12
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisata Asal devinisi pariwisata secara etimologi dikataka kata “tour” berasal dari bahasa Latin “tornare” dan bahasa Yunani “tormos” yang berarti lathe or circle, maksudnya adalah perpindahan dari suatu titik pusat atau aksis. Dalam bahasa inggris modern berarti change atau perpindahan atau perputaran (turn). Sedangkan akhiran „ism” berarti tindakan. Tour dan ism digabungkan menjadi tourism yang berarti perpindahan atau perputaran dari suatu perjalanan yang berputar dari satu titik tertentu dan kembali ke tempat semula. Tour menunjukkan suatu perjalanan yang berputar (Utama dan Mahadewi, 2015). Menurut UU No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan, pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Sedangkan menurut UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kapariwisataan, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Pada hakekatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar. Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisatarepository.ump.ac.id/8839/3/BAB II.pdf · bahasa Latin “ tornare ” dan bahasa Yunani “ tormos ” yang berarti . lathe or circle,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisatarepository.ump.ac.id/8839/3/BAB II.pdf · bahasa Latin “ tornare ” dan bahasa Yunani “ tormos ” yang berarti . lathe or circle,

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pariwisata

Asal devinisi pariwisata secara etimologi dikataka kata “tour” berasal dari

bahasa Latin “tornare” dan bahasa Yunani “tormos” yang berarti lathe or circle,

maksudnya adalah perpindahan dari suatu titik pusat atau aksis. Dalam bahasa

inggris modern berarti change atau perpindahan atau perputaran (turn).

Sedangkan akhiran „ism” berarti tindakan. Tour dan ism digabungkan menjadi

tourism yang berarti perpindahan atau perputaran dari suatu perjalanan yang

berputar dari satu titik tertentu dan kembali ke tempat semula. Tour menunjukkan

suatu perjalanan yang berputar (Utama dan Mahadewi, 2015).

Menurut UU No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan, pariwisata adalah

segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan

daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Sedangkan

menurut UU No. 10 Tahun 2009 Tentang Kapariwisataan, pariwisata adalah

berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan

yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Pada hakekatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari

seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan

kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan

ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan, maupun kepentingan lain

seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar.

Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu

Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisatarepository.ump.ac.id/8839/3/BAB II.pdf · bahasa Latin “ tornare ” dan bahasa Yunani “ tormos ” yang berarti . lathe or circle,

7

sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat

tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang

menghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan yang

dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendaatkan

kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena

kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga untuk kesehatan,

konvensi, keagamaan dan keperluan usaha lainnya (Suwantoro, 2004).

Menurut Matheison and Wall (1982) dalam Pitana dan Gayatri (2004),

mengatakan bahwa pariwisata adalah perpindahan masyarakat untuk sementara ke

suatu destinasi di luar tempat normal mereka tinggal dan bekerja untuk melakukan

aktivitas di daerah destinasi dengan adanya fasilitas untuk memenuhi

kebutuhannya. pariwisata mencakup tiga elemen utama, yaitu :

1. Travel ke suatu destinasi wisata

2. Singgah di daerah tujuan

3. Atau akibat dari dua hal diatas (khusunya pada masayarakat lokal), yang

meliputi dampak ekonomi, sosial, dan fisik dari adanya kontak dengan

wisatawan.

Menurut Pitana dan Gayatri (2004), semua definisi yang dikemukakan

tentang pariwisata, meskipun berbeda dalam penekanan, selalu mengandung

beberapa ciri pokok, yaitu :

1. Adanya unsur travel (perjalanan), yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ke

tampat lainnya.

2. Adanya unsur tinggal sementara di tempat yang bukan merupakan tempat

Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisatarepository.ump.ac.id/8839/3/BAB II.pdf · bahasa Latin “ tornare ” dan bahasa Yunani “ tormos ” yang berarti . lathe or circle,

8

tinggal yang biasanya.

3. Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari

penghidupan (pekerjaan) di tempat yang dituju.

