24
42 BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kota Surabaya 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya a. Sejarah Perkembangan Kota Surabaya Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Sejarah Kota Surabaya kental dengan nilai kepahlawanan. Sejak awal berdirinya, kota ini memiliki sejarah panjang yang terkait dengan nilai-nilai kepahlawanan (heroism), dimana nilai kepahlawanan (heroism) terdiri dari tiga unsur yaitu berani, korban, benar. Istilah Surabaya terdiri dari kata sura (berani) dan baya (bahaya), yang kemudian secara harfiah diartikan sebagai berani menghadapi bahaya yang datang. Nilai kepahlawanan tersebut salah satunya dalam peristiwa pertempuran antara Raden Wijaya dan Pasukan Mongol pimpinan Kubilai Khan di tahun 1293. Begitu bersejarahnya pertempuran tersebut sehingga, tanggalnya diabadikan menjadi tanggal berdirinya Kota Surabaya, yaitu 31 Mei. Heroisme masyarakat Kota Surabaya paling tergambar dalam pertempuran 10 November 1945. Arek-arek Suroboyo, sebutan untuk orang Surabaya, dengan berbekal bambu runcing berani melawan pasukan sekutu yang memiliki persenjataan canggih. Puluhan ribu warga meninggal membela

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

  • Upload
    vodung

  • View
    231

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

42

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Kota Surabaya

3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

a. Sejarah Perkembangan Kota Surabaya

Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia

sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Kota

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Sejarah

Kota Surabaya kental dengan nilai kepahlawanan. Sejak awal berdirinya, kota

ini memiliki sejarah panjang yang terkait dengan nilai-nilai kepahlawanan

(heroism), dimana nilai kepahlawanan (heroism) terdiri dari tiga unsur yaitu

berani, korban, benar. Istilah Surabaya terdiri dari kata sura (berani) dan baya

(bahaya), yang kemudian secara harfiah diartikan sebagai berani menghadapi

bahaya yang datang. Nilai kepahlawanan tersebut salah satunya dalam

peristiwa pertempuran antara Raden Wijaya dan Pasukan Mongol pimpinan

Kubilai Khan di tahun 1293. Begitu bersejarahnya pertempuran tersebut

sehingga, tanggalnya diabadikan menjadi tanggal berdirinya Kota Surabaya,

yaitu 31 Mei.

Heroisme masyarakat Kota Surabaya paling tergambar dalam

pertempuran 10 November 1945. Arek-arek Suroboyo, sebutan untuk orang

Surabaya, dengan berbekal bambu runcing berani melawan pasukan sekutu

yang memiliki persenjataan canggih. Puluhan ribu warga meninggal membela

Page 2: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

43

tanah air. Peristiwa heroik ini kemudian diabadikan sebagai peringatan Hari

Pahlawan. Sehingga membuat Surabaya dilabeli sebagai Kota Pahlawan.33

Surabaya menjadi pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan

di kawasan Timur pulau Jawa dan sekitarnya. Hal ini membawa dampak pada

proses bertemunya berbagai etnis dengan mayoritas suku Jawa (60%),

Madura (7,5%), Tionghoa (20%), Arab, Moor, Persia (5%), sisanya adalah

suku Bugis, Makasar, Batak, Melayu serta para ekspatriat yang tinggal di

daerah Surabaya Barat seperti Tionghoa, Korea, dan Jepang.34

Gambar 2. Jumlah etnis yang ada di Kota Surabaya

Secara geografis Surabaya memang diciptakan sebagai kota dagang

dan pelabuhan. Surabaya merupakan pelabuhan gerbang utama Kerajaan

Majapahit. Letaknya yang dipesisir utara Pulau Jawa membuatnya

berkembang menjadi sebuah pelabuhan penting di zaman Majapahit pada

33

Antara Jatim. 2013. http://www.antarajatim.com/lihat/berita/120908/jelajah-bangunan-

bersejarah-di-surabaya. Diakses pada tanggal 26 April 2015. Pukul 18.37 WIB 34

Septina Alrianingrum. 2010. Cagar Budaya Surabaya Kota Pahlawan Sebagai Sumber Belajar

(Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Negeri

Surabaya). Tesis. Program Studi Pendidikan Sejarah. Universitas Sebelas Maret. Surakarta

60%

7%

20%

5% 8%

Chart Title

jawa

madura

tionghoa

arab

melayu, bugis, makasardan batak

Page 3: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

44

abad ke - 14. Berlanjut pada masa kolonial, letak geografisnya yang sangat

strategis membuat pemerintah Kolonial Belanda pada abad ke - 19,

memposisikannya sebagai pelabuhan utama yang berperan sebagai collecting

centers dari rangkaian terakhir kegiatan pengumpulan hasil produksi

perkebunan di ujung Timur Pulau Jawa, yang ada di daerah pedalaman untuk

diekspor ke Eropa.

