Upload
duongdan
View
218
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 26
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai
ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman
pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan
Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah.
LAKIP Tahun 2013 merupakan Laporan Kinerja Tahun Ketiga dari RPJMD 2011-
2015. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang
ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi
tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan
pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir
Penetapan Kinerja Tahun 2013 dan Pengukuran Kinerja 2013.
Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa
jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu
perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun
berjalan versus target di Renstra, % capaian versus standar yang berlaku, termasuk
dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut
kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi
secara keseluruhan.
Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan
Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata
atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut :
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 27
Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian
I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil
II Diatas 90 % sampai dengan 100 % Berhasil
III Diatas 80 % sampai dengan 90 % Cukup Berhasil
IV Sampai dengan 80 % Kurang Berhasil
Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas)
sasaran strategis mencakup 79 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian
besar capaian kinerja sasaran Sangat Berhasil yaitu 104,72%, sedangkan 8
Indikator Utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja Berhasil yaitu
99,97%. Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh
komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan
Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan
pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program
prioritas.
A. Capaian Atas Kinerja Makro
Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2013 diukur melalui 8 (delapan)
indikator makro yang tertuang dalam sasaran “Meningkatnya Kesejahteraan
Masyarakat”, dengan rincian target dan realisasi indikator makro sebagaimana pada
tabel 1.
Tabel 1 Capaian Kinerja Makro 2013
No Indikator Satuan Target 2013 Realisasi
2013 %
Capaian
1 Pertumbuhan ekonomi % 6,00 5,18 86,33
2 PDRB Per Kapita (Adhk) Rupiah 9.400.000 9.409.137 100,09
3 Laju Inflasi % 6,50 5,98 92,00
4 Indeks GINI Indeks 0,20 0,36* 55,55
5 Tingkat pengangguran terbuka % 6,60 3,79 174,14
6 Tingkat Kemiskinan % 4,71 4,76 98,94
7 Indeks Pembangunan Manusia % 72,12 71,08* 98,72
8 Tingkat pertumbuhan penduduk % 1,73 1,84 94,02
Rata-rata capaian 99,97
*) data sementara
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 28
Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro telah
merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan
menurut angka absolut secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja
pada tahun 2013 di beberapa indikator dan penurunan kinerja di beberapa indikator
sebagaimana tertuang dalam tabel 2.
Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2011 sampai dengan
tahun 2013 serta perbandinganya dengan target RPJMD disajikan pada Tabel 2
sebagai berikut :
Tabel 2
Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun 2011-2013
No Indikator Realisasi 2011
Realisasi 2012
Realisasi 2013
Target RPJMD
2013 2015
1 Pertumbuhan ekonomi 6,12 5,73 5,18 6,0 6,0-6,9
2 PDRB Per Kapita (Adhk) 8.801.291 9.081.408 9.409.137 9,4 9,2-10,6
3 Laju Inflasi 3,98 5,96 5,98 6,5 5,0-7,0
4 Indeks GINI 0,35 0,35* 0,36* 0,20 0,22-0,18
5 Tingkat pengangguran
terbuka 5,62 4,32 3,79 6,60 6,62-6,50
6 Tingkat Kemiskinan 5,35 5,01 4,76 4,71 4,25-3,99
7 Indeks Pembangunan
Manusia 70,44 70,44* 71,08* 72,12 70-74
8 Tingkat pertumbuhan
penduduk 1,89 2,5 7 1,84 1,73 1,60-1,40
*data sementara
Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2013 tumbuh sebesar 5,18% dengan
pertumbuhan tertinggi di sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan
sebesar 10,24% dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian sebesar
1,11%. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2013 mencapai 5,22%.
Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2013, BPS Provinsi Kalimantan
Selatan belum mengeluarkan data resmi, penggunaan data disini merupakan angka
sementara yang di dapat pada posisi tahun 2012. Semua komponen PDRB
penggunaan mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2013 kecuali komponen
ekspor. Nilai ekspor Kalimantan Selatan terkoreksi mengalami pertumbuhan negatif
karena harga batubara di pasaran global mengalami penurunan sekitar 16,20%.
Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2013 atas dasar harga berlaku
mencapai Rp. 83,36 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000)
mencapai Rp. 36,20 triliun.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 29
Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik
pada tahun 2013 yaitu 4,76% jauh mengalami penurunan yang sangat baik jika
dibanding tahun 2012 yaitu 5,01% serta masih jauh lebih baik jika dibandingkan
dengan angka kemiskinan secara nasional tahun 2013 yaitu 11,47%, yang secara
bertahap terus mengalami kemajuan dalam pemberantasan kemiskinan. Hal ini
sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin
secara instans melakukan penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan
nantinya ada masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan
atau terpinggirkan. Adapun strategi penurunan jumlah penduduk miskin melalui
program pengentasan kemiskinan daerah yang telah disusun dan dijalankan oleh
sebagian pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimatan Selatan. Secara
Nasional dilihat dari Persentase Penduduk Miskin, Provinsi Kalimantan
Selatan menduduki posisi ke 3 (tiga) terendah Persentase Penduduk Miskin
dari seluruh Provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Bali. Dari jumlah
penduduk miskin yang ada secara regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan
berada di atas Provinsi Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk
miskin.
Untuk Indikator Indeks Gini dan Indeks Pembangunan Manusia menggunakan data
capaian sementera dikarenakan BPS belum mengeluarkan data resmi, dengan
penggunaan data sementara untuk Indeks GINI sebesar 0,36 dan untuk Indeks
Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Selatan adalah 71,08 berada di bawah
Kalimantan Timur yang mencapai 76,71, sedangkan jika dibandingkan dengan
Indeks Pembangunan Manusia secara keseluruhan di Indonesia yang mencapai
73,29 dapat dikatakan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kalimantan
Selatan masih harus terus mengalami perbaikan. Indikator Indeks Gini ratio
Kalimantan Selatan tahun 2013 ditargetkan dalam RPJM 0,20 dengan meningkatkan
akses UMKM dapat direalisasikan 0,36 dengan upaya mendorong pertumbuhan
sektor produksi yaitu pertanian dan industri yang menyerap lebih banyak tenaga
kerja disektor formal dapat direalisasikan 0,36 untuk mengatasi ketidak merataan
pendapatan daerah.
Capaian atas indikator kinerja makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas
secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun.
Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan
terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 30
B. Capaian Sasaran Organisasi
MISI PEMBANGUNAN DAERAH
A. MISI I : Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan
Budaya
Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya
masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu
sasaran pertama adalah “Meningkatkan toleransi antar umat beragama”;
sasaran kedua adalah “Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial
masyarakat”; dan sasaran ketiga adalah “Berkembangnya wisata daerah
yang berbasis budaya dan sumber daya daerah”.
1. Sasaran : Meningkatkan toleransi antar umat beragama
Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai
perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun ketersediaan
sarana prasarana serta kegiatan sosial keagamaan tidak sekadar
mewujudkan kenyamanan pemeluk dalam menjalankan ibadahnya,
tetapi menjadikan ranah agama sebagai pemahaman penyeimbang
dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang destruktif dan
demokrasi yang semakin menggeliat.
Keberhasilan capaian kinerja tahun 2013 atas sasaran ”Meningkatkan
toleransi antar umat beragama” diukur melalui 7 indikator dengan
target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 3
Capaian Kinerja Terhadap Target 2013
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti
% 100 100 100,00
2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)
Buah 3 4 133,33
3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif
Buah 1 1 100,00
4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan
% 60 75 125,00
5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan
% 70 80 114,28
6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama
Kali 2 6 300,00
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 31
7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
% 100 100 100,00
Rata-rata capaian 138,94
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Meningkatkan toleransi antar umat beragama” adalah
sebesar 138,94% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat
Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan
utama :
1. Pembinaan pengawasan/Pengendalian dan monitoring tenaga
orang asing di Kalsel.
2. Gelar budaya dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan
antar etnis dan suku bangsa se-Kalimantan Selatan.
3. Fasilitasi dan koordinasi ketahanan bangsa antar etnis
golongan, suku dan umat beragama se-Kalsel.
b. Program Pemeliharaan Kantrantib-masyarakat dalam pencegahan
tindak kriminal dengan kegiatan utama :
1. Tim pelaksana koordinasi komunitas intelijen daerah (Kominda)
Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Peningkatan kemampuan aparatur dalam mendeteksi dini
terhadap ancaman keamanan dan ketentraman di daerah.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun
2012 adalah sebagai berikut :
Tabel 4
Realisasi Kinerja 2012 dan 2013
No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti
% 100 100 Tetap
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 32
2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)
Buah 1 4 Naik
3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif
Buah 1 1 Tetap
4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan
% 60 75 Naik
5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan
% NA 80 Naik
6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama
kali 1 6 Naik
7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
% 60 100 Naik
Indikator Persentase Pengaduan gangguan melaksanakan kegiatan
keagamaan yang ditindaklanjuti terealisasi sebesar 100% dari target
100%. Pengaduan kegiatan keagamaan di Kalimantan Selatan pada
tahun 2013 ada 3 (tiga) pengaduan terkait pendirian rumah ibadah di
Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar, semua pengaduan telah
ditindaklanjuti dan diselesaikan 100% melalui Forum Kerukunan Umat
Beragama, baik ditingkat Kabupaten/Kota maupun ditingkat Provinsi
Kalimantan Selatan.
Indikator Jumlah Forum pembauran antar etnis, golongan, suku dan
umat beragama yang aktif di Kalimantan Selatan tahun 2013 ditargetkan
3 (tiga) buah, terealisasi sebanyak 4 (empat) forum masing-masing :
Ikatan Kerukunan Antar Suku Bangsa (IKASBA), Forum Pembauran
Kebangsaan (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan
Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA) yang dibentuk atas fasilitasi
Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel.
Indikator Sekretariat Bersama antar umat beragama terealisasi
sebanyak 1 buah dari target 1 buah. Sekretariat Bersama yang berdiri
sendiri adalah Sekretariat FKUB Provinsi Kalsel di Jl. Petai Banjarbaru,
sedangkan Sekretariat IKASBA, FPK dan FPLA belum berdiri sendiri
tetapi masih difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel.
Indikator persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan terealisasi
sebanyak 75% dari target tahun 2013 60%. Lembaga Sosial di
Kalimantan Selatan Tahun 2013 cukup meningkat dengan
bermunculannya Majelis-Majelis Ta’lim dan Kelompok-Kelompok
Perkumpulan Maulid. Perkembangan tersebut dibarengi dengan
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 33
pembinaan untuk meningkatkan kualitas lembaga-lembaga sosial
keagamaan.
Indikator Persentase Peningkatan Lembaga Pendidikan Keagamaan di
Kalimantan Selatan Tahun 2013 terealisasi sebanyak 80% dengan
target 75%. Lembaga Pendidikan Keagamaan mengalami
perkembangan yang cukup signifikan terutama bidang pendidikan
menghafal Al Qur’an sebagai implementasi Perda Nomor 3 Tahun 2009
tentang Pendidikan Al Qur’an di kalimantan Selatan. Perkembangan
yang cukup menonjol adalah telah diberikannya beasiswa kepada 200
santri Tahfizdul Qur’an di 19 Pondok Pesantren/Rumah Tahfizd.
Indikator Frekuensi pertemuan antar umat beragama di Kalimantan
Selatan tahun 2013 terealisasi sebanyak 6 kali dengan target sebanyak
2 kali. Pertemuan antar umat beragama secara konsisten terus
dilaksanakan dengan rutin, baik yang dilaksanakan sendiri oleh Biro
Kesra maupun memfasilitasi kegiatan bersama FKUB dan FPLA.
Pertemuan FKUB dilaksanakan secara rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali
dengan melibatkan semua Majelis Agama seperti; Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Budha dan Konghocho serta para pembina Kerukunan
dari unsur Pemerintah seperti Badan Kesbangpol Provinsi, Kanwil
Kementerian Agama Provinsi, dan Biro Kesra Setda Prov. Kalsel.
Indikator Persentase kesepatakan hasil pertemuan antar umat
beragama yang ditindaklanjuti terealisasi sebesar 100% dengan target
100% pada tahun 2013. Kesepakatan hasil pertemuan antar umat
beragama selalu ditindaklanjuti oleh semua Majelis agama di
Kalimantan Selatan, kondisi ini memberikan kontribusi yang sangat
besar bagi terciptanya toleransi, kedamaian dan harmonisasi kehidupan
umat beragama di Kalimantan Selatan.
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 34
Tabel 5
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013
Target RPJMD
2013 2015
1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti
% 100 100 100 100 100
2
Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)
Buah 1 1 4 1 NA
3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif
Buah 1 1 1 1 1
4
Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan
% 60 60 75 60 100
5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan
% 4,7 NA 80 70,3 85
6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama
Kali 1 1 6 2 8
7
Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti
% 60 60 100 100 100
2. Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial
masyarakat
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya kualitas
pelayanan kehidupan sosial masyarakat” diukur melalui 12 indikator
dengan target, realisasi dan capaiannya sebagaimana pada tabel 6
sebagai berikut :
Tabel 6
Capaian Kinerja Terhadap Target 2013
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial % 1,96 2,62 133,67
2 Persentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik
% 6,90 11,49 166,52
3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 95,00 75,00 78,95
4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 3 100,00
5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100 100 100,00
6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana
% 40 41,33 103,32
7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah
% NA NA NA
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 35
8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa
% NA NA NA
9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti
% 0,56 0,56 100,00
10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani
% 0,47 0,71 151,06
11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar
Unit 5 5 100,00
12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti
% 95,00 75,00 78,95
Rata-rata capaian 92,71
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial
masyarakat” adalah sebesar 92,71% yang berarti masuk dalam
kategori capaian Berhasil.
Untuk indikator Persentase menurunnya Remaja keluarga Fakir Miskin
Penyandang Masalah Sosial, Penurunan remaja keluarga miskin pada
tahun 2013 sebanyak 2,62 %, terdapat peningkatan dari target yang
ditetapkan sebanyak 1,96 %.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa pelayanan sosial melalui
luar panti dan dalam panti sebagai berikut :
a. Luar Panti :
Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja (PBK) bagi anak
terlantar sebanyak 30 orang
b. Dalam Panti :
1. Pelayanan sosial bagi anak terlantar dalam panti sebanyak 100
orang
2. Pelayanan sosial bagi remaja terlantar putus sekolah sebanyak
250 orang.
