BAB II syok

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan

Citation preview

ISI MAKALAH

Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia.Kualitas udara dalam suatu ruang atau dikenal dengan istilah indoor air quality adalah salah satu aspek keilmuan yang memfokuskan perhatian pada mutu udara dalam suatu ruang dan udara yang akan dimasukkan ke dalam ruang atau gedung yang ditempati oleh manusia, apakah udara yang dipergunakan dalam ruang atau gedung tersebut memenuhi syarat kesehatan atau sebaliknya (Muhammad Idham, 2003:36).A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCEMARAN UDARA DI DALAM RUANGAN Berdasarkan National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH) 1997, penyebab timbulnya masalah kualitas udara dalam ruangan pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kurangnya ventilasi udara (52%), adanya sumber kontaminan di dalam ruangan (16%), kontaminan dari luar ruangan (10%), mikroba (5%), bahan material bangunan (4%), lain-lain (13%). Penjelasan mengenai faktor-faktor pencemaran udara di dalam ruangan yaitu sebagai berikut :1. VentilasiPencemaran udara didalam ruangan yang disebabkan oleh kondisi ventilasi udara yaitu sebesar (52%). Kondisi ventilasi yang tidak baik dapat menyebabkan pertukaran udara di dalam ruangan tidak berjalan dengan lancar sehingga kelembaban udara dalam ruangan akan meningkat yang berasal dari proses penguapan cairan dari kulit ataupun pernafasan sehingga menyebabkan keadaan ruangan akan berbau. Bau di dalam ruangan dapat berasal dari bau tubuh, pakaian dan pernafasan mulut. Dimana kelembaban yang terlalu tinggi akan memberikan kesempatan yang baik bagi mikroba untuk tumbuh dan berkembang biak. 2. Sumber Kontaminan Dari Dalam RuangPencemaran udara didalam ruangan yang disebabkan oleh sumber kontaminan di dalam ruangan yaitu sebesar (16%). Sumber kontaminan dari dalam ruang dapat dihasilkan dari aktivitas manusia yang berada di dalamnya salah satunya adalah penyemprotan insektisida di dalam ruangan dan pembersihan lantai, dinding, dan langit-langit. Cara-cara pembersihan yang dapat menebarkan debu sedapat mungkin dihindari.

Jika udara di dalam ruang kurang mengandung uap air maka udara akan terasa kering sehingga dapat menyebabkan iritasi pada kulit apabila sebaliknya yaitu udara terlalu banyak mengandung uap air maka udara basah yang dihirup oleh manusia cukup berlebih yang dapat mengganggu fungsi dari paru-paru (Azwar, 1995).3. Sumber Kontaminan Dari Luar RuangPencemaran udara didalam ruang yang disebabkan oleh kontaminan dari luar ruangan yaitu sebesar (10%). Udara di luar ruangan sebagai suplai udara bersih di dalam ruangan sebaiknya tidak dekat dengan sumber pencemar. Meskipun pembersihan udara dapat dilakukan namun hal ini memerlukan biaya tinggi dan tidak efektif karena bagaimanapun udara akan tetap dapat masuk ke dalam ruangan melalui lubang-lubang ventilasi alamiah atau celah-celah yang terdapat di dalam bangunan. (Pudjiastutik, 1998)4. MikrobaPencemaran udara didalam ruang yang disebabkan oleh mikroba yaitu sebesar (5%). Mikroba di udara biasanya disebabkan karena adanya debu, uap air, dan lain sebagainya yang kebetulan melayang dan mengandung kuman. Winslow menyatakan bahwa Setiap gram debu jalanan mengandung kira-kira 50 juta bakteri, sedangkan debu yang terdapat di dalam ruangan biasanya diperkirakan mengandung 5 juta bakteri per gram. Jumlah bakteri di udara akan bertambah, jika kebetulan di ruangan tersebut terdapat sumbernya. Udara bukanlah suatu medium tempat mikroorganisme tumbuh, tetapi merupakan pembawa bahan partikulat, debu, tetesan, cairan, yang kesemuanya ini dimuati oleh mikroba. Jumlah dan tipe mikroorganisme yang mencemari udara ditentukan oleh sumber pencemaran di dalam ruangan. (Pelezar dan Chan ,1988)Menurut Pudjiastutik (1998) sumber-sumber pencemaran oleh bakteri di dalam ruangan dapat disebabkan oleh faktor berikut :a) Pembersihan secara sederhana dan pemeriksaannya yang tidak dilakukan secara berkala pada komponen pemanas, ventilasi alami maupun buatan seperti AC.b) Sistem pemanas ruangan yang telah terkontaminasi.c) Kelembaban udara di dalam ruangan yang telah terkontaminasi oleh mikroorganisme atau bakteri.

5. Bahan Material Konstruksi Alat Transpostasi Pencemaran udara didalam ruangan yang disebabkan oleh bahan material konstruksi trasnportasi yaitu sebesar (4%). Bahan material konstruksi alat transportasi yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia yang ada di dalam ruangan misalnya bahan plafon ataupun pelapis dinding pada pesawat terbang yang terbuat dari bahan asbes yang dapat menyebabkan kejadian penyakit asbestos, bahan tempat duduk yang terbuat dari kain karpet, karpet yang digunakan alas lantai apda pesawat terbang dapat menyebakan iritasi terhadap mata, tenggorokan, kulit, muntah-muntah, dan paru-paru, kerusakan ginjal dan hati yang disebabkan oleh styrene, lendir yang kering, erythema, kelelahan mental, sakit kepala, infeksi saluran pernapasan, batuk, bersin-bersin, serta reaksi sensitivitas yang sangat tinggi dll. (Pudjiastuti, 1998)