24
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Pada penelitian di PT. Sari Malalugis menerapkan metode variable costing dalam penentuan harga pokok produksinya memperoleh hasil bahwa perhitungan harga pokok produksi perusahaan dengan perhitungan harga pokok produksi perusahaan dengan menggunakan metode variable costing terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok jual hasil evaluasi, maka dapat dilihat bahwa harga jual masing-masing produk ikan segar beku menurut perusahaan lebih tinggi harganya dibanding dengan harga jual masing-masing produk dengan metode variable costing. Hasil penelitian dari (Djumali, Sondaleh dan Mawikere, 2014) Pada penelitian di CV. Minahasa Mantap Perkasa dengan menggunakan metode full costing dalam menentukan harga jual produksinya memperoleh hasil bahwa perhitungan harga pokok produksi terdapat selisih harga jual perunit antara perusahaan dengan teori yang disebabkan karena perbedaan pengalokasian biaya dan penentuan markup antara perusahaan dengan teori. Hasil penelitian dari (Setiadi, Saerang dan Runtu, 2014) Penelitian pada usaha peternakan lele pak Jay di Sukabumi II Palembang pada laporan harga pokok produksi belum dapat menunjukan harga pokok produksi yang sesuai dengan pengumpulan biaya produksinya. Bahwa perhitungan harga pokok produksi usaha lele yang tepat dapat diketahui harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Pada penelitian di PT. Sari Malalugis menerapkan metode variable costing

dalam penentuan harga pokok produksinya memperoleh hasil bahwa

perhitungan harga pokok produksi perusahaan dengan perhitungan harga

pokok produksi perusahaan dengan menggunakan metode variable costing

terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan

perhitungan harga pokok jual hasil evaluasi, maka dapat dilihat bahwa harga

jual masing-masing produk ikan segar beku menurut perusahaan lebih tinggi

harganya dibanding dengan harga jual masing-masing produk dengan metode

variable costing. Hasil penelitian dari (Djumali, Sondaleh dan Mawikere,

2014)

Pada penelitian di CV. Minahasa Mantap Perkasa dengan menggunakan

metode full costing dalam menentukan harga jual produksinya memperoleh

hasil bahwa perhitungan harga pokok produksi terdapat selisih harga jual

perunit antara perusahaan dengan teori yang disebabkan karena perbedaan

pengalokasian biaya dan penentuan markup antara perusahaan dengan teori.

Hasil penelitian dari (Setiadi, Saerang dan Runtu, 2014)

Penelitian pada usaha peternakan lele pak Jay di Sukabumi II Palembang

pada laporan harga pokok produksi belum dapat menunjukan harga pokok

produksi yang sesuai dengan pengumpulan biaya produksinya. Bahwa

perhitungan harga pokok produksi usaha lele yang tepat dapat diketahui harga

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

6

pokok penjualan yang memadai dan analisis yang berdampak pada laba yang

diinginkan perusahaa. Hasil penelitian dari (Hendrich, 2013).

Penelitian pada UKM tahu putih XX Pekanbaru menerapkan metode full

coting dan variable costing. Pengaruh harga pokok produksi dengan metode

perusahaan terhadap harga jual perpotong tahu dan susu kedelai

menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi, jika dibandingkan dengan

metode full costing dan variable costing. Meskipun keuntungan yang didapat

dengan metode full costing lebih rendah dari metode variable costing, tetapi

metode full costing merefleksikan semua sumberdaya yang digunakan. Hasil

penelitian dari (Anita dan Susanti, 2016).

Penelitian pada UD. The Sweetets Cookie Manado menerapkan metode full

costing dalam pentuan perhitungan harga pokok produksinya. Menggunakan

metode variable costing di perolehan harga pokok produksi lebih rendah

dibandingkan dengan menggunakan metode full costing . perbedaan utama

terletak pada perlakuan biaya overhead pabrik. Jadi sebaiknya perusahaan

menggunakan metode variable costing karena dalam variable coting dihitung

semua biaya yang hanya berkaitan dalam proses produksi. Hasil penelitian

(Salindeho, 2015).

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Akuntansi Biaya

A. Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan, pengalokasian,

pelaporan dan analisis terhadap beberapa macam biaya yang

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

7

berhubungan dengan aktivitas atau kegiatan suatu perusahaan untuk

menghasilkan barang atau jasa (Kholmi dan Yuningsih, 2009).

