25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data yang menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu sehingga pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dari laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap lapoaran keuangan anatara lain para pemilik perusahaan, manajer perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, investor, karyawan, dan masyarakat. Menurut Harahap (2004:105) ”laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah Neraca, Laporan rugi Laba, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan posisi Keuangan”. Sedangkan Riyanto (2001:15) menyatakan laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai adanya keuangan suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, nilai hutang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan keuangan laba/rugi mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu biasanya dalam satu tahun. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data

yang menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan dalam suatu

periode tertentu sehingga pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

perkembangan suatu perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dari

laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh perusahaan. Pihak-pihak

yang berkepentingan terhadap lapoaran keuangan anatara lain para pemilik

perusahaan, manajer perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers,

investor, karyawan, dan masyarakat.

Menurut Harahap (2004:105) ”laporan keuangan menggambarkan

kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau

jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal

adalah Neraca, Laporan rugi Laba, Laporan Arus Kas dan Laporan

Perubahan posisi Keuangan”.

Sedangkan Riyanto (2001:15) menyatakan

laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai adanya keuangan suatu perusahaan, dimana neraca mencerminkan nilai aktiva, nilai hutang, dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan keuangan laba/rugi mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama periode tertentu biasanya dalam satu tahun.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang berisi data-data keuangan.

Data-data keuangan ini digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak

yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Sawir (2005:2) adalah sebagai berikut:

a. menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi,

b. laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu,

c. laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan

perusahaan saat ini dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di

masa depan. Dari pengertian di atas tujuan laporan keuangan adalah

memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-

sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

3. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Pada waktu tertentu manajemen suatu perusahaan harus menyusun dan

menyajikan laporan keuangan guna memenuhi kebutuhan para pihak yang

berkepentingan atas suatu perusahaan ini. Mengenai laporan keuangan yang

disajikan dan disusun oleh manajemen sesuai Ikatan Akuntan Indonesia,

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

(2007:2) menyatakan “laporan keuangan yang lengkap terdiri atas

komponen-komponen berikut ini: neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.”

a. Neraca (Balance Sheet)

Pendapat Skousen (2001:41) yang dimaksud dengan neraca adalah

”laporan sumber-sumber dari suatu perusahaan (harta), kewajiban

perusahaan (hutang), dan perbedaan antara yang dimiliki (harta) dan apa

yang dipinjam (hutang) yang disebut ekuitas”. Dalam pengertian aktiva

tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga

termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan pada

penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya

(intangible assets) misalnya goodwill, hak patent, hak menerbitkan dan

sebagainya.

Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian

utama yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva juga dapat

digolongkan seperti di bawah ini.

1) Harta lancar yaitu harta yang berupa uang tunai yang dapat digunakan

dalam jangka pendek

2) Investasi jangka panjang yaitu pernyertaan atau penanaman modal

pada perusahaan lain dalam jangka panjang untuk memperoleh

pendapatan

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

3) Harta tetap yaitu kekayaan perusahaan yang pemakainya dalam waktu

lama serta mempunyai nilai material.

4) Harta tetap tidak berwujud yaitu hak istimewa yang dimiliki oleh

perusahaan yang mempunyai nilai tetapi tidak mempunyai nilai fisik

5) Harta lain-lain yaitu harta yang tidak dapat dikelompokkan dalam

empat jenis aktiva di atas.

Yang termasuk kelompok aktiva lancar adalah seperti di bawah ini.

1) Kas, atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai

operasional perusahaan. Kas meliputi koin, uang kertas, cek yang

diterima dari langganan dan simpanan perusahaan di bank yang dapat

ditarik tanpa pembatasan dari bank bersangkutan. Dalam prakteknya,

perusahaan biasanya bisa memiliki beberapa rekening. Misalnya, satu

untuk pembayaran kas umum dan satu lagi untuk pembayaran gaji.

