Upload
punggawa07
View
409
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
DASAR PEMROGRAMAN DENGAN PHP
3.1 Tujuan Praktikum
1. Memahami konsep web statis dan web dinamis.
2. Memahami konsep dasar pemrograman berbasis web.
3. Memahami tool-tool yang diperlukan dalam pemrograman.
4. Memahami konsep tipe data dan kontrol statement pada pemrograman PHP.
5. Memahami fungsi-fungsi dasar dalam pemrograman PHP.
3.2 Dasar Teori
3.2.1 Konsep Kerja Pemrograman Berbasis WEB
Konsep kerja pemrograman berbasis web adalah sebagai berikut : diawali dengan
permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource
Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari
web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala
informasi yang dibutuhkan oleh web server.
Selanjutnya web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan
isinya ke browser. Browser yang mendapatkan isinya akan melakukan proses
penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pemakai.
Web
Server
Kode HTML
Permintaan HTTP
(sesuatu.html)
Tanggapan
HTTP
Klien (Browser)
Gambar 3.1 Konsep kerja pemrograman berbasis web
Apabila yang diminta adalah sebuah halaman PHP, ketika berkas PHP yang
diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin
inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server.
Selanjutnya web server menyampaikan ke klien.
3.2.2 Tool/Aplikasi yang Diperlukan dalam Pemrograman Berbasis Web
1. Web Server
Webserver merupakan server internet yang mampu melayani koneksi transfer
data dalam protokol HTTP. Webserver merupakan hal yang terpenting dari server di
internet dibandingkan server lainnya seperti e-mail server, ftp server ataupun news
server. Hal ini di sebabkan webserver telah dirancang untuk dapat melayani beragam
jenis data, dari text sampai grafis 3 dimensi. Kemampuan ini telah menyebabkan berbagai
institusi seperti universitas maupun perusahaan dapat menerima kehadirannya dan juga
sekaligus menggunakannya sebagai sarana di internet. Komputer dapat dikatakan sebagai
web server jika komputer tersebut memiliki suatu program server yang disebut Personal
Web Server (PWS). PWS difungsikan agar halaman web yang ada di dalam sebuah
komputer server dapat dipanggil oleh komputer klien. Macam – macam web server :
Apache (Open Source), Xitami, IIS, PWS..
2. Database
Database digunakan sebagai sarana untuk melakukan penyimpanan data yang
fleksibel dan cepat untuk diakses, baik dalam hal menambahkan data baru, mengubah
data yang telah ada, maupun menghapus data.
Salah satu database untuk server adalah MySQL. Jenis database ini dapat berjalan di
berbagai platform, antara lain Linux, Windows, dan lain sebagainya.
Secara umum akses ke database harus melalui 3 tahap yaitu :
1. Koneksi ke database
2. Query ke database
3. Pemutusan koneksi dari database.
3. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman yang digunakan merupakan bahasa berbentuk skrip yang
ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang dikirimkan ke
klien, tempat pemakai menggunakan browser. Salah satu jenis bahasa pemrograman
yang banyak digunakan untuk pemrograman berbasis web yaitu PHP. PHP dirancang
untuk membentuk web dinamis. Artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan
berdasarkan permintaan terkni. Misalnya menampilkan isi database ke halaman web.
PHP banyak digunakan karena kemudahan yang ditawarkan dalam melakukan
pembuatan program dan sifatnya yang dapat dijalankan di berbagai macam sistem
operasi, seperti Windows dan Linux. Disamping itu PHP merupakan produk yang
freeware sehingga dapat menekan biaya dalam membangun suatu aplikasi berbasis
web.
3.2.3 Tipe Data dalam PHP
PHP mengenal beberapa macam tipe data, antara lain integer, floating point dan
string.
1. Integer
Tipe data integer yang meliputi semua bilangan bulat, besar range data integer yang
ada pada PHP sama dengan range tipe data long pada bahasa C yaitu antara –
2.147.483.648 sampai 2.147.483.647 pada platform 32-bit. PHP akan secara otomatis
mengkonversi data integer menjadi floating point jika berada di luar range di atas.
Integer dapat dinyatakan dengan bentuk octal, desimal dan heksadesimal.