A. Julukan Kota Surabaya

Kota Surabaya merupakan salah satu kota tertua di Indonesia. Julukan

yang paling terkenal adalah Kota Pahlawan karena keberanian arek – arek

Surabaya dalam berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan pada akhir

Perang Dunia II. Kini, Kota Surabaya adalah kota budaya, pendidikan,

pariwisata, maritim, industri, dan perdagangan yang mengalami

perkembangan pesat. Kota Surabaya juga memiliki masyarakat yang multi

etnis, perguruan-perguruan tinggi terkemuka, obyek-obyek pariwisata yang

menarik, pelabuhan laut, kawasan industri, dan pusat-pusat perbelanjaan.

Kota Surabaya telah menjalin kerjasama “Sister City” dengan tiga kota di

dunia, yaitu Busan (Korea Selatan), Kochi (Jepang), dan Seattle (USA).35

B. Visi Misi Kota Surabaya 2011-2015

Visi

Menuju Surabaya sebagai Kota Jasa dan Perdagangan yang Cerdas,

Manusiawi, Bermartabat, dan Berwawasan Lingkungan. Terwujudnya

Kota Surabaya sebagai pusat perdagangan dan jasa yang cerdas dalam

35

Profil Kota Surabaya.

http://www.yipd.or.id/files/Best_Practice/pengelolaan_sampah_kota_surabaya.pdf. Diakses pada

tanggal 03 April 2016. Pukul 09.44 WIB

Page 4: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

45

merespon semua peluang dan tuntutan global, didukung oleh kepedulian

tinggi dalam mewujudkan struktur pemerintahan dan kemasyarakatan yang

demokratis, bermartabat dalam tatanan lingkungan yang sehat dan

manusiawi.

Misi

a. Membangun kehidupan kota yang lebih cerdas melalui peningkatan

sumber daya manusia yang didukung oleh peningkatan kualitas

intelektual, mental spiritual, keterampilan, serta kesehatan warga

secara terpadu dan berkelanjutan,

b. Menghadirkan suasana kota yang menusiawi melalui peningkatan

aksesibilitas, kapasitas, dan kualitas pelayanan publik, reformasi

birokrasi, serta pemanfaatan sumber daya kota untuk sebesar-besarnya

mendukung kesejahteraan warga,

c. Mewujudkan peri kehidupan warga yang bermartabat melalui

pembangunan ekonomi bisnis komunitas yang mnegutamakan

perluasan akses ekonomi demi mendukung peningkatan daya cipta

serta kreativitas segenap warga Kota Surabaya dalam upaya penguatan

struktur ekonomi lokal yang mampu bersaing di kawasan regional dan

internasional.

Menjadikan Kota Surabaya semakin layak huni melalui pembangunan

infrastruktur fisik dan sosial secara merata yang berwawasan lingkungan.36

36

Visi Misi Kota Surabaya. www.indonesianchm.or.id/index.php?option=com. Pdf (online).

Diakses pada tanggal 22 April 2016. Pukul 12.35 WIB.

Page 5: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

46

C. Demografi Kota Surabaya

Jumlah penduduk yang mencapai sekitar 3,110,187 Orang di Tahun

2012. Kota Surabaya berkembang sebagai Kota Metropolitan. Posisi strategis

Kota Surabaya sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat membuatnya

selalu dinamis. Menjadi pusat aktivitas sama artinya menjadi jujugan bagi

orang dari berbagai daerah.37

D. Letak Geografis Kota Surabaya

Kota Surabaya mempunyai luas wilayah 33.306,30 Ha dan berada

pada ketinggian 3 – 6 meter di atas permukaan air laut (dataran rendah),

kecuali di bagian selatan terdapat dua bukit landai di daerah Lidah &

Gayungan dengan ketinggian 25-50 meter di atas permukaan air laut. Kota

Surabaya terletak diantara 07°9′ - 07°21′ Lintang Selatan dan 112°36′ -

112°54′ Bujur Timur dengan batas wilayah sebagai berikut:38

a. Batas Utara : Selat Madura

b. Batas Selatan : Kabupaten Sidoarjo

c. Batas Timur : Selat Madura

d. Batas Barat : Kabupaten Gresik

37

Profil Kota Surabaya. http://dispendukcapil.surabaya.go.id/ Diakses pada tanggal 15 April 2016.

Pukul 19.34 WIB 38

Profil Kota Surabaya. http://www.surabaya.go.id/profilkota/index.ph?id=1. Diakses pada

tanggal 15April 2016. Pukul 18.14 WIB

Page 6: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

47

Gambar 3. Peta Kota Surabaya

Kota Surabaya terdiri dari 31 Kecamatan yaitu Genteng, Bubutan,

Tegalsari, Simokerto, Tambaksari, Gubeng, Krembangan, Semampir, Pabean

Cantikan, Wonokromo, Sawahan, Tandes, Karangpilang, Wonocolo, Rungkut,

Sukolilo, Kenjeran, Benowo, Lakarsantri, Mulyorejo, Tenggilis Menjoyo, Gunung

Anyar, Jambangan, Gayungan, Wiyung, Dukuh Pakis, Asem Rowo, Suko

Manunggal, Bulak, Pakal, Sambi Kerep serta 163 Kelurahan.39

Gambar 4. Kecamatan yang ada di Kota Surabaya

39

Profil Kota Surabaya. http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/jatim/surabaya.pdf. Diakses

