30
BAB III DASAR PEMROGRAMAN DENGAN PHP 3.1 Tujuan Praktikum 1. Memahami konsep web statis dan web dinamis. 2. Memahami konsep dasar pemrograman berbasis web. 3. Memahami tool-tool yang diperlukan dalam pemrograman. 4. Memahami konsep tipe data dan kontrol statement pada pemrograman PHP. 5. Memahami fungsi-fungsi dasar dalam pemrograman PHP. 3.2 Dasar Teori 3.2.1 Konsep Kerja Pemrograman Berbasis WEB Konsep kerja pemrograman berbasis web adalah sebagai berikut : diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan isinya ke browser. Browser yang mendapatkan isinya akan melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pemakai. Web Server Kode HTML Permintaan HTTP (sesuatu.html) Tanggapan HTTP Klien (Browser) Gambar 3.1 Konsep kerja pemrograman berbasis web Apabila yang diminta adalah sebuah halaman PHP, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server. Selanjutnya web server menyampaikan ke klien.

Bab III

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab III

BAB III

DASAR PEMROGRAMAN DENGAN PHP

3.1 Tujuan Praktikum

1. Memahami konsep web statis dan web dinamis.

2. Memahami konsep dasar pemrograman berbasis web.

3. Memahami tool-tool yang diperlukan dalam pemrograman.

4. Memahami konsep tipe data dan kontrol statement pada pemrograman PHP.

5. Memahami fungsi-fungsi dasar dalam pemrograman PHP.

3.2 Dasar Teori

3.2.1 Konsep Kerja Pemrograman Berbasis WEB

Konsep kerja pemrograman berbasis web adalah sebagai berikut : diawali dengan

permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource

Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari

web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala

informasi yang dibutuhkan oleh web server.

Selanjutnya web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan

isinya ke browser. Browser yang mendapatkan isinya akan melakukan proses

penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pemakai.

Web

Server

Kode HTML

Permintaan HTTP

(sesuatu.html)

Tanggapan

HTTP

Klien (Browser)

Gambar 3.1 Konsep kerja pemrograman berbasis web

Apabila yang diminta adalah sebuah halaman PHP, ketika berkas PHP yang

diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin

inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server.

Selanjutnya web server menyampaikan ke klien.

Page 2: Bab III

3.2.2 Tool/Aplikasi yang Diperlukan dalam Pemrograman Berbasis Web

1. Web Server

Webserver merupakan server internet yang mampu melayani koneksi transfer

data dalam protokol HTTP. Webserver merupakan hal yang terpenting dari server di

internet dibandingkan server lainnya seperti e-mail server, ftp server ataupun news

server. Hal ini di sebabkan webserver telah dirancang untuk dapat melayani beragam

jenis data, dari text sampai grafis 3 dimensi. Kemampuan ini telah menyebabkan berbagai

institusi seperti universitas maupun perusahaan dapat menerima kehadirannya dan juga

sekaligus menggunakannya sebagai sarana di internet. Komputer dapat dikatakan sebagai

web server jika komputer tersebut memiliki suatu program server yang disebut Personal

Web Server (PWS). PWS difungsikan agar halaman web yang ada di dalam sebuah

komputer server dapat dipanggil oleh komputer klien. Macam – macam web server :

Apache (Open Source), Xitami, IIS, PWS..

2. Database

Database digunakan sebagai sarana untuk melakukan penyimpanan data yang

fleksibel dan cepat untuk diakses, baik dalam hal menambahkan data baru, mengubah

data yang telah ada, maupun menghapus data.

Salah satu database untuk server adalah MySQL. Jenis database ini dapat berjalan di

berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan lain sebagainya.

Secara umum akses ke database harus melalui 3 tahap yaitu :

1. Koneksi ke database

2. Query ke database

3. Pemutusan koneksi dari database.

Page 3: Bab III

3. Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman yang digunakan merupakan bahasa berbentuk skrip yang

ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke

klien, tempat pemakai menggunakan browser. Salah satu jenis bahasa pemrograman

yang banyak digunakan untuk pemrograman berbasis web yaitu PHP. PHP dirancang

untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan

berdasarkan permintaan terkni. Misalnya menampilkan isi database ke halaman web.

