44
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium Komunikasi Media Massa Komunikasi sendiri berarti tindakan suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide atau gagasan dari pihak satu ke pihak lainnya. Komunikasi ini dilakukan secara verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk memahami suatu informasi. Menurut Harold D. Lasswell, komunikasi merupkan aktivitas penyampaian pesan yang disampaikan kepada komunikan (penerima) dari komunikator (sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator. Berikut 5 elemen yang dapat digunakan untuk melakukan proses komunikasi: 1. Who (siapa/sumber) Dalam setiap bentuk komunikasi selalu ada seseorang atau sesuatu yang memainkan peran dalam melakukan komunikasi. Para ahli komunikasi sepakat bahwa yang dimaksud dengan komunikator adalah source/transmitter/sender atau pengirim pesan. Terkait dengan studi media, maka elemen Who dalam model komunikasi Lasswell dapat dikaji melalui analisis kontrol atau control analysis. Yang dimaksud dengan analisis kontrol atau control analysis adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Film Sebagai Medium Komunikasi Media Massa

Komunikasi sendiri berarti tindakan suatu aktivitas penyampaian

informasi, baik itu pesan, ide atau gagasan dari pihak satu ke pihak

lainnya. Komunikasi ini dilakukan secara verbal atau lisan sehingga

memudahkan kedua belah pihak untuk memahami suatu informasi.

Menurut Harold D. Lasswell, komunikasi merupkan aktivitas

penyampaian pesan yang disampaikan kepada komunikan (penerima) dari

komunikator (sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara

langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak kepada

komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator. Berikut 5 elemen

yang dapat digunakan untuk melakukan proses komunikasi:

1. Who (siapa/sumber)

Dalam setiap bentuk komunikasi selalu ada seseorang atau

sesuatu yang memainkan peran dalam melakukan komunikasi. Para

ahli komunikasi sepakat bahwa yang dimaksud dengan komunikator

adalah source/transmitter/sender atau pengirim pesan. Terkait

dengan studi media, maka elemen Who dalam model komunikasi

Lasswell dapat dikaji melalui analisis kontrol atau control analysis.

Yang dimaksud dengan analisis kontrol atau control analysis adalah

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

7

studi atau kajian yang menitikberatkan pada hal-hal yang terkait

dengan kepemilikan media massa, ideologi media, dan lain

sebagainya.

2. What (pesan)

Elemen kedua dalam model komunikasi Lasswell adalah

elemen (Says) What yang merujuk pada isi pesan. Terkait dengan

studi media, maka elemen (Says) What dapat dikaji melalui content

analysis atau analisis isi. Yang dimaksud dengan analisis isi

atau content analysis adalah penelitian terhadap isi pesan dan

biasanya diterapkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang bersifat

representasi. Misalnya, berapa jumlah perempuan yang

direpresentasikan dalam pers tabloid, bagaimana kaum minoritas

digambarkan dalam televisi, dan lain sebagainya.

Beberapa karakteristik media penyiaran yang dimiliki media massa

seperti televisi atau radio memungkinkan khalayak untuk berfikir

dalam gambar atau secara visual atau berfikir dalam suara.

2. Which channel (media)

Which Channel yang merujuk pada pemilihan dan penggunaan

media dalam proses pengiriman pesan. Terkait dengan studi media,

penelitian yang menitikberatkan pada media massa seperti radio dan

lain-lain dinamakan analisis media atau media analysis. Sama halnya

dengan analisis isi, dalam analisis media penelitian dilakukan dengan

menggunakan berbagai pertanyaan terkait ketersediaan media yang

sesuai yang akan digunakan untuk mengirimkan pesan, misalnya

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

8

media apakah yang sesuai bagi khalayak. Kesalahan dalam

pemilihan media yang tepat dapat mempengaruhi efek komunikasi

yang diharapkan.

3. Who (untuk siapa/penerima)

Elemen keempat yang tak kalah penting dalam model komunikasi

Lasswell adalah elemen Who atau siapa yang menjadi penerima

pesan. Dalam tataran kajian media, studi yang menekankan pada

penerima pesan atau khalayak disebut dengan audience analysis atau

analisis khalayak.

4. With what effect (dampak/efek)

Elemen terakhir dalam model komunikasi Lasswell adalah

elemen With What Effect, yaitu efek yang ditimbulkan dari

komunikasi yang dilakukan. Kajian terhadap elemen efek media

disebut dengan analisis efek atau effect analysis. Kita melakukan

komunikasi karena ada tujuan yang ingin dicapai. Lasswell tidak

menekankan pada komunikasi interpersonal atau komunikasi antar

pribadi namun pada efek media massa. Tema penting yang dikaji

dalam efek media massa diantaranya adalah apakah media memiliki

efek terhadap khalayak serta bagaimana media massa mempengaruhi

khalayak sasaran. Kajian tentang efek media massa telah melahirkan

berbagai teori efek media massa, diantaranya adalah teori jarum

hipodermik, teori agenda setting, teori spiral keheningan, teori uses

and gratifications, analisis framing dan lain-lain.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

9

Kemudian menurut Aristoteles, komunikasi merupakan hakekat

manusia sebagai manusia sosial, dalam arti manusia bukan makhluk

indivdu dan dikodratkan hidup bersama, bermasyarakat dan berinteraksi

satu sama lain. Hal ini menjadikan Aristoteles merumuskan model

komunikasi paling klasik diantara model komunikasi lainnya, yaitu Model

Retorika dimana model komunkasi ini bertujuan untuk mengubah sikap

komunikan atau sang penerima pesan. Ilmu Retorika dalam bahasa Yunani

disebut dengan Ilmu Seni Bicara, jika arti dari Retorika sendiri adalah

bujuk rayu melalui karakter dan emosional sang komunikator. Namun

secara umum, Retorika merupakan seni manipulatif yang mengharapkan

timbal balik. Kemudian Aristoteles menuliskannya dalam sebuah buku

yang berjudul “Grullos”, didalam bukunya Aristoteles mengkaji ilmu

komunikasi yang dirumuskan dalam komunikasi verbal. Terdapat 3 unsur

diantaranya:

a. Pembicara (speaker)

Pembicara ini seperti yang dikatakan pada artikel sebelumnya

adalah sebagai komunikator atau penyampai pesan. Pada umumnya

komunikator atau pembicara ini bertindak dengan sifat yang minoritas

alias lebih sedikit daripada penerima pesan.

b. Pesan (message)

Pesan di sini merupakan suatu informasi yang akan disampaikan

dari pembicara atau komunikator kepada komunikan atau penerima pesan.

Pesan di sini berisi informasi yang hendak disampaikan dan berfungsi dan

berharap untuk mendapatkan timbale balik dari komunikan.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

10

c. Pendengar (listener)

Pendengar di sini merupakan lawan bicara dari pembicara atau

biasa disebut sebagai komunikan. Yang mana fungsinya sebagai penerima

pesan atau informasi dengan sifat sebagai mayoritas atau lebih banyak

daripada pembicara. Dari ketiga aspek tersebut, maka Aristoteles memiliki

diagram model komunikasi yang disebut sebagai diagram model

komunikasi Aristoteles.

Sedangkan dalam psikologi, komunikasi memiliki makna yang luas

yang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara

tempat, sistem atau organisme. Yang intinya proses komunikasi dalam

psikologi saling berpengaruh di antara berbagai kinerja dalam diri

organisme dan antara organisme. Fisher (1978) dalam Rakhmat (2001:9)

menguraikan 4 ciri pendekatan psikologi komunikasi, yaitu:

1. Penerimaan stimuli secara inderawi atau sensory reception of

stimuli – Psikologi melihat komunikasi diawali dengan penerimaan

data oleh indera-indera manusia.