pada tanggal 15 April 2016. Pukul 18.54 WIB

Page 7: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

48

Gambar 5. Kelurahan yang ada di Kota Surabaya

Temperatur Kota Surabaya cukup panas, yaitu rata-rata antara 22,6° -

34,1°, dengan tekanan udara rata – rata antara 1005,2 – 1013,9 milibar dan

kelembapan antara 42% - 97%. Kecepatan angin rata-rata perjam mencapai 12-23

km, curah hujan rata – rata antara 120-190 mm. Jenis tanah yang terdapat di

Wilayah Kota Surabaya terdiri atas jenis Tanah Alluvial dan Grumosol, ada jenis

tanah Alluvial terdiri atas 3 karakteristik yaitu Alluvial Hidromorf, Alluvial

Kelabu Tua dan Alluvial Kelabu.

Berdasarkan letak Topografi Kota Surabaya meliputi:

a. Kota Pantai

b. Dataran rendah antara 3 – 6 m diatas permukaan laut

c. Daerah berbukit, di Surabaya bagian selatan 20 – 30 m di atas permukaan

laut.

Struktur dan pemanfaatan ruang wilayah Kota Surabaya tersusun atas

ruang darat, laut, dan udara yang direncanakan secara terpadu dan terintegrasi

dalam satu kesatuan sistem ruang tersebut. Tata ruang dibagi menjadi dua, yaitu

kawasan budidaya dan kawasan lindung.

Page 8: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

49

E. Fungsi Kota Surabaya

Kota Surabaya mempunyai fungsi dominan sebagai pusat komersial,

finansial, perdagangan, informasi, administrasi, sosial, dan kesehatan. Khusus

di Kota Surabaya, tingginya nilai lahan sebagai akibat pertumbuhan sektor

bisnis yang cukup pesat mengakibatkan terjadinya mutasi penggunaan lahan

yang cukup berarti dari sektor petanian ke sektor-sektor lainnya yang lebih

menguntungkan, seperti sarana pemukiman, perdagangan, perkantoran,

pariwisata, dan lain-lain. Hal ini membawa permasalahan yang cukup

kompleks sehingga perencanaan di bidang sumber daya lahan dan

pengelolaan sumber daya hayati sering mengalami pergeseran.

3.1.2 Suku Bangsa

Kota Surabaya merupakan kota multi etnis yang kaya budaya.

Beragam etnis ada di Surabaya, seperti etnis Melayu, Cina, India, Arab, dan

Eropa. Etnis Nusantara pun dapai dijumpai, seperti Madura, Sunda, Batak,

Kalimantan, Bali, Sulawesi yang membaur dengan penduduk asli Surabaya

membentuk pluralisme budaya yang selanjutnya menjadi ciri khas kota

Surabaya. Sebagian besar masyarakat Surabaya adalah orang Surabaya asli

dan orang Madura.

3.1.3 Agama

Agama Islam ialah agama yang terutama di Kota Surabaya. Kota

Surabaya merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam yang paling

awal di tanah Jawa. Salah satunya Masjid Ampel yang dibina pada abad ke-

15 oleh Sunan Ampel, salah satu perintis walisongo. Terdapat juga penganut

Islam Syiah pada jumlah yang sebagian besar di wilayah Kota Surabaya.

Page 9: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

50

Agama-agama lain yang dianut oleh masyarakat Kota Surabaya termasuk

agama Kristian, Katolik, Hinduisme, dan Buddhisme.40

Kerukunan umat beragama di Kota Surabaya untuk saling

menghormati, menghargai dan saling menolong sesamanya cukuplah besar,

hal ini bisa dilihat dari bangunan Masjid Al-Akbar yang merupakan masjid

terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal, Jakarta, selain itu juga

berdiri Gereja Bethany yang merupakan salah satu gereja terbesar di

Indonesia, dan gedung Graha Bethany di daerah Nginden, Surabaya yang

merupakan salah satu gedung gereja terbesar di Asia Tenggara.

Tidak hanya itu saja, di Kota Surabaya juga banyak terdapat yayasan-

yayasan sosial berazaskan agama, yang bekerja sama dalam berbagai kegiatan

bakti sosial. Bahkan ada satu wadah Kerukunan Umat Beragama di Surabaya

yang sering Exist dalam menyikapi suatu problem sosial manusia agar tidak

mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang

akan merusak persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia pada umumnya serta

masyarakat Jawa Timur khususnya. Agama lainnya adalah agama Yahudi.

