30
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Tinjauan Pustaka 1. Sistem a. Pengertian Sistem Dalam A.Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:28) Kata “Sistem” berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema, yang artinya himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Selain itu bisa diartikan sekelompok elemen yang independen, namun saling berkaitan sebagai satu kesatuan. Dalam A.Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:28-29) terdapat beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya yaitu menurut Indrajit mengemukakan bahwa “Sistem mengandung arti kumpulan dari komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan yang lain”. Menurut Harijono Djojodiharjo menyatakan bahwa “Sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional”. Menurut Murdick R.G dalam A.Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29) menyatakan bahwa “Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau bagian-bagian pengolahan yang mencari suatu tujuan dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi”. Menurut Jogianto dalam A.Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:29) menyatakan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda, serta orang-orang yang ada dan terjadi”. Menurut Prajudi Admosudirdjo dalam Moekijat (1991:04) menyatakan bahwa “Sistem sebagaimana telah saya rumuskan dalam bab-bab terdahulu adalah sesuatu yang terdiri atas objek-objek, atau unsur-unsur, atau kelompok-kelompok yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Sistem

a. Pengertian Sistem

Dalam A.Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:28) Kata “Sistem”

berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema, yang artinya himpunan bagian

atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan

suatu keseluruhan. Selain itu bisa diartikan sekelompok elemen yang

independen, namun saling berkaitan sebagai satu kesatuan.

Dalam A.Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:28-29) terdapat

beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya yaitu

menurut Indrajit mengemukakan bahwa “Sistem mengandung arti

kumpulan dari komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu

dengan yang lain”. Menurut Harijono Djojodiharjo menyatakan bahwa

“Sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional

antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara

keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional”.

Menurut Murdick R.G dalam A.Rusdiana dan Moch. Irfan

(2014:29) menyatakan bahwa “Sistem adalah seperangkat elemen

yang membentuk kumpulan atau bagian-bagian pengolahan yang

mencari suatu tujuan dengan mengoperasikan data dan/atau barang

pada waktu tertentu untuk menghasilkan informasi”.

Menurut Jogianto dalam A.Rusdiana dan Moch. Irfan

(2014:29) menyatakan bahwa “Sistem adalah kumpulan dari elemen

yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini

menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti

tempat, benda, serta orang-orang yang ada dan terjadi”.

Menurut Prajudi Admosudirdjo dalam Moekijat (1991:04)

menyatakan bahwa “Sistem sebagaimana telah saya rumuskan dalam

bab-bab terdahulu adalah sesuatu yang terdiri atas objek-objek, atau

unsur-unsur, atau kelompok-kelompok yang bertata-kaitan dan

bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

8

unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan

tertentu”.

Menurut The Liang Gie dalam Moekijat (1991:04-05)

menyatakan bahwa “Sistem itu diartikan sebagai suatu kebulatan dari

bagian-bagian atau unsur-unsur yang paling berhubungan menurut

suatu peraturan yang tertib guna mencapai maksud tertentu”.

Menurut Ensiklopedia Administrasi dalam Moekijat (1991:06),

menjelaskan bahwa “Sistem adalah suatu rangkaian prosedur yang telah

merupakan suatu kebulatan untuk melaksanakan suatu fungsi”.

Berdasarkan dari definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa sistem adalah suatu kegiatan yang terdiri atas obyek-obyek atau

unsur-unsur yang telah merupakan suatu kebulatan untuk melaksanakan

suatu fungsi demi tercapainya suatu tujuan tertentu.

b. Karakteristik Sistem

1) Menurut Edhi Sutanta

Menurut Edhi Sutanta (Dalam bukunya A. Rusdiana dan Moch. Irfan,

2014:35-36) Karakteristik sistem yaitu sebagai berikut:

a) Komponen (components)

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian

penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata

ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.

b) Batas (boundary)

Batas sistem diperlukan untuk membedakan suatu sistem dengan

sistem yang lain. Tanpa adannya batas sistem, sangat sulit untuk

memberikan batasan Scope tinjauan terhadap sistem.

c) Lingkungan (environments)

Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar

sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun

merugikan.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

9

d) Penghubung atau antarmuka (interface)

Penghubung atau antarmuka merupakan sarana memungkinkan

setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas

menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem.

e) Masukan (input)

Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang

perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah

lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.

f) Pengolahan (processing)

Pengolahan merupakan komponen sistem yang mempunyai peran

utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang

berguna bagi para pemakainya.

g) Keluaran (output)

Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai

macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen

pengolahan.

h) Sasaran (objectives) dan tujuan (goal)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja

sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem.

i) Kendali (control)

Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap bekerja

sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

j) Umpan balik (feed back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem

untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan

mengembalikannya pada kondisi normal.

2) Menurut Mcleon dan Schell

Menurut Mcleon dan Schell (dalam bukunya Badri Munir Sukoco,

2007:32), sebuah sistem yang baik memiliki karakteristik sebagai

berikut:

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

10

a) Fleksibel

Walaupun sistem yang efektif adalah sistem yang terstruktur dan

terorganisir dengan baik, namun sebaliknya cukup fleksibel agar

lebih mudah disesuaikan dengan keadaan yang sering berubah.

b) Mudah diadaptasikan

Sistem yang baik juga harus cepat dan mudah diadaptasikan

dengan kondisi baru tanpa mengubah sistem yang lama maupun

mengganggu fungsi utamanya.

c) Sistematis

Agar berfungsi secara efektif, hendaknya sistem yang ada bersifat

logis dan sistematis, yaitu sistem yang dibuat tidak akan

mempersulit aktivitas pekerjaan yang telah ada.

d) Fungsional

Sistem yang efektif harus dapat membantu mencapai tujuan yang

telah ditentukan.

e) Sederhana

Sebuah sistem seharusnya lebih sederhana sehingga lebih mudah

dipahami dan dilaksanakan.

f) Pemanfaatan sumber daya yang optimal

Sistem yang dirancang dengan baik akan menjadikan penggunaan

sumber daya yang dimiliki organisasi dapat dioptimalkan

pemanfaatannya.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

11

Gambar II.1 Karakteristik Sistem

Sumber: Dalam buku A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:38)

Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu

berupa input data yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat berupa

maintenance input dan sinyal input, setelah itu proses atau pengolah yang

akan mengubah masukan menjadi keluara, dan yang terakhir yaitu

keluaran (output) yang merupakan berbagai macam bentuk keluaran yang

dihasilkan oleh komponen pengolahan.

