Upload
duongcong
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
GAMBARAN UMUM KABUPATEN SUKOHARJO
3.1 Letak Geografis dan Pembagian Wilayah Kabupaten Sukoharjo
3.1.1 Letak Geografis Kabupaten Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo mempunyai posisi yang strategis, yakni letaknya yang bersebelahan
langsung dengan Kota Surakarta. Kota Surakarta merupakan kawasan perkotaan terbesar kedua
di Provinsi Jawa Tengah. Disamping itu, Kabupaten Sukoharjo juga terletak di persimpangan
jurusan Semarang, Yogyakarta, Solo dan termasuk di dalam kawasan strategis SUBOSUKA
WONOSRATEN (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten)
yang dapat mendukung perkembangan pembangunan, khususnya bidang-bidang potensial di
Kabupaten Sukoharjo.
Secara geografis, Kabupaten Sukoharjo terletak pada 1100 57’ 33,70” - 1100 42’ 6,79” BT
dan 70 32’ 17.00” - 70 49’ 32.00” LS. Sebagai salah satu kabupaten di jawa Tengah, Kabupaten
Sukoharjo terletak diantara 6 (enam) Kabupaten/Kota, yang berbatasan langsung secara
administratif sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar
2. Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar
3. Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung Kidul (DIY) dan Kabupaten Wonogiri
4. Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten
Sebelah utara Kecamatan Baki, Kecamatan Grogol dan Kecamatan Mojolaban adalah Kota
Surakarta. Sedangkan tiga kecamatan yang dilalui oleh jalur lintas provinsi adalah Kecamatan
Nguter, Kecamatan Sukoharjo dan Kecamatan Grogol.
3.1.2 Pembagian Wilayah Kabupaten sukoharjo
Luas Kabupaten Sukoharjo adalah 46.666 Ha atau sekitar 1,435 Luas Wilayah Provinsi
Jawa Tengah, dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Polokarto dengan luas 6.218 Ha
(13,32%) dan wilayah terkecil adalah Kecamatan Kartasura yaitu seluas 1.923 Ha (4,12%).
Kecamatan Weru : 4.198 Ha Kecamatan Bulu : 4.386 Ha
Kecamatan Tawangsari : 3.998 Ha Kecamatan Sukoharjo : 4.458 Ha
Kecamatan Nguter : 5.88 Ha Kecamatan Bendosari : 5.299 Ha
Kecamatan Polokarto : 6.218 Ha Kecamatan Mojobalan : 6.554 Ha
Kecamatan Grogol : 3.000 Ha Kecamatan Baki : 2.197 Ha
Kecamatan Gatak : 1.947 Ha Kecamatan Kartasura : 1.923 Ha
Kabupaten Sukoharjo terbagi dalam 12 Kecamatan, 150 Desa dan 17 Kelurahan, 463
Dukuh, 1.473 Rukun Warga (RW) dan 4.684 Rukun Tetangga (RT). Kecamatan Polokarto
merupakan Kecamatan dengan jumlah desa terbanyak yaitu 17 desa dan Kecamatan dengan
jumlah desa terkecil adalah Kecamatan Bulu, Kecamatan Tawangsari dan Kecamatan Kartasura
dengan masing-masing jumlah desa sebanyak 12 desa.
Tabel III . 1 : Pembagian Wilayah Administrasi Kab. Sukoharjo
Kecamatan Banyaknya
Desa Kelurahan Dukuh RT RW
Weru 13 0 47 398 137
Bulu 12 0 41 245 102
Tawangsari 12 0 38 320 115
Sukoharjo 0 14 0 449 141
Nguter 16 0 55 352 122
Bendosari 13 1 43 320 110
Polokarto 17 0 52 372 124
Mojolaban 15 0 52 537 160
Grogol 14 0 39 639 145
Baki 14 0 35 360 110
Gatak 14 0 32 262 92
Kartasura 10 12 29 430 115
Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2017
Jika dilihat dari Peta Pembagian Wilayah Kabupaten Sukoharjo, kecamatan yang dilalui oleh
jalur arteri primer adalah Kecamatan Kartasura dan Kecamatan Gatak. Kecamatan yang dilalui
oleh jalan kolektor primer adalah Kecamatan Nguter, Sukoharjo dan Tawangsari. Sedangkan
kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Surakarta meliputi Kecamatan Mojolaban,
Grogol, Baki, dan Kartasura.
3.2 Kondisi Fisik Dasar
3.2.1 Curah Hujan
Pada tahun 2014 curah hujan di Kabupaten Sukoharjo lebih rendah dari tahun
sebelumnya. Tercatat rata-rata curah hujan sebesar 1.555 mm dan hari hujan hanya 96 hari.
Adapun curah hujan pada tahun 2013 mencapai 2.026 mm.
Kabupaten Sukoharjo memiliki curah hujan yang hampir merata pada semua wilayahnya.
Berdasarkan data banyaknya curah hujan menurut bulan dan kecamatan di Kabupaten Sukoharjo
tahun 2016, diketahui curah hujan di Kabupaten Sukoharjo dalam satu tahun 3.015 mm. Curah
hujan yang tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 5.288 mm.
Sumber: RTRW Kabupaten Sukoharjo, 2017
Gambar 3 . 2 Peta Curah Hujan Kab. Sukoharjo
8-15%
0-8%
Sumber: BPS Kabupaten Sukoharjo, 2017
Gambar 3 . 3 Rata-rata Curah Hujan Tahun 2012-2016 Kabupaten Sukoharjo
Curah hujan di Kabupaten Sukoharjo dengan intensitas tinggi terjadi pada Tahun 2016.