2. Double
Double merupakan representasi dari bilangan desimal atau pecahan. Range tipe data
double yaitu 1.7E-308 sampai -1.7E-308. Double atau bilangan real dapat dinyatakan
sebagai berikut. : $a = 1..234; $a = 1.2e3;
3. String
String menyatakan tipe data teks (sederetan karakter yang tidak menyatakan
bilangan) misalnya nama barang atau nama orang. String atau teks dapat dibuat
dengan menuliskan teks di antara tanda kutip tunggal (') atau tanda kutip ganda (").
Perbedaannya adalah jika menggunakan tanda petik tunggal, maka pada string itu
tidak dapat kita masukkan variabel dan escape squence handling.
4. Bolean
3.2.4 Operator dalam PHP
Operator adalah simbol yang digunakan untuk memanipulasi data, seperti
penambahan dan pengurangan. Ada operator yang menggunakan satu operand, ada juga
yang menggunakan dua operand. Sedangkan operand adalah data yang dioperasikan atau
yang dimanipulasi. Disini operand dapat digantikan dengan variabel. Operator dapat
dikategorikan dalam 4 kategori yaitu :
1. Operator aritmatika adalah operator yang berhubungan dengan fungsi matematika.
Tabel dibawah ini menunjukkan operator aritmatika yang didukung oleh PHP. Dua
baris terakhir tabel merupakan operator aritmatika yang digunakan dengan satu
operand yang berfungsi untuk menambahkan atau mengurangkan dengan satu dari
operand yang diikuti operand tersebut.
Operator Operasi Contoh
+ Penambahan $jumlah = 3 + 6
- Pengurangan $kurang = 7 - 2
* Perkalian $kali = 2 * 4
/ Pembagian $hasilbagi = 8 / 4
% Sisa pembagian $sisabagi = 10 % 3
++ Penambahan dengan 1 $a++
-- Pengurangan dengan 1 $a--
Tabel 3.1 Operator Aritmatika
2. Operator logika adalah operator yang membandingkan TRUE dan FALSE.
Operator Operasi Contoh
= = Sama dengan (Akan bernilai
true atau 1 bila dua kondisi
yang dibandingkan memiliki nilai yang sama, selain itu
bernilai false atau o)
$a = 10; $b = 10;
$a==$b akan bernilai true,
karena keduanya memiliki nilai yang sama.
! = Tidak sama dengan (Akan
bernilai true jika dua kondisi yang dibandingkan memiliki
nilai yang tidak sama)
$a = 20; $b = 10;
$a!=$b akan bernilai true, karena keduanya memiliki
nilai yang berbeda.
< Lebih kecil (Akan bernilai
true, jika nilai yang disebelah kiri lebih kecil dari yang
disebelah kanan)
$a = 5; $b = 10;
$a < $b akan bernilai true, karena nilai $a lebih kecil
dari $b.
> Lebih besar (Akan bernilai true, jika nilai yang disebelah
kiri lebih besar dari yang
disebelah kanan)
$a = 12; $b = 10; $a > $b akan bernilai true,
karena nilai $a lebih besar
dari $b.
< = Lebih kecil sama dengan (Akan bernilai true, hanya
jika nilai yang disebelah kiri
lebih kecil atau sama dengan dari yang disebelah kanan)
$a = 5; $b = 10; $a <= $b akan bernilai true,
karena nilai $a lebih kecil
dari $b dan akan bernilai true juga jika $a = 10.
> = Lebih besar sama dengan
(Akan bernilai true, hanya
jika nilai yang disebelah kiri lebih besar atau sama dengan
dari yang disebelah kanan)
$a = 12; $b = 10;
$a >= $b akan bernilai true,
karena nilai $a lebih besar dari $b dan akan bernilai true
juga jika $b = 12.
AND atau && Logika AND (Hasilnya akan bernilai 1 atau true jika kedua
kondisi memilki nilai 1,
selain itu hasil akan bernilai
0)
$a = 1; $b = 1; akan bernilai 1 (true) karena kedua kondisi
memilki nilai 1.
