29
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tugas Akhir Mahasiswa Karya tulis Ilmiah adalah sebuahkarya untuk menghasilkan ilmu pengetahuan alias sesuatu yang bisa dipertanggung jawabkan dengan cara ilmiah dan dikerjakan menurut aturan alias tata tutorial tertentu yang telah diakui dengan cara luas oleh para pakar sebagai metode ilmiah (Soedjono, 1992). Skripsi adalah sebuahkarya tulis ilmiah, berupa paparan tulisan hasil penelitian yang mengulas sebuahpersoalan dalam bidang ilmu tertentu dengan memakai kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu tersebut. Tugas Akhir (TA) adalah hasil tertulis dari pelaksanaan sebuah penelitian, yang dibangun untuk pembagian persoalan tertentu dengan menggunkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu tersebut. B. Keterlambatan Masa studi S.1 diberi waktu paling lama 14 semester dengan beban studi maksimal 160 SKS. Secara praktis, beban studi tersebut dapat diselesaikan selama 9 semester, sebagaimana deskripsi di atas, dengan wisuda di semester 10. Dengan demikian mahasiswa yang menyelesaikan studi lebih dari semester 10 dapat dikategorikan mahasiswa dengan problem ‘keterlambatan studi’. PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tugas Akhir Mahasiswarepository.ump.ac.id/8342/3/WARISKA PRIYANTIKA BAB II.pdf12 menyelesaikan tugas, menyusun makalah tidak sempurna, berbicara di kelas

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tugas Akhir Mahasiswa

Karya tulis Ilmiah adalah sebuahkarya untuk menghasilkan ilmu

pengetahuan alias sesuatu yang bisa dipertanggung jawabkan dengan cara

ilmiah dan dikerjakan menurut aturan alias tata tutorial tertentu yang telah

diakui dengan cara luas oleh para pakar sebagai metode ilmiah (Soedjono,

1992).

Skripsi adalah sebuahkarya tulis ilmiah, berupa paparan tulisan hasil

penelitian yang mengulas sebuahpersoalan dalam bidang ilmu tertentu

dengan memakai kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu tersebut.

Tugas Akhir (TA) adalah hasil tertulis dari pelaksanaan sebuah

penelitian, yang dibangun untuk pembagian persoalan tertentu dengan

menggunkan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu tersebut.

B. Keterlambatan

Masa studi S.1 diberi waktu paling lama 14 semester dengan beban

studi maksimal 160 SKS. Secara praktis, beban studi tersebut dapat

diselesaikan selama 9 semester, sebagaimana deskripsi di atas, dengan

wisuda di semester 10. Dengan demikian mahasiswa yang menyelesaikan

studi lebih dari semester 10 dapat dikategorikan mahasiswa dengan

problem ‘keterlambatan studi’.

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

11

Definisi problem keterlambatan studi tersebut diperkuat dengan

Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional

Pendidikan Tinggi yang mengatur S1 dengan beban studi 144 SKS (Pasal

17) dan masa usia studi 4-5 tahun.Isi Permendikbud tersebut dapat

dipahami bahwa mahasiswa S1 yang masa studinya lebih dari 5 tahun,

dapat dikatakan terlambat.

a. Problem Studi di Perguruan Tinggi.

Tujuan belajar di perguruan tinggi adalah untuk memantapkan

mahasiswa menjadi seorang pekerja di kemudian hari yang lebih

terampil dan profesional. Untuk memberikan keleluasaan dan

fleksibilitas beban dan aktivitas kuliah, maka diberlakukan sistem

kredit semester (SKS). Lama belajar di perguruan tinggi untuk

program S-1 dan D-IV adalah antara 8 semester (4 tahun) hingga 14

semester (7 tahun) dengan beban studi 144-160 SKS. Aturan baru

tentang lama belajar di perguruan tinggi untuk program S-1 dan D-IV

adalah 4-5 tahun.

Mahasiswa yang kurang cepat beradaptasi dengan atmosfer

perguruan tinggi sering merasa kurang siap menghadapi tugas-tugas

akademiknya (sehingga dianggap sebagai beban atau masalah yang

sangat berat), yang bisa berakibat pada perolehan skor rendah (atau

bahkan tidak lulus) pada satu atau beberapa mata kuliah. Masalah-

masalah lainnya yang dapat dipersepsikan amat beragam, antara lain:

mata kuliah tertentu dianggap asing, susah memahami literatur, lambat

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

12

menyelesaikan tugas, menyusun makalah tidak sempurna, berbicara di

kelas ditertawakan temannya. Efeknya bisa tidak kerasan kuliah di

suatu program studi (prodi) dan ingin pindah ke lain prodi, lulus tidak

tepat waktu (lebih dari 5 tahun), lulus tidak cumlaude, lulus dengan IP

pas-pasan, ataupun lulus tapi tidak segera mendapat pekerjaan. Dalam

aturan baru, masa studi di perguruan tinggi (S-1 dan DIV) dibatasi

paling lama 5 tahun. Walaupun masih banyak mendapat respons

negatif dari berbagai perguruan tinggi. Terutama dari perguruan tinggi

swasta.

b. Strategi Studi di Perguruan Tinggi.