Sedangkan menurut Horngren, et al. (2006) akuntansi biaya yaitu

mengukur, menganalisi, dan melaporkan informasi keuangan dan non

keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau penggunaan

sumberdaya dalam organisasi.

Menurut Mulyadi (2012) akuntansi biaya adalah proses pencatatan,

penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan

penjualan produk atau jasa dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran

terhadapnya. Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, penyajian

dan pernafsiran informasi biaya adalah tergantung kepada siapa proses

tersebut ditujukan. Proses akuntansi biaya ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan luar perusahaan. Dalam hal tersebut proses akuntansi biaya

harus memperhatikan karakteristik akuntansi keuangan. Dengan hal ini

akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan.

Proses akuntansi biaya juga dapat ditunjukkan untuk memenuhi

kebutuhan dalam perusahaan. Dalam hal ini proses akuntansi biaya

harus memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen. Dengan hal

ini akuntansi biaya juga merupakan bagian dari akuntansi manajemen.

Akuntansi biaya tidak hanya menyajikan perhitungan biaya

persediaan dan harga pokok penjualan dalam penyajian laporan laba

rugi, akan tetapi akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan

perangkat akuntansi untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian,

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

8

perbaikan kualitas dan efisiensi. Dalam hal tersebut, pengumpulan,

penyajian dan analisis informasi dalam kaitannya dengan biaya serta

manfaat dalam membantu manajemen dalam mencapai tugas-tugas

(Carter dan Usry, 2006) sebagai berikut:

1. Menyusun dan melaksanakan rencana serta anggaran operasi dalam

keadaan yang bersaing dan ekonomis. Hal penting dari

perencanaan adalah potensi untuk memotivasi manusia (sumber

daya manusia) untuk berkinerja secara konsisten dengan awal

tujuan perusahaan.

2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan

pengendalian aktivitas, mengurangi biaya dan memperbaiki

kualitas.

3. Mengendalikan kualitas fisik dari persediaan dan menentukan

biaya setiap produk dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan

penetapan harga dan evaluasi kinerja dari suatu produk.

4. Menentukan biaya (penentu harga pokok produk atau jasa) dan laba

perusahaan untuk suatu periode akuntansi atau untuk periode lain

yang lebih pendek. Hal tersebut termasuk menentukan nilai

persediaan dan harga pokok penjualan sesuai dengan aturan

pelaporan eksternal.

5. Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau

jangka panjang yang dapat mengubah pendapatan atau biaya

(menaikkan pendapatan atau menurunkan biaya).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

9

B. Tujuan Akuntansi Biaya

Menurut Mulyadi (2012) bahwa akuntansi biaya memiliki tiga

tujuan pokok, yaitu penentuan kos produk, pengendalian biaya dan

pengambilan keputusan khusus. Untuk memenuhi tujuan penentu kos

produk, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan dan meringkas

biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang

dikumpulkan dan disajikan merupakan biaya yang sudah terjadi dimasa

lalu. Umumnya akuntansi biaya untuk penentu kos produk. Hal ini

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan. Oleh

karena itu, untuk melayani pihak luar tersebut, akuntansi untuk penentu

kos produk yaitu pada prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Disamping

itu, penentu kos produk untuk memenuhi kebutuhan manajemen

penentu kos produk untuk memenuhi kebutuhan manajemen tidak

selalu terikat dengan prinsip akuntansi.

Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang

seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk. Jika biaya

yang seharusnya sudah ditetapkan, akuntansi biaya bertugas untuk

memantau apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan

biaya yang seharusnya tersebut. Akuntansi biaya selanjutnya

melakukan analisis terhadap penyimpangan biaya sesungguhnya

dengan biaya seharusnya dan penyajian informasi mengenai penyebab

terjadinya selisih tersebut. Dari analisis penyimpangan dan penyebab

tersebut manajemen akan dapat mempertimbangkan tindakan koreksi,

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

10

jika hal ini diperlukan. Dari analisi ini juga managemen puncak akan

dapat mengadakan penilaian prestasi dan manajer di bawahnya.