B. Unsur-unsur Penawaran dalam Industri Pariwisata

Menurut Yoeti (2003) unsur-unsur penawaran dalam industri pariwisata

pada umumnya berasal dari alam maupun dibuat atau disediakan oleh manusia :

1. Daya tarik alam (natural amenities)

Daya tarik yang bersumber dari alam diantaranya adalah :

a. Iklim (climate), atau cuaca seperti: segarnya udara (mild), sinar matahari (sun

shine).

b. Tata letak tanah dan pemandangan alam seperti: daratan (plains), pemandangan

di pegunungan (scenic mountain), danau (lake), pantai (beach), bentuk-bentuk

yang unik (unusual formation), pemandangan yang indah yang mengesankan

(panoramic view), air terjun (waterfalls), kawasan gunung berapi (volcanic

zones), bermacam-macam gua (grottos), dan sebagainya.

c. Unsur pepohonan (sylvan elements), yaitu hutan-hutan lebat dan pohon-pohon

langka.

d. Flora dan fauna, yang termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuh-tumbuhan

dan binatang yang aneh, unik, langka, dan beragam yang memungkinkan

orang-orang melakukan penelitian, memancing, berburu, membuat foto, seperti

pada taman nasional, kebun raya, dan taman safari yang kita kenal.

e. Pusat kesehatan (health center), pusat-pusat kesehatan seperti: sumber airpanas

atau mineral, kolam lumpur,yang berkhasiat untuk mandi, dan sebagainya.

Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisatarepository.ump.ac.id/8839/3/BAB II.pdf · bahasa Latin “ tornare ” dan bahasa Yunani “ tormos ” yang berarti . lathe or circle,

9

2. Daya tarik buatan manusia (man-made supply)

Daya tarik buatan manusia, ada lima kategori yang dapat ditawarkan dalam

hal ini, yaitu :

a. Sejarah (historical), kebudayaan (cultural) dan agama (religious), diantaranya

adalah :

1) Historical monuments and remnants of past civilization, yaitu monument-

monumen dan peninggalan-peninggalan bersejarah peradaban masa lalu.

2) Tempat kebudayaan (cultural places), seperti museum, gedung kesenian,

handicrafts industries, tugu peringatan, parasasti, tempat-tempat pertunjukan

kesenian tradisional, tempat-tempat penjualan cendramata dan lain-lain.

3) Perayaan-perayaan tradisional (sekaten, atau ngaben), pameran, karnaval,

upacara-upacara adat, ziarah dan sebagainya.

4) Bangunan atau gedung-gedung bersejarah : masjid, gereja, vihara, klenteng,

pura dan sebagainya.

b. Infrastruktur diantaranya adalah :

1) Prasarana umum (general infrastructures)

Prasarana umum mencakup hal-hal : sistem penyediaan air bersih, tenaga

listrik, jalan dan jembatan, pelabuhan, airport, terminal atau stasiun kereta api.

2) Kebutuhan pokok manusia modern (basic needs of civilized life)

Kebutuhan pokok manusia modern, seperti : kantor pos dan telepon,

rumah sakit, apotek, bank, pusat-pusat perbelanjaan, bar dan restoran, salon

kecantikan, barber shop, kantor polisi, toko obat, penjualan rokok, toko

Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisatarepository.ump.ac.id/8839/3/BAB II.pdf · bahasa Latin “ tornare ” dan bahasa Yunani “ tormos ” yang berarti . lathe or circle,

10

kacamata, toko-toko penjual koran dan majalah, pom bensin, bengkel mobil,

wartel, warnet dan banyak yang lain.

3) Prasarana wisata (tourist infrastructure)

a) Rencana hunian wisata (residential tourist plants)

Rencana hunian wisata termasuk dalam kelompok ini adalah : hotel

(hotels), motel (motels), dilengkapi flat (persions furnished flats), kamar

perorangan berperabot lengkap (furnished rooms with private individuals),

tempat wisata sosial (social tourism establishment), pembetukan katering

(catering establishment) : restoran (restaurants), bar (taverns), layanan mandiri

(self service), ruang panggangan (grill room).

b) Rencana wisata resetif (receptive tourist plants)

c) Rencana rekreatif dan sportif (recreative and sportive plants) termasuk dalam

kelompok ini adalah : fasilitas olahraga untuk musim dingin dan musim panas

(sporting facilities for winters and summers), fasilita dan peralatan olahraga

darat dan laut (land and sea sporting facilities and equipment).

c. Sarana akses dan fasilitas transportasi, termasuk dalam kelompok ini adalah:

bandara, pelabuhan untuk negara-negara yang menghubungkan laut, sungai

atau danau multi-nasional, rel kereta api dan sarana transportasi darat lainnya,

kapal, transportasi udara, sistem transportasi gunung.