Menghadapi rangkaian masalah studi di perguruan tinggi,

mahasiswa memerlukan strategi tertentu agar dapat mengatur waktu,

dana, tenaga, kegiatan, fasilitas, dan penyelesaian studinya. Strategi

tersebut dilandasi dengan semangat, tekun dan giat belajar agar dapat

mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Satu strategi kuliah

yang dapat diaplikasikan oleh mahasiswa adalah sistem belajar

“MURDER” dari buku The Complete Problem Solver oleh Bob

Nelson. Istilah tersebut dijabarkan dalam beberapa kata yakni: Mood-

Understand-Recall-DigestExpand-Review.Setiap mahasiswa harus

menciptakan perasaan senang (mood) setiap kali menerima materi

kuliah. Setiap catatan perlu diberi tanda pada kalimat atau kata yang

tidak dapat dipahami, lalu dicari jawaban dan penjelasannya melalui

sumber-sumber lain untuk meningkatkan pemahaman (understand).

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

13

Materi yang telah dipelajari perlu diulang (recall) secara

kontinu, baik dengan cara membuat rangkuman dengan kata-kata

sendiri ataupun menggunakan kata kunci dari setiap kalimat yang

panjang. Rangkuman yang telah dibuat perlu ditelaah kembali (digest)

dan apabila kurang jelas bisa mencari penjelasan lebih lanjut dari

dosen atau sumber lainnya atau berdiskusi dengan teman. Materi yang

telah dipelajari perlu dikembangkan (expand) dan diterapkan dalam

kehidupan diri sendiri. Lalu didiskusikan dengan teman atau dosen

berdasarkan catatan dan atau materi yang dipelajari sebelumnya.

Materi-materi yang telah dipelajari harus dipelajari kembali

(review) dan jangan pernah bosan untuk mengulang materi yang sudah

dibaca agar semakin mudah diingat dan dipahami. Strategi lainnya

yang berdampak pada pencapaian prestasi akademik bagi mahasiswa

dalam proses belajarnya adalah:

(1) Jadwal perlu disusun dengan cermat dalam melakukan setiap

kegiatan, agar tidak membuang-buang waktu.

(2) Setiap mahasiswa harus belajar untuk membuat tujuan kegiatan

akademik dan menjalankan tujuan tersebut dengan strategi tepat.

(3) Kegiatan pembelajaran harus ditempatkan sebagai prioritas utama,

baru untuk kegiatan yang lain.

(4) Mahasiswa harus menghadiri setiap kegiatan kuliah dari awal

hingga akhir.

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

14

(5) Tiap mahasiswa harus dapat meluangkan waktu untuk belajar

secara efektif dengan mendalami materi yang telah dipelajari dan

mempelajari ulang, secara mandiri atau kelompok.

(6) Membina hubungan dengan pembimbing akademik dengan

komunikasi rutin yang efektif akan membantu memperlancar

proses pembelajaran.

(7) Setiap dosen memiliki sifat, sikap dan karakter, yang berbeda

dengan dosen yang lain, dan mahasiswa perlu memahami

dosennya masing-masing.

(8) Mahasiswa perlu memahami dan mematuhi peraturan dan

kebijakan perguruan tinggi.

(9) Sarana dan prasarana kampus disediakan untuk mendukung proses

dan pelayanan kegiatan akademik, untuk itu mahasiswa perlu

memahami ketersediaannya, dan dapat memanfaatkannya secara

optimal.

(10) Kegiatan nonakademik sangat berperan dalam mengembangkan

bakat dan kepribadian. Kegiatan nonakademik disediakan untuk

mahasiswa guna mempersiapkan peran sosialnya di masyarakat.

Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang

lebih sama dengan peran warga yang lainnya di masyarakat.

c. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Kuliah.

