Upload
lecong
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
37
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
Dalam Bab III ini penulis akan menguraikan dua pokok bahasan sebagai
berikut:
A. Hasil Penelitian
Uraian ini tentunya didapat penulis dari hasil penelitian yang meliputi
dua Desa yaitu: Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
dan Desa Tawang , Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
1. Gambaran Umum Wilayah Desa Ketapang Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang
Di sini dapat dilihat bahwa gambaran umum wilayah penelitian
yang mencakup Desa Ketapang, Kecamatan Susukan.
a. Kondisi Desa
Secara geografis Desa Ketapang merupakan salah satu desa
yang berada di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, di Desa
Ketapang terdapat lima Dusun yaitu : Dusun Ketapang, Dusun
Kwangsan, Dusun Baran, Dusun Sarimulyo, Dusun Karangasem.
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
i. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Susukan.
ii. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gentan dan
Desa Bakarejo.
38
iii. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tawang dan
Desa Timpik.
iv. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sidoharjo.
Luas Desa Ketapang 316 Ha. Luas wilayah tersebut terbagi
dalam tanah kas Desa 21 Ha, Tanah Bersertifikat 2.103 bidang tanah
dengan luas 246 Ha, Tanah belum Bersertifikat 523 bidang tanah
dengan luas 70 Ha. Secara Geografis dataran tinggi berada 623 m dari
permukaan laut
b. Jumlah Penduduk Di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang
Di Desa Ketapang jumlah penduduk dapat diketahui dengan
membedakan menurut jenis kelamin dan menurut agama yang mereka
anut, dengan rincian sebagai berikut:
1) Jumlah penduduk Berdasarkan Jenis kelamin
Jumlah Penduduk di Desa Ketapang berdasarkan jenis
kelamin berjumlah 5923 adapun rinciannya sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki – laki 2.958 49,94 %
2 Perempuan 2.965 50,06 %
Jumlah 5.923 100 %Sumber : Demografi Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Tahun2010
39
Berdasarkan tabel di atas jumlah penduduk Desa Ketapang,
Kecamatan Susukan, berdasarkan jenis kelamin laki-laki berjumlah
2.958 orang dengan persentase 49,94% dan penduduk yang
berdasarkan jenis kelamin perempuan berjumlah 2.965 orang
dengan jumlah persentase 50,06 %.
2) Jumlah penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama
Di bawah ini merupakan jumlah penduduk di Desa
Ketapang berdasarkan pemeluk agama.
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
No Agama Jumlah Persentase1 Islam 5921 99,97 %2 Kristen 2 0,03 %3 Budha 0 04 Hindu 0 05 Katolik 0 0
Jumlah 5923 100 %Sumber : Demografi Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Tahun2010
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa mayoritas
penduduknya memeluk agama Islam, dengan jumlah 5921 jiwa
dengan prosentase 99,97%, sedangkan pemeluk agama Kristen
berjumlah 2 jiwa dengan presentase 0,03 %, sementara itu tidak ada
penduduk beragama Katolik, Budha, dan Hindu. Sehingga dapat
disimpulkan mayoritas penduduk desa Ketapang beragam Islam.
40
c. Jumlah Tanah Wakaf di Desa Ketapang Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang
Di Desa Ketapang penduduknya mayoritas memeluk Agama
Islam, tentunya sering terjadi pewakafan tanah oleh seseorang untuk
dijadikan masjid, Mushola, Pendidikan, Pondok pesantren. Dengan
adanya proses perwakafan ini ada tanah wakaf yang sudah disertifikat,
tetapi ada juga tanah wakaf yang belum bersertifikat. Berikut daftar
bangunan yang berdiri di tanah Wakaf di Desa Ketapang, Kecamatan
Susukan.
1) Tanah Wakaf Yang Sudah Bersertifikat
Di Desa Ketapang terdapat tanah wakaf yangbersertifikat
dan telah didirikan bangunan, rincianya seperti tabel di bawah ini.
Tabel 3.3 Tanah wakaf yang sudah bersertifikat
NO JENISBANGUNAN JUMLAH PROSENTASE
1 MASJID 3 17,65%2 MUSHOLA 11 64,71%4 PENDIDIKAN 2 11,76%5 PONPES 1 5,88%
TOTAL 17 100,00%Sumber: KUA Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang
Jika di lihat dari tabel di atas jumlah tanah wakaf di Desa
Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang sudah
bersertifikat berjumlah 17 tanah wakaf dan semuanya sudah
didirikan bangunan yang berupa: Masjid terdapat 3 bangunan
41
dengan prosentase 17,65 %, Mushola terdapat 11 dengan prosentase
64,71 %, Sarana pendidikan terdapat 2 bangunan dengan prosentase
11,76 % dan yang untuk pondok pesantren ada 1 bangunan dengan
prosentase 5,88%.