2. Proses stimuli atau internal mediation of stimuli – Stimuli yang

mempengaruhi diri kemudian diolah dalam jiwa.

3. Prediksi respon atau prediction of response – Psikologi yang

menelaah bagaimana pengalaman yang terjadi pada masa lalu dapat

mempengaruhi respon yang akan datang.

4. Peneguhan respon atau reinforcement of responses – Respon

lingkungan atau orang lain pada respon organisme yang asli atau

biasa disebut feed back.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

11

Berbagai penelitian psikologi dan komunikasi yang telah dilakukan

memperlihatkan adanya keterkaitan yang kuat antara keduannya. Hal ini

merujuk adanya kesamaan pada tiga macam proses komunikasi dalam

konteks kerangka bangunan kognitif manusia, diantaranya:

1. Interaksi Interpersonal Tatap Muka (face to face interpersonal

interaction)

Adam Kendon (1970) melalui teori Interactional Synchrony

menjelaskan bahwa perilaku verbal dan nonverbal yang rumit

terkait satu sama lain baik dalam diri individu tersebut ataupun

individu lainnya. Intinya, kerangka psikologi beserta modelnya

telah memungkinkan peneliti komunikasi untuk menghasilkan

gambaran yang rinci mengenai dan membentuk suatu presiksi yang

lebih spesifik.

2. Interaksi Interpersonal Bermedia

Ketika orang menggunakan media untuk melakukan

interaksi interpersonal, mereka telah menggabungkan proses yang

terjadi dalam interaksi interpersonal secara langsung dengan

memanfaatkan berbagai macam perangkat teknologi. Dengan

demikian, model aditif pengolahan psikologis dapat bekerja

sebagai kerangka kerja untuk dapat memahami bentuk komunikasi

interpersonal bermedia.

3. Komunikasi Massa

Dari perspektif proses psikologis, salah satu pendekatan

komunikasi massa adalah kombinasi antara tatap muka dan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

12

interaksi interpersonal bermedia. Bukti nyata dari fenomena ini

adalah lahirnya teori kultivasi yang dicetuskan oleh George

Gerbner. Teori kultivasi sebagaimana telah diuraikan sebelumnya

mengilustrasikan aspek-aspek proses psikologi ke dalam

komunikasi.

2.1.1 Fungsi Komunikasi

Terdapat banyak fungsi komunikasi yang dapat dirasakan

manusia secara individual mapun secara berkelompok, seperti:

a. Sebagai alat kendali atau kontrol, dimana dengan adanya

komunikasi diperlukan kontrol dalam penyampaian informasi

yang akan dilakukan.

b. Sebagai alat motivasi, menyampaikan pesan motivasi yang

dapat merubah seseorang dalam hal positif.

c. Sebagai ungkapan emosional, mengungkapkan perasaan senang,

sedih, marah, bimbang, kecewa, gembira, dan lainnya kepada

seseorang melalui komunikasi.

d. Sebagai alat komunikasi, memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh orang lain atau kelompok sehingga

menimbulkan proses pengambilan keputusan yang dilakukan

dengan baik.

2.1.2 Macam-macam Komunikasi

Dalam kehidupan nyata beberapa orang belum terampil

dalam berkomunikasi, selain fungsi yang dapat dipelajari, berikut

terdapat macam-macam komunikasi yang perlu diketahui:

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

13

1. Komunikasi Berdasarkan Cara Penyampaian

a. Komunikasi Lisan

Komunikasi yang terjadi secara langsung tanpa adanya

batasan jarak, seperti rapat, wawancara atau dua orang yang

sedang berinteraksi. Dalam sisi batasan jarak, hal ini bisa

dilakukan melalui telepon.

b. Komunikasi Tertulis

Komunikasi ini membutuhkan media dukungan untuk

menyampaikan informasi dan tujuan yang ingin

disampaikan seperti surat, naskah, gambar atau foto yang

diberikan tulisan. Yang harus diperhatikan dalam hal ini

adalah maksud dan tujuan komunikasi ini sendiri.

2. Komunikasi Berdasarkan Maksud

Dalam hal berkomunikasi harus terdapat hal penting dari

sang komunikator yaitu inisiatif dari sang komunikator untuk

mencapai tujuan yang diingkan, contoh dalam hal berpidato,

memberi saran, memerintah melakukan suatu hal, dan

sebagainya.

3. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup

a. Komunikasi Internal

Hal ini terjadi dalam ruang lingkup atau lingkungan

dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

14

b. Komunikasi Eksternal

Komunikasi yang terjalin dalam masyarakat luas seperti

tevelisi, radio, dan lain-lain.

4. Komunikasi Berdasarkan Informasi

Dalam komunikasi ada beberapa arah dalam

penyampaiannya, hal ini menentukan macam komunikasi

yang terjadi. Maka, menurut aliran informasi yang terjadi,

komunikasi terbagi menjadi:

a. Komunikasi satu arah, komunikasi satu arah adalah

komunikasi yang berasal dari satu pihak saja. Biasanya

komunikasi ini terjadi apabila dalam keadaan darurat atau

memang karena sistem yang berjalan di suatu organisasi

seperti itu, misalnya antara guru dengan murid, dll.

b. Komunikasi dua arah, komunikasi ini bersifat timbal

balik, dalam aplikasinya, komunikasi ini terjadi tidak

hanya satu pihak saja, melainkan keduanya terlibat dalam

memberikan respon atau feed back terhadap lawan

bicaranya.

c. Komunikasi ke atas, komunikasi yang terjadi dari

bawahan kepada atasan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

15

d. Komunikasi ke bawah, komunikasi dari atasan ke

bawahan.

e. Komunikasi ke samping, komunikasi yang terjadi dalam

orang-orang yang sejajar dalam kesedudukan.

Terdapat beberapa konteks komunikasi yang digunakan untuk

proses komunikasi yang disebabkan oleh perbedaan dari penerimanya,

bentuk pesan yang disampaikan, media yang digunakan, efek yang

diterima diantaranya:

1. Komunikasi Intrapribadi (Interpersonal Communication)

Komunikasi Intrapribadi merupakan proses komunikasi yang terjadi

dalam diri individu, dimana contohnya adalah berpikir. Karena itu

terjadi dengan tidak sengaja sebelum menjalin komunikasi dengan

individu lainnya. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk menerka

pesan yang akan diterima dari orang lain.

2. Komunikasi Antarpribadi (Interpesonal Pribadi)

Komunikasi Antarpribadi merupakan proses komunikasi yang terjadi

diantara dua orang atau lebih secara bertatap muka yang

memungkinkan setiap individu yang berinteraksi dapat menerima

pesan yang disampaikan secara verbal maupun nonverbal.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

16

3. Komunikasi Kelompok

Komunikasi Kelompok merupakan interaksi yang terjadi didalam

lingkup suatu kelompok yang mempunyai tujuan yang sama. Lebih

spesifiknya, komunikasi kelompok ini merujuk pada kelompok kecil

yang terdiri dari 3 orang atau lebih yang berinteraksi secara

langsung.