OR atau || Logika OR (Hasilnya akan
bernilai 0 atau false jika
kedua kondisi memilki nilai
0, selain itu hasil akan bernilai 1)
$a = 0; $b = 0; akan bernilai
0 karena kedua kondisi
memilki nilai 0.
XOR Logika XOR (Akan
menghasilkan nilai 1 jika kedua kondisi sama dan 0
bila keduanya tidak sama.
$a = 0; $b = 0; atau $a = 1;
$b = 1; akan bernilai 1 (true) karena kedua kondisi
memilki nilai sama.
! Logika NOR (akan
menghasilkan nilai yang berlawanan)
$a = 0;
!$a = 1; menghasilkan nilai yang berlawanan.
Tabel 3.2 Operator Logika
3. Operator bitwise adalah operator yang membandingkan binary.
Operator Operasi
& AND
| OR
^ XOR
~ NOR
>> Geser bit ke kanan
<< Geser bit ke kiri
Tabel 3.3 Operator bitwise
4. Ada juga operator yang sering digunakan namun tidak termasuk dalam kelompok
diatas, yaitu sebagai berikut.
Operator Operasi
. Penggabungan string
= Penugasan/pengisian nilai
$ Mengacu pada variabel.
Tabel 3.4 Operator Lain
3.2.5 Struktur Kendali
Struktur kendali merupakan pengatur aliran program, mempunyai rangkaian
perintah yang harus ditulis untuk memenuhi keadaan yaitu :
- Mengulang suatu perintah jika suatu kondisi terpenuhi.
- Melanjutkan sebuah pernyataan bila kondisi terpenuhi.
- Memilih sebuah pilihan dari beberapa alternatif bila kondisi terpenuhi.
Struktur kendali dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu struktur kendali
percabangan (pengambilan keputusan) dan pengulangan (looping).
3.2.5.1 Percabangan
Struktur kendali percabangan adalah struktur kendali yang memungkinkan
pemilihan atas perintah yang akan dijalankan sesuai dengan kondisi tertentu.
Ada tiga macam perintah percabangan dalam PHP, yaitu if, if...elseif, dan switch.
1. Statement if
Bentuk penulisan :
if (ekspresi)
pernyataan
Pernyataan akan dijalankan hanya kalau bagian ekspresi bernilai benar.
Contoh :
$jam_kerja = 8;
$keterangan = "Tidak dapat bonus";
if ($jam_kerja>= 8)
$keterangan = "Dapat bonus";
Echo ("$keterangan <BR>");
Statemen if-else : digunakan untuk menjalankan suatu tindakan tertentu
bila kondisi bernilai benar dan menjalankan tindakan yang lain kalau
kondisi bernilai salah. Contoh :
if ($jam_kerja >= 8)
$keterangan = "Dapat bonus";
else
$bonus = 0;
2. Statement if-elseif : digunakan untuk melakukan pengambilan keputusan yang
melibatkan banyak alternatif. Contoh :
$nama_hari = date("l");
if ($nama_hari == "Sunday")
print("Minggu");
elseif ($nama_hari == "Monday")
print("Senin");
elseif ($nama_hari == "Tuesday")
print("Selasa");
elseif ($nama_hari == "Wednesday")
print("Rabu");
elseif ($nama_hari == "Thursday")
print("Kamis");
elseif ($nama_hari == "Friday")
print("Jumat");
else
print ("Sabtu");
3. Statement switch : digunakan untuk membandingkan variabel yang
mempunyai beberapa nilai yang berbeda. Contoh :
$nama_hari = date("l");
switch ($nama_hari)
{
case "Sunday": print("Minggu");
break;
case "Monday": print("Senin");
break;
case "Tuesday": print("Selasa");
break;
case "Wednesday" : print("Rabu");
break;
case "Thursday": print("Kamis");
break;
case "Friday": print("Jumat");
break;
default : print("Sabtu");
}
3.2.5.2 Pengulangan
Digunakan untuk mengulang suatu perintah sebanyak yang diinginkan tanpa
harus menulis ulang. Bahasa PHP mengenal tiga jenis perintah pengulangan, yaitu ; for,
while dan do...while. Di samping ketiga statement tersebut, ada beberapa statement lain
yang bermanfaat dalam pengulangan yaitu statement break, continue dan exit.