2) Investasi jangka pendek (marketable securities), adalah investasi yang

sifatnya sementara dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas

yang sementara tidak dibutuhkan alat operasional perusahaan. Yang

termasuk dalam investasi jangka pendek adalah: deposito di bank,

surat-surat berharga yang berwujud saham, sertifikat bank dan lain-lain

investasi yang mudah diperjualbelikan.

3) Piutang wesel adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang

dinyatakan dalam bentuk wesel yang diatur dalam undang-undang

(suatu utang formal). Sepanjang piutang wesel diperkirakan akan

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

tertagih dalam setahun, maka diklasifikasikan dalam neraca sebagai

aktiva lancar.

4) Piutang dagang, adalah tagihan kepada pihak lain (kreditur) sebagai

akibat dari penjualan barang secara kredit. Piutang dagang ini

diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relatif pendek,

seperti 30 atau 60 hari. Piutang dagang biasanya disajikan dalam

neraca sebesar nilai realisasinya, yaitu nilai normal piutang dikurangi

dengan cadangan kerugian piutang.

5) Persediaan, untuk perusahaan dagang yang dimaksud dengan

persediaan adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang

sampai tanggal neraca masih berada di gudang/belum laku dijual.

Untuk perusahaan manufacturing, persediaan yang dimiliki meliputi:

persediaan bahan mentah, persediaan barang dalam proses dan

persediaan barang jadi. Persediaan merupakan salah satu unsur yang

paling aktif dalam operasional perusahaan, yang secara terus menerus

akan diperoleh atau diproduksi untuk dijual.

6) Pendapatan yang masih harus diterima, adalah pendapatan yang sudah

menjadi hak perusahaan karena perusahaan telah memberikan

jasa/prestasinya, tetapi belum menerima pembayaran sehingga

merupakan tagihan.

7) Biaya dibayar di muka, adalah pengeluaran untuk memperoleh

jasa/prestasi, tetapi pengeluaran itu belum menjadi biaya atau jasa

tersebut belum dinikmati oleh perusahaan pada periode ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

Menurut Skousen (2001:42): ”Hutang adalah kewajiban untuk

membayar kas, pemindahan asset lain atau memberikan jasa-jasa ke

orang lain.” Sedangkan menurut Munawir (2004:18) ”Hutang adalah

kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi,

di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang

berasl dari kreditur”.

Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam

hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang. Hutang

lancar meliputi semua kewajiban yang akan dilunasi dalam periode

jangka pendek (satu tahun atau kurang tanggal neraca atau dalam siklus

kegiatan normal perusahaan) dengan cara mengurang aktiva yang

dikelompokkan dalam aktiva lancar atau dengan cara menimbulkan

hutang lancar yang lain.

Hutang lancar dapat dibagi atas:

1) hutang dagang yaitu hutang yang timbul karena adanya transaksi

pembelian secara kredit dimana pelunasannya harus dilakukan dalam

jangka pendek,

2) hutang pajak yaitu kewajiban perusahaan yang harus segera dilunasi

kepada pemerintah atas pajak yang dikenakan,

3) hutang dividen yaitu bagian laba yang dibagikan kepada para

pemegang saham,

4) pendapatan yang diterima dimuka,

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

Hutang jangka panjang adalah kewajiban sekarang yang timbul dari

kegiatan atau transaksi yang lalu, yang jatuh temponya lebih dari satu

tahu ditinjau dari tanggal neraca.

Modal menggambarkan bagian pemilik perusahaan atau kekayaan

perusahaan yang diukur dengan menghitung selisih antara aktiva

dikurangi hutang. Menurut Munawir (2004:19) ”Modal merupakan hak

atau bagian yang dimiliki oleh perusahaan yang ditunjukkan dalam pos

modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan”.

b. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi yaitu sebagai alat untuk mengetahui kemajuan

yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui berapakah hasil bersih atau

yang didapat dalam suatu periode. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia

(2007:10)

laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos berikut yaitu

pendapatan, laba rugi usaha, beban pinjaman, bagian dari laba atau

rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan

menggunakan metode ekuitas, beban pajak, laba atau rugi dari

aktivitas normal perusahaan, pos luar biasa, hak minoritas, dan laba

atau rugi bersih untuk periode berjalan.