PHP banyak digunakan karena kemudahan yang ditawarkan dalam melakukan

pembuatan program dan sifatnya yang dapat dijalankan di berbagai macam sistem

operasi, seperti Windows dan Linux. Disamping itu PHP merupakan produk yang

freeware sehingga dapat menekan biaya dalam membangun suatu aplikasi berbasis

web.

3.2.3 Tipe Data dalam PHP

PHP mengenal beberapa macam tipe data, antara lain integer, floating point dan

string.

1. Integer

Tipe data integer yang meliputi semua bilangan bulat, besar range data integer yang

ada pada PHP sama dengan range tipe data long pada bahasa C yaitu antara –

2.147.483.648 sampai 2.147.483.647 pada platform 32-bit. PHP akan secara otomatis

mengkonversi data integer menjadi floating point jika berada di luar range di atas.

Integer dapat dinyatakan dengan bentuk octal, desimal dan heksadesimal.

2. Double

Double merupakan representasi dari bilangan desimal atau pecahan. Range tipe data

double yaitu 1.7E-308 sampai -1.7E-308. Double atau bilangan real dapat dinyatakan

sebagai berikut. : $a = 1..234; $a = 1.2e3;

3. String

String menyatakan tipe data teks (sederetan karakter yang tidak menyatakan

bilangan) misalnya nama barang atau nama orang. String atau teks dapat dibuat

dengan menuliskan teks di antara tanda kutip tunggal (') atau tanda kutip ganda (").

Perbedaannya adalah jika menggunakan tanda petik tunggal, maka pada string itu

tidak dapat kita masukkan variabel dan escape squence handling.

4. Bolean

Page 4: Bab III

3.2.4 Operator dalam PHP

Operator adalah simbol yang digunakan untuk memanipulasi data, seperti

penambahan dan pengurangan. Ada operator yang menggunakan satu operand, ada juga

yang menggunakan dua operand. Sedangkan operand adalah data yang dioperasikan atau

yang dimanipulasi. Disini operand dapat digantikan dengan variabel. Operator dapat

dikategorikan dalam 4 kategori yaitu :

1. Operator aritmatika adalah operator yang berhubungan dengan fungsi matematika.

Tabel dibawah ini menunjukkan operator aritmatika yang didukung oleh PHP. Dua

baris terakhir tabel merupakan operator aritmatika yang digunakan dengan satu

operand yang berfungsi untuk menambahkan atau mengurangkan dengan satu dari

operand yang diikuti operand tersebut.

Operator Operasi Contoh

+ Penambahan $jumlah = 3 + 6

- Pengurangan $kurang = 7 - 2

* Perkalian $kali = 2 * 4

/ Pembagian $hasilbagi = 8 / 4

% Sisa pembagian $sisabagi = 10 % 3

++ Penambahan dengan 1 $a++

-- Pengurangan dengan 1 $a--

Tabel 3.1 Operator Aritmatika

2. Operator logika adalah operator yang membandingkan TRUE dan FALSE.

Operator Operasi Contoh

= = Sama dengan (Akan bernilai

true atau 1 bila dua kondisi

yang dibandingkan memiliki nilai yang sama, selain itu

bernilai false atau o)

$a = 10; $b = 10;

$a==$b akan bernilai true,

karena keduanya memiliki nilai yang sama.

! = Tidak sama dengan (Akan

bernilai true jika dua kondisi yang dibandingkan memiliki

nilai yang tidak sama)

$a = 20; $b = 10;

$a!=$b akan bernilai true, karena keduanya memiliki

nilai yang berbeda.

< Lebih kecil (Akan bernilai

true, jika nilai yang disebelah kiri lebih kecil dari yang

disebelah kanan)

$a = 5; $b = 10;

$a < $b akan bernilai true, karena nilai $a lebih kecil

dari $b.

> Lebih besar (Akan bernilai true, jika nilai yang disebelah

kiri lebih besar dari yang

disebelah kanan)

$a = 12; $b = 10; $a > $b akan bernilai true,

karena nilai $a lebih besar

dari $b.

Page 5: Bab III

< = Lebih kecil sama dengan (Akan bernilai true, hanya

jika nilai yang disebelah kiri

lebih kecil atau sama dengan dari yang disebelah kanan)

$a = 5; $b = 10; $a <= $b akan bernilai true,

karena nilai $a lebih kecil

dari $b dan akan bernilai true juga jika $a = 10.

