Upload
phunghuong
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
31
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
III.1. Latar Belakang Perusahaan
III.1.1. Sejarah Perusahaan
PT. Federal International Finance didirikan di Jakarta pada tanggal 1 Mei
1989 dengan nama PT. Mitrapusaka Artha Finance berdasarkan akta notaris
Rukmasanti Hardjasatya S.H., No.1, yang kemudian diubah dengan akta No.40
tanggal 26 Juni 1989 oleh notaris yang sama. Anggaran dasar Perseroan disetujui
oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No.C2-6728.HT.01.01.Th.89
tanggal 27 Juli 1989. selanjutnya, Rapat Umum Pemegang Saham luar Perseroan
tanggal 21 oktober 1991 telah menyetujui perubahan nama Perseroan menjadi PT
Federal International Finance. Perubahan nama ini disetujui oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-
6464.HT.01.04.Th.91. tanggal 7 November 1991. Anggaran dasar Perseroan
telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan yang terakhir dengan
akta No.4 dari notaries Sudiono Abady, S.H., tanggal 6 Januari 2006.
Sehubungan dengan perubahan komposisi pemegang saham. Perubahan tersebut
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-01609HT.01.01 tahun 2006 tanggal 16
Februari 2006.
Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, sejak tanggal 4 Oktober 2004.
maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan kegiatan usaha dalam bidang
32
lembaga pembiayaan dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, dengan ruang
lingkup kegiatan yang meliputi:
1. Menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi ( Finance Lease )
maupun Sewa Guna Usaha tanpa Hak Opsi ( Operating Lease ) untuk
digunakan oleh penyewa guna usaha ( Lessee ) selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
2. Menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian/ pengalihan
serta pengurusan piutang / tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan dalam dan luar negeri.
3. Menjalankan kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan jasa
dengan menggunakan kartu kredit.
4. Menjalankan kegiatan pembiayaan perdagangan barang berdasarkan
kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran / berkala oleh
konsumen.
5. Menjalankan kegiatan pembiayaan berdasarkan persetujuan / kesepakatan
antara perseroan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai
untuk mengembalikan pembiayaan tersebut dalam jangka waktu tertentu
dengan berdasarkan imbalan/ bagi hasil.
6. Perseroan Memperoleh izin usaha sebagai perusahaan pembiayaan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman
No.1151/KMK.013/1989 tanggal 17 Oktober 1989 dan
No.1004/KMK.013/1990 tanggal 30 Agustus 1990 dan memulai operasi
33
komersialnya pada tahun 1989. Saat ini Perseroan terutama bergerak
dalam bidang pembiayaan konsumen.
Kantor pusat Perseroan berlokasi di gedung AMDI- B Jalan Gaya Motor
Raya No.8, SunterII, Jakarta, dan memiliki 101 Kantor cabang yang berlokasi
antara lain di Makassar, Banjarmasin, Medan, Palembang, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Kediri, Jember, Bandung dan lain-lain.
Perseroan telah menerbitkan obligasi amortisasi PT. Federal International
Finance I tahun 2002 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp. 300.000.000
(Obligasi), obligasi amortisasi PT. Federal International Finance II tahun 2003
dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp. 750.000.000 ( Obligasi II), obligasi PT.
Federal International Finance III tahun 2004 dengan tingkat bunga tetap sebesar
Rp. 500.000.000 ( Obligasi III) obligasi PT. Federal International Finance IV
tahun 2004 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp. 500.000.000 ( obligasi IV),
obligasi PT. Federal International Finance V tahun 2005 dengan tingkat bunga
tetap sebesar Rp. 1.000.000.000 ( obligasi V) dan obligasi PT. Federal
International Finance VI tahun 2006 dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp.
600.000.000 ( obligasi VI ).
Obligasi I,II,III,IV,V,dan VI dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas
Pasar Modal ( Bapepam) masing-masing berdasarkan Surat Keputusan : No.S-
891/PM/2002 pada tanggal 27 Agustus 2002, No.S-1761/PM/2003 pada tanggal
25 Juli 2003, No.S-575/PM/2004 pada tanggal 19 Maret 2004, No.S-
2792?PM/2004 pada tanggal 1 September 2004, No.S-3932/PM/2004 pada
tanggal 31 Desember 2004, No. S-825/PM/2006 pada tanggal 7 April 2006.