Pada Tahun 2016, curah hujan terjadi di sepanjang tahun. Sedangkan pada tahun sebelumnya,
terlihat jika pada bulan-bulan tertentu ada yang tidak mengalami hari hujan. Wilayah dengan
curah hujan tertinggi sepanjang tahun adalah Kecamatan Bendosari dengan rata-rata curah hujan
lima tahun terakhir sebesar 2.385 mm/tahun dan Kecamatan Grogol dengan curah hujan sebesar
2.311 mm/tahun.
Tabel III . 2 : Banyaknya Curah Hujan Tahun 2012-2016 Drinci Per Kecamatan
Kecamatan Tahun Rata-rata
(mm/thn) 2012 2013 2014 2015 2016
Weru 1.694 1.795 1.976 1.965 2.977 2.081
Bulu - - 679 1.719 3.918 2.105
Tawangsari 1.704 2.033 1.65 1.596 3.243 2.045
Sukoharjo 1.937 2.186 1.651 1.732 2.776 2.056
Nguter 2.535 2.482 1.899 1.751 2.697 2.273
Bendosari 2.205 2.21 2.093 2.244 3.173 2.385
Polokarto 1.866 1.578 1.325 1.593 2.141 1.701
Mojolaban 1.523 2.041 1.652 2.052 3.187 2.091
Grogol 2.263 1.889 1.796 2.129 3.48 2.311
Baki 1.657 1.713 1.464 1.881 2.874 1.918
Gatak 1.092 1.186 1.108 1.299 2.424 1.422
Kartasura 1.226 1.642 1.324 1.9 3.287 1.876
Sumber: BPS Kabupaten Sukoharjo, 2017
-
100
200
300
400
500
600
Rat
a-ra
ta C
ura
h H
uja
n
2016 2015 2014 2013 2012
3.2.2 Kelerengan
Kabupaten Sukoharjo berada pada ketinggian wilayah antara 125 – 80 dpal. Tempat
tertinggi di atas permukaan air laut adalah Kecamatan Polokarto yaitu 125 m dpal, dan yang
terendah adalah Kecamatan Grogol yaitu 80 m dpal. Berdasarkan relief, Kabupaten Sukoharjo
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu daerah datar meliputi Kecamatan Kartasura,
Baki, Gatak, Grogol, Sukoharjo, dan Mojolaban, sedangkan daerah yang miring meliputi
Kecamatan Polokarto, Bendosari, Nguter, Bulu dan Weru.
Sumber: RTRW Kabupaten Sukoharjo, 2017
Gambar 3 . 4 Peta Kelerengan Kab. Sukoharjo
Jika diperhatikan melalui peta kelerengan terdapat 10 kecamatan yang didominasi pada
kelerengan datar. Pada Kecamatan Polokarto didominasi oleh kelerengan cenderung agak curam
dengan skor 40 yaitu 5-15% dan 15-40%, dan Kecamatan Bulu didominasi oleh kelerengan
cenderung curam dan sangat curam yaitu dengan skor 70 dan 100 atau pada kelas kelerengan
15-40% dan >40%.
3.2.3 Jenis Tanah
Wilayah Kabupaten Sukoharjo memiliki enam jenis tanah yang berbeda. Jenis tanah yang
paling banyak ditemui adalah jenis gromosol yang tersebar di bagian tengah, yaitu pada
Kecamatan Mojolaban, Polokarto, Bendosari, Nguter, Tawangsari, dan Bulu. Kemudian jenis
aluvium pada Kecamatan Baki, Grogol, Sukoharjo dan Nguter. Jenis Latosol pada Kecamatan
Polokarto, Bendosari, dan Nguter. Jenis regosol pada ujung bagian barat, yaitu Kecamatan
Kartasura, Gatak, Weru dan Tangsari. Lalu jenis litosol banyak terdapat pada Kecamatan
Tawangsari dan Bulu. Sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah jenis mediteran yang
banyak ditemui di Kecamatan Mojolaban.
Sumber: RTRW Kabupaten Sukoharjo, 2017
Gambar 3 . 5 Peta Jenis Tanah Kab. Sukoharjo
3.2.4 Penggunaan Lahan
Menurut penggunaan lahan, wilayah Kabupaten Sukoharjo terdiri dari lahan sawah
sebesar 44,18% (20.617 Ha) dan lahan bukan sawah sebesar 55,82 % (26.049 Ha). Dari lahan
sawah yang mempunyai pengairan teknis seluas 14.655 ha (71,08%), irigasi setengan teknis
2.161 ha (10,47%), irigasi sederhana 1.967 ha (9,54%) dan tadah hujan seluas 1.834 ha (8,89%).
Lahan bukan sawah terdiri dari tanah kering 24.951 Ha (95,87 %), hutan negara 390 Ha (1,49 %)
serta perkebunan negara 708 Ha (2,64 %).
Adapun wilayah kecamatan dengan perbandingan luas lahan sawah lebih besar
dibandingkan dengan luas lahan kering terdapat di Kecamatan Sukoharjo, Mojolaban, Baki dan
Gatak. Untuk kecamatan lainnya, penggunaan lahan kering lebih dominan dibandingan dengan
penggunaan lahan sawah. Dari luas tanah kering yang ada, peruntukkan pekarangan
mendominasi luasan yang ada, yaitu seluas 16.761 Ha (67,17 % dari luas tanah kering).