Pada PT. Sari Warna Asli Unit I Karanganyar untuk sistem yang

sudah berjalan sudah sesuai dengan karakteristik sistem yang efektif,

yaitu dalam pengelolaan sistem pengadaan dyestuff dan bahan pembatu

pada kain oxford. Dalam sistem pengadaan tersebut maka untuk input

datanya berupa Order Produksi dari Marketing, prosesnya (permintaan

pembuatan resep, pembuatan bon pemakaian chemical dan dyestuff,

pembuatan resume dan permintaan barang), dan output berupa laporan

penggunaan chemical dan dyestuff pada setiap bulan yang dibuat oleh

bagian akuntansi.

Batas

Sistem

Lingkungan

Masukan Keluaran Proses

Mekanisme

Pengendalia

n Umpan Balik

Tujuan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

12

c. Klasifikasi Sistem

Dalam bukunya A. Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:42-43), Sistem dapat

diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

1) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide

yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu

sistem yang berupa pemikiran- pemikiran hubungan antara manusia

dengan tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan

manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses

alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan

interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-machine

system atau dan yang menyebut dengan man-machine system. Sistem

informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system karena

menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan

manusia.

3) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak

tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah

dapat diprediksi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu

yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-

program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah sistem yang

kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung

unsur probabilitas.

4) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan

sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak

berhubungan dengan lingkungan luasnya. Sistem ini bekerja secara

otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh

dengan lingkungan luarnya.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

13

Dari teori klasifikasi sistem diatas, sistem pengadaan dyestuff dan

bahan pembantu pada kain oxford di PT. Sari Warna Asli Unit I

Karanganyar menggunakan jenis sistem tertentu, karena sistem yang

dijalankan berdasarkan sistem komputer yang dapat dipastikan

berdasarkan program-program yang dijalankan untuk memudahkan dalam

menyelesaikan tugas yang ada di PT. Sari Warna Asli Unit I Karanganyar.

d. Pelaku Sistem

Dalam bukunya A.Rusdiana dan Moch. Irfan (2014:35-36), Pelaku sistem

terdiri atas tujuh kelompok, yaitu sebagai berikut:

1) Pemakai

Pada umumnya ada tiga jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas,

dan eksekutif .

2) Manajemen

Ada tiga jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas

menangani pemakaian ketika sistem baru diterapkan, manajemen

sistem yang diterapkan dalam pengembangan sistem, manajemen

umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem

pendukung pengambilan keputusan.

3) Pemeriksa

Pemeriksa menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-

ukuran standar yang dikembangkan di banyak perusahaan sejenis.

4) Penganalisis sistem

Fungsi dari penganalisis sistem antara lain sebagai berikut:

a) Arkeolog, yaitu menelusuri cara sistem lama berjalan, sistem

tersebut dijalankan, dan segala hal menyangkut sistem lama;

b) Inovator, yaitu membantu mengembangkan dan membuka

wawasan pemakai bagi kemungkinan lain;

c) Mediator, yaitu menjalankan fungsi komunikasi dari semua

level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa,

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

14

dan pelaku sistem lain yang mungkin belum memiliki sikap

dan cara pandangan yang sama; dan

d) Pimpinan, yaitu penganalisis sistem harus personal yang

berpengalaman dari programmer atau desainer.

5) Pendesain Sistem

Pendesain sistem menerima hasil penganalisis sistem berupa

kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu,

kemudian ditransformasikan ke desaian arsitektur tingkat tinggi dan

dapat diformulasikan oleh programmer.

6) Programmer

Setelah penganalisis sistem memberikan hasil kerjanya dan diolah

oleh pendesain sistem, programmer dapat mulai bekerja.

7) Personal Pengoperasian

Pelaku ini bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer,

misalnya jaringan, keamanan perangkat lunak, pencetakan, back-up.

2. Pengadaan

a. Pengertian pengadaan

Pengadaaan sangat penting bagi perusahaan karena dapat

mempermudah dan memperlancar jalannya operasi di perusahaan. Jumlah

dan tingkat pengadaan berbeda-beda pada setiap perusahaan, tergantung

volume produksi, jenis usaha dan proses produksinya. Pengadaan juga

melibatkan beberapa pihak lain, maka perwujudan sistem pengadaan yang

baik akan berdampak perilaku pihak yang terlibat. Pada dasarnya,

pengadaan mementingkan faktor efisiensi dan efektifitas.

Menurut Adrian Sutedi (2009:3), mengatakan bahwa “Pengadaan

merupakan suatu upaya pihak pengguna untuk mendapatkan atau

mewujudkan barang dan jasa yang diinginkannya, dengan menggunakan

metode dan proses tertentu agar dicapai kesepakatan harga, waktu, dan

kesepakatan lainnya. Agar hakikat atau esensi pengadaan barang dan jasa

tersebut dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka kedua belah pihak yaitu

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

15

pihak pengguna dan penyedia haruslah selalu berpatokan pada filosofi

pengadaan barang dan jasa, tunduk pada etika dan norma pengadaan

barang dan jasa yang berlaku, mengikuti prinsip-prinsip, metode dan

proses pengadaan barang dan jasa yang baku.

Dengan demikian terlihat bahwa banyaknya bahan-bahan yang

disediakan akan menentukan besarnya penggunaan sumber-sumber di

dalam perusahaan tersebut, demikian pula dengan kelancarannya.

