Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
79
BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETRAMPILAN BAGI
DISABILITAS
3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1 Studi Aktifitas- Pola Kegiatan –Sifat Kegiatan
A. Pengelompokan Aktifitas
Sebelum memasuki pola kegiatan dan studi aktivitas kita harus
mengklompokkan aktivitas-aktivitas para pelaku yang mana akan
mempermudah pendekatan progam pada proyek ini, pengklompokan
aktifitas pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
ditunjukan skema 3.1:
Skema 3.1, Pengelompokan Aktivitas Sumber: Analisis Pribadi, 2017
ANGGOTA
DIDIK
PENGUNJUN
G
PENGELOL
A
UTAMA
PENUNJAN
G
UTAMA
PENUNJAN
G
UTAMA
PENUNJAN
G
KANTOR PENGELOLAAN
PENGELOLAAN MEDIK
TEKNISI DAN PERAWATAN
PELAYANAN PUBLIK
EDUKASI PENDIDIKAN
EDUKASI PELATIHAN
PELAYANAN ASRAMA
PELAYANAN PUBLIK
PELAYANAN SERVIS
80
A. Aktivitas
Terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan dalam pusat pendidikan
dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas yang aktivitas-aktivitas itu terdiri
sebagai berikut :
a.1 Aktivitas Utama
Aktivitas utama yang terdapat di pusat pelatihan dan pendidikan bagi
disabilitas adalah
Pembelajaran Kurikulum, Pembelajaran ini diberikan dengan tujuan
agar para penyandang cacat juga mendapatkan ilmu,
Pelatihan kejenjang setelah pendidikan dan pelatihan yaitu pelatihan
pekerjaan.
Pelatihan Keahlian,ketrampilan atau Kesukaan, Pelatihan ini
diberikan dengan tujuan agar para penyandang cacat dapat
menjalakan keahlihannya atau menyalurkan bakatnya sehingga
mereka dapat memiliki hasil kreasi-kreasi yang baik dan dapat
ditujukkan kepada masyarakat luas.
Pelatihan Mental, Pelatihan ini diberikan dengan tujuan agar para
penyandang cacat tidak minder, sehingga mereka dapat bersosial
seperti biasanya.
Pemandirian
.
81
a.2 Aktivitas Pendukung
Aktivitas pendukung merupakan sebagai aktivitas yang menunjang
aktivitas utama yang mana aktivitas utama dalah sebagai penghibur bagi
pelaku :
Rekreasi atau Bermain, Hal ini diberikan dengan tujuan untuk
sekedar memeberikan hiburan atau dan agar mereka dapat saling
mengenal satu sama lain.
Berinteraksi dengan Menjualkan karya yang telah dibuat pada
weekend (sabtu-minggu) di tempat yang telah disediakan
Pembelajaran Agama, Pembelajaran ini deberikan dengan tujuan
agar para penyandang cacat selalu semangat dalam menjalakan
hidupnya dan agar mendapat bimbingan rohani
Olahraga sebagai sumber kesehatan
Hiburan, seperti kunjungan ke tempat unik, liburan, sekedar jalan –
jalan.
Mengunjungi dan menjenguk anggota didik,silaturahmi,mengobrol
dan berkumpul bersama
a.3 Aktivitas Servis
Aktivitas servis ini merupakan aktivitas yang dilakukan dalam
perawatan dan pengelolaan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan
bagi disabilitas
Kegiatan bersih-bersih yang dilakukan bagian kebersihan dan para
disabilitas yang terdapat diasrama.
82
Kegiatan keamanan lingkungan dan penjagaan sekitar pusat
pendidikan dan pelatihan bagi disabilitas
Kegiatan parkir kendaraan, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
para pengelola.
B. Kategori Pelaku
Pengunjung yang berada di pusat pendidikan dan pelatihan
ketrampilan bagi disabilitas sebagai berikut
b.1 Anggota didik( para disabilitas)
Tuna Daksa Wanita dan pria berumur 17-40 th
Tuna Netra Wanita dan pria berumur 17-40 th
Tuna Rungu Wicara wanita dan pria berumur 17-40 th
b.2 Pengunjung
Pengunjung pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu
Pengunjung Khusus :
Pengunjung khusus adalah orang-orang yang berasal dari instansi
tertentu,pemerintahan ataupun orang-orang ahli .Seperti dinas
sosial,mahasiswa,komunitas dan sebagainya.
Pengunjung anggota didik
Pengunjung anggota didik yang mana para keluarga atau kerabat
anggota yang sedang menjenguk.
83
b.3 Pengelola
Pengelola pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
terdiri dari;
Dinas Sosial Pemerintah Kota Semarang
Dinas Sosial merupakan yang bertanggung jawab mengenai semua
hal yang ada di bangunan ini dan pemilik utamanya adalah
Pemerintah Kota Semarang.
Kepala pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
Penanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas
operasional pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi
disabilitas
Bagian tata usaha
Sebagai koordinator mengurusi semua urusan administrasi dari mulai
pendaftaran absen pegawai, keuangan, surat-menyurat dan
mengatur jalanya operasional kantor.
Kelompok jabatan fungsional
betugas sebagai petugas yang langsung turun ke lapangan untuk
memberikan bimbingan dan penyuluhan sekaligus keterampilan
kepada anggota didik.
Sub bagian pendidikan dan pelatihan ketrampilan aparatur
pemerintahan
Bertugas sebagai coordinator bagian pendidikan dan pelatihan
menurut standar pemerintah yang menyajikan sebuah mutu dan
84
beberapa kerjasama dalam sistem pendidikan dan
pelatihan/mengatur sistem modul pembelajaran dan mutu
Sub bagian rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik.
Mengurusi bagian pembinaan secara fisik,mental .rohani bagian
pembinaan psikologi,penyaluran pendidikan dan pengembangan
ketrampilan disabilitas.
b.4 Tim Medis
Psikiater atau ahli psikologi.
Ahli fisioterapi
Perawat
Dokter
Studi aktivitas pada projek pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi
disabilitas ditunjukan pada tabel 3.1:
BA
GIA
N
BID
AN
G
FA
SIL
ITA
S
AKTIVITAS
PELAKU
RUANG
AN
GG
OT
A D
IDIK
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PE
LA
TIH
AN
KE
TR
AM
PIL
AN
UT
AM
A
PUSAT PENDIDIKAN DISABILITAS Anggota didik Tuna daksa
17-40th Tuna netra
17-40th Tuna tuna rungu wicara 17-40th
R.Kelas computer
Belajar ,mendengarkan teori dan materi ,pemahaman kurikulum ,berdiskusi,mengobrol ,membaca,menulis,bercanda,bekerja kelompok,menyalurkan gagasan ide dan pendapat,debat positif
R. Kelas desain grafis
R.kelas bahasa inggris
R.Kelas kewirausahaan
PELATIHAN KETRAMPILAN DISABILITAS
Anggota didik Tuna daksa
17-40th Tuna netra
17-40th
Tuna tuna rungu wicara 17-40
th
R.Pelatihan Seni
Melatih kreatifitas,membuat sebuah karya,mengembangkan inovasi,melatih pola pikir yang kritis terhadapkarya,mengobrol,berdiskusi ,bekerjasama,beristirahat,makan,
R.Pelatihan Menjahit dan Bordir
R.Pelatihan Perbengkelan
R.Pelatihan Seni
Berkumpul,mengikuti acara yang diadakan,menyambut tamu penting,acara bakat/pentas,renungan
Seluruh anggota didik
R Aula / Audotrorium
Tabel 3.1 Studi aktivitas pada projek pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
85
Merekam music,berkarya dalam music,bernyanyi,memainkan alat music
Anggota didik berbakat
R,Studio music
Seminar,berkumpul,mengobrol,mendengarkan motivasi.
Seluruh anggota didik
R, Workshop/Seminar
PE
NU
NJA
NG
Memeriksakesehatan,menyembuhkan sakit,istirahat,minum obat
Seluruh anggota didik
Poliklinik
Terapi,menggerakkan saraf tubuh dan mengobrol,konsultasi sistem gerak,
Seluruh anggota didik
R.Fisioterapi
Memamerkan karya,menjual karya,mengobrol,melihat pameran karya.jalan-jalan,membeli karya
Publik
R,Galeri
Membaca buku ,melihat-lihat,meminjam buku,berdiskusi
Anggota didik
Perpustakaan
AN
GG
OT
A D
IDIK
SE
RV
IS
BAB/BAK Seluruh Penghuni Toilet
Transit barang,meletakkan barang antaran,transit barang
Staff dan sopir truk
Loading Dock
Meletakkan alat pembersih Staff kebersihan Janitor
AS
RA
MA
UT
AM
A
Beristirahat,tidur,bersantai,makan,minum,mengobrol,belajar,bergurau,bersosialisasi,saling bercerita.
Anggota didik disabilitas
R.Tidur
Makan,mengobrol,mencuci piring,minum
Anggota didik R,Makan
Memasak,menyediakan makanan,menyediakan minuman.
Staff karyawan dan anggota didik
R.Dapur
PE
NU
NJA
NG
Berolahraga,bermain,mengobrol,mengkuatkan tubuh,meningkatkan kesehatan
Anggota didik R.Fitnes
Beribadah,berdoa,merenung,mencari pencerahan
Seluruh penghuni Masjid
Bersantai,mengobrol,berkumpul,menikmati udara sejuk.
Seluruh penghuni Taman
SE
RV
IS BAK ,BAB, mandi,wudlu Anggota didik Toilet
Menyimpan alat kebersihan Staff asrama Janitor
Transit barang,transit pasien Anggota didik dan staff
Loadingdock
Tempat merokok,mengobrol Anggota didik Smoking area
TIM
ME
DIS
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PE
LA
TIH
AN
KE
TR
AM
PIL
AN
BA
GI
DIS
AB
ILIT
AS
U
TA
MA
Menganalisa,merawat pasien,mendata,menjaga pasien
Staff perawat R kantor medic
Memriksa pasien,memberikan obat,konsultasi kesehatan
Staff dokter R.kantor medic
Konsultasi,berbagi cerita,mengobrol,pengembangan mental
Staff psikologi R.konsultasi psikoloi
Pengembangan perilaku keseharian,mengobrol,pelatihan
Staaf fisioterapi R. terapi okupasi
Pengembangan daya gerak tubuh,mengobrol,memeriksa
Staff fisio terapi R.terapi saraf motorik
SE
RV
IS Penyimpanan kendaraan ambulan Sopir ambulan Parkir mobil ambulan
Transit mobil ambulan Mobil ambulan Loading dock
86
PE
NG
EL
OL
A
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PE
LA
TIH
AN
KE
TR
AM
PIL
AN
BA
GI
DIS
AB
ILIT
AS
UT
AM
A
Bertanggung jawab keseluruhan operasional.mengatur.mengawasi.membuat laporan dan data
Kepala pimpinan R.kepala bagian
Mengatur absen,megatur gaji,administrasi,mengatur opresaional
Kepala TU dan Staff TU
R.TU
Mengajar,melatih,membimbing anggota didik langsung.mengawasi lapangan
Kelompok jabatan fungsional
R.Staff karyawan
Membuat kurikulum,memeriksa data.mengatur operasional pendidikan
Staff bagian pendidikan
R,Staff karyawan bag.pendidikan
Memeriksa data pasien,mengatur dan membina rehab sosial
Staff bagian rehab sosial
R ,Staff karyawan bag rehab sosial
Mengelola arsip.mendata.merekap Staff TU R.Arsip
Menyimpan barang.merawat barang Staff TU Gudang Barang
Menyimpan uang,mengurus uang,mengatur pemasukan dan pengeluaran
Bendahara R.TU
Mengelola pendaftaran.data anggota.rekap keuangan
Staff Administrasi R.TU
Berdiskusi,debat,mengobrol,berpendapat,berkumpul.
Seluruh staff R.Rapat
Memberikan informasi Staff karyawan R.Informasi
Mengobrol,bertanya,bersilaturahmi,bersantai.