2) Tanah Wakaf Yang Belum Bersertifikat
Di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang masih ada juga tanah wakaf yang belum bersertifikat, hal
ini dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
Tabel 3.4 Jumlah Tanah Wakaf Yang Belum Bersertifikat
No Jenis Bangunan Jumlah Persentase1 Masjid 2 18,18%2 Mushola 9 81,82%
Jumlah 11 100 %Sumber: KUA Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang
Jika melihat tabel di atas maka dapat dilihat hanya terdapat
dua bangunan yang belum bersertifikat yaitu Masjid terdapat
2 bangunan dengan prosentase 18.82 % dan Mushola 9 bangunan
dengan prosentase 81,82 %.
d. Identitas Responden
Identitas responden di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan,
Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut :
42
3.5. Tabel identitas responden di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan,
Kabupaten Semarang
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan1 Winarto 52 tahun Sarjana Hukum PNS
2 Rasipan 44 tahun Sarjana AgamaIslam Guru
3 SupriDaryono 49 tahun SMA Wiraswasta
4 Suhodo 57 tahun SMPKAUR
PemerintahanDesa
5 AbdulHamid 43 tahun Sarjana
Pendidikan Guru
6 Suroto 55 tahun SMP Petani
7 Toha 52 tahun Sarjana AgamaIslam Guru
Sumber : Data Primer
Jika di lihat dari tabel di atas sebagian besar responden yang
diwawancarai merupakan kalangan berpendidikan, yang bahkan
mencapai tingkat sarjana, dan juga bekerja di bidang pendidikan, tetapi
ada juga yang bekerja sebagai petani dan wiraswasta Usia dari para
responden kebanyakan berusia 50 tahun ke atas, 52 tahun ada dua
orang, 55 tahun dan yang paling tua 57 tahun, Sedangkan yang lainnya
berusia 43 tahun, 44 tahun dan 49 tahun.
e. Waktu Tanah di Wakafkan, Luas Tanah Yang Di Wakafkan dan
Bangunan Yang Didirikan.
Di bawah ini merupakan tabel pada saat tanah wakaf di berikan
dan luas tanahnya beserta dengan bangunan yang didirikan di atas
43
tanah wakaf tersebut, berdasarkan keterangan responden di masing-
masing Desa.
3.7. Tabel Waktu tanah di wakafkan dan luas tanah yang di wakafkan,serta bangunan yang didirikan di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan,
Kabupaten Semarang.
No NamaResponden
Waktu diWakafkan Luas Tanah Bangunan
1 Winarto Antara tahun1971-1973 802 m2 Mushola
2 Rasipan Tahun 2009 8 m x 11 m Mushola3 Supri Daryono Tahun 1994 125 m2 Masjid4 Suhodo Tahun 1980 520 m2 Masjid5 Abdul Hamid Tahun 1978 250 m2 Mushola6 Suroto Tahun 1989 70 m2 Mushola7 Toha Tahun 1999 80 m2 MusholaSumber : Data Primer
Jika kita melihat tabel di atas maka para Nadzir di Desa
Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang memwakafkan
tanahnya antara tahun 1971 sampai 1973 dengan luas 802 m2 ada satu
orang sedangkan pada tahun 1978 ada nadzir yang mewakafkan
tanahnya dengan luas 250 m2. Dan pada tahun 1980 seorang nadzir
mewakafkan tanah dengan luas 520 m2. Pada tahun 1989 ada lagi yang
mewakafkan tanahnya dengan luas 70 m2. Seorang nadzir mewakafkan
tanahnya tahun 1994 seluas 125 m2. Tahun 1999 ada lagi yang
mewakafkan tanahnya dengan luas 80 m2. Sedangkan yang terbaru
pada tahun 2009 ada seorang nadzir yang mewakafkan tanahnya
dengan ukuran 8m x 11m. Sedangkan bangunan yang didirikan di atas
tanah wakaf semuanya di bangun untuk tempat ibadah umat muslim
44
yaitu berupa mushola sebanyak lima bangunan dan dua bangunan
masjid.
f. Pengelola Tanah Wakaf dan Pajak Bumi dan Bangunan
Di bawah ini merupakan tabel pengelola tanah yang telah di
wakafkan setealah didirikanya bangunan dan dapat dilihat pula apakah
bangunan yang didirikan di atas tanah wakaf dapa terkena Pajak Bumi
dan Bangunan berdasrkan keterangan responden di wilayah mereka
masing- masing.
3.8. Tabel Pengelola Tanah Wakaf dan Pajak Bumi dan Bangunandi Desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
No NamaResponden
Pengelola TanahWakaf
Pajak Bumi danBangunan
1 Winarto Takmir Mushola Tidak terkena2 Rasipan Pengurus Masdjid Tidak terkena3 Supri Daryono Takmir Masdjid dan
pengurus MasdjidTidak terkena
4 Suhodo Pengurus Masjid Tidak terkena5 Abdul Hamid Seluruh warga
kampung setempatTidak terkena
6 Suroto Takmir Mushola Tidak terkena7 Toha Takmir Mushola di
bantu para wargaTidak terkena
Sumber : Data Primer
Jika melihat tabel di atas dapat dilihat bahwa yang mengelola
tanah wakaf yang telah didirikan bangunan tersebut kebanyakan
dikelola oleh Takmir Masjid atau Takmir Mushola dan kebanyakan di
bantu oleh pengurus atau para warga setempat, sedangkan semua tanah
wakaf di desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
45
yang telah didirikan bangunan tersebut semuanya tidak terkena Pajak
Bumi dan Bangunan.