Berasilnya perusahaan dalam pengadaan bahan baku dapat dilihat dari

dapat ditekannya biaya-biaya yang digunakan untuk membeli bahan baku

tapi tujuan yang ingin dicapai seperti kualitas produk dan pelayanan yang

diberikan dapat tercapai.

b. Jenis-Jenis Pengadaan Fisik

Menurut Freddy Rangkuti (2005:14-15), Setiap jenis pengdaan memiliki

karekteristik sendiri dan cara pengelolaan yang berbeda. Pengadaan dapat

dibedakan yaitu:

1) Pengadaan bahan mentah (raw material) yaitu pengadaan barang-

barang berwujud, seperti besi, kayu, serta komponen-komponen

lainnya yang digunakan dalam proses produksi;

2) Pengadaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/

components), yaitu pengadaan barang-barang yang terdiri dari

komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana

secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk;

3) Pengadaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu

pengadaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi,

tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi;

4) Pengadaan barang dalam proses (work in process), yaitu pengadaan

barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam

proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi

masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi; dan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

16

5) Pengadaan barang jadi (finished goods), yaitu pengadaan barang-

barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap

untuk dijual atau dikirim kepada langganan.

c. Cara-Cara Pengadaan

Pengadaan barang dan jasa diawali dari adanya transaksi

pembelian secara tunai, kemudian berkembang kearah pembelian

berjangkau waktu pembayaran dan cara pembayaran lain. Menurut Adrian

Sutedi (2009:2), pengadaan barang dapat dilakukan dengan cara, sebagai

berikut:

1) Pengadaan barang dengan cara lelang

Lelang dilakukan dengan cara pihak pengguna menyampaikan daftar

barang yang dibeli tidak hanya kepada satu tetapi kepada beberapa

pihak penyedia barang. Dengan meminta penawaran kepada

beberapa pihak penyedia barang, pengguna dapat memilih

penawaran yang paling murah dari setiap jenis barang yang akan

dibeli.

2) Pengadaan barang dengan cara pemesanan

Pegadaan barang dengan cara pemesanan, dikarenakan barang yang

dibutuhkan belum tersedia bebas dipasaran. Agar barang yang

dipesan dapat dibuat seperti yang diinginkan, maka pihak pemesan

menyusun secara tertulis nama, jenis, spesifikasi dan jumlah barang

(dokumen pemesanan barang). Kemudian diserahkan kepada pihak

penyedia barang. Pengadaan barang dengan cara pemesanan dapat

dilakukan pada barang bergerak maupun tidak bergerak.

d. Etika Pengadaan

Mengingat dalam proses pengadaan berhubungan dengan pihak

lain, maka diperlukan adanya etika agar tidak terjadi perselisihan dalam

proses pengadaan. Adapun etika pengadaan yang diatur dalam Keppres

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

17

No. 80 Tahun 2003 Pasal 5 butir a sampai dengan h, dalam buku yang

tertulis oleh Adrian Sutedi (2009:10), yaitu:

1) Melaksanakan tugas secara tertib, disertai tanggung jawab untuk

mencapai sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan

pengadaan barang dan jasa;

2) Bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta

menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barang dan jasa yang

seharusnya dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan

dalam pengadaan barang dan jasa;

3) Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung

untuk mencegah dan menghindari terjadinya persaingan yang tidak

sehat;

4) Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang

ditetapkan sesuai dengan kesepakatan para pihak;

5) Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan

para pihak terkait, langsung maupun tidak langsung dengan proses

pengadaan barang dan jasa (conflict of interest);

6) Mengindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran

keuangan negara dalam pengadaan barang dan jasa;

7) Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang (seperti

kolusi) dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau

pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan

keuangan negara; dan

8) Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjajikan untuk

memberi atau menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada

siapa pun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan

pengadaan barang dan jasa.

e. Prinsip Pengadaan

Pengadaan barang dan jasa harus dilaksanakan prinsip-prinsip

pengadaan, prinsip utama pengadaan barang dan jasa adalah efesiensi dan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

18

efektifitas. Prinsip-prinsip pengadaan diatur dalam Keppres No. 80 Tahun

2003 Pasal 3, dalam buku yang ditulis oleh Adrian Sutedi (2009:12-13)

yaitu, sebagai berikut:

1) Efisien

Yang dimaksud dengan prinsip efisien berarti pengadaan barang

dan jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya

terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu

sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan;

2) Efektif

Yang dimaksud dengan prinsip efektif bahwa dalam pengadaan

barang dan jasa harus didasarkan pada kebutuhan yang telah

ditetapkan (sasaran yang ingin dicapai) dan dapat memberikan

manfaat yang tinggi dan sebenar-benarnya sesuai sasaran yang

dimaksud;

3) Persaingan Sehat

Yang dimaksud dengan prinsip persaingan yang sehat dalam

pengadaan barang dan jasa adalah diberinya kesempatan kepada

semua penyedia barang dan jasa yang setara dan memenuhi

persyaratan sesuai ketentuan, untuk menawarkan barang dan

jasanya berdasarkan etika dan norma pengadaan yang berlaku, dan

tidak terjadi kecurangan dan praktik KKN;

4) Terbuka (Transparansi)

Yang dimaksud dengan prinsip terbuka dalam pengadaan barang

dan jasa adalah memberikan semua informasi dan ketentuan

mengenai pengadaan barang dan jasa, termasuk syarat teknis

administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi,

penetapan calon penyedia barang dan jasa, yang sifatnya terbuka

kepada peserta penyedia barang dan jasa, yang sifatnya terbuka

kepada peserta penyedia barang dan jasa yang berminat, serta bagi

masyarakat luas pada umumnya;

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

19

5) Tidak diskriminatif (Adil)

Yang dimaksud dengan tidak diskriminatif dalam pengadaan

barang dan jasa adalah pemberian perlakuan yang sama kepada

semua calon penyedia barang dan jasa yang berminat mengikuti

pengadaan barang dan jasa, dan tidak mengarah untuk memberi

keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan/ atau alasan

apapun; dan

6) Akuntabilitas

Yang dimaksud dengan akuntabilitas dalam pengadaan barang dan

jasa adalah adanya pertanggungjawaban pelaksanaan pengadaan

barang dan jasa (laporan) kepada para pihak yang terkait dan

masyarakat berdasarkan etika, norma, dan ketentuan peraturan

perundang- undangan yang berlaku.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengadaan barang

dilakukan secara bekerjasama dengan pihak lain untuk memperlancar

kegiatan produksi dengan mempertimbangkan faktor efisiensi dan

efektifitas masing-masing pihak. Pengadaan dilakukan dengan

berpedoman pada etika dan prinsip-prinsip pegadaan barang dan jasa.