4. Komunikasi Publik (Public Communication)

Komunikasi publik merupakan komunikasi yang terjadi antara

pembicara dan melibatkan khalayak besar didalamnya. Dimana

tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan informasi atau

penerangan secara besar, pembujukan dalam suatu hal, dan

memberikan penghormatan. Ciri-cirinya adalah terjadi di tempat

umum, merupakan peristiwa sosial yang tidak terstruktur, upacara

penghormatan dan sebagainya. Contohnya: pidato, rapat akbar,

ceramah, dan lain-lain.

5. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi mempunyai jaringan yang lebih luas dari

pada komunikasi kelompok. Komunikasi yang terjadi didalamnya

bersifat formal atau informal. Bersifat formal maksudnya adanya

komunikasi kebawah, komunikasi keatas atau komunikasi

horizontal, proses komunikasinya sesuai dengan struktur organisasi.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

17

Sedangkan bersifat informal maksudnya, komunikasi yang terjadi

dalam organisasi namun tidak harus sesuai dengan struktur

organisasi, misalnya perbincangan tentang hal-hal lain diluar

organisasi oleh semua anggotanya.

6. Komunikasi Massa (Mass Communication)

Komunikasi massa Menurut Bittner (dalam Winarni : 2003, hal : 5)

komunikasi massa merupakan pesan yang dikomunikasikan melalui

media massa pada sejumlah besar orang. Media massa disini berupa

media cetak (buku, surat kabar, majalah) maupun media elektronik

(radio, film, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga, dimana

pesan yang disampaikan oleh media ditujukan kepada sejumlah

besar orang. Pesan dari media massa bersifat umum, disampaikan

secara cepat, serentak dan selintas.

Menurut Denis McQuail (dalam Soyomukti : 2010, hal : 194), ciri

utama dari komunikasi massa adalah:

1. Sumber bukan satu orang, melainkan organisasi formal,

pengirimnya sering merupakan komunikator professional.

2. Pesannya beragam, dapat diperkirakan, dan diproses,

distandarisasi dan selalu diperbanyak serta merupakan produk dan

komoditi yang bernilai tukar.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

18

3. Hubungan pengirim dan penerima bersifat satu arah, impersonal,

bahkan mungkin selalu sering bersifat non-moral dan kalkulatif.

4. Penerima merupakan bagian dari khalayak luas.

5. Mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dan

banyak penerima.

Oleh karena itu, agar terjadinya proses komunikasi massa

dibutuhkan saluran atau media yang tepat untuk menyampaikan suatu

pesan yang ingin disampaikan secara luas kepada khalayak. Saluran itu

adalah media massa, yaitu sarana teknis yang memungkinkan

terlaksananya proses komunikasi massa (Winarni : 2003, hal : 17).

Sebagai saluran komunikasi massa, bentuk dari media massa pun

bermacam-macam, yaitu:

1. Surat Kabar

Salah satu media massa yang mulai jarang untuk ditemui, surat

kabarada sejak ditemukannya mesin ketik oleh Johan Guttenberg

di Jerman.

2. Majalah

Media massa cetak selain surat kabar yang menurut Dominick

(Ardianto : 2005, hal : 107) mempunyai klasifikasi dan dibagi

kedalam lima kategori yaitu: (1) general consumer magazine

(majalah konsumen umum), (2) business publication (majalah

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

19

bisnis), (3) literacy reviews and academic journal (kritik sastra

dan majalah ilmiah), (4) newsletter (majalah khusus terbitan

berkala), (5) public relation magazine (majalah humas).

3. Radio

Media yang mengandalkan unsur audio dalam penyebaran

informasi dan hiburannya ini dapat ditempatkan dimana saja,

seperti di dalam mobil, dapur, kamar tidur, dan berbagai tempat

lainnya.

4. Televisi

Media massa elektronik selain radio, yang berhubungan unsur

audio-visual dan lebih kompleks dari radio, dengan fungsi yang

sama dengan radio, namun lebih mengarah kepada fungsi hiburan

kepada pemirsanya (audiens).

5. Film (layar lebar)

Film merupakan media komunikasi yang bersifat audio visual

untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang

berkumpul disuatu tempat tertentu.

6. Internet

Klaim internet untuk status medianya berdasarkan teknologi yang

canggih, perilaku penggunaan, jumlah konten dan layanan dan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

20

citra yang penting. Internet dimulai sebagai alat komunikasi non-

komersial dan pertukaran data antara professional, tetapi

selanjutnya internet menjadi penyedia barang dan jasa dan juga

sebagai alternatif bagi alat komunikasi pribadi dan antarpribadi

(Castells : 2011, dalam McQuail : 2010, hal : 44).

Komunikasi masa merupakan komunikasi melalui media massa,

Pool mendefinisikan komunikasi massa sebagai komunikasi yang

berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima

tidak terjadi kontak secara langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir

kepada penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar,

majalah, radio, film atau televisi, Wiryanto (2003:3). Sedangkan menurut

Josep A Devito, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan

kepada massa, atau dapat dikatakan ditujukan kepada khalayak ramai yang

luar biasa banyaknya. lebih lanjut ia berpendapat bahwa komunikasi masa

adalah komunikasi yang dilakukan oleh pemancar-pemancar audio dan

visual. Dimana secara logis dapat dikatakan bahwa komunikasi massa

berupa komunikasi yang dilakukan oleh radio, televisi, majalah, surat

kabar, film dan juga buku. Sebagai media komunikasi massa tentunya

hubungan film tidak lepas dari masyarakat itu sendiri. Film dianggap

sebagai medium sempurna untuk merepresentasikan dan mengkonstruksi

realitas kehidupan yang bebas dari konflik- konflik ideologis serta

berperan serta dalam pelestarian budaya bangsa Film menjadi alat

presentasi dan distribusi dari tradisi hiburan yang lebih tua, menawarkan

cerita, drama, humor, panggung, musik, dan trik teknis bagi konsumsi

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

21

populer Elemen penting lain dalam sejarah film adalah penggunaan film

untuk propaganda sangatlah signifikan, terutama jika diterapkan untuk

tujuan nasional atau kebangsaan, berdasarkan jangkauannya yang luas,

sifatnya yang riil, dampak emosional, dan popularitas (McQuail, 2012:35).

Film juga menjadi acuan utama sebagai media massa sesungguhnya karena

dengan cepat bisa meraih dan manjagkau populasi yang sangat banyak.

Film adalah salah satu media yang digunakan dalam proses

komunikasi massa, yang merupakan media komunikasi massa yang dibuat

berdasar asas sinematografi, yaitu pesan disampaikan dalam film melalui

gambar bergerak melalui proses perekaman lewat teknologi kamera,

pencahayaan, warna, suara, serta proses editing pada akhirnya. Film

merupakan karya cipta seni dan budaya yang merupakan media

komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas

sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan

video, dan/atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik,

dan atau lainnya.

Film menjadi media yang unik dan favorit karena dapat

menghasilkan rasa kedekatan dan menciptakan ilusi realitas untuk

membuka perspektif baru bagi penontonnya yang mungkin sebelumnya

penonoton tersebut belum mengetahuinya. Dengan kemampuan

mendengar dan melihat yang dimiliki oleh manusia, rasa kedekatan yang

diciptakan melalui penggambaran yang akurat, dari film mampu

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

22

mempengaruhi pikiran dan perasaan manusia, sehingga film menjadi

sangat kuat pengaruhnya bagi setiap orang yang menonton film.