d. Suprastruktur (superstructure) seperti halnya dengan prasarana yang biasa kita

kenal, yang dimaksud dengan prasarana di sini adalah perusahaan – perusahaan

yang memberi layanan pada wisatawan yang sebenarnya tidak begitu penting,

tetapi bagi wisatawan justru sangat , misalnya : bioskop, gedung-gedung opera,

Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisatarepository.ump.ac.id/8839/3/BAB II.pdf · bahasa Latin “ tornare ” dan bahasa Yunani “ tormos ” yang berarti . lathe or circle,

11

gedung pentas kesenian, kasino, night club, tempat hiburan dan rekreasi

lainnya.

e. Tata cara hidup masyarakat (people’s way of life) setempat dapat merupakan

daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung pada suatu Negara atau DTW.

Adat istiadat, kebiasaan hidup tradisional, seperti ; Ngaben di Bali, atau

Sekaten di Yogyakarta, Khitanan (Betawi), Mengasah Gigi (Bali), Turun

Mandi (Padang), Nyale (Lombok), Tabut (Padang), atau Tabot (Bengkulu).

C. Pengertian Daya Tarik Wisata

Damir Krešić and Darko Prebežac (2011), tourism attractions are widely

recognized as the major determinants of the destination competitiveness. As

started before tourism attration can be defined as specific destination features

(such as climate, landscape features, activities in destination etc.) which have the

ability to attract visitor. Damir Krešić dan Darko Prebežac (2011), daya tarik

wisata secara luas diakui sebagai penentu dari daya saing tujuan. Dikatakan

sebelumnya, daya tarik wisata bisa jadi cirri khas destinasi wisata (seperti iklim,

fitur pemandangan, aktivitas di destinasi dll) yang memiliki kemampuan untuk

menarik wisatawan.

UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan menyebutkan bahwa daya

tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata, terdiri atas :

1. Daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam,

flora dan fauna.

Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisatarepository.ump.ac.id/8839/3/BAB II.pdf · bahasa Latin “ tornare ” dan bahasa Yunani “ tormos ” yang berarti . lathe or circle,

12

2. Daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan

sejarah, seni dan budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam,

taman rekreasi dan komplek hiburan.

3. Daya tarik wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua,

industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat

ibadah, tempat ziarah dan lain-lain.

Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan,

dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan

manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisata (UU No. 10 Tahun

2009 Tentang Kepariwisataan).

Daya tarik wisata adalah usaha yang kegiatannya mengelola daya tarik

wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata buatan/binaan

manusia (Ismayanti, 2010).

Menurut Suwantoro (2004), umumnya daya tarik suatu objek wisata

berdasar pada :

1. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman,

dan bersih.

2. Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.

3. Adanya ciri khusus/spesifikasi yang bersifat langka.

4. Adanya sarana/prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang

hadir.

5. Objek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena keindahan alam

pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan, dan sebagainya.

Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisatarepository.ump.ac.id/8839/3/BAB II.pdf · bahasa Latin “ tornare ” dan bahasa Yunani “ tormos ” yang berarti . lathe or circle,

13

6. Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai

khusus dalam bentuk atraksi kesenian, upacara-upacara adat, nilai luhur yang

terkandung dalam suatu objek buah karya manusia pada masa lampau.

D. Pengertian Wisatawan

Menurut Suwantoro (2004), seseorang atau kelompok orang yang

melakukan suatu perjalanan wisata disebut dengan wisatawan (tourist), jika lama

tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau Negara yang dikunjungi.

Apabila mereka tinggal di daerah atau Negara yang dikunjungi dengan waktu

kurang dari 24 jam maka mereka disebut pelancong (excursionist).

Menurut Undang-undang No. 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan,

wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata, sedangkan menurut

Undang-undang No. 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, wisatawan dalah

orang yang melakukan wisata.

Wisatawan adalah pengunjung sementara yang tinggal sekurang-kurangnya

24 jam di suatu destinasi yang dikunjunginya dengan tujuan untuk bersenang-

senang (pleasure), bisnis, keluarga, misi, atau pertemuan (Utama, 2015).

Wisatawan pada hakekatnya adalah konsumen yang membeli suatu atau

sejumlah jasa atau pelayanan pariwisata (Sammeng, 2001).

