23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat Asam urat adalah senyawa nitrogen yang dihasilkan dari proses katabolisme purin baik dari diet maupun dari asam nukleat endogen (asam deoksiribonukleat). Asam urat sebagian besar dieksresi melalui ginjal dan hanya sebagian kecil melalui saluran cerna. Ketika kadar asam urat meningkat, disebut hiperuresemia, penderita akan mengalami pirai (gout). Penyebab hiperuresemia karena produksi yang berlebihan atau eksresi yang menurun (seperti pada gagal ginjal). Produksi yang berlebihan didapatkan pada penderita dengan keganasan, terjadi turnover purin dan DNA sangat tinggi. Penyebab lain hiperuresemia adalah alkohol, leukemia, karsinoma metastatik, multiple myeloma, hiperlipoproteinemia, diabetes mellitus, gagal ginjal, stress, keracunan timbal, dan dehidrasi akibat pemakaian diuretik (Pagana, 2001). Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh (Wibowo, 2008). Selain itu asam urat merupakan sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan protein (terutama dari daging, hati, ginjal dan beberapa jenis sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin yang 7 Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asam Urat

Asam urat adalah senyawa nitrogen yang dihasilkan dari proses

katabolisme purin baik dari diet maupun dari asam nukleat endogen (asam

deoksiribonukleat). Asam urat sebagian besar dieksresi melalui ginjal dan

hanya sebagian kecil melalui saluran cerna. Ketika kadar asam urat

meningkat, disebut hiperuresemia, penderita akan mengalami pirai (gout).

Penyebab hiperuresemia karena produksi yang berlebihan atau eksresi yang

menurun (seperti pada gagal ginjal). Produksi yang berlebihan didapatkan

pada penderita dengan keganasan, terjadi turnover purin dan DNA sangat

tinggi. Penyebab lain hiperuresemia adalah alkohol, leukemia, karsinoma

metastatik, multiple myeloma, hiperlipoproteinemia, diabetes mellitus, gagal

ginjal, stress, keracunan timbal, dan dehidrasi akibat pemakaian diuretik

(Pagana, 2001).

Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan

hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu

salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh

(Wibowo, 2008).

Selain itu asam urat merupakan sampah hasil metabolisme normal dari

pencernaan protein (terutama dari daging, hati, ginjal dan beberapa jenis

sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin yang

7

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

8

seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses atau keringat (Sustrani et al.,

2004).

Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar

asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 –

6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia. Asam urat

cenderung dialami pria karena perempuan mempunyai hormon estrogen

yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada

pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak

memiliki hormon estrogen tersebut. Selain itu usia juga berpengaruh

terhadap kadar asam urat. Pada orang tua kadar asam urat cenderung sedikit

lebih tinggi. Gangguan asam urat terjadi bila kadar tersebut sudah mencapai

lebih dari 12 mg/dl (Sustrani et al., 2004).

Asam urat akan mengalami supersaturasi dan kristalisasi dalam urine

yang akan menjadi batu saluran kencing (BSK) sehingga menghambat

sistem dari fungsi ginjal. Eksresi asam urat dalam urine tergantung pada

kadar asam urat dalam darah, filtrasi glomerulus dan sekresi tubulus asam

urat ke dalam urine. Asam urat kurang mengalami saturasi pada suasana

urine yang asam. Ketika pH urin naik maka asam urat tidak mengalami

kristalisasi dan tidak akan membentuk batu (Kang, et al., 2002).

Asam nukleat yang dilepas di traktus intestinalis akan diurai menjadi

mononukleotida oleh enzim ribonuklease, deoksiribonukliease dan

polinukleotidase. Kemudian enzim nukleotidase dan fosfatase menghidrolisis

mononukleotida menjadi nukleotida yang kemudian bisa diserap atau diurai

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

9

lebih lanjut oleh enzim fosforilase intestinal menjadi basa purin serta

pirimidin. Kemudian manusia merubah nukleosida purin utama yaitu

adenosin dan guanin menjadi asam urat.