1. Statement for : digunakan untuk menangani pengulangan proses. Contoh:
for ($bilangan = 1; $bilangan <= 25; $bilangan++)
print("$bilangan <BR>");
2. Statement while : digunakan untuk melakukan suatu pengulangan. Pernyataan while
akan memeriksa nilai ekspresi terlebih dahulu. Contoh :
$bilangan = 1; while ($bilangan <= 25)
{
print("$bilangan <BR>");
$bilangan ++;
}
3. Statemen do-while : digunakan untuk melakukan pengulangan. Pengulangan akan
berkahir jika ekspresi (yang diuji setelah pernyataan-pernyataan dijalankan) bernilai
salah. Contoh :
$bilangan = 1;
do {
print("$bilangan <BR>");
$bilangan++;
} while ($bilangan <26);
4. Statement break : berkaitan dengan pengulangan, digunakan untuk keluar dari suatu
proses yang berulang. Contoh :
for ($i = 1; $i <= 25; $i++)
{
print("$i <BR>");
if ($i == 10)
break;
}
print("Selesai <BR>");
5. Statement continue : digunakan untuk melaju ke iterasi (putaran) berikutnya pada
pernyataan-pernyataan yang terkait dengan pengulangan. Contoh :
for ($i=1; $i<=25; $i++)
{
if ($i >= 10 and $i <= 15)
continue;
print("$i <BR>");
$i++;
}
6. Statement exit : berguna untuk mengakhiri pengeksekusian. Dengan dijalankannya
perintah ini, segala kode baik PHP maupun HTML tidak dikirim ke browser. Contoh
:
for ($i=1; $i<=25; $i++)
{
print("$i <BR>");
if ($i == 10)
exit;
}
print("Selesai <BR>");
3.2.6 Passing variable
Passing Variable adalah suatu cara melewatkan variabel dimana variabel dapat
di-passing atau diteruskan ke halaman web berikutnya yang diakses user. Ada beberapa
teknik untuk meneruskan variabel, diantaranya :
1. Melalui URL
2. Melalui Form
3. Melalui Cookie
Macam-macam metode dalam passing variable :
a. By Value
Variabel dipassing (dimasukkan) ke dalam function dengan cara pass by value. Pass by
value membuat kopi dari variabel yang asli. Dengan demikian variabel asli tidak
terpengaruh. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut :
function tambahSatu($angka)
{
$angka++;
}
Function tersebut akan digunakan sebagai berikut :
<?
$a = 7;
tambahSatu($a);
echo(“Nilai a = ” . $a);
?>
Kode di atas akan menghasilkan output
Nilai a = 7
Karena variabel angka yang ada dalam function berakhir umurnya pada saat function
selesai dijalankan. Dan variabel a yang asli tetap bernilai 7. Untuk menghasilkan efek
yang diinginkan, kita dapat menggunakan pass by reference.
b. By Reference
Pada pass by reference, kita memasukkan variabel yang asli ke dalam function.
Teknik ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
function tambahSatu(&$angka)
{
$angka++;
}
Function tersebut akan digunakan sama seperti contoh di atas :
<?
$a = 7;
tambahSatu($a);
echo(“Nilai a = ” . $a);
?>
Kode di atas akan menghasilkan output
Nilai a = 8
3.3 Pembahasan dan Analisa
3.3.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Praktikum
1. Melakukan installasi perangkat lunak Apache, PHP dan MySql, PHPMyAdmin dan
PHP Expert Editor.
2. Pembuatan program PHP sederhana untuk menuliskan kata “Selamat Datang di PHP
Programming” disertai dengan tanggal yang sedang aktif pada komputer yang
digunakan.
3. Pembuatan sebuah variabel dengan tipe data string, integer, float dan boolean, dengan
suatu nilai yang ditampilkan di browser. Kemudian dilakukan passing nilai ke dalam
tipe data yang lain.
4. Pembuatan program PHP untuk menghitung akar-akar persamaan kuadrat.
3.3.2 Hasil dan Analisa Praktikum
3.3.2.1 Installasi Perangkat Lunak
A. Installasi Apache
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menginstall Apache adalah sebagai
berikut :
1. Klik dua kali pada installer Apache yang telah disiapkan. Maka akan muncul
tampilan Welcome seperti gambar berikut, kemudian klik tombol Next.