Sistem pengadaan barang digunakan untuk membantu

memperlancar proses produksi. Kelancaran proses produksi menyangkut

kelangsungan hidup perusahaan, sehingga sistem dan prosedur pengadaan

sangat penting untuk perusahaan. Sistem pengadaan juga berfungsi sebagai

pedoman yang harus dipatuhi karena peranannya penting dalam proses

manajemen.

Pada PT. Sari Warna Asli Unit I Karanganyar, untuk mengadakan

dyestuff dan bahan pembantu (chemical) pada kain oxford berdasarkan

permintaan dari bagian gudang kecil dan gudang besar yang kemudian

diserahkan pada bagian pembelian. Bagian gudang mempunyai permintaan

dan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan barang yang

akan diproduksi, sehingga bagian pembelian selaku petanggung jawab

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

20

terhadap kelangsungan pengadaan barang berperan penting dalam

menindak lanjuti permintaan kebutuhan barang. Untuk pengadaan dyestuff

dan bahan pembantu (chemical) di PT. Sari Warna Asli Unit I

Karanganyar berdasarkan pengadaan yang dilakukan dengan berpedoman

pada etika dan prinsip- prinsip pegadaan barang dan jasa.

3. Dyestuff

a. Pengertian Dyestuff (Zat warna)

Menurut Arifin Lubis (1993:5) mengatakan bahwa “Zat Warna

adalah zat yang digunakan untuk memberi warna pada bahan (kain atau

benang) dengan cara dicelupkan atau dicap”. Zat warna yang dapat

digunakan untuk pencapan sama seperti macam zat warna yang digunakan

untuk pencelupan tekstil. Dalam perdagangan terdapat zat warna

(dyestuff) dalam bentuk bubuk atau bubuk halus yang dapat dilarutkan

dalam air atau yang tidak larut dalam air tetapi mudah didispersikan dan

banyak juga dalam bentuk pasta.

b. Klasifikasi Dyestuff (Zat warna)

Menurut Oriyati dan Winarni Chatib (1995:31-83) menerangkan adanya

klasifikasi dyestuff dalam proses pembuatan kain, yaitu sebagai berikut:

1) Zat Warna (Dyestuff) direk

Pewarnaan menggunakan zat warna (dyestuff) direk dapat dilakukan

pada bahan yang berasal dari serat kapas, rayon, sutera, dan wol.

Sebenarnya macam warnanya sangat banyak dan beberapa di

antaranya mempunyai ketahanan sinar yang sangat baik. Akan tetapi

pada umumnya hasil pewarnaan dengan zat warna direk mempunyai

sifat tahan cuci yang kurang baik. Pemakaian zat warna Direk pada

waktu ini telah banyak digantikan oleh zat warna reaktif dan zat

warna pigmen, karena hasilnya mempunyai sifat ketahanan yang

lebih baik.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

21

2) Zat Warna (Dyestuff) Asam

Pewarnaan dengan zat warna asam baik digunakan untuk serat wol

dan sutera. Warnanya mengkilap dan ketahanan cucinya baik. Untuk

pewarnaan serat kapas jarang dipakai karena zat warna asam tidak

terfiksasi pada serat kapas. Pemakaian zat warna asam untuk rayon

viskosa dewasa ini terdesak oleh zat warna Reaktif “Precion” yang

mempunyai ketahanan cuci yang lebih baik. Pemakaian zat warna

asam bertambah luas untuk pewarnaan serat poliamida.

3) Zat Warna (Dyestuff) Basa

Pewarnaan serat selulosa dan rayon viskosa dengan zat warna basa

jarang dilakukan. Ketahanan lunturnya kurang baik. Meskipun

kilapnya sangan baik dan harganya murah, akan tetapi zat warna

basa lebih banyak dipakai untuk keperluan-keperluan yang bukan

tekstil misalnya untuk tinta kertas dan pencapan kertas. Biasanya zat

warna basa dipakai untuk pewarnaan wol dan sutera.

4) Zat Warna (Dyestuff) Belerang

Zat warna belerang jarang digunakan untuk pewarnaan karena zat

warna dan zat-zat pembantunya tidak stabil, dan merusak atau

mempengaruhi peralatan pewarnaan yang dipakai. Meskipun

demikian, masih sering dipakai unuk proses etsa putih dan etsa

berwarna pada serat kapas.

5) Zat Warna (Dyestuff) Bejana

Pewarnaan dengan zat warna bejana dapat dilakukan pada bahan

yang berasal dari serat selulosa, rayon viskosa, wol, sutera, selulosa

asetat, poliester, poliamida, poliakrilat, dan polivinyl.

6) Zat Warna (Dyestuff) Naphtol

Pewarnaan dengan zat warna naphtol dapat dipakai untuk serat

kapas, tetapi tidak banyak dilakukan karena prosesnya panjang.

Daya serapnya terdapat rayon viskosa lebih besar dari pada terdapat

kapas, sehingga penghilangkan sisa naphtol yang tidak dibangkitkan

dengan garam diazonium dari dalam bahan akan lebih sulit. Zat

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

22

warna Naphtol memberikan warna-warna yang cerah dengan

ketahanan sinar sedang sampai baik.