Timbunan asam urat dalam tubuh menyebabkan terjadinya kelebihan

kadar asam urat dalam darah. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu

kelebihan produksi asam urat dalam tubuh dan penurunan ekskresi asam urat

melalui urin. Kurang lebih 75% penderita kelebihan asam urat terjadi akibat

peningkatan asam urat dengan pengeluaran yang tidak sempurna. proses

pengeluaran yang tidak sempurna disebabkan adanya gangguan ginjal,

pengaruh beberapa jenis penyakit dan obat seperti hipertensi dan gangguan

kardiovaskuler.

Menurut tim Vitahealth (2004) faktor risiko yang menyebabkan orang

terserang penyakit asam urat adalah genetik atau riwayat keluarga, asupan

senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan (obesitas),

hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu (terutama diuretika) dan

gangguan fungsi ginjal. Sedangkan Krisnatuti, et al., (1997) mengatakan

salah satu penyebab yang mempengaruhi kadar asam urat adalah olah raga

atau aktivitas fisik.

Menurut Prince dan Wilson, (1992) tanda dan gejala asam urat adalah

terjadinya peningkatan asam urat serum, nyeri hebat yang datang tiba-tiba,

pergerakan kaku, mudah merasa letih dan lesu, ruam kulit, sakit tenggorokan,

nafsu makan berkurang, lidah berwarna merah (gusi berdarah).

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

10

Tanda-tanda yang khas pada asam urat antara lain nyeri pada satu atau

beberapa sendi pada malam hari, makin lama makin memburuk, pada sendi

yang bengkak, kulit kemerahan hingga keunguan, kencang licin dan hangat,

demam, menggigil, tidak enak badan. Pada beberapa penderita terjadi

peningkatan denyut jantung, bila benjolan kristal disendi pecah, akan keluar

massa seperti kapur, kadar asam urat dalam darah tinggi.

Guna mengatasi agar tidak terjadi peningkatan kadar asam urat dalam

darah ada beberapa solusi yang dapat dilakukan diantaranya melakukan

pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal, kontrol makanan yang

dikonsumsi dan lebih banyak minum air putih. Dengan banyak minum air

putih, dapat membantu membuang purin yang ada dalam tubuh melalui air

seni.

Jenis makanan yang perlu dihindari yaitu lauk pauk (jeroan, hati, ginjal,

limpa, babat, usus, paru dan otak), makanan laut (udang, kerang, cumi,

kepiting), makanan kaleng (kornet dan sarden), daging, telur, kaldu atau kuah

daging yang kental, kacang-kacangan (kacang kedelai, kacang tanah, kacang

hijau, tauge, melinjo, emping), sayuran (daun bayam, kangkung, daun

singkong, asparagus, kembang kol, buncis), buah-buahan (durian, alpukat,

nanas, air kelapa), minuman dan makanan yang mengandung alkohol (bir,

wiski, anggur, tape, tuak).

Gout adalah penyakit akibat terjadi penumpukan asam urat dalam

tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat,

pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

11

asupan makanan kaya purin. Gout adalah penyakit yang ditandai dengan

serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena

adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi

sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah atau

hiperurisemia. Sekitar 90 persen pasien gout primer adalah laki-laki yang

umumnya berusia lebih dari 30 tahun, sementara gout pada wanita umumnya

terjadi setelah menopause yaitu umur 50 tahun keatas (Rambulangi, 2005).

Gejala-gejala klinik hiperuresemia dibagi dalam 4 stadium: Stadium

I: Tidak ada gejala yang jelas keluhan umum, sukar berkonsentrasi, pada

pemeriksaan darah ternyata asam urat tinggi. Stadium II : Serangan-

serangan arthritis pirai yang khas, arthritis yang akut dan hebat, 90%

lokalisasi di jari empu (podagra), tetapi semua persendian dapat diserang,

kadang-kadang lebih dari satu sendi yang diserang (migratory polyarthritis).