Gambar 3.2 Tampilan Wellcome pada Aphace
2. Berikutnya muncul jendela License Agreement. Klik pada pilihan “I accept the terms
in the license agreement” kemudian klik tombol Next.
Gambar 3.3 Jendela License Agreement
3. Pada jendela berikutnya klik Next kembali
Gambar 3.4 Jendela Read Aphace
4. Kemudian akan muncul jendela Server Information. Isi textbox yang terdapat pada
jendela tersebut sesuai dengan contoh yang telah diberikan kemudian klik Next.
Gambar 3.5 Jendela Server Information
5. Pilih tipe setup yang diinginkan. Dengan memilih Complete maka semua fitur-fitur
program akan diinstall. Namun agar dapat memilih yang sesuai dengan kebutuhan
maka dapat dipilih Custom. Kemudian klik Next.
Gambar 3.6 Tampilan Setup Type
6. Pilih fitur-fitur yang ingin diinstall. Apabila ingin mengubah direktori tujuan
installasi, maka klik tombol Change.
Gambar 3.7 Tampilan Direktori Tujuan Installasi
7. Setelah muncul jendela Ready to Install the Program, klik tombol Install.
Gambar 3.8 jendela Ready to Install the Program
8. Proses installasi akan berlangsung beberapa saat.
Gambar 3.9 Proses Instalasi
9. Setelah selesai, maka akan muncul jendela yang menandakan bahwa installasi telah
selesai, maka klik tombol Finish.
Gambar 3.10 Proses Instalasi Selesai
10. Untuk memastikan bahwa Apache telah terinstall dengan baik, maka buka browser
kemudian akses pada alamat http://localhost/. Bila muncul tampilan seperti gambar di
bawah ini berarti installasi telah berhasil dan sudah berjalan sebagai service.
Gambar 3.11 Browser dengan Alamat http://localhost/
B. Installasi PHP
1. Buka folder yang berisi file PHP. Kemudian klik kanan pada file PHP 5-2-0-win32.
Pilih Extract Files...
Gambar 3.12 Proses extract Files PHP
2. Pada jendela yang muncul, pilih direktori tujuan, kemudian klik OK.
Gambar 3.13 Jendela Direktori Tujuan Extract Files PHP
3. Setelah proses ekstraksi selesai maka pada direktori yang telah ditunjuk tadi akan
terdapat file-file PHP.
Gambar 3.14 File-file pada PHP
C. Installasi MySQL
MySQL yang digunakan adalah MySQL versi 5.0. Langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Klik pada installer yang telah disediakan. Setelah muncul jendela Setup Wizard
klik Next untuk melanjutkan.
Gambar 3.15 Jendela Setup Wizard
2. Pada pilihan Setup Type pilih Custom agar dapat ditentukan fitur-fitur yang ingin
diinstall, kemudian klik Next.
Gambar 3.16 Tampilan Setup Type
3. Klik Install.
Gambar 3.17 Jendela Ready to Install Program
4. Tunggu beberapa saat sampai proses installasi selesai.
Gambar 3.18 Proses Instalasi
5. Kemudian akan muncul jendela MySQL.com Sign Up pilih Skip Sign Up klik
Next.
Gambar 3.19 Jendela MySQL.com Sign Up
6. Pada jendela Wizard Completed, beri tanda centang pada Configure MySQL
Server Now agar langsung masuk pada kotak konfigurasi. Kemudian klik Next.
Gambar 3.20 Jendela Wizard Completed
7. Pada jendela MySQL Server Instance Configuration pilih Standard
Configuration. Klik Next.
Gambar 3.21 Jendela MySQL Server Instance Configuration
8. Beri tanda centang pada bagian Install As Windows Service dan pilih salah satu
Service Name. Kemudian klik Next.
Gambar 3.22 Jendela MySQL Server Instance
9. Pada jendela berikutnya pilih Modify Security Settings. Ketik password yang
diinginkan, kemudian klik Next.