7) Zat Warna (Dyestuff) Rapid

Zat warna ini terutama dipakai untuk serat kapas. Mempunyai sifat

cepat mengering dan kilapnya baik. Penggunaanya sekarang sudah

banyak digantikan oleh zat warna reaktif.

8) Zat Warna (Dyestuff) Reaktif

Pewarnaan dengan zat warna reaktif pada umumnya digunakan pada

bahan tekstil yang terbuat dari serat selulosa seperti kapas dan rayon.

Selain itu zat warna reaktif juga dapat digunakan dalam pewarnaan

sutera, wol, dan poliamida. Sebagaimana dalam pewarnaan, maka

dua jenis zat warna reaktif, yaitu reaktif panas dan reaktif dingin

dapat digunakan dalam pewarnaan.

9) Zat Warna (Dyestuff) Dispersi

Pewarnaan dengan zat warna dispersi pada umumnya digunakan

pada bahan tekstil yang terbuat dari serat buatan, terutama serat

poliester dan asetat rayon. Selain itu zat warna dispersi banyak juga

digunakan dalam pewarnaan poliamida dan poliakrilat.

10) Zat Warna (Dyestuff) Pigmen

Pewarnaan dengan zat warna pigmen dapat dilakukan pada berbagai

macam serat, baik serat alam, serat buatan, maupun serat campuran.

Kekurangan dari hasil pewarnaan dengan zat warna pigmen pada

umunya meliputi sifat tahan gosok basah yang kurang baik, serta

pegangan kain yang kaku.

11) Zat Warna (Dyestuff) Campuran

Bahan tekstil yang terbuat dari serat campuran pada umumnya

berupa benang lusi maupun benang pakan terdiri dari dua atau lebih

macam serat dan benang lusi terdiri dari satu macam serat, sedang

benang pakan terdiri dari satu macam serat lain yang berbeda. Jenis

zat warna terakhir ini pada umumnya pewarna dengan cara dicelup

sehingga diperoleh dua macam warna yang berbeda secara

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

23

kontradiktif sedang jenis pertama dapat diwarnai dengan dicelup

atau cap yang pada umumnya diharapkan memberikan satu warna.

Dari teori klasifikasi zat pewarna (dyestuff) diatas, maka untuk

pengadaan dyestuff dan bahan pembantu pada kain oxford di PT. Sari

Warna Asli Unit I Karanganyar menggunakan jenis zat pewarna Dispersi

dan zat warna Reaktif. Berdasarkan kontruksi kain Oxford

𝐓𝐑𝟑𝟎𝐓𝐑𝟏𝟔⁄ 124 44 48 merupakan jenis kain bahan campuran antara

Teteron (zat warna dispers) dan jenis kain Rayon (zat warna Reaktif).

Maka dari itu PT. Sari Warna Asli Unit I Karanganyar menggunakan zat

warna dispersi dan zat warna reaktif karena keunggulan penggunaan zat

warna dispersi dan reaktif adalah warnanya yang cerah serta mudah

pemakaiannya. Bahan pewarnaan dengan pasta cap yang mengandung zat

warna dispersi dan zat warna reaktif, alkali (natrium bikarbonat), zat anti

reduksi (natrium meta nitro benzena sulfonat), zat higroskopis (urea),

pengentalan (Indalca PA 3) dan air.

4. Bahan Pembantu (Chemical)

a. Pengertian Bahan Pembantu (Chemical)

Menurut Sewan Susanto (1980:107) mengatakan bahwa “Bahan

pembantu adalah segala obat kimia yang dipakai sebagai penyempurnaan

pada proses pertekstilan”. Pada PT. Sari Warna Asli Unit I Karanganyar,

selain terdapat zat pewarna (dyestuff) juga terdapat bahan pembantu

(chemical) sebagai penyempurnakan pada proses pertekstilan. Pengadakan

bahan pembantu (chemical) berdasarkan pengelompokan jenis pemrosesan

mesinnya, misalnya dalam proses pretreatment, finishing, dyeing, dan

printing. Berdasarkan pengelompokan jenis mesin untuk pengadaan bahan

pembantu (chemical) juga berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan barang

yang akan diproduksi.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

24

b. Jenis-Jenis Bahan Pembantu (Chemical)

Dalam buku Departemen Dyeing- Finishing (1996:7-18) bahan-bahan

pembantu atau Chemical yang penting dan yang perlu digunakan untuk

pemrosesan pentekstilan di PT. Sari Warna Asli Unit I Karanganyar yaitu

sebagai berikut:

1) Ultravon G.P adalah zat pembantu yang sangat efektif sebagai zat

aktif permukaan yang mempunyai detergensi, penghilang kotoran

dan daya basa baik.

2) Sandopan. D L F adalah zat pembantu yang berfungsi sebagai zat

pembasah dan mempunyai daya cuci baik serta tidak berbusa.

3) Contavan. ALR adalah zat pembantu yang berfungsi sebagai organik

stabilizer H202 pada proses kontinyu bleaching.

4) Securon 540 adalah zat pembantu yang berfungsi sebagai

complexing agent untuk menurunkan atau menghilangkan kesadaran

air baik logam alkali maupun logam berat.

5) Tinoclarite. Cbb adalah zat pembantu yang berfungsi sebagai

stabilizer H202 untuk proses alkali bleach sistem kontinyu dan tidak

mengandung silicate.

6) Invadine. L.u. Extra adalah zat pembantu yang berfungsi sebagai

wetting agent untuk semua proses dan tahan alkali serta tahan asam.

7) Matexil DA-N adalah zat pembantu yang berfungsi sebagai

dispersing agent untuk pencelupan PE dan Poliester Cotton dengan

zat warna Dispersi.

8) Sodium Hydro Sulfite adalah Zat pembantu yang berfungsi sebagai

pereduksi zat warna waktu proses R.C setelah pencelupan PE atau

TC dengan zat warna dispersi.

