67
LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013 Wadja Sampai Kaputing 26 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Tahun 2013 merupakan Laporan Kinerja Tahun Ketiga dari RPJMD 2011- 2015. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Penetapan Kinerja Tahun 2013 dan Pengukuran Kinerja 2013. Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun berjalan versus target di Renstra, % capaian versus standar yang berlaku, termasuk dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi secara keseluruhan. Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut :

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA - Tatalaksana Kalsel | … · Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja

Embed Size (px)

Citation preview

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 26

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai

ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman

pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja

Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan

Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan

Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah.

LAKIP Tahun 2013 merupakan Laporan Kinerja Tahun Ketiga dari RPJMD 2011-

2015. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang

ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi

tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan

pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir

Penetapan Kinerja Tahun 2013 dan Pengukuran Kinerja 2013.

Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa

jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu

perbandingan antara realisasi tahun berjalan versus realisasi n-1, realisasi tahun

berjalan versus target di Renstra, % capaian versus standar yang berlaku, termasuk

dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut

kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi

secara keseluruhan.

Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi Kalimantan

Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja berdasarkan capaian rata-rata

atas indikator kinerja menjadi empat kategori sebagai berikut :

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 27

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Lebih dari 100 % Sangat Berhasil

II Diatas 90 % sampai dengan 100 % Berhasil

III Diatas 80 % sampai dengan 90 % Cukup Berhasil

IV Sampai dengan 80 % Kurang Berhasil

Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas)

sasaran strategis mencakup 79 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian

besar capaian kinerja sasaran Sangat Berhasil yaitu 104,72%, sedangkan 8

Indikator Utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja Berhasil yaitu

99,97%. Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh

komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan

Selatan

Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan

pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program

prioritas.

A. Capaian Atas Kinerja Makro

Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2013 diukur melalui 8 (delapan)

indikator makro yang tertuang dalam sasaran “Meningkatnya Kesejahteraan

Masyarakat”, dengan rincian target dan realisasi indikator makro sebagaimana pada

tabel 1.

Tabel 1 Capaian Kinerja Makro 2013

No Indikator Satuan Target 2013 Realisasi

2013 %

Capaian

1 Pertumbuhan ekonomi % 6,00 5,18 86,33

2 PDRB Per Kapita (Adhk) Rupiah 9.400.000 9.409.137 100,09

3 Laju Inflasi % 6,50 5,98 92,00

4 Indeks GINI Indeks 0,20 0,36* 55,55

5 Tingkat pengangguran terbuka % 6,60 3,79 174,14

6 Tingkat Kemiskinan % 4,71 4,76 98,94

7 Indeks Pembangunan Manusia % 72,12 71,08* 98,72

8 Tingkat pertumbuhan penduduk % 1,73 1,84 94,02

Rata-rata capaian 99,97

*) data sementara

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 28

Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro telah

merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan

menurut angka absolut secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja

pada tahun 2013 di beberapa indikator dan penurunan kinerja di beberapa indikator

sebagaimana tertuang dalam tabel 2.

Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2011 sampai dengan

tahun 2013 serta perbandinganya dengan target RPJMD disajikan pada Tabel 2

sebagai berikut :

Tabel 2

Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun 2011-2013

No Indikator Realisasi 2011

Realisasi 2012

Realisasi 2013

Target RPJMD

2013 2015

1 Pertumbuhan ekonomi 6,12 5,73 5,18 6,0 6,0-6,9

2 PDRB Per Kapita (Adhk) 8.801.291 9.081.408 9.409.137 9,4 9,2-10,6

3 Laju Inflasi 3,98 5,96 5,98 6,5 5,0-7,0

4 Indeks GINI 0,35 0,35* 0,36* 0,20 0,22-0,18

5 Tingkat pengangguran

terbuka 5,62 4,32 3,79 6,60 6,62-6,50

6 Tingkat Kemiskinan 5,35 5,01 4,76 4,71 4,25-3,99

7 Indeks Pembangunan

Manusia 70,44 70,44* 71,08* 72,12 70-74

8 Tingkat pertumbuhan

penduduk 1,89 2,5 7 1,84 1,73 1,60-1,40

*data sementara

Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2013 tumbuh sebesar 5,18% dengan

pertumbuhan tertinggi di sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan

sebesar 10,24% dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian sebesar

1,11%. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2013 mencapai 5,22%.

Nilai PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2013, BPS Provinsi Kalimantan

Selatan belum mengeluarkan data resmi, penggunaan data disini merupakan angka

sementara yang di dapat pada posisi tahun 2012. Semua komponen PDRB

penggunaan mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2013 kecuali komponen

ekspor. Nilai ekspor Kalimantan Selatan terkoreksi mengalami pertumbuhan negatif

karena harga batubara di pasaran global mengalami penurunan sekitar 16,20%.

Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2013 atas dasar harga berlaku

mencapai Rp. 83,36 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000)

mencapai Rp. 36,20 triliun.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 29

Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik

pada tahun 2013 yaitu 4,76% jauh mengalami penurunan yang sangat baik jika

dibanding tahun 2012 yaitu 5,01% serta masih jauh lebih baik jika dibandingkan

dengan angka kemiskinan secara nasional tahun 2013 yaitu 11,47%, yang secara

bertahap terus mengalami kemajuan dalam pemberantasan kemiskinan. Hal ini

sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin

secara instans melakukan penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan

nantinya ada masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan

atau terpinggirkan. Adapun strategi penurunan jumlah penduduk miskin melalui

program pengentasan kemiskinan daerah yang telah disusun dan dijalankan oleh

sebagian pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimatan Selatan. Secara

Nasional dilihat dari Persentase Penduduk Miskin, Provinsi Kalimantan

Selatan menduduki posisi ke 3 (tiga) terendah Persentase Penduduk Miskin

dari seluruh Provinsi di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Bali. Dari jumlah

penduduk miskin yang ada secara regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan

berada di atas Provinsi Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk

miskin.

Untuk Indikator Indeks Gini dan Indeks Pembangunan Manusia menggunakan data

capaian sementera dikarenakan BPS belum mengeluarkan data resmi, dengan

penggunaan data sementara untuk Indeks GINI sebesar 0,36 dan untuk Indeks

Pembangunan Manusia Provinsi Kalimantan Selatan adalah 71,08 berada di bawah

Kalimantan Timur yang mencapai 76,71, sedangkan jika dibandingkan dengan

Indeks Pembangunan Manusia secara keseluruhan di Indonesia yang mencapai

73,29 dapat dikatakan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Kalimantan

Selatan masih harus terus mengalami perbaikan. Indikator Indeks Gini ratio

Kalimantan Selatan tahun 2013 ditargetkan dalam RPJM 0,20 dengan meningkatkan

akses UMKM dapat direalisasikan 0,36 dengan upaya mendorong pertumbuhan

sektor produksi yaitu pertanian dan industri yang menyerap lebih banyak tenaga

kerja disektor formal dapat direalisasikan 0,36 untuk mengatasi ketidak merataan

pendapatan daerah.

Capaian atas indikator kinerja makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas

secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun.

Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan

terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 30

B. Capaian Sasaran Organisasi

MISI PEMBANGUNAN DAERAH

A. MISI I : Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan

Budaya

Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya

masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu

sasaran pertama adalah “Meningkatkan toleransi antar umat beragama”;

sasaran kedua adalah “Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial

masyarakat”; dan sasaran ketiga adalah “Berkembangnya wisata daerah

yang berbasis budaya dan sumber daya daerah”.

1. Sasaran : Meningkatkan toleransi antar umat beragama

Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai

perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun ketersediaan

sarana prasarana serta kegiatan sosial keagamaan tidak sekadar

mewujudkan kenyamanan pemeluk dalam menjalankan ibadahnya,

tetapi menjadikan ranah agama sebagai pemahaman penyeimbang

dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang destruktif dan

demokrasi yang semakin menggeliat.

Keberhasilan capaian kinerja tahun 2013 atas sasaran ”Meningkatkan

toleransi antar umat beragama” diukur melalui 7 indikator dengan

target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 3

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian

1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti

% 100 100 100,00

2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 3 4 133,33

3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif

Buah 1 1 100,00

4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan

% 60 75 125,00

5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan

% 70 80 114,28

6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama

Kali 2 6 300,00

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 31

7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

% 100 100 100,00

Rata-rata capaian 138,94

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatkan toleransi antar umat beragama” adalah

sebesar 138,94% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat

Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan

utama :

1. Pembinaan pengawasan/Pengendalian dan monitoring tenaga

orang asing di Kalsel.

2. Gelar budaya dalam rangka peningkatan wawasan kebangsaan

antar etnis dan suku bangsa se-Kalimantan Selatan.

3. Fasilitasi dan koordinasi ketahanan bangsa antar etnis

golongan, suku dan umat beragama se-Kalsel.

b. Program Pemeliharaan Kantrantib-masyarakat dalam pencegahan

tindak kriminal dengan kegiatan utama :

1. Tim pelaksana koordinasi komunitas intelijen daerah (Kominda)

Provinsi Kalimantan Selatan.

2. Peningkatan kemampuan aparatur dalam mendeteksi dini

terhadap ancaman keamanan dan ketentraman di daerah.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun

2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 4

Realisasi Kinerja 2012 dan 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti

% 100 100 Tetap

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 32

2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 1 4 Naik

3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif

Buah 1 1 Tetap

4 Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan

% 60 75 Naik

5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan

% NA 80 Naik

6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama

kali 1 6 Naik

7 Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

% 60 100 Naik

Indikator Persentase Pengaduan gangguan melaksanakan kegiatan

keagamaan yang ditindaklanjuti terealisasi sebesar 100% dari target

100%. Pengaduan kegiatan keagamaan di Kalimantan Selatan pada

tahun 2013 ada 3 (tiga) pengaduan terkait pendirian rumah ibadah di

Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar, semua pengaduan telah

ditindaklanjuti dan diselesaikan 100% melalui Forum Kerukunan Umat

Beragama, baik ditingkat Kabupaten/Kota maupun ditingkat Provinsi

Kalimantan Selatan.

Indikator Jumlah Forum pembauran antar etnis, golongan, suku dan

umat beragama yang aktif di Kalimantan Selatan tahun 2013 ditargetkan

3 (tiga) buah, terealisasi sebanyak 4 (empat) forum masing-masing :

Ikatan Kerukunan Antar Suku Bangsa (IKASBA), Forum Pembauran

Kebangsaan (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan

Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA) yang dibentuk atas fasilitasi

Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel.

Indikator Sekretariat Bersama antar umat beragama terealisasi

sebanyak 1 buah dari target 1 buah. Sekretariat Bersama yang berdiri

sendiri adalah Sekretariat FKUB Provinsi Kalsel di Jl. Petai Banjarbaru,

sedangkan Sekretariat IKASBA, FPK dan FPLA belum berdiri sendiri

tetapi masih difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Provinsi Kalsel.

Indikator persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan terealisasi

sebanyak 75% dari target tahun 2013 60%. Lembaga Sosial di

Kalimantan Selatan Tahun 2013 cukup meningkat dengan

bermunculannya Majelis-Majelis Ta’lim dan Kelompok-Kelompok

Perkumpulan Maulid. Perkembangan tersebut dibarengi dengan

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 33

pembinaan untuk meningkatkan kualitas lembaga-lembaga sosial

keagamaan.

Indikator Persentase Peningkatan Lembaga Pendidikan Keagamaan di

Kalimantan Selatan Tahun 2013 terealisasi sebanyak 80% dengan

target 75%. Lembaga Pendidikan Keagamaan mengalami

perkembangan yang cukup signifikan terutama bidang pendidikan

menghafal Al Qur’an sebagai implementasi Perda Nomor 3 Tahun 2009

tentang Pendidikan Al Qur’an di kalimantan Selatan. Perkembangan

yang cukup menonjol adalah telah diberikannya beasiswa kepada 200

santri Tahfizdul Qur’an di 19 Pondok Pesantren/Rumah Tahfizd.

Indikator Frekuensi pertemuan antar umat beragama di Kalimantan

Selatan tahun 2013 terealisasi sebanyak 6 kali dengan target sebanyak

2 kali. Pertemuan antar umat beragama secara konsisten terus

dilaksanakan dengan rutin, baik yang dilaksanakan sendiri oleh Biro

Kesra maupun memfasilitasi kegiatan bersama FKUB dan FPLA.

Pertemuan FKUB dilaksanakan secara rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali

dengan melibatkan semua Majelis Agama seperti; Islam, Kristen,

Katolik, Hindu, Budha dan Konghocho serta para pembina Kerukunan

dari unsur Pemerintah seperti Badan Kesbangpol Provinsi, Kanwil

Kementerian Agama Provinsi, dan Biro Kesra Setda Prov. Kalsel.

Indikator Persentase kesepatakan hasil pertemuan antar umat

beragama yang ditindaklanjuti terealisasi sebesar 100% dengan target

100% pada tahun 2013. Kesepakatan hasil pertemuan antar umat

beragama selalu ditindaklanjuti oleh semua Majelis agama di

Kalimantan Selatan, kondisi ini memberikan kontribusi yang sangat

besar bagi terciptanya toleransi, kedamaian dan harmonisasi kehidupan

umat beragama di Kalimantan Selatan.

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 34

Tabel 5

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013

Target RPJMD

2013 2015

1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100

2

Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 1 1 4 1 NA

3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif

Buah 1 1 1 1 1

4

Persentase peningkatan lembaga sosial keagamaan

% 60 60 75 60 100

5 Peningkatan lembaga pendidikan keagamaan

% 4,7 NA 80 70,3 85

6 Frekuensi pertemuan antar umat beragama

Kali 1 1 6 2 8

7

Persentase kesepakatan hasil pertemuan antar umat beragama yang ditindaklanjuti

% 60 60 100 100 100

2. Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial

masyarakat

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya kualitas

pelayanan kehidupan sosial masyarakat” diukur melalui 12 indikator

dengan target, realisasi dan capaiannya sebagaimana pada tabel 6

sebagai berikut :

Tabel 6

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian

1 Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial % 1,96 2,62 133,67

2 Persentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik

% 6,90 11,49 166,52

3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 95,00 75,00 78,95

4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 3 100,00

5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100 100 100,00

6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana

% 40 41,33 103,32

7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah

% NA NA NA

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 35

8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa

% NA NA NA

9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti

% 0,56 0,56 100,00

10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani

% 0,47 0,71 151,06

11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar

Unit 5 5 100,00

12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti

% 95,00 75,00 78,95

Rata-rata capaian 92,71

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial

masyarakat” adalah sebesar 92,71% yang berarti masuk dalam

kategori capaian Berhasil.