Umumnya mereka adalah imigran Yahudi dari Baghdad & Yahudi asal

Belanda. Hal ini semakin diperjelas dengan adanya makam khusus orang

Yahudi di daerah Kembang Kuning, Surabaya.41

40

Kota Surabaya. https://ms.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya#Agama. Diakses pada tanggal 10

April 2016. Pukul 13.44 WIB 41

Kota Surabaya. https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya#Agama. Diakses pada tanggal 10

April 2016. Pukul 13.52 WIB

Page 10: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

51

3.1.4 Bahasa

Surabaya memiliki logat bahasa Jawa yang khas dengan istilah "Boso

Suroboyoan". Logat ini dipengaruhi oleh bagian timur provinsi Jawa Timur

dituturkan di daerah Surabaya dan sekitarnya. Boso Suroboyoan terkenal

kerana sifat egalitarian, terus-terang, dan tidak membedakan ragam tingkat

bahasa seperti bahasa Jawa baku pada umumnya. Masyarakat Surabaya juga

dikenali kerana sifat fanatik dan bangga terhadap bahasa mereka. Dampak

peradaban yang maju dan banyaknya pendatang yang datang ke Surabaya,

secara tidak langsung telah mencampuradukkan bahasa Suroboyo, Jawa

Ngoko dan Madura, sehingga diperkirakan banyak kosakata asli bahasa

Suroboyo yang sudah punah.42

3.1.5 Kebudayaan

Masyarakat Surabaya yang heterogen tersebut mendorong tingkah

laku dan ucapan orang Surabaya terkesan lugas,urakan/kurang sopan dan

kasar. Budaya ini justru menjadikan masyarakat Kota Surabaya memiliki

karakter khas seperti, bersikap lapang dada, lugas, tidak terlalu dengki,

dinamis, energik serta tidak mudah sakit hati; lebih bersifat terbuka, jujur,

ramah, tidak begitu membedakan tingkat-tingkat stratifikasi sosial dalam

masyarakat; dan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai

free man (orang berjiwa bebas) dengan profesi sebagai pedagang kecil,

pengrajin, pengusaha, pertukangan dan sektor ekonomi informal lainnya.

Kesan free man ini mendorong pola kehidupan Surabaya menjadi dinamis

42

Kota Surabaya. https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surabaya#bahasa. Diakses pada tanggal 10

April 2016. Pukul 14.12 WIB

Page 11: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

52

dan menunjukkan perjuangan heterogenitas masyarakatnya dalam

mempertahankan akulturasi budaya, sosial dan ekonomi.43

Surabaya merupakan kota multi etnis yang kaya akan budaya. Budaya

daerah, tradisi, dan gaya hidup yang berbeda di setiap daerah merupakan daya

tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Budaya daerah ini antara

lain kesenian, pakaian adat, upacara adat, gaya hidup, dan kepercayaan.

Budaya Surabaya yang terkenal antara lain Undukan Doro, Musik Patrol dan

Manten Pegon. Salah satu upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk

melestarikan budaya Kota Surabaya adalah dengan pemilihan Cak dan Ning

Surabaya, yaitu duta budaya Kota Surabaya.

3.2 Perkembangan Industri di Kota Surabaya

Kota Surabaya merupakan salah satu pintu gerbang perdagangan

utama di wilayah Indonesia Timur. Sektor primer, sekunder, dan tersier di

kota ini sangat mendukung untuk semakin memperkokoh sebutan Surabaya

sebagai kota perdagangan dan ekonomi. Pembangunan gedung dan fasilitas

perekonomian modern merupakan kesiapan Surabaya sebagai bagian dari

kegiatan ekonomi dunia secara transparan dan kompetitif. Kota Surabaya

telah memposisikan diri sebagai pusat konsentrasi industri. Kehadiran

berbagai industri yang meliputi industri logam dasar, kimia dasar, tekstil,

industri makanan dan minuman.

Kota Surabaya merupakan kota yang kondusif dalam iklim usaha dan

perdagangan serta didukung oleh sarana prasarana yang memadai. Ini

43

Septina Alrianingrum. 2010. Cagar Budaya Surabaya Kota Pahlawan Sebagai Sumber Belajar

(Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Negeri

Surabaya). Tesis. Program Studi Pendidikan Sejarah. Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Page 12: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

53

ditunjukan dari sektor utama penopang perekonomian Surabaya seperti sector

Perdagangan, Hotel dan Restoran mengkontribusi sebesar 38,96% dan

merupakan sektor yang menyumbang Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) paling besar dibandingkan dengan sektor yang lain. Kota Surabaya

dengan penduduk lebih kurang sebanyak 2,9 juta jiwa merupakan pasar dan

potensi ekonomi yang potensial. Sektor lain penopang ekonomi Kota

Surabaya terdiri sektor Industri Pengolahan dengan kontribusi sebesar

27,21%, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 3,29%, sektor Kontruksi

sebesar 6,68%, sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 10,40%, Sektor

Pertambangan dan Penggalian (0,01%), sedangkan Sektor Pertanian hanya

(0,07%).