34
III.1.2. Produk dan Jasa
a. Pembiayaan Konvensional
1. New Motorcycle Loan
PT. Federal International Finance menawarkan produk jenis ini bagi para
pelanggan perusahaan, bila ingin membeli sepeda motor baru
2. Used Motorcycle Loan
PT Federal International Finance juga menawarkan produk berupa kredit
untuk sepeda motor bekas. Hal ini telah menciptakan kesempatan besar bagi
bisnis perusahaan dan memperluas jangkauan perusahaan untuk pangsa pasar
yang baru.
3. Multi Product Financing
Pembiayaan ini merupakan pembiayaan yang diperuntukkan untuk
produk selain sepeda motor. Produk yang diawarkan dari pembiayaan ini
contohnya adalah barang-barang elektronik, seperti televisi, mesin cuci,
entertainment player, handphone, komputer dan lain sebagainya.
b. Pembiayaan Syariah
Prinsip-Prinsip Pembiayaan Syariah
Prinsip Jual Beli Syariah
Menempatkan nilai-nilai religi saat menjalankan idealisme usaha dalam
bingkai semangat yang dilandasi nilai - nilai universal untuk kemaslahatan
ummat dalam mewujudkan transaksi yang adil dan mencegah kerugian atau
beban yang memberatkan dikemudian hari.
35
Universal
Tidak membeda-bedakan latar belakang suku, agama, ras dan golongan
dalam memberikan pelayanan.
Jelas
Prinsip ini tercermin dari penyampaian informasi dalam kontrak mengenai
tanggung jawab dari kondisi pembiayaan yang disepakati bersama.
Bersih
Hanya menggunakan tata cara pembiayaan syariah untuk menjamin semua
transaksi dilakukan dengan cara yang sesuai dengan syariah.
Terbuka
Penawaran harga disampaikan secara detail dan transparan mengenai harga
pokok produk dan margin keuntungan yang diinginkan oleh PT Federal
International Finance sebagai total biaya yang harus ditanggung oleh pembeli
sesuai dengan kesepakatan bersama.
Adil
Melalui pembiayaan syariah, PT Federal International Finance menempatkan
nasabah pengguna dana dalam hak, kewajiban, keuntungan dan resiko yang
berimbang.
Jujur
Jujur dalam menyampaikan informasi yang ada.
36
III.1.3. Visi dan Misi Perusahaan
PT Federal International Finance memiliki visi menawarkan solusi
keuangan terbaik bagi para pelanggan maksudnya adalah memberikan fasilitas
fasilitas pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen
dengan prinsip mudah, aman,dan menguntungkan. Dalam menjalankan visi
tersebut, maka PT. Federal International Finance memiliki misi-misi tertentu,
yaitu :
1. Beroperasi secara lugas dengan tetap mengindahkan aspek kehati-hatian.
2. Berkontribusi dalam meningkatkan distribusi sepeda motor produk Astra
3. Memenuhi harapan para pelanggan, karyawan, pemegang saham, kreditur
dan pemerintah
4. Menawarkan produk yang terjangkau bagi pelanggan
5. Memanfaatkan infrastruktur untuk kredit mikro, pinjaman tanpa jaminan dan
bisnis penggadaian.
III.2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Suatu perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang baik agar
pengelolaannya dapat terarah. Struktur organisasi adalah suatu bagan yang
menggambarkan susunan fungsi dan tanggung jawab dari fungsi-fungsi yang ada
dalam suatu perusahaan yang memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing.
Dalam struktur organisasi yang baik terlihat adanya pemisahan wewenang dan
tanggung jawab secara jelas sehingga setiap pegawai atau bawahan dapat
mengetahui dengan jelas dimana kedudulannya dan kepada siapa harus
bertanggung jawab.