Untuk indikator Persentase menurunnya Remaja keluarga Fakir Miskin

Penyandang Masalah Sosial, Penurunan remaja keluarga miskin pada

tahun 2013 sebanyak 2,62 %, terdapat peningkatan dari target yang

ditetapkan sebanyak 1,96 %.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa pelayanan sosial melalui

luar panti dan dalam panti sebagai berikut :

a. Luar Panti :

Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja (PBK) bagi anak

terlantar sebanyak 30 orang

b. Dalam Panti :

1. Pelayanan sosial bagi anak terlantar dalam panti sebanyak 100

orang

2. Pelayanan sosial bagi remaja terlantar putus sekolah sebanyak

250 orang.

Indikator Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin

penyandang masalah sosial pada tahun 2013 terealisasi sebesar 2,62%

dibandingkan dengan target 1,96%

Indikator Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin

penyandang masalah sosial pada tahun 2013 terealisasi sebanyak

± 2.400 keluarga dari keseluruhan remaja keluarga fakir miskin yaitu

91.688 keluarga, dikatakan tercapai target tahunan, sedangkan realisasi

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 36

2013 melebihi target RPJMD 2011-2015 yang sebanyak 125 Keluarga

atau 0,13% dari total remaja keluarga fakir miskin.

Untuk Indikator Presentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam

kondisi baik pada tahun 2013 sebanyak 11,49 % , terdapat peningkatan

dari target yang ditetapkan sebanyak 6,9 %, adapun kegiatan yang

dilaksanakan adalah pemberian bantuan bagi organisasi sosial melalui

kegiatan pemberdayaan sosial bagi organisasi sosial sebanyak 10

orsos.

Untuk Indikator Indeks kepuasan Masyarakat pada tahun 2013 75,00%

belum mencapai target yang ditetapkan sebanyak 95,00%, hal ini

disebabkan karena dari 5 (lima) panti sosial hanya 1 (satu) panti sosial

yang sudah melakukan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (PSBW

Melati). Pelaksanaan survei juga tidak dapat dilaksanakan setiap tahun

karena jumlah penerima pelayanan pada PSBW Melati sebanyak 100

orang/tahun, sedangkan sasaran survei IKM minimal 150 orang.

Program tanggap darurat bencana dengan sasaran pengkajian,

pemantauan, pemberian bantuan dan penyelamatan tanggap darurat

bencana dengan tujuan tertanganinya korban bencana 1x24 jam. Target

tersebut telah diwujudkan dengan tertanganinya korban bencana 1x24

jam, yang diwujudkan dengan :

a. Penanganan bencana selama 2013 yang terdiri dari :

1. Bencana alam 75 kejadian, terdiri atas banjir 21 kali, ROB 1 kali,

tanah longsor 7 kali, angin ribut 34 kali orang tenggelam 10 kali

dan jembatan putus 1 kali.

Jumlah korban 14.714 KK (39.926 jiwa) dengan 15 orang

meninggal dan 9 orang luka.

Kerusakan rumah: 35 rusak total, 433 rusak berat, 227 rusak

sedang dan 1965 rusak ringan.

2. Bencana sosial 274 kejadian, terdiri atas kebakaran 274 kali.

Jumlah korban 465 KK (1.508 jiwa) dengan 9 orang meninggal.

Kerusakan rumah: 412 rusak total, 39 rusak berat, 18 rusak

sedang, 79 rusak ringan.

b. Pengarahan Tim Reaksi Cepat (TRC) pada setiap kejadian dalam

rangka penyelamatan, bantuan darurat pada saat terjadi bencana.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 37

Indikator Persentase remaja keluarga miskin yang sekolah dan indikator

Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan

beasiswa tidak dapat terpenuhi pencapaiannya disebabkan indikator

baru.

Indikator Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti tahun

2013 terealisasi sebesar 0,56 % atau sebanyak 170 lansia terlantar

yang ditampung panti, dikatakan tercapai target tahun 2013 yang

ditetapkan sebesar 0,56 % atau 170 orang dari total 30.291 lansia

terlantar. Adapun kegiatan yang dilaksanakan berupa pelayanan sosial

dalam panti kepada 170 orang.

Indikator Persentase fakir miskin penyandang cacat yang tertangani

terealisasi sebesar 0,71 % atau 140 orang, dikatakan telah tercapai

target tahun 2013 yang ditetapkan sebesar 0,47 % atau 93 orang dari

total fakir miskin penyandang cacat sebanyak 19.621 orang, dan

terdapat peningkatan dari capaian tahun 2012 sebanyak 0,24 %.

Kegiatan utama di tahun 2013 yang dilaksanakan untuk mencapai

indikator tersebut berupa pelayanan sosial melalui luar panti dan dalam

panti sebagai berikut :

a. Luar Panti :

1. Pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat di sebanyak 28

orang.

2. Pemenuhan kebutuhan dasar bagi penyandang cacat berat

sebanyak 50 orang.

b. Dalam Panti :

Pelayanan sosial bagi penyandang cacat netra sebanyak 70 orang.

Indikator Persentase jumlah panti dengan sarana dan prasarana

memenuhi standar tahun 2013 dari 5 panti yang dimiliki Pemerintah

Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 5 panti, sesuai dengan target

yang ditetapkan sebanyak 5 panti yaitu PSAA Budi Mulia, PSBR Budi

Satria, PSBN Fajar Harapan, PSBW Melati dan PSTW Budi Sejahtera.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 38

a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan

kegiatan utama :

1. Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi anak

Terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal.

2. Peningkatan kualitas pelayanan saran dan prasarana rehab

kesejahteraan sosial bagi PMKS.

3. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut

tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa.

4. Pelayanan dan rehabilitasi bagi lanjut usia.

b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga dengan

kegiatan utama :

1. Kegiatan invitasi olahraga Basket

2. Pembibitan dan Pembinaan Olahraga Berbakat

3. Pemusatan Pelatihan POPNAS

4. Pengiriman Atlet Pelajar dan Pelatih pada Kejuaraan

Terbuka/Kejurnas

c. Program Tanggap Darurat dengan kegiatan utama :

1. Pelatihan dan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap

lokasi kerusakan, kerugian dan sumber daya.

2. Pengarahan SDM dan logistik untuk pemulihan darurat

penangggulangan bencana.

3. Koordinasi dan standardisasi pemenuhan kebutuhan dasar PB.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun

2012 adalah sebagai berikut :

Tabel 7

Realisasi Kinerja 2012 dan 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial

% 1,50 2,62 Naik

2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik

% 8,89 11,49 Naik

3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti Nilai 95,00 75,00 Turun 4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga Buah 3 3 Tetap 5 Persentase tertanganinya korban bencana % 100,00 100,00 Tetap 6 Persentase meningkatnya peran serta

masyarakat dalam penanggulangan bencana

% 28,00 41,33 Naik

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 39

7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah

% NA NA NA

8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa

% NA NA NA

9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti

% 0,56 0,56 Tetap

10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani

% 2,78 0,71 Turun

11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar

Unit 5 5 Tetap

12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti

% 97,93 75,00 Turun

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 8

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013

Target RPJMD

2013 2015

1 Persentase menurunnya remaja keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial

% 1,5 1,5 2,62 0,39 0,65

2 Prosentase jumlah rumah singgah/rumah panti dalam keadaan baik

% 30,00 8,89 11,49 NA NA

3 Indeks Kepuasan Masyarakat Panti

Nilai 95,00 95,00 75,00 95,00 95,00

4 Bertambahnya Fasilitas Olahraga

Buah 3 3 3 1 3

5 Persentase tertanganinya korban bencana

% 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

6 Persentase meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana

% 28 28 41,33 40,00 60,00

7 Persentase Remaja keluarga miskin yang sekolah

% NA NA NA NA NA

8 Persentase anak keluarga kurang mampu yang memanfaatkan bantuan beasiswa

% NA NA NA NA NA

9 Persentase lansia terlantar yang dapat ditampung panti

% 0,56 0,56 0,56 1,20 2,00

10 Persentase Fakir miskin penyandang cacat yang tertangani

% 3,15 2,78 0,71 0,30 0,50

11 Jumlah panti dengan sarana prasarana memenuhi standar

Unit 5 5 5 NA NA

12 Persentase penghuni panti sosial yang puas dengan pelayanan panti

% 97,93 97,93 75,00 NA NA

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 40

Salah satu keberhasilan dari Dinas Sosial yang dapat dilihat dari tabel di

atas yaitu bahwa target SKPD pada poin 1 dan poin 10 lebih tinggi

daripada target di RPJMD, dimana target di RPJMD pada poin 1 hanya

sebesar 0,39% dan poin 10 sebesar 0,3%. Sedangkan Dinas Sosial

sudah menargetkan poin 1 sebesar 1,96% dan poin 10 sebesar 0,47%.

Dapat dijelaskan untuk indikator persentase menurunnya remaja

keluarga fakir miskin penyandang masalah sosial pada tahun 2010

dicanangkan sebanyak 91.688 keluarga, direncanakan sampai tahun

2015 turun sebanyak 625, dan Indikator Kinerja ini akan terus

berkelanjutan.

Jumlah lansia di Kalimantan Selatan pada tahun 2010 sebanyak 30.291

orang, setiap tahun ditargetkan sebanyak 125 lansia terlantar atau 0,4%

yang dapat ditampung di panti. Di tahun 2013 realisasi sebanyak 170

lansia terlantar yang dapat ditampung panti, sehingga selama kurun

waktu 3 tahun dari 2011 sampai dengan 2013 sebanyak 510 lansia

terlantar yang ditampung panti, melebihi apa yang ditargetkan di RPJMD

Provinsi Kalimantan Selatan.

3. Sasaran : Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya

dan sumber daya daerah

Kalimantan Selatan yang dihuni oleh mayoritas etnis Banjar dan

sebagian etnis Bakumpai dan Dayak sebagai entitas etnis asli memiliki

keragaman seni dan budaya yang saling terintegrasi baik nilai-nilai,

pelaku maupun lokasi/wilayah kebudayaan (tujuan wisata). Seni dan

budaya di Kalimantan Selatan sebagaimana di daerah lain mengalami

perkembangan pasang surut dan pemangku seni budaya dikonstruksi

oleh tiga pilar yakni, (1) Pilar nilai-nilai seni budaya yang berlaku di

masyarakat (2) Pilar Kegiatan yang dilakukan dan kokohkan para

pemangku seni budaya (adat) dan (3) Pilar

Peran dan fasilitasi pemerintah daerah.

Adalah hal yang menarik ketika terbentuknya

Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan

Banjar (LAKKB) sebagai pilar yang ke-empat

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 41

(4) guna membangun interaksi seni-budaya Banjar dengan keraton

sebagaimana kokohnya kesenian dan kebudayaan di Jawa dan

Sumatera sebagai bagian dari upaya pemerintah bersama stakeholder

memangku seni dan adat daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini

untuk menegaskan dan meletakkan dasar bahwa kesenian dan

kebudayaan Banjar Kalimantan Selatan tidak sekadar sebuah event

atau kegiatan tetapi juga menjadi sebuah bagian dari urat nadi

kehidupan yang didukung oleh institusi keraton sebagai mitra

pemerintah. Itulah sebabnya program pemerintah provinsi dalam rangka

mendirikan replika Keraton bagian dari upaya mengintegrasikan

kebudayaan Banjar.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Berkembangnya wisata

daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah” diukur melalui

6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 9

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian

1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah

% 10 28,89 288,90

2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN

% 2,3 2,47 107,40

3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS

% 3 21,70 723,33

4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 3 3 100,00

5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 100,00

6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun

% 12 -17,22 0

Rata-rata Capaian 219,94

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ” Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan

sumber daya daerah” adalah sebesar 219,94% yang berarti masuk

dalam kategori capaian Sangat Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dengan kegiatan utama:

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 42

1. Kegiatan Pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama

dibidang budaya (pemberian penghargaan bidang budaya).

2. Festival kesenian daerah (mamanda, wayang kulit banjar,

bepandung).

Meningkatnya peran pariwisata dan budaya dalam pembangunan

daerah pada tahun 2013 menunjukan pencapaian kinerja yang cukup

baik. Hal ini terlihat dari seluruh indikator yang terpenuhi 100 %,

meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara yang secara langsung

maupun tidak langsung meningkatkan jumlah devisa dan perekonomian

daerah. Peningkatan tersebut merupakan dampak positif atas

diselenggarakannya event-event budaya pariwisata, festival seni dan

budaya serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Untuk indikator kinerja Persentase peningkatan Event Budaya Daerah

di targetkan sebesar 10% dengan jumlah event budaya daerah

sebanyak 18 event, telah terealisasi 52 event budaya sepanjang tahun

2013 dengan persentase sebesar 28,89 %.

Indikator Prosentase kunjungan wisatawan mancanegara terealisasi

sebesar 2,47% atau 25.632 orang dari target sebesar 2,3% atau 25.027

orang. Sedangkan untuk indikator Prosentase Kunjungan wisatawan

nusantara terealisasi sebesar 21,70% atau 552.350 orang dari target

sebesar 3% atau 456.106 orang.

Untuk indikator Persentase peningkatan pengunjung ke museum

mengalami penurunan sehingga realisasinya bernilai minus. Persentase

pengunjung museum pada tahun 2013 terealisasi sebanyak 67.392

orang atau sebesar -17,22% dari target 79.948 orang atau sebesar

12,00%. Terjadi penurunan sebanyak 4.212 orang di tahun 2013

dibanding dengan kunjungan museum di tahun 2012.

Untuk Indikator Persentase peningkatan kunjungan wisman, wisnus, dan

kunjungan ke museum mengalami penurunan dari tahun 2012, yang

disebabkan oleh antara lain :

a. Kurangnya promosi pariwisata.

b. Obyek wisata atau destinasi belum memiliki daya saing.

c. Pengembangan obyek wisata masih kurang.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 43

d. Obyek wisata/destinasi belum dikemas dengan baik oleh

kabupaten/kota.

e. Perbaikan ruang induk, atap, dan teras museum yang menyebabkan

tempat yang dikunjungi terbatas, sehingga kunjungan menjadi

berkurang.

f. Kurangnya promosi kunjungan ke museum bagi sekolah dan

masyarakat.

g. Kurangnya event-event yang digelar di kawasan museum dalam

rangka meningkatkan minat pelajar atau masyarakat untuk

berkunjung.

Untuk bidang kebudayaan dan kesenian, masih fokus pada upaya

pengembangan dan pelestarian serta terpeliharanya seni dan budaya

daerah, terlebih seni dan budaya yang hampir punah. Upaya ini

dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain : aktualisasi, fasilitasi

dan pergelaran seni rupa, lukis, tari, lagu, wayang dan kegiatan lainnya.

Untuk bidang Pariwisata, terus berupaya meningkatkan kunjungan

wisatawan dengan melalui penyelenggaraan event-event pariwisata,

peningkatan pelayanan dan pengelolaan destinasi wisata, serta

peningkatan sadar wisata bagi masyarakat di daerah wisata dan

dukungan pembangunan pariwisata.