Indikator Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin
penyandang masalah sosial pada tahun 2013 terealisasi sebesar 2,62%
dibandingkan dengan target 1,96%
Indikator Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin
penyandang masalah sosial pada tahun 2013 terealisasi sebanyak
± 2.400 keluarga dari keseluruhan remaja keluarga fakir miskin yaitu
91.688 keluarga, dikatakan tercapai target tahunan, sedangkan realisasi
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 36
2013 melebihi target RPJMD 2011-2015 yang sebanyak 125 Keluarga
atau 0,13% dari total remaja keluarga fakir miskin.
Untuk Indikator Presentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam
kondisi baik pada tahun 2013 sebanyak 11,49 % , terdapat peningkatan
dari target yang ditetapkan sebanyak 6,9 %, adapun kegiatan yang
dilaksanakan adalah pemberian bantuan bagi organisasi sosial melalui
kegiatan pemberdayaan sosial bagi organisasi sosial sebanyak 10
orsos.
Untuk Indikator Indeks kepuasan Masyarakat pada tahun 2013 75,00%
belum mencapai target yang ditetapkan sebanyak 95,00%, hal ini
disebabkan karena dari 5 (lima) panti sosial hanya 1 (satu) panti sosial
yang sudah melakukan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (PSBW
Melati). Pelaksanaan survei juga tidak dapat dilaksanakan setiap tahun
karena jumlah penerima pelayanan pada PSBW Melati sebanyak 100
orang/tahun, sedangkan sasaran survei IKM minimal 150 orang.
Program tanggap darurat bencana dengan sasaran pengkajian,
pemantauan, pemberian bantuan dan penyelamatan tanggap darurat
bencana dengan tujuan tertanganinya korban bencana 1x24 jam. Target
tersebut telah diwujudkan dengan tertanganinya korban bencana 1x24
jam, yang diwujudkan dengan :
a. Penanganan bencana selama 2013 yang terdiri dari :
1. Bencana alam 75 kejadian, terdiri atas banjir 21 kali, ROB 1 kali,
tanah longsor 7 kali, angin ribut 34 kali orang tenggelam 10 kali
dan jembatan putus 1 kali.
Jumlah korban 14.714 KK (39.926 jiwa) dengan 15 orang
meninggal dan 9 orang luka.
Kerusakan rumah: 35 rusak total, 433 rusak berat, 227 rusak
sedang dan 1965 rusak ringan.
2. Bencana sosial 274 kejadian, terdiri atas kebakaran 274 kali.
Jumlah korban 465 KK (1.508 jiwa) dengan 9 orang meninggal.
Kerusakan rumah: 412 rusak total, 39 rusak berat, 18 rusak
sedang, 79 rusak ringan.
b. Pengarahan Tim Reaksi Cepat (TRC) pada setiap kejadian dalam
rangka penyelamatan, bantuan darurat pada saat terjadi bencana.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 37
Indikator Persentase remaja keluarga miskin yang sekolah dan indikator
Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan
beasiswa tidak dapat terpenuhi pencapaiannya disebabkan indikator
baru.
Indikator Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti tahun
2013 terealisasi sebesar 0,56 % atau sebanyak 170 lansia terlantar
yang ditampung panti, dikatakan tercapai target tahun 2013 yang
ditetapkan sebesar 0,56 % atau 170 orang dari total 30.291 lansia
terlantar. Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa pelayanan sosial
dalam panti kepada 170 orang.
Indikator Persentase fakir miskin penyandang cacat yang tertangani
terealisasi sebesar 0,71 % atau 140 orang, dikatakan telah tercapai
target tahun 2013 yang ditetapkan sebesar 0,47 % atau 93 orang dari
total fakir miskin penyandang cacat sebanyak 19.621 orang, dan
terdapat peningkatan dari capaian tahun 2012 sebanyak 0,24 %.
Kegiatan utama di tahun 2013 yang dilaksanakan untuk mencapai
indikator tersebut berupa pelayanan sosial melalui luar panti dan dalam
panti sebagai berikut :
a. Luar Panti :
1. Pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat di sebanyak 28
orang.
2. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi penyandang cacat berat
sebanyak 50 orang.
b. Dalam Panti :
Pelayanan sosial bagi penyandang cacat netra sebanyak 70 orang.
Indikator Persentase jumlah panti dengan sarana dan prasarana
memenuhi standar tahun 2013 dari 5 panti yang dimiliki Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 5 panti, sesuai dengan target
yang ditetapkan sebanyak 5 panti yaitu PSAA Budi Mulia, PSBR Budi
Satria, PSBN Fajar Harapan, PSBW Melati dan PSTW Budi Sejahtera.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 38
a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan
kegiatan utama :
1. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi anak
Terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal.
2. Peningkatan kualitas pelayanan saran dan prasarana rehab
kesejahteraan sosial bagi PMKS.
3. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut
tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa.
4. Pelayanan dan rehabilitasi bagi lanjut usia.
b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga dengan
kegiatan utama :
1. Kegiatan invitasi olahraga Basket
2. Pembibitan dan Pembinaan Olahraga Berbakat
3. Pemusatan Pelatihan POPNAS
4. Pengiriman Atlet Pelajar dan Pelatih pada Kejuaraan
Terbuka/Kejurnas
c. Program Tanggap Darurat dengan kegiatan utama :
1. Pelatihan dan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap
lokasi kerusakan, kerugian dan sumber daya.
2. Pengarahan SDM dan logistik untuk pemulihan darurat
penangggulangan bencana.
3. Koordinasi dan standardisasi pemenuhan kebutuhan dasar PB.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun
2012 adalah sebagai berikut :
Tabel 7
Realisasi Kinerja 2012 dan 2013
No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1 Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial
% 1,50 2,62 Naik
2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik
% 8,89 11,49 Naik
3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 95,00 75,00 Turun 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 3 Tetap 5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100,00 100,00 Tetap 6 Persentase meningkatnya peran serta
masyarakat dalam penanggulangan bencana
% 28,00 41,33 Naik
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 39
7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah
% NA NA NA
8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa
% NA NA NA
9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti
% 0,56 0,56 Tetap
10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani
% 2,78 0,71 Turun
11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar
Unit 5 5 Tetap
12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti
% 97,93 75,00 Turun
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 8
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013
Target RPJMD
2013 2015
1 Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial
% 1,5 1,5 2,62 0,39 0,65
2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik
% 30,00 8,89 11,49 NA NA
3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti
Nilai 95,00 95,00 75,00 95,00 95,00
4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga
Buah 3 3 3 1 3
5 Persentase tertanganinya korban bencana
% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana
% 28 28 41,33 40,00 60,00
7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah
% NA NA NA NA NA
8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa
% NA NA NA NA NA
9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti
% 0,56 0,56 0,56 1,20 2,00
10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani
% 3,15 2,78 0,71 0,30 0,50
11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar
Unit 5 5 5 NA NA
12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti
% 97,93 97,93 75,00 NA NA
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 40
Salah satu keberhasilan dari Dinas Sosial yang dapat dilihat dari tabel di
atas yaitu bahwa target SKPD pada poin 1 dan poin 10 lebih tinggi
daripada target di RPJMD, dimana target di RPJMD pada poin 1 hanya
sebesar 0,39% dan poin 10 sebesar 0,3%. Sedangkan Dinas Sosial
sudah menargetkan poin 1 sebesar 1,96% dan poin 10 sebesar 0,47%.
Dapat dijelaskan untuk indikator persentase menurunnya remaja
keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2010
dicanangkan sebanyak 91.688 keluarga, direncanakan sampai tahun
2015 turun sebanyak 625, dan Indikator Kinerja ini akan terus
berkelanjutan.
Jumlah lansia di Kalimantan Selatan pada tahun 2010 sebanyak 30.291
orang, setiap tahun ditargetkan sebanyak 125 lansia terlantar atau 0,4%
yang dapat ditampung di panti. Di tahun 2013 realisasi sebanyak 170
lansia terlantar yang dapat ditampung panti, sehingga selama kurun
waktu 3 tahun dari 2011 sampai dengan 2013 sebanyak 510 lansia
terlantar yang ditampung panti, melebihi apa yang ditargetkan di RPJMD
Provinsi Kalimantan Selatan.
3. Sasaran : Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya
dan sumber daya daerah
Kalimantan Selatan yang dihuni oleh mayoritas etnis Banjar dan
sebagian etnis Bakumpai dan Dayak sebagai entitas etnis asli memiliki
keragaman seni dan budaya yang saling terintegrasi baik nilai-nilai,
pelaku maupun lokasi/wilayah kebudayaan (tujuan wisata). Seni dan
budaya di Kalimantan Selatan sebagaimana di daerah lain mengalami
perkembangan pasang surut dan pemangku seni budaya dikonstruksi
oleh tiga pilar yakni, (1) Pilar nilai-nilai seni budaya yang berlaku di
masyarakat (2) Pilar Kegiatan yang dilakukan dan kokohkan para
pemangku seni budaya (adat) dan (3) Pilar
Peran dan fasilitasi pemerintah daerah.
Adalah hal yang menarik ketika terbentuknya
Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan
Banjar (LAKKB) sebagai pilar yang ke-empat
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 41
(4) guna membangun interaksi seni-budaya Banjar dengan keraton
sebagaimana kokohnya kesenian dan kebudayaan di Jawa dan
Sumatera sebagai bagian dari upaya pemerintah bersama stakeholder
memangku seni dan adat daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini
untuk menegaskan dan meletakkan dasar bahwa kesenian dan
kebudayaan Banjar Kalimantan Selatan tidak sekadar sebuah event
atau kegiatan tetapi juga menjadi sebuah bagian dari urat nadi
kehidupan yang didukung oleh institusi keraton sebagai mitra
pemerintah. Itulah sebabnya program pemerintah provinsi dalam rangka
mendirikan replika Keraton bagian dari upaya mengintegrasikan
kebudayaan Banjar.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Berkembangnya wisata
daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah” diukur melalui
6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 9
Capaian Kinerja Terhadap Target 2013
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah
% 10 28,89 288,90
2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN
% 2,3 2,47 107,40
3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS
% 3 21,70 723,33
4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 3 3 100,00
5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 100,00
6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun
% 12 -17,22 0
Rata-rata Capaian 219,94
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ” Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan
sumber daya daerah” adalah sebesar 219,94% yang berarti masuk
dalam kategori capaian Sangat Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dengan kegiatan utama:
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 42
1. Kegiatan Pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama
dibidang budaya (pemberian penghargaan bidang budaya).
2. Festival kesenian daerah (mamanda, wayang kulit banjar,
bepandung).
Meningkatnya peran pariwisata dan budaya dalam pembangunan
daerah pada tahun 2013 menunjukan pencapaian kinerja yang cukup
baik. Hal ini terlihat dari seluruh indikator yang terpenuhi 100 %,
meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara yang secara langsung
maupun tidak langsung meningkatkan jumlah devisa dan perekonomian
daerah. Peningkatan tersebut merupakan dampak positif atas
diselenggarakannya event-event budaya pariwisata, festival seni dan
budaya serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Untuk indikator kinerja Persentase peningkatan Event Budaya Daerah
di targetkan sebesar 10% dengan jumlah event budaya daerah
sebanyak 18 event, telah terealisasi 52 event budaya sepanjang tahun
2013 dengan persentase sebesar 28,89 %.
Indikator Prosentase kunjungan wisatawan mancanegara terealisasi
sebesar 2,47% atau 25.632 orang dari target sebesar 2,3% atau 25.027
orang. Sedangkan untuk indikator Prosentase Kunjungan wisatawan
nusantara terealisasi sebesar 21,70% atau 552.350 orang dari target
sebesar 3% atau 456.106 orang.
Untuk indikator Persentase peningkatan pengunjung ke museum
mengalami penurunan sehingga realisasinya bernilai minus. Persentase
pengunjung museum pada tahun 2013 terealisasi sebanyak 67.392
orang atau sebesar -17,22% dari target 79.948 orang atau sebesar
12,00%. Terjadi penurunan sebanyak 4.212 orang di tahun 2013
dibanding dengan kunjungan museum di tahun 2012.
Untuk Indikator Persentase peningkatan kunjungan wisman, wisnus, dan
kunjungan ke museum mengalami penurunan dari tahun 2012, yang
disebabkan oleh antara lain :
a. Kurangnya promosi pariwisata.
b. Obyek wisata atau destinasi belum memiliki daya saing.
c. Pengembangan obyek wisata masih kurang.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 43
d. Obyek wisata/destinasi belum dikemas dengan baik oleh
kabupaten/kota.
e. Perbaikan ruang induk, atap, dan teras museum yang menyebabkan
tempat yang dikunjungi terbatas, sehingga kunjungan menjadi
berkurang.
f. Kurangnya promosi kunjungan ke museum bagi sekolah dan
masyarakat.
g. Kurangnya event-event yang digelar di kawasan museum dalam
rangka meningkatkan minat pelajar atau masyarakat untuk
berkunjung.
Untuk bidang kebudayaan dan kesenian, masih fokus pada upaya
pengembangan dan pelestarian serta terpeliharanya seni dan budaya
daerah, terlebih seni dan budaya yang hampir punah. Upaya ini
dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain : aktualisasi, fasilitasi
dan pergelaran seni rupa, lukis, tari, lagu, wayang dan kegiatan lainnya.
Untuk bidang Pariwisata, terus berupaya meningkatkan kunjungan
wisatawan dengan melalui penyelenggaraan event-event pariwisata,
peningkatan pelayanan dan pengelolaan destinasi wisata, serta
peningkatan sadar wisata bagi masyarakat di daerah wisata dan
dukungan pembangunan pariwisata.