c. Laporan Perubahan Ekuitas

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

Laporan perubahan modal adalah ringkasan tentang perubahan

modal yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Maka dapat diketahui

bahwa laporan perubahan ekuitas memberikan informasi mengenai

tambahan atau pengurangan ekuitas selama periode tertentu. Penambahan

ekuitas berasal dari investasi dan laba sedangkan pengurangan ekuitas

biasanya karena kerugian atau pengambilan pribadi.

d. Laporan Arus Kas

Dalam laporan ini yang dicantumkan semua transaksi dan

keterjadian perusahaan yang mempunyai konsekuensi kas. Laporan arus

kas menggambarkan keadaan masa yang akan datamg, karena

informasinya dapat digunakan untuk melakukan prediksi di masa yang

akan datang.

e. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau

rincian jumlah yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus

kas, dan laporan perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti

kewajiban kontinjensi dan komitmen.

B. Piutang

1. Pengertian dan Klasifikasi Piutang

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

Penjualan kredit merupakan strategi yang digunakan perusahaan untuk

mempertahankan langganan-langganan yang sudah ada dan untuk menarik

langganan-langganan baru. Menurut Riyanto (2001:85) ”penjualan kredit

tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang

langganan dan barulah kemudian pada hari jatuh temponya terjadi aliran kas

masuk (cash inflows) yang berasal dari pengumpulan piutang tersebut”.

Piutang secara umum dapat didefinisikan sebagai tagihan yang timbul

atas penjualan barang atau jasa secara kredit. Istilah piutang (receivable)

meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap entitas lainnya, termasuk

individu, perusahaan atau organisasi lainnya. Menurut Wild (2005:260)

”Piutang (receivable) merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari

penjualan barang atau jasa, atau dari pemberian pinjaman uang”.

Menurut Mulyadi (2002:87) ”piutang merupakan klaim kepada pihak

lain atas uang, barang atau jasa yang dapat diterima dalam jangka waktu satu

tahun, atau dalam siklus kegiatan perusahaan”.

Jadi secara umum piutang timbul dari transaksi penjualan barang

dagang atau jasa secara kredit. Piutang juga dapat timbul ketika suatu

perusahaan memberi pinjaman uang kepada perusahaan lain dan menerima

promes/wesel, melakukan suatu jasa, ataupun beberapa tipe transaksi

lainnya yang menciptakan suatu hubungan antara pihak yang memberi

pinjaman dengan pihak yang berutang. Piutang mencatat dengan mendebet

akun piutang usaha (account receivable) dan diklasifikasikan dalam neraca

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

sebagai aktiva lancar. Menurut Kieso (2002:386) ”piutang diklasifikasikan

dalam neraca baik sebagai piutang dagang atau non dagang”.

a. Piutang dagang (trade receivable)

Piutang dagang adalah jumlah yang terutang oleh pelanggan untuk

barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis

normal. Kieso (2002:386) mengemukakan bahwa ”piutang dagang

biasanya yang paling signifikan yang dimiliki perusahaan biasa

disubklasifikasikan menjadi piutang usaha dan wesel tagih”.

1) Piutang usaha (account receivable)

Piutang usaha berasal dari penjualan kredit jangka pendek dan

biasanya dapat ditagih dalam waktu 30-60 hari. Biasanya piutang

usaha tidak melibatkan bunga, meskipun pembayaran bunga atau biaya

jasa dapat saja ditambahkan bilamana pembayarannya tidak dilakukan

dalam periode tertentu.

Dalam melakukan penjualan kredit, perusahaan biasanya

menawarkan diskon sebagai syarat pembayaran, biasanya 2/10, n/30.

Ini berati pelanggan memberikan diskon tunai 2% apabila membayar

dalam 10 hari dari hari penjualan, bila tidak maka pelanggan harus

membayar penuh dalam kurun waktu 30 hari. Misalkan penjualan $

1,000 dengan syarat 2/10, n/30 untuk mencatat penjualan dan piutang

usaha ada 2 metode yaitu metode kotor dan metode bersih, (Kieso,

2002).