Tabel III . 3 : Luas Penggunaan Lahan Kab. Sukoharjo 2016
Kecamatan Lahan Sawah
(Ha)
Lahan Bukan Sawah
Jumlah Tanah Kering
(Ha)
Hutan Negara
(Ha)
Perkebunan
(Ha)
Weru 2.031 2.167 0 0 4.198
Bulu 1.131 2.877 378 0 4.386
Tawangsari 1.677 2.309 12 0 3.998
Sukoharjo 2.363 2.095 0 0 4.458
Nguter 2.418 3.070 0 0 5.488
Bendosari 2.528 2.771 0 0 5.299
Polokarto 2.453 3.057 0 708 6.218
Mojolaban 2.161 1.393 0 0 3.554
Grogol 934 2.066 0 0 3.000
Baki 1.241 956 0 0 2.197
Gatak 1.209 738 0 0 1.947
Kartasura 471 1.452 0 0 1.923
Jumlah 20.617 24.951 390 708 46.666
2015 20.643 24.925 390 708 46.666
2014 20.814 24.754 390 708 46.666
2013 20.858 24.710 390 708 46.666
2012 21.010 24.558 390 708 46.666
2011 21.054 24.514 390 708 46.666
2010 21.287 24.281 390 708 46.666
Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2017
Wilayah kecamatan dengan luas lahan sawah terbesar berada di Kecamatan Bendosari dengan
luas 2.528 Ha (12,26 %), sedangkan luas lahan sawah terkecil terletak di Kecamatan Kartasura
dengan luas 471 Ha (2,28 %). Lahan sawah yang diusahakan sebagain besar merupakan sawah
irigasi teknis, yaitu dengan luas 14.655 Ha (71,08%).
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo, 2017 Gambar 3 . 6
Fluktuasi Perkembangan Luas Lahan Sawah dan Lahan Bukan Sawah
Dari tahun 2010 hingga tahun 2016 terlihat jika lahan sawah cenderung mengalami
pengurangan, dan sebaliknya luas lahan bukan sawah mengalami perluasan. Meskipun secara
umum lahan sawah cenderung mengalami pengurangan dalam kurun waktu 7 tahun terakhir,
namun luas lahan sawah irigasi setengah teknis pada tahun 2016 masih terlihat lebih luas
dibandingkan dengan tahun 2010. Adapun secara matematis, laju pertumbuhan luas lahan sawah
irigasi setengah teknis dari Tahun 2010 hingga Tahun 2016 adalah 1,12%.
Sumber: RTRW Kabupaten Sukoharjo, 2017 Gambar 3 . 7
Peta Penggunaan Lahan Kab. Sukoharjo
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010
Lahan Sawah Lahan Bukan Sawah
3.3 Kondisi Kependudukan dan Ketenagakerjaan
3.3.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Seperti kondisi yang wajar, perkembangan penduduk di wilayah Kabupaten Sukoharjo
secara keseluruhan menunjukkan trend pertumbuhan, dengan laju pertumbuhan rata-rata
0,9875. Penurunan jumlah penduduk justru terjadi pada kurun waktu 2 tahun terakhir, dimana
data jumlah penduduk Tahun 2015 sebesar 875.917 jiwa turun menjadi 871.397 jiwa pada Tahun
2016. Berdasarkan data 18 tahun terakhir, jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Sukoharjo
terdata lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki, dengan angka sex ratio
rata-rata dalam kurun waktu 18 tahun terakhir adalah 97,80. Angka tersebut mengartikan jika
dalam 100 perempuan terdapat 98 laki-laki.Perkembangan penduduk beserta angka
pertumbuhannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel III . 4 : Pertumbuhan Penduduk Kab. Sukoharjo Tahun 1999 – 2016
Tahun Penduduk (jiwa)
Pertumbuhan/tahun (%) Sex Ratio Laki-laki Perempuan Jumlah
1999 382.252 393.855 776.107 1,00 97,05
2000 386.931 401.395 788.326 1,57 96,40
2001 392.518 403.162 795.680 0,93 97,36
2002 396.068 406.434 802.502 0,86 97,45
2003 399.290 409.521 808.811 0,79 97,50
2004 402.725 412.364 815.089 0,78 97,66
2005 405.831 415.382 821.213 0,75 97,70
2006 408.506 417.783 826.289 0,62 97,78
2007 411.340 420.273 831.613 0,64 97,87
2008 414.292 422.987 837.279 0,66 97,94
2009 417.276 425.851 843.127 0,70 97,99
2010 419.438 427.540 846.978 0,46 98,10
2011 421.776 429.381 851.157 0,49 98,23
2012 425.008 432.413 857.421 0,74 98,29
2013 428.159 435.534 863.693 0,73 98,31
2014 431.086 438.395 869.481 0,67 98,33
2015 434.278 441.639 875.917 0,74 98,33
2016 431.686 439.711 871.397 0,83 98,17
Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2017
11
Trenline pertumbuhan positif secara umum terjadi di wilayah Kabupaten Sukoharjo, meskipun
pada Tahun 2016 mengalami penurunan secara umum. Penurunan jumlah terjadi pada wilayah
Kecamatan Weru, Bulu, Tawangsari, Nguter, Bendosari, Polokarto dan Gatak.
Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo, 2017 Gambar 3 . 8
Fluktuasi Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Kab. Sukoharjo
Dilihat secara time series sejak tahun 2000-2014 beberapa kecamatan mengalami
pertumbuhan penduduk yang cukup pesat seperti Kecamatan Sukoharjo, Mojolaban, Grogol,
Baki, Gatak dan Kartasura. Hal ini ada kemungkinan bahwa pengaruh lokasi geografis Kabupaten
Sukoharjo yang dekat dengan Kota Surakarta menjadikan pertumbuhan penduduk Kabupaten
Sukoharjo terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Disamping itu posisi Kabupaten
Sukoharjo juga menarik banyak insvestor yang menyebabkan pertumbuhan di Kabupaten
Sukoharjo terus mengalami peningkatan.
Kecamatan Grogol merupakan kecamatan yang memiliki penduduk paling banyak.