Perkembangan yang terjadi dalam sektor-sektor penggerak

perekonomian kota tidak terlepas dari adanya dukungan masyarakat yang

kondusif serta dukungan penuh dari Pemerintah Kota Surabaya. Pertumbuhan

ekonomi Surabaya tahun 2010 sebesar 6,73% masih lebih tinggi

dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (6,67%) dan

Nasional (6,1%). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja ekonomi diKota

Surabaya membaik di tengah isu gejolak ekonomi global. Selain itu, dampak

positif sebagai kota perdagangan terbesar kedua setelah DKI Jakarta, daya

beli masyarakat di sini cukup tertolong dengan adanya persaingan antar

usaha, sehingga masyarakatnya dapat mengkonsumsi barang atau jasa yang

lebih murah dibandingkan dengan daerah lainnya.44

44 Pembangunan Perekonomian. Surabaya Kota Perdagangan dan Industri.

http://dinkominfo.surabaya.go.id. Diakses pada tanggal 12 April 2016. Pukul 19.30 WIB

Page 13: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

54

Surabaya memiliki beberapa sentra bisnis yang bisa dijadikan jujugan

investasi. Di kawasan Surabaya Pusat, berjejer gedung-gedung perkantoran

yang bisa dimanfaatkan ruangnya bagi pelaku bisnis. Pusat bisnis yang ada

itu misalnya di Surabaya pusat, ada Wisma BII, Plasa BRI, Plasa Mandiri,

Graha Warna Warni, Wisma Dharmala, dan lain sebagainya.

Pusat Kota Surabaya ini, bisa ditemui berbagai macam kantor bisnis.

Diantaranya perbankan, valas dan bursa modal, jasa telekomunikasi,

pengangkutan, ekspor impor, pariwisata, dan lain sebagainya. Tak

ketinggalan, di kawasan tengah kota juga terbuka luas peluang bisnis jasa

yang luas.

Kota Surabaya Timur, perkembangan bisnis juga cukup bagus. Sebuah

mall mewah, berdiri disana dan menjadi pusat perbelanjaan yang ramai.

Sepanjang jalan Kertajaya (menuju arah ITS), berkembang pesat bisnis

kuliner dan tempat makan. Perkantoran, di Kota Surabaya bagian Timur tidak

terlalu banyak, hanya ada bisnis perbankan di kawasan Kertajaya, Mulyosari

dan sekitar Sukolilo. Selain itu, bisnis yang juga banyak dijumpai di kawasan

ini adalah penginapan, rumah kost dan jasa hiburan serta telekomunikasi.

Kawasan Surabaya Barat juga mengalami perkembangan yang cukup

pesat. Ditandai dengan berdirinya beberapa sentra bisnis baru daerah HR

Muhammad, kawasan perkantoran dan bisnis di Graha Family dan pusat

perbelanjaan Supermall Pakuwon, maupun apartemen-apartemen dan

perumahan baru. Kini Surabaya Barat menjadi wilayah modern dan sangat

ramai.

Page 14: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

55

Sejumlah kawasan telah menjadi pusat kuliner yang menjadi tempat

santai di kala malam hari; seperti G-Walk di kawasan Citra Land, dan

kawasan sepanjang Graha Family. Surabaya Barat kini menjadi sebuah area

baru yang sangat prospek. Bukan hanya pusat bisnis dan perbelanjaan, kini

disana juga berdiri Universitas Negeri Surabaya yang megah dan dilengkapi

arena olahraga masyarakat, tempat berenang, dan lain sebagainya. Akses ke

Surabaya Barat sangat mudah dan menjadi wilayah yang menarik banyak

orang untuk mengunjunginya.

Kawasan Surabaya Utara, yang lebih dekat dengan kawasan

pelabuhan Tanjung Perak, banyak berdiri kantor-kantor yang bergerak di

bidang pengangkutan barang, ekspor-impor dan agen perjalanan wisata. Di

kawasan ini, sejak lama telah berlangsung transaksi perdagangan dan

sekaligus tempat bongkar muat barang antar Negara dan antar pulau. Bahkan

kini Tanjung Perak semakin sibuk dan Pemerintah Kota Surabaya berencana

mengembangkan wilayah pelabuhan kearah Kali Lamong. Ini dilakukan guna

memenuhi kebutuhan yang terus meningkat untuk tempat bongkar-muat dan

arus barang yang masuk dan keluar melalui Surabaya.

Kawasan Surabaya Selatan, pertumbuhan bisnis juga terus

berkembang. Jika dahulu sentra bisnis bagian selatan hanya berpusat di

Wonokromo, maka kini terus mengarah ke selatan. Sepanjang Jalan Ahmad

Yani bertumbuhan pusat bisnis; seperti Royal Plaza, Graha Pena, dan

sebagainya. Kini pun di bagian selatan Kota Surabaya, tepatnya di Waru

sebuah sentra bisnis baru muncul, dengan dibukanya CITO.

Page 15: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

56

Pusat bisnis baru ini juga melengkapi pusat bisnis yang sudah ada,

Graha Pena dan Graha Pangeran disamping dibangunnya apatemen-

apartemen di kawasan Surabaya Selatan. Perkembangan, bisnis di Kota

Surabaya Selatan lebih mengarah pada edukasi, ini ditandai dengan

pembangunan apartemen metropolis, yang dikhususkan bagi pelajar dan

mahasiswa serta Universitas Pelita Harapan dan DBL Arena yang

dimanfaatkan untuk kegiatan kompetisi bola basket para siswa SMA dan

sederajat. Bisnis lain yang mungkin dikembangkan adalah teknologi

informasi dan media yang selama ini masih terus berkembang.