Tamu khusus dan tamu publik
R.Tamu
Mengatur mutu anggota,bekerja sama dengan perusahaan
Bagpenjamin mutu dan program
R .Staff bag pendidikan
PE
NU
NJA
NG
Beristirahat.tidur,bersantai,mengobrol wifi-an
Seluruh Staff R.istirahat staff
Membuat minuman,membuat makanan ringan,mencuci pring,da gelas
Staff OB Pantry
SE
RV
IS
BAB,BAK,dan Cuci tangan Semua staff Toilet
Menyimpan alat pembersih Staff OB Janitor
Mengawasi.memantau keamanan,berkeliling
Staff Security R.Keamanan
Mengatur listrik dan memperbaiki listrik
Teknisi R. Elektrikal mekanikal
Mengatur daya listrik Teknisi R.Genset
Mengawasi,memantau,dan menjaga lingkungan koomplek
Staff Security R.CCTV
Memarkir kendaraan Selmua staff Parkir
87
C. Kapasitas Seluruh Anggota Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Ketrampilan Bagi Disabilitas
Berikut merupakan jumlah kapaitas Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Ketrampilan Bagi Disabilitas
PLK Kegiatan Ruang PELAKU KPS
AN
GG
OT
A D
IDIK
kelas Bidang computer
Tuna daksa,
Tuna runguwicara
Tuna Netra
30
kelas Desain Grafis
Tuna daksa
Tuna rungu wicara
30
Bidang seni music,vocal,lukis dan tari
Tuna netra
Tuna daksa
Tuna runguwicara
40
Pelatihan menjahit dan border Tuna daksa
Tuna rungu wicara
20
Bidang Elektro/Mesin Tuna daksa
Tuna rungu wicara
20
Kelas Pelatihan Bahasa Inggris
Tuna netra
Tuna runguwicara
Tuna daksa
30
kelas Ilmu kewirausahaan
Tuna daksa
Tuna runguwicara
Tuna netra
40
Total kapasitas anggota KETERANGAN
TD = TUNA DAKSA
TR =TUNA RUNGU WICARA
TN =TUNA NETRA
210
Kegiatan Ruang PELAKU KPS
PE
NG
EL
OL
A
R.kepala bagian Kepala pimpinan 1
R.TU Kepala TU ADministrasi,Staff TU,Bendahara,bagian arsip
8
R.Staff karyawan Kelompok jabatan fungsional 20
R,Staff karyawan bag.pendidikan Staff bagian pendidikan 14
R ,Staff karyawan bag rehab sosial Staff bagian rehab sosial 10
R Pengurus Asrama Penjaga Asrama 6
R.OB Staff OB 2
Staff kebersihan 5
R.keamanan Security 7
Total kapasitas anggota 73
Tabel 3.2 Jumlah kapasitas dan jam operasional pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
SATU ANGGOTA DIDIK DAPAT MEMILIH 2
MATERI TUK DIPELAJARI
88
Kegiatan Ruang PELAKU KPS
TIM
ME
DIK
R.kantor medic Perawat Dokter
4
2
R.konsultasi psikoloi Staff psikologi 2
R. terapi okupasi Staff fisioterapi 2
R.terapi saraf motorik Staff fisio terapi 2
Loadingdock Sopir ambulan 2
Total kapasitas anggota 14
Total kapasitas anggota keseluruhan : 210+73+14 = 297 orang
89
D. Pola Kegiatan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Disabilitas
POLIKLINIK
KETERANGAN =PENGELOLA =ANGGOTA DIDIK =PENGUNJUNG Diagram 3.2 Pola Kegiatan Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi
disabilitas
WISMA TAMU
INAP
MASJID
PENDIDIKAN BAGI
DISABILITAS
ASRAMA PELATIHAN
KETRAMPILAN BAGI
DISABILITAS
SERVIS
TAMAN
LOADINGDOCK
AULA/AUDITO
RIUM
DATANG & PULANG PARKIR TAMU
INAP
PARKIR
PENGUNJUNG
BAGIAN
PENDIDIKAN
SERVIS
BAGIAN MEDIK
KANTOR
PENGELOLA
BAGIAN RAHAB
SOSIAL
PARKIR
AMBUILAN
POS
PENJAGAAN
RUANG TUNGGU &
TAMUKELAS
INFORMAS
I
LOBBY
RUANG
FISIOTERAPI
R.KONSULTASI
PSIKOLOGIS
PARKIR
PENGELOLA
GALERI
90
d.1 Pola Kegiatan pengelola
Pola kegiatan pengelola pada pusat pendidikan dan pelatihan
ketrampilan bagi disbilitas dapat dilihat dari diagram berikut
d.2 Pengunjung
Pola kegiatan pengelola Museum pengunjung ditunjukan pada
diagram berikut
Diagram 3.4 Pola Aktivitas Bagian Pengunjung
Diagram 3.3 Pola Aktivitas Bagian Pengelola
Makan Minum
Datang-
Pulang
Absen
Mengerjakan
tugas sesuai
bidang
Diskusi/Rapat
BAB/BAK
Parkir Absen
Datang
Parkir
berkunjung
anggota didik Parkir
Pulang
kunjungan dinas
berkunjung
penelitian R.informasi/
lobby
R.tunggu/Tam
u
menginap
makan minum
bab/bak
bersilaturahmi
91
d.3 Anggota Didik Disabilitas
Pola aktivitas anggota didik disabilitas pada pusat pendidikan dan
pelatihan ketrampilan bagi disabilitas dapat dilihat dari daiagram
berikut;
Datang Pendaftaran
percobaan 1
minggu
penempatan
bidang yang sesuai
pembelajaran
sesuai bidang
pelatihan sesuai
kemampuan
terapi
fisioterapi
menginap
asrama
terapi
okupasi
ibadah tidur makan &
minum mengikuti
kegiatan
kemandirian
pelatihan 7 bulan
magang 1 bulan
wisuda
pulang
Diagram 3.5 Pola Aktivitas Bagian anggota didik disabilitas
92
A. Pendekatan Jumlah Anggota Didik
Tabel 3.3 Jumlah Penyandang Cacat Di Kota Semarang
Tahun Jenis Cacat
Tubuh Tuna Netra Mental Tuna Rungu Ganda Jumlah
2012 862 806 667 694 528 3.557
2011 758 390 980 526 94 2.748
2010 378 192 245 214 97 1.126
2009 612 349 422 309 81 1.773
2008 616 346 416 320 86 1.784
sumber; http://simgakin.semarangkota.go.id/2014/website/web/pages/119
TAHUN
JENIS CACAT
Tuna daksa Tuna Netra Tuna runguwicara jumlah
2012 862 806 694 2362
2011 758 390 526 1674
2010 378 192 214 784
2009 612 349 309 1270
2008 616 346 320 1282
Dapat dilihat dari tabel pendataan diatas bahwa terjadinya
peningkatan dan penurunanya presentase setiap tahunnya
penyandang cacat di Semarang yang mana jika dirata-rata dari 2008
menuju 2012 presentase meningkat pesat.
Perhitungan jumlah Prediksi presentase Peningkatan penyandang
disabilitas di Semarang
2009-2008 = 1270-1282 x100% 1270 = 0.9%
2010-2009 = 784 – 1270 x 100% 784 =-16 % (menurun)
20011-2010=1674-784x100%
1674
=53.1(naik)
2012-2011 = 2362 – 1674 x 100%
2362
=29,1 % (menurun)
Tabel 3.1Jumlah Pengunjung MuseumJawaTengah Ronggowarsito Sumber : Analisis Pribadi, 2017
93
3.1.2 Studi Fasilitas
A. Sifat Kegiatan
Terdapat 3 kategori sifat kegiatan yang berada di pusat pendidikan
dan pelatihan ketrampilan disabilitas yaitu public,privat,semi publik,
- Publik
Merupakan kegiatan yang bersifat terbuka, kegiatan bersifat
umum dan dapat terjadi antar pelaku kegiatan .kegiatan bersifat
umum biasanya terjadi pada area yang mudah diakses , seperti:
Parkir kendaraan di area parkiran
Lobby
R.Informasi
Taman
Masjid
Toilet umum
- Privat
Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang tertentu biasanya
secara tertutup.
Ruang ME
Ruang Kantor
Ruang teknisi
Ruang tidur
Toilet pribadi
94
- Semi publik
merupakan kegiatan yang dilakukan banyak orang namun hanya
orang yang terlibat dan tertentu saja
Aula
Ruang workshop
Wisma pengunjung
R,kelas anggota didik
B. Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang Dalam bangunan pusat pendidikan dan
pelatihan ketrampilan bagi para disabilitas sebagai berikut
e) Fasilitas utama
Pada bangunan yang akan direncanakan memiliki fasilitas utama
yaitu;
3) Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan Bagi Disabilitas
Ruang kelas sesuai bidang yang disediakan
Auditorium/Aula
Ruang Workshop/Seminar
Studio Studio music
Poliklinik
Ruang fisioterapi
Galeri
Perpustakaan
4) Asrama
Ruang Tidur
Ruang Ibadah
Ruang makan
Dapur
Ruang fitness
95
f) Fasilitas Penunjang
3) Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan;
Ruang Kantor pelatih/pengajar
Ruang pimpinan
Ruang Rapat
Informasi
Ruang konselling/konsultasi
Ruang Tata Usaha
Ruang Penyimpanan Karya
Pantry
4) Asrama
Ruang kantor pengurus asrama
Ruang belarjar/diskusi
Ruang Perawatan
R.tamu inap/Wisma
g) Kebutuhan ruang Servis
Ruang servis yang terdapat dalam bangunan pusat pendidikan
dan pelatihan ketrampilan para disabilitas adalah:
Ruang Mekanikal Elektrikal
Ruang CCTV
Ruang Genset
Pos keamanan
Toilet
h) Kebutuhan ruang outdoor
Adanya Kebutuhan ruang outdoor yang tersedia pada bangunan
tersebut yaitu;
Taman
Area Parkir
Ruang-ruang yang tesedia dalam kawasan pusat pendidikan dan
pelatihan ketrampilan bagi disabilitas dikelompokkan menjadi 2 fungsi
utama yaitu untuk pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi para
96
disabilitas dan bangunan untuk tempat tinggal/asrama..Setiap fasilitas
yang tersedia dibangunan tersebut akan disesuaikan dengan setiap
kegiatan dan Kebutuhan para anggota disabilitas dalam menjalani
pelatihan.yang ditunjukan pada diagram 3.6
Pusat pendidikan
dan pelatihan
ketrampilan bagi
disabilitas
Ruang kelas sesuai bidang yang disediakan
Auditorium/Aula
Ruang Workshop/Seminar
Studio Studio music
Poliklinik
Ruang fisioterapi
Galeri
Perpustakaan
Ruang Kantor pelatih/pengajar
Ruang pimpinan
Ruang Rapat
Informasi
Ruang konselling/konsultasi
Ruang Adminstrasi ( Ruang Tata Usaha )
Ruang Penyimpanan Karya
Pantry
Fasilitas Utama
Fasilitas penunjang
Ruang Mekanikal Elektrikal
Ruang CCTV
Ruang Genset
Pos keamanan
Toilet
Servis
Taman
Area Parkir
Outdoor
97
BA
GIA
N
BID
AN
G
KA
TE
GO
RI
Ruang
Perabot
Sifat
AN
GG
OT
A D
IDIK
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PE
LA
TIH
AN
KE
TR
AM
PIL
AN
UT
AM
A
R.Kelas computer Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan, papan tulis.komputer
Semi Publik
R. Kelas desain grafis Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan, papan tulis,lcd
Semi Publik
R.kelas bahasa
inggris
Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan, papan tulis.lcd
Semi Public
R.Kelas
kewirausahaan
Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan, papan tulis.lcd
Semi Publik
R.Pelatihan Seni Alat music,meja,kursi Semi Public
R.Pelatihan perbengkelan
Peralatan mesin bongkar meja kursi,las Semi Publik
R.Pelatihan Menjahit&border
Mesin
jahit.meja.kursi.etalase.manaquin/boneka
.almari
Semi Public
R Aula / Audotrorium Meja kursi altar
pidato,karpet,lcd.proyektor
Publik
R,Studio music Mic.kursi ,mesin rekaman Semi Publik R,Workshop/Seminar Kursi,meja,lcd,proyektor Publik
PE
NU
NJA
NG
Poliklinik Tempat tidur,alat periksa,meja,kursi,obat Privat R.Fisioterapi Traetmeal.perelatam terai,meja
kursi,tempat tidur
Privat
R,Galeri Meja.kursi,etalase Publik Perpustakaan Alamri.meja,kursi Public
AN
GG
OT
A D
IDIK
SE
RV
IS Toilet Kloset.tong sampah Privat
Loading Dock Tanaman hias.pintu.tempat sampah Semi Publik Janitor Sapu,pel,ember,alat kebersihan
Privat
Diagram 3.6kebutuhs ruang
pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
Asrama
Ruang Tidur
Ruang Ibadah
Ruang makan
Dapur
Ruang fitness
Ruang kantor pengurus asrama
Ruang belarjar/diskusi
Ruang Perawatan
R.tamu inap
Utama
Penunjang
Tabel 3.4 Pola Kebutuhan ruang dan Sifat Ruang
98
AS
RA
MA
UT
AM
A R.Tidur Tempat tidur,tong sampah,almari,meja privat
R,Makan Meja,kursi,tempat sampah Public R.Dapur Meja,kursi,almari,lemari es Privat
PE
NU
NJA
NG
R.Fitnes Alat-alat fitness,matras Semi publik
Masjid Sajadah,rukuh,meja,mimbar Public
Taman Macam-macam tanaman.kolam.tempat
duduk
publik
SE
RV
IS Toilet Closet,tong sampah Privat
Janitor Alat-alat kebersihan Privat Loadingdock Tanaman hias Semi public Smoking area Tempat duduk Public
TIM
ME
DIS
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PE
LA
TIH
AN
KE
TR
AM
PIL
AN
BA
GI D
ISA
BIL
ITA
S
UT
AM
A
R kantor medic Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan,.lcd
Privat
R.konsultasi psikoloi Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan,.lcd
Privat
R. terapi okupasi Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan,.lcd,alat terapi
Privat
R.terapi saraf motorik Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan,.lcd,alatbterapi
Privat
SE
RV
IS Parkir mobil ambulan Mobil ambulan
Public
Loading dock Perabot tanaman
Semi public
PE
NG
EL
OL
A
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PE
LA
TIH
AN
KE
TR
AM
PIL
AN
BA
GI D
ISA
BIL
ITA
S
UT
AM
A
R.kepala bagian Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan,.lcd.komputer
Privat
R.TU Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan,.lcd.komputer
Privat
R.Staff karyawan Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan,.lcd.komputer
Privat
R,Staff karyawan bag.pendidikan
Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan,.lcd.komputer
Privat
R ,Staff karyawan bag rehab sosial
Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan,.lcd.komputer
Privat
R.Arsip Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,. Privat Gudang Barang Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,. Privat R.Rapat Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan,.lcd.komputer
Semi public
R.Informasi Meja, Kursi ,Almari, Rak,
penyimpanan.komputer
Public
R.Tamu sofa ,kursi,vas bunga Public
R .Staff bag pendidikan
Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker
penyimpanan,.lcd.komputer
Privat
SE
RV
IS
R.istirahat staff Tempat tidur ,meja,kursi, Semi public
Pantry Gelas,gallon,meja,kursi Privat
Toilet Closet,tempat sampah Privat
Janitor Alat alat kebersihan Privat
PE
NU
NJA
NG
R.Keamanan Meja,kurs Privat R. ME Stop kontak,lampu Privat R.Genset Lampu Privat R.CCTV Meja ,kursi,computer,rak,almari
Privat
99
C. Hubungan Ruang Dan Pola Ruang
c.1 Hubungan Ruang dan Pola Ruang Makro
Pola ruang makro pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan
bagi disabilitas:
TAMAN
KETERANGAN
Public =
Semi public =
Privat =
Servis =
Diagram 3.7 Pola Ruang Makro
KETERANGAN
= Erat
= Sedang
=Tidak Erat
AULA GALE
RI
MAIN ENTRANCE
DAN PINTU KELUAR
LOBBY
/R.INFORMASI
KANTOR
PENGELOLA
KANTOR MEDIK
FASILITAS
MEDIK
PARKIR
PENGUNJUNG
PARKIR
PENGOLA
PARKIR TAMU
INAP
WISMA TAMU
ASRAMA
KELAS
PENDIDIKAN
KELAS PELATIHAN
KETRAMPILAN
SERVIS
PENGELOL
A
SERVIS PUSAT
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN
SERVIS
ASRAMA
SERVIS
PENGELOL
A MEDIK
MASJI
D
100
c.2. Pola ruang mikro
LOBBY
POLIKLINIK
GALERI
KETERANGAN =PENGELOLA =ANGGOTA DIDIK =PENGUNJUNG
Diagram 3.8 Pola Ruang Mikro
R.MAKA
N
KELAS PENDIDIKAN
BAGI DISABILITAS
ASRAMA PELATIHAN
KETRAMPILAN BAGI
DISABILITAS
SERVIS
TAMAN
LOADINGDOCK
AULA/AUDITO
RIUM
ENTRANCE&OUT PARKIR TAMU
INAP
WISMA TAMU
INAP
MASJID
PARKIR
PENGUNJUNG
BAGIAN
PENDIDIKAN
SERVIS
BAGIAN MEDIK
KANTOR
PENGELOLA
BAGIAN RAHAB
SOSIAL
PARKIR
AMBUILAN
POS
PENJAGAAN
RUANG TUNGGU &
TAMU
RUANG
FISIOTERAPI
R.KONSULTASI
PSIKOLOGIS
PARKIR
PENGELOLA
INFORMAS
I
R,MAKA
N
101
D. Studi Ruang Khusus
Studi ruang khusus pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan
bagi disabilitas terbagi menjadi 3 kelompok yaitu sesui dengan Kebutuhan
para pelaku disabilitas yaitu para tuna daksa,tunu netra,tuna runguwicara
yang mana dari segi ruang ketiga pelaku tersebut mememilki karakter
ruang yang khusus terlebih lagi para tuna daksa dan tuna netra
d.1 Studi Ruang Khusus untuk penyandang disabilitas
PERSYARATAN GAMBAR+KETERANGAN
Sirkulasi yang disediakan untuk penyandang disabilitas tuna daksa
Memutar diperlukan space 138 cm min 130 cm
Berjalan memerlukan 65-70 cm untuk satu sirkulasi kursi roda
Ukuran kursi roda disabilitas p .107 l. 65-70 t. 102
Sirkulasi masuk min berukuran 90 cm
Sirkulasi turning
circle menuju1 dan
2 pintu diberikan
ukuran minimal 150
cm
Sirkulasi turning
circle menuju 3
pintu diberikan
ukuran minimal 188
cm
Dimensi sirkulasi ruang
pada tuna daksa ruang
Tabel 3.5 Persyaratan Ruang khusus
102
Sirkulasi
aksesbilitas dengan
perabot ruang
minimal 140 cm
normal space 90cm
Sirkulasi lebar
minimal 90cm
Pada ramp yang
aman untuk tuna
daksa memiliki
kemiringan 6%
dengan diserta
pegangan setinggi
85 cm sepanjang
ram
Space parkir yang
diperlukan untuk
para tuna daksa
memiliki ukuran
lebar 3.80 cm dan
600 cm yang mana
ukuran ini sangat
dianjurkan dalam
pembuatan parkir
atau garasi yang
pelakunya tuna
daksa
s
Gambar 3.1 ,Persyaratan sirkulasi penyandang cacat
sumber. data arsitek jilid 2,3 dan analisa pribadi
103
Pada Tuna Netra sangat perlu diperhatikkanya beberapa konsep
suatu ruang atau bangunan sebagai berikut;
1. Konsep pola Jarak
Menjaga arah berjalannya tetap lurus, memanfaatkan tepi
pengaman dan tekstur permukaan jalan untuk menghadapi jarak tempu yang
jauh.
2. Konsep Material
Penggunaan material yang bervariasi secara jenis dan tekstur
(kasar-halus). Material yang dipakai pada interior bangunan diusahakan dengan
menggunakan material yang memberi kesan alami.
3. Konsep Cahaya
Penggunaan bentuk bukaan yang bervariatif, sehingga bentuk
cahaya yang masuk ke setiap ruangan berbeda-beda. Hal ini dapat memudahkan
penyandang low-vision dalam mengidentifikasikan ruangan. Bentuk bukaan yang
dipakai antara lain adalah bentuk persegi, lingkaran, dan persegi panjang
4. Konsep Keamanan
Gambar 3.2, bukaan yang mempermudah tuna netra low vision dalam pengenalan ruang sumber , http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/18603/2983
5 agustus2017 10.48 pm)
104
Pada segi keamanan ditekankan pada penggunaan ramp pada
perancangan. Hal ini didasari oleh pengguna tunanetra yang cenderung
mengalami kesulitan dalam menggunakan tangga. Selain itu material pada ramp
juga dipilih dengan material yang tidak licin. Pemakaian railing pada ramp juga
digunakan demi alasan keamanan. menghindari bentuk ruang segitiga, lingkaran
dan bergelombang agar tidak akan menimbulkan ilusi optik yang dapat
membahayakan karena perbedaan struktur ukuran ruang dan keterbatasan jarak
pandang anak low vision.
5. Konsep Penggunaan Warna
Penggunaan warna yang dominan pada bangunan adalah hitam dan
kuning. Hal ini didasari oleh kemampuan penyandang low-vision yang mampu
mengidentifikasi warna dengan tingkat kekontrasan yang tinggi. Pengaplikasian
warna yang kontras diadakan pada bagian batas-batas bangunan, seperti pinggir
ramp dan pintu masuk.
Peranan dan fungsi warna terbagi kedalam beberapa golongan yaitu:
1. Fungsi Identifikasi : Warna dapat menjadi suatu tanda pengenal terhadap
sesuatu. Misalnya warna biru identik dengan langit dan laut, warna merah identik
dengan api, kuning identik dengan matahari, hijau identik dengan tumbuhan, dan
lain sebagainya.
2. Fungsi Psikologis : Warna mampu mempengaruhi suasana, perasaan, dan
kepribadian manusia.Warna-warna tertentu dapat memberi pengaruh yang
berbeda-beda. Misalnya biru menunjukan rasa tenang dan nyaman, merah
menimbulkan kesan berani, dan lain sebagainya.
105
3. Fungsi Isyarat : Warna tertentu yang berdiri sendiri maupun yang
dikombinasikan memiliki fungsi yang telah disepakati sebagai suatu tanda,
misalnya warna merah sebagai tanda.
4. Fungsi Estetik : Warna memiliki nilai keindahan, penggunaan warna yang tepat
pada suatu benda akan mampu memberi nilai lebih pada benda tersebut.
5. Fungsi Warna dapat memberikan “kedalaman” pada bangunan, menegaskan
serta memberikan dimensi baik pada ruang maupun pada bangunan. Sehingga
memudahkan dalam orientasi pandangan
6. Konsep Sekuen Indera
Yang dimaksud dengan sekuen indera adalah penerapan konsep
indera berdasaarkan intensitas penggunaannya. yang menonjol adalah
penggunaan indera peraba, oleh karena itu terdapat banyak elemen bangunan
yang memberikan rangsang sentuhan pada area.
Sedangkan area ruang musik terdapat banyak penggunaan indera
pendengaran, oleh karena itu elemen bangunan yang memberi rangsang suara
banyak terdapat di area. Area transisi adalah area yang segala elemen
perangsang indera memiliki kadar keberadaan yang sama.
7. Konsep Vegetasi
Terdapat tiga kategori dalam penerapan konsep vegetasi, yaitu tanaman
pewangi, tanaman pengarah dan tanaman perimbun. Tanaman pewangi adalah
tanaman yang dapat mengeluarkan aroma untuk memberikan rangsang pada
indera penciuman.Tanaman yang digunakan antara lain adalah frangipani, jeruk
dan melati.
106
Tanaman pengarah adalah tanaman yang diadakan untuk difungsikan sebagai
pengarah pada jalan, jenis tanaman yang dipakai adalah palem. Sedangkan
tanaman perimbun adalah tanaman berdaun lebat dan banyak yang difungsikan
untuk memberikan kesan rimbun dan teduh pada rancangan, jenis tanaman yang
digunakan adalah pohon tanjung dan pohon kersen
(Sumber,http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/18603/29835
agustus2017 10.48 pm)
d.2 Besaran ruang pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi
disabilitas
Kebutuhan besaran ruang , kapasitas didasarkan pada:
SB : Studi Banding
O : Observasi
SRK : Studi Ruang Khusus
SR : Studi ruang
TSS : Time Server Standar for Building Types 2nd
Penetuan sirkulasi untuk perhitungn kebutuhan ruang ditetapkan berdasarkan
pada Time Saver for Building for Building Types 2ndEdition.
5%-10% : Sirkulasi minimum
20 % : Kebutuhan akan keleluasan sirkulasi
30 % : Kenyamanan fisik
40% : Kenyamanan Psikologis
50% : Sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan
70%-100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan
150% : Sirkulasi Parkir
107
d.3 Studi Besaran Ruang khusus Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan
Bagi Disabilitas
Kamar tidur anggota didik
Dimensi Luas
10,5 m x 6 m 63 m2
keterangan aktivitas
Ruangan tersebut ditujukkan khusus tuna daksa yang mana kapasitas hanya 4 Disabilitas A= pintu masuk B= pintu menuju kamar mandi C= pintu kamar mandi Sirkulasi yang berada dalam ruangan tersebut disesuaikan oleh kebutuhan pelaku sesuai dengan tingkat kenyamanan pelaku.
Tidur.
Mandi.
Makan.
Minum.
Beristirahat
Mengobrol
Beribadah
Bersantai
Ruang Kelas Seni Lukis
Keterangan
Ruang kelas seni dengan ukuran 12x10m yang mana akan diisi 10 anggota didik yang disusun dengan aksesbilitas tuna daksa sehingga kelas ini sangant fleksible untuk digunakan seluruh disabilitas.Akses masuk menggunakan dua pintu otomatis yang berukuran 220 yang akan mempermudah para disabilitas. Aktivitas
Menggambar & melukis
Belajar
Mengobrol
Berkarya
A B
C
Tabel, 3.6 Studi Besaran Ruang Khusus Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Ketrampilan Bagi Disabilitas
108
Kelas Praktek Komputer
Dimensi Luas
8 m x 8.5 m 68 m2
keterangan aktivitas
Ruangan ini digunakan hanya untuk tuna daksa yang mana berkapasitas maximal 12 yang memiliki sirkulasi yang cukup luas
Belajar
Mendengarkan
materi
Mengobrol
Berdiskusi
Kelas Teori
Dimensi Luas
5 m x 4.5 m 22,5 m2
keterangan aktivitas Ruangan kelas teori merupakan suatu ruang dengan ukuran 5x4,5 m yang digunakan hanya untuk penyampaian teori pada pembelajaran
Belajar
Mendengarkan
materi
Mengobrol
Berdiskusi
Taman
Dimensi Luas
12 m x 10 m 120 m2
keterangan aktivitas
Taman dengan ukuran 10x12 akan digunakan untuk penghuni pusat pendidikan dan peltaihan ketrampiolan bagi disabilitas yang mana pad ataman ini didesain sesui Kebutuhan anggota didik disabilitas
Belajar
Bersantai
Mengobrol
Berdiskusi
Berkumpul dengan
teman
A
B
C
A
B
C
A
B
C
109
Perpustakaan
Dimensi Luas
18 m x 10 m 180m2
keterangan aktivitas
Perpustakaan berukuran 18x10m diperuntukkan bagi anggota didik disabilitas yang mana tersedia beberapa lemari buku dan tempat membaca yang telah diberikan sirkulasi pada disabilitas tuna daksa sehingga akses untuk mencari buku tidak akan saling bertabrakan dan amemberikan kenyamanan dan keselamatan bagi para disabilitas
Membaca buku
Meminjam buku
Mencari buku
Mengembalikan buku
Ruang Kelas Menjahit & Bordir
Keterangan
Ruang kelas menjahit dan bordir dengan ukuran 12x20m yang mana akan diisi 15 anggota didik yang disusun dengan aksesbilitas tuna daksa sehingga kelas ini sangant fleksible untuk digunakan seluruh disabilitas.Akses masuk menggunakan dua pintu otomatis yang berukuran 230 yang akan mempermudah para disabilitas. Aktivitas
Menjahit
Bordir
Belajar
Mengobrol
Berkarya
Berdiskusi
A B
C
110
Kelas Desain Grafis
Dimensi Luas
8 m x 8.5 m 68 m2
keterangan aktivitas
Ruangan ini didesain fdengan sirkulasi tuna daksa yang mana berkapasitas maximal 10 orang yang memiliki sirkulasi yang cukup luas.
Belajar
Mendengark
an materi
Mengobrol
Berdiskusi
Mengaplikasi
kan
komputer
Kelas Perbengkelan
Dimensi Luas
12 m x 10 m 120 m2
keterangan aktivitas Ruangan ini di desain dengan sirkulasi tuna daksa yang mana berkapasitas maximal 10 orang yang memiliki sirkulasi yang cukup luas.
Belajar
Mendengark
an materi
Mengobrol
Berdiskusi
Kelas Bahasa Inggris
Dimensi Luas
5 m x 4,5 m 120 m2
keterangan aktivitas
Ruangan ini di desain dengan sirkulasi tuna daksa yang mana berkapasitas maximal 10
Belajar
Bersantai
Mengobrol
Berdiskusi
A
B
C
A
B
C
A
B
C
111
E. Studi Kebutuhan Luas / Besaran Bangunan dan Lahan
Kebutuhan luas atau besaran ruang dibedakan dari beberapa fasilitas
yang telah dikategorikan yaitu fasilitas utama,penunjang,servis,dan outdoor.
BA
GIA
N
BID
AN
G
FA
SIL
ITA
S
Ruang
Kap
as
ita
s
Bes
ara
n
Ru
an
g
Ju
mla
h
Perabot
AN
GG
OT
A D
IDIK
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PE
LA
TIH
AN
KE
TR
AM
PIL
AN
w3
w2
UT
AM
A
R kelas computer 8X8,5 30% (sirkulas)
68m
2
20,4
Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan, papan tulis.komputer
tuna daksa 10
tuna netra 10
tuna rungu wicara) 10
R. Kelas desain grafis 8X8,5 30% (sirkulas)
68m
2
20,4
Meja, Kursi ,Rak,Loker ,computerpenyimpanan, papan tulis,lcd
tunadaksa 10
tunarungu wicar 10
R.kelas bahasa inggris 5 X4,5 30%
(sirkulas)
22,5m
2
6,75
Meja, Kursi lipat ,Almari, Rak, Loker penyimpanan, papan tulis.lcd
tuna daksa 10
tuna netra 10
tuna rungu wicara 10
R.Kelas kewirausahaan 8X8,5
30% (sirkulasi)
68m
2
20,4
Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan, papan tulis.lcd
tuna daksa 15
tuna netra 15
tuna runguwicara 10
R. kelas Seni
kelas lukis 10 12X10 30% (sirkulasi)
120 m2
36 Standgambar,meja,kursi.almari
kelas tari 15 12x10 30%
(sirkulasi)
120 m2
36 Sound,almari,kaca,alat tari
kelas music dan vokal
15 20x10 30% (sirkulasi)
200 m2
60 Alat music,meja,kursi. sound
R.Pelatihan perbengkelan 10X12 30%
(sirkulasi)
120 m2
36 Peralatan mesin bongkar meja kursi,las
tuna daksa 10
tuna rungu wicara 10
R.Pelatihan Menjahit&border 20X10 30%
(sirkulasi)
200 m
2
60
Mesin jahit.meja.kursi.etalase.manaquin/boneka.almari
tuna daksa 15
tuna runguwicara 15
R Aula / Audotrorium
250
25X25 30%
(sirkulasi)
625m2
187,5 Meja kursi altar pidato,karpet,lcd
R,Studio music
4
4X4 30%
16 m2
4,8 Mic.kursi ,mesin rekaman
Tabel 3.7, Kebutuhan Luas Fasilitas pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
112
R,Workshop/Seminar
150
16X20 30%
(sirkulasi)
320m2
96 Kursi,meja,lcd,proyektor
Jumlah besaran ruang fasilat utama 2531,75 m2
PE
NU
NJ
AN
G
Poliklinik
7
9X8 20%
(sirkulasi)
72 m2
14,4 Tempat tidur,alat periksa,meja,kursi,
R.Fisioterapi
5
9X5 20%
(sirkulasi)
45m2
9 Traetmeal.perelatam terai,meja kursi,tempat tidur
R,Galeri
40
20X12 20%
(sirkulasi)
240m2
48
Meja.kursi,etalase
Perpustakaan
20 18X10 30%
(sirkulasi)
180m2
54 Alamri.meja,kursi
Jumlah besaran ruang fasilitas penunjang 662,4 m2
AN
GG
OT
A
DID
IK
SE
RV
IS
Toilet
1
2X2,5 30%
(sirkulasi)
5m2
1,5 Kloset.tong sampah
Loading Dock
3
3X4 20%
(sirkulasi)
12m2
2,4 Tanaman hias.pintu.tempat sampah
Janitor
2X1 20%
(sirkulasi
2m2
0.4
Sapu,pel,ember,alat kebersihan
Jumlah besaran ruang servis 23,3 m2
AS
RA
MA
UT
AM
A
R.Tidur Asrama Tempat tidur,tong sampah,almari,meja KETERRANGAN: Tuna daksa 80 Tuna rungu wicara 70 Tuna Netra 60
a) tuna daksa
6
10,5X6 30%
(sirkulasi)
63 m2
18,9
81,9X13 (kamar)= 1064,7m2
b) runa netra
6
10,5x6 30%
(sirkulasi)
63 m2
18,9
81,9X12 (kamar)=982,8m
2
c) tuna runguwicara
6
10,5x6 30%
(sirkulasi)
63 m2
18,9
81,9X10 (kamar)=819m
2
R,Makan
210
20x23 30%
(sirkulasi)
460m
2
138
Meja,kursi,cuci piring
R.Dapur
5
8x6 20%
(sirkulasi)
48m
2
9,6
Meja,kursi,,lemari es
Jumlah besaran ruang fasilitas utama 3.522,1 m2
PE
NU
NJ
AN
G
R.Fitnes
10
10x18 20% (sirkulasi)
180 m2
36 Alat-alat fitness,matras
113
Masjid
50%
15x20 20%
(sirkulasi)
300m2
60 Sajadah,rukuh,meja,mimbar
Wisma pengunjung 10
3x4 20%
(sirkulasi)
12 m2
2,4 Tempat tidur,meja
SE
RV
IS
Toilet
1
2X2,5
20% (sirkulasi)
5m
2
1
Kloset.tong sampah
Loading Dock
3
3X4 20%
(sirkulasi)
12m
2
2,4
Tanaman hias.pintu.tempat sampah
Janitor
2X1 20%
(sirkulasi)
2m
2
0.4
Sapu,pel,ember,alat kebersihan
Smoking area 5
6x5 20%
(sirkulasi)
30m2
6 Tempat duduk.meja
Jumlah besaran ruang fasilitas servis dan penunjang
649,2 m2
TIM
ME
DIS
PU
SA
T P
EN
DID
IKA
N D
AN
PE
LA
TIH
AN
KE
TR
AM
PIL
AN
BA
GI
DIS
AB
ILIT
AS
UT
AM
A
R kantor medic
2
4x5 20%
(sirkulasi)
20m2
4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd
R.konsultasi psikoloi
2
4x5 20%
(sirkulasi)
20m2
4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd
R. ahli terapi okupasi
2
4x5 20%
(sirkulasi)
20m2
42
Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd,alat terapi
R.ahli terapi saraf motorik
2
4x5 20%
(sirkulasi)
20m2
4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker lcd, alat terapi
R perawat
4
4x5 20%
(sirkulasi)
20m2
4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan
R.dokter
2
4x6 20%
(sirkulasi)
24m2
4,8 Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan
Jumlah besaran fasilitas utama 148,8 m2
SE
RV
IS
Parkir mobil ambulan
6x4 20%
(sirkulasi)
24m2
4,8 Mobil ambulan
Loading dock
3x4 20%
(sirkulasi)
12m2
2,4 Perabot tanaman
Jumlah besaran fasilitas servis 43,2 m2
PE
NG
EL
OL
A
PU
SA
T
PE
ND
IDIK
A
N D
AN
PE
LA
TIH
A
N
KE
TR
AM
PI
LA
N B
AG
I
DIS
AB
ILIT
A
S
UT
AM
A R.kepala bagian
1 3x4 20%
(sirkulasi)
12m2
2,4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker penyimpanan,.lcd
R.TU 8
10x12
120m
2 Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker
114
20% (sirkulasi)
24 penyimpanan,.lcd
R.Staff karyawan 30
20x18
20% (sirkulasi)
36m
2
7,2
Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker penyimpanan,.lcd
R,Staff karyawan bag.pendidikan
14 10x12 20%
(sirkulasi)
120m
2
24
Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker penyimpanan,.lcd
R ,Staff karyawan bag rehab sosial
8
8x9 20% (sirkuls)
72 m2
14,4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker penyimpanan,.lcd
R.Arsip
1
3x4 20%
(sirkulasi)
12 m2
2,4 Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.
R.Rapat
50
20x10 20%
(sirkulasi)
20m2
4 Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker lcd.komputer
R.Informasi
1
3x3 20%
(sirkulasi)
9m2
1,8 Meja, Kursi ,Almari, Rak,computer
R.Tamu
8
6x8 20%
48m2
5,6 sofa ,kursi,vas bunga
Jumlah besaran fasilitas utama 534,8 m2
PE
NU
NJ
AN
G
R.istirahat staff
2 4x5 20%
20 m2
4 Tempat tidur ,meja,kursi,tong sampah
Gudang Barang
1
4x4 20%
(sirkulasi)
16 m2
3.2 Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.
Pantry
1
2x3 20%
(sirkulasi)
6 m2
1,2 Gelas,gallon,meja,kurs
Jumlah besaran fasilitas penunjang 50,4 m2
SE
RV
IS
Toilet
1
2x2.5 20%
(sirkulasi)
5 m2
1 Closet,tempat sampah
Janitor
2x1 20%
(sirkulasi)
2 m2
0,4 Alat alat kebersihan
R.Keamanan 7
3x2.5 20%
(sirkulasi)
7.5m2
1,5 Meja,kurs
R. Elektrikal mekanikal
2
3x3 20%
(sirkulasi)
9 m2
1,8
Stop kontak,lampu
R.Genset
2
3x4
20% (sirkulasi)
12 m
2
2,4
Lampu,mesin genset
R.CCTV
2
3x4 20%
12 m2
2,4 Meja ,kursi,computer,rak
Jumlah besaran fasilitas servis 57 m2
Total Besaran Ruang Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan disabilitas: 2531,75+662,4+23,3+3522,1+649,2+148,8+43,2+534,8+50,4+57=8.222,95m
2
115
Besaran ruang area parkir dan taman (outdoor)
Jenis Kps orang Kps kendaran
Besaran
Parkir pengunjung wisma
20 orang Asumsi 80% Motor,15 % Mobil,5% Angkutan umum
3 mobil 8 motor
15x3=45 8x2,2=17,6
Parking pengunjung tamu
100 orang (Asumsi) 10% Angkutan Umum , 50% Motor, 40% Mobil
10 mobil 25 motor
15x10=150 25x2,2=55
Parkir pengelola 87 orang dibagi dengan 2 shift Asumsi 35% Motor,12% Mobil,3% naik angutan umum x2 Sift (total100%)
10 mobil 30motor
15x10=150 30x2,2=66
Jumlah total+150 % 483,6 x 150% =725,4 483,6+725,4 = 1.209 m
2
483,6m2
Taman
10 orang
10x12=120 m2
120x20%(sirkulasi)=24
1.209 m2 + 144 m2= 1.333m2 Total Keseluruhan = 1.353m2
F. Citra Arsitektural
Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas memiliki gaya
arsitektur modern yang mana arsitektur modern memeiliki gaya dan bentuk yang
sederhana sehingga menciptakan aksesbilitas yang mudah bagi para penyandang
disabilitas dalam aktivitas dan dalam studinya selain aksesbilitas yang sederhana
arsitektur modern merupakan suatu bangunan yang salah satunya berpacu pada
fungsional sehingga bangunan tersebut sangat mencerminkan fungsi dari aktivitas
pelaku dan tujuan diciptakanya bangunan tersebut.
Ciri arsitek modern pada umumnya:
Terinspirasi bentukan alam
Adanya unsur pengulangan
Elastis, lentur, mengikuti aliran
Pendalaman terhadap konsep serta kepuasan dalam ide bentuk
Tabel 3.8,Besaran Ruang Fasilitas Parkir( Outdoor )
116
Unik dan lain dari yang lain
Penuh dengan kejutan dan permainan
Mengkespresikan konsep ide secara kuat
Karakteristik arsitektur modern
Mengenai bentuk ruang lebih menekankan pada fungsi dan kegunaan ruang. Bentuk
bangunan cenderung kubisme, geometris, asimetri dan
Bukan merupakan masa. Sederhana, teratur, seragam, bersih dan anti ornamen.
Konstruksi terekspose baik itu material struktur yang terfabrikasio maupun
konvensional.
Interior dan eksterior terdiri dari garis vertikal,asimetri dan teratur.
Tidak berhubungan dengan sejarah masa lalu, berdiri sendiri sesuaidengan
perkembangan iptek.
Bersifat universal karena adanya industrialisasi, ilmu pengetahuan,teknologi serta
manusianya yang universal.
Secara simplifikasi bentuk seringkali mengikuti fungsi (secara formal simplifikasi
bentuk)
Arsitektur direduksi menjadi suatu image dan komoditi ekonomis.
(Sumber,http://Jurnalelib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-riamaertha-27144-5-unikom_r-3.pdf 27 juli
2017 ,10.43 pm)
3.2 Analisa pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur
a) Analisisis tinggi bangunan
Bangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
merupakan bangunan yang akan dibangun secara vertical yang mana akan dibangun
117
2 lantai sehingga bangunan ini merupakan bangunan yang dikategorikan sebagai low-
rise building.
Bangunan ini didesain 2 lantai agar para disabilitas dapat pengalaman dalam
kemandirian mereka yang mana mereka dilatih dapat melakukan apa yang dilakukan
orang normal lainya tanpa mengabaikan kterbatasan mereka sehingga mereka dapat
memiliki kepercayaan diri dalam berbaur masyarakat terbuka.
b) Keamanan Bangunan
Dalam pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi
disabilitas sangat penting dalam pengoptimalan keamanan dari segi penghuni atau
pelaku memiliki keterbatasan dalam pergerakan yang cepat dan bebas sehingga
pengoptimalan kemanan akan sangat diperhatikkan dalam bangunan ini dengan
tujuan member keselamatan bagi para disabilitas dan menghindari kemungkinan yang
ada.
c) Keseimbangan Bangunan
Pada dasarnya bangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi
disabilitas ini merupakan bangunan yang low-rise building yang memiliki tekanan
angin yang rendah sehingga keseimbangan bangunan ini berpacu pada daya dukung
tanah pada bangunan tersebut dan juga gaya gravitasi beban bangunan dan struktur
yang menompang bangunan itu sendiri.
d) Jenis Struktur
Terdapat 3 jenis struktur yang berada pada bangunan pusat pendidikan dan
pelatihan ketrampilan bagi disabilitas yaitu:
struktur bawah
struktur tengah
118
struktur atas
Selain itu faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan pemilihan sistem
struktur pada proyek ini antara lain:
Lingkungan
Fungsi Bangunan
Jenis Kegiatan
Kondisi Site
Ketinggian Bangunan
e) Sistem Struktur
Pembagian sistem struktur dibagi atas 3 bagian :
Struktur Rangka
Struktur Masif
Struktur Dinding Sejajar
Pada bangunan yang akan direncanakan akan menggunakansistemstruktur
rangka yang mana berupa kolom-kolom yang memperkuat bangunan dari beban
bangunan itu sendiri.
3.2.1.1. Studi Struktur Sistem Bawah
Struktur sistem bawah merupakan sistem yang menahan beban dari atas
yang mana disalurkan menuju tanah contoh studi struktur bawah adalah pondasi yang
mana dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
a) pondasi dangkal kedalaman 1-2m
b) pondasi dalam kedalaman lebih 2m
a) Pondasi dangkal (shallow foundation)
Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah
relatif dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah kurang dari 3 m.
119
Pondasi berfungsi sebagai penyalur beban atas menuju ke tanah yang mana
pondasi dangkal merupakan pondasi yang tepat untuk membangun bangunan
sederhana dan tidak bertingkat banyak sehingga pondasi dangkal sering digunakan
untuk membangun rumah,perukoan,dan lain-lain.
Pondasi dangkal memiliki beberapa jenis yang berbeda yaitu sebagai berikut:
Pondasi setempat (single flooting)
Gambar 3.3, pondasi setempat
Sumber,https://www.google.co.id/search?q=
pondasi+setempat&source=lnms&tbm=24 may
2017,14,23PM
Pada pemakaian pondasi setempat ini masih tetap diperlukan adanya pondasimenerus, tetapi fungsinya tidak mendukung beban bangunan melainkan untuk tumpuanmencor balok sloof. Ukuran dan bentuk pondasi menerus dibuat lebih kecil dan letaknyatidak perlu sama dalam dengan pondasi setempat (pondasi utama).
Pondasi cakar ayam
Gambar 3.4, pondasi cakar ayam
Sumber,https://www.google.co.id/search?=
pondasi+cakar ayam&source=lnms&tbm24 may
2017,14,23PM
Pondasi tapak merupakan pondasi yang
banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia
ketika mendirikan sebuah bangunan.
Terutama bangunan bertingkat serta
bangunan yang berdiri di atas tanah lembek.
Pondasi lajur menerus(continuos flooting)
Gambar 3.5 pondasi lajur menerust
Sumber,https://www.google.co.id/search?q=macam+p
ondasi+dangkal&source=lnms&tbm=isch&sa 24 may
2017,14,23PM
Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom dimana penempatan kolom dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan.
Pondasi pelat (plate foundation)
Gambar 3.6 pondasi lajur menerust
Sumber,https://www.google.co.id/search?q=
macam+pondasi+pelat&source=lnms&tbm=isch24
may 2017,14,23PM
Digunakan untuk mendukung beban titik individual seperti kolom struktural. Pondasi pini dapat dibuat dalam bentuk bukatan (melingkar), persegi atau rectangular. Jenis pondasi ini biasanya terdiri dari lapisan beton bertulang dengan ketebalan yang seragam, tetapi pondasi pad dapat juga dibuat dalam bentuk bertingkat atau haunched jika pondasi ini dibutuhkan untuk menyebarkan beban dari kolom berat. Pondasi tapak disamping diterapkan dalam pondasi dangkal dapat juga
Tabel 3.9 studi jenis pondasi dangkal
Tabel 3.9 Studi Jenis Pondasi Dangkal
120
digunakan untuk pondasi dalam.
3.2.1.2 Studi Struktur Sistem Tengah
Struktur tengah merupakan struktur yeng menerima beban dari struktur atas
dan menyalurkanyan kepada struktur bawah
Berikut merupakan struktur tengah pada bangunan:
a) kolom
b) balok
c) dinding
d) plat lantai
e) lantai
a) Kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang
memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada
suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya
(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh
struktur (Sudarmoko, 1996).
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur
bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan
bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
a.1 Jenis-Jenis Kolom
121
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada
tiga, yaitu
1. Kolom ikat (tie column).
2. Kolom spiral (spiral column).
3. Kolom komposit (composite column).
Gambar 3.7 kolom struktrur sumber,https://www.google.co.id/s
earch?biw=1310&bih =612&tbm=isch&sa=1&q=kolom&o
q=kolom&gs_l 28May2017,08.55Am
Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang,pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral.Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar kokoh
Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud
Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang
b) Balok
Balok adalah bagian dari structural
sebuah bangunan yang kaku dan
dirancang untuk menanggung dan
mentransfer beban menuju elemen-
elemen kolom penopang. Selain itu ring
balok juga berfungsi sebag pengikat
kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu
padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Pola gaya yang tidak
Gambar 3.8 Balok struktrur sumber,http://ariefkurnia97.blogspot.co.id/2016/04/strukt
ur-gedung-bagian-atas.html (28 july 2017,1018 am)
Tabel 3.10 Studi Jenis-Jenis Kolom Bangunan
122
seragam dapat mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang harus
ditahan oleh kekuatan internal material.Beberapa jenis balok antara lain :
Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung
bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya,
nilai dari semua reaksi,pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah
tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.
Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung
hanya pada satu ujung tetap
Balok teritisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu
kolom tumpuannya.
Balok dengan ujung-ujung tetap menahan translasi dan rotasi
Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari
dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.
Balok terbagi dari beberapa macam, yaitu :
Balok kayu ,Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok dapat
ditopang oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang beban.
Balok baja,Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok
dapat ditopang oleh balok induk ( girder ), kolom, atau dinding penopang beban.
Balok beton, Pelat beton yang dicor di tempat dikategorikan menurut
bentangan dan bentuk cetakannya.
123
c) Dinding
berikut merupakan beberapa material dinding yang biasa digunakan yaitu:
DINDING BETON BATA RINGAN
Kelebihan: • Bata ringan memiliki sifat yang tahan api. bata ringan juga bersifat tahan terhadap cuaca ekstrim • Untuk penggunaan rumah, dinding bata ringan juga bebas lumut, jamur, ngengat, dan tentunya bebas pengeroposan. • Dinding yang terbuat dari bata ringan juga kedap suara, • Dinding beton terbilang berukuran besar, namun membuat bangunan lebih cepat selesai didirikan. kekurangan saat aplikasi plester kadang kala adukan tidak dapat menempel
sempurna Gambar 3.9 dinding beton bata ringan Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html 18july 2017,16.05PM
DINDING BATU BATA
Dinding bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang dibakarDinding dari pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural) dan min. 1 batu (struktural). Dinding pengisi dari pasangan bata 1/ 2 batu harus diperkuat dengan kolom praktis, sloof/ rollag, dan ringbalk yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan menahan/ menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai dinding Gambar 3.10 dinding batu bata Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-
dinding.html18july 2017,16.05PM
DINDING BATAKO
Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yang tidak dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5 : 1), kadang – kadang ditambah PC. Karena dimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan bisa menghemat plesteran 75%, berat tembok 50% – beban pondasi berkurang. Gambar 3.11 dinding batako
Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html18july 2017,16.05PM DINDING KAYU
Kontruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah tradisional di eropa timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. Sistem konstruksi seperti ini tidak memerlukan rangka penguat/ pengikat lagi karena sudah merupakan dinding struktural. Gambar 3.12 dinding kayu
Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html18july 2017,16.05PM DINDING PAPAN Dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Papan digunakan untuk dinding eksterior maupun interior, dengan sistem pemasangan horizontal dan vertikal.
DINDING SIRAP Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang baik terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan.
Tabel 3.11 Studi Jenis-Jenis Dinding Bangunan
124
DINDING BATU ALAM : Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Prinsip pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar vertikal harus dipasang selang-selingDinding dari batu alam umumnya memiliki ketebalan min. 30 cm, sehingga sudah cukup kuat tanpa kolom praktis. Gambar,3.13 Dinding Batu Alam
Sumber: http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html1 august 2017,20.20 pm
DINDING KAMPROT Kamprot pada dasarnya adalah teknik pengaplikasian adukan beton untuk membuat permukaan dinding menjadi bertekstur. Teknik ini sangat bertolak belakang dengan penerapan plesteran dan acian yang notabene bertujuan untuk meratakan dan memperhalus permukaan dinding. Gambar,3.14 Dinding Kamprot
Sumber,https://www.google.co.id/search?q=dinding+kamprot&source=lnms&tbm=isch&sa. 1 august 2017,20.20 pm
d) Plat lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah
langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu
dengan tingkat yang lain. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang
bertumpu pada kolom-kolom bangunan.Konstruksi untuk plat lantai dapat
dibuat dari kayu, beton, baja dan yumen (kayu semen).
PPlat Lantai Kayu
Plat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan
kayu yang disatukan menjadi kesatuan yang kuat,
sehingga membentuk bidang injak yang luas.
Keuntungan plat lantai kayu:
Harganya relatif murah,
Mudah dikerjakan
Beratnya ringan, menghemat ukuran pondasi
Gambar, 3.15 Plat Lantai Kayu sumber,http://bebas-unik.blogspot.co.id/2014/05/alternatif-untuk- dak-rumah-bertingkat.html 20 july 2017,11.12am
Kerugian plat lantai kayu:
Hanya boleh untuk konstruksi bangunan sederhana dengan beban ringan
Bukan peredam suara yang baik, suara gaduh atau hentakan kaki dari penghuni atas dapat mengganggu penghuni di lantai bawahnya
Sifat bahan rembes air, jadi tidak dapat dibuat km/wc di lantai atas
Mudah terbakar, jadi tidak boleh membuat dapur diatasnya
Dapat dimakan bubuk/serangga, berarti keawetan bahan terbatas
Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-rubah (panas dan hujan
Tabel 3.12 studi jenis-jenis plat lantai
125
Plat Lantai Beton Plat lantai beton bertulang umumnya dicor ditempat,
bersama-sama balok penumpu dan kolom pendukungnya.
Plat lantai dari beton mempunyai keuntungan
Mampu mendukung beban besar
Merupakan isolasi suara yang baik
Tidak dapat terbakar dan kedap air, jadi diatasnya boleh dibuat dapur dan km/wc
Dapat dipasang tegel untuk keindahan lantai
Merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat berumum panjang.
Gambar, 3.16 Plat Lantai Beton sumber,https://www.google.co.id/search?biw=1310&bih= 612&tbm=isch&sa=1&q=plat+lantai+beton&oq20 july 2017,11.12am
Plat lantai baja Konstruksi ini biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang.
Gambar, 3.17 Plat Lantai Baja sumber,https://www.google.co.id/search?biw=1310&bih=612&tbm =isch&sa=1&q=plat+lantai+baja&oq20 july 2017,11.20 am
e ) Lantai
LANTAI
Keramik
Lantai keramik digunakan sebagai salah satu pada ruang-ruang public seperti,lobby,ruang pengelolaan, ruang asrama, dapur, kamar mandi, dan ditunjukan pada gambar 3.18
Kelebihan
Gambar 3.18 Lantai Keramik Sumber,https://www.google.co.id/search?biw= 1310&bih=612&tbm=isch&sa=1&q=keramik&oq= keramik&gs_l20 july2017,12.16pm
Bahan material dapat tahan lama.
Motif dan warna beragam
Tahan api
Tahan zat kimia
Tahan goresan
Perawatan mudah
Kekurangan
Dapat menyerap dingin
Kurang yaman diinjak jika kondisi basah, karena jenis material keras dan licin.
Mudah pecah saat pemasangan dan saat pengangkutan.
Lantai Geranit Digunakan sebagai pilihan pada, lobby / hall, dan ditunjukan pada gambar 3.19
Kelebihan
memiliki kesan mewah
Tahan Api
Mampu menahan beban berat
Tahan goresan
Kekurangan
Tabel 3.13 studi jenis-jenis lantai
126
Mahal
Bila terkena cairan berwarna tidak mudah hilang
dibutuhkan perawatan lebih
Gambar 3.19 Lantai Granit Sumber:https://www.google.co.id/search?q= kelebihan+dan+kekurangan+lantai+granit&source20 july2017,12.21pm
Lantai Beton Expoxy Digunakan sebagai pilihan lantai pada ruang publik ditunjukan pada gambar 3.20
Kelebihan
Gambar 3.20 Lantai Beton Expoxy Sumber: http://kontraktorepoxylantai.com/epoxy-floor-atau-epoxy-lantai/20 july2017,12.25pm
Daya tahan yang kuat dan Tahan lama
Hemat
Tidak mudah pecah dan rusak
Memiliki kesan bersih
Kekurangan
Permukaan beton minimal beton K-300
Pelaksananan permukaan harus bersih dari sampah, debu dan kotoran lain.
Lantai Parket Kayu
Digunakan sebagai pilihan penutup lantai dengan tekstur yang alami dan nyata. ditunjukan pada gambar 3.21:
Kelebihan
Gambar 3.21 Lantai Parket Kayu Sumber: https://www.google.co.id/search?q= kelebihan+dan+kekurangan+parket+kayu&source 20
july2017,12.20pm
Bahan material dapat menyerap panas
memiliki tektur yang alami dan indah
cara Pemasanganya cukup mudah
Kekurangan
Mudah menyusut dan memuai
Rawan terhadap kelembapan dan serangan rayap
Pada ruangan yang memiliki kelembaban tinggi akan mudah lapuk dan membusuk
Harganya juga mahal
Tactile Paving & Grass Block Digunakan sebagai penunjukk arah bagi disabilitas,area parkir, taman dan lantai outdoor
Kelebihan
Gambar 3.22 tactile Paving & Grass Block Sumber: https://www.google.co.id/search?q= grass+block+paving&source,20 july2017,12.18pm)
Cara Pemasanganya mudah
Tidak mudah rusak oleh cuaca
Mudah menyerap air sehingga menjaga keseimbangan tanah
Tidak mudah rusak oleh beban kendaraan
Mudah dibongkar dan dipasang kembali
Beratnya lebih ringan disbanding pengeras jalan lainya
Memiliki tekstur yang mudah dikenali
Kekurangan
Pemasangan tidak benar ,maka penataanya akan mudah tergeser dan pemasangan pola cepat berubah
Jika satu lepas , bagian yang lain juga mudah lepas
127
3.2.1.3 Studi Struktur Sistem Atas
a) Atap
Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam
bangunan dari cuaca yang mana dapat terbuat dari rangkaian kayu,baja ataupun
beton bertulang. Terdapat beberapa atap yang akan diaplikasikan dalam bangunan
pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.14, jenis-jenis atap
JENIS- JENIS ATAP a) Atap Setengah Bola/ Kubah
Kubah merupakan salah satu unsur arsitektur yang
selalu digunakan. Ia berbentuk seperti separuh bola, atau
seperti kerucut yang permukaannya melengkung keluar.
b) Atap Gergaji Atap gergaji adalah atap yang bentuknya seperti atap
beberapa pelana yang digabung menjadi satu dan berbentuk
seperti gergaji.
Atap Silang
c) Atap silang merupakan gabungan dari beberapa atap pelana yang bebentuk menyilang seperti tanda plus. Atap silang juga dapat menggunakan atap perisai.
d) Atap Gabungan
Atap gabungan merupakan gabungan dari atap-atap
lain. Pada umumnya atap yang digunakan untuk digabungkan
adalah atap perisai dengan pelana. e) Atap Datar(Plat Dak)
Kelebihannya :
Cenderung lebih praktis karena bentuknya dan tidak terlalu
rumit.
Dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan atap sehingga fleksibel
Kekuranganya : Kurang mampu mengalirkan air sehingga menimbulkan
genangan yang memungkinkan terjadinya kebocoran. f) Atap Sengkuap/Sandar
. Pada bentuk atap sandar menggunakan konstruksi setengah kuda – kuda untuk mendukung balok gording. Kemiringan atapnya dapat diambil 30 derajat atau40
o
g) Atap Pelana Atap ini memiliki kemiringan 30
o – 40
o
Kelebihannya :
Kemiringan pada atap menciptakan cukup ruang sehingga menahan radiasi panas matahari.
Hujan yang menerpa atap langsung dapat dialirkan dengan lancar .Kekurangannya :
128
Bagian gunungan yang terekspos mudah retak akibat terpaan angin, hujan, dan panas matahari yang menimbulkan masalah bocor. h) Atap Tenda/Limas
Atap ini banyak digunakan untuk bangunan kantor, pendopo, dan bangunan untuk tempat tinggal. i) Atap Limas
Kelebihannya :
Memudahkan air hujan mengalir.
Sudut yang ditimbulkan pada atap ini memberikan ruang yang cukup untuk sirkulasi udara sehingga meminalisir panas ruang di bawahnya.
Bentuk atap limas sederhana mudah pemasangan talang. Kekurangannya :
Rangka atap rumit memerlukan biaya besar.
Ruang di bawah atap tidak dapat digunakan untuk fungsi lain, misalnya loteng atau kamar.
Atap jenis ini susah untuk dikombinasikan. j) Atap Mansard k) Atap Piramida l) Atap Menara
Gambar,3.23, jenis-jenis atap
sumber http://rahman-h-syahputra.blogspot.co.id/2014/11/atap.html1 august 2017,20.25pm
sumber http://rahman-h-syahputra.blogspot.co.id/2014/11/atap.html 20 july 2017,03.16PM
b) Bahan Penutup Atap
Tabel 3.15 Jenis Penutup Atap
Keramik
Gambar 3.24 Penutup
Atap Keramik
Jenis kramik ini termasuk perkembangan dari tanah liat yang di-finishing glazur di bagian atasnya. Membuat tampilannya terlihat licin, mengkilap, dan mempunyai banyak pilihan warna. Termasuk juga bahan yang tahan lama, warnanya pun awet jadi tak memerlukan pengecatan ulang. Namun, pemasangan atap ini memerlukan kemiringan 30 derajat supaya air hujan dapat mengalir dengan baik serta tidak mudah lepas ketika diterpa angin.
Metal
Gambar 3.25 Penutup Atap Metal
Atap metal biasanya terbuat dari baja ringan (zincalume steel). dapat di bentuk menyerupai jenis lain, seperti sirap, genteng, ataupun beton. Selain itu, jenis material ini dilengkapi teknologi yang bisa memantulkan panas sehingga terasa sejuk. Atap jenis ini pun ramah lingkungan karena bisa didaur ulang, anti api, karat, dan bebas perawatan.
Tanah Liat
Gambar 3.26 Penutup
Atap Tanah Liat
Jenis material atap ini sudah umum di berbagai kalangan masyarakat., atap berbahan tanah ini kuat terhadap angin ataupun ketika curah hujan tinggi. Walaupun ukuran serta variasinya tak begitu banyak, namun, kelebihannya jenis atap ini lebih murah. Dalam penggunaannya, membutuhkan rangka yang dipasang pada kemiringan tertentu
Beton
Gambar 3.27 Penutup
Atap Tanah Liat
Material atap satu ini mempunyai bobot yang sangat berat, lebih berat dari material tanah liat. Tetapi kelebihan dari bahan ini, yaitu sangat kuat terhadap segala macam cuaca. Dengan diberi campuran semen serta bahan aditif lain, bahan beton ini tahan terhadap api ataupun pelapukan. Bentuknya bisa di desain bergelombang maupun datar, warnanya pun sangat bervariasi sekali . sebanding dengan kualitasnya, harga atap ini cenderung lebih mahal dari bahan lainnya
Sumber,http://fotorumahidaman.com/20-model-dan-jenis-atap-rumah-terpopuler-2017.html 20 july 2017,03.14PM
129
3.2.2 Studi Sistem pencahayaan dan penghawaan
3.2.2.1. Pencahayaan
Selain sebagai fungsi penerangan dalam sebuah ruangan, cahaya juga
dapat memberikan dampak psikologis kebebasan bagi penggunanya. Cahaya
atau pencahayaan merupakan elemen yang sangat esensial dan memiliki
peranan yang penting. Karena cahaya akan memberikan kesan suasana ruang
terhadap pengguna ruangan tersebut. Pencahayaan memiliki dua kategori
berdasarkan sumber cahaya tersebut, yaitu pencahaaan alami dan pencahayaan
buatan (artificial).
a) Pencahayaan alami
Pencahayaan alami pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan
memanfaatkan cahaya matahari secara tidak langsung yang mana penggunakan
pencahayaan alami ini difungsikan agar memberikan kesehatan terhadap
penghuni maupun bangunanya dan lebih menghemat daya listrik yang keluar.
terdapat beberapa jenis pencayaan alami yaitu
Pencahayaan bukaan dinding
Skylight
Pencahayaan pantulan
b) Pencahayaan buatan
Pencahyaan buatan merupakan pencahayaan yang tidak memanfaatkan
cahaya alami yang mana pencahayaan buatan membantu penerangan pada
malam hari dan alat yang digunakan sebagai pencahayaan buatan merupakan
sebuah lampu yang menggunakan daya listrik.
130
Berikut merupakan beberapa jenis lampu
Lampu LED
Lampu Tubular lamp
Lampu essential lamp/soft lamp
Pencahayaan pada ruang kelas harus terang namun tidak boleh
menyilaukan. Hal ini disebabkan karena anak tunanetra yang total blind peka
terhadap cahaya dan tidak bisa fokus dengan baik karena terlalu silau terhadap
penerangan, namun anak low vision membutuhkan cahaya lebih untuk
membantu penglihatnnya.
Karena itu, intensitas cahaya harus 91 disesuaikan terhadap kebutuhan
pengguna. Hal- hal yang dipertimbangkan dalam konsep pencahayaan adalah:
1. Penerangan dalam ruang, baik secara alamiah maupun buatan harus
menghasilkan penyinaran yang merata keseluruhan ruang.
2. Intensitas pencahayaan berkisar antara 50 – 150 lux tergantung pada intensitas
pemakaian, tingkat bahaya dan kebutuhan keamanan dan jenis penerangan
disesuaikan dengan kebutuhan tiap jenis kegiatan yang ada pada tiap ruang.
Tabel 3.16. klasifikasi kuat penerangan berdasarkan fungsi
Fungsi bangunan Kuat penerangan(lux)
Intensitas daya(watt/m)
Kantor 250-350 15-30
Hunian 100-250 10-20
Restoran toko,pameran 200-500 15-30
Ruang computer tempat pembelanjaan 500 30-50
Basement hall koridor tangga gudang toilet 150-350 5-10
Rumah sakit 150-350 15-30
Sumber Jimmy S,Juana (2005)
131
3.2.2.2. Penghawaan
Penghawaan pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi
disabilitas merupakan penghawaan yang terdiri dari penghawaan alami dan
penghawaan buatan.
a) Penghawaan Alami
Penghawaan alami merupakan sebuah proses udara pada luar bangunan
masuk kedalam bangunan melalui sirkulasi bukaan-bukaan pada bangunan
tersebut dan segi orientasi bangunan sangat dibutuhkan dalam pemanfaatn
penghawaan alami yang mana arah angin sangat berpengeruh terhadap
penghawaan alami.
Menggunakan ventilasi alami atau ventilasi mekanis, serta harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
Luas bukaan minimum adalah 6 % dari luas lantai efektif
Perletakan ventilasi alami harus diatur mengikuti pergerakan udara silang
b) Penghawaan Buatan
Penghawaan buatan membutuhkan perantara /alat yang dapat
menghasilkan udara. menggunkan ventilasi buatan harus memenuhi:
Volume pergantian udara minimum sebesar 10-15 m3 /jam/orang;
Alat ventilasi buatan tidak menimbulkan kebisingan
Penghawaan buatan terdiri dari
Air Conditioner (AC)(ac central,ac split wall,ac standing floor)
Exhaust Fan biasa digunakan didapur dan toilet
Fan
132
3.2.3 Studi Sistem Utilitas
3.2.3.1 Sistem Penyediaan Air
Diagram 3.9 Sumber Air Bersih
Sumber air bersih diperoleh dari dua sumber, yaitu berlangganan dari
PDAM dan pengadaan mandiri melalui sumur. Untuk menampung pasokan air
akan digunakan bak penampungan.
Gambar 3.28 isntalasi utilitas sistem downfeed Sumber,http://umarcivilengineering.blogspot.co.id /2015/02/sistem-instalasi-plumbing-pemipaan.html12
july2101,13.21 pm
Keberadaan bak ini selain
memperingan kerja pompa yang
terus menerus bekerja akan mampu
penghematan konsumsi listrik.
Pendistribusian air ke ruang ruang
akan menggunakan prinsip down
feed.Dalam sistem ini air ditampung
dulu di tangki bawah (ground tank),
kemudian dipompakan ke tangki atas
(upper tank) yang biasanya dipasang
di atas atap atau di lantai tertinggi
bangunan.Dari sini air
didistribusikankeseluruh bangunan.
Sistem tangki atap ini cukup efisien diterapkan karena:
a. Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plumbing
hampir tidak berarti.
b. Sistem pompa yang menaikkan air ke tangki atas bekerja secara otomatis
dengan cara yang sangat sederhana sehingga kesulitan dapat ditekan.
c. Perawatan tangki sangat sederhana dibandingkan dengan tangki tekan.
SUMUR
PDAM
POMPA
BAK
PENAMPUNG
PERAWATAN LAPANGAN
LAVATORY /WASTAFEL
DAPUR
Tabel 3.17. Instalasi utilitas sistem downfeed
133
Kelebihan down feed system ini adalah:
a. Pompa tdak bekerja secara terus-menerus sehingga lebih efisien.
b. Air bersih selalu tersedia setiap saat.
c. Tidak memerlukan pompa otomatis, kecuali untuk sistem pencegah bahaya
kebakaran (sprinkle dan hydrant).
Kekurangan sistem ini adalah:
a. Membutuhkan biaya tambahan untuk pengadaan tangki tambahan.
b. Menambah beban pada struktur bangunan.
c. Menambah biaya pemeliharaan.
Tabel 3.18. Kebutuhan air berdasarkan fungsi bangunan
Fungsi bangunan unit Kebutuhan (liter)
Apartemen Orang 135-225
Hotel Orang 185-225
Kantor Orang 45-90
Restaurant/kafetaria Orang 70
Rumah sakit Orang 280-470
Sekolah tanpa asrama Murid 45-90
Sekolah dengan asrama Murid 135-225
3.2.3.2 Sistem Pengolahan Limbah
a) Limbah Cair
Sumber Jimmy S,Juana (2005)
Gambar diagram 3.10 Proses air bersih dan kotor
sumber Https//www.google.co.id/search?/=bowplank+ blogspot+source=Inms&tbm=
134
b) Limbah Grey water
Berbeda dengan blackwater, greywater tidak dapat dibuang keseptic
tank karena kandungan detergen dapatmembunuh bakteri pengurai yang
dibutuhkan septic tank. Karena itu, diperlukan pengolahan khusus yang
dapat menetralisasi kandungan detergen dan juga menangkap lemak.
Cara yang paling sederhana mengatasi pencemaran greywater adalah
dengan menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat
pencemar. Tanaman yang bisa digunakan, antara lain jaringan, Pontederia
cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas,Thypa angustifolia (bunga coklat),
melati air, dan lili air. Cara ini sangat mudah, tapi hanya bisa menyerap
sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil dapur
yang ikut terbuang ke selokan.
Cara yang lebih efektif adalah membuat instalasi pengolahan yang
sering disebut dengan sistem pengolahan air limbah (SPAL). Caranya
gampang; bahan yang dibutuhkan adalah bahan yang murah meriah
sehingga Instalasi SPAL terdiri dari dua bagian, yaitu bak pengumpul dan
tangki resapan. Di dalam bak pengumpul terdapat ruang untuk menangkap
sampah yang dilengkapi dengan kasa 1 cm persegi, ruang untuk penangkap
lemak, dan ruang untuk menangkap pasir.
Tangki resapan dibuat lebih rendah dari bak pengumpul agar air dapat
mengalir lancar.Di dalam tangki resapan ini terdapat arang dan batu koral
berfungsi untuk menyaring zat-zat pencemar yang ada dalam greywater
135
3.2.3.3. Sistem Pengolahan Sampah
Jaringan Sampah Disediakan tong sampah dengan pemisah jenis sampah-
sampah kertas, sampah plastik/kaca, dan sampah organic. Sampah-sampah
disetiap lantai diangkut menggunakan trolley sampah. Untuk sampah outdoor
disediakan tong-tong sampah ditempat-tempat tertentu di pinggir jalur sirkulasi
sehingga dapat dijangkau oleh truk pengumpul sampah.
gambar diagram 3.11 proses air pembuangan limbah
sumber Https//www.google.co.id/search?/=bowplank+ blogspot+source=Inms&tbm=28
may2017,21.09pm
gambar diagram 3.12 Proses pengolahan sampah
sumberhttps://www.google.co.id/search?q=pengola
han+sampah&source=lnms&tbm=isch&sa28
may2017,23.11pm
136
3.2.3.4. Sistem Jaringan Listrik
Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama. Setelah
melalui transformator (trafo), aliran tersebut dialirkan ke panel utama dan
dilanjutkan ke beberapa sub panel untuk diteruskan ke semua perangkat listrik
yang ada di dalam bangunan.
Untuk keadaan darurat disediakan generator set yang dilengkapi dengan
automatic switch system yang secara otomatis (dalam waktu kurang dari 5 detik)
akan langsung menggantikan daya listrik dari sumber utama PLN yang terputus.
3.2.3.5 Sistem Telekomunikasi
Konsep Perancangan Jaringan Telekomunikasi dan Media Jaringan
telekomunikasi dan media pada bangunan terdiri atas jaringan komunikasi,
internet, dan multimedia (data).
Jaringan komunikasi menggunakan penyedia jasa PT Telkom,
penggunaan beberapa telpon induk dengan masing -masing ekstensi untuk
departemen terkait.
Komunikasi internal antar ruang atau lintas bangunan dapat
menggunakan intercom.
Gambar diagram 3.13 Sistem Jaringan Listrik sumber:https://www.google.co.id/search?biw=1366&bih=662&tbm=isch&sa
=1&q=skema+sistem+jaringan+listrik&oqlank blogspot.com28 may 2017,20.18 pm
137
3.2.3.6 Sistem Transportasi Vertikal
a) Tangga
Tangga merupakan suatu sambungan yang dapat dilalui antara tingkat
sebuah bangunan, dan dapat dibuat dari kayu, pasangan batu, baja, beton
bertulang.
c) Lift
Lift merupakan alat tranportasi vertical yang mana membantu para
penghuni bangunan untuk menuju lantai atas.
c) Ramp
Ramp digunakan pada bangunan dengan harapan
orang penyandang cacat dapat tetap menikmati
seluruh fasilitas. Diperkirakan kemiringan ramp 6%
menurut data arsitek dan diselesaikan dengan
tekstur kasar sebagai anti slide
gambar diagram 3.29 Tangga
sumberhttps://www.google.co.
id/search?biw=1366&bih=662
&tbm=isch&sa=1&q=tangga&
oq=30may2017,08.19am
gambar diagram 3.30 Lift sumber:https://www.google.co.id/search?biw=1366&bih=662&tbm=
isch&sa=1&q=lift&oq=30may2017,08.19am
Gambar diagram 3.31 Ramp Sumber:Data Arsitek jilid 2 dan 3
138
3.2.4. Pemanfaatan Teknologi
A. Teknologi Photovoltaic
Mengetahui pengertian dari Solar Photovoltaic System (PV) atau disebut ju ga
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Teknologi PV (Sel Surya) berbasis
Silikon .
Panel Photovoltaic (PV panel) adalah sumber listrik pada sistem pembangkit
listrik tenaga surya, material semikonduktor yang mengubah secara langsung energi
sinar matahari menjadi energi listrik. Daya listrik yang dihasilkan PV berupa daya
DC.cara kerja panel surya photovaltaic
1. Cara kerja menggunakan grid-connected panel sel surya photovoltaic.
2. Modul sel surya photovoltaic mengubah energi surya menjadi arus listrik DC. Arus
listrik DC yang dihasilkan ini akan dialirkan melalui inverter (konversi daya) yang
mengubahnya menjadi arus listrik AC, yang secara otomatis juga akan mengatur
seluruh sistem.
3. Listrik AC akan didistribusikan melalui panel distribusi indoor yang akan mengalirkan
listrik sesuai kebutuhan alat elektronik (televisi, radio, AC, pompa air dll). Besar dan
biaya konsumsi listrik yang dipakai akan diukur dalam Watt-Hour Meter
Penggunaan photovoltaic memiliki beberapa kelebihan jika dibanding dengan
pembangkit tenaga listrik lain, yakni:
Bersih ,bebas polusi dan bebas biaya transportasi seperti minyak
Beroperasi tanpa ada bagian yang perlu dibongkar pasang
Menghasilkan listrik tanpa suara dan Minim perawatan
Awet dan tahan lama (bisa mencapai 25 tahun).
Gambar 3.32 SIstem, Photovaltoic Sumber, http://jatas.co.id/2015/09/cara-kerjaphotovoltaic/?lang=id20 august 2017.12.31pm
&sa=X&ved
139
B. Lampu Jalan Tenaga Listrik Panel Surya
Lampu Penerangan Jalan Umum
Tenaga Surya (PJU-TS) adalah
lampu penerangan jalan yang
menggunakan cahaya matahari
sebagai sumber energi listriknya.
Menggunakan Modul/Panel Surya yang kemudian diubah menjadi listrik melalui proses
photovoltaic. Lampu Jalan Tenaga Surya ( PJU Tenaga Surya) secara otomatis dapat
mulai menyala pada sore hari dan padam pada pagi hari.Menggunakan Lampu LED jenis
hi-power yang sangat terang, hemat energi dan tahan lama . Masa pemakaian
Lampu LED bisa mencapai 50.000 jam dengan sumber daya DC.
Baterai yang digunakan adalah baterai bebas perawatan (maintenance free) jenis
VRLA dan tipe Deep Cycle. tanpa ketergantungan dengan pihak lain, hemat BBM,ramah
lingkungan dan tentunya dapat terhindar dari black out total jika terjadi
gangguan.Keunggulan:
Hemat energi , Hemat biaya perawatan ,Terang dan tahan lama
Ramah lingkungan, mudah dalam pemasangan dan Bebab Polusi
Tersedia dengan daya mulai dari lampu dengan daya 15w (950Lm) -168w (14.558 Lm)
C. Sliding Door Automatic
Umumnya digunakan pada pintu entrance ataupun pintu indoor. Pintu otomatis ini
dapat dihubungkan dengan sensor untuk fungsi otomatisasi dan akses kontrol sistem.
Gambar diagram 3.34 Sliding Door Automatic Sumber:https://www.google.co.id/search?biw=1366&bih=662&tbm=isch&sa=1&q=Sliding+D
oor
gambar 3.33, lampu jalan tenaga listrik panel surya Sumber,https://www.google.co.id/search?q=lampu+jalan+panel+surya&source 20august 2017,13.01 pm
140
D. Teknologi Berbasis Braille Siafu "Siafu" juga dapat membuat gambar pada halaman
web dalam tiga dimensi, menjadikan user merasakan
apa yang ada di layar mereka. Teknologi konversi
Gambar, bersama dengan sifat yang menakjubkan
dari Magneclay, memungkinkan gambar yang akan
realistis diterjemahkan menjadi suatu tampilan 3D.
Dan juga "Siafu" dapat mensintesis kata-kata di layar dan membacanya dengan
keras. Dan jika pengguna memilih untuk tidak mengetik, mereka memiliki pilihan untuk
berbicara ke dalam mikrofon komputer, di mana perangkat lunak pengenal suara
menerjemahkan kata yang diucapkan mereka ke kata yang diketik. Siafu salah satu
desain yang paling mutakhir yang pernah ditujukan untuk orang tunanetra dengan
komputasi sederhana
E. Diamond, keyboard ramah difabel
Diamond tersebut dibuat dari kotak kayu dengan tombol yang
dipasang secara melingkar. Tujuannya agar semua tombol itu bisa
dijangkau secara mudah dengan jemari kaki. Bagian atas keyboard
didesain miring hingga 15 derajat.
Jumlah tombol telah disederhanakan jumlahnya. Tombol numerik, simbol dan
fungsi khusus disatukan dengan tombol abjad. Hasil proses penyederhanaan adalah
dalam satu keyboard terdapat 32 tombol.
F. JAWS (Job Access With Speech)
JAWS (Job Access With Speech) adalah software untuk membantu
tuna netra dan low vision dalam menggunakan komputer terutama
Microsoft Windows.
Cara kerja JAWS adalah dengan membaca semua tulisan yang muncul pada layar,
Peneliti dari ITB, memodifikasi JAWS versi 7.10. Pada prototipe ini teks yang dipindai
kemudian dikonversikan oleh openbook, kemudian
gambar 3.35, Teknologi berbasis Braille Siafu Sumber http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS// 26Augst 2017,16.15 pm
gambar,3.36 Diamond keyboard ramah difabel. Sumber http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS//26Augst 2017,16.15 pm
gambar 3.37, Teknologi JAWS(Job Access With Speech Sumber http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS//26Augst 2017,16.15 pm
141
Komputer akan membacanya kata per kata secara otomatis.
Sebelumnya pun telah dimasukkan ke dalam komputer perbendaharaan kata
dari kamus hingga 10 miliar kata. JAWS mampu membaca teks namun JAWS
tidak bisa membaca grafik yang menyulitkan, gambar tanpa caption dan
program berbasis flash.
3.2.5. Analisis Pemilihan Lokasi
3.2.5.1.Pemilihan Lokasi
Proyek bangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi para
Disabilitas akan diletakkan di Jawa Tengah tepatnya berada di Kota
Semarang.
Secara rinci pembagian Kota Semarang terbagi 10 BWK yaitu;
BWK I meliputi ; Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Semarang Timur,
dan Kecamatan Semarang Selatan
BWK II meliputi ; Kecamatan Candisari dan Kecamatan Gajahmungkur
BWK III meliputi ; Kecamatan Semarang Barat dan Semarang Utara
BWK IV meliputi ; Kecamatan Genuk
BWK V meliputi ; Kecamatan Gayamsari dan KecamatanPedurungan
Gambar 3.38 Peta Jawa Tengah (Jateng) http://indonesia-peta.blogspot.co.id/2015/10/gambar-peta-jawa-tengah-jateng.html
Lokasi berada di Kota Semarang Jawa Tengah
142
BWK VI meliputi ; Kecamatan Tembalang
BWK VII meliputi ; Kecamatan Banyumanik
BWK VIII meliputi ; Kecamatan Gunungpati
BWK IX meliputi ; Kecamatan Mijen
BWK X meliputi ; Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu
(sumber: www.peta-pembagian-bwk-kota-semarang.html)
Data Penyandang cacat di Kota Semarang tahun 2012 sebanyak 3.557 orang.
Penyandang cacat ini terdiri dari cacat tubuh sebanyak 862 orang, tuna netra
sebanyak 806 orang, cacat mental sebanyak 667 orang dan cacat ganda sebanyak
528 orang.
Dengan data tabel dibawah ini membuktikan bahwa merupakan salah satu
lokasi yang tepat dalam proyek ini.
Tabel 3.19 Jumlah Penyandang Cacat Di Kota Semarang
Tahun Jenis Cacat
Tubuh Tuna Netra Mental Tuna Rungu Ganda Jumlah
2012 862 806 667 694 528 3.557
2011 758 390 980 526 94 2.748
2010 378 192 245 214 97 1.126
2009 612 349 422 309 81 1.773
2008 616 346 416 320 86 1.784
sumber; http://simgakin.semarangkota.go.id/2014/website/web/pages/119
3.2.5.2.Pemilihan BWK
Lokasi yang sudah dianalisis dari segi
potensi yang serta apa saja kendalanya. Sehingga
dapat disimpulkan kriteria lokasi yang sesuai untuk
wadah Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Ketrampilan Para Disabilitas di Kota Semarang ini
Gambar 3.39 : Peta BWK VIII Kota Semarang
Sumber: Perda No.14 Tahun 2011
143
adalah pada BWK VIII yaitu kecamatan Gunungpati.
Ruang lingkup mikro rencana ini adalah BWK VIII Kota Semarang, dengan
luas wilayah Kecamatan Gunungpati adalah 5.399,085 Ha, dengan batas-batas
wilayah administrative sebagai berikut:
Sebelah Timur : Kecamatan Banyumanik
Sebelah Selatan : Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang
Sebelah Barat : Kecamatan Mijen
Sebelah Utara : Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Gajahmungkur
Kecamatan Gunungpati terletak di bagian selatan Kota Semarang, berbatasan
langsung dengan Ungaran. Dari pusat Kota Semarang jaraknya sektar 17 km.
Wilayah Gunungpati didominasi perbukitan dengan ketinggian + 300 meter dari
permukaan laut.Kecamatan Gunungpati merupakan daerah pengembangan kota
yang memiliki. Jumlah penduduknya 70.901 jiwa atau 20.605 KK.
Kecamatan Gunungpati terdiri dari 16 Kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Pakintelan Luas Wilayah = 274.808 ha.
2. Kelurahan Mangunsari Luas Wilayah = 221.154 ha.
3. Kelurahan Plalangan Luas Wilayah = 331.727 ha.
4. Kelurahan Gunungpati Luas Wilayah = 667.696 ha.
5. Kelurahan Nongkosawit Luas Wilayah = 190.906 ha.
6. Kelurahan Pongangan Luas Wilayah = 319.762 ha.
Gambatr ,3.40 peta pembagian
wilayah keluruhan kecamatan
Gunungpati
Sumber:https://www.google.co.id/se
arch?biw=1366&bih=662&tbm=isch
&sa=1&q=Peta+Kelurahan+Gunung
pati=29august 2017,23.11PM
144
7. Kelurahan Ngijo Luas Wilayah = 318.762 ha.
8. Kelurahan Patemon Luas Wilayah = 499.088 ha.
9. Kelurahan Sekaran Luas Wilayah = 490.718 ha.
10. Kelurahan Sukorejo Luas Wilayah = 288.063 ha.
11. Kelurahan Sadeng Luas Wilayah = 425.503 ha.
12. Kelurahan Cepoko Luas Wilayah = 245.405 ha.
13. Kelurahan Jatirejo Luas Wilayah = 247.776 ha.
14. Kelurahan Sumurejo Luas Wilayah = 325.159 ha.
15. Kelurahan Kalisegoro Luas Wilayah = 281.884 ha.
16. Kelurahan Kandri. Luas Wilayah = 245.490 ha.
Potensi :
Berada di Semarang bagian atas, kemungkinan terjadi banjir sangat kecil dan sangat
cukup tenang sehingga sangat mendukung untuk kegiatan meditasi.
Banyak terdapat vegetasi,sehingga lingkungan masih terasa sejuk
Fasilitas umum yang terdapat di BWK VIII sudah cukup memadai
Jarang sekali terjadi kemacetan
Sudah ada transportasi umum yang melewati jalur menuju Gunung Pati
Kendala :
Lokasi berada tidak terlalu dekat dengan Pusat Kota Semarang sehingga
memerlukan waktu untuk menuju lokasi.
Lahan berkontur
Pada malam hari sepi, jarang ada kendaraan yang lewat sehingga rawan terjadi
tindakan kriminal.
145
3.2.6 Analisa Pemilihan Tapak
A. Alternative tapak 1
Kelebihan Tapak :
Memiliki akses yang mudah dicapai dan mudah ditemukan.
Dekat dengan pertokoan,rumah masyarakat maupun permukiman
Memiliki utilitas yang lengkap dan rapi
Tidak ada kemancetan sama sekali terhadap aksesnya
Strategis dan dilewati angkutan umum
Tanah keras
Suasana sekitar tenang
gambar 3.41: alternative tapak 1
RU
MA
H W
AR
GA
DA
N
PE
RT
OK
OA
N
RUMAH WARGA DAN
PERTOKOAN
RUMAH WARGA DAN
PERTOKOAN
SAWAH
SAWAH
TAPAK
146
Dari Pusat Kota Semarang memiliki jarak tempuk 14km dengan waktu 28 menit
Kekurangan Tapak :
Berada dekat dengan pertigaan
Jalur utama jalan raya kurang lebar
Kurang terang jika dimalam hari karena kurangnya lampu jalan yang tersedia
Lahan tapak 30% merupakan bangunan rumah dan pertokoan yang
berkepemilikan yang resmi dan sah.
Tabel 3.20 Spesifikasi Data Tapak 1
Lokasi Tapak JL.Mr Koesbiyono Tjondrowibowo Kec.Gunung Pati
Kel.Pakintelan Semarang
Suhu :28-320C
Kelembapan :35-54 %RH
Kecepatan Angin :1,2 -2,9 m/s
Kebisingan :92 Db
Aksesbilitas Memiliki jalan yang lebarnya 10 m untuk 2 arah
Dapat dilalui menggunakan transportasi umum ataupun
pribadi
Utiltitas Adanya selokan yang tertutup dan terbuka.Tiang listrik
Kabel,Telepon,Tower
Kontur Tapak Tapaknya cukup datar dibagian depan (bagian timur) namun
pada bagian belakang (bagian barat laut)tapak terdapat
perbedaan tinggi yang mana adanya sedikit penurunan pada
tanahnya.
Kemiringan Tapak = 15 - 25% ketinggian 50 -450m dpl
Regulasi KDB = 60%
Bangunan Pelayanan Umum maksimal 2 lantai dan
KLB 0,8
GSB = Bangunan Pelayanan umum 32 meter.
VIew Tidak view yang berada disekitar tapakhanya terlihat
pertokoan,warung,jalan,dan rumah
Citra Arsitektur Bangunan sekitar merupakan bangunan modern yang mana
sederhana dan juga srsitektur yawa
Arah Tapak Menghadap ke timur
Kondusi Tanah Cukup Keras
Luas Tapak 15.280 m2
147
B. Alternative tapak 2
Kelebihan Tapak :
Akses ke tapak lebih mudah
Dekat dengan Pusat Kota Semarang jarak tempuh 10km dalam Waktu 21
menit
Tanah bersifat keras
Lokasi strategis
Kawasan Area pendidikan
Terdapat banyak fasilitas umum
Terdapat drainase lengkap di depan tapak
gambar 3.42: alternative tapak 2
AREA KAMPUS
UNNES FAKULTAS
HUKUM
RU
MA
H W
AR
GA
DA
N
PE
RT
OK
OA
N
PE
RT
OK
OA
N
TAPAK
148
kawasanya sangat terang jika dimalam hari karena memiliki lampu jalan yang
cukup terang.
Kekurangan Tapak :
Adanya kabel listrik yang melintang di tapak
kabel listrik dan telepon tidak rapi sehingga menimbulkan saling timpang
tindih
Kurang nya vegetasi di tapak ( gersang)
Terlalu bising suasananya
Aksesbilitasnya sangat ramai kendaraan
Menimbulkan kemancetan yang cukup padat
Suasanaya terlalu padat dari segi penduduk dan bangunanya.
Lahan tapak 80% merupakan bangunan rumah dan pertokoan yang
berkepemilikan yang resmi.
20% lahan kosong yang tandus dan panas
Termasuk kedalam tanah yang bergerak sehingga terdapat presentase
terjadinya longsor.
149
Tabel 3.21 Spesifikasi Data Tapak 2
Lokasi Tapak JL.Taman Siswa Kel. Sekaran Kec.Gunung Pati Semarang
Suhu :28-320C
Kelembapan :23-39 %RH
Kecepatan Angin :1,0 -1,8 m/s
Kebisingan :102 dB cukup bising
Aksesbilitas memiliki jalan yang lebarnya 8 m untuk 2 arah
dapat dilalui menggunakan transportasi umum ataupun pribadi
Utiltitas Adanya selokan yang tertutup dan terbuka.Tiang listrik
Kabel,Telepon,Tower
Kontur Tapak Pada Tapak tidak terdapat kontur namun sekitarnya memiliki
kemiringan 8-15 % ketinggian 50 – 250m dpl
Regulasi KDB = 40%
Bangunan Pelayanan Umum maksimal 2 lantai dan
KLB 0,8
GSB = Bangunan Pelayanan umum 32 meter.
View Tidak view yang berada disekitar tapakhanya terlihat
pertokoan,warung,jalan,dan rumah
Citra Arsitektur Bangunan sekitar merupakan bangunan modern yang mana
sederhana dan juga srsitektur yawa
Arah Tapak Menghadap ke timur
Kondusi Tanah Cukup Keras
Luas Tapak 25.551 m2
C. Perbandingan Pemilihan Tapak
Kriteria
Bobot
Tapak 1 Tapak 2
Skor 1-10
Total skor
Skor 1-10
Total skor
Aksesbilitas menuju jalan arteri
15 4 60 6 90
Jauh dari kebisingan 15 8 120 2 30
Kelengkapan fasilitas utilitas
20 6 120 6 120
Jauh dari potensi longsor/tanah gerak
20 8 160 8 160
Dukungan transportasi angkutan umum
15 4 60 6 90
Tingkat kelancaran pencapaian tapak
15 8 120 4 60
Jumlah total skor 100 38 640 32 550 Tabel 3.21 Spesifikasi Perbandingan Pemilihan Tapak