Menurut Burkart dan Medlik (1981) dalam Ross (1998), wisatawan

memiliki empat ciri utama, keempat ciri ini adalah :

1. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di berbagai

tempat tujuan.

2. Tempat tujuan wisatawan berbeda dari tempat tinggal dan tempat kerjanya

Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisatarepository.ump.ac.id/8839/3/BAB II.pdf · bahasa Latin “ tornare ” dan bahasa Yunani “ tormos ” yang berarti . lathe or circle,

14

sehari-hari, karena itu kegiatan wisatawan tidak sama dengan kegiatan

penduduk yang berdiam dan bekerja di tempat tujuan wisatawan.

3. Wisatawan bermaksud pulang kembali dalam beberapa hari atau bulan, karena

itu perjalanannya bersifat sementara dan berjangka pendek.

4. Wisatawan melakukan perjalanan bukan untuk mencari tempat tinggal untuk

menetap di tempat tujuan atau bekerja untuk mencari nafkah.

Dari beberapa pengertian tersebut, dalam penelitian ini yang dimaksud

dengan wisatawan adalah seseorang yang melakukan kegiatan wisata yang

dilakukan secara sukarela dalam waktu sementara untuk menikmati objek dan

daya tarik wisata, dalam hal ini adalah Taman Wisata Pendidikan Purbasari

Pancuran Mas sebagai lokasi penelitian.

E. Pengertian Minat Berkunjung Ulang

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat berarti

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, diartikan pula sebagai gairah

atau keinginan.

Menurut Fue Zeng, Zuohao Hu, Rong Chen dan Zhilin Yang (2009), (dalam

Nurlestari, 2016), minat berkunjung ulang wisatawan didefinisikan sebagai minat

beli kembali (purchase intention) yaitu keinginan yang kuat untuk membeli.

Purchase intention dalam hubungannya dengan kunjungan wisatawan dalam

pembelian jasa pariwisata disebut behavior intention to visit. Behavior intention

dibagi menjadi tiga prediktot utama, yaitu :

1. Recommendation, suatu niat berprilaku yang mendorong wisatawan untuk

merekomendasikan daya tarik wisata tersebut baik secara langsung atau tidak

Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisatarepository.ump.ac.id/8839/3/BAB II.pdf · bahasa Latin “ tornare ” dan bahasa Yunani “ tormos ” yang berarti . lathe or circle,

15

langsung kepada masyarakat luas.

2. Repurchase Intention, suatu niat berprilaku yang mendorong wisatawan untuk

melakukan kunjungan ulang ke suatu destinasi wisata dalam kurun waktu

tertentu.

3. Pay More, suatu niat berprilaku yang mendorong wisatawan untuk

mengunjungi kembali destinasi wisata walaupun harga yang ditawarkan

terbilang cukup mahal, wisatawan berani untuk membayar lebih untuk

menikmati daya tarik wisata tersebut.

Ross (1998) mengatakan, permintaan akan pariwisata tergantung pada ciri-

ciri wisatawan, seperti penghasilan, umur, motivasi, dan watak. Ciri-ciri ini

masing-masing akan mempengaruhi kecenderungan orang untuk bepergian

mencari kesenangan, kemampuannya untuk bepergian dan pilihan tempat tujuan

perjalanannya. Permintaan juga ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri tempat

tujuan perjalanan, daya tariknya, harga dan efektif tidaknya kegiatan memasarkan

tempat tujuan.

Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisatarepository.ump.ac.id/8839/3/BAB II.pdf · bahasa Latin “ tornare ” dan bahasa Yunani “ tormos ” yang berarti . lathe or circle,

16

F. Penelitian yang Relevan

Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan Nama Tujuan Metode Hasil

Y Galih Handawan

(2016)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa

saja citra destinasi pariwisata Waduk Sermo

dan apakah terdapat perbedaan persepsi

mengenai citra destinasi pariwisata Waduk

Sermo tersebut menurut persepsi dari

wisatawan usia 16 – 30 tahun dan wisatawan

usia 31 – 40 tahun, serta untuk mengetahui

apakah citra destinasi pariwisata Waduk Sermo

dapat mempengaruhi minat wisatawan untuk

berkunjung kembali.