Tokoh (Dimyati Mahmud, Rooijakers, Ngalim

Purwanto),mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

15

prestasi belajar siswa secara umum dapat dibagi dua yakni faktor

internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri

siswa itu sendiri. Faktor ini meliputi biologi, fisiologi dan

psikologi. Faktor biologi berupa bakat, minat, dan kecerdasan

yang diturunkan secara genetik dari orang tuanya dan sifatnya

relatif permanen. Faktor fisiologi berupa kondisi fisik dan

pancaindra. Sedangkan faktor psikologi mencangkup:

(a) need for achievement yaitu kebutuhan atau dorongan atau

motif untuk berprestasi,

(b) interest yakni minat terhadap sesuatu, dan

(c) capability, berupa bakat dan kecerdasan seperti kemampuan

memusatkan perhatian pada materi perkuliahan yang berlangsung,

tingkat penerimaan dan pengingatan bahan, kemampuan

menerapkan apa yang dipelajari, kemampuan mereproduksi dan

kemampuan menggeneralisasi.

Ada empat modal utama yang mempengaruhi keberhasilan

studi di perguruan tinggi, yaitu: citacita, minat, percaya diri dan

kebebasan jiwa. Setiap mahasiswa yang belajar di Perguruan

Tinggi harus didukung oleh cita-cita tertentu, sehingga ia tahu

tujuan yang harus dicapai dan tahu untuk apa ia belajar. Seorang

mahasiswa harus mempunyai minat tinggi terhadap setiap mata

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

16

kuliah yang diikuti, agar ia merasa senang dalam mengikuti

perkuliahan sehingga dapat berkonsentrasi dan memperkecil

kegagalan. Mahasiswa harus memiliki rasa percaya diri bahwa ia

tidak berbeda dengan teman-temannya, sehingga tidak minder. Di

samping itu mahasiswa juga harus memiliki kebebasan jiwa, yang

memungkinkan dia terbebas dari pengaruh sentimen danemosi,

dan tetap memiliki sikap ilmiah dan dapat berpikir kritis.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri

mahasiswa. Faktor ini meliputi:

(a) lingkungan alam dan sosial baik itu lingkungan

keluargakampus maupun masyarakat.

(b) instrumentasi yang berupa kurikulum, dosen, sarana dan

fasilitas serta administrasi.

Faktor dominan di lingkungan kampus adalah dosen, mahasiswa

dan pegawai. Mahasiswa harus bisa menjaga dan membina

hubungan baik dengan dosen. Hubungan ini akan menambah

kualitas interaksi akademik dalam upaya menambah dan

memperdalam wawasan dan pengetahuan baik dalam bidang

akademik maupun nonakademik. Dosen dapat berperan sebagai

pejabat struktural, pembimbing akademik, pembimbing

kemahasiswaan, pembimbing kegiatan praktek lapangan dan

sebagai pengajar. Oleh karena itu, mahasiswa perlu menyesuaikan

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

17

diri dengan setiap peran dari dosen tersebut demi keberhasilan

kuliahnya. Keaktifan dalam kegiatan kemahasiswaan merupakan

sarana pendukung untuk membina hubungan sosial mahasiswa

dengan mahasiswa. Sejak mulai menjadi mahasiswa baru,

mahasiswa sudah dapat melibatkan diri dalam setiap kegiatan

kemahasiswaan.

Dimulai dengan kegiatan orientasi pengenalan kampus,

hingga kegiatan ekstra kurikuler serta kegiatan-kegiatan di luar

kampus, kesemuanya untuk menambah horizon pengalaman

mahasiswa. Pemilihan jenis kegiatan nonakademik bisa

berpengaruh (positif-negatif) terhadap studi.Sebagian mahasiswa

berhasil membagi waktu dengan kegiatan kuliah, sebagian lain

terganggu kuliahnya.

Namun, ada juga mahasiswa yang tidak mendapatkan

sesuatu dari beraktivitas dalam kegiatan kemahasiswaan. Sebelum

menentukan pilihan kegiatan tersebut, mahasiswa harus terlebih

dahulu memahami tujuan untuk aktif, bisa didasarkan pada minat

dan bakat atau karena tujuan untuk mengembangkan diri dalam

bidang organisasi. Mahasiswa harus terlebih dahulu memahami

segala konsekuensi ke depan baik dari segi waktu, biaya atau

pengaruhnya terhadap tugas kuliah. Mahasiswa akan sering

berinteraksi dengan masyarakat baik di dalam maupun di luar

kampus. Di kampus ada pegawai administrasi sebagai pihak yang

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

18

berperan dalam memperlancar prosedurprosedur akademik, juga

warga kampus lainnya seperti pedagang.

Masyarakat di luar kampus seperti di lingkungan tempat

tinggal menjadi bagian yang sering membantu kelancaran studi di

perguruan tinggi. Pemilihan tempat kos atau asrama hendaknya

yang strategis dilihat dari kondusif tidaknya terhadap kegiatan

belajar. Mahasiswa dapat berinteraksi secara luas dengan

masyarakat selama menunjang pada program perkuliahan dan

membantu dalam pengembangan diri mahasiswa.