> = Lebih besar sama dengan

(Akan bernilai true, hanya

jika nilai yang disebelah kiri lebih besar atau sama dengan

dari yang disebelah kanan)

$a = 12; $b = 10;

$a >= $b akan bernilai true,

karena nilai $a lebih besar dari $b dan akan bernilai true

juga jika $b = 12.

AND atau && Logika AND (Hasilnya akan bernilai 1 atau true jika kedua

kondisi memilki nilai 1,

selain itu hasil akan bernilai

0)

$a = 1; $b = 1; akan bernilai 1 (true) karena kedua kondisi

memilki nilai 1.

OR atau || Logika OR (Hasilnya akan

bernilai 0 atau false jika

kedua kondisi memilki nilai

0, selain itu hasil akan bernilai 1)

$a = 0; $b = 0; akan bernilai

0 karena kedua kondisi

memilki nilai 0.

XOR Logika XOR (Akan

menghasilkan nilai 1 jika kedua kondisi sama dan 0

bila keduanya tidak sama.

$a = 0; $b = 0; atau $a = 1;

$b = 1; akan bernilai 1 (true) karena kedua kondisi

memilki nilai sama.

! Logika NOR (akan

menghasilkan nilai yang berlawanan)

$a = 0;

!$a = 1; menghasilkan nilai yang berlawanan.

Tabel 3.2 Operator Logika

3. Operator bitwise adalah operator yang membandingkan binary.

Operator Operasi

& AND

| OR

^ XOR

~ NOR

>> Geser bit ke kanan

<< Geser bit ke kiri

Tabel 3.3 Operator bitwise

Page 6: Bab III

4. Ada juga operator yang sering digunakan namun tidak termasuk dalam kelompok

diatas, yaitu sebagai berikut.

Operator Operasi

. Penggabungan string

= Penugasan/pengisian nilai

$ Mengacu pada variabel.

Tabel 3.4 Operator Lain

3.2.5 Struktur Kendali

Struktur kendali merupakan pengatur aliran program, mempunyai rangkaian

perintah yang harus ditulis untuk memenuhi keadaan yaitu :

- Mengulang suatu perintah jika suatu kondisi terpenuhi.

- Melanjutkan sebuah pernyataan bila kondisi terpenuhi.

- Memilih sebuah pilihan dari beberapa alternatif bila kondisi terpenuhi.

Struktur kendali dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu struktur kendali

percabangan (pengambilan keputusan) dan pengulangan (looping).

3.2.5.1 Percabangan

Struktur kendali percabangan adalah struktur kendali yang memungkinkan

pemilihan atas perintah yang akan dijalankan sesuai dengan kondisi tertentu.

Ada tiga macam perintah percabangan dalam PHP, yaitu if, if...elseif, dan switch.

1. Statement if

Bentuk penulisan :

if (ekspresi)

pernyataan

Pernyataan akan dijalankan hanya kalau bagian ekspresi bernilai benar.

Contoh :

$jam_kerja = 8;

$keterangan = "Tidak dapat bonus";

if ($jam_kerja>= 8)

$keterangan = "Dapat bonus";

Echo ("$keterangan <BR>");

Statemen if-else : digunakan untuk menjalankan suatu tindakan tertentu

bila kondisi bernilai benar dan menjalankan tindakan yang lain kalau

kondisi bernilai salah. Contoh :

if ($jam_kerja >= 8)

$keterangan = "Dapat bonus";

Page 7: Bab III

else

$bonus = 0;

2. Statement if-elseif : digunakan untuk melakukan pengambilan keputusan yang

melibatkan banyak alternatif. Contoh :

$nama_hari = date("l");

if ($nama_hari == "Sunday")

print("Minggu");

elseif ($nama_hari == "Monday")

print("Senin");

elseif ($nama_hari == "Tuesday")

print("Selasa");

elseif ($nama_hari == "Wednesday")

print("Rabu");

elseif ($nama_hari == "Thursday")

print("Kamis");

elseif ($nama_hari == "Friday")

print("Jumat");

else

print ("Sabtu");

3. Statement switch : digunakan untuk membandingkan variabel yang

mempunyai beberapa nilai yang berbeda. Contoh :

$nama_hari = date("l");

switch ($nama_hari)

{

case "Sunday": print("Minggu");

break;

case "Monday": print("Senin");

break;

case "Tuesday": print("Selasa");

break;

case "Wednesday" : print("Rabu");

break;

case "Thursday": print("Kamis");

break;

case "Friday": print("Jumat");

break;

default : print("Sabtu");

}

3.2.5.2 Pengulangan

Digunakan untuk mengulang suatu perintah sebanyak yang diinginkan tanpa

harus menulis ulang. Bahasa PHP mengenal tiga jenis perintah pengulangan, yaitu ; for,

while dan do...while. Di samping ketiga statement tersebut, ada beberapa statement lain

yang bermanfaat dalam pengulangan yaitu statement break, continue dan exit.