Kondisi kependudukan di Kecamatan Grogol pada Tahun 2000-2014 terus mengalami
peningkatan jumlah penduduk. Begitu pula dengan Kecamatan Kartasura. Hal ini pula jika dilihat
dari posisi geografisnya letak dua Kecamatan ini bersebelahan langsung dengan Kota Surakarta
dan dilalui jalur lintas provinsi Jawa Tengah-D.I.Y.
720
740
760
780
800
820
840
860
880
900
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pertumbuhan Penduduk
Tabel III . 5 : Presentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2000,2005, 2010 dan 2014
Kecamatan
Tahun 2000 Tahun 2005 Tahun 2010 Tahun 2014
Jumlah Penduduk
Presentase %
Jumlah Penduduk
Presentase %
Jumlah Penduduk
Presentase %
Jumlah Penduduk
Presentase %
Grogol 92,767 11.77% 98,645 12.01% 104,055 12.29% 108,649 12.50%
Kartasura 83,744 10.62% 87,958 10.71% 92,145 10.88% 95,810 11.02%
Sukoharjo 76,817 9.74% 81,850 9.97% 85,166 10.06% 87,280 10.04%
Mojolaban 72,054 9.14% 76,547 9.32% 79,427 9.38% 82,559 9.50%
Polokarto 70,583 8.95% 72,974 8.89% 74,900 8.84% 75,971 8.74%
Weru 64,729 8.21% 66,161 8.06% 66,893 7.90% 67,789 7.80%
Nguter 64,216 8.15% 64,287 7.83% 64,528 7.62% 65,076 7.48%
Bendosari 62,131 7.88% 65,303 7.95% 67,734 8.00% 68,981 7.93%
Tawangsari 56,676 7.19% 57,776 7.04% 58,885 6.95% 59,483 6.84%
Bulu 51,009 6.47% 51,596 6.28% 51,418 6.07% 51,666 5.94%
Baki 48,802 6.19% 51,155 6.23% 53,055 6.26% 55,318 6.36%
Gatak 44,798 5.68% 46,961 5.72% 48,772 5.76% 50,899 5.85%
Jumlah 788,326 100% 821,213 100% 846,978 100% 869,481 100%
Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2014
Kepadatan penduduk di Kabupaten Sukoharjo pada Tahun 2014 mencapai 1.863
jiwa/km2. Wilayah dengan kecepatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Kartasura,
Kecamatan Kartasura memiliki luas wilayah paling kecil yaitu 19,23 km2 dengan penduduk yang
paling banyak menyebabkan kecamatan ini menjadi daerah yang memiliki kepadatan penduduk
tertinggi yaitu mencapai 6.600 jiwa/km2, sedangkan kepadatan terendah terletak di Kecamatan
Bulu dengan luas wilayah 43,86 km2 yaitu 633 jiwa/km2 dan Nguter dengan luas wilayah 54.88
km2 memiliki kepadatan penduduk sebesar 736 jiwa/km2. Meskipun Kecamatan Bulu dan Nguter
memiliki kepadatan rendah, namun jumlah penduduk setiap tahunnya sejak tahun 2000 hingga
2014 mengalami peningkatan, meskipun tidak signifikan. Sedangkan Kecamatan Polokarto
dengan luas wilayah terluas yaitu 62,18 km2 memiliki kepadatan penduduk terendah juga ditahun
2014 yaitu 1.222 jiwa/km2. Selanjutnya rincian kepadatan penduduk pada Kabupaten Sukoharjo
dari Tahun 2000-2014 diurutkan menurut tingkat kepadatan penduduk dapat dilihat pada tabel
III.6 sebagai berikut:
13
Tabel III . 6 : Tingkat Kepadatan Penduduk Kab. Sukoharjo Menurut Kecamatan (Jiwa/Km2)
Kecamatan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo (Jiwa)
2015 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000
Kartasura 5,041 4,982 4,925 4,885 4,832 4,792 4,736 4,681 4,627 4,594 4,574 4,539 4,494 4,461 4,409 4,355
Grogol 3,658 3,622 3,585 3,542 3,501 3,469 3,441 3,410 3,371 3,333 3,288 3,242 3,188 3,149 3,105 3,092
Gatak 2,643 2,614 2,586 2,554 2,526 2,505 2,493 2,468 2,450 2,429 2,412 2,392 2,374 2,350 2,327 2,301
Baki 2,543 2,518 2,493 2,467 2,438 2,415 2,408 2,382 2,361 2,345 2,328 2,320 2,314 2,300 2,283 2,221
Mojolaban 2,347 2,323 2,299 2,277 2,252 2,235 2,224 2,208 2,195 2,174 2,154 2,133 2,108 2,078 2,056 2,027
Sukoharjo 1,969 1,958 1,947 1,933 1,921 1,910 1,901 1,883 1,867 1,852 1,836 1,816 1,795 1,774 1,750 1,723
Weru 1,623 1,615 1,606 1,602 1,598 1,593 1,592 1,590 1,586 1,579 1,576 1,569 1,565 1,558 1,551 1,542
Tawangsari 1,495 1,488 1,490 1,482 1,475 1,473 1,471 1,462 1,455 1,447 1,445 1,442 1,436 1,429 1,426 1,418
Bendosari 1,309 1,302 1,294 1,287 1,281 1,278 1,272 1,261 1,250 1,241 1,232 1,222 1,211 1,198 1,182 1,173
Polokarto 1,228 1,222 1,216 1,211 1,205 1,205 1,198 1,193 1,188 1,183 1,174 1,159 1,156 1,149 1,142 1,135
Nguter 1,188 1,186 1,184 1,179 1,174 1,176 1,174 1,173 1,171 1,171 1,171 1,170 1,170 1,170 1,170 1,170
Bulu 1,183 1,178 1,178 1,175 1,173 1,172 1,178 1,176 1,176 1,177 1,176 1,176 1,172 1,170 1,167 1,163
Rata-rata 1,877 1,863 1,851 1,837 1,824 1,815 1,807 1,794 1,782 1,771 1,760 1,747 1,733 1,705 1,689 1,689
Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2017
14
3.3.2 Komposisi Penduduk
Penduduk kelompok usia produktif pada usia 15 sampai usia 59 tahun di Kabupaten
Sukoharjo pada Tahun 2014 berjumlah 558.277 jiwa (64 % dari total jumlah penduduk). Usia
produktif di wilayah Kabupaten Sukoharjo didominasi oleh kaum perempuan, yaitu sejumlah
287.457 jiwa (50,72 % dari jumlah penduduk usia produktif). Untuk penduduk kelompok usia
belum produktif (usia di bawah 15 tahun) pada Tahun 2016 terdata sejumlah 195.837 jiwa (atau
22,47 % dari jumlah penduduk), sementara usia di atas 59 tahun yang merupakan usia yang
sudah tidak produktif berjumlah 108.813 jiwa (hanya 12,49 % dari jumlah penduduk).