Pada tahun 2013 telah selesai dilaksanakan pembangunan Toilet
Wisata di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Takisung
Kabupaten Tanah Laut, selesainya pembangunan Screen House
Anggrek di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, selesainya
penyusunan Grand Design Wisata Berbasis Sungai di Kawasan Jalan
Jafri Zam-Zam Banjarmasin, penyusunan Grand Design Kampung
Budaya Banjar di Kawasan Banua Anyar Banjarmasin, Rehab Ruang
Kantor, Toilet dan Taman pada Museum Waja Sampai Kaputing, serta
pembenahan dan rehab Penginapan Graha Wisata Amandit di Loksado
Kabupaten Hulu Sungai Selatan, penginapan ini akan menjadi
percontohan dalam pengelolaannya yang berdasarkan standar Sapta
Pesona.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 44
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012
adalah sebagai berikut :
Tabel 10
Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013
No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah
% 10 28,89 Naik
2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN
% 5,73 2,47 Turun
3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS
% 18,22 21,70 Naik
4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 3 Naik
5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 Tetap
6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun
% -1,96 -17,22 Turun
Secara keseluruhan selama 2 (dua) tahun terakhir sejak tahun 2012
sampai dengan 2013, peningkatan peran wisata dan budaya dalam
pembangunan daerah cukup signifikan, namun perlu pengembangan
berkelanjutan atas pariwisata dan budaya yang berbasis budaya dan
sumber daya daerah sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap
pembangunan daerah.
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 11
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013
Target RPJMD
2013 2015
1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah
% 10,00 10,00 28,89 10,00 50,00
2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN
% 3,00 3,00 2,47 2,30 11,5
3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS
% 10,00 10,00 21,70 3,00 16,00
4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 1,9 3 NA NA
5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 3 NA NA
6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun
% 18,00 12,00 4,83 12,00 60,00
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 45
B. MISI II : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif
dan Berdaya Saing
Untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan
Berdaya Saing masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga
sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatkan Pembangunan
Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan; Sasaran
kedua adalah Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan; dan Sasaran ketiga Meningkatkan
masyarakat yang produktif dan berdaya saing
1. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada
Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatkan
pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang
pendidikan” diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan
capaiannya sebagai berikut :
Tabel 12
Capaian Kinerja Terhadap Target 2013
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 Angka melek huruf % 96,50 96,95 100,46
2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 8,00 7,90 98,75
3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,00 99,48 100,48
4 APK SLTP/MTs % 99,00 98,80 99,80
5 APK SLTA/MA/SMK % 79,00 79,19 100,24
Rata-rata Capaian 99,94
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ” Meningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada
semua jalur dan jenjang pendidikan” adalah sebesar 99,94% yang
berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program Pendidikan Dasar 9 Tahun.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 46
1. Peningkatan dan Pengembangan sarana dan prasarana
pembelajaran SMP Model.
2. Peningkatan sarana belajar buku perpustakaan siswa Non
UASBN SD, SDLB dan MI Negeri dan Swasta se-Kalsel.
b. Program Pendidikan Menengah.
a. Pembinaan siswa berprestasi.
b. Lomba Anak Berkebutuhan Khusus tingkat menengah.
c. Pembinaan dan Pengembangan Mutu Lulusan SMA sederajat.
c. Program Non Formal
1. Pengembangan Pendidikan Keaksaraan.
2. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender bidang
pendidikan.
Indikator kinerja utama Angka Melek Huruf (%) dari target 96,50 %
terealisir menjadi 96,95 % dengan capaian 100,46 %. Dikarenakan
Peningkatan Akses Tiap Tahun selalu dianggarkan, mengingat jumlah
siswa yang bersekolah SD/SMP/SMA meningkat. Hal ini sejalan dengan
Program Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun dan Program Penuntasan
Wajar Dikmen 12 Tahun, Angka Melek Huruf meningkat dikarenakan
Program Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun dan Program Wajar Dikmen
12 Tahun berhasil serta menurunnya angka buta aksara telah mencapai
3,05% lebih baik dibandingkan target atau Standar Nasional 5%.
Indikator Angka rata-rata lama sekolah dari target 8 Tahun terealisir 7,90
Tahun atau dengan capaian 98,75 %, namun hasil capaian indikator ini
lebih tinggi 0,18 Tahun dari Target/Standar Nasional 7,72 Tahun.
Indikator APM SD/MI tahun 2013 ditargetkan sebesar 99,00% terealisasi
99,48%, dengan hasil capaian kinerja 100,48%, APM SD/MI pada tahun
2013 lebih tinggi 4,48% dari standar nasional 95%.
Indikator APK SMP/MTs pada tahun 2013 telah mencapai 98,80% dari
yang ditargetkan sebesar 99,00%, dengan persentase hasil capaian
100,24%, pencapaian ini lebih tinggi 3,80% dari standar nasional yang
ditargetkan sebesar 95%.
Untuk indikator APK SMA/SMK/MA pada tahun 2013 telah mencapai
79,19 % dari yang ditargetkan sebesar 79,00% dengan capaian hasil
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 47
kinerja 98,99, jika dibandingkan dengan atau lebih tinggi 9,85% dari
target nasional 69,34 %.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012
adalah sebagai berikut :
Tabel 13
Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013
No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1 Angka melek huruf % 96,84 96,95 Naik
2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,80 7,90 Naik
3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,38 99,48 Naik
4 APK SLTP/MTs % 98,17 98,80 Naik
5 APK SLTA/MA/SMK % 78,72 79,19 Naik
Dari 5 indikator kinerja diatas tercermin adanya peningkatan
pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang
pendidikan.
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 14
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013
Target RPJMD
2013 2015
1 Angka melek huruf % 96,73 96,84 96,95 96,50 97,8
2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,72 7,80 7,90 8,00 10,0
3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,28 99,38 99,48 99,00 100,0
4 APK SLTP/MTs % 97,54 98,17 98,80 99,00 99,02
5 APK SLTA/MA/SMK % 78,25 78,72 79,19 79,00 90,0
Seluruh indikator yang mencerminkan peningkatkan pembangunan
manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang terlihat meningkat
jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2013, menunjukan keseriusan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bidang pendidikan.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 48
Pencapaian hasil yang sangat baik ini merupakan hasil kerja optimal
dari jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana
dituangkan dalam tabel realisasi di atas. Di sisi lain, komitmen pimpinan
daerah (Gubernur Kalimantan Selatan) dalam mendukung peningkatan
kualitas pendidikan di wilayah Kalimantan Selatan yang diwujudkan
dalam Nota Kesepakatan dengan Menteri Pendidikan Nasional dan
Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan Selatan yang
substansinya adalah penuntasan wajib belajar 9 (sembilan) tahun,
peningkatan mutu pendidikan, pemberantasan buta huruf dan
rehabilitasi gedung pendidikan telah memenuhi sasaran.
Keberhasilan pembangunan pendidikan salah satu indikatornya adalah
jumlah penduduk yang melek huruf, oleh sebab itu Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan
Selatan gencar melaksanakan program pemberantasan buta huruf,
dalam hal ini persentase buta huruf banyak ditemukan pada usia tua,
sedangkan penduduk usia muda sangat jarang ditemukan penduduk
yang buta huruf, dapat kita lihat dari tabel diatas terjadi peningkatan
Angka Melek Huruf 0,11%, di tahun 2012 96,84% sedangkan ditahun
2013 mencapai 96,95%.
Apresiasi atas pencapaian pembangunan di Provinsi Kalsel khususnya
bidang pendidikan kembali berikan pada awal 2013. Gubernur Kalsel H
Rudy Ariffin menerima penghargaan Apresiasi Pendidikan Islam (API)
Tahun 2012. Penghargaan API tahun 2012 Kategori Pemerintah Daerah
tersebut diserahkan langsung Menteri Agama RI H. Suryadhama Ali
kepada Gubernur Kalsel H. Rudy Ariffin pada acara Peringatan Hari
Amal Bhakti ke-67 Kementerian Agama RI di Auditorium KH M Rasyidi
Kementerian Agama RI di Jakarta.
Penghargaan tersebut merupakan yang pertama kalinya diterima oleh
Kalsel. Hal ini tak lepas dari keberhasilan Kalsel memacu pendidikan
berbasis Agama Islam dengan adanya Perda Nomor 3 Tahun 2009
tentang Pendidikan Al-Qur'an.
Menyertai Perda tersebut Pemprov Kalsel memberikan perlakuan yang
sama bagi semua sekolah termasuk sekolah yang dibawah binaan
Kementerian Agama, baik pembinaan kompetensi guru Al-Qur'an,
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 49
sarana prasarana dan media belajar penunjang tingkat SD dan MI, SMP
dan MTs, serta SMA/SMK dan MA.
Penghargaan tingkat nasional kembali diraih pada 18 November 2013
lalu. Penghargaan yang baru saja diterima adalah Inclusive Education
Award yang diserahkan dalam acara Gebyar Multi Talenta PKLK Diknas
di GOR Lila Buana, Denpasar, Bali, 18 November 2013 kemarin.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Hamid Muhammad, PhD yang
merupakan Direktur Jenderal Dikdas Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Sebagai penerima adalah Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin
yang mewakili masyarakat Kalsel. Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin
menerima Penghargaan bergengsi ini melalui penilaian kinerja dan
komitmen dalam pelaksanaan pendidikan iklusif. Setelah Tahun 2012
Kalsel ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai Pelopor
penyelenggaraan pendidikan Inklusif, seluruh jajaran terus bekerja keras
sehingga Gubernur Kalsel menjadi yang pertama menerima
penghargaan ini.
Apresiasi terhadap sejumlah prestasi bidang pendidikan Kalsel
sebenarnya sudah mulai diberikan pada 2012 lalu. Diawali dengan
penghargaan Pasiad Education Award untuk Kategori Birokrat yang
diberikan kepada Gubernur Kalsel H. Rudy Ariffin, penghargaan
diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI Azwar Abubakar pada akhir November 2012 di Sasono
Mulyo, Hotel Le Meridien, Sudirman Jakarta. Pasiad Education Award
2012 adalah penghargaan yang diberikan kepada tokoh masyarakat,
birokrat dan akademisi yang telah menginspirasi dan memiliki
sumbangsih dalam usaha peningkatan dunia pendidikan Indonesia.
Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin adalah sosok penting dibalik berdirinya
SMA Banua Kalsel Bilingual Boarding School. SMA milik Pemprov
Kalsel yang bekerjasama dengan Yayasan Pasiad Turki tersebut kini
telah banyak mengukir prestasi baik di leveI Nasional maupun
Internasional.
Pada tahun yang sama, Kalsel juga kembali meraih prestasi Inclusive
Award dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang diberikan kepada
Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin. Gubernur menerima
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 50
penghargaan karena memiliki perhatian dan kepeduliannya terhadap
anak, berkebutuhan khusus. Penghargaan Inclusive Award kepada
Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin diserahkan Dirjen Pendidikan Dasar
(Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Suyanto, PhD,
di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin pada akhir Desember 2012.
Penyerahan penghargaan sebagai rangkaian Rapat Koordinasi (Rakor)
pengembangan Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan
Klitistis (PLK) Wilayah Tengah dan sekaligus pencanangan Provinsi
Kalsel sebagai Pelopor Penyelenggara Pendidikan Inklusif.
Adapun dukungan dana dalam rangka menunjang capaian kinerja 2013
bersumber dari dana APBD Provinsi Kalimantan dan dana APBN.
Anggaran Belanja Daerah untuk Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan
Selatan tahun 2013 tersedia Rp. 536.764.736.040 dengan realisasi
sebesar Rp 515.155.585.525 atau 95,97%. Sedangkan dukungan
dana/anggaran dari APBN 2013 senilai Rp. 13.960.166.000 dan
terealisasi sebesar Rp 10.874.892.866 atau 77,90%.
2. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatan
Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan” diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan
capaiannya sebagai berikut :
Tabel 15
Capaian Kinerja Terhadap Target Tahun 2013
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 Angka Harapan Hidup Tahun 67 65,10 97,16
2 Angka Kematian Bayi Kasus per 1000 Kh
33,50 44 76,14
3 Angka kematian ibu Kasus 165 88 187,50
4 Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan
% 100 66 66,00
5 Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat
% 100 100 100,00
Rata-rata Capaian 105,36
*angka sementara
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 51
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan” adalah sebesar 105,36% yang
berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan utama :
1. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
Puskesmas dan jaringannya.
2. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat
generik esensial.
3. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah
kesehatan.
4. Penilaian kinerja Puskesmas Kab/Kota se-Kalsel.
5. Pemetaan Upaya Pelayanan Kesehatan Pengembangan dan
Rujukan.
b. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan
kegiatan utama :
1. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu.
2. Peningkatan Pembinaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Provinsi.
Untuk Indikator Angka Harapan Hidup di tahun 2013 adalah sebesar
65,10%, hal ini menunjukan bahwa capaian kinerja indikator ini sebesar
97,16% dari target sebesar 67%, yang berarti target kinerja tahun 2013
tidak tercapai, penyebabnya antara lain :
1. Meski mengalami penurunan, Angka Kematian Bayi dan Angka
Kematian Ibu di Kalimantan Selatan masih cukup tinggi.
2. Status gizi masyarakat masih rendah terutama pada kelompok
rentan seperti ibu hamil, ibu nifas, bayi dan balita.
3. Adanya pengaruh Sosial dan Budaya dalam peristiwa persalinan
yang menyebabkan sering terjadi keterlambatan dalam pengambilan
keputusan tentang penanganan persalinan dengan penyulit.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 52
Untuk Indikator Angka Harapan Hidup dapat dilihat belum mencapai
target, akan tetapi berdasarkan hasil analisis Badan Pusat Statistik,
Provinsi Kalimantan Selatan bersama dengan Provinsi NTB,
Maluku Utara, Gorontalo dan Papua Barat termasuk dalam 5 (lima)
Provinsi di Indonesia dengan tingkat pertumbuhan Angka Harapan
Hidup yang tinggi, yaitu sebesar 0,56% pada tahun 2013, yang
masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan
Angka Harapan Hidup Nasional yang sebesar 0,31%.
Angka Kematian Bayi di tahun 2013 terealisasi sebesar 44 per 1000
kelahiran hidup dari target sebesar 33,5 per 1000 kelahiran hidup,
dengan capaian kinerja 76,14% angka diatas menggambarkan tidak
tercapainya indikator ini disebabkan oleh kondisi-kondisi sebagai
berikut:
1. Provinsi Kalimantan Selatan masih terdapat 231 desa yang belum
memiliki tenaga bidan, meskipun setiap tahun Kementerian
Kesehatan mengangkat tenaga Bidan di desa sebagai tenaga PTT.