Gambar 3.23 Tampilan Modify Security Settings
10. Kemudian klik tombol Execute.
Gambar 3.24 Tampilan Execute Configuration
11. Klik Finish, proses konfigurasi MySQL selesai.
Gambar 3.25 Proses Konfigurasi MySQL
D. Konfigurasi PHP, Apache dan MySQL
Agar PHP, Apache dan MySQL dapat berjalan sebagai suatu modul, maka
diperlukan konfigurasi terlebih dahulu. Konfigurasi yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Buka direktori tempat PHP diekstrak sebelumnya.
2. Perhatikan versi PHP yang digunakan. Apabila yang digunakan adalah PHP 5, maka
copy file php5ts.dll dan php.ini-recomended ke direktori C:\WINDOWS\system.
Namun jika yang digunakan adalah PHP 4 maka file yang dicopy ke direktori
tersebut adalah php4ts.dll dan php.ini-recomended.
3. Ubah nama file php.ini-recomended menjadi php.ini.
4. Buka file php.ini tersebut menggunakan editor teks kemudian ubah agar sesuai
dengan keterangan berikut :
extension_dir = "C:\Program Files\PHP\ext"
Direktori yang diketikkan di extension_dir ini tidak harus seperti diatas, namun
sesuaikan dengan direktori dimana file-file PHP terletak.
5. Buka direktori dimana terdapat file-file Apache yang telah diinstall sebelumnya.
Buka folder conf, kemudian buka file httpd.conf. Misalnya pada direktori C:\Program
Files\Apache\conf.
6. Tambahkan baris berikut :
LoadModule php5_module "C:/Program Files/PHP/php5apache2_2.dll"
AddType application/x-httpd-php .php
Pada bagian LoadModule perlu diperhatikan versi PHP dan Apache yang dgunakan
serta direktori letak file PHP tersebut. Apabila versi PHP yang digunakan adalah PHP
4, maka setelah kata LoadModule yang diketikkan adalah php4_module diikuti
dengan direktori tujuan.
Sedangkan untuk versi Apache yang digunakan ditentukan pada bagian akhir seperti
terlihat diatas. Sebagai contoh, apabila yang digunakan adalah PHP 5 dan Apache 2
maka yang diketikkan setelah direktori PHP adalah php5apache2.dll.
7. Simpan file httpd.conf yang telah diubah tersebut.
8. Untuk menguji apakah PHP sudah berjalan sebagai modul Apache maka Apache
harus direstart. Caranya adalah pada desktop pilih Start-All Programs-Apache HTTP
Server 2.2.3-Control Apache Server-Restart.
9. Unrtuk memastikan bahwa konfigurasi yang dilakukan benar maka coba untuk
mengakses phpinfo.php dari localhost. Sebelumnya bukalah editor teks kemudian
ketikkan baris berikut :
<?Php
phpinfo ();
?>
Kemudian simpan dengan nama phpinfo.php pada folder htdocs dari Apache,
misalnya di C:\Program FIles\Apache\htdocs.
10. Buka browser kemudian ketikkan alamat berikut :
http:// localhost/phpinfo.php
11. Apabila muncul tampilan seperti di bawah ini berarti PHP sudah berjalan dengan baik
sebagai modul Apache.
Gambar 3.26 Status PHP pada Browser
Gambar diatas menunjukkan keterangan dasar tentang status PHP. Bisa dilihat
sistem yang digunakan, tanggal dan versi php dan lain sebagainya.
12. Untuk konfigurasi MySQL, pertama kali buka direktori MySQL, kemudian buka
folder bin.
13. Copy file libmysql.dll ke direktori Apache, pada folder bin.
14. Buka file php.ini pada folder C:/Windows, kemudian cari baris berikut :
;extension=php_mysql.dll
Hilangkan tanda “;” pada awal baris tersebut.
15. Simpan file php.ini tersebut.
16. Untuk memeriksa apakah konfigurasi yang dilakukan, bukalah browser, kemudian
ketikkan http://localhost/phpinfo.php pada address. Apabila sudah terdapat modul
MySQL seperti pada gambar berikut, berarti konfigurasi yang dilakukan sudah benar.