Jumlah penduduk terbanyak berada pada kelompok umur 15 - 19 tahun sejumlah 71.176
jiwa (8,17 % dari jumlah penduduk). Untuk jumlah penduduk paling sedikit adalah kelompok
usia 70 – 74 tahun, yaitu sejumlah 18.693 tahun (2,15 % dari jumlah penduduk).
Tabel III . 7 : Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2016 (jiwa)
Kelompok Umur
Tahun 2000 Tahun 2005 Tahun 2010 Tahun 2014
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
0 – 4 64,216 8.15% 54,438 6.63% 65,174 7.69% 66,924 7.70%
5 – 9 88,405 11.21% 65,426 7.97% 68,133 8.04% 70,028 8.05%
10 – 14 83,726 10.62% 67,771 8.25% 70,554 8.33% 72,356 8.32%
∑ Usia Blm Produktif
236,347 29.98% 187,635 22.85% 203,861 24.07% 209,308 24.07%
15 – 19 70,770 8.98% 76,904 9.36% 68,915 8.14% 70,108 8.06%
20 – 24 69,174 8.77% 89,386 10.88% 61,485 7.26% 62,069 7.14%
25 – 29 57,192 7.25% 75,494 9.19% 70,367 8.31% 71,990 8.28%
30 – 34 69,685 8.84% 68,297 8.32% 70,786 8.36% 72,313 8.32%
35 – 39 53,157 6.74% 62,700 7.64% 64,856 7.66% 66,283 7.62%
40 – 44 47,407 6.01% 58,098 7.07% 64,742 7.64% 66,473 7.65%
45 – 49 40,164 5.09% 44,962 5.48% 57,223 6.76% 58,998 6.79%
50 – 54 37,971 4.82% 36,782 4.48% 49,156 5.80% 50,757 5.84%
55 – 59 27,569 3.50% 27,981 3.41% 37,808 4.46% 39,286 4.52%
∑ Usia Produktif
473,089 60.01% 540,604 65.83% 545,338 64.39% 558,277 64.21%
60 – 64 26,547 3.37% 29,120 3.55% 28,937 3.42% 30,103 3.46%
65 – 69 22,223 2.82% 22,890 2.79% 25,312 2.99% 26,392 3.04%
70 – 74 15,682 1.99% 20,415 2.49% 19,460 2.30% 20,382 2.34%
75 + 14,438 1.83% 20,549 2.50% 24,070 2.84% 25,019 2.88%
∑ Usia tdk Produktif
78,890 10.01% 92,974 11.32% 97,779 11.54% 101,896 11.72%
Jumlah 788,326 100% 821,213 100% 846,978 100% 869,481 100%
Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2014
Kabupaten Sukoharjo di dominasi oleh penduduk perempuan usia produktif. Namun
jumlah usia tidak produktif nya pun cukup banyak jika dibandingkan dengan usia produktif.
Meskipun demikian penduduk usia produktif tetap mendominasi wilayah Kabupaten sukoharjo.
Hal ini membuktikan bahwa Kabupaten sukoharjo membutuhkan lebih banyak lapangan
pekerjaan guna mengurangi tingkat pengangguran pada msyarakatnya.
(A) (B)
(C) (D)
Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2014 Gambar 3 . 9
Piramida Penduduk Kab. Sukoharjo Tahun 2000, 2005, 2010 dan 2014
50,000 30,000 10,000 10,000 30,000 50,000
0 – 45 – 9
10 – 1415 – 1920 – 2425 – 2930 – 3435 – 3940 – 4445 – 4950 – 5455 – 5960 – 6465 – 6970 – 74
75 +
Perempuan Laki-laki
60,00040,00020,000 0 20,00040,00060,000
0 – 45 – 9
10 – 1415 – 1920 – 2425 – 2930 – 3435 – 3940 – 4445 – 4950 – 5455 – 5960 – 6465 – 6970 – 74
75 +
Perempuan Laki-laki
40,000 20,000 0 20,000 40,000
0 – 45 – 9
10 – 1415 – 1920 – 2425 – 2930 – 3435 – 3940 – 4445 – 4950 – 5455 – 5960 – 6465 – 6970 – 74
75 +
Perempuan Laki-laki
60,000 40,000 20,000 0 20,000 40,000 60,000
0 – 45 – 9
10 – 1415 – 1920 – 2425 – 2930 – 3435 – 3940 – 4445 – 4950 – 5455 – 5960 – 6465 – 6970 – 74
75 +
Perempuan Laki-laki
Jika dilihat pada piramida A,B,C, dan D secara berturut-turut menggambarkan kondisi
penduduk pada tahun 2000, 2005, 2010 dan 2014. Diketahui kondisi Kabupaten Sukoharjo
yang memiliki ketimpangan penduduk perempuan dan laki-laki pada usia 30-34 tahun dan usia
5-9 tahun terjadi pada tahun 2000. Kondisi penduduk pada tahun-tahun selanjutnya mengalami
peningkatan yang merata.
