24
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Widayanti (2012) dengan judul penelitian analisis penyusunan anggaran biaya produksi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu membandingkan penyusunan anggaran biaya produksi menurut perusahaan dengan kajian teori. Hasil dari penelitian tersebut adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum sesuai menurut kajian teori. Hal ini dapat dilihat dari prosedur penyusunan anggaran biaya produksi yang dilakukan perusahaan. Selanjutnya, penelitian dilakukan oleh Nugroho (2015) dengan judul penelitian analisis anggaran biaya produksi karet pada PTPN XII Persero Kantor Wilayah II Banjarsari Jember. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian tersebut adalah penggunaan anggaran haruslah juga disertai dengan analisa varians yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan yang ada, sehingga kedepannya dapat diambil langkah yang diperlukan untuk dapat meminimalkan varians yang tidak menguntungkan. Dengan demikian fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian dapat lebih efektif dan efisien. Selanjutnya, penelitian dilakukan oleh Deasintha (2015) dengan judul penelitian analisis anggaran dan realisasi biaya proyek pembangunan kantor dinas pada cv. banyu bening di samarinda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dua selisih. Hasil dari penelitian tersebut adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Widayanti (2012) dengan judul

penelitian analisis penyusunan anggaran biaya produksi. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu membandingkan penyusunan anggaran biaya

produksi menurut perusahaan dengan kajian teori. Hasil dari penelitian tersebut

adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum sesuai

menurut kajian teori. Hal ini dapat dilihat dari prosedur penyusunan anggaran

biaya produksi yang dilakukan perusahaan.

Selanjutnya, penelitian dilakukan oleh Nugroho (2015) dengan judul

penelitian analisis anggaran biaya produksi karet pada PTPN XII Persero Kantor

Wilayah II Banjarsari Jember. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian tersebut adalah penggunaan

anggaran haruslah juga disertai dengan analisa varians yang lebih mendalam

untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan yang ada, sehingga

kedepannya dapat diambil langkah yang diperlukan untuk dapat meminimalkan

varians yang tidak menguntungkan. Dengan demikian fungsi anggaran sebagai

alat perencanaan dan pengendalian dapat lebih efektif dan efisien.

Selanjutnya, penelitian dilakukan oleh Deasintha (2015) dengan judul

penelitian analisis anggaran dan realisasi biaya proyek pembangunan kantor dinas

pada cv. banyu bening di samarinda. Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode dua selisih. Hasil dari penelitian tersebut adalah

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

6

terdapat selisih menguntungkan dalam proyek rehab Ruang Perpustakaan dan

Rehab Ruang Kepala Dinas, sehingga hipotesis diterima.Bahwa antara anggaran

dan realisasi terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp. 2.834.719. selisih ini

berasal dari selisih harga bahan bangunan, selisih upah tenaga kerja langsung dan

selisish biaya overhead pabrik. Hasil analisis perusahaan berhasil mengendalikan

biaya. Dan biaya tersebut lebih rendah dari yang dianggarkan serta kemampuan

perusahaan dalam mengerjakan proyek tepat waktu.

Kesimpulan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widayanti

(2012), Nugroho (2015), dan Deasintha (2015) adalah penelitian yang dilakukan

oleh Widayanti dan Nugroho belum efisien karena pada penelitian Widayanti

penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum sesuai menurut

kajian teori dan penelitian yang dilakukan Nugroho pada nilai anggaran lebih

besar dari nilai realisasi namun perusahaan belum melakukan analisa varians yang

lebih mendalam. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Deasintha terjadi

selisih menguntungkan dimana perusahaan berhasil mengendalikan biaya. Dan

biaya tersebut lebih rendah dari yang dianggarkan serta kemampuan perusahaan

dalam mengerjakan proyek tepat waktu.

B. Tinjauan Pustaka

1. Anggaran

a. Pengertian Anggaran

Anggaran sebagai salah satu alat bantu manajemen memegang peranan

penting karena dengan anggaran manajemen dapat merencanakan, mengatur,

dan mengevaluasi jalannya suatu kegiatan.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

7

Berikut penulis mengemukakan beberapa definisi anggaran yang

dinyatakan oleh para ahli diantaranya:

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara

kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukur yang

lain yang mencakup jangka waktu satu tahun (Mulyadi, 2001).

Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang

meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan)

moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang

(Munandar, 2001).

Anggaran adalah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan

sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk suatu periode tertentu

(Garrison dan Noreen, 2000).