Akuntansi biaya untuk tujuan pengendalian biaya ini lebih ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan pihak dalam perusahaan.

Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa yang akan

datang, oleh karena itu informasi yang akurat atau relevan dengan

pengambilan keputusan khusus selalu berhubungan dengan informasi

yang akan datang. Akuntansi biaya dalam pengambilan khusus

menyajikan biaya masa yang akan datang. Informasi biaya ini tidak di

dalam catatan akuntansi biaya, merupakan sebuah hasil dari sebuah

perkiraan atau prediksi. Karena keputusan khusus akuntansi biaya untuk

memenuhi tujuan pengambilan kepuusan adalah bagian dari akuntansi

manajemen (Mulyadi, 2012).

C. Pengertian Biaya

Menurut Mulyadi (2012) biaya adalah pengorbanan sumber

ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau

kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Biaya (cost) merupakan pengorbanan sumber daya ekonomi

perusahaan yang digunakan untuk memperoleh barang atau jasa. Nilai

pengorbanan sumberdaya untuk memperoleh suatu barang atau jasa

didasarkan pada harga perolehan suatu barang atau jasa. Dimana semua

biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa tersebut dan

barang siap untuk digunakan dalam aktivitas (operasi) perusahaan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

11

(Kholmi dan Yuningsih, 2009). Sedangkan menurut Mulyadi (2012)

biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan

uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk

tujuan tertentu. Ada empat unsur pokok dalam devinisi biaya diatas

yaitu:

1) Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi

2) Diukur dalam satuan uang

3) Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi

4) Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

D. Pengglongan Biaya

Menurut Mulyadi (2012) dalam akuntansi biaya, biaya

digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan

biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang akan dicapai dengan

penggolongan terebut.

Biaya dapat digolongkan menurut:

1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran

Menurut Mulyadi (2012) dalam cara penggolongan ini,

nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya.

Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka

semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut

“biaya bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar objek

pengeluaran dalam perusahaan kertas adalah sebagai berikut: biaya

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

12

merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya

depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, biaya zat warna.

2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan.

Menurut Mulyadi (2012) dalam perusahaan manufaktur,

ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pmasaran, dan

fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan

manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

a. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk

dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan

ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji

karyawan yang bekerja dalam bagian-bagian., baik yang

langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan

proses produksi.

b. Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk

melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya

misalnya biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari

gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan-bagian

yang melaksanakan kgiatanpemasaran.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

13

c. Biaya Administrasi dan Umum

Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya

mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan,

akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya

pemeriksaan akunta.

3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu

yang Dibiayai.

Menurut Mulyadi (2012) Sesuatu yang dibiayai dapat

berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan

sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua

golongan:

a. Biaya Langsung

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab

satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika

sesuatu tersebut yang dibiaya tidak ada, maka biaya langsung

ini tidak akan terjadi. Dengan dmikian biaya langsung akan

lebih mudah di identifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai.

b. Biaya Tidak Langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak

hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak

langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan

istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

14

pabrik. Biaya ini tidak mudah di identifikasi dengan produk

tertentu. Dalam hubungan dengan departemen, biaya

tidaklangsung adalah biaya yang terjadi disuatu departemen,

tetapi manfaatnya dinikmatin oleh lebih dari satu perusahaan.

Contohnya adalah biaya yang terjadi di departemen

pembangkit tenaga listrik. Biaya ini dinikmati oleh

departemen-departemen lain dalam perusahaan, baik utuk

oenerangan maupun untuk menggerakkan mesin dan ekuipmen

yang mengkonsumsi listrik. Bagi departemen pemakai listrik,

biaya listrik yang diterima dari alokasi biaya Departemen

Pembangkit Tenaga Listrik merupakan biaya tidak langsung

departemen.

4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungan

dengan Perusahaan Volume Aktivitas

Menurut Mulyadi (2012) dalam hubungan dengan perusahaan

volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi:

a. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah adalah biaya yang jumlah totalnya

berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

15

b. Biaya Semivariabel

Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak

sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya

semivariabel mengandung unsur biaya variabel.

c. Biaya Semifixed

Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat

volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang

konstan pada volume produksi tertntu.

d. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam

kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji

direktur produksi.

5. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya

Menurut Mulyadi (2012) Atas dasar jangka waktu manfaatnya,

biaya dapat dibagi menjadi dua: pengeluaran modal dan

penggeluaran pendapatan

a. Pengeluaran modal merupakan biaya yang mempunyai

manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode

akuntansi adalah satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini

pada saat terjadinya di bebankan sebagai kos aktiva, dan

dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaat

dengan cara didepresiasi, diamortisasi atau dideplesi. Contoh

untuk pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk pembelian

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

16

aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk

promosi besar-besaran, dan pengeluaran untuk riset dan

pengembangan suatu produk. Karena pengeluaran untuk

keperluan tersebut biasanya melibatkan jumlah yang besar dan

memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, maka pada saat

pengeluaran tersebut dilakukan, pengorbanan tersebut

diperlakukan sebagai pengeluaran modal dan dicatat sebagai

kos aktiva (misalnya pada kos aktiva tetap atau beban yang

ditangguhkan).

b. Pengeluaran pendapatan merupakan biaya yang hanya

mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya

pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran

pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan

dengan pendapatan yang dipeoleh dari pengeluaran biaya

tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan antara lain adalah

biaya iklan dan biaya tenaga kerja.

2.2.2 Harga Pokok Produksi

a. Perngertian Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2012) harga pokok adalah sama dengan

pengertian biaya dalam arti luas, yaitu pengorbanan sumber ekonomi untuk

memperoleh laba.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

17

Sedangkan menurut Horngren, et al. (2006) yaitu ada tiga istilah

umum digunakan ketika menjelaskan biaya manufaktur adalah biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

Dalam informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka

waktu tertentu terdapat beberapa manfaat bagi manajemen perusahaan

yaitu:

1. Menentukan harga jual produk

2. Menentukan realisasi harga pokok produksi

3. Menghitung laba atau rugi periodik

4. Menentukan harga pokok persediaan jadi dan produk dalam proses

yang disajikan dalam neraca.

b. Unsur Harga Pokok Produksi

Menurut Kholmi dan Yuningsih (2009) unsur harga pokok

produksi dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan bakuadalah bahan yang sebagian besar membentuk

produk setengah jadi (barang jadi) atau menjadi bagian dari wujud

suatu produk yang dapat ditelusuri ke produk tersebut. Dan biaya bahan

ini dapat langsung di bebankan ke produk. Contoh: kayu (misalnya jati,

kamper, meranti, dll) merupakan bahan baku langsung dari produk

meubel. Suatu produk setengah jadi (barang jadi) dapa dibuat lebih dari

satu bahan baku langsung.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

18

Sedangkan menurut Halim (1997) biaya bahan baku adalah bahan

yang secara menyeluruh membentuk produk selesai dan dapat

diidentifikaikan secara langsung kepada produk yang bersangkutan.

Bahan baku yang di proses dalam perusahaan manufaktur dapat

diperoleh dari pembeliaan lokal, impor atau hasil pengolaan sendiri.

Didalam memperoleh bahan baku perusahaan tidak hanya

mengeluarkan biaya sejumlah harga beli, tetapi biaya-biaya yang

berkaitan dengan perolehan bahan baku tersebut. Untuk dapat diperoleh

gambaran unsur-unsur biaya yang membentuk harga pokok bahan yang

dibeli, maka dibahas terlebih dahulu megenai sistem pembelian bahan

baku.

- Sistem Pembelian Bahan Baku

Transaksi pembelian bahan baku terdiri dari prosedur

permintaan pembelian, prosedur order pembelian, prosedur

permintaan barang digudang dan prosedur pencatatan utang.

- Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku

Permintaan pembelian bahan baku dilakukan apabila

persediaan bahan baku yang ada digudang sudah mencapai tingkat

minimum, sehingga dilakukan pemesanan kembali, bagian gudang

membuka surat permintaan pembelian untuk dikirim ke bagian

pembelian.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

19

- Prosedur untuk Pembelian Bahan Baku

Pembagian pembelian melaksanakan pembelian atas dasar

surat permintaan dari bagian gudang. Untuk pemilihan pemasok,

pertama-tama bagian pembelian mengirimkan surat permintaan

penawaran harga kepada pemasok yang berisi permintaan

informasi harga dan syarat-syarat pembelian dianggap baik (dalam

hal harga, kualitas dan pelayanan), bagian pembelian membuat

surat order pembelian bahan baku untuk dikirim kepada pemasok

yang dipilih, bila memungkinkan dibuat kontrak perjanjian

pembelian bahan baku dalam jangka waktu yang telah disepakati

dengan pihak pemasok, terutama pada bahan baku yang langkah

atau sulit diperoleh.

