29
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Model Pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) Menurut Komalasari (2010:57) Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode dan tekhnik pembelajaran. Belajar pada dasarnya adalah usaha sadar individu untuk mendapat suatu ilmu atau informasi. Usaha ini menghasilkan berbagai perubahan dari segi tingkah laku maupun hasil belajar siswa. Perubahan ini dipengaruhi oleh beberapa factor individu baik dari segi intrinsik maupun ekstrinsik serta masing-masing bakat dan kemampuan dalam diri siswa. Uraian diatas mendorong timbulnya pemikiran baru untuk memperbaiki proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berlatih dan belajar mandiri, dan mendorong siswa agar berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Pendidik bukan lagi aktor yang berperan sebagai satu-satunya pusat dan sumber informasi siswa atau sering disebut sebagai teacher centered. Menurut Suryosubroto (2009:188-202) Pendidik lebih banyak menempatkan diri sebagai fasilitator, motivator, dan dinamisator belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Sebagai fasilitator berarti pendidik membantu memberikan kemudahan siswa dalam proses pembelajaran (langkah yang diperlukan menyajikan beberapa alternatif sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, menyediakan media pembelajaran). Sebagai motivator, pendidik berperan memotivasi peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran (memberikan penguatan berupa umpan balik). Sebagai dinamisator, pendidik berusaha memberikan rangsangan (stimulans) dalam mencari, mengumpulkan dan menentukan informasi untuk pemecahan masalah berupa kondisi Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Model Pembelajaran PBI (Problem Based Instruction)

Menurut Komalasari (2010:57) Model pembelajaran pada

dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal

sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,

model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan

suatu pendekatan, metode dan tekhnik pembelajaran. Belajar pada

dasarnya adalah usaha sadar individu untuk mendapat suatu ilmu atau

informasi. Usaha ini menghasilkan berbagai perubahan dari segi tingkah

laku maupun hasil belajar siswa. Perubahan ini dipengaruhi oleh

beberapa factor individu baik dari segi intrinsik maupun ekstrinsik serta

masing-masing bakat dan kemampuan dalam diri siswa.

Uraian diatas mendorong timbulnya pemikiran baru untuk

memperbaiki proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran yang dapat

memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berlatih dan

belajar mandiri, dan mendorong siswa agar berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran. Pendidik bukan lagi aktor yang berperan sebagai

satu-satunya pusat dan sumber informasi siswa atau sering disebut

sebagai teacher centered.

Menurut Suryosubroto (2009:188-202) Pendidik lebih banyak

menempatkan diri sebagai fasilitator, motivator, dan dinamisator belajar

baik secara individual maupun secara kelompok. Sebagai fasilitator

berarti pendidik membantu memberikan kemudahan siswa dalam proses

pembelajaran (langkah yang diperlukan menyajikan beberapa alternatif

sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, menyediakan media

pembelajaran). Sebagai motivator, pendidik berperan memotivasi peserta

didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran (memberikan penguatan

berupa umpan balik). Sebagai dinamisator, pendidik berusaha

memberikan rangsangan (stimulans) dalam mencari, mengumpulkan dan

menentukan informasi untuk pemecahan masalah berupa kondisi

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

8

problematik dalam bentuk memberikan tugas dan memberikan umpan

balik dalam pemecahan masalah.

Dengan pemikiran inilah maka muncul solusi suatu model

pembelajaran yang mendukung uraian diatas. Model pembelajaran yang

sesuai dengan uraian yang telah dijabarkan diatas disebut dengan PBI

(Problem Based Instruction).

Model pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) adalah

suatu proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan

masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang

untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman

yang telah mereka punyai sebelumnya (prior knowledge) sehingga akan

terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru (Suyatno, 2009:58-59).

Model pembelajaran PBI sangat membutuhkan wawasan dari

peserta didik, desain dari pembelajaran ini menuntut siswa aktif, mandiri,

kreatif dan kompak. Siswa secara berkelompok diatur dan mereka saling

bertukar pikiran untuk membangun pengetahuan mereka sendiri melalui

masalah yang diberikan guru. Hal ini senada bahwa keterampilan

memecahkan masalah memperluas proses berpikir.

Suatu soal yang dianggap sebagai “masalah” adalah soal yang

memerlukan keaslian berpikir tanpa adanya contoh penyelesaian

sebelumnya. Masalah berbeda dengan soal latihan. Pada soal latihan

siswa telah mengetahui cara menyelesaikannya, karena telah jelas

hubungan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan, dan biasanya

telah ada di contoh soal. Jika ada masalah dan siswa tidak tahu cara

menyelesaikannya, tetapi siswa tetap tertarik dan tertantang untuk

menyelesaikannya. Siswa menggunakan segenap pemikiran, memilih

strategi pemecahannya, dan memproses hingga menemukan penyelesaian

dari suatu masalah (Suyitna, 2003:34).