37
Struktur organisasi suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lain.,
hal ini disebabkan karena adanya bermacam-macam jenis usaha, besar kecilnya
perusahaan dan penyebaran wilayah operasi perusahaan dan bergantung pula
pada tujuan dan kebutuhan pendirinya
Struktur organisasi PT. Federal International Finance merupakan struktur
organisasi fungsional, yaitu tiap dalam struktur tersebut, terbagi atas divisi-divisi
yang menjalankan peran dan fungsi kerja masing-masing. Berikut adalah struktur
organisasi PT. Federal Inernational Finance:
KomisarisKomisaris
DirekturDirektur UtamaUtama
DivisiDivisi A U D I TA U D I T
DirekturDirektur MarketingMarketing DirekturDirektur OperasionalOperasional Direktur supervisor bisnisDirektur supervisor bisnis
DivisiDivisi MarketingMarketing
DivisiDivisi PerbaikanPerbaikanManagement Management dandan
LegalalitasLegalalitas
DivisiDivisi OperasionalOperasional DivisiDivisi TeknologiTeknologi InformasiInformasi
DivisiDivisi PengembanganPengembanganPerusahaanPerusahaan
DirekturDirektur
DivisiDivisi KeuanganKeuangan
DivisiDivisi KomunikasiKomunikasiPerusahaanPerusahaan
DivisiDivisi AkuntansiAkuntansidandan PerpajakanPerpajakan
DivisiDivisiPengembangaPengembanga
nn sumbersumberdayadaya manusiamanusiadandan masalahmasalah--
masalahmasalahumumumum
DivisiDivisiPengembPengemb
angananganManagemManagem
entent
DivisiDivisiPengePengembangmbang
ananBisnisBisnis
RUPSRUPS
Gambar III.1. Struktur Organisasi PT Federal International Finance
Sumber: Human Resources Development and General Affairs Division
38
Kepemimpinan tertinggi PT. Federal International Finance terletak pada Dewan
Komisaris yang dipimpin oleh seorang komisaris utama. Dewan komisaris tersebut
terdiri dari :
• Gunawan Geniusahardja, selaku Presiden Komisaris
• Michael Dharmawan Ruslim, Komisaris
• Johannes Hermawan, Komisaris
• Angky Utarya Tisnadisastra, Komisaris
Namun demikian kepemimpinan manajemen tertinggi dipegang oleh seorang
oleh seorang presiden direktur yaitu Ida Purwaningsih Lunardi dan wakil presiden
direktur yaitu Suhartono yang membawahi 3 bagian fungsional, yaitu
a) MKT Director = Marketing Director / Direktur Marketing, terdiri dari divisi
marketing dan divisi legal
b) OP.Director = Operational Director / Direktur Operasional, terdiri dari divisi
operasional dan divisi finance. Divisi Finance sendiri terdiri dari divisi akuntansi
dan pajak dan divisi audit
c) Business Supervisor Director = Direktur supervisor bisnis, terdiri dari divisi
informasi dan teknologi, divisi pengembangan perusahaan—yang terdiri dari
divisi HRD & GA, divisi pengembangan manajemen dan divisi business support.
Setiap departemen atau divisi di PT. Federal International Finance dikepalai oleh
seorang kepala divisi (manager) dan mempunyai mempunyai uraian tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut :
39
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki wewenang sebagai berikut :
• Memilih dan memberhentikan manajemen.
• Memutuskan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan.
• mempunyai wewenang untuk mempengaruhi setiap keputusan yang diambil oleh
manajemen.
• memutuskan kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan oleh manajemen.
2. Board of Commisioner / Dewan Komisaris
• Menetapkan tujuan perusahaan atau target operasi yang harus dicapai dalam jangka
panjang dan jangka pendek.
• Menetapkan perencanaan, program kerja ,dan kebijakan dan rancangan Anggaran
Dasar (AD) / Anggaran Rumah Tangga Perusahaan (ART).
• Memberikan nasihat, tanggapan, dan / atau persetujuan secara tepat waktu dan
berdasarkan pertimbangan yang memadai.
• Meminta dan menilai pertanggung jawaban dewan direksi atas jalannya kegiatan
perusahaan secara keseluruhan.
• Melakukan pengawasan secara berkelanjutan terhadap kinerja dewan direksi yang
dapat dilakukan oleh masing-masing anggota komisaris sedangkan keputusan
pemberian nasihat dilakukan atas nama komisaris secara kolektif (board).
3. President Director / Presiden Direktur
• Memimpin para direksi untuk bekerja sesuai dengan tugasnya demi mencapai
tujuan perusahaan
• Merumuskan tujuan dan kebijakan umum perusahaan
40
• Menentukan kebijakan / keputusan yang perlu diambil baik untuk kelangsungan
hidup perusahaan maupun untuk peningkatan kinerja manajemen.
