20
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Kristen Lentera. Terletak pada sebidang tanah yang cukup luas sehingga sangat menunjang untuk kegiatan belajar mengajar. SD Kristen Lentera memiliki 6 ruang kelas, 1 lapangan yang cukup luas, 1 ruang UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang kantor guru, 1 ruang gudang, 1 ruang untuk laboratorium komputer. Sekolah ini dipilih berdasarkan pertimbangan kemudahan akses bagi peneliti untuk mengadakan penelitian di SD Kristen Lentera dan peneliti juga telah mengenal kondisi sekolah sehingga hal ini memudahkan dalam melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 selama bulan april-mei 2014. 3.2 Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 di SD Kristen Lentera Ambarawa. Seluruh siswa berasal dari penduduk disekitar Kecamatan Ambarawa dengan gambaran umum distribusi subjek penelitiannya disajikan pada Tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Distribusi Jumlah Subjek Penelitian Siswa SD Kristen Lentera Ambarawa Jenis Kelamin SD Kristen Lentera Frekuensi Persentase Laki Laki 13 50% Perempuan 13 50% Jumlah 26 100% Berdasarkan Tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas 4 SD Kristen Lentera berjumlah 26 siswa dengan siswa laki-laki berjumlah 13 dan siswa perempuan berjumlah 13. Karakteristik siswa memang dikategorikan baik,

BAB III METODE PENELITIAN 3 · 2017. 8. 11. · kelas 4. Guru kelas 4 pada SD Kristen Lentera bernama Bapak Immanuel Sutrisno, S.Pd.SD. Profilnya adalah beliau berusia 52 tahun dengan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 34

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Setting Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Kristen Lentera. Terletak pada

    sebidang tanah yang cukup luas sehingga sangat menunjang untuk kegiatan

    belajar mengajar. SD Kristen Lentera memiliki 6 ruang kelas, 1 lapangan yang

    cukup luas, 1 ruang UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang kantor guru, 1 ruang

    gudang, 1 ruang untuk laboratorium komputer. Sekolah ini dipilih berdasarkan

    pertimbangan kemudahan akses bagi peneliti untuk mengadakan penelitian di SD

    Kristen Lentera dan peneliti juga telah mengenal kondisi sekolah sehingga hal ini

    memudahkan dalam melakukan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada

    semester II tahun pelajaran 2013/2014 selama bulan april-mei 2014.

    3.2 Subjek Penelitian

    Subjek dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4 di SD Kristen

    Lentera Ambarawa. Seluruh siswa berasal dari penduduk disekitar Kecamatan

    Ambarawa dengan gambaran umum distribusi subjek penelitiannya disajikan pada

    Tabel sebagai berikut :

    Tabel 3.1

    Distribusi Jumlah Subjek Penelitian Siswa

    SD Kristen Lentera Ambarawa

    Jenis Kelamin SD Kristen Lentera

    Frekuensi Persentase

    Laki – Laki 13 50%

    Perempuan 13 50%

    Jumlah 26 100%

    Berdasarkan Tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah siswa kelas 4 SD

    Kristen Lentera berjumlah 26 siswa dengan siswa laki-laki berjumlah 13 dan

    siswa perempuan berjumlah 13. Karakteristik siswa memang dikategorikan baik,

  • 35

    karena didukung juga dengan lingkungan belajar yang kondusif sehingga siswa

    merasa nyaman dan dapat berkonsentrasi dalam menerima pembelajaran.

    Subjek penelitian jika dilihat dari segi tenaga pengajar dapat dilihat dari

    profil guru/wali kelas 4. Guru kelas 4 pada SD Kristen Lentera bernama Bapak

    Immanuel Sutrisno, S.Pd.SD. Profilnya adalah beliau berusia 52 tahun dengan

    golongan III B masa kerja yang telah dijalani selama mengajar adalah 32 tahun.

    Guru kelas 4 ini memiliki kemampuan atau kompetensi mengajar dapat

    dikategorikan baik. Hal ini dibuktikan bahwa guru tersebut telah bersertifikasi dan

    cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran juga sudah berpengalaman

    dilihat dari observasi dari peneliti yang sudah dilaksanakan sebelum dilakukannya

    penelitian.