2.2 Film Sebagai Industri

Industri merupakan penerapan metode canggih terhadap tahap

produksi benda dan jasa ekonomis lainnya. Kata industri sendiri berasal

dari bahasa latin yaitu Industria yang berati keterampilan dan penuh akan

sumber daya, oleh karena itu manusia industrial merupakan makhluk

terampil dan tentunya memiliki sumber daya kecerdasan tertentu

(Soekanto : 1987, hal : 6). Meskipun awalnya industri merupakan suatu

organisasi ekonomis atau teknis yang hanya berkaitan tentang proses

produksi, distribusi dan konsumsi kini industri merupakan suatu

organisasi atau lembaga sosial yang bertujuan untuk memproduksi,

memasarkan barang dan jasa sehingga mulai menimbulkan manfaat

sosial yang lebih pada umumnya. Sebagai lembaga sosial, terdapat

beberapa hubungan sosial dalam industri yaitu:

1. Hubungan Internal: kenyataan yang terdapat dalam industri baik

menyangkut manajemen maupun kegiatan operasional.

a. Hubungan formal: kegiatan yang tercipta dari kewajiban-

kewajiban yang ada bersifat manajerial, operatif atau keduanya.

Seperti tata cara, proses arbitrasi, dan sebagainya.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

23

b. Hubungan informal: hubungan yang terbilang bebas atau tidak

diatur berlandaskan etika dan adat istiadat, misalnya hubungan

antarindividu, antar kelompok dan lainnya.

c. Hubungan campuran (sosio-teknis): kegiatan yang berlangsung

berdasarkan fungsi, dalam rangka menjalankan kewajiban atau

tugas bersifat teknis maupun manajerial.

2. Hubungan Eksternal: kenyataan yang terjadi antara industri dengan

badan eksternal seperti pemerintah, komunitas, lembaga-lembaga

dan lainnya.

Industri dalam konsep ekonomi merupakan komersial yang sifatnya

bagi sejumlah perlengkapanmedia, mengidentifikasi hubungan dari

kompetitif dipasar luas dan biasanya beorientasi untuk kesenangan dan

juga hiburan (Bogart : 1995, dalam McQuail : 2010, hal :135). Hal ini

yang terjadi dan semakin meningkat tahun demi tahun, ini disebabkan oleh

keuntungan ekonomis dan industrial yang didapat pada seluruh sektor

komunikasi dan informasi. Dalam bidang perfilman pun demikian,

meskipun secara sadar produsen film paham akan kepentingan menjadi

dikte ekonomi pasar.

Segala teori film telah diterapkan didalam aspek pembuatan film,

oleh karenanya film telah menjadi media yang universal. Dalam hal ini

Hollywood lebih mendominasi masyarakat dan memberi visi yang kuat

untuk memberi pandangan tentang presentasi sebuah film yang tersebar

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

24

dibioskop-bioskop (Prakosa : 2004, hal : 53). Berikut struktur industri

dalam film yang telah lama berjalan menurut (Vivian : 2008, hal : 64)

yaitu:

1. Studio Besar, merupakan suatu perusahaan besar yang bernaung

dalam pembuatan dan produksi sebuah film. Misalnya dalam

perfilman Hollywood seperti, Universal, 20th Century Fox,

Paramount dan lain sebagainya. Selain membidangi dan

membersarkan film, perusahaan ini juga mengontrol distribusi

produk dan menguasai banyak gedung bioskop dan mendominasi

seluruh industri perfilman.

2. Produksi, setelah mendapat kesepakatan dengan pihak studio atau

perusahaan film, dimulailah proses produksi film yang dipimpin

oleh seorang produser. Seluruh unsur dalam film seperti, produser,

sutradara, DOP, dan lainnya mulai mengembangkan ide cerita,

kemudian menjadi sebuah naskah atau skenario lalu memasuki

proses pengambilan gambar, suara, tata cahaya dan lain-lain atau

biasa disebut dengan syuting. Kemudian tahap terakhir disebut

pasca-produksi, yaitu proses editing film.

3. Distribusi, studio besar atau perusahaan film menjalankan

tugasnya di bidang distribusi film yaitu mempertanggung

jawabkan atas jadwal pemesanan rilis film baru di bioskop,

melakukan marketing untuk mempromosikan film baru.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

25

4. Eksebisi, setelah melakukan pendistribusian dalam film kemudian

dilanjutkan tahap eksebisi. Merupakan kegiatan pertunjukan atau

penayangan film di bioskop, penerimaan keuntungan atas kegiatan

eksebisi tersebut dibagi antara pemilik bioskop dengan distributor,

digunakan untuk membayar studio atau perusahaan film agar

mendapat hak distribusi film.

Sekaran, film dan industri merupakan suatu kesatuan yang wajib ada.

Dengan berubahnya nilai film sebagai karya seni menjadi karya industri,

film mendapatkan pemasukan serta proses selanjutnya dari produksi yaitu

pendistribusiannya menjadi mudah.

2.2.1 Pengertian dan Unsur Pembentuk Film

Secara umum, film merupakan media komunikasi yang bersifat

audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang

yang berkumpul di suatu tempat tertentu. (Effendy, 1986: 134). Terdapat

dua unsur yang ada didalam film itu sendiri yakni unsur naratif dan

sinematik. Dua unsur tersebut membaur dan berkesinambungan satu sama

lain. Yang artinya masing-masing dari dua unsur terbsebut tidak akan bisa

menjadi sebuah film jika tidak saling berkesinambungan atau berdiri

sendiri.

Unsur naratif ini sangat penting dikarenakan berkaitan langsung

dengan tema dan cerita film. Unsur tersebut juga sangat berpengaruh

dalam hal-hal yang akan ditampilkan di film seperti konflik, waktu, lokasi,

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

26

tokoh dan lainnya. Elemen tersebut saling terjalin dan membentuk sebuah

peristiwa yang mempunyai maksud dan tujuan.

Sedangkan unsur sinematik lebih mengacu pada aspek teknis dalam

produksi sebuah film. Dimana aspek-aspek pembentuk film yang terdapat

didalam unsur ini terdapat empat elemen yang sangat berpengaruh pada

bidangnya yaitu mise-en scene, sinematografi, editing dan suara. Masing-

masing elemen ini juga saling berkesinambungan satu sama lain sehingga

membentuk gaya sinematik yang sempurna. Mise-en-scene merupakan

segala hal yang berada di depan kamera. Film mempunyai banyak jenis

termasuk film pendek yang seringkali dijadikan batu loncatan untuk

memproduksi film panjang selanjutnya, film ini berdurasi di bawah 60

menit. Dan film panjang memiliki durasi 60 menit lazimnya berdurasi 90-

100 menit (Effendy, 2002:13).

2.2.2 Jenis-jenis Film

Film saat ini mempunyai banyak genre yang yang sangat variatif

juga menjadi genre utama yang dinantikan masyarakat, diantaranya:

1. Film Action, atau biasa disebut film laga berisi tentang adegan

banyak pergerakan didalamnya dan didominasi degan adegan

perkelahian, baku tembak, ledakan, dan sebagainya.

2. Film Komedi, genre film yang menekankan humor pada

intinya.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

27

3. Film Drama, ragam film yang sebagian besar tergantuk\ng pada

pembentukan karakter realistis yang berususan dengan

emosional.

4. Film Dokumenter, film yang menceritakan tentang kejadian

nyata dan fakta. Film ini digunakan untuk mempresentasikan

kenyataan dan menampilkan kembali fakta yang aa dalam

kehidupan.

5. Film Biografi atau biopic, film yang mendramatisasikan

kehidupan orang atau tokoh dalam kehidupan nyata. Film-

film semacam itu menampilkan kehidupan dari seorang tokoh

sejarah dan menggunakan nama asli dari karakter utama.