Ciri-ciri Model Pembelajaran PBI (Problem Based Instruction)

Menurut Arend dkk dalam Trianto (2010:93) ciri-ciri khusus dari Model

PBI (Problem Based Instruction) adalah :

a. Pengajuan pertanyaan atau masalah

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

9

Mereka mengajukan situasi kehidupan nyata autentik,

menghindari jawaban sederhana, dan memungkinkan adanya

berbagai macam solusi untuk situasi tersebut.

b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin

Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin

berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, matematika, dan ilmu-

ilmu social), masalah yang akan diselidiki telah dipilih benar-benar

nyata agar dalam pemecahannya, siswa meninjau masalah itudari

banyak mata pelajaran.

c. Penyelidikan autentik

Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa

melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata

terhadap masalah nyata. Siswa menganalisis dan mendefinisikan

masalah, mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan,

mengumpulkan dan menganalisa informasi, melakukan eksperimen

(jika diperlukan), membuat inferensi, dan merumuskan

kesimpulan.Sehingga metode penyelidikan yang digunakan,

bergantung kepada masalah yang sedang dipelajari.

d. Menghasilkan produk dan memamerkannya

Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk

menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak

dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian

masalah yang mereka temukan.

e. Kolaborasi

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

10

Pembelajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa yang

bekerja sama satu sama lainnya, paling sering secara berpasangan

atau kelompok kecil. Bekerja sama memberikan motivasi untuk

secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan

memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog untuk

mengembangkan ketrampilan social dan ketrampilan berfikir.

Keuntungan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBI (Problem

Based Instruction)

a. Keuntungan Model Pembelajaran PBI (Problem Based Instruction)

Ibrahim dan Nur dalam trianto (2011:96) mengatakan bahwa

manfaat pengajaran berdasarkan masalah dikembangkan untuk

membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan

masalah, dan ketrampilan intelektual; belajar berbagai peran orang

dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau

simulasi; dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri.

Kelebihan model pembelajaran PBI (Problem Based

Instruction) menurut Triatno (2011:96-97) adalah realistic dengan

kehidupan siswa, konsep sesuai dengan kebutuhan siswa,

memupuksifat inquiri siswa, retensi nkonsep jadi kuat, dan

memupuk kemampuan Problem Solving.

b. Kelemahan Model Pembelajaran PBI (Problem Based Instruction)

Menurut Suyatno (2009:59) Model pembelajaran PBI

(Problem Based Instruction) mempunyai beberapa kelemahan, yang

pertama faktor bawaan guru dan siswa. Karena terlalu sering

menggunakan model pembelajaran langsung, maka siswa dan guru

masih terbawa dengan model pembelajaran tersebut yaitu pemberian

materi terjadi secara satu arah. Kedua adalah kurangnya waktu,

proses PBI terkadang membutuhkan waktu yang lebih banyak.

Peserta didik terkadang memerlukan waktu untuk menghadapi

persoalan yang diberikan. Sementara, waktu pelaksanaan PBI harus

disesuaikan dengan beban kurikulum.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

11

Hal ini senada dengan yang dikemukakan Trianto (2011:97)

yang menyatakan bahwa model ini mempunyai beberapa

kekurangan, yaitu : (1) Persiapan pembelajaran (alat, problem,

konsep) yang kompleks; (2) sulitnya mencari problem yang relevan;

(3) sering terjadi miss-konsepsi; dan (4) Konsumsi waktu, dimana

model ini memerlukan waktu yang cukup dalam proses

penyelidikan. Sehingga kadang banyak waktu yang tersita untuk

proses tersebut.

Dari uraian diatas kelemahan model pembelajaran PBI

(Problem Based Instruction) terpusat pada merancang pembelajaran

dengan disiplin waktu yang baik. Sulitnya mencari materi yang

relevan bagi model pembelajaran ini, karena apabila antara materi

dan model pembelajaran tidak cocok maka tujuan pembelajaran

tidak akan tersampaikan dengan baik. Bagi guru harus mengerti

batasan-batasan antara model pembelajaran langsung dengan model

pembelajaran PBI, dengan mengetahui batasannya tidak akan keliru

atau tertukar.