Sendi tersebut menjadi bengkak dalam beberapa jam, menjadi panas,

merah, sangat nyeri. Kemudian pembengkakan ini biasanya menjalar ke

sekitar sendi dan lebih menyolok daripada artritis yang lain. Kadang-kadang

terjadi efusi di sendi-sendi besar. Tanpa terapi keluhan dapat berkurang

sendiri setelah 4 sampai 10 hari. Pembengkakan dan nyeri berkurang, dan

kulit mengupas sampai normal kembali. Stadium III : Pada stadium ini

diantara serangan-serangan artritis akut, hanya terdapat waktu yang pendek,

yang disebut fase interkritis. Stadium IV : Pada stadium ini penderita terus

menderita artritis yang kronis dan tophi sekitar sendi, juga pada tulang

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

12

rawan dari telinga. Akhirnya sendi-sendi dapat rusak, mengalami destruksi

yang dapat menyebabkan cacat sendi.

Tahapan penyakit gout menurut Sustrani et al., (2004) meliputi empat

tahap, yaitu:

1) Asimptomatik (tanpa gejala)

Pada tahap ini pasien tidak menunjukan gejala–gejala selain dari

peningkatan asam urat serum. Hanya 20% pasien hiperurisemia

asimptomatik yang berlanjut menjadi serangan gout akut.

2) Akut

Terjadi gejala – gejala secara mendadak seperti pembengkakan dan

nyeri yang luar biasa, biasanya terjadi pada sendi ibu jari kaki dan sendi

metatarsofalangeal. Mungkin terdapat demam akibat peningkatan jumlah

leukosit. Rasa sakit dapat berkurang dalam beberapa hari tapi dapat

muncul kembali pada interval yang tidak tentu.

3) Interkritikal

Pada tahapan ini penderita asam urat tidak mengalami gejala yang

dapat berlangsung dari beberapa bulan atau tahun. Tetapi kadang-kadang

serangan muncul dalam waktu yang tidak tertentu.

4) Kronis

Peradangan kronik akibat kristal-kristal asam urat mengakibatkan

perasaan nyeri, sakit dan kaku juga pembesaran dan penonjolan sendi yang

bengkak. Pada tahap ini tophi menumpuk diberbagai jaringan lunak tubuh

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

13

penderita seperti bursa olekranon, tendod achiles, permukaan ekstensor

lengan bawah, bursa infrapatelar dan heliks telinga.

Menurut tim Vitahealth (2004) faktor risiko yang menyebabkan orang

terserang penyakit asam urat adalah genetik atau riwayat keluarga, asupan

senyawa purin berlebihan, konsumsi alkohol berlebih, kegemukan

(obesitas), hipertensi dan penyakit jantung, obat-obatan tertentu (terutama

diuretika) dan gangguan fungsi ginjal.

1) Asupan senyawa purin berlebihan

Bahan pangan yang tinggi kandungan purinnya dapat

meningkatkan kadar urat dalam darah antara 0,5 – 0,75 g/ml purin yang

dikonsumsi. Konsumsi lemak atau minyak tinggi seperti makanan yang

digoreng, santan, margarin atau mentega dan buah-buahan yang

mengandung lemak tinggi seperti durian dan alpukat juga berpengaruh

terhadap pengeluaran asam urat (Krisnatuti et al., 1997).

2) Konsumsi alkohol berlebih

Minum alkohol dapat menimbulkan serangan gout karena

alkohol meningkatkan produksi asam urat. Kadar laktat darah meningkat

akibat produk sampingan dari metabolisme normal alkohol. Asam laktat

menghambat ekskresi asam urat oleh ginjal sehingga terjadi peningkatan

kadarnya dalam serum (Kastrin, 2009).

3) Kegemukan (obesitas)

Seseorang dinyatakan obesitas jika indeks massa tubuh (IMT)

lebih dari 25. Obesitas merupakan salah satu faktor gaya hidup yang

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

14

berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin dan

konsumsi alkohol (Lyu et al., 2003).

4) Hipertensi dan penyakit jantung

Asam urat merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung

koroner. Diduga kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian

dalam pembuluh darah koroner) (Mazzali, et.al., 2010).

5) Gangguan fungsi ginjal

Sebagian besar atau hampir dua pertiga bagian asam urat

dibuang oleh ginjal melalui urin, karena itu gangguan fungsi ginjal

merupakan penyebab utama hambatan pembuangan asam urat.

