Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pariwisata
Asal devinisi pariwisata secara etimologi dikataka kata “tour” berasal dari
bahasa Latin “tornare” dan bahasa Yunani “tormos” yang berarti lathe or circle,
maksudnya adalah perpindahan dari suatu titik pusat atau aksis. Dalam bahasa
inggris modern berarti change atau perpindahan atau perputaran (turn).
Sedangkan akhiran „ism” berarti tindakan. Tour dan ism digabungkan menjadi
tourism yang berarti perpindahan atau perputaran dari suatu perjalanan yang
berputar dari satu titik tertentu dan kembali ke tempat semula. Tour menunjukkan
suatu perjalanan yang berputar (Utama dan Mahadewi, 2015).
Menurut UU No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan, pariwisata adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan
daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Sedangkan
menurut UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kapariwisataan, pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Pada hakekatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari
seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan
kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan
ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun kepentingan lain
seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar.
Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu
Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018
7
sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat
tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang
menghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendaatkan
kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena
kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga untuk kesehatan,
konvensi, keagamaan dan keperluan usaha lainnya (Suwantoro, 2004).
Menurut Matheison and Wall (1982) dalam Pitana dan Gayatri (2004),
mengatakan bahwa pariwisata adalah perpindahan masyarakat untuk sementara ke
suatu destinasi di luar tempat normal mereka tinggal dan bekerja untuk melakukan
aktivitas di daerah destinasi dengan adanya fasilitas untuk memenuhi
kebutuhannya. pariwisata mencakup tiga elemen utama, yaitu :
1. Travel ke suatu destinasi wisata
2. Singgah di daerah tujuan
3. Atau akibat dari dua hal diatas (khusunya pada masayarakat lokal), yang
meliputi dampak ekonomi, sosial, dan fisik dari adanya kontak dengan
wisatawan.
Menurut Pitana dan Gayatri (2004), semua definisi yang dikemukakan
tentang pariwisata, meskipun berbeda dalam penekanan, selalu mengandung
beberapa ciri pokok, yaitu :
1. Adanya unsur travel (perjalanan), yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ke
tampat lainnya.
2. Adanya unsur tinggal sementara di tempat yang bukan merupakan tempat
Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018
8
tinggal yang biasanya.
3. Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari
penghidupan (pekerjaan) di tempat yang dituju.
B. Unsur-unsur Penawaran dalam Industri Pariwisata
Menurut Yoeti (2003) unsur-unsur penawaran dalam industri pariwisata
pada umumnya berasal dari alam maupun dibuat atau disediakan oleh manusia :
1. Daya tarik alam (natural amenities)
Daya tarik yang bersumber dari alam diantaranya adalah :
a. Iklim (climate), atau cuaca seperti: segarnya udara (mild), sinar matahari (sun
shine).
b. Tata letak tanah dan pemandangan alam seperti: daratan (plains), pemandangan
di pegunungan (scenic mountain), danau (lake), pantai (beach), bentuk-bentuk
yang unik (unusual formation), pemandangan yang indah yang mengesankan
(panoramic view), air terjun (waterfalls), kawasan gunung berapi (volcanic
zones), bermacam-macam gua (grottos), dan sebagainya.
c. Unsur pepohonan (sylvan elements), yaitu hutan-hutan lebat dan pohon-pohon
langka.
d. Flora dan fauna, yang termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuh-tumbuhan
dan binatang yang aneh, unik, langka, dan beragam yang memungkinkan
orang-orang melakukan penelitian, memancing, berburu, membuat foto, seperti
pada taman nasional, kebun raya, dan taman safari yang kita kenal.
e. Pusat kesehatan (health center), pusat-pusat kesehatan seperti: sumber airpanas
atau mineral, kolam lumpur,yang berkhasiat untuk mandi, dan sebagainya.
Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018
9
2. Daya tarik buatan manusia (man-made supply)
Daya tarik buatan manusia, ada lima kategori yang dapat ditawarkan dalam
hal ini, yaitu :
a. Sejarah (historical), kebudayaan (cultural) dan agama (religious), diantaranya
adalah :
1) Historical monuments and remnants of past civilization, yaitu monument-
monumen dan peninggalan-peninggalan bersejarah peradaban masa lalu.
2) Tempat kebudayaan (cultural places), seperti museum, gedung kesenian,
handicrafts industries, tugu peringatan, parasasti, tempat-tempat pertunjukan
kesenian tradisional, tempat-tempat penjualan cendramata dan lain-lain.