Pada tahun 2013 telah selesai dilaksanakan pembangunan Toilet

Wisata di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Takisung

Kabupaten Tanah Laut, selesainya pembangunan Screen House

Anggrek di Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan, selesainya

penyusunan Grand Design Wisata Berbasis Sungai di Kawasan Jalan

Jafri Zam-Zam Banjarmasin, penyusunan Grand Design Kampung

Budaya Banjar di Kawasan Banua Anyar Banjarmasin, Rehab Ruang

Kantor, Toilet dan Taman pada Museum Waja Sampai Kaputing, serta

pembenahan dan rehab Penginapan Graha Wisata Amandit di Loksado

Kabupaten Hulu Sungai Selatan, penginapan ini akan menjadi

percontohan dalam pengelolaannya yang berdasarkan standar Sapta

Pesona.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 44

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012

adalah sebagai berikut :

Tabel 10

Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah

% 10 28,89 Naik

2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN

% 5,73 2,47 Turun

3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS

% 18,22 21,70 Naik

4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 3 Naik

5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 Tetap

6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun

% -1,96 -17,22 Turun

Secara keseluruhan selama 2 (dua) tahun terakhir sejak tahun 2012

sampai dengan 2013, peningkatan peran wisata dan budaya dalam

pembangunan daerah cukup signifikan, namun perlu pengembangan

berkelanjutan atas pariwisata dan budaya yang berbasis budaya dan

sumber daya daerah sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

pembangunan daerah.

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 11

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013

Target RPJMD

2013 2015

1 Persentase peningkatan Event Budaya Daerah

% 10,00 10,00 28,89 10,00 50,00

2 Persentase peningkatan kunjungan WISMAN

% 3,00 3,00 2,47 2,30 11,5

3 Persentase peningkatan kunjungan WISNUS

% 10,00 10,00 21,70 3,00 16,00

4 Lama Kunjungan WISMAN Hari 1,9 1,9 3 NA NA

5 Lama Kunjungan WISNUS Hari 3 3 3 NA NA

6 Persentase Peningkatan Kunjungan ke Museum setiap tahun

% 18,00 12,00 4,83 12,00 60,00

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 45

B. MISI II : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif

dan Berdaya Saing

Untuk Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan

Berdaya Saing masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga

sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatkan Pembangunan

Manusia Berkualitas pada Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan; Sasaran

kedua adalah Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat

Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan; dan Sasaran ketiga Meningkatkan

masyarakat yang produktif dan berdaya saing

1. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia Berkualitas pada

Semua Jalur dan Jenjang Pendidikan

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatkan

pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang

pendidikan” diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan

capaiannya sebagai berikut :

Tabel 12

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian

1 Angka melek huruf % 96,50 96,95 100,46

2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 8,00 7,90 98,75

3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,00 99,48 100,48

4 APK SLTP/MTs % 99,00 98,80 99,80

5 APK SLTA/MA/SMK % 79,00 79,19 100,24

Rata-rata Capaian 99,94

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ” Meningkatkan pembangunan manusia berkualitas pada

semua jalur dan jenjang pendidikan” adalah sebesar 99,94% yang

berarti masuk dalam kategori capaian Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program Pendidikan Dasar 9 Tahun.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 46

1. Peningkatan dan Pengembangan sarana dan prasarana

pembelajaran SMP Model.

2. Peningkatan sarana belajar buku perpustakaan siswa Non

UASBN SD, SDLB dan MI Negeri dan Swasta se-Kalsel.

b. Program Pendidikan Menengah.

a. Pembinaan siswa berprestasi.

b. Lomba Anak Berkebutuhan Khusus tingkat menengah.

c. Pembinaan dan Pengembangan Mutu Lulusan SMA sederajat.

c. Program Non Formal

1. Pengembangan Pendidikan Keaksaraan.

2. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender bidang

pendidikan.

Indikator kinerja utama Angka Melek Huruf (%) dari target 96,50 %

terealisir menjadi 96,95 % dengan capaian 100,46 %. Dikarenakan

Peningkatan Akses Tiap Tahun selalu dianggarkan, mengingat jumlah

siswa yang bersekolah SD/SMP/SMA meningkat. Hal ini sejalan dengan

Program Penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun dan Program Penuntasan

Wajar Dikmen 12 Tahun, Angka Melek Huruf meningkat dikarenakan

Program Penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun dan Program Wajar Dikmen

12 Tahun berhasil serta menurunnya angka buta aksara telah mencapai

3,05% lebih baik dibandingkan target atau Standar Nasional 5%.

Indikator Angka rata-rata lama sekolah dari target 8 Tahun terealisir 7,90

Tahun atau dengan capaian 98,75 %, namun hasil capaian indikator ini

lebih tinggi 0,18 Tahun dari Target/Standar Nasional 7,72 Tahun.

Indikator APM SD/MI tahun 2013 ditargetkan sebesar 99,00% terealisasi

99,48%, dengan hasil capaian kinerja 100,48%, APM SD/MI pada tahun

2013 lebih tinggi 4,48% dari standar nasional 95%.

Indikator APK SMP/MTs pada tahun 2013 telah mencapai 98,80% dari

yang ditargetkan sebesar 99,00%, dengan persentase hasil capaian

100,24%, pencapaian ini lebih tinggi 3,80% dari standar nasional yang

ditargetkan sebesar 95%.

Untuk indikator APK SMA/SMK/MA pada tahun 2013 telah mencapai

79,19 % dari yang ditargetkan sebesar 79,00% dengan capaian hasil

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 47

kinerja 98,99, jika dibandingkan dengan atau lebih tinggi 9,85% dari

target nasional 69,34 %.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012

adalah sebagai berikut :

Tabel 13

Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 Angka melek huruf % 96,84 96,95 Naik

2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,80 7,90 Naik

3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,38 99,48 Naik

4 APK SLTP/MTs % 98,17 98,80 Naik

5 APK SLTA/MA/SMK % 78,72 79,19 Naik

Dari 5 indikator kinerja diatas tercermin adanya peningkatan

pembangunan manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang

pendidikan.

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 14

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013

Target RPJMD

2013 2015

1 Angka melek huruf % 96,73 96,84 96,95 96,50 97,8

2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,72 7,80 7,90 8,00 10,0

3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,28 99,38 99,48 99,00 100,0

4 APK SLTP/MTs % 97,54 98,17 98,80 99,00 99,02

5 APK SLTA/MA/SMK % 78,25 78,72 79,19 79,00 90,0

Seluruh indikator yang mencerminkan peningkatkan pembangunan

manusia berkualitas pada semua jalur dan jenjang terlihat meningkat

jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2013, menunjukan keseriusan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di bidang pendidikan.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 48

Pencapaian hasil yang sangat baik ini merupakan hasil kerja optimal

dari jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana

dituangkan dalam tabel realisasi di atas. Di sisi lain, komitmen pimpinan

daerah (Gubernur Kalimantan Selatan) dalam mendukung peningkatan

kualitas pendidikan di wilayah Kalimantan Selatan yang diwujudkan

dalam Nota Kesepakatan dengan Menteri Pendidikan Nasional dan

Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan Selatan yang

substansinya adalah penuntasan wajib belajar 9 (sembilan) tahun,

peningkatan mutu pendidikan, pemberantasan buta huruf dan

rehabilitasi gedung pendidikan telah memenuhi sasaran.

Keberhasilan pembangunan pendidikan salah satu indikatornya adalah

jumlah penduduk yang melek huruf, oleh sebab itu Pemerintah Provinsi

Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan

Selatan gencar melaksanakan program pemberantasan buta huruf,

dalam hal ini persentase buta huruf banyak ditemukan pada usia tua,

sedangkan penduduk usia muda sangat jarang ditemukan penduduk

yang buta huruf, dapat kita lihat dari tabel diatas terjadi peningkatan

Angka Melek Huruf 0,11%, di tahun 2012 96,84% sedangkan ditahun

2013 mencapai 96,95%.

Apresiasi atas pencapaian pembangunan di Provinsi Kalsel khususnya

bidang pendidikan kembali berikan pada awal 2013. Gubernur Kalsel H

Rudy Ariffin menerima penghargaan Apresiasi Pendidikan Islam (API)

Tahun 2012. Penghargaan API tahun 2012 Kategori Pemerintah Daerah

tersebut diserahkan langsung Menteri Agama RI H. Suryadhama Ali

kepada Gubernur Kalsel H. Rudy Ariffin pada acara Peringatan Hari

Amal Bhakti ke-67 Kementerian Agama RI di Auditorium KH M Rasyidi

Kementerian Agama RI di Jakarta.

Penghargaan tersebut merupakan yang pertama kalinya diterima oleh

Kalsel. Hal ini tak lepas dari keberhasilan Kalsel memacu pendidikan

berbasis Agama Islam dengan adanya Perda Nomor 3 Tahun 2009

tentang Pendidikan Al-Qur'an.

Menyertai Perda tersebut Pemprov Kalsel memberikan perlakuan yang

sama bagi semua sekolah termasuk sekolah yang dibawah binaan

Kementerian Agama, baik pembinaan kompetensi guru Al-Qur'an,

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 49

sarana prasarana dan media belajar penunjang tingkat SD dan MI, SMP

dan MTs, serta SMA/SMK dan MA.

Penghargaan tingkat nasional kembali diraih pada 18 November 2013

lalu. Penghargaan yang baru saja diterima adalah Inclusive Education

Award yang diserahkan dalam acara Gebyar Multi Talenta PKLK Diknas

di GOR Lila Buana, Denpasar, Bali, 18 November 2013 kemarin.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Hamid Muhammad, PhD yang

merupakan Direktur Jenderal Dikdas Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Sebagai penerima adalah Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin

yang mewakili masyarakat Kalsel. Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin

menerima Penghargaan bergengsi ini melalui penilaian kinerja dan

komitmen dalam pelaksanaan pendidikan iklusif. Setelah Tahun 2012

Kalsel ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai Pelopor

penyelenggaraan pendidikan Inklusif, seluruh jajaran terus bekerja keras

sehingga Gubernur Kalsel menjadi yang pertama menerima

penghargaan ini.

Apresiasi terhadap sejumlah prestasi bidang pendidikan Kalsel

sebenarnya sudah mulai diberikan pada 2012 lalu. Diawali dengan

penghargaan Pasiad Education Award untuk Kategori Birokrat yang

diberikan kepada Gubernur Kalsel H. Rudy Ariffin, penghargaan

diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi RI Azwar Abubakar pada akhir November 2012 di Sasono

Mulyo, Hotel Le Meridien, Sudirman Jakarta. Pasiad Education Award

2012 adalah penghargaan yang diberikan kepada tokoh masyarakat,

birokrat dan akademisi yang telah menginspirasi dan memiliki

sumbangsih dalam usaha peningkatan dunia pendidikan Indonesia.

Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin adalah sosok penting dibalik berdirinya

SMA Banua Kalsel Bilingual Boarding School. SMA milik Pemprov

Kalsel yang bekerjasama dengan Yayasan Pasiad Turki tersebut kini

telah banyak mengukir prestasi baik di leveI Nasional maupun

Internasional.

Pada tahun yang sama, Kalsel juga kembali meraih prestasi Inclusive

Award dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang diberikan kepada

Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Ariffin. Gubernur menerima

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 50

penghargaan karena memiliki perhatian dan kepeduliannya terhadap

anak, berkebutuhan khusus. Penghargaan Inclusive Award kepada

Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin diserahkan Dirjen Pendidikan Dasar

(Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Suyanto, PhD,

di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin pada akhir Desember 2012.

Penyerahan penghargaan sebagai rangkaian Rapat Koordinasi (Rakor)

pengembangan Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan

Klitistis (PLK) Wilayah Tengah dan sekaligus pencanangan Provinsi

Kalsel sebagai Pelopor Penyelenggara Pendidikan Inklusif.

Adapun dukungan dana dalam rangka menunjang capaian kinerja 2013

bersumber dari dana APBD Provinsi Kalimantan dan dana APBN.

Anggaran Belanja Daerah untuk Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan

Selatan tahun 2013 tersedia Rp. 536.764.736.040 dengan realisasi

sebesar Rp 515.155.585.525 atau 95,97%. Sedangkan dukungan

dana/anggaran dari APBN 2013 senilai Rp. 13.960.166.000 dan

terealisasi sebesar Rp 10.874.892.866 atau 77,90%.

2. Sasaran: Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat

Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatan

Pembangunan Manusia, serta Masyarakat Sehat yang Mandiri dan

Berkeadilan” diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan

capaiannya sebagai berikut :

Tabel 15

Capaian Kinerja Terhadap Target Tahun 2013

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian

1 Angka Harapan Hidup Tahun 67 65,10 97,16

2 Angka Kematian Bayi Kasus per 1000 Kh

33,50 44 76,14

3 Angka kematian ibu Kasus 165 88 187,50

4 Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan

% 100 66 66,00

5 Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat

% 100 100 100,00

Rata-rata Capaian 105,36

*angka sementara

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 51

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatkan Pembangunan Manusia, serta Masyarakat

Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan” adalah sebesar 105,36% yang

berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan utama :

1. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

Puskesmas dan jaringannya.

2. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat

generik esensial.

3. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah

kesehatan.

4. Penilaian kinerja Puskesmas Kab/Kota se-Kalsel.

5. Pemetaan Upaya Pelayanan Kesehatan Pengembangan dan

Rujukan.

b. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan

kegiatan utama :

1. Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu.

2. Peningkatan Pembinaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Provinsi.

Untuk Indikator Angka Harapan Hidup di tahun 2013 adalah sebesar

65,10%, hal ini menunjukan bahwa capaian kinerja indikator ini sebesar

97,16% dari target sebesar 67%, yang berarti target kinerja tahun 2013

tidak tercapai, penyebabnya antara lain :

1. Meski mengalami penurunan, Angka Kematian Bayi dan Angka

Kematian Ibu di Kalimantan Selatan masih cukup tinggi.

2. Status gizi masyarakat masih rendah terutama pada kelompok

rentan seperti ibu hamil, ibu nifas, bayi dan balita.

3. Adanya pengaruh Sosial dan Budaya dalam peristiwa persalinan

yang menyebabkan sering terjadi keterlambatan dalam pengambilan

keputusan tentang penanganan persalinan dengan penyulit.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 52

Untuk Indikator Angka Harapan Hidup dapat dilihat belum mencapai

target, akan tetapi berdasarkan hasil analisis Badan Pusat Statistik,

Provinsi Kalimantan Selatan bersama dengan Provinsi NTB,

Maluku Utara, Gorontalo dan Papua Barat termasuk dalam 5 (lima)

Provinsi di Indonesia dengan tingkat pertumbuhan Angka Harapan

Hidup yang tinggi, yaitu sebesar 0,56% pada tahun 2013, yang

masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan

Angka Harapan Hidup Nasional yang sebesar 0,31%.