    3.3 Variabel Penelitian

    Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

    saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

    tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat

    didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi”

    antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain Hatch dan

    Farhady (dalam Sugiyono, 1981: 3). Berdasarkan landasan teori yang ada serta

    rumusan hipotesis penelitian maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini

    adalah :

    3.3.1 Variabel bebas

    Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang

    sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebasnya adalah model pembelajaran kooperatif

    tipe Group Investigation.

    Model Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan model

    pembelajaran yang memiliki sintaks pada mata pelajaran matematika dimulai dari

    guru mempresentasikan serangkaian masalah kepada siswa, siswa memilih topik,

    kemudian kelompok menformalasi masalah, menentukan sumber data,

    melaksanakan investigasi, kemudian menyiapkan laporan untuk

    mempresentasikan hasil investigasi dan diakhiri dengan evaluasi.

  • 36

    3.3.2 Variabel terikat

    Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain yang

    sifatnya berdiri sendiri. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keaktifan dan

    hasil belajar.

    a. Keaktifan belajar siswa dapat dilihat dalam keikutsertaan siswa dalam

    melaksanakan tugas belajarnya. Selain itu siswa akan terlibat dalam

    kegiatan investigasi yang dilakukan dalam kelompok. Siswa akan

    bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan

    yang dihadapinya. Dalam pembelajaran matematika sangat penting

    untuk melibatkan keaktifan siswa karena siswa akan menganggap

    pembelajaran matematika itu menyenangkan. Siswa sebagai subyek

    didik adalah yang merencanakan dan ia sendiri yang melaksanakan

    belajar dalam kelompok sebagai bentuk keaktifan dalam dirinya.

    b. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.

    Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam usaha belajar yang dapat

    dinyatakan dalam suatu evaluasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui

    hasil belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Tingkah

    laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang

    kognitif, afektif, dan psikomotoris.

    3.4 Prosedur Penelitian

    Suharsimi Arikunto (2010: 2) mengungkapkan bahwa Penelitian tindakan

    kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

    tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

    bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru

    yang dilakukan oleh siswa. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam

    dua siklus yang dipergunakan adalah model Kemmis & Taggart terdapat empat

    tahap rencana tindakan, meliputi: Perencanaan, pelaksanaan tindakan dan

    pengamatan/ observasi, dan refleksi, (Arikunto 2010:132).

    Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus tiap siklus

    terdiri dari 3 kali pertemuan. Dalam penelitian ini model yang dipergunakan

  • 37

    adalah model Kemmis & Taggart terdapat empat tahap rencana tindakan,

    meliputi: Perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan/ observasi, dan

    refleksi (Arikunto,2010: 132). Alur dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat

    Kemmis dan Mc Taggart yang disajikan dalam bagan berikut ini.

    Bagan 3.1 Prosedur Penelitian

    Penelitian ini dilaksanan melalui siklus I dan siklus II, sebelum

    dilaksanakan penelitian menyusun suatu perencanaan mengenai apa yang akan

    dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Setelah

    perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu pengamatan mengenai

    jalanya tindakan dalam pembelajaran, setelah tindakan akan dilaksanakan refleksi

    berdasarkan hasil pengamatan. Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan

    kekurangan yang ditemukan pada tindakan siklus I kemudian akan dilaksanakan

    dan diperbaiki pada siklus II yang pelaksanaannya sama pada siklus I.

    3.5 Tahap Penelitian

    3.5.1 Siklus I

    1. Perencanaan

    Pada tahap penelitian ini, peneliti merencanakan suatu kegiatan belajar

    mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran Group Investigation dalam

    pembelajaran matematika di kelas 4 SD Kristen Lentera Ambarawa. Berdasarkan

    rencana tersebut peneliti merencanakan mempelajari karakterstik metode

    Perencanaan

    SIKLUS I

    Perencanaan

    SIKLUS II

    Refleksi Pelaksanaan dan

    pengamatan

    Refleksi Pelaksanaan dan

    pengamatan

  • 38

    pembelajaran Group Investigation sebagai metode pembelajaran yang akan

    diteliti. Rencananya kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan pada pertengahan

    bulan april. Oleh sebab itu peneliti mempelajari isi promes dan silabus pada

    pertengahan bulan april yang telah dibuat oleh SD Kristen Lentera. Sebelum

    melaksanakan kegiatan pembelajaran, peneliti mempersiapkan segala sesuatu

    yang menunjang proses pembelajaran diantaranya menyusun Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (dapat dilhat pada lampiran). Penyusunan RPP

    berdasarkan promes dan silabus yang telah ditetapkan oleh SD Kristen Lentera

    Ambarawa serta disesuaikan dengan metode pembelajaran Group Investigation.