- Prosedur Permintaan Bahan Baku

Pemasok mengirimkan bahan baku kepada perusahaan

sesuai kepada perusahaan sesuai dengan surat order pembelian

yang diterimanya. Bagian penerimaan yang bertugas menerima

barang, melakukan pengecekan kualitas, jumlah, spesifikasi bahan

yang sesuai dengan order pembelian. Apabila bahan baku diterima,

bagian penerima membuat laporan penerimaan barang dan laporan

tersebut dikirimkan kepada bagian akuntansi.

- Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang

Bagian penerimaan menyerahkan bahan baku yang diterima

dari pemasok kepada bagian gudang. Bagian gudang menyimpan

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

20

bahan baku tersebut dan mencatat bahan baku yang diterima dalam

kartu gudang. Kartu gudang ini digunakan oleh bagian gudang

dengan mencatat mutasi tiap-tiap jenis barang digudang. Bagian

gudang selain mencatat dalam kartu gudang juga mencatat barang

dalam kartu barang, umumnya ditempelkan pada tempat

penyimpanan masing-masing jenis barang.

- Proedur Pencatatan Utang yang Timbul dari Pembelian Bahan

Baku

Bagian pembelian menerima faktur pembelian dari

pemasok. Bagian pembelian memberikan tanda tangan di atas

faktur pembelian, sebagai tanda persetujuan bahwa faktur dapat

dibayar karena pemasok telah memenuhi syarat yang telah

ditentukan oleh peusahaan yang telah disepakati oleh pihak

pemasok. Faktur pembelian yang telah ditanda tangani oleh bagian

pembeli tersebut diserahkan kepada bagian akuntansi. Dalam

transaksi pembelian bahan baku, bagian akuntansi memeriksa

ketelitian perhitungan dalam faktur pembelian dan mencocokannya

dengan informasi dalam tembuan surat order pembelian yang

diterima dari bagian pembelian dan laporan penerimaan barang

yang diterima dari bagian penerimaan bahan baku.

- Penentu Harga Pokok Bahan Baku yang Dibeli

Harga pokok bahan baku meliputi harga faktur pembelian

ditambah biaya-biaya yang terjadi dalam rangka perolehan bahan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

21

baku dikurangi dengan potongan pembelian (bila ada) sampai

bahan baku siap diproses.

- Biaya Angkut Pembelian

Untuk biaya angkut bahan yang dibeli ditanggung oleh

pemasok tidak menambah harga perolehan bahan baku, sedangkan

yang ditanggung pembeli menambah harga perolehan bahan baku

yang dibeli. Seringkali di dalam pembelian bahan baku, perusahaan

mengeluarkan biaya angkut untuk berbagai jenis bahan baku yang

dibeli, sehingga menimbulkan masalah mengenai pengalokasian

biaya angkut tersebut ke masing-masing jenis bahan baku yang

diangkut.

2. Biaya Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah tenaga kerja yang mengubah bahan baku

menjadi produk setengah jadi atau menjadikan jasa kepada pelanggan.

Tenaga kerja merupakan tenaga fisik atau mental yang dikeluarkan

tenaga kerja (karyawan) untuk mengola bahan baku menjadi produk.

Tenaga kerja dapat ditelusuri pada barang atau jasa yang sedang

diproduksi, pengamatan fisik dapat digunakan dalam mengukur

kuantitas karyawan yang digerakkan dalam memproduksi suatu produk

atau jasa.

Menurut Riwayadi (2014) biaya tenaga kerja adalah tenaga kerja

yang terlibat secara langsung dalam pembuatan barang jadi dan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

22

pembayaran upah berdasarkan unit yang dihasilkan atau berdasarkan

jam kerja.