6) Obat-obatan

Obat anti hipertensi, terutama thiazide diduga secara tidak

langsung mempengaruhi metabolisme lemak yang pada akhirnya

mengurangi pengeluaran asam lemak. Kemudian obat-obatan diuretik,

aspirin dosis rendah, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, asetazolamid,

dan etambutol (Kastrin, 2009).

7) Aktivitas

Krisnatuti et al.,(1997) mengatakan salah satu penyebab yang

mempengaruhi kadar asam urat adalah olah raga atau aktivitas fisik.

Olah raga atau gerakan fisik akan menyebabkan peningkatan kadar asam

laktat. Asam laktat terbentuk dari proses glikolisis yang terjadi di otot.

Jika otot berkontraksi didalam media anaerob, yaitu media yang tidak

memiliki oksigen maka glikogen yang menjadi produk akhir glikolisis

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

15

akan menghilang dan muncul laktat sebagai produksi akhir utama

(Mayers, 2003). Peningkatan asan laktat dalam darah akan menyebabkan

penurunan pengeluaran asam urat oleh ginjal.

8) Umur

Proses penuaan akan mengakibatkan gangguan dalam

pembentukan enzim urikinase yang mengoksidasi asam urat menjadi

alotonin yang mudah dibuang. Jika pembentukan enzim ini terganggu

maka kadar asam urat dalam darah menjadi naik (Sustrani et al.,2004).

Menurut Wibowo (2008) selain faktor-faktor diatas suku bangsa juga

berpengaruh terhadap kadar asam urat. Di dunia, suku bangsa yang paling

tinggi prevalensinya pada orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori

terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi

tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-

Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol.

Sedangkan menurut Wortmann (2005) faktor risiko yang

menyebabkan orang terserang penyakit asam urat yaitu :

a. Stress, menyebabkan kadar asam urat dalam serum meningkat.

b. Kontras radiologi menyebabkan kadar asam urat dalam serum menurun

dan kadar dalam urine meningkat.

c. Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam serum:

alkohol, asam askorbit, aspirin dosis rendah, kafein, cisplatin, diazoxide,

diuretik, epinefrin, ethambutol, levodopa, metal-dopa, asam nikotinat,

fenotiazin, dan theofilin.

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

16

d. Obat-obatan yang menurunkan kadar asam urat dalam serum: alopurinol,

aspirin dosis tinggi, azathioprin, clofibrat, kortikosteroid, estrogen,

infuse glucose, guafenisin, manitol, probenecid, dan warfarin.

e. Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam urine:

asam askorbit, calcitonin, citrate, dicumarol, estrogen, steroid, iodine,

gliceril guaiacolat, fenolsulfonftalin, probenecid, salisilat, dan tetrasiklin

kadaluarsa.

Menurut David dan Anderson yang dikutip oleh Krisnatuti et al,

(1997) diit penyakit asam urat harus memiliki syarat-syarat sebagai

berikut:

1). Pembatasan makanan tinggi purin.

Penderita asam urat berlebih seharusnya bebas dari makan

berpurin tapi hal itu mustahil karena hampir semua makanan

mengandung purin. Pembatasan diit purin bagi penderita kira-kira 100-

150 mg purin perhari.

2). Kalori sesuai dengan kebutuhan.

Untuk penderita asam urat yang gemuk asupan kalori yang

dibutuhkan hanya 10-15% dari total konsumsi kalori yang normal setiap

harinya.

3). Tinggi karbohidrat.

Konsumsi karbohidrat komplek seperti nasi, singkong, roti dan

ubi dapat meningkatkan pengeluaran asam lemak dalam urin, untuk itu

disarankan dikonsumsi tidak kurang dari 100 mg/hari. Tapi penderita

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

17

asam urat harus mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana sejenis

fruktosa seperti gula, premen, arum manis dan sirup karena dapat

meningkatkan kadar asam urat serum yang secara otomatis

meningkatkan resiko Gout ( Choi & Curhan, 2004 ).

4). Rendah protein.