Pada penelitian tahap pertama, digunakan

metode content analysis dan common theme

approach untuk menganalisa hasil dari

wawancara. Kemudian pada penelitian tahap

kedua, digunakan analisis data yaitu uji beda

(Independent Sample Test) untuk mngetahui

perbedaan persepsi kelompok usia 16 – 30

tahun dan 31 – 40 tahun dan regresi linear

sederhana untuk mengetahui citra destinasi

pada minat wisatawan berkunjung ulang

dengan menggunakan program IBM SPSS

Statistics 16.

Hasil dari penelitian ini bahwa tidak terdapat

perbedaan persepsi mengenai citra destinasi

pariwisata Waduk Sermo antara wisatawan

usia 16 – 30 tahun dengan wisatawan usia 31

– 40 tahun, dan persepsi citra destinasi

pariwisata Waduk Sermo berpengaruh positif

terhadap minat wisatawan untuk berkunjung

kembali ke Destinasi Pariwisata Waduk

Sermo.

Stefanus Chandra

Perdana Kusuma

(2016)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa

saja Motivasi Wisatawan ketika berkunjung ke

Dataran Tinggi Dieng, apakah ada perbedaan

dilihat dari karakteristik konsumen yaitu asal

wisatawan dan pendapatan, dan apakah ada

perbedaan minat kunjungan kembali dilihat dari

motivasi wisatawan.

Pada penelitian tahap pertama, digunakan

metode content analysis dan common theme

approach untuk menganalisa hasil dari

wawancara. Kemudian pada penelitian tahap

dua, digunakan analisis data yaitu Analisis

Faktor, Chi-Square, dan ANOVA (Post Hoc-

Bonferroni) dengan menggunakan SPSS 16.

Hasil dari penelitian ini bahwa tidak terdapat

perbedaan motivasi untuk berkunjung ke

Dataran Tinggi Dieng diliahat dari Asal

Wisatawan dan Pendapatan, dan Motivasi

Menikmati Alam dan Sejarah Dieng (kluster

1) menurut wisatawan adalah motivasi yang

membuat mereka ngin berkunjung ke Dataran

Tinggi Dieng kembali.

Sopyan (2015) Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis

pengaruh daya tarik dan kualitas pelayanan

terhadap kepuasan pengunjung dan minat

berkunjung ulang.

Analisis data yang digunakan pada penelitian

ini adalah deskriptif dan kuantitatif.

Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa

daya tarik wisata, kualitas pelayanan,

kepuasan pengunjung, dan minat berkunjung

ulang pengunjung Cagar Budaya Gedung

Lawang Sewu tergolong sedang.

Arum Ardhi

Setyaningsih (2018)

Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk

mengetahui pengaruh daya tarik wisata

terhadap minat berkunjung ulang wisatawan

Taman Wisata Pendidikan Purbasari Pancuran

Mas.

Metode penelitian ini menggunakan metode

penelitian survei, yaitu peneliti melakukan

kegiatan pengumpulan data secara langsung ke

lokasi penelitian dengan cara survei kepada

responden.

Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi

product moment sebesar 0,410 yang artinya

ada pengaruh positif antara daya tarik wisata

terhadap minat berkunjung ulang wisatawan.

Daya tarik wisata menyumbang 16,81% serta

83,19% ditentukan oleh faktor lain yang tidak

termasuk dalam variabel penelitian ini.

Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pariwisatarepository.ump.ac.id/8839/3/BAB II.pdf · bahasa Latin “ tornare ” dan bahasa Yunani “ tormos ” yang berarti . lathe or circle,

17

G. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini yang akan dibahas adalah pengaruh daya tarik wisata

terhadap minat berkunjung ulang wisatawan ke Taman Wisata Pendidikan

Purbasari Pancuran Mas.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

H. Hipotesis

Dari tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang telah diuraikan, dapat disusun

hipotesis penelitian sebagai berikut : Daya tarik wisata berpengaruh positif

terhadap minat berkunjung ulang wisatawan Taman Wisata Pendidikan Purbasari

Pancuran Mas.

Daya Tarik Wisata Taman Wisata Pendidikan

Purbasari Pancuran Mas

Daya tarik wisata buatan manusia

(Man made attraction)

Daya tarik wisata alam

(Natural attraction)

Minat Berkunjung Ulang

Pengaruh Daya Tarik... Arum Ardhi Setyaningsih, FKIP UMP, 2018