Tahap-Tahap atau Langkah Pembelajaran PBI (Problem Based

Instruction). Menurut Ibrahim dalam Trianto (2011:97) didalam PBI,

peran guru berbeda dengan kelas tradisional. Peran guru di dalam kelas

PBI antara lain sebagai berikut:

a. Mengajukan masalah atau mengorientasikan siswa kepada masalah

autentik, yaitu masalah kehidupan nyata sehari-hari;

b. Memfasilitasi atau membimbing penyelidikan misalnya melakukan

pengamatan atau melakukan eksperimen atau percobaan;

c. Memfasilitasi dialog siswa; dan

d. Mendukung belajar siswa.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

12

Menurut Trianto (2011:97) sintaks suatu pembelajaran berisi

langkah-langkah praktis yang harus dilakukan guru dan siswa dalam

suatu kegiatan. Dalam model pembelajaran yang penulis angkat, terdapat

lima langkah utama yang harus dilakukan guru dan siswa adalah sebagai

berikut :

Tabel 2.1 Sintaks PBI (Problem Based Instruction)

Tahap Tingkah Laku Guru

Tahap-1

Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran

Menjelaskan logistic yang

dibutuhkan, mengajukan fenomena

atau demonstrasi atau cerita untuk

memunculkan masalah, memotivasi

siswa untuk terlibat dalam

pemecahan masalah yang dipilih.

Tahap-2

Mengorganisasi siswa untuk

belajar

Guru membantu siswa untuk

mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubungan dengan masalah

tersebut.

Tahap-3

Membimbing penyelidikan

individual maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang

sesuai, melaksanakan eksperimen,

untuk mendapatkan penjelasan dan

pemecahan masalah.

Tahap-4

Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai seperti laporan,

video dan model serta membantu

mereka untuk berbagi tugas dengan

temannya.

Tahap-5

Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk

melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap penyelidikan mereka dan

proses-proses yang mereka gunakan.

Sumber : Ibrahim,dkk. dalam Trianto (2011:98)

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

13

2. Model Pembelajaran Langsung

Menurut Arends (1997) dalam Uno (2011:117) model

pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang

dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan

dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang

terstruktur dengan baik, dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang

bertahap selangkah demi selangkah. Model pembelajaran langsung

ditujukan untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan

memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.

Pembelajaran ini akan dilakukan pada kelas kontrol sebagai pembanding

pada kelas eksperimen.

Berbeda dengan Arends, Trianto (2010:41) mengatakan bahwa

pengajaran langsung adalah suatu model pembelajaran yang bersifat

teacher centered. Ciri-ciri Model Pembelajaran Langsung, menurut Kardi

dan Nur dalam Trianto (2010:41) ciri-ciri model pembelajaran langsung

adalah sebagai berikut :

a. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa

termasuk prosedur penilaian belajar.

b. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.

c. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan

agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan

berhasil.

Langkah-langkah model pembelajaran langsung pada dasarnya

mengikuti pola-pola pembelajaran secara umum. Langkah-langkah

pengajaran langsung meliputi tahapan sebagai berikut :

a. Menyampaikan tujuan dan menyiapkan siswa

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

14

Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan

perhatian siswa, serta memotivasi mereka untuk berperan serta

dalam pelajaran itu.

b. Menyampaikan tujuan

Siswa perlu mengetahui dengan jelas, mengapa mereka

berpartisipasi dalam suatu pelajaran tertentu, dan mereka perlu

mengetahui apa yang harus dapat mereka lakukan setelah selesai

berperan serta dalam pelajaran itu. Penyampaian tujuan kepada siswa

dapat dilakukan guru melalui rangkuman rencana pembelajaran

dengan cara menuliskannya dipapan tulis atau menempelkan

informasi tertulis pada papan bulletin, yang berisi tahap-tahap dan

isinya, serta alokasi waktu yang disediakan untuk setiap tahap.

c. Menyiapkan siswa

Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa,

memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan, dan

mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimilikinya,

yang relevan dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari.

d. Presentasi dan demonstrasi

Fase kedua pengajaran langsung adalah melakukan presentasi

atau demonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Kunci untuk

berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas mungkin dan

mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang efektif.

e. Mencapai kejelasan

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

15

Hasil-hasil penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa

kemampuan guru untuk memberikan informasi yang jelas dan

spesifik kepada siswa, mempunyai dampak yang positif terhadap

proses belajar siswa. Sementara itu, para peneliti dan pengamat

terhadap guru pemula dan belum berpengalaman menemukan

banyak penjelasan yang kabur dan membingungkan. Hal ini pada

umumnya terjadi pada saat guru tidak menguasai sepenuhnya isi

pokok bahasan yang dikerjakannya, dan tidak menguasai teknik

komunikasi yang jelas.

f. Melakukan demonstrasi

Pengajaran langsung berpegang teguh pada asumsi, bahwa

sebagian besar yang dipelajari (hasil belajar) berasal dari mengamati

orang lain. Belajar dengan meniru tingkah laku orang lain dapat

menghemat waktu, menghindari siswa dari belajar melalui “trial and

error.”