Protein hewani seperti hati, ginjal, otak, paru dan limfa dapat

meningkatkan asam urat. Penderita asam urat dapat diberikan protein

sebesar 50-70 mg/hari atau 0,8-1,0 g/kg berat badan dari protein nabati

dan protein yang berasal dari susu, keju dan telur.

5). Rendah lemak.

Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin, oleh

karena itu penderita asam urat diberi diit rendah lemak, batasi makanan

yang digoreng, bersantan, margarin dan mentega, konsumsi lemak

sebaiknya 15% dari total kalori.

6). Tinggi cairan.

Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu pengeluaran asam

urat melalui urin. Selain itu buah-buahan segar yang banyak

mengandung air sangat baik untuk penderita asam urat selain alpukat dan

durian karena banyak mengandung lemak. Sebaiknya konsumsi air

sebanyak 2,5 liter atau sekitar 10 gelas perhari.

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

18

7). Tanpa alkohol

Alkohol dapat meningkatkan kadar asam laktat plasma yang

menghambat pengeluaran asam urat melalui urin. Hindari makan yang

mengandung alkohol seperti tape dan brem.

Kadar asam urat yang tinggi merupakan suatu stressor bagi pasien

sehingga perlu dilakukan upaya penanggulangan khususnya upaya promotif

dan preventif. Neuman (1995) seperti dikutip George (1995) menyebutkan

perlunya penekanan penurunan stres dengan cara memperkuat garis

pertahanan diri yang bersifat fleksibel, normal, serta resistan dengan sasaran

pelayanan bisa seorang individu, sebuah kelompok, keluarga, komunitas,

atau sejumlah kelompok.

Neuman setuju dengan Heslin (1986) bahwa ketika sebuah sistem

menerima keseimbangan revitalisasipun terjadi. Seperti sistem terbuka,

sistem klien memiliki kecenderungan untuk mencari atau memelihara

keseimbangan antara berbagai faktor, baik di dalam maupun di luar sistem,

yang dicari untuk mengganggunya.

Diagram model sistem Neuman menampilkan aspek-aspek utama dari

model tersebut diantaranya: variabel visiologi, psikologi, sosiokultural,

perkembangan, dan agama, struktur dasar dan sumber energi, garis

resistensi, garis pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel, stresor,

reaksi, pencegahan primer, sekunder dan tersier, faktor intra-, inter- dan

ekstrapersonal, serta penyusunan kembali lingkungan, kesehatan, dan

keperawatan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

19

Struktur dasar atau pusat inti dibuat dari faktor-faktor kehidupan dasar

yang biasa bagi makhluk hidup (Neuman, 1995) dikutip George (1995).

faktor-faktor ini mencakup variabel-variabel sistem, genetik, serta kekuatan

dan kelemahan dari bagian-bagian sistem tersebut. jika sistem klien adalah

makhluk hidup maka struktur dasarnya berisi fitur-fitur semacam

kemampuan untuk memelihara kesehatan, karakter genetik semacam warna

rambut dan respon terhadap rangsang, serta fungsi dari berbagai sistem

tubuh dan hubungan antar sistem tersebut.

Neuman (1995) seperti dikutip George (1995) memandang klien

secara holistik dan mempertimbangkan variabel-variabel (fisiologi,

psikologi, sosiokultural, perkembangan dan agama) secara komprehensif

dan bersama-sama. Variabel fisiologi cenderung ke struktur dan fungsi

tubuh. Variabel psikologi cenderung ke hubungan dan proses mental,

variabel sosiokultural cenderung ke fungsi sistem yang berhubungan

dengan aktivitas, sosial dan budaya, variabel perkembangan cenderung ke

proses yang berhubungan dengan perkembangan masa kehidupan, dan

variabel agama cenderung ke pengaruh kepercayaan agama.

Garis resistensi melindungi struktur dasar dan menjadi aktif saat garis

normal dari pertahanan mendapat stresor dari lingkungan. Contoh respon

yang mencakup garis daya tahan adalah aktifitas mekanisme sistem imun.

Jika garis daya tahan efektif didalam responnya, sistem tersebut dapat

menyusun kembali dan jika garis daya tahan tidak efektif hasilnya

menghabiskan energi yang menuju kepada kematian.