    Perencanaan selanjutnya membuat lembar kerja siswa dan lembar kerja kelompok

    pada setiap pertemuan, membuat lembar observasi tentang aktivitas guru dan

    siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, menyusun soal tes hasil

    belajar, mempersiapkan alat peraga tentang jenis-jenis bangun datar, serta

    mempersiapkan ruangan yang digunakan saat pembelajaran berlangsung dan tidak

    kalah pentingnya adalah persiapan kondisi fisik dan mental.

    2. Tindakan dan Observasi

    Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dilakukan dalam tiga kali

    pertemuan. Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapkan metode

    pembelajaran Group Investigation. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada

    pertengahan bulan april sesuai dengan promes dan silabus mata pelajaran

    matematika kelas 4 SD Kristen Lentera. Pada penelitian siklus 1, standar

    kompetensi yang tercantum dalam promes dan silabus pada pertengahan bulan

    april adalah memahami sifat-sifat bangun ruang sehingga materi pelajaran yang

    akan dipelajari adalah mengenai sifat-sifat bangun ruang balok dan kubus.

    Adapun tindakan yang dilakukan pada siklus 1 yaitu:

    Pertemuan 1

    a. Kegiatan Pendahuluan

    - Salam, doa, mempersiapkan kondisi siswa secara fisik dan psikis untuk

    mengikuti proses pembelajaran.

  • 39

    - Apersepsi dan Motivasi: Siswa diminta membedakan benda-benda

    berbentuk balok dan kubus yang ada disekitar siswa.

    - Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan.

    b. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    - Guru menunjukkan alat peraga berbentuk balok, siswa memperhatikan alat

    peraga yang diperlihatkan oleh guru.

    - Siswa memilih sebuah topik (balok) yang ditawarkan oleh guru yang akan

    dipelajari hari ini, dengan kategori permasalahan sifat-sifat balok.

    - Siswa membentuk kelompok belajar berdasarkan topik-topik yang mereka

    pilih atau menarik untuk diselidiki, dimana setiap kelompok terdiri dari 4

    siswa heterogen.

    - Guru membagikan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) sebagai pedoman

    kegiatan yang akan dilakukan siswa di dalam kelompoknya.

    - Siswa merencanakan tentang : apa yang mereka pelajari, bagaimana

    mereka belajar, siapa dan melakukan apa, untuk tujuan apa mereka

    menyelidiki topik tersebut.

    - Siswa memahami sifat-sifat bangun ruang balok melalui alat peraga yang

    telah dibuat.

    - Siswa secara mandiri bersama kelompoknya bekerja sama untuk

    menyelesaikan tugas yang diberikan.

    Elaborasi

    - Siswa melakukan investigasi untuk menemukan cara – cara baru

    penyelesaian masalah yang sedang dibahas.

    - Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang sedang berlangsung dan

    memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami

    kendala dalam pengkajian topik.

    - Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan

    hasil kerja kelompoknya masing-masing di depan kelas.

    - Siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk bertanya atau

    memberikan tambahan jawaban pada kelompok penyaji, atau

  • 40

    memberikan tanggapan pada topik yang disajikan berdasarkan kriteria

    yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh kelompok.

    Konfirmasi

    - Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.

    - Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan yang sudah dilakukan

    siswa, mulai dari pemahaman masalah, penyelidikan dan penemuan

    pemecahan masalah.

    - Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan pengalamannya

    dalam melaksanakan tugas dan mengevaluasi kinerja masing – masing,

    sebagai refleksi selama mengikuti pembelajaran.

    - Guru memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi.

    c. Kegiatan Penutup

    - Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan pembelajaran

    dengan mengacu pada hasil pemecahan siswa.