Angka Kematian Bayi di tahun 2013 terealisasi sebesar 44 per 1000

kelahiran hidup dari target sebesar 33,5 per 1000 kelahiran hidup,

dengan capaian kinerja 76,14% angka diatas menggambarkan tidak

tercapainya indikator ini disebabkan oleh kondisi-kondisi sebagai

berikut:

1. Provinsi Kalimantan Selatan masih terdapat 231 desa yang belum

memiliki tenaga bidan, meskipun setiap tahun Kementerian

Kesehatan mengangkat tenaga Bidan di desa sebagai tenaga PTT.

2. Dari 228 Puskesmas yang ada, hanya ada 51 Puskesmas yang

merupakan Puskesmas Perawatan yang memungkinkan untuk

melakukan pertolongan persalinandan penanganan neonatus dan

35 Puskesmas yang memiliki kemampuan Penanganan Obstetri dan

Neonatal Emergensi Dasar (PONED).

Angka Kematian Ibu, berdasarkan laporan yang dihimpun sepanjang

tahun 2013 berhasil ditekan sebanyak 88 kasus kematian ibu bersalin di

seluruh Kabupaten/kota se Kalimantan Selatan, capaian kinerja indikator

ini telah mencapai 187,50% dari target setinggi-tingginya sebesar 165

Kasus hal ini didukung oleh :

1. Kebijakan penempatan bidan PTT pusat dan daerah untuk mengisi

desa-desa yang belum memiliki tenaga bidan.

2. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan proses persalinan yang

aman berdampak pada semakin meningkatnya pelayanan

persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan).

3. Semakin meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan (bidan).

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 53

4. Peningkatan kemitraan antara bidan dengan dukun bayi, dapat

diinformasikan pada tahun 2013 telah dilakukan pembinaan

kemitraan antara bidan dan dukun bayi dengan anggaran APBD

Provinsi Kalimantan Selatan.

Berdasarkan data kinerja tahun 2013 capaian Indikator Persentase

penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan adalah

66,00% atau 66,00% dari target sebesar 100% menunjukan sasaran

pada tahun 2013 tidak tercapai, disebabkan masih belum semua

masyarakat mengikuti jaminan kesehatan. Sebagian masyarakat di

antaranya masyarakat miskin, PNS, TNI, POLRI dan sebagian tenaga

kerja sudah mendapatkan Jaminan Kesehatan melalui Askes, Asabri

maupun Jamsostek.

Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat

tercapai 100% didukung oleh adanya kebijakan Pemerintah Provinsi

dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Provinsi yang dalam

pelaksanaanya ada 2 (dua) mekanisme :

1. Bagi masyarakat miskin dijamin oleh Jaminan Kesehatan Daerah

(Kabupaten/Kota) yang dirujuk ke rumah sakit provinsi maka

pembiayaan sesuai MoU antara Pemerintah Provinsi dengan

Pemerintah Kabupaten/ Kota akan dibiayai melalui sharing dengan

pola 60% dijamin oleh Jamkesprov dan 40% oleh Jamkesda.

2. Bagi Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan di

rumah sakit provinsi tapi tidak memiliki jaminan sama sekali, maka

sepenuhnya akan dibiayai oleh Jaminan Kesehatan Provinsi,

dengan demikian seluruh masyarakat miskin di Kalimantan Selatan

yang membutuhkan pelayanan kesehatan dapat terlayani melalui

Jaminan Kesehatan Daerah dan Jaminan Kesehatan Provinsi.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2013

adalah sebagai berikut :

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 54

Tabel 16

Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 Angka Harapan Hidup Tahun 64,52 65,10 Naik

2 Angka Kematian Bayi Kasus per 1000 Kh

34 44 Turun

3 Angka kematian ibu Kasus 90 88 Naik

4 Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan

% 65 66 Naik

5 Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat

% 100 100 Tetap

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 17

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013

Target RPJMD

2013 2015

1 Angka Harapan Hidup Tahun 64,17 64,56 65,1 67 71

2 Angka Kematian Bayi Kasus per 1000 Kh

34 34 44 33,5 31

3 Angka kematian ibu Kasus 91 90 88 165 118

4 Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan

% 60 65 66 100 100

5

Cakupan pelayanan peserta jaminan pemelihara kesehatan masyarakat

% 100 100 100 100 100

Bila dibandingkan dengan target sasaran sebagaimana tercantum dalam

Rencana Strategis dimana diharapkan Angka Harapan Hidup di

Kalimantan Selatan sebesar 71 Tahun, sampai dengan tahun 2013

sudah mencapai 91,69%, terjadi perkembangan kenaikan sekitar 0.54%

dari tahun 2012 sampai dengan 2013, dan 0,39% dari tahun 2011 ke

tahun 2012, perlu upaya yang lebih keras dan terarah bukan hanya dari

jajaran kesehatan tapi juga dari Lintas Sektor dan Lintas Program

terkait.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 55

3. Sasaran : Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya

saing

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya masyarakat

yang produktif dan berdaya saing” diukur melalui 4 indikator dengan

target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 18

Capaian Kinerja Tahun 2013

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian

1 Persentase kelulusan BLK yang bekerja % 30,00 10,00 33,33

2 Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja

% 93,30 96,10 103,00

3 Persentase pengurangan pengangguran terbuka

% 6,67 3,90 171,02

4 Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja

% 71,76 71,90 100,20

Rata-rata capaian 101,89

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya

saing” adalah sebesar 101,89% yang berarti masuk dalam kategori

capaian Sangat Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program penempatan dan perluasan kesempatan kerja dengan

kegiatan utama :

1. Penempatan tenaga kerja dalam negeri

2. Peningkatan pengembangan pasar kerja untuk provinsi

3. Padat Karya Produktif

Persentase kelulusan BLK yang bekerja pada tahun 2013 yang

ditargetkan sebesar 30,00% terealisasi hanya sebesar 10%. Dari jumlah

lulusan BLK sebanyak 240 orang hanya 24 orang yang bekerja. Capaian

sebesar 33,33% tersebut belum mencapai target, hal ini disebabkan

karena :

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 56

1. Jumlah pemagangan belum selesai sampai dengan bulan

Desember tahun 2013.

2. Pelatihan dilaksanakan di luar dan di dalam BLK, untuk pelatihan

yang di laksanakan di dalam BLK masih terpantau, sedangkan

pelatihan yang di luar BLK tidak dapat dimonitor.

Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja hasil capaian sebesar

103,00%, indikator ini terealisasi sebesar 96,10% dari yang ditargetkan

sebesar 93,30%. Realisasi ini dihitung dari jumlah penduduk angkatan

kerja sebanyak 1.937.493 orang, penduduk yang bekerja sebanyak

1.861.648 orang, sehingga realisasi indikator ini mencapai 96,10%.

Persentase pengurangan pengangguran terbuka ditahun 2013

capaiannya sebesar 171,02%, dari yang ditargetkan sebesar 6,67% dan

telah terealisasi sebesar 3,90%. Jumlah ini didapatkan dari jumlah

penduduk angkatan kerja sebanyak 1.937.493 orang, sedangkan

penduduk yang menganggur sebanyak 75.845 orang, sehingga realisasi

indikator ini mencapai 3,90%.

Untuk indikator Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja hasil

capaiannya sebesar 100,20%, dari yang ditargetkan sebesar 71,76%

telah berhasil terealisasi sebesar 71,90%. Data ini didapatkan dari

jumlah penduduk angkatan kerja ditambah penduduk bukan angkatan

kerja sebanyak 2.695.365 orang, sedangkan jumlah angkatan kerja

mencapai 1.937.493 dan didapatkan hasil jumlah partisipasi angkatan

kerja mencapai 71,90%, lebih tinggi 0,14% dari target sebesar 71,76%.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2012 dengan tahun 2013

adalah sebagai berikut :

Tabel 19

Realisasi Kinerja Tahun 2012 dan 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase kelulusan BLK yang bekerja

% 29.8 10,00 Turun

2 Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja

% 49,29 96,10 Naik

3 Persentase pengurangan pengangguran terbuka

% 4,32 3,90 Naik

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 57

4 Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja

% 71,24 71,90 Naik

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 20

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No. Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013

Target RPJMD

2013 2015

1 Persentase kelulusan BLK yang bekerja

% 26,8 29.8 10,00 30 35,00

2 Persentase Jumlah Penduduk yang bekerja % 49,39 49,29 96,10 93,30 93,38

3 Persentase pengurangan pengangguran terbuka

% 5,62 4,32 3,90 6,67 6,62

4 Persentase peningkatan Partisipasi Angkatan Kerja % 70,68 71,24 71,90 71,76 73,03

C. MISI III : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis

lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal

dan posisi geografis.

Untuk mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis lingkungan

dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi

geografis di Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran,

yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas; sasaran kedua adalah Berkembangnya sektor industri berbasis

agroindustri; dan sasaran ketiga adalah Meningkatnya pengelolaan SDA

yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas lingkungan hidup.

1. Sasaran : Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas” diukur melalui 7 indikator

dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 21

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %

Capaian

Pertumbuhan PDRB Sektor :

Pertanian

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 58

1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Produksi Padi Ton 2.079.103 1.990.787 95,75

Produksi Jagung Ton 115.507 104.401 90,38

Produksi Jeruk Ton 113.292 102.106 90,13

Produksi Sayuran Ton 57.222 47.883 83,68

2 Perkebunan

Produksi Karet Ton 157.609 169.128 107,30

Produksi Sawit Ton 757.808 894.482 118,04

3 Peternakan

Produksi daging Ton/Th 63.465 65.651 103,44

4 Pertambangan % 5 1,67 33,40

5 Industri pengolahan % 2 4,11 205,50

6 Perdagangan % 5 11,50 230,00

7 Jumlah pungutan PSDH dan DR

Rp US $

3.000.000.000 600.000

3.013.323.182,63 505,695.39

100,44 84,28

Rata-rata capaian 111,86

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas”

adalah sebesar 111,86% yang berarti masuk dalam kategori capaian

Sangat Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri dengan

kegiatan utama :

1. Fasilitasi kemudahan perizinan pengembangan usaha

2. Pengembangan pasar dan distribusi barang produsen

3. Fasilitasi pemasaran produk dalam negeri

b. Program peningkatan pengelolaan lahan dan perluasan areal

pertanian dengan kegiatan utama :

1. Pengembangan pengelolaan lahan dan perluasan areal

pertanian.

2. Pengembangan sarana produksi dan kelembagaan pertanian.

3. Penetapan dan perlindungan lahan pertanian pangan

berkelanjutan dan cadangan lahan pertanian berkelanjutan.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 59

Produksi Padi di tahun 2013 mencapai 1.990.787 ton terealisasi sebesar

95,75% dari target sebesar 2.079.103 ton. Capaian tersebut masih

kurang 4,25% dibanding target tahun 2013 dan menurun sebesar 4,57%

dibanding pencapaian pada tahun 2012. Penurunan ini dikarenakan

adanya anomali iklim yaitu adanya musim kemarau basah sehingga

hujan masih turun sampai dengan bulan September yang

mengakibatkan lahan lebak terutama di Kabupaten Hulu Sungai Utara,

Tapin dan Hulu Sungai Selatan mengalami genangan yang

mengakibatkan petani tidak bisa menanam. Berkurangnya luas tanam

terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Utara sebesar 14.023 ha, Tapin

sebesar 5.689 ha dan HSS sebesar 3.782 ha.

Produksi Jagung juga mengalami penurunan sebesar 9,62% dari target

2013 sebesar 115.507 ton yang hanya terealisasi 104.401 Ton dengan

capaian kinerja sebesar 90,38%. Hal ini karena adanya luas tanam yang

mengalami penurunan sebesar 22.881 ha di tahun 2012 menjadi 20.742

ha di tahun 2013 dan penurunan luas panen 1.603 ha dibanding tahun

2012. Adanya alih fungsi lahan dari tanaman padi ladang beralih ke

perkebunan terutama Karet dan Kelapa Sawit, di kabupaten Kotabaru,

Banjar, Hulu Sungai Selatan dan Hulu sungai Tengah. Selain itu

banyaknya jagung yang dipanen muda karena harga lebih

menguntungkan yang menyebabkan penurunan luas panen.

Indikator Produksi Jeruk mengalami penurunan dari yang ditargetkan

ditahun 2013 sebesar 113.292 Ton terealisasi hanya sebesar 102.106

terjadi karena penurunan luas panen diakibatkan musim hujan terus

menerus yang menyebabkan pembuahan jeruk kurang optimal.

Indikator Produksi Sayuran dari yang ditargetkan sebanyak 57.222 Ton

berhasil dicapai sebesar 47.883 dengan capaian kinerja sebesar

83,68% yang disebabkan adanya penurunan luas tanam karena musim

penghujan yang masih turun sampai dengan September 2013.

Indikator Produksi Karet tahun 2013 ditargetkan sebesar 157.609 Ton

terealisasi sebesar 169.128 Ton dengan capaian hasil kinerja sebesar

107,30 %.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 60

Indikator Produksi Sawit tahun 2013 ditargetkan sebesar 757.808 Ton

terealisasi sebesar 894.482 Ton dengan capaian hasil kinerja sebesar

118,03 %.

Indikator Produksi Daging tahun 2013 ditargetkan sebesar 63.465 Ton

terealisasi sebesar 65.651 Ton dengan persentase capaian kinerja

sebesar 103,44 %.