2. Dari 228 Puskesmas yang ada, hanya ada 51 Puskesmas yang
merupakan Puskesmas Perawatan yang memungkinkan untuk
melakukan pertolongan persalinandan penanganan neonatus dan
35 Puskesmas yang memiliki kemampuan Penanganan Obstetri dan
Neonatal Emergensi Dasar (PONED).
Angka Kematian Ibu, berdasarkan laporan yang dihimpun sepanjang
tahun 2013 berhasil ditekan sebanyak 88 kasus kematian ibu bersalin di
seluruh Kabupaten/kota se Kalimantan Selatan, capaian kinerja indikator
ini telah mencapai 187,50% dari target setinggi-tingginya sebesar 165
Kasus hal ini didukung oleh :
1. Kebijakan penempatan bidan PTT pusat dan daerah untuk mengisi
desa-desa yang belum memiliki tenaga bidan.
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan proses persalinan yang
aman berdampak pada semakin meningkatnya pelayanan
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan).
3. Semakin meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan (bidan).
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 53
4. Peningkatan kemitraan antara bidan dengan dukun bayi, dapat
diinformasikan pada tahun 2013 telah dilakukan pembinaan
kemitraan antara bidan dan dukun bayi dengan anggaran APBD
Provinsi Kalimantan Selatan.
Berdasarkan data kinerja tahun 2013 capaian Indikator Persentase
penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan adalah
66,00% atau 66,00% dari target sebesar 100% menunjukan sasaran
pada tahun 2013 tidak tercapai, disebabkan masih belum semua
masyarakat mengikuti jaminan kesehatan. Sebagian masyarakat di
antaranya masyarakat miskin, PNS, TNI, POLRI dan sebagian tenaga
kerja sudah mendapatkan Jaminan Kesehatan melalui Askes, Asabri
maupun Jamsostek.
Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat
tercapai 100% didukung oleh adanya kebijakan Pemerintah Provinsi
dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Provinsi yang dalam
pelaksanaanya ada 2 (dua) mekanisme :
1. Bagi masyarakat miskin dijamin oleh Jaminan Kesehatan Daerah
(Kabupaten/Kota) yang dirujuk ke rumah sakit provinsi maka
pembiayaan sesuai MoU antara Pemerintah Provinsi dengan
Pemerintah Kabupaten/ Kota akan dibiayai melalui sharing dengan
pola 60% dijamin oleh Jamkesprov dan 40% oleh Jamkesda.
2. Bagi Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di
rumah sakit provinsi tapi tidak memiliki jaminan sama sekali, maka
sepenuhnya akan dibiayai oleh Jaminan Kesehatan Provinsi,
dengan demikian seluruh masyarakat miskin di Kalimantan Selatan
yang membutuhkan pelayanan kesehatan dapat terlayani melalui
Jaminan Kesehatan Daerah dan Jaminan Kesehatan Provinsi.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2013
adalah sebagai berikut :
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 54
Tabel 16
Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013
No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1 Angka Harapan Hidup Tahun 64,52 65,10 Naik
2 Angka Kematian Bayi Kasus per 1000 Kh
34 44 Turun
3 Angka kematian ibu Kasus 90 88 Naik
4 Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan
% 65 66 Naik
5 Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat
% 100 100 Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 17
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013
Target RPJMD
2013 2015
1 Angka Harapan Hidup Tahun 64,17 64,56 65,1 67 71
2 Angka Kematian Bayi Kasus per 1000 Kh
34 34 44 33,5 31
3 Angka kematian ibu Kasus 91 90 88 165 118
4 Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan
% 60 65 66 100 100
5
Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat
% 100 100 100 100 100
Bila dibandingkan dengan target sasaran sebagaimana tercantum dalam
Rencana Strategis dimana diharapkan Angka Harapan Hidup di
Kalimantan Selatan sebesar 71 Tahun, sampai dengan tahun 2013
sudah mencapai 91,69%, terjadi perkembangan kenaikan sekitar 0.54%
dari tahun 2012 sampai dengan 2013, dan 0,39% dari tahun 2011 ke
tahun 2012, perlu upaya yang lebih keras dan terarah bukan hanya dari
jajaran kesehatan tapi juga dari Lintas Sektor dan Lintas Program
terkait.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 55
3. Sasaran : Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya
saing
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya masyarakat
yang produktif dan berdaya saing” diukur melalui 4 indikator dengan
target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 18
Capaian Kinerja Tahun 2013
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
1 Persentase kelulusan BLK yang bekerja % 30,00 10,00 33,33
2 Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja
% 93,30 96,10 103,00
3 Persentase pengurangan pengangguran terbuka
% 6,67 3,90 171,02
4 Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja
% 71,76 71,90 100,20
Rata-rata capaian 101,89
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya
saing” adalah sebesar 101,89% yang berarti masuk dalam kategori
capaian Sangat Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program penempatan dan perluasan kesempatan kerja dengan
kegiatan utama :
1. Penempatan tenaga kerja dalam negeri
2. Peningkatan pengembangan pasar kerja untuk provinsi
3. Padat Karya Produktif
Persentase kelulusan BLK yang bekerja pada tahun 2013 yang
ditargetkan sebesar 30,00% terealisasi hanya sebesar 10%. Dari jumlah
lulusan BLK sebanyak 240 orang hanya 24 orang yang bekerja. Capaian
sebesar 33,33% tersebut belum mencapai target, hal ini disebabkan
karena :
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 56
1. Jumlah pemagangan belum selesai sampai dengan bulan
Desember tahun 2013.
2. Pelatihan dilaksanakan di luar dan di dalam BLK, untuk pelatihan
yang di laksanakan di dalam BLK masih terpantau, sedangkan
pelatihan yang di luar BLK tidak dapat dimonitor.
Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja hasil capaian sebesar
103,00%, indikator ini terealisasi sebesar 96,10% dari yang ditargetkan
sebesar 93,30%. Realisasi ini dihitung dari jumlah penduduk angkatan
kerja sebanyak 1.937.493 orang, penduduk yang bekerja sebanyak
1.861.648 orang, sehingga realisasi indikator ini mencapai 96,10%.
Persentase pengurangan pengangguran terbuka ditahun 2013
capaiannya sebesar 171,02%, dari yang ditargetkan sebesar 6,67% dan
telah terealisasi sebesar 3,90%. Jumlah ini didapatkan dari jumlah
penduduk angkatan kerja sebanyak 1.937.493 orang, sedangkan
penduduk yang menganggur sebanyak 75.845 orang, sehingga realisasi
indikator ini mencapai 3,90%.
Untuk indikator Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja hasil
capaiannya sebesar 100,20%, dari yang ditargetkan sebesar 71,76%
telah berhasil terealisasi sebesar 71,90%. Data ini didapatkan dari
jumlah penduduk angkatan kerja ditambah penduduk bukan angkatan
kerja sebanyak 2.695.365 orang, sedangkan jumlah angkatan kerja
mencapai 1.937.493 dan didapatkan hasil jumlah partisipasi angkatan
kerja mencapai 71,90%, lebih tinggi 0,14% dari target sebesar 71,76%.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2013
adalah sebagai berikut :
Tabel 19
Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013
No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1 Persentase kelulusan BLK yang bekerja
% 29.8 10,00 Turun
2 Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja
% 49,29 96,10 Naik
3 Persentase pengurangan pengangguran terbuka
% 4,32 3,90 Naik
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 57
4 Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja
% 71,24 71,90 Naik
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 20
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013
Target RPJMD
2013 2015
1 Persentase kelulusan BLK yang bekerja
% 26,8 29.8 10,00 30 35,00
2 Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja % 49,39 49,29 96,10 93,30 93,38
3 Persentase pengurangan pengangguran terbuka
% 5,62 4,32 3,90 6,67 6,62
4 Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja % 70,68 71,24 71,90 71,76 73,03
C. MISI III : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis
lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal
dan posisi geografis.
Untuk mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis lingkungan
dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi
geografis di Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran,
yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas; sasaran kedua adalah Berkembangnya sektor industri berbasis
agroindustri; dan sasaran ketiga adalah Meningkatnya pengelolaan SDA
yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas lingkungan hidup.
1. Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas” diukur melalui 7 indikator
dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 21
Capaian Kinerja Terhadap Target 2013
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Capaian
Pertumbuhan PDRB Sektor :
Pertanian
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 58
1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Produksi Padi Ton 2.079.103 1.990.787 95,75
Produksi Jagung Ton 115.507 104.401 90,38
Produksi Jeruk Ton 113.292 102.106 90,13
Produksi Sayuran Ton 57.222 47.883 83,68
2 Perkebunan
Produksi Karet Ton 157.609 169.128 107,30
Produksi Sawit Ton 757.808 894.482 118,04
3 Peternakan
Produksi daging Ton/Th 63.465 65.651 103,44
4 Pertambangan % 5 1,67 33,40
5 Industri pengolahan % 2 4,11 205,50
6 Perdagangan % 5 11,50 230,00
7 Jumlah pungutan PSDH dan DR
Rp US $
3.000.000.000 600.000
3.013.323.182,63 505,695.39
100,44 84,28
Rata-rata capaian 111,86
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas”
adalah sebesar 111,86% yang berarti masuk dalam kategori capaian
Sangat Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri dengan
kegiatan utama :
1. Fasilitasi kemudahan perizinan pengembangan usaha
2. Pengembangan pasar dan distribusi barang produsen
3. Fasilitasi pemasaran produk dalam negeri
b. Program peningkatan pengelolaan lahan dan perluasan areal
pertanian dengan kegiatan utama :
1. Pengembangan pengelolaan lahan dan perluasan areal
pertanian.
2. Pengembangan sarana produksi dan kelembagaan pertanian.
3. Penetapan dan perlindungan lahan pertanian pangan
berkelanjutan dan cadangan lahan pertanian berkelanjutan.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 59
Produksi Padi di tahun 2013 mencapai 1.990.787 ton terealisasi sebesar
95,75% dari target sebesar 2.079.103 ton. Capaian tersebut masih
kurang 4,25% dibanding target tahun 2013 dan menurun sebesar 4,57%
dibanding pencapaian pada tahun 2012. Penurunan ini dikarenakan
adanya anomali iklim yaitu adanya musim kemarau basah sehingga
hujan masih turun sampai dengan bulan September yang
mengakibatkan lahan lebak terutama di Kabupaten Hulu Sungai Utara,
Tapin dan Hulu Sungai Selatan mengalami genangan yang
mengakibatkan petani tidak bisa menanam. Berkurangnya luas tanam
terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebesar 14.023 ha, Tapin
sebesar 5.689 ha dan HSS sebesar 3.782 ha.
Produksi Jagung juga mengalami penurunan sebesar 9,62% dari target
2013 sebesar 115.507 ton yang hanya terealisasi 104.401 Ton dengan
capaian kinerja sebesar 90,38%. Hal ini karena adanya luas tanam yang
mengalami penurunan sebesar 22.881 ha di tahun 2012 menjadi 20.742
ha di tahun 2013 dan penurunan luas panen 1.603 ha dibanding tahun
2012. Adanya alih fungsi lahan dari tanaman padi ladang beralih ke
perkebunan terutama Karet dan Kelapa Sawit, di kabupaten Kotabaru,
Banjar, Hulu Sungai Selatan dan Hulu sungai Tengah. Selain itu
banyaknya jagung yang dipanen muda karena harga lebih
menguntungkan yang menyebabkan penurunan luas panen.
Indikator Produksi Jeruk mengalami penurunan dari yang ditargetkan
ditahun 2013 sebesar 113.292 Ton terealisasi hanya sebesar 102.106
terjadi karena penurunan luas panen diakibatkan musim hujan terus
menerus yang menyebabkan pembuahan jeruk kurang optimal.
Indikator Produksi Sayuran dari yang ditargetkan sebanyak 57.222 Ton
berhasil dicapai sebesar 47.883 dengan capaian kinerja sebesar
83,68% yang disebabkan adanya penurunan luas tanam karena musim
penghujan yang masih turun sampai dengan September 2013.
Indikator Produksi Karet tahun 2013 ditargetkan sebesar 157.609 Ton
terealisasi sebesar 169.128 Ton dengan capaian hasil kinerja sebesar
107,30 %.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 60
Indikator Produksi Sawit tahun 2013 ditargetkan sebesar 757.808 Ton
terealisasi sebesar 894.482 Ton dengan capaian hasil kinerja sebesar
118,03 %.
Indikator Produksi Daging tahun 2013 ditargetkan sebesar 63.465 Ton
terealisasi sebesar 65.651 Ton dengan persentase capaian kinerja
sebesar 103,44 %.