• Menetapkan dan mengarahkan strategi kepada semua karyawan yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan aktivitas perusahaan.
• Mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam
segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun mengenai
kepemilikan.
• Menetapkan keputusan perjanjian kerjasama dengan pihak lain.
• Bertanggung jawab kepada komisaris atas jalannya kegiatan perusahaan secara
keseluruhan berdasarkan wewenang yang dimiliki.
4. Board of Directors / Dewan direksi
• Melaksanakan secara berkesinambungan perencanaan, program kerja, kebijakan
dan Anggaran Dasar (AD) / Anggaran Rumah Tangga (ART) perusahaan agar
tetap relevan dengan perkembangan jaman dan keadaan perusahaan.
• Menetapkan perencanaan kegiatan operasi harian, informasi organisasi, dan
koordinasi dalam perusahaan.
• Bertanggung jawab kepada komisaris atas jalannya kegiatan perusahaan secara
keseluruhan berdasarkan wewenang yang dimiliki.
5. MKT Director = Marketing Director / Direktur Marketing
• Bertanggung jawab dalam pengelolaan pengembangan sistem pemasaran
• Memberikan pengarahan dalam pengembangan jalur pemasaran
5.1. MKT Div = Marketing Division / Divisi Marketing
• Merencanakan strategi pemasaran.
41
• Mengadakan pembinaan dan pengembangan jalur pemasaran.
• Menyelenggarakan riset pasar
• Mengkoordinasikan proses penawaran dengan fungsi terkait.
• Menyajikan informasi harga perkiraan dari pemilik / pesaing.
• Melaksanakan penerapan sistem manajemen mutu yang dikembangkan
perusahaan.
• Membina fungsi di lingkungannya dan SDM yang menjadi tanggung jawabnya
sesuai dengan arah perkembangan perusahaan.
• Melaksanakan koordinasi dengan pihak eksternal yang terkait dengan fungsi
pemasaran dalam rangka upaya optimalisasi perolehan pesanan, undangan
tender.
5.2. REM & Legal Div = / Divisi Perbaikan Management dan Legalitas
• Memulihkan keadaan Management Perusahaan
• Bertanggung jawab dalam pengurusan segala yang berhubungan dengan
legalitas perusahaan
• Mengawasi tindakan pelanggaran yang dilakukan para distributor serta
mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut
6. OP.Director = Operational Director / Direktur Operasional
• Menentukan kebijakan operasional perusahaan sesuai dan melaporkannya ke
president director
• Mengawasi dan bertanggung jawab atas jalannya operasional perusahaan
42
6.1. OP. Division = Operational Division / Divisi Operasional
• Melaksanakan kegiatan operasional berdasarkan kebijakan perusahaan yg
telah ditetapkan oleh direktur operasional
• Melaksanakan Program Operasional dan mengusahakan tercapainya
optimalisasi pada perkembangan perusahaan
6.2. FIN Division = Finance Division / Divisi Finance
• Menangani masalah penerimaan dan pengeluaran kas
• Membuat anggaran penerimaan dan pengeluaran keuangan perusahaan.
6.2.1. Audit
• Menetapkan standar internal audit, prosedur dan kebijakan perusahaan
• Mengawasi pelaksanaan proses audit operasional perusahaan secara
periodik dan posisi finansial perusahaan.
• Menjaga hubungan baik dengan auditor eksternal
• Memastikan kepatuhan akan ketentuan dan perundang-undangan yang
berlaku serta kebijakan manajemen dilaksanakan dalam kegiatan
operasional dan finansial perusahaan.
• Memastikan keakuratan dan ketepatan waktu dalam mebuat laporan-
laporan yang diperlukan oleh pihak manajeman perusahaan, oleh divisi-
divisi yang menjadi tanggung jawabnya.
6.2.2. Accounting & Tax Division = Akuntansi & Perpajakan
• Melaksanakan kegiatan akuntansi dan pembukuan perusahaan.
• Memonitor saldo perusahaan tiap akhir bulan.
• Menghasilkan dan melaporkan keuangan perusahaan.
43
• Melakukan kerjasama dan koordinasi yang baik dengan divisi lainnya
guna mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
• Bertanggung jawab kepada manajer operasional atas segala hal yg
berhubungan dengan akuntansi perusahaan berdasarkan wewenang
yang dimiliki.