9) Depsolube. Aca. adalah Zat pembantu yang berfungsi sebagai

lubricant untuk mencegah terjadinya crease mark waktu proses di jet

dyeing atau winch.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

25

10) Antimussol. Sf. Liquid adalah Zat pembantu yang berfungsi sebagai

mencegah terjadinya busa selama proses Scouring, Bleaching,

dyeing dan printing.

11) Leomine N-60 New adalah Zat pembantu yang berfungsi sebagai

Softener yang digunakan untuk Finishing dan juga pada pasta

printing pigment.

12) Silvatex. Scp adalah Zat pembantu yang berfungsi sebagai OBH

untuk serat selulosa dengan substantivity sedang.

13) Appretan. T.S adalah Zat pembantu yang berfungsi sebagai

Finishing agent untuk mendapatkan pegangan atau Handling tertentu

seperti tabel, smooth dsb.

14) Novaprint. K adalah Zat pembantu yang berfungsi sebagai Synthetic

Thickener pada campuran pasta printing zat warna dispersi dan

pigment printing (pengental).

15) Sodium Alginate adalah Zat pembantu yang berfungsi sebagai

pengentalan alam untuk mengantur viscosity atau kekentalan pasta

printing sesuai yang dikehendaki.

16) Luprintol FC-408 adalah Zat pembantu yang berfungsi sebagai zat

pengelmusi (emesifier) waktu pembuatan pengentalan emulsi (ait +

minyak + zat pengemulsi).

5. Kain Oxford

Pengertian kain menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Barang

yang ditenun dari benang kapas”. Menurut R.E. Dahlan dan Okim Djamir

(1983:9) menjelaskan bahwa “bahan baku dalam pembuatan kain adalah

berupa benang”. Sesuai dengan maksud proses dan tujuan akhirnya benang

tersebut dapat dibedakan dalam benang-benang lusi, pakan dan benang rajut.

Sedangkan sesuai dengan penggunaannya benang itu masih dibedakan pula

dalam jenis seratnya seperti kapas, sutera dan benang serat campuran,

disamping macamnya yaitu benang-benang. Benang pakan dapat terbuat dari

serat alam (cotton, rayon, dan woll), serat buatan (Polyester dan texture) atau

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

26

serat campuran (teteron cotton dan teteron rayon). Berdasarkan judul yang

diambil maka penulis memfokuskan pengamatan pada jenis kain Oxford

karena jenis kain ini lebih diminati oleh buyer. Kain Oxford dengan kontruksi

𝐓𝐑𝟑𝟎𝐓𝐑𝟏𝟔⁄ 124 44 48 merupakan jenis serat kain campuran karena gabungan

dari serat Teteron dan serat Rayon. Dengan kontruksi kain 𝐓𝐑𝟑𝟎𝐓𝐑𝟏𝟔 ⁄ 124

44 48 maka dapat dijelaskan bahwa nomer benang 30 dengan jumlah benang

lusi sebanyak 124 dan pada benang pakan nomer benang 16 dengan jumlah

benang pakan 44 sedangkan angka 48 menunjukan lebar kain yaitu 48 inchi,

satu inchi serata dengan 2,54 jadi lebar kain yang diperoleh yaitu 121,92 cm.

Pada PT. Sari Warna Asli Unit I Karanganyar memproduksi berbagai jenis

dagang merk kain antara lain sebagai berikut:

a. Oxford

b. Golden Mella

c. Kantata

d. Cotton

e. Grand Canyon

f. Grand Slam

g. Daichibo

h. Mustang

i. Super Polino

j. Microtex

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

27

B. Metode Pengamatan

1. Lokasi Pengamatan

Lokasi pengamatan yang penulis lakukan adalah pada PT. Sari Warna Asli

Unit I Karanganyar yang beralamat Jalan Solo-Sragen KM. 11,4

Kebakkramat, Karanganyar. Pemilihan lokasi pengamatan tersebut

berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

a. Penulis mengambil judul tentang sistem pengadaan dyestuff dan bahan

pembantu pada kain oxford maka penulis tertarik untuk melakukan

pengamatan di PT. Sari Warna Asli Unit I Karanganyar bagian Planing

Product Control (PPC) yang merupakan perusahaan cukup besar yang

bergerak dalam bidang textile yang mengurusi masalah pengadaan

dyestuff dan bahan pembantu pada kain oxford dan juga mengutamakan

ketepatan dan kepuasan pelanggan (buyer) dalam pelayanan sehingga

sistem yang ada harus dilaksanakan dengan lancar agar dalam

memberikan pelayanan kepada pelanggan bisa memuaskan.

b. Pelaksanaan kegiatan pengadaan dyestuff dan bahan pembantu pada kain

oxford di PT. Sari Warna Asli Unit I Karanganyar tidak sepenuhnya

sesuai dengan sistem. Dyestuff dan bahan pembantu yang diterima tidak

seluruhnya sesuai jadwal kedatangan sehingga terjadi keterlambatan

pencelupan kain dari jadwal yang telah ditentukan. Akibatnya terjadi

pengunduran delivery pengiriman kain kepada pembeli.

2. Jenis Pengamatan

Pengamatan ini menggunakan jenis atau metode“deskriptif kualitatif”

yang dapat memberikan gambaran atau memaparkan suatu peristiwa.

Penelitian kualitatif melibatkan kegiatan ontologi. Data yang dikumpulkan

dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, kata-kata disusun dalam

kalimat, misalnya kalimat hasil wawancara antara pengamat dan informan.

Dalam pengertian lain pengamatan deskriptif adalah proses pemecahan

masalah yang diselidiki dengan melukiskan subjek dan objek pengamatan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

28

pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang terlihat dan bagaimana

adanya.

Menurut H.B Sutopo (2002:49-54), metode deskriptif dapat diartikan

sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan

atau melukiskan keadaan objek pengamatan pada saat sekarang, berdasarkan

fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Sedangkan yang

dimaksud bersifat kualitatif adalah pengamatan yang bersifat atau mempunyai

karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya dan

sebagaimana adanya.