g. Sumber Informasi Tata Cara Pensertifikatan Tanah Wakaf
Di bawah ini merupakan tabel sumber informasi tentang tata
cara pensertifikatan tanah wakaf yang responden peroleh di Desa
Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
3.9 Tabel Sumber Informasi Tata Cara Pensertifikatan Tanah Wakaf diDesa Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
No NamaResponden
Sumber Informasi
1 Winarto Dari Badan Pertanahan Nasional (BPN)2 Rasipan Dari Panitia Pembuat Akta Ikrar Wakaf
(PPAIW)3 Supri Daryono Dari Kantor Urusan Agama Kecamatan
Susukan, Kabupaten Semarang4 Suhodo Dari Kantor Urusan Agama (KUA)
Kecamatan Sususkan, Kabupaten Semarang5 Abdul Hamid Saya mengetahuinya dari saudara saya yang
menjadi kepala KUA di daerah Batang6 Suroto Kelurahan Ketapang7 Toha Dari Kelurahan Ketapang
Sumber : Data Primer
Jika melihat tabel di atas hasil dari keterangan responden di atas,
mereka mengetahui informasi tata cara pensertifikatan tanah wakaf dari
instansi pemerintahan, ada 2 responden mendapat informasi dari KUA
Kecamatan Susukan, 2 responden mendapatkan informasi dari
Kelurahan Ketapang, ada juga 1 respondenmengetahuinya melalui
Badan Pertanahan Nasional, ada 1 responden yang mengetahui dari
Panitia Pembuat Akta Ikrar Wakaf, dan 1 responden mengetahui
46
informasi tentang tata cara pensertifikatan tanah wakaf dari saudaranya
yang menjabat sebagai Kepala KUA di kota lain.
h. Proses Pensertifikatan Tanah Wakaf
Tabel dibawah ini dapat diketahui proses pensertifikatan tanah
wakaf mulai dari status tanah yang disertifikatkan, tujuan
pensertifikatan, waktu di sertifikatkan, serta tata cara pensertifikatan
dan juga biaya pensertifikatan di Desa Ketapang Kecamatan Susukan,
Kabupaten Semarang. Informasi ini di peroleh dari keterangan
responden di Desa Ketapang.
3.10. Tabel Status Tanah Wakaf dan Waktu Disertifikatkanya TanahWakaf di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.
No NamaResponden
Status Tanah(Sudah /Belum
Disertifikat)
WaktuPensertifikatan
1 Winarto Sudah disertifikat Januari Tahun 19952 Rasipan Sudah disertifikat Tahun 20103 Supri Daryono Sudah disertifikat Tahun 20014 Suhodo Sudah disertifikat Maret 20115 Abdul Hamid Belum disertifikat -6 Suroto Belum disertifikat -7 Toha Belum disertikat -
Sumber : DataPrimer
Jika melihat tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil keterangan
responden di Desa Ketapang Kecamatan Susukan, Kabupaten
Semarang bahwa ada empat tanah wakaf yang telah disertifikatkan dan
dari keempatnya tiga diantaranya di sertifikatkan setelah tahun 2000
yaitu tahun, 2001, 2010, 2011. Sedangkan satu yang di wakafkan pada
tahun 1995. Sedangkan tanah wakaf yang belum disertifikatkan ada
tiga tanah wakaf.
47
3.11. Tabel Biaya Pensertifikatan Tanah Wakaf, Tata CaraPensertifikatan Dan Tujuan Pensertifikatan Tanah Wakaf Di Desa
Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.
No NamaResponden
BiayaPensertifikatan
(Rp)
Tata CaraPensertifikatanTanah Wakaf
TujuanPensertifikatanTanah Wakaf
1 Winarto 600.000,00 harus ada aktaNotaris baikperalihan tanahhibah maupunjual beli, danakte Notaristersebutdigunakanuntukpengurusansertifikat diBPN
supaya tidaktimbulkonflik antarkeluarga.
2 Rasipan 1.000.000,00 Wakif, Nadzirdan PPAIW keBPN denganmembawa suratketerangan darikelurahan dankecamatan
agar dikemudianhari tidakdigugat olehahli waris.
3 SupriDaryono
500.000,00 membawaberkasperyaratanwakaf,menemuiKepala KUAKecamatanSusukan, danberkas tersebutditerima olehKepala KUAtersebut danbeliau akanmembantunya,yang akanmengurus keBPN kabuatenSemarang.Setelah sekitar3 bulan
supaya statustanah tempatdidirikanmasjid inijelas danpasti,sehingga tidakbisa dipermasalahkan
48
No NamaResponden
BiayaPensertifikatan
(Rp)
Tata CaraPensertifikatanTanah Wakaf
TujuanPensertifikatanTanah Wakaf
Sertifikattersebut keluar.
4 Suhodo 500.000,00 PengurusMasjidmembawaberkas yang dibutuhkan /syaratpensertifikatantanah wakaf keKUAKecamatanSusukan,kemudian olehpihak KUA dibawa ke BPNKabupatenSemarang.
supaya tidakterjadigejolak,keributanrebutantanah, dansupaya statustanah tempatberdirinyamasjid jelasdan kuat
5 AbdulHamid
- - mempunyaibukti kuatsecara hukumtentangpemilikantanah.
6 Suroto - - supaya tidakterjadipermasalahanperebutanwarisan
7 Toha - - supayatanahnyajelas miliksiapa,sehinggatidak terjadikeributanantarkeluarga
Sumber : DataPrimerDari tabel di atas responden di Desa Ketapang, Kecamatan
Susukan Kabupaten Semarang memberikan keterangan bahwa tujuan
49
pensertifikatan hampir semuanya tahu baik yang sudah disertifikatkan
maupun yang belum mengetahui tujuan dari pensertifikatan tanah
wakaf kebanyakan menjawab bahwa tujuan dari pensertifikatan tanah
supaya memperjelas kepemilikan tanah wakaf, supaya tidak terjadi
keributan antar keluarga, dan mempunyai bukti kuat secara hukum
tentang kepemilikan tanah wakaf. Sedangkan biaya pensertifikatan
bervariasi ada dua tanah wakaf dalam pensertifikatan membutuhkan
biaya Rp. 500.000,00 ada juga yang mengeluarkan biaya Rp.