Untuk indikator dari sektor pertambangan ditahun 2013 direalisasikan

sebesar 1,67% dari yang ditargetkan sebesar 5,00%, persentase

capaian kinerja sebesar 33,40 %.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012

adalah sebagai berikut :

Tabel 22

Realisasi Kinerja 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

Pertumbuhan PDRB Sektor :

Pertanian

1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Produksi Padi Ton 2.056.532 1.990.787 Turun

Produksi Jagung Ton 111.476 104.401 Turun

Produksi Jeruk Ton 115.764 102.106 Turun

Produksi Sayuran Ton 47.878 47.883 Naik

2 Perkebunan

Produksi Karet Ton 158.193 169.128 Naik

Produksi Sawit Ton 803.171 894.482 Naik

3 Peternakan

Produksi daging Ton/Th 63.417 65.651 Naik

Pertambangan % 2,64 1,67 Turun

Industri pengolahan % 4,02 4,11 Naik

Perdagangan % 11,17 11,50 Naik

Jumlah pungutan PSDH dan DR

Rp US $

3.519.049.177,49 773.455,92

3.013.323.182,63

505,695.39 Turun

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 61

Tabel 23

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD

2013 2015

Pertumbuhan PDRB Sektor :

Pertanian

1 Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Produksi Padi Ton 2.025.298 2.056.532 1.990.787 NA 2.191.042

Produksi Jagung

Ton 110.006 111.476 104.401 NA 122.421

Produksi Jeruk Ton 114.600 115.764 102.106 NA NA Produksi

Sayuran Ton 47.126 47.878 47.883 NA NA

2 Perkebunan

Produksi Karet Ton 141.797 158.193 169.128 NA NA Produksi Sawit Ton 757.808 803.171 894.482 NA NA

3 Peternakan

Produksi daging Ton/Th 55.877 63.417 65.651 63.465 73.342

Pertambangan % 6,53 2,64 1,67 NA 5,10 Industri

pengolahan % 3,91 4,02 4,11 NA 9,50

Perdagangan % 8,21 11,17 11,50 5 7,48

Jumlah pungutan PSDH dan DR

Milyar IDR

3

3,519 3,013 4

20

Ratusan Ribu USD

6 7,73 5,05 6 30

Pertumbuhan di sektor pertambangan melambat akibat terjadinya

pasokan batubara yang berlebihan ke pasar internasional sejak awal

September 2012. Hal ini merupakan imbas dari krisis global yang

dialami Benua Eropa, sehingga mengakibatkan negara Cina dan India

sebagai pengguna batubara dari Indonesia mengurangi konsumsi

batubara. Pengurangan konsumsi batubara tersebut menyebabkan

terjadinya kelebihan stok batubara di Cina, selain itu Cina juga mulai

menambang sendiri batubara miliknya dengan kapasitas 750 juta ton

per tahun. Selain Cina, Amerika yang telah menemukan gas serpih

(shell gas) yang lebih murah dari batubara menyebabkan Amerika bisa

menghemat batubaranya 180 juta ton per tahun dan mengakibatkan

stok batubara yang sudah tereksploitasi menjadi tidak terpakai. Stok tak

terpakai ini membuat Amerika menjual murah batubaranya dan merebut

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 62

sebagian pasaran di Cina dan Jepang. Dengan harga batubara yang

pernah mencapai 130 dolar per ton membuat banyak penambang

batubara menggenjot produksinya habis-habisan sampai suplai

melimpah ruah, sehingga ketika permintaan turun harga batubara pun

anjlok.

2. Sasaran: Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Berkembangnya sektor

industri berbasis agroindustri” diukur melalui 1 indikator dengan

target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 24

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 Persentase industri yang berbasis agroindustri

% 2 3,96 198,00

2 Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas

% 12 -11,75 0

Rata-rata capaian 99,00

*Data sampai bulan November 2013

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri”

adalah sebesar 99,00 % yang berarti masuk dalam kategori capaian

Berhasil.

Indikator Persentase industri yang berbasis agroindustri di Tahun 2013

terealisasi sebesar 3,96% dari target 2%. Pada Tahun 2013 terjadi

peningkatan unit usaha industri dari 63.554 unit menjadi 66.912 unit

(penambahan sebanyak 3.358 unit), terdiri atas pertumbuhan industri

berbasis non agro sebesar 1,32 % dan industri berbasis agro sebesar

3,96 % (± 2515 unit). Pertumbuhan industri ini banyak dipengaruhi oleh

iklim usaha yang semakin kondusif dan pergerakan investasi di sektor

usaha mikro dan kecil yang mulai membaik, di sisi lain eksploitasi

sumber daya alam dan sember daya terbarukan (buatan) semakin

terkendali dan terarah untuk menghasilkan nilai tambah bagi

masyarakat.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 63

Indikator Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas

terealisasi sebesar US$ 9.501.524.515,31 mengalami penurunan

sebesar US$ 1.379.700.474,20 (-12,68%) jika dibandingkan dengan

periode yang sama di tahun 2012 yang mencapai sebesar

US$ 10.881.224.989,50, dimana penurunan yang sangat signifikan

terjadi pada produk tambang dan produk lainnya. Penurunan ini

disebabkan menurunnya ekspor batubara sebesar 16,20% dari

US$ 9.140.220.635,51 pada tahun 2012 menjadi US$ 7.659.848.635,51

di tahun 2013. Penurunan ekspor batubara ini sangat mempengaruhi

total ekspor karena peran ekspor batubara terhadap total ekspor sangat

dominan yaitu sebesar 80%. Meskipun ekspor kelompok diluar tambang

hampir semaunya mengalami peningkatan yang signifikan, namun

peningkatannya belum dapat menutupi penurunan batubara.

Penyebabnya tidak lain masih belum pulihnya krisis keuangan yang

menimpa AS dan Eropa yang kemudian mengglobal menjadi krisis

dunia. Kontribusi terhadap kinerja ekspor non migas Kalsel masih

didominasi produk tambang 83,10%, CPO 11,38%, Kayu 2,21%, karet

alam 3,09% disusul produk perikanan, rotan dan produk lainya di bawah

1%.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program pengembangan industri kecil dan menengah dengan

kegiatan utama :

1. Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat

jaringan cluster industri

2. Pengembangan sistem pendataan IKM bagi aparatur

3. Sertifikasi Halal

b. Program peningkatan kemampuan teknologi industri dengan

kegiatan utama :

1. Pembinaan kemampuan teknologi industri.

2. Pengembangan dan pelayanan teknologi industri.

3. Penguatan Inovasi Produk Industri.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 64

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012

adalah sebagai berikut :

Tabel 25

Realisasi Kinerja 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1. Persentase industri yang berbasis agroindustri

% 3,87 3,96 Naik

2. Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas

% 17,27 -11,75 Turun

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 26

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD

2013 2015

1. Persentase industri yang berbasis agroindustri

% NA 3,87 3,96 2 10

2. Persentase Peningkatan Realisasi Nilai Ekspor Non Migas

% 15,53 19,06 -11,75 12 60

3. Sasaran: Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan

Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya

pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas

lingkungan hidup” diukur melalui 8 indikator dengan target, realisasi

dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 27

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %Capaian

1 Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)

ha 2.745 2.972 108,27

2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan

Ha 1.125 1.352 120,17

3 Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan

% 100 100 100,00

4 Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel yang terbentuk telah direalisasikan

Jumlah 11 11 100,00

5 Persentase kasus IUU yang diselesaikan

% 100 100 100,00

6 Rasio pertanian pangan berkelanjutan % 15,84 15,84 100,00

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 65

7 Persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya

% 35 35 100,00

8 Persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya

% 15 15 100,00

Rata-rata capaian 103,55

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan

perbaikan kualitas lingkungan hidup” adalah sebesar 103,55% yang

berarti masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan dengan

kegiatan utama :

1. Peningkatan tertib pengolahan hasil hutan kayu

2. Monitoring dan pengawasan penatausahaan hasil hutan

b. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

hidup dengan kegiatan utama :

1. Koordinasi penilaian kota sehat/adipura.

2. Pengelolaan B3 dan limbah B3.

3. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat

penambangan rakyat

c. Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan Sumber Daya Alam

dengan kegiatan utama :

1. Perencanaan dan penyusunan program pembangunan

pengendalian sumberdaya alam dan lingkungan hidup

d. Program peningkatan pengendalian polusi dengan kegiatan utama :

1. Pengujian emisi/polusi udara akibat aktifitas industri

2. Pengujian kadar polusi limbah padat dan cair

e. Program pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan

perikanan :

1. Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan SDA, perikanan

dan kelautan.

2. Pengembangan pesisir dan pulau-pulau kecil.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 66

Indikator Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka

rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) tahun 2013 berhasil di realisasikan

sebesar 2.972 ha dari yang ditargetkan 2.745 ha dengan hasil capaian

kinerja sebesar 108,27%, keberhasilan pencapaian target ini disebabkan

karena penanaman tanaman baru telah dilaksanakan baik pada lahan

kritis maupun lahan milik masyarakat, dalam pemenuhan capaian

indikator kinerja ini juga telah dilakukan koordinasi vertikal dengan

Kementerian Kehutanan, Kabupaten/Kota dan instansi di

Kabupaten/Kota yang menangani urusan kehutanan.

Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan

Lahan tahun 2013 ditargetkan sebesar 1.125 ha terealisasi sebesar

1.352 ha, hasil capaian kinerja 120,17 %.

Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang

diselesaikan untuk tahun 2013 terselesaikan 100% sampai dengan

pemberkasan perkaranya, untuk mencapai keberhasilan pencapaian

target ini dilakukan upaya upaya sebagai berikut :

1. Program-program yang telah dilakukan merupakan program

perlindungan dan konservasi SDH, program perlindungan dan

konservasi SDA, serta program pengendalian kebakaran hutan.

2. Dalam penanggulangan gangguan keamanan hutan dilakukan

koordinasi sampai dengan pelaksanaan operasi gabungan dengan

kepolisian.

Untuk Indikator Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel

yang terbentuk telah direalisasikan sebanyak 11 Unit dari yang

ditargetkan sebanyak 11 Unit, pemenuhan capaian target ini melalui

penyusunan rancang bangun KPH, update data, penyusunan draft

action plan pembangunan KPH, penyusunan draft formulasi kebijakan

SDM KPH, lokalatih personil KPH dan sosialisasi pembangunan KPH

pada seluruh Kabupaten/Kota.

Indikator persentase kasus IUU yg diselesaikan terealisasi sebesar

100% dengan target 100%. Pada tahun 2013 target penyelesaian kasus

IUU sebanyak 20 kasus dan kasus IUU yg diselesaikan sebanyak 20

kasus, terdiri atas 2 kasus yang diselesaikan dengan cara pembinaan,

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 67

dan 18 kasus melalui proses hukum sampai pada tahap inkracht. Kasus

IUU yang terselesaikan berdasarkan hasil patroli di Kota Banjarmasin,

Kabupaten Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara,

Tanah Bumbu dan Kotabaru.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012

adalah sebagai berikut :

Tabel 28

Realisasi Kinerja 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)

ha 564,88 2.972 Naik

2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan

Ha 238 1.352 Naik

3 Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan

% 100 100 Tetap

4 Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel yang terbentuk telah direalisasikan

Jumlah 11 11 Tetap

5 Persentase kasus IUU yang diselesaikan % NA 100,00 Naik

6 Rasio pertanian pangan berkelanjutan % 15,84 15,84 Tetap

7 Persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya

% 40 35 Turun

8 Persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya

% 20 15 Turun

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 29

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD

2013 2015

1 Bertambahnya Luasan Tanaman Baru dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan (RHL)

ha 370 564,88 2.972 2.745 5500

2 Jumlah Lahan Kritis yang berkurang karena rehabilitasi Hutan dan Lahan

Ha 310 238 1.352 1125 2500

3 Persentase kasus gangguan keamanan hutan dan hasil hutan yang diselesaikan

% 100 100 100 100 100

4 Jumlah kesatuan pengelolaan hutan (KPH) di Kalsel yang terbentuk telah direalisasikan

Jumlah 11 11 11 11 11

5 Persentase kasus IUU yang diselesaikan

% NA NA 100,00 NA NA

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 68

6 Rasio pertanian pangan berkelanjutan

% 15,63 15,84 15,84 NA NA

7 Persentase hasil uji polusi udara pada sumbernya

% 40 40 35 35 25

8 Persentase hasil uji limbah padat pada sumbernya

% 20 20 15 15 5

D. MISI IV : Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta

Aksesibilitas Infrastruktur Wilayah

Untuk meningkatkan ketersediaan kuantitas dan kualitas serta aksesibilitas

infrastruktur wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan empat

sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Meningkatkan infrastruktur

transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan

untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa; sasaran kedua

adalah Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air untuk mendukung upaya

konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya

rusak air; sasaran ketiga adalah Meningkatnya akses masyarakat terhadap

infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi; dan

sasaran keempat adalah Meningkatnnya infrastruktur publik dan aparatur.

1. Sasaran : Meningkatkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi

dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung

pergerakan orang, barang dan jasa

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya meningkatkan

penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang lebih baik dan

memadai, peruntukan lahan untuk kawasan permukiman yang

terencana (RTRWK) serta upaya peningkatan keterlibatan dunia usaha,

swasta dan masyarakat dalam penyediaan perumahan dan fasilitas

pendukungnya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga berpacu

untuk mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) tahun

2015.

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan diikuti dengan pertumbuhan

pelayanan yang harus didukung oleh infrastruktur yang memadai seperti

infrastruktur jalan, bandara, terminal dan pelabuhan laut. Disisi lain

kondisi infrastruktur dimaksud sangat terbatas, sehingga akan

mengganggu pergerakan manusia dan barang, yang pada gilirannya

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 69

akan mengganggu perekonomian daerah, untuk itu diperlukan

percepatan pembangunan infrastruktur agar segera dilaksanakan agar

tidak terjadi stagnan.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Tersedianya infrastruktur

transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya

pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa

diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya

sebagai berikut :

Tabel 30

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian

1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap

% 75,00 82,39 109,85

2 Persentase jembatan dalam kondisi baik % 80,00 81,00 101,25

3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas

%

Turunnya Pelanggaran 22% atau 73 pelanggaran

dari 330 pelanggaran

Naiknya pelanggaran

213,69% atau 156

pelanggaran

0

4 Waktu tempuh rata-rata

KM/JAM 40,00 40,00 100,00

Rata-rata Capaian 77,77

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Tersedianya infrastruktur transportasi yang terintegrasi

dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung

pergerakan orang, barang dan jasa” adalah sebesar 77,77% yang

berarti masuk dalam kategori capaian Kurang Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program pembangunan jalan dan jembatan dengan kegiatan utama:

1. Peningkatan jalan di lingkungan perkantoran provinsi Kalsel.

2. Peningkatan jalan lingkar dalam Banjarmasin Selatan.

3. Pemeliharaan jalan Trikora.

b. Program rehabilitasi atau pemeliharaan jalan dan jembatan dengan

kegiatan utama :

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 70

1. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Kota Banjarmasin.

2. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Kabupaten HSS.

3. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan Kabupaten HST.

c. Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan

jembatan dengan kegiatan utama :

1. Penyusunan dan optimalisasi program.

2. Evaluasi program proyek APBD Provinsi.

Dari keterangan tabel 30 diatas dapat menggambarkan keberhasilan

dalam mencapai sasaran strategis dengan memenuhi IKU (Indikator

Kinerja Utama) dan Penetapan Kinerja di tahun 2013 yaitu agar

presentase panjang jalan provinsi dalam kondisi mantap diatas target

yakni Panjang Jalan dalam kondisi mantap sebesar 82,39% dan

Jembatan dalam kondisi mantap sebesar 81%.

Indikator Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang

dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu

lintas melalui kegiatan pengawasan dan pengendalian lalu lintas

angkutan tambang dan perkebunan, diharapkan terjadi penurunan

pelanggaran angkutan hasil tambang dan perkebunan, namun pada

tahun 2012 terjadi peningkatan pelanggaran sebesar 395,51%, di tahun

2013 ditargetkan terjadi penurunan sebanyak 73 pelanggaran dari 330

pelanggaran namun realisasinya pelanggaran angkutan hasil tambang

dan hasil perkebunan meningkat signifikan di angka 213,69 % atau 156

pelanggaran yang terjadi, hal ini disebabkan masih kurang sadarnya

supir dan pengusaha pertambangan dan perkebunan terhadap Perda

Nomor 3 Tahun 2008, walaupun pengawasan dan pengendalian

dilakukan setiap hari dan dilakukan gabungan antara Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan,

Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan, serta gabungan instansi terkait

di Kabupaten/Kota.