Dalam melaksanakan pengamatan, penulis menggunakan pendekatan

deskriptif dengan observasi peran penuh. Jenis observasi berperan penuh

diartikan bahwa pengamat memang memiliki peran dalam lokasi

pengamatannya sehingga benar-benar terlibat dalam suatu kegiatan yang

diamatinya (H.B. Sutopo 2002:68-69 dalam Metodologi Penelitian

Kualitatif). Dalam pengamatan ini penulis mendeskripsikan tentang sistem

pengadaan dyestuff dan bahan pembantu pada kain Oxford di PT. Sari Warna

Asli Unit I Kebakkramat Karanganyar.

3. Sumber Data

Apabila penulis sudah menemukan suatu objek pengamatan, maka langkah

selanjutnya adalah menetapkan sumber mana yang paling diperlukan dan tepat

untuk dimanfaatkan bagi pengamatan tersebut. Adapun sumber data yang

digunakan dalam pengamatan ini menurut H.B. Sutopo (2002:49-54) adalah

sebagai berikut:

a. Narasumber (Informan)

Informan menurut H.B. Sutopo (2002:50) adalah Seorang atau

sekelompok orang yang mengetahui secara jelas tentang suatu keadaan

sehingga dapat memberikan informasi. Dengan memberikan beberapa

pertanyaan yang sudah terstruktur kemudian satu persatu diperdalam untuk

memperoleh keterangan yang lebih lanjut. Dalam pengamatan posisi

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

29

Sumber Daya Manusia sangat penting perannya sebagai individu yang

memiliki informasi.

Pemilihan informan dilakukan dengan “Purposive Sampling” dengan

penelitian cenderung dianggap mengetahui informasi dan masalahnya

secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang

mantap. Bahkan di dalam pelaksanaan pengumpulan data pilihan informan

dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan penulis

dalam memperoleh data”.(H.B. Sutopo 2002:56).

Penulis memperoleh data dari hasil wawancara kepada pihak-pihak

yang memahami hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dan

pengamatan. Dalam pengamatan ini penulis mendapatkan data dari

narasumber (informan) yaitu pegawai dari PT. Sari Warna Asli Unit I

Karanganyar di bagian Planing Product Control (PPC), bagian logistik

dan bagian laborat yang khusus menangani masalah pengadaan dyestuff

dan bahan pembantu pada kain oxford yaitu:

1) Kepala Bagian (Kabag) Planing Product Control (PPC);

2) Kepala Bagian (Kabag) di bagian Logistik;

3) Kepala Bagian (Kabag) di bagian Laborat; dan

4) Karyawan pelaksana di bagian Planing Product Control (PPC),

bagian Logistik, dan bagian Laborat yang menangani pengadaan

dyestuff dan bahan pembantu pada kain oxford.

b. Peristiwa, Aktivitas dan Perilaku

Menurut H.B Sutopo (2002:51-52) dalam bukunya yang berjudul

“Metodologi Penelitian Kualitatif” mengemukakan bahwa dari

pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, Penulis bisa mengetahui proses

bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri

secara langsung.

a) Peristiwa yaitu sebagai sumber data memang sangat beragam, dari

berbagai peristiwa, baik yang terjadi secara sengaja ataupun tidak,

aktivitas rutin yang berulang atau yang hanya satu kali terjadi,

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

30

aktivitas yang formal ataupun yang tidak formal, dan juga yang

tertutup ataupun yang terbuka untuk bisa diamati oleh siapa saja.

b) Aktivitas merupakan kegiatan yang formal dan bisa diamati oleh

siapa saja tanpa persyaratan tertentu.

c) Perilaku yaitu dengan berbagai permasalahan yang memerlukan

pemahaman lewat kajian terhadap perilaku atau sikap dari para

pelaku dalam aktivitas yang dilakukan atau yang terjadi sebenarnya

secara langsung.

c. Dokumen dan arsip

Menurut H.B Sutopo (2002:54) dalam bukunya yang berjudul

“Metodologi Penelitian Kualitatif” mengemukakan bahwa “Dokumen dan

arsip merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau

aktivitas tertentu, yaitu merupakan rekaman tertulis (bisa berupa gambar

atau benda peninggalan yang berkaitan dengan peristiwa tertentu) dan

rekaman yang bersifat formal dan terencana dalam organisasi”. Banyak

peristiwa yang telah lama terjadi bisa diamati dan dipahami atas dasar

kajian dari dokumen dan arsip-arsip, baik secara langsung maupun tidak

langsung sangat berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Dokumen

dan arsip yang berhubungan dengan sistem pengadaan dyestuff dan bahan

pembantu pada kain Oxford di PT. Sari Warna Asli Unit I Karanganyar

berdasarkan ijin dari pihak perusahaan.

Dokumen yang menjadi sumber data dalam pengamatan ini adalah

berkas yang digunakan dalam sistem pengadaan dyestuff dan bahan

pembantu pada kain Oxford yaitu sebagai berikut:

1) Rekap Order Produksi (OP) dari bagian Marketing;

2) Order Produksi (OP) Finishing;

3) Contoh Instruksi Resep dari Bagian Laborat;

4) Bon Pemakaian Chemical dan Dyestuff;

5) Resume Chemical;

6) Formulir Permintaan Barang (Indent Barang);

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

31

7) Dokumen Purchase Order (OP);

8) Surat Jalan;

9) Surat Perintah Menerima Barang (SPMB);

10) Surat Tanda Penerimaan Barang (STPnB);

11) Laporan Tanda Mutasi Gudang (TMG) Chemical;

12) Laporan Harian Stock Chemical dan Dyestuff;

13) Laporan Stock Gudang Chemical; dan

14) Laporan Pemakaian Chemical dari Bagian Akuntansi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Menurut H.B. Sutopo (2002:58), Sumber data dalam penelitian kualitatif

terdiri dari beragam jenis, bisa berupa orang, peristiwa dan tempat atau lokasi,

benda serta dokumen atau arsip. Beragam sumber data tersebut menuntut cara

atau teknis pengumpulan data tertentu yang sesuai guna mendapatkan data

yang diperlukan untuk menjawab permasalahannya. Metode yang

dipergunakan dalam pengamatan ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara (Interview)

Wawancara secara lain bisa disebut dengan interview. Wawancara

merupakan suatu metode pengumpulan berita, data atau fakta di lapangan.