6. Film Horror, film yang sebagian besar berpusat pada pemeran

antagonis utama ini, juga film yang memancing emosi berupa

ketakutan dan rasa ngeri dari penonton. Hal-hal seperti

kematian, supranatural atau penyakit mental sering manjadi

cerita utama.

7. Film Science-Fiction, suatu bentuk fiksi spekulatif yang

terutama membahas tentang pengaruh sains dan teknologi yang

diimajinasikan terhadap masyarakat dan para individual.

Batasan dari genre ini tidak pernah diterangkan dengan jelas,

dan garis pembatas antara sub-genre-nya tidaklah tetap.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

28

8. Film Animasi, film yang merupakan hasil dari pengolahan

gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada

awal penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar

kertas gambar yang kemudian di-"putar" sehingga muncul efek

gambar bergerak.

2.3 Film Biografi, Konsep dan Genre

2.3.1 Konsep Film Biografi

Seperti yang kita ketahui bahwa film mempunyai unsur-unsur

penting didalamnya sehingga dapat memperkuat genre yang dibawa.

Menurut Nurman Hakim (2018:11), film biografi merupakan film yang

menceritakan tentang kehidupan seorang tokoh yang ditafsir oleh pembuat

filmnya. Bagaimana dia melihat satu sisi ataupun banyak sisi dari

kehidupan itu. Tafsiran itu merupakan hal yang wajar dan lumrah, kendati

penonton suka maupun tidak menyukai film dengan tafsiran sang pembuat

film. Erat kaitannya dengan hal ini, genre film biografi sendiri banyak

terjebak dan terpaku pada situasi dimana persoalan kronologi yang

menceritakan kehidupan seseorang dari masa kanak-kanak hingga

meninggal dunia sehingga membuat film tidak fokus pada inti yang akan

disampaikan.

Dalam menyajikan faktanya, film biografi dapat mengungkapkan

sisi lain dari tokoh utama yang dijunjung. Film biografi juga mempunyai

beberapa macam diantaranya:

a. Berdasarkan Sisi Penulisnya

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

29

Dibedakan menjadi 2 yaitu autobiografi dan biografi yang ditulis

orang lain.

1. Autobiografi yaitu biografi yang ditulis sendiri oleh tokoh

atau orangnya

2. Biografi yang ditulis orang lain yaitu biografi yang ditulis

oleh orang lain dengan izin dari tokoh yang hendak

diceritakan.

b. Berdasarkan Isinya

1. Biografi perjalanan hidup, berisi mengenai perjalanan hidup

suatu tokoh yang ditulis secara lengkap ataupun singkat.

2. Biografi perjalanan karir, berisi mengenai perjalanan karir

seorang tokoh dari awal hingga mencapai kesuksesan.

c. Berdasarkan Persoalan yang di Bahas

1. Biografi politik, yaitu biografi yang isinya menceritakan

tentang tokoh-tokoh yang berkecimpung pada dunia politik.

2. Biografi Jurnalistik atau sastra, yaitu biografi yang ditulis

oleh seseorang yang sebelumnya melalui tahapan seperti

wawancara, riset dan lainnya.

3. Intelektual Biografi, yaitu biografi yang dituliskan sesuai

dengan gaya penulisan ilmiah.

d. Berdasarkan Penerbitnya

1. Film Sendiri, yaitu biografi yang seluruh biayanya

ditanggung pribadi oleh si pembuat biografi tersebut.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

30

2. Film Subdisi, yaitu biografi yang pembuatannya dibiayai

oleh sponsor baik itu biaya penulisan, perfilman, dan biaya

lainnya ditanggung oleh pihak sponsor.

2.3.2 Genre Film Biografi/Biopic

Dalam bahasa Perancis, genre merupakan jenis atau ragam. Dalam

dunia perfilman, genre adalah kategori atau klarifikasi tertentu yang

memiliki kesamaan bentuk, latar, tema, suasana dan lainnya. Waktu

merupakan hal yang sangat berpengaruh atas perubahan genre-genre yang

ada. Pada dasarnya genre selalu terikat dengan faktor era dan kepopuleran.

Biografi atau biopic berisi narasi yang sederhana dan sangat jelas.

Sering kali merupakan suatu kisah seseorang dengan kesuksesan dan

kematiannya. Kesuksesan datang pada harga. Itu mengkomodasikan

dirinya sendiri dengan mudah pada dongeng peringatan seperti halnya

sapuan dongeng inspirasional. (Anderson 1988: 332-3 dikutip dalam Neale

2000:4).

Upaya dalam menyimpulkan apakah bopik bagian dari genre atau

tidak, sangat penting untuk mengenali fungsi kunci dan memahami

mengapa khalayak menghargai biopic atau biografi itu sendiri. Menurut

teori 'Kegunaan dan Gratifikasi', dirancang oleh Blumler, Katz dan

Gurevitch, selain dari sekadar hiburan, biopic atau biografi dapat dipecah

di bawah divisi berikut yang menyediakan sarana 'Identitas Pribadi',

'Integrasi' dan 'Interaksi Sosial 'untuk pemirsa ke:

a. Temukan model perilaku

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

31

b. Dapatkan wawasan tentang diri sendiri

c. Dapatkan wawasan tentang keadaan orang lain; empati sosial

d. Identifikasi dengan orang lain dan dapatkan rasa memiliki

2.4 Sifat-sifat Pesan Dalam Film

2.4.1 Pesan Dalam Komunikasi

Sebagaimana yang dapat kita ketahui bahwa komunikasi

merupakan suatu kajian ilmu yang sangat luas cakupannya. Bisa

dibilang hampir setiap saat kita melakukan komunikasi dalam

segala hal yang kita lakukan. Ilmu komunikasi sendiri terlahir dari

berbagai multidisipliner ilmu. Onong Effendi mengartikan bahwa

pesan merupakan suatu komponen dalam proses komunikasi yang

berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan

melibatkan lambang, bahasa atau lambang-lambang lainnya yang

disampaikan kepada orang lain secara langsung maupun tidak.

Komunikasi yang dilakukan untuk menyampaikan suatu

pesan atau informasi berupa secara verbal dan secara non verbal.

1. Pesan Verbal, atau simbol adalah semua jenis pesan

simbol yang menggunakan satu kata atau lebih

(Mulyana : 2008, hal : 260). Pesan sebagai salah satu

unsur komunikasi didalamnya terdapat simbol dan

kode. Simbol sendiri merupakan lambang yang

memiliki suatu obek, sedangkan kode merupakan

seperangkat simbol yang disusun secara sistematis dan

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

32

memiliki arti. Sebuah simbol yang tidak memiliki arti

bukanlah kode (Berlo : 1960 dalam Cangara : 1998, hal

: 98).

2. Pesan Nonverbal

Pemakaian pesan nonverbal untuk mendukung pesan

yang disampaikan secara verbal. Dalam artian, pesan

nonverbal adalah semua isyarat yang bukan berwujud

kata-kata. Menurut Larry A, Samovar dan Richard E.