3.3 Profil Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir

Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir merupakan salah satu dari

kelurahan dan kecamatan dari Kota Surabaya. Kelurahan Ampel Kecamatan

Semampir lebih tepatnya berada di Surabaya bagian utara. Dimana kelurahan

ini sangat dekat perbatasan Kota Surabaya dan Pulau Madura.

Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir ini sebelah utara berbatasan

dengan Kelurahan Ujung Kecamatan Semampir, sebelah Timur berbatasan

dengan Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir dan Kelurahan

Simolawang, Kecamatan Simokerto, sebelah selatan berbatasan dengan

Kelurahan Nyamplungan Kecamatan Pabean Cantikan sedangkan sebelah barat

berbatasan dengan Kelurahan Nyamplungan Kecamatan Pabean. Berikut bagan

batasan wilayah Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir Surabaya:

Page 16: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

57

Gambar 6. Batas wilayah Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir

Kota Surabaya

Sumber Data: Monografi Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir

Kota Surabaya Tahun 2013

Dari batas wilayah Kelurahan Ampel dapat dilihat bahwa Kelurahan

Ampel Kecamatan Semampir sangat luas. Luas wilayah dari Kelurahan Ampel

Kecamatan Semampir secara keseluruhan 29 ha. Luas wilayah Kelurahan

Ampel ini dibagi menjadi beberapa wilayah diantaranya andalah wilayah

perkantoran, perumahan, industri, perdagangan, dan fasilitas umum. Luas

wilayah perkantoran adalah 5 ha, perumahan atau pemukiman warga

Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir ini seluas 2,5 ha. Luas wilayah

industri 5 ha. Luas wilayah perdagangan seluas 5 ha. Sedangan luas dari

wilayah fasilitas umum 10 ha. Dan 5 ha merupakan tanah lain-lain berupa

tanah kosong dan taman. Berikut ini adalah data luas wilayah Kelurahan

Ampel Kecamatan Semampir:

Utara: Kelurahan

Ujung Kecamatan

Semampir

Kelurahan Ampel

Kecamatan

Semampir

Timur: Kelurahan

Sidotopo Kecamatan

Semampir

Barat: Kelurahan

Nyamplungan

Kecamatan Pabea

Selatan: Kelurahan

Nyamplungan Kecamatan

Pabean Cantikan

Page 17: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

58

Tabel 2. Luas wilayah kelurahan ampel kecamatan semampir Kota

Surabaya

Luas wilayah Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir Kota Surabaya (29 ha)

Pemukiman

2,5 ha

Perkantoran

5 ha

Perdagangan

2 ha

Perindustrian

5 ha

Fasilitas

umum

10 ha

Lain-lain

5 ha

Sumber data : Monografi Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir

Kota Surabaya Tahun 2013

Dengan luas wilayah Kelurahan Ampel yang begitu luas maka

sebanding dengan jumlah penduduk dari Kelurahan Ampel ini. Jumlah

penduduk dari Kelurahan Ampel Kecamtan Semampir pada tahun 2014 adalah

21.873 dengan penduduk laki-laki berjumlah 10.863 dan jumlah penduduk

perempuan sebanyak 11.010 orang. Jadi perbandingan antara penduduk yang

berjenis laki- laki dan perempuan sangat tipis. Jika di prosentasikan maka

perbandingannya hanya 0,67 %. Jumlah perempuan lebih banyak 147 orang

dibanding laki-laki. Jumlah keluarga juga dapat dilihat dari jumlah kartu

keluarga laki-laki sejumlah 3.506 KK dan 2.022 KK perempuan. Jadi jika di

total jumlah keseluruhan KK sebanyak 5.528 KK. Berikut rincian jumlah

penduduk menurut KK:

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

A. Jumlah Penduduk Jenis Kelamin Jumlah

Seluruhnya

Satuan

Laki-Laki Perempuan

1. Jumlah Penduduk 10.863 11.010 21.873 Orang

B. Jumlah Keluarga KK Laki-

Laki

KK

Perempuan

Jumlah Total Satuan

1. Jumlah Kepala

Keluarga

3.506 2.022 5.528 KK

Sumber data: Monografi Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir

Kota Surabaya. Bulan Mei Tahun 2014

Page 18: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

59

Luasnya wilayah dan banyaknya penduduk Kelurahan Ampel

Kecamatan Semampir menjadikan Kelurahan Ampel terbagai menjadi sub

pemerintahan. Diantaranya adalah pemerintahan rukun warga (RW) dan

pemerintahan rukun tetangga (RT). Kelurahan Ampel terdiri dari 17 RW

dengan total penduduk terbanyak yang berada di RW 05 sebanyak 2557 orang

dan jumlah penduduk terkecil berada di RW 17 sebanyak 514 orang.

Dari jumlah penduduk yang terbagi-bagi dalam RW. Peneliti

menemukan bahwa dalam jumlah sebanyak itu terdapat beberapa etnis atau

keturunan yang bertempat tinggal di Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir.