3.3.3 Rasio Beban Ketergantungan / Dependency Ratio (DR)
Berdasarkan data kelompok usia di Kabupaten Sukoharjo, dapat dihitung angka
ketergantungan atau Rasio beban ketergantungan dengan menjumlah jumlah usia belum
produktif dengan usia tidak produktif dan dibagi dengan usia produktif, lalu dikalikan 100.
Angka ketergantungan <30 dikatankan memiliki beban ketergantungan Rendah, 30-40
memiliki beban ketergantungan Sedang, dan >40 memiliki beban ketergantungan Tinggi (BPS
Kabupaten Sukoharjo, 2015).
Jika dilihat angka ketergantungan sejak tahun 2000 hingga tahun 2014, diketahui
ketergantungan usia non produktif dan tidak produktif terhadap usia produktif paling tinggi
terjadi pada tahun 2000 yaitu mencapai 66,63%. Selanjutnya pada tahun 2005 angka
ketergantungan menurun 14,72% yaitu 51,91% dan meningkat pada tahun 2010 55,31% dan
2014 55,74%. Dilihat dari klasifikasi tingkat beban ketergantungan, Kabupaten Sukoharjo sejak
tahun 2000, 2005, 2010 dan 2014 memiliki angka ketergantungan yang tinggi karna mencapai
>40%.
Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2014
Gambar 3 . 10 Angka Ketergantungan Kab. Sukoharjo Tahun 2000-2014
66.63%
51.91%55.31% 55.74%
2000 2005 2010 2014
Axi
s Ti
tle
Angka Ketergantungan
Artinya pada tahun 2000 setiap 100 orang kelompok produktif di Kabupaten Sukoharjo
harus menanggung 67 kelompok yang tidak produktif. Hal ini menunjukan semakin besar
beban tanggungan atau Dependency Ratio, semakin besar beban tanggungan kelompok
produktif yang berarti semakin menurunkan produktivitas mereka dan dengan kata lain dapat
menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan wilayah. Begitu juga dengan tahun 2014
dengan beban ketergantungan 55,74% yang artinya tiap 100 orang kelompok produktif harus
menanggung 56 kelompok tidak produktif.
3.3.3 Ketenagakerjaan
Sektor ekonomi yang paling diminati oleh penduduk Kabupaten Sukoharjo pada Tahun
2014 adalah “industri pengolahan”. Jenis sektor ini menduduki 30,03 % dari 436.988 jumlah
pekerja. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, terjadi perubahan karakteristik terhadap mata
pencaharian masyarakat. Perubahan itu terlihat dari jumlah tenaga kerja di Tahun 2005 dan
2010 mengalami penurunan secara berturut-turut 47.794 pekerja dan 2.558 pekerja, hal ini
disebabkan adanya penurunan pada beberapa sektor.
Sejak tahun 2005 di wilayah Kabupaten Sukoharjo, sektor “Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, Perburuan dan Perikanan” bukan merupakan matapencaharian yang diminati
sebagai sumber pemasukan utama penduduk setempat. Terlihat pada Tahun 2014, hanya
11,07 % dari jumlah pekerja yang berkecimpung di sektor ini. Kondisi ini terus menurun sejak
tahun 2005 hingga 2014. Sebagian masyarakat cenderung lebih memilih bekerja di sektor
industri, perdagangan dan Jasa.
Tabel III . 8 : Banyaknya Pekerja menurut Jenis Sektor di Kab. Sukoharjo
Jenis Lapangan
Usaha
Tahun 2000 Tahun 2005 Tahun 2010 Tahun 2014
Jumlah Presentase
% Jumlah
Presentase %
Jumlah Presentase
% Jumlah
Presentase %
Pertanian 111,556 24.74% 93,546 23.21% 75,912 18.95% 48,383 11.07%
Pertambangan 1,390 0.31% 762 0.19% 0 0.00% 548 0.13%
Industri 101,770 22.57% 99,559 24.70% 108,310 27.04% 131,248 30.03%
Listrik, Gas dan Air
2,356 0.52% 351 0.09% 1,417 0.35% 500 0.11%
Konstruksi 19,450 4.31% 25,632 6.36% 30,825 7.70% 40,459 9.26%
Perdagangan 111,824 24.80% 116,918 29.01% 101,472 25.33% 112,301 25.70%
Komunikasi 21,231 4.71% 16,623 4.12% 17,576 4.39% 14,548 3.33%
Keuangan 6,508 1.44% 4,525 1.12% 8,396 2.10% 14,720 3.37%
Jasa 74,793 16.59% 45,168 11.21% 56,618 14.14% 74,281 17.00%
Total 450,878 100.00% 403,084 100.00% 400,526 100.00% 436,988 100.00%
Sumber: Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2015
3.4 Kondisi Ekonomi
3.4.1 Tingkat Produktivitas Pertanian dan Perkebunan
A. Pertanian
Dalam RTRW Kabupaten Sukoharjo, disebutkan bahwa Kabupaten Sukoharjo
merupakan salah satu kabupaten penyandang pangan pada Provinsi Jawa Tengah, sehingga
produktivitasnya terus dipacu terutama pada produksi padi. Pada tahun 2000 produksi padi
mencapai 305.595 ton, namun produksinya menurun pada tahun 2005 yaitu hanya mencapai
299.206 ton, namun mampu meningkat lagi hingga tahun 2009 yang mencapai 357.524 ton.
Pada tahun 2005 luas panen padi naik sebesar 1,18% dibandingkan tahun sebelumnya, hal ini
dibuktikan dengan nilai produksi tahun 2005 naik dari tahun 2004 yang hanya 293.868 ton.