Menurut Kholmi dan Yuningsih (2009) ada beberapa

pengoolongan dalam biaya tenaka kerja yaitu:

- Penggolongan Kegiatan dan Biaya Tenaga Kerja

Dalam perusahan manufaktur penggolongan aktivitas tenaga kerja

dapat dikelompokkan sebagi berikut:

a. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi

perusahaan.

b. Penggolongan mnurut kegiatan departemen-departemen dalam

perusahaan.

- Penggolongan Menurut Fungsi Pokok dalam Organisasi

Perusahaan

Berdasarkan fungsi pokok dalam organisasi perusahaan

manufaktur terdapat tiga fungsi yaitu produksi, pemasaran, dan

administrasi. Oleh karena itu, tenaga kerja dikelompokkan ke

tenaga kerja pabrik dan tenaga kerja non pabrik, yang bertujuan

untuk membedakan biaya tenaga kerja masuk unsur harga pokok

produk dan tenaga kerja non pabrik yang merupakan unsur biaya

usaha (beban operasi).

- Penggolongan Menurut Kegiatan Departemen yang ada dalam

Perusahaan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

23

Penggolongan biaya tenaga kerja menurut departemen,

untuk memudahkan perencanaan, pengendalian dan

pertanggungjawaban kepala departemen atas pelaksanaan kerja

karyawan dan biaya tenaga kerja yang terjadi dalam departemen

yang bersangkutan.

Pembahasan biaya tenaga kerja ini difokuskan pada biaya

tenaga kerja pada departemen produksi yang merupakan salah satu

unsur biaya yang membentuh harga pokok produk. Pembahasan

lain berkaitan dengan biaya tenaga kerja, meliputi:

1. Pengawasan biaya tenaga kerja

2. Penentuan besarnya tenaga kerja

3. Beban-beban atas gaji dan upah tenaga kerja

4. Akuntansi biaya tenaga kerja.

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan

baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung atau semua biaya

produksi tak langsung.

Contoh:

- Biaya bahan baku tidak langsung

- Upah tak langsung

- Beban listrik dan air pabrik

- Beban telepon pabrik beban sewa gedung pabrik

- Beban reparasi dan pemeliharaan mesin kendaraan pabrik

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

24

- Beban pajak bumi dan bangunan pabrik

- Beban asuransi pabrik

- Beban penyusutan bangunan, mesin, dan peralatan pabrik

Menurut Siregar et al. (2013) biaya overhead pabrik terdiri atas

semua biaya yang tidak dapat ditelusuri langsung kepesanan dan

bukan merupakan biaya biaya pemasaran serta administrasi dan

umum.

Biaya overhead pabrik dapat dibebankan kepada barang jadi

dengan dua cara yaitu dengan biaya sesungguhnya dan biaya taksiran.

Penggunaan biaya sesungguhnya memang sesuai dengan standart

akuntansi, akan tetapi pada banyak hal sulit dilakukan, hal ini

dilakukan karena sulit menentukan pembebenannya kepada barang

jadi. Pada umumnya cara kedua yang paling banyak dilakukan karena

mudah dilaksanakan. Biaya taksiran dihitung dngan cara menaksir

tingkat produksi dalam satu periode kemudian menaksir jumlah biaya

akan dikeluarkan pada tingkat produksi tersebut. Biaya taksiran dibagi

kapasitas produksi didapatkan tarif biaya overhead yang dapat

digunakan untuk membebankan biaya overhead pada sejumlah barang.

Biaya overhead pabrik dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik menurut Sifatnya

a. Biaya bahan penolong. Bahan yang tidak atau diakui menjadi

sebagian kecil membentuk produk setengah jadi atau produk

jadi.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

25

b. Biaya reparasi dan pemeliharaan. Biaya yang berupa suku

cadang, biaya bahan habis pakai, biaya untuk perbaikan dan

pemeliharaan aktiva tetap yang digunakan untuk kegiatan

produksi misalnya: mesin, kendaraan, bangunan dan lain-lain.

c. Biaya tenaga kerja tak langsung. Tenaga kerja pabrik yang

upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada

produk atau pesanan tertentu, misalnya karyawan yang

bekerja dalam departemen pembantu sperti departemen

pembangkit listrik, bengkel, dan departemen gudang. Pada

departemen produk misalnya, administrasi, mandor dan

manajer produksi dan lain-lain.

d. Biaya yang timbul akibat penilaian aktiva tetap pabrik

misalnya: beban penyusutan, emplasemen pabrik.

e. Biaya yang terjadi akibat berlalunya waktu, misalnya biaya

asuransi gudang dan gedung pabrik, asuransi kendaraan,

asuransi karyawan, dan lain-lain.

2. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik menurut Perilaku Biaya

Menurut Mulyadi (2012) biaya overhead pabrik dalam

hubungan dengan perubahan volume aktivitas produksi. Biaya

overhead pabrik dapat menjadi tiga golongan yaitu biaya

overhead pabrik tetap, variabel dan semi variabel.

- Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya yang secara total

tidak berubah selama aktivitas produksi masih dalam relevant

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

26

range tententu dan belum full capacity. Contoh, beban

penyusutan (misal gedung, mesin, kendaraan pabrik dengan

menggunakan metode penyusutan garis lurus), gaji mandor,

beban asuransi.

- Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya secara total

mengalami perubahan yang sebanding dengan perubahan

volume aktivitas produksi, dan secara perunit biaya tetap.

Contohnya biaya bahan baku langsung dan baiay tenaga kerja

langsung.

- Biaya overhead pabrik semi variabel adalah biaya secara total

mengalami perubahan yang tidak proporsional dengan

perubahan volume aktivitas produksi. Contohnya beban

reparasi dan pemeliharaan (misalnya mesin, gedung,

kendaraan pabrik), beban listrik dan air

3. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Berdasarkan Departemen

Ditinjau dari hubungan dengan departemen yang ada

didalam pabrik, biaya overhead pabrik dapat digolongkan

menjadi dua, biaya langsung departemen dan biaya overhead

tidak langsung departemen. Biaya langsung departemen adalah

jenis biaya overhead pabrik yang terjadi atau dapat langsung

dibebankan kepada depaetemen yang bersangkutan. Contoh,

mandor departemen komponen, maka gaji mandor langsung

dibebankan pada departemen komponen. Sedangkan biaya

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

27

overhead tidak langsung departemen adalah jenis biaya overhead

pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu

departemen. Contoh, beban penyusutan, beban reparasi dan

pemeliharaan, beban listrik, asuransi gedung pabrik yang

beberapa digunakan oleh beberapa departemen produksi.

c. Metode Penentu Biaya Produksi

Menurut Mulyadi (2012) metode penentu kos produksi adalah cara

memperhitungkan unsu-unsur biaya kedalam kos produksi. Dalam

memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam kos produksi, terdapat dua

pendekatan yaitu full costing dan variable costing.

1. full costing

full costing merupakan metode penentu kos produksi yang

memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi,

yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

biaya overhead pabrikbaik yang berprilaku variabel maupun tetap.

Dengan demikian kos produksi menurut metode full costing terdiri dari

unsur biaya produksi berikut ini:

Biaya bahan baku XXX

Biaya tenaga kerja langsung XXX

Biaya overhead pabrik variable XXX

Biaya overhead pabrik tetap XXX

Harga pokok produksi XXX

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/38431/3/2. BAB II.pdf · terdapat selisih harga. Perhitungan harga jual produk perusahaan dengan perhitungan harga pokok

28

Kos produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri

dari unsur kos produksi (biaya bahan baku, biaya biaya tenaga kerja

langsung, Biaya overhead pabrik variable, Biaya overhead pabrik

tetap) ditambah dengan biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya

administrasi dan umum).

2. Variable Costing

Menurut Mulyadi, (2012) Variable Costing merupakan metode

penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi

yang berperilaku variable ke dalam kos produksi, yang terdiri dari

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik variable. Dengan demikian kos produksi menurut metode

Variable Costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:

Biaya bahan baku XXX

Biaya tenaga kerja langsung XXX

Biaya overhead pabrik variable XXX

Harga pokok produksi XXX

Kos produksi yang dihitung dengan pendekatan Variable Costing

terdiri dari unsur kos produksi variabel (biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variable) ditambah

dengan biaya nonproduksi variable (biaya pemasaran variable dan

biaya administrasi dan umum variable) dan biaya tetap (biaya

overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan

umum tetap).