Jadi menurut beberapa para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

anggaran biaya produksi sangat penting peranannya untuk menentukan dan

mengetahui jumlah output, agar perusahaan memiliki keunggulan daya saing.

Salah satu syarat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan adalah

kemampuan dalam meningkatkan laba dan mengendalikan biaya-biaya

lainnya.

b. Manfaat dan Kegunaan Anggaran

Anggaran mempunyai beberapa manfaat, menurut Nafarin (2000)

menyatakan manfaat anggaran adalah sebagai berikut:

1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

8

2. Dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kelebihan dan kekurangan

pegawai dalam kemampuannya bekerja.

3. Dapat memotivasi pegawai.

4. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai.

5. Menghindari pemborosan dan pengeluaran pembayaran yang kurang

perlu.

6. Sumber daya seperti tenaga kerja, perlatan, dan dana dapat dimanfaatkan

seefisien mungkin.

Adapun kegunaan dari anggaran tersebut adalah:

1. Anggaran memberikan suatu pendekatan disiplin untuk mengidentifikasi

dan memecahkan masalah.

2. Anggaran memberikan arah dan tujuan bagi seluruh tingkatan

manajemen.

3. Aggaran meningkatkan koordinasi dan aktivitas bisnis dalam mencapai

sasaran dan tujuan perusahaan.

4. Anggaran menyediakan saran untuk memperoleh ide-ide dan kerjasama

dari seluruh tingkatan manajemen keahlian dan pengetahuan dari semua

manajer diperlukan untuk mengembangkan rencana yang paling efektif

dan memungkinkan partisipaso dari pihak yang ada pada setiap tingkatan,

tidak hanya membawa ide-ide yang baik menjadi nyata tetapi juga

memberikan saran untuk mengkomunikasikan sasaran dukungan untuk

rencana terakhir.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

9

c. Karakteristik dan Keterbatasan Anggaran

Menurut Mulyadi (2001) karakteristik anggaran adalah sebagai berikut:

1. Anggaran dinyatakan dalam satuan uang.

2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.

3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen yang berarti

bahwa para manajemen setuju untuk menerima tanggung jawab untuk

mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.

4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih

tinggi dari penyusun anggaran.

5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dibawah kondisi tertentu.

6. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan

anggaran, selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

Keterbatasan anggaran menurut Christina (2002) yaitu:

1. Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu

dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran

mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang

direncanakan.

3. Karena menyusun anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara

potensi dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja yang

dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran.

4. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subjektif pembuat

kebijakan terutama saat data dan informasi tidak lengkap dan tidak cukup.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

10

d. Klasifikasi Anggaran

Sebagai alat bantu manajemen, anggaran perusahaan akan dapat mempunyai

lingkup yang luas. Seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan akan terkait

dengan anggaran perusahaan. Maka anggaran perusahaan akan terdiri dari

berbagai macam anggaran yan mempunyai kegunaan sendiri-sendiri.

1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval

(kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri

anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas atau

kegiatan yang berbeda. Misalnya: anggaran penjualan disusun berkisar

antara 500 unit sampe 1000 unit. Anggaran variabel disebut juga dengan

anggaran fleksibel.

b. Anggaran Tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat

kapasitas tertentu. Misalnya: penjualan direncanakan 1000 unit, dengan

demikian angaran lainnya dibuat berdasarkan anggaran penjualan 1000

unit. Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis.

2. Menurut cara penyusunannya, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk satu periode

tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir

periode anggaran.

b. Anggaran Kontinu, yaitu anggaran yang dibuat untuk mengadakan

perbaikan anggaran yang pernah dibuat.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

11

3. Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran Jangka Pendek (Anggaran Taktis), yaitu anggaran yang dibuat

dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran untuk keperluan

modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.

b. Anggaran Jangka Panjang (Anggaran Strategis), yaitu anggaran yang

dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk

keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang

yang disebut anggaran modal. Anggaran jangka panjang tidak mesti

berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai

dasar penyusunan anggaran jangka pendek.

4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran

keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut anggaran induk.

Anggaran induk yang mengkondisikan rencana keseluruhan perusahaan untuk

jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan

dipecah lagi menjadi anggaran triwulan dan anggaran triwulan dipecah lagi

menjadi anggaran bulanan.

a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan

rugi laba. Anggaran operasional antara lain terdiri dari:

Anggaran Penjualan

Anggaran Biaya Pabrik:

Anggaran Biaya Bahan Baku

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

12

Anggaran Beban Usaha

Anggaran Laporan Laba Rugi

b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca.