600.000,00 tetapi ada juga yang membutuhkan biaya sampai
Rp.1.000.000,00 untuk pengurusan sertifikat tanah wakaf. Sedangkan
untuk tata cara pensertifikatan tanah wakaf mereka kebanyakan hanya
mengumpulkan berkas yang di butuhkan dalam pengurusan sertifikat
kemudian hanya menyerahkan ke KUA Kecamatan Susukan, dan pihak
KUA yang mengurus sampai di Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Kabupaten Semarang.
2. Gambaran Umum Wilayah Desa Tawang, Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang.
Sekarang dapat dilihat gambaran umum wilayah penelitian Desa
Tawang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
50
a. Kondisi Desa
Desa Tawang merupakan bagian dari Kecamatan Susukan,
Kabupaten Semarang. Letak geografisnya wilayah Kabupaten
Semarang bagian tenggara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali.
Desa Tawang terdapat sebelas Dusun, yaitu : Dusun Onto-onto, Dusun
Ndilem, Dusun Tawang III, Dusun Tawang IV, Dusun Tawang II,
Dusun Tawang I, Dusun Nglangon, Dusun Ledok, Dusun Glagah
Ombo, Dusun Ngebuk, dan Dusun Nggondang.
Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
i. Sebelah utara : Desa Bakarejo Kec. Susukan
ii. Sebelah selatan : Desa Rogomulyo Kec. Kaliwungu
iii. Sebelah timur : Desa Pentur Kec. Simo Kab. Boyolali
iv. Sebelah barat : Desa Timpik Kec. Susukan
Desa Tawang merupakan bagian dari wilayah Pemerintah
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang terletak sebelah
tenggara dengan jarak orbitasi dengan ibu kota Kecamatan 7 Km,
dengan Ibukota Kabupaten 54 Km dengan luas wilayah 688,139 Ha
dengan kondisi tanah dataran 688,139 ha.
b. Jumlah Penduduk di Desa Tawang, Kecamatan Susukan, Kabupaten
Semarang
Jumlah penduduk di Desa Tawang dapat dilihat melalui dua
kategori yaitu jenis kelamin dan agama yang dianut
51
1) Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Desa Tawang jumlah penduduknya 5519 jiwa, adapun
rinciannya sebagai berikut :
Tabel 3.12. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki – laki 2.810 50,92 %
2 Perempuan 2.709 49,08%
Jumlah 5.923 100 %Sumber : Demografi Desa Tawang, Kecamatan Susukan Tahun2010
Berdasarkan tabel di atas jumlah penduduk Desa Ketapang,
Kecamatan Susukan, di lihat berdasarkan jenis kelamin laki-laki
berjumlah 2.810 orang dengan persentase 50,92% dan penduduk
yang berdasarkan jenis kelamin perempuan berjumlah 2.709 orang
dengan jumlah persentase 49,08 %.
2) Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut
Di Desa Tawang Kecamatan Susukan Dapat diketahui
jumlah penduduknya melalui agama yang di anut, hal ini dapat kita
lihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.13. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
No Agama Jumlah Persentase
1 Islam 5517 99,96 %
2 Kristen 2 0,04 %
52
No Agama Jumlah Persentase
3 Budha 0 0
4 Hindu 0 0
5 Katolik 0 0
Jumlah 5519 100 %Sumber : Demografi Desa Tawang, Kecamatan Susukan Tahun2010
Berdasarkan tabel di atas jumlah penduduk berdasarkan
pemeluk Agama, di Desa Tawang yaitu Islam berjumlah 5517 jiwa
dengan presentase 99,96 %, untuk agama Kristen berjumlah 2
dengan presentase 0,04 %, sementara di Desa Tawang tidak ada
masyarakat yang memeluk agama Katolik, Budha dan Hindu.
a. Jumlah Tanah Wakaf di Desa Tawang Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang.
Sama halnya di Desa Ketapang di Desa Tawang terdapat tanah
wakaf yang telah didirikan bangunan tentunya ada yang sudah
bersertifikat maupun yang belum
1) Tanah Wakaf Yang Sudah Bersertifikat
Di Desa Tawang terdapat tanah yang telah di wakafkan dan
sudah bersertifikat, hal ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
53
Tabel 3.14. Daftar bangunan yang berdiri di tanah Wakafbersertifikat di Desa Tawang Kecamatan Susukan
NO JENISBANGUNAN JUMLAH PROSENTASE
1 MASJID 5 29,41%2 MUSHOLA 10 58,82%4 PENDIDIKAN 2 11,77%
TOTAL 17 100%Sumber : KUA Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang
Jika di lihat dari tabel di atas maka bangunan yang berdiri di
tanah wakaf yang sudah bersertifikat berupa masjid 5 bangunan
dengan prosentase 29, 41 %, mushola terdapat 10 bangunan dengan
prosentase 58,82 %, dan 2 bangunan pendidikan dengan prosentase
11,77 %.
2) Tanah Wakaf Yang Belum Bersertifikat
Di Desa Tawang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
masih ada bangunan yangberdiri di tanah wakaf yang belum
bersertifikat, hal ini dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
Tabel 3.15. Daftar bangunan yang berdiri di tanah Wakaf BelumBersertifikat di Desa Tawang Kecamatan Susukan
NO JENISBANGUNAN JUMLAH PROSENTASE
1 MASJID 3 30%2 MUSHOLA 6 60%4 PENDIDIKAN 1 10%
TOTAL 10 100%Sumber : KUA Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang
54
Di Desa Tawang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
ini terdapat 10 bangunan yang berdiri di tanah wakaf yang belum
bersertifikat di antaranya masjid terdapat 3 bangunan dengan
prosentase 30 %, mushola terdapat 6 bangunan dengan prosentase
60 % dan 1 bangunan sekolah dengan prosentase 10%.
b. Identitas Responden
Sama halnya di Desa Ketapang di Desa Tawang terdapat tanah
wakaf yang telah didirikan bangunan tentunya ada yang sudah
bersertifikat maupun yang belum.