    - Siswa mengerjakan tugas – tugas yang diberikan guru sebagai proses

    penilaian pembelajaran.

    - Melakukan kegiatan tindak lanjut.

    Pertemuan 2

    a. Kegiatan Pendahuluan

    - Salam, doa, mempersiapkan kondisi siswa secara fisik dan psikis untuk

    mengikuti proses pembelajaran.

    - Mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

    - Membahas PR pada pertemuan sebelumnya.

    - Apersepsi dan Motivasi: “Siapa yang suka bermain dadu dalam ular

    tangga?”

    - Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan.

    b. Kegiatan Inti

    Eksplorasi

    - Siswa membentuk kelompok sesuai pada pertemuan sebelumnya.

  • 41

    - Masing-masing kelompok mengecek alat dan bahan yang diperlukan untuk

    kegiatan hari ini.

    - Siswa memilih sebuah topik (kubus) yang ditawarkan oleh guru yang akan

    dipelajari hari ini, dengan kategori permasalahan sifat-sifat kubus

    - Guru membagikan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) sebagai pedoman

    kegiatan yang akan dilakukan siswa di dalam kelompoknya.

    - Siswa merencanakan tentang : apa yang mereka pelajari, bagaimana

    mereka belajar, siapa dan melakukan apa, untuk tujuan apa mereka

    menyelidiki topik tersebut.

    - Siswa belajar memahami konsep dari tugas yang didapat dalam

    kelompoknya mengenai bangun ruang kubus secara berkelompok, bisa

    mencari atau menggali dari berbagai sumber dan alat peraga yang

    disediakan oleh guru.

    Elaborasi

    - Siswa melakukan investigasi untuk menemukan cara – cara baru

    penyelesaian masalah yang sedang dibahas.

    - Guru mengawasi kegiatan kerja kelompok yang sedang berlangsung dan

    memberikan bantuan seperlunya pada kelompok yang mengalami

    kendala dalam pengkajian topik.

    - Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan

    hasil kerja kelompoknya masing-masing di depan kelas.

    - Siswa dari kelompok lain memperhatikan kelompok penyaji dan bersiap

    untuk memberikan pertanyaan atau tambahan jawaban terhadap materi

    yang disajikan atau memberikan tanggapan pada topik yang disajikan,

    berdasarkan kriteria yang telah disepakati sebelumnya oleh seluruh

    kelompok.

    Konfirmasi

    - Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.

    - Guru memberikan konfirmasi mengenai kegiatan yang sudah dilakukan

    siswa, mulai dari pemahaman masalah, penyelidikan dan penemuan

    pemecahan masalah.

  • 42

    - Dengan bimbingan guru, siswa mengkomunikasikan pengalamannya

    dalam melaksanakan tugas dan mengevaluasi kinerja masing – masing,

    sebagai refleksi selama mengikuti pembelajaran.

    - Guru memotivasi siswa agar lebih berpartisipasi aktif lagi.

    c. Kegiatan Penutup

    - Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan pembelajaran

    dengan mengacu pada hasil pemecahan siswa.

    - Siswa mengerjakan tugas – tugas yang diberikan guru sebagai proses

    penilaian pembelajaran.

    - Melakukan kegiatan tindak lanjut.

    Pertemuan 3

    a. Kegiatan Pendahuluan

    - Salam , doa , mempersiapkan kondisi siswa secara fisik dan psikis untuk

    mengikuti proses pembelajaran.

    - Mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya.

    - Membahas PR pada pertemuan sebelumnya.

    - Apersepsi dan Motivasi: Siswa diajak mengingat kembali sifat-sifat

    bangun ruang balok dan kubus dengan menunjukkan model bangun balok

    dan kubus.

    - Menyampaikan indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan.

    b. Kegiatan Inti

    - Guru membagikan soal tes kepada siswa.

    - Siswa mengerjakan tes secara individu.

    - Siswa yang sudah selesai mengerjakan tes dapat mengumpulkan lembar

    jawabnya kepada guru.

    - Siswa menyimak pembahasan tes yang disampaikan oleh guru.

    c. Kegiatan Penutup

    - Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan pembelajaran

    dengan mengacu pada hasil pemecahan siswa.