Poter, komunikasi nonverbal mencakup semua

rangsangan (kecuali rangsangan verbal) dalam suatu

setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan

penggunaan lingkungan oleh individu yang mempunyai

nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima

(Mulyana : 2008, hal : 343). Adapun klasifikasi pesan

nonverbal, yaitu:

a. Bahasa Tubuh (kinesika), kode nonverbal yang

ditunjukkan oleh gerak badan seperti wajah

(ekspresi), tangan, kepala, kaki dan bahkan tubu

secara keseluruhan dapat digunakan sebagai

isyarat simbolik.

b. Sentuhan (haptika), merupakan isyarat yang

dilambangkan dengan sentuhan badan. Seperti

tamparan, pukulan, cubitan, senggolan, tepukan,

belaian, pelukan, jabat tangan, dan lainnya.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

33

c. Penampilan Fisik, perilaku nonverbal yang

mengarah kepada aspek mempercantik atau

memperindah dirinya sendiri, seperti bentuk

tubuh, busana yang dipakai, warna kulit,

aksesoris, model rambut, dan sebagainya.

Terdapat beberapa jenis pesan yang dapat digunakan dalam

berkomunikasi dan pemaikaian jenis pesan tersebut tergantung

dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pengirim pesan. Berikut

teori pesan dalam ilmu komunikasi:

d. Teori Semiotik, teori ini memberikan pemahaman

terhadap pesan

e. Teori Sosiokultural, pendekatan terhadap peristiwa

komunikasi yang memerhatikan pemahaman tentang

bagaimana suatu struktur sosial masyarakat dibentuk

melalui cara kita berkomunikasi atau berinteraksi antar

satu dengan yang lainnya.

f. Teori Tradisi Sosio Psikologikal, teori yang melihat

pilihan setiap individu dan strateginya tentang

bagaimana cara agar maksud dari pesan tersebut dapat

dimengerti.

g. Teori Fenomenologikal, teori yang melihat dari sudut

pandang tradisi fenomenologi dimana pesan diteliti

melalui cara manusia melakukan interprestasi

terhadapnya.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

34

2.4.2 Bahasa Dalam Film

Bahasa film merupakan deretan gambar yang bergerak

maupun statis. Kemajuan teknologi membuat film yang awalnya

hanya berupa gambar dapat juga ditambahkan suara, sehingga

pengertian film menjadi sebuah deretan gambar bergerak dan

bersuara. Terdapat ketentuan bahasa film yang harus diperhatikan

yaitu running time (ruang). Oleh karena itu penulis skenario harus

memperhatikan ketiga hal penting ini: gambar, suara, running time.

b. Gambar

Dalam bahasa film, gambar berdiri dengan unsur pokok

seperti set/tempat, propeti, cahaya dan obyek. Gambar

ditentukan dari sudut pengambilannya atau biasa

disebut angle camera. Straight angle, posisi

pengambilan gambar normal, dimana posisi kamera

sejajar dengan objek. Yang kedua yaitu Low angle,

sudut pengambilan gambarnya dari tempat yang lebih

rendah sehingga mengesankan sang objek kuat, dan

berkuasa. Kemudian High angle, sudut pengambilan

gambarnya dari tempat yang lebih atas dari objek

sehingga memberikan kesan kekuatan dan seperioritas.

c. Suara

Suara atau audio merupakan unsur terpenting dalam

film karena bisa menjadikan gambar lebih

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

35

hidup.Namun ada saatnya suara tidak diperlukan saat

keheningan dalam suatu adegan. Terdapat 3 golongan

suara yaitu dialog atau narasi, sound effect dan

background music. Dialog atau biasa yang disebut

dengan percakapan digunakan untuk mengemukakan

pendapat, menjelaskan suatu pesan, menggerakkan plot

dan juga dapat mengungkap fakta. Lain dengan narasi,

yang dimana merupakan sarana penting bagi film non

fiksi, dikarenakan disunting dengan dua gambar yang

tidak saling memiliki keterikatan (cut way). Karena itu

narasi dibutuhkan untuk menggabungkan kedua gambar

tersebut, agar tidak terjadi kesalahpahaman atau

penafsiran oleh penonton. Sound effect atau efek suara,

baik tiruan maupun suara sebenarnya yang digunakan

untuk menampilkan daya imajinasi tentang suasana

yang ditampilkan. Hal ini berfungsi untuk

menghidupkan setiap gerakan dalam shot. Ada juga

Background music atau musik latar berfungsi untuk

melatar belakangi dan mengiringi adegan yang sedang

berjalan. Maka dalam memilih musik harus benar-benar

sesuai dengan adegan apa yang sedang itampilkan.

Setidaknya penggunaan musik akan lebih

menghidupkan, mewarnai suasana dan memberikan

informasi tentang waktu dalam adegan.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

36

d. Running Time (ruang)

Running time merupakan masa putar sebuah film

atau berapa lama film itu diputar atau biasa dsebut

dengan durasi. Dalam film fiksi biasanya running

time berkisar antara 90 sampai dengan 105 menit,

sedangkan film nonfiksi berkisar antara 5 sampai

dengan 30 menit.

2.4.3 Penokohan Dalam Film

Istilah tokoh merujuk pada individu – individu yang

muncul dalam sebuah cerita. Tokoh dapat didefinisikan sebagai

pelaku cerita. Aminudin (2002:79) menjelaskan tentang pengertian

tokoh yang merupakan pelaku yang mengemban peristiwa,

sehingga peristiwa-peristiwa tersebut dapat terjalin menjadi sebuah

cerita.

Tokoh cerita dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh

tambahan. Dalam sebuah cerita terdapat tokoh penting dan sering

muncul, sehingga mendominasi isi cerita. Ada juga tokoh yang

hanya muncul beberapa saat dan relatif singkat. Kedua tokoh ini

dibedakan dengan membandingkan peran setiap tokoh, agar

menjadi tokoh utama tokoh tersebut bertindak sebagai pusat

pembicaraan dan sering diceritakan, sebagai pihak yang dekat

kaitannya dengan tema cerita, dan lebih sering berinteraksi dengan

tokoh lain.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

37

2.4.4 Karakter Dalam Film

Karakter atau biasa disebut dengan penokohan ataupun

perwatakan merujuk pada sifat dan watak dari pelaku cerita.

Penggunaan istilah tersebut menunjuk pada kualitas pribadi

seorang tokoh.

Henry Guntur (2003:146) menjelaskan mengenai karakter

sebagi suatu proses yang digunakan oleh seorang pembuat cerita

dalam menciptakan tokoh-tokohnya. Karakter adalah lukisan

mengenai tokoh cerita baik keadaan lahirnya, batinnya, pandangan

hidupnya, sikapnya, kayakinan dan adat istiadatnya. Karakter atau

penokohan dibagi menjadi 3, yaitu Protagonis atau biasa disebut

dengan tokoh baik yang terdapat pada film. Antagonis adalah

kebalikan dari protagonis, karakter ini biasa digambarkan sebagai

si jahat yang memulai sebuah konflik dalam sebuah film.

Kemudian ada Tritagonis, dimana karakter ini biasanya muncul

sebagai tokoh yang dapat membantu menyelesaikan masalah dalam

cerita. (Wicaksono : 2014)

2.5 Penggambaran Karakter dalam Film

Film mempunyai potensi seni yang cermat dan memiliki

kesanggupan bercerita yang lebih besar. Dimana seorang aktor

dikatakan berhasil jika ia mampu membangun citra yang baik.

Yang dimaksud dengan citra disini ialah merupakan karakter tokoh

yang sudah diciptakan dalam naskah cerita dengan arahan dari

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

38

sutradara. Karakter erat kaitannya dengan plot. Plot adalah insiden-

insiden yang tercipta dan menyangkut karakter. Dalam hal ini

seorang aktor harus mampu menafsirkan plot-plot dalam cerita

dengan akting mereka.