Tabel III . 9 : Produksi Tanaman Bahan Makanan Tahun 2000-2014
Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka, Tahun 2000-2015
Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2015
Gambar 3 . 11 Jumlah Produksi Tanaman Bahan Makanan Tahun 2000-2014
Jenis Tanaman Th 2000 Th 2001 Th 2002 Th 2003 Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014
Padi sawah dan
Padi Gogo 305,595 285,186 263,862 273,108 293,868 299,206 322,426 319,720 337,244 357,524 283,655 185,653 346,039 327,182 310,753
Jagung 12,346 20,601 14,740 17,773 15,569 28,042 21,415 22,448 30,589 31,651 35,529 28,717 23,939 21,424 18,556
Ubi Kayu 67,590 58,521 73,937 84,525 105,179 106,283 91,181 93,133 59,982 63,755 66,223 45,339 39,155 25,743 27,870
Ubi Jalar 313 55 81 260 84 96 41 27 14 28 28 0 19 12 157
Kacang Tanah 6,065 8,110 8,981 13,553 14,021 15,345 14,526 15,181 13,957 9,217 13,700 13,179 12,990 12,989 11,490
Kedelai 9,074 8,134 4,941 5,589 7,557 8,107 7,089 9,187 8,586 9,243 8,990 5,054 5,007 3,523 3,006
Kacang Hijau 278 104 63 61 39 133 72 58 40 118 144 177 140 64 40
Jumlah 401,261 380,711 366,605 394,869 436,317 457,212 456,750 459,754 450,412 471,536 408,269 278,119 427,289 390,937 371,872
Banyaknya Produksi Tanaman Bahan Makanan Menurut Jenisnya di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2000-2014 (Ton)
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
Th 2000 Th 2005 Th 2010 Th 2014
Padi sawah dan Padi Gogo
Jagung
Ubi Kayu
Ubi Jalar
Kacang Tanah
Kedelai
Kacang Hijau
B. Perkebunan
Pada Data pertanian Badan Pusat Statistika Kabupaten Sukoharjo diketahui luas
tanaman dan produksi tanaman perkebunan di Kabupaten Sukoharjo selama kurun waktu
2000-2014 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 beberapa komoditi tanaman perkebunan
yang mempunyai luas lahan produksi yang memberikan andil cukup besar diantaranya kelapa
yaitu 1.348,06 Ha, tebu 1.045,25 Ha, dan mete 523,29 ha. Dibandingkan dengan tahun 2013
secara umum luas lahan produksi pada subsektor perkebunan mengalami peningkatan,
seperti: kelapa naik 1,97%, tembakau jawa naik 45,71% dan wijen naik sebesar 84,62%.
Namun produksi kapuk dan tebu turun masing-masing 0,23% dan 4,23%.
Sedangkan dilihat dari banyaknya produksi perkebunan rakyat menurut jenisnya sejak
tahun 2000 hingga 2014 dibeberapa komoditi mengalami penurunan. Hal ini dilihat pada
produksi kelapa pada tahun 2000 mencapai 1.199,06 ton namun pada tahun 2014 produksi
kelapa yaitu 580.72 ton, Kapuk pada tahun 2000 memproduksi sebanyak 185,56 ton pada
tahun 2014 hanya 68,48 ton, Tembakau jawa pada tahun 2000 memproduksi sebanyak
4.190,70 ton namun menurun pada tahun 2014 yaitu menjadi 224,71 ton. Namun ada juga
beberapa komoditi yang terus meningkat seperti tebu pada tahun 2000 hanya memproduksi
2.082,54 ton dan pada tahun 2014 produksi tebu meningkat menjadi 4.212,23 ton, wijen pada
tahun 2000 memproduksi 19.95 ton dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 30,25 ton. Pada
tahun 2013 secara umum produksi sub sektor perkebunan mengalami peningkatan meskipun
sedikit, seperti tebu naik 0,78%, dan empon-empon naik 22,70% namun pada tahun 2014
empon-empon tidak menghasilkan produksi.
Tabel III . 10 : Produksi Komoditi Tanaman Perkebunan Rakyat Tahun 2000-2014
Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2015
Jenis
TanamanTh 2000 Th 2001 Th 2002 Th 2003 Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014
Kelapa 1,199.06 1,199.06 1,626.54 1,470.64 460.22 481.39 539.64 544.62 551.96 563.70 567.33 586.55 569.00 574.19 580.72
Cengkeh 1.49 1.59 2.20 1.14 0.79 0.81 0.86 0.65 0.65 0.63 0.64 1.28 0.08 0.81 0.90
Kapuk 185.56 172.88 178.00 94.15 42.20 51.54 5,540.00 52.96 58.46 54.72 58.03 87.51 61.00 63.01 68.48
Mete 108.89 104.92 122.91 104.34 83.93 84.76 56.20 50.68 51.47 51.42 52.45 79.82 54.00 55.58 58.73
Tebu 2,082.54 2,013.00 2,629.90 3,208.00 2,856.00 2,776.33 3,147.89 3,661.19 3,823.52 3,536.87 3,834.56 3,156.11 4,251.00 4,750.79 4,212.23
Tembakau
Virgina167.57 - 0.00 196.00 - - - - - 0.03 0.04 0.08 0.04 0.05 0.08
Tembakau
Jawa4,180.70 4,938.00 4,402.00 732.00 4,803.80 2,187.00 2,408.00 2,844.84 3,236.97 3,929.66 3,050.05 3,272.50 3,327.00 1,588.50 224.71
Empon-
empon904.57 499.09 825.00 1,488.17 1,339.87 1,370.99 711.00 1,020.88 1,278.23 1,352.57 1,372.30 0.00 0.00 2,067.00 0.00
Wijen 19.95 19.64 41.00 45.75 127.46 81.49 21.39 15.43 15.26 52.44 2.70 17.90 9.73 5.70 30.25
Kapas 0.23 - 0.00 - - 0.70 - - - 0.04 0.05 0.00 0.00 0.00 0.00
Jumlah 8,850.56 8,948.18 9,827.55 7,340.19 9,714.27 7,035.01 12,424.98 8,191.25 9,016.52 9,542.08 8,938.15 7,201.75 8,271.85 9,105.63 5,176.10
Produksi Komoditi Tanaman Perkebenunan Rakyat Menurut Jenisnya di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2000-2014 (Ton)
Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka, 2000-2015
Gambar 3 . 12 Banyaknya Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Tahun 2000-2014
3.4.2 Karakteristik Industri
Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang
aktivitas perekonomiannya salah satunya adalah industri pengolahan. Industri pengolahan
merupaka suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar
secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau barang
setengah jadi. Termasuk dalam kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling).