  • 43

    - Siswa mengerjakan tugas – tugas yang diberikan guru sebagai proses

    penilaian pembelajaran.

    - Melakukan kegiatan tindak lanjut.

    Observasi merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi

    keaktifan siswa dan aktivitas guru dilakukan selama proses pembelajaran

    matematika dengan model pembelajaran tipe Group Investigation berlangsung dan

    dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi. Kegiatan observasi

    bertujuan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama kegiatan

    pembelajaran berlangsung serta mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan

    sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya dan seberapa jauh proses

    yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Peneliti

    menggunakan 2 lembar observasi yaitu untuk tindakan siswa dan tindakan guru,

    lembar tersebut dapat dilihat pada tabel 3.5 dan 3.7 pada lampiran

    3. Refleksi

    Refleksi dilakukan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran maupun pada

    setiap akhir siklus. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh

    tindakan yang telah atau yang belum dilakukan. Data yang diperoleh pada tahap

    observasu dianalisis, kemudian dilakukan refleksi untuk melakukan penilaian

    proses yang terjadi, masalah yang muncul dan segala hal yang berkaitan dengan

    tindakan yang dilakukan. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada siklus I,

    kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan pada siklus II.

    Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses

    maupun hasil. Hasil refleksi kemudian didiskusikan dengan guru sehingga

    menghasilkan masukan-masukan yang digunakan untuk perbaikan pembelajaran

    selanjutnya.

    3.5.2 Siklus II

  • 44

    Rencana tindakan siklus II dimaksudkan sebagai hasil refleksi dan

    perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Tahapan pelaksanaan

    tindakan pada siklus II mengikuti tahapan tindakan siklus I.

    Aktivitas siklus II dalam PTK meliputi :

    1. Perencanaan

    Tahap perencanaan siklus II merupakan perencanaan seperti yang dilakukan

    pada siklus I dan telah disesuaikan dengaan hasil refleksi sebagai usaha perbaikan

    tindakan pada siklus II ini. Pelaksanaan pada siklus II yaitu: (1) menganalisis

    kompetensi matematika yang meliputi:

    Tabel 3.2

    Pemetaan SK / KD

    SK KD INDIKATOR

    8. Memahami sifat

    bangun ruang

    sederhana dan

    hubungan antar

    bangun datar.

    8.2 Menentukan

    jaring - jaring

    balok dan

    kubus.

    8.2.2 Menyebutkan dan

    menentukan jaring -

    jaring bangun ruang

    balok dan kubus.

    8.2.3 Membuat jaring - jaring

    bangun ruang balok dan

    kubus.

    (2) merumuskan tujuan pembelajaran sesuai SK, KD dan indikator, (3) menyusun

    materi pembelajaran sesuai rumusan tujuan pembelajaran, (4) menentukan model

    pembelajaran yaitu model pembelajaran tipe Group Investigation, (5) menyusun

    rencana pelaksanan pembelajaran, (6) mempersiapakan sumberm alat dan media

    pembelajaran yang sesuai dengan materi, (7) menyusun lembar kerja kelompok

    untuk siswa, (8) menyusun lembar observasi model pembelajaran Group

    Investigation, (9) menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

    2. Tindakan dan Observasi

  • 45

    Pelaksanaan tindakan pada siklus kedua juga dilakukan dalam tiga kali

    pertemuan. Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapkan metode

    pembelajaran Group Investigation. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada

    pertengahan bulan april setelah siklus I selesai sesuai dengan promes dan silabus

    mata pelajaran matematika kelas 4 SD Kristen Lentera. Pada penelitian siklus II,

    standar kompetensi yang tercantum dalam promes dan silabus pada pertengahan

    bulan april adalah memahami sifat-sifat bangun ruang sehingga materi pelajaran

    yang akan dipelajari adalah mengenai jaring-jaring balok dan kubus. Adapun

    tindakan yang dilakukan pada siklus II merupakan dari kelemahan dan

    kekurangan pada siklus I.

    Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, pada

    tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh, hasil analisis data yang

    telah ada digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil belajar yang ingin

    dicapai.