Anggaran keuangan antara lain terdiri dari:

Anggaran Kas

Anggaran Piutang

Anggaran Persediaan

Anggaran Utang

Anggaran Neraca

5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari:

a. Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam

anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif

merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan

yang disusun secara lengkap.

b. Anggaran partial, adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap,

anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Misalnya

karena keterbatasan kemampuan, maka hanya dapat menyusun anggaran

operasional.

6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari:

a. Appropriation budget, adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan

tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain. Misalnya:

anggaran untuk penelitian dan pengembangan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

13

b. Performance budget, adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi

aktivitas yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui

batas.

e. Penyusunan Anggaran

Menurut Supriyono (2001) proses penyusunan anggaran sebagai berikut:

1. Menganalisis informasi masa laludan lingkungan luar yang diantisipasi

dan SWOT.

Manajemen puncak menganalisis masa lalu dan perubahan lingkungan

luar yang akan datang dapat diketahui melalui kekuatan, kelemahan,

kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi dari luar. Lingkungan luar

yang diselidiki dan dianalisis meliputi: kondisi perekonomian, persaingan,

selera konsumen, perkembangan teknologi, sosial, politik, kebijakan

pemerintah.

2. Menentukan perencanaan strategi

Manajemen puncak menyusun perencanaan yaitu dengan penentuan

tujuan organisasi dan strategi pokok yang akan digunakan untuk mencapai

tujuan tersebut.

3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi, strategi pokok, dan program.

Manajemen puncak mengkomunikasikan tujuan organisasi kepada

manajer divisi dan manajer bawahannya serta komite anggaran agar mereka

mengetahui tujuan yang akan dicapai dan cara-cara pokok untuk mencapai

tujuan tersebut.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

14

4. Memilih taktik, mengkoordinasi kegiatan, dan mengawasi kegiatan.

Manajer divisi menyusun pemilihan taktik yaitu untuk memilih cara-cara

yang akan digunakan untuk mencapai tujuan, manajer departemen membuat

keputusan pengoperasian yang berhubungan dengan pengkoordinasian semua

kegiatan dibawah departemen, adanya manajer seksi bertanggung jawab

untuk merencanakan pengawasan terhadap kegiatan seksinya.

5. Menyusun usulan anggaran.

Setiap manajer divisi menyusun dan mengkoordinasikan penyusunan

anggaran untuk bagian organisasi dibawahnya yaitu departemen usulan

anggaran semua divisi selanjutnya diserahkan kepada komite anggaran.

6. Menyerahkann revisi usulan anggaran.

Komite anggaran menyarankan revisi terhadap usulan anggaran setiap

divisi agar sesuai dengan rencana jangka panjang dan tujuan organisasi yang

telah ditentukan oleh manajemen puncak.

7. Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran

perusahaan.

Setelah usulan anggaran revisi oleh setiap divisi yang berangkutan dan

revisinya telah disetujui oleh komite anggaran merakit usulan tersebut

menjadi anggaran perusahaan.

8. Revisi dan pengesahan anggaran perusahaan

Anggaran perusahaan masih memerlukan revisi sebelum disahkan oleh

manajemen puncak menjadi anggaran perusahaan yang resmi. Setelah

dilakukan revisi, anggaran tersebut disahkan dan didistribusikan ke setiap

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

15

divisi dan bagian organisasi dibawahnya sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan dan sekaligus alat pengendalian.

2. Biaya

a. Pengertian Biaya

Secara umum biaya adalah harga pokok atau bagiannya yang dimanfaatkan

atau dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan (Sunarto, 2004).

Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur

dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk tujuan tertentu (Mulyadi, 2005). Ada

empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut diatas:

1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi

2. Diukur dalam satuan uang

3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi

4. Pengrobanan tersebut untuk tujuan terntentu

Selanjutnya pengertian biaya dikemukakan oleh Mursyidi (2008) bahwa:

“ Biaya diartikan sebagai suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau

harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini

maupun pada saat yang akan datang.”

Berdasarkan definisi-definisi diatas tentang biaya maka digunakan akumulasi

data biaya untuk keperluan penilaian persediaan dan untuk penyusunan

laporan-laporan keuangan di mana data biaya jenis ini bersumber pada buku-buku

dan catatan perusahaan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

16

b. Pengolongan Biaya

Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara.

Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak

dicapai dengan penggolongan tersebut.

Mulyadi (2005) mengemukakan bahwa biaya dapat digolongkan menjadi:

1. Objek pengeluaran

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar

penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan

bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar

disebut “biaya bahan bakar”.

2. Fungsi pokok dalam perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur ada tiga pokok, yaitu fungsi produksi,

fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu

dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga

kelompok:

a. Biaya produksi

Biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk

jadi siap untuk dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis besar

biaya produksi ini dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik.

b. Biaya pemasaran

Biaya- biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan

pemasaran produk.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

17

c. Biaya administrasi dan umum

Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk

mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam

hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan

menjadi dua golongan:

a. Biaya langsung

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yaitu penyebab

satu-satunya karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang

dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi.

Dengan dmikian biaya langsung tersebut akan mudah diidentifikasikan

dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen

adalah semua biaya yang terjadi di dalam departemen tertentu.

b. Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya

disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam

hubungannya dengan produk tersebut dengan istilah biaya produksi tidak

langsung atau biaya overhead pabrik.

4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan

Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat

digolongkan menjadi:

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

18

a. Biaya variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan.

b. Biaya semivariabel

Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung

unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.

c. Biaya semifixed

Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume

kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume

produksi tertentu.

d. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar

volume kegiatan tertentu.

5. Jangka waktu manfaatnya

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua:

a. Pengeluaran modal

Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari

satu periode akuntansi. Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya

dibebankan sebagai harga pokok aktiva dan dibebankan dalam

tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi,

diamortisasi atau dideplesi.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

19

b. Pengeluaran pendapatan

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai

manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada

saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan

dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya

tersebut.

3. Biaya Produksi

a. Pengertian Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan

produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan di periode

mana produk itu dijual. Sebelum laku dijual, biaya produksi dianggap sebagai

persediaan. Biaya ini terdiri dari; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

dan biaya overhead pabrik.

Sebelum membahas masalah biaya produksi maka terlebih dahulu perlu

dikemukakan pengertian tentang produksi itu sendiri. Secara umum produksi

adalah kegiatan suatu organisasi atau perusahaan untuk memproses dan merubah

bahan baku menjadi barang jadi melalui penggunaan tenaga kerja dan fasilitas

produk lainnya.

Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam hubungan dengan

proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang terbagi dalam tiga

elemen yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik (Mulyadi, 1993).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

20

b. Jenis-Jenis Biaya Produksi

Menurut Supriyono (1991), ketiga elemen biaya produksi masing-masing

didefinisikan sebagai berikut:

1. Biaya bahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk

selesai dan pemakaiannya dapat diidentifikasikan secara langsung, atau

diikuti jejaknya, atau merupakan bagian internal dari produk tertentu.

2. Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan

kepada tenaga kerja langsung dan jejak manfaatnya dapat diidentifikasikan

pada produk tertentu.

3. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan

biaya tenaga kerja langsung, misalnya biaya bahan penolong, biaya tenaga

kerja tidak langsung, biaya depresiasi, biaya reparasi dan pemeliharaan, biaya

listrik dan air, biaya asuransi dan sebagainya.

4. Anggaran Biaya Produksi

a. Pengertian Anggaran Biaya Produksi

Dengan memahami ketiga unsur biaya produksi, maka akan lebih mudah

untuk memahami pengertian anggaran biaya produksi. Hal ini disebabkan karena

untuk biaya produksi sejalan dengan unsur anggaran biaya produksi. Anggaran

biaya produksi meliputi:

1. Anggaran Biaya Bahan Mentah

2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

3. Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

21

Dari uraian diatas, maka anggaran biaya produksi adalah anggaran atas biaya

yang dibutuhkan untuk memproduksi dan menambah kegunaan suatu barang atau

jasa.

b. Penyusunan Anggaran Biaya Produksi

Dalam menyusun anggaran perusahaan dapat melakukannya dengan dua cara

yakni, secara sebagian demi sebagian (partial) dan secara keseluruhan

(comprehensif). Karena itu dikenal comprehensif budget. Comprehensif budget

atau anggaran komprehensif menurut Adisaputro dan Asri (2003) yakni

“penyusunan rencana perusahaan secara keseluruhan”.