Sektor industri diketahui memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian
Kabupaten Sukoharjo, dengan distribusi terhadap PDRB Kabupaten Sukoharjo tahun 2004
sebesar 25,75% dan meningkat pada tahun 2013 sebesar 30,01%. Menurut Dinas
Perindagkop dan Penanaman Modal Kabupaten Sukoharjo, industri digolongkan menjadi
industri besar, menengah dan kecil. Dibandingkan tahun 2013 jumlah unit usaha/industri
mengalami peningkatan sebesar 0,42% menjadi 16.977 unit dan 97,57% diantaranya adalah
industri kecil. Ditinjau dari jumlah tenaga kerja juga mengalami kenaikan sebesar 2,07%.
Tabel III . 11 : Jumlah Unit Usaha Industri di Kab.Sukoharjo Tahun 2000 dan2014
Jumlah Unit Usaha Industri di Kab.Sukoharjo Menurut Golongan Industri Tahun 2000 dan 2014
Gol. Industri Kelompok Industri Tahun 2000
Jumlah Kelompok Industri Tahun 2014
Jumlah IAHH ITA IKLME IAHH ITA IKLME
Besar 1 16 2 19 60 23 29 112
Menengah 49 13 17 79 155 62 84 301
Kecil 4,984 3,548 4,738 13,270 6,857 4,312 5,395 16,564
Jumlah 5,034 3,577 4,757 13,368 7,072 4,397 5,508 16,977 Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka 2001 dan 2015
0.00
2,000.00
4,000.00
6,000.00
8,000.00
10,000.00
12,000.00
14,000.00
Th2000
Th2001
Th2002
Th2003
Th2004
Th2005
Th2006
Th2007
Th2008
Th2009
Th2010
Th2011
Th2012
Th2013
Th2014
Produksi Komoditi Tanaman Perkebenunan Rakyat Menurut Jenisnya di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2000-2014 (Ton)
Tabel III . 12 : Jumlah Tenaga Kerja Industri di Kab. Sukoharjo Tahun 2000 dan 2014
Jumlah Tenaga Kerja Industri di Kab.Sukoharjo Menurut Golongan Industri Tahun 2000 dan 2014
Gol. Industri Kelompok Industri Tahun 2000
Jumlah Kelompok Industri Tahun 2014
Jumlah IAHH ITA IKLME IAHH ITA IKLME
Besar 398 41,716 1,546 43,660 11,931 48,325 4,101 64,357
Menengah 6,848 2,828 1,000 10,676 10,246 5,581 2,761 18,588
Kecil 19,319 11,512 17,070 47,901 27,646 17,241 21,932 66,819
Jumlah 26,565 56,056 19,616 102,237 49,823 71,147 28,794 149,764 Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka 2001 dan 2015
Jika dilihat berdasarkan nilai produksi berdasarkan kelompok industri, diketahui pada
Tahun 2000 industri tekstil dan aneka besar memiliki nilai produksi terbesar yaitu 2.250.750 juta
rupiah dengan total produksi seluruh jenis industri pada tahun 2000 yaitu 3.491.586,8 juta
rupiah. Sedangkan pada tahun 2014, produksi terbesar juga diperoleh dari industri tekstil dan
aneka besar dengan nilai yang lebih besar daripada tahun 2000 yaitu menjadi 3.482.580 juta
rupiah, dari total produksi pada tahun 2014 yaitu 7.997.213, 8 juta rupiah. Nilai ini meningkat
hingga dua kali lipat dari tahun 2000.
Tabel III . 13 : Nilai Produksi Industri di Kab. Sukoharjo Tahun 2000 dan 2014
Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka 2001 dan 2015
Ket : IAHH = Industri Agro dan Hasil Hutan ITA = Industri Tekstil dan Aneka IKLME = Industri Kimia, Logam, Mesin dan Elektro
IAHH ITA IKLME IAHH ITA IKLME
Besar 6,000.0 2,250,750.0 123,000.0 2,379,750.0 902,977.7 3,482,580.0 429,236.4 4,814,794.1
Menengah 401,023.5 59,908.0 48,312.8 509,244.3 709,904.4 158,514.5 162,618.5 1,031,037.5
Kecil 257,488.3 249,255.4 95,848.8 602,592.5 912,422.8 815,032.3 423,927.2 2,151,382.3
Jumlah 664,511.8 2,559,913.4 267,161.6 3,491,586.8 2,525,304.9 4,456,126.8 1,015,782.1 7,997,213.8
Nilai Produksi Industri di Kab.Sukoharjo Menurut Golongan Industri Tahun 2000 dan 2014 (Juta Rupiah)
Gol.
Industri
Kelompok Industri Tahun 2000Jumlah
Kelompok Industri Tahun 2014Jumlah