C. Intelegensi

1. Pengertian intelegensi

Intelegensi adalah “kemampuan yang dibawa sejak lahir yang

memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu”

(Purwanto, 2010). Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga

jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam

situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau

menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui

relasi dan mempelajarinya dengan cepat” (Slameto, 2010).

Intelegensi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemajuan

belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat

intelegensi tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai

tingkat intelegensi rendah. Walaupun begitu, siswa yang memiliki

tingkat intelegensi tinggi belum tentu berhasil. Hal ini dikarenakan

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

19

belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang

mempengaruhinya, sedangkan intelegensi adalah salah satu faktor

yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Jika faktor lain itu bersifat

menghambat atau berpengaruh negatif terhadap belajarnya, akibatnya

siswa gagal dalam belajarnya.

Tu’u (2004) menyatakan bahwa intelegensi siswa dalam belajar

dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu hasil belajar dan

kemampuan mengerjakan soal. Hasil belajar merupakan salah satu

tolak ukur keberhasilan siswa. Tinggi rendahnya kecerdasan siswa

sangat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Siswa yang

pandai biasanya akan mendapat nilai yang baik sedangkan siswa yang

kurang pandai akan mendapat nilai yang rendah dan tidak stabil.

Kemampuan mengerjakan soal akan terealisasi setelah belajar.

Kecakapan ini dapat dilihat dari kemampuan siswa mengerjakan soal–

soal yang diberikan guru baik pada saat ulangan harian, tugas maupun

ulangan semester. Siswa yang mempunyai bakat pada suatu mata

pelajaran biasanya mampu mengerjakan soal dengan baik dan tidak

merasa kesulitan dan sebaliknya siswa yang kurang berbakat pada

suatu mata pelajaran akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan

soal–soal yang diberikan.

Menurut Dalyono (2004) intelegensi adalah kemampuan yang

bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap sesuatu situasi

atau masalah, yang meliputi berbagai jenis kemampuan psikis seperti:

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

20

abstrak, berpikir mekanis, matematis, memahami, mengingat,

berbahasa, dan sebagainya. Intelegensi juga dapat diartikan sebagai

kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang

berbuat sesuatu dengan cara tertentu (M Ngalim Purwanto, 2004).

2. IQ (Intelligence Quotient)

Istilah IQ diperkenalkan pertama kalinya pada tahun 1912 oleh

seorang ahli psikologi berkebangsaan Jerman bernama William Stern

(Gould 1981). Kemudian ketika Lewis Madison Terman, seorang ahli

psikologi berkebangsaan Amerika di Universitas Stanford,

menerbitkan revisi tes Binet di tahun 1916, istilah IQ mulai digunakan

secara resmi.

Desmita dalam buku Psikologi Perkembangan menjelaskan

bahwa IQ adalah kemampuan berfikir secara abstrak, memecahkan

masalah dengan menggunakan simbol-simbol verbal dan kemampuan

untukbelajar dari dan menyesuaikan diri dengan pengalaman-

pengalaman hidup sehari-hari. Salah satu yang sering digunakan untuk

menyatakan tinggi rendahnya tingkat intelegensi adalah

menterjemahkan hasil intelegensi ke dalam angka yang dapat menjadi

petunjuk mengenai kedudukan tingkat kecerdasan seseorang bila

dibandingkan secara relatif terhadap suatu norma.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi

Purwanto, N. M. (2004) menegaskan bahwa ada beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi intelegensi yang mengakibatkan terjadinya

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

21

perbedaan antara intelegensi seseorang dengan yang lain. Adapun

faktor yang dapat mempengaruhi tingkat intelegensi seseorang, di

antaranya:

1) Pembawaan: pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri

yang dibawa sejak lahir batas kesanggupan kita, yakni dapat

tindaknya seseorang memecahkan suatu soal, pertama-tama

ditentukan oleh pembawaan kita.

2) Kematangan: Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami

pertumbuhan dan perkembangan, Tiap organ (fisik dan psikis)

dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan

menjalankan fungsinya masing-masing.

3) Pembentukan: pembentukan ialah segala keadaan diluar diri

seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.

4) Minat dan pembawaan yang khas: minat mengarahkan pembuatan

kepada suatu tujuan dan merupakan dan dorongan bagi

pembawaan itu. Dorongan-dorongan (motif-motif) yang

mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.