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

Metode Kotor

Debet Kredit Piutang usaha Penjualan

$ 1,000

$ 1,000

Apabila sebesar $ 300 diterima dalam periode diskon Kas Diskon penjualan Piutang usaha

$ 294 $ 6

$ 300

Pembayaran sebesar $ 700 diterima setelah periode diskon Kas Piutang usaha

$ 700 $ 700

Metode Bersih

Debet Kredit Piutang usaha Penjualan

$ 980

$ 980

Apabila sebesar $ 294 diterima dalam periode diskon Kas Piutang usaha

$ 294

$ 294

Pembayaran sisanya sebesar $ 700 diterima setelah periode diskon Kas Diskon penjualan yang tidak diambil Piutang usaha

$ 700 $ 14 $ 686

Retur dan potongan penjualan

Dalam bisnis yang normal beberapa barang akan

dikembalikan oleh pelanggan dan beberapa potongan harus diberikan

untuk faktor-faktor seperti kerusakan barang yang terjadi selama

pengiriman, barang yang terbuang bahkan cacat, atau pengiriman

jumlah atau jenis barang yang tidak benar. Ketika potongan

diperlukan, penjualan bersih dan piutang usaha dikurangi.

2) Wesel tagih (notes receivable)

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

Wesel tagih adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah

uang tertentu pada tanggal tertentu di masa depan. Wesel tagih dapat

bersifat jangka pendek ataupun jangka panjang. Wesel tagih

mempunyai ciri-ciri yaitu ketentuan pembayaran yang berkelanjutan,

jaminan keamanan melebihi faktur penjualan dan dokumen

perdagangan komersial lainnya, dasar formal untuk membentuk bunga.

Wesel tagih dapat digolongkan dalam 2 jenis, yaitu wesel

tagih berbunga dan wesel tanpa bunga.

a) Wesel tagih berbunga (interst bearing notes)

Wesel tagih tidak berbunga ditulis sebagai perjanjian untuk

membayar pokok atau jumlah nominal dan ditambah dengan bunga

yang terutang pada tingkat khusus. Pada wesel ini tercantum persen

bunga dan jangka waktu pelunasannya. Pada saat jatuh tempo pihak

yang memegang wesel menerima sejumlah nilai nominal dan bunga

yang telah tertulis pada wesel.

b) Wesel tagih tanpa bunga (non interest bearing notes)

Pada wesel tagih tanpa bunga tidak dicantum persen bunga

tetapi jumlah nominalnya meliputi beban bunga. Jadi nilai sekarang

merupakan selisih antara nominal dan bunga yang dimasukkan

dalam wesel tersebut yang disebut bunga implisit atau bunga efektif.

b. Piutang nondagang (nontrade receivable)

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

Piutang nondagang dan piutang menghasilkan digolongkan ke

dalam piutang lain-lain. Pendapat Mulyadi (2002:87) ”piutang nondagang

timbul dari transaksi selain penjualan barang dan jasa kepada pihak luar,

seperti misalnya piutang kepada karyawan, piutang penjualan saham,

piutang klaim asuransi, piutang pengembalian pajak, piutang dividen dan

bunga”.

2. Penilaian Kerugian Piutang

Biasanya sebagian besar dari penjualan kredit dipastikan tidak akan

tertagih. Beban operasi yang muncul karena tidak tertagihnya piutang

dinamakan beban piutang tak tertagih (uncollectiblle account expense),

beban piutang macet (bad debt expense), atau beban piutang ragu-ragu

(dobtful account expense). Faktor-faktor yang mengakibatkan piutang tak

tertagih adalah (1) debitur pailit, (2) debitur telah meninggal dunia, (3)

debitur melarikan diri.

Piutang tak tertagih atau piutang ragu-ragu tentunya mengakibatkan

berkurangnya piutang perusahaan yang akhirnya mengurangi aktiva lancar

dan pada akhirnya akan menganggu likuiditas perusahaan.