    3. Refleksi

    a. Peneliti berdiskusi dengan guru kelas mengungkapkan peristiwa yang

    terjadi selama pembelajaran

    b. Peneliti merangkum dan mencatat apa yang sudah tercapai hasil

    pembelajaran.

    Setelah semua di data dan di dokumentasikan oleh peneliti , selanjutnya

    peneliti membuat laporan hasil penelitian.

    3.6 Teknik Pengumpulan Data

    Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data observasi (data

    kualitatif) dan hasil tes evaluasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini

    adalah :

    1. Tes

    Guru memberi tes sebagai sarana mengevaluasi siswa guna mengukur

    tingkat keberhasilan hasil belajar siswa. Tes hasil belajar diselenggarakan setelah

    pembelajaran matematika selesai. Alat pengumpulan data berupa teknis tes tertulis

    di bagi menjadi dua, yaitu butir soal tes untuk siklus 1 dan butir soal tes untuk

    siklus 2 berbentuk tes pilihan ganda.

  • 46

    Tabel 3.3 Kisi-kisi instrument evaluasi siklus I Matematika

    SK KD Indikator Butir Soal

    8. Memahami sifat

    bangun ruang

    sederhana dan

    hubungan antar

    bangun datar.

    8.1

    Menentukan

    sifat-sifat

    bangun ruang

    sederhana

    Menyebutkan

    sifat-sifat

    bangun ruang

    balok dan

    kubus

    1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

    8, 9, 10, 11, 12,

    13, 14, 15, 16,

    17, 18, 19, 20

    Tabel 3.4 Kisi-kisi instrument evaluasi siklus II Matematika

    SK KD Indikator Butir Soal

    8. Memahami sifat

    bangun ruang

    sederhana dan

    hubungan antar

    bangun datar.

    8.2

    Menentukan

    jaring-jaring

    balok dan

    kubus

    Menentukan

    jaring - jaring

    bangun ruang

    balok dan

    kubus.

    Membuat

    jaring – jaring

    bangun ruang

    balok dan

    kubus.

    1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

    8, 9, 10, 11, 12,

    13, 14, 15

    2. Observasi

    Pengumpulan data berupa observasi ini berjalan bersamaan dengan tahap

    pelaksanaan tindakan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan

    lembar instrument observasi/ evaluasi yang telah disusun. Observasi dilakukan

    untuk memperoleh data aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dan

    aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen.

    Tabel 3.5

    Kisi-Kisi Keaktifan Siswa

    Aspek Indikator Tindakan siswa

    Keaktifan Afektif

    (kebiasaan dan

    apresiasi)

    Turut serta dalam

    melaksanakan tugas

    belajarnya.

    1. Siswa mempersiapkan diri dan sarana

    belajar(buku pelajaran, buku pelajaran,

    alat tulis) dengan baik.

    2. Siswa memperhatikan dengan seksama

    ketika guru memberikan penjelasan

    materi.

    3. Siswa mencatat hal-hal penting yang

  • 47

    disampaikan oleh guru.

    Keaktifan

    Kognitif

    (Pengetahuan)

    Terlibat dalam

    investigasi masalah.

    4. Siswa terlibat dalam usaha mencari

    berbagai informasi yang diperlukan

    untuk pemecahan masalah dengan

    bertanya kepada siswa dalam

    kelompoknya. 5. Siswa berani mengemukakan

    pendapatnya ketika guru memberikan

    pertanyaan dan bertanya apabila tidak

    memahami persoalan yang dihadapinya.

    Keaktifan

    Psikomotor

    (kegiatan dan

    keterampilan)

    Melaksanakan

    kegiatan sesuai

    dengan petunjuk

    guru.

    6. Siswa saling berinteraksi dalam

    kegiatan investigasi, serta saling

    bertukar pikiran dengan teman diskusi.

    Menerapkan apa

    yang diperoleh siswa

    dalam

    menyelesaikan tugas

    yang diberikan guru

    di kelas.

    7. Siswa bertanggungjawab dengan

    menyelesaikan tugas yang diberikan

    guru selama proses pembelajaran.

    8. Siswa menerapkan apa yang telah

    diperolehnya selama pembelajaran

    (dalam menarik kesimpulan dan

    mengerjakan soal evaluasi).

