah harga bahan baku, biaya tenaga kerja dan harga jual produk.2.7. Aspek Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Menurut UU No.4 tahun 1982 Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya (pasal 1). Berbagai dampak yang diterima langsung dari suatu kegiatan oleh lingkunganm biasanya dikenal dengan pengertian ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan). ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) adalah studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.5

_1489227354.unknown