BAB III Menometroragia Wid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hyt

Citation preview

1817

BAB IIIPENUTUP3.1. Simpulan

1. Menometrorhagia merupakan perdarahan bukan haid yaitu perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid2. Menometrorhagia kebanyakan terjadi karena ketidakseimbangan hormonal yang mempengaruhi siklus haid.3. Gejala klinis dari menometroragia yaitu ovulatory dan anovulator4. Patofisiologi menometroragia adalah persistensi folikel yang tidak pecah sehingga tidak terjadi ovulasi dan pembentukan korpus luteum akibatnya terjadi hiperplasiaendometrium karena stimulasi estrogen yang berlebihan dan terus-menerus.5. Pengobatan terdiri perbaiki keadaan umum, mencari tahu sumber perdarahan, dan perbaiki keseimbangan hormone.6. Penegakan diagnosa yang tepat dan regulasi hormonal secara dini dapat memberikan angka kesembuhan hingga 90 %.3.2. Saran

a. Pada petugas kesehatan

Diharapkan pada petugas kesehatan mampu menangani penyebab atau sumber perdarahan atau menghentikan perdarahan menometrorhagia karena perdarahan yang terlambat penanganan dapat membahayakan pasien

b.Pada masyarakat

Diharapkan pada masyarakat untuk selalu memperhatikan kesehatan, individu dan keluarga dan tidak mengangap remeh adanyan kejadian gangguan haid terutama haid yang banyak dan melebihi batas normal, jika ada kejadian perdarahan tiba-tiba dan banyak agar segera berobat ketenaga kesehatan agar penyebab perdarahan dapat segera diketahui dan perdarahan dapat ditangani dengan tepat waktu dan tidak terjadi komplikasic.Bagi mahasiswa

Diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar melakukan pengkajian data dan pemeriksaan dengan tepat dan komprehensif pada kasus menometroragia sehingga dapat menegakkan diagnosa dan memberikan intervensi dengan tepat sesuai masalah agar tidak terlambat penanganan yang bisa berakibat fatal .

DAFTAR PUSTAKA

1. B, Achmad. 2003Ilmu Kesehatan Reproduksi Ginekologi. Bandung : Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. 2. Sastrawinata, Sulaiman. 1981. Ginekologi. Universitas Padjajaran. Bandung3. Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 4. Brooks, MB. (2006), Mentrorraghia, E-medicine from WebMD, Available : http:/www.emedicine.com.fastsplash.obgyn (Accessed : 2014, Juni 10).5. Manuaba, Ida Bagus Gde. 2001. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin. Obstetri Ginekologi K13. Jakarta : EGC 6. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Jilid I. Jakarta : EGC7. Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekat Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius8. Anonim. Prosedur Tetap Obstetri dan Ginekologi K Unud/RS Sanglah. Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unud/RS Sanglah. Denpasar. 20049. Wiknjosastro, H. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2005

10.Simanjuntak Pandapotan, Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Gangguan Haid dan Siklusnya dalam Ilmu kandungan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo; 223-228

11.Behera, Millie. A., Thomas, M. P., 2010. Dysfuctional Uterine Bleeding. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/257007 [diakses 14 Juli 2014]

12.Estephan, Amir., Amir, Richard., 2010. Dysfunctional Uterine Bleeding. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/795587 [diakses 14 Juli 2014]

1515