Gambar 3.27 Modul MySQL pada status PHP
3.3.2.2 Pembuatan Program Sederhana
Program yang dibuat dimaksudkan agar dapat menuliskan kata “Halo”r. Script
program yang digunakan adalah sebagai berikut :
Kode Program 3.1 Program menampilkan kata Halo
Pada script diatas, digunakan fungsi date yang telah tersedia di PHP. Fungsi date
ini digunakan untuk memperoleh tanggal atau jam pada sistem (server).
Apabila dijalankan pada browser, maka hasil pengeksekusian dari program
tersebut adalah sebagai berikut :
Gambar 3.28 Tampilan Halo
<?php
echo "Halo, ".date('d/m/Y h:m:s');
?>
3.3.2.3 Pembuatan Program Variabel bertipe string
Disini dibuat sebuah variabel dengan tipe data string, yang nilainya akan
ditampilkan di browser.
Kode Program 3.2 Program variabel bertipe string
Apabila dijalankan pada browser, maka hasil pengeksekusian dari program tersebut adalah sebagai berikut
Gambar 3.29 Eksekusi Program Variabel bertipe string
3.3.2.4 Pembuatan Program untuk Menghitung Akar-akar Persamaan kuadrat.
Misalkan persamaan kuadrat yang akan dihitung memiliki nilai ax2+bx+c. Rumus
yang digunakan untuk menghitung akar-akar persamaan adalah :
a
acbbX
2
42
2.1
Algoritma untuk perhitungan akar-akar persamaan kuadrat ini adalah sebagai
berikut :
1. Pertama-tama diberikan nilai pada variabel $a, $b dan $c.
2. Hitung nilai pada 2 4b ac dengan menggunakan operator aritmatika dan simpan
nilainya dalam sebuah variabel, misalnya bernama $d.
3. Periksa apakah nilai $d yang dihasilkan apakah lebih kecil, lebih basar atau sama
dengan nol dengan menggunakan perintah if.
<?php
$var = "Ini adalah string dalam
variabel ";
echo $var;
4. Apabila nilainya lebih kecil dari nol, maka persamaan tersebut memiliki akar
imajiner.
5. Apabila nilai $d lebih besar dari nol, maka cari akar-akar persamaannya dengan
mengaplikasikan rumus diatas. Untuk menghitung nilai akar x1 dan x2, gunakan
fungsi sqrt yang telah disediakan oleh PHP. Untuk perhitungan lainnya dapat
digunakan operator aritmatika biasa.
6. Tampilkan nilai x1dan x2 yang dihasilkan.
Script program yang digunakan untuk menghitung akar-akar persamaan tersebut
adalah sebagai berikut :
Kode Program 3.3 Program akar-akar persamaan kuadrat
Gambar 3.30 Eksekusi Program akar-akar persamaan kuadrat
<?php
$a = 1;
$b = 2;
$c = -3;
$d = ($b * $b) - (4 * $a * $c);
if($a == 0){
echo "bukan persamaan kuadrat";
}else{
if($d == 0){
$x1 = (- $b + sqrt($d)) / (2 * $a);
$x2 = $x1;
}elseif($d < 1){
$x1 = "Akar X-1 imajiner";
$x2 = "Akar X-2 imajiner";
}else{
$x1 = (- $b + sqrt($d)) / (2 * $a);
$x2 = (- $b - sqrt($d)) / (2 * $a);
}
echo "Akar persamaan kuadrat dari ($a X²)
+ ($b X) + ($c) adalah : $x1 dan $x2";
}
?>
3.3.2.5 Penambahan Validasi Untuk membuat program lebih interaktif, maka dilakukan penambahan validasi
Script yang digunakan adalah sebagai berikut :
Kode Program 3.4 Program Persamaan Kuadrat dengan Passing Variabel GET
5.a
<form action="" method="get" name="form">
<input name="a" type="text" value="<?=$_GET[a]?>"
/>X² +
<input name="b" type="text" value="<?=$_GET[b]?>" />X +
<input name="c" type="text" value="<?=$_GET[c]?>" />
<br />
<input name="bhitung" type="submit" value="Hitung" />
<br />
Hasil :
<?php
if ($_GET[bhitung]){
$a = $_GET[a];
$b = $_GET[b];
$c = $_GET[c];
$d = ($b * $b) - (4 * $a * $c);
if($a == 0){
echo "bukan persamaan kuadrat";
}else{
if($d == 0){
$x1 = (- $b + sqrt($d)) / (2 * $a);
$x2 = $x1;
}elseif($d < 1){
$x1 = "Akar X-1 imajiner";
$x2 = "Akar X-2 imajiner";
}else{
$x1 = (- $b + sqrt($d)) / (2 * $a);
$x2 = (- $b - sqrt($d)) / (2 * $a);
}
echo "Akar persamaan kuadrat dari ($a
X²) + ($b X) + ($c) adalah : $x1 dan $x2";
}
}
?>
</form>
Kode Program 3.5 Program Persamaan Kuadrat dengan Passing Variabel POST
1. Pada script diatas terdapat beberapa tambahan jika dibandingkan dengan script pada
sub bab sebelumnya walaupun sama-sama bertujuan untuk menghitung akar-akar
persamaan. Hal ini disebabkan pada script ini terdapat penambahan textbox dan
button. Textbox digunakan untuk memasukkan nilai a, b dan c dari browser.