Untuk indikator dari sektor pertambangan ditahun 2013 direalisasikan
sebesar 1,67% dari yang ditargetkan sebesar 5,00%, persentase
capaian kinerja sebesar 33,40 %.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012
adalah sebagai berikut :
Tabel 22
Realisasi Kinerja 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
Pertumbuhan PDRB Sektor :
Pertanian
1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Produksi Padi Ton 2.056.532 1.990.787 Turun
Produksi Jagung Ton 111.476 104.401 Turun
Produksi Jeruk Ton 115.764 102.106 Turun
Produksi Sayuran Ton 47.878 47.883 Naik
2 Perkebunan
Produksi Karet Ton 158.193 169.128 Naik
Produksi Sawit Ton 803.171 894.482 Naik
3 Peternakan
Produksi daging Ton/Th 63.417 65.651 Naik
Pertambangan % 2,64 1,67 Turun
Industri pengolahan % 4,02 4,11 Naik
Perdagangan % 11,17 11,50 Naik
Jumlah pungutan PSDH dan DR
Rp US $
3.519.049.177,49 773.455,92
3.013.323.182,63
505,695.39 Turun
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 61
Tabel 23
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD
2013 2015
Pertumbuhan PDRB Sektor :
Pertanian
1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
Produksi Padi Ton 2.025.298 2.056.532 1.990.787 NA 2.191.042
Produksi Jagung
Ton 110.006 111.476 104.401 NA 122.421
Produksi Jeruk Ton 114.600 115.764 102.106 NA NA Produksi
Sayuran Ton 47.126 47.878 47.883 NA NA
2 Perkebunan
Produksi Karet Ton 141.797 158.193 169.128 NA NA Produksi Sawit Ton 757.808 803.171 894.482 NA NA
3 Peternakan
Produksi daging Ton/Th 55.877 63.417 65.651 63.465 73.342
Pertambangan % 6,53 2,64 1,67 NA 5,10 Industri
pengolahan % 3,91 4,02 4,11 NA 9,50
Perdagangan % 8,21 11,17 11,50 5 7,48
Jumlah pungutan PSDH dan DR
Milyar IDR
3
3,519 3,013 4
20
Ratusan Ribu USD
6 7,73 5,05 6 30
Pertumbuhan di sektor pertambangan melambat akibat terjadinya
pasokan batubara yang berlebihan ke pasar internasional sejak awal
September 2012. Hal ini merupakan imbas dari krisis global yang
dialami Benua Eropa, sehingga mengakibatkan negara Cina dan India
sebagai pengguna batubara dari Indonesia mengurangi konsumsi
batubara. Pengurangan konsumsi batubara tersebut menyebabkan
terjadinya kelebihan stok batubara di Cina, selain itu Cina juga mulai
menambang sendiri batubara miliknya dengan kapasitas 750 juta ton
per tahun. Selain Cina, Amerika yang telah menemukan gas serpih
(shell gas) yang lebih murah dari batubara menyebabkan Amerika bisa
menghemat batubaranya 180 juta ton per tahun dan mengakibatkan
stok batubara yang sudah tereksploitasi menjadi tidak terpakai. Stok tak
terpakai ini membuat Amerika menjual murah batubaranya dan merebut
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 62
sebagian pasaran di Cina dan Jepang. Dengan harga batubara yang
pernah mencapai 130 dolar per ton membuat banyak penambang
batubara menggenjot produksinya habis-habisan sampai suplai
melimpah ruah, sehingga ketika permintaan turun harga batubara pun
anjlok.
2. Sasaran: Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Berkembangnya sektor
industri berbasis agroindustri” diukur melalui 1 indikator dengan
target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 24
Capaian Kinerja Terhadap Target 2013
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1 Persentase industri yang berbasis agroindustri
% 2 3,96 198,00
2 Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas
% 12 -11,75 0
Rata-rata capaian 99,00
*Data sampai bulan November 2013
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri”
adalah sebesar 99,00 % yang berarti masuk dalam kategori capaian
Berhasil.
Indikator Persentase industri yang berbasis agroindustri di Tahun 2013
terealisasi sebesar 3,96% dari target 2%. Pada Tahun 2013 terjadi
peningkatan unit usaha industri dari 63.554 unit menjadi 66.912 unit
(penambahan sebanyak 3.358 unit), terdiri atas pertumbuhan industri
berbasis non agro sebesar 1,32 % dan industri berbasis agro sebesar
3,96 % (± 2515 unit). Pertumbuhan industri ini banyak dipengaruhi oleh
iklim usaha yang semakin kondusif dan pergerakan investasi di sektor
usaha mikro dan kecil yang mulai membaik, di sisi lain eksploitasi
sumber daya alam dan sember daya terbarukan (buatan) semakin
terkendali dan terarah untuk menghasilkan nilai tambah bagi
masyarakat.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 63
Indikator Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas
terealisasi sebesar US$ 9.501.524.515,31 mengalami penurunan
sebesar US$ 1.379.700.474,20 (-12,68%) jika dibandingkan dengan
periode yang sama di tahun 2012 yang mencapai sebesar
US$ 10.881.224.989,50, dimana penurunan yang sangat signifikan
terjadi pada produk tambang dan produk lainnya. Penurunan ini
disebabkan menurunnya ekspor batubara sebesar 16,20% dari
US$ 9.140.220.635,51 pada tahun 2012 menjadi US$ 7.659.848.635,51
di tahun 2013. Penurunan ekspor batubara ini sangat mempengaruhi
total ekspor karena peran ekspor batubara terhadap total ekspor sangat
dominan yaitu sebesar 80%. Meskipun ekspor kelompok diluar tambang
hampir semaunya mengalami peningkatan yang signifikan, namun
peningkatannya belum dapat menutupi penurunan batubara.
Penyebabnya tidak lain masih belum pulihnya krisis keuangan yang
menimpa AS dan Eropa yang kemudian mengglobal menjadi krisis
dunia. Kontribusi terhadap kinerja ekspor non migas Kalsel masih
didominasi produk tambang 83,10%, CPO 11,38%, Kayu 2,21%, karet
alam 3,09% disusul produk perikanan, rotan dan produk lainya di bawah
1%.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program pengembangan industri kecil dan menengah dengan
kegiatan utama :
1. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat
jaringan cluster industri
2. Pengembangan sistem pendataan IKM bagi aparatur
3. Sertifikasi Halal
b. Program peningkatan kemampuan teknologi industri dengan
kegiatan utama :
1. Pembinaan kemampuan teknologi industri.
2. Pengembangan dan pelayanan teknologi industri.
3. Penguatan Inovasi Produk Industri.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 64
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012
adalah sebagai berikut :
Tabel 25
Realisasi Kinerja 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1. Persentase industri yang berbasis agroindustri
% 3,87 3,96 Naik
2. Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas
% 17,27 -11,75 Turun
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 26
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD
2013 2015
1. Persentase industri yang berbasis agroindustri
% NA 3,87 3,96 2 10
2. Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas
% 15,53 19,06 -11,75 12 60
3. Sasaran: Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan
Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya
pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas
lingkungan hidup” diukur melalui 8 indikator dengan target, realisasi
dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 27
Capaian Kinerja Terhadap Target 2013
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %Capaian
1 Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
ha 2.745 2.972 108,27
2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan
Ha 1.125 1.352 120,17
3 Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan
% 100 100 100,00
4 Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel yang terbentuk telah direalisasikan
Jumlah 11 11 100,00
5 Persentase kasus IUU yang diselesaikan
% 100 100 100,00
6 Rasio pertanian pangan berkelanjutan % 15,84 15,84 100,00
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 65
7 Persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya
% 35 35 100,00
8 Persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya
% 15 15 100,00
Rata-rata capaian 103,55
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan
perbaikan kualitas lingkungan hidup” adalah sebesar 103,55% yang
berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan dengan
kegiatan utama :
1. Peningkatan tertib pengolahan hasil hutan kayu
2. Monitoring dan pengawasan penatausahaan hasil hutan
b. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup dengan kegiatan utama :
1. Koordinasi penilaian kota sehat/adipura.
2. Pengelolaan B3 dan limbah B3.
3. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat
penambangan rakyat
c. Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan Sumber Daya Alam
dengan kegiatan utama :
1. Perencanaan dan penyusunan program pembangunan
pengendalian sumberdaya alam dan lingkungan hidup
d. Program peningkatan pengendalian polusi dengan kegiatan utama :
1. Pengujian emisi/polusi udara akibat aktifitas industri
2. Pengujian kadar polusi limbah padat dan cair
e. Program pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan
perikanan :
1. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA, perikanan
dan kelautan.
2. Pengembangan pesisir dan pulau-pulau kecil.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 66
Indikator Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka
rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) tahun 2013 berhasil di realisasikan
sebesar 2.972 ha dari yang ditargetkan 2.745 ha dengan hasil capaian
kinerja sebesar 108,27%, keberhasilan pencapaian target ini disebabkan
karena penanaman tanaman baru telah dilaksanakan baik pada lahan
kritis maupun lahan milik masyarakat, dalam pemenuhan capaian
indikator kinerja ini juga telah dilakukan koordinasi vertikal dengan
Kementerian Kehutanan, Kabupaten/Kota dan instansi di
Kabupaten/Kota yang menangani urusan kehutanan.
Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan
Lahan tahun 2013 ditargetkan sebesar 1.125 ha terealisasi sebesar
1.352 ha, hasil capaian kinerja 120,17 %.
Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang
diselesaikan untuk tahun 2013 terselesaikan 100% sampai dengan
pemberkasan perkaranya, untuk mencapai keberhasilan pencapaian
target ini dilakukan upaya upaya sebagai berikut :
1. Program-program yang telah dilakukan merupakan program
perlindungan dan konservasi SDH, program perlindungan dan
konservasi SDA, serta program pengendalian kebakaran hutan.
2. Dalam penanggulangan gangguan keamanan hutan dilakukan
koordinasi sampai dengan pelaksanaan operasi gabungan dengan
kepolisian.
Untuk Indikator Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel
yang terbentuk telah direalisasikan sebanyak 11 Unit dari yang
ditargetkan sebanyak 11 Unit, pemenuhan capaian target ini melalui
penyusunan rancang bangun KPH, update data, penyusunan draft
action plan pembangunan KPH, penyusunan draft formulasi kebijakan
SDM KPH, lokalatih personil KPH dan sosialisasi pembangunan KPH
pada seluruh Kabupaten/Kota.
Indikator persentase kasus IUU yg diselesaikan terealisasi sebesar
100% dengan target 100%. Pada tahun 2013 target penyelesaian kasus
IUU sebanyak 20 kasus dan kasus IUU yg diselesaikan sebanyak 20
kasus, terdiri atas 2 kasus yang diselesaikan dengan cara pembinaan,
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 67
dan 18 kasus melalui proses hukum sampai pada tahap inkracht. Kasus
IUU yang terselesaikan berdasarkan hasil patroli di Kota Banjarmasin,
Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara,
Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012
adalah sebagai berikut :
Tabel 28
Realisasi Kinerja 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1 Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
ha 564,88 2.972 Naik
2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan
Ha 238 1.352 Naik
3 Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan
% 100 100 Tetap
4 Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel yang terbentuk telah direalisasikan
Jumlah 11 11 Tetap
5 Persentase kasus IUU yang diselesaikan % NA 100,00 Naik
6 Rasio pertanian pangan berkelanjutan % 15,84 15,84 Tetap
7 Persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya
% 40 35 Turun
8 Persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya
% 20 15 Turun
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 29
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD
2013 2015
1 Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)
ha 370 564,88 2.972 2.745 5500
2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan
Ha 310 238 1.352 1125 2500
3 Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan
% 100 100 100 100 100
4 Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel yang terbentuk telah direalisasikan
Jumlah 11 11 11 11 11
5 Persentase kasus IUU yang diselesaikan
% NA NA 100,00 NA NA
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 68
6 Rasio pertanian pangan berkelanjutan
% 15,63 15,84 15,84 NA NA
7 Persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya
% 40 40 35 35 25
8 Persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya
% 20 20 15 15 5
D. MISI IV : Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta
Aksesibilitas Infrastruktur Wilayah
Untuk meningkatkan ketersediaan kuantitas dan kualitas serta aksesibilitas
infrastruktur wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan empat
sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatkan infrastruktur
transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan
untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa; sasaran kedua
adalah Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air untuk mendukung upaya
konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya
rusak air; sasaran ketiga adalah Meningkatnya akses masyarakat terhadap
infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi; dan
sasaran keempat adalah Meningkatnnya infrastruktur publik dan aparatur.
1. Sasaran : Meningkatkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi
dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung
pergerakan orang, barang dan jasa
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya meningkatkan
penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang lebih baik dan
memadai, peruntukan lahan untuk kawasan permukiman yang
terencana (RTRWK) serta upaya peningkatan keterlibatan dunia usaha,
swasta dan masyarakat dalam penyediaan perumahan dan fasilitas
pendukungnya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga berpacu
untuk mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) tahun
2015.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan pertumbuhan
pelayanan yang harus didukung oleh infrastruktur yang memadai seperti
infrastruktur jalan, bandara, terminal dan pelabuhan laut. Disisi lain
kondisi infrastruktur dimaksud sangat terbatas, sehingga akan
mengganggu pergerakan manusia dan barang, yang pada gilirannya
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 69
akan mengganggu perekonomian daerah, untuk itu diperlukan
percepatan pembangunan infrastruktur agar segera dilaksanakan agar
tidak terjadi stagnan.
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Tersedianya infrastruktur
transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya
pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa
diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya
sebagai berikut :
Tabel 30
Capaian Kinerja Terhadap Target 2013
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap
% 75,00 82,39 109,85
2 Persentase jembatan dalam kondisi baik % 80,00 81,00 101,25
3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas
%
Turunnya Pelanggaran 22% atau 73 pelanggaran
dari 330 pelanggaran
Naiknya pelanggaran
213,69% atau 156
pelanggaran
0
4 Waktu tempuh rata-rata
KM/JAM 40,00 40,00 100,00
Rata-rata Capaian 77,77
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Tersedianya infrastruktur transportasi yang terintegrasi
dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung
pergerakan orang, barang dan jasa” adalah sebesar 77,77% yang
berarti masuk dalam kategori capaian Kurang Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program pembangunan jalan dan jembatan dengan kegiatan utama:
1. Peningkatan jalan di lingkungan perkantoran provinsi Kalsel.
2. Peningkatan jalan lingkar dalam Banjarmasin Selatan.
3. Pemeliharaan jalan Trikora.
b. Program rehabilitasi atau pemeliharaan jalan dan jembatan dengan
kegiatan utama :
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 70
1. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Kota Banjarmasin.
2. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Kabupaten HSS.
3. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Kabupaten HST.
c. Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan
jembatan dengan kegiatan utama :
1. Penyusunan dan optimalisasi program.
2. Evaluasi program proyek APBD Provinsi.
Dari keterangan tabel 30 diatas dapat menggambarkan keberhasilan
dalam mencapai sasaran strategis dengan memenuhi IKU (Indikator
Kinerja Utama) dan Penetapan Kinerja di tahun 2013 yaitu agar
presentase panjang jalan provinsi dalam kondisi mantap diatas target
yakni Panjang Jalan dalam kondisi mantap sebesar 82,39% dan
Jembatan dalam kondisi mantap sebesar 81%.
Indikator Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang
dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu
lintas melalui kegiatan pengawasan dan pengendalian lalu lintas
angkutan tambang dan perkebunan, diharapkan terjadi penurunan
pelanggaran angkutan hasil tambang dan perkebunan, namun pada
tahun 2012 terjadi peningkatan pelanggaran sebesar 395,51%, di tahun
2013 ditargetkan terjadi penurunan sebanyak 73 pelanggaran dari 330
pelanggaran namun realisasinya pelanggaran angkutan hasil tambang
dan hasil perkebunan meningkat signifikan di angka 213,69 % atau 156
pelanggaran yang terjadi, hal ini disebabkan masih kurang sadarnya
supir dan pengusaha pertambangan dan perkebunan terhadap Perda
Nomor 3 Tahun 2008, walaupun pengawasan dan pengendalian
dilakukan setiap hari dan dilakukan gabungan antara Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan,
Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan, serta gabungan instansi terkait
di Kabupaten/Kota.