7. Business Supervisor Director = Direktur supervisor bisnis
• Bertanggung jawab atas bisnis perusahaan
• Mengadakan survey dan penelitian untuk menciptakan bisnis baru
• Memperluas kerjasama dengan pihak lain untuk pengembangan bisnis dan
produk.
7.1. IT Division = Divisi Teknologi Informasi
• Bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan informasi
teknologi perusahaan
• Membuat sistem pengolahan data untuk mendukung kegiatan operasional
perusahaan
• Merancang sistem informasi berupa aplikasi kerja.
7.2. Corporate Development Division = Divisi Pengembangan Perusahaan
• Bertanggung jawab dalam pengembangan bisnis dan produk perusahaan
• Bertanggung jawab dalam standar kualitas dan kuantitas barang / produk
perusahaan.
• Mengontrol, mengevalasi, mendiskusikan serta membuat keputusan-
keputusan baik yang bersifat strategis maupun operasional yang berkaitan
dengan tugas-tugas Divisi Pengembangan Perusahaan.
44
7.2.1. Human Resources Development & General Affairs (HRD & GA) =
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Masalah-masalah Umum.
• Mengevaluasi kinerja bawahan agar terjadi peningkatan atau
perbaikan kinerja
• Mengusulkan kebijakan perusahaan yang ada hubungannya dengan
karir (promosi, demosi, atau pemutusan hubungan kerja) karyawan,
berdasarkan kinerja dan peningkatan kompetensi mereka masing-
masing kepada kepala Divisi Pengembangan Perusahaan.
• Memberikan motivasi, arahan, dan bimbingan (coaching and
counseling) kepada seluruh karyawan mengenai pelaksanaan
pekerjaan dan pengembangan diri para karyawan sehingga
meningkatkan kinerja karyawan secara terus-menerus.
7.2.2. Management Development = Pengembangan Manajemen
• Bertanggung jawab dalam mengembangkan management
perusahaan
• Membuat program perencanaa management perusahaan agar lebih
berkembang
7.2.3. Business Support Development / Divisi Pengembangan Bisnis
• Bertanggung jawab atas bisnis perusahaan
• Mengadakan survey dan penelitian untuk menciptakan bisnis baru
• Memperluas kerjasama dengan pihak lain untuk pengembangan
bisnis dan produk
45
• Mengendalikan efektivitas realisasi program kerja dalam bidang
bisnis perusahaan
7.3. Corporate Communication / Divisi Komunikasi Perusahaan
• Pemberi jasa informasi kepada pihak eksternal dan internal perusahaan
• Bertugas sebagai mediator antara perusahaan dan lembaga eksternal dan
internal.
• Tugas Divisi Komunikasi Perusahaan bagi perusahaan adalah
mengumpulkan fakta dan memberikan masukan kepada pihak perusahaan,
misalnya pemberian data bagi pimpinan.
III.3. Gambaran Umum Administrasi Perpajakan Yang Berjalan di PT Federal
International Finance
Dalam proses pengumpulan data, penulis melakukan wawancara dan
observasi dengan paihak PT. Federal International Finance yang dilaksanakan
dari tanggal 25 April 2007 sampai dengan tanggal 27 Juli 2007. Pertanyaan
diajukan oleh penulis kepada tiga orang dari tiga divisi yang berbeda di PT.
Federal International Finance Pertanyaan mengenai sejarah, struktur organisasi
dan uraian tugas dan jabatan perusahaan diajukan kepada Bapak Yacobus
Waruwu dari Human Resources Development & General Affairs Division (HRD
& GA), sedangkan pertanyaan mengenai hal yang berkaitan dengan legalitas
seperti keterangan mengenai surat keputusan pemerintah atau akta notaris
diajukan kepada Bapak Eko Budi Siswanto dari Bagian Recovery Management
and Legal Division (RM & Legal). Selain divisi HRD & GA serta RM & Legal,
penulis juga mengajukan pertanyaan kepada Ibu Santi dan Bapak Hasan Supriadi
46
dari divisi Accounting and Tax seputar hal-hal yang berkaitan dengan data-data
keuangan yang diberikan oleh perseroan dan mengenai gambaran umum
administrasi perpajakan di PT. Federal International Finance
Di Accounting and Tax Division PT Federal International Finance ada 5
orang tenaga ahli yang diperbantukan dalam bidang pajak diamana salah satunya
adalah Ibu Santi selaku Tax Officer. Rata-rata latar belakang pendidikan yang
ditempuh oleh tenaga ahli pajak tersebut adalah Strata 1 bidang akuntansi atau
perpajakan (BrevetA, B, dan C). Demi kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan
akuntansi dan perpajakan, accounting and tax division selalu meng-update
perkembangan perpajakan terbaru melalui suatu aplikasi bernama tax guide.
