20
BAB III JENIS - JENIS KURIKULUM Disain kurikulum menyangkut pola pengorganisasian dari unsur- Unsur komponen kurikulum Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari dua dimensi , yaitu: Horizontal dan vertical • Dimensi horizontal berkenaan dengan penyusunan dari lingkup isi kurikulum, lingkup ini sering diintegrasikan dengan proses belajar Dan mengajarnya Dimensi vertical menyangkut penyusunan sekuens bahan berdasarkan urutan tingkat kesukaran

Bab III Jenis-jenis Kurikulum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

BAB III JENIS - JENIS KURIKULUM

• Disain kurikulum menyangkut pola pengorganisasian dari unsur-

Unsur komponen kurikulum• Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari dua

dimensi , yaitu:Horizontal dan vertical

• Dimensi horizontal berkenaan dengan penyusunan dari lingkup isi kurikulum, lingkup ini sering diintegrasikan

dengan proses belajarDan mengajarnya

• Dimensi vertical menyangkut penyusunan sekuens bahan berdasarkan urutan tingkat kesukaran

Page 2: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

Tiga pola disain pengajaran yaitu :

1. Subjected centered design, suatu disain kurikulum yang berpusat pada bahan ajaran

2. Learner centered design, suatu disain yang

mengutamakan peranan siswa3. Problems centered design, disain kurikulum yang bertolak

dari masalah-masalah yang dihadapi dalam masyarakat

Page 3: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

1. Subject centered design

• Kurikulum tersusun atas sejumlah mata-mata pelajaran, dan mata-mata pelajaran tersebut diajarkan secara terpisah –pisah, karena terpisah- pisahnya itu maka kurikulum ini disebut juga separate subject curriculum.

• Disain ini berkembang dari konsep pendidikan klasik yang menekankan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai masa lalu dan berupaya untk mewariskannya kepada generasi berikutnya, karena mengutamakan isi atau bahan ajaran atau subject matter tersebut maka model kurikulumnya disebut subject academic.

Page 4: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

Kelebihannya adalah : mudah

disusun, dilaksanakan, dievaluasi dan

disempurnakan. Para pengajarnya pun

tidak perlu disiapkan khusus, asal

menguasai materi seringkali dipandang

sudah dapat menyampaikannya.

Kelemahannya :Pertama, karena

pengetahuan diberikan secara terpisah-pisah hal itu bertentanagan

dengan kenyataan dalam kenyataaan pengetahuan itu merupakan satu

kesatuan.Kedua, karena

mengutamakan bahan ajaran maka peran siswa

sangat aktifKetiga, pengajaran lebih

menekannkan pengetahuan dan

kehidupan masa lalu dengan demikian

pengajaran bersifat verbalistis dan tidak

praktis

Kelebihan dan kelemahan subjected

centered design

Page 5: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

The subjected design

Isi dari pelajaran diambil dari pengetahuan keterampilan,Atau nilai-nilai yang lebih ditemukan oleh ahli-ahli terdahulu . Para siswa dituntut untuk menguasai semua pengetahuan yang telah diberikan, apakah mereka menyenangi atu tidak, membutuhkannya atau tidak. Karena pelajaran –pelajaran tersebut diberikannya secara terpisah- pisah, maka siswa menguasainya pun terpisah- pisah pula. Tidak jarang siswa menguasai bahan hanya pada tahap hafalan bahan dikuasai secara verbalistis.

Page 6: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

Kelebihan dan kelemahannya

The subject design

Kelemahannya:1. Kurikulum memberikan

pengetahuan terpisah-pisah, satu terlepas dari

yang lainnya2. isi kurikulum di ambil dari

masa lalu, terlepas dari kejadian-kejadian yang

hangat, sedang berlangsung saat sekarang

3. Kurikulum ini kurang memperhatikan minat,

kebutuhan dan pengalaman para siswa sebagi nak didik

4. Isikurikulum disusun berdasarkan sistematika

ilmu seringkali menimbulkan kesukaran di

dalam mempelajari dan menggunakannya

5. Kurikulum lebih mengutamkan isi dan

kurang sekali memperhatikan cara

penyampaiannya.

Kelebihannya:1. Karena materi pelajaran

diambil dari ilmu yang sudah tersimpan secara sistematis logis, maka penyusunannya cukup

mudah 2. Bentuk ini sudah kenal

lama baik oleh guru-guru maupun orang tua,

sehingga mudah dilaksanakan

3. Bentuk ini memudahkan siswa untuk mengikuti

pendidikan diperguruan tinggi sebab diperguruan

tinggi umumnya digunkan bentuk ini

4. Bentuk ini dapat dilaksanakan secara

efisien karena metode utamanya adalah metode ekspositori yang dikenal tingkat efisiennya cukup

tinggi5. Bentuk ini sngat ampuh

sebagai alat untuk melestarikan dan

mewariskan budaya masa lalu.