Penggambaran karakter tokoh pada sebuah film tidak bisa

lepas dari gender yang telah ada. Maksudnya terdapat ketetapan-

ketetapan karakter dalam beuah gender, seperti penggambaran

tokoh perempuan dikenal sebagai karakter yang lembut, anggun,

cantik, keibuan, dan emosional. Sedangkan tokoh pria biasanya

digambarkan dengan karakter yang kuat, rasional, simpel, egois

dan perkasa. Ciri-ciri tersebut dapat dipertukarkan dari waktu ke

waktu sesuai dengan cerita.

2.6 Keegoisan dalam Karakter

Dalam ilmu psikologi kepribadian, terbentuknya

kepribadian seseorang dimulai dari umur 0-5 tahun dan sudah

memiliki egosentris. Penyebab egois pada awalnya bisa terjadi

karena terlalu sering dimanja, mendapatkan perhatian yang

berlebihan dan dipuji terus menerus, bisa karena prestasi atau hal

yang pernah dilakukan. Dalam struktur kepribadian menurut Freud

(Alwisol, 2016:15) kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat

kesadaran, yakni sadar (concious), prasadar (preconcious) dan tak

sadar (unconcious). Topografi peta kesadaran ini dipakai untuk

mendeskripsi unsur cermati (awarness) dalam setiap event mental

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

39

seperti berfikir dan berfantasi. Sampai dengan tahun 1920-an, teori

tentang konflik kejiwaan hanya melibatkan ketiga unsur kesadaran

itu. Kemudian pada tahun 1923 Freud mengenal tiga model

struktual yang lain, yakni, id, ego dan super ego. Struktur baru ini

tidak mengganti struktur lama, tetapi justru melengkapi atau

menyempurnakan gambaran mental terutama dalam fungsi atau

tujuannya.

The Id (Is [Latin], atau Es [Jerman]), adalah sistem

kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Dari Id ini kemudian

munculah ego dan superego, dimana berisi tentang aspek psikologi

yang berisi, insting, implus dan drives. Id berhubungan erat

denganproses fisik untuk mendapatkan energi psikis yang

digunakan untuk mengoprasikan sistem dari struktur kerpribadian

lainnya. The Ego (Das Ich Jerman), merupakan perkembangan dari

Id agar orang mampu menangani realita sehingga, ego beroprasi

mengikuti prisip realita; usaha memperoleh kepuasan yang dituntut

Id dengan mencegah terjadinya tegangan baru atau menunda

kenikmatan sampai ditemukanya obyek yang nyata-nyata dapat

memuaskan kebutuhan. The Superego (Das Ueber Ich Jerman),

adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang beroprasi

memakai prinsip idealistik sebagai lawan kepuasan Id dan prinsip

realistik ego, berikut perbandingan ketiga sistem kepribadian diatas

secara signifikan:

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

40

Tabel 2.1

Perbandingan Tiga Sistem Kepribadian

ID EGO SUPEREGO

Original sistem,

asal muasal dari

sistem yang lain.

Berisi insting dan

penyediaan energi

psikik untuk dapat

beroprasinya

sistem yang lain.

Hanya mengetahui

dunia dalam; tidak

berhubungan

dengen dunia luar,

tidak memiliki

pengetahuan

mengenai realitas

objektif.

Berkembang dari Id

untuk menangani

dunia eksternal.

Memperoleh energi

dari Id. Memiliki

pengetahuan baik

mengenai dunia

dalam maupun

realitas objektif.

Berkembang dari ego

untuk berperan

sebagai tangan-

tangan moral

kepribadian.

Merupakan wujud

internalisasi nilai-

nilai orangtua.

Dikelompokkan

menjadi dua;

conscience (yang

menghukum tingkah

laku yang salah), dan

ego ideal (yang

menghadiahi tingkah

laku yang benar).

Seperti Id, superego

tidak berhubungan

dengan dunia luar,

tidak memiliki

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

41

pengetahuan

mengenai realitas

objektif.

Mengikuti prinsip

kenikmatan dan

bekerja dalam

bentuk proses

primer. Tujuannya

adalah untuk

mengenali

kenikmatan dan

rasa sakit sehingga

dapat memperoleh

kenikmatan dan

menghindari rasa

sakit.

Mengikuti prinsip

realita dan bekerja

dalam bentuk proses

sekunder. Tujuannya

untuk membedakan

antara fantasi dengan

realita sehingga dapat

memuaskan

kebutuhan organisme.

Harus dapat

menggabungkan

kebutuhan Id,

superego dan dunia

eksternal. Tujuan

umumnya adalah

mempertahankan

hidup dan kehidupan

jenisnya (reproduksi).

Mengikuti prinsip

conscience dan ego

ideal. Tujuannya

adalah membadakan

antara benar dan

salah dan menuntut

bahwa diri telah

mematuhi ancaman

moral, dan

memuaskan

kebutuhan

kesempurnaa.

Mencari kepuasan

insting segera.

Menunda kepuasan

insting sampai

kepuasan itu dapat

Menghambat

kepuasan insting.

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

42

dicapai tanpa

mengalami konflik

dengan superego dan

dunia eksternal.

Tidak rasional Rasional Tidak rasional.

Sumber: Alwisol hlm.19

Egoisme merupakan penempatan diri di tengah satu tujuan

serta tidak peduli apa yang dialami dan penderitaan apa yang

terjadi pada orang lain. Sejak awal dan perkembangannya,

beroperasi untuk membantu diri bertahan, bahkan ketika hal itu

menyakitkan dan menunda kepuasan (Alwisol, 2016:125).

Egoisme berasal dari kata ego, yang berarti persepsi

individu tentang dirinya sendiri yang berpengaruh pada

tindakannya. Oleh karena itu, ego merupakan pusat kesadaran,

proses alami individu, yang merupakan gabungan antara

pemikiran, gagasan, perasaan, memori, dan persepsi sensoris

(Raymond Corsini, Psikoterapi Dewasa Ini, 2003).

Sebaliknya, Altruisme merupakan kebalikan dari sifat egois

yang berarti perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa

memperhatikan diri sendiri. Perilaku ini merupakan kebajikan yang

ada didalam kebudayaan dan dianggap penting oleh agama.

Namun, beberapa aliran filsafat menilai bahwa Alturisme adalah

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

43

suatu keburukan dikarenakan lebih memperhatikan orang lain

ketimbang dirinya sendiri. Alturisme dapat dibedakan dengan

perasaan loyalitas dan kewajiban, hal ini memusatkan perhatian

pada motivasi untuk membantu orang lain dengan diikuti keinginan

untuk melakukan kebaikan tanpa memperhatikan ganjaran. Istilah

Alturisme juga dapat merujuk pada suatu doktrin etis yang

mengeklaim bahwa individu-individu secara moral berkewajiban

untuk dimanfaatkan orang lain.