Bukan hanya sebagai warga negara Indonesia (WNI) namun juga terdapat

warga negara asing (WNA). Berikut rinciannya:

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis

No Etnis

Jumlah penduduk

WNI WNA Jumlah

penduduk L P L P

1. Indonesia 4328 4378 0 0 8706

2. Cina 7 19 5 2 33

3. Arab 6483 6587 4 2 13050

4. India 4 5 2 1 12

Jumlah 10822 10963 11 5 21801

Sumber data: Data Penduduk Kelurahan Ampel Kecamatan Semampir

Surabaya Tahun 2013

Page 19: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

60

Tingginya jumlah penduduk yang berada di Kelurahan Ampel

Kecamatan Semampir juga tidak menjadikan seluruh penduduknya menganut

agama islam. Akan tetapi ada beberapa agama yang dianut oleh penduduk

Ampel.45

1.3 Sejarah Kampung Arab Kota Surabaya

Dulu pertama kali Sunan Ampel datang pada abad ke-15 M, beliau

membangun Masjid Ampel sebagai pusat sosial dan pendidikan, bagian dari

misi penyebaran Islam. Pada saat santri beliau sudah mulai banyak, mereka

membuat pemukiman yang sekarang dikenal sebagai Kampung Ampel di

sekitar masjid antara lain Ampel Maghfur, Ampel Kembang, Ampel Lonceng

dan lain sebagainya.

Mengikuti pemukiman tersebut, para santri juga lambat laun

menciptakan setra ekonomi dengan komoditasnya yang berkaitan dengan

Masjid Ampel seperti wewangian, busana muslim, kitab, dan lain-lain, yang

kita kenal sebagai Ampel Suci atau Pasar Gubah.

Sejarah terbentuknya kampung Arab di Kota Surabaya yaitu adanya

jalur perdagangan antar para pedagang dari mancanegara. Karena kondisi di

Yaman pada saat itu sedang dirundung kemiskinan dan peperangan, maka

orang-orang Arab di Yaman tersebut bermigrasi ke wilayah-wilayah yang

bisa memakmurkan kehidupan mereka seperti, Indonesia, Malaysia,

Singapura, India dan lain sebagainya.

45

N. Indahyati, 2014, http://digilib.uinsby.ac.id/514/3/Bab%203.pdf ( diakses pada tanggal 09

Maret 2016, pukul : 18:44 WIB).

Page 20: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

61

Berbicara soal Arab, orang-orang ini punya kebiasaan ketika tiba di

suatu tempat baru, mereka akan mencari atau mendirikan masjid. Begitu juga

sama dengan pendatang Arab di Kota Surabaya yang masuk pada abad ke-16

M melalui jalur darat dari Arah Batavia, kala itu belum ada akses laut. Pada

saat mereka masuk ke Kota Surabaya, mereka mencari lokasi yang paling

dekat dengan Masjid, yaitu Masjid Ampel.

Akhirnya mereka merasa cocok karena antara perkara reliji (adanya

Masjid) dan faktor ekonomi (pasar Gubah), maka mereka membentuk

komunitas di dekat Masjid Ampel. Kampung Arab pertama adalah Ketapang

Besar sebelum akhirnya merambah ke KH. Mas Mansyur terbatas sampai

Petukangan.

Abad ke-17 M, komunitas Belanda mulai menguatkan posisi mereka

lewat perdagangan dan ekonomi. Salah satu caranya adalah dengan kontrol

kelompok masyarakat berdasarkan kelas sosial yaitu, Eropa ( kelas 1), Timur

jauh yaitu Arab, India, Cina (kelas 2) dan pribumi (kelas 3). Kampung Arab

Kota Surabaya kala itu dipetakan dalam batasan langgar Bafadhal (selatan),

Petukangan (utara), Kalimas (barat), dan sungai Pegirian (timur).46

Berbicara mengenai kampung Arab Ampel tak bisa terlepas dengan

komunitas Arab yang menghuni kawasan utara surabaya. Kampung Ampel

merupakan kawasan yang dihuni oleh berbagai suku bangsa dalam kurun

waktu beratus tahun. Realitanya kampung Ampel merupakan wujud

pembauran antar suku bangsa, etnik, bahasa, budaya dalam kurun waktu yang

46

Basundoro,Purnaman. 2009. Dua Kota Tiga Zaman Surabaya dan Malang. Yogyakarta: Ombak.

Hal. 35

Page 21: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

62

cukup lama. Pembauran antar suku bangsa ini di akibatkan karena faktor

ekonomi, politik, dan agama yang lambat laun akhirnya bisa menerima semua

perbedaan yang ada disetiap suku-sukunya.

Kampung Ampel yang secara adminstratif terletak di Kecamatan

Semampir, oleh warga Kota Surabaya dikenal sebagai kampung Arab, karena

sebagian besar warganya beretnis Arab. Etnis lain yang juga menghuni

kampung Ampel antara lain etnis Jawa, Madura, Cina, Pakistan, dan India.

