Upload
ghazali-usman
View
3
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kmetodelogi penelitian expostfacto
Citation preview
82
BAB IIIMETODE PENELITIANMetode merupakan pengetahuan tentang cara kerja yang disesuaikan dengan objek-objek studi ilmu yang bersangkutan. Metode diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian, oleh karena itu, metode penelitian memberikan garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang benar, maksudnya untuk menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat mempunyai nilai ilmiah setinggi-tingginya. Penggunaan metode penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian agar memperoleh hasil yang sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Berbobot tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertanggungjawaban dari metode penelitian.A. Jenis Penelitian dan Lokasi PenelitianJenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif korelasional, dengan menggunakan pendekatan ex-postfacto, yaitu fakta atau segala sesuatunya sudah ada sehingga tinggal diungkap dengan menggunakan instrumen penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di 6 (enam) sekolah SMA Negeri di Kota Makassar, pada tahun ajaran 2013/2014 yaitu, SMA Negeri 3 Makassar, SMA Negeri 5 Makassar, SMA Negeri 8 Makassar, SMA Negeri 12 Makassar, SMA Negeri 17 Makassar dan SMA Negeri 22 Makassar.
62
B. Variabel dan Desain Penelitian1. Variabel PenelitianVariabel penelitian adalah sesuatu yang hendak diteliti atau diselidiki sebagai titik perhatian penelitian atau menjadi objek sasaran penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua variabel independen, dan satu variabel dependen. Menurut Sugiyono, (2001) varibel independen disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor, antecedent atau variabel yang mempengaruhi. Sedangkan variabel dependen disebut sebagai variabel respon, output, kriteria, konsekuen yang merupakan variabel tergantung yang dipengaruhi oleh variabel independen. Ketiga variabel penelitian yang menjadi subyek penelitian, adalah a. Variabel independent (variabel bebas) yaitu: 1) Bakat Akademik Khusus (X1), dinilai dari aspek: a) kemampuan verbal, b) kemampuan numerik, c) kemampuan spasial 2) Kreativitas (X2) dinilai dari aspek: a) berpikir lancar b) berpikir orisinil dan c) berpikir elabolarasi b. Variabel Dependen (variabel terikat) yaitu: 1) Hasil Belajar Kognitif Kimia (Y)
2. Desain PenelitianDesain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Desain penelitian memberikan gambaran tentang prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, sebuah desain penelitian yang baik akan menghasilkan sebuah proses penelelitian yang efektif dan efisien.
X1X2
YKVKNKSBLBE
BO
Gambar 3.1 Desain PenelitianKeterangan:X1: Bakat akademik KV: kemampuan verbal KN: kemampuan numerik KS: kemampuan spasial X2: Kreativitas siswa BL: berpikir lancar BO: berpikir orisinil BE: berpikir elabolarasi Y: Hasil belajar kognitif C. Populasi dan Sampel1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diteliti. Untuk itu maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik Kelas XI-IPA SMA Negeri yang ada di kota Makassar tahun ajaran 2013/2014. Data yang diperoleh, menunjukkan jumlah SMA Negeri dikota Makassar sebanyak 22 sekolah yang terdiri atas SMA Negeri unggulan dan SMA Negeri non-unggulan. 2. Sampel penelitian Sampel adalah sebagian dari populasi yang dikenai langsung oleh suatu penelitian (Hadi, 2000). Senada dengan itu Arikunto (1996) mengemukakan bahwa sampel adalah wakil populasi yang diteliti. Baik tidaknya penentuan sampel akan berpengaruh terhadap validitas penelitian. Untuk mendapatkan sampel yang baik dan representatif, digunakan teknik sampling. Hadi (2000) mengemukakan bahwa ada tiga hal yang sangat menentukan representativitas sampel, yaitu: 1. Kerangka sampel harus berisi semua ciri yang relevan dengan masalah-masalah yang diteliti, 2. Besar sampel. Sampel yang terlalu sedikit kurang mewakili populasi, dan sampel yang terlalu banyak memberatkan penelitian. Besar sampel akan turut ditentukan oleh pertimbangan dan hambatan-hambatan praktis seperti waktu, biaya, alat dan tenaga. 3. Teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah stratified random sampling, karena setiap anggota populasi dalam penelitian ini, yaitu setiap peserta didik kelas XI-IPA di SMA Negeri kota Makassar memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Oleh karena itu, pengambilan sampel dipilih secara random (acak). Populasi dalam penelitian ini termasuk berstrata, oleh karena itu pengambilan sampelnya harus diwakili setiap strata, strata pada populasi ini terdiri atas strata SMAN unggulan dan SMAN non unggulan. Adapun langkah-langkah untuk mengambil subjek yang menjadi sampel ini dilakukan dengan cara:1. Menentukan populasi penelitian, yaitu seluruh SMA Negeri di kota Makassar. NoNama SekolahStarataJumlah siswa
1SMA Negeri 4 MakassarNon unggulan165
2SMA Negeri 6 MakassarNon unggulan160
3SMA Negeri 7 MakassarNon unggulan165
4SMA Negeri 8 MakassarNon unggulan192
5SMA Negeri 9 MakassarNon unggulan120
6SMA Negeri 10 MakassarNon unggulan160
7SMA Negeri 11 MakassarNon unggulan192
8SMA Negeri 12 MakassarNon unggulan216
9SMA Negeri 13 MakassarNon unggulan160
10SMA Negeri 14 MakassarNon unggulan154
11SMA Negeri 15 MakassarNon unggulan160
12SMA Negeri 16 MakassarNon unggulan156
13SMA Negeri 18 MakassarNon unggulan160
14SMA Negeri 19 MakassarNon unggulan128
15SMA Negeri 20 MakassarNon unggulan132
16SMA Negeri 21 MakassarNon unggulan192
17SMA Negeri 22 MakassarNon unggulan161
2773
No Nama SekolahStrataJumlah siswa
1SMA Negeri 1 MakassarUnggulan256
2SMA Negeri 2 MakassarUnggulan192
3SMA Negeri 3 MakassarUnggulan128
4SMA Negeri 17 MakassarUnggulan224
5SMA Negeri 5 MakassarUnggulan256
1056
Tabel 3.1. Data jumlah siswa SMA Negeri di Kota Makassar2. Menentukan strata populasi penelitian, yaitu seluruh SMA Negeri unggulan kota Makassar dan seluruh SMA Negeri non unggulan Kota Makassar Menentukan sampel penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah peserta didik kelas XI-IPA d SMA Negeri di Kota Makassar, sampel dalam penelitian ini dipilih secara random (acak), dengan cara mengundi, dan terpilih 6 sekolah yang dijadikan sampel, yaitu : Tabel 3.2 Sampel Penelitian SMA Negeri UnggulanSMA Negeri Non-Unggulan
1. SMA Negeri 3 Makassar1. SMA Negeri 8 Makassar
2. SMA Negeri 5 Makassar2. SMA Negeri 12 Makassar
3. SMA Negeri 17 Makassar3. SMA Negeri 22 Makassar
3. Menentukan besar sampel yang akan diteliti, berrdasarakan table penentuan jumlah sampel pada tingkat kesalahan 5% dengan jumlah sampel 3829, jumlah sampel yang harus digunakan adalah sebesar 320. Karena populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata. Stratanya ditentukan berdasarkan jenis sekolah, unggulan dan non-unggulan. Berdasarakan perhitungan dibawah ini, diperoleh jumlah sampel yang dibutuhkan pada masing-masing strata adalah: SMAN non-unggulan = SMAN Unggulan = D. Definisi Operasional Variabel1. Bakat AkademikBakat akademik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan alamiah, yang bersifat khusus, karena telah ada dalam diri peserta didik dan dinilai dari hasil tes TPA yang terdiri atas tes kemampuan verbal, kemampuan numerik dan kemampuan spasial. 2. KreativitasKreativitas dalam penelitian ini dinilai dari kemampuan peserta didik yang dinilai dari aspek fleksibilitas, elaborasi dan keaslian berpikir (orisinalitas). 3. Hasil Belajar Hasil belajar kimia yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang diberikan setelah dilakukan tes hasil belajar yang dinilai pada ranah kognitif, yang meliputi aspek mengingat, memahami, mengaplikasikan dan menganalisis, pada materi asam basa.