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

20

Pada istilah keseimbangan sistem, garis pertahanan normal

menggambarkan keseimbangan dari waktu ke waktu (Neuman, 1995).

Keseimbangan atau kestabilan digambarkan dengan garis pertahanan

normal yang sebenarnya merupakan serangkaian respon terhadap

lingkungannya. Garis pertahanan normal berupa pola koping dan

kemampuan pemecahan masalah yang meliputi ketersediaan pelayanan,

adanya perlindungan status nutrisi secara general, tingkat pendapatan, sikap

atau perilaku masyarakat terhadap kesehatan, serta kondisi rumah yang

memenuhi syarat kesehatan.

Garis pertahanan fleksibel diwakili dalam model diagram sebagai

batasan terluar dan tanda respon, atau perlindungan, dari sistem tersebut

terhadap stresor. Hal ini melindungi garis pertahanan normal dan bertindak

sebagai sebuah penahan bagi bagian sistem klien yang biasa stabil atau

seimbang. Garis pertahanan fleksibel lebih dinamis dari pada keseimbangan

dan relatif lebih bisa dirubah dalam jangka pendek oleh faktor-faktor seperti

nutrisi dan tidur yang tidak cukup. Baik stresor tunggal atau banyak bisa

melanggar garis pertahanan fleksibel.

. Neuman (1995) mendefinisikan lingkungan sebagai seluruh faktor

atau pengaruh dalam maupun luar yang mengelilingi klien atau sistem

klien. Pengaruh klien pada lingkungan dan lingkungan pada klien kapanpun

bisa positif atau negatif. Semua kekuatan dan pengaruh-pengaruh interaktif

semata-mata ada didalam batasan-batasan sistem klien yang membangun

lingkungan tersebut diidentifikasi sebagai lingkungan dalam. Semua

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

21

kekuatan dan pengaruh - pengaruh interaktif yang ada diluar batasan-

batasan sistem tersebut diidentifikasi sebagai lingkungan luar.

Berdasarkan penelitian Lazarus (1981), fungsi tujuan ini dilihat sebagai

sebuah tembok pelindung yang mengelilingi lingkungan dalam dan luar.

Karena ini disajikan sebagai sebuah penyekat atau insulator, lingkungan

buatan atau yang dibuat bisa mengubah respon sistem klien terhadap

tekanan. Tujuan utama dari lingkungan yang dibuat adalah untuk

menyediakan sebuah stimulus atau rangsangan positif terhadap kesehatan

bagi kliennya.

Neuman (1995) mendefinisikan stresor sebagai stimuli atau

perangsang yang memproduksi ketegangan dan memiliki potensi untuk

menyebabkan sistem tidak seimbang. Penting untuk mengidentifikasi

jenisnya, sifat, dan intensitas dari stresornya; waktu sistem bertemu dengan

stresor tersebut; dan sifat sistem reaksi atau reaksi yang berpotensi untuk

bertemu, termasuk sejumlah energi yang dibutuhkan.

Neuman (1995) mengklasifikasikan stresor seperti intra-, inter-, atau

extrapersonal dalam sifatnya. Stresor intrapersonal terjadi didalam batasan

sistem klien dan berhubungan dengan lingkungan dalam. Sebuah contoh

bagi sistem klien individu ada respon kekebalan. Tekanan interpersonal

terjadi di luar batasan sistem klien, yang terdekat dengan sistem, dan

memiliki akibat pada sistem. Sebuah contoh adalah harapan dari peraturan.

Stresor extrapersonal juga terjadi di luar batasan sistem tapi ada pada jarak

yang lebih besar dari sistem dari pada tekanan interpersonal. Sebuah contoh

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

22

adalah hak sosial. Stresor interpersonal dan extrapersonal berhubungan

dengan lingkungan luar.

Garis pertahanan fleksibel (buffer zone), yaitu tingkat kesehatan yang

dinamis. Garis pertahanan normal berupa pola koping dan kemampuan

pemecahan masalah yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya

perlindungan status nutrisi secara general, tingkat pendapatan, sikap atau

perilaku masyarakat terhadap kesehatan, serta kondisi rumah yang

memenuhi syarat kesehatan. Garis pertahanan resistan yaitu mekanisme

internal untuk menghadapi stresor yang meliputi tingkat pendidikan,

ketersediaan pelayanan kesehatan, dan transportasi.

Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam

lingkungan yang dinamis. Asumsi yang dikemukakan Betty Neuman

tentang empat konsep utama yang terkait dengan keperawatan komunitas

adalah sebagai berikut :

1. Manusia

Manusia merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari

keseimbangan dari harmoni dan merupakan suatu kesatuan dari variabel

yang utuh, yang terdiri atas variabel fisiologis, psikologis, sosiokultural,

perkembangan dan spiritual.

2. Lingkungan

Lingkungan meliputi semua faktor dari dalam dan luar atau pengaruh-

pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

23

3. Sehat

Sehat merupakan kondisi terbebasnya tubuh dari gangguan

pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan keseimbangan dinamis sebagai

dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi penyebab penyakit.

Sehat menurut model Neuman yaitu suatu keseimbangan

biopsikososio kultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan fleksibel,

normal, dan resisten.

Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan dengan

berfokus pada empat intervensi yaitu intervensi yang bersifat promosi,

intervensi yang bersifat preventif, intervensi yang bersifat kuratif,

intervensi yang bersifat rehabilitatif. Intervensi yang bersifat kuratif dan

rehabilitatif untuk gangguan pada garis pertahanan resisten dapat berupa :

(1)melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan kepakaran perawat,

(2) memberikan konseling untuk penyelesaian masalah, (3) melakukan

kerja sama lintas program dan sektoral untuk penyelesaian masalah, (4)

melakukan rujukan keperawatan atau non keperawatan bisa lintas program

dan sektor.

4. Keperawatan

Keperawatan sebagai ilmu dan kiat, mempelajari tidak terpenuhinya

kebutuhan dasar klien yang berhubungan dengan ketidakseimbangan yang

terjadi pada ketiga garis pertahanan serta berupaya membantu

mempertahankan keseimbangan untuk sehat. Intervensi keperawatan

bertujuan untuk menurunkan stresor melalui pencegahan primer berupa

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

24

tindakan untuk mengidentifikasi adanya stresor, mencegah reaksi tubuh

karena adanya stresor serta mendukung koping secara konstruktif.

Pencegahan sekunder meliputi berbagai tindakan dengan mengurangi atau

menghilangkan gejala penyakit serta reaksi tubuh lainnya karena adanya

stresor. Pencegahan tersier dapat berupa pengobatan secara rutin dan teratur

serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi

suatu penyakit.

Sesuai dengan teori Neuman, komunitas dilihat sebagai klien yang

dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu: (1) komunitas yang merupakan

klien; (2) penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri

atas lima tahapan, yaitu: pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi.

B. Pekerja Kantor

Pekerja adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (15 tahun atau lebih)

yang potensial dapat memproduksi barang atau jasa (Tenaga Kerja, 2008).

Ada dua golongan yaitu :

a. Pekerja kasar yaitu tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan atau

latihan dalam menjalankan pekerjaanya seperti tukang sapu, pemulung,

tukang becak, buruh angkut, tukang batu dan lain-lain. Pada umumnya

pekerja kasar memiliki aktivitas fisik yang berat, mereka lebih banyak

menggunakan tenaga atau otot dalam menjalankan pekerjaanya.

Keterbatasan ekonomi juga mempengaruhi gaya hidup orang-orang

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

25

pekerja kasar. Contohnya dari segi konsumsi makanan, mereka jarang

memakan makanan hewani seperti daging dan ikan, makanan cepat saji,

atau makanan-makanan yang mengandung purin tinggi lain yang

cenderung beresiko terhadap peningkatan kadar asam urat.