Dalam tax guide tersebut para tax officer dapat meng-update perkembangan
peraturan perpajakan terbaru atau mengenai isu-isu pajak yang saat ini sedang
terjadi. PT. Federal International Finance tidak menggunakan jasa konsultan
pajak. Namun demikian jika terjadi hal-hal yang memberatkan perusahaan,
seperti masalah sengketa dengan kantor pajak dan berujung di pengadilan pajak,
maka perseroan menggunakan jasa konsultan pajak. Sekalipun tax officer di
accounting and tax division memiliki kemudahan dalam menjalankan kegiatan
akuntansi dan perpajakan dengan adanya aplikasi perpajakan, namun mereka
juga menghadapi berbagai kendala seperti keterlambatan dalam meng-update
peraturan perpajakan terbaru, sedangkan peraturan tersebut seharusnya sudah
diaplikasikan dalam pelaksanaan kegiatan akuntansi dan perpajakan. Sehingga
hal tersebut dapat mengakibatkan kesalahan dalam pemotongan, penyetoran dan
pelaporan besarnya jumlah pajak yang terutang.
47
III.4. Prosedur Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPh Pasal 23/26 pada PT
Federal International Finance .
PT Federal International Finance melaksanakan proses pemotongan,
penyetoran dan pelaporan secara manual. Kalaupun menggunakan suatu sistem,
hanya sistem akuntansi biasa. Berikut adalah prosedur pemotongan, penyetoran
da pelaporan PPh Pasal 23/26 pada PT Federal International Finance..
1) Suatu divisi ”Y” di PT Federal International Finance ingin melakukan
suatu transaksi dengan pihak pemberi jasa. Setiap divisi dalam PT
Federal International Finance dapat melakukan suatu transaksi sesuai
dengan wewenang dan tugas dari departemen masing-masing.
2) Setelah itu divisi ”Y” dari PT Federal International Finance tersebut
meminta proposal kepada pemberi jasa yang diikuti dengan proses tawar
menawar dan negosiasi syarat-syarat dan harga.
3) Apabila telah disetujui oleh atasan divisi ”Y” atas perjanjian tersebut
maka dibuatlah surat perjanjian kerjasama dan ditandatangani oleh
pemberi jasa dan atasan divisi ”Y”
4) Divisi ”Y” kemudian membuat surat permintaan dana yang ditujukan
kepada divisi finance dan satu lagi disimpan sebagai arsip.
5) Selanjutnya transaksi tersebut di-input ke dalam sistem oleh divisi
accounting and tax.
6) Dalam sistem tersebut akan dihitung besarnya jumlah PPh Pasal 23/26
yang terutang. Hal ini berarti telah terjadi pemotongan PPh Pasal 23/26,
dan menyebabkan terutangnya PPh Pasal 23/26.
48
Dr. Biaya xxxx
Cr Utang PPh xxxx
Cr. Hutang / Bank xxxx
7) Kemudian bagian accounting and tax akan memverifikasi paraf, tarif dan
besarnya jumlah pajak yang terutang
8) Setelah diverifikasi oleh divisi accounting and tax, divisi finance akan
memverifikasi dan menyetujui transaksi tersebut dengan cara membuat
bukti pengeluaran kas. Divisi Finance akan melakukan pembayaran
sesuai dengan jumlah yang tertera dalam surat permintaan dana.
Dr.Hutang xxxx
Cr. Bank xxxx
9) Setelah proses verifikasi oleh divisi accounting and tax (no. 7) divisi
tersebut juga akan memasukkan transaksi tersebut ke dalam rekapan
bulanan sebagai pajak yang akan dibayarkan.
10) .Bulan berikutnya, sebelum tanggal 10, divisi accounting and tax akan
mengajukan formulir permintaan dana untuk penyetoran PPh Pasal 23
atau 26 yang diotorisasi terlebih dahulu oleh kepala divisi tersebut.