1. Statement for : digunakan untuk menangani pengulangan proses. Contoh:

for ($bilangan = 1; $bilangan <= 25; $bilangan++)

Page 8: Bab III

print("$bilangan <BR>");

2. Statement while : digunakan untuk melakukan suatu pengulangan. Pernyataan while

akan memeriksa nilai ekspresi terlebih dahulu. Contoh :

$bilangan = 1; while ($bilangan <= 25)

{

print("$bilangan <BR>");

$bilangan ++;

}

3. Statemen do-while : digunakan untuk melakukan pengulangan. Pengulangan akan

berkahir jika ekspresi (yang diuji setelah pernyataan-pernyataan dijalankan) bernilai

salah. Contoh :

$bilangan = 1;

do {

print("$bilangan <BR>");

$bilangan++;

} while ($bilangan <26);

4. Statement break : berkaitan dengan pengulangan, digunakan untuk keluar dari suatu

proses yang berulang. Contoh :

for ($i = 1; $i <= 25; $i++)

{

print("$i <BR>");

if ($i == 10)

break;

}

print("Selesai <BR>");

5. Statement continue : digunakan untuk melaju ke iterasi (putaran) berikutnya pada

pernyataan-pernyataan yang terkait dengan pengulangan. Contoh :

for ($i=1; $i<=25; $i++)

{

if ($i >= 10 and $i <= 15)

continue;

print("$i <BR>");

$i++;

}

6. Statement exit : berguna untuk mengakhiri pengeksekusian. Dengan dijalankannya

perintah ini, segala kode baik PHP maupun HTML tidak dikirim ke browser. Contoh

:

Page 9: Bab III

for ($i=1; $i<=25; $i++)

{

print("$i <BR>");

if ($i == 10)

exit;

}

print("Selesai <BR>");

3.2.6 Passing variable

Passing Variable adalah suatu cara melewatkan variabel dimana variabel dapat

di-passing atau diteruskan ke halaman web berikutnya yang diakses user. Ada beberapa

teknik untuk meneruskan variabel, diantaranya :

1. Melalui URL

2. Melalui Form

3. Melalui Cookie

Macam-macam metode dalam passing variable :

a. By Value

Variabel dipassing (dimasukkan) ke dalam function dengan cara pass by value. Pass by

value membuat kopi dari variabel yang asli. Dengan demikian variabel asli tidak

terpengaruh. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut :

function tambahSatu($angka)

{

$angka++;

}

Function tersebut akan digunakan sebagai berikut :

<?

$a = 7;

tambahSatu($a);

echo(“Nilai a = ” . $a);

?>

Kode di atas akan menghasilkan output

Nilai a = 7

Karena variabel angka yang ada dalam function berakhir umurnya pada saat function

selesai dijalankan. Dan variabel a yang asli tetap bernilai 7. Untuk menghasilkan efek

yang diinginkan, kita dapat menggunakan pass by reference.

b. By Reference

Page 10: Bab III

Pada pass by reference, kita memasukkan variabel yang asli ke dalam function.

Teknik ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

function tambahSatu(&$angka)

{

$angka++;

}

Function tersebut akan digunakan sama seperti contoh di atas :

<?

$a = 7;

tambahSatu($a);

echo(“Nilai a = ” . $a);

?>

Kode di atas akan menghasilkan output

Nilai a = 8

3.3 Pembahasan dan Analisa

3.3.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Praktikum

1. Melakukan installasi perangkat lunak Apache, PHP dan MySql, PHPMyAdmin dan

PHP Expert Editor.

2. Pembuatan program PHP sederhana untuk menuliskan kata “Selamat Datang di PHP

Programming” disertai dengan tanggal yang sedang aktif pada komputer yang

digunakan.

3. Pembuatan sebuah variabel dengan tipe data string, integer, float dan boolean, dengan

suatu nilai yang ditampilkan di browser. Kemudian dilakukan passing nilai ke dalam

tipe data yang lain.