3.16. Tabel identitas responden di Desa Tawang, Kecamatan Susukan,Kabupaten Semarang.
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan1 Purwanto 57 tahun SMP Pedagang2 Katino 52 tahun SMA Penjaga Sekolah
3 MasrurS,Ag 57 tahun Sarjana Agama
Islam Guru
4 Saring 61 tahun SMP Wiraswasta
5 Wahid 43 tahun Sarjana AgamaIslam
KepalaDusun/Guru
Honorer6 Sujiwo 49 tahun SMA Wiraswasta7 Machasin 59 tahun D2 WiraswastaSumber : Data Primer
Jika melihat dari tabel identitas responden di Desa Tawang,
Kecamatan Sususkan, Kabupaten Semarang usia para responden
hampir semuanya usia matang artinya lebih dari 50 tahun, usia 52
tahun, 57 tahun ada 2 orang, 59 tahun, 61 tahun, dan hanya dua orang
yang berusia di bawah 50 tahun 43 tahun dan 49 tahun, kalau di lihat
55
dari pendidikan para responden bervariasi 2 orang sarjana agama Islam,
berpendidikan Diploma 2 ada 1 orang, sedangkan yang berpendidikan
sampai tingkat SMA ada 2 orang, dan yang bependidikan hanya sampai
tingkat SMP ada 2 orang. Sedangkan jika dilihat dari pekerjaan
kebanyakan dari responden berwiraswasta yaitu 3 orang, sedangkan
yang menjadi guru ada 2 orang meskipun salah satu dari guru tersebut
ada yang sifatnya honorer dan merangkap sebagai kepala Dusun.
Sedangkan yang menjadi penjaga sekolah dan juga pedagang masing-
masing berjumlah 1 orang.
c. Waktu Tanah di Wakafkan, Luas Tanah Yang Di Wakafkan dan
Bangunan Yang Didirikan.
Di bawah ini merupakan tabel pada saat tanah wakaf di berikan
dan luas tanahnya beserta dengan bangunan yang didirikan di atas
tanah wakaf tersebut, berdasarkan keterangan responden di masing-
masing Desa.
3.18. Tabel Waktu tanah di wakafkan dan luas tanah yang diwakafkan, serta bangunan yang didirikan di Desa Tawang
Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang
No NamaResponden
Waktu diWakafkan
Luas Tanah Bangunan
1 Purwanto Tahun 1980 300 m2 Masjid
2 Katino Bulan Mei tahun2000
100 m2 Masjid
3 Masrur S,Ag Tahun 1993 433 m2 Masjid4 Saring Tahun 1985 30 m2 Mushola5 Wahid Tahun 1973 800 m2 Sekolah
(MadrasahIbtidaiyah)
56
6 Sujiwo Tahun 2007 600 m2 Masjid7 Machasin Tahun 1978 380 m2 MasjidSumber : Data Primer
Pada tabel di atas ini bisa dilihat Nadzir di Desa Tawang,
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang yang mewakafkan tanahnya
pada tahun 1973 ada satu orang dengan luas 800 m2 dan pada tahun
1978 ada yang mewakafkan tanahnya lagi seluas 380 m2. Tahun 1980
seorang nadzir mewakafkan tanahnya seluas 300 m2. Pada tahun 1985
tanah seluas 30 m2 di wakafkan oleh seorang nadzir dan pada tahun
1993 ada lagi nadzir yang mewakafkan tanahnya seluas 433 m2. Pada
bulan mei tahun 2000 seorang nadzir mewakafkan tanahnya seluas
1000 m2, dan pada tahun 2007 tanah seluas 600 m2 telah diwakafkan
oleh seseorang. Sedangkan bangunan yang didirikan di atasnya
kebanyakan di bangun masjid sebanyak lima bangunan, lainya berupa
mushola satu bangunan dan sebuah bangunan sekolah Madrasah
Ibtidaiyah.
d. Sumber Informasi Tata Cara Pensertifikatan Tanah Wakaf
Di bawah ini merupakan tabel sumber informasi tentang tata
cara pensertifikatan tanah wakaf yang responden peroleh di Desa
Tawang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
3.19 Tabel Sumber Informasi Tata Cara Pensertifikatan Tanah Wakaf di
Desa Tawang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
No NamaResponden
Sumber Informasi
1 Purwanto Dari Departemen Agama dan Badan
57
Pertanahan Nasional (BPN)
2 Katino Departemen Agama.
3 Masrur S,Ag Dari kelurahan Tawang,Kecamatan Susukan
4 Saring melalui informasi dari KUA KecamatanSusukan, Kabupaten Semarang
5 Wahid Dari Kelurahan Tawang6 Sujiwo Dari bapak Kepala Desa Tawang
7 Machasin rembug Desa di Kelurahan Tawang,Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
Sumber : Data Primer
Jika di lihat dari keterangan responden di atas dapat di ketahui
bahwa para responden tersebut mendapat informasi tentang
pensertifikatan tanah wakaf dari pihak ayang berusrusan dengan wakaf,
2 responden mengetahuinya dari Departemen Agama, 4 responden
mengetahui dari pihak desa 1 responden mengetahuinya dari KUA
Kecamatan Susukan.
e. Pengelola Tanah Wakaf dan Pajak Bumi dan Bangunan
Di bawah ini merupakan tabel pengelola tanah yang telah di
wakafkan setealah didirikanya bangunan dan dapat dilihat pula apakah
bangunan yang didirikan di atas tanah wakaf dapa terkena Pajak Bumi
dan Bangunan berdasrkan keterangan responden di wilayah mereka
masing- masing.