Prosesnya dapat dilakukan secara langsung dengan bertatap muka

langsung (face to face) dengan narasumber. Namun, bisa juga dilakukan

dengan tidak langsung seperti melalui telepon, internet, atau surat

(wawancara tertulis).

Tujuan utama melakukan wawancara menurut H.B Sutopo (2002:56)

dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Kualitatif” adalah

sumber yang sangat penting dalam pengamatan kualitatif adalah berupa

manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan untuk

mengumpulkan informasi dari sumber data ini diperlukan teknik

wawancara terstruktur dalam bentuk wawancara mendalam. Wawancara

dilakukan penulis yaitu dengan:

1) Kepala Bagian (Kabag) Planing Product Control (PPC);

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

32

2) Kepala Bagian (Kabag) di bagian Laborat;

3) Kepala Bagian (Kabag) di bagian Logistik; dan

4) Karyawan pelaksana di bagian Planing Product Control (PPC),

bagian Logistik dan bagian Laborat yang menangani pengadaan

dyestuff dan bahan pembantu pada kain oxford.

b. Observasi

Menurut H.B. Sutopo (2002:64) “Teknik observasi digunakan

untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau

lokasi, benda serta rekaman gambar”. Observasi dapat dilakukan secara

langsung maupun tidak langsung. Teknik yang dilakukan penulis dengan

cara observasi langsung melalui pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap aktivitas-aktivitas yang terjadi pada bagian Planing

Product Control (PPC), bagian Logistik dan bagian Laborat di PT. Sari

Warna Asli Unit I Karanganyar dan penulis dalam melakukan pengamatan

juga menggunakan observasi berperan aktif, maksudnya yaitu penulis

tidak bersikap pasif sebagai pengamat saja tetapi memainkan berbagai

peran yang dimungkinkan dalam suatu situasi yang berkaitan dengan

pengamatan yang bisa memperoleh dan bisa dimanfaatkan untuk

mengumpulkan data. Pengamatan ini dilakukan selama satu bulan penuh

terhitung dari 18 Januari-19 Februari 2016.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan mengambil catatan-catatan dan arsip-arsip yang diperlukan yang

berkaitan dengan objek pengamatan (H.B. Sutopo 2002:54). Dalam

mengkaji dokumentasi, peneliti perlu menguji keaslian dokumen tersebut,

bisa lewat kesaksian seseorang yang tahu, atau dengan mengkaji beragam

aspek formalnya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan di PT. Sari

Warna Asli Unit I Karanganyar dilakukan dengan cara pengumpulan data

yang dilakukan dengan mempelajari bahan-bahan tertulis mengenai

informasi sistem pengadaan dyestuff dan bahan pembantu kain oxford agar

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

33

pengamatan dengan pendekatan kualitatif bisa menghimpun data yang

akurat.

d. Studi Pustaka

Merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-

buku maupun tulisan lainnya dari sumber kepustakaan atau sumber

lainnya. Studi pustaka yang dilakukan penulis adalah dengan membaca

laporan penelitian-penelitian sebelumnya yang sesuai dengan pengamatan.

5. Teknik Analisis Data

Dengan proses analisis data dalam penelitian kualitatif dan penulis

menggunakan teknik deskriptif, maka menurut Miles Uberman dalam (H.B

Sutopo, 2002:91-94) ada tiga jalur kegiatan yaitu sebagai berikut:

Gambar II.2 Model analisis interaktif

Sumber : Dalam buku H.B. Sutopo (2002: 96)

a. Reduksi Data

Menurut H.B. Sutopo (2002:64) “Reduksi data merupakan

komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi,

pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data dari catatan lapangan”.

Bahkan prosesnya diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Pada

Pengumpulan

Data

Reduksi Data

Penarikan

Simpulan/Verifikasi

Sajian Data

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

34

waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan dengan

membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh di lapangan.

Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting,

dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat

dilakukan. Pada waktu pengumpulan data di bagian Planing Product

Control (PPC), bagian Laborat dan bagian Logistik PT. Sari Warna Asli

Unit I Kebakkramat Karanganyar dengan membuat ringkasan dari

catatan data yang diperoleh agar data menjadi lebih sederhana dan fokus

dan memudahkan untuk melakukan pengamatan di lapangan.

b. Sajian Data

Menurut H.B. Sutopo (2002:92), Sajian data merupakan suatu

rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang

memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan”. Sajian ini

merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis,

sehingga bila dibaca, akan bisa mudah dipahami berbagai hal yang terjadi

dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun

tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut. Sajian data ini harus

mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sehingga narasi

yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk

menceritakan dan menjawab semua permasalahan yang ada.

c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Dari awal pengumpulan data, penulis sudah harus memahami apa

arti dari berbagai hal yang penulis temui dengan melaksanakan

pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan,

konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai proposisi.

Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa

dipertanggungjawabkan. Verifikasi bahkan juga dapat dilakukan dengan

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

35

usaha yang lebih luas yaitu dengan melakukan replikasi dalam satuan

data yang lain (Menurut H.B. Sutopo (2002:93).

Untuk kesimpulan final penulis terus mengadakan pengujian

(Verifikasi) selama pengamatan berlangsung dengan berbagai cara antara

lain meninjau ulang catatan mengenai sistem pengadaan dyestuff dan

bahan pembantu pada kain oxfordyang dilakukan penulis dengan

pegawai bagian administrasi Planing Product Control (PPC) di PT Sari

Warna Asli Unit I Karanganyar.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Sistem a. · antara tiap-tiap objek dengan hubungan ciri setiap objek yang secara ... Sistem informasi akuntansi merupakan contoh

36