4. Pembuatan program PHP untuk menghitung akar-akar persamaan kuadrat.

3.3.2 Hasil dan Analisa Praktikum

3.3.2.1 Installasi Perangkat Lunak

A. Installasi Apache

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menginstall Apache adalah sebagai

berikut :

1. Klik dua kali pada installer Apache yang telah disiapkan. Maka akan muncul

tampilan Welcome seperti gambar berikut, kemudian klik tombol Next.

Page 11: Bab III

Gambar 3.2 Tampilan Wellcome pada Aphace

2. Berikutnya muncul jendela License Agreement. Klik pada pilihan “I accept the terms

in the license agreement” kemudian klik tombol Next.

Gambar 3.3 Jendela License Agreement

3. Pada jendela berikutnya klik Next kembali

Page 12: Bab III

Gambar 3.4 Jendela Read Aphace

4. Kemudian akan muncul jendela Server Information. Isi textbox yang terdapat pada

jendela tersebut sesuai dengan contoh yang telah diberikan kemudian klik Next.

Gambar 3.5 Jendela Server Information

5. Pilih tipe setup yang diinginkan. Dengan memilih Complete maka semua fitur-fitur

program akan diinstall. Namun agar dapat memilih yang sesuai dengan kebutuhan

maka dapat dipilih Custom. Kemudian klik Next.

Page 13: Bab III

Gambar 3.6 Tampilan Setup Type

6. Pilih fitur-fitur yang ingin diinstall. Apabila ingin mengubah direktori tujuan

installasi, maka klik tombol Change.

Gambar 3.7 Tampilan Direktori Tujuan Installasi

Page 14: Bab III

7. Setelah muncul jendela Ready to Install the Program, klik tombol Install.

Gambar 3.8 jendela Ready to Install the Program

8. Proses installasi akan berlangsung beberapa saat.

Gambar 3.9 Proses Instalasi

9. Setelah selesai, maka akan muncul jendela yang menandakan bahwa installasi telah

selesai, maka klik tombol Finish.

Gambar 3.10 Proses Instalasi Selesai

Page 15: Bab III

10. Untuk memastikan bahwa Apache telah terinstall dengan baik, maka buka browser

kemudian akses pada alamat http://localhost/. Bila muncul tampilan seperti gambar di

bawah ini berarti installasi telah berhasil dan sudah berjalan sebagai service.

Gambar 3.11 Browser dengan Alamat http://localhost/

B. Installasi PHP

1. Buka folder yang berisi file PHP. Kemudian klik kanan pada file PHP 5-2-0-win32.

Pilih Extract Files...

Gambar 3.12 Proses extract Files PHP

2. Pada jendela yang muncul, pilih direktori tujuan, kemudian klik OK.

Page 16: Bab III

Gambar 3.13 Jendela Direktori Tujuan Extract Files PHP

3. Setelah proses ekstraksi selesai maka pada direktori yang telah ditunjuk tadi akan

terdapat file-file PHP.

Gambar 3.14 File-file pada PHP

C. Installasi MySQL

MySQL yang digunakan adalah MySQL versi 5.0. Langkah-langkah yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Klik pada installer yang telah disediakan. Setelah muncul jendela Setup Wizard

klik Next untuk melanjutkan.

Page 17: Bab III

Gambar 3.15 Jendela Setup Wizard

2. Pada pilihan Setup Type pilih Custom agar dapat ditentukan fitur-fitur yang ingin

diinstall, kemudian klik Next.

Gambar 3.16 Tampilan Setup Type

Page 18: Bab III

3. Klik Install.

Gambar 3.17 Jendela Ready to Install Program

4. Tunggu beberapa saat sampai proses installasi selesai.

Gambar 3.18 Proses Instalasi

5. Kemudian akan muncul jendela MySQL.com Sign Up pilih Skip Sign Up klik

Next.

Gambar 3.19 Jendela MySQL.com Sign Up

Page 19: Bab III

6. Pada jendela Wizard Completed, beri tanda centang pada Configure MySQL

Server Now agar langsung masuk pada kotak konfigurasi. Kemudian klik Next.

Gambar 3.20 Jendela Wizard Completed

7. Pada jendela MySQL Server Instance Configuration pilih Standard

Configuration. Klik Next.

Gambar 3.21 Jendela MySQL Server Instance Configuration

8. Beri tanda centang pada bagian Install As Windows Service dan pilih salah satu

Service Name. Kemudian klik Next.