3) Perayaan-perayaan tradisional (sekaten, atau ngaben), pameran, karnaval,
upacara-upacara adat, ziarah dan sebagainya.
4) Bangunan atau gedung-gedung bersejarah : masjid, gereja, vihara, klenteng,
pura dan sebagainya.
b. Infrastruktur diantaranya adalah :
1) Prasarana umum (general infrastructures)
Prasarana umum mencakup hal-hal : sistem penyediaan air bersih, tenaga
listrik, jalan dan jembatan, pelabuhan, airport, terminal atau stasiun kereta api.
2) Kebutuhan pokok manusia modern (basic needs of civilized life)
Kebutuhan pokok manusia modern, seperti : kantor pos dan telepon,
rumah sakit, apotek, bank, pusat-pusat perbelanjaan, bar dan restoran, salon
kecantikan, barber shop, kantor polisi, toko obat, penjualan rokok, toko
Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018
10
kacamata, toko-toko penjual koran dan majalah, pom bensin, bengkel mobil,
wartel, warnet dan banyak yang lain.
3) Prasarana wisata (tourist infrastructure)
a) Rencana hunian wisata (residential tourist plants)
Rencana hunian wisata termasuk dalam kelompok ini adalah : hotel
(hotels), motel (motels), dilengkapi flat (persions furnished flats), kamar
perorangan berperabot lengkap (furnished rooms with private individuals),
tempat wisata sosial (social tourism establishment), pembetukan katering
(catering establishment) : restoran (restaurants), bar (taverns), layanan mandiri
(self service), ruang panggangan (grill room).
b) Rencana wisata resetif (receptive tourist plants)
c) Rencana rekreatif dan sportif (recreative and sportive plants) termasuk dalam
kelompok ini adalah : fasilitas olahraga untuk musim dingin dan musim panas
(sporting facilities for winters and summers), fasilita dan peralatan olahraga
darat dan laut (land and sea sporting facilities and equipment).
c. Sarana akses dan fasilitas transportasi, termasuk dalam kelompok ini adalah:
bandara, pelabuhan untuk negara-negara yang menghubungkan laut, sungai
atau danau multi-nasional, rel kereta api dan sarana transportasi darat lainnya,
kapal, transportasi udara, sistem transportasi gunung.
d. Suprastruktur (superstructure) seperti halnya dengan prasarana yang biasa kita
kenal, yang dimaksud dengan prasarana di sini adalah perusahaan – perusahaan
yang memberi layanan pada wisatawan yang sebenarnya tidak begitu penting,
tetapi bagi wisatawan justru sangat , misalnya : bioskop, gedung-gedung opera,
Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018
11
gedung pentas kesenian, kasino, night club, tempat hiburan dan rekreasi
lainnya.
e. Tata cara hidup masyarakat (people’s way of life) setempat dapat merupakan
daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung pada suatu Negara atau DTW.
Adat istiadat, kebiasaan hidup tradisional, seperti ; Ngaben di Bali, atau
Sekaten di Yogyakarta, Khitanan (Betawi), Mengasah Gigi (Bali), Turun
Mandi (Padang), Nyale (Lombok), Tabut (Padang), atau Tabot (Bengkulu).
C. Pengertian Daya Tarik Wisata
Damir Krešić and Darko Prebežac (2011), tourism attractions are widely
recognized as the major determinants of the destination competitiveness. As
started before tourism attration can be defined as specific destination features
(such as climate, landscape features, activities in destination etc.) which have the
ability to attract visitor. Damir Krešić dan Darko Prebežac (2011), daya tarik
wisata secara luas diakui sebagai penentu dari daya saing tujuan. Dikatakan
sebelumnya, daya tarik wisata bisa jadi cirri khas destinasi wisata (seperti iklim,
fitur pemandangan, aktivitas di destinasi dll) yang memiliki kemampuan untuk
menarik wisatawan.
UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan menyebutkan bahwa daya
tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata, terdiri atas :
1. Daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam,
flora dan fauna.
Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018
12
2. Daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan
sejarah, seni dan budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam,
taman rekreasi dan komplek hiburan.
3. Daya tarik wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua,
industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat
ibadah, tempat ziarah dan lain-lain.
Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan,
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisata (UU No. 10 Tahun
2009 Tentang Kepariwisataan).
Daya tarik wisata adalah usaha yang kegiatannya mengelola daya tarik
wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata buatan/binaan
manusia (Ismayanti, 2010).
Menurut Suwantoro (2004), umumnya daya tarik suatu objek wisata
berdasar pada :
1. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman,
dan bersih.
2. Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.
3. Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.
4. Adanya sarana/prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang
hadir.
5. Objek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena keindahan alam
pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan, dan sebagainya.
Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018
13
6. Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai
khusus dalam bentuk atraksi kesenian, upacara-upacara adat, nilai luhur yang
terkandung dalam suatu objek buah karya manusia pada masa lampau.
D. Pengertian Wisatawan
Menurut Suwantoro (2004), seseorang atau kelompok orang yang
melakukan suatu perjalanan wisata disebut dengan wisatawan (tourist), jika lama
tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau Negara yang dikunjungi.
Apabila mereka tinggal di daerah atau Negara yang dikunjungi dengan waktu
kurang dari 24 jam maka mereka disebut pelancong (excursionist).
Menurut Undang-undang No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan,
wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata, sedangkan menurut
Undang-undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, wisatawan dalah
orang yang melakukan wisata.
Wisatawan adalah pengunjung sementara yang tinggal sekurang-kurangnya
24 jam di suatu destinasi yang dikunjunginya dengan tujuan untuk bersenang-
senang (pleasure), bisnis, keluarga, misi, atau pertemuan (Utama, 2015).
Wisatawan pada hakekatnya adalah konsumen yang membeli suatu atau
sejumlah jasa atau pelayanan pariwisata (Sammeng, 2001).
Menurut Burkart dan Medlik (1981) dalam Ross (1998), wisatawan
memiliki empat ciri utama, keempat ciri ini adalah :
1. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di berbagai
tempat tujuan.
2. Tempat tujuan wisatawan berbeda dari tempat tinggal dan tempat kerjanya
Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018
14
sehari-hari, karena itu kegiatan wisatawan tidak sama dengan kegiatan
penduduk yang berdiam dan bekerja di tempat tujuan wisatawan.
3. Wisatawan bermaksud pulang kembali dalam beberapa hari atau bulan, karena
itu perjalanannya bersifat sementara dan berjangka pendek.
4. Wisatawan melakukan perjalanan bukan untuk mencari tempat tinggal untuk
menetap di tempat tujuan atau bekerja untuk mencari nafkah.
Dari beberapa pengertian tersebut, dalam penelitian ini yang dimaksud
dengan wisatawan adalah seseorang yang melakukan kegiatan wisata yang
dilakukan secara sukarela dalam waktu sementara untuk menikmati objek dan
daya tarik wisata, dalam hal ini adalah Taman Wisata Pendidikan Purbasari
Pancuran Mas sebagai lokasi penelitian.
E. Pengertian Minat Berkunjung Ulang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat berarti
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, diartikan pula sebagai gairah
atau keinginan.
Menurut Fue Zeng, Zuohao Hu, Rong Chen dan Zhilin Yang (2009), (dalam
Nurlestari, 2016), minat berkunjung ulang wisatawan didefinisikan sebagai minat
beli kembali (purchase intention) yaitu keinginan yang kuat untuk membeli.
Purchase intention dalam hubungannya dengan kunjungan wisatawan dalam
pembelian jasa pariwisata disebut behavior intention to visit. Behavior intention
dibagi menjadi tiga prediktot utama, yaitu :
1. Recommendation, suatu niat berprilaku yang mendorong wisatawan untuk
merekomendasikan daya tarik wisata tersebut baik secara langsung atau tidak
Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018
15
langsung kepada masyarakat luas.
2. Repurchase Intention, suatu niat berprilaku yang mendorong wisatawan untuk
melakukan kunjungan ulang ke suatu destinasi wisata dalam kurun waktu
tertentu.
3. Pay More, suatu niat berprilaku yang mendorong wisatawan untuk
mengunjungi kembali destinasi wisata walaupun harga yang ditawarkan
terbilang cukup mahal, wisatawan berani untuk membayar lebih untuk
menikmati daya tarik wisata tersebut.
Ross (1998) mengatakan, permintaan akan pariwisata tergantung pada ciri-
ciri wisatawan, seperti penghasilan, umur, motivasi, dan watak. Ciri-ciri ini
masing-masing akan mempengaruhi kecenderungan orang untuk bepergian
mencari kesenangan, kemampuannya untuk bepergian dan pilihan tempat tujuan
perjalanannya. Permintaan juga ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri tempat
tujuan perjalanan, daya tariknya, harga dan efektif tidaknya kegiatan memasarkan
tempat tujuan.
Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018
16
F. Penelitian yang Relevan
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan Nama Tujuan Metode Hasil
Y Galih Handawan
(2016)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa
saja citra destinasi pariwisata Waduk Sermo
dan apakah terdapat perbedaan persepsi
mengenai citra destinasi pariwisata Waduk
Sermo tersebut menurut persepsi dari
wisatawan usia 16 – 30 tahun dan wisatawan
usia 31 – 40 tahun, serta untuk mengetahui
apakah citra destinasi pariwisata Waduk Sermo
dapat mempengaruhi minat wisatawan untuk
berkunjung kembali.
Pada penelitian tahap pertama, digunakan
metode content analysis dan common theme
approach untuk menganalisa hasil dari
wawancara. Kemudian pada penelitian tahap
kedua, digunakan analisis data yaitu uji beda
(Independent Sample Test) untuk mngetahui
perbedaan persepsi kelompok usia 16 – 30
tahun dan 31 – 40 tahun dan regresi linear
sederhana untuk mengetahui citra destinasi
pada minat wisatawan berkunjung ulang
dengan menggunakan program IBM SPSS
Statistics 16.
Hasil dari penelitian ini bahwa tidak terdapat
perbedaan persepsi mengenai citra destinasi
pariwisata Waduk Sermo antara wisatawan
usia 16 – 30 tahun dengan wisatawan usia 31
– 40 tahun, dan persepsi citra destinasi
pariwisata Waduk Sermo berpengaruh positif
terhadap minat wisatawan untuk berkunjung
kembali ke Destinasi Pariwisata Waduk
Sermo.
Stefanus Chandra
Perdana Kusuma
(2016)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa
saja Motivasi Wisatawan ketika berkunjung ke
Dataran Tinggi Dieng, apakah ada perbedaan
dilihat dari karakteristik konsumen yaitu asal
wisatawan dan pendapatan, dan apakah ada
perbedaan minat kunjungan kembali dilihat dari
motivasi wisatawan.
Pada penelitian tahap pertama, digunakan
metode content analysis dan common theme
approach untuk menganalisa hasil dari
wawancara. Kemudian pada penelitian tahap
dua, digunakan analisis data yaitu Analisis
Faktor, Chi-Square, dan ANOVA (Post Hoc-
Bonferroni) dengan menggunakan SPSS 16.
Hasil dari penelitian ini bahwa tidak terdapat
perbedaan motivasi untuk berkunjung ke
Dataran Tinggi Dieng diliahat dari Asal
Wisatawan dan Pendapatan, dan Motivasi
Menikmati Alam dan Sejarah Dieng (kluster
1) menurut wisatawan adalah motivasi yang
membuat mereka ngin berkunjung ke Dataran
Tinggi Dieng kembali.
Sopyan (2015) Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh daya tarik dan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan pengunjung dan minat
berkunjung ulang.
Analisis data yang digunakan pada penelitian
ini adalah deskriptif dan kuantitatif.
Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa
daya tarik wisata, kualitas pelayanan,
kepuasan pengunjung, dan minat berkunjung
ulang pengunjung Cagar Budaya Gedung
Lawang Sewu tergolong sedang.
Arum Ardhi
Setyaningsih (2018)
Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk
mengetahui pengaruh daya tarik wisata
terhadap minat berkunjung ulang wisatawan
Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran
Mas.
Metode penelitian ini menggunakan metode
penelitian survei, yaitu peneliti melakukan
kegiatan pengumpulan data secara langsung ke
lokasi penelitian dengan cara survei kepada
responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi
product moment sebesar 0,410 yang artinya
ada pengaruh positif antara daya tarik wisata
terhadap minat berkunjung ulang wisatawan.
Daya tarik wisata menyumbang 16,81% serta
83,19% ditentukan oleh faktor lain yang tidak
termasuk dalam variabel penelitian ini.
Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018
17
G. Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah pengaruh daya tarik wisata
terhadap minat berkunjung ulang wisatawan ke Taman Wisata Pendidikan
Purbasari Pancuran Mas.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
H. Hipotesis
Dari tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang telah diuraikan, dapat disusun
hipotesis penelitian sebagai berikut : Daya tarik wisata berpengaruh positif
terhadap minat berkunjung ulang wisatawan Taman Wisata Pendidikan Purbasari
Pancuran Mas.
Daya Tarik Wisata Taman Wisata Pendidikan
Purbasari Pancuran Mas
Daya tarik wisata buatan manusia
(Man made attraction)
Daya tarik wisata alam
(Natural attraction)
Minat Berkunjung Ulang
Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018