5) Kebebasan: kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih

metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalah

masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode juga

bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

22

4. Pengaruh Tingkat Intelegensi Dan Motivasi Belajar

TerhadapPrestasiAkademik Siswa

Prestasi akademik menurut Suryabrata (2006) adalah hasil belajar

terakhir yang dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu, yang

mana disekolah prestasi akademik siswa biasanya dinyatakan dalam

bentuk angka atau simbol tertentu. Kemudian dengan angka atau

simbol tersebut, orang lain atau siswa sendiri akan dapat mengetahui

sejauhmana prestasi akademik yang telah dicapai. Dengan demikian,

prestasi akademik disekolah merupakan bentuk lain dari besarnya

penguasaan bahan pelajaran yang telah dicapai siswa, dan rapor bisa

dijadikan hasil belajar terakhir dari penguasaan pelajaran tersebut.

Seseorang tidak dapat memiliki prestasi akademik begitu saja tanpa

ada hal yang mendorongnya untuk menunjukkan hasil belajar yang

memuaskan.

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi akademik

seseorang, Azwar (2004) secara umum menjelaskan ada dua faktor

yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi antara lain faktor fisik

dan faktor psikologis. Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik

umum seperti penglihatan dan pendengaran. Faktor psikologis

menyangkut faktor-faktor non fisik, seperti minat, motivasi, bakat,

intelegensi, sikap dan kesehatan mental. Faktor eksternal meliputi

faktor fisik dan faktor sosial. Faktor fisik menyangkut kondisi tempat

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

23

belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi pelajaran dan kondisi

lingkungan belajar.Faktor sosial menyangkut dukungan sosial dan

pengaruh budaya. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi

akademik seseorang adalah tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ).

Menurut Syah (2006) tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa

sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna,

semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa, maka semakin

besar peluangnya untuk meraih sukses, dan sebaliknya semakin rendah

kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya

untuk memperoleh sukses. Hal yang sama juga diungkap oleh Ekowati

(2006) yang menyatakan bahwa terdapat kontribusi positif antara

intelegensi (kecerdasan) terhadap hasil belajar siswa. David Wechsler

(dalam Azwar, 2004) mendefinisikan intelegensi adalah kumpulan atau

totalitas kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu,

berfikir secara rasional serta menghadapi lingkungannya dengan

efektif, dari definisi tersebut nampak adanya pengaruh yang signifikan

antara intelegensi terhadap prestasi akademik. Salah satu faktor lain

yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang adalah motivasi

belajarnya.

Dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa

motivasi mempengaruhi prestasi akademik seseorang. Tinggi

rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi

akademik seorang anak didik. Hal ini juga didukung oleh penelitian

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

24

Purnomowati (2006) yang memperoleh thitung untuk variabel motivasi

belajar sebesar 4,951 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, yang berarti

bahwa variabel motivasi belajar berpengaruh secara signifikan

terhadap prestasi akademik siswa. Definisi motivasi belajar menurut

Djamarah (2002) adalah suatu perubahan tingkah laku dalam diri

seseorang yang menimbulkan proses belajar individu yang berinteraksi

langsung dengan objek belajar. Dari penjelasan tersebut, nampak pula

adanya pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar seseorang

terhadap prestasi akademik seseorang, oleh sebab itu maka upaya

peningkatan prestasi akademik seseorang tidak bisa lepas dari upaya

peningkatan motivasi belajarnya.

D. Pengertian bakat

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang

sebagai kecakapan pembawaan. Dengan kata lain bakat merupakan

kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi

kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

Santrock (2008) menyatakan ada tiga (3) kriteria yang menjadi ciri

siswa berbakat yaitu dewasa lebih dini, belajar menuruti kemauan sendiri

dan semangat untuk menguasai.

E. Minat

1. Pengertian Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan

dan mengenang beberapa kegiatan. Dimana kegiatan yang dimiliki

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

25

seseorang diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa

senang. (Oemar Hamalik, 2003) menyatakan belajar dengan minat

akan mendorong siswa belajar lebih baik dari pada belajar tanpa minat.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran

yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tersebut

tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik

baginya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih mudah

dipelajari dan disimpan, karena minat akan menambah kegiatan

belajar.

F. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi

kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor-

faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah

laku manusia dalam arah tekad tertentu (Nursalam, 2009).Sarwono

(2000) mengungkapkan bahwa motivasi manunjuk pada proses

gerakan termasuk situasi yang mendorong seseorang berbuat sesuatu

yang timbul dari dalam individu.

Motivasi berasal dri kata motif yang memiliki makna daya

penggerak yang akan menjadi aktif jika disertai dengan kebutuhan

yang akan terpenuhi (Setiawati, 2008).Motivasi adalah hal yang

menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia supaya

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

26

mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal

(Hasibuan, 2009).