3.20. Tabel Pengelola Tanah Wakaf dan Pajak Bumi dan Bangunan
58
di Desa Tawang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
No NamaResponden
Pengelola TanahWakaf
Pajak Bumi danBangunan
1 Purwanto Pengurus Masjid Tidak terkena
2 Katino
Yayasan KeluargaSakinah Di BawahPimpinan CabangMuhamadiyahSusukan
Tidak terkena
3 Masrur S,Ag Takmir Masjid danPengurus Masjid
Tidak terkena
4 Saring Takmir Mushola Tidak terkena
5 Wahid Para Guru KomiteSekolah
Tidak terkena
6 SujiwoTakmir Masjid dibantu masyarakatsekitar
Tidak terkena
7 Machasin Takmir masjid danPengurus masjid.
Tidak terkena
Sumber : Data Primer
Jika dilahat dari tabel di atas pengelolaan tanah wakaf yang
didirikan bangunan di Desa Tawang Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang, karena bangunan yang didirikan kebanyakan tempat ibadah
umat Islam berupa Masjid atau Mushola yang di kelola oleh Takmir
Masjid atau Takmir Mushola yang di bantu pengurus atau masyarakat
sekitar. Sedangkan ada satu bangunan yang berupa Sekolah Madrasah
Ibtidaiyah yang pengelolaanya di lakukan oleh para Guru beserta
Komite Sekolah. Sedangkan seluruh tanah wakaf yang telah didirikan
bagunan tersebut semuanya tidak terkena Pajak Bumi dan Bangunan.
f. Proses Pensertifikatan Tanah Wakaf
59
Tabel dibawah ini dapat diketahui proses pensertifikatan tanah
wakaf mulai dari status tanah yang disertifikatkan, tujuan
pensertifikatan, waktu di sertifikatkan, serta tata cara pensertifikatan
dan juga biaya pensertifikatan di Desa Tawang Kecamatan Susukan,
Kabupaten Semarang. Informasi ini di peroleh dari keterangan
responden di Desa Tawang.
3.21. Tabel Status Tanah Wakaf dan Waktu Disertifikatkanya TanahWakaf di Desa Tawang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.
No NamaResponden
Status Tanah(Sudah
Disertifikat/BelumDisertifikat)
WaktuPensertifikatan
1 Purwanto Sudah disertifikat Juni Tahun 1996
2 Katino Sudah disertifikat Januari Tahun 2001
3 Masrur S,Ag Sudah disertifikat Tahun 1993
4 Saring Sudah disertifikat Tahun 1999
5 Wahid Belum disertifikat -
6 Sujiwo Belum disertifikat -
7 Machasin Belum disertikat -Sumber : Data Primer
Responden di Desa Tawang meberikan keterangan bahwa empat
tanah wakaf yang sudah disertifikatkan dan tiga tanah wakaf yang
belum disertifikatkan. Sedangkan waktu pensertifikatan tanah wakaf
dilakukan kebanyakan pada tahun Sembilanpuluhan, yaitu tahun 1996,
1993, 1999 sedangkan satu bangunan diserifikatkan pada tahun 2001.
60
3.22. Tabel Biaya Pensertifikatan Tanah Wakaf, Tata CaraPensertifikatan dan Tujuan Pensertifikatan Tanah Wakaf
Di Desa Tawang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang
No NamaResponden
BiayaPensertifikatan
(Rp)
Tata CaraPensertifikatanTanah Wakaf
TujuanPensertifikatanTanah Wakaf
1 Purwanto 500.000,00 Melalui KepalaDesa untukmenentukanLokasi (C Desa)kemudian dikonfirmasikanke Kecamatandan KUAkemudian baruke BPN
untukmenguatkanhak milik tanahwakaf tersebutatas namaMasjid
2 Katino 750.000,00 pengurusanyalewat DepagKabupatenSemarangbagianperwakafan dilanjutkan keBPN KabupatenSemarang.
sertifikat itupenting supayadi kemudianhari tidaktimbulpermasalahandengan pihakpewaris.
3 MasrurS,Ag
- mengajukanpermohonandengan dibuktikankepemilikantanah dan diketahuiKelurahan,Kecamatan danKUA dan disetujui oleh ahliwaris
supaya tidakterjadikeributan diwaktu yangakan datang.
4 Saring 600.000,00 PimpinanCabangMuhammadiyahKecamatanSusukan yangmenguruskanpensertifikatan.
pensertifikatanitu tujuannyasupaya tidakterjadipermasalahantentangkepemilikantanah.