Sejak awal tahun dilakukan kegiatan pembangunan/ peningkatan dan

rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan pada saat itu hampir seluruh

panjang jalan Provinsi sudah dalam kondisi baik dan sebagian dalam

kondisi sedang, namun kemudian, karena jalan dimanfaatkan pengguna

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 71

jalan dan pengaruh dari alam (banjir, longsor dsb) serta adanya

kendaraan dengan muatan melebihan kemampuan jalan juga turut

mempercepat aus dan menurunkan mutu/ kondisi jalan hingga terjadi

kerusakan. Akan tetapi kondisi jalan Provinsi Kalimantan Selatan masih

dalam kategori mantap dimana masih dapat dilalui pengguna jalan

dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam.

Di akhir tahun 2013, pasca berakhirnya seluruh kegiatan pembangunan

di lingkup ke-PU-an, kecuali yang bersifat multiyears, ruas-ruas jalan

tersebut pada umumnya dalam kondisi baik, seperti tabel berikut:

Kondisi awal tahun 2013 :

NAMA

JALAN

(Status)

KONDISI JALAN

JUMLAH Baik Sedang

Rusak

Ringan

Rusak

Berat

Jalan

Provinsi 625,92 km 65,49 km 102,89 km 57,54 km 851,91 km

Jalan

Nasional 864,00 km 2,08 km - - 866,086 km

Namun sepanjang tahun 2013 dilakukan perbaikan atas jalan-jalan yang

rusak tersebut, sehingga jumlah jalan yang rusak menjadi berkurang

seperti ditampilkan di tabel berikut :

Kondisi akhir 2013 :

NAMA

JALAN

(Status)

KONDISI JALAN

JUMLAH Baik Sedang

Rusak

Ringan

Rusak

Berat

Jalan

Provinsi 701,89 km 72,38 km 76,44 km 0,8 km 851,91 km

Dari tabel diatas terlihat jelas dalam pemenuhan infrastruktur

transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya

pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa,

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam hal ini Dinas Pekerjaan

Umum Provinsi Kalimantan Selatan berupaya dalam melakukan

pembangunan/peningkatan dan rehabilitasi serta pemeliharaan jalan,

pada awal tahun 2013 hampir seluruh panjang provinsi dalam keadaan

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 72

baik, dan sebagian dalam kondisi sedang, namun banyak terjadi

pelanggaran lalu lintas khususnya kelebihan muatan serta pengaruh dari

alam (banjir, longsor, dsb) mempercepat keausan jalan dan menurunkan

mutu jalan.

Sedangkan kondisi diawal tahun 2013, di Provinsi Kalimantan Selatan

terdapat 748 buah jembatan besar dan kecil. Jembatan tersebut dapat

terpelihara dengan baik dan masih dimanfaatkan, dengan kondisi

sebagai berikut :

Kondisi awal tahun 2013 :

Nama Jembatan

(Status)

KONDISI JALAN JUMLAH

Baik Rusak Ringan

Jalan Provinsi 586 Buah 162 Buah 748 Buah

Jalan Nasional 651 Buah 10 Buah 661 Buah

Kondisi akhir 2013 :

JEMBATAN Jumlah

(Buah)

KONDISI JEMBATAN

Baru Tanpa

Kerusakan

(Buah)

Kerusakan

Kecil

(Buah)

Kerusakan

perlu

Pemeliharaan

(Buah)

Kerusakan

perlu

Penggantian

(Buah)

Kondisi

Kritis

(Buah)

Tidak

Berfungsi

(Buah)

Provinsi 661 331 175 90 61 4 -

Nasional - - - - - - -

Pada awal tahun 2013 terdapat 748 buah jembatan provinsi, namun

sepanjang tahun 2013 sebanyak 87 buah jembatan dilimpahkan kepada

Pemerintah Kabupaten/Kota, sehingga hanya terdapat 661 buah

jembatan yang menjadi urusan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012

adalah sebagai berikut :

Tabel 31

Realisasi Kinerja 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap % 81 82,39 Naik

2 Persentase jembatan dalam kondisi baik % 87 81,00 Tetap

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 73

3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas

% Naiknya

pelanggaran 395,51 %

Naiknya pelanggaran

213,69% Tetap

4 Waktu tempuh rata-rata KM/JAM 40 40 Tetap

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 32

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No

Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD

2013 2015

1 Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap

% 81 81 82,39 NA NA

2 Persentase jembatan dalam kondisi baik

% 88,46 87 81,00 NA NA

3 Persentase penurunan pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas

%

Naiknya pelanggaran >100% atau terjadi 241

pelanggaran

Naiknya pelanggaran > 100% atau terjadi 352

pelanggaran

Naiknya pelangga

ran 213,69%

Turunnya Pelanggaran 22% atau 73

pelanggaran

Turunnya Pelangga

ran menjadi

25 pelangga

ran

4 Waktu tempuh rata-rata KM/JAM 35 40 40 NA NA

2. Sasaran: Meningkatkan infrastruktur sumberdaya air untuk

mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya

air, serta pengendalian daya rusak air

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya

infrastruktur sumber daya air untuk mendukung upaya konservasi

dan pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya

rusak air” diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan

capaiannya sebagai berikut :

Tabel 33

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Capaian

1 Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa % 20,00 56,08 280,40

2 Persentase panjang pantai yang bebas abrasi

% 20,00 10,00 50,00

3 Persentase panjang tebing yang tertangani % 20,00 1,65 8,25

4 Persentase tersedianya air bersih

% 27,27 18,18 66,67

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 74

5 Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut

Ha NA NA NA

6 Jumlah air yang bebas intrusi air laut

NA NA NA NA

Rata-Rata Capaian 67,55

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatnya infrastruktur sumber daya air untuk

mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumber daya

air, serta pengendalian daya rusak air” adalah sebesar 67,55% yang

berarti masuk dalam kategori capaian Kurang Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan

jaringan pengairan lainya dengan kegiatan utama :

1. Operasi dan pemeliharaan daerah irigasi dan rawa Provinsi

Kalimantan Selatan

2. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi

Untuk indikator Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa pada

tahun 2013 terealisasi sebesar 56,08% dari yang ditargetkan sebesar

20%, dengan kata lain terbangunya jaringan irigasi rawa ditargetkan

sebanyak 7.000 ha terealisasi sebanyak 19.628 ha, dengan hasil

capaian sebesar 280,40%

Persentase panjang pantai yang bebas abrasi hanya terealisasi 10,00%

dari target yang sebesar 20%, dengan target 5 km panjang pantai yang

bebas abrasi hanya 2,50 km yang berhasil diselesaikan, dengan

persentase hasil capaian sebesar 50%.

Persentase panjang tebing yang tertangani ditahun 2013 hanya

terealisasi sebesar 1,65% dari yang ditargetkan sebesar 20,00%, pada

tahun 2013 ditargetkan sepanjang 2 km panjang tebing yang tertangani

hanya 0,165 km, pencapaian kinerja hanya 8,25%.

Ketidakberhasilan capaian indikator Persentase panjang pantai yang

bebas abrasi dan Persentase panjang tebing yang tertangani

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 75

disebabkan ketersediaan plafon alokasi dana yang diterima harus dibagi

menjadi kegiatan prioritas yaitu untuk rehabilitasi daerah irigasi dan

daerah rawa untuk mendukung ketahanan pangan dan surplus 10.000

Ton beras di tahun 2013 yang telah dicanangkan oleh Presiden, selain

itu biaya konstruksi per meter untuk pelaksanaan pengamanan pantai

cukup besar sehingga outputnya tidak mencapai target.

Indikator Persentase tersedianya air bersih tahun 2013 ditargetkan

sebesar 27,27% terealisasi sebesar 18,18%, dari 11 Kabupaten/Kota

ditargetkan terpenuhi di tahun 2015 karena di tahun 2010 sudah ada

2 Kabupaten/Kota yang terpenuhi air bersih, dengan kata lain ditahun

2013 ditargetkan sebanyak 3 Kabupaten/Kota untuk pemenuhan

penyediaan air bersih, terlaksana 2 Kabupaten/Kota yang pemenuhan

ketersediaan air bersihnya, pencapaian kinerja sebesar 66,67%.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012

adalah sebagai berikut :

Tabel 34

Realisasi Kinerja 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa % 15,00 56,08 Naik

2 Persentase panjang pantai yang bebas abrasi

% 13,80 10,00 Turun

3 Persentase panjang tebing yang tertangani % 20,20 1,65 Turun

4 Persentase tersedianya air bersih

% 18,18 18,18 Tetap

5 Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut

Ha NA NA NA

6 Jumlah air yang bebas intrusi air laut

NA NA NA NA

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 35

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD

2013 2015

1 Persentase terbangunnya jaringan irigasi rawa

% 32,24 15,00 56,08 20 100

2 Persentase panjang pantai yang bebas abrasi

% 4,00 13,80 10,00 20 100

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 76

3 Persentase panjang tebing yang tertangani

% 10,23 20,20 1,65 20 100

4 Persentase tersedianya air bersih

% 18,18 18,18 18,18 27.27 100

5 Jumlah lahan pertanian yang bebas intrusi air laut

Ha NA NA NA NA NA

6 Jumlah air yang bebas intrusi air laut

NA NA NA NA NA NA

3. Sasaran: Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur

dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya akses

masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang

mencakup air bersih dan sanitasi” diukur melalui 3 indikator dengan

target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 36

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 Cakupan pelayanan persampahan % 33 51,25 155,30

2 Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan

% 33 51,25 155,30

3 Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih

% 48 46,20 96,25

Rata-rata capaian 135,61

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur

dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi” adalah

sebesar 135,61% yang berarti masuk dalam kategori capaian Sangat

Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air

limbah dengan kegiatan utama :

1. Dukungan kinerja pembangunan air minum dan penyehatan

lingkungan (sanitasi Provinsi Kalimantan Selatan).

Dalam mewujudkan peningkatan akses masyarakat terhadap

infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi

yang menitikberatkan pada ketersediaanya infrastruktur yang mantap,

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 77

handal dan berwawasan lingkungan, Pemerintah Provinsi Kalimantan

Selatan terus berupaya meningkatkan cakupan pelayanan penyehatan

lingkungan permukiman, hal ini dapat kita lihat Capaian kinerja di tahun

2013 atas indikator diatas telah melampaui target.

Indikator Cakupan pelayanan persampahan terealisasi 51,25% dari

target tahun 2013 sebesar 33,00% atau tercapai sebesar 155,30%.

Indikator Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan

terealisasi sebesar 51,25% dari target tahun 2013 sebesar 33,00% atau

tercapai sebesar 155,30%.

Indikator Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih

terealisasi 46,20 % dari total 13 kab/kota, dengan target tahun 2013

sebesar 48%, tercapai 96,25 % hal ini dikarenakan adanya kekurangan

dana dalam penyelesaian capaian indikator ini.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012

adalah sebagai berikut :

Tabel 37

Realisasi Kinerja 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 Cakupan pelayanan persampahan % 48.38 51,25 Naik

2 Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan

% 48.38 51,25 Naik

3 Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih

% 49.86 46,20 Turun

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 38

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No

Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD

2013 2015

1 Cakupan pelayanan persampahan

% 29,9 48.38 51,25 33 35

2 Persentasi Luas areal pemukiman yang bebas genangan

% 21,14 48.38 51,25 33 35

3 Persentase rumah tangga yang terlayani jaringan air bersih

% 44,55 49.86 46,20 48 50

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 78

4. Sasaran: Meningkatnya Infrastruktur Publik dan Aparatur

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Meningkatnya

Infrastruktur Publik dan Aparatur” diukur melalui 3 indikator dengan

target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 39

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN

Unit 12 6 50,00

2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW

% 10,00 10,00 100,00

3 Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA % 20,00 16,00 80,00

Rata-rata capaian 76,67

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur

dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi” adalah

sebesar 76,67% yang berarti masuk dalam kategori capaian Kurang

Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program peningkatan sarana dan prasarana publik dengan

kegiatan utama :

1. Pembangunan RS Gigi dan Mulut Banjarmasin.

2. Pembangunan/Rehabilitasi bangunan dan landscape pada

Kompleks Anjungan Kalimantan Selatan di TMII Jakarta.

3. Pembangunan kembali Rumah Adat Banjar perbatasan Kalsel-

Kalteng di Pasar Panas.

b. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas dengan kegiatan

utama :

1. Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ.

c. Program pengendalian pemanfaatan ruang dengan kegiatan utama :

1. Pengkajian pemanfaatan ruang/kawasan.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 79

Indikator Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN

terealisasi sebanyak 6 dari 12 bangunan publik yang ditargetkan di

tahun 2013.

Indikator Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang

infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW terealisasi sebesar

10,00% dari target 10,00% dengan capaian kinerja 100,00%.

Indikator Persentase pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran

PEMDA terealisasi 16,00% (4 Unit) dari target 20,00% (5 Unit), dengan

hasil capaian kinerja sebesar 80,00% dari yang ditargetkan di tahun

2013.

Hal di atas disebabkan adanya kekurangan dana anggaran dalam

penyelesaian kegiatan dalam mencapai indikator ini.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012

adalah sebagai berikut :

Tabel 40

Realisasi Kinerja 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN

Unit 9 6 Turun

2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW

% NA 10,00 Naik

3 Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA

% 36,00 16,00 Turun

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 41

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD

2013 2015

1 Jumlah bangunan gedung yang memenuhi standar HSBGN

Unit 9 9 6 12 60

2 Tingkat kesesuaian perencanaan pembangunan tata ruang infrastruktur dengan ketaatan terhadap RT/RW

% NA NA 10 NA NA

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 80

3 Persentase Pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran PEMDA

% 12,00 36,00 16,00 20,00 100,00

E. MISI V : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan

Bersih

Untuk Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan Bersih di

Provinsi Kalimantan Selatan, maka di tetapkan dua sasaran, yaitu Sasaran

pertama adalah Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang

akuntabel dan transparan ; dan sasaran kedua adalah Terwujudnya

pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh

lapisan masyarakat.

1. Sasaran: Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang

akuntabel dan transparan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka meningkatan

akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan pemerintah daerah

melaksanakan kebijakan melalui peningkatan pengelolaan dan

pertanggungjawaban keuangan pemerintah daerah, mengembangkan

sistem informasi dan komunikasi pembangunan, meningkatkan kualitas

pelaksanaan perencanaan, perumusan, implementasi dan evaluasi

pembangunan, serta meningkatkan akuntabilitas, transparansi kebijakan

dan kinerja pemerintah daerah.