Page 7: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

The disiplines design

Pada disiplines design kriteria tersebut telah tegas, yang membedakan apakah suatu pengetahuan itu

ilmu/ subject atau bukan adalah batang tubuh keilmuan. Batang tubuh keilmuan menentukan apakah sesuatu bahan pelajaran itu disiplin ilmu atau bukan.

Untuk itu mereka menggunakan istilah disiplin. Perbedaan lain yang membedakan adalah dalm tingkat kepuasan, disiplines design tidakseperti

subject design yang menekankan pada penguasaan fakta-fakta dan informasi kepada pemahaman

(understanding).Proses belajarnya tidak menggunakan lagi pendekatan

ekspositori yang menyebabkan siswa lebih banyak pasif, tetapi menggunakan pendekatan inkuiri dan

diskaveri.

Page 8: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

Kelebihan dan kelemahan The diciplines design

Kelebihannya: Pertama, Kurikulum ini bukan hanya memiliki

organisasi yang sistematik dan efektif,

tetapi juga dapat memelihara integritas

intelektual dari pegetahuan manusia

Kedua, para siswa tidak hanya menguasai serentetan fakta,

prinsip hasil hafalan tetapi menguasai

konsep, hubungan dan proses- proses

intelektual yang berkembang dari siswa

sendiri.

Kelemahannya:Pertama, belum dapat

memberikan pengetahuan yang terintegrasi

Kedua, belum mampu mengintegrasikan sekolah dengan masyarakat atau

kehidupan Ketiga, belum bertolak

dari minat dan kebutuhan atau pengalaman siswa

Keempat, susunan kurikulum belum efisien

baik untuk kegiatan belajar maupun untuk

penggunaannyaKelima, meskipun sudah lebih luas dibandingkan dengan subject design

tetapi secara akademis dan intelekjtual masih

cukup sempit.

Page 9: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

The Broad Fields Design

Yang menjadi tujuan mereka mengembangkan kurikulum broad field adalah menyiapkan para

siswa yang dewasa ini hidu dalam dunia informasi yang sifatnya spesialistis, suatu pemahaman yang

menyeluruh. Bentuk kurikulun ini banyak digunakan disekolah dasar dan sekolah menengah

pertama di sekolah menengah atas penggunaannya agak terbatas apalagi di

perguruan tinggi sedikit sekali.

Page 10: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

Kelebihan dan kelemahannya

The broad fields design

Kelebihannya: Pertama, karena

dasarnya bahan yang terpisahpisah, walaupun sudah terjadi penyatuan

beberapa mata pelajaran masih memungkinkan

penyusunan warisan-warisan budatya secara sistematis dan teratur

Kedua, karena mengintegrasikan

beberapa mata pelajaran

memungkinkan siswa melihat hubungan

antara berbagai hal

Kelemhannya :Pertama, untuk tingkat

sekolah dasar guru mampu menguasai bidang yang luas

tetapi untuk tingkat lebih tinggi apalagi di perguruan

tinggi sukar sekaliKedua, karena bidang yang

dipelajari itu luas maka tidak dapat diberikan secara

mendalam yang diajarkan permukaannya saja

Ketiga, pengintegrasian bahan ajaran terbatas sekali, tidak menggambarkan kenyataan,

tidak memberikan pengalaman yang

sesungguhnya bagi siswa dan dengan demikian kurang

membangkitkan minat belajarKeempat, meskipun kadarnya

lebih rendah dibandingkan dengan subject design, tetai model ini tetap menekankan tujuan penguasaan informsi.

Page 11: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

2. Learner centered design

• Sebagai reaksi dan sekaligus merupakan usaha penyempurnaan terhadap beberapa kelemahn subject centerted design berkembang learner centered design. Disain ini berbeda dengan subject centered yang bertolak dari cita-cita untuk melestarikan dan mewariskan budaya dan eksperimen dan kebutuhan untuk berekspresi dan keindahan.• Untuk kurikulum sekolah dasar memusatkan pada observasi, permainan, kriteria dan kerajinan tangan. Kemudian berkembang pengorganisasian kurikulum dengan dasar pada apa yang disebut “pusat-pusat minat” (center of interest), yaitu kehidupan dalam keluarga, masyarakat, makanan dan sebagainya.• kritik keempat terhadap model desain kurikulum ini adalah model ini tidak dapat dilaksanakan oleh guru biasa atau guru bidang studi /mata pelajaran.