Agar dapat mendemostrasikan suatu konsep atau

keterampilan dengan berhasil, guru perlu dengan sepenuhnya

menguasai konsep atau keterampilan yang akan didemonstrasikan,

dan berlatih melakukan demonstrasi untuk menguasai komponen-

komponennya.

g. Mencapai pemahaman dan penguasaan

Untuk menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku

yang benar dan bukan sebaliknya, guru perlu benar-benar

memperhatikan apa yang terjadi pada setiap tahap demonstrasi ini

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

16

berarti, bahwa jika guru menghendaki agar siswa-siswanya dapat

melakukan sesuatu yang benar, guru berupaya agar segala sesuatu

yang didemonstrasikan juga benar.

Banyak contoh yang menunjukkan, bahwa siswa bertingkah

laku yang tidak benar karena mencontoh tingkah laku orang lain

yang tidak benar.

h. Berlatih

Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar

diperlukan latihan yang intensif, dan memperhatikan aspek-aspek

penting dari keterampilan atau konsep yang didemonstrasikan.

i. Memberikan latihan terbimbing

Salah satu tahap penting dalam pembelajaran langsung ialah

cara guru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan terbimbing.”

Keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan dapat meningkatkan

retensi, membuat belajar berlangsung dengan lancar, dan

memungkinkan siswa menerapkan konsep atau keterampilan pada

situasi baru.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam

menerapkan dan melakukan pelatihan.

(1) Menugasi siswa melakukan latihan singkat dan bermakna.

(2) Memberikan pelatihan pada siswa sampai benar-benar

menguasai konsep atau keterampilan yang dipelajari.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

17

(3) Hati-hati terhadap latihan yang berkelanjutan, pelatihan yang

dilakukan secara terus-menerus dapat menimbulkan kejenuhan

pada siswa.

(4) Memperhatikan tahap-tahap awal pelatihan, yang mungkin saja

siswa melakukan keterampilan yang kurang benar atau bahkan

salah disadari.

j. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Tahap ini terkadang dikenal dengan tahap resitasi, yaitu guru

memberikan beberapa pertanyaan lisan atau tertulis kepada siswa

dan guru memberikan respon terhadap jawaban siswa.Kegiatan ini

merupakan aspek penting dalam pengajaran langsung, karena tanpa

mengetahui hasilnya, latihan tidak banyak manfaatnya bagi siswa.

Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk memberikan umpan

balik secara lisan, tes dan komentar tertuis. Tanpa umpan balik

spesifik, siswa tak mungkin dapat memperbaiki kekurangannya, dan

tidak dapat mencapai tingkat penguasaan keterampilan yang mantap.

k. Memberikan kesempatan latihan mandiri

Pada tahap ini, guru memberikan tugas kepada siswa untuk

menerapkan keterampilan yang baru saja diperolehnya secara

mandiri. Kegiatan ini dilakukan oleh siswa secara pribadi yang

dilakukan di rumah atau diluar jam pelajaran. Ada beberapa hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam memberikan tugas mandiri,

yaitu:

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

18

(1) Tugas rumah yang diberikan bukan merupakan kelanjutan dari

proses pembelajaran, tetapi merupakan kelanjutan pelatihan

untuk pelajaran selanjutnya

(2) Guru seyogyanya menginformasikan kepada orang tua siswa

tentang tingkat keterlibatan mereka dalam membimbing siswa

dirumah.

(3) Guru perlu memberikan umpan balik tentang hasil tugas yang

diberikan kepada siswa dirumah.

3. Pengertian Belajar

Dalam masyarakat muncul anggapan bahwa belajar semata-mata

untuk mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam

bentuk informasi atau mata pelajaran. Sehingga orang tua akan merasa

bangga apabila anaknya dapat mengucapkan informasi-informasi yang

didapatkan disekolah. Namun banyak juga yang memandang belajar

sebagai pelatihan belaka seperti yang tampak pada pelatihan membaca

dan menulis. Berdasarkan persepsi semacam ini, biasanya mereka akan

merasa cukup puas bila anak-anak mereka telah mampu memperlihatkan

kemampuan tertentu walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat

dan tujuan ketrampilan tersebut.

Dalam pengertian lain belajar merupakan proses perubahan

perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi

paham, dari kurang terampil menjadi lebih terampil, dan dari kebiasaan

lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun

individu itu sendiri (Trianto, 2009).

Dari pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa belajar merupakan

proses perubahan tingkah laku seseorang dari yang tidak tahu menjadi

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

19

tahu, dari yang tidak paham menjadi paham, dan dari yang kurang

terampil menjadi terampil melalui praktek atau pengalaman tertentu yang

dilalui seseorang agar dapat bermanfaat bagi individu atau

lingkungannya.

Pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk

membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber

belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.

Sehingga pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru

dan peserta didik, keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan

terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya

(Trianto, 2009).

Menurut Darsono (2000) pembelajaran adalah suatu kegiatan

yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku anak

didik berubah kearah yang lebih baik.

Dari pendapat-pendapat diatas bahwa pembelajaran adalah proses

belajar mengajar yang terjadi antara guru dan siswa dengan tujuan agar

tingkah laku anak berubah kearah yang lebih baik sesuai dengan target

yang sudah ditentukan sebelumnya.

4. Pengertian Hasil Belajar

Belajar mengajar sebagai suatu proses memiliki tiga unsur yang

dapat dibedakan, menurut nana sudjana (2010:2) tiga unsur ini yakni

tujuan pengajaran (tujuan instruksional), pengalaman (proses) belajar

mengajar, dan hasil belajar. Tujuan instruksional pada hakikatnya adalah

perubahan tingkah laku yang diinginkan siswa. Dalam penilaian sudah

semestinya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku siswa telah

terjadi melalui proses belajarnya. Perubahan ini dapat dilihat melalui

proses penilaian, penilaian proses memberikan atau menentukan nilai

kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Penilaian ini

bermanfaat tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui tercapainya tujuan

instruksional namun juga sebagai umpan balik upaya memperbaiki

proses belajar mengajar.

Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap

hasil-hasil belajar siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini menurut sudjana

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

20

(2010:3) mengisyaratkan bahwa objek yang dinilai adalah hasil belajar

siswa. Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah

laku siswa yang secara luas terdiri atas bidang kognitif, bidang afektif

dan bidang psikomotor.

Benjamin S. Bloom dalam Sudijono (2006:49) bahwa tujuan

pendidikan mengacu pada tiga jenis domain, yaitu:

a. Ranah Kognitif

Adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Dalam

ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berfikir mulai dari yang

terendah hingga ke yang tinggi, keenam jenjang itu adalah :

Pengetahuan (Knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk

mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang

nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus, dan sebagainya, tanpa

mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan

merupakan proses berpikir yang paling rendah.

Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang

untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu

diketaui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah

mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai

segi. Peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat

memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang hal yang ia

pahammi menggunakan kalimatnya sendiri.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

21

Penerapan (application) adalah kesanggupan seseorang untuk

menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun

metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan

sebagainya, dalam situasi yang baru dan konkret.

Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci

atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-

bagian atau factor-faktor yang satu dengan factor-faktor yang

lainnya.

Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berpikir yang merupakan

kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu

proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara

logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur

atau berbentuk pola baru.

Penilaian (Evaluation) merupakan jenjang berpikir paling tinggi

dalam ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom. Penilaian atau

evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat

pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide, misalnya jika

seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan, maka ia akan

mampu memilih satu pilihan yang terbaik, sesuai dengan patokan-

patokan atau kriteria yang ada.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

22

Tabel 2.2 Hasil Belajar Aspek Kognitif pada materi Bangun Datar

No Indikator Aspek

Kognitif Soal

1. Menemukan konsep sifat-

sifat bangun segitiga,

persegi panjang, trapesium

dan jajar genjang.

Pengetahuan

Disajikan gambar bangun

Segitiga, persegi panjang,

trapesium dan jajar

genjang

Pemahaman Siswa mengidentifikasi

sifat-sifat bangun segitiga,

persegi panjang, trapesium

dan jajar genjang

menggunakan media

No Indikator Aspek

Kognitif Soal

2. Menyimpulkan konsep

sifat-sifat bangun segitiga,

persegi panjang, trapesium

dan jajar genjang.

Pemahaman Menyimpulkan konsep

sifat-sifat bangun segitiga,

persegi panjang, trapesium

dan jajar genjang.

3. Menggambar bangun

segitiga, persegi panjang,

trapesium dan jajar

genjang sesuai petunjuk

guru

Penerapan Menggambar bangun

segitiga, persegi panjang,

trapesium dan jajar

genjang sesuai petunjuk

guru

b. Ranah Afektif

Menurut Anas (2009:54) ranah afektif adalah ranah yang

berkaitan dengan sikap dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa

sikap seseorang dapat diramalkan bila perubahannya bila seseorang

telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Oleh Krathwohl

ranah afektif dirinci menjadi lima jenjang, yaitu :

1) Receiving atau attending (menerima atau memperhatikan) adalah

kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari

luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi,

gejala dan lain-lain.termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah :

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

23

kesadaran dan keinginan untuk menerima stimulus, mengontrol

dan menyeleksi gejala-gejala atau rangsangan yang datang dari

luar. Receiving juga sering diberi pengertian sebagai kemauan

untuk memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek. Pada

jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima

nilai atau nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka, dan mereka

mau menggabungkan diri ke dalam nilai itu atau mengidentikkan

diri dengan nilai itu.

2) Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi

aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang

dimiliki oleh seseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara

aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya

dengan salah satu cara.

3) Valuing (menilai atau menghargai) artinya memberikan nilai atau

memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau objek,

sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan

membawa kerugian atau penyesalan. Di sini peserta didik tidak

hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah

berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena, yang baik

atau buruk. Bila suatu ajaran yang telah mampu mereka nilai dan

telah mampu untuk mengatakan “itu adalah baik” , maka ini

berarti bahwa peserta didik telah menjalani proses penilaian.

Nilai itu telah mulai dicamkan (internalized) dalam dirinya.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

24

Dengan demikian maka nilai tersebut telah stabil dalam diri

peserta didik.

4) Organization (mengatur atau mengorganisasikan) artinya

mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru

yang lebih universal, yang membawa kepada perbaikan umum.

Mengatur atau mengorganisasikan merupakan pengembangan

dari nilai ke dalam satu system organisasi, termasuk di dalamnya

hubungan suatu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas

nilai yang telah dimilikinya.

Sikap atau perubahan tingkah laku seseorang tidak dapat

dilihat namun bisa dirasakan. Perubahan tingkah laku didapat dari

proses belajar yang dialami siswa, secara tidak langsung

pembelajaran yang terkonsep dengan baik akan membantu siswa

membentuk sikapnya. Sikap atau perilaku siswa yang dapat

terbentuk dan diharapkan guru itu macam-macam, seperti tanggung

jawab, kerja sama, disiplin, mandiri dll. Namun peneliti hanya akan

membahas satu sikap yang diharapkan dapat dimiliki oleh setiap

siswa, yaitu kemandirian.

Kemandirian berasal dari kata dasar diri yang mendapat

awalan ke- dan akhiran –an, kemudian membentuk suatu kata

keadaan atau benda. Konsep yang sering digunakan dalam

kemandirian adalah autonomy. Menurut Chaplin dalam Desmita

(2009:184) otonomi adalah kebebasan individu manusia untuk

memilih, untuk menjadi satu kesatuan yang bisa memerintah,

menguasai dan menentukan dirinya sendiri. Sedangkan Seifert dan

Hoffnung mendefinisikan otonomi atau kemandirian sebagai “the

ability to govern and regulate one’s own thoughts, feelings, and

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

25

actions freely and responsibly while overcoming feelings of shame

and doubt.”

Dapat diartikan bahwa kemandirian itu kemampuan untuk

mengembangkan dan mengatur seseorang dengan kekuatan sendiri,

perasaan dan perilaku yang bebas dan bertanggung jawab dalam

menghadapi perasaan malu dan ragu-ragu.

Menurut Desmita (2009 : 185) Kemandirian atau otonomi

adalah kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur pikiran,

perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri

untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keragu-raguan. Erikson

mengatakan kemandirian adalah usaha untuk melepaskan diri dari

orang tua dengan maksud untuk menemukan dirinya melalui proses

mencari identitas ego, yaitu merupakan perkembangan kearah

individualitas yang mantap dan berdiri sendiri.

Dari pendapat diatas, kemandirian adalah usaha

membebaskan diri dari pengaruh orang tua dalam rangka mencari

identitas diri agar individu dapat mengatur pikiran, tindakan dan

perasaannya sendiri kearah individualitas yang mantap dan berdiri

sendiri.

Tingkatan dalam kemandirian adalah perkembangan

kemandirian seseorang yang berlangsung secara bertahap sesuai

dengan tingkat perkembangan kemandirian tersebut. Ciri-ciri dan

tingkatan kemandirian yang disebutkan Desmita (2009:188) antara

lain:

1) Memiliki pandangan hidup sebagai suatu keseluruhan

2) Cenderung bersifat realistik dan objectif terhadap diri sendiri

dan orang lain

3) Peduli terhadap pemahaman abstrak, seperti keadilan sosial

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

26

4) Mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang bertentangan

5) Toleran terhadap ambiguitas

6) Peduli akan memenuhi diri (self-fulfilment)

7) Ada keberanian untuk menyelesaikan konflik internal

8) Responsif terhadap kemandirian orang lain

9) Sadar akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain

10) Mampu mengekspresikan perasaan dengan penuh keyakinan dan

keceriaan

Domain psikomotor yaitu domain yang lebih menekankan

pada gerakan-gerakan fisik baik secara halus maupun kasar. Domain

ini lebih cenderung pada mata pelajaran yang menekankan kepada

gerakan-gerakan atau ketrampilan fisik seperti seni musik dan

olahraga. Domain ini lebih berhubungan dengan kemampuan skill

atau kemampuan seseorang.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang mulai dari

kemampuan kognitif, sikap dan ketrampilan yang dimilikinya.