Formulir tersebut dibuat rangkap dua, satu akan diserahkan ke bagian
finance untuk permohonan dana, satu lagi disimpan sebagai arsip.
11) Bagian Finance akan menerima formulir permohonan dana untuk
penyetoran PPh tersebut dan akan meminta tanda tangan dari kepala
divisi finance. Selanjutnya divisi Finance akan menyerahkan dana, atau
cek, atau bilyet giro kepada divisi accounting and tax
49
12) Divisi accounting and tax yang telah menerima dana, cek atau bilyet giro
tersebut, akan mengisi, menandatangani, dan menyetempel Surat Setoran
Pajak yang terdiri dari 5 rangkap, yang akan diserahkan pada :
a. Lembar 1 untuk arsip wajib pajak PT. Federal International Finance
b. Lembar 2 untuk KPP Melalui KPKN.
c. Lembar 3 untuk dilaporkan oleh WP ke KPP.
d. Lembar 4 untuk bank persepsi/ Kantor Pos dan Giro.
e. Lembar 5 untuk Arsip Wajib Pungut atau Pihak Lain
13) Divisi Accounting and Tax akan melakukan penyetoran PPh pasal 23/26
paling lambat tangal 10 bulan berikutnya ke bank persepsi atau kantor
pos dan giro yang ditunjuk dengan membawa Surat Setoran Pajak dan
dana atau cek atau bilyet giro tersebut. Setalah itu bank akan
mengembalikan SSP lembar asli, lembar 3 dan lembar 5, setelah
pembayaran, divisi accounting melakukan pencatatan ke jurnal :
Dr. Hutang PPh pasal 23 /26 xxxx
Cr. Bank xxxx
14) Setelah menyetorkan PPh 23/26 ke kas Negara divisi accounting and tax
akan membuat surat pemberitahuan masa (SPM) PPh 23/26 2 rangkap
untuk pelaporan pajak. Rangkap asli untuk dilaporkan ke kantor pajak
sedangkan salinannya untuk arsip perusahaan SPM PPh 23/26 yang di
buat terdiri dari :
a. SPM PPh 23/26
b. Bukti pemotongan PPh 23/26
c. Daftar bukti pemotongan
50
15) SPM PPh 23/26 kemudian diserahkan kepada kepala divisi accounting
and tax untuk ditandatangani. Kepala divisi accounting and tax
mempunyai wewenang dalam menandatangani laporan pajak, karena
telah mendapatkan surat kuasa dari direktur/pemilik perusahaan untuk
penandatanganan laporan tersebut. Setalah ditandatangani maka laporan
tersebut harus distempel SPM PPh 23/26.
16) Staf divisi accounting and tax akan melaporkan SPM PPh 23/26 ke
kantor pelayanan pajak setempat dengan melampirkan surat setoran pajak
lembar ke-3, paling lambat tanggal 20 setiap bulan setelah masa pajak
berakhir. Kantor pelayanan pajak akan memberikan satu lembar bukti
penerimaan surat yang harus diarsip oleh wajib pajak. Bukti penerimaan
surat ini membuktikan bahwa perusahaan telah melaporkan SPM PPh
23/26.
III.5. Laporan Keuangan Perusahaan.
Setiap wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha dan memperoleh
penghasilan dari usahanya mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan
pembukuan. Produk akhir dari pembukuan tersebut adalah Neraca, Laporan Laba
Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Laba Ditahan , dan Catatan Atas Laporan
Keuanga. Laporan keuangan tersebut berguna untuk pihak eksternal perusahaan
seperti, kreditur, investor, pemerintah (dalam hal ini Kantor Pajak) yang
digunakan untuk kepentingan mereka. Selain itu, Laporan Keuangan juga
dimanfaatlkan oleh manajemen sebagai pihak internal dan pihak eksternal
51
perusahaan untuk bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan kegiatan perusahaan dalam periode yang bersangkutan.