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang

akuntabel dan transparan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus

melakukan peningkatan kualitas aparatur di daerah, melalui penataan

dan peningkatan kapasitas aparatur, agar lebih profesional, sesuai

dengan tugas dan fungsinya untuk memberikan pelayanan publik yang

terbaik bagi masyarakat dan untuk meningkatkan kapasitas

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, meningkatkan

kesejahteraan aparatur di daerah, Peningkatan kesejahteraan aparatur

dan keluarga melalui perbaikan tunjangan dan diharapkan berdampak

positif terhadap kinerja aparatur.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 81

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya tata kelola

pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan” diukur melalui

6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 42

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 Persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP

% 48,00 63,93 133,18

2 Opini atas Laporan Keuangan Nilai WDP WTP 100,00

3 Hasil Evaluasi penerapan SAKIP Nilai B B 100,00

4 Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK

% 70 71,74 102,48

5 Persentase peningkatan pengunjung Website

% 20,00 30,67 153,35

6 Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup

% 89,75 89,75 100,00

Rata-rata capaian 114,83

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Terwujudnya tata kelola pemerintahan daerah yang

akuntabel dan transparan” adalah sebesar 114,83% yang berarti

masuk dalam kategori capaian Sangat Berhasil.

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan dengan

kegiatan utama :

1. Monitoring penyusunan formasi jabatan fungsional pemerintah

kabupaten/kota se Kalimantan Selatan.

2. Pembinaan dan fasilitasi analisis jabatan Kabupaten/Kota.

3. Fasilitasi Standar Operasional Prosedur melalui asistensi

pengembangan SOP-AP Provinsi Kalsel.

b. Program Pembinaan dan Pengembangan kapasitas kelembagaan

dan ketatalaksanaan dengan kegiatan utama :

1. Bimtek SAKIP.

2. Asistensi penerapan SAKIP dalam rangka penguatan

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 82

3. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Provinsi

Kalsel.

4. Penyusunan LAKIP Provinsi Tahun 2013.

Dari indikator instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan

sesuai SOP yang telah disusun secara sederhana 100%, namun yang

telah distandarkan sesuai aturan, dari target 48% dari seluruh Instansi

Pelayanan Publik di Provinsi Kalimantan Selatan yang berjumlah

sebanyak 61 Unit Pelayanan Publik terdiri atas 4 RSUD, 1 KP2T,

55 UPT, dan 1 Perpustakaan Daerah yang telah direalisasikan

sebanyak 63,93% atau sebanyak 39 Instansi Pelayanan Publik dan

diharapkan akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Untuk Indikator Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK

terealisasi sebesar 71,74% dari target sebesar 70%, hal ini

menunjukkan SKPD dengan hasil evaluasi minimal baik telah melebihi

setengah dari keseluruhan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Selatan, dari 46 SKPD yang di evaluasi dengan rincian

SKPD yang mendapat kriteria AA sebanyak 1 atau 2,17%, SKPD yang

mendapat kriteria A sebanyak 13 SKPD atau 28,26%, SKPD yang

mendapat kriteria B sebanyak 19 SKPD atau 41,30%, SKPD yang

mendapat kriteria CC sebanyak 12 SKPD atau 26,06%, SKPD yang

mendapat kriteria C sebanyak 1 SKPD atau 2,17%,.

Indikator Persentase peningkatan pengunjung website ditargetkan

sebanyak 100.000 pengunjung atau 20,00% di tahun 2013 dan

ditargetkan sebanyak 500.000 pengunjung atau 100,00% di tahun 2015,

untuk tahun 2013 terealisasi sebanyak 153.383 pengunjung dengan

persentase peningkatan sebesar 30,67%, persentase hasil capaian

kinerja sebesar 153,38%.

Indikator Persentase Responden pengguna Website yang tingkat

kepuasan cukup tahun 2013 didasarkan pada Pengunjung Unik dengan

Nomor IP yang sama terekam mengunjungi website Provinsi Kalimantan

Selatan beberapa kali, pada tahun 2013, dengan rata-rata kunjungan

Nomor IP yang sama sebanyak 10,77 kunjungan, sehingga perhitungan

Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 83

cukup terealisasi sebesar 89,75% dari target 89,75%. Survey terhadap

pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup direncanakan

dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2014.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012

adalah sebagai berikut :

Tabel 43

Realisasi Kinerja 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 Persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP

% 47 63,93 Naik

2 Opini atas Laporan Keuangan Nilai WDP WTP Tetap

3 Hasil Evaluasi penerapan SAKIP Nilai B B Tetap

4 Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK

% 72,34 71,74 Turun

5 Persentase peningkatan pengunjung Website

% 20,6 30,67 Naik

6 Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup

% 95 89,75 Turun

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 44

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD

2013 2015

1 Persentase instansi pelayanan publiK yang melaksanakan pelayanan sesuai SOP

% 35 47 63,93 NA 72

2 Opini atas Laporan Keuangan

Nilai WDP WDP WTP WDP WTP

3 Hasil Evaluasi penerapan SAKIP

Nilai CC B B NA B

4 Persentase SKPD dengan hasil evaluasi minimal BAIK

% 14,9 72,34 71,74 NA 60

5 Persentase peningkatan pengunjung Website

% 96,79 103,20 30,67 NA NA

6 Persentase Responden pengguna Website yang tingkat kepuasan cukup

% 95 95 89,75 NA NA

Indikator persentase instansi pelayanan publik yang melaksanakan

pelayanan sesuai SOP. Hasil evaluasi penerapan SAKIP hal ini

menunjukkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus berusaha

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 84

mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan

transparan.

2. Sasaran: Terwujudnya pelayanan publik yang dapat diakses

dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya pelayanan

publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh

lapisan masyarakat” diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi

dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 45

Capaian Kinerja Terhadap Target 2013

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 IKM pada instansi Pelayanan Publik Nilai 78,00 78,68 100,87

2 Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO % 20,00 10,00 50,00

3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima

% 9,83 9,83 100,00

4 Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas % 100 100 100,00

Rata-rata capaian 87,71

Berdasarkan tabel diatas bahwa rata-rata capaian indikator kinerja

sasaran ”Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran ”Terwujudnya

pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat

oleh seluruh lapisan masyarakat” adalah sebesar 87,71% yang

berarti masuk dalam kategori capaian Cukup Berhasil

Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari

dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama tahun 2013 yaitu berupa :

a. Program peningkatan kualitas pelayanan publik dengan kegiatan

utama :

1. Pembinaan dan pemilihan unit pelayanan publik dan daerah

yang memiliki kinerja terbaik se Kalimantan Selatan.

2. Bimtek Standar Pelayanan Publik (SOP, IKM, SP) bagi instansi

yang memberikan layanan langsung pada masyarakat.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 85

Untuk Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat realisasi pada tahun 2013

sebesar 78,68% dari target sebesar 78,00%, telah mencapai target,

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pemerintah Provinsi Kalimantan

Selatan secara menyeluruh termasuk kategori Baik yang mana

dilakukan survei terhadap beberapa Unit Pelayanan Publik Daerah

diantaranya 3 Rumah Sakit Daerah yaitu Rumah Sakit Umum Daerah

Ulin, Rumah Sakit H. Ansari Saleh dan Rumah Sakit Jiwa Sambang

Lihum dan 13 UPPD Samsat.

Pemerintah Provinsi Kalimantan selatan memiliki 61 Unit Pelayan Publik

termasuk pelayanan utama, Rumah Sakit, KP2T dan Samsat, dari 61

Unit tersebut Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan

18 Unit Pelayanan Publik mendapatkan ISO di Tahun 2015, sehingga

target tahunan yang harus dicapai adalah 4 Unit atau 20,00% Pelayanan

Publik yang mendapatkan ISO, untuk tahun 2013 Indikator Prosentase

Pelayanan Publik yang mendapat ISO terealisasi sebesar 10,00% atau

2 Unit Pelayanan Publik yaitu Balai Inseminasi Buatan dan Balai

Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura,

sehingga total ada 8 Unit Pelayanan Publik yang telah mendapatkan

ISO sampai dengan tahun 2013.

Persentase Pelayan Publik yang mendapat penghargaan Pelayanan

PRIMA mencapai 9,83% dari target 9,83%, di tahun 2012 sebanyak

4 Unit Pelayanan Publik yang mendapat penghargaan Pelayanan Prima,

ditahun 2013 terjadi penambahan Unit Pelayanan Publik yang mendapat

penghargaan Pelayanan Prima yaitu 6 Unit Pelayanan Publik yang telah

mendapat penghargaan Pelayanan PRIMA di tahun 2013 dari 61 Unit

Pelayanan Publik di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan

Selatan.

Persentase pengaduan ditangani secara tuntas dilakukan dengan

merespon pengaduan dari masyarakat terhadap pelayan publik

diakomodir 1x24 Jam terselesaikan oleh seluruh Unit Pelayanan Publik,

hal ini dapat di persentasekan dengan semakin sedikitnya pengaduan

masyarakat yang diterima oleh setiap unit pelayanan publik terhadap

tugas dan fungsinya karena adanya Peningkatan Pelayanan Publik di

seluruh Unit Pelayanan Publik Provinsi Kalimantan Selatan.

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 86

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2013 dengan tahun 2012

adalah sebagai berikut :

Tabel 46

Realisasi Kinerja 2012 dan 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2012 2013 Kinerja

Naik/Turun

1 IKM pada instansi Pelayanan Publik Nilai 80 78,68 Turun

2 Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO % 30,00 10,00 Turun

3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima % 6,55 9,83 Naik

4 Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas % 100 100 Tetap

Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke tahun

maka hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 47

Realisasi Kinerja dari tahun 2011 s.d 2013

No Indikator Kinerja Satuan 2011 2012 2013 Target RPJMD

2013 2015

1 IKM pada instansi Pelayanan Publik

Nilai 78 80 78,68 62,51-81,25

81,26-100,00

2 Prosentase Pelayanan Publik yang mendapat ISO

% 10 20,00 10,00 NA NA

3 Persentase Pelayanan Publik yang mendapatkan penghargaan Pelayanan Prima

% 4,91 6,55 9,83 NA NA

4 Persentase pengaduan masyarakat ditangani secara tuntas

% 100 100 100 NA NA

Meskipun indikator 2 s.d 4 tersebut tidak termuat didalam RPJMD dari

tahun ke tahun Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus

memberikan perhatian khusus dalam mewujudkan pelayanan publik

yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan

masyarakat serta perbaikan yang berkesinambungan.

AKUNTABILITAS KEUANGAN 1. Anggaran dan Realisasi APBD 2013

Perhitungan APBD tahun 2013 sebelum Audit BPK menunjukan bahwa

pendapatan daerah tercapai 99,48%, sedangkan belanja daerah terealisasikan

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 87

sebesar 88,25%, dan terdapat defisit anggaran sebesar Rp 970.217.560.616,00

serta SILPA senilai Rp 611.995.600.063,75.

Pencapaian target pendapatan daerah hampir memenuhi target yaitu 99,48%

menunjukan Kinerja yang bagus dari seluruh SKPD yang memiliki sumber-

sumber bagi penerimaan daerah. Di lain pihak realisasi belanja sebesar 88,25%.

Selengkapnya anggaran dan realisasi APBD 2013 disajikan pada tabel berikut :

No. Uraian Jumlah

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

Sisa Anggaran (Rp)

%

1. PENDAPATAN DAERAH 4.411.660.047.000,00 4.388.647.287.825,79 23.012.759.174,21 99,48%

1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 2.687.435.878.500,00 2.540.116.047.210,79 147.319.831.289,21 94,52%

1.1.1. Pajak Daerah 2.349.284.455.000,00 2.136.882.988.893,50 212.401.466.106,50 90,96%

1.1.2. Retribusi Daerah 16.773.502.500,00 20.534.550.837,00 (3.761.048.337,00) 122,42%

1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

37.415.963.000,00 38.753.082.012,47 (1.337.119.012,47) 103,57%

1.1.4. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 283.961.958.000,00 343.945.425.267,82 (59.983.467.467,82) 121,12

1.2. DANA PERIMBANGAN 1.373.114.981.000,00 1.505.123.319.103,00 (132.008.338.103,00) 109,61%

1.2.1. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 648.050.000.000,00 780.058.338.103,00 (132.008.338.103,00) 120,38%

1.2.2. Dana Alokasi Umum 683.511.441.000,00 683.511.441.000,00 - 100%

1.2.3. Dana Alokasi Khusus 41.553.540.000,00 41.553.540.000,00 - 100%

1.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

351.109.197.500,00 343.407.921.512,00 7.701.265.988,00 97,81%

1.3.1. Pendapatan Hibah 29.800.120.000,00 36.180.800.412,00 (6.380.680.412,00) 121,41%

1.3.2. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 321.309.067.500,00 307.227.121.100,00 14.081.946.400,00 95,62%

JUMLAH 4.411.660.047.000,00 4.388.647.287.825,79 23.012.759.174,21 99,48 %

2. BELANJA 5.381.877.607.616,00 4.749.610.756.651,98 632.266.850.964,02 88,25 %

2.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.288.483.744.209,00 2.056.784.525.945,00 231.699.218.264,00 89,88 %

2.1.1. Belanja Pegawai 597.227.762.509,00 518.257.961.193,00 78.969.801.316,00 86,78 %

2.1.2. Belanja Hibah 432.868.150.000,00 411.323.535.569,00 21.544.614.431,00 95,02 %

2.1.3. Belanja Bantuan Sosial 988.780.000,00 201.100.000,00 787.680.000,00 20,34 %

2.1.4. Belanja Bagi Hasil Kepada Prov/Kab/Kota dan Pemdes

1.205.099.051.700,00 1.088.250.665.838,00 116.848.385.862,00 90,30 %

2.1.5. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Prov/Kab/Kota dan Pemdes

37.300.000.000,00 36.878.829.998,00 421.170.002,00 98,87 %

2.1.6. Belanja Tidak Terduga 15.000.000.000,00 1.872.433.347,00 13.127.566.653,00 12,48 %

2.2. BELANJA LANGSUNG 3.093.393.863.407,00 2.692.826.230.706,98 400.567.632.700,02 87,05 %

2.2.1. Belanja Pegawai 195.754.110.205,00 175.876.518.677,00 19.877.591.528,00 89,85 %

2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 1.359.611.820.529,00 1.177.219.111.155,98 182.392.709.373,02 86,58 %

2.2.3. Belanja Modal 1.538.027.932.673,00 1.339.730.600.874,00 198.297.331.799,00 87,11 %

JUMLAH 5.381.877.607.616,00 4.749.610.756.651,98 632.266.850.964,02 88,25 %

SURPLUS/DEFISIT (970.217.560.616,00) (360.963.468.826,19) (609.254.091.789,81) 37,20 %

3. PEMBIAYAAN 970.217.560.616,00 972.959.068.889,94 (2.741.508.273,94) 100,28 %

3.1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 1.175.717.560.616,00 1.166.088.568.889,94 (9.628.991.726,06) 99,18 %

3.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya

1.160.217.560.616,00 1.160.217.560.615,94 (0,06) 100,00 %

3.1.2. Penerimaan Kembali Dana Talangan 15.500.000.000,00 2.138.220.222,00 (13.361.779.778,00) 13,79 %

3.1.3. Bagian Laba Atas Penyertaan Modal - 3.732.788.052,00 3.732.788.052,00 100,00 %

JUMLAH PEMBIAYAAN PENERIMAAN 1.175.717.560.616,00 1.166.088.568.889,94 (9.628.991.726,06) 99,18 %

3.2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 205.500.000.000,00 193.129.500.000,00 12.370.500.000,00 93,98 %

3.2.1. Pembentukan Dana Cadangan 40.000.000.000,00 40.000.000.000,00 - 100,00 %

3.2.2. Penyertaan Modal (investasi) Pemda 150.000.000.000,00 150.000.000.000,00 - 100,00 %

3.2.3. Dana Talangan 15.500.000.000,00 3.129.500.000,00 12.370.500.000,00 20,19 %

JUMLAH PEMBIAYAAN PENGELUARAN 205.500.000.000,00 193.129.500.000,00 12.370.500.000,00 93,98 %

4 SILPA 611.995.600.063,75 (631.253.583.515,87) 100,00 %

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 88

2. Anggaran dan Realisasi menurut Sasaran dan Program

Misi 1: Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya

No. Sasaran Strategis

PROGRAM PRIORITAS

URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

Rp Rp %

1 Meningkatkan toleransi antar umat beragama

Program Peningkatan dan Pembinaan Organisasi Kemasyarakatan

825,000,000.00 661,471,700.00 80,18 %

Program Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama

826,500,000.00 634,920,892.00 76,82 %

2 Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat.