Terdapat dua metode akuntansi untuk mencatat piutang yang

diperkirakan tidak akan tertagih yaitu metode penyisihan dan metode

penghapusan langsung.

a. Metode penyisihan atau metode cadangan

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

Penghapusan piutang tak tertagih akan dilakukan apabila tersedia

bukti positif mengenai ketidaktertagihan sebagian besar atau seluruh

piutang. Piutang tak tertagih akan dihapus dengan mendebit perkiraan

penyisihan yang sebelumnya telah dibentuk dan mengkredit piutang

usaha.

Baridwan (2000:127) menyatakan bahwa Perhitungan kerugian piutang atas dasar saldo piutang dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : 1. jumlah cadangan dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang, 2. cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang, 3. jumlah cadangan dinaikkan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan analisa umur piutang.

Contoh 1.

PT Citra Jaya pada tanggal 31 Desember 2005 mempunyai saldo piutang

sebesar Rp 20.000.000,00 dan cadangan kerugian piutang menunjukkan

saldo kredit Rp 50.000,00. Persentase kerugian piutang ditetapkan sebesar

2% dari saldo piutang, maka:

Kerugian piutang 2% x rp 20.000.000,00 Rp 400.000,00

Cadangan kerugian piutang

Kerugian piutang yang dibebankan tahun 2005 Rp 350.000,00

Rp 50.000,00

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2005 yaitu:

Debet kredit Kerugian Piutang Cadangan kerugian Piutang

Rp 350.000,00

Rp 350.000,00

Contoh 2.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

Cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang yang

dibebankan dihitung dengan cara mengalihkan persentase tertentu dar

saldo cadangan kerugian piutang. Dari data di atas maka kerugian piutang

yang dibebankan adalah sebesar:

Kerugian piutang sebesar 2% x Rp 20.000.000,00 = Rp 400.000,00

Jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2005 yaitu:

Debet Kredit Kerugian Piutang Cadangan Kerugian Piutang

Rp 400.000,00

Rp 400.000,00

Contoh 3.

Jika jumlah cadangan dinaikan sampai suatu jumlah yang dihitung

dengan analisa piutamg maka kerugian piutang dengan cara membuat

daftar umur piutang atau biasa disebut dengan analisa umur piutang.

Daftar ini berisi informasi mengenai piutang masing-masing debitur

dengan jumlah kelompok piutang yang belum jatuh tempo. Setelah daftar

di buat taksiran maka taksiran kerugian piutang ditentukan dengan cara

menetapkan persentase berdasarkan pada pengalaman masa lalu terhadap

total masing-masing kelompok umur piutang. Setelah itu dibandingkan

dengan saldo cadangan kerugian piutang. Dari contoh di atas saldo

rekening piutang PT Citra Jaya menunjukkan jumlah sebesar Rp

20.000.000,00 dapat dirinci berdasarkan pada daftar berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

PT CITRA JAYA ANALISA UMUR PIUTANG

31 Desember 2000 (Dalam Ribuan Rupiah)

Nama Jumlah Beban

jatuh

tempo

Lewat Jatuh Tempo (Hari)

1-30 31-60 61-90 91-180 181-365 >365

UD Maju 2.500 1.500 - 1.000 - - - -

Toko Indah 1.500 - - - - - 500 1.000

PT Risa 1.750 - - - 1.500 250 - -

UD Sanjaya 1.250 - - - - - 1.250 -

PT Sinar 2.000 1.000 1.000 - - - - -

Basri 2.000 1.500 - 500 - - - -

UD Polka 2.250 1.000 500 - - 750 - -

PT Harmoni 1.750 1.750 - - - - - -

CV Jaya 2.500 1.250 - 1.000 - - - -

UD Sari 2.500 1.250 1.500 - - - - -

Jumlah 20.000 9.250 3.000 2.500 1.500 1.750 1.750 1.000

Sumber Baridwan 2000:130

Pihak PT Citra Jaya menetapkan persentase kerugian sebagai berikut:

Belum jatuh tempo 0,5%

Lewat jatuh tempo 1-30 hari 1%

Lewat jatuh tempo 31-60 hari 2%

Lewat jatuh tempo 61-90 hari 5%

Lewat jatuh tempo 91-180 hari 10%

Lewat jatuh tempo 181-365 hari 20%

Lewat jatuh tempo >365 hari 30%

Maka taksiran kerugian piutang dapat disususn sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

PT CITRA JAYA TAKSIRAN KERUGIAN PIUTANG

Kelompok Umur Jumlah Persentase

Kerugian Piutang

Taksiran

kerugian Piutang

Belum jatuh tempo Rp 9.250.000 0,5% Rp 46.250

Lewat 1-30 hari Rp 3.000.000 1% Rp 30.000

Lewat 31-60 hari Rp 2.500.000 2% Rp 50.000

Lewat 61-90 hari Rp 1.500.000 5% Rp 75.000

Lewat 91-180 hari Rp 1.000.000 10% Rp 100.000

Lewat 181-365 hari Rp 1.175.000 20% Rp 350.000

>365 hari Rp 1.000.000 30% Rp 300.000

Jumlah Rp 20.000.000 Rp 351.250

Sumber Baridwan 2000:130

Berdasarkan Tabel di atas maka kerugian piutang tahun 2005 yaitu:

Jumlah kerugian piutang Rp 351.250,00

Cadangan kerugian piutang

Kerugian piutang yang dibebankan Rp 301.250,00

Rp 50.000,00

Maka jurnalnya yaitu:

Debet Kredit Kerugian Piutang Cadangan kerugian piutang

Rp 301.250,00

Rp 301.250,00

b. Metode penghapusan langsung (direct write off method)

Dengan metode ini maka jumlah kerugian tidak perlu ditaksir dan

dalam pembukuan tidak ada rekening cadangan kerugian piutang. Apabila

suatu piutang telah diyakini telah dapat ditagih, maka piutang langsung

dihapuskan dengan mendebet kerugian piutang dan mengkredit piutang.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

3. Penghapusan Piutang

a. Metode penyisihan atau metode cadangan

Debet Kredit Pencatatan pada akhir periode Kerugian piutang Cdangan kerugian piutang

xxx xxx

Periode piutang tidak dapat ditagih, piutang dihapuskan sebesar jumlah yang diyakini. Cadangan kerugian piutang Piutang

xxx Xxx

Piutang yang dihapuskan dibayar kembali oleh debitur Kas Cadangan kerugian piutang

xxx xxx

b. Metode penghapusan langsung

Debet Kredit Pencatatan pada akhir periode Tidak ada jurnal - - Periode piutang tidak dapat ditagih, piutang dihapuskan sebesar jumlah yang diyakini. Kerugian piutang Piutang

xxx xxx

Piutang yang dihapuskan dibayar kembali oleh debitur Piutang kerugian piutang

xxx xxx

Pada saat penerimaan piutang Kas Piutang

xxx xxx

4. Pengukuran Kebijakan Piutang Usaha

Kebijakan piutang usaha dapat dinilai dengan perputaran piutang

dimana posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai

dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut, yaitu dengan

membagi total penjualan kredit dengan piutang rata-rata. Menurut Munawir

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

(2004:75) “Makin tinggi rasio perputaran piutang (ratio turn over)

menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah,

sebaliknya kalau ratio semakin rendah berarti ada kelebihan investasi (over

investment) dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut”.

C. Tingkat Rasio Likuiditas

1. Pengertian Likuiditas

Suatu perusahaan harus mempertahankan sumber kas yang mencukupi

untuk membayar seluruh tagihannya yang sah pada saat tagihan itu jatuh

tempo. Perusahaan yang tidak dapat mempertahankannya akan mengalami

kesulitan likuiditas dan berada dalam kondisi keuangan yang sangat serius.

Menurut Horne (2005:135) ”rasio likuiditas digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio

ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber jangka pendek

untuk memenuhi kewajiban tersebut”.