Page 20: Bab III

Gambar 3.22 Jendela MySQL Server Instance

9. Pada jendela berikutnya pilih Modify Security Settings. Ketik password yang

diinginkan, kemudian klik Next.

Gambar 3.23 Tampilan Modify Security Settings

Page 21: Bab III

10. Kemudian klik tombol Execute.

Gambar 3.24 Tampilan Execute Configuration

11. Klik Finish, proses konfigurasi MySQL selesai.

Gambar 3.25 Proses Konfigurasi MySQL

D. Konfigurasi PHP, Apache dan MySQL

Agar PHP, Apache dan MySQL dapat berjalan sebagai suatu modul, maka

diperlukan konfigurasi terlebih dahulu. Konfigurasi yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Buka direktori tempat PHP diekstrak sebelumnya.

2. Perhatikan versi PHP yang digunakan. Apabila yang digunakan adalah PHP 5, maka

copy file php5ts.dll dan php.ini-recomended ke direktori C:\WINDOWS\system.

Page 22: Bab III

Namun jika yang digunakan adalah PHP 4 maka file yang dicopy ke direktori

tersebut adalah php4ts.dll dan php.ini-recomended.

3. Ubah nama file php.ini-recomended menjadi php.ini.

4. Buka file php.ini tersebut menggunakan editor teks kemudian ubah agar sesuai

dengan keterangan berikut :

extension_dir = "C:\Program Files\PHP\ext"

Direktori yang diketikkan di extension_dir ini tidak harus seperti diatas, namun

sesuaikan dengan direktori dimana file-file PHP terletak.

5. Buka direktori dimana terdapat file-file Apache yang telah diinstall sebelumnya.

Buka folder conf, kemudian buka file httpd.conf. Misalnya pada direktori C:\Program

Files\Apache\conf.

6. Tambahkan baris berikut :

LoadModule php5_module "C:/Program Files/PHP/php5apache2_2.dll"

AddType application/x-httpd-php .php

Pada bagian LoadModule perlu diperhatikan versi PHP dan Apache yang dgunakan

serta direktori letak file PHP tersebut. Apabila versi PHP yang digunakan adalah PHP

4, maka setelah kata LoadModule yang diketikkan adalah php4_module diikuti

dengan direktori tujuan.

Sedangkan untuk versi Apache yang digunakan ditentukan pada bagian akhir seperti

terlihat diatas. Sebagai contoh, apabila yang digunakan adalah PHP 5 dan Apache 2

maka yang diketikkan setelah direktori PHP adalah php5apache2.dll.

7. Simpan file httpd.conf yang telah diubah tersebut.

8. Untuk menguji apakah PHP sudah berjalan sebagai modul Apache maka Apache

harus direstart. Caranya adalah pada desktop pilih Start-All Programs-Apache HTTP

Server 2.2.3-Control Apache Server-Restart.

9. Unrtuk memastikan bahwa konfigurasi yang dilakukan benar maka coba untuk

mengakses phpinfo.php dari localhost. Sebelumnya bukalah editor teks kemudian

ketikkan baris berikut :

<?Php

phpinfo ();

?>

Kemudian simpan dengan nama phpinfo.php pada folder htdocs dari Apache,

misalnya di C:\Program FIles\Apache\htdocs.

10. Buka browser kemudian ketikkan alamat berikut :

Page 23: Bab III

http:// localhost/phpinfo.php

11. Apabila muncul tampilan seperti di bawah ini berarti PHP sudah berjalan dengan baik

sebagai modul Apache.

Gambar 3.26 Status PHP pada Browser

Gambar diatas menunjukkan keterangan dasar tentang status PHP. Bisa dilihat

sistem yang digunakan, tanggal dan versi php dan lain sebagainya.

12. Untuk konfigurasi MySQL, pertama kali buka direktori MySQL, kemudian buka

folder bin.

13. Copy file libmysql.dll ke direktori Apache, pada folder bin.

14. Buka file php.ini pada folder C:/Windows, kemudian cari baris berikut :

;extension=php_mysql.dll

Hilangkan tanda “;” pada awal baris tersebut.

15. Simpan file php.ini tersebut.

16. Untuk memeriksa apakah konfigurasi yang dilakukan, bukalah browser, kemudian

ketikkan http://localhost/phpinfo.php pada address. Apabila sudah terdapat modul

MySQL seperti pada gambar berikut, berarti konfigurasi yang dilakukan sudah benar.