Page 12: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

3. Problem centered design

Problem centered design berpangkal pada filsafat yang mengutamakan manusia atau anak secara individual, problem centered design menekankan manusia dalam kesatuan kelompok yaitu kesejahteraan masyarakat.

Problem centered design menekankan baik pada isi maupun perkembangan siswa.berbeda dengan learner centered, kurikulum mereka disusun sebelumnya (preplanned). Isi kurikulum berupa masalah-masalah sosial yang dihadapi anak-anak sekarang dan yang akan datang serta sekuens bahan disusun berdasarkan kebutuhan, kepentingan dan kemampuan siswa.

Minimal ada dua variasi model disain kurikulum ini yaitu : the areas living design and the core design.

Page 13: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

The areas living design

Menurut spencer ada lima bidang

kehidupan yang penting bagi semua

kehidupan bermasyarakat

yaitu : 1. pemeliharaan diri, 2.

pemeliharaan diri yang tidak langsung (sandang pangan ,

papan), 3. keluarga, 4. kewarganegaraan

negara, dan 5. kegiatan waktu

senggang

Areas of living design seperti learner centered

design menekankan prosedur belajar melalui

pemecahan masalah. Dalm prosedur belajar ini tujuan yang bersifat

proses (proses objectives) dan yang bersifat isi (content

objectives) diintegrasikan. Ciri lain

dari model disain ini adalah menggunakan

pengalaman dan situasi-situasi nyata dari siswa sebagai pembuka jalan

bagi mempelajari bidang-bidang kehidupan.

Page 14: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

Pertama, the areas living design merupakan suatu the subject

matter tetapi dalm bentuk yang terintegrasi. Pemisahan antara

subject dihilangkan oleh probleme-problema kehidupan sosialKedua, karena kurikulum di

organisasikan disekitar problema-problema individu anak dalam

kehidupan sosial maka disain ini mendorong prosedur belajar

pemecahan masalahKetiga, menyajikan bahan ajaran dalam bentuk yang relevan yaitu

untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan yang nyata

Keempat, disain tersebut menyajikan bahan ajaran dalam bentuk yang fungsional, sebaba

diarahkan pada pemecahan masalah siswa secara langsung dipraktekkan dalam kehidupan

Pertama, penentuan lingkup dan sekuens dari bidang-bidang

kehidupan yang sangat esensial(penting0 sangat sukar, timbul organisasi isikurikulum

yang berbeda-bedaKedua, sebagai akibat dari kesulitan pertama, maka lemahnya atau kurangnya

integritas dan kontuinuitas organisasi isi kurikulum

Ketiga, design tersebut sama sekali mengabdikan warisan

budaya, padahal apa yang ditemukan pada masa lalu penting

untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah

masa kini.Keempat, karena kurikulum hanya

memusatkan perhatiannya pada pemecahan masalah sosial pada saat sekarang, ada kecendrungan untuk mendoktrin asi siswa engan

kondisi yang ada, siswa melihat alternative lain baik mengenai

masa lalu maupun masa yang akan datang, design tersebut

akanmempertahankan status quo. Kelima, sama halnya dengan kritik terhadap learner centered design,

baik guru maupun buku ,media lain tidak banyak yang disiapkan untuk model tersebut sehingga

pelaksanaannya akan mengalami beberapa kesulitan.

Kelebihan dan kelemahannya The areas of living design

Page 15: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

The core design

The core design kurikulum timbul sebagai reaksi terutama kepada separated subject design, yang sifatnya terpisah-pisah . Terdapat banyak variasi pandangan tentang the core design yang paling

umum memandang core curriculum sebagi suatu model pendidikan atau program pendidikan yang memberikan pendidikan umum. Pada beberapa

kurikulum yang berlaku di indonesia dewasa ini, core curriculum disebut sebagi kelompok mata

kuliah/pelajaran dasar umum dan diarahkan pada pengembangan kemampuan pribadi dan sosial . Core curriculm diberikan oleh guru –guru yang memiliki penguasaan dan wawasan pengetahuan yang luas,

bukan spesialis. Disamping memberikan pengetahuan , nilai-nilai dan keterampilan sosial, guru-guru tersebut juga memberikan bimbingan

terhadap perkembanan sosial pribadi anak.