Anggaran komprehensif secara umum terdiri dari anggaran operasi dan

anggaran keuangan. Anggaran operasional terdiri dari anggaran penjualan,

anggaran produksi, anggaran biaya produksi, dan anggaran laba rugi. Sedangkan

anggaran keuangan terdiri dari anggaran neraca, anggaran kas, anggaran piutang,

anggaran hutang, dan anggaran modal.

Penyusunan anggaran biaya produksi biasanya dimulai dengan anggaran

penjualan. Hal ini menjadi dasar perencanaan berkala dalam perusahaan, karena

praktis semua perencanaan lainnya disusun berdasarkan anggaran ini, kemudian

penyusunan anggaran selanjutnya adalah anggaran produksi karena rencana

penjualan yang telah disusun harus direalisasikan dengan memproduksi barang

yang telah dianggarkan. Setelah penyusunan anggaran produksi, langkah

selanjutnya adalah penyusunan anggaran biaya produksi yang bertitik tolak dari

anggaran penjualan dan anggaran produksi.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

22

5. Anggaran Penjualan

Pengertian Anggaran Penjualan Menurut Haruman dan Rahayu (2007),

anggaran penjualan adalah budget yang direncanakan secara lebih terperinci

penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya

meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah

(kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat/ daerah penjualannya.

Manfaat Penyusunan Anggaran Penjualan Menurut Haruman dan Rahayu

(2007), tujuan penyusnan anggaran penjualan adalah untuk merencanakan setepat

setepat mungkin tingkat penjualan pada periode yang akan datang dengan

memperhatikan data yang merupakan pencerminan kejadian yang dialami

perusahaan di masa lalu, khususnya bidang penjualan.

Kegunaan Anggaran Penjualan Menurut Munandar (2007), anggaran

penjualan mempunyai beberapa kegunaan penting antara lain:

a. Sebagai dasar untuk menyusun Budget Unit yang akan diproduksikan, karena

jumlah satuan (unit) yang akan diproduksikan oleh perusahaan ditentukan

oleh berapa banyak perusahaan yang bersangkutan mampu menjualnya.

b. Sebagai dasar untuk menyusun Budget Kas, karena penjualan tunai akan

mengakibatkan pemasukan Kas.

c. Sebagai dasar untuk menyusun Budget Piutang, karena penjualan kredit akan

mengakibatkan bertambahnya Piutang perusahaan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan Menurut

Haruman dan Rahayu (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan

anggaran penjualan, yaitu:

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

23

1. Faktor-faktor internal

a. Penjualan tahun-tahun yang lalu

b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan

c. Kapasitas produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasannya

d. Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun keahliannya

e. Model kerja yang dimiliki perusahaan

f. Fasilitas lain yang menunjang

2. Faktor-faktor eksternal

a. Keadaan persaingan di pasar

b. Posisi perusahaan dalam persaingan

c. Tingkat pertumbuhan penduduk

d. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan

e. Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh

6. Anggaran Produksi

Pengertian Anggaran Produksi Menurut Haruman dan Rahayu (2007),

anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terpisah mengenai jumlah unit

produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang didalamnya

mencakup rencana mengenai jenis, jumlah, dan waktu produksi akan dilakukan.

Menurut Blocher dkk (2000), anggaran produksi merupakan rencana

perolehan dan pengkombinasian sumber daya yang dibutuhkan untuk

melaksanakan operasi pemanufakturan yang memungkinkan perusahaan untuk

mencapai penjualannya dan mempunyai sejumlah persediaan yang diharapkan

pada akhir periode anggaran.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

24

Manfaat penyusunan anggaran produksi menurut Haruman dan Rahayu

(2007), anggaran produksi merupakan suatu alat perencanaan, koordinasi dan

pengendalian kegiatan produksi, sehingga tujuan penyusunan anggaran produksi

a. Menunjang kegiatan berbagai penjualan, sehingga barang dapat tersedia

sesuai dengan yang direncanakan

b. Menjaga tingkat persediaan yang optimum.

c. Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya produksi menjadi

minimum.

Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran produksi Menurut Haruman dan

Rahayu (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya jumlah barang

yang harus diproduksi oleh perusahaan selama periode waktu tertentu adalah:

a. Jumlah barang yang telah direncanakan untuk dijual, sebagaimana yang

tercantum dalam anggaran penjualan

b. Kapasitas mesin dan peralatan pabrik

c. Tenaga kerja yang dimiliki yang terkait dengan kualitas maupun kuantitasnya

d. Stabilitas bahan baku

e. Modal kerja yang dimiliki

f. Fasilitas gudang

Langkah-langkah dalam menyusun anggaran produksi menurut Haruman dan

Rahayu (2007), di samping itu pula dapat disusun langkah-langkah utama yang

dilakukan dalam rangka menyusun anggaran produksi dan pelaksannanya:

1. Tahap Perencanaan

a. Menentukan periode waktu sebagai dasar penyusunan biaya produksi

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

25

b. Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan

2. Tahap Pelaksanaan

a. Menentukan kapan barang diproduksi

b. Menentukan di mana barang akan diproduksi

c. Menentukan urutan-urutan proses produksi

d. Menentukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk

mencapai efisiensi

e. Menyusun program tentang penggunaan bahan baku, buruh, service dan

peralatan

f. Menyusun standar biaya produksi

g. Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan

7. Anggaran Bahan Baku Langsung

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi dibedakan menjadi dua,

yaitu bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung. Menurut Haruman dan

Rahayu (2007), bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan

bagian barang jadi yang dihasilkan, sedangkan bahan baku tak langung adalah

bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung

tampak pada barang jadi yang dihasilkan. Anggaran bahan baku hanya

merencanakan kebutuhan dan penggunaan bahan baku langsung. Bahan baku tak

langsung akan direncanakan dalam anggaran biaya overhead pabrik.

Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku Menurut Haruman dan Rahayu

(2007), tujuan penyusunan bahan baku langsung adalah:

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

26

a. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung

b. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku langsung yang diperlukan

c. Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk

melaksanakan pembelian bahan baku langsung

d. Sebagai dasar penentuan harga pokok produksi yakni memperkirakan

komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan baku langsung

dalam proses produksi

e. Sebagai dasar melakukan fungsi pengendalian bahan baku langsung

Penyusunan anggaran bahan baku menurut Haruman dan Rahayu (2007),

anggaran-anggaran yang berhubungan dengan bahan baku antara lain:

a. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang

dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang.

b. Anggaran pembelian bahan baku

Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku yang harus

dibeli pada periode mendatang.

c. Anggaran persediaan bahan baku

Anggaran ini merupakan suatu perencanaan terperinci atas kuantitas bahan

baku yang disimpan sebagai persediaan.

d. Anggaran biaya bahan baku habis digunakan dalam produksi (pemakaian

bahan baku)

Sebagai bahan baku disimpan sebagai persediaan, dan sebagian dipergunakan

dalam proses produksi, anggaran ini merencanakan nilai bahan baku yang

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

27

digunakan dalam satuan uang. Tentu saja semua bahan baku yang tersedia

akan habis digunakan untuk produksi. Hal ini disebabkan karena dua hal,

yakni:

1. Perlu adanya persediaan akhir, yang akan menjadi persediaan awal

periode berikutnya.

2. Perlu adanya persediaan besi (persediaan minimal bahan baku yang harus

dipertahankan untuk menjamin kelangsungan proses produksi) agar

kelangsungan produksi tidak terganggu akibat kehabisan bahan baku.

8. Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Pengertian anggaran tenaga kerja langsung menurut Haruman dan Rahayu

(2007), tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung terlibat

dalam proses produksi perusahaan dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi

atau pada barang yang dihasilkan. Tenaga kerja langsung mempunyai sifat:

a. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja ini berhubungan secara langsung

dengan tingkat kegiatan produksi.

b. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel

c. Umumnya dikatakan tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yang

kegiatannya langsung dapat dihubungkan denga produk akhir.

Manfaat anggaran tenaga kerja langsung menurut Haruman dan Rahayu

(2007), manfaat penyusunan anggaran tenaga kerja:

a. Penggunaan tenaga kerja lebih efisien

b. Biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien

c. Harga pokok produk dapat dihitung secara tepat

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/39182/3/BAB II.pdf · 2018. 11. 2. · adalah penyusunan anggaran biaya produksi pada PG. Madukismo belum

28

d. Sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi Penyusunan Tenaga Kerja Langsung

Menurut Haruman dan Rahayu (2007), faktor-faktor yang perlu diperhatikan

dalam penyusunan anggaran tenaga kerja adalah:

a. Kebutuhan tenaga kerja

b. Pencarian atau penarikan tenaga kerja

c. Latihan bagi tenaga kerja baru

d. Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja

e. Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja

f. Pengawasan tenaga kerja