Page 24: Bab III

Gambar 3.27 Modul MySQL pada status PHP

3.3.2.2 Pembuatan Program Sederhana

Program yang dibuat dimaksudkan agar dapat menuliskan kata “Halo”r. Script

program yang digunakan adalah sebagai berikut :

Kode Program 3.1 Program menampilkan kata Halo

Pada script diatas, digunakan fungsi date yang telah tersedia di PHP. Fungsi date

ini digunakan untuk memperoleh tanggal atau jam pada sistem (server).

Apabila dijalankan pada browser, maka hasil pengeksekusian dari program

tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 3.28 Tampilan Halo

<?php

echo "Halo, ".date('d/m/Y h:m:s');

?>

Page 25: Bab III

3.3.2.3 Pembuatan Program Variabel bertipe string

Disini dibuat sebuah variabel dengan tipe data string, yang nilainya akan

ditampilkan di browser.

Kode Program 3.2 Program variabel bertipe string

Apabila dijalankan pada browser, maka hasil pengeksekusian dari program tersebut adalah sebagai berikut

Gambar 3.29 Eksekusi Program Variabel bertipe string

3.3.2.4 Pembuatan Program untuk Menghitung Akar-akar Persamaan kuadrat.

Misalkan persamaan kuadrat yang akan dihitung memiliki nilai ax2+bx+c. Rumus

yang digunakan untuk menghitung akar-akar persamaan adalah :

a

acbbX

2

42

2.1

Algoritma untuk perhitungan akar-akar persamaan kuadrat ini adalah sebagai

berikut :

1. Pertama-tama diberikan nilai pada variabel $a, $b dan $c.

2. Hitung nilai pada 2 4b ac dengan menggunakan operator aritmatika dan simpan

nilainya dalam sebuah variabel, misalnya bernama $d.

3. Periksa apakah nilai $d yang dihasilkan apakah lebih kecil, lebih basar atau sama

dengan nol dengan menggunakan perintah if.

<?php

$var = "Ini adalah string dalam

variabel ";

echo $var;

Page 26: Bab III

4. Apabila nilainya lebih kecil dari nol, maka persamaan tersebut memiliki akar

imajiner.

5. Apabila nilai $d lebih besar dari nol, maka cari akar-akar persamaannya dengan

mengaplikasikan rumus diatas. Untuk menghitung nilai akar x1 dan x2, gunakan

fungsi sqrt yang telah disediakan oleh PHP. Untuk perhitungan lainnya dapat

digunakan operator aritmatika biasa.

6. Tampilkan nilai x1dan x2 yang dihasilkan.

Script program yang digunakan untuk menghitung akar-akar persamaan tersebut

adalah sebagai berikut :

Kode Program 3.3 Program akar-akar persamaan kuadrat

Gambar 3.30 Eksekusi Program akar-akar persamaan kuadrat

<?php

$a = 1;

$b = 2;

$c = -3;

$d = ($b * $b) - (4 * $a * $c);

if($a == 0){

echo "bukan persamaan kuadrat";

}else{

if($d == 0){

$x1 = (- $b + sqrt($d)) / (2 * $a);

$x2 = $x1;

}elseif($d < 1){

$x1 = "Akar X-1 imajiner";

$x2 = "Akar X-2 imajiner";

}else{

$x1 = (- $b + sqrt($d)) / (2 * $a);

$x2 = (- $b - sqrt($d)) / (2 * $a);

}

echo "Akar persamaan kuadrat dari ($a X&sup2;)

+ ($b X) + ($c) adalah : $x1 dan $x2";

}

?>

Page 27: Bab III

3.3.2.5 Penambahan Validasi Untuk membuat program lebih interaktif, maka dilakukan penambahan validasi

Script yang digunakan adalah sebagai berikut :

Kode Program 3.4 Program Persamaan Kuadrat dengan Passing Variabel GET

5.a

<form action="" method="get" name="form">

<input name="a" type="text" value="<?=$_GET[a]?>"

/>X&sup2; +

<input name="b" type="text" value="<?=$_GET[b]?>" />X +

<input name="c" type="text" value="<?=$_GET[c]?>" />

<br />

<input name="bhitung" type="submit" value="Hitung" />

<br />

Hasil :

<?php

if ($_GET[bhitung]){

$a = $_GET[a];