61
No NamaResponden
BiayaPensertifikatan
(Rp)
Tata CaraPensertifikatanTanah Wakaf
TujuanPensertifikatanTanah Wakaf
5 Wahid - - supaya tidakterjadi sengketapermasalahandengan ahliwaris.
6 Sujiwo - - Agar tidakpermasalahkanoleh ahli warisdari Wakif.
7 Machasin - - Supaya anakturun atau ahliwaris tidakmenyengketakan tanah wakaftersebut.masyarakattidak takutuntukmembangunmasjid
Sumber : Data Primer
Tabel di atas dapat dilihat bahwa responden di Desa Tawang
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang menjelaskan bahwa biaya
yang harus di keluarkan berbeda beda mulai Rp.500.000,00 ada yang
Rp.600.000,00 bahkan ada yang Rp.750.000,00 tetapi ada satu
responden yang lupa akan besarnya biaya pengurusan sertifikat tanah
wakaf. Bagi mereka yang sudah mensertifikatkan tanah wakafnya ada
berbagai macam cara dalam memperoleh sertifikat tersebut, ada yang
menitipkan pada Pimpinan Cabang Muhamadiyah Kecamatan Susukan
sehingga tidak tahu detailnya cara memperoleh sertifikat tanah wakaf
tersebut. Ada yang mengurus sampai hanya tingkat kelurahan,
kecamatan, dan KUA. Ada yang mengurus melalui Depag Kabupaten
Semarang bagian perwakafan dan di lanjutkan ke BPN Kabupaten
62
Semarang. Ada yang minta bantuan bapak Kepala Desa setempat untuk
menentukan Lokasi (C Desa) kemudian dikonfirmasikan ke Kecamatan
dan KUA kemudian baru ke BPN.
B. Analisis
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran hukum
masyarakat dalam mensertifikatkan tanah wakaf, baik yang tanah wakafnya
sudah bersertifikat maupun yang belum bersertifikat di Desa Ketapang dan
Desa Tawang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat di ketahui bahwa tingkat
kesadaran hukum masyarakat dalam mensertifikatkan tanah wakaf di Desa
Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang termasuk dalam kategori
tingkat kesadaran hukum tinggi, hal ini dapat diketahui dari jumlah tanah
wakaf yang sudah bersertifikat (17) di bagi jumlah total tanah wakaf di Desa
Ketapang (28) di kalikan 100% maka akan menghasilkan jumlah 60,71 %
sehingga dapat dikategorikan tingkat kesadaran hukum tinggi (lihat halaman
12 dan 13). Sedangkan di Desa Tawang, Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarangdapat diketahui bahwa tingkat kesadaran hukum masyarakat dalam
mensertifikatkan tanah wakaf masuk dalam kategori tingkat kesadaran hukum
tinggi, hal ini dapat diketahui dari jumlah tanah wakaf yang sudah bersertifikat
(17) dibagi jumlah total tanah wakaf di Desa Tawang (27) di kalikan 100%,
maka akan menghasilkan jumlah 62,96 % sehingga dapat dikategorikan
tingkat kesadaran hukum tinggi (lihat halaman 12 dan 13).
63
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis peroleh diketahui bahwa di Desa
Ketapang terdapat tanah wakaf yang sudah bersertifikat sejumlah 17 bidang
tanah wakaf, dari 17 bidang tanah tersebut didirikan bangunan diantaranya: 3
bangunan masjid, 11 bangunan mushola, dan 2 bangunan pendidikan
(sekolah), 1 bangunan pondok pesantren (lihat tabel 3.3). Sedangkan tanah
wakaf yang belum bersertifikat terdapat 11 bidang tanah, dari 11 bidang tanah
tersebut didirikan bangunan diantaranya: masjid 2 bagunan, mushola 9
bangunan (lihat tabel 3.4). Sedangkan di Desa Tawang, Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang terdapat 17 bidang tanah wakaf yang sudah bersertifikat,
dari 17 bidang tanah tersebut didirikan bangunan diantaranya 5 bangunan
masjid, 10 bangunan mushola, dan 2 bangunan untuk pendidikan (sekolah)
(lihat tabel 3.14). Untuk tanah wakaf yang belum bersertifikat terdapat 10
bidang tanah, dari 10 bidang tanah tersebut didirikan bangunan diantaranya 3
bangunan masjid, 6 bangunan mushola, dan 1 bangunan pendidikan (sekolah)
(lihat tabel 3.15).
Untuk Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, penulis mengambil sampel 7
bidang tanah wakaf untuk dilakukan penelitian dengan rincian 4 bidang tanah
wakaf sudah bersertifikat dan 3 bidang tanah belum bersertifikat (lihat tabel
3.9). Di Desa Ketapang, Kecamatan Sususkan, Kabupaten Semarang,
karakteristik 7 responden yang mengurus tanah wakaf bermata pencaharian
mapan dan berpendidikan. Dari 7 responden tersebut 4 responden
berpendidikan sarjana dan bermata pencaharian sebagai guru dan PNS, 2
responden berpendidikan SMP dan bermata pencaharian sebagai petani dan
64
KAUR pemerintahan Desa setempat, 1 responden berpendidikan SMA dan
bermata pencaharian sebagai wiraswasta (lihat tabel 3.5). Hal yang
mempengaruhi tingkat kesadaran hukum masyarakat dalam mensertifikatkan
tanaha wakaf yang tinggi ini di pengaruhi oleh pendidikan dari responden
yang tinggi dan bermata pencaharian cukup mapan, faktor studi berpengaruh
terhadap pengetahuan tentang isi, sikap hukum dan pola perilaku hukum.