Tabel 2.3 Hasil Belajar Aspek Afektif Pada Materi Bangun

Datar

No Sikap Indikator

1 Kemandirian 1. Melatih siswa agar mampu bekerja

secara mandiri

2. Membangun kemandirian siswa

melalui tugas-tugas yang bersifat

individu

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

27

c. Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang

menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ranah

psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan

bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk

keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil

belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil

belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (yang

baru tampak dalam bentuk kecenderungan kecenderungan untuk

berperilaku). Hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan

menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik telah

menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna

yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektifnya.

Tabel 2.4 Hasil Belajar Aspek Psikomotor pada Materi Bangun

Datar

No. Indikator Aspek

Psikomotor Kegiatan

1 Siswa mampu

secara aktif

menggunakan

media

Ketepatan

Siswa tepat dan teliti

dalam menggunakan

alat peraga

2. Menganalisis sifat-

sifat bangun datar

Siswa menggunakan

kemampuan

motoriknya untuk

menganalisis sifat

bangun datar

5. Pengertian Matematika

Zavenbergen (2004:9-10) Mathematics is the social filter that

facilitates the acces of some students to professions of high status, wealth

and power while excluding other. Developing nations actively seek their

young to have access to mathematics, for they know that such knowledge

will benefit them in the future. Mathematics be the foundation for so

many other forms of powerfull knowledge. Computing, science,

technology, research, all have a heavy reliance on mathematics.

Zavenbergen mengatakan bahwa matematika merupakan ilmu

yang dapat dijadikan pondasi untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang

lainnya. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Indonesia tahun

2004 dan disempurnakan dengan Standar Isi (SI) tahun 2006

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

28

menyebutkan bahwa matematika merupakan ilmu universal yang

mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir manusia, untuk

menguasai dan menciptakan teknologi masa depan.

Matematika pada dasarnya berasal dari bahasa yunani

mathematike yang berarti mempelajari. Kata mathematike mempunyai

hubungan dengan kata mathein yang artinya belajar (berfikir). Sesuai

dengan asal katanya, matematika merupakan ilmu pengetahuan yang

dapat didapat dengan cara berfikir. Asep Jihad (2008 : 152) dalam

bukunya menyebutkan pengertian matematika dari beberapa ahli, Reys

(1948) mengartikan bahwa matematika sebagai telaahan tentang pola-

pola dan hubungan suatu jalan atau pola berfikir, suatu seni, suatu bahasa

dan suatu alat. Maka dari itu, Kline (1973) menyebutkan bahwa

matematika bukan pengetahuan yang menyendiri, keberadaannya ada

untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai

permasalahan sosial,ekonomi dan alam.

6. Materi Pokok Bangun Datar

Dalam penelitian ini peneliti mengambil materi Bangun Datar

pada kelas V semester II dengan SK dan KD sebagai berikut:

Tabel 2.5 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

6. Memahami

sifat-sifat

bangun dan

hubungan

antar bangun

6.1 Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

datar

Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

segitiga dan persegi

panjang

Menggambar

bangun segitiga dan

persegi panjang

Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

trapesium dan jajar

genjang

Menggambar

bangun trapesium

dan jajar genjang

Sumber : Panduan KTSP

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

29

Segitiga

Bidang segitiga adalah daerah yang berbentuk segitiga. Bidang

segitiga biasanya hanya disebut segitiga. Berikut ini adalah jenis-jenis

segitiga.

Macam-macam segitiga menurut besar sudutnya.

1) Segitiga lancip, Besar ketiga sudutnya kurang dari 90°.

2) Segitiga siku-siku, Besar salah satu sudutnya 90°.

3) Segitiga tumpul, besar salah satu sudutnya lebih dari 90° dan kurang

dari 180°.

Macam-macam segitiga menurut panjang sisinya.

1. Segitiga sembarang, Ketiga sisinya tidak sama panjang.

2. Segitiga sama kaki, Dua sisinya sama panjang.

3. Segitiga sama sisi, Ketiga sisinya sama panjang.

Sudut dilambangkan dengan ∠. Misal Sudut A dilambangkan

∠A. Sudut B dilambangkan ∠B.

Persegi panjang

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

30

Bentuk persegi panjang banyak kamu jumpai di sekitarmu.

Contoh yang dekat misalnya papan tulis, permukaan buku tulismu, dan

permukaan meja.