$b = $_GET[b];

$c = $_GET[c];

$d = ($b * $b) - (4 * $a * $c);

if($a == 0){

echo "bukan persamaan kuadrat";

}else{

if($d == 0){

$x1 = (- $b + sqrt($d)) / (2 * $a);

$x2 = $x1;

}elseif($d < 1){

$x1 = "Akar X-1 imajiner";

$x2 = "Akar X-2 imajiner";

}else{

$x1 = (- $b + sqrt($d)) / (2 * $a);

$x2 = (- $b - sqrt($d)) / (2 * $a);

}

echo "Akar persamaan kuadrat dari ($a

X&sup2;) + ($b X) + ($c) adalah : $x1 dan $x2";

}

}

?>

</form>

Page 28: Bab III

Kode Program 3.5 Program Persamaan Kuadrat dengan Passing Variabel POST

1. Pada script diatas terdapat beberapa tambahan jika dibandingkan dengan script pada

sub bab sebelumnya walaupun sama-sama bertujuan untuk menghitung akar-akar

persamaan. Hal ini disebabkan pada script ini terdapat penambahan textbox dan

button. Textbox digunakan untuk memasukkan nilai a, b dan c dari browser.

Sedangkan button digunakan untuk mengirimkan nilai yang nantinya akan dihitung

oleh program yang telah dibuat. Dalam pengiriman nilai ini terdapat dua cara yaitu

dengan metode GET dan metode POST. Kedua metode ini disebut dengan passing

variabel. Passing variable merupakan melewatkan nilai variable pada saat melakukan

permintaan ke server. Metode GET yaitu passing variable yang dicantumkan pada

5.b

<form action="" method="post" name="form">

<input name="a" type="text" value="<?=$_POST[a]?>"

/>X&sup2; +

<input name="b" type="text" value="<?=$_POST[b]?>" />X +

<input name="c" type="text" value="<?=$_POST[c]?>" />

<br />

<input name="bhitung" type="submit" value="Hitung" />

<br />

Hasil :

<?php

if ($_POST[bhitung]){

$a = $_POST[a];

$b = $_POST[b];

$c = $_POST[c];

$d = ($b * $b) - (4 * $a * $c);

if($a == 0){

echo "bukan persamaan kuadrat";

}else{

if($d == 0){

$x1 = (- $b + sqrt($d)) / (2 * $a);

$x2 = $x1;

}elseif($d < 1){

$x1 = "Akar X-1 imajiner";

$x2 = "Akar X-2 imajiner";

}else{

$x1 = (- $b + sqrt($d)) / (2 * $a);

$x2 = (- $b - sqrt($d)) / (2 * $a);

}

echo "Akar persamaan kuadrat dari ($a

X&sup2;) + ($b X) + ($c) adalah : $x1 dan $x2";

}

}

?>

</form>

Page 29: Bab III

URL halaman web. Sedangkan metode POST, variable akan dikirim pada backbone

permintaan ke server yang dilakukan oleh web browser sehingga tidak kelihatan oleh

pengguna.

Hasil eksekusi program tersebut jika dijalankan pada browser adalah seperti

gambar berikut..

Gambar 3.31 Eksekusi program persamaan kuadrat sebelum di inputkan nilai

Gambar 3.32 Eksekusi program persamaan kuadrat metode GET

Gambar 3.33 Eksekusi persamaan kuadrat metode POST

3.4 Kesimpulan

Page 30: Bab III

Kesimpulan yang didapat dari pembahasan materi dasar pemrograman PHP

adalah sebagai berikut :

1. Agar Apache, PHP dan MySQL dapat berjalan sebagai satu modul maka setelah

proses installasi diperlukan beberapa konfigurasi.

2. PHP memiliki beberapa tipe data dasar seperti integer, string dan double, dimana dari

tipe data yang satu dapat diubah menjadi tipe data yang lain.

3. Untuk menangani program yang berkaitan dengan waktu, PHP telah menyediakan

fungsi yang terkait dengan tanggal dan waktu, seperti checkdate, date, time dan

sebagainya.

4. Untuk menangani program yang berkaitan dengan matematika atau bilangan, dapat

digunakan fungsi-fungsi matematika yang telah disediakan oleh PHP, antara lain

fungsi sqrt, pow, exp dan lain sebagainya.

5. Suatu program PHP dapat ditambahkan script HTML untuk membuat tampilan yang

lebih interaktif.