Responden mengetahui sumber informasi tentang pensertifikatan tanah wakaf
hampir semuanya berasal dari pemerintah baik dari KUA Kecamatan Susukan,
BPN Kabupaten Semarang, dan dari pemerintah Desa, tetapi ada 1 responden
yang mengetahui informasi tentang pensertifikatan tanah wakaf berasal dari
saudaranya yang menjadi kepala KUA di kota lain. (lihat tabel 3.9). Inilah
yang menjadi pengaruh tingginya tingkat kesadran hukum dalm
mensertifikatkan tanah wakaf karena jangkauan hukum sudah cukup merata
sampai ke Pemerintahan Desa. Berdasarkan keterangan responden di Desa
Ketapang untuk tanah wakaf yang sudah bersertifikat dalam mengurus
sertifikat tanah wakaf tersebut melalui proses yang sangat panjang selain itu
juga membutuhkan biaya yang cukup banyak antara Rp. 500.000,00 sampai
Rp. 1.000.000,00 (lihat tabel 3.10). Sektor ekonomi dan juga administrasi
menjadi faktor yang juga berpengaruh dalam tinngginya tingkat kesadaran
hukum masyarakat di Desa Ketapang, meskipun biaya yang cukup banyak dan
proses yang panjang tetapi mereka tetap mensertifikatkan tanah wakanya.
Sedangkan untuk tujuan pensertifikatan tanah wakaf hampir semua responden
baik yang tanah wakafnya sudah bersertifikat maupun belum mempunyai
65
alasan yang hampir sama agar tidak terjadi permasalahan dengan pihak
keluarga ahli waris, agar status tanahnya jelas dan mempunyai surat tanda
bukti yang kuat secara hukum (lihat tabel 3.10). Hal ini menandakan bahwa
pemahaman hukum responden di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan juga
mempengaruhi tingginya tingkat kesadaran hukum masyarakat dalam
mensertifikatkan tanah wakaf, karena melalui pemahaman hukum inilah
responden memahami tujuan dan manfaat bagi pihak-pihak yang di atur dalam
perundang-undangan tersebut.
Sedangkan di Desa Tawang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
penulis mengambil sampel 7 bidang tanah wakaf untuk dilakukan penelitian
dengan rincian 4 bidang tanah wakaf sudah bersertifikat dan 3 bidang tanah
belum bersertifikat (lihat tabel 3.21). Di Desa Tawang, Kecamatan Sususkan,
Kabupaten Semarang, karakteristik 7 responden yang mengurus tanah wakaf
berpendidikan cukup tinggi dan bermata pencaharian mapan, 2 responden
berpendidikan sarjana yang bermata pencaharian sebagai guru dan Kepala
Dusun yang merangkap sebagai guru honorer, 2 responden berpendidikan
SMA dan bermata pencaharian sebagai penjaga sekolah dan wiraswasta,
2 responden berpendidikan SMP dan bermata pencaharian sebagai pedagang
dan wiraswasta, 1 responden berpendidikan D2 dan bermata pencaharian
sebagai wiraswasta (lihat tabel 3.16) Keadaan responden yang demikian
mempengaruhi tingkat kesadaran hukum masyarakat dalam mensertifikatkan
tanaha wakaf yang tinggi ini di pengaruhi oleh pendidikan dari responden
yang tinggi dan bermata pencaharian cukup mapan, faktor studi berpengaruh
66
terhadap pengetahuan tentang isi, sikap hukum dan pola perilaku hukum. Hal
yang juga mempengaruhi tingginya kesadaran hukum masyarakat tersebut
adalah jangkauan hukum yang sudah sampai di tingkat pemerintah Desa, hal
ini tampak dari responden dalam mendapatkan informasi tentang
pensertifikatan tanah wakaf berasal dari pemerintahan tingkat Desa maupun
Kecamatan (lihat tabel 3.19). Sektor ekonomi dan juga administrasi menjadi
faktor yang juga berpengaruh dalam tingginya tingkat kesadaran hukum
masyarakat di Desa Tawang, meskipun biaya yang cukup banyak dan proses
yang panjang tetapi mereka tetap mensertifikatkan tanah wakafnya.
Berdasarkan keterangan responden di Desa Tawang untuk tanah wakaf yang
sudah bersertifikat dalam mengurus sertifikat tanah wakaf tersebut melalui
proses yang sangat panjang selain itu juga membutuhkan biaya yang cukup
banyak antara Rp 500.000 sampai Rp.750.000. (lihat tabel 3.22). Faktor lain
yang mempengaruhi tingginya kesadaran hukum masyarakat dalam
mensertifikatkan tanah wakaf di Desa Tawang Kecamatan Susukan adalah
pemahaman hukum, karena melalui pemahamn hukum inilah responden
memahami tujuan dan manfaat bagi pihak-pihak yang di atur dalam
perundang-undangan tersebut, hal ini nampak dari tujuan dari pensertifikatan
tanah wakaf di Desa Tawang hampir semuanya baik responden yang tanah
wakafnya sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat mengatakan supaya
tidak terjadi keributan dengan ahli waris atau sengketa dengan ahli waris,
menguatkan hak milik atas nama masjid, dan agar tidak terjadi permasalahan
tentang kepemilikan tanah.(lihat tabel 3.22).
67
Ini menunjukan bahwa masyarakat mentaati hukum bukan karena
paksaan, melainkan karena hukum itu sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat itu. Terdapat empat indikator kesadaran hukum, yang masing-
masing merupakan suatu tahapan bagi tahapan berikutnya yaitu Pengetahuan
Hukum, Pemahaman Hukum, Sikap Hukum dan Pola Perilaku hukum.
Munculnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan perilaku hukum ini
ditunjukkkan dengan adanya tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi, baik
desa Ketapang dan juga desa Tawang dalam mensertifikatkan tanah wakaf
sesuai dengan data diatas.