Sedangkan button digunakan untuk mengirimkan nilai yang nantinya akan dihitung
oleh program yang telah dibuat. Dalam pengiriman nilai ini terdapat dua cara yaitu
dengan metode GET dan metode POST. Kedua metode ini disebut dengan passing
variabel. Passing variable merupakan melewatkan nilai variable pada saat melakukan
permintaan ke server. Metode GET yaitu passing variable yang dicantumkan pada
5.b
<form action="" method="post" name="form">
<input name="a" type="text" value="<?=$_POST[a]?>"
/>X² +
<input name="b" type="text" value="<?=$_POST[b]?>" />X +
<input name="c" type="text" value="<?=$_POST[c]?>" />
<br />
<input name="bhitung" type="submit" value="Hitung" />
<br />
Hasil :
<?php
if ($_POST[bhitung]){
$a = $_POST[a];
$b = $_POST[b];
$c = $_POST[c];
$d = ($b * $b) - (4 * $a * $c);
if($a == 0){
echo "bukan persamaan kuadrat";
}else{
if($d == 0){
$x1 = (- $b + sqrt($d)) / (2 * $a);
$x2 = $x1;
}elseif($d < 1){
$x1 = "Akar X-1 imajiner";
$x2 = "Akar X-2 imajiner";
}else{
$x1 = (- $b + sqrt($d)) / (2 * $a);
$x2 = (- $b - sqrt($d)) / (2 * $a);
}
echo "Akar persamaan kuadrat dari ($a
X²) + ($b X) + ($c) adalah : $x1 dan $x2";
}
}
?>
</form>
URL halaman web. Sedangkan metode POST, variable akan dikirim pada backbone
permintaan ke server yang dilakukan oleh web browser sehingga tidak kelihatan oleh
pengguna.
Hasil eksekusi program tersebut jika dijalankan pada browser adalah seperti
gambar berikut..
Gambar 3.31 Eksekusi program persamaan kuadrat sebelum di inputkan nilai
Gambar 3.32 Eksekusi program persamaan kuadrat metode GET
Gambar 3.33 Eksekusi persamaan kuadrat metode POST
3.4 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari pembahasan materi dasar pemrograman PHP
adalah sebagai berikut :
1. Agar Apache, PHP dan MySQL dapat berjalan sebagai satu modul maka setelah
proses installasi diperlukan beberapa konfigurasi.
2. PHP memiliki beberapa tipe data dasar seperti integer, string dan double, dimana dari
tipe data yang satu dapat diubah menjadi tipe data yang lain.
3. Untuk menangani program yang berkaitan dengan waktu, PHP telah menyediakan
fungsi yang terkait dengan tanggal dan waktu, seperti checkdate, date, time dan
sebagainya.
4. Untuk menangani program yang berkaitan dengan matematika atau bilangan, dapat
digunakan fungsi-fungsi matematika yang telah disediakan oleh PHP, antara lain
fungsi sqrt, pow, exp dan lain sebagainya.
5. Suatu program PHP dapat ditambahkan script HTML untuk membuat tampilan yang
lebih interaktif.