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat pengertian maotivasi

mahasiswa mengerjakan tugas akhir yaitu suatu penggera yang berasal

dari proses yang mendorong mahasiswa untuk mengerjakan tugas

akhir.

2. Tujuan Motivasi

Sunaryo (2002) mengemukakan bahwa tujuan dari motivasi

adalah untuk meningkatkan moral dan kepuasan kerja, meningkatkan

kerja, meningkatkan kedisiplinan, menciptakan suasana yang kondusif,

hubungan kerja yang baik dan mempertinggi rasa tanggung jawab

perawat terhadap tugas-tugasnya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah

untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan

dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat

memperoleh hasil atau tujuan tertentu (Purwanto, 2010).

3. Indikator Motivasi

Indikator motivasi dapat diklarifikasikan sebagai berikut

(Hamzah, 2011) :

a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil

b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan

d) Adanya penghargaan dalam bekerja

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

27

e) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

f) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Menurut Sardiman (2005) bahwa ciri-ciri seorang pelajar yang

memiliki motivasi tinggi adalah sebagai berikut ini:

a) Tekun dalam menghadapi tugas, dapat bekerja terus menerus

dalam waktu yang lama tidak pernah berhenti sebelum selesai.

b) Ulet menghadapi kesulitan, tidak lekas putus asa.

c) Lebih senang bekerja mandiri.

d) Tidak cepat bosan mengerjakan tugas-tugas yang berulang-ulang

sehingga ia menjadi siswa yang kreatif.

e) Dapat memperhatikan pendapat, kalau sudah yakin akan sesuatu.

f) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.

g) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

4. Teori Motivasi

Munculnya teori motivasi modern dilandasi oleh perilaku

kebutuhan, penguatan, kesadaran, karakterisitk pekerjaan, dan

perasaan atau emosi (Asmuji, 2012), yaitu sebagai berikut:

a) Teori Motivasi Kebutuhan

Teori motivasi kebutuhan muncul didasarkan bahwa individu

dalam hidupnya ingin memenuhi kebutuhannya, baik fisiologi,

maupun psikologis secara baik atau cukup. Kebutuhan diartikan

sebagai kekurangan fisiologis atau psikologis yang mendorong

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

28

timbulnya perilaaku (Asmuji, 2012). Beberapa teori kebutuhan

motivasi yang terkenal antara lain sebagai berikut:

1) Teori motivasi Maslow

Teori ini dikemukakan oleh Abraham H. Maslow. Teori

ini didasarkan pada teori holistik dinamis yang mencangkup

kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih

sayang, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi. Oleh

karena itu, teori motivasi ini dikenal dengan “Teori

Kebutuhan”.

Teori ini didasarkan pada hierarki kebutuhan mulai dari

yang paling dasar menuju kebutuhan yang lebih tinggi

tingkatannya. Artinya, seseorang akan memenuhi kebutuhan

tingkat pertama dulu sebelum mereka memenuhi kebutuhan

tingkat kedua dan seterusnya.

2) Teori kebutuhan McClelland

Teori McClelland ini dkenal juga dengan teori kebutuhan

untuk mencapai prestasi yang dikemukakan oleh David

McClelland. Teori ini menyatakan bahwa seseorang

mempunyai motivasi yang berbeda-beda, sesuai dengan

kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Teori ini berfokus

pada tiga kebutuhan, yaitu kebutuhan akan prestasi (npow-need

for Power), dan kebutuhan akan kelompok pertemanan/afiliasi

(naff-need for Affiliation).

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

29

Menurut McClelland, karakteristik orang yang

berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum,

yaitu (1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas

dengan derajat kesulitan moderat; (2) menyukai situasi-situasi

ketika kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka

sendiri, bukan karena faktor-faktor lain, seperti keberuntungan

atau kemujuran; (3) menginginkan umpan balik tentang

keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan

mereka yang berprestasi rendah.

3) Teori motivasi Herzberg

Teori ini sering dikenal dengan teori dua faktor, yaitu

faktor motivasional dengan faktor hygiene atau pemeliharaan.

Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg. Berdasarkan

teori ini, yang dimaksud faktor motivasional adalah segala

sesuatu yang mendorong seseorang berprestasi yang sifatnya

intrinsik atau bersumber dari dalam dirinya, antara lain

pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan

bertumbuh, kemajuan dalam karier, dan pengakuan orang lain.

Adapun, yang dimaksud dengan faktor hygiene atau

pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik,

yang bersumber dari luar diri, yang turut menentukan perilaku

seseorang dalam kehidupan seseorang, antara lain status

seseorang dalam kehidupan seseorang, antara lain status

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

30

seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu

dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan

sekerjanya, sistem administrasi dalam organisasi, dan sistem

imbalan yang berlaku.