Menurut Riyanto (2001:25) ” likuiditas adalah berhubungan dengan

masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban

financial-nya yang segera harus dipenuhi”. Dari pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo dan dalam

menjalankan operasi perusahaan. Perusahaan yang dapat memenuhi

kewajiban perusahaan tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut

mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

daripada hutang jangka pendeknya. Jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh

suatu perusahaan pada saat tertentu merupakan kekuatan membayar

kewajiban jangka pendek dari perusahaan yang bersangkutan.

2. Pengukuran Tingkat Likuiditas

Menurut Riyanto (2001:332) rasio-rasio dalam likuiditas adalah

”current ratio, cash ratio, acid test ratio (quick ratio), dan working capital

to total assets ratio”.

a. Rasio lancar (Current Ratio)

Rasio umum yang digunakan untuk menganalisa laporan keuangan

adalah current ratio yang memberikan ukuran kasar tentang likuditas

perusahaan, sebagaimana yang dikemukakan Wals (2003:106)

Perhitungan rasio ini didasarkan pada perbandingan sederhana antara total aktiva lancar dan kewajiban lancar. Aktiva lancar merupakan jumlah likuid, misalnya kas, yang tersedia untuk bisnis. Sementara kewajiban lancar memberikan indikasi kebutuhan akan kas di masa depan.

Menurut Horne (2005:135): ”Rasio lancar adalah aktiva lancar dibagi

kewajiban lancar. Ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menutupi kewajiban lancar dengan aktiva lancar perusahaan”.

Sawir (2005:8) mengatakan:

Current Ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo uang.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

Aktiva lancar Rasio Lancar = x 100%

Hutang Lancar

b. Cash Ratio (Rasio kontan)

Cash Ratio yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar hutang

yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan

dan efek yang segera dapat diuangakan.

Kas + Efek Cash Ratio = x 100%

Hutang Lancar

c. Acid test Ratio (Rasio Cair atau Quick Ratio)

Menurut Sartono (2000:62) “quick ratio (acid test ratio) adalah

rasio antara aktiva lancar dikurangi persediaan dibagi hutang lancar.

Rasio ini mengukur solvabilitas jangka pendek tetapi tidak

memperhitungkan persediaan karena persediaan merupakan aktiva lancar

yang kurang liquid”. Sedangkan menurut Horne (2005:69) “acid test ratio

memberikan ukuran yang mendalam tentang likuiditas daripada rasio

lancar”.

Aktiva lancar - Persediaan Quick Ratio = x 100%

Hutang Lancar

d. Working Capital to Total Assets

Working capital to total assets digunakan untuk menghitung

berapa kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar. Working capital to

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

total assets adalah kemampuan untuk membayar hutang yang segera

harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid (quick assets).

Aktiva lancar-hutang lancar Working capital to total assets= x100%

Total Aktiva

D. Analisis Kebijakan Piutang terhadap Tingkat Likuiditas

Piutang sebagai bagian dari modal kerja yang selalu mengalami

perputaran. Periode perputaran piutang tergantung dari panjang pendeknya

ketentuan waktu yang dipersyaratkan dalam syarat pembayaran kredit, sehingga

semakin lama syarat pembayaran kredit berarti semakin lama terikatnya modal

kerja tersebut dalam piutang dan berarti makin kecil tingkat perputaran piutang

dalam satu periode dan sebaliknya, makin pendek syarat pembayaran kredit maka

makin pendek pula terikatnya modal kerja dalam piutang, sehingga tingkat

perputaran piutang dalam satu periode semakin besar. Tingkat perputaran piutang

ini banyak dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan dalam menetapkan jumlah dan

lamanya piutang yang akan diberikan kepada pelanggan. Oleh karena itu, suatu

sistem pengelolaan dan pengawasan terhadap piutang sangatlah penting, karena

tanpa dilakukannya pengawasan, piutang akan menumpuk menjadi suatu tingkat

yang berlebihan dan akan mengakibatkan arus kas akan menurun, dan piutang tak

tertagih akan menutupi laba dari penjualan.