    Tabel 3.6

    Kisi-kisi Instrumen Observasi Tindakan Pembelajaran Menggunakan

    Model Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

    Aspek Indikator Nomor

    Item

    Kegiatan Awal

    Pembelajaran

    Mengkondisikan siswa dalam pembelajaran. 1, 2, 3, 4

    Kegiatan Inti

    Pembelajaran

    1. Guru menunjukkan alat peraga dan siswa

    memperhatikan.

    2. Guru menawarkan siswa untuk memilih

    topik.

    3. Guru membanttu siswa membentuk

    kelompok.

    4. Guru membagikan LKS sebagai pedoman

    5, 6, 7, 8,

    9, 10, 11,

    12, 13,

    14, 16,

    17, 18,

    19, 20

  • 48

    kerja siswa.

    5. Guru membantu siswa merencanakan

    kegiatan yang akan dilakukan.

    6. Guru memantau siswa menyelesaikan tugas

    dalam kelompok.

    7. Guru memamtau siswa dalam mengkaji dan

    menginvestigasi dan mengumpulkan

    informasi secara kooperatif.

    8. Guru mengarahkan siswa dalam kelompok

    untuk saling berdiskusi.

    9. Guru meminta siswa untuk merencanakan

    dan membuat laporan hasil diskusi.

    10. Guru mengawasi kegiatan kerja

    kelompok yang mengalami kendala.

    11. Guru memberikan kesempatan siswa

    untuk melaporkan hasil investigasi dideapan

    kelas.

    12. Guru meminta kelompok lain untuk

    menanggapi hasil kelompok yang maju

    kedepan kelas.

    13. Guru mengarahkan siswa untuk

    memberikan umpan balik mengenai topik.

    14. Guru memberikan umpan balik berupa

    pujian positif.

    15. Guru mengarahkan siswa untuk

    mengkomunikasikan pengalamnnya dalam

    kegiatan evaluasi.

    16. Guru memotivasi siswa agar lebih

    berpartisipasi aktif lagi.

    Kegiatan

    Akhir

    Melaksanakan kegiatan penutup. 21, 22,

    23, 24

  • 49

    Jumlah Item 24

    3.7 Analisis Butir Soal

    3.7.1 Uji Validitas Instrumen Soal

    Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen berbentuk tes

    dan non tes. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

    mendapatkan data (mengukur) itu valid. Sebelum dibagikan kepada peserta didik,

    terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang

    valid. Uji coba ini dilakukan di sekolah lain pada tingkatan kelas yang sama.

    Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin

    diukur.

    Adapun validitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran relative

    konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Instrumen dikatakan valid artinya

    instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

    Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan

    setiap skor pada butir instrument dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya

    sendiri (corrected item to total correlation).

    r < 0,20 : Tidak ada validitas

    0,20 ≤ r < 0,40 : Validitas rendah

    0,40≤ r < 0,60 : Validitas sedang

    0,60≤ r

  • 50

    Scale Mean if

    Item Deleted

    Scale Variance if

    Item Deleted

    Corrected Item-

    Total Correlation

    Cronbach's

    Alpha if Item

    Deleted

    soal1 15.8462 23.655 .324 .868

    soal4 16.0000 23.360 .250 .871

    soal5 16.3077 22.142 .457 .864

    soal6 16.1154 22.426 .419 .866

    soal7 16.2308 21.545 .589 .859

    soal8 16.2692 22.205 .441 .865

    soal9 16.0000 22.560 .451 .864

    soal10 15.9615 22.678 .456 .864

    soal11 15.8846 23.546 .295 .868

    soal13 15.9231 22.794 .471 .864

    soal14 16.0769 22.234 .480 .863

    soal15 16.2692 22.285 .424 .866

    soal16 16.0000 21.920 .616 .859

    soal18 16.2308 22.585 .360 .868

    soal19 16.0000 21.360 .765 .854

    soal20 15.8077 23.922 .326 .868

    soal23 16.0769 22.554 .405 .866

    soal24 15.8077 23.762 .410 .867

    soal25 16.1923 22.722 .335 .869

    soal26 16.0769 21.434 .672 .856

    soal28 15.8846 23.466 .321 .868

    soal29 16.1538 21.495 .618 .858

    soal30 15.8077 23.762 .410 .867

    Berdasarkan hasil uji validitas 30 item soal terdapat 7 soal yang tidak valid

    yaitu soal nomor 2, 3, 12, 17, 21, 22, dan 27. Sedangkan 23 soal yang lainnya

    terbukti valid setelah di uji menggunakan SPSS versi 16.0 for Windows. Soal yang

    valid tersebut kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus I.