4) Teori ERG dari Clyton Alderfer

Teori ERG ini dikemukakan oleh Clyton

Alderfer.Akronim ERG dalam teori Alderfer merupakan huruf-

huruf pertama dari tiga istilah, yaitu E = Existense (kebutuhan

akan eksistensi); R = Relatedness (kebutuhan untuk

berhubungan dengan pihak lain); dan G = Growth (kebutuhan

akan pertumbuhan). Secara konseptual, terdapat persamaan

antara teori atau model yang dikemukakan oleh Maslow dan

Alderfer. Existense dapat dikatakan identik dengan hierarki

pertama (physiological needs) dan kedua (safety needs) dalam

teori Maslow; Relatedness identik dengan hierarki kebutuhan

ketiga (love needs) dan keempat (esteen needs) menurut

konsep Maslow dan Growth mengandung makna sama dengan

self actualization menurut Maslow; dan teori Alderfer

menekankan bahwa berbagai jenis kebutuhan manusia itu

diusahakan pemuasannya secara serentak.

b) Teori penguatan

Thorndike dan Skinner berpendapat bahwa perilaku individu

dikendalikan oleh konsekuensinya. Individu akan mengulangi

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

31

perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang mendukung dan

menghindari perilaku yang mengakibatkan konsekuensi yang tidak

mendukung. Artinya, seseorang yang dapat melakukan pekerjaan

secara maksimal sampai akhirnya mengalami kepuasan kerja dapat

menjadi motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih

baik lagi. Bahkan, penghargaan dari organisasi juga dapat

mempengaruhi motivasi individu dalam kinerjanya.

c) Teori keadilan

Teori keadilan mengemukakan bahwa individu dalam

organisasi akan cenderung membandingkan antara segala sesuatu

yang diberikan kepada organisasi dan penghargaan yang dia terima

dengan yang diterima individu lain dalam pekerjaan dan tanggung

jawab yang sama. Individu akan mempunyai motivasi tinggi jika

penghargaan yang dia terima atas pekerjaan dan tanggung

jawabnya dirasa memenuhi keadilan.

5. Jenis Motivasi

Menurut purwanto (2010), jenis-jenis motivasi terdiri dari:

a) Motivasi Intrinsik

Berasal dari dalam diri manusia, biasanya timbul dari perilaku

yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga manusia menjadi puas.

b) Motivasi Ektrinsik

Berasal dari luar yang merupakan pengaruh dari orang lain atau

lingkungan. Perilaku yang dilakukan dengan motivasi ektrinsik

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

32

penuh dengan kekhawatiran, kesangsian apabila tidak tercapai

kebutuhan.

G. Pengertian kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan memberi respon atau bereaksi. Kesiapan

itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga hubungannya dengan

kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan

kecakapan.

H. Lingkungan keluarga

Asbullah (2009), mengemukakan bahwa “Lingkungan keluarga

merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga

inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga

dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar kehidupan anak

adalah di dalam keluarga sehingga pendidikan yang banyak di terima oleh

anak adalah dalam keluarga’’.

I. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat

dapat menguntungkan terhadap perkembangan kepribadiannya. Mass

media termasuk didalamnya adalah radio, TV, bioskop, surat kabar,

majalah, buku-buku, komik dan lainlain. Teman bergaul yang baik akan

berpengaruh yang baik pula terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya,

teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga.

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

33

J. Lingkungan kampus

a. Pengertian lingkungan kampus

Lingkungan secara sempit diartikan sebagai alam sekitar di luar

diri manusia/individu. Sedangkan secara luas, lingkungan mencakup

segala material dan stimulus di dalam dan di luar individu, baik yang

bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio-kultural. Secara fisiologis,

lingkungan meliputi segala kondisi dan material jasmaniah di dalam

tubuh. Secara psikologis, lingkungan mencakup segenap stimulus yang

diterima oleh individu mulai sejak dalam konsensi, kelahiran sampai

kematian. Secara sosio-kultural, lingkungan mencakup segenap

stimulus, interaksi, dan kondisi, dalam hubungannya dengan perlakuan

ataupun karya orang lain (Dalyono, 2006).

Mariyana, dkk. (2013) mengatakan bahwa lingkungan adalah

suatu tempat atau suasana (keadaan) yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan danperkembangan seseorang. Menurut Sratain (ahli

psikologi Amerika) dalamHasbulloh (2009) yang dimaksud dengan

lingkungan (environment) meliputikondisi dan alam dunia ini yang

dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkahlaku kita,

pertumbuhan, perkembangan atau lift prosess.