Berdasarkan laporan keuangan tersebut, yaitu Neraca dan Laporan Laba
Rugi, dapat diketahui besarnya jumlah penghasilan kena pajak yang digunakan
sebagai dasar untuk menghitung besarnya jumlah pajak yang terutang yang harus
disetor ke Kas Negara. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Santi selaku
Tax Officer pada PT. Federal International Finance, Neraca dan Laporan Laba
Rugi yang disusun telah sesuai dengan PSAK dan ketentuan perundangan
perpajakan yang berlaku. Berikut adalah Neraca dan Laporan Laba Rugi PT
Federal International Finance Tahun 2006 :
52
PT Federal International Finance
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2006
NERACA
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aktiva Kas dan setara kas -Pihak ketiga 366.678.360 -Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 105.279.907Efek Piutang pembiayaan konsumen - bersih 9.149.908.840Piutang lain-lain 332.591.348Pajak dibayar dimuka 160.593.933Biaya dibayar dimuka -Pihak ketiga 43.925.179 -Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 121.374Aktiva pajak tangguhan - bersih 184.021.151Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 123.485.339 sebesar Rp 116.248.763 pada tahun 2006 Aktiva lain-lain 21.679.194Jumlah Aktiva 10.488.284.625 Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban Hutang lain-lain 48.279.295Hutang premi asuransi -Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 191.765.831Biaya yang masih harus dibayar 169.783.962Hutang pajak 43.977.809Pinjaman -Pihak ketiga 6.571.542.902 -Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 9.355.342Hutang obligasi 1.667.001.024Pinjaman subordinasi -Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban derivatif 117.800.429Jumlah Kewajiban 8.819.506.594
53
Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) perlembar saham Modal dasar - 300.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 280.000.000 saham 280.000.000 (2005 dan 2004 : 80.000 saham Saldo yang dicadangkan 400000Saldo laba yang belum dicadangkan 1.388.378.026Jumlah Ekuitas 1.668.778.026Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 10.488.284.625
54
PT Federal International Finance
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2006
LAPORAN LABA RUGI
(Dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pendapatan Pendapatan pembiayaan konsumen 4,574,549,106 Dikurangi: Bagian pendapatan yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaaan bersama without recourse -pihak ketiga (439,413,929) -pihak yang memiliki hubungan istimewa (349,514,810)Pembiayaan Konsumen 3,785,620,367 Administrasi 493,456,958 Bunga dan denda Denda atas keterlambatan pembayaran 144,478,084 Investasi efek Deposito berjangka 12,713,004 Giro 3,032,876 Jumlah Bunga dan Denda 160,223,964 Jumlah Pendapatan 4,439,301,289 Beban Beban Usaha Insentif penyalur kendaraan 460,117,776 Gaji, Upah dan kesejahteraan 494,028,873 Iklan dan promosi 95,105,835 Komunikasi 65,425,641 Sewa 55,511,378 Penyusutan 31,103,032 Perlengkapan kantor 25,769,704 Jasa Tenaga ahli 24,580,119 Perjalanan 20,493,895 Perbaikan dan pemeliharaan 20,257,373 Pajak dan perizinan 8,083,620 Pelatihan 7,855,652 Listrik, air dan gas 6,934,171 Asuransi 5,743,532 Representasi dan jamuan 5,499,354 Sumbangan dan kontribusi 3,096,430 Lain-lain 3,629,148 Jumlah Beban Usaha 1,333,235,533
55
Beban Bunga dan Keuangan Bunga hutang obligasi 224,103,299 Bunga pinjaman bank 141,758,751 Bunga pinjaman pembiayaan bersama with recourse 1,012,610,428 Beban provisi dan administrasi bank 77,177,003 Amortisasi biaya emisi obligasi 9,227,398 Kerugian / (Keuntungan) - selisih kurs -bersih 74,968,789 Jumlah Beban Bunga dan Keuangan 1,539,845,668 Penyisihan Piutang Ragu-Ragu 680,334,121 Pendapatan (Beban) Lain-Lain - Bersih Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan 162,881,286 Selisih lebih penerimaan pembayaran dari konsumen 54,555,120 Keuntungan dari penjualan aktiva tetap dan bersih 455,973
Kerugian penjualan dan penyisihan
(631,306,790) penurunan nilai pasar agunan yang diambil alih Lain-lain 4,485,702
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-Lain - Bersih
(408,928,709) Laba Sebelum Pajak 477,257,258 Beban Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan 110,682,866 Pajak Penghasilan -tahun ini 25,677,126 -tangguhan 136,359,992 Laba Bersih 340,897,266 Laba Bersih per saham dasar (Rupiah Penuh) 1,217