Piutang adalah pos penting dalam perusahaan karena merupakan bagian

akhir lancar yang likuid dan selalu dalam keadaan berputar. Dengan mengetahui

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

bagaimana tingkat perputaran piutang pada PT Inalum Kuala Tanjung, kita dapat

mengukur pengaruh kebijakan piutang terhadap likuiditas perusahaan.

Untuk menilai kebijakan piutang usaha salah satu yang dipergunakan adalah

perputaran piutang yaitu mengkonversikan piutang menjadi kas dalam jangka

waktu satu tahun. Dapat dicari dengan:

Penjualan Perputaran piutang =

Rata-rata piutang

E. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian penulis adalah penelitian

yang dilakukan penulis berbentuk deskriptif yang bersifat penjelasan kuantitatif

tentang analisis kebijakan piutang usaha, menghitung tingkat rasio likuiditas, dan

menganalisis piutang usaha yang meningkatkan likuiditas.

TABEL 2.1 TABEL TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU

Nama Tahun Judul Kesimpulan

J. Melda D

Simamira

2007 Penggaruh

Perputaran Piutang

terhadap Likuiditas

perusahaan pada PT

Pertani (Persero)

wilayah Sumatera

Bagian Utara.

Piutang berpengaruh

positif dengan kuat

terhadap likuiditas

pada PT Pertani

(Persero) wilayah

Sumatera Bagian

Utara.

Martinus K D

2006

Analisis Efektifitas

Pengelolaan Piutang

Pengelolaan piutang

atas penjualan kredit

Universitas Sumatera Utara

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

atas Penjualan Kredit

dan Pengaruhnya

terhadap

Profitabilitas pada PT

AKARI Indonesia

Cabang Medan.

sudah efektifitas dan

berpengaruh positif

terhadap profitabilitas

pada PT AKARI

Indonesia Cabang

Medan.

Elsrimawaty

Silitonga

2007 Akuntansi Piutang

pada PT Perusahaan

Perdagangan

Indonesia

(PERSERO) Medan

Penyajian Piutang PT

Perusahaan

Perdagangan

Indonesia (PERSERO)

Medan cukup baik

sesuai dengan

akuntansi yang

berlaku secara umum.

F. Kerangka Konseptual

GAMBAR 2.1 KERANGKA KONSEPTUAL

Tingkat Likuiditas

(rasio lancar, cash ratio, Acid test ratio/rasio cair, dan working capital

to total assets)

Kebijakan piutang perusahaan

Laporan Keuangan PT Inalum Kuala Tanjung 2006 sampai 2008

Universitas Sumatera Utara

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan …ikm364.weblog.esaunggul.ac.id/.../329/2015/02/10.-Laporan-Keuanga… · atau pertanggungjawaban manajemen atas

Laporan keuangan PT Inalum Kuala Tanjung tahun 2006 sampai 2008

digunakan untuk menganalisis kebijakan piutang dan untuk menghitung rasio-

rasio likuiditas. Kebijakan piutang yang merupakan salah satu cara untuk melihat

bagaimana pengelolaan piutang perusahaan. Menilai kebijakan piutang dengan

menggunakan perputaran piutang akan mempengaruhi nilai dari aktiva lancar

yang akan dipergunakan untuk menjaga tingkat likuiditas perusahaan

(kemampuan memenuhi kewajiban perusahaan tepat pada waktunya).

Tingkat likuiditas dapat dicari dengan menggunakan rasio-rasio likuiditas

yaitu rasio lancar, cash ratio, acid test ratio (rasio cair), dan working capital to

total assets. Rasio lancar menunjukkan kemampuan perusahaan menutupi

kewajiban lancar dengan aktiva lancar perusahaan. Cash ratio kemampuan

perusahaan membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan kas. Rasio cair

mengukur solvabilitas jangka pendek. Working capital to total assets menghitung

modal kerja yang dimiliki perusahaan untuk membayar hutang yang segera harus

dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid (quick assets). Analisis tingkat

kebijakan piutang usaha dipergunakan untuk meningkatkan likuiditas dengan

melihat pengaruh perputaran piutang usaha dengan tingkat rasio-rasio likuiditas.

Universitas Sumatera Utara