Dan ego beroperasi secara sintesis, mengintegerasikan dan

mendamaikan tujuan yang berbeda dan informasi dan bertentangan

dalam suatu koordinasi. Agar fungsi sosial dan kognitif dapat

berjalan baik, namun itu belum semuanya dan tidak dimaksudkan

untuk membatasi fungsi ego, sebagai berikut:

a. Mengatur gerakan (spontan)

b. Mengorganisasi persepsi didalam dan diluar realita

c. Membuat batas yang melindungi diri atas stimulasi internal dan

eksternal yang berlebihan

d. Menterjemahkan fikiran menjadi perbuatan

e. Pembentukan karakter (gaya pribadi)

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

44

2.7 Struktur Kategori

Struktur kategori merupakan pengukuran pada penelitian

analisis isi. Kategori merupakan bagaimana kita mengetahui bagian

dari isi yang ingin diketahui (Eriyanto, 2011:202). Seperti yang

dipaparkan peneliti, pada hal ini peneliti ingin meneliti frekuensi

kemunculan dai dialog maupun adegan yang menimbulkan atau

memunculkan pesan egoisme yang terdapat pada film. Oleh karena

itu, kategori yang akan ditentukan menyesuaikan dengan dialog

dan adegan yang memunculkan pesan egoisme yang terdapat pada

film Bohemian Rhapsody tersebut.

Dalam Eriyanto (2011), tahapan penting pengukuran dalam

analisis isi adalah menyusun kategori. Dalam bab sebelumnya,

telah menuliskan beberapa informasi yang ingin diketahui dalam

analisis isi. Bagian apa dari isi yang ingin kita ketahui dan teliti.

Sementara kategori berhubungan dengan bagaimana isi (content)

kita kategorikan. Terdapat tiga prinsip yang tidak boleh digantikan

maupun dihilangkan dalam menyusuk kategori.

a. Prinsip Pertama

Terpisan satu sama lain, dimana antar kategori yang

ditentukan dapat dibedakan secara jelas.

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

45

b. Prinsip Kedua

Lengkap, yang berarti kategori yang disediakan harus

lengkap menyangkut tentang semua kemungkinan

kategori yang muncul.

c. Prinsip Ketiga

Reliabel, yang merupakan kategori yang disediakan

memiliki penafsiran yang sama antara satu orang dan

orang lain. Agar ketiga kategori tersebut memiliki

penafsiran yang sama.

Salah satu cara agar lembar coding menjadi reliabel adalah

dengan menyertakan petunjuk dan penjelasan kategori dalam

pengisian agar dapat dipahami oleh coder.

Kategori yang dibuat peneliti meliputi pesan ego verbal dan

pesan ego nonverbal. Dalam Nurudin (20170, Ronald B. Adler dan

George Rodman mengatakan bahwa verbal merupakan bentuk

komunikasi yang diungkapkan secara lisan maupun tulisan.

Sedangkan nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang

diungkapkan melalui suara, nada, ekspresi wajah, isyarat, gerakan

tubuh. Bentuk komunikasi verbal dan nonverbal disesuaikan

dengan adegan dan dialog yang mengandung pesan ego didilm

Bohemian Rhapsody menjadi:

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

46

a. Pesan Ego Verbal

Pesan ego verbal merupakan pesan ego yang disampaikan

dalam bentuk lisan maupun tulisan dengan mneggunakan kata-

kata. Kategori ini dapat ditemukan dalam dialog yang

diucapkan oleh pemeran utama. Pesan ego dapat muncul

karena adanya rasa percaya diri terlalu tinggi sehingga

mengakibatkan dampak seperti merasa terhina, diremehkan

dan direndahkan. Berikut subkategori yang dimiliki pesan ego

secara verbal:

1. Ambisius

Termasuk dalam kategori pesan ego yang disampaikan secara

verbal, dikarenakan ambisius membuat sulit memahami

kelemahan diri sendiri dan kurang menghargai orang lain.

2. Sombong

Sombong termasuk dalam kategori pesan ego yang

disampaikan secara verbal, karena sombong dapat

menyesatkan diri dan menghina orang lain seperti, terlalu

membanggakan kemampuannya, hartanya, kedudukannya dan

sebagainya.

3. Gertakan

Gertakan sendiri adalah tindakan berseru kepada orang yang

dituju menggunakan nada yang sangat keras dan terkadang

sedikit menggunakan emosi, bertujuan untuk meyakinkan dan

menakuti orang sekitar dengan perkataanya.

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

47

b. Pesan Ego Nonverbal

Nonverbal merupakan tingkat perlakuan yang lebih luas,

termasuk dalam pengungkapan pesan ego ini sendiri, yaitu

dapat dilihat dari perilaku, ucapan, ekspresi wajah dan

sebagainya. Kategori ini dapat ditemukan dalam adegan yang

diperagakan oleh pemeran utama. Subkategori yang dapat

dimasukkan kedalam kategori pesan ego nonverbal diantara

lain:

1. Ego dengan menggunakan ekspresi

Yang dimaksud dengan ego menggunakan ekspresi ini adalah

cara penyampaian pesan ego melalui ekspresi tertentu sehingga

menunjukkan pesan dan tujuan yang tersirat.

2. Ego dengan menggunakan perilaku atau gerakan

Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah cara penyampaian

pesan ego pemeran utama terhadap sekitar melalui perilaku

atau gerakan.

2.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini diawali dengan menelaah dan mengamati penelitian-

penelitian terdahulu yang relevan dan berkaitan dengan fenomena yang

peneliti angkat. Secara garis besar kajian yang dilakukan oleh para

akademisi dan telah dipublikasikan dalam bentuk jurnal cetak maupun

online. Sehingga dapat menjadi bahan rujukan peneliti baik berupa data

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

48

pendukung, pembanding dan memberikan gambaran awal mengenai

kajian yang terkait pada permasalahan dalam penelitian.

Penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian yang

peneliti pilih adalah Unsur Sensualitas Perempuan Dalam Film

Indonesia (Analisis Isi Pada Film “Negeri Tanpa Telinga” Karya

Lola Amaria). Penelitian ini dilakukan oleh Ilham Haliq Putra pada

tahun 2016, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui unsur negatif yang terdapat pada

film Negeri Tanpa Telinga dimana perilaku-perilaku penyimpangan yang

tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia seperti, pendidikan moral

yang buruk, perilaku yang tidak menghormati sesama serta kesetaraan

gender yang dimanfaatkan untuk mencari keuntungan sendiri. Hasil dari

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Film Negeri Tanpa Telinga

terdapat hal yang memuaskan salah satu tokoh dan merugikan tokoh

lainnya dengan tidakan atau sikap negatif yang ada didalamnya.

Persamaan penelitian ini dengan apa yanf peneliti teliti adalah sama-sama

memberikan gambaran tentang keegoisan manusia sebagai makhluk

hidup.

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Film Sebagai Medium …eprints.umm.ac.id/54007/49/BAB II.pdfyang mencakup penyampaian energi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme

49

2.9 Definisi Konseptual

Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman terhadap konsep-konsep

yang digunakan, dalam penelitian ini peneliti memberikan betasan-

batasan sebagai berikut:

ii.Komunikasi dalam Media Massa

Definisi komunikasi massa menurut Josep A Devito adalah

komunikasi yang ditujukan kepada massa, atau dapat dikatakan

ditujukan kepada khalayak ramai yang luar biasa banyaknya.

iii. Film Biopic/Biografi

Deifinisi film biopic/biografi menurut Nurman Hakim merupakan

film yang menceritakan tentang kehidupan seorang tokoh yang

ditafsir oleh pembuat filmnya. Bagaimana dia melihat satu sisi

ataupun banyak sisi dari kehidupan itu.

iv.Egoisme

Definisi Alwisol tentang egoisme merupakan penempatan diri di

tengah satu tujuan serta tidak peduli apa yang dialami dan

penderitaan apa yang terjadi pada orang lain. Sejak awal dan

perkembangannya, beroperasi untuk membantu diri bertahan,

bahkan ketika hal itu menyakitkan dan menunda kepuasan.