Sifat-sifat persegi panjang :

1) persegi panjang merupakan bangun segi empat;

2) banyak titik sudutnya ada 4;

3) keempat sudutnya berupa sudut siku-siku;

4) banyak sisi yang sejajar ada dua pasang; dan

5) pasangan sisi yang sejajar sama panjang.

Dua garis yang sejajar dilambangkan dengan tanda // contoh :

a // b artinya garis a sejajargaris b.

AB // CD artinya garis AB sejajar garis CD.

Trapesium dan Jajar Genjang

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

31

Gambar diatas merupakan contoh bentuk trapesium yang sering

kamu lihat. Jenis-jenis trapesium ada 3, yaitu trapesium sembarang,

trapesium sama kaki, dan trapesium siku-siku.

Setiap sisi trapesium mempunyai

nama sendiri, yaitu sisi atas, kaki, sisi alas

dan kaki.

Trapesium termasuk segiempat, sehingga memiliki 4 sisi dan 4

titik sudut. Ada sepasang sisi-sisi yang sejajar. Pada trapesium sama kaki

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

32

ada sepasang kaki trapesium yang sama panjang. Sifat-sifat trapesium

sebagai berikut.

1. Mempunyai sepasang sisi yang sejajar.

2. Jumlah besar sudut yang berdekatan di antara sisi sejajar 180°.

3. Jumlah keempat sudutnya 360°.

Jajar genjang

Jajar genjang merupakan bangun datar segi empat, adapun

bentuknya adalah sebagai berikut :

Sifat-sifat jajargenjang adalah sebagai berikut .

1. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.

2. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

3. Keempat sudutnya tidak siku-siku.

4. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.

5. Kedua diagonalnya saling membagi dua ruas garis sama panjang.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini dilakukan oleh Femi Septi Ana Nomor Induk

56081008030 Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sriwijaya dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

Masalah Terhadap Hasil Belajar SIswa Matematika Siswa Pada Pokok

Bahasan Aritmatika Sosial Kelas VII SMP 9 Palembang. Penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen semu (quasi-eksperimen) yang bertujuan

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

33

untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalahterhadap

hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 9 Palembang.

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh siswa

kelas VII SMP Negeri 9 Palembang, sedangkan sampelnya adalah kelas VII.7

sebanyak 26 orang sebagi kelas eksperimen dan kelas VII.8 sebanyak 26

orang sebagai kelas kontrol. Untuk pengumpulan data, penelitian ini

menggunakan tes hasil belajar matematika siswa (post test). Dimana rata-

rata nilai nilai post test untuk kelas eksperimen adalah 82,62. Sedangkan

rata-rata nilai post test untuk kelas kontrol adalah 70,04. Untuk

mengujihipotesis digunakan uji-t dengan taraf signifikan 5%. Dari hasil

perhitungan diperoleh t hitung = 2.260 dengan derajat kebebasan 50.

Dengan demikian ada pengaruh model Pembelajaran Berbasis Masalah

terhadap hasil belajar matematika siswa di kelas VII SMP Negeri 9

Palembang.

C. Kerangka Berpikir

Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan siswanya saja

namun juga kualitas pengajaran guru. Diharapkan dengan menerapkan model

pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) siswa yang tidak menyukai

matematika menjadi suka. Dengan demikian hasil belajar siswa aspek

kognitif, afektif dan psikomotor akan meningkat dengan baik.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

34

Dengan melibatkan siswa pada proses pembelajaran, diharapkan siswa

menjadi aktif dan keaktifannya dapat membantu siswa memahami konsep-

konsep matematika yang diharapkan. Bila dirumuskan dalam skema dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir diatas, dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Ada pengaruh penerapan model pembelajaran PBI (Problem Based

Instruction) terhadap hasil belajar matematika aspek kognitif siswa kelas

V SD Negeri 1 Karangnanas.

2. Ada pengaruh penerapan model pembelajaran PBI (Problem Based

Instruction) terhadap hasil belajar matematika aspek afektif siswa kelas

V SD Negeri 1 Karangnanas.

Hasil Belajar

Matematika Tinggi

Penerapan

Metode eksperimen dan

model pembelajaran PBI

Kondisi Awal

Hasil Belajar Matematika

Rendah

Kondisi Akhir

Memberikan pengaruh

yang positif terhadap hasil

belajar matematika

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian ...repository.ump.ac.id/5972/3/BAB II.pdf · Masalah berbeda dengan soal latihan. ... (IPA, matematika, dan ilmu- ... dengan

35

3. Ada pengaruh penerapan model pembelajaran PBI (Problem Based

Instruction) terhadap hasil belajar matematika aspek psikomotor siswa

kelas V SD Negeri 1 Karangnanas.

Pengaruh Model Pembelajaran..., Ocktariena Dewi Puspasari, FKIP, UMP, 2013