    Tabel 3.8

    Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II

  • 51

    Item-Total Statistics

    Scale Mean if

    Item Deleted

    Scale Variance if

    Item Deleted

    Corrected Item-

    Total Correlation

    Cronbach's

    Alpha if Item

    Deleted

    soal1 10.5385 15.858 .271 .826

    soal2 10.8462 14.935 .555 .810

    soal3 10.6538 15.915 .246 .828

    soal5 10.6538 15.515 .349 .822

    soal6 10.2692 15.885 .456 .817

    soal7 10.6923 15.022 .481 .814

    soal8 10.2308 16.425 .307 .823

    soal9 10.3462 15.995 .317 .823

    soal10 10.6154 14.566 .606 .806

    soal11 10.7692 15.065 .484 .814

    soal12 10.3462 15.515 .473 .815

    soal13 10.6538 14.075 .742 .798

    soal14 10.5769 15.534 .349 .822

    soal15 10.1923 16.722 .259 .825

    soal16 10.6538 15.435 .369 .821

    soal17 10.4615 15.138 .496 .814

    soal18 10.6538 15.195 .433 .817

    soal20 10.4615 15.778 .314 .824

    Berdasarkan hasil uji validitas 20 item soal terdapat 2 soal yang tidak valid

    yaitu soal nomor 4 dan 19. Sedangkan 18 soal yang lainnya terbukti valid setelah

    di uji menggunakan SPSS versi 16.0 for Windows. Soal yang valid tersebut

    kemudian peneliti gunakan sebagai soal evaluasi pada siklus II.

    3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen Soal

    Arikunto (2006: 178) menyatakan bahwa apabila data memang benar-

    benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama.

    Reliabel artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan. Suatu tes dikatakan

    reliabel apabila soal-soal tersebut menunjukkan hasil-hasil yang mantap. Untuk

  • 52

    menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan konstruk satu

    faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien reliabilitas alpha

    dari Cronbach. Menurut Sekaran (priyatno, 2010: 98) kriteria untuk menentukan

    tingkat reliabilitas instrument sebagai berikut:

    ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

    0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima

    0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus

    > 0,9 : Reliabilitas memuaskan

    Tabel 3.9

    Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus I

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .870 23

    Tabel 3.10

    Hasil Uji Reliabilitas Item Soal Siklus II

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha N of Items

    .826 18

    Dari tabel hasil uji reliabilitas dengan program SPSS versi 16.0 for

    Windows diatas dapat diketahui bahwa koefisisen reliabilitas pada siklus I

    mencapai 0,870 yang berarti bahwa tingkat reliabilitasnya mencapai kategori

    bagus. Sementara koefisien reliabilitas pada siklus II mencapai 0,86 yang berarti

    bahwa tingkat reliabilitasnya mencapai kategori bagus. Sehingga dapat

    disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan adalah sangat reliabel karena nilai

    koefisien alpha lebih dari 0,8.

    3.8 Indikator Kerja

  • 53

    Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini, dapat dilihat dengan

    indikator sebagai berikut:

    1. Meningkatnya keaktifan siswa pada proses pembelajaran matematika pada

    siswa kelas IV SD Kristen Lentera, Kecamatan Amabarawa tahun ajaran

    2013/2014 setelah melakukan tindakan dengan menggunakan model

    pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berbantu Alat Peraga

    yang mencapai 75% dari jumlah keseluruhan siswa

    2. Meningkatnya hasil belajar matematika pada siswa kelas IV SD Kristen

    Lentera, Kecamatan Ambarawa tahun ajaran 2013/2014 setelah dilakukan

    tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group

    Investigation berbantu Alat Peraga yang ditandai dengan KKM yaitu 75

    dan rata-rata siswa yang mendapatkan nilai tersebut adalah 75%.