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

1,799,711,500.00 1,716,120,900.00 95,36 %

Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

8,449,361,000.00 4,091,897,913.00 48,43 %

Program Pasca Bencana

560,000,000.00 169,921,716.00 30,34 %

3 Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah

Program Pengembangan Nilai- Nilai Budaya

912,150,000.00 576,465,900.00 63,20 %

Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing

No. Sasaran Strategis

PROGRAM PRIORITAS

URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

Rp Rp % 1 Meningkatkan

Pembangunan Manusia, berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan

Program Pendidikan Dasar 9 Tahun

3,110,050,000.00 2,853,758,200.00 91,76 %

Program Pendidikan Menengah

5,225,112,500.00 3,814,751,269.00 73,01 %

2 Meningkatkan pembangunan manusia, serta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

35,059,206,000.00 29,746,001,800.00 84,85 %

Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

37,642,055,000.00 29,788,508,573.00 79,14 %

3 Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing

Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja

1,926,203,000.00 1,792,643,089.00 93,07 %

Misi 3 : Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkungan dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dan posisi geografis

No SASARAN STRATEGIS

PROGRAM PRIORITAS

URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

Rp Rp %

1

Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

132,670,000.00 103,584,200.00 78,08 %

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 89

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

20.268.340.000,00 18.257.077.200,00 90,08 %

2

Berkembangnya sektor industri berbasis agroindustri

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

1,795,000,000.00 1,637,538,827.00 91,23 %

Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

1,468,093,800.00 1,359,489,150.00 92,60 %

3

Meningkatnya pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Hidup

Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam

164.712.500,00 125.019.400,00 75,90 %

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

1,000,000,000.00 464,184,800.00 46,42 %

Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam

231,030,000.00 220,060,300.00 95,25 %

Program Peningkatan Pengendalian Polusi

90,088,000.00 60,496,000.00 67,15 %

Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

573,020,000.00 555,073,100.00 96,87 %

Misi 4 : Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta Aksesibilitas Infrastruktur Wilayah

No Sasaran Strategis

PROGRAM PRIORITAS

URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

Rp Rp %

1

Tersedianya infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa.

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

648,242,089,000.00 629,953,596,144.00 97,18 %

Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

1,200,000,000.00 1,101,140,693.00 91,76 %

Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan

200,000,000.00 151,813,300.00 75,91 %

2 Meningkatkan infrastruktur Sumber Daya Air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

31,731,000,000.00 26,482,056,978.00 83,46 %

3 Meningkatnya akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi.

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

300,000,000.00 223,932,380.00 74,64 %

4 Meningkatnya infrastruktur publik dan aparatur.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Publik

30,588,736,558.00 28,515,942,421.00 93,22 %

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 90

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

208,250,000.00 165,100,000.00 79,28 %

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

555,185,000.00 536,436,100.00 96,62 %

Misi 5 : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Daerah Yang Baik dan Bersih

No Sasaran Strategis

PROGRAM PRIORITAS

URAIAN ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

Rp Rp %

1

Tata Kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan Transparan

Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

1,018,085,000.00 817,657,600.00 80,31 %

Program Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

888,515,000.00 598,335,900.00 67,34 %

2 Peningkatan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

285,000,000.00 227,698,400.00 79,89 %

3. Anggaran dan Realisasi menurut Organisasi (SKPD)

TOTAL ANGGARAN REALISASI %

NO UNIT KERJA

1 Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel 42.160.988.000,00 30.975.359.838,00 73,47 %

2 Biro Pemerintahan 3.437.400.000,00 2.765.185.843,00 80,44 %

3 Biro Hukum 3.475.171.000,00 2.533.591.800,00 72,91 %

4 Biro Organisasi 3.571.392.000,00 2.664.802.600,00 74,62 %

5 Biro Perekonomian 3.245.965.000,00 2.601.429.686,00 80,14 %

6 Biro Kesejahteraan Rakyat 3.702.000.000,00 2.653.633.674,00 71,68 %

7 Biro Hubungan Masyarakat 6.599.373.000,00 5.728.040.000,00 86,79 %

8 Biro Umum 7.189.400.000,00 5.711.085.215,00 79,44 %

9 Biro Perlengkapan 121.186.244.500,00 68.431.438.355,00 56,47 %

10 Biro Keuangan 10.256.458.000,00 8.746.465.882,00 85,28 %

11 SEKRETARIAT DPRD 76.253.208.050,00 42.730.841.028,00 56,04 %

12 SEKRETARIAT KOPRI 4.259.808.000,00 3.370.555.166,00 79,12 %

13 Dinas Pendidikan 536.764.736.040,00 515.155.585.525,00 95,97 %

14 Dinas Kesehatan 151.976.382.300,00 124.783.278.275,00 82,11 %

15 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

30.589.690.100,00 16.980.790.223,00 55,51 %

16 Dinas Pekerjaan Umum 987.337.337.232,00 923.013.913.894,00 93,48 %

17 Dinas Sosial 9.219.671.000,00 7.626.911.447,00 82,72 %

18 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 6.342.339.500,00 5.870.588.940,00 92,56 %

19 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 8.899.583.800,00 7.392.702.990,00 83,06 %

20 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 7.286.216.500,00 6.552.936.139,00 89,94 %

21 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata

34.780.761.000,00 25.735.214.166,00 74,00 %

22 Dinas Kehutanan 24.470.472.650,00 21.343.608.537,00 87,22 %

23 Dinas Perkebunan 23.308.700.000,00 19.836.342.730,00 85,10 %

24 Dinas Peternakan 37.839.455.000,00 27.549.512.137,00 72,81 %

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 91

TOTAL ANGGARAN REALISASI %

NO UNIT KERJA

25 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikutura

29.958.547.100,00 27.090.145.401,00 90,42 %

26 Dinas Perikanan dan Kelautan 30.644.678.891,00 25.109.738.472,00 81,94 %

27 Dinas Pertambangan dan Energi 20.106.604.314,00 16.889.877.932,00 84,00 %

28 Dinas Pendapatan Daerah 47.905.000.000,00 36.308.343.357,00 75,79 %

29 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 15.036.455.340,00 11.713.100.570,00 77,89 %

30 INSPEKTORAT 10.972.740.300,00 8.118.919.456,00 74,00 %

31 Badan Kepegawaian Daerah 11.274.732.500,00 8.174.295.471,00 72,50 %

32 Badan Pendidikan dan Pelatihan 16.193.165.000,00 12.606.764.783,00 77,85 %

33 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 9.391.200.000,00 7.962.160.574,00 84,78 %

34 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

15.745.434.000,00 13.364.650.355,00 84,88 %

35 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

2.980.585.000,00 2.521.808.171,00 84,61 %

36 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah 4.703.598.000,00 3.782.037.907,00 80,41 %

37 Badan Lingkungan Hidup Daerah 10.030.835.500,00 8.183.603.700,00 81,58 %

38 Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah 6.638.539.000,00 5.351.601.489,00 80,61 %

39 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah 11.630.557.000,00 11.050.170.889,00 95,01 %

40 Badan Ketahanan Pangan 7.031.440.500,00 5.693.471.778,00 80,97 %

41 RSUD ULIN B.MASIN 48.236.593.740,00 40.270.248.414,00 83,48 %

42 RS. ANSARI SALEH 131.919.495.150,00 115.858.477.548,00 87,83 %

43 RSJ SAMBANG LIHUM 40.898.141.000,00 35.507.818.597,00 86,82 %

44 Rumah Sakit Gigi dan Mulut 750.000.000,00 340.773.980,00 45,44 %

45 KANTOR PERWAKILAN PEMERINTAH PROVINSI KALSEL

3.499.000.000,00 3.199.544.225,00 91,44 %

46 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu 1.426.400.000,00 1.393.927.056,00 97,72 %

47 Komisi Penyiaran Indonesia Daerah 3.074.140.000,00 2.618.928.442,00 85,19 %

48 Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi

9.102.621.000,00 8.504.194.689,00 93,43 %

49 SATPOL PP 6.596.700.000,00 5.239.785.744,00 79,43 %

50 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 8.144.275.000,00 6.340.007.081,00 77,85 %

51 SLB-C Negeri Pembina 15.496.400.000,00 14.277.838.301,00 92,14 %

52 SMA Banua Kalimantan Selatan 12.467.750.000,00 9.866.472.732,00 79,14 %

53 Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Pendidikan Non Formal dan Informal

3.216.100.000,00 2.746.957.658,00 85.41 %

54 Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan

14.608.650.000,00 13.318.794.300,00 91.17 %

55 Balai Pelatihan Kesehatan 17.093.230.000,00 12.765.945.299,00 74,68 %

56 Laboratorium Kesehatan 9.995.885.000,00 9.147.192.731,00 91,51 %

57 Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat 9.346.202.800,00 4.446.847.781,00 47,58 %

58 Instalasi Gudang Farmasi dan Perlengkapan Kesehatan

3.402.730.000,00 2.882.118.232,00 84,70 %

59 Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis Kesehatan

1.083.094.000,00 1.010.110.395,00 93,26 %

60 Balai Pelayanan Kemetrologian 2.871.500.000,00 2.292.846.235,00 79,85 %

61 Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang 1.971.077.900,00 1.863.648.727,00 94,55 %

62 Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Kayu dan Logam

3.915.213.500,00 3.702.554.243,00 94,57 %

63 Panti Sosial Bina Netra Fajar Harapan 3.496.956.550,00 3.391.212.674,00 96,98 %

64 Panti Sosial Asuhan Anak Budi Mulia 4.646.485.000,00 4.458.207.841,00 95,95 %

65 Panti Sosial Bina Remaja Budi Satria 5.152.607.500,00 5.088.654.120,00 98,76 %

66 Panti Sosial Bina Wanita Melati 5.322.126.500,00 5.030.614.279,00 94,52 %

67 Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera 5.402.929.000,00 5.205.201.929,00 96,34 %

LAKIP PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2013

Wadja Sampai Kaputing 92

TOTAL ANGGARAN REALISASI %

NO UNIT KERJA

68 Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja 2.408.970.000,00 2.368.774.215,00 98,33 %

69 Balai Latihan Kerja 22.134.544.000,00 13.345.613.173,00 60,29 %

70 Balai Produktivitas Ketenagakerjaan 1.741.425.000,00 1.683.447.250,00 96,67 %

71 Taman Budaya 7.260.578.000,00 4.738.548.005,00 65,26 %

72 Museum Lambung Mangkurat 6.074.275.000,00 5.240.422.653,00 86,27 %

73 Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

7.718.200.000,00 7.049.240.092,00 91,33 %

74 Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

2.573.313.500,00 2.390.311.510,00 92,89 %

75 Balai BenihTanaman Pangan dan Hortikultura 7.460.568.500,00 7.100.128.577,00 95,17 %

76 Balai Alat dan Mesin Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

2.264.045.000,00 2.169.379.267,00 95,82 %

77 Balai Inseminasi Buatan 4.985.172.000,00 3.972.050.285,00 79,68 %

78 Sekolah Pertanian Pembangunan 9.982.950.000,00 4.807.608.858,00 48,19 %

79 Laboratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan

2.192.425.000,00 2.122.421.348,00 96,81 %

80 Balai Benih dan Induk IAT Karang Intan 2.203.885.000,00 2.146.255.677,00 97,39 %

81 Pelabuhan Perikanan Banjarmasin 1.830.710.000,00 1.662.609.854,00 90,82 %

82 Pelabuhan Perikanan Muara Kintap 2.570.427.500,00 2.360.529.952,00 91,83 %

83 Balai Benih Ikan Pantai Kotabaru 2.456.380.000,00 2.271.434.992,00 92,47 %

84 Taman Hutan Raya Sultan Adam 4.590.896.750,00 4.432.238.665,00 96,54 %

85 Balai Pelayanan Penatausahaan Hasil Hutan Barito Muara

771.325.000,00 728.218.537,00 94,41 %

86 Balai Penimbangan Kendaraan Bermotor 1.339.771.000,00 1.186.412.070,00 88,55 %

87 Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

2.334.637.300,00 2.205.314.652,00 94,46 %

88 Unit Pelayanan Jasa Sumberdaya Mineral dan Energi

2.870.756.000,00 2.683.808.098,00 93,49 %

89 Balai Pengembangan Teknologi dan Konstruksi

1.719.770.000,00 1.296.529.286,00 75,39 %

90 Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap

3.337.692.100,00 2.881.221.547,00 86,32 %

91 Balai Pengkajian dan Pengembangan Pertanian Terpadu

2.765.650.000,00 2.692.090.700,00 97,34 %

92 Kebun Raya Banua 1.366.370.000,00 1.312.407.053,00 96,05 %

93 BLUD RSUD Ulin 157.860.000.000,00 138.564.875.658,00 87,78 %

94 BLUD RSJ Sambang Lihum 22.826.462.000,00 26.380.332.184,00 115,57 %

95 BLUD RS Ansari Saleh 38.219.496.000,00 37.866.641.901,00 99,08 %

Jumlah 3.046.497.958.907,00 2.657.567.544.016,00 87,23 %