Tidak ada data yang menunjukkan perincian jumlah penduduk berdasarkan

perbedaan etnis, namun secara kasar dapat dikatakan bahwa etnis Arab

merupakan mayoritas, diikuti etnis Jawa dan Madura. Kampung Arab yang

masih termasuk dalam wilayah Ampel, sudah pasti perlu ditelusuri. Notabene

penduduk di sini adalah orang Arab, biarpun bukan berasal dari Arab Saudi,

melainkan keturunan bangsa Yaman yang disebut Hadromi. Uniknya, gaya

rumah-rumah disini masih asli peninggalan zaman Sunan Ampel.

Kota Surabaya, jumlah penduduk keturunan Arab diperkirakan

mencapai ratusan ribu orang. Umumnya mereka adalah pedagang dan

sebagian kecil ulama. Para pedagang keturunan Arab itu berasal dari

Hadramaut, daerah di Yaman Selatan, sebagai pedagang sekaligus

menyebarkan Islam. Kota Surabaya mereka mendiami wilayah padat di Kota

Bawah, kawasan yang dibatasi Kalimas (sebelah Barat), Sungai Pegirian

(Timur), Kembang Jepun (Selatan), dan selat Madura (Utara). Aktivitas

perdagangan yang digeluti keturunan Arab dilakukan di sekitar Masjid Sunan

Ampel, kerena hal ini tidak bisa dilepaskan dari pengaruh ketokohan Sunan

Page 22: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

63

Ampel. Sebab utama masyarakat mendirikan toko karena banyaknya peziarah

yang datang ke makam Sunan Ampel.

Selama berada di bawah pendudukan Belanda, kampung Arab

Surabaya seperti halnya wilayah lainnya, mendapatkan nama-nama jalan

bentukan pemerintah Kolonial tersebut. Tak jarang, nama-nama jalan yang

digunakan merupakan nama tokoh terkenal yang mendiami wilayah tersebut.

Berikut nama-nama jalan di wilayah K.H. Mansyur – Ampel – Panggung –

Nyamplungan – hingga Sasak selama masa penjajahan Belanda:47

Tabel 5. Nama Jalan Di Kampung Ampel

NAMA SEKARANG NAMA DULU

Jl. Ampel Asahan Ampel Asahan

Jl. Ampel Belakang Ampel Belakang

Jl. Ampel Belumbang Ampel Bloembang

Jl. Ampel Cempaka Ampel Tjempaka

Jl. Ampel Culik Ampel Tjoelik

Jl. Ampel Kidul Ampel Goebah Kidoel

Jl. Ampel Kembang Ampel Kembang

Jl. Ampel Kenjeran Ampel Kendjeran

Jl. Ampel Kenongo Ampel Kenongo

Jl. Ampel Kesumba Ampel Kesoemba

Jl. Ampel Kesumba Pasar Ampel Kesoemba Pasar

Jl. Ampel Keresan Ampel Kresan

Jl. Ampel Lor Ampel Goebah Loer

47

http://arabische-kamp.com/kampung-arab-surabaya-dulu-sekarang/ Diakses pada tanggal 26

April 2016. Pukul 19.30 WIB

Page 23: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

64

Jl. Ampel Lonceng Kampong Lontjeng

Jl. Ampel Maghfur Ampel Megapoor

Jl. Ampel Masjid Ampel Mastjid

Jl. Ampel Pacar Sirihstraat

Jl. Ampel Pande Ampel Mentega

Jl. Ampel Sawahan Ampel Sawahan

Jl. Ampel Suci Ampel Martabak

Jl. Ampel Tebasan Ampel Tebasan

Jl. Ampel Wirai Ampel Wirai I, II

Jl. Kalimas Hilir Gedung Banger

Jl. Kalimas Madya I Pasarsteeg

Jl. Kalimas Madya II Kampong Baroe Anwar

Jl. Kalimas Madya III Kampong Baroe Bangilan

Jl. Kalimas Madya IV Kampong Baroe Gemoek

Jl. Kalimas Udik I Maleische Steeg / Moorensteeg

/ Kampong Baroe Sawahan

Jl. Kalimas Udik II Maleische Dwarsvoorstraat

Jl. Kalimas Udik IV Gang Baagil

Jl. Ketapang I Ketapang Proten

Jl. Ketapang II Ketapang Ardiguno

Jl. Ketapang III Ketapang Besar

Jl. Ketapang IV Ketapang Ketjil

Jl. KH Mansyur Kampementstraat

Jl. Pabean Tinstraat

Jl. Pabean Kulon Pabean Koelon

Page 24: BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran …eprints.umm.ac.id/44187/4/jiptummpp-gdl-karimah201-47049-4-babiii.pdf · 3.1.1 Sejarah Perkembangan dan Fungsi Kota Surabaya

65

Jl. Pabean Sayangan Pabean Sajangan

Jl. Panggung Smokkelsteeg / zie Panggoeng

Jl. Pegirian Pegirian

Jl. Sultan Iskandar Muda Pekoelen / Danakarya

Jl. Sasak Sasak

Gambar 7. Peta Kampung Arab Kota Surabaya