Sejak awal tahun dilakukan kegiatan pembangunan/ peningkatan dan
rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan pada saat itu hampir seluruh
panjang jalan Provinsi sudah dalam kondisi baik dan sebagian dalam
kondisi sedang, namun kemudian, karena jalan dimanfaatkan pengguna
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 71
jalan dan pengaruh dari alam (banjir, longsor dsb) serta adanya
kendaraan dengan muatan melebihan kemampuan jalan juga turut
mempercepat aus dan menurunkan mutu/ kondisi jalan hingga terjadi
kerusakan. Akan tetapi kondisi jalan Provinsi Kalimantan Selatan masih
dalam kategori mantap dimana masih dapat dilalui pengguna jalan
dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam.
Di akhir tahun 2013, pasca berakhirnya seluruh kegiatan pembangunan
di lingkup ke-PU-an, kecuali yang bersifat multiyears, ruas-ruas jalan
tersebut pada umumnya dalam kondisi baik, seperti tabel berikut:
Kondisi awal tahun 2013 :
NAMA
JALAN
(Status)
KONDISI JALAN
JUMLAH Baik Sedang
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
Jalan
Provinsi 625,92 km 65,49 km 102,89 km 57,54 km 851,91 km
Jalan
Nasional 864,00 km 2,08 km - - 866,086 km
Namun sepanjang tahun 2013 dilakukan perbaikan atas jalan-jalan yang
rusak tersebut, sehingga jumlah jalan yang rusak menjadi berkurang
seperti ditampilkan di tabel berikut :
Kondisi akhir 2013 :
NAMA
JALAN
(Status)
KONDISI JALAN
JUMLAH Baik Sedang
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
Jalan
Provinsi 701,89 km 72,38 km 76,44 km 0,8 km 851,91 km
Dari tabel diatas terlihat jelas dalam pemenuhan infrastruktur
transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya
pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa,
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam hal ini Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi Kalimantan Selatan berupaya dalam melakukan
pembangunan/peningkatan dan rehabilitasi serta pemeliharaan jalan,
pada awal tahun 2013 hampir seluruh panjang provinsi dalam keadaan
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 72
baik, dan sebagian dalam kondisi sedang, namun banyak terjadi
pelanggaran lalu lintas khususnya kelebihan muatan serta pengaruh dari
alam (banjir, longsor, dsb) mempercepat keausan jalan dan menurunkan
mutu jalan.
Sedangkan kondisi diawal tahun 2013, di Provinsi Kalimantan Selatan
terdapat 748 buah jembatan besar dan kecil. Jembatan tersebut dapat
terpelihara dengan baik dan masih dimanfaatkan, dengan kondisi
sebagai berikut :
Kondisi awal tahun 2013 :
Nama Jembatan
(Status)
KONDISI JALAN JUMLAH
Baik Rusak Ringan
Jalan Provinsi 586 Buah 162 Buah 748 Buah
Jalan Nasional 651 Buah 10 Buah 661 Buah
Kondisi akhir 2013 :
JEMBATAN Jumlah
(Buah)
KONDISI JEMBATAN
Baru Tanpa
Kerusakan
(Buah)
Kerusakan
Kecil
(Buah)
Kerusakan
perlu
Pemeliharaan
(Buah)
Kerusakan
perlu
Penggantian
(Buah)
Kondisi
Kritis
(Buah)
Tidak
Berfungsi
(Buah)
Provinsi 661 331 175 90 61 4 -
Nasional - - - - - - -
Pada awal tahun 2013 terdapat 748 buah jembatan provinsi, namun
sepanjang tahun 2013 sebanyak 87 buah jembatan dilimpahkan kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota, sehingga hanya terdapat 661 buah
jembatan yang menjadi urusan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012
adalah sebagai berikut :
Tabel 31
Realisasi Kinerja 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap % 81 82,39 Naik
2 Persentase jembatan dalam kondisi baik % 87 81,00 Tetap
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 73
3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas
% Naiknya
pelanggaran 395,51 %
Naiknya pelanggaran
213,69% Tetap
4 Waktu tempuh rata-rata KM/JAM 40 40 Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 32
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD
2013 2015
1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap
% 81 81 82,39 NA NA
2 Persentase jembatan dalam kondisi baik
% 88,46 87 81,00 NA NA
3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas
%
Naiknya pelanggaran >100% atau terjadi 241
pelanggaran
Naiknya pelanggaran > 100% atau terjadi 352
pelanggaran
Naiknya pelangga
ran 213,69%
Turunnya Pelanggaran 22% atau 73
pelanggaran
Turunnya Pelangga
ran menjadi
25 pelangga
ran
4 Waktu tempuh rata-rata KM/JAM 35 40 40 NA NA
2. Sasaran: Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air untuk
mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya
air, serta pengendalian daya rusak air
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya
infrastruktur sumber daya air untuk mendukung upaya konservasi
dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya
rusak air” diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan
capaiannya sebagai berikut :
Tabel 33
Capaian Kinerja Terhadap Target 2013
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian
1 Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa % 20,00 56,08 280,40
2 Persentase panjang pantai yang bebas abrasi
% 20,00 10,00 50,00
3 Persentase panjang tebing yang tertangani % 20,00 1,65 8,25
4 Persentase tersedianya air bersih
% 27,27 18,18 66,67
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 74
5 Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut
Ha NA NA NA
6 Jumlah air yang bebas intrusi air laut
NA NA NA NA
Rata-Rata Capaian 67,55
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Meningkatnya infrastruktur sumber daya air untuk
mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya
air, serta pengendalian daya rusak air” adalah sebesar 67,55% yang
berarti masuk dalam kategori capaian Kurang Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan
jaringan pengairan lainya dengan kegiatan utama :
1. Operasi dan pemeliharaan daerah irigasi dan rawa Provinsi
Kalimantan Selatan
2. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi
Untuk indikator Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa pada
tahun 2013 terealisasi sebesar 56,08% dari yang ditargetkan sebesar
20%, dengan kata lain terbangunya jaringan irigasi rawa ditargetkan
sebanyak 7.000 ha terealisasi sebanyak 19.628 ha, dengan hasil
capaian sebesar 280,40%
Persentase panjang pantai yang bebas abrasi hanya terealisasi 10,00%
dari target yang sebesar 20%, dengan target 5 km panjang pantai yang
bebas abrasi hanya 2,50 km yang berhasil diselesaikan, dengan
persentase hasil capaian sebesar 50%.
Persentase panjang tebing yang tertangani ditahun 2013 hanya
terealisasi sebesar 1,65% dari yang ditargetkan sebesar 20,00%, pada
tahun 2013 ditargetkan sepanjang 2 km panjang tebing yang tertangani
hanya 0,165 km, pencapaian kinerja hanya 8,25%.
Ketidakberhasilan capaian indikator Persentase panjang pantai yang
bebas abrasi dan Persentase panjang tebing yang tertangani
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 75
disebabkan ketersediaan plafon alokasi dana yang diterima harus dibagi
menjadi kegiatan prioritas yaitu untuk rehabilitasi daerah irigasi dan
daerah rawa untuk mendukung ketahanan pangan dan surplus 10.000
Ton beras di tahun 2013 yang telah dicanangkan oleh Presiden, selain
itu biaya konstruksi per meter untuk pelaksanaan pengamanan pantai
cukup besar sehingga outputnya tidak mencapai target.
Indikator Persentase tersedianya air bersih tahun 2013 ditargetkan
sebesar 27,27% terealisasi sebesar 18,18%, dari 11 Kabupaten/Kota
ditargetkan terpenuhi di tahun 2015 karena di tahun 2010 sudah ada
2 Kabupaten/Kota yang terpenuhi air bersih, dengan kata lain ditahun
2013 ditargetkan sebanyak 3 Kabupaten/Kota untuk pemenuhan
penyediaan air bersih, terlaksana 2 Kabupaten/Kota yang pemenuhan
ketersediaan air bersihnya, pencapaian kinerja sebesar 66,67%.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012
adalah sebagai berikut :
Tabel 34
Realisasi Kinerja 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1 Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa % 15,00 56,08 Naik
2 Persentase panjang pantai yang bebas abrasi
% 13,80 10,00 Turun
3 Persentase panjang tebing yang tertangani % 20,20 1,65 Turun
4 Persentase tersedianya air bersih
% 18,18 18,18 Tetap
5 Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut
Ha NA NA NA
6 Jumlah air yang bebas intrusi air laut
NA NA NA NA
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 35
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD
2013 2015
1 Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa
% 32,24 15,00 56,08 20 100
2 Persentase panjang pantai yang bebas abrasi
% 4,00 13,80 10,00 20 100
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 76
3 Persentase panjang tebing yang tertangani
% 10,23 20,20 1,65 20 100
4 Persentase tersedianya air bersih
% 18,18 18,18 18,18 27.27 100
5 Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut
Ha NA NA NA NA NA
6 Jumlah air yang bebas intrusi air laut
NA NA NA NA NA NA
3. Sasaran: Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur
dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya akses
masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang
mencakup air bersih dan sanitasi” diukur melalui 3 indikator dengan
target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 36
Capaian Kinerja Terhadap Target 2013
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1 Cakupan pelayanan persampahan % 33 51,25 155,30
2 Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan
% 33 51,25 155,30
3 Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih
% 48 46,20 96,25
Rata-rata capaian 135,61
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur
dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi” adalah
sebesar 135,61% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat
Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air
limbah dengan kegiatan utama :
1. Dukungan kinerja pembangunan air minum dan penyehatan
lingkungan (sanitasi Provinsi Kalimantan Selatan).
Dalam mewujudkan peningkatan akses masyarakat terhadap
infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi
yang menitikberatkan pada ketersediaanya infrastruktur yang mantap,
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 77
handal dan berwawasan lingkungan, Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan terus berupaya meningkatkan cakupan pelayanan penyehatan
lingkungan permukiman, hal ini dapat kita lihat Capaian kinerja di tahun
2013 atas indikator diatas telah melampaui target.
Indikator Cakupan pelayanan persampahan terealisasi 51,25% dari
target tahun 2013 sebesar 33,00% atau tercapai sebesar 155,30%.
Indikator Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan
terealisasi sebesar 51,25% dari target tahun 2013 sebesar 33,00% atau
tercapai sebesar 155,30%.
Indikator Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih
terealisasi 46,20 % dari total 13 kab/kota, dengan target tahun 2013
sebesar 48%, tercapai 96,25 % hal ini dikarenakan adanya kekurangan
dana dalam penyelesaian capaian indikator ini.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012
adalah sebagai berikut :
Tabel 37
Realisasi Kinerja 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1 Cakupan pelayanan persampahan % 48.38 51,25 Naik
2 Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan
% 48.38 51,25 Naik
3 Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih
% 49.86 46,20 Turun
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 38
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No
Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD
2013 2015
1 Cakupan pelayanan persampahan
% 29,9 48.38 51,25 33 35
2 Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan
% 21,14 48.38 51,25 33 35
3 Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih
% 44,55 49.86 46,20 48 50
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 78
4. Sasaran: Meningkatnya Infrastruktur Publik dan Aparatur
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya
Infrastruktur Publik dan Aparatur” diukur melalui 3 indikator dengan
target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 39
Capaian Kinerja Terhadap Target 2013
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1 Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN
Unit 12 6 50,00
2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW
% 10,00 10,00 100,00
3 Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA % 20,00 16,00 80,00
Rata-rata capaian 76,67
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur
dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi” adalah
sebesar 76,67% yang berarti masuk dalam kategori capaian Kurang
Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program peningkatan sarana dan prasarana publik dengan
kegiatan utama :
1. Pembangunan RS Gigi dan Mulut Banjarmasin.
2. Pembangunan/Rehabilitasi bangunan dan landscape pada
Kompleks Anjungan Kalimantan Selatan di TMII Jakarta.
3. Pembangunan kembali Rumah Adat Banjar perbatasan Kalsel-
Kalteng di Pasar Panas.
b. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas dengan kegiatan
utama :
1. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ.
c. Program pengendalian pemanfaatan ruang dengan kegiatan utama :
1. Pengkajian pemanfaatan ruang/kawasan.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 79
Indikator Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN
terealisasi sebanyak 6 dari 12 bangunan publik yang ditargetkan di
tahun 2013.
Indikator Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang
infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW terealisasi sebesar
10,00% dari target 10,00% dengan capaian kinerja 100,00%.
Indikator Persentase pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran
PEMDA terealisasi 16,00% (4 Unit) dari target 20,00% (5 Unit), dengan
hasil capaian kinerja sebesar 80,00% dari yang ditargetkan di tahun
2013.
Hal di atas disebabkan adanya kekurangan dana anggaran dalam
penyelesaian kegiatan dalam mencapai indikator ini.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012
adalah sebagai berikut :
Tabel 40
Realisasi Kinerja 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1 Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN
Unit 9 6 Turun
2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW
% NA 10,00 Naik
3 Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA
% 36,00 16,00 Turun
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 41
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD
2013 2015
1 Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN
Unit 9 9 6 12 60
2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW
% NA NA 10 NA NA
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 80
3 Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA
% 12,00 36,00 16,00 20,00 100,00
E. MISI V : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan
Bersih
Untuk Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan Bersih di
Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan dua sasaran, yaitu Sasaran
pertama adalah Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang
akuntabel dan transparan ; dan sasaran kedua adalah Terwujudnya
pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh
lapisan masyarakat.
1. Sasaran: Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang
akuntabel dan transparan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka meningkatan
akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan pemerintah daerah
melaksanakan kebijakan melalui peningkatan pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah, mengembangkan
sistem informasi dan komunikasi pembangunan, meningkatkan kualitas
pelaksanaan perencanaan, perumusan, implementasi dan evaluasi
pembangunan, serta meningkatkan akuntabilitas, transparansi kebijakan
dan kinerja pemerintah daerah.
Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang
akuntabel dan transparan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus
melakukan peningkatan kualitas aparatur di daerah, melalui penataan
dan peningkatan kapasitas aparatur, agar lebih profesional, sesuai
dengan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayanan publik yang
terbaik bagi masyarakat dan untuk meningkatkan kapasitas
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, meningkatkan
kesejahteraan aparatur di daerah, Peningkatan kesejahteraan aparatur
dan keluarga melalui perbaikan tunjangan dan diharapkan berdampak
positif terhadap kinerja aparatur.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 81
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya tata kelola
pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan” diukur melalui
6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 42
Capaian Kinerja Terhadap Target 2013
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1 Persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP
% 48,00 63,93 133,18
2 Opini atas Laporan Keuangan Nilai WDP WTP 100,00
3 Hasil Evaluasi penerapan SAKIP Nilai B B 100,00
4 Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK
% 70 71,74 102,48
5 Persentase peningkatan pengunjung Website
% 20,00 30,67 153,35
6 Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup
% 89,75 89,75 100,00
Rata-rata capaian 114,83
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang
akuntabel dan transparan” adalah sebesar 114,83% yang berarti
masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil.
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan dengan
kegiatan utama :
1. Monitoring penyusunan formasi jabatan fungsional pemerintah
kabupaten/kota se Kalimantan Selatan.
2. Pembinaan dan fasilitasi analisis jabatan Kabupaten/Kota.
3. Fasilitasi Standar Operasional Prosedur melalui asistensi
pengembangan SOP-AP Provinsi Kalsel.
b. Program Pembinaan dan Pengembangan kapasitas kelembagaan
dan ketatalaksanaan dengan kegiatan utama :
1. Bimtek SAKIP.
2. Asistensi penerapan SAKIP dalam rangka penguatan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 82
3. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Provinsi
Kalsel.
4. Penyusunan LAKIP Provinsi Tahun 2013.
Dari indikator instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan
sesuai SOP yang telah disusun secara sederhana 100%, namun yang
telah distandarkan sesuai aturan, dari target 48% dari seluruh Instansi
Pelayanan Publik di Provinsi Kalimantan Selatan yang berjumlah
sebanyak 61 Unit Pelayanan Publik terdiri atas 4 RSUD, 1 KP2T,
55 UPT, dan 1 Perpustakaan Daerah yang telah direalisasikan
sebanyak 63,93% atau sebanyak 39 Instansi Pelayanan Publik dan
diharapkan akan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk Indikator Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK
terealisasi sebesar 71,74% dari target sebesar 70%, hal ini
menunjukkan SKPD dengan hasil evaluasi minimal baik telah melebihi
setengah dari keseluruhan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan, dari 46 SKPD yang di evaluasi dengan rincian
SKPD yang mendapat kriteria AA sebanyak 1 atau 2,17%, SKPD yang
mendapat kriteria A sebanyak 13 SKPD atau 28,26%, SKPD yang
mendapat kriteria B sebanyak 19 SKPD atau 41,30%, SKPD yang
mendapat kriteria CC sebanyak 12 SKPD atau 26,06%, SKPD yang
mendapat kriteria C sebanyak 1 SKPD atau 2,17%,.
Indikator Persentase peningkatan pengunjung website ditargetkan
sebanyak 100.000 pengunjung atau 20,00% di tahun 2013 dan
ditargetkan sebanyak 500.000 pengunjung atau 100,00% di tahun 2015,
untuk tahun 2013 terealisasi sebanyak 153.383 pengunjung dengan
persentase peningkatan sebesar 30,67%, persentase hasil capaian
kinerja sebesar 153,38%.
Indikator Persentase Responden pengguna Website yang tingkat
kepuasan cukup tahun 2013 didasarkan pada Pengunjung Unik dengan
Nomor IP yang sama terekam mengunjungi website Provinsi Kalimantan
Selatan beberapa kali, pada tahun 2013, dengan rata-rata kunjungan
Nomor IP yang sama sebanyak 10,77 kunjungan, sehingga perhitungan
Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 83
cukup terealisasi sebesar 89,75% dari target 89,75%. Survey terhadap
pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup direncanakan
dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2014.
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012
adalah sebagai berikut :
Tabel 43
Realisasi Kinerja 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1 Persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP
% 47 63,93 Naik
2 Opini atas Laporan Keuangan Nilai WDP WTP Tetap
3 Hasil Evaluasi penerapan SAKIP Nilai B B Tetap
4 Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK
% 72,34 71,74 Turun
5 Persentase peningkatan pengunjung Website
% 20,6 30,67 Naik
6 Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup
% 95 89,75 Turun
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 44
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD
2013 2015
1 Persentase instansi pelayanan publiK yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP
% 35 47 63,93 NA 72
2 Opini atas Laporan Keuangan
Nilai WDP WDP WTP WDP WTP
3 Hasil Evaluasi penerapan SAKIP
Nilai CC B B NA B
4 Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK
% 14,9 72,34 71,74 NA 60
5 Persentase peningkatan pengunjung Website
% 96,79 103,20 30,67 NA NA
6 Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup
% 95 95 89,75 NA NA
Indikator persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan
pelayanan sesuai SOP. Hasil evaluasi penerapan SAKIP hal ini
menunjukkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berusaha
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 84
mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan
transparan.
2. Sasaran: Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses
dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat
Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya pelayanan
publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh
lapisan masyarakat” diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi
dan capaiannya sebagai berikut :
Tabel 45
Capaian Kinerja Terhadap Target 2013
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1 IKM pada instansi Pelayanan Publik Nilai 78,00 78,68 100,87
2 Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO % 20,00 10,00 50,00
3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima
% 9,83 9,83 100,00
4 Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas % 100 100 100,00
Rata-rata capaian 87,71
Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja
sasaran ”Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya
pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat
oleh seluruh lapisan masyarakat” adalah sebesar 87,71% yang
berarti masuk dalam kategori capaian Cukup Berhasil
Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan
selama tahun 2013 yaitu berupa :
a. Program peningkatan kualitas pelayanan publik dengan kegiatan
utama :
1. Pembinaan dan pemilihan unit pelayanan publik dan daerah
yang memiliki kinerja terbaik se Kalimantan Selatan.
2. Bimtek Standar Pelayanan Publik (SOP, IKM, SP) bagi instansi
yang memberikan layanan langsung pada masyarakat.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 85
Untuk Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat realisasi pada tahun 2013
sebesar 78,68% dari target sebesar 78,00%, telah mencapai target,
Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan secara menyeluruh termasuk kategori Baik yang mana
dilakukan survei terhadap beberapa Unit Pelayanan Publik Daerah
diantaranya 3 Rumah Sakit Daerah yaitu Rumah Sakit Umum Daerah
Ulin, Rumah Sakit H. Ansari Saleh dan Rumah Sakit Jiwa Sambang
Lihum dan 13 UPPD Samsat.
Pemerintah Provinsi Kalimantan selatan memiliki 61 Unit Pelayan Publik
termasuk pelayanan utama, Rumah Sakit, KP2T dan Samsat, dari 61
Unit tersebut Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan
18 Unit Pelayanan Publik mendapatkan ISO di Tahun 2015, sehingga
target tahunan yang harus dicapai adalah 4 Unit atau 20,00% Pelayanan
Publik yang mendapatkan ISO, untuk tahun 2013 Indikator Prosentase
Pelayanan Publik yang mendapat ISO terealisasi sebesar 10,00% atau
2 Unit Pelayanan Publik yaitu Balai Inseminasi Buatan dan Balai
Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura,
sehingga total ada 8 Unit Pelayanan Publik yang telah mendapatkan
ISO sampai dengan tahun 2013.
Persentase Pelayan Publik yang mendapat penghargaan Pelayanan
PRIMA mencapai 9,83% dari target 9,83%, di tahun 2012 sebanyak
4 Unit Pelayanan Publik yang mendapat penghargaan Pelayanan Prima,
ditahun 2013 terjadi penambahan Unit Pelayanan Publik yang mendapat
penghargaan Pelayanan Prima yaitu 6 Unit Pelayanan Publik yang telah
mendapat penghargaan Pelayanan PRIMA di tahun 2013 dari 61 Unit
Pelayanan Publik di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan.
Persentase pengaduan ditangani secara tuntas dilakukan dengan
merespon pengaduan dari masyarakat terhadap pelayan publik
diakomodir 1x24 Jam terselesaikan oleh seluruh Unit Pelayanan Publik,
hal ini dapat di persentasekan dengan semakin sedikitnya pengaduan
masyarakat yang diterima oleh setiap unit pelayanan publik terhadap
tugas dan fungsinya karena adanya Peningkatan Pelayanan Publik di
seluruh Unit Pelayanan Publik Provinsi Kalimantan Selatan.
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 86
Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012
adalah sebagai berikut :
Tabel 46
Realisasi Kinerja 2012 dan 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja
Naik/Turun
1 IKM pada instansi Pelayanan Publik Nilai 80 78,68 Turun
2 Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO % 30,00 10,00 Turun
3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima % 6,55 9,83 Naik
4 Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas % 100 100 Tetap
Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun
maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 47
Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013
No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD
2013 2015
1 IKM pada instansi Pelayanan Publik
Nilai 78 80 78,68 62,51-81,25
81,26-100,00
2 Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO
% 10 20,00 10,00 NA NA
3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima
% 4,91 6,55 9,83 NA NA
4 Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas
% 100 100 100 NA NA
Meskipun indikator 2 s.d 4 tersebut tidak termuat didalam RPJMD dari
tahun ke tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus
memberikan perhatian khusus dalam mewujudkan pelayanan publik
yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan
masyarakat serta perbaikan yang berkesinambungan.
AKUNTABILITAS KEUANGAN 1. Anggaran dan Realisasi APBD 2013
Perhitungan APBD tahun 2013 sebelum Audit BPK menunjukan bahwa
pendapatan daerah tercapai 99,48%, sedangkan belanja daerah terealisasikan
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 87
sebesar 88,25%, dan terdapat defisit anggaran sebesar Rp 970.217.560.616,00
serta SILPA senilai Rp 611.995.600.063,75.
Pencapaian target pendapatan daerah hampir memenuhi target yaitu 99,48%
menunjukan Kinerja yang bagus dari seluruh SKPD yang memiliki sumber-
sumber bagi penerimaan daerah. Di lain pihak realisasi belanja sebesar 88,25%.
Selengkapnya anggaran dan realisasi APBD 2013 disajikan pada tabel berikut :
No. Uraian Jumlah
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)
Sisa Anggaran (Rp)
%
1. PENDAPATAN DAERAH 4.411.660.047.000,00 4.388.647.287.825,79 23.012.759.174,21 99,48%
1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 2.687.435.878.500,00 2.540.116.047.210,79 147.319.831.289,21 94,52%
1.1.1. Pajak Daerah 2.349.284.455.000,00 2.136.882.988.893,50 212.401.466.106,50 90,96%
1.1.2. Retribusi Daerah 16.773.502.500,00 20.534.550.837,00 (3.761.048.337,00) 122,42%
1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
37.415.963.000,00 38.753.082.012,47 (1.337.119.012,47) 103,57%
1.1.4. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 283.961.958.000,00 343.945.425.267,82 (59.983.467.467,82) 121,12
1.2. DANA PERIMBANGAN 1.373.114.981.000,00 1.505.123.319.103,00 (132.008.338.103,00) 109,61%
1.2.1. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 648.050.000.000,00 780.058.338.103,00 (132.008.338.103,00) 120,38%
1.2.2. Dana Alokasi Umum 683.511.441.000,00 683.511.441.000,00 - 100%
1.2.3. Dana Alokasi Khusus 41.553.540.000,00 41.553.540.000,00 - 100%
1.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
351.109.197.500,00 343.407.921.512,00 7.701.265.988,00 97,81%
1.3.1. Pendapatan Hibah 29.800.120.000,00 36.180.800.412,00 (6.380.680.412,00) 121,41%
1.3.2. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 321.309.067.500,00 307.227.121.100,00 14.081.946.400,00 95,62%
JUMLAH 4.411.660.047.000,00 4.388.647.287.825,79 23.012.759.174,21 99,48 %
2. BELANJA 5.381.877.607.616,00 4.749.610.756.651,98 632.266.850.964,02 88,25 %
2.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.288.483.744.209,00 2.056.784.525.945,00 231.699.218.264,00 89,88 %
2.1.1. Belanja Pegawai 597.227.762.509,00 518.257.961.193,00 78.969.801.316,00 86,78 %
2.1.2. Belanja Hibah 432.868.150.000,00 411.323.535.569,00 21.544.614.431,00 95,02 %
2.1.3. Belanja Bantuan Sosial 988.780.000,00 201.100.000,00 787.680.000,00 20,34 %
2.1.4. Belanja Bagi Hasil Kepada Prov/Kab/Kota dan Pemdes
1.205.099.051.700,00 1.088.250.665.838,00 116.848.385.862,00 90,30 %
2.1.5. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Prov/Kab/Kota dan Pemdes
37.300.000.000,00 36.878.829.998,00 421.170.002,00 98,87 %
2.1.6. Belanja Tidak Terduga 15.000.000.000,00 1.872.433.347,00 13.127.566.653,00 12,48 %
2.2. BELANJA LANGSUNG 3.093.393.863.407,00 2.692.826.230.706,98 400.567.632.700,02 87,05 %
2.2.1. Belanja Pegawai 195.754.110.205,00 175.876.518.677,00 19.877.591.528,00 89,85 %
2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 1.359.611.820.529,00 1.177.219.111.155,98 182.392.709.373,02 86,58 %
2.2.3. Belanja Modal 1.538.027.932.673,00 1.339.730.600.874,00 198.297.331.799,00 87,11 %
JUMLAH 5.381.877.607.616,00 4.749.610.756.651,98 632.266.850.964,02 88,25 %
SURPLUS/DEFISIT (970.217.560.616,00) (360.963.468.826,19) (609.254.091.789,81) 37,20 %
3. PEMBIAYAAN 970.217.560.616,00 972.959.068.889,94 (2.741.508.273,94) 100,28 %
3.1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 1.175.717.560.616,00 1.166.088.568.889,94 (9.628.991.726,06) 99,18 %
3.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya
1.160.217.560.616,00 1.160.217.560.615,94 (0,06) 100,00 %
3.1.2. Penerimaan Kembali Dana Talangan 15.500.000.000,00 2.138.220.222,00 (13.361.779.778,00) 13,79 %
3.1.3. Bagian Laba Atas Penyertaan Modal - 3.732.788.052,00 3.732.788.052,00 100,00 %
JUMLAH PEMBIAYAAN PENERIMAAN 1.175.717.560.616,00 1.166.088.568.889,94 (9.628.991.726,06) 99,18 %
3.2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 205.500.000.000,00 193.129.500.000,00 12.370.500.000,00 93,98 %
3.2.1. Pembentukan Dana Cadangan 40.000.000.000,00 40.000.000.000,00 - 100,00 %
3.2.2. Penyertaan Modal (investasi) Pemda 150.000.000.000,00 150.000.000.000,00 - 100,00 %
3.2.3. Dana Talangan 15.500.000.000,00 3.129.500.000,00 12.370.500.000,00 20,19 %
JUMLAH PEMBIAYAAN PENGELUARAN 205.500.000.000,00 193.129.500.000,00 12.370.500.000,00 93,98 %
4 SILPA 611.995.600.063,75 (631.253.583.515,87) 100,00 %
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 88
2. Anggaran dan Realisasi menurut Sasaran dan Program
Misi 1: Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya
No. Sasaran Strategis
PROGRAM PRIORITAS
URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
Rp Rp %
1 Meningkatkan toleransi antar umat beragama
Program Peningkatan dan Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan
825,000,000.00 661,471,700.00 80,18 %
Program Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama
826,500,000.00 634,920,892.00 76,82 %
2 Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat.