b. Pekerja kantor biasanya adalah tenaga-tenaga yang terdidik yaitu tenaga

kerja yang mendapat keahlian dan kemahiran pada suatu bidang karena

sekolah atau melalui pendidikan baik formal maupun non formal. Tenaga

kerja ini lebih banyak menggunakan akal atau fikiran dalam melakukan

pekerjaannya, seperti dokter, guru dan lain-lain. Aktivitas fisik yang

dilakakukan oleh tenaga kerja kantoran biasanya tidak sebanyak aktivitas

fisik yang dilakukan oleh pekerja kasar. Mereka lebih banyak

menggunakan fikiran dalam melakukan pekerjaannya. Dari segi konsumsi

makananpun berbeda dengan pekerja kasar, tingkat finansial yang

mencukupi mendorong mereka untuk lebih bebas memilih makanan yang

akan mereka konsumsi seperti daging, ikan, makarel dan makanan cepat

saji. Tuntutan pekerjaan juga mengakibatkan minimnya kesempatan

mereka untuk berolah raga sehingga bisa dikatakan tidak ada aktivitas fisik

yang cukup berat dalam keseharian pekerja kantor.

Tetapi tidak sedikit dari mereka yang menyempatkan sedikit waktu

senggang untuk berolah raga dan melakukan kegiatan lainnya, bahkan ada

yang cenderung memiliki waktu rutin berolah raga. Aktivitas yang dilakukan

mereka beragam dari aktivitas pasif yaitu aktivitas yang tidak memerlukan

kekuatan fisik maupun mental seperti pergi ke bioskop, menulis, membaca

koran, dan lain-lain. Kemudian aktivitas fisik aktif seperti berjalan dan yoga

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

26

(low impact physical activity) yang menghabiskan sedikit energi dan sedikit

kontak atau kompetisi, kemudian olah raga atau fitness, bertani (high impact

activity) yang banyak memerlukan energi dan kerja otot.

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

27

D. Kerangka Teori

Stressor Faktor asam urat - Makanan tinggi purin - Konsumsi alkohol berlebih - Hipertensi - Obat-obatan - Penyakit - Aktivitas berlebih - Umur - Obesitas

Asam urat

Garis pertahanan

Derajat reaksi

Garis pertahanan fleksibel

Garis pertahanan normal

Garis resistensi

Struktur dasar : • GenetiK • Kekuatan fisik • Kemapuan kognitif • Sistem nilai

Pencegahan primer : • Mengurangi efek

stressor • Memperkuat garis

pertahanan fleksibel

Pencegahan sekunder : • Penemuan kasus secara

dini • Pengobatan gejala

Pencegahan tersier : • Readaptasi • Reduksi • Pemeliharaan stabilitas

Rekonstitusi

Gambar 1.1 Kerangka Teori Adaptasi teori Betty Neuman, 1995

( Tim Vitahealth, 2004; Krisnatuti et al, 1997 )

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

28

D. Kerangka Konsep Penelitian

VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak teliti

Gambar 1.2 Kerangka konsep penelitian

E. Hipotesis

Menurut Patricia dan Arthur (2002) hipotesis adalah suatu

pernyataan sederhana mengenai perkiraan hubungan antara variabel-variabel

yang sedang dipelajari. Dalam penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis :

1. Ada hubungan yang signifikan antara asupan senyawa purin berlebih

dengan kadar asam urat pada tenaga kerja kantor.

2. Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas dengan kadar asam urat

pada tenaga kerja kantor.

3. Ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kadar asam urat

pada tenaga kerja kantor.

• Asupan senyawa purin berlebihan

• Aktivitas berlebihan • Umur • Hipertensi • Obat –obatan • Obesitas

Kadar asam urat

VARIABEL KONFOUNDING • Konsumsi alkohol berlebih • Penyakit • Ras

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4469/3/CUCU AISAH BAB II.pdf · berkontribusi terhadap kenaikan asam urat selain diit tinggi purin

29

4. Ada hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan kadar asam urat

pada tenaga kerja kantor.

5. Ada hubungan yang signifikan antara konsumsi obat-obatan dengan

kadar asam urat pada tenaga kerja kantor

6. Ada hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kadar asam urat

pada tenaga kerja kantor

1. Ada hubungan yang signifikan antara faktor yang dominan berupa

konsumsi purin dan aktivitas dengan kadar asam urat pada pekerja

kantor.

Faktor-faktor Yang Mempengaruih..., CUCU AISAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2011