Page 16: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

Ada beberapa variasi disain core curriculum yaitu: 1. the separate subject core, 2. the correlated core , 3. the fused core, 4. the

activity/experience core, 5. the areas of living core, 6. the social problem core

1. The separate subjects core, salah satu usaha untuk mengatasi keterpisahan antara mata pelajaran, beberapa mata pelajaran yang dipandang mendasari atau menjadi inti dari mata pelajaran lainnya dijadikan core, umpamanya bahasa dan studi-studi social.mata pelajaran core ini diberikan oleh seorang guru dalam suatuperiode(blok) waktu tertentu.dengan demikian mata pelajaran core mrupakan mata pelajaran wajib untuk semua siswa

2. The correlated core , ada dua pola pelaksanaan disain ini. Pertama, bahan pelajaran dari dua atau lebih mata pelajaran yang berhubungan diberikan pada waktu yang sama atau berurutan. Kedua, baha-bahan pelajaran yang esensial dikumpul atau disusun kembali dalam suatu tema yang umum/luas membentuk unit-unit masalah. Correlated core pola kedua ini biasanya diberikan oleh guru-guru spesialis dalam blok waktu tertentu.

Page 17: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

3. The fused core. Kurikulum ini juga berpangkal dari separate subject, pengintegrasiannya bukan hanya antara dua atua tiga pelajran tetapi lebih banyak sejarah,geografi, ekonomi,antropologi,sosiologi diintegrasikan menjadi studi kemasyarakatan.the fused core bermaksud mengdakan integrasi penuh,tetapi dalam kenyataannya tidak semua pelajaran masih terpadu dalm bentuk correlated core4. The activity/experience core, disain kurikulumnya tidak memiliki struktur formaldan tidak dirancang sebelumnya. Isi dan organisasi kirikulum dissusun oleh guru bersama kelasnya. Dibandingkan dengan model-model lain model ini sedikit sekali digunakan , mungkin karean sifatnya tidak terstruktur model ini sulit digunakan.5. The areas of living core , bentuk design ini dipandang sebagia core design yang paling murni dan cocok untuk program pendididkan umum. Hal itu disebabkan oleh beberapa factor 1. berpusat pada masalah,bukan pada bahan atu siswa 2. dirancang sebelumnya 3. berbentuk program umum dan integral 4. dilaksankan oleh guru yang juga brperan sebagai pembimbing dalam suatu blok waktu 5. memperhatikan minat kebutuhan masalah anak sebagai bagian dari masyarakat.

Page 18: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

6. The social problems core, model disain ini merupakan produk dari pendidikan progresif. Dalam beberapa hal model ini sama dengan the areas of living core didasarkan tas kegiatan –kegiatan manusia yang universal core didasarkan atas kegiatan-kegiatan manusia yang universal yang tidak berisi kontroversial,sedang the social problems core didasarkan atas problema-problema yang mendasar dan bersifat controversial.

Kurikulum the social problems core bersifat kaku, terbuka untuk penyempurnaan pada setiap saat, agar tetap muktahir dan relevan dengan perkembangan masyarakat. Sekuens kurikulum disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip psikologis, seperti: kematangan, minat, tingkat kesukaran, pengalaman, dan penguasaan sebelumnya. terhadap keenam model disain di atas dapat ditambahkan dua model disain lain yang juga menekankan pendidikan umum yaitu: the unencapsulation design dan beckers humanistid design

Page 19: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

• The unencapsulation design. Model ini merupakan reaksi terhadap encapsulation. Menurut konsep encapsulation manusia memiliki kemampuan untuk mengamati dan memahami seluruh yang ada di dunia ini, tetapi dalam kenyataannya karena adanya berbagai hambatan dan rintangan hanya sebagian kecil yang mereka kuasai. Serta diarahkan pada pengembangan manusia yang lebih baik, yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih lengkap, tepat dan seimbang.

• Beaker’s humanistic design . Desain ini juga sama –sama dengan unencapsulation menekankan pendidikan umum. Beaker juga i gin mengembangkan suatu model pendidikan yang dapat menghilangkan “keterasingan” . Desain kurikulum dari beaker lebih menekankan pada isi daripada proses. Isi kurikulumnya dipusatkan pada tiga bidang yaitu: 1. dimensi individu 2. dimensi social dan histories dan 3. dimensi teologis .

Page 20: Bab III Jenis-jenis Kurikulum

Sekian dan terima kasih Nama : Novi YanthyNim : 812 6141 013Prody : Pend. Kimia

Reguler A

Program Pasca SarjanaUniversitas Negeri Medan

2013