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
1,799,711,500.00 1,716,120,900.00 95,36 %
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
8,449,361,000.00 4,091,897,913.00 48,43 %
Program Pasca Bencana
560,000,000.00 169,921,716.00 30,34 %
3 Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah
Program Pengembangan Nilai- Nilai Budaya
912,150,000.00 576,465,900.00 63,20 %
Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing
No. Sasaran Strategis
PROGRAM PRIORITAS
URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
Rp Rp % 1 Meningkatkan
Pembangunan Manusia, berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan
Program Pendidikan Dasar 9 Tahun
3,110,050,000.00 2,853,758,200.00 91,76 %
Program Pendidikan Menengah
5,225,112,500.00 3,814,751,269.00 73,01 %
2 Meningkatkan pembangunan manusia, serta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
35,059,206,000.00 29,746,001,800.00 84,85 %
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
37,642,055,000.00 29,788,508,573.00 79,14 %
3 Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing
Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
1,926,203,000.00 1,792,643,089.00 93,07 %
Misi 3 : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis
No SASARAN STRATEGIS
PROGRAM PRIORITAS
URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
Rp Rp %
1
Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
132,670,000.00 103,584,200.00 78,08 %
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 89
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
20.268.340.000,00 18.257.077.200,00 90,08 %
2
Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
1,795,000,000.00 1,637,538,827.00 91,23 %
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
1,468,093,800.00 1,359,489,150.00 92,60 %
3
Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup
Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam
164.712.500,00 125.019.400,00 75,90 %
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
1,000,000,000.00 464,184,800.00 46,42 %
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam
231,030,000.00 220,060,300.00 95,25 %
Program Peningkatan Pengendalian Polusi
90,088,000.00 60,496,000.00 67,15 %
Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
573,020,000.00 555,073,100.00 96,87 %
Misi 4 : Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta Aksesibilitas Infrastruktur Wilayah
No Sasaran Strategis
PROGRAM PRIORITAS
URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
Rp Rp %
1
Tersedianya infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa.
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
648,242,089,000.00 629,953,596,144.00 97,18 %
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
1,200,000,000.00 1,101,140,693.00 91,76 %
Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan
200,000,000.00 151,813,300.00 75,91 %
2 Meningkatkan infrastruktur Sumber Daya Air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
31,731,000,000.00 26,482,056,978.00 83,46 %
3 Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi.
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
300,000,000.00 223,932,380.00 74,64 %
4 Meningkatnya infrastruktur publik dan aparatur.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Publik
30,588,736,558.00 28,515,942,421.00 93,22 %
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 90
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
208,250,000.00 165,100,000.00 79,28 %
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
555,185,000.00 536,436,100.00 96,62 %
Misi 5 : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan Bersih
No Sasaran Strategis
PROGRAM PRIORITAS
URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE
Rp Rp %
1
Tata Kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan Transparan
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
1,018,085,000.00 817,657,600.00 80,31 %
Program Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
888,515,000.00 598,335,900.00 67,34 %
2 Peningkatan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
285,000,000.00 227,698,400.00 79,89 %
3. Anggaran dan Realisasi menurut Organisasi (SKPD)
TOTAL ANGGARAN REALISASI %
NO UNIT KERJA
1 Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel 42.160.988.000,00 30.975.359.838,00 73,47 %
2 Biro Pemerintahan 3.437.400.000,00 2.765.185.843,00 80,44 %
3 Biro Hukum 3.475.171.000,00 2.533.591.800,00 72,91 %
4 Biro Organisasi 3.571.392.000,00 2.664.802.600,00 74,62 %
5 Biro Perekonomian 3.245.965.000,00 2.601.429.686,00 80,14 %
6 Biro Kesejahteraan Rakyat 3.702.000.000,00 2.653.633.674,00 71,68 %
7 Biro Hubungan Masyarakat 6.599.373.000,00 5.728.040.000,00 86,79 %
8 Biro Umum 7.189.400.000,00 5.711.085.215,00 79,44 %
9 Biro Perlengkapan 121.186.244.500,00 68.431.438.355,00 56,47 %
10 Biro Keuangan 10.256.458.000,00 8.746.465.882,00 85,28 %
11 SEKRETARIAT DPRD 76.253.208.050,00 42.730.841.028,00 56,04 %
12 SEKRETARIAT KOPRI 4.259.808.000,00 3.370.555.166,00 79,12 %
13 Dinas Pendidikan 536.764.736.040,00 515.155.585.525,00 95,97 %
14 Dinas Kesehatan 151.976.382.300,00 124.783.278.275,00 82,11 %
15 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
30.589.690.100,00 16.980.790.223,00 55,51 %
16 Dinas Pekerjaan Umum 987.337.337.232,00 923.013.913.894,00 93,48 %
17 Dinas Sosial 9.219.671.000,00 7.626.911.447,00 82,72 %
18 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 6.342.339.500,00 5.870.588.940,00 92,56 %
19 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 8.899.583.800,00 7.392.702.990,00 83,06 %
20 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 7.286.216.500,00 6.552.936.139,00 89,94 %
21 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata
34.780.761.000,00 25.735.214.166,00 74,00 %
22 Dinas Kehutanan 24.470.472.650,00 21.343.608.537,00 87,22 %
23 Dinas Perkebunan 23.308.700.000,00 19.836.342.730,00 85,10 %
24 Dinas Peternakan 37.839.455.000,00 27.549.512.137,00 72,81 %
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 91
TOTAL ANGGARAN REALISASI %
NO UNIT KERJA
25 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikutura
29.958.547.100,00 27.090.145.401,00 90,42 %
26 Dinas Perikanan dan Kelautan 30.644.678.891,00 25.109.738.472,00 81,94 %
27 Dinas Pertambangan dan Energi 20.106.604.314,00 16.889.877.932,00 84,00 %
28 Dinas Pendapatan Daerah 47.905.000.000,00 36.308.343.357,00 75,79 %
29 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 15.036.455.340,00 11.713.100.570,00 77,89 %
30 INSPEKTORAT 10.972.740.300,00 8.118.919.456,00 74,00 %
31 Badan Kepegawaian Daerah 11.274.732.500,00 8.174.295.471,00 72,50 %
32 Badan Pendidikan dan Pelatihan 16.193.165.000,00 12.606.764.783,00 77,85 %
33 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 9.391.200.000,00 7.962.160.574,00 84,78 %
34 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
15.745.434.000,00 13.364.650.355,00 84,88 %
35 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
2.980.585.000,00 2.521.808.171,00 84,61 %
36 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah 4.703.598.000,00 3.782.037.907,00 80,41 %
37 Badan Lingkungan Hidup Daerah 10.030.835.500,00 8.183.603.700,00 81,58 %
38 Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah 6.638.539.000,00 5.351.601.489,00 80,61 %
39 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah 11.630.557.000,00 11.050.170.889,00 95,01 %
40 Badan Ketahanan Pangan 7.031.440.500,00 5.693.471.778,00 80,97 %
41 RSUD ULIN B.MASIN 48.236.593.740,00 40.270.248.414,00 83,48 %
42 RS. ANSARI SALEH 131.919.495.150,00 115.858.477.548,00 87,83 %
43 RSJ SAMBANG LIHUM 40.898.141.000,00 35.507.818.597,00 86,82 %
44 Rumah Sakit Gigi dan Mulut 750.000.000,00 340.773.980,00 45,44 %
45 KANTOR PERWAKILAN PEMERINTAH PROVINSI KALSEL
3.499.000.000,00 3.199.544.225,00 91,44 %
46 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu 1.426.400.000,00 1.393.927.056,00 97,72 %
47 Komisi Penyiaran Indonesia Daerah 3.074.140.000,00 2.618.928.442,00 85,19 %
48 Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi
9.102.621.000,00 8.504.194.689,00 93,43 %
49 SATPOL PP 6.596.700.000,00 5.239.785.744,00 79,43 %
50 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 8.144.275.000,00 6.340.007.081,00 77,85 %
51 SLB-C Negeri Pembina 15.496.400.000,00 14.277.838.301,00 92,14 %
52 SMA Banua Kalimantan Selatan 12.467.750.000,00 9.866.472.732,00 79,14 %
53 Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Pendidikan Non Formal dan Informal
3.216.100.000,00 2.746.957.658,00 85.41 %
54 Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
14.608.650.000,00 13.318.794.300,00 91.17 %
55 Balai Pelatihan Kesehatan 17.093.230.000,00 12.765.945.299,00 74,68 %
56 Laboratorium Kesehatan 9.995.885.000,00 9.147.192.731,00 91,51 %
57 Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat 9.346.202.800,00 4.446.847.781,00 47,58 %
58 Instalasi Gudang Farmasi dan Perlengkapan Kesehatan
3.402.730.000,00 2.882.118.232,00 84,70 %
59 Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis Kesehatan
1.083.094.000,00 1.010.110.395,00 93,26 %
60 Balai Pelayanan Kemetrologian 2.871.500.000,00 2.292.846.235,00 79,85 %
61 Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang 1.971.077.900,00 1.863.648.727,00 94,55 %
62 Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Kayu dan Logam
3.915.213.500,00 3.702.554.243,00 94,57 %
63 Panti Sosial Bina Netra Fajar Harapan 3.496.956.550,00 3.391.212.674,00 96,98 %
64 Panti Sosial Asuhan Anak Budi Mulia 4.646.485.000,00 4.458.207.841,00 95,95 %
65 Panti Sosial Bina Remaja Budi Satria 5.152.607.500,00 5.088.654.120,00 98,76 %
66 Panti Sosial Bina Wanita Melati 5.322.126.500,00 5.030.614.279,00 94,52 %
67 Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera 5.402.929.000,00 5.205.201.929,00 96,34 %
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013
Wadja Sampai Kaputing 92
TOTAL ANGGARAN REALISASI %
NO UNIT KERJA
68 Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja 2.408.970.000,00 2.368.774.215,00 98,33 %
69 Balai Latihan Kerja 22.134.544.000,00 13.345.613.173,00 60,29 %
70 Balai Produktivitas Ketenagakerjaan 1.741.425.000,00 1.683.447.250,00 96,67 %
71 Taman Budaya 7.260.578.000,00 4.738.548.005,00 65,26 %
72 Museum Lambung Mangkurat 6.074.275.000,00 5.240.422.653,00 86,27 %
73 Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
7.718.200.000,00 7.049.240.092,00 91,33 %
74 Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
2.573.313.500,00 2.390.311.510,00 92,89 %
75 Balai BenihTanaman Pangan dan Hortikultura 7.460.568.500,00 7.100.128.577,00 95,17 %
76 Balai Alat dan Mesin Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
2.264.045.000,00 2.169.379.267,00 95,82 %
77 Balai Inseminasi Buatan 4.985.172.000,00 3.972.050.285,00 79,68 %
78 Sekolah Pertanian Pembangunan 9.982.950.000,00 4.807.608.858,00 48,19 %
79 Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan
2.192.425.000,00 2.122.421.348,00 96,81 %
80 Balai Benih dan Induk IAT Karang Intan 2.203.885.000,00 2.146.255.677,00 97,39 %
81 Pelabuhan Perikanan Banjarmasin 1.830.710.000,00 1.662.609.854,00 90,82 %
82 Pelabuhan Perikanan Muara Kintap 2.570.427.500,00 2.360.529.952,00 91,83 %
83 Balai Benih Ikan Pantai Kotabaru 2.456.380.000,00 2.271.434.992,00 92,47 %
84 Taman Hutan Raya Sultan Adam 4.590.896.750,00 4.432.238.665,00 96,54 %
85 Balai Pelayanan Penatausahaan Hasil Hutan Barito Muara
771.325.000,00 728.218.537,00 94,41 %
86 Balai Penimbangan Kendaraan Bermotor 1.339.771.000,00 1.186.412.070,00 88,55 %
87 Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
2.334.637.300,00 2.205.314.652,00 94,46 %
88 Unit Pelayanan Jasa Sumberdaya Mineral dan Energi
2.870.756.000,00 2.683.808.098,00 93,49 %
89 Balai Pengembangan Teknologi dan Konstruksi
1.719.770.000,00 1.296.529.286,00 75,39 %
90 Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap
3.337.692.100,00 2.881.221.547,00 86,32 %
91 Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu
2.765.650.000,00 2.692.090.700,00 97,34 %
92 Kebun Raya Banua 1.366.370.000,00 1.312.407.053,00 96,05 %
93 BLUD RSUD Ulin 157.860.000.000,00 138.564.875.658,00 87,78 %
94 BLUD RSJ Sambang Lihum 22.826.462.000,00 26.380.332.184,00 115,57 %
95 BLUD RS Ansari Saleh 38.219.496.000,00 37.866.641.901,00 99,08 %
Jumlah 3.046.497.958.907,00 2.657.567.544.016,00 87,23 %