Hamalik, (2001) menyatakan bahwa lingkungan adalah sesuatu

yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu

kepada individu.Slameto, (2003) menyatakan lingkungan yang baik

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

34

perlu diusahakan agardapat memberi pengaruh yang positif terhadap

individu sehingga dapat belajardengan sebaik-baiknya.

Dapat disimpulkan bahwa lingkungan merupakan segala sesuatu

yang ada di dalam ataupun di luar individu baik yang bersifat

fisiologis, psikologis, maupun sosio-kultural yang berpengaruh tertentu

terhadap individu. Lingkungan kampus terdiri dari dua suku kata yaitu,

lingkungan dan kampus. Kampus sendiri memiliki arti yang sama

dengan sekolah, menurut Suwarno (2008) sekolah adalah lembaga

pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan

pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja,dan terarah.

Menurut Ginting (2003) kampus adalah lingkungan sosial dan

lingkungan pendidikan. Hastuti, dkk. (2010) mengatakan bahwa

pengertian lingkungan kampus adalah lingkungan tempat mahasiswa

menjalani proses belajar dan melakukan aktivitas. Berdasarkan

penjelasan para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan

kampus merupakan tempat seorang mahasiswa dalam menjalankan

kegiatan-kegiatan pendidikan untuk memperoleh ilmu pengetahuan,

perubahan sikap, dan keterampilan hidup baik di dalam kelas maupun

di luar kelas dengan mengikuti dan menaati peraturan dalam

sistematika pendidikan yang telah ditetapkan.

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

35

b. Indikator Lingkungan Kampus

Indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur

pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar menurut

Hastuti, dkk. (2010) yaitu:

a. Ukuran kelas

b. Tata letak kampus

c. Kebersihan kampus

d. Fasilitas internet

e. Fasilitas perpustakaan

f. Suhu udara

g. Tingkat kebisingan

h. Hubungan antar mahasiswa

i. Hubungan mahasiswa dengan dosen

Indikator ini merupakan tolak ukur yang nantinya akan

digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan

kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa. Dari indikator yang

disebutkan di atas maka dapatdisimpulkan bahwa keadaan gedung

kampus yang kurang memenuhi syarat jugamenghambat proses

belajar mengajar, misalnya tempat sekeliling kampus

ramaisehingga menimbulkan kebisingan, maka akan mengganggu

konsentrasi belajar.

Selain itu juga ruangan kelas yang pengap karena ventilasi

kurang sehingga sirkulasi udara tidak lancar. Keadaan kelas yang

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

36

tidak sesuai dengan jumlah penghuninya menyebabkan ruangan

kelas terasa sempit, dan akhirnya situasi belajar tidak berjalan

dengan baik. Kampus yang mempunyai gedung dan ruang belajar

yang memadai, cukup memiliki alat-alat perlengkapan belajar

ditambah dengan keterampilan dosen dalam menggunakan alat-alat

tersebut akan memberikan semangat dan dorongan kepada

mahasiswa untuk belajar.

Hubungan antara dosen dengan mahasiswa dan mahasiswa

dengan mahasiswa juga harus terjalin dengan baik, sehingga

lingkungan kampus yang kondusif akan tercipta. Lingkungan

kampus yang kondusif akan menimbulkan motivasi belajar

mahasiswa.

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

37

K. KERANGKA TEORI

Gambar: 2.1 kerangka teori

(Slameto, 2010)

L. KERANGKA KONSEP

Gambar 2.2 kerangka konsep

(Slameto, 2010)

Faktor Eksternal :

1. Intelegensi

2. Bakat

3. Minat

4. Motivasi

5. Kepuasan

Faktor Internal :

1. Lingkungan keluarga

2. Lingkungan kampus

3. Lingkungan

masyarakat

KETERLAMBATAN

TUGAS AKHIR

1. Intelegensi

2. Motivasi

3. Lingkungan kampus

KETERLAMBATAN

TUGAS AKHIR

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

38

M. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas dapat dirumuskan

suatu Hipotesis penelitian ini yaitu :

Ha : Terdapat pengaruh intelegensi, motivasi, dan lingkungan kampus

terhadapketerlambatan mengerjakan tugas akhir pada mahasiswa

keperawatan S1 Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Ho : Tidak terdapat pengaruh intelegensi, motivasi, dan lingkungan

kampus terhadap keterlambatan mengerjakan tugas akhir pada mahasiswa

keperawatan S1 Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

PENGARUH INTELEGENSI MOTIVASI..., Wariska Priyantika, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018