E. Instrument PenelitianSalah satu faktor yang sangat menentukan dalam pelaksanaan suatu penelitian adalah penggunaan instrument tes yang valid. Dengan instrument yang handal, data yang terkumpul akan semakin obyektif, reabilitas dan valid. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa instrument untuk mengukur variabel-variabel yang terlibat antara lain bakat akademik khusus, kreativitas dan hasil belajar kimia Untuk memperoleh hasil penelitian valid, maka sebelum instrument ini digunakan, instrument tersebut terlebih dahulu akan diuji validitasnya, melalui validasi instrument. Teknik yang digunakan untuk validasi instrument ini berupa validasi ahli (validasi pakar).1. Tes Potensi Akademik Tes Potensi Akademik atau yang biasa disingkat menjadi TPA merupakan tes yang mengukur kemampuan berpikir siswa, meliputi kemampuan pemahaman dan penalarannya saat ini. Tingkat kemampuan berpikir siswa ditentukan oleh kapasitas berpikir dan pengalamannya di dalam maupun luar sekolah, dan kemampuan berpikir ini berkembang sejak ia lahir hingga saat ini. TPA bertujuan untuk mengukur kapasitas berpikir siswa, sehingga hasil tes ini dapat memprediksi apakah seorang siswa akan lebih berhasil dalam prestasi belajarnya di jenjang yang lebih tinggi, dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalamistressdengan tuntutan belajar di sekolah nantinya. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir yang tinggi akan memiliki proses berpikir danstrategipemecahan masalah yang efektif dan efisien yang membuatnya lebih mudah mempelajari mata pelajaran di sekolah dan menyelesaikan persoalan, sehingga dia tidak mudah untuk mengalami kecemasan dalam belajar dan akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik.Hasil dari nilai TPA dapat pula digunakan sebagaiprofilkemampuan berfikir siswa (berfikir dengan bahasa, angka, atau gambar) yang dapat dipergunakan oleh guru dan sekolah untuk mengembangkan proses pembelajaran di sekolah tersebut atau membantu siswa secara individual. Sehingga, proses pembelajaran siswa akan lebih efektif dan optimal karena siswa dapat memaksimalkan potensi kemampuan berpikirnya (dengan bahasa, angka, atau gambar) dalam belajar.Soal Ujian Tes Potensi Akademik atau seringkali kita singkat Soal TPA diantaranya mengujikan tes verbal atau bahasa, tes numerik atau angka, tes logika, dan tes spasial atau gambar yang bertujuan ntuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dihubungkan dengan kecerdasan seseorang. Tes Potensi Akademik ini juga identik dengan tesGRE(Graduate Record Examination) yang sudah menjadi standar internasional.a. Tes kemampuan verbal Tes kemampuan verbal dilakukan untuk menguji kemampuan peserta didik dalam kecakapan, keterampilan, kecepatan. Dan kebenaran mengolah kata-kata atau untuk melihat bagaimana pemikiran peserta didik dalam menggunakan kata-kata. Tes ini tergolong mudah, meskipun soalnya tidak terlalu sulit, tes jenis ini cukup menentukan hasil tes. Karean bukan jawab benar atau salah yang dinilai, akan tetapi yang dinilai adalah penalaran (logika) dan kecepatan berpikir anak dalam menelaaah soal dan mencara solusi dalam waktu singkat. b. Tes kemampuan numerik Tes kemampuan numerik bertujuan untuk menguji kemampuan dasar matematika peserta didik yang pernah dipelajari di bangku sekolah. Sejauh mana kemampuan anda dalam bidang matematika ini tergantung dari bakat-bakat yang anda miliki: c. Tes kemampuan spasial Tes kemampuan spasialbertujuan untuk menguji sejauh mana kemampuan anda memvisualisasikan sesuatu benda dan membuat pengertiannya serta berpikirsecara abstrak melalui benda atau simbol-simbol.Tabel 3.3 Konversi Jumlah Benar Tes TPA Ke Dalam Bentuk SkorJumlahBenarKonversiSkorJumlahBenarKonversiSkorJumlahBenarKonversiSkor
74-768005155028340
737905054027330
727804953026320
717704852025310
707604751024310
697504650023300
687404549022290
677304448021280
667204347020280
657104246019270
647004145018260
636904044017260
626803943016250
616703842015240
606603741014230
